perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB V

advertisement
89
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berpijak dari kajian teori, hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode problem based learning dan media video mampu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil menulis teks laporan
hasil observasi. Rincian peningkatan tersebut sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
Peningkatan kualitas pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dapat
dirasakan baik oleh guru maupun siswa. Penggunaan metode problem based learning
dan media video
menjadikan guru lebih menyadari pentingnya pemilihan dan
pemanfaatan metode pembelajaran yang kreatif , inovatif, dan menyenangkan dalam
mengajarkan menulis teks laporan hasil observasi. Bagi siswa, penggunaan metode
problem based learning dan media video mampu meningkatkan perubahan perilaku
siswa menjadi lebih positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal-hal sebagai berikut :
a) Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran,yakni prasiklus 58,59%, siklus I 66,41
% , dan siklus II 81,25%. b) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru, yakni
prasiklus 54,68%, siklus I 63,38%, dan siklus II 84,38%, c) Keaktifan siswa dalam
kegiatan tanya jawab dengan guru, yakni prasiklus 62,50%, siklus I meningkat
menjadi 71,88% dan siklus II 82,38%, d) Aktivistas siswa membangun kerjasama
dalam kelompok diskusi, yakni prasiklus 71,88%, siklus I 72,66%, dan siklus II
meningkat menjadi 77,34%, e) Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas dari
guru,yakni saat prasiklus 57,03%, siklus I meningkat menjadi 71,09% dan siklus II
85,94%
2. Peningkatan Hasil Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
Penerapan metode problem based learning dan media video dapat
meningkatkan hasil menulis teks laporan hasil observasi siswa. Hal ini tampak dari
adanya peningkatan rata-rata nilai yang diraih siswa dan telah memenuhi target
pencapaian pada setiap siklus. Kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan
adalah 75. Pada prasiklus jumlah siswa yang nilainya di atas KKM 75
sebanyak
11 siswa (34%) dengan rerata nilai 73,13.
I jumlah siswa tuntas di atas KKM
commitSiklus
to user
89
90
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(75) sebanyak 25 siswa 78,1%) dengan rerata nilai 80. Peningkatan nilai juga terjadi
pada siklus II yaitu julmah siswa tuntas KKM sebanyak 30 siswa (94%) dengan
rerata nilai sebesar 87,16.
B. Implikasi
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan bermakna dapat dilihat dari
ketercapaian kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran. Pencapaian peningkatan
kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai cara
atau strategi, salah satunya melalui penelitian tidakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas (PTK) merupakan serangkaian aktivitas dari beberapa tindakan yang
direncanakan, dilaksanakan, diamati, dan direfleksikan yang dilakukan berdasar dari
permasalahan pembelajaran yang ditemukan.
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran harus terselesaikan secara arif,
bijaksana, bermakna dan bermartabat. Guru sebagai ujung tombak penyelenggaraan
pembelajaran harus berupaya mencari solusi dari permasalahan - permasalahan yang
muncul. Skenario bermartabat yang menjadikan siswa semakin tertambat pada hasil
belajar yang hebat bertumpu pada seberapa besar kesadaran atas tanggung jawab
yang dimiliki guru. Hal ini senada dengan pendapat Suwandi (2011:8) yang
mengatakan bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk mengurangi dan bahkan
memecahkan masalah yang muncul dalam proses pembelajaran, salah satunya guru
melakukan penelitian tindakan kelas.
Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama dua siklus
menunjukkan bahwa dengan penerapan metode problem based learning dan media
video dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil menulis teks laporan hasil
observasi siswa kelas X AP 1 SMK Negeri 6 Surakarta. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya nilai keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa setelah
diterapkannya metode problem based learning dan media video. Peningkatan kualitas
proses pembelajaran ditandai perubahan positif kinerja siswa dan kinerja guru. Hal
ini dibuktikan dengan persentase keaktifan siswa di dalam kelas dan perubahan
perilaku guru untuk selalu memperbaiki kekurangan dalam mengajar.Pembuktian
perubahan positif siswa didasarkan pada lembar observasi kegiatan siswa.
commit to user
91
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru, minat,motivasi pada kegiatan
pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan proses yang
berkualitas. Selain itu, keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru,
tanya jawab dengan siswa juga mengalami peningkatan yang menandai bahwa
kualitas proses berjalan dengan baik. Begitu juga dengan aktivitas siswa membangun
kerjasama dengan siswa lain dan guru
dalam kelompok diskusi mengalami
peningkatan kualitas. Keseriusan siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan
guru mengalami perkembangan ke arah lebih baik yang menandakan bahwa kualitas
proses juga terwujud.
Proses pembelajaran yang menuntut terciptanya kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran, perhatian siswa terhadap penjelasan guru, keaktifan siswa dalam
bertanya jawab, membangun kerjasama dalam kelompok , dan keseriusan siswa
dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru sangat diperlukan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis teks laporan hasil
observasi.
Proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dapat dicapai dengan
siswa sering berlatih sesuai dengan langkah-langkah menulis. Dalam proses berlatih
ini, peranan guru untuk
memotivasi, mendorong, mengarahkan siswa sangat
diperlukan. Guru professional memiliki tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Selain
itu,
Pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi bagi siswa kelas X SMK
maupun SMA sangat penting untuk dikuasai. Apalagi untuk sekolah-sekloah yang
telah menerapkan kurikulum 2013.
Persentase kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran keterampilan menulis bahasa Indonesia di SMK maupun SMA relatif
lebih tinggi dibandingkan persentase kegiatan siswa pada keterampilan berbahasa
Indonesia lainnya. Persentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut : mendengarkan 10%, membaca 30%, berbicara interaktif 9% dan
produktif 14%, menulis 31 %, dan penguatan tata bahasa 6 %, (kemdikbud, 2014 :
188).
Proses penilaian pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi didasarkan
pada beberapa indikator/aspek penilaian
commit toyang
user telah ditetapkan. Terdapat 5
92
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
indikator/aspek yaitu: 1) penguasaan isi teks, 2) penguasaan struktur teks, 3)
penguasaan memilih kata, 4) penguasaan membuat kalimat, dan 5) penguasaan
menulis ejaan. Lima indikator tersebut dijadikan sebagai acuan dalam penilaian
kualitas hasil pembelajaran.
Demikian juga pembelajaran mengungkapkan ide, gagasan, pemikiran yang
diperoleh dari hasil mengamati/ observasi baik langsung maupun tak langsung dalam
bentuk tulisan merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada pentingnya
keterampilan menulis siswa melalui kemampuan menulis teks
laporan hasil
observasi.
Semakin bergulirnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, kemampuan
berkomunikasi secara tertulis sangat diperlukan. Perkembangan media-media social
elektronik, mengantarkan siswa pada realitas hidup tanpa batas. Pola hidup, peristiwa
hidup dimanapun dibelahan bumi dapat disaksikan dengan mudah. Peristiwa alam
yang sebenarnya menguntungkan, berubah menjadi merugikan karena perubahan
budaya instanisme.
Pemanfaatan media-media yang menarik, kreatif, dan inovatif akan membawa
angin segar bagi siswa untuk tertarik menanggapi lewat tulisan terhadap
ketimpangan-ketimpangan yang terjadi pada alam, terutama pada lingkungan sekitar
kehidupan siswa. Pemanfaatan media video mampu menggugah nurani siswa untuk
menemukan,
mendiskusikan,
mendokumentasikan,
dan
melaporkan
serta
mengkomuniaksikan secara tertulis hasil pengamatannya. Hal ini akan berkait
dengan penggunaan metode problem based learning atau pembelajaran berbasis
masalah. Permasalahan –permasalahan nyata yang terjadi di sekitar kehidupan siswa
yang terkemas dalam media video akan memudahkan dan menjadikan siswa lebih
tertarik mengupas masalah yang telah ditemukannya, mendiskusikan dengan teman,
kemudian
membuat
laporannya
secara
tertulis,
dan
mengunggah
atau
mengkomunikasikan lewat majalah dinding kelas, majalah dinding sekolah bahkan
media sosial yang ada.
Barbara J. Duch (1995) dalam Andayani (2015:247) mengemukakan bahwa
pembelajaran berbasis masalah memberikan keunggulan untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah,serta berkomunikasi. Hal senada
diungkap oleh Sugiyanto (2009:155)
yang
mengatakan bahwa problem based
commit
to user
93
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
learning (PBL) merupakan pembelajaran yang interaktif, terencana, dan berpusat
pada kegiatan siswa.
Pembelajaran keterampilan menulis teks laporan hasil observasi pada penelitian
ini menggunakan metode problem based learning dengan memanfaatkan media
video, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode problem based
learning dengan media video tersebut mampu menggiring siswa untuk menemukan
masalah yang dihadapi siswa baik yang dilakukan secara mandiri maupun secara
berkelompok, dapat menemukan penyebab timbulnya masalah, solusi permasalahan,
membuat kerangka laporan, mengembangkan kerangka menjadi tulisan, dan
memperbaiki tulisan agar menjadi sempurna. Metode pembelajaran ini sesuai
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
Penelitian ini memberikan implikasi mengenai peningkatan kemampuan menulis
teks laporan hasil observasi melalui penerapan metode problem based learning
dengan media video yang dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan inovasi
pembelajaran di dunia pendidikan pada umumnya dan kelas X AP 1 SMK Negeri 6
Surakarta khusunya. Ke depan, penerapan problem based learning sangat menunjang
proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis karena
problem based learning menempatkan siswa sebagai pelaku utama dalam
pembelajaran (student centered). Metode problem based learning merupakan salah
satu metode dari empat metode yang direkomendasikan dalam kurikulum 2013 untuk
melaksanakan pendekatan saintifik, yaitu inquery learning, discovery learning, dan
proyect based learning
Implikasi praktis dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah hasil penelitian
ini dapat digunakan oleh guru dan calon guru sebagai acuan untuk menerapkan
metode dan memilih media pembelajaranyang inovatif untuk pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya pembelajaran menulis. Metode dan media tersebut adalah
metode problem based learning dengan media video.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
commit to user
94
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan metode problem
based learning dengan media video dalam pembelajaran keterampilan menulis
teks laporan hasil observasi. Metode problem based learning dengan media
video terbukti mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks
laporan hasil observasi. Selain itu, metode problem based learning juga mampu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran baik bagi guru maupun siswa
2. Siswa perlu menyadari bahwa pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi
dengan menerapkan metode problem based learning dengan media video
sangant penting dan bermanfaat untuk berpikir kritis, ilmiah, dan membentuk
karakter mandiri.
3. Guru sebaiknya mampu mengembangkan strategi atu metode pembelajaran yang
inovatif, kreatif, dan bermakna, serta memanfaatkan
media pembelajaran
berbasis teknologi seperti video.
4. Para peneliti yang menekuni bidang penelitian bahasa Indonesia dapat
melakukan penelitian lanjutan mengenai keterampilan menulis teks laporan hasil
observasi. Para peneliti dapat menerapkan berbagai metode, strategi, teknik,
model, dan media berdasarkan pendekatan tertentu yang tepat untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa, khususnya menulis teks laporan hasil
observasi.Hasil penelitian tersebut diharapkan mampu membantu guru dalam
memecahkan permasalah pembelajaran. Dengan demikian, kualitas hasil
maupun kualitas proses pembelajaran akan mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu.
commit to user
Download