BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Tujuan penelitian ini

advertisement
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pendidikan etika bisnis
dan tingkat religiositas terhadap penalaran moral. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata skor P yang mencerminkan penalaran moral
responden pada mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah etika bisnis dan
mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah etika bisnis, namun pendidikan etika
bisnis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penalaran moral.
Hasil ini sejalan dengan penelitian milik M artin (1981 -1982) serta Stead dan M iller
(1988) dalam penelitian W eber (1990). M artin (1981-1982) dalam Weber (1990)
menyimpulkan bahwa tidak terjadi peningkatan yang signifikan dalam kemampuan
responden menilai kasus etika setelah responden mengambil kursus etika. Stead dan
M iller (1988) dalam Weber (1990) menyimpulkan bahwa pendidikan etika tidak
meningkatkan secara signifikan kemampuan responden untuk memprioritaskan isu
etika.
Selain melihat pengaruh pendidikan etika bisnis terhadap penalaran moral,
penelitian ini juga dilakukan untuk melihat pengaruh tingkat religiositas terhadap
tingkat penalaran moral. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dari tingkat religiositas responden terhadap tingkat
penalaran moral responden. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian milik Conroy dan
Emerson (2004). Dalam penelitiannya, Conroy dan Emerson (2004) menyimpulkan
bahwa tingkat religiositas yang bersifat self-reported memiliki pengaruh yang
minimal terhadap perilaku etis responden. Conroy dan Emerson (2004) juga
36
menyimpulkan bahwa mengikuti pendidikan agama dan kursus etika tidak memiliki
dampak yang signifikan terhadap sikap etis responden.
5.2
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini terletak pada pemilihan responden penelitian.
Responden pada penelitian ini hanya berasal dari satu jurusan dalam satu universitas
sehingga mungkin belum dapat memberi gambaran pengaruh pendidikan etika bisnis
dan tingkat religiositas terhadap penlaran moral mahasiswa akuntansi secara umum .
Dalam penelitian selanjutnnya responden dapat dipilih dari berbagai universitas untuk
memberi gambaran pengaruh pendidikan etika bisnis dan tingkat religiositas terhadap
penlaran moral mahasiswa akuntansi secara lebih umum .
Selain itu penelitian ini juga belum memperhitungkan bias psikologi yang
mungkin dialami oleh responden terhadap dua hal. Pertama yaitu karena kuesioner
yang panjang sehingga mungkin ada rasa kejemuan untuk mengisi kuesioner
penelitian. Sehingga dalam penelitian selanjutnya mungkin dapat dipertimbangkan
cara untuk meminimalisasi kemungkinan bias psikologi ini. Yang kedua adalah
instrumen penilaian tingkat religiositas yang mungkin tidak diisi dengan sejujurnya
karena tuntutan sosial di lingkungan tempat penelitian dilakukan. Penelitian
selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk memilih metoda pengumpulan
data yang lebih objektif sehingga mengurangi resiko bias psikologi tersebut.
Penelitian ini juga belum mempertimbangka n apakah responden dalam
kategori mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah etika bisnis sebelumnya
pernah mendapat kursus atau pendidikan etika atau belum. Penelitian selanjutnya
mungkin dapat mempertimbangkan hal tersebut untuk mendapat hasil yang lebih
reliable tentang pengaruh pendidikan etika bisnis terhadap penalaran moral.
37
5.3
Saran
Berdasar simpulan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, penulis
mengajukan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya:
1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
sampel yang lebih luas. M isalnya menggunakan sampel dari beberapa
universitas untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih bersifat um um
dalam menggambarkan pengaruh pendidikan etika bisnis d an tingkat
religiositas terhadap penalaran moral pada mahasiswa akuntansi.
2. Penelitian selanjutnya dapat mempertim bangkan model pengumpulan data
yang dapat mengurangi bias psikologi. M isalnya membagi waktu
pembagian kuesioner dalam dua sesi untuk mengurangi kemungkinan
kejemuan responden dalam mengisi kuesioner dengan sk enario kasus etika
yang panjang. Dalam penelitian selanjutnya dapat juga menggunakan
instrumen penelitian yang lebih singkat tanpa mengorbankan keandalan
hasil instrumen penelitian.
3. Penelitia n selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
metoda pengumpulan data yang lebih objektif untuk melihat tingkat
religiositas responden karena metoda pengumpulan data yang bersifat selfreported memiliki kecenderungan untuk memiliki bias psikologi yang
disebabkan oleh tuntutan sosial yang ada di Indonesia.
4. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk mengukur variabelvariabel lain yang dapat mempengaruhi penalaran moral yang belum
diukur dalam penelitian ini. M isalnya dengan menambahkan variabel
pendidikan etika formal dalam jenjang pendidikan yang telah dilalui atau
variabel tuntutan sosial dan budaya.
38
Download