Sunanto. F34054242. Pembuatan Starter Kering Bakteri Asam Laktat dan Pengaruhnya terhadap Karakteristik Dadih Susu Sapi yang Dihasilkan. Di Bawah Bimbingan Tatit K. Bunasor dan Ermi Sukasih. 2010 RINGKASAN Dadih merupakan bahan pangan tradisional dari Sumatera Barat hasil fermentasi alami susu kerbau. Proses fermentasi alami ini melibatkan sejumlah mikroorganisme yang meliputi bakteri gram positif (Lactobacillus plantarum, L. brevis, Streptococcus agalactiae, S. uberis dan Bacillus cereus) dan bakteri gram negatif (Escherichia coli dan Klebsiella sp) (Sirait et al.,1995). Kehadiran bakteri gram negatif yang bersifat patogen dapat menjadi kendala untuk mendapatkan produk pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi serta mudah dalam pemasaran produk, disebabkan oleh aspek keamanan yang kurang terjamin. Pengolahan melalui proses fermentasi yang lebih terkendali dengan menggunakan starter bakteri asam laktat (BAL) tanpa melibatkan bakteri patogen diharapkan akan meningkatkan kualitas dadih yang dihasilkan. Penyediaan kultur dengan pengawetan dalam bentuk kering akan memudahkan cara penanganan kultur starter, sehingga fermentasi lebih terkontrol dan kualitas produk lebih terjamin. Disamping itu, ketersediaan kultur starter kering akan mempermudah distribusi dan transportasi kultur starter karena kultur starter kering dapat dikirim untuk jarak jauh tanpa kehilangan aktivitas dari BAL serta mempunyai daya simpan yang lama. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan dadih di Sumatra Barat berasal dari susu kerbau. Ketesediaan susu kerbau sangat terbatas sehingga alternatif yang digunakan yaitu susu sapi yang dimodifikasi dengan susu skim dan bahan pengisi agar-agar sehingga diharapkan menghasilkan dadih yang mempunyai karakteristik mirip dengan dadih susu kerbau. Penelitian ini bertujuan mengetahui pembuatan starter kering bakteri asam laktat (kombinasi Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus casei serta Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus casei) dan pengaruhnya terhadap karakteristik dadih susu sapi yang dihasilkan. Dadih yang dibuat dalam penelitian ini mengandung komposisi susu sapi segar, skim 5%, gula 3%, bahan pengisi agar-agar 0.2%, dan kultur starter kering dari berbagai kombinasi BAL (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus casei). Perbaikan proses yang dilakukan dalam pembuatan dadih ini yaitu adanya pasteurisasi susu sapi sebelum difermentasi menjadi dadih dan fermentasi dengan menggunakan isolat starter bakteri asam laktat yang dikeringkan. Rancangan percobaan yang digunakan untuk penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan, yaitu perlakuan kombinasi BAL yang digunakan sebagai starter kering dan konsentrasi serbuk starter kering BAL. Perlakuan kombinasi BAL yang digunakan sebagai starter kering terdiri dari tiga faktor, antara lain kombinasi Lactobacillus bulgaricus : Lactobacillus casei (1:1), Lactobacillus bulgaricus : Lactobacillus casei (1: 2) dan Streptococcus thermophilus : Lactobacillus casei (1: 2) sedangkan perlakuan konsentrasi serbuk starter kering BAL terdiri dari dua faktor, antara lain dua gram starter kering (4% (b/v) dan tiga gram starter kering (6% (b/v)). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi dari kombinasi starter BAL dan konsentrasi serbuk starter kering BAL berpengaruh nyata terhadap nilai pH dan kadar air dadih. Interaksi dari kombinasi starter BAL dan konsentrasi serbuk starter kering BAL tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai total asam tertitrasi, viskositas, kadar abu, dan jumlah total BAL dalam dadih. Hasil uji Friedman menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan penerimaan umum dadih tidak berbeda nyata. Berdasarkan metode pembobotan untuk penentuan produk dadih terbaik, menunjukkan bahwa dadih hasil fermentasi oleh kombinasi starter S. thermophilus : L. casei (1 : 2) sebanyak tiga gram serbuk mempunyai nilai skor tertinggi pada uji organoleptik. Dengan demikian, rekomendasi produk dadih terbaik yaitu produk dadih hasil fermentasi oleh kombinasi starter S. thermophilus : L. casei (1 : 2) sebanyak tiga gram serbuk starter kering. Hasil uji mikrobiologi menunjukkan bahwa total BAL terendah yang terkandung dalam produk dadih tersebut yaitu 8.4 x 109 CFU/ml. Dengan demikian, produk dadih tersebut memenuhi syarat sebagai susu fermentasi karena jumlah minimal total bakteri asam laktatnya berkisar 106-109 CFU/ml (Sari, 2007).