neuropati radialis - Universitas Sumatera Utara

advertisement
NEUROPATI RADIALIS
Dr ISKANDAR JAPARDI
Fakultas Kedokteran
Bagian Bedah
Universitas Sumatera Utara
I.
PENDAHULUAN
Neuropati radialis adalah suatu kelainan fungsional dan
struktural pada nervus radialis, kelainan mana dihubungkan dengan
adanya bukti klinis, elektrografis dan atau morfologis yang menunjukkan
terkenanya saraf tersebut atau jaringan penunjangnya (WHO 1980).
Pada umumnya neuropati radialis (NR) disebabkan oleh
trauma, baik karena trauma atau penekanan langsung pada sarafnya atau
dapat juga akibat dislokasi atau fraktur yang mengenai lengan atas (Dyck
1987, Gilroy 1992).
Gangguan dalam fungsi motorik akibat parese nervus radialis
lebih menimbulkan kecacatan dari pada parese nervus medianus atau
nervus ulnaris (Dyck 1987).
II.
ANATOMI
Nervus radialis adalah cabang terbesar dari pleksus brakhialis.
Mulai pada tepi bawah muskulus pektorialis minor sbg lanjutan dari
trunkus posterior pleksus brakhialis. Berasal dari radiks spinalis servikalis
V sampai VIII. Sesudah meninggalkan aksila, saraf ini melilit pada lekukan
spiral (musculospiral groove) pada humerus dan menempel erat pada
tulang bersama cabang profunda dari arteri brakhialis. Setelah mencapai
septum intermuskularis lateralis sedikit dibawah insersio muskulus
deltoideus, pada tempat ini dengan landasan tulang humerus, saraf ini
dapat diraba. Pada fossa antekubiti, pada bagian depan bawah lengan
atas setinggi kondilus lateralis humerus, saraf ini membagi diri dalam 2
cabang terminal yaitu:
a. cabang motoris profundus (nervus interosseus posterior)
b. cabang kutaneus superfisialis
Percabangan ini biasanya terletak pada bagian proksimal lengan bawah,
tetapi dapat bervariasi dalam jarak 4 sampai 4,5 cm dibawah epikondilus
lateralis.
N. interosseus posterior menembus muskulus supinator untuk
mencapai sisi posterior lengan bawah dan memberi persarafan motorik
Cabang kutaneus mencapai superfisial kira-kira 10 cm diatas pergelangan
tangan. Turun sepanjang sisi lateral lengan bawah dan berakhir dengan
memberi persarafan sensorik kekulit dorsum tangan, ibu jari, telunjuk
danjari tengah (Dyck 1975, Dejong 1979, Chusid 1988).
Nervus radialis pada lengan atas, memberi persarafan
motorik untuk:
a. m.triseps dan m.ankoneus; ekstensor lengan bawah
2002 digitized by USU digital library
1
b. m.brakhioradialis; fleksor lengan bawah pada posisi semipronasi
c. m.ekstensor karpi radialis longus dan brevis; ekstensor radial tangan
Pada lengan bawah, melalui cabang motoris profunda
memberi persarafan motorik untuk:
a. m. supinator; supinator lengan bawah
b. m. ekstensor digitorum; ekstensor ruas jari telunjuk, jari tengah,
jari manis dan kelingking
c. m.ekstensor digiti minime; ekstensor ruas kelingking dan tangan
d. m.ekstensor karpi ulnaris; ekstensor ulnar tangan
e. m.abduktor pollicis longus; abduktor ibu jari dan ekstensor radial
tangan
f. m.ekstensor pollicis brevis dan longus; ekstensor ibu jari dan
ekstensor radial tangan
g. m.ekstensor indicis; ekstensor telujnuk dan tangan
Fungsi utama dari nervus radialis ini adalah untuk ekstensi
sensi siku, pergelangan tangan dan jari (Dyck 1987, Chusid 1988).
Cabang sensorik nervus radialis biasanya mempersarafi sisi
posterior lengan atas, lengan bawah, tangan dan jari jari kecuali
kelingking dan sisi ulnar jari manis, tetapi karena ada anstomosis dan
persarafan yang tumpang tindih, maka distribusi sensoriknys ini sulit
ditentukan. Jika ada terdapat maksimal pada daerah dorsum ibu jari dan
telunjuk (Dejong 1979, Gilroy 1992, Dyck 1987).
Tabel-1. Perkiraan level percabangan untuk masing-masing otot
Level
Untuk
1. Tepi bawah aksila
M.triseps
2. Antara
septum
intermuskularis
lateralis
dan
percabangannya
menjadi profunda dan superfisial
3. Antara percabangan dan tempat
masuk pada m.supinator
4. Distal dari M.supinator
M.brakhioradialis
M.ekstensor korpi radialis longus
III.
M.ekstensor karpi radialis brevia
M.supinator
M.ekstensor digitorum communis
M.ekstensor digiti quinti
M.ekstensor karpi ulnaris
M.ekstensor pollicis longus
M.ekstensor pollicis brevis
M.ekstensor indicis
M.abduktor pollicis longus
ETIOLOGI
Neuropati radialis dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor mana mungkin terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan
(multiple factors). Misalnya, suatu diabetes melitus yang pada mulanya
subklinis akan menajdi simptomatis sesudah adanya suatu trauma atau
kompresi yang mengenai saraf.
2002 digitized by USU digital library
2
Trauma
Pada fraktur dan dislokasi, neuropati terjadi karena penekanan saraf
oleh fragmen tulang,hematom, kallus yang berbentuk sesudah fraktur,
atau karena peregangan saraf akibat suatu dislokasi. Neuropati radialis
sering terjadi pada fraktur kaput humerus. Presis nervus radialis dapat
terjadi akibat tidur dengan menggantungkan lengan diatas sandaran
kursi (Saturday night palsy), atau tidur dengan kepala diatas lengan
atas. Akibat penekanan pada waktu saraf ini menembus septum
intermuskularis lateralis. Pada tempat mana saraf ini terletak agak
superfisial dan menempel pada tulang (Dyck 1987).
Disamping itu trauma pada waktu olah raga, kerja, pemakain kruk,
atau posisi tangan pada waktu operasi dapat menyebabkan terjadinya
parese NR.
1. Infeksi. Dapat terjadi karena: sifilis, herpes zoster, lepres dan TBC.
Bisa mengenai saraf atau banyak saraf
2. Toksi. Lebih spesifik mengenai nervus radialis adalah pada lead
intoxication
3. Penyakit vaskuler
4. Neoplasma
IV.
LOKALISASI LESI DAN GEJALA KLINIS
Lesi penyebab neuropati radialis dapat mengenai saraf
disepanjang perjalanannya. Gejala yang timbul dipengaruhi oleh lokasi lesi
:
A.
Pada level lengan atas lesi pada n.radialis dapat terjadi pada
aksila, pada waktu melilit humerus di musculoradialis groove, atau
sewaktu berjalan superfisial pada sisi lateral lenga atas.
Menyebabkan parese semua otot yang dipersarafinya yaitu triseps,
ekstensor pergelangan tangan, ekstensor jari dan brakhioradialis,
dan disertai defisit sensorik pada daerah yang dipersarafi yaitu sisi
lateral-dorsal tangan, ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Lesi pada
aksila dapat disebabkan kompresi oleh kruk, dislokasi sendi bahu,
fraktur humerus dan luka tembus (Dejong 1979, Dyck 1975, Patten
1980).
B.
Lesi neuropati radialis
Lesi neuropati radialis sewaktu melilit humerus atau sewaktu
berjalan seperfisial pada aspek lateral lengan atas, sering akibat
kelamaan menggantung lengan diatas sandaran kursi (Saturday
nigth palsy), akibat tertekannya lengan karena posisi yang tidak
tepat selama anestesi atau tidur, penggunaan torniket yang tidak
benar atau akibat iritasi dan kompresi oleh kallus sesudah fraktur
tulang.
Gejalanya:
- tidak dapat ekstensi siku karena parese triseps
- tidak dapat fleksi siku pada posisi lengan bawah antara pronasi
dan supinasi karena parese m.brakhioradialis
2002 digitized by USU digital library
3
-
V.
tidak
dapat
supinasi
lengan
bawah
karena
parese
m.brakhioradialis
tidak dapat supinasi lengan bawah karena parese m.supinator
wrist drop dan finger drop karena parese ekstensor pergelangan
tangan dan jari
gangguan abduksi ibu jari tangan
refleks trispes negatif atau menurun
gangguan sensorik berupa parestesi atau baal pada bagian dorsal
distal lengan bawah, sisi leteral dan dorsal tangan, ibu jari,
telunjuk dan jari tengah.
C.
Lesi pada bagian saraf yang berjalan antara septum
intermuskularis lateralis dan tempat dimana n.interosseus
posterior menembus m.supinator mengakibatkan jari yang
dipersarafi oleh nerpus ini.
Gejalanya:
- tidak dapat supinasi dan meluruskan jari
- tidak ada wrist drop
- refleks triseps positif
- gangguan sensorik tidak ada
D.
Lesi pada punggung pergelangan tangan, hanya
menimbulkan gejala sensorik, tanpa defisit motorik.
akan
NEUROPATI RADIALIS PADA INTOKSIKASI TIMAH (LEAD)
Intoksikasi timah (lead) sering menyebabkan neuropati radialis
dan memberikan gejala klinis yang khas dibandingkan dengan keracunan
metal lainnya. Pada dewasa lebih sering mengakibatkan neuropati yang
mengenai lengan, tidak selalu simetris, dan ekstensor tangan lebih lemah
dari pada otot lainnya (Goldstein 1975, Gilroy 1992).
Gejala Klinis:
Biasanya tanpa gejala sensorik dantidak ada nyeri pada saraf.
Paresenya yang mengenai nervus radialis mengakibatkan suatu gambaran
wirst drop yang khas dan tidak mesti simetris. Dalam kasus wrist drop
yang tipikal, parese diawali pada bagian proksimal ekstensor jari tengah
dan jari manis, kemudian diikuti parese jari telunjuk dan kelingking, dan
akhirnya parese eksternal ibu jari. Pada tahap lanjut juga terjadi parese
ekstensor tangan.
Parese dan atrofi sering tidak mengikuti distribusi nervus
radialis. Dapat mengenai otot-otot thenar, terutama abduktor pollicis
brevis yf dpr meluas ke interosseus (Goldstein, 1975).
VI.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan radiologi
3. Pemeriksaan EMG
2002 digitized by USU digital library
4
VII.
DIAGNOSA
Diagnosa suatu neuropati radialis ditegagkkan dengan pemeriksaan
elektromiografi
VIII. TERAPI DAN DIAGNOSA
1. Pasen neuropati radialis akibat fraktur atau dislokasi, dapat mengalami
perbaikan spontan. Pasen dengan Saturday nigth palsy biasanya
membaik dalam 6-8 minggu bahkan kadang-kadang lebih lama (Dyck
1987)
2. Fisioterapi
3. Operasi pada keadaan terdorongnya nervus radialis oleh tulang atau
jaringan lunak, juga adanya jebakan pada muskulus supinator. Dapat
membaik dalam beberapa minggu atau bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Adam RD ; Victor M. Principles of neurology. 4th ed. New York: McGraw Hill,
1989
Chusid JG and deGroot J. Correlative neuroanatomy. 20th ed. A Lange
Medical Book, 1988:p.92-96
DeJOng. The Neurological examination.4t ed. 1979:p.576-588
Dyck PJ, Low PA. Disease of peripheral nerves, in Clinical neurology, Baker
(ed). Philadelphia: Harper & Row, 1987
Gilroy, J. Basic neurology. New York : Pergamon, 1992:p. 363-364
Goldstein NP. Metal neuropathy, in Peripheral neuropathy. Dyck PJ (ed.).
Philadelphia : WB Sounders, 1975:p. 1240-1248
Patten J. Neurological differential diagnosis, London: Harold Starke, 1977:
p.194-202
Thomas PK. Symptomatoly and differential diagnosis of peripheral neuropathy,
in peripheral neuropathy. Dyck P. (ed.). philadelphia : WB Saunders,
1975
Walton JN. Brain’s diseases of the nervus system. 8th ed. New York : Oxford
University, 1977: 779-781 dan 949-952
WHO. Peripheral neuropathies, Report of WHO Study Group, Jeneva, 1980
2002 digitized by USU digital library
5
Download