BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk beroperasi
lebih
efisien dan terkendali.
Tidak
mudah
bagi perusahaan untuk
mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan. Pengendalian merupakan
tantangan yang semakin serius bagi manajemen karena manajemen dihadapkan
pada tuntutan dan tanggungjawab dalam kegiatan operasional perusahaan serta
terbatas waktu, maka persoalan yang dihadapi dalam pengendalian menjadi
semakin kompleks.
Umumnya suatu
perusahaan perlu
melakukan pengelolaan dan
pengawasan yang memadai terhadap aktivitas yang dilakukaknnya. Perusahaan
berkewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan
pengelolaan
perusahaan
sehingga para pengelola akan dihadapkan pada tuntutan terhadap penguasaan
pengetahuan, teknologi, keterampilan dan kemampuan manajemen.
Menurut Anastasia & Lilis (2011:82) Pengendalian Intern adalah semua
rencana organisasi ,metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan
usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan
keandalan data usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional , dan
mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol
intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya
manusia dan sistemteknologi informasi, yang dirancang untuk membantu
organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern
1
Universitas Sumatera Utara
2
merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber
daya suatu
organisasi.
Ia
berperan
penting
untuk
mencegah
dan
mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik
yang
berwujud
(seperti mesin dan lahan)
maupun
tidak
berwujud
(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntanperusahaan
dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para
pemilik atau pemegang saham,kreditur dan para pemakai laporan keuangan
(stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan
operasi
perusahaan.
Lebih
rinci
lagi,
kebijakan
dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta
menjamin
ditaatinya
atau
dipatuhinyahukum dan
peraturan,
hal
ini
disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern
terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan
untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin
dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Seiring dengan perkembangan skala usaha dalam suatu perusahaan
pemimpin perusahaan tidak mungkin untuk bisa melakukan pengawasan atas
semua operasi perusahaan secara langsusng atau dengan kata lain pemilik tidak
mungkin bisa terlibat langsung dalam operasi perusahaannya. Untuk itu
pemimpin perusahaan perlu mendelegasikan wewenangnya kepada manajemen
perusahaan dan manajemen meneruskan kembali wewenang tersebut. Dengan
Universitas Sumatera Utara
3
demikian diperlukan adanya suatu sistem yang memadai yang dapat dijadikan
sebagai alat kontrol bagi perusahaan. Sistem tersebut dikenal dengan sistem
pengendalian intern.
Sistem pengendalian intern merupakan suatu sistem yang meliputi
struktur organisasi dan segala cara serta tindakan yang terkoordinasi dengan
tujuan untuk mengamankan harta milik perusaha an dari penyimpangan
maupun penyelewengan yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar
perusahaan. Dengan adanya sistem pengendalian intern ini tidak dimaksudkan
bahwa penyimpangan dan penyelewengan sama sekali tidak akan terjadi. Akan
tetapi diharapkan dapat menekan terjadinya penyimpangan dan penyelewengan
dalam batas-batas yang layak sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan
yang tepat oleh pihak manajemen perusahaan.
Menurut Kasmir (2012:81) dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering
diartikan memproleh barang dengan membayar dengan cicilan atau angsuran di
kemudian haria atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya
dilakukan di kemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan
perjanjian.
Kredit tidak hanya diberikan oleh kalangan perbankan saja, lembaga
keuangan non-bank pun dapat mengadakan atau melakukan transaksi kredit,
seperti koperasi simpan pinjam, perusahaan anjak piutang dan pegadaian.
Fungsi dari kredit antara lain membantu usaha masyarakat yang memerlukan
dana, baik dana untuk investasi maupun untuk modal kerja.
Agar memperoleh keuntungan dari usaha kredit, tentu perusahaan
tersebut harus menjalankan fungsi dan kegiatan operasional kreditnya dengan
Universitas Sumatera Utara
4
baik, sehingga usaha kredit tidak mengalami kerugian maupun risiko yang
tinggi atau dengan kata lain dapat memperoleh keuntungan seperti yang
ditargetkan. Berkenaan dengan masalah tersebut maka perusahaan memerlukan
suatu sistem pengendalian intern yang disebutdengan sistem pengendalian
intern kredit. Sistem pengendalian intern kredit merupakan hal yang penting
karena jika diabaikan usaha kredit akan mengalami kerugian atau bahkan
mungkin akan mengalami kebangkrutan.
Disamping risiko tinggi, adanya tingkat persaingan antar perusahaan
yang menyebabkan perusahaan perlu menetapkan suatu pengendalian intern
kredit yang memadai dalam organisasi perkreditannya, yang diharapkan dapat
membantu mengatasi kesulitan dalam pengendalian dana yang disalurkan
kepada nasabah. Sistem pengendalian intern kredit ini meliputi aktivitas
persiapan menentukan layak tidaknya suatu pemberian kredit. Salah satu
lembaga keuangan non-bank yang menyediakan fasilitas kredit dengan jaminan
tertentu yaitu PT. Pegadaian (Persero). Perusahaan ini merupakan badan usaha
di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan
lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kepada
masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksudkan dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150.
Salah satu faktor yang dapat mendukung atau menunjang terlaksananya
sistem pengendalian intern yang baik menurut Mulyadi (2010:164) adalah
memiliki struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional
secara tegas, akan tetapi pada PT. Pegadaian (Persero) terdapat rangkap
jabatan. Rangkap jabatan ini terjadi antara kasir yang merangkap sebagai
Universitas Sumatera Utara
5
bagian administrasi/ tata usaha yang seharusnyamenurut Pedoman Operasional
Kantor Cabang dilaksanakan oleh orang yang berbeda karena berbeda tugas.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN
ATAS PENYALURAN KREDIT PADA PT. PEGADAIAN (Persero)
KANWIL 1 MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Mengingat pentingnya sistem pengendalian intern kredit dan prospek PT.
Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan dimasa yang akan datang, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis Sistem Pengendalian
Intern Kredit Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan apakah telah
menyalurkan kredit sesuai dengan ketentuan atau pun tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Sistem Pengendalian Intern Atas Penyaluran Kredit
Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan sudah terlaksana dengan baik
dan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan tersebut.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang
pengendalian intern atas penyaluran kredit pada suatu perusahaan dan
Universitas Sumatera Utara
6
melatih penulis untuk mengetahui bagaimana penulisan suatu karya
ilmiah.
b. Bagi PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan , hasil penulisan ini
diharapkan dapat memberikan saran-saran atau bahan masukan untuk
mengambil keputusan dalam melakukan rencana kerja dan anggaran di
masa akan mendatang.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan
pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
D. Metode Penelitian
Dalam membahas permasalahan tentu diperlukan data-data yang
mendukung ke arah penyelesaian secara lengkap dan berhubungan dengan
permasalahan. Ada 4 tahap pengumpulan data yaitu :
1. Lokasi Penelitian
PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang berada di jalan Pegadaian
No.112 Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara 20151.
2. Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu yang
sedang dilaksanakan. Data-data yang diproleh langsung dari objeknya
mengenai data penyaluran kredit.
b. Data sekunder
Universitas Sumatera Utara
7
Merupakan data yang diproleh dari sumber lain dalam bentuk laporan
atau publikasi sering disebut juga data eksternal, yang datangnya dari
luar perusahaan seperti buku dan media lainnya yang berkaitan dengan
judul paper ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dala paper ini adalah
sebagai berikut :
a. Observasi(Pengamatan)
Yaitu dengan cara mengamati secara langsung di Kantor PT
Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan mengenai kegiatan sehari-hari
dilapangan.
b. Interview (Wawancara)
Yaitu dengan cara melakukan wawancara langhsung terhadap pegawai
yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap persediaan guna
untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyusun paper ini.
4. Metode Analisis
Metode Dekskriptif merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan jalan mengumpulkan data yang diproleh, selanjutnya
diolah kembali sehingga memproleh gambaran yang jelas, terarah
menyeluruh dari masalah yang dibahas secara umum.
Universitas Sumatera Utara
Download