TIPS MEMBELI BASS BEKAS

advertisement
TIPS MEMBELI BASS BEKAS
Hal apakah yang sebenarnya perlu diperhatikan sebelum membeli bass bekas? Apakah
dengan merek nge - top atau seri langka saja sudah bisa membuat kita memutuskan
untuk langsung cash and carry? amankah membeli barang bekas?
Bagi anda yang sudah sering kali jual beli alat musik bekas, mungkin pertanyaan di atas
tak perlu muncul. tapi bagi anda yang selama ini selalu membeli barang baru, atau baru
pertama kali ingin membeli bass, ragu - ragu atau malah curiga bisa saja sangat
mengganggu pikiran. Untuk itulah kami menurunkan tips sederhana yang perlu
diperhatikan saat keputusan anda untuk membeli bass bekas sudah bulat.
Karakter
Mungkin, yang perlu teman - teman pahami seputar perbedaan antara "karakter"
dan "sound" adalah "karakter" itu bagian dari "sound". Bila sound kurang jelas, bukan
berarti bass tersebut memiliki karakter yang tidak bagus. Yang benar adalah, "karakter"
sound tetap akan terdengar, hanya saja dengan senar yang sudah usang, sound yang
terdengar menjadi tidak optimal. Jadi, sebaiknya jangan langsung mem - vonis sound
bass bekas tersebut jelek hanya karena kita baru mencobanya.
Oleh karena itu, untuk memeriksa bass second yang akan kita beli, hal pertama
yang harus kita lakukan adalah cek terlebih dahulu sound - nya. Sound yang dimaksud
disini lebih ke karakter bass tersebut, apakah karakter bassnya sudah sesuai dengan
keinginan kita ataukah tidak. Karena, jika kita mencoba bass bekas, yang otomatis masih
menggunakan senar lama, soundnya bisa saja terdengar tidak bagus. Padahal, hal itu
belum tentu karena suara bass - nya jelek.
Sirkuit Elektronik
Ada hal lain yang perlu diperhatikan setelah kita mengecek sound bass bekas,
yaitu sirkuitnya (wiring elektronik di dalam body). Kita lihat kabel - kabelnya, sudah
usang atau mungkin ada salah satu kabel yang tidak terhubung. Bila ada, hal ini tentu saja
mengganggu saat kita cek sound bass tersebut. Terganggu di sini dalam arti suara akan
kotor (noise/humming). Jadi, hal ini akan membuat suara bass tidak maksimal saat kita
dengar. Hal ini juga akan mengganggu penilaian kita. Karena jika kita perbaiki sedikit
(solder ulang), bisa saja suaranya menjadi lebih bagus.
Setelah itu, kita cek potensio - nya, kotor atau memang sudah waktunya diganti.
Potensio yang kotor atau yang harus diganti juga bisa menyebabkan noise. Untuk
potensio yang kotor, apabila dibersihkan dengan contact cleaner noise - nya hilang,
berarti potensio tersebut masih bisa digunakan dan tidak perlu diganti. Selain kedua hal
tadi, satu lagi penyebab noise, yaitu lubang jack (kabel penghubung dari bass ke ampli)
dan kabel yang ada di dalam tersambung atau tidak, kotor atau tidak.
Jika ketiga hal tersebut di atas sudah kita lakukan dan tidak ada masalah, tetapi
sound bass yang dihasilkan masih noise, hal selanjutnya yang perlu kita cek adalah
kondisi pickup. Bila posisi pickup saat kita "goyang - goyang - kan" tidak seperti
biasanya, maka kita harus melihat posisi kabel yang terhubung ke pickup. Baut pickup
sudah aus atau belum? Karena kedudukan pickup sebaiknya jangan terlalu goyang, agar
sambungan ke kabel tidak terganggu.
Bila keempat hal teknis di atas beres, seharusnya tidak ada noise lagi. Dan,
sebaiknya kita mencoba bass tersebut di dua ampli yang berbeda, untuk memastikan
sound bass tersebut sudah tidak noise lagi.
Body, Neck, Fret, dan Bahan Kayu
Biasanya, bagian body tidak banyak masalah, selain masalah finishing atau warna
catnya yang cocok atau tidak. Ada banyak teman saya yang menyenangi bass yang
tampilannya sudah kusam dan mulai mengelupas catnya (vintage look), asalkan body
bass tersebut tidak retak.
Untuk kondisi neck, perhatikan baik - baik, kalau hanya melengkung cembung
atau cekung, masih bisa kita luruskan dengan mensetting ulang Trus Road (batang besi
yang ada di dalam neck). Masalah terbesar pada neck adalah neck yang melintir atau
twist. Untuk masalah seperti ini, perbaikan yang dilakukan bisa sangat krusial dan butuh
biaya yang tidak sedikit pula. Padahal, hasilnya belum tentu seperti yang kita inginkan.
Adapun cara untuk mengetahui neck bass yang kita inginkan cembung atau
cekung, bisa kita lihat dari tampilan body yang dilihat dalam posisi miring (bukan
terlentang). sedangkan untuk mengetahui neck yang kita cek melintir atau tidak, bisa kita
lihat pada posisi body terlentang.
Bila neck sudah tidak ada masalah, selanjutnya kita cek kondisi fret (aus
tidaknya). Karena fret yang aus bisa menyebabkan suara senar (tanpa ampli) menjadi
sumbang / kotor (buzz). Walaupun penyebab suara senar kotor tersebut bisa jadi karena
settingan neck yang terlalu cembung, atau action yang terlalu rendah. Untuk mengecek
fret, kita lihat satu persatu, miringnya “kompak” atau tidak, biasanya patokan yang
dipakai adalah fret ke – 7.
Kesimpulannya, saat kita mencoba bass second, hal yang harus kita perhatikan, yaitu
karakter suara (soft, dry, middle, deep, atau bottom) dan soundnya yang harus sesuai
dengan yang kita cari. Setelah itu, cek komponen elektroniknya (kabel – kabel, potensio,
pickup, dan lubang jack) dan jangan cari senar yang terlalu lama umurnya. Cek juga
body, neck, dan fret. Cek seberapa parah keadaannya (bila memang harus memperbaiki,
kita juga harus mempertimbangkan harga jual bass bekas tersebut). Jangan lupa, saat
mengecek bass, equalizer pada ampli untuk mengetes bass tersebut harus dalam posisi
flat (rata). Semua knop harus berada di posisi jam 12. coba satu persatu pickup neck,
kemudian bridge, dan gabungan kedua – duanya (masih berfungsi atau tidak), dan
terakhir ….Selamat berburu!!!!!
IT’S ALL ABOUT BASS, BABY!!!
Tips ini ditulis oleh ARYA SETYADI,
dan diambil dari dokumen majalah AUDIOPRO edisi 04 thn.VIII april/mei 2007,
atas izin dari Arya Setyadi.
Download