Apakah istri yang sudah menelantarkan anak dan berzinah berhak

advertisement
Apakah istri yang sudah menelantarkan anak dan berzinah
berhak memperoleh hak asuh anak dan harta gono gini?
Mengenai hak asuh anak, sebaiknya hak asuh anak diberikan kepada
ibunya bila anak belum dewasa dan belum baligh. Karena ibu
secara
fitrahnya
lebih
bisa
mengatur
anak
dan
lebih telaten mengasuh anak. Hal ini sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 105 Inpres No. 1 Tahun 1991 (Kompilasi Hukum
Islam) bahwa anak di bawah 12 tahun adalah menjadi hak ibu.
Namun, hak asuh anak juga tidak tertutup kemungkinan diberikan
kepada sang ayah kalau ibu tersebut memiliki kelakuan yang tidak
baik, serta dianggap tidak cakap untuk menjadi seorang ibu
terutama dalam mendidik anaknya. Yang diutamakan itu adalah
untuk kebaikan si anak, Jadi, apabila memang sang Ibu terbukti
telah berkelakuan tidak baik (misalnya berzinah), pengadilan
akan mempertimbangkan hak asuh tersebut untuk diberikan kepada
sang Ayah. Namun, semuanya kembali kepada kewenangan dan
pertimbangan Hakim yang memutus perkara tersebut. Sedangkan
mengenai harta gono gini, pada prinsipnya akan dibagi dua
(50:50) antara suami dan istri yang bercerai (lihat Pasal
128 Kitab
Undang-Undang
Hukum
Perdata dan Pasal
97
KHI ).
Ketentuan ini diterapkan tentunya dalam hal tidak ada perjanjian
perkawinan saat keduanya menikah. Tentunya jika ada perjanjian
perkawinan, pembagian harta dilakukan berdasarkan ketentuan
dalam perjanjian itu. Oleh karena itu, walaupun istri telah
berzinah, istri akan tetap berhak mendapatkan bagian 50% dari
harta bersama pada saat bercerai, kecuali Hakim menentukan lain.
Download