GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id 1 PENGISI BATERAI PONSEL DARURAT Usman Adiwijaya (21105689) Abstract—ABSTRAK Usman Adiwijaya. 21105689 PENGISI BATERAI PONSEL DARURAT PI, Sistem Komputer. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2008. Kata Kunci : Ponsel, Pengisi Baterai (X + 24 + Lampiran) Telepon selular yang lebih dikenal dengan sebutan ponsel atau handphone. Merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang wajib dimiliki, selain memudahkan dalam berkomunikasi, ponsel juga dapat membuat jarak dan waktu semakin dekat. Hal yang paling penting dalam penggunaan ponsel adalah baterai, karena baterai merupakan salah satu komponen paling penting yang ada dalam ponsel. Oleh karena itu, agar baterai ponsel selalu dalam keadaan hidup maka penulis berinisiatif untuk membuat pengisi baterai ponsel darurat, apabila baterai ponsel dalam keadaan low atau daya baterai menipis. Selain menghemat waktu, pengguna ponsel dapat mengisi baterai ponsel kapanpun dan dimanapun tanpa harus menggunakan listrik. Rangkaian pengisi baterai ponsel darurat ini membutuhkan sumber tegangan DC 5 15V, dapat menggunakan accu 12V atau baterai 9V. Tidak sulit untuk pembuatan rangkaian ini dan membutuhkan waktu yang tidak lama untuk membuatnya serta biayanya pun cukup mudah dijangkau. Pada ponsel merk lg dengan tipe baterai LGIP-53IE dapat diisi dalam waktu tiga jam dengan menggunakan baterai, apabila menggunakan accu dapat diisi selama dua jam setengah. Untuk mengoperasikan alat ini cukup mudah, pertama hubungkan konektor pada accu atau baterai kemudian switch on setelah itu hubungkan charger ponsel pada output. Untuk baterai merk Nokia dengan semua tipe baterai tidak dapat diisi dengan menggunakan baterai 9V, jadi gunakan accu 12V untuk mengisinya, selain baterai ponsel merk nokia dapat diisi dengan baterai 9V seperti Sony Ericsson, Motorola, Samsung, LG dan Huawei. Alat ini juga tidak perlu menggunakan listrik untuk mengoperasikannya. Daftar Pustaka (1981 2006) iv I. Chapter 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Telepon selular yang lebih dikenal dengan sebutan ponsel atau handphone. Merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang wajib dimiliki, selain memudahkan dalam berkomunikasi, ponsel juga dapat membuat jarak dan waktu semakin dekat. Saat ini ponsel sudah dilengkapi berbagai pilihan fitur, selain bisa menangkap siaran radio, perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai pemutar audio, video, kamera digital, game, dan layanan internet. Tapi terkadang para pengguna ponsel lupa bahwa fitur yang ditanamkan pada ponsel membutuhkan daya baterai yang cukup besar agar fitur tersebut tidak sia-sia untuk digunakan, maka ketika daya baterai ponsel habis pengguna ponsel tidak dapat lagi menggunakan ponsel untuk sementara hingga baterai ponsel diisi ulang dan kembali terisi. Low-batt atau daya baterai menipis merupakan hal yang sudah biasa. Tinggal mencolokkan jack charger ke ponsel lalu baterai ponsel akan kembali terisi. Dikarenakan kesibukan yang seperti tidak ada hentinya terkadang para pengguna ponsel sering lupa untuk mengisi baterai ponsel ketika daya baterai ponsel hampir habis. Dan menginginkan sesuatu yang cepat dan mudah agar ponsel kembali terisi. Tapi sekarang sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengisi baterai ponsel, selain meng- gunakan pengisi baterai biasa dengan menggunakan listrik. Mulai dari mengisi baterai ponsel dengan menggunakan tenaga matahari, tenaga angin dan lainnya. Alternatif lainnya yaitu mengisi baterai ponsel dengan menggunakan accu 12V atau dapat juga menggunakan baterai 9V. Selain menghemat waktu, pengguna ponsel dapat mengisi baterai ponsel kapanpun dan dimanapun tanpa harus menggunakan listrik. Dan ketika baterai ponsel diisi, ponsel dapat digunakan tanpa harus meninggalkan ponsel sewaktu proses pengisian berlangsung. 1 2 1.2. Ruang Lingkup Pada pembahasan ini penulis akan membahas seputar prinsip atau cara kerja rangkaian Pengisi Baterai Ponsel Darurat yaitu mengisi baterai ponsel menggunakan sumber tegangan 5V 15V DC. Accu 12V atau baterai 9V dapat digunakan sebagai sumber tegangan. 1.3. Tujuan....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) II. Chapter 2 BAB II LANDASAN TEORI Dalam pembuatan rangkaian Pengisi Baterai Ponsel Darurat membutuhkan beberapa komponen yang terdiri dari IC 555, Transformator (Trafo), Transistor, Resistor, Kapasitor, LED, Accu 12V, PCB. Terlebih dahulu penulis akan memberikan fungsi kerja dari beberapa komponen yang terdapat di dalam rangkaian tersebut. Pada landasan teori ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai komponen komponen tersebut. 2.1. IC 555 IC 555 merupakan rangkaian pembangkit pulsa atau Multivibrator Astable, dimana keluarannya berupa clock atau timer dan juga merupakan pengatur waktu yang sangat stabil untuk digunakan di dalam aplikasi osilator dan pemilihan waktu ketepatan. Sebagai pengatur waktu, IC monolitis ini mampu untuk menghasilkan waktu tunda yang akurat untuk periode berkisar antara mikrosekon sampai jam. Selain itu alat ini juga bermanfaat untuk suatu operasi Osilator Astable dan dapat memelihara suatu frekuensi bebas dan rutinitas kerja yang terkontrol secara akurat hanya dengan dua resistor eksternal dan satu kapasitor. IC 555 ini dipicu dari sinyal berbentuk gelombang, dan keluaran dari IC ini dapat menghasilkan sumber tegangan sampai 200 mA pengarah sirkuit TTL. Jenis ini adalah tenaga pengganti langsung untuk tipe industri di dalam paket dengan pengaturan terminal yang serupa seperti SE555 dan NE555, MC1555 dan MC1455. IC 555 digunakan untuk aplikasi yang menuntut pencapaian elektrik agar lebih baik, IC 555 juga digunakan untuk aplikasi yang menuntut lebih banyak karakteristik elektriknya. Datasheet untuk IC 555 terdapat pada lampiran 1.[1] Gambar 2.1. IC 555 [1] 4 5 Gambar 2.2. Keterangan kaki IC 555 [1] 2.2. Transformator (Trafo) Gambar 2.3. Simbol Transformator [2] Transformator juga biasanya disebut dengan trafo, bek- 2 GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id erja berdasarkan sistem perubahan medan listrik dan digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC (bolak-balik). Ada dua jenis trafo, yaitu step up dan step down. Trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik AC, sedangkan trafo step down berfungsi untuk menurunkan....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) III. Chapter 3 BAB III Perancangan dan Implementasi 3.1. Analisis Rangkaian Secara Blok Diagram PROSES CHARGER PONSEL Gambar 3.1. Blok Diagram Rangkaian Pada bab ini akan dianalisis rangkaian rangkaian dasar yang digunakan pada Pengisi Baterai Ponsel Darurat. Rangkaian ini secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian input yang bersumber dari accu atau baterai, bagian proses terdiri dari pengubah dan penyetabil tegangan, bagian output yaitu keluaran AC 220V. Kemudian pada rangkaian tambahan yaitu charger ponsel, tegangan akan di step down menjadi 6V 1A. 3.1.1. Blok Input Gambar 3.2. Blok Input Dalam rangkaian Pengisi Baterai Ponsel Darurat, input tegangan dibutuhkan 5V sampai 15V DC, pada IC555 membutuhkan tegangan masukkan 5V untuk 16 17 mengaktifkan clock yang berguna untuk merubah gelombang sinus menjadi gelombang kotak. Pada R4 terdapat potensiometer yaitu untuk merapatkan gelombang agar keluaran yang dihasilkan lebih besar. Dan terdapat kapasitor non polar yang digunakan sebagai penguat. 3.1.2. Blok Proses Gambar 3.3. Blok Proses Pada blok proses digunakan transistor yang digunakan untuk merubah arus, yaitu tegangan DC menjadi tegangan AC. Dan juga digunakan sebuah kapasitor supaya dapat berfungsi sebagai filter, kapasitor juga dapat menghasilkan tegangan yang stabil atau dengan filter ini bentuk tegangan keluarannya dapat menjadi rata, serta lilitan sebagai penguat. 3.1.3. Blok Output Gambar 3.4. Blok Output Kemudian setelah itu output pada rangkaian adalah 6V AC jika menggunakan Accu basah, 4,5V AC Accu kering, 3V Baterai. Untuk menaikkan 18 tegangan maka digunakan trafo step up. Output yang dihasilkan sebesar 75V AC, jika output ingin dinaikkan maka putar potensiometer agar tegangan dapat naik. 3.1.4. Blok Tambahan Gambar 3.5. Rangkaian Charger Ponsel Setelah output yang dihasilkan sesuai dengan input pada charger ponsel, kemudian hubungkan rangkaian charger ponsel pada output AC. Pada rangkaian charger ponsel....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) IV. Chapter 4 BAB IV CARA PENGOPERASIAN DAN UJI COBA ALAT 4.1. Cara pengoperasian Langkah langkah cara pengoperasian alat adalah sebagai berikut : 1. Langkah pertama yaitu pasang Accu atau Baterai pada konektor. 2. Hubungkan jack output pada trafo step up, untuk bat- erai pilih 3V, accu kering 4,5V dan accu basah 6V. 3. Hubungkan charger ponsel pada jack female output dari trafo kemudian hubungkan jack charger pada ponsel. 4.2. Uji Coba Alat Pada saat pengujian, alat berjalan dengan baik, dan output yang dihasilkan beragam. Untuk accu kering output antara 90 100V AC, Baterai 75 90V AC dan accu basah 175 200V AC. Agar tegangan yang dihasilkan sedikit lebih besar, maka putar pada potensiometer. Tegangan output menggunakan baterai kurang stabil tetapi dapat digunakan untuk mengisi beterai ponsel selain merk Nokia. 23 ....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) V. Chapter 5 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rangkaian Pengisi Baterai Ponsel Darurat adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk mengisi baterai ponsel apabila keadaan daya baterai hampir habis. Adapun kelebihan dan kekurangan rangkaian ini adalah : - Kelebihan 1. Mudah digunakan 2. Portable 3. Tidak menggunakan listrik - Kekurangan 1. Bentuk sedikit besar 2. Untuk merk Nokia dengan semua tipe baterai tidak dapat diisi dengan dan baterai 9V tapi beberapa diantaranya dapat diisi menggunakan accu kering 12V. 5.2. Saran Berikut ini adalah merupakan saran untuk perbaikan alat, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Jika output pada rangkaian kurang efektif, maka lepas R3 dari kaki pin 3 IC555 dan cek kaki pin 3. 2. Apabila output kurang dari 120V, Q1 dapat diganti dengan TIP41B, TIP41C, NTE196, ECG196 dan Q2 dapat diganti dengan TIP42B, TIP42C, NTE197, ECG197 atau ganti potensiometer dengan trimpot multitune pada R4 agar tegangan dapat dinaikkan sampai 220V AC. 3. Gunakan trafo non CT agar output yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. 24 ....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id)