BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Semakin tingginya tingkat persaingan bisnis dan kondisi ketidakpatisan memaksa perusahaan mencapai keunggulan bersaing (Competitive Advantage) agar mampu memenangkan persaingan. Untuk itu pemasar harus menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi pasar karena pelanggan merupakan ujung tombak keberhasilan pemasaran. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu menarik calon pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang ada dengan menawarkan produk berkualitas tinggi yang didukung oleh pelayanan terbaik sesuai dengan keinginan pelanggan. Hal ini menciptakan pilihan produk atau jasa yang ditawarkan semakin bervariasi. Di sisi lain, calon pelangan berperilaku semakin selektif dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakan, sehingga keadaaan ini mendorong setiap perusahaan untuk lebih profesional dalam melayani pelanggannya. Untuk itu dibutuhkan kemampuan untuk bersaing secara kompetitif, dalam hal ini dengan melakukan persaingan melalui merek. Asuransi adalah bentuk bisnis jasa dimana sebagai industri jasa setiap pengusaha perasuransian akan berusaha memberikan layanan atau jasa yang maksimal bagi para pelanggannya. PT AIA Financial adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan jasa 15 16 yang memuaskan secara efektif dan efisien kepada nasabahnya. PT AIA Financial diposisikan sebagai layanan asuransi jiwa individu dan kumpulam dengan jaringan yang cukup luas di Indonesia dengan produk-produk unggulan yang disajikan untuk menunjang kesehatan pelanggannya. Terdapat fenomena yang dihadapi oleh perusahaan PT AIA Financial yakni ketidak stabilan growth penjualan pada tahun 2010-2013. Ketidak stabilan growth penjualan ini terlihat melalui tabel 1.1 dibawah ini : Tabel 1.1 Penjualan PT AIA Financial Tahun Penjualan 2010 2011 2012 2013 3,502,352.00 4,359,090.00 5,097,516.00 5,643,021.00 Sumber : PT AIA Financial Dari data hasil penjualan diatas dapat diketahui bahwa terdapat penurunan growth penjualan selama kurun waktu beberapa tahun terakhir berturut-turut, pada tahun 2010-2013 terdapat growth penjualan sebesar 856,738.00 (2010-2011), 738,426.00 (2011-2012), 545,505.00 (2012-2013). Terdapat penurunan growth penjualan yang cukup signifikan setiap tahunnya sebesar 118,312 untuk penurunan growth penjualan tahun 2010-2012, dan sebesar 192,921 penurunan growth penjualan tahun 2012-2013. Sehingga dapat dikatakan terjadi penurunan growth penjualan sebesar 311,233 sepanjang periode tahun 2010-2013. Data penurunan growth penjualan ini juga diikuti dengan keluhan dan saran dari konsumen yang cukup banyak selama periode terjadinya penurunan growth penjualan tersebut. Data keluhan dan saran disajikan melalui tabel 1.2 dibawah ini : 17 Tabel 1.2 Keluhan dan Saran Pelanggan PT AIA Financial 2010 2011 2012 2013 Keluhan Layanan 67,455.00 72,250.00 70,420.00 98,872.00 Saran 69,530.00 70,310.00 79,240.00 79,335.00 Tahun Sumber : PT AIA Financial Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 1.2 diatas, terdapat fenomena mengenai keluhan layanan yang kian meningkat pada tahun 2010 hingga 2013. Tercatat pada tahun 2010 terdapat 67,455 keluhan layanan yang diajukan oleh pemegang polis, pada tahun 2011 terdapat 72,250 keluhan layanan, kemudian di tahun 2012 terdapat penurunan keluhan layanan sebesar 1,830 menjadi sebanyak 70,420 keluhan layanan, dan pada tahun 2013 kembali mengalami kenaikkan sebanyak 28,452 menjadi sebanyak 98,872. Hal ini memberikan dugaan terdapat permasalahan pada kualitas layanan yang diberikan oleh PT AIA Financial, sehingga menyebabkan terdapatnya banyak keluhan layanan yang dialami nasabah PT AIA Financial. Diferensiasi adalah aktivitas untuk mendesain produk agar memiliki ciri khas yang membedakannya dengan produk pesaing. Di dalam konsep pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi produk biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, kemasan, atau tema promosi tanpa mengubah spesifikasi produk meskipun itu diperbolehkan. Menurut Hermawan Kartajaya (2006) yang harus diperhatikan untuk memperkuat diferensiasi produk, membuat penilaian konsumen secara umum 18 adalah suatu keberhasilan membangun perspektif konsumen akan suatu produk merupakan cara atau bentuk keberhasilan strategi ini. Sebagai perusahaan asuransi jiwa, PT AIA Financial menawarkan berbagai macam produk asuransi jiwa individu seperti halnya produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa lainnya, seperti asuransi unit link yang sedang populer saat ini, asuransi jiwa proteksi diri untuk melindungi diri dan keluarga, asuransi jiwa tabungan untuk dapar beinvestasi sekaligus memiliki asuransi, dan lain-lain. Banyaknya kesamaan produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaanperusahaan asuransi, menuntut PT AIA Financial menghadirkan diferensiasi pada produk yang ditawarkan, untuk itu penulis melakukan survey awal dengan membagikan kuesioner terhadap beberapa nasabah (30 orang) untuk mengetahui seberapa jauh produk asuransi PT AIA Financial memiliki keunggulan dan terdiferensiasi di mata konsumen, data hasil rata-rata kuesioner sebagai berikut : Gambar 1.1 Diagram Hasil Pre-Test Diferensiasi Produk Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian (2015) Kuesioner yang dibagikan memiliki 3 skala yakni 1 untuk menggambarkan tidak setuju, 2 untuk menggambarkan ragu - ragu dan 3 untuk 19 menggambarkan Setuju. Berdasarkan tabel 1.3 diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa produk asuransi PT AIA Financial belum memiliki posisi diferensiasi produk yang kuat, dari hasil rata-rata jawaban pernyataan kuesioner menunjukkan bahwa konsumen masih ragu atau cenderung untuk tidak setuju (dibawah 2) produk asuransi yang ditawarkan oleh PT AIA Financial memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan asuransi lain. Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber terpercaya (Kotler dan Keller, 2009). Citra Merek merupakan sekumpulan asosiasi yang ada pada benak konsumen. Membangun citra merek sama dengan membangun asosiasi merek yang digemari, kuat, dan unik di mata konsumen. Semakin banyak asosiasi yang saling berhubungan, maka semakin kuat citra merek yang dimiliki. Merek PT AIA Financial sesuai data yang disajikan oleh Top Brand untuk perusahaan asuransi jiwa menduduki peringkat 4 pada tahun 2014, seperti yang disajikan oleh gambar dibawah ini : Gambar 1.2 Top Brand Award untuk Asuransi Jiwa 2014 Sumber : http://www.topbrand-award.com 20 Berdasarkan Gambar 1.2 diatas, dapat dikatakan bahwa PT AIA Financial belum menduduki top of mind dalam benak konsumen asuransi jiwa Indonesia. Secara umum dapat dikatakan bahwa citra merek PT AIA Financial belum maksimal dengan menduduki peringkat 4 pada peringkat top brand award perusahaan asuransi jiwa 2014. Berdasarkan beberapa riset yang telah ada, untuk dapat meningkatkan pendapatan dengan memenangkan persaingan pasar bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan, melakukan diferensiasi produk dan membangun citra merek perusahaan. Kualitas Pelayanan yang baik akan meningkatkan kepercayaan konsumen atas jasa yang diberikan oleh PT AIA Financial, sedangkan diferensiasi produk akan mampu menciptakan daya saing bagi PT AIA Financial dalam menghadapi pesaing di industri asuransi, kemudian citra merek yang baik akan memicu konsumen untuk menempatkan PT AIA Financial menjadi yang terutama di dalam benak konsumen sehingga ketiga hal tersebut akan membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Kondisi pasar yang cenderung berubah setiap periode, membutuhkan hasil penelitian yang terbaru untuk dapat mendukung pemilihan dan penerapan strategi pemasaran yang tepat dan akurat untuk memenangkan persaingan bisnis yang ketat. 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahanpermasalahan yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut : 21 1. Terjadinya penurunan growth penjualan. 2. Terdapat keluhan pelanggan asuransi PT AIA Financial yang cukup banyak. 3. Terdapat indikasi mengenai produk yang belum terdiferensiasikan dibandingkan dengan perusahaan sejenis. 4. Reputasi merek (brand) PT AIA Financial yang belum menduduki peringkat 1 (top of mind). 1.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian konsumen PT AIA Financial? 2. Apakah Diferensiasi Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian konsumen PT AIA Financial?? 3. Apakah Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen PT AIA Financial?? 4. Apakah kualitas pelayanan, diferensiasi produk, dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen PT AIA Financial secara simultan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan dari penulisan penelitian ini adalah : 22 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada PT AIA Financial. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian pada PT AIA Financial. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada PT AIA Financial. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan, diferensiasi produk, dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada PT AIA Financial secara simultan 1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi PT AIA Financial Sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam rangka meningkatkan penjualan PT AIA Financial terkait dengan faktor kualitas layanan, diferensiasi produk dan citra merek yang dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk mengimplementasikan ilmu akademik dalam dunia nyata, meyakinkan adanya korelasi antara teori akademik dengan praktek nyata di dunia kerja.