Boks : Survei Konsumen Konsumen Optimis Terhadap Ekonomi Rumah tangga di Pekanbaru memperlihatkan keyakinan yang membaik terhadap perekonomian Riau saat ini dan mendatang. Hasil Survei Konsumen (SK) triwulan I-2011 yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia terhadap 200 respoden rumah tangga di Pekanbaru, memperlihatkan bahwa Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level 118,2, meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 101,3. Semakin membaiknya keyakinan konsumen didorong oleh optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu maupun membaiknya ekspektasi pada 6 bulan yang akan datang terus berlanjut.. Peningkatan IKK ini disumbangkan oleh dua indeks pembentuknya yakni Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dari 88,7 menjadi 109,5 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari 113,8 menjadi 126,8 sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik Perkembangan IKK, IKE dan IEK 140 120 100 80 60 40 20 0 IKE IEK Tw IV-2010 IKK Tw I-2011 Peningkatan IKE terutama didorong oleh optimisme responden terhadap meningkatnya penghasilan dan pengeluaran rumah tangga untuk pembelian barang di luar sandang dan pangan seperti peralatan elektronik dan kendaraan bermotor saat ini dibandingkan periode 6 bulan yang yang lalu. Ekpektasi konsumen terhadap membaiknya kondisi ekonomi pada 6 bulan yang akan datang sebagaimana terlihat pada IEK, didorong oleh optimisme membaiknya tiga indikator. Pertama membaiknya kondisi usaha seiring masih adanya insentif/subsidi pemerintah, mendapatkan pembiayaan perbankan dan adanya perbaikan kemudahan infrastruktur. Kedua, meningkatnya penghasilan keluarga karena akan ada kenaikan gaji/omzet dan rencana membuka usaha sampingan. Ketiga, meningkatnya ketersediaan lapangan kerja karena berjalannya kegiatan proyek pemerintah dan swasta serta adanya peningkatan minat untuk berwiraswasta. Untuk suku bunga, responden memperikirakan tingkat suku bunga simpanan pada 6 bulan yang akan datang masih akan mengalami kenaikan. Seiring meningkatnya suku bunga dan ekspektasi akan meningkatnya penghasilan, jumlah tabungan responden diperbankan diperkirakan juga akan mengalami kenaikan. Terkait perkembangan harga, sebagian besar responden (52,50%) menyatakan bahwa harga saat ini relatif stabil. Namun demikian pengeluaran belanja responden saat ini dibandingkan 3 bulan yang lalu mengalami peningkatan. Responden dengan pengeluaran perbulan Rp 1 juta sampai dengan Rp.5 juta atau kelas menengah bawah mengatakan bahwa pengeluaran meningkat untuk pembelian bahan makanan (72,25% responden); makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (67,63% responden); perumahan, listrik, gas dan bahan bakar (63,01% responden); sandang (46,82% responden); kesehatan (46,82% responden), transpor, komunikasi dan jasa keuangan (43,35% responden); pendidikan, rekreasi dan olah raga (31,79% responden). Sama halnya dengan responden berpengeluaran di atas Rp5 juta atau kelas menengah atas, mengatakan bahwa pengeluaran konsumen meningkat untuk pembelian bahan makanan (85,19% responden); makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (77,78% responden); perumahan, listrik, gas dan bahan bakar (70,37% responden); sandang (51,85% responden); kesehatan (48,15% responden), transpor, komunikasi dan jasa keuangan (44,44% responden); pendidikan, rekreasi dan olah raga (44,44% responden). Responden memperkirakan harga barang dan jasa pada 3, 6 dan 12 bulan mendatang akan mengalami kenaikan. Ekspektasi kenaikan harga pada 3 bulan mendatang terutama bersumber dari peningkatan yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan, kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Ekspektasi kenaikan harga yang akan terjadi pada 3, 6 dan 12 bulan mendatang diperkirakan terkait dengan issue pencabutan subsidi pemerintah terhadap bahan bakar premium, serta faktor musiman seperti liburan sekolah pada bulan Juli, hari raya Idhul Fitri yang jatuh pada bulan September dan hari Natal pada bulan Desember.