Semarak Hari Ibu dan Ulang Tahun Agrianita IPB 2012

advertisement
Semarak Hari Ibu dan Ulang Tahun Agrianita IPB
http://news.ipb.ac.id
Diposting oleh admin pada tanggal 03 December 2012
Menginjak usia35 tahun, setiap manusia baik laki-laki dan perempuan akan mengalami usia
paruh baya atau midlife. “Pada midlife terjadi perubahan hormonal. Laki-laki berkurang 20
persen hormon testosteronnya dan hormon progesteron tetap, sehingga laki-laki cenderung
feminin. Sedangkan perempuan menyusut hormon estrogen dan progesteronnya dan hormon
testosteronnya tetap, sehingga perempuan cenderung maskulin serta lebih tangguh
menghadapi paruh baya, “ujar Psikolog Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman, Psi dalam
acara Seminar ‘Wanita Ingin Dimengerti’, Kamis (29/11) di Institut Pertanian Bogor (IPB)
International Convention Center (IICC). Kegiatan yang diselenggarakan Agrianita IPB ini
dalam rangka memperingati Hari Ibu dan Ulang Tahun Agrianita IPB ke-6.
Perubahan hormonal ini menyebabkan kekacauan emosi pada laki-laki dan perempuan.
“Walau masih debatable, hasil penelitian terkini menunjukkan tidak hanya perempuan yang
mengalami menopausa, pria juga. Para ilmuwan menyebutnya andropausa. Dengan
memahami pasangan kita juga mengalami andropausa, kita berempati bila tiba-tiba pada usia
40 tahun, suami kita mengalami banyak perubahan secara emosianal maupun kebiasaan,”
ujar Elly.
Kita bisa mengidentifikasi pria yang mengalami andropausa dengan melihat perilaku
sehari-harinya. Ciri-ciri perilaku tersebut misalnya pria cenderung lebih instropeksi, diam tidak
bercerita, tidak paham yang terjadi, banyak ngopi, merokok dan gelisah serta sangat sibuk.
Lebih lanjut Elly menjelaskan kala itu pria tidak suka kemapanan, ingin perhatian dari luar
rumah, menuntut istrinya memasak dan seks serta cenderung memberontak. “Bertolak
belakang dengan perempuan yang lebih malas masak dan seks,” tandasnya.
Dr.Dewi Inong Irana, SpKK yang aktif di Yayasan Kita dan Buah Hati mengatakan seiring
dengan bertambahnya usia perempuan maka terjadi perubahan kulit. Perubahan kulit
tersebut diantaranya kelembaban dan kolagen berkurang, kulit menjadi kering, timbul kerut
dalam otot, perubahan warna dan regenerasi sel kulit melambat. “Ibu-ibu juga perlu
memperhatikan faktor perusak kulit yakni sinar ultra violet, rokok, alkohol, kosmetik
mengandung bahan kimia berbahaya, garam, gizi tidak seimbang dan stres,” paparnya.
Salah satu tips menjaga kulit menurut Dewi ialah menghindari sinar matahari, mengoleskan
pelembab, makan makanan gizi seimbang, cukup istirahat, olah raga teratur, hindari stres dan
rawat kulit secara teratur. “Berdasarkan penelitian yang saya lakukan tahun 2001 terbukti
kewajiban memakai baju jilbab dan kerudung bagi muslimah merupakan pelindung kulit alami
yang keampuhannya melebihi SPF 15,” tutur dokter yang sejak tahun 1983 memakai busana
muslimah secara sempurna. Kegiatan yang dihadiri 500 peserta ini juga menghadirkan
narasumber Dr.Dewi Prabarini Soeharto, SpOG. (ris)
Download