Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Makna ruang dan penataannya dalam arsitektur rumah Kudus Triyanto Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/green/detail.jsp?id=82429&lokasi=lokal -----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak Lingkungan alam merupakan wadah bagi manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Manusia hidup dan menyatu dengan alam dalam mencari makan, minum, dan sekaligus mencari perlindungan. Namun alam tidak senantiasa bersikap ramah terhadap manusia. Melalui berbagai tantangan yang ditimbulkannya, apakah itu berupa gangguan binatang buas, angin ribut, hujan, dan sebagainya, alam berkuasa atas manusia. Sadar akan hal itu, manusia lambat laun merasa bahwa ia perlu melindungi dirinya dari gangguan alam yang kadang-kadang sangat dahsyat itu. <br /> <br /> Kesadaranitutelahmendorongmanusiauntuk <br /> menciptakan batas-batas ruang agar dapat melindungi dirinya <br /> dari serangan alam. Batas-batas ruang sebagai tempat berlindung itu, dalam perkembangannya menjadi lingkungan buatan sebagai rumah tempat tinggal yang pada gilirannya <br /> tidak hanya sekedar berfungsi sebagai tempat untuk berlindung saja (lihat : Rachman, 1986; Al- Farugi, 1988). <br /> <br /> Demikianlah, dalam upaya untuk dapat melangsungkan kehidupannya, manusia di mana pun dan kapan pun senantiasa membutuhkan kehadiran dan berusaha membangun rumah untuk tempat tinggalnya (lihat Budhisantoso. 1989 12). Memang, selain sandang dan pangan, rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia (basic-need) yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya (lihat : 12; Reksodihardjo dan Karsono, 1982 ; 65; Maryono, 1982 : 92; Ismunandar, 1990 7, Hamzuri,tt). <br /> <br /> Betapapun sederhananya, rumah adalah hasil kebudayaan; tegasnya ia adalah hasil ulah tangan dan akal atau pikiran manusia yang dipedomani oleh kebudayaannya yang terwujud dalam bentuk bangunan fisik dan yang memiliki fungsi serta nilai-nilai tertentu. la dirakit dan disusun dari berbagai komponen material yang diperoleh manusia dari lingkungan alam dan dengan segenap kesadaran atau keyakinannya, manusia melakukan sebagian hidup dan kehidupannya di dalam rumah yang dibangunnya itu. <br /> <br /> Di dalam lingkungan rumah itulah manusiasecara <br /> leluasamenyelenggarakankehidupanbermasyarakat, <br /> mengembangkan keturunan, mendidik, beristirahat, tidur, <br /> melakukan komunikasi dengan Tuhannya, atau melakukan kegiatan-kegiatan pribadi dan sosial lainnya. Melalui rumah dan di dalam rumahlah, manusia membentuk, melestarikan, dan mengembangkan keluarga. Dalam pembentukan, pelestarian, dan pengembangannya,keluarga menjadikan dirinya sebagai satuan ekonomi, sosial, kebudayaan, dan bahkan politik, yang mencerminkan dan melestarikan pranata-pranata sosial dan kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan (Suparlan, 1990; Denros, 1991) <br />