mitos-atau-fakta

advertisement
Mitos
1. Bintitan Timbul Karena Sering Mengintip
Bintitan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama hordeolumsebenarnya merupakan suatu infeksi
pada kelenjar yang terdapat di kelopak mata. Umumnya infeksi ini disebabkan oleh suatu mikroorganisme yang
dikenal dengan nama Staphylococcus aureus. Jika kelenjar di kelopak mata ini terinfeksi oleh bakteri tersebut
maka akan terbentuk bisul. Bisul pada kelopak mata inilah yang oleh masyarakat dikenal sebagai bintitan.
Penyakit ini biasanya akan sembuh sendiri dalam 1-2 minggu. Namun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mempercepat proses penyembuhan antara lain dengan tetap menjaga kebersihan kelopak mata dan memberikan
kompres hangat 4x/hari masing-masing selama 10 menit
2. Makan Banyak Wortel Dapat Menyembuhkan Rabun Jauh
Rabun jauh (mata minus) dalam istilah kedokteran dikenal dengan namamiopia merupakan suatu gangguan
penglihatan dimana mata tidak mampu untuk melihat benda yang jaraknya jauh sehingga pandangan menjadi kabur
saat melihat benda jauh. Rabun jauh ini dapat terjadi karena adanya perubahan kelengkungan kornea, adanya
gangguan pada lensa mata atau terjadinya pemanjangan sumbu bola mata.
Pemberian wortel dan zat-zat makanan yang kaya akan vitamin A memang terbukti baik bagi kesehatan mata,
namun bukan untuk menyembuhkan rabun jauh. Peranan wortel dan vitamin A dalam kesehatan mata adalah untuk
mencegah dan mengatasi gangguan mata yang terjadi akibat kekurangan vitamin A seperti xeroftalmia (mata
menjadi kering) atau rabun senja (penglihatan yang terganggu di saat gelap/malam hari). Karena itu, jika penyebab
pandangan kabur/buram adalah defisiensi vitamin A maka konsumsi banyak wortel dapat membantu mengatasi
kelainan mata tersebut, namun jika penyebab pandangan kabur adalah rabun jauh maka sebaiknya diatasi dengan
menggunakan kacamata berlensa minus atau lensa kontak. Pada keadaan tertentu, rabun jauh dapat juga diatasi
dengan pembedahan pada kornea antara lain keratotomi radial, keratektomi fotorefraktif, Laser Asissted In situ
Interlamelar Keratomilieusis (Lasik).
3. Membaca Dalam Posisi Tiduran Dapat Menyebabkan Rabun Jauh (Mata Minus)
Rabun jauh (mata minus) dapat terjadi akibat adanya perubahan kelengkungan kornea, gangguan pada lensa mata
atau karena memanjangnya sumbu bola mata. Posisi membaca tidak akan berpengaruh dalam memicu timbulnya
rabun jauh. Membaca dalam posisi berbaring (tiduran) akan menimbulkan berbagai keluhan mata yang terjadi akibat
mata lelah karena saat membaca dalam posisi berbaring tanpa disadari jarak antara mata dengan buku akan menjadi
lebih dekat. Hal ini akan memaksa mata untuk berakomodasi terus menerus agar bayangan jatuh tepat di retina.
Mata yang berakomodasi terus menerus akan menjadi cepat lelah sehingga timbul keluhan-keluhan seperti
pandangan menjadi buram, mata perih, sakit kepala, dan lain sebagainya. Namun, keluhan keluhan ini hanya bersifat
sementara. Dengan mengistirahatkan mata secara teratur maka keluhan-keluhan ini dapat diatasi
4. Menonton TV Terlalu Dekat Dapat Merusak Mata
Menonton TV terlalu dekat hanya akan menyebabkan mata terasa sakit dan tidak nyaman untuk sementara. Saat
mata digunakan untuk menonton TV terlalu dekat maka otot-otot mata akan berakomodasi terus menerus dan mata
cenderung lupa untuk berkedip sehingga mata menjadi cepat lelah dan kering. Hal ini menyebabkan kualitas
penglihatan menjadi terganggu. Namun keluhan-keluhan ini hanya bersifat sementara. Untuk mengatasinya ada
baiknya untuk tidak lupa mengistirahatkan mata dengan mengalihkan fokus penglihatan atau dengan melihat sesuatu
di tempat yang lebih jauh setiap 15-30 menit.
Yang perlu dikhawatirkan dari menonton TV adalah efek dari sinar biru yang dipancarkan oleh TV. Sinar ini dapat
menimbulkan kerusakan mata pada anak karena sinar ini berpotensi menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang
menimbulkan kerusakan pada retina mata anak.
Oleh karena itu jelaslah bahwa yang dapat menimbulkan kerusakan pada mata bukanlah jarak menonton yang terlalu
dekat terhadap layar TV, namun lamanya paparan terhadap layar TV dan media-media lain yang memancarkan sinar
biru seperti komputer, lampu neon, dan lain sebagainya
5. Pengguna Kacamata Harus Selalu Menggunakan Kacamata Terus Menerus Untuk Mencegah Mata
Bertambah
Jika pengguna kacamata melihat tanpa menggunakan kacamata, maka semua benda akan terlihat tidak fokus dan
mata akan dipaksa bekerja lebih keras untuk memfokuskan benda tersebut. Mata yang dipaksa bekerja keras dengan
berakomodasi terus menerus akan cepat menjadi lelah dan timbul keluhan berupa sakit kepala, mata perih, dan
penglihatan kabur. Namun hal ini tidak akan menimbulkan kerusakan jangka panjang terhadap mata. Kaca mata
akan membantu anda untuk melihat dengan lebih baik tanpa mata harus bekerja keras. Dengan menggunakan
kacamata maka penglihatan tidak akan memburuk dengan cepat, namun tidak menggunakan kacamata pun tidak
akan merusak mata anda secara permanen.
6. Semua Kebutaan Dapat Disembuhkan Dengan Donor Mata
Yang dimaksud dengan donor mata dalam dunia kedokteran adalah mendonorkan bagian kornea mata, bukan
mendonorkan bola mata seutuhnya. Kornea merupakan lapisan paling depan dari bola mata yang berwarna
transparan. Kornea yang bersifat transparan ini akan meneruskan cahaya yang masuk ke mata menuju ke sel sel
penerima cahaya di retina. Jika terjadi kerusakan pada kornea mata karena berbagai hal, seperti infeksi, trauma mata,
dan lainnya, maka kornea mata dapat berubah menjadi keruh. Korena mata yang keruh tidak dapat menjalankan
peranannya untuk meneruskan cahaya ke retina, sehingga penderita tidak dapat melihat apa-apa dalam keadaan
kornea mata yang keruh (buta). Donor kornea bertujuan untuk mengembalikan fungsi penglihatan bagi pasienpasien yang mengalami kebutaan akibat kerusakan kornea dengan mengembalikan kejernihan kornea mata. Karena
itu, tidak semua jenis kebutaan dapat diobati dengan donor kornea.
Fakta
1. Pada tubuh manusia jaringan otot kelopak mata adalah otot yang paling cepat gerakannya.
Karena mata mampu berkedip dalam waktu kurang dari 1 detik
2. Semua bayi terlahir dalam keadaan buta warna
Penglihatan warna pada bayi berkembang secara berangsur-angsur, biasanya bayi akan
mencapai kemampuan melihatnya pada umur 5 bulan
3. Bayi baru lahir yang menangis tidak mengeluarkan air mata.
Air mata pada bayi akan mulai diproduksi pada umur 6 minggu
4. Retina tidak bisa mendeteksi warna merah
Walaupun retina memiliki reseptor merah, hijau, dan biru, reseptor merah hanya dapat
mendeteksi kuning-hujai, dan reseptor hijau mendeteksi warna hijau biru. Otaklah yang
mengkombinasi sinyal-sinyal warna dan mengubahnya menjadi merah
Download