PENGHITUNGAN POTENSI PAJAK HOTEL DAN R£STORAN TAHlJN 2008 DI KAUUPATEN KUDlJS TES.IS R. PAULUS AGUNG SETfARSO FAHfK Nl'M. 0706 299 290 UNIVEH.SITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTJ:R PERENCANAAN OAN KEBIJAKA'.'I PUBLIK OEPOK JANUARI 2009 PENGHITUNGAN POTENSI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN TAHllN 2008 or KARllP/_TF..N KUDUS TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Magister Perencanaan dan K.ebijakan Publik Unlversitas Indonesia R. PAULUS AGUN(; SETIARSO FAHIK NPM. 0706 299 290 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS El<ONOMI PROGRAM MAGJSTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK KEKllVSUSAN RKONOMI PERENCANAAN KOTA DAN DAti;KAH. DE.l"OK JANliARJ 2009 HALAMAN PERNYATAAN OIUSINALITAS Tesis ini adalah hasil l:arya saya sendiri, dan scmua sumbcr baik yang dikutip maupun dirujuk tclah saya nyutWuui dengan benar .Nama R. PAI JI .lJS l\(HJN(l St:Tli\RSO FAHIK NPM 0706 299 290 Tanggal Ii HALAMAN PENGESAHAN Tesis ini diajukan olch Nam a R. PAULUS AGUNG SF.TIA RSO FAHJK NPM 0706299290 Program Srudi Magister Perencenaan dan Kehijakan Publik Judul Tesis Penghitungan Potensi Pajak Hotel dan Restoran Tahun 2008 di Kabupaten Kudus Telah berhasil dipertahaokan di badapan Dewan Penguji dan diterima sel>agai bagian persyarotan yang diperlulran untuk mcmpcrolch gelar Magister Ekonomi pada Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Puhlik Fakeltas F.konomi, Universsas Indonesia. DEWA..~ PEl\GUn Pembirnbing Ir. Haoia Rahlna, M.Si Penguji Dr. Andi Fahmi Pcnguji Iman Rozani, SE, M..Soe..~ Ditctapkan di Dcpok Tanggal ) ( Januari 2009 II ) ) KATA PRNGANTAR l'uji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karcna atas limpahan berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelcsaikan sebagai salah saw persyaratan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, studi pada Magister Perencanaan dan Kebiiakan Publik Pakuhas Ekonomi Univcrsitas Indonesia (MPKJ' FE-UJ) di Depok. Tesis ini mengambil judul "l'enghitungan Potensi Pajak Hotel dao R..stunm Tahuo 2008 di Kabupatcn l<ud•s", diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan penerimaan pajak hotel dan restoran. Bagi penulis, tcsis ini dihru-apk-1111 dapa1 dijadikan solab satu bekal wawawJ untuk mclanjutk.au pengabdian di Pemerintah Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah. l'ada Kesempatan ini, penulis mengharurkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbsgai pihak yang telah membantu moril maupun materiil, bailr dalam penullsan tcsis maupun selama mengikuti kuliah di MPKP fE.UI, dlantarsnya; I. Kepala J>1Lqhiodi.k.latren Bappenas beserta jajaranoya yang telah membenkan kesempatan kepada penulis me~kuti beasiswa bappenas program S-2. 2. Bupati Kudus yang telah memberibo ijin kepada kami untuk melak.sanakan Tugas Bclejar, 3. Kema Program Sfudi MrKP FE-1.Jl bcscrta jajarannya, bapak/ibu dosen MPKP FE-01 yang telah menetima, membirnbing dan mengajsrkan ilmunya dengan penuh kcsabamn kepada lam.i selama mengi.kuti kuliah di MPKP FE-UI. 4. lbu le. Hania R.ahma, M.Si seleku dosen ptlmbimbing yang sclala dengan sabar rnemberikan araban dan bimbingan dalam pcnulisan Tesis ini. 5. Rekan-rekan Mahasiswa MPKP Angl<alan XVU Kelas Pagi Salemba khususnya mbak Yani, mas Pur, Hendry, Masrul, Muflihun dan mas Hendro yang banyak memhcrikan dukungao, semanga; <Ian k.erja sama selama mengikuti kuliah di MPKP FE-UL iv 6. Mbak Keke, Mbak Siri, Mbak Ira dan Mas Haris, yang selalu rnengingatkan deadline. 7. lstriku tcrcinta Lucia Reino Setiawati, SH clan Anandaku tersnY1IDg Theresia Devina Asrnarani Fahik yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan merelakan kehilangan waktu kebersamaan selama mengikuti kuliah, serta Bapak A. Sujadi dan Ibu Sujadi (},tcrtua) di Magclang dan juga Ibu kandung saya, Ibu Agnes Maria Asmarabani, HA di Kota Kupang Propinsi N1T yang selalu mendoakan dan menanti keberhasilan dan kesuksesan saya. 8. Saudara kandungku di Kota Kupang, ~TT (Mas Agus dan Mbak Ratna sekeluarga, Mbak Rosa dan Kak Domi sekciuarga, Jeng Tina dan Om Frid Zia serta Mbalc Emi clan keponalcanku : Ira, lei dan yang lainnya) maupun adik lparku Dik Roni sekeluarga dan Mas Umang di Magelang yang telah memberikan dukungan moril, semangat dan doa untuk kcbcrhasilan say~. 9. Sahabat-sohabatlm yang bail< bati clan selalu bersedia membantu saya (Putut Winarno, Amin Rahmat, Dedi, Fanani, Fiza, Barnbang CNI, Adie Tuk clan Pendi) serta semua pihak yang tidak dapat AAya sebutkan satu persatu, Akhir kata, saya membalas segala kebaikan berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan semua pihak yang tclah mcmbantu say-d. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilrnu. Selanjutnya, penulis yakm bahwa sebaik apapun basil scbuah perielitian, tanpa sungguh-sungguh di~rtli niat yang terhadap perbaikan kuelitas kebijakmi, maka basil itu hanya akan menjadi tumpukan kertas yang tidalc ad.a gunanya, Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, Untuk itu, diharapkan kritikan dan masukan yang konstruktif demi penyempwnann tesis ini. Depok, Januari 2009 Pcnulis, R. .l'AULUS AGUNG SETIARSO FAHIK v HALAl\1AN l'l!:RNYA'I AAN l'l!R:st:TUJUAN Tl:GAS AKlllR t:'.\TUK PUBLIKASI J.a:l'~::'ITI'.'!GA:'ll AKADE.MIS Scoagai sovot:J• akademik Universua« Indonesia, saya yang bertanda t.angan d1 bawah Nama Nl'M R PAULUS AGUNG SETIARSO fAl-!lK (17(1/i 29') 291) Program Stud: '.Vlagister Perencanaan clan Kchijakan Publik Dcpurtcmcn llmu Ekonomi Fukultas Ekonorm Jems karya Tesi~ mcnycmjui u11t11k mcmberikan kepada Umversuas lndonesia Hak Bebas R11yalti Nouekslu$1f (Non-exclusiv« Jltiyaltp-Free Right) atas karya ilmiah sayn ynnl( herjudul · dcm. pCnJlcmb~nl!an il:nu pcn15cr.ahua,., l'engbltuugl\n 'Poteosi Pajak Hotel dan Restou11 Tahun 200~ di Kabupaten Kudu~ bescrta p~rar.gk.ut yang ada (jika dsperluksn) Dengan hak bcbas Royalt; Noneksklusif' i11i Univcrsuas Indonesia berhak mcnyimpan. mengalihmedra/ formaikan, mengelola dalam bentuk panskalan data (database), rncrawat. dan mempubhkasikan mgas aklur saya tanpa m¢mmta 14111 u~11 ~~Y~ ~dHma 1e111p mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencrpte dan •Cbogu1 P"n1ihk link ('1\')lh Dermkian pernyataan ini saya buat dcngan sebenarnya Dibuar dr Pada T anggal Depok IJ Januan 2001) Yang menyatakan . VI ABSTRAK Nama R. Paulus Agung Sedarso Fahik Program Studi Magister P~ Judul dan Kebijakan Publik ( MPKP ) Penghitungan Pojensi Pajak Hotel dan Restoran Tahun 2008 di Kahupaten Kudus Tesis ini mcngenai upa}'<I pajak, penghitungan potensi pajak hotel dan restoran tahun 2008 scrta efektifitas pajak hotel dan restoran tahun 2007 di Kah. Kudus, Dari hasil penghitungan data kuisioner penelitian, didapat estirnasi potensi penerimaan pajak hotel tahun :zooi adalah Rp 1.053.749.466,- sedangkao estimasi potensi penerimaan pnjok restoran tahun 2008 adalah Rp 11.323.168.786.-. sehingga total potensi pa.jak hotel dan restoran tahun 2008 adalah Rp 12.376.918.252,- Upaya pajak yangdilakulcan Pcmerintah Kah. Kudus rnasih sangar rendah dibandingkan deng;m nilai tambah PDRR suh sektor hotel dan restoran, sedangkaa tingkat efektifiuis penerimaan pajak hotel clan restoran tahun 2007 adalah sanga; tidak efektif Kata Kunci : Potensi pajak hotel dan restoran, upaya pajak, efektifitas ABSTRACT Name R. Paulus Aglmg Setiarso Fahilc Study Program Planning nnd Public Policy Master's Degree Ti tic The Potency Counting Of The Hotel And Restaurant Tax in year 2008 in Kudus Regency. This thesis concerning of tax effort, the potency counting of the hotel aod restaurant tax in 2008, and effectively !he hotel and restaurant tax .in 2007 in Kudus regency, The counting result from research questioner data, achievement estimated of the revenue is a hotel tax in 2008 Rp 1.053. 749.4<i<l,- whereas e.~.im8ted of <he revenue is a restaurant tax in 2008 Rp l l.323. J 68.786,-. with the result that total of potency hotel and restaurant tax in 2008 is Rp 12.376.918.252,-. Tax effort to be done by Kudus Government still very low comparated with value added R GDP sub sector hotel and reslatlrllztt, whereas effective level the revenue tax ofthe hotel and restaurant in 2007 was very uneffectively. Keywords: The hotel and restaurant tax potency, tax effort, effectively vii DAFTAR ISl Raia man i ii llALAMAN JUDUL............................................................... HALAMAN PERNYATAAN ORISIONALITAS............................................... HALAMAN l'ENGESAHAN -................................................................ 111 KATA PENGANTAR IV __ HA LAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAR..... ABST.RAI< -.............................................. DAFT AR IS( --................................................................. DAFTAR TABEL.................................................................................................. DAFT AR LAMPIRAN.......................................................................................... BAB I PEl'ol)AHULUAN _, __ ,................................................. 1.1 Latar Belakang -·--························.......................... 1.2 Rumusan Masalah..... .. .. .•. . . . l.J Tujuan Peoelitian.......................................................................... 1.4 Ruang Llngkup Penelitillll............................................................. BAB II TJNJAUAN PUSTAKA-.................................................................. 2. l Tinjauan Umum 2. 2 Pajak..-............................................................. 2.1. l Dcfinisi Pajak. ....... ,............................................... 2. 1.2 Asa.5-asas Pemungutaa Pajak..................................... ... . . . .. 2.1.3 Si~1~n1 Pemungetan Pajak................................................... 2.1.4 Kepaiuhan Pajak................................................................. Pajak Daerah ·--..... .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . 2.2.1 Dcfinisi Pajak Dae-rah......................................................... 2.3 2.2.2 2.2.3 2.2.4 Teori 2.3. J Jenis Paiak Daerah.............................................................. Prinsip dan Kriteria Pajak Daemh...................................... Teori Total Penerima.an. Pajak Daerah Maksimum............. Potensi, Efclcti1itu dam Efisicnsi......................................... Potensi Pajak., ... -............................................................... 2. 3 .2 Tax Effort......................................... . .. . .. . .. . . . . .. . . . . . . . . ... ... ... ... 2.4 ?..3 3 Definisi Efektifitas dan EJisiensi......................................... 2.3.4 Konsep Pengukuran Efektifitas dan Efisiensi...................... Dasar Hukum Pajak Hotd dan Restoren di Kab. Kudus.............. 2.4 .1 Peraturan Daerah Ten tang Pajak Hotel.................... ... ... .. ... 2.4.2 Pcral.uran Daerah Tentang Pajak Rest=.......................... BAB Ill METODF, PENELITIAN................................................. 3.1 Jenis dan Surnber Data................................................................... 3.2 vi vii viii x xii I I 4 11 lI 12 12 13 15 16 17 . 18 J8 19 21 22 25 25 25 26 27 2& 29 31 34 IJcfinisi Operasional mm ldePtiftkasi Variabel Penelitian.............. 34 34 3.2.1 Definis! Operasional Vari..ool Penditian............................. 3.2.:). Identifikasi Variabel Penelitian............................................. 34 3.S 3.2.2. I Tax Effort................................................................ 3.2.2.2 Potensi Pajak Hotel.................................................. 3 .2.2 J Potensi Pajak Restoran.......... ... ... .. ... .. . ... .. .. .. . .... . .. .... 35 35 36 3.2.2.4 Analise; Efektifi(as.................................................. J. 2. 2. 5 Ana1isis Efisiensi ... .. . .. .. .. .. .. . .. .. . .. ... .. ... .. ...... ... . . . .... .. . 37 viii .17 3 .3 BAB IV Populasi dan Sampel.... .. . 38 3 .3 .2 Restoran/Rumah Mair.an....................................................... 38 GAMBARAN UMUM \VILA\'AH PENELITIAN...... 4. I Gambaran Umum Wilayah Kabuparen Kudus....... ...••......... 42 42 4. I. 1 Lctak Geogra!ls...................... 4.1.2 Kepcndudukan danTenaga Kcrja......................................... 42 4.2 Kondisi Perekonomian Kabupaten kudus....................................... 45 47 4.3 Pariwisata.. DAB V 38 3.3.1 Hotel.................................................................................... .. . . .. .. .. 42 4.4 Koadisi Pajak Hotel dan Rcstoran Tanun Scbclwnnya.................. 411 HASlL DAN ANALISIS........................... 53 .. 5.l AnalisisTax btfort..........................................................................53 5.I. I Nilai Tam bah Sektor Pcrdagangan, Hotel daa Restoran. .. .. .. . .. 53 5.J .2 'fax Effort Pajak Hotel......................................................... 54 5 .1. 3 Ta'< Effort Pajak Restoran. 55 5.1.4 Tax Effort Pajuk Hotel dan Restoran.................................. 55 5.2 Analisis Efisiensi............................................................................. 57 5.3 Potensi Pajak Hotel dan Restoran.................................................... 60 5.3.1 Potensi Pajak Hotel................................................................ 60 5.3.2 Porensi Pajak R.estoran.......................................................... 5 .3 .3 Potensi Pajak Hotel dan Rcseoran., 5.4 Evalussi 'I'erhadap Pencrapan Perda Pajak Hotel clan Restoran di 64 68 Kab. Kudus..... .. 5.4.l Penerapan Perda Pajak Hotel................................................ 5.4.2 l'enerapan Perda Pajak Rcstoran......... 5.5 Analisis Efektifitas Pajak Hotel dan R.e~1ot'BJI 5.5.1 EfekL\iitas P>ljak Hotel........................................................... S.S.2 Efelctifitas Pajak Restonm..................................... 5.5.J Efcktifiw Pajak Hotel dan Restoran _ 69 69 72 78 78 79 80 BAB VI KESJMPULAN DAN REKOMENDASI............................................. 6.1 Kesimpulan..................................................................................... 81 81 6.2 Rekomeodasi.................................................................................. 82 .Keterbatasan Studi.... 84 . DAFT AR PUSTAKA UmJ)inD ix .•...... DAFI'ARTABEL Halaman Nomor Tabel ! .I I.?. 1.3 Kootribusi [>AD Tcrhadap lOtal Relanja clan TPD dalam APBD Kab. Kudus Tahun 200 200l - 2007(JutaauRupi11h)............................. 5 Rencana Pendapatan dan Bclanja Daerah Af>AD Kab. Kudus Tahun 2008 ,. 7 Komposisi Realisasi Pajak Dacrah Kab, Kudus Tahun 2001- 2007 (Jutaan Rupiah) _................................................................. 8 1.4 Target dan Realisasi Pajak Hotel dan RestoranTahun 2001-2007......... 10 3.1 Jumlah Populasi dan Klasifikasi Hotel.................................................... 38 3.2 Jumlah Pcpulasi Berdasarknn Iosfansi Pemungut Pajak Restoran.......... 39 3.3 Jumlah Populasi dan Jumlah Sampel Berdasarkan Target Pajak Yang Dipungut Dipenda .... --············................................................... 39 Jwnlah Populasi dan Juudah Sampel Menurut Dinas Pemungut Pajak Restoran Di Luar Depeuda Kah. Kudu!'......................................... 4-0 4.1 Jumlah Penduduk di Kab. Kudns Tahun 2001-2007 (jiwa)............... 43 4.2 Kepadaiae Penduduk Menurut KecaJWIW!Per Km2 di Kab, Kudus Tahun 2001 -2007 (iiwa)...................................................................... 43 Jumlah Tenaga Kcrja Indusiri Beser daa Sedang Pada Perusahaan Rokok dan Bukan Rokok di Kab. Kudus Tahun 2001-2006 (jiwa}..... 44 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Mcnurut Lapangan Usaha di Kabupaten Kudus T ahun 2002 - 2007 (Juta Rupiah)............................. 46 3.4 4.3 4.4 4.S PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan dan Hargs Berlaku di Kabupaten Kudus Tahun 2002-2007 (Juta Rupiah)............................. 47 4.6 Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun 2004-2007............................... 49 4.7 Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun 2004-2007.......................... 49 4.8 Perincian Target dan Realisasi J'ajak Restoran Mcnurut Dinas/ Instansi Pcmuagut Pajak Tahun 2005-2007............................................ 5 I 4.9 Target Pajak Hotel dan Ressoraa Tahlm 2008........................................ 52 5.1 Nilai Tamhah Atas Dasar Hsrga Berlaku Menunlt Lapangan Usaha (200 l - 2007) Sektur Pcroagaugim, Hoteldan Restoran (dalam Jutaan Rupiah) -·--------........................................ 53 5.2 Hasil Penghitungan Tax Effort Pajak Hotel Tahun 2004-2007.............. 54 x 5.3 Hasil Penghirungan Tax Effort Pajak Restoran Tahun 2004-2007......... 55 5.4 F:asil Pen&hit.u.11ga.i1 Tax Effort Pajak Hotel dan Rcstoran Tahun 2001- 2007............ 56 Jenis dan Jumlah Biaya Puagut Pajak Hotel dan Restoran Tahun 2001-2007 di Kah. Kudus.................................. 58 Tingkat Etisiensi Pajak Hotel dan Rcstoren Tahun 2001-2007 di Kab. Kudus.......................................................................................... 59 5.7 Jumlah dan Lok115i Hotel di Wileyah Kab. Kudus.................................. 61 5.8 Target dan E.stimasi Potensi Pajak Hotel Tahun 2008 Unruk Masing-masing Hotel di Wilayah IG!b. Kudus.......... 63 5.5 5.6 5.9 Estimasi rocensi Pajak Rcstoran Yang Dipungut Dipenda Kab. Kudus.............. 5.10 65 c';l.imasi Potensi P1.1jllk Rc::itunw Yll.118 Dipungut DiJ~Uw;;i l..ua.r Dipenda Kudus....... 5.11 S.12 .. 6<i Target dan Estimasi Potensi Pajak Restoran Tahun 2008 Pada Suh T )nit Oina'l/fni;tan~i di T.uar Dipenda Kudu.~.......... 67 Target den Estimesi Potensi Pajak Rcstoran Tahun 2008 di Kab. Kudus... .. . .. . .. .. . . . . . . . . .. . .. . 5.13 di .. .. .. .. . .. Target, Omzet dan Tarif Efektif Pajak Hotel Tahun 2008 di Kab. Kudus.................... 5.14 S.15 5.16 68 .. 69 Target, ReaJisasi (Dari Bulan Januari Sid Bulan November 2008) dan F.stimasi Potensi Pajak Hotel dl Kah. Kudus... 71 Target, Estimasi Omzet dan Tarif Efek:tif Pajak Rcstoran Pada Dipeuda Kab. Kudus............................................................................... 74 Realisasi Pajak Resroran (nnlan .lan1111ri s/d Bulan November 2008) Yang Mclcbihi Target Pajllknya di Kab. Kudus..................................... 76 xi DAJTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran I. Kuesioner Untuk Hotel....................................................................... ( I] 2. Kuesioner Untuk Restoran I2 I _....... . . . . .. .. .. .. . . . . . . . . . . .. . J. Tingkat Hunian Ksmar dan A11la/H.11ll Hotel di Kab. Kudus Bulan November 200? s/d Okiobcr 2008...................... I3J 4. Penghitungan Potensi Pajak Hotel di Kab, Kudus Tahun 2008........... [4] 5. Penghitungan Poten$i Pajak Rcstoran Untuk Jumlah Sampel Pada Dipend.a Kab. Kudos Tahun 2008 .. l5] 6. Potensi Pajak Restoran Pada nipen1fa Kah. Kudus Tahun 2008......... [ 6] 7. Penghi tungan Potensi Pajak Restoran Untuld umlah Sampel Pada Dines 1 lnstansi Di Luar Dipenda Kab. Kudus Tahun 2008................. [7 8. Pol.t:u~i Pajak Restoran Puu11 Dinas I InsWllli Di Luer Dipenda K.ab. Kudus T ahun 20-08 [8 J 9. Pcrscntasc Targe1 Tcrhadap Potensi Pajak Restoran Serta Sclisilmya Pada Tahun 2008 Untuk Sampel Pada Dipenda Ksb. Kudu.s.............. (9] I I 0. Realisasi Pajak Restorau Bulan November 2008 Yang Tidak Ada Target Pajaknya Di Kab. Kudus........................................................... flO) 11. Contoh Format SK.PD Uotuk. Pajak Hotel dao Restoran...................... [11) 12. Coutoh Format Karcis Paiak Restoran (PP.l) Yang Dipungut Oleh Dines I In.st._i di Luar Dipeud« Kab, Kmlus....... ( 12) 13. [IJ) Peta Kabupaten Kudus................................. xii BABl PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemeriotahan daerah menurut amanat Amandemen perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang ke empat yalmi pasal 18 ayat 2 adalah : "pemerintahan daerah propinsi, Menih kaecparen dan kota rnengatur dan mengurus scadiri urusan pemerintahan rncnucut esas dan tugas otonomi pem bantuan". Otonom i daerah yang telah bergulir sej ak kernerdekaan bangsa Cndoncsia berusaha mengalami mclakukan diuamika dalam pelaksaoaannya, setiap daersh telah yang tcrbaik dalam mcnjalankan pcmcrintahan daerah, narnun dalarn kenyataannya permasalaban- permasalahan timbul semakin banyak dan kerap menjadi potemik, Proses implementasi otoaomi daemh sceara efcktif dimulai pada tanggal I Januari 200 l dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 J>emerintabalJ tentang Daenih, yang lremudian diperbaharui deoga.n dikeluarkannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pcmcrintahan Daerah. Begitu juga dengan aruran de.;eotJalisasi fiskal yakni Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keaangan entara Pemerintah Pusat dan yang direvisi mcnjsdi Undaog-undang No. 33 Tahun 2004 tcntang Daerah, Perimbangan Keuangan Kedua Undang-undang perubahsn yang antara Pemerintah Pusai dan Pemerintahan Daerah. di bi.dang ownomi daerah tersebut telah membawa rnendasar dalam peogelolaan pemcrintahan decrah clan desentralisasi fiskal, Pcmcriatah Pusar mencoba meletailan kembali arti peniing otonomi daerah pada posisi yang sebensmya, dengan desentralisasi kewenangan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertaaggung jawab kepada daerah. Yaitu bahwa otonomi daerah adalah kewcll811gan daetah otonom uotuk mcngatur dan mengurus kcpcntingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengaa peraturan penmdangan. rnencakup seluruh bidang pemerintahan, Keweaangan daerah tersebut keeuali kewenangan da!arn bidang Univet'sltas lndoftesia 2 polirik luar ncgeri, pertahanan kearnanao, peradilan, monetcr dan fiskal, agama, serta kewcnangan bidang Jain. Pelaksanaan oconomi daerah secara bertahap akan meniadi kekuatan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota untuk mcnyelenggarakan rurnah tangganya scndiri, mengurus, mengatur dan sckaligus juga bcrarti adanya penambahan beban urusan yang semula ditangani oleh tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi berpindah kepada tinglcatan pemerintahan yang lebih rendah atau kabuparcn dan kota. Dengan konsekuensi bertambahnya beban kebutuhan pembiayaan daerah yang dapat melaksanakan desentralisasi menjadi tantangan bagi daerah dalam kewenangan tersebut. Namun di sisi lain desentralisosi kewenangnn merupakan peluang bagi daeroh kabupaten dan kota WltUk menggali, mengelola dan memanfaatkan sumber daya/potensi riil yang dimiliki untuk kepcnungan pcmbaegunan daerah. Desentmlisasi fiskal merupaknn salah satu komponcn utama dari desentralisasi, Apabila pcmerintah daerah melaksanakan fungsinya secara efebif dan diherikan kebcbasan dalam pengamhilan kepmusan penyediaan pelayanan di sektor publik, maka mereka harus didukuog sumber-sumber keuangan yang memadai baik yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) terrnasuk .surcharge of taxes, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Pinjaman, serta Sub8idi/Bantuan dari Pemerintah Pusat. Pelaksanaan descatrahsasi lilikal aJran berjalan dengan baik bila memedomani beberapa hal-hal sebagai berilcut : - A<lanya. Pemerintah Pusat yang kapabel dalam melakukan pengawasan dan enforcement (penyelenggaraan sesuai arurannya); - Terdapat keseimbaagan antom akuntabilitas dan kewenangan dalam melakukan pungutan pajak dan retribusi daerah'. 1 Madifud Sitlik (2002), l'erimb11Dgan Keuaog8ll l'uS8l: dan Daerah scbaglli Pelaksanaan Desemralisas! Fisk.al (.Antara Teori dan Aplilwinya di Indone~!§I, Seminar "Setabun lmplemenla<i Kehijaksanaaa Otonenu Daerah di lndmiesia''. Yogyakarta. 3 Tantangan utama yang dihadapi pemerintah daerah dalarn melaksanakan wew,;nang otonominya adalah pemenuhan kebutuhan pembiayaan, dimana pemenmah daerah ditumul agar mampu menggali sumber-sumber pcndanaan dan meningkatkan PAD dalam rangka mendukung kemandirian daerah untuk mclaksanal<an pembiayaan pemerintahon don pembangunan daerah. Selama ini, kenyataan yang ada penerimaan dacrah secara keseluruhan masih sangat tergantung dari Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat, sehiagga kontribusi PAD mesih sangat kecil untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pada pasal 157 UU RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemeriruahan Daerah menyat.akan bahwa sumber-sumber pendapatan daerah terdiri dari : a. pcndapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD. yaitu: I) basil pajak daerah; 2) basil retribusi daerah; 3) basil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan 4) lain-lain PAD yang sah; b. dana pcrimbangan; dan c. lain-lain pendapatan daerah yang sah. · Salah satu ukuran kemampuan daerah untuk melaksauakan otonomi adalah dengan mclihat besarnya nilai PAD yang dapat dicapai oleh daerah tersebut. Dengan PAO yang relatif k:ecil akaa sulit bagi daetah tersebut untuk melaksanakan proses penyelenggaraan pcmcrintahan dan pembangunan secara mandiri, tanpa didllkung oleh pihak Iain (dalam ha] ini Pemcrinlah Pusat dan Propinsi). Pada.hal dalam pelaksanaan otonomi itu sendiri, daerah dituntut untuk mampu membiayai dirinya sendiri, Ciri uiama yang mcnunjukkan suatu daerah mampu berotonomi yaitu terletak pada kemampuan keuangan dacrah. Aninya daerah otonom haru.~ memlliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendui, 111c:.1igcloht Jan menggunakan keuangan semliri yang cuk11p memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya, Ketergantungan kepada bantuan Pusat harus seminimal mungkin, schingga PAD khususnya pajak: dan retribusi daerah harus menjadi bagian swnber keuangan terbesar, yang Universitls lnde>ne$la 4 didukung oleh kebijakan perimhangan keuangan pusat dan daerah .~ehagai prasyarat rnendasar dalam sistem pemeriiilllh;mnegnra2. lsyarat bahwa PAD hems menjadi bagian sumber keuangan terbesar bagi otonomi daerah menunjukkan pelaksanaan tcrpenting bagi mcwujudkan kcmampuan otonomi dacrah dacrah. bahwa PAD merupakan tolok ukur dalam mcnyclcnggarakan dan Di samping iru PAD juga rnencerminkan kemandirian suaiu daerah. PAD merupakan sumher penerimaan yang murni dari daerah dan mercpakan modal utama bagi daerah sebagai biaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daenh. Meskipun 1'AD tidal seluruhnya dapat membiayai total pengeluaran daerah, propcnsi PAD terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD) tetap merupakan indikasi derajat kemaadirian keuangan suatu pernerintah daerah. 1.2 Perumwao Masalall Tuntutan peningkatan PAD semakin besar seiring dengan banyaknya kcwenangan pemerintah yang dilimpahkan semakin kepada daerah disertai Pengalihan Personil, Peralatan, Perubiayaan Dan Dokumentasi (P3D) ke daersh di-Jam jumlah besar. Dana perimbangan yaog merupakan nansfer keuangan oleh pusat kepada daerah dalam rangka mendu:kung pelaksanaan oeonomi daerah. jumlahnya mencapai sekurang-kurangnya 26% dari Penerimaan DaJam Negeri dalam AJ>BN. Daerah harus lebih kreatif dalam meningkatkan PADnya untuk meningkatian akuntabilitas dan keleluasean datam pembelanjaan APl:lVnya3• Kemampuan keuangan daerah saat ini masih menjadi kendala di berbagai dacrah di Indonesia. Sclama ini daWn struktur Anggara.n Pendapatan dan Belanja Daerah (APBDj di seluruh wilayah Iodonesia, penerimaan claerah lebih banyak berasal menunjukkan dari Pemerintah Pusat dari pada P ADnya seadiri. Data bahwa hanya Propinsi DKJ Jakarta dan Bali saja yang J>ADnya 2 MaclJfiJd Sidik (2005), Optimalisa.>q Pajak ~ dan Re1nnu.<i r>aerah da!am Rangka Meoinglol~an Kemarnpuan Keuangan Damib (Pcmii.ilvln do« Permcualahon Ekm1om1 dt /11dm112sio da/am s•l•nguh A.bud Teralhir 1997-2005 J.r/sls dan Pemui'ihan Ekonoml}, Jogjalwta, Kanisius. .Hal.595 ' Machfud Sidik (2005), Ibid. Hal S87-5U Universttas l11donesla 5 melarnpaui 50% dari total pengeluaran daerah. Sekitar separuh dari Dserah Tingkat II, PADnya hanya mampu manbiayai kurong dari I 0 % pengcluaram.ya Kcmampuan 4. pemerintah daaah dalam menggali sumber-sumber pendaparan baru masih sulit dilakukan karena penggalian sumbcr pendapatan rnasih mcagacu menghasilkan pada scktor-sektor pungutan yang sclama ini mcmiliki potcnsi untuk pajak daerah. Kondisi terseoui rnerupakan fenornena umum yang fcrjadi di hampir selunzh kabupateo/kot11 di Jndonesia, ti<lak terkecuali di Kabupaten Kudus Propinsi Jawa Tengah. Kootribusi PAD tcrhadap APBD dan Total Peodapata» Daerah (TPO) .Kabuparen Kudus masih rendah. Tabel 1.1 Kontribusi PAD terhadap Total Belanja dan TPD dalam APBD Kab. Kudus Tahun 2001 - 2007 (Jutaan Rupiah) ... Ta bun 2001 ' 2002 >-wo3 2004 Tl'D (Rp.) l'AD (Rp.) 211.903,52 221.313.69 .22.126,38 (%)PAD Te<bllli•p Total Bela Dia 10,44 2J3.2G7,6S 247.649,SJ 30.207,57 12,95 329.S<i0,86 307.387/.0 38.862,86 Ll,79 347304,2{ 333.3&7.0S 42.7-42,95 388.152,34 43.627,64 To>tal B<>l:aaj>1 (Rp.) -· -- -2005 427.957.95 ... (%)PAD Terbadap 'ffD 9,73 12,20 _,~- 12.64 12,3 L 12,82 10,!9 Jl,24 2006 476.145",!lo S26.93S,40 51.311,62 10,78 9,74 2007 662.58 8,4() 631.386,39 .S.S.181,62 8,33 8,10 " Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kudus Dari Tabe1 1.1, tampal( TPD melebihi Total Belanja pada tahun 2001 dan tehun 2002, namun dari tahuo 2003 sampai dengan 2005 jurnlah nominal TPD lebih keciJ daripada Total Befanja. Kemudian pada tllhun 2006 dan 2007 TPD kembali menguat denganjumlah nominal lebih besar daripada total belanja, • Robert A Simanj1111talc (2005), Kebg.ba pm>g\llan daerah di era Otoru>mi (i'emNran .kri Permusuluhun Ekonom« di lnd<melia daJam seJDlgU}I .4bad foraMir 1997-2()05 krtsts don i'emu/ih1111 EkJJ110mi.), J~ Kmisills. Hal.605 Un lversltas lndolle5ia Lebih lanjut pada Tabel Ll, terlihat bahwa rata-rata kontribusi PAD terhadap Total 13elanja Kab. Kudus dari tahun 200 I sampai dengan tahun 2007 adalab 10,\17 %. Adapun kontribusi PAD terbesar pada tahun 2002, yakni sebesar 12,95 %. Sedangkan rata-rata kootn'busi PAD terhadap TPD Kab. Kudus dari tahun 2001 sarupai dengan tahun 2007 adalah 10,92 %, dengan kontribusi PAD terbesar pada tahun :l0{14, yakni 12.82 %. Hal ini menunjukkan bahwa selama ini (2001-2007) kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam penyelenggersan pernerintahaa wasih rendah, kacena sumber pembiayaan pembangunan masih sangat bergantung' pada sumbangan ! bantuan pemerintah pusat. Sedangkan kornponen PAO yang merupakan indikator kemampuaa pembiayaan daerah masih kecil kontribusinya . Penerbitan Undang-Undang No. 34 tahun 2000 tentang pajak dan retribusi daerah sebagai pcrubahan dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997, yang intinya menuntut Pemcrintah Dacrah untuk mampu menciptakan peluangpeluang sumber keuangan bani sepanjang sesuai peranean perundang-undangan dan dapai mendorong berkembangnya aktivitas ekooomi daerah, Namun demikian dalam kenyataannya, sampai saat ini pemerintah daerah kurang marnpu menggali sumber-sumber pendapatan dacrah yang akan berdampak pada kernampuan dserah dalam menyediakan sarana dan prasarana publilc serta pclayanan dasar bagi kebutuhan masyarakat di daerahnya. Kcberhasilan penyelcaggaraan OlOOOII1i daerah juga tidak terlepas dari adanya partisipasi aktif anggota maryarakatnya. Masyarak.at daersh bail'. sebagai kesatuan sistem maupun sebogai individu, merupakan bagian integral yang sangat penting dari sistem pemerintahan daerab, karena seeara prinsip penyelenggaraan otonomi daerah ditujukan guna rne~ujudkan masyarakat yang scjahtera di daerah yang bersangkutaa Pajak dacrah merupakan salah saru benruk perwuiudan masyarakat dalam penyelenggaraan peran serta otonomi daerah, Pajak daerah merupakan sumbec pendapatsn daerah yang pcnting untuk membiayai penyelcnggaraan pemerintahan dan pcmbangunan daerah di era otonomi daerah. Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah pada wnumnya dalam kaitan penggalian UniVersita8 Indonesia 7 sumber-sumber pajak daerah, a<lalah belwn rnampu memberikan kontribusi yang sigcifikan tcrhadap pcnerimaan dscrah SCCMa kcscluruhan, Dalarn APBD Pcmerintah Kabupatcn Kudus tahun 2008, telah ditetapkan rencana TPD dan Belanja Daerah. serta bagaimana peran pajak daerah terhadap PAD Kab. Kudus, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini, Tabcl 1.2 Rcncana Pcadapatan dan Bclaoja Daerah APBD Kat>. Kudus Tabun 2008 No. I. J U M LA H (Rp.) URAIAN Pc11dap•tan Daer-ah (% ) Thd .Tumlab Peodaft•ta11 I. Pcndapatan A31 i ()4erah .. i .. _ 56..U0.909.000 • Pajak d"i.m.11 14.475.853.000 2,00 • Retn"bu•i dacnh :rt .rzs.1163.000 S.15 1.830.sgs.ooo 0,25 2.808.505.000 0,39 - • Hasil P•ngelokan ~dacrah ·--· dinisahm · • Laill-Qio peudapaAli asli daenh~Msah 2. Dan" P..runbanga.a 569.333.680.00t - oaaa ti.g1 ha.sirPiJaJc1 Bagi 6!.500.000.000 8,49 460.540.680.000 63,59 KliU$us 47 .293.000.000 6,53 Lain-lain l'endapalall Oaerah Yan<> Sail .......... ll. 78,61 !'&ii bulcan pajak •~ Alohsi Umum - Dom Alotcas i 3. 7,79 98.452.247.UUll . 13,59 ·-· 724.226.836.000 100 Thd J 11mlab . Bcl.. i• 511~'17 Beluja Dau"ab I. Dcl8Jlia Tidak Langsung 427.426.41>6.000 2. netanja Langsnng 302.333.245.000 41,43 729.759.651.000 100 ... Jumlab Sum her : Bagian Keuangan Setda Kab. Kudos. Unlversitils Indonesia 8 Tabcl di atas, dapat dilihat bshwa pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 724.226.836.000.-. Dan peodapatea paling besar yang diharapkat1 dan direncanak.an oleh Pemerintah Kabupaten Kudus adalah dari dana perimbangan yakni sebesar Rp 569.333.680.000,- atau 78,61%, dimana Rp 460540.680.000,aiau 63,59 % (dari total pendapatan daerah) adalab dari Dana Alokasi Umum (DAC). PAD hanya mampu menyumbang Rp 56.440.909.000,- atau 7,79 % bagi total pendapatan daerah (di bawah 10%). Semakin meninglratnya ketergantungan pada pemerintah pusat ini merupakan ak.ibat dari kcmung.lUnan kurangnya pemanfuatan kemampuan perpajalcan (taxable capacity) oleh pemerintah Kabupaten Kudus . Hal ini dapat dilihat pada APBO Kab. Kudus Tahun 2008, sumbangan pajtlk. daerah bagi Total Pecdapataa Daerah hanya sebesar Rp 14.475.853.000,-atau 2 %dari TPD. Pajak daerah sebagai salab satu somber pcnerimaan daerah, dih:uapkan dapat memberikan koutribusi yang berarti dalam PAD Kab, Kadus, ok:h karena Kabupaten Kudus adalal! daerah yang berpotensi, dimana merupakao daerah lcawasan industri, kota perdagangan dan juga sebagai daerah tempat tujuan wisata (Ziar.ih ke Makam 2 Wali) Tabel 1.3 Kornposisi Realisasi Pajak Daerah Kab. Kudus Tahun 2001 - 2007 (Jutaan Rupiah) No Jeais Pai al< 2001 4.022,07 2002 2eol 6272,17 8.718,73 2004 2005 10.147,87 10.346,52 2006 2007 I. Pl'J 2. Keldame :.! I 1',10 :.!68,5<.I 338,12 43S,07 623,52 t.082,09 1.289,29 3. PHR 230,18 268,84 310,37 379,70 472,44 SSJ,41 4. Uibtltan 64,77 82,14 l26,7S 106,47 68,03 /\BT & 282,IU 3Q9,52 - 95,03 . 679.SJ !()3,24 .S. AP 6. l'Mkir 7. Gali Got. . 27.06 Y....... S0,94 - - I J.286,39 j 12.4 U~.30 - S,30 6,80 10,02 13.81 17,91 36,.50 42..19 3~,09 14.48 28,71 11.553,63 13.045,21 145J6,98 . ···-· ·····-······· ····-- 4.'45,28 7.252,40 9.SJ.5,78 TOT"L .. Sumber : Oipenda Kab, Kudus .. 11.11&;ro Universltas Indon nia 9 Dari Tabel 1.3 terlihat bshwa Realisasi penerirnaan pajak dacrah trennya terus naik sec11111 nominal setiap tahunnya dcngan rata-rata pcrtumbuhan per tahun adalah 21 %. Yang membcrikan kontribusi terbesar pads. total penerimaan pajak daerah dari tahun 200 I - 2007 adalah Pajak Pcnerangan Jalan (PJ>J). Hal ini Jisd>abkan uleh sisi permintaa11 yang tinggi terhadap konsomsi energi listrik sebagai kebutuhan yang rnendasar karena setiap orang sangat membutuhkan penerangsn listrik, dimana tetiap bangunan yang ada maupun pembangunan perumahan clan gedung-gedung baru sudah pasti akan mengkonswnsi Iismk, Jadi permintaan ierhadap pernakaian listrik adalah inelastis, 11eltingga hila tidal< szau terlambat rnembayar iuran listrik (sekaligus pajak PPJ), maka akan dikenekan sanksi denda maupun pemutusan jaringan listrik. Jadi basis PPJ (tax base) dianggap benar-benar telah sesuai dengan kapashas pajaknya. Kornribusi terbesar kedua peda total pcncrimaan pajak daerah periode 200 l - 2007 ac/alah d111i pajak reklsme, kondisi ini didukvng oleh wajah Kora T( udus yang ramai denglln berbagai spanduk maupun haleho besar-besar yang mclintang di ates jalan-jalan umum di wilayah perkotaan Kab. Kudus. Sehiugga objel< reklame ini benar-beear mudah did.at.a dao diawasi sesuai kapasitas basis pajaknyn. Sehubungan deo83J1 male.in maj unys usaha perdagan83Jl serta meningkatnya pcrtumbuhan bisnis di bidang hotel dan rcstornn di wilayah Kab. Kudus, mak.a Jcomrlbusi rerbesar ketiga pada t<>ra.l peoerirna.an pajak daerah periode 2001 - 2007 adalah dari sisi objek. hotel dan restoran. Rata-rata kontribusi pajak hotel clan restoran tcrbadap pajak daerah sebeser 4,02 % per tahuu. Komribusi terbesar pajak hotel dan restoran tethadap paiak daerah adaJah pada lahun 2001 y<llmi sebesar 4,75 %. Unruk rnengetahoi tingkat perkembangan target dan realisasi pcnerimaan pajak hotel dan restoran dnri tahun 200 I sampai dengan tahun 2007, dapat dilihat pads tabel di bawah ini : Unlv<1rsltn Indonesia 10 Tabel J.4 Target dan Reatisasi P<:1jak Hold dan Rcs1on111 T<:lhw12001-2007 Tah11n : i 2001 ) 2002 2003 i 2004 2005 ! I 2006 7 I Taritet (Rp) Realisasi (Rp) 21 J.953.000 261. 955.000 288.11!7 .000 340.015.000 430.111.900 542.800.000 608.047.000 230.177 .050 268.841.850 310.374.950 379. 703.75() 47:>.441.233 553.412.758 679.SJJ.J 94 O/oRealisasi lbdTa et 108,6-0 !02,63 107,70 II l,67 !09,84 101,95 111,76 -· .._ Sumber: Dipenda Kab, Kudus Dari Tabet 1.4, terhhat bahwa setiap tahunnya tcrjadi kenaikan jumlah target pajak hotel dan restoran secara nominal disenai dengan realisasi pcnerimaan yang setiap tahunnyn mencapai di otas I 00 %. .Dengaa ratll·rat:!I reallsas! penerimaan per tahun adalah 107,74 %. Dengan demikian, rcalisasl pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus (l8da setiap tahunnya selalu dapat melebihi target yang telah ditetapkan. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa meskipua secara peacapaian Uuget penerimaan pajnlc sanglll menggcmbirokllll, tetapi jib meDgkaji !ebih dalaJn tentang realisasi pajak. hotel dan restoran di Kab. Kudus yang jauh melcblli.i di atas target paiaknya, maka hal ini menyiratkan penetapan targel pajak hotel dan restoran (tax parfvm1ance) di Kabupaten Kndas tidak. sesuai (undervalued) dengan potensi yang sesungguhaya di Iapangan, serta terkesan lebih berdasarkan peda perkiraaD kenaikan beberapa persea dari realisasi peuerimaan pajak tahlm sebelumnya, Padahal bisa jadi potensi penerimaan pajak hotel dan restoran yang sebenarnya ada di la(iangan. lreltlUQgkinao jauh lebih besar jika dibaodingkan dengan realisasi penerimaan pajak, artinya bahwa ada indikasi potensi pencrimaan pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus belum digali secoro optimal yang rnemungkinkan terjadinya potenstal loss dari sisl penetapan target tahunan pajak hotel dan restoran. Hal itu tentu !laja berdampak pada realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran per tahun. 11 Acrdasarkan uraian di atas, untuk mengatasi permasalahan tersebut ·Jiperlukan suatu penelitian yang mengupayakan pcningkatan penerimaan pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus beidasartan potensi pajaknya, Sehubuagan dengan hal tcrsebui, maka masalah yang akaa dik.aji dalam penelitian ini adelah : "Seberapa besar potensi pajak hole) dim restoran tahun 2008 serta bagaimana penerapan tarif pajak sesuai pcraturan dacrah tentang pajak hotel dan restoran di Kabupaten Kudus?''. t .3 Tujuan Peoelitian Tujuan yang ingia dicapai dalam penelitian ini adalab untuk. : Mengetahui ldncrja penerimaan paja.l: hotel dan restoran di K.ab. Kudus yang I. meliput] tax effort dan cfisiensi. 2. Meoghitung potcnsi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran di Kab, Kudus serta ti.ngkal cfek:tifi111S11ya. Mengevaluasi pencrapan Wif pajllk sesuai pcrda pajak hotel dan restoran di 3. Kab, Kudus sclama ini. l ..f Ruaog Liagkup P«ielitia• Dalarn penelitian in.i, ru311g ling.ltupnya dibata3i pada : l. Potensl pcnerimaan pajat. hotel clan restoran pada tahun 2008 yang berdasarkan pada data wajib paj,.lc botel dan restoran yang ada di Dinas Pendspetan Daerah, Kantor Peiigelolaan Pasar, Dinas Perhub~ daa Dinas Pllri wisata Kab. Kudus, 2. Penerapan tarif pajak yang ditetapkan pad a peeda pajak hotel dan rcstoran di Kabupatcn Kudus 3. Tingkat efektifitas clan efisicnsi dalam pcnerimaan I pcmungutan pajak hotel dan 4. paj ak restoran. Menggunakan data primer serta data sekunder yang tersedia pada periodc tabun 2001 - 2007, dimana otooomi dacrab mulai berlaku secara efekrif. Un lve1Sitas Indonesia 12 BABll Tr-fJAUAN PUSTAKA Sebagaimana halnya pcrekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonornian negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakaa sumbcr utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit IUltlJk dapat dilal<sanakan. Pcngguaaan uang pajak melipmi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan, Pembenguaan sarans umum seperti jalan-jalaa, jembatan, sekolali, rurnah sakij/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan uu:nggunakan uang yang ber.w.J dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk pernbiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakid. Setiap W<IJ'6a nt:gar<1 mulai saat <lilahir\can SitltlpW den&an meuinggal dunia, menikmati fasititas aiau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai deogan IJIUlg yang berasal dari pajak. Deogan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suaiu Deglll'"<l menjlldi sangat demlnan dalam rnenunjang jalannya roda pemecintahan dan pcmbiayaan pembangunao1. Schubungan dengan hal tcrsebut, dalam rangka mensejahterakan rakyat, ncgara memeriukan daiu. UDlulc kcpcntingan terscbut, Dana yang llkan dikeluarkao ini tcntunya didapat dari rakyat itu sendiri melalui pemungutan yB11g disebut dengan pajak. Pemungutan pajak lwuslab terlcbih dahulu disetujui oleh rakyalnya sebagaimana dinyatskan dalam posal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskau agar sctiep pajak yao.g akan di.pungut haruslab berdasarkaa Undang- undang", Kernudian dalam perubahan amandemen Undang-undang Dasar 1945 pa3812JA mcnyatakan bahwa : "Pajak dan pungutan lain yang bersifat mernaksa untuk kcperluan negara diatur dengan undang-undang". dan kernudian dijelaskan lcbih 181\iut dalam penjelasan UUD I 945 bahwa : "Segala tindakan yang mencmpatkan bcban kepada rakyat, sepertl pajak dan lain-lainnya, h4fUS 1 Buku PandtlaD Hak den Kewajiban W.ajib Pajak. (Thunday, 27 December 2007} bup:/iwww.oajak.go.is!, bal 2 Wui 3. 1 Im Wirawao B Jliyas & Richard Rurtoo. SH "Huklm Pajak" (2()QI) Penerbit Saletnba Empat, Jabrta Unlveri;ltae lndoriesla 13 ditetapkaa dengan undang-uadang yaitu dengan pcrsctujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Dari aturan UUD 1945 tersebut, jelas terlihat bahwa negara Indonesia benar-benar memperhatikan secara serius mengenai penerimaan negara dari sisi pajak scrta pengaturannya, yang dituanglcan dalam bentuk Undang-undang dan juga harus ada persetujuan dari Dl'R, 2.1.1 Dcrmi~j Pajak Adapun definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai bcrikut : I. Menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann : Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terhutang kepada Penguasa (mcnurut norma-norrna yang ditetapkannya secara umum) tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup peogeluaran-peogcluaran umum3• 2. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya Dasar-dasar Hu/cum Pajak dan Pajak Pendapatan menyatakan "Pajak adaiah iuran .rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pcrncrintahan) berdasarkaa uudang-undang (dapat dipaksabn) dengan tidak mendapal jasa timbal (koruraprestasi), unruk membiayai pengeluaran umum, dan yang digunakan sebagai alai penoegah 3lall pecdorong Wliuk mcncapai tujuan yang ada di luar bidang keuangan'', J. Pendapat ini kemudian disempu.makan kembali oleh ahli yang sama (Rochmar Soemitro) sebagai berikut "Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kcpada Kas Negara untuk mc=biayai pengeluaran diguoakan untuk public saving yang merupakan natn dan surpiusnya sumber utama 11nt11k membiayai public investment. 4 4. Prof. Edwin.R.A Seligman dalam buku Essay in Taxation yang diterbitkan di Arnerika menyatakan, "Tax is c:ompulswy coniribuuon from the person; to the government to depray the expenses incurred in the common inderest wlthou: reference 10 of all, special benefa conferred". Dari definisi tersebut terlihat ~ Des, WirdWllll B Jliyas & Ricllard Burton, (2001). 4 Josef Riwu .Kabo. 2002. Prospe! OiOIWMi ~ q, Ck di Negara Reprlb/ik lndonc$ia, Ceiakao f<eenam, Raja Galindo l'er-sads, Jakma. bal. 129. Un lv1nsitas I ndonesla 14 adanya kontribusi seseorang yang ditujukan kepada negara tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara khusus kepada scseorang, Memang demikian halnya bahwa bagaimaaapun juga pajak itu manfaatnya ditujukan kepada rnasyarakat. 5. Mcnurut Prof. Dr. MJH. Smeets dalaiu buku De Economtsche Betekenis belasringen (terjemahan): Pajak arlalnh presrasi kcpads pemerinrahan yang terutang dalam norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya knntraorestasi yang dapat ditunjuk:kan dalam ha! yang individual, dimaksudkan untuk. membiayai pengcluaran pemerintah ~. 6. Qjajaningrat dalarn Tjahyono dan Husein (2005) rnendefinisikan pajak sebagai lcewajiban mcnyerahkan sehagian dari kekayaan ke k.as negara suatu disebabkan suaru keedsao, kejadian, dan perbuatan yang mernberikan kedudukan tertentu, tetapi bakaa 51:1).gai hukuman, meourut peraturan yang diteUlpkan pemerinrah serta dapat dipal."'Sakan, tctapi tidak ada jasa timbaJ balik dari negara secara lan&Soog, llntuk memelihara kesejahtCT'Sall wnum6. Am.in W. Tunggal (J 991) Berdasarlam definisi pajak. dapat ditarik kesimpulen tentang ciri-ciri yaog melckal pada pengertia.o pajak, yaitu sc:bagai berlkut7 1. : Pajak dipungut oleh negara, bailc oleh pemeriutah pusat roaupun pemeri.ntah daerah, berdasarkan kekuatan undang-undang :.'<:Cla aturan pelaksanaannya, 2. Pembayaraa pajak harus masuk kepada tas negara, yaitu kas pemeriut.ah pusat atsu kas pcmtrintah daerah (sesusl dengmjenis pajak yang dipwigut). J. Dalam pem bayaran pajak tidak dapal d.ituujukbu adan ya koutra prestasi individu oleh pemerintah (tidak ada imoalan langSUllg yang diperoleh si pernbayar pajak.). Dengsa kata 1nin, tidak oda bubungan lengsuog antara jumlah pembayaran pajak dengan kun<ra prestasi secara individu. 4. Penye!enggaraan pemerintahan secara UD1um merupakan manifesiasi kontra prestasi dari negara kepada para pembayar pajak. ' Walu)'(I (2006), f>erP'llal.an /ndona1u, JUll(la, Satcm>a E.mpat, hal, 2-3 • Arti Dyah Woroutanii (2006). Peogliitungan pol$1$i perurimaan pajak pengbasitan (PPh) di Indonesia. (lumal Kebijakan Ekonomi Vol. 2 No. I Agustus 2006) diteibilkanolcll Program MPKP reur, Hal. (37.Ql) ' Marihot P Siahaan ('2006), Pajak Dacnh d8lll ~llusi Daerah, Edei l-2. Penerbil RajaGrafindn Per:<A<!a I akacta. Univeisitas Jndoneslt 15 5. Pajak dipungut karena adanya suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang menurut peraturan perundang-undangan pajak dikenakan pajak. 6. Pajak memiliki sifat dapat dipaksakan. Artinya wajib pajak yang ddsak memenuhi l:ewajiban pembayaran pajak, dapat dikenakan sanksi, baik sanksi pidana maupun denda sesuai dengan keteutuan yang bcrlak IL Sebagaimana tclah di.ketahui dari ciri-ciri yang melekal pada pengertian pajak dari berbagai deiinisi, terlihat adlmya dua fungsi pajak yairu': I. Fungsi budgeter. Bila pajak scbagoi alat untuk mcngisi kas negara y1111g digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan. 2. Fungsi regulator. Bila pajak digwwkan scbagai alat untuk mcncapai tujuan, miaelnya ; pojak minuman keras dimaksudkan agar rakyat rnenghindari atau mengurangi konsurnsi minwnan keras, pajak ekspor dimaksudl:an untuk mengekang pertumbuhan ckspor komoditi tertentu dalam rnnglca meoghindari kclangkaan produk tersebut di dalam negeri, 2.1.2 Asas--asas Pemungutao Pajak Demi mencapai tujuan pemungutan pajak, maka perlu rnemegang teguh asas-asas pemungutan pajak dalam memilib altcmatif pemungumnnya, sebingga tcrcapai kcserasian pemungutan adanya pemahaman pajak dengan tujuan dan asas-asasnya, aras perlakuen terhadap pajak tertentu. Adam yaitu Smith menyatakan bahwa pemungutan pajak umum yan& baik (disebut deagan Smith's Conces), hcndaknya didasatkan pada9 l. Equality (Keadilan ). Bahwa beban pajak harus sesuai dengan kemampuan setiap wajib pajak; 2, Certainty (Kcpastian), Bahwa beban pajak hendaknya tegas, jelas dan pasti bagi sctiap wajib pajak; 8 Machrlld Sidik (2005), Optimali,,..~i f'ajllk Daerah clan R.etribusi Daerah dsla!n Rangka Meninglralbn Ke111.3mpwn Kcua.ogan I>.>.emh (Pemiltir(ln dtzn Permosalahan Ekmmni di ln®nuitz da/am •eterrgalr Ahad Terakiiir 1997-2005 b·i•i• dan PermJiJr(ln Ehmumi), Jogjakana, Kanisius. Ha!.S9Q • T1ip Ismail, (2007), Pcn~nm Pajak daerah di lndDncsia. Yellow Printing, Jakarta., 2007 Hal. 149 Unlversltas lndonealai 16 ). Convenience (Kenyamanan), Bahwa pajtl jangan sampai i-:rlalu menekan seorang wajib piijak, agar wajib pajak akan dengan suka rcla dan senan,g hati melalcukan pembayaran pajak 4. Economy (Efisiensi). Bahwa pajak hcndaknya menimbulkan kerugian yang minimal dalam ani jangan sampai biaya pemungut~nnya lebih besar daripada jumlah penerimaan pajaknya. Asas keadilen dslam prinsip penmdang-undangan perpsjaken mauptm dalam ha! pelaksanaannya harus d.ipcgang teguh, walaupun lceadilan itu sangat relatif. 1.1 .3 Sistem Pemungutan P11jak Sebagai salah saru i.!lstrumoo kcbijakaa fiskal pcmerintah dari .isi penerimaan (revenue), paiak ttdak hanya dilihat dari kcwajibao seseorang atau badan membaysrkan sehagian pengb.asilan.ipeodapatannya sesuai dengan ketcntuan yang telsh ditctapkan kepada pemerinteh, Akan tetapi juga, sistem mana yang digunakan dalam mclaksanakan pemu.ngutan pajak. Sl~tem pemungutan pajal:: dap11t dibagi 10: a. Official Asse11smen1 System. Adalab suatu ststem pemungutan pajak yang memberi weweoang kepada pemerintah ( 6skus) untuk menentukan besarn ya pujak yang terutang. Ciri-ciri Official Assessment System : 1) Wewenane untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fisku~. 2) \Vajib pajak bersifat pasif 3) Utaog pajak timbul sctelah diketuarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus, b. Self Assessment System. Adalah suatu sistern pcmungutaa kepercayaan, tanggong jawab mernpcrhuungkan, pajak yang mentheri wewenang, kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dao rnetaporkan sendiri besarnya pajak yang hams dibayar. '" ~'aluyo dan \\'irawan 8 llyas, 2000, Perpajakan Indonesia. Celabn kedu:t. Pe'leri>it S..lemba EmraL Jakarta, Hal. 10 Univenetas lndoneela 17 c. Withholding System. Adalah suatu sistem pemungutan pajal yang memberi wewenang kepada pihak ketiga wajib pajak untuk meughitung, memperhitungkan. 111erubayar, dan rnelaporkan sendiri besarnya pajsk yang harus dibayar. Sistem administrasi pajak kita menggunakan prinsjp Self Assc.smcnJ System. Di satu sisi sistern ini meughemat biaya uamun rawan terhadap kecurangan, Dimana setiap wajib paiak akan berusaha untuk me.mperkecil jumlah pajak yang alum dibayarkan. Jika tidak ada mekanisme pemeriksaan y1111g bail; maka sutlah dapttl dipastiken wajib pajak tidak akan membayar pajak dengan benar. Mekanisme pemeriksaan dilakukan tidak secara mendalam untuk seluruh wajib pajak karena keterbatasan petugas psjak. A.ndaipun ditcmukan pelanggaran oleh pemeriksa sering pcoyelcsajannya tidak sesuai dengan peraturan yang scbarusnya 2.1.4 1' • Kepatuhan Pajak Peaingkatse efisiensi ciao efektifit:oS pajo.k dalam suatu negara dapat dilakukan dengan peulngkatan perpaja.kan u. kelwJtan semua pihak terhadap kaidah-kaidah a. Negara. Negara barus menciptukan kesejahteraan ra.kyat sebagai kousckucusi pemungutan pajak yang telah dilakuk1111 dari rakyat. .... Negara jug-.i barus taar dalam meojalankan tugasny11 untuk rnenciptakan suaru pemtunm dan sistem pe.!p8jakan yang baik. b. Aparat Pajak. Disiplin aparat perpaiakan merupakan syarar tegaknya sistem perpaiakan di suatu negara, Jilca aparat perpajabn meleksanakan tugas sesuai dcngan peraturan yang berlaku dan diterapkan. secara konsisten maka wajib pajak tidak akan pemah menooba untuk melanggar' pcratuean perpejekan, 11 Dwi Martani. (Scaf pmg,ajar FF.1.11). ; K.C!patulian Pajak Dal.,,, Peipajalam (Transparnn" Alwntabilitls). P.QOl'lotnies Business A«;Qwrting Re•iew/CBAR, E-Oisi I Noptmber 2005, 0.:p;ateme.o Akun.tansi fBUI, Depok. hal. 44. " Dwi Martani, Edisi I Nopemher 21105. Ibid. hal 46-48 Unlvel'8!tas lndC>nesill 18 c. Wajib Pajak. Ketaa1:111 yang paling diharapkau sdalah ketaatan wajib p>1jak dalaiu membayar dan melakukan administrasi pajak. Ketaatan ini harus disertai dengan mekanismc pengawasaa yang baik dari pihak lain. Prernis umum wajib pajak adalah "tidlllkmlllu membayar pajak~. untuk itu harus diciptakan mekanisrne yang tepat sehingga serraia wajib paj~k mau membayar pajak. d. Pihakketiga. Ketaatan pihak keliga dapat dttingkatkan dengan sistem pengawasan balk. Pengawasan ditujukan yang untuk rnemastil'..an semua pajak yang telah dipotong tclah disetcrkan scmuanya, Integrasi database wajib pajak dapat digunakan sebagai alat pengawasan ini. Uengan intcgrasi data penerimaan dari satu pihak akan dicatar sebagai pcngeluaran dengan pihak Jain. Jika telah ada database tcrpusat maka kecurangan dapat didct.:bi. Jodi ketaatan harus dilnk.sanakan oleh semua pihak untuk rnenjaruin rasa keadilan bagi semua pihak.. }ilea masyaral::at dituntut taat membayar pajak namun disiM lain nr.g11ra tidak dapal memenuhi kewajiban untuk memakmurkan masyal!lkat znak4 sud.ah dapat dipiist.ikan pattisipe.si pajak akan rend ah. :2.2 2.2.1 llllay:irua! llTllclc mcmbayar hj•k Daentb. Defiolsl Pajak Daerah Rochmad Swnitro m.erum.usbn pajak daerah sebagai berikut : "Pajak lokal atau pajak deerah ialoh pajak yang dipuogul oleh Daerab-<lii<mlh swatantra, seperti Propinsi, ICor.apra,ja, K.abupatcn daA sehagainya". Sedangkan A. Siagian mcrumuskan pejak daerah sebagai "Pajak Negara yang diserahkan kepada Dacrah dan dinyatakan sebagai pajalc Dacrah deogari Undaog-wtdang~.13 Lebih lanj ut pengertian pajak daerah rnenurut Undang-lJndang Nom.or 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah <Ian RetribusiDaersh pasal I (6) adalab; "Pajak Daerah, yang sdanjutnya disebet pajak, sdalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepsda Daerah tanpa imba!ao .langsung yang rs Josef Riwu Kaho, 2002. Prwpek OrcnlJmi Dauilh dl Ntgara Repub/jk lndonesi9, Cetakan Kteoam. Raja Grafindo Petsa<I•, Jakarta. hal. 130 Unhre1$ilu Indonesia 19 perarursn perundang-undangan yang dapat dipaksakae benlasarkan seimbang, yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pernerintahan Daerah dan pembangunan Daerah", Ciri-ciri yang menyertai pajak daerah dapat berikuc14 diikhtisarkan sebagai : l. Pajak daerah berasal dari pajak negara ~ diserahkan kepada daerah sebagai pajak daerah. 2. Penyerahan dilakukan berdasarkan undang-undang, 3. Pajak daerah dipungut oleh daerah berdasarkan kekuatan undang-undang dan/atau peraturan hukum Jainnya. 4. Hasil pungutan pajak daerah dipergunakan untuk membiayai penyeleaggaraan urusan-urusan rumah tangga daerah atau untuk membiayai pengeluaran daerah sebegai badan hukum publik. 2.2.1 Jenis Pajak Daerah Pajak dacrah terdiri dari 2 jenis pajok ynitu pajak yang pemuagutarmya dilakukan olch pemerintah propinsi, .Jim pajak yang dikelolH oleh .lui.bupaten/kota, dinwla peroerintah propias: d:an pemeriotah kabupaten/kota memiliki kewenangan yang berbeda dalam pemungutanjenis-jenis pajak daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nutoor 34 Tahun 2000 lentang PerubWwl Pertama Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Rctribusi Daerah, jenis pajak propinsi terdiri dari: a Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Alas Air; b, Bea Halik Narna Kendataan Bermotor dan K.endarasn di Alas Air; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; d. Pajak Pcngambilan daa Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Sebelurn adanya perubahan Vndang-Undang Nomor 18 Tahun I 997, jenis pajak propiasi hanya ada tiga yaitu; a. Pajak Kendaraan Bermotor, b. Bea Balik Nama Kendaraan Bennotor. c. Pajak Bahan 13akar Kendaraan Bermotot. '' JOISC(Riwu Katio, 2002. Ibid bal 130. U 11lversltas Indonesia 20 Dengan terbitnya Undang-Undang nomor 34 tahun 2000, pajak propinsi diperluas, menjadi tidak hanya Pajak Kendaraan Bennotor dan Bea Halik Nama Kem:l111aan Be1-motor melai.nkan juga meliputi P11jak Kendara.<lll Bermoror di Alas Air dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor penambahan pajnk yang berasal dari pajak di Atas Air serta adanya kabupaten/kot.a yaitu Pajak Pengarnbilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Pcrmukaan. Sehuhungan dengan pajak propinsi, dalam penjelasan UU No. 34 Tahun 200() Pooal 2, rnenyamkan bahwa: J. Jenis -jenis pajak Provinsi dite1apkan sebanyak empat .ienis pajak. Walaupun demikian, daerah provinsi dapat tidalc memungut salah satu atau beberapa jenis pajak yang tcloh ditctapkan, apabila. potensi pajak di daerab terscbut dlpandang kurang memadai, 2. Khusus untuk dacrah yang setingkat dengaa daerah provins! tetapi tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota, Seperti Dacrah Khusus lbu k.ota Jakarta, jenis pajak yani dapat dipungut merupakan gabungan darl paja.k untuk daerah provinsi dan pajak untuk daerah kabupaten/kota. Jenis pajalc kabupaten/lcota terdirl dari: o. Pajak Hotel; b. Pajalc Restoran; c, Pajak Hiburan; d. Pajak Reklamc; e. Pajak Peoerangan Jalan; f. Pajak Pengambilan Ballan Galian Golougan C; g. Pajak Perkir, Aoopuu sebelum perubahan Undang-Undang Nowor 18 Tahun 1997, jenis pajak kabupaten/kota hanya ada enam yaitu : a pajak hotel dan restoran b. pajak hiburan, c. pajak reklame. d. pajak penerangan jalan. e. pajak pengambilan dan pcngolahan hahan galian golongan C. t: pajak pemanfaatan air bawah tanah <IRn air permukaan. Unlversitas lnt:lon4!sia 21 Namun dcngan terbitnya UU No. 34 Tahun 2000, pajak. kebupaten/kota mengalami perubahan sekaligus penambahan, yaitu dibedakannya pajak hotel dan pajak restoran serta bcrtambahnya peralihan objck pajak baru yaitu pajak parkir, dan objek pajak pemanfaatan air bawah kewenangan tanah duo air permukaan kepada pemcrintah propinsi. Berdasarkan Undang-Iledang Nomor 34 Tahun 2000 tenrang Pajak Daerah dan Retrihusi Daernh, dengan peraturan daeTah daper ditctapkan jcnis pajak kabupaten/kota selain yang ditetapkan dalam ayat (2) Unclang-Undang ini, yang memenuhi kri teria sc bagai berikut: a. Bcrsifat pajak dan bukan rctribusi; b. Objek pajak tcrletak atau terdapat di wilayah dactah kabupatenfkota yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas yang cukup rendah serta hanya melayani masyarakat di wilayab dacrah kabupatenlkota yang bersangkntan; c. Objek dan dasar pengenaan pajnk tidak bcrtentangan dengan .kepentingan umum; d. Objck Pl\iak bukan merupakan objek pajak provinsi dan/atau obji:k pajak Pusat; c. Potensinya mcrnadai; t. Tidak memberikaa dampa.k: ek:ouumi y.mg oegatif; g. Mcmpcrhatikan aspck keadilan clan kemampuan masrarakat; h. Mcojaga kelestarian linsI<unsao. 2.2.3 .Priosip dan Kritetia Pajak Daerab Bila kita perhadkan sistem pecpajakan yang dianut oleb baa.yak ncgara di dunia, prinsip-prinsip umwn perpajakao daerah yang balk pada umumnya tetap sama yaitu barus memcnuhi kriteria wnwn berilc:ut1~: - tcntang pctpajakan daerah, sebagai Priusip wemberikan pendapatan yang cukup dan elasas, artinya dapat mudah naik turun mengikuti naik/turunnya tinglcat pendapatan masyarakat. IS Machfud Si<lik (2005), Optimaiisasi Pajak oaer.i. dao R&lribusi Dacrah dolaJn R.oogka M•ningl<a11ran Kcmampusn ~uangaa Daeiab iP<milcirun dun Permasalahan Ekcnomi di l"'1onesta aatam setengah Abed Terakhir 1997-2()1)5 krisis dan Ptmulilum Ekonoeu), J ogjak:arta, Kmisfos. Ha..5l!'l Unive~ltas Indonesia 22 - Adil dan merata secara vertical aninya sesuai dengan iingkatan kelompok masyarakar dan horizontal artinya herlalm sama hagi setiap anggota kelompok masyarakat schingga tidak ada yong kcbal pajak. Administrasi yang .fltksibel artinya sederhana, mudah dihirung. pclavanan mcmuaskan bagi si wajib pajak. Secara politis dapat diterima oleh masyarakat, schingga timbul motivasi dan kesadaran pribadi untuk memhayar pajak. - Non-distorsi hanya terhadap perekonomian menimbulkan pengaruh ; implikasi pajak atau pungutan yang minimal perekonomian. terbadap Pada dasarnya setiap pajak atau pungutan akan menimbulkan suatu beban baik bagi konsumen maupun produsen. Jangan sarnpai suatu pajak atau pungutan rnenimbulkan beban tambahan (exJra burden) yang berlebihan, sehingga akan merugikaa masyarakat sccara meayelwuh (dead-weight loss). 2.2.4 Teori Total Peaerim.aan Pajak Daersh Mak.t>imum Pajak daerah rnerupakan salah saru bcntuk peraa serta pcnyclonggaraao otoaomi daerah. IDU)13rakat dalam Peeerimaan pajak daeralt digwllllum untuk. pembiayaan pcnyelenggaman pemcriooban dan pembangunan daerab. Dalam konteks otonomi dacmb, sumber-sumber PAO termasuk pajak daerah sangat dibutuhkan uatul: pembiayaan W'USall da.:ral.1 yang semakia kompleks guoa peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakatdaerah. l<enyalaao yang ada selama ini, pemerintah daerah ceoderung untuk menggunakan tarif yang tiuggi agar diperoleh total peaerimaan pajak daerah yang znaksimal. Pengenaan tarif pajak yang lebih, secara teoritis tidak selalu menghasilkan total penerimaan maksimwn. Hal ini tagantung pada respon wajib pajak. Universi!M lndonesla 23 MODEL LE VIATHAN Model ini dikenalkan olch F. B. Laffer, dcngan mcnggunekan asumsi bahwa biaya adminiserasi pcrpajakan dianggap tidak signifikan dan cctcris-paribus level pclaya.nan publik yang dibiayai dari penerirnaan pajak, dan hanya kegiatan ekonomi saja yang dipengaruhi oleh besaran pajak. Tarif Pajak Dacrah Kurva Laffer 1·1--------l •• Total Penerimaan Pajak Daerah Model ini menuajul:kan bahwa akan tercapai luUil penerimaan pajak mak.simum (T') pada tarif 1·, MesldpllO tarif t• bukaulah wc:rupWu&n Wif yang tertinggi, yang ditcnrukan olch kemampuan wajib pajak untuk menghl.ndarl beban pajak baik legal maupuo ilegal dengan mengubah economic behavior dari waiib pajak Kondisi ini dlkeoal sebagai Revenue Maximizing Tax R.ate16• Dari kurva Laffer tersebut menunjukkan bahwa bila fJlrifpajak dinaikkan melebihi tanf 1' 11111ka total penerimaan pajak daerah akan semakin mcnurun (bukaonya uaik), Jan lidak mernperoleh basil penerimaan pajak yang maksimum, oleh karena para wajib pajak akan berusaha menghmdan beban pajaknya dan tidak mau membayar pajak. Bcgnu pula biia tarif pajak terlalu rendah dan tid~lc: mencapai tarif t • (tarif pajak yang seharusnya) maka daerah belum da110t mempcrolch total penenmaan pl\iak yang maksimum. Tetapi dengan penerapan tarif pejak yang lebih rendah dikombinasikan meminimalkaa penghindaran dengan struktur pajak yang pajak dan re~pon hAtga serta kuantitas barang terhadap pengeuaan pajak sedcmikian rupa, maka akan dicapai total penerimaan maksimum. 1• Machfud Sidik (W05). Uptinialisasi Pajak Daernh dan Retrih11$i Daerah dalaln R.angka Mcningk.!'!kao Kemampu.an K01l8Dgan Daerah. Jogjak.arta, Kai,i;,ius. Hal.599 Univensltaslndonesla 24 Secara umum, upa.ya yang perlu dilakukan oleh l'emerintah Daersh dalam rangka mcningkatkanpendapatan daerah rnelalui oprunalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain dapat dilalcukan dengan cara scbagai bcrikut 17 : I. Memperlua~ basis penerimaan. Tindakan yang dilakukan unruk memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu mengidcntifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pemhayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian, menghimng kapasitas penerimaan deri setiap jeuis pungutan. 2. Memperkust proses pemungutan. Upaya yang dilakuken dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu anrara lain mempercepat penyusunan Perda, mengubah t.arif, khusus.nya t.arif retrihusi dan peningkatan SJ>M. '.l. Meningkatkan pengawasan. Dengan melakukan pemeriksaan secara dado.kon dan herkDla, rnemperbeiki proses pengawasan, meneraplcao sanksi terhadap pcnunggak IX'iak dan Sllllksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajek dan pelayanan yang diberikan oleh duerllh. 4. Meningkatkan efisiensi adminsitrasi dan menckan biaya pemungutan. Tindaksa yoog dilakukan yaitu memperbaiki prosedur ad.miuistrasi pajak melalui penyederhanaan ad.ministtasi pajalc, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pungutan. 5. Menmgkaikan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik, Hal ini dapat dilakukan deegan meningkatkan koordinasi dengan i.ostalllli terkait di dacrah. Selanjutnya ekstensifikas] perpajakan juga dapat dilakukan, yaitu melalui h:bijaksanaan pemerintah untuk memberikan kewenangan perpejakan yang lcbih besar kepada daerah pada masa mendatang. " Mac.bfi>d Sld.i.t: (2005 ), Ibid. llal.596 UniversitH lndontsia 25 2.3 Tcori Poknsi Pajak, Tax Effort, Efektifitu dan Erl!!icnsi 2.3. l Potensi Pajak Guna meningkotkan penerimaan pajak daerah, maka hams diperhoti.kan puJa kepasltas atau potensi pajak daerah, Mcnurut Poda dan Sullivan (1995:862) Patensi adalah kemampuan yang tcrdiri dari ability (kecakapan, bakat clan kemampuan), capability (kesanggupan), competence (kocakapan, kemampuan dan wcwenangj, skill (kepandaian], dan talen: (bakat, pembawaan) hal scnada juga dikemukaan olch Salim, P dan Y. Salim (1991 :934) yang menyebutkan bahwa poteusi merupakan keruarupuan, k:elruata.n dan daya. Meuurut Triatmoko (2001 :9) Secara umum potensi dapat dikatakan sebagai kesangb'llpan suatu organisasi atau badan dalam upaya melak.sanakan atau menghasilla!n sesustu. Untuk menghituog potensi pajak daerah, seoagaimana telah diatur dalam UU Rl No. 34 Tahun 2000 tentang Peruoahan Azas UIJ RI No. 18 Tahun 1997 tenting Pajak Daerah dan Rctribusi Daerah, pasal 3 oyot (4) yong menyctekan bahwa : "Beseruya pokoi pajak dihitung dengan meogallkan tarif pajak deogan dasar pengenaan pajak", 2.3.2 1·u Effort Para peniµmut paham federalisrne telah memberikan perhatian penuh kepada permasalabao kernampuan pcrpajakao (racable capacity) clan usaha perpajaluw (lw: e./Jvrt) pada pemerintahan daerah'". Dalam ha! in\ perlu dicatat sebu.ah studi dari seoraag Australia akhir-akhir ini : " Tingginya suatu unit liskal perpajakan dalam hubungmnya dengaa sumber pendapetan (atau usaha perpajakan) dapa( didefinisikan selxlgai rasio penghasilan yang secara nyata diperoleh dari surnber itu lerhadap kapasitas yang dapat dikenai Pajak.19,,. u ATtlle Booth, (20001. Upaya-upaya Untvk Mendeser.ln.lii>Hikan KebijalcSl'JWln Pe<pajakao: M11:<alah Kemampuan Peipajabo, Usabo Perpajak;;vl dan Pcrimbanga~ Ke~ (dala,n Hubungan Pwa.1 - Daeral1 lJalam Pembang\lOaD), Ce1al<.an keliga, PT. !U.jaGnlflDdo Persada, Jak.ufa. l 4240. Hal. I l 6 19 Aotle Booth, (2000), Ibid, bal l 17. Unlversltas Indonesia 26 Di tahun 1977, Anne Booth2& menghitung estimasi mengenai pendapatan asli propinsi dan kabupaten, pcndapatan dari Ipeda (£uran Pcmbangunan Daereh) dan beberapa paj ak. pemerintah pusat (pajalc pendapatan rwnah tangga dan pcrusahaan, dan pajak pcnjualan) yang dipungut oleh pernerintah prepinsi di tahun 1973/1974, dan rnembandingkannya deogan RODr (Regional Gross Domestic Pmducl)/PORH tahun 1971.. Dari sini terlihat bahwa terdapat perbedaan usaha pcrpajakan yang cukup mcncolok (considerable)an tar daerah, 2.3.3 Defiaisi Efekttfitas da1 Efasieusi Dalam rangka meningkatks» penerimaan pajak daerah, mak.n harus diperhatikan juga masalah efektifuas dan efisiensi dalam pemungut:an pajak daerah. Menurut Joocs (1995;10) efektivitas menunjuklcan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai suaru rujunn (objelaivl!s) schingga cfektivitas hanya berkepentingan deogan kcluaran, Kemudian ditambahbn efektivitas adalah perhandingan 11.ljWIJ\ oleh Suadi21• bahwa 81\tara keluaran dan h1juan oleh karenanya suatu horus dinyatakao sccara spcsifil dan rinci sehingga pengu.lcurao efcldiviw dapat Iebih bermanfaai clan bennakna. Lebih lanjut Mahi (2005;43) rncnyatak.aa babwa : "penerimaan dari suatu pajak haru.s menghasilkan penerimaan yang cukup besar, sehingga diharapkaa mampu membiayai scbagian atau keseluruhan bia.ya pelayanan yang akan dikeluarkan, Implisit dari peesyarataa ini adalah ons)cos pungut harus dapat tertulup dari hasil puogut. Scfisihoya ini cnasih dapat dipergwiakao uotuk rnembiayai pengeluaran publik yang alcan dibangun". Salah satu aspek yang digunakao unbal meneotvkan kinerja suatu unit kcgiatan ekonomi meniadi adalah elisicnsi ekonom]. Efisiensi ekonomi dibedakan dua jenis, yaitu efisiensi produktif <Ian efisieasi aJokatif (Mahi,2000). Efisiensi produktif adalah eflsiensi yang tercapai karena organisasi suatu proses produksi bcrjalan dengan baik dao optimal. Arti.nya, untuk menghasilkan output harus didukung oleh pengelolaan kegiatan seoptirnal mungkin. Sementara itu cfisiensi alolratif terjadi karena alokasi sember daya dapat dilakukan secara 20 Anne J:looth, (2000}, Ibid, hi>! 118. 21 Suadi, Arit;(l997), Sistem Peagendalian Manajemen, &tisi Pertama. BPEP. Yogyabrta. Hal 7. Unlveisllas Indonesia 27 optimal. Artmys.efisiensi alokasi mcrupakan kemampuan suatu unit ekonomi dalam memperhirungkan tingkat nilai produk marjinal {marginal value product) dim hiaya marjinal (marginal cos1). Selanjutnya menurut Brian Binder : pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan atau kemandirian keuangan daerah (otonomi fiskal) ditunlut untnk lcbih memngkatkan efisiensi secara ekonomis pemungutan pajak don retnbusi daerah. Artinya, basil yang ditetapkan harus dapat dicapai dengan blaya yang sercndah-rendahnya baik dari sudut jumlah pegawai maupun dari dana yang diburuhkan atau basil harus dicapai sebesar-besamya dengan menggunakan pegawai dan dana pada tingkat icrtcntu (Dcvas, 1989 ; 282). Ada dua krneris yang dapat dijadikan sebagai baru penguji dalam menenrukan efisien atau tidalcnya suatu tehmk pemungutan pajak (Soemitro, 2002;30), y.Utu : 1. Efisiensi intern yaitu yang bcrkaitan dengan ongkos pemungutan clan penagihan pajak. 2. Efisiensi ekstem yaitu pengawasao aparat administrasi serta pengawasan atas kemungkiaan tirobulnya peogbi.ndamol penyelundupan pajak. 2.3.4 Konsep Pengukuran EfektlfilH dan Efisleosl Penelitian tentang perh.ituogBD potensi pajak dan retnbusi yang dilakukan oleh Mardiasmo dao Mak.hfatih11 meagemokakan model untuk mcnghirung eflsiensi dan efektivitas, Diurail.o:an bahwa eflsieasi adalah WJluk mengukur bagian dari pajak atau retnbusi yang digunakan untuk menutup biaya pemungutan pajak atau retribusi yang bersangkutan, Efektivitos untuk. mengukur perbandingen antara hasil pungut pajak atau retribusi dengan potensi pejak atau rctribusi. 22 Mordia.,mo dan Makhfatib., WOO. Periiitungan Porensi Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Magelang, la/Jo''"' A.ft/Ur, Kcrjasama Pewerintah !).,.nib Kubll))alen Magelmg dengan Pusat Antar Univer.iil8$, St~di llkum)roi, Universitas CJadjlh Mada. Yogyakarta (Lapoian Peoelitian). Hal. ~..(\. 28 Sementara itu fonnulasi pcnghitungan efektivitas yang digunakan oleh Do!vas, dkk (1989;149) acklah; Efektivitas PHR = Realisasi PHR x JOO% Potcnsi PHR Selanjumya formulasi penghitungan unruk efisicnsi yang dipakai Jones (1995;9) adalah: Efisiensi PHR = Fliaya Pungut PHR x 100 % Realisasl PHR 2A Dasar Hukllm Pajak Hotel daa Restoran di Kabupatea Kudus Penarikan sumber daya ekonomi melalui pajak daerah harus dilakukan dengan aturan hukum yang jelas, yaitu dengan Peratursn Dserah clan Peraturan Bupati schingga dapat diterapkan seoegai salah satu sumber penerimaau daerah. Hal ini menuaiukkan bahwa pungutan oleh pcmerintah daerah kepada masyarskat, telah berdasarkan pada aturan hukum yang jelas dan kuat, Scbclum otonomi daerah dibedakukea, Pajak Hotel clan Restoran lebih dikenal dengan nama Paiak Pernbangunan I (PP I) yang dipungut oleh Pcmerintah Pmpinsi Jawa Tengah. Namun setelah otooomi daerah diberlakukan, terdapat perubahan dalam pemungutan pejak bcrda.sarkan Peraturan Daerah. Saleh satu yang niengalami perubahan adalab Pajak Pembangunan I yang berubah menjadi Pajak Hote1 dan R €5t.oran, seperti yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kudus No. 3 Tahun 1998 tcntang Pajak Hole! dan Restoran, yang berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 18 talnm 1997 teatang Paiak Daerah clan Retribusi Daerah. Namun dengan terbitnya Undang-undang nornor 34 tahun 2000 tentang perubahan stas Ua<limg· Un<lang RI llOOl-OT 18 tahun 1997 tentang Pajak IJaerah dan Rctribusi Daereh, maka kemudian diadalcan revisi terhadsp Perda No. 3 Tal11Jn 1998. Yakni pada tabun 2006, Kabupaten Kudus menerbitkan Peraruran Daerah baru, }'lilll;: memisahkan Pajak: Hotel dan Pajak Restoran, Un~nsitaslndones{a 29 2.4.1 Puaturao Daerah Tcntang Pajak Hotel Dasar hukum yang mengaiur tentang pajak hold \li Kabupaien Kudus sckarang ini adalah Perarursn Daerah Kalmpaten Klldu.~ Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pajak Hotel. Dalam Bah I Ketentuan Umum pasal I Peraturan Daerah ini menyebutkan bahwa : I. 1 lotel adalah bangunan yang khusus yllllg discdiakan bagi orang untuk dapar menginap/istirahat, mcmpcroleh pelayanan dan/atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran termasuk bangunan laianya yang menysm, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama. 2. Badan adalah sekumpuJan orang dan/ata.u modal yang merupakan kesatWUI baik yang melakukan usaha ma.upun yang tidak melakukan usaha yang mehputi perseroan tcrbatas, perseroan k:om>milih:r, perseroan lllinnya, Sadan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Iirma, kongsi, kopcrasi, dana pension, perselc:utuan. perkumpulnn, yayasan, ()rgani81J!jl masse, organisasl social politik, atau orgaruaasi yang sejenls, Iembaga, bentuk usaha tct:ap, dan bentak badan lainnya. J. Pajak Hotel a.dalab pajak yang dipwigut aros peloyanan hotel. 4. Wajib pajak. adalah orang prlbadl atau badan yang menurut peraruran perundang-undangan pe.rpajakan daerah diwajil:o!O'ln untuk rnelakukan pembuyaran pajuk yang tcrutang, tcrmtlSuk pernungut at.au pemotoog pajak. tertentu. 5. Surat Pemherit.ahuan Pajak Oaerah, yang selaojutaya disiugkat SPTPD ad.alah sumt yang digunakan olch wajib pajak untuk melaporkaa perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangaa perpajakan daerah. 6. Surot Setoran Pajak Deerah, yang sdanjutnya disingkat SSPD a<lufal.t surat yang digunakan penyetoran oleh wajib pajak pajak yang temtang untuk melakukan ke Kas Daerah pembayaran atau atau tempat Jain yang ditetapkan oleh Bupati. 7. Swat Ketetapan Pajak Daeraa, yang selanjumya disingl:at SKPO adal.ah swat ketetapan yang menentukan besamya jumlah pajak. terutang. Untverattu Indonesia 30 8. Surat T agihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingka! STPD adafah surat untuk melakukan ragihan pajak dlllllalliu sank~i admirustrasi berupa bunga dan/atau denda Kemudian dalam pasal 3 Peraturan Daerah ini, rnenyatakan bahwa : Objck pejak adalah setiap pelayanan yang disediakun dengan pcmbayaran di hotel, termasuk : a. fasilitas penginapan atau Iasllitas tinggal jangka pendek; b. pclayanan pcnuejang sebagei kelcngkopan fasilitas pcnginapen atau tinggal jangka pendek yang sifiunya memberikan kemudahan dan kenyamanan; c. fasilitas olah 111ga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel, hukan untuk umurn; dao/atau d. jasa persewaan ruangan I gedung umuk kegiiilan aeara atau pertemuan di hotel. Yang tirl11k tcrmasuk dalsm objek paj8k, ~cpcrti yang dimaksud dalarn pasal 3 adalah scpcrti yang tertuang dalam pa:ial 4, yllkni : a. penycwaan rurnah atau kamar, aparternen danlatau fasilitas tempat tinggal laiMya yang tidalc menyatu deogan hotel; I:>. pclayanan tinggal di asrama, dan pondok pesantren; c. fasilitas otah raga daa hiburan yang disediakaa di hotel yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembaysran; d. pertokoan, perkantoran, perbankau, salon. yang dip:rgumd:.wi oleh umum di hotel; e. pelayanan petjalaoan wisaia yang diselenggarakao oleh hotel dan dapat dirnanfaatkan oleh umwn; clan f. rumah pemondokan dan pondok boro. Subiek dan waiib pajak sepern yang tertuang dalam pasal .5 Peraturan Daerah ini adalah : I. Subjck pajak adalah orang pribadi 111<111 atas pelavanan hotel. 2. Wajib pajak adalab pcngu.sa.ha hotel. baden yang melaksanakan pembayaran 31 Adapun dasar pengenaan, tarif dan penghitungan paiak, diatur dalam pasal 6, 7 dan 8, yaitu : - Dasar pengenaan p11jltk adalah jumlah pe111bay1IDW _yaiig dilakukan subjek rajak kepada hotel. - Tarifpajakhotel ditetapkanscbesar 10 % (sepuluh persen) - Besarnya pajak tcnnang dihitung dengan cara mcngalikan dasar pengenaan pajakdengan tarif pajak. 2.4.2 Perafura.o Dael'1lh TentaogPajak ResCoran Dasar hukum yang mengatur tentang pajak resmran di Kabupaten Kudus di saar sekarang adalah Peraturan Daerah Kahupaten Ku.dus Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pajak Restoran .. Dalam ketentuan wnwn pasal I disebutkan 1J6.l1wt1 : 1. Restoran I Rumah Mak.an atau srjeoisnya adalah t.t.mpat m.enyautap makanan dan/atau minuman yang disediakan dengan dipllngut bayaran. tidak termasuk usaha jasa boga arau katering. 2. Badan adalah sekurnpulan nrMe dan/atau modal yang merupaken les.aluan bailc yang rnelakukan usaha m.wpun yang tidak melakulain usoho yang melip111i peHieroon rcrbstas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Bftdan (Jsaha Milik l\'eeRra arau Oacrah deogao nama clan dalmD bectuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan, pcrkumpulan, yayasan, organisasi massa, orgaaisasi social Politik, atau organisasi yang sejenis, lcmbaga, bentuk usaha tetap, dan benmk hadan lainnya. 3. Pajak Rcstoraa adalah pajak yang dipungut alas pelayaaan Resto11111.. 4. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut pcraturan perundang-undsngan perpajakan daerah diwiliibkan untuk melakukan pembayaran pejak yang terutang, termasuk pemuugut atau pewul{>ng pajak tcrtcntu. S. Surat Pcmbcntahuan Pajak Dserah, yang selanjutnya disingkat SPTPD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk mclaporsan perbuungan dao pembayaran pajak yang terutang menurut peraruran penwdang-Wldangan perpajakan daerah, UniYersilAls lndonesla 32 6. Sumt Setoran Pajek Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk mclakukan pcmbayaran atau pcnyetoran pajak yang terutang ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditetapkan olch Bupati. 7. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanju1nya disingkat SKPD edalah surat ketetapan yang mcnentukan besamya jumlah p.~iakterutang. 8. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang sclanjutn~a disingkat STPD adalah surat unruk melakukan tagihan pajak dao/atau sanks! administrasi berupa bunga danfatau denda. 9. Surat Paksa tldalah surat perinteh mernbayar utang pajak dan biaya penagihen pajak. Objek pajak sesuai yang tertuanl,': daJam pasal 3 Peraturan Daerah ini adalah Setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di Restoran. Sedangkan Subjek pajak dalarn p&MI 4 adalah orang pnbadi atau badan yang rnelaksanakan pembayaran at.as pelayenan restoran. DliSac pengenaan, tnrif dan penghitungan pajak sesuai yang cercantum dalam pa.saJ 5, G den 7 adalah : - Dasar pengeaaan pajak adaJah jnmlah pembayaran yang dilak:ukan subjek pajak kepada restoran. - Tarifpajak rcstoran dltetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen) - Besarnya pajak terutaog dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan pajak dcngan tarif pajak. Kcmudian dalem Pasal l I, memuat tentang : I) Setiap Wajib Pajak mengisi SPTI'D 2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (I), harus diisi dengan jetas, benor dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya. 3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (I), hsrus disampaikan kepada Bupati selarnbar-iambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya masa pajak. Unlversltas lndooesia 33 Pasal 11 tersebut di atas, terlihat bahwa setiap orang ataupun badan yang menjadi Wajib Pajak Rcstoran, harus rnengisi SrTPD dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani, kernudiaa bila telan diisi Sl'll'D, maka harus diserahkan kepada Bupati selarnbat-lambatnya 15 hari setelah berakhirnya masa pejak. Lcbih lanjut dalam Pasal I 2, mengatur bahwa : (l) Berdasarken SPTPD sebagaimana dimaksuJ dalau; pasal 11, Bupati menctapkan pajak tcrutang dengan menerbitkan SKPD. (2) Apabila SKPD sebagaimana dimalcsud pads ayat (I) tidak atau kurang dibayar setelah waktu paling lama JO (uga puluh) rum sejak S.KPO diterima dltenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) perbulsn dan ditagih deogQl'I menerbitkan STPD. Dari pasal 12 ayat (I) tersebut di aus, jelas-jelas mengatur bahwa setiap Wajib Pajak llkai1 dibo:riluw SKPD, yang didiisiuitan pada SrTPD yang diisi oleb Wajib pajak, clan pada ayat (2), mengatur bahwa hila 30 hari scjak diterimanya SKPD oleh Wajib pajak, dan Wajib Pajak masih bclum membayar pajak Restorannya.. maka Wajib Pajak tcrl£bul llluu1 dik.cnai sanksi administrasi bcrupa dcrula sebesar 2 o/o perbul8Mya dal! akan ditag.ih oleh roetuga.~ pemungut dengan membawa STl'D. UniveBitas Indonesia ~~,~~-~---____J )4 BABTII METODE PENELJTIAN 3.1 J eois da1t Sumber D2ta Model penelitian ini adaleh model penditian deskriptif,karena rnemakai variabcl mandiri yaog terdiri dari satu variabel yaitu p<>tensi pajak hotel dan restoran. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, Sebagai sumber data primer dahen penclitian ini, adalah para pengusaha dan/atau karyawan hotel/nunah penginapan dan para pcmilik restoran/rumah makan yang benar-benar mengetahui seluk-beluk masing-masing objek dimaksud te=but. Sedangkan somber data sekunder adalah publikasi dokumcn-dokumen yang dikcluarkan oleh instansi-instansi pemerintah, sepert:i ynitu : Badan Pusat Statitik (BPS) Kab. Kudus, Dinas Peodapatio Daeeah Kabupaten Kudus dan Bagian Keuangan Sctda Ksbupaten Kud!L';. Ad11pun data yang diperlukan, antam lain yang berkaitan dengoo PDRFI Kd>. Kudus, Pendapatan Asli Oaerah, Pajak Daerah, Pajak Hotel maupun Pajak Restoren dari berbagsi penerbitan, tennasuk. laporan APRD pemerintah Kahupaten Kudos. 3.2 Oefioi3i Qperasioaal d10 Jdentifika.•i Vuiahel Peneliti~o 3.2.1 Dd"misi Opcnuiioaal Vat"iabel Pcaetitian Yang dimaksud dengan potensi pajak hotel dan restoran, tax effort, efektifltas clan efisiensi di dalam penelitian ini adalah : 1. Potensi pajak Hotel adalah jumlah rnaksimum (k:eadaan I 00 ",{, yang harusnya ditcrima) pcncrimaan pajak hotel ya.ag seharusnya dapat clipW1gut berdasarkan tarif pajak 10 % yang telah ditetapkan dalarn Perda Kab. KudusNo. 12 Tahun 2006 tentang Pajak Hotel sesuai data wajib pajak di Dipenda, 2. Potensi pajak Restoran adalah jumlah ruaksimwn (keadaan 1 O(J •;. yang harusnya diterima) penerimaan pajakrestorao yang seharnsnya dapat dipungui bcrdasarlcan tarif pajak 10 % yang telab ditezapkan dalam Perda Keb, K.udu.s No. 6 Tahun 2006 tentang Pajak Restoran sesuai data wajib pejak di masingmasing instansi pernungnt pajak.restoran. Univeism lndonesla 35 3. Tax effort adalah upaya pajak yang dilakukan Pemerintah Kab. Kudus dalam rangka mcningkat penerimaaa pajak hotel dan restoran terhadap nilai tambah sub sektor hotel dan resto.ran, yang k.emudian dikalikan dengan seratus persen. 4. Efektifitas adalah perbandingan antara realisasi pencrimaan pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus dengan potensi peuerimaan pajak. hotel clan restoran yang sesengguhnya, yang kemudian dikalikan dengan scrams persen, 5. Efisiensi adalah tingkat perbendingen antara biaya yang dikeluarkan unruk memungut pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus dengan hasil penerimaan pajak hotel dan restoran yang dicapai, yang k.emudian dilalikan de~'llll seratus persen. 3.2.2 ldentifikasi Variabel Penelitian 3.2.2.1 Ta~Effort Uu.tuk meogctahui sejauhwana upaya pajal yang telah dilitk.ukan oleh Pemlcab. Kudus dalam menaikkan realisasi pcnerimaan pajak hotel clan restoran terhadap nilai tambah Kab. Kudos sebagai kapasit.asnya (tax base). Secara matematis dirumuskan sebagai rasio realisasi pcnerimaan pajak terhadap nilai tambahnya, yaitu : Tax effort P.HR = Reali~.u;i PHR x 100 % (:l.1) Nilai Tambah PDRB (nilai tambah sub sektor yang berkaitan deogao ptjtil hoLc:I dan restoran) Data-data yang dipcrlukan dalam pengbitungan tax effort di peoclitian ini Realisasi pajak hotel dan restoran - Nilai tambah PORlJ Kab. Kudus 3.2.2.2 SL1b sektor hotel dan restoran l'otensi Pajak Hotel Dcngan mengadopsi Iormulasi perbitungen potensi penerimaan pajak hotel yang dil;!unalcan oleh Jamil dQl1 Rahayu (1997; 314), maka alat ana.lisis yang digunakan untuk mcnghitung potensi pajak hotel dalam penelitian ini adalah dengan pcrhmmgsn matcmati.lc: sederhaaa yang diformulasikan dalam rumus sebagai bcrikut: Unlversltais lndon&$ia :36 Ph~ L• (Tki )C Jki x Thi/( 30 x 12 x Tp) (3.2) r=I di mana : Ph = Potensi pajak hotel l ,..n = Potensi pajak hotel dari obyek ke-I sampai ke-n = Tarif kamar i sesuai jenis kamar pada setiap hotel per hari. Tki Jki I umlah kamar i sesuai jcnis kamar pada setiap hotel Thi Tingkat hunian kamar i setiap hotel sesuai jenis kamar per bulan Tp Tarif pajak ( 10%) Data-data yang diperlukan dalarn penghitungan potensi pajak hotel di penelilian ini adalah : - Jumlah kamar i scsuai jenis kamar setiap hotel - Jenis kamar i yang ada di setiep hotel - Tarif scwa kamar i sesuai jenis kamar pada setiap hotel per hari Tingkat hunian kamac hotel per bulan dari hulan November 2007 sampai dengan Oktobcr 2008 yang diesumsikan sebagai potcnsi pajak hotel tahun 2008. 3.2.2.3 Potensi Pajak Restorao Untuk meogidentifikasi seberapa besar potensi pajak restoran yang terdapat di Kabupaten Kudus pada tahun 2008 maka semua data basil survci dari jumlah sampel yimg telo.h ditentukan, kemudian dilakukan pengolahan data mclalui penghicungan sederhana dengan formula yang digunakan adalah : • Pr= L:(Otix30K12xl'p) (1.1) di mana : Pr = Potensi pajak Rcstoran/ Rumah Makan Oti ~ Tp Rata-rata omzet per hari pada setiap Restoran I Rwnah Mak.an Tarifpajitk. (lO"Ai) Unlveisitls Indonesia 37 3.2.2.4 AnaliBis EfektifiCas Dalam pcnclitian ini efcktifitas digunakan unnlk mcngukur hubungan antara realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran tahun 2007 dengan pocensi pajak hotel dan restoran tahun 2008 yang diasumsikan sama dengan porensi pajak hotel dan rcstoran tahun 2007. Adapun formula.~ipcnghitungan cfektivitas adalah sebagai berikut (Devas, 1998 ; 140) : Efektivitas PtlR ~ Realisasi PHR x 100 % Potensi PHR (3.4) Data-data yang dihimpun dalam penghimngan efektifitas di penelitian ini adalah : Realisesi pajak hotel tahun 2007 Realisasi pajak restoran tahun 2007 - Estima.si potensi pajak hotel tahun 2008 yang diasumsikan :iebagai poteesi pajak hotel tahun 2007. - t:stimasi potens! Jajak restoran tahun 2008 yang diasumsikan ~hagai potensi pajak restoran tahun 2007. 3.2.l.5 Anal.ids Ellsleiul Pendekatan efisieosi diperlukan untuk rneogukur bagian dari Pajak hotel dan restoran yang digunakan umuk menucup biaya pemungutan Pajak hotel dan restoran yang bersangkutan. Tingkat efisiensi akan lebih besar bila biaya untuk mcrealisasikon penerimaaa ditekan serendeh ml.lllgkin. Biaya tersebut adalah pengeluaran yang digunakan untuk mercalisasikan penerimaan Pajall ltotel dan restoran, tidak terll\astik biaya gaji pegawai, biaya operasional maupun biaya perawatan gedung. Fonnula efisiensi yang digunakan adalah (Jones, 1995;9) : Efisiensi t'HK '= Diaya t'ungut PHR x 100 % (3.5) Realisasi J'HR. Karena keterbatasaa waktu pen.elitian dan kesulitan mernperoleh data di lapangen, maka data yang d.ih.impuu untuk penghitungan efrsiensi di peirolitian ini dibatasi hanya pada : Unlversitas lndon"la 38 • Upah pungut • Biaya cetak karcis PP .1 • Biaya perjalanan dinas, dan • Realisasi pajal:: hotel dan restoran 3.3 Popubsi daa Sam!)ff Bcrdasarkan dam yang diperoleh dari Dines Pendapatan Dacrah Kab, Kudus, jumlah populasi dari objek ho<el dan restoran yang ad.a clan terseoar di wilayah Kabupaten Kudus adalah sebagai berilrut : 3.3.t Hotel Klesifikasl jenis hotel yang ada di kabupatea Kudus terdiri dari empat jenis, dengan jurnlah masing-masing jenis hotel seperti yang tercantum dalam Tabel 3.1. Tabel 3.l Jumlah Populasi dan Klasifikasi Hotel Jwnlah Populasi No JenisHote! I. Hotel »intnng 3 2. Hotel Melaii 14 3. Wisma 2 4. Pe:sanggrahan 1 L- Jumlah 20 Sumber : Dipenda Kab. Kudus Olcb. karena j umlah popuJasi dari hotel yang terdapat di wilayah Kabupaten Kudus haaya berjumlah 20 bnah, maka penelitian yang dilakukan adalah penel itian populasi, 3.3.2 RestonuJRumllh .Makan Pcmungutan pajak restoran dikclol4 oleh erupat dinas/instansi di wilayah Kabupaten Kudus, dengan jumlah keseluruban populasi sebanyak 564 obiek. Pajak restoran yang pemungutannya dilakukan oleh Dipenda Kab. Kudus merupakan katcgori pajak yaug besar (pajak gemuk), sedsngkan pajak restoran Uni..en;itas Indonesia 39 yang pemungutannya dilakukan olea dinas /i.nstansi di luar Dipenda Kab. Kudus termasuk ke dalam kaiegori pajak kecil (pajak kurus). Tabcl 3.2 Jumlah Populasi l-lcrdasarkan lnstansi Pemungnt Pajak Resmran Jumlah Instansi Pemungut ~·I. ! 2. Populasi Diperufa 190 Di Iuar Dipenda 374 JUMLAH 564 r Sumber : Dipenda Kah. Kudus Sampcl ytmg dipilih scbanyak 112 rcstoran/rumah makan atau sebesar 20% dari jumlah populasi, Pcrincian jumlah sampel ditunjukkan pada label 3.3 dan Tebel 3.4. Penggolongan populasi restoranlrumah ini sudah mendekali dengan kesamaan katakteristik yang diperoleh dari basil observasi di Dipenda Kah. Kudus. V ariabel yang digunakan untuk mengklasifikasikan kriteria pen~ resroran/rumah adalah ..argct pajak untuk tahuo 2008, kepada objek resroralllno:nah makan yang pcmungutan pajaknya dilakukan oleh Dipenda Kab, Kudus. Tabel 3.3 Jumlah Populasi dan lumlah Sampel Berdasarkan Target Pajak. Restoran Yang Dipungut Dipenda TargetYaog IRn) Jumlah Populasi Jumlah Sampel I. S juta kc atas 7 7 2. 47 18 3. I juta - 4.5 juta ··--·--400 ribu 950 ribu 40 (5 4. 120 ribu - 390 ribu 18 .5. Tidak Ada Target 49 47 190 66 No Ditetapka11 Tabuo 2008 Jumlah ·--- - 8 Sumber : Dipenda Kab, Kudus Universttas Indonesia 40 Sampel dipilih se banyak 66 responden dari 190 responden, selama ini (Tahun 2001-2007), yang mernberikan kootribusi paling besar dalam penerimaan pajak restoran adalah ohjek ~ruYrumah makan yang pemungutan paja.knya dilakukan dan dikelola olch Dipcnda Kah. Kudus. Bukti konkrit adalah pada tahun 2007 [umlah pencrimaan pajak restoran sebesar Rp 383.990.444,- Kontribusi dari pajak re~to11111 yang dipungut Dipenda itu sendiri adalah Rp 311.194.719,· atau 81,()4 %. Penggolongan populasi restoraa ini sudah mendekati dengan kesamaan karakteristik yang diperoleh dari basil observasidi dinasfmstansi di luar Dipenda Kab, Kudus, Variabel yang diguoakan untuk meogklasilik.asikan restoran adalali berdasarkan pada laitcria penetapen target pajak tahun 2008 untuk masing- masing dinas/instansi di luar Dipenda Kab. Kudus. Tabel .3.4 Jumlah Populasi clan Jumlah Sampel Mcowut Villas Pemungut Pajak Rcstoran di I uar Dipenda K ab. Kudus No Di.Das I Imtaasi I. Ktr Pengclolaan Pasar Target Paiak 88.000.000 J1tmbh Poo1tla~i 316 Jumlah S•mnel 30 0 2. Dinas Perhubungan 9.550.000 34 10 J. Dinas Pariwisata 1.800.000 24 6 Jumlah 99.350.000 374 . Sumbcr : Masing-masing instansr terseout di atas, 46 Sampe! rcstolllllfrumah makan dipilib sebanyak 4{i responden dari 374 responden, Selama ini (Tahun 2001 -?.007) yang memberikan kQntribusi tercndah dalam pcoerirnaan pajak rcstoran adalah objek restoran/rumah makan yang pemungutan pajaknya dilakuken dan dikctola oleh Dinas/Instansi scperti tersebut di <1las (di luar Dipeoda Kah. Kudus). Bu.lct.i konkrn adalah tahun 2007 jwnlah pencrimaan pajak restoran scbesar Rp 383. 990.444,· Kontribusi dari pajak restoran yang dipungut oleh dinasftoStansi di luar Dipenda adalah sebesar Rp 72.795.725,. atau hanya 18,% %. LlnlvetSita& lndonMla 41 Jwnlah sampel pada Tabel 3.2 ditentukan berdasarkan metode Sampling Acak Secara Proporsional menurut Stratifikasi. Mer.t11ut Arsyad dan Socramo (1\193;113) pada jenis sampling ini, populasi dibagi ataa bebcrapa bagian (sub populasi), Penggolongan populasi ini berdasarkan ciri terlentu dari populasi w1tul tc.rsebut keperluan penclililW. Setelah rnembeat stratifikasi atau pcnggolongan menurul ciri yang dikehendaki, kemudian diperolch data teraang jumlah ti31' golongan, Penentuan sampel dari tiap goloegan dilakukan secara acak sederhana, K.euntungan dari jenis sampling ini adB!ah bahwa sampel yang dipcroleh lebih representatif daripada sampel yang diperoleh dengan sampling acak sederhana Sampling deagan cara stratifilcasi in.i lebih menggambarkan keadaan populasi yang sesungguhnya karcna telah memperhitungkan ciri-ciri tertentu Oleh karcna itu, kesalahan sampling abn dapat dilrurangi1• 1 L11tcolio Arsyad dan Soet811lo. (1993). Ibid. Hal\ IS Universtta5 Indonesia 42 8A8IV GMIBARAN UMUM \VILA Y AH PRNELITIAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupstai Kndus Kabupaten Kudus terletak di sebelah Timur Ibukota Propinsi Jawa Tengah (Kotamadya Semarang) dan merupakan bagian dari jalur transportasi regional Jakarta - Surabaya dan atau disebut jalur Pantura (Pantai Utara), dimana Kabupateu Kudus juga merupakan daerah pasiJ!ggaban (transit) bagi peugerdara mobil atau kendaraaa lainnya dari arah semarang menuju Surabaya ataupun sebaliknya, Hal ini tentu akan membawa pengaruh yang cukup bcsar bagi perkembangan pembangunan Kabupatea Kudus wile secara fisik maupun perubahan ekonomi-sosielnya. 4.1.1. Letak Geografis Beedasarkan Jetak geografis, Wilayah Kabupateo Kudus terletak di antara J 1 O~ 36' sampai dengan 110° SO' sampai dcagan fl Rujur Timur dan mclintang dari 6° 5 I' 16' Lintang Sdatan dengan luas wilayah 42.516 ha yang terdiri dari lahan sawah seluas 20.579 ha (48,411 persen), dan bukan Jahan sawah seluas 21.937 ha (51,60 persen). Kabupeten Kudus terdiri dari wilayah dai:atan yang memiliki kondisi topografis relatif datar dengan kelandaian yang tidak begitu meocolok, yairu dengan tingkat kemiriogan laban O % - 2 %. Baw·bala.s wilayah Kabupeten Kudus adalab sebagai berikut : - Schei ah Utara herhataS811 dcmgan Kabuparen Jepara clan Kabupaten Pati; - Sebe!ah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupeten Pati; - Sebelah Baral berilatasan dengan K3bopmen Demak d2111 Kabupaten Jepara; - Sebelah Timur bcrbatasan dengan Kabupatai Pati. 4.1.2 Kependudakan dan Teup Kerja 01.:h karena Kabuparen Kodus merupakan rrraka seuao cahUI1Dya banyak t~ daerah kawasan industri, kerja {khustlSlly11 lulusan SMU/Pcrguruan Tinggi) yang datang mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan- perusehaan (Skala besar maupun slala kecil) yang ada di Kabupatcn Kudus. Van hal ini turut ruempengaruhi kcpadatan penduduk di wilayah kabuparen Kudus. Unl.,•r.sitas Indonesia 43 Jumlah penduduk Kabupaten Kudus dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Tabet 4.1 Jumlah Peoduduk di Kah. Kudus Tahun 2001 - 2007 (jiwa) TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN 2001 352.491 361.953 714.444 2002 354.fs99 364.294 719.193 2003 358.255 366.714 724.969 2004 361.282 369.472 730.754 2005 364.074 Jn.165 736.239 2006 367.143 374.897 742.041) Jn.604 747.4S8 Tahun ,_____ ·--~ - ~--2007 - 369.884 Somber: BPS Kab, Kudus Menurut data yang diperoleb, pertWTlbuhan penduduk tertinggi terjadi ketika memasuki tahun 2003 yaitu sebcsar 0,8 % afau sebesar ~ 5.776 orang. Dan pada akhlt tahun 2007 jumlah peodudul: yang berada di Kabupatcn Kudus mencapa.i 747.488jiwa. Tabet 42 Kepsdatan Penduduk Mcnurut Kecamatwi Per Km'· di Kab. Kudus Tahon 2001 - 2007 Giwa) ·- No. ICec:amotao -. - 2001 2802 %003 lOCM 2005 2llOO 2007 l. Kaliwungu 2..55'7 asso 2.601 2.626 2.643 2.672 2.686 2. Kot>s Ku<lus 8.7f.f &.753 1.773 1.734 8.752 8.762 8.741 3. Jati 3.316 3..343 3.369 3.394 3.448 3504 3 •.5SO 4. Un<laan 909 914 91S 923 928 935 941 S. Mejuw 1.714 1.n1 J.748 1.767 l.7S4 LSOl 1.817 6. Jekulu 1.083 1.o90 I.IOI I.I 13 1.125 1.137 !.147 7. Bae 2..504 2..523 2.537 2.SSS 2.S70 2.576 2.595 8. Gebog 1.572 I.SM 1.597 L6JO 1.623 1.637 1.651 9. Dawe 1ma UMS 1.1)60 1.()72 l.(}79 l.Oll4 1.092 J.6$0 1.m 1.105 J.719 1.732 1.745 1.758 TOTAJ. - Surnber : BPS Kab. KudUY u~ Jmk>necia 44 Kepadatan penduduk dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun (2001-2007) cendcru.ng mengalami kenaikan seiring dengan keuaikan jumlah penduduk, dimana dari tahun 2001 - 2007 Kecamatan kecamatan yang tcrpadat Kota Kudus tetap merupakan penduduknya, pada akhir tahun 2007 kepadatan Kecarnatan Kota Kudus yakni sebesar 8. 748 jiwa per kru2, sedangkan kecamatan yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah di Kecamatan Undaan yaitu 941 jiwa per km2• Seinng dengan kemajuan daerah Kabupaten perdagangan dall sentra industri, roaka penyerapan Kudus sebagai pusat tenaga lecjit oleh industri I perusahaaa yang ada di Kabupaten Kudus cukup besar, hal tersebut dapat dilibat pads tabel berikut ini : Tabel 4.3 Jwnlah Tenaga Kerja Industri Besar dan sedang Pada Perusehaan Rokok dan Bukan R.okok di Kab. Kudus Tahun 2001 - 2006 (jiwa) Ta.bi•n Penlsabllan R<Jkok Perusahaan Buka11 R.oku.k 2001 52.236 16.656 68.892 2002 55.665 15.954 71.619 2003 54.157 16.151 70.308 16.615 66.293 18.645 74.450 20.2.55 91.046 2004 . 49.678 2005 -· 55.805 2006 70.791 ·- TOTAL Sumber: BPS Kah. Kudus Tabet di atas menunjulc.kan bahwa sektor swasta yang menyerap tcnaga kerja paling banyak ada lah pad a perusahaan industri rokok, dimana dari tahun 2001, jumlah !Cllaga kcrja yang beketja pada petusahaau rukok · ad~lah sebesar 52.236 orang atau 75,82% dari total tenaga kerja. dan keadaan ini terus bertahan sampai dengan sekarang danfata11 tahun 2006, jumlah tenaga lccrja di perusahaan rokok yaitu 70.791 orang atau 77,75% dari total tenaga kerja di Kab, Kudus. 45 4.2. Kondisi Perekoaomian Ka~tea Kudus Kabupaten Kudus atau lebih dikenal dengan narna Kota Kretek adalah merupekan daerah Kawasan Industri yang didukung oleh perusahaan-perusahaan besar seperti PK Djarum, PR. Nojorono, perusahaan kertas PT. PURA (terbesar se Asis-Tenggara) dan perusahaan elektrooilc PT. POLYlRON serta industriindusrri kccil lainuya maupun pcrusahaan-perusah.aan rokok keci! \ainu)'ll yang banyak bertcbaran di hampir setiap desa di wiJayah Kabupaten Kudus ( ad.a sekitar ± 500 perusahaan rokok kecil). Keadaan ini rurur mendukung Kabupaten Kudus sebagai salah satu Kabuparen di Propinsi lawa Tcngah yang mempunyai iingkat per1umbuhan ekonomi yang tinggi, dengan menempati urutan kedua setelah Kotamadya Semarang. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus dari tahun ke tahun mcngalami kenalkan yang signifikan. Grafik 4.1 . Pertumbohan PDRB Atas Dasar Barga Konsta1:1 2000 Menurut Litpangan Usaba di Kabupatco. Kudus Tahun 2001 - 2007 (Jura Rupiah) :i s... E f a. j i a. 10,00 I 8.00 +--= - --1 ~ e.oo 4,00 __J~::f-- 2.00 0,00 -!--, ~ -1---+---+--+---+----1--~ 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 T•hun Pertumbuhan ekonorui Kabupaten Kuclus tahun 2001-2007 dari aspck produksi, menunjukkan bahwa pertumbuban ekonomi Kah. Kudus cukup fluktuasi, dimana perturnbuhan tertinggi peda tahun 2004 yaitu &,70 % kcmudien tahua 2005 pernunouhan ekonorni menurun me.njadi 4,40 %, hal ini disebabkan oleb dampak dari keilllikan Bah3?1 Bakar Min yak oleh pemerintah pada bulan Unfvarsltas Indonesia 46 Maret 2005, dimana harga eceran I liter bensin sebelumnya dari Rp.1.800,- naik menjadi Rp. 2.400,- kemudian pada l Oktobcr 2005 pemerintah menaikkan lagi harga eceran l liter bensin menjadi Rp.4.500,-. Penumbuhan ekonomi lerendah tahun 2006 yakni 2,48 %. Hal ini akibat dari kelesuan ekonomi oleh korena keuaikan BBM pada Oktober 2005 sebesar bampir 50 % sendiri. Dan selanjumya tabun 2007 pertumbunan ekonomi mengalarni kenaikan menjadi 3,23 %. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kab. Kudus atas dasar hacga kon!.1anpada periode tecscbut adalah 4, 97 % setiap tahunnya. label 4.4 PDRB Atas Dasar Hll~a Berlaku Menurut I.apangan Usaha di Kabupaten Kudus Tahun 2003 - 2007 (Juta Rupiah) Lap. 2003 2004 2005 ·-· 2006 -· -2007 -- U•b -· I 427.<i4I ,17 441.SM,81 416.634,64 527.00S,27 S72.201,71 2 4.429.69 S.458,30 C>.390,% 7.347,SI 3.380,38 3 4·- ,_ 9.202.712.72 10.63L71S,43 l2.844.12S,27 13.992.851,76 IS.616.390,95 83.444,04 89.0.Sl,89 s - 270.997,53 319.534,84 6 ·- - 7 g - 9--· T<tal .PDJIB 63.553,113 73.888,35 146.911(),84 193.203,90 246.809,77 3.682.0S0.90 4.262.112,37 S.1'.!2.551,11 S.334.63S,SO S.633.600,01 21l7.638,n~ 239.365,46 293.616,56 323.498,7& 340.68.5,IJ 373.489,86 419.347,63 467.~119,16 S24.910,9J -iS'.l.632;~1 29'3.208.16 +- 74.87.S,78 33.5.352,93 363.Sl2,~ 414300,37 470.202,69 ·14.323..392,79 16._-';84.028,87 19.822.794,31 21.-429..330,71 - 23S7l.005,00 Sumber : K.udus Dalam Angka 2003-2007, BPS Kabupatcn Kudus label di alas, menunjulclcan bahwa yang memberikan kmnribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Kab, Kudus dari tahun 2003-2007 adalah dari sektor Industri PeogQlahan dengan nilai Rp 9,2 triliun sampai dcngan Rp I S,6 triliun serta rata-rata kontribusi seuap tahun adalah 64,84 %, kemudian kontribusi terbesar kedua adalah dari sektor Perdagangan, Hotel dan Rcstoran dengan nilai Rp 3,6 triliun sampai dcngan Rp 5,6 lriliun atau rata-rata kontribusi setiap tahunnya adahh 25,33 %. Adapun yang paling kecil l:ontribusinya adalah dari Unlversitas '"donesia 47 sektor Pertambangan dan Pengga!ian, dengnn nilai antara Rp 3,5 miliar sampai dengan Rp 8,38 miliar atau rara-rata komribusi setiap tahunnya yairu 0,4 l %. Data PDRB Kab. Kudus tersebut menggambarkan bahwa Perekonomian Kab . Kndus sebagian besar digerakkan oleh Sektor lndustri Pengolahan dan Sektor Perdagaagan, Hotel Dan Restoran. Bcrarti K.ab. Kudus memiliki aktivitas ekonomi yang tingi.<i serta sebagai salah satu daerah kawasan industri yang cukup besar yang ada di wilayah Propinsi Jawa Tengah. Pendapatan perkapita merupakan ukuran kemakmuran dalam kehidupan masyarakat, rendapatan peningkatan dari Rp 15.125.939,-pada siei barga berlaku Rp perkapita penduduk 11.857.148,- pada Kai>. Kudus 2001 tahun menunjukkan menja.di sebcsar tahun 2007 [harga konstan 2000). Sementara itu dilihat dari jurnlah pendapatan perkapita tahun 2001 sebesar Rp 14 008.826,- ruill< menjadi Rp 31.654.169,- pada tahun 2007. Tabel 4.5 roRA Perkapita Ates Dasar Barga Koo~lan 2000 tlao A tas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Kudus Tahun 2001- 2007 Tabun Atas Da$v Karp Kon$tall 2000 Ata:i Daaar Harg11 Berlaku fRn) - 2001 2002 2003 20l)4 2005 2006 2007- •. 11.857.148 ?S 12.4()1.715.!)2 12.992.269.07 14.018.478,71 14503.318-16 14.764.84-0.32 15.125.93?,88 (R,.\ 14.008.826,96 17.541.933,03 19.RJ4.S3R.26 ·- 22.685.763.24 27.001.528,76 28.996.367.84 31.654.169,01 Sum.ber : BPS Kao. Kudus 4.3. Pari,.,isata Dari sisi relights dan artistik, Kabupaten Kudus rucrupekan tempat banguoan kuno, tempat makamnya dua Wali Besar Isl11U1 ya\tu Sunan. Kudoo dan Sunan Muria, serta objek wisata alamnya. Kabupaten Kudus juga terkenal akan an.itektu.r rumah adatnya yang unik, dimana Y5 % bangunannya terhuat dari kayu jati yang terkenal berkualitas tingsi dan menggunakan system knock down 48 (ditaoam dalazn lantai). Hasilnya l"\llJlah adat "Joglo Pencu" menjadi scbuah magnet bagi para seniman untuk datang melihat kcindahannya. Dan juga sering diadakannya festival rehgius yang semarak, I. Menara Kudw; Menara Kudus merupakan bangunan monumental yang bemilai arkeojogis dan historis tinggi. Mcnara ini menjadi simbol Kab. Kudus sekaligus kebanggaan warganya, R.ibuan orang datang untuk menjadi saksi bagi nilai- nilai artistik dan scjarnhnyn. 2. Colo Di Objek wiseta ini, wisatawsn dapat menikmati panorama alam pegunungan yang ind.ah dan mempesona dengen udaraoya yang bersih dan sejuk, sehingga selaJn sebagai tempat rekreasi, juga rnerupakan tempat tujuan berziarah ke makam snci Sunan Muria yang tertetak di puncak Gunung Muria, menyatu dengan Masjid Suman Muria serte objek wisata Air te1jw1 Mouthe!, yang mencapai ketinggian 50 meter dan aimya yanu jeroih bercahaya menawarkan kesejukan. 3. TUKU ldetttitas Tugu Jdentitas ini merupakan Monwnen perjuangan rakyat kudus dalam rnerebut Ji"CtUerdekaa.o RJ, dengan bentuk tugu adalah stylioosi Menara Kudus. 4. Museum Kr"t"k Museum K.rerek dibangwt 1m.tuk simbol Kota Kudus sebagai Kota Kretelc, 1"11111 didalamnya tergambar sejarah era kejayaun Niti Socmito scbagal Raja Rokok di kudus dan tersimpan pula koleksi alat-alat dan mesm-mesin sederhana I tradisional yang dulu dipakai dalam proses pembuatan rokok. 4.4. Kondisi Paj•k Hoteldao. Restona Tllhun Sebel11mnya Target dan realisasi pajak Hotel dan Restoran pada empat tahun terakhir, ditunjukkan pada Tabel 4.6 dan Tabet 4.7. Universltas Indonesia 49 Tabel 4.6 Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun 2004 -2007 ' j 'l'abun "· Tlorg.,1 l'lljal< Ken•ibl• ll.ca!isasi Hotel rbri talllua f'•j•k Hotel S.O.!umm~ - 200.l J 88.040 0()0 3!.00 226.2.l<i.7 2006 241910.000 2007 294 .400.000 172.270.350 - 126,42 so Jl,34 120,32 28,65 219 .232.SOO 23,41 I I S,43 21,70 295.S42.7$U S,114 100,39 L.... f-·- Re.. Usaii Sd>clum11•a 116.264 500 21)(\.4 ·~ % Keaaikau Dui tahun I ·-· Sumber : Dipenda Kab, Kudus (Data diolah) Tampak bahwa pcm1U1gutan pajak Hotel dari lahun 2004 sampai dengan 2007 sela!u mclehihi 100 %. Pads t:i.hwt 2004 realisasi penerimaan pajak hotel mencapai 126,42 %, dao pada tabun 2005 realisl!!li ptjak hotel turnbuh 31,34 % ll.ari tahun sebelumnya. tctapt dibandingkan dengan targetnya, pertumouhan reaiisasi pajak hotel cenderung 111enUNn. Pad.a tahun 2005, realisasi mcncapai llo,32 o/9, dan turun menjadi haztya 115,43 % pads tahun 2006. SemenW'tl iw Ulltuk. target dan milisa:ii !)11jak l'CSIOC3Jl dapat dililutt pada Tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7 Ttu"gC{ dan R.ealisa.si Pajak Restoran Tat11111 2004 ·2007 I T h a •a -- •,<. T•'ll•I i'•J•ll kaluru kcuiiuo.a D:lri tal\um Sewkl••·• - .Ralti.sasi P.!j•k Reno ... % Knuillcaa % Dari btltun Sebeluma- Re.111.isasl - 101,81 246.lt!4Ag3 18.68 101.70 24.30 274.179.958 11.37 91.12 4,24 :143. \l90 .444 40,0S 122,43 200I 203.750.500 2005 242.07).900 18,ii 2006 300.890.000 200? 313.647.000 207 .4J"l.900 Surnber : Dipenda Kah. Kudus (l>ata diolah). Tabel 4.7 menunjukkan bahwa realisasi pajak Restoran dari tahUD 2004 dan 2005 melehihi 100 %. Pada tahun 2006 ada pcnurunan menjadi hanya 91,J 2%, tetapi pada tahun 2007 mcniugkat lajam menjadi 122,43 %. lni Unlversitaa Indonesia 50 disebabkan karena target pajalc restoran tahun 2007 hsnya tumbuh 4 % saja dari target pajak. tahun 2006, sedengkan realisasi pcnerimaan pajak restoran tahun 2007 twnbuh sebesar 40,05 % dari rcshsasi pajak restoran tatrun 2006. lni artinya target pajak yang ditetapkan mcmperhatikan untuk tahun 2007 tetlalu rendah karena tidak dan memperhirung.kl<ll pcd<:m~an potensi ekonomi di hidang bisnis restoran, rumah makan, wanmg makan dan PK! .. Jika dikaji lehih jauh, rata-rsta realisasi penerimaan pajalc hotel dan restoran di daerah lain setinp tahunnya, hampir mcneapai atau mendekati I 00% dari target pajaknya, merupakan hasil y~ saagat menggembirakan, sementara itu rats-rata realisasi penerimaan pajak hotel dan resioran di Kab. Kudus selama 4 tahun terakhir ini sdalu di a~ 100 °1e, Adapun untuk melihat secara rinci target dan realisasi pcsjlik reseoren pada masing-masing unit dinasfUl.~i rersebut selama periode 2005 - 2007, dapat dilihat pada Tabe! 4.8. Unlveisitas Indonesia SI Tabet 4.S Perincian Target dan Realisasi Pajak Restoran Menurut Dinas/lnstansi Pemungut Pajak Tahun 2005 -2007 I No Di"""' IJlstarui ·rargot l"1jak (Mp) Realisui r.jal: (Roi i (Rp) (%) T•huo 20.S -I. Di pend.~ !44.&19.300 148.861.0&3 2. Di Luar DiP"nU. 97.254.600 97.321.40() I<tr Pwgelo!:un Pasar 82.455.400 Dinas Porbubunll"'l Dinas PariwiS•ta . . . Jumlall No. I dH l T)lpendii Di luarDipeodi.-- I. 2. . . . 4.041.783 102,79 68.800 100,01- Sl.97S.%0 (~79.450) 99,42 7.049.200 7.032.450 (16.750) 99.16 7.750.000 8.315.000 565.000 107,2? 242.073.900 Ta&un - Rcallsasl Sdisi~ I 24'.184.~ - 189 .82:2.608 (2.?i?.m) 98,59 ll4.3S7.350 (23.?92.650) 77,86 73.931.900 (14.068.100) 84,01 2006 192.540.000 lO~.,S0.000 .(.ll0.583 Ull,70 -\ Klr Pco&elotaon P6sar DiJw Perhubw1g4<11 gg,000.000 9.550.000 $.196.?S-O ( 4.353.0SO) S4,42 Dil\llS Ptriwisatli 10.800.000 S.228.500 (5.571.500) 300.8'0..000 274.179.958 (26.710.042) ,.,ll ·- 311.194.719 96.597.719 14S,ZZ 73),7 --· ··--- J11m1Mb No. 1 dH :2 Ta&uo 2001 48,41 - I. Dipendo :2. l>i I <w 01peoda 9').350.000 12.?95.725 (26 .554.27.5) J . . Ktr i'""l:•lolaaa Poser SR.000.000 G6.S27.000 (21.473.00()) I 75,60 Din .. Perhubw>gw;t 9.S.S0.000 5.226.100 (4.323.900) 54,72 - Dinos Pariwisata 1.800.000 J.042.62.5 (757.3751 57,92 JU 990.444 7o..J.t3.'"4 Jumlab No. I dart 2 214.2:97.000 313.647.000 ' IZ2.,4J Sember : Dipenda Kab. Kudus (data diolah) Pad.a P41end11, realisasi pcn00snaan pajak rcetoran tal.tWl 2005 adalah Rp 148.861.083,- kemudian di tahun 2006 naik menjadi Rp 1 ~9.822.608.- dsn pada tahuo 2007 mengalami peaingkatan yang eukup drasti& yak.Di mc.ocopai Rp 311.194.719,· sehingga tcrli.hat bahwa reelisasi penerimaan pajak restoran tahun 2007 nail< dua ka!i lipat al.au rneoingkat I 00 % dibandingkllTl dengan realisasi penerimaan di tahun 2005. L<:bih Janjut, realisssi peeerimaen pajak resroran Wnm 2005 pada dill<l!l/imtansi di luar Dipenda adalah Rp 97.323.400,namun di tahun 2006 mengalami penurunan mcnjadi Rp R4.357.350.· dan pada U11ivenJltaslndon•ia 52 tabll!l 2007 turun lagi menjadi Rp 72.795.725,-. Hal ini berbandi.ns terbalik dengan keadaan di Dipenda, dimaaa realisasi penerimaan pajak restoran semakin meningkat setiap tahunnya. Di dinaslinstansi di luar Dipenda, realisasi penerimaan pajak restoran setiap tahunnya jllSIJU mcnunm. Tampak juga buhwa persentase realisasi penerimaan pajak restoran pada Dinas Pariwuara di tahun 2005 yairu 107,29 %. Talmo 2006 mencapai 48,41 % dan mcoinglcat pada tahUll 2007 menjadi 57,92 %. Bila dilihat dari jumlah nominal. ada penurunan jumlah nilei target dan rcalisasi pajak, Target pajak. restoran tahun ))j 2005 yaitu Rp 7.750.000,- dengan realisasi Rp 8.315.000,-. tahun 2006 target pajak naik menjadi Rp 10.800.000,- dengan realisasi p~jak ya.ng justru menunm menjadi Rp 5.228500.- dim kcmudilln pada tabun 2007 target pajak turun jauh sekali menjadi Rp J .8{1().000.- dcngan diikuti realisasi pajalc:nya yang haaya niencapti Rp 1.042.625,- Dari angka..angb tersebut terlihat bahwa kinerja Dipenda Kab. Kudus dalarn pernungutan pajak restoran selalu mencapai basil )'llll8 sangat memuaskao, Namun demik.ian opi.ni umum memberi pandangan yang berbeda, terkesan adanya bl!daya k.erja di Dipenda Kab. Kudus yang meiggambarlcan hal terpeadng adalah laporan kepada Bupati Kudus, bahwa rcalisasi peuerimaen pajak restoran selalu berhasil mencapai di atas I 00 % sctiap lllhunnya, meskipun harus dengan menurunkaa target dan realisasi pajaknya seperti yani; telah diuraikan di atas. Pada tahun 20011 ini, Pemeriotah J<abupaten Kudus menempknn target penerimaan pajak hotel dan restoraa sebagai berikui : Tabel 4.9 Target Pajak Hotel dan Restoran Kab. Kudos Tabun 2008 -___.,...- No. ~-I. 2. JUMLAH (Rp.) PAJAK ffotel 294.400.000.- Rcstocan 380.600.000,- TOTAL --- -·- - . - 675.000.000,· --- UniversitnlndORe$ia 53 BABV BASIL DAN ANALISIS 5.1 5.1. l APalisis T•x Effort Nil"i T,.mbah Sekrur Perd1tgitapa, Hutd dan Rc:itunm Nilai tambah Atas Dasar Harga Berlaku (200 I -2007) sektor pcrdagangan, hotel dan rcstoran secara umum menunjukkan pergerskan naik. Hal ini tercermin dari perkembangan nilainya yang selafu me.iuajukkan kenaikan setiap tahunnya Tabet 5.1 Nilai Tambah Atas Dasar Harga Berlaku Menurut la~ran Usaha {2001-2007) Scktor Pcrdagangan, HOlcl dan Rcstoran (Oalam Jutaan Rupiah) Tak UD Pertb.g•ns:aa ~ ..... •• ( % ) Hou1 -·- ..... _ .. ('!I.} Rllltonn - llS,023.14 - 2,391.966.62 .. (%) Jumlok 2001 2,155,111.60 - 1,825.11 2002 ),OR 1,368.92 l 1.8'4 2,033.45 11.41 lSl,162.46 17.1~ 3,241 564.83 2003 3,520, 175.07 14.24 2,327.liG 14.47 159.S4S.17 0.88 3,682.0S0.90 2004 4,091,076.SIJ 16.. }9 2,643.03 13.SS 162,392..54 l.'/ll 4 ?62112.37 2005 4,'!ll, .. 99.0l :ZU.17 2,779.IU 5.17 \96,272.31 20.86 S.12? SSl.12 2006 5,Jl3,910.;'i0 3.87 2,88:2.45 3.69 217,842.54 10.'19 5.'.l'.l4.6)S.49 2007 !,)8.2,.383.83 5.25 J.,391.14 11.65 241,825.0S 13.76 ~-633.600.02 Sumber : RPS Kah. Kudus (data diolah) Tampak bahwa kegiatan ekooomi masyarakat Kah. Kudus di bidang perdagaagan dnn di bidong bisnis rcstoran menunjukkM1 kemajuao yang lebih besar daripada kegiatan ekonomi di bidang bisn.is hotel. Hal ini tercennin dari rata-raia nilai tambah sub selctor perdagangan (2001-2007) ysitu Rp 4,124 triliun per bhun daa rata-raia nilai tambah sub sektor restoran yaitu Rp I 82,438 miliar per tahun sedangkan nilai tambah sub sektor hotel hanya Rp 2,5 miliar per tahun, lr>i artinya k.eg:iatan ekonom i di bidaag perdagaagsn dan bisnis restoran/rumah makan banyak diminati oleh mll.5}'ll1"<lkal Kab. Kudus kareea memberikan keuntungan yang mcnja.njikan. Un iversitas I ndonesla 54 Berdasackan observasi yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar masyarakat yang berternpat tinggal di Kah. Kudus mempunyai kebiasaan makan · di luar rwnah bersama keluarga ataupun temen-temen (makan di res1oran/rwnsh makan/warung makan/PKL). Kesibukan pckcrjaan membuat masyarakat lcbih memilih membeli lauk-pauk di rumah makan/warung makan dan membawa pulang Jee rumahnya. S.l .2 Tax Effort Pajak Hotel Hasii penghimngan upaya meningkatkan pajak hotel yang telah dilakuknn elch Pcmerintah Kah. Kudos dari tahun 2004 - 2007 terbadilp nilai lttmbah. sub sektor hotel sebagai basis pajak hotel ditunjukkan pada label 5.2. Tabel 5.2 Hasil Pcrhitungsn Tax Effort Pajak Hotel Tahun 2004-2007 R~llsast Pajak Tll'1un Hotel (.Jufa Rnl NUai Tamball. If 11rga Berlaku Sub Sektor Hotel (Jufll Rn) Tax Effort Hotel (•A,) 2004 172,27 2.643,03 6,5179 2005 226,26 2.779,80 8,1394 2006- 279,23 . 2.882,45 9,6872 20()7 295,54 3.:J!ll,14 8,7151 . Surnber : Dipenda dan BPS Kah. - diolah) Kudus (data Hasil pengh.itungan memperlihatkan bshwa upa.ya pajak yang telah dilakukan oleh Pemkab. Kudus dalam rangka mcna.ikkau penerimaan pajak hotel tahun 2004 -2007 ledtadap nilai tambab sub sektor hotel cendcrung meniogkat. Pada tahun 2004 upaya paj~k hotel sebesar 6,52 % dari nilai tambah sub sektor hotel, kemudian pada tahun 2005 upaya pajakoya ~ tahun 2006 naik lagi mcnjadi meojadi 8, 14 %, daa pada 9,69 %. tetapi pada lahun 2<J07 mengalAmi penum111111 menjadi 8, 71 %. Unlven;itas Indonesia 55 5.1.3 T•l: Effort Pajak Restoraa Hasil penghitungan upaya meningkatkan paiak restoran yang telah dilakukan oleh Pernerintah K.ab. Kudus dari tahun 2004 - 2007 terhadap nilai tambah sub sektor restoran sebagai basis pajak restoran dinmjukkan pada Tabel 5.3 di bawah ini. Tabel 5.3 Itasil Perhitungan Tax Effort Pajak Restoran Tahun 2004-2007 Realisasi Pajak Restorall T.11hun (Juta Rn) NiJai Tambah HugaBerbku S11tl Sektw Restoran (Juta Rn) Tax Effort Restonin (°lo) 2004 207,43 162.392,54 0,1277 2005 246.18 196.272.J l 0,1254 274,18 217.842,54 0,1259 383,99 247.825,05 0,1549 2006 2{)07 l - Surnber : Dipenda dan .BPS Kah. Kudus (data diolah) Hasil pcnghitungan menupjuklcan bahwa 11paya pajak yang telah di lakukan oleh Pemkab. Kudus dalam rangka meoinglca1kan pencrimaan pejak rcstoran tahun 2004 -2007 terhadap nilai tmnbah sub sektor restoran cenderung nail meski secara iambat, Pada tahun 2004 upaya pajak hotel sebesar 0,1277 % dari nilai tambah sub sektor restoran, kemudian pada laitun 2005 upsya pajalmya tunm meitjadi 0.1254 %, dan pa<la tahun 2006 naik lagi menjadi 0,1259%, ietapi pada tahun 2007 mengalami kenaikan yang cukup lumayan yakni sebcsar 0,0290 % hingga menjadi 0, l 549 %. 5.1.4 Tax Effort Pajak Hotel dlUI Restona Penghitungan upaya pajak hotel daa restoran yang telah dilakukan oleh Pcmerintah Kab. I( udus dari tahun 200 I - 2007 tetbadap nilai tam bah sub sektor hotel dan restoran sebagai basis pajak hotel dan restoran ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut ini. Un iversitas Indonesia 56 Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Tax Effon Pajak Hotel dim Restoran Talnm 2001-2007 Nitai Tambah Harga Btrl•ku Sab Sekior HR Rnlisasi Tahue PHK (Juta Rp) T11 Effort PHR ( o/e ) (Juta Rn) 136.849.02 O,l682 2001 230, 1 IS 2002 268,84 160.195,91 0,1678 2003 310,37 )61.875,83 0,1917 2004 379,70 165.035,57 0,2301 • 2005 472,44 199.052,11 0,2373 2006 553,41 220.724,99 0,2507 2007 679,53 251.216,19 0,2705 ; ~ .. ,_ Sumbcr: Dipenda dan BPS Kab. Kudus (data diolsh). tlasil penghitungan tersebut mempcrlihatlcan bahwa p8'1a tahun 200 l upaya pajak yang dilakukan oleh Pcmkah. Kudus c:talam rangk.a menaikkan pencrimaan pajak hotel dart rel>'toran barv. sebesar 0, 1682 o/o daci nilai 18.lllbah sub sektor hotel dim restoren, kemudian pada tahun 2002 upaya pajak Pemkab. Kudus ma.lah turun meujadi 0, 1678 %. Pada labun 2003 sarnpai dengan tahun 2007 upaya pajak yang dilak.ukan Pcmkab. Kudus untuk mcnaikkan peoerimaan pajalc hotel <11111 restoran cenderung meningkac, dan di tahun 2007 upaya pajak Pemkab. Kudus baru mencapai 0,2705 % dari nilai tambah sub sektor hotel dan restoran. Upaya pajak )"dOg dilakukao Pemkab. Kudus tersebut tumbuh secara lambat, Namun angk.a ini masih lebih baik bila dibandingkan dengan upaya pajak pada tahua 2002, tcnlapat selisin scbesar 0,0829 %. Terlihat ada sedi.k.it upaya yang telah dilakukan Pemkab. Kudus dalam menaikkan penerimaan pajak botel clan restoran terhadap nilai tarnbah sub selrtor hotel dan restoran, Unl'lersitas Indonesia 57 Kondisi ini mcngindi.k.asi.kan bahwa selama ini Pemerintah Kah. Kudus tidal. ada prakarsa den inisiatif serta tidal begitu scrius berupsye mengoptimalkan penerimaan pajak hotel dan restoran dari lahun ke tahun, Keadaan ini disebab.kan antara Jain karena Pemerintah Kab, Kudus kurang memperh.atikan perkembangan potensi ekonomi yung ada di wilayah Kab. Kudus sebagai basis pajmc dari potensi penerimaan pajak hotel dan restoran. Padahal kontribusi terbesar kcdua untuk total nilai tambah Kah. Kudus setelah sektor industri pengolahan adalah sekzor perdagangan, hotel dan rcstoran. Hal ini perlu meadspat perltatian serius dari Pcmerintah .Kab. Kudus agar dapat lebih rneningkatkan lagi kinerja pemungutan pajak hotel dan restorannya, sehingga hasil rcalisasi penerimaan pajak hotel dan rcstoran m.ini.nW dapat rnencapai I % dari jurnlah nilai tambah sub sektor hotel dan restoran pada tahuntahun ke depannya, 5.2 Analisis Ef"isiensi Tingkat efisieosi menunjukkan seberapa besar bagian dari penerimaan suatu pungutan yang digunakan untuk menutup seluruh biaya yang dikcluarkan dala-n meleksanakan puogulan t=buL Efisicnsi dikatakan semakin tinggi apablla persentase biaya yang dikeluarkaa untuk menghasilkan penerimaan suatu pungutan dapat ditekan sekecil mwtglcin. Efisiensi penerimaan pajak hotel clan restoran di Kab. Kudos dapat dilihat dengan membaadingken antara biaya pemungutan pajak hotel dan resroran yang dikeluarkan oleh Dipenda Kab. Kudos guna merealisasikan penerimaan pajak hotel dan restomn. Tingkat cfisiensi dikat.akao lebih baik bila basil pengbinmgan yang dipcroleh semakin kecil. Biaya pemungutan yang digunakan untuk merealisasikan pencrimaan pajak hotel dan restomn di Kah. Kudus selama \ahun 2001-2007 IC?S:!ii d.alam Tabel 5.5. Unlversltas Indonesia 58 Tabel 5.5 Jellis dan Jumlah Biaya Pungut l'ajak Hotel dan Restoran Tahun 200 I - 2007 di Kah. Kudus -··· Tolluo Up•b .('ungot Biaya Cetak (Qp) Sl'PD Jumlal> Pwat,.buhan - 2001 11.576.()00 4.051.000 2.380.000 18.007.000 20U2 13.442.000 4.704.000 2.930.001) i 21.076.000 2003 15.513.000 5586.000 3.120.000 24.2'.?A 000 i"4.94 2004 18.985.000 9.225.000 1.400.000 29.610.000 22,23 2005 23.622.000 9.570.000 1.520.000 34.712.000 17,23 2006 27.670.000 7.554.000 l.6&0.000 36.904.\lOO 6,31 33.487.000 I0.085.000 1.710.000 45.282.000 22.70 2007 . 17,04 "" ' Sumber : Drpentfa K~b. Kudus (data diolah]. Jwnlah biaya pemungutan pajak hot.cl d.an restoran selama tahun 20012007 cenderung meninglcat setiap tahunnya, dilihat dari jumlah nomlnrunya yaitu pada titbun 2001 sebesar R.p 18.007.000,- wnpw W:ngan tahun 2007 sebesar Rp 45.282.000,-. Perturnbuhan tcrtinggi biaya pemungutan pajak hotel d.an restoran pada tahun 2007 yakni sebesar 22,70 o/o, sednngkan pcl1umbuhan tercndah pada tahun 2006 yaitu hanya 6,31 %. Eli~iensi mengandUD.g pengectian adanya perh~ndi.agl\11 antara biaya yang dikeluarkan dengen hasil yang diperoleh, Untuk mcnghitung tiDgkat efisiensi pajalc hotel dan ~tontn bertlasadran rumus (3.5) psda Rab JU. Dengan menggunakan data biaya pcmungut.an pajak hotel dan restoran serta rnelihat realisasi penerimaan pajak hotel dan £estoron tahi.m 2001 sampai dengan 2007, ruaka dapat dihitung tingkat efisiensi pemungutan pajak hotel dan restoran yang basilnya tampak pada Taki 5.6. Univ&rsltas lndone$la 59 Tabel 5.6 Tingkat Efisiensi Pajak Hotel dan Restoran Tahun 2001 - 2007 di Kabupaten Kudus ; Biaya Pungut Ru.lisasi PHR (Rp) 2001 1&007.000 zao.rnoso Efisieosi (%) 7,82 2002 21.076.000 268.841.850 7,84 2003 24.224.000 310374.950 7,80 2004 29.610.000 379.703.750 7,80 Tahuo ( R(l) .- - 2005 34.712.000 472.441233 2006 36.904.000 553.412.758 6,67 2007 45.282.000 679.533.194 6,66 7,3.5 Sumber : Dipenda !Cab. Kudu.s (data dio!ah) Dari basil penghitungan diperoleh tingkar efisiensi pemungutan pajak hotel dan restoran selarna tahun 200 l-.2007 cenderung meningkat, kecual i dari tahun 20()1 ke tahun 2002 tingkat efisiensi tmun dari 7,82 menjadi 7,$4. Dilihat secara kescluruhao tingkat efisiensi pemungutan iajal. hotel dan restoran ada peningkatan setiap tahunnya, Secara keseluzuhan elisiensi pengelolaan pemungutao pajak hotel dan restoran dapat dikatakan cukup cflsicn, lcarena rata-rata tingka; efisiensi selama tahun 2001-2007 sebesar 7,42 'Vt berada pada posisi di bawah 10 %, artinya dalani rnenghasilkan setiap penerimaan uang pajak sebesar Rp. l 00,- malca biaya yang dikeluarkan adalah Rp, 7,42,N amun hasil penghitungan efisiensi tersebut tidak sesuai dengan kenyataan pelaksanaan di lapangim k.arena upah pungut dan SPPD hanya dianggarkan dan diperuntukkan bagi ~pctugaspemungut pajak ~ 3 orang dan sraf admin istrasi = 5 orang di Dipenda, selain itu j uga pejabat eselon yang ada di Dipenda dan peiabat eselon di Kantor Pcngelolaan pasar, Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata yang lerlullt dengan pcmungutan pajak hotel da11 restoran (Sudah termasuk kepala kantor dan kepala dinasnya). Unlvetsitaslndonesia 60 Adapun untuk pembayaran pajak hotel dan restoran, sebagian besar wajib pajal: hotel clan restorau datang seudiri ke kantor Dipenda untuk membayar kewajiban pajaknya. Sehingga tidak begitu memhuluhkan biaya opera~ional/ binyn perjatanan dinas (SPl'D) yang bcgitu bcsar, hanya sebagian kecil wajih pajak yang didatangi langsung ke tempamya oleh petugas pemungut dari Dipcnda, itupun kRreo11 belum rnembayar pajak melewati batas walctu yang telah ditctapkan dalam SKPD. Sementara pernungutan pa,jak restoran yang dilakukan oleh stat7 penigas pernungut pajak di lapanganf di pasar dari dinliS/instansi di luar Dipenda, tidak dianggerkan biaya upah pungut serte SPPD oleh Dipenda karena sepertinya memang telah diketahui adanya kebocoran dan pcnyimpangan dalam pelaksanaan pemungutan pajak resroran di lapangan yang dilakukao oleh para petugas pemungut pajak. Hal itu dilakukan untuk ruenulupi bwya operasional serta jatah upah pungut dari jasa mereka yang tennasuk dalam cakupan tanggung jawab masing-m.&ing petugas. Jadi kapasitas pungut pttjlik restoran yang dicapai setiap tahunnya sebenarnya jauh lebih besar d<uipada realisasi penerimaan pajak reMnlll yang masuk ke Kas Daerah ataupun yang dilaporkan dalam Lepcran Rcelisasi pajak hotel clan restonu1. 5.3 Poteosi Pajak Hut"l dao R~toran 5.3.1 roteosiPajak Hotel Jumlah hotel yang ada di wilayah Kabupaten Kudos sebanyak 19 buah botel mulai dari hotel kelas melati I sampai dengan hotel kelas bintang 2. juga wisrna serta pesanggrahan yang terscbar di beberapa kecamatan di Kab. Kudus antara lain seperti yang terlihat pada tabcl 5. 7. Unlvet"Sitls lndonesla 61 Tabel 5.7 Jumlah dan Lokasi Hotel di Wilayah Kab, Kudus Hotel No I. 2. 3. 4. ~-·6 7. 8. 9. K«amatao Kali"..'!llll!:U Kota Kudus Jati Undaan .... \lleiobo Je.kulo Bae Ucbog Bintan2 I 2 -1 -- -l Dawe - Jumlab I Sumber : llasil surver, I -- .. Hotel Me.. ti 1 2 3 I 3 7 - - I I - - -- - 112 - - -- -- ' I Wis ma . -I 1 .. -- -. 2 resanggraltan -I --· - I Hotel-hotel yllllg Ilda di Kab. Kudus kehanyakan mc:milih berlokasi di wilayah Kee. Kota Kudus karena gampang uotuk ke pusat-pusat keramaian yang ada di Kota Kudus, dan juga di K~. Jati kacena suasana claerahnya yang c~up ramai serta dekat dengan Kota Kudus bcgitu juga kondisi jalan rayanya yang cukup baik, sehingga paling tidal lima atau scpuluh menit sudah sampai di pusat Kota Kudus yaitu Alun-alun simpang tujuh Kota Kudus. Sedangkan Hotel Abbas yang berada di Desa Bakalan Kmpyok Kee. Kaliwungu adalah tennasuk daerah pingglran kota, :seh.in~a hanya butuh wakru lima saja lllltUk sampai di Alun-alun simpang tujub .Kota Kudus, Adapun pesanggrahan yang ada di wilayah Kee. Dawe adalah Hotel Graha Muria yang dimili.ki oleh Pemda Kab. Kudus dan berlokasi di Desa Colo, tempat wisata Ziarah rnakam Suaan Muria, Air terjun Monthel dan daerah yang udaranya scjuk serta pemandangan dan panornmanya yang indnh. Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Kudus nomor 12 tnhuo 2006 tentnng Pajak Hotel tc.lah ditctapkan bahwa. tarif pitjak. hotel adalah sebesar 10% dari pernbayaran yang dilakukan olch setiap Subjek Pajak kepada Hotel, maka untuk menghitung potensi pajak Hotel di wilayah .Kabupaten Kudus, Universltas Indonesia 62 digunakan tarif pajak sebesar 10 % dari dasar pengeaaan pajaknya serta data tingkat hunian kamar yung dimulai dari bulan November 2007 sampai dcagan bulan Oktober 2008 yang diasumsikan seb.tgai tingbi hunian kamar pada tahun 2008. Dengan menggunakan rumus 3.3 yang terdapat pada Bab Ill, diperoleh hasl! estimasi pvt ens: penerimaan pajak hotel di Kab. Kudus pada tah un 2008 adalab sebeser Rp 1Jl5..1.749.466,-. Penghitungannya dapat dilihat pada Larnpiran 3 dan4. Sctelah diperoleh estimasi poeensi pajal: hotel tahun 2008, dapiit dike!ahui perbandingan antara target pajak tahun 2008 dengan potensi pajak tahun 2008, seperti ditunjukkan pada tabcl 5.3. Un lversitas Indonesia 63 Tabet 58 Target dan Estimasi Potensi Pajak Hotel Tahun 2008 Untuk Masing-masing Hotel di Wilayah Kab. Kudus No --i: -2. >- Nama .Hotel c.r}j,-th~ ,. !J.i.ooo_ooo 488.639.852 47.000.000 191.86'.!000 Kenan Asri 3. No10:\ari- 4. -Air Mancu--;- s. Jati AMi 47.000.-000 ·- 24,50 144 862.000 - 67,14 10300.ooo - ,U2°4.2so / -5.W0.000 8. 9. 374.639 852 -lX.OO(UlOO -36.XXiOOO -· 2?.967.650 - 6.000:000- - PrimaGraha Scli•ih (Rp) Esti-1 l'<lteosi l'ajak (%I 23,33 111.001.imo 9.ooo.0oo - 7. - hub) wiiara- Tar&ettlld Estia111si Potensi Pajak <RI') T•rget Pajak (Rp) 23.oOJ.~oo 75,91-·-- l!.R87.000 7o.J(i- - 4.424.2so- 39,19 -11;14 34j9?..400- 13.967.650 - - ;.lt 592.400 -· 13.701.040 t, 41,60- T -&.003.fl411- 39.412.WO l0,66 l 3.5.212.800 24.112- \ I 4.200.000 -H,00.000 ·-,4-.s-m.5oo - II. Salirnna 3.000.000 6.990.600 42,9) 12. Wisma Karima 3.000.000 16.039.800 18,70 13. SuryaKeocma 2. 700.000 19.818.600 13,62 14. l'roliman 2.400.000 14.296.00B 15. Mahkota 2.400.000 7.286..400 16. Klldus .lftdah 2.400.000 16.957.224 17. Abbas 18. Wii;ma MuslimiD 13.039.WO 17_11&.600J .32,94--+- -II X96.000 :i -4~.~,R(;-_-400- 14.15 14.557.224 16,79 14.883.1.SO 14.383.750 3.38&.800 T.18°-imo- 19. Central 2 l.<i00.000 l-=::-"f-=~.,.._-~-+-~~~..,...+-~----1~~~---11------20. Kepodai:ig .3 ..S00.000 TUIUp 21.600 .()(l(I TOTAL 294.400.000 l.IJ53.'741>.466 Diganti H.Central 27,94 762.849.466 - Sumber : Diolah dari data basil surver, Dari Tabel 5.8 tampak bahwa selisih antara jumlah target pejak hotel y.uig ditctapkan olch Dipenda dan jumlah potensi pajak hotel sangat jauh. Tola! lltrgel pcnerimaan pajak hotel tahun 2008 yang ditetapkan oleh Pemerintah Kah. Kudus adalah R.p 294.400.000,- sedangkan potensi pencrimaaa pajak hotel tahun 2008 yang scsungguhnya adalah sebesar Rp l.053.149.466,-. Hal ini berani selisih sebesar Rp 762.849.466.-, dimana target pajak yang ditetapkan pada tahun 2001! hanya 27,94 % dari potensi penerirnaan pajak hole! yang sebenamya, Unfvenitas Indonesia 64 Untuk rnasing-masing hotel, yang paling besar selisihnya antsra target pajak dan potensi pajaknya adalah Hotel Gryptha, dimana target pajak untul< Hotel Gryptha tahun 2008 hanya sebesr Rp 114.000.000,· sedangkan potensi pencrirnaan pajak yang sebenamya adalah Rp 488.639.852,· sehingga ada selisih sebesar Rp 374.639.853,· atau banya 23,33 % dari potensi pajak Hole! Gryptha yang sebenamya. Dan kemudian disusol nomor dua yang paling besar selisihnya yaitu Hotel Kenari Asri, dimana target pajaknya Rp 47.000.000,- sedangkan potensi penerimaan pajak yang sebeoamya adaJah Rp 19 J.862.000,- ada selisih sebesar Rp 144.862.000,- atau hanya 24,.50 % dari potensi paiak hotel yang sebenamya. Adapun yang paling kecil selisihnya. antara target pajak dan potensi pajaknya yairu Hotel Air Mancur, dimana target unruk pajak Hotel Air Mancur tahun 2008 sebesar Rp 28.000.000,- sedaogl au potensi yang sebenamya adalah Rp 36.887.000,- sehingga ada kesenjangan sebesar Rp 8.887.000,- atau sebesar 75,91 % dari potensi Miak hotel yang sebenamya. Dari label 5.8 rersebut jug.a tampalc bahwa dari 20 Hotel yang ada di wi I ayah Kah. K udus tcrdapat 3 buah hotel yang tidak di.lccnakan target pejak untuk tahun 2008, yaitu Hotel Abbas, W'JSma Muslimin dan Hotel Central. Adapun hotel Ahhll.~ dan Hotel Central 3dal.ah hotel yang OOI\J mulai beroperasi pada bulan juni 2008, dirnana Hotel Central rnerupakan Hotel Kepodang yang telah direhabditasi clan bergami nama menjadi Hotel Central Dalam pelaksanaannya untuk ketiga hotel tersebut tetap ditarik pajak hotel dan terbukti ll\Cll\berikan pemasukan yang cul-.up besot yakni sampai dcngan bulan November 2008 sebesar Rp 7.000.650.- bagi penerimaan pajak. hotel 5.3.2 t>otensi Pajak Rc:stooin Derdasarkan pada rumus 3.4 yang terdapa.t pada Bab III, dilakukan penghitungan potensi pajak restoran terhadap jumlah sampel yang diambi!. Hasil estimasi potensi penerimaan pajak Restor.m pada tahun 2008 un.tuk pajak restoran yang dipungut Dipenda Kah. Kudus (tihat Laaipiran 5 dau 6) dan pajak restoean yang dipungut dinas/instansi di luar Dipenda Kab. Kudus (lihar Lampiran 7 clan R) ditunjullan pada tabel 5.9. Universit.as Indonesia 65 Tabel :'i.9 Estimasi Poeensi Paiak Restoran Tahun 2008 Yang Dipungut Dipenda Kab. Kudus Target tlld Estimasi l'o!cosi No Targt't Tatu ft 2008 (Rp) Targd Plij11k (Rp) Estimtsi 1'olalsi Pojak (Rp) I 5 Juta kc aias 175.000.600 1.240.100.000 !.064.500.000 14,16 2. I juta - 4,5 juta 68.730.000 2.714.%0.000 2.6%.230.000 : 2,53 3. 400ribu - 950 ribu 21.910.000 1-035.400.000 1.013-490.000 . 2,12 4. 12() nbu - 39() rib• 15.01().000 1.067.986.286 l .052.976.2&6 1.41 5. Tidak Ada Tatg.!I 1.306.012..SOO 1.306.012-500 - 7 .083.2U8. iS6 3,82 Jumlah 281.lSG.008 I 7.364.458. 786 Selisih (Rp) (%\ Surnber : Diolah dari data hasilsurvei. Estimasi potensi penerimaan pajak restoran tahun 2008 yang dipungui Dipenda Kab, Kudus adalah Rp 7364.458.786,- adapun target pajak yang ditetapkan untuk tahun 2008 adalah Rp 281.250.000,- Terdapat selisih sebesar Rp 7.083.208.786,· auru ~el pajak yang ditetapkan hanya meocapai 3,82 % dari estimasi potensi penerimaan pajak ressoran, Hasil penghitungan pads Lampiran 9, terlihat hahwa perbandiegan anrara jumlah target p;ijak sebesar Rp. 229_125.000,- untuk 58 sampel restoran/rumah makan yang ada target pajaknya (dipungut oleh Dipenda Kab. Kudus) dcngan jumlah cstimasi potensi pajak .rcstorannya yakni Rp, 3.112.804.000,selisih sebesar Rp. 2.883.679.000,- maka ada atan rota] target pajak hanya 7,36 % dari total poteasi paj ak reaorao yang sebenamya. Sedangkan rata-rata target paj ak untuk setiap restoran/rumah makan adalah 5,10 % dari potensi pajaknya. Yang paling tinggi persient.ase target pajalcnya tcrhadap estimasi potensi pajaknya adalah RM. Lembur Kuring deogao target pajak Rp 10.000.000,sedangkaa cstimasi potensi pajaknya ,,.falah Rp 34.400.000,- atau targd pajaknya sebesar 29,07 % dari estimasi potensi pajaknya Paling tinggi kedua adalah RM. Arumsari dengan target pajal. Rp 3.080.000,· sedangkan estimasi potensi pajaknya adalah Rp !2.600.000,- dimana target pajal<nya hanya sebesar 24,44 % dari potensi pajaknya. Dan yang ketiga ad•lah KFC Ramayana Kudus dengan target pajak Rp 91.953.000,- !>Xlangkan estimasi potcnsi pcncrimaan pajaknya adalah Rp 426.000.000,- arau target pajaknya adalah 21,59 % dari potensi pajaknya Univ•rsltas lndane5ia 66 Tabel 5.10 Esrirnasi Potensi Pajak Restoran Tahun 2008 Yang Dipungut Dinas/lnstansi Di Luar Dipenda Kudus I "11j•k EsR-usi Poten<i Pajak (RpJ (Rp) 38.000.000 3.4J8.060.00U T•ivt N"' l>in.os I l•s!ausi I. K1r Pengeiolaan !'a= 2. l.>iDas Perbubungan 9.550.000 3, Drnas Parlwisata 1.800.000 JumJall 99.JS0.6(MI Seli•ih (JI~) I I Tal'E~I Thd Potea.si 3-350.060.000 '%} 2,56 203.850.000 I 94.300.00ll 4,68 316.800.000 JI 5.000.000 0.57 3.~.360.ooe 2~~1 .l.958.710.000 Sumber : Diolah dari data hasil survei. Dapat dilihat bahwa estimasi poteasi penerimaan pajak restaron talrun 2008 yang dipungut dinaslinstansi di luar Dipenda Kab. Kudus sebesar Rp 3.958. 710.000,· adapun target pajak restoran uotuk tahun 2008 adalah Rp 99.350.000,- maka ada selisih sebesar Rp 3.859.360.000,- atau target pajak yang di tetapkasl hanya 2,51 % dari estcuasi potensi penerimaan pajak restoran, Tabel 5.9 clan Tabel 5.10 menunjutlao bahwa target pajak restoran tabun 2008 yang ditetapkan untuk Dipenda yakni Rp 281.250.000,- (populasinya 190) lebih besar jurnlahnya daripada ta-get pajaJc pada diruisliJJstansi di luar Dipenda (p<Jpulasinya 374) yaitu Rp 99.35-0.000,·. Estimasi potensi pajak restoran tahun 2008 pada Dipenda yakni Rp 7.364.458.786,- jauh lebih besar dua kali lipat dibandingkan de11gan cstimasi potensi pajak pada <li~la!lSi di luar Dipenda yW1g sebesar Rp 3.958. 710.000,·. Umuk dinas/instansi di Iuar Dipenda Kudus, target pajak restoran yang ditetapkan tidal: langsung pada wnjib pajak rumah makan/warung mabn!PKL, IWtlUD llltg~L pajak restoran diterapkao kepada masing-rnasieg sub unit dinaslinstansi tersebut, untuk menjadi tanggung jawab sub unit dinas/instansi tersebut seperti yang terlihal pada tnbel berikut ini : Un rversitas Indonesia 67 Tabel 5_11 Target dan Escimasi Porcnsi Pajak Resioran Tahun 2008 Pada Sub Lnit Dinas/Instansi Di Luar Dipenda Kab. Kudus Suh U11it Dina.• / ln<Un.<i Di.mas / lnstansi ~·I. Kantor Pen!!elotaan ........ PasarKliwoa l'osar Rltlna•n l'aur Jember .. PaMr .... PasarWe~ . - -· Pai.arPi;i Pi$ar Jeklllo Pasar Baroaean PasarDoro P'asar J\fiien Paur KaliRio PasarWatcs PasarB."'JUlh> hqr8esi1o Ta111ao Boj-a PK.LJllti Estirua1i l'oceasi l'aj•k (Rn> 20400.000 984.960.000 2.,91.._ 10.000.000 4.250.000 .5.750.000 2.890.000 900.360.000 !08.000.000 l,11 3,94 5,3?. 8,03 Target thd Estlma.si Poteosi(%) IOUl00.000. 36.000 ()()() 0 108.oOO 0011 27.000.000 2.340.000 9711.000 382.000 916.000 ·- 36.000.000 966.000 3 7 .800.()()(I 783.000 14.400.000 .595.000 162.000.000 481.000 21.600.000 3.5.500.000 879.540.000 1.769.000 14.400.000 Jumlah :L Dinos PerhabQttgaa Target Pajalc (Rp) P"llgkllaa --... -· __...!!_ 0,!11 1.41 2 54 2,56 S,44 0.37 2.23 4,04 I 1228 18.000.otO 3.43&.060.000 :Z,56 3 906.100 47.250.000 8,21 '43.200.000 S0.400.000 63.000.000 9,45 1.80 l.04 9.550.000 203.850.000 4.68 UI00.000 316.800.000 0,57 3.958.710.000 2,Sl Truk T'1rmioal lndu~.. Ter.,inal t".d.a• -Terminal Jctak -. J11mla.b 3- Dlnas Pariwlsat.a .. Lap.cliGOR dan dibelab11t T..m:aa Wi&ala TOTAL 907.SOO653.900 , .. 99~.000 . Sumber : Diolah dan data basil- survei. . Kantor Pengelolaan Pasar 4.082.500 dengan jumlah target pajak restoran Rp 88.000.000,- sedangkan estimesi potensi penerimaan pajak restoran Rp 3.438.060.000,- sehingga terlihat babwa targel pajak yang ditetapkan hanya 2,56 % dari porensi pajak restoran yang sebenamya. Kemudian untuk Dinas perhubungan, dimana target pajak restQran yang ditetapkan sebesar Rp 9.550.000.- namun esumasl potensi penerimaan pajak restorannya adalah Rp 203.850.000,- sehingg» pen;entase target pajak tediadap potens! pajaknya adalah 1,68 %. Lehih lo.njut untuk Dinas pariwisata, lllrgcl pajllknya Rp I.800.000,- scdangkan estirnasi potcnsi pajaknya Rp. 316.800.000,- al.Ru target paja'k hanya 0,57 % dari poteusi pajaknya. 68 Dengan menjumlahkan basil penghitungan potensi paja.k restoran pada 'oedua kelompok populasi (tahel 5_9 dan tabel 5. lO) tersebut di alas, diperoleh basil estimasi untuk total potensi penerimaan pajak restoran pada tahWI 2008 di Kab. Kudus sebagai berikut : Tabe\ ~J2 Target dan Estimasi Potensi Pajitk Restoran Tal11.m 2008 Di Kah. Kudus No Target Pajak (Rp) Jnmu\SI I. Dipenda 2. Dinssllnstlll\si di Estl•asi Po1e11•i 281.250.000 99.3S<>.OOO Juar Dil)eJlda J11mlah :ml.flOO.UOO Sellsih (Rp) Pajak (Rp) Target T.bd Po1e11sl 1%) 7.364.458.786 7 083.208. 786 3,82 3.9~8.710.000 l.859.360.000 2,51 10. 9':!.568.786 3.36 11.323.168.786 Sumber : Diolah dari data basil survei. Jwnlah estimasi potensi peeenmaan pajak rcstoran pada tahun 2001! sebesar Rp 11.323.168.786,- bila dibandingkan dengan target pajak restoran pada tahun 2008 yang adalah Rp 380.600.000,- maka terdapat relisih sebesar Rp 10.942.568.786,- atau target paj~ yang ditetapkan pada tahun 2008 hanya 3,36 % dari potensi pajak restorannya. 5.3.:i Potensi Pajak Hotel dan Restoran Berossaikan hasil penghitungan tersebut di atas, maka jumhh estlmasi potensi pajak Hotel dan pajak Restoran untuk T ahun 2008 di Kabupaten Kudus sebagai berikut : Potensi Pajak Hotel Rp Potens! Pajak: Restoran Rp 11.323.168.786.- PoteJJSi PHR adalah Rp 12.376. 918.252,- 1.053.749.466,- + Jumlah estimasi poteasi penenmaan paiak hotel dan restoran pada tahun 2001! sebesar Rp 12-376.918.252,- bila dibaadingkan dengan tnrget paja.k hotel dan restoran pada tabWl 2008 yang adalah Rp 675_000.000,- maka terdapat sclisih sebesar Rp l l.701.918.252.- atau target pajak yang ditetapkan pada tabun 2008 hanya :'i,45 % dari potensi pajak hotel dan restorannya, Univeni.ltas lndonesla 69 S.4 Evaluasi Terbadap Pe11enpan Penla Pajak Hotel dae Restoran di Kah. Kudas S.4.1 Peaerapaa Peeda Pajak Hotel Berdasarkan basil observasi di Dipenda Kah. Kudus, diketahui bahwa pelaksanaan pemungutan pajak hotel di Kah. Kudus tclah sesuai dengan Pasal 13 Aya: (I) Pcrda Kab. Kudus No. 12 Tahun 2006 tenlimg Pajak Hotel, yakni untuk sctiap wajib pajak hotel telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SK ?D) sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahuoan Pajak Daerah (SPTPD) yang telab disepakati bersama antara pemerintah Kab, Kudus (dalam bal ini diwakili o!eh Dipenda Kah. Kudus) dengan \\ajib pajak hotel. Akan tetapi bila dibandingkan antara tarif pajak yang ditetapkan oleh Dipenda Kab. Kudus dcngan basil estimasi omzet ootel tahun 2008 yang ada di Kab. Kudus, rnaka terdapat ketidaksesuaian antara tarif pajak yang terjadi dengan tarif pajak yang seharusnya ( I 0 % ). Tabel 5.13 Target, Omzet dan TarifEfektifPajak Hotel Tahun 2008 di Kah. Kudus Nu. ' Nan• HotelI Ru,..~ P..,g;n"IJ"n l. 2. Kenari Asri 3. NotoSOlri 4. 5. 6. AirMancur Jati Asri Graha M\Dia DutaWi~ N LWJSa Asri PrimaGraha 7. 8. 9. 10. n, 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. GM>tha K 368.870.000 I 49 .242.500 229.676.500 345.924.000 2400.000 - Wisma Muslimin Central 23.000.000 6.000.000 5.100.000 4.100.000 3.600.000 3.000.000 3.000.000 2700.000 2400.000 2400.000 Mahkota . . . 3.S00.000 TOTAL @P) ~-886.398.S 15 I.~ I lS.620.000 9.ooo.coo Proliman &lu.W Omut 114.000.000 47.000.000 47.000.0oo l0~.000 Grund Tan illn<> Sa!imna WismaKMima Sw-va Keocaau Kudus lndab Abbas ~· Tl rgd h;.tc 2'-4.400.llOO Sumber : Diolah dan data hasil survei. 700.038.000 Tuif Efoktlf ('Yo) 2,33 2,4.S 6,71 7.S9 7.04 .394.128.000 14).035.000 69.906.000 3,92 1,73 4,16 1,07 2,48 4,29 l60.39S.OOO l,87 I 93.1 &6 .000 I 36 l,6$ 137.030.400 142.960.000 72.864.000 169 .572.24d.J 148.837.500 83.808.000 216.000.000 J.29 I 4£ 0 0 ..Q. l)i••nti H.Cenu-al 10.537.494.655 2,79 Tuhm 70 Terlihat dengaa jelas, bahwa target pajak yang diterapkan untuk masingmasing objek hotel yang ada di Kah. Kutlu; tidak ada satu pun yang sesuai dengan aturan yang tercantum dalam pasal 7 Perda Kab. Kudus No. 12 Tahun 2006 tentang Pajak Hotel. yang mengamr bahwa tarif pajak hotel ditetapkan sebesar I 0 %. Rata-rata penetapan tarif pajak yang diterapkan untuk setiap hotel (16 hotel yang ada target pajaknya) ...Jabh sebesat 3,34 % tahun 2008. Seratti masih kurang 6,66 % untuk setiap hotel agar dapat meneapai I 0 % sesuai dcngan tarif pajak yang diatur dalam pasal 7 Perds Kah. Kudus No. 12 Tahun 2006 tersebue. Scdangkan bila dilihat dari total target pajak hotel dibandingkan dengan total Q(DZ.Ct seluruh hotel di Kah. Kudus, wab larif pajak yang diterapkan hanya sebesar 2,79 % pada tahun 1008. Saniat jauh selisihnya deagan tarif pajak yang seharusnya dikenakan yakni sebesar 10 Yo. Berdasarkan Tabel 5.13 tersebut di alas, Omzct hotel paling besar pada tahun 2008 adalah Hotel Gryptba dengan oenzct sebesar Rp 4.886.398.515,kemudian disusul olch Hotel Keoari Asri sebesar Rp 1.918.620.000,· sedangkan omzet hotel terendah adalah Hotd salimna yaitu sebessr Rp 69.906.000,-. Unlversitas lndon.sla 71 Tabel 5.14 T~e1, Reaiisasi (Dari Bulan Januari s/d Bulan November 2008) dan Estimasi Potensi Pajak Hotel di Kab, Kudus No11u1 Hotel Nu I Gryptha 0 I( enari ~- Notosari 4. AirMancur S. J.ui Am 6. ·--· -·· Reallsasi Pqak (Rp) E1timasi l'otc'lui P;rjal< . (Rp) I 14.000.000 86.409.495 47.000.000 52.423.800 191:&62000 47.000.000 -47.673.000 70.003.800 28.000.000 34.822.SOO 36.887.000 JO.S00.000 -S.400.000 GnihaMuria 9.000.000 16.66f.7t9 22.967.650 ?. Ditta Wisata 6.000.000 S.720.000 34.592.400 8. ·---· NuansaAsri 5.700.000 1500.000 13.703.040 9. i:itimaGraha 3.850.000 39.412.800 3.30().000 14.503.SOO .." >- T1rgct Pajak (Rp) Asri .. 4.200.000 -·· - 488.639.852 14.?24.250 IO. Grand Tan}iine II. Salimna 3.000.000 2.750.000 6.990.600 12. Wisma Karima 3.000.000 ).000.000 16.93?.800 JJ. Surya Kencana 2.700.000 2.750.000 19.818.600· 14. l'roliman 2.200.000 H.296.000 1.750.000 7.286.400 1.800.000 16.957.224 15. Mahlcota 17. Abbas 18. Wisma Muslimin TOTAL 2.400.000 - Central Kepodmg 2.400.000 ·- Klldus llldah 20. ,__, 2.400.000 - 16. 19. 3.600.000 ...... .. - .. ···--· 1.~00.000 2!M.400.000 . . Sumber : Diolah dan data hasil survei • . S00.000 14.883.750 S00.000 &.380.800 6.060.650 21.600.000 Tulup Di~H.Oenmil 278.2l<Llll4 1.053.749.4(;6 Tampak bahwa pada realisasi penerimaaa pajak hotel untuk bulnn November 2008, ada linta hotel yang pembayaran pajaknya tehil1 welampaui batas target pajal w1tuk tahun 2008, yakni Hotel Kenari Asri, Hotel Nomsari, Hotel Air Mancur, Pesanggrahan/Ilotel Graha Moria dan Hotel Surya Kencana. llniw1Sltas fndonecia ' 72 S.4.2 Penerapaa Perda Pajak Restoru Berdasarkan basil obscrvasi pada sub uni!- sub writ Kantor Pengclolaan Pasar, Dinas Perhubungan clan Dines pariwisata, ditemukan adanya penyimpangan terhadap pelaksanaan Pcrda Kah. Kudus No. 6 Tahnn 2006 tentang Pajak Restoran, Dinas/instaasi teesebut di atas dalam rnelaksanakan pemungutan pajak restoran tidak meoggunakan SKPD sebagaimana yang telah diarur dalam pasal 12 ayat ( l) Perda .Kab. Kudus N<>. 6 tahun 2006 tersehut Pelaksanaan Jllut:Jinslansi pemungutan pajak restoran yang dilakukan olch di luar Dipenda Kab, Kedus tersebut terhadap wajib pajak rumah makan I warung makan ! Pedagang Kaki Lima tidal menggunakan SKPD sebagaimana yang telah diatur dalam ~ 12 ayot (l) Peccia Kah. Kudus No. 6 Tehun 2006 teniang Pajak Resioran, nam1111 meaggunakan sernacam rettibusi dengan nilai yang tetap atau lebib dilcenal deogan istilah karcis PP. I (Conteh karcis ada pada Iampiraa 13) yang penarikaa pajaknya ditakukan bersamaan sekaliau deugan penarikan retribusi P~ Kekayaan Daerah (PKD) dan retribusi sampah pada setiap harinya. Yang menjadi perhatian disiai adalah dasar pemungiaan pajak restoran pada karcis PP. I yaug dig1111aka11 w1tW.. menarik pajak restoran setiap hari tersebut temyata masib menggunakan Perda Kab. K.udus No. 3 Tabun 1998 tentang Pajak Hotel dan Restoran seperti yang fertera pada karcis tersebut, dimana lards tersebut terdiri dari 2 jenis (lihat lampinw 12) y-.ikoi : I. Karcis PP. I berwarna kuning muda dengan nominal pajalc Rp 250,2. Karcis PP. I berwama pink muda dengan nominal pajak Rp 100,Rata-rata penarikan jumlah pajak restoran pada setiap wajib pajak rumah makan/waruag makan/PKL berkisar setara Rp 300,- sampai dengan Rp 2.500,per harinya, kecuali penarikan pajak restoran pada sub unit Tarnan Bojana, ada bcbcrspa warung makan dari jwnlah popula.si di Taman Bojaoa y1111g ditarik pajak restoran antara Rp 3.000,- sampai dengan l{p 5.000,·. Kebanyakan pcmilik rumah makanl'vruung makan lebih memilih setiep harinya membayar pajak rcsroran melalui petugas pemungut retribusi (J>P .1, PKD dan Retribusi Sampah) daripada barus membayar pajak rcstoran setiap bulaa dengan mcnggunakan SKPD. oleb karena terasa iebih ringan beban pembayaran Unlv&rslta lndonMia 73 pajak restorannya, dimana nominal setiap harinya i antara Rp 300,- sampai dengan Rp 2.500,- sedangk.an bila menggunakan SKPD terasa lebih memberatkan, oleh karena adanya tanggungan di kemudian hari atau di bulan deparmya, untuk rnembayar dengan nominal pajak yang sekali bayar terlihat cukup besar. Padahal untuk per bulamya bib. dilihat sisi ekoaomisoya, j umlah nominal pembayaran pajak restoran melalui karcis PP. I setiap harinya sebenarnya jauh lebih besar jwnlahnya daripada pajak restocan yang ditctapkan Dipeoda Kudus melalui SKPD untuk setlap bulannya. Adapun perbandingan antara tarif pajak restoran tahun 2008 yang ditetapkan dengan omzet restoran/rumah makan/PKL tahun 2008 pada sub unit dinas/instansi di Iuar Dipenda Kab, Kudus tidak diJpttt ilihilung, karena penetapan target pajak restoran olch Dipcnda Kab. Kudua berdasarkan pada sub unit dinas/ instansi rersebut, tidak pada objelc rumah makan I waning makan i PKL sehingga tidsk dapat diperbandingkan. Lebih l~jut meogeoai pajak restoran yang dipungut Dipenda Kab. Kudus, berdasarkan hasi I observasi ditemukan adanya bukti SKPD pajak restoran untuk pembayaran pajak. restoran bulan November 2008, namun nama wajib pajak yang ada pada SKPD tersebut temyata tidak tercantum dalam daftar realisasi penerimaan pajak restoran bnlanan yang selalu dibuat oleh Dipenda Kah. Kudus. (Seperti contoh format SKPD pada Lampican 11 ). Tjdak terlepas kemungkinan ha.I demikian juga teijadi pad.a D.inas/instansi di luar Dipenda Kab. Kudus, dim*"" basil pemungutan pajak restoran (karcis PP. I) yang diseto.rkan setiap har:inya oleh masing-masing sub unlt instansi tcrsebut, tidal: semoanya disetorkan sesuai dengan jumlah basil penerimaan penarikan pajak restoran pada hari tersebut kepada Bendahara Khusus Penerima di Dipenda Kab. Kudus. Hal ini membuktikan bahWll besarnya realisasi penerimaan pajak hotel Ihm restonui yang sebenarnya, jauh melehihi dari besarnya realisasi penenmaan pajak hotel dan restoran yang dilaporkan kepada Bupati Kudus. Adapun perbandingan antara tarif pajak restoran yang ditetapkan dengan omzet restoran tahw 200R pada Dipenda Kab, Kudus dapat dilihat pada Tabel 5.16. Dari hasil penghitungen, diketahui bahwa target pajak yang diterapkan wruk Unlversltas Indonesia 74 masing-masing objck restoran/rumah makan yime ada di Kab. Kudus tidak terdapat satu pun yang sesuai dengan aturan yang tercontum dalam pasal 6 Pcrda Kab, Kudus No. 6 Tahun 2006 tentang Pajak Restoran, yang mengatur bahwa tarif pajak restorsn ditetapkan sebesar I 0 %. Tabel 5.15 Target, Estimasi Omzer dan TarifEfektifPajak Restoran Pada Dipenda Kab. Kudus .. No 1. 2. 3. 4. Nama Restonrn/ Jlamab Target Pajak F..~tima.si0m7.et Mal<an (Rp) (Rp) KFC 'Ramayana Kudus CFC Plaui (MaraJW.i) uryptlia Resto 91.95J.OOO 4.260.00D.000 2,16 JS.000.000 2. 700.1)00.000 15.347.000 2.'65.000,000 J,J(i O,S4 1.08().000.000 1,00 -· s, Quick Cikco LembtJr Kuring 6. Gllllld.a 7. Sederil.... JI. R. Agil K. 8. Kenan Resto 9. JO. Cilia Muria 297.200.000 11. Gado-Oado "43' 3.500.000 540.00U.OOO 12. Arum i;-;;ri'- 13. Ayam Goreng K•smini 14. Ayam Goccng Pak 1.5. Elsa Maimba~-- 16. I0.&00.000 fjoo.ooo -·· . ·-· ........... - l:enari Kaliputu -· ·-· To Soto Ayam Asll Kudus .. TariflUd<lif (%) 10.000.000 144000.000. 2,91 432.000.000 J,74 S.000.000 720.000.000 0,69 4.200.000 3.600.000 3.600.00o 360.000.000 1,17 720.000.000 0,50 1,21 3.080.000 126.000.000 0,65 2,44 .3.000.000 2.100.000 I .386.000.000 0,22 216.000.000 0,97 1.920.000 .360.000.000 0,53 1.800.000 840.UOU.OUO 0,21 17. Karsol<=i 1.&00.000 420.000.000 18. 1.800.000 1.200.000 1.440.000.000 0,43 0,13 19. Sari~a Bakso Telkom 252.000.000 0,48 20. Mhol 1.200.000 360.000.000 0,33 21. L400.000 898.800.000 0.16 22. Ayam <ioreng l'lllllomo Muslim-Chinesse Food 1.250.000 252.000.000 23. £oo R<>so 1.050.000 216.oon.oori 0,50 0,49 24. Dalai R.aos BaJIC.afe Sop BllOtVI Jati RM. Mcrpati Sleko 1.000.000 1.000.000 740.000.000 0,14 720.000.000 0,14 900.000 270.000.000 0,33 900.000 1go.ooo.ooo 0,50 600.000 ii'ii.000.000 0,28 RM.Aldila Pla11e1 Cafe 600.000 90.000.000 0,67 315.000.000 0,19 31. 32. Bakso sClens ·i1 ·-· 600.000 tio.ooo 144.000.000 0,50 Gudcg Plese Jl.M. llasWIO 720.000 180.000.000 0,40 33. Bana!aD aire S.1tu Jeamidian Cefetaria Prima Ocnalam 700.000 144.000.000 660.000 JSIUXJ0.000 0,49 0,18 360.000.000 O,U 25. ; 26. 27. 28. 29. 30 34. JS._ Reret 660.000 -- --- - ·- Unfversitaslndonala I I 75 No Nam• fl <'$10 ran/ Ru1a fl Mai..u 36. Ooor WClahllll J7. Ma\Wlda ra J9. 40. 41. ,3_2. . ~J. 44. 45. 46. 47. 4A. 49. so. SI. S2. 53. S4. .SS. Bal<wM1lr• RM Nikki WM. Citra. R_>,•a s. Nusancam llak•o Pale Jan - -· Nasi Tahu piil( Stttar l:lauO F.n"••• Beian~• WM. NilSJn Sari wM.Luwcb Rc$to Premium Bakso Malvinas Bae Warun~ Menur Pak Yoo Mie Awt11 w••• Rnm( Cinu. Sorl S7. Wllrun& Da.kso 11. Veteraa. WM. Barobb 210.000.000 380.000 360.000 (%) O,SI 0,24 q,04 --- I 08 .000.000 108.000.CX.lO 108.000.000 1 ro.000.000 216.000.000 216.000.000 360.000 269.640.000 360.000 216.000.000 36(1.()00 360.000 300.000 90.000 ooii 72.000.000 720.000.000 300.000 S4o.ooo.oory 300.000 302.400.000 ?0.000.000 144 .wo.ooo 0,09 0,39 0,36 .. 0,35 0,20_ 0,17 0,17 0.13 0,17 0,40 o,so 0,04 0.06 O.JO 0.31 180.000.000 017 6.13 108.000.000 l~0.000.000 0.19 240.000 200.000 200.000 200.000 540.000.000 0 11 0,04 llt.125.000 31.• 128.040.000 0,74 T>awe TOTAl. THrif F.rektif l.080.000.000 540.000.000 360.000 215.000 2W.OOO Swike Pnmblll84 Pu ''rn I 08.000.000 495.000 48ll.OOO 47ll.OOO .36o.OOO ~(umun Estim•&i Omur (Rp) SS0.000 420.00G 385.000; Swik Roosv _____ ····--···- 56. ss. 1'arget Pojall (Rp) Swnber : Dlolah dari data hasil survel, J11mlBh persentase peoerapan lllrif pajak untulr. 58 sampel adalllh 29,58 o/o, bi la dibagi deagnn 58 sampel tersebui, 1uiWI diperoleh rata-rata pencrapan Cari f pejak restoran yang diterapkao IJQCuk setiap ~nranhumab makan/wanmg makan (ada target pajaknya) adalah sebesar 0.51 % pada tahun 2008 sangguh saagat jauh sekali selisihnya deri 10 % tarif pajllk yang seharusnya dil(enakan. Berarti ma~'h kurang 9,49 % untuk setiap restoranltumllli rnakaalwarung oi:tlc:ui ~ar depat mencapai I 0 % sesuai dengaa tarif pa.jolc yang diatur Wl.lwn pasal 6 Porda Kab. Kudus No. 6 Tahuu 2006 tersebut. Se<iaugkan bila di.lihat dari total target pajak restoran untuk 58 sampcl tersebur yaitu sebesar Rp 229.125.000,- dibanding.kan dengan total estimasi omzet 58 sampel restoran tersebut yakni Rp 31.128.040.000,-, maka tsrif pajak yang diterapkan hanya scoesar 0, 74 %. Sangat jauh selisihnya dengen tarif pajak 1 O % yang sebarusnya di kcaakan. Universltas Indonesia 76 Berdasarkan basil penghitungan, estirnasi omzet restoran paling besar adalah KFC Ramayana Kudus dengan estirnasi omzct sebcsar Rp 4.260.000.000.dengan lllrget pajak Rp 91.953.000,- dimana perbantlingan antara target pajak dengan estimasi omzetnya adalah 2) 6 %. lcemudian disnsul oleh Gryptha Resto sebesar Rp 2.865.000.000,- dengan target pajuknya Rp 15.347.000,- dimana perbandingan antara target pajaknya dengan estimasi omzetnya adalah 0,54 %. Tabel 5.16 Rcalisasi Pajak Restoran (Bulan Januari s/d Bulan November 2008) Yang Mele bi hi Target Pajaknya Di Kabupaten Kudus No N•ma Restorao I Ruiaall Mak•• Realisasi l'aj•" Target P•jak (Rp) (Dn) Realisui ("Ad Selisih (R11) I. CFC Piasa (Malllhlul) 3 s,000 .eoo 35.7~.543 102,27 194543 2. Gryp(ba RCSIQ 15.347.000 20.473.000 133,40 S.126.000 3. Notosari Resro 2.400.000 2.ltlM.650 116.86 404.650 4. Keoari Resto 4.200.000 15.()13.000 ]57,45 I0.3D.OOO s, KFC Ramayana Kudus 91.'153.000 3\11.!1$!.54:1. 426,9' 300.62!1.542 6. Sari Roso 7. . 1.800.000 2.230.()00 123,39 4311.000 A.)'lUll Gotell8 Kasmlni 3.000.000 3.300.UOO 110,00 300.000 8. Opo•· lly!IOI Sunggingao 600.000 900.00() 150,00 300.000 9. Sidodadi 10. 1.080.000 I. r(().000 11)8,33 90.000 Bah" Pak Jan 360.000 411.5.1100 137,SO 135.000 t t. RM. Mcrplili 900.000 l.U~O.OOU 120,00 11!0.000 12. Bu Ylllal1 Colo 200.000 220.000 110,00 20.000 13. llalai Raos 1.000.000 1.200.000 120,00 200.000 14. Mic Ayillo Bimg Romi 275.000 330.000 120,00 SS.000 360.000 540.000 150,00 11!0.000 is. MsoP~SuSwo . 16. WM. Nilam Sari 3ro.ooo 550.000 152,78 190.000 17. WM.M1dia 360.000 SS0.000 18. Citra Muria 19. 0..11 Cafe 20. r1ane1 Cafe TOTAL ·-. ' 152,78 190.000 3.600.000 ·--4.320.000 120,00 72().000 1.000.000 1.050.000 IOS,00 50.000 600.000 800.000 133,33 200.000 16U95.too . Sumber : Diolah dac1 data hasil surve, . 435.AOl.7.!5 295,27 321.007.735 Unive1$itaS lndonesiai 77 Tampak bahwa laporan realisasi penenmaan pajal:: restoran untuk bulan November 2008, terdapat 20 buah restoran/rumah makan yang telah membayar pajak. restomn melebihi dari (arget pajak y1111g ditctapkan. Pcrscntase terbesar untuk pembayaran pajal. yang melebihi target pajaknya adalah KFC Ramayana Kudus dengan UU-get pajak Rp 91. 953.000,- dan realisasi pajaknya Rp 392.582.542,· ada selisih sebesar Rp 300.629.542.- dimana persentase realisasi P8j1dmya sebcsar 426,94 %. Kemudian persentase nomor dua terbesar adalah Kcnari Resto dcngan target pajak Rp 4.200.000,- dan realisasi pajaknya Rp lS.013.000,- ada selisih sebesar Rp 10.S 13.000,- dimana persentase realisasi pajaknya sebesar 357,45 %. Sementara uu, terdapat 40 restoran/rwnah target pajaknya, namun tclah memberikan tampiran (lihat JO) untuk realisasi makan y.mg tidak ditetapkan kontribusi sebesar Rp, 23.030.390,· pajak bulan November restoran 2008. Sepertinya kondisi seperti yang terfihat di atas, disengaja oleh Dipenda .Kab. Kudus untuk bcbcrapa hotel dan restoran yang potensial, target pajaknya memang ditctapkan rendah atau tidak scsuai dengan rcalisasinya tahun sebelurunya (reaJisa.'li pajaknya selalu lebih besar dan jauh melebihi dari target pajak yang ditetapkan selama ini), Supaya dapat menutupi kekurangan realisasi pajak, untuk hotel dnn rcstoran yang tidak dapat memenuhi target pajaknya. seh.ingga pada akhir tahunnya, realisasi pajak dan restoran selalu dapat terpcnuhi di atas I 00 %. Dengan dcmikian pandangan Bupati serta dinas/instansi lainnya terbadap kinerja Dipenda Kab, Kudus selalu baik, dimana Dipenda Kab. Kudus selalu dapar mencepai realisasi pajnk hotel dan rcstoran setiap lahunnya di atas l 00 %. Selanjutnya dari basil observasi pada penycbaraa kuisioner ke respoden restoran/rumah saat penulis makan/warung melaksanakan makan/ PKL, ditcmukan bukti bahwa masih banyak restoran, rurnah makan, wanmg makan dan PKL yang Mlum ditarik fXljalc rntoranlr.Jla atau pajak PP.1-nya karena belum terdaltar sebagai wajib pajak pada Dipcnda Kab. Kud1L5 dan dinas/instansi di luar Dipenda Kab, Kudus. Buktinya pada scbagian besar objtk nunah makanlwarung makan yang tcrdapat di sepanjang jalan Kudus - Pati, juga di sekitar Iokasi Kampus Universitas Muria Kudus {tidak masuk daftar wajib pajak pada Dipenda ataupun dinaslinstaosi di luvr Dipenda) tidak ada yang ditarik pojok restorannya oleh petngas pemungut ~jnk. Univen;itas lndonesla 76 Contoh lainnya yaitu pada Pasar Jember, pemilik rumah makan/wanmg makan yang bcrada dalam lokasi pasar tidak ado yMg mau membayar pajak restoran (karcis PP. I) dengan alasan mereka telah rnengeluarkan uang cukup banyak unruk membayar sewa kios, serta reuibusi sampsh ilan retribusi PKD (setiap hari), Hal yang sama tctjadi pula pada Pasar Mijen, Pasar Piji, Pasar Jekulo, Pasar Bcsito, Pasar Brayuug, Pasar Kalirejo, Pasar Wates dan Pasar Wef!,'U. Untuk komplek PKI, Jati, dari 20 objek rumah rnakanlwarung yang ada, hanya empat rumah makan/warung rcstoran (PP.1) makan makan yang mau bayar pajak sedangkan lainnya tidal ada yang mau bayar pajllk restoraa (PP.I). Ini berarti masih hanyak snmber-sumber potensi pajak restoran yang belum tergd!i secara optimal. 5.5 S.S.l Analisis F-fektifitas Pajak Hotel dan Restoran Efektifit:u Pajllk Hotel Dalarn penghitungan lingkat cfolctivitas pajak hotel ini, realisasi penerirnaan pajak hotel pada tahun 2007 akan diperbendiugkan dengan potensi pajak. hot.el tahun 2008 yang diasum.man sama dengan potensi pajak prajak hotel tahun 2007. Jika angka yang dihasilkan menunjullin angka yang semakin besar (mendelcati 100 person), mnka basil pcmwigutan pajak hotel menuojukkan kinaja yang semakin efektif IJengan menggunakan model rumus (3.5), yang terdapat pada Bab IJI, maka basil yang diperoleh adalah : Efektivitas Pajak Hotel c Rp 295.542. 750 Rp 1.053.749.466 x I 00 % - 28,0S 04 Hasil perilitungan tersebut di atas terlihat bah wa efekti vitas pemungutan pajak hotel tahun 2007 adalah sebesar 28,05 %. artinya masih ada 71,95 % potensi pajalc hotel tahun 2007 yang belum dapa.t direalisasikan penerimaan pajaknya. Unlveisitas. lrdonesia 79 Hai ini rnenunjukkan bahwa pelaksa.oaan pemungutan pajak hotel di Kab. Kudus dalam tahun 2007 dapat dikatakan sangat tidak efektif, karcna hasil rca!isasi penerimaan pajak hotel hanya mencapai kurang lebih 114 bagian dari potensi pajak yang sesongguhnya. 5.5.2 Efektifitas P•jak Restonn Penghitungan tingkat efektivitas pajak restoran ini, realisasi penerimaan pajak restoran pada tahun 2007 akan diperbandingkan dengan potensi pajak restoran tahun 200& yang rliasum.~ilcan sarna dengan pntensi pajak pajak restoran tahun 2007. Dengan menggunakaa rumus 35 ynng terdnpat pnda Bob III, maka hasil yang diperoleh udalah : Efektivitas Pajak Restoran = Rn - 3,39 % 383. 990.444 R4) 11.323.168.786 x I 00 % Hasil perhitungan tersebut di atas menunjuidwl bahwa efolctivitas • pemungutan pajak. restoran tahun 2007 adalah sebesar 3,39 o/o, ini artinya masih ada potensi penerimaan pajak restoran tahun 2007 sebesar 9<",61 % yang belum (faplll dipungut pajaknye, i"Jal ini berarti pclak$'1ouo pemunguron pnjak Restoraa di Kab. Kudus dalam tahun 2007 dapat dikatakan sangst tidak efektif, karena posisi basil reallsasl penerimaan pajak restoran berada di hawah 4 % ~ri potensi penerimaaa pajak restoran yang sesungguhnya clan juga pcescntascnya jauh lebih rcndah daripada tingkat efektitiJas pemungutaa pajak hotel tabun 2007 yang berada pads posisi ?.8,05 %. Bila efektifitas realisasi pajak. restoran dil>andingbn dengan jumlah potc:nsi pejak sctclah ditambah dengan poteasi pajal resloran yang belum terdata di Dipenda maupun dinas/iastans! di luar Dipenda, maka tingkat efektifitas pajak restoran pasti sernakin keci L Unlve-rsitas lndone$ia 80 5.5.3 Erektifita!I Pajak Hotel d:ion Restoraa Dengan membandingkan antara realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran tahun 2007 dcngan poteosi penerim= paj ak hotel clan rcstoran tahun 2008 yang diasumsikan sama dengan potensi pajak paiak hotel dan restoran tahun 2007 melalui rumus 3.5, yang tcrdapat pada Bah II.I, maka diperoleh basil Efektivitas PHR Rp 679.533. 194 x I 00 o/o Rp 12376.918..252 = 5,49 ",{, Hasil perhitungan tcrsebut mcnunjukk.an bahwa efektivitas pemungutan pajak hotel clan restoraD tahun 2007 adalab sebesar 5,49 %, ertiaya masili ada potensi penerimaan pajak hotel dan restoran tahun 2007 yang belum dapat direalisasikan penerimaae pajabiya sebe:sai: 94,51 %. Hal ini berarti pelaksanaan pemWJg111.lW pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus dalam tahun 2007 dapat dikmkan sangat tidak efekrif, karena basil realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran hanya * 5 % dari potensi penerimaan pajak hotel clan restoran yang scsungguhaya, Tingkat efckrivitas pajak hotel scbesar 28,05 %, pajak restoran scbesar 3,39 % dan tingkat efelnivitas pajak boiel dan restoran sebesar 5,49 % tersebut dapat diartikan bahwa sebenamya target peoerimaan pajak hotel dan restoran yang selama ini tel ah ditetapkan cleh Pemda Kab. Kudm masih sangat jauh di bawah potens, yang sebenamya, oleh karena selama ini Dipenda dalam menctspkan target paj:Uo: hotel clan reseoraa, ~ bcsar selalu ber<lasarbn pada realisasi tahun sebelumnya yang ditambah dengan keaaikan beberapa persen sebagai target pajak. hotel dan restoean atau bisa j adi target pajal hotel dan restoran mcmang ditctapkan sedcmikian rendah dengan tujuan agar pada tahun yang bersangkluan n:aHsasi pajak h<Jtel dan restoran dapat letap tercapai di alas JOO% dari target pajak yang ditetapkan. Universftas Indonesia 81 BAB\o"J KESIMPULAN DAN REKOMENOASI 6.1. Kesi m pulao Dari hasil penghitungan dan analisis data yang dipcrolch dalam deskripsi diaras, rnaka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : I. Upaya pajak. Pemcrintah Kab. Kudus daiaJn menaikkan persentase penerirnaan pajak hotel dan restoran terhadap nilai tarnbah PORB Kab. Kudus atas dasar harga berlaku sub sekior hotel dan restoron sebagai basis pajaknya selama ini beluar rnenunjukkan kemajuan yang bersrti, dimana upaya pa,jak tertinggi yang dilakukan oleh Pemerintah Kah. Kudos adalah pada tahun 2007 baru mencapai 0,2705 %. 2. Eflsiensi pengelolaan pemungutan Pajak Hotel dan Rcstoran di Kabupaten Kodus dapat dikatakan cukup efisien. okh kareaa rata-rata tingkat efisiensi setama 7 (tujuh) tahun yaitu dari tahun 2001-2007 sebesar 7,42 % rnasih di bawah 10 % .. '\rtinya dalsJn mengbasilbn sedap penerimaan uang pajak sebesar Rp 100,- maka biaya yang dikeluarkan adaJah R:- 7,42,-. Narnun angka ini tidak termasuk biaya gaji ~ biaya perawatan gedung maupun biaya operasional, sehingga bisa saja anglla yang dihasilkan under estimated. Dan j uga angke tersebor tidak st:SUai dalam pelahanaannya, karena adanya kebocoran dan penguupan peoerirnaan pajalc oleh perugas pemungut pajak. 3. Target pajak hotel dan restoran yang ditetapkan untuk tahun 2008 tidal berdasarkaa pada potensi penerimaan pajak yang sebenamya, namun hanya bcrdesarkan pada rcalisasi pajak hotel dan restoran tahun sebelumnya yang ditambah perkiraan kenaikan bebcrapa persen, Hasi! penghitungan estimasi potensi peeerimaaa pajak h.otel tahun 2008 !ldalah sebesar Rp 1.053. 749.466,bila dibandingkan dengan target pajaknya maka ada sclisih sebesar Rp 762.849.466,- atau target pajak banya 27,94 % dari potensi pajaknya, kemudian estimasi poteasi penerimaan pajak restoran t:ihun 2008 adalah sebcsar Rp 1L323.I68. 786,-, dibandingkan dengan target ~;aknya tahun 2008, ada selisih sebesar Rp 10.942.568.786,- atau target pajak hanya 3,36 % Univer.silas Indonesia 82 dari potensi pajaknya. Sefanju111ya estimasi potensi penerimaan pajak hotel dan restoran tahun 2008 seluruhnya adalah Rp 12.376.918.252,- dimana target pajak bole! dan restoran tahuo 2008 adalah Rp 675.000.000,- sehingga tampak ada selisih sebesar Rp 11.701.918.252,- atau target pajak hotel dan rcstoran hanya 5,45 % dari potensi pcnerimaan pajak hotel dan restoran, 4. Selama ini penerapan tarif pajak 10 % yang telah dnetapkan oleh Pemerintah Kab. Kudus dalam Perda Hold dan resroran bdum bcijalan secara optimal rum bcrada jauh di bawah tarif pajak yang telah ditetapkan. Hal ini terbukti dari rata-rata tarif paiak hotel yang ditera]ll<:an untuk setiap hotel (16 hotel) yang ada di Kab. Kudus pada tahun 2008 adalah 3,34 % dari estimasi omzet hotelaya, yang berarti tarif pajak yang diterapkan PJaSih lruru.ng 6,66 % untuk setiap horelnya agar dapar mencapai tarif pajak I 0 % seperti yang diatur dalam Verda No. 12 Tahun 2006. Dao untul rata-rata tarif pajak restoran yang diterapkan pada restoran (58 sampel pada Dipenda Kab, Kudus) tahun 2008 banya mcncapai 0,51 % dari estimasi OllJZCt restoranaya, sehingga ~dapat kekurangan sebesar 9,49 % untuk mcncapai tarif pajak 10 % sesuai Perda No. 6 Tahun 2006. 5. Efektivitas pemungutan pajak hut.el J311. restoran pada tahun 2007 dapat dikatalran sangat tidak efektit, oleh karena baru mencapaj 5,49 % dari p0tensi pajak hotel dan restoran yang ada. J\rti.o.ya masih terdapat potcosi pcnerirnaan Pajak Hotel dan Restoran IW1un 2007 yang belum dapat direalisasikan sebcsar 94.51 %. 6.2. Rekomendasi Beberapa hal yang pertu penulis rekomendasikan dalarn rangka peneapaian pencri.maan pajak hotel dan restoran yang optimum, yoitu : l. Dipenda Kab. Kudus dalam rnengelola pajak hotel dnn rcstoran, sebaiknya melakulrau penghit.un~ poteoisi penerimaan Paiak Hotel d1111 Restoran .setiap tahunnya secara periodik dcngan memperharikan pertumbuhan ckonomi yang ada di .Kab. Kudus khususnyn .Wai tambah PDRD Kah. Kud1L~ atas dasar harga berlaku ~ub sektor hotel dan restoran pada tahun sebclumnya, dan juga Univel$itas lndoMsia 83 melihat perkcmbangan jwnlah kegiatan ekonomi di bisnis Hotel dan Restoran, sehingga target pajak yang ditetapkan tidak begin, berbeda jauh dari potensi penerimaan pajak yang sesungguhaya. 2. Agar Pemerintah Kabupaten Kudus, khususnya Dinas Pcndapatan Daerah dapnt memperluas baais pajak restoran dengan cam melakukan pcndataan kembali terhadap objek restoran/rumah rnakan/warung makan, khususnya yang belurn masuk daftar sebagai wajib pajak, melalrukan pendataan secara intensif melalui peremajaan data tentang jumlah wajib pajak obyck restoran/ rumah makan/warung makan yang ada dalam Kabupatcn Kudus setiap tahunnya serta memberi masukan kepada pihak Iegislati f tentang ohjek pajak rcstorsn potensial yang belwn digali oleh pemerintnh daerah. 3. Agar Pemerimah Kabupaten Kudus, khususnya Dinas Pendapatan Daerah dalam pe.laksanaan pemungutan pajak hotel dan restoran dapar benar-benar mencgakkan aturan dan menerapkan larif pejak sebesar l 0 % scbagaimana yang telah ditetapkan dalam Perda Kab. Kudus tentang hotel dan restoran tahun 2006 tersebut, sehingga target pajak hotel dan restoran yang ditetapkan pada tahun ke depannya dapat mendekati potensi penerimaan pajak. hotel dan restoran yang sebenarnya, 4. Langkah patting yang perlu dan harus dilaksanakan penerirnaan umuk peningkatm pajak hotel dan restoran di Kah. Kudus adalah pengawasan IC:rhadap pctugas pengutip pajak WJluk. mertjamin kejujumn dan craosparansi pengumpulan pajak hotel dan restoran di Kab, Kudus, sehingga kehocorankebocoran dan peny.impangan pcmungumn pajak yang terjadi dapat dikurangi atau bahkan tidak tcrjadi lagi. 5. Agar kiranya di masa mendatang, ada kajian lebih Janjut mengcnai darnpak kenaikan t.arif pajak restoran mendekati tarif pajak yang te\ah ditetapkan dalam Perda Kab. Kudus yaitu sebesar JO %, terl!adap perkemoangan pencrimaan paiak restoren serta perkembangan jumlah bisnis restoran yang ada di Kah. Kudus. Unlv&raitas lndonesla 84 Keterbawan Studi Terlepas dari bebcrapa temuan penting yang dihasilkaa, pcnelitian ini rnasih memili.ki keterbetasan, antara lain : I. Penelitian ini belum merupal;.an peneliuan ieraedap kescluruhan populasi restoran/rumah makan/warung makan dan atau Pl([, yang terdapat di Kab. Kudus karena keterbatasan wiikt\1 penclitian, untuk mengetahui potensi pajak restoraa tahun 2008 berdasaikan data wajib pajak yang ada di Dipeoda Kab, Kudus maupun dinas/instansi di luar Dipenda Kudus maka sampel yang diamhil hanya mencakup ?.O % atan l 12 sampel dari jumlah populasi yang ada yaitu 564 resioran/rumah makan/warung makan. sehingga muugkin kurang bisa mcnggambarkan kondisi yang sesungguhnya, oleh karena jumlah pengunjung dan om7.('1 psda sctiap resroran : rumah makan sangat beragam. scdaogkan berdasariran hasil observesi di lapangan, penuJ is meogetaliui bah wa masih banyak objek rumah makan yang belum terdata clan dipungut pajak restorann ya ol eh Pemerintah Kab . .I( udus. 2. Diharapkan adanya pengembangan dan kdanjutan dari penelitian ini mengcnai perhi~ potensi peoerimaan pajak hotel clan restoran di Kabupaten Kudus dengan menggunak1!J\sampel yang lebih besar ataupun lebih baik lagi mcngadakan penelitian populesi, schingga menghasilkan estimasi yang lebih konsisten dan bermanfaat untuk masa yang akan datang, Unfvelsllas Indonesia DAFTAR PUS1'AKA BUKU Arsyad, Lincolin. dan Soeratno. (1993). Metodolog) Penelltian umuk ekonomi don bisnis. Penerbit Unit Penerbi; dan Percetaken (UPI') Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. Booth, Anne. (2000). Upaya-upaya Vntuk Mendeselllralisasilcan Kebijaksanaan Perpajakan: Masulah Kemampuan l'erpajukan, Usaha Perpaiakan don Pcrimbangan Keuangan (do/am Hubungan Pusat - Daerah Dalam Pembangunan), Cetakan ketiga. PT. RajaGrafmdo Persada, Jalarta.14240 Brotodihardjo, R. Santoso. (2003). Pengantar llmu Hu/rum Pajak. PT Reflka Aditama, Bandung. Davey, Kenneth. (1988). Pembiayaan Pemerintahan Daerah (Pralctek-Praktek /n1ernasionaldan Re/evansinya bagi Dunia Ketiga), UI Press, Jakarta. Devas, Nick., Binder, B., Booth, A., Davey, K., dan Kelly, R., (1989), Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia, Edisi Terjemahan, Lembaga Penerhit FF UI-P~ss,Jakarta Hulr.um Pajak. Penerbit Salemba Empit (PT Salemba Emban Patria), Jakarta 12160 Iliyas, Wirawan D. & Richard Burton. (2001). Ismail, Tjip. (2007). Pengaturan Pajak daerah di Indonesia; Penemt Yellow Printing, Jakarta. Jones, Benard. (1995). Local Goverment Financial Management, !CSA Publishing Limited. Kaho, Joitef Riwu. (2002). Prospek Otonomi Doerah di Negara Republik Indonesia. Cetakan Keenam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.14240 M. Singarimbun dan Sofian Efeodi. (1995), Metode Penelition Survei, LP3ES, Jakarta. Mardiasmo dsn Makhfutih. (2000). Perhitungan i'otensi Pajak dan Retribus! Daeruh di Kabupaten .~agt:lang, (Loporan A.khir, Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dengan Pusar Antar Universitas), Studi Ekono.rn.i, Univcrsitas frddjah Mada, Yogyab1ta (Laporan Pcm.elilillll). Panca Kurniawan dan Agus Purwamo. (2004). Pajak Daerah dan Retribusi Doerah Ji Indonesia, Bayumedia, Malang. i Unlversltas Indonesia Poda dan Sullivan. (1995), Kamus Ungkapan Indonesia lnggris, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Salim P dan Salim Y. (1991), Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer , edisi I, Modem English Press, Jakarta. Siahaan, Marihot P. (2006). Pajak Daerah don Retribusi Daerah, Edisi 1-2. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.14240 Sidlk, Mahfud. (2005). Optimalisasi Pajak Dacrah <hill Retribusi Daerah Dalam Rangka Mcniogkatkan K.cmampuan Keuangen Daeeah (.talam Pemikiran dun Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir 1997- 2005 Krisis dan pemulihon Elronomi), Kanisius, Jogjakarta, Singariinbun, Masri.dan Solian Efl'cndi,(1995). Metvde penelitiun suryai, penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta. I 1420 Simanjuntak, Robert A (2005), Kebijakan pungutan daerah di era Otonomi (l'emikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam setengah Abad Terakhir 1997-1005 krisis dan Pemulihan Emnomij, Jogjakarta, Kaaisius. Simanjuntak, Robert A (2005), Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah ( dalam Pasang Surat Otonomi Daerah Sketsa Perjalanan JOO tahun), lnstitute for Local Development, Jakarta Suadi, Arif, (1997), Sistem Pengendolian Manajemen, .Edisi Penama, BPEP, Yogyakarta. Soemitro, Rachmat., (2002), Dasar-dasar lluAum Pqjak dan Pojafc Daerah, BT Ercsoo, Jabrta. Triatmoko, G. Dewanto, (2001), Potensi; Ejisiensi dan Efeklivitu.v Pemunguusn Retribusi Termina", Tests, S-2 PPS UCTM, tidal dipublikasikan. Waluyo dan Wirawan B Ilyas, (2000), Perpojakan Indonesia, Cetakan kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakortn. 12160 W aluyo, (2006), Pcrpajakan Indonesia, Salemba Empa1, Jakarta. ii U11iYerslt.as lndoaesi;i J urna!/M11ki1lah!Seminar Buk.u Panduan Hak dan Kcwajiban Wajib Pajak, (Thursday, 27 December 2007) hltp://\1-'WW.Dajak.gQ..id Jannl, A. dan Rahayu, A., (1997), '' Analisis Pajak Pembangunan I Perhotclan sebagai Sumbcr Pendapatan Asli daerah ? , JEP., Vol. : 2 No. : 3, 312 · 323. Martani, Dwi (Staf pcngajar FEUI). ; Kepatuhan Pajak Dalam Perpajakan [Transparansi Akuntabilitas). Economics Business Accounting Review!EBAR, l::disi I Nopember 2005, Dcpanemen Akuntansi FEUI, Depok, Mahi, Raksaka., (2000), Prospek Desentraiisasi di Indonesia Ditinjau dari Segi Pemerataan Antar Daerah dan Peningkatan Efisiensi, Centre for Strategic and Intemanonal Studies, Vol. 56 -65. MRhi. Raksaka, (2005), Peran Pendepatan Asli Daerah di Era Otonomi, JEPI Vol. VI No. 01, Jakarta. Priyadi, L"., (1999), Efisiensi Tataniaga Dalam Mengembangkan Agribi:snis. . lumal Altuntan.ti, Manajemen dan Sistem /11.fonnasi. April, 254- 26S. or Reksohadiprodio, Sukaoto, (1999). ''Uovemmcnt Indonesia Tax Revenues", Juma! ElcolfQmi dan /Jimis Indonesia, Vol. 14, No. 4,1-3. Sidik, Mahfud, (2002), Perimbsngan Keuangan Pusat Dan Daeeah Sebagai Pelaksanaan Desenttalisasi Fiskal. {Aruara Teori dan Ap/ikasinya di Indonesia), Seminar "Setahun lmplcmcntasi Kcbijaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia" Yogyakarta. Woroulallli, Arti Dyah. (2006 }, Penghimngan poiensi penerimaan paiak penghasilan (PPh) di Indonesia. (Jurnal Kebijakan Ekonomi Vol. 2 No. I Agusms 2006) diterbitkan olehProgram Ml'KP FEUI. Hal. (37-61). Pcralunm P11:nanda.og•uncbogao Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tenrang Perubahan Ll.J No. 18 Tahun I 997 tentang Pajak dan Retribusi Dserah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 teotang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemermtah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajalc Daerah Peraturan Daerah Kabupatcn Kudus No. 6 Tahun 2006 tent&lg Pajak Restoran. Peraturan Daerah Kabuparen Kudus No. 12 Tahun 2006 tentang Pajak Hold. Kudus Dalam Angka 2001 - 2007, Pencrbit Badan Pusat Statistik Kabupatea K.udus. iii Universitas lndonesla I Lampiran 11PKPe SURVEYPERKEMBANGANEKONOMI DJ BIDANG PERHOTELAN KUESfONER PENEUTIAN PENDAHULUAN Survey ini dilakukan Hanya Untuk Keventingan Akademjs. dalam rangka menyelesaibn Tesis pada Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakaa Publik pada Fakultas J;-;konomi Universitas Indonesia Tahun Akademik 200712008. Adapun yang menjadi tuiuan dari survey mi ada!ah untuk mcngetahui Perkembangan dan Kemajuan Ekonomi Rakyat di bidang Perhote!an di Kabupaten Kudus. Survey ini dilakukan terbadap sernua hotel yang berada di wilay-.ili Kabuparen Kudus. Jawaban yang Dapak/Ibu bcrikan dijalpin ll.entbii,;U.11oov11 dan atas kesediaan Dapak!Ibu membantu ke1ancaran survey penelitian ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besamya. Kudus, I. Nopcmber 2008 DATA RESPONDB:"/ I . Nama Hotel/RlJJilah Penginapan 2. Statu~Rcsponden a. Pemilik b, Mauaga c. .. 4. Nama Hotcl/Rumah Penginapan 5. Klasifikasi Hotel/ Rumah Penginapan . ······~····················· ····-~···· . a. Hotel Bintang I b. Hotel Mela1i I c, Pesanggrahan d. Wisma ( Lingkanlah saJah satu pilihan yang dianggap paling 6. Alamat scsuai). Jin - . Desa/Kelurahan : Kecamatan - -·--· ·- . ......................................................... Telephone "'''''"••••••••••_.,,,,,,,, 1 HO•••••••• ······· .. oO.o - Q, "' l'J') t--+--+--t~t--+--+--+----1-~l---l---1-----l-----l--l~l--- ·- I--+--+-- .. ··--1---l---1--1---1-_J. ~~ ·- --·· .... 1l g= M =--+--+-t--+-+---l--+--f--+--1--1---1---1-~-l--~ ;:I .cl > • Q e--iz , __ ...__..._-+-+--+-+--4--1---+---1-~--l--.l-_.J_--IL--L-1-_J .. .. ..c:i .. - a ...e -= a g a6 "' = §:tac.; 5 o < lllVii!!<~ t---~--+-!--+-~-+--+-+--J--L--L--1-+---l--l----· ... - ..; -i Lampiran I 2. Fasililas lain yang tersedia di Hotel. F11.~ililas No. Jumlah Tarif(Rp) R11angan ' Rata-rata Pem2kaiao Ruaogan per bulao K.husus unruk Tam11 I. Hotel/ Rumah Pen2iaanan • Fasilitas Olah Raga I ·--······ - Tempat Sew __ - Tempat fitness .... - ......................·. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . -· • Fasilitas Hiburan L----- ' - Tempat Karaoke - Night Club -- . ......... ............. ' .... .. ...... .. . ......... ... -·2. .•.Uatuk kegilltan . .. . .. acara/ Pertemuan • Aula/ Hall --'- • R.uangllll u11tuk meeting/seminar • ······ .................... .. --· • . "" .......................... .. ] ..... Lampiran 2 SURVEYPERKEMBA~GA.~EKONOMI DI BIDANG RESTORAN/RUMAH MAKAN KUESIO~ER PENELITIAN PENDAHULUA..'I Survey ini dilaknkan Hanya Untuk K~eentingan Akademis, dalam rangka menyclcsaikan Tcsis pada Program Studi Magistcr Pcrcncanaan dan Kebijabn Publik pada Fakultas Ekonomi Unlversitas Indonesia Tahun Akademik 2007/2008. Adapun yang menjadi tujuan dari survey ini adalah untuk mcngetahui perlcembangan dan kcmajuan ckonomi rakyat di hidang usaha Restoran/Rumah Malan di Kabupaten Kudus. Survey ini dilakukan terhadap beberapa RestoraoiRumah Makan yang dijadikan sebagai sampcl pcnclitian. Jawahen yang Rapakllbu berikan dijamin kenb.asiaannya dan atas kesediaan Bapak.llbu membnntu kelancaran survey penclitian ini, saya ucapkan terima wih yug sebesar-besarnya, Kudos.. I. l. Nopember 2008 DA.l'A KESl'UNDEN Nama R.estoranl RwnahMakan 2. Status R.c:spondcn .................................................................. a. Pemilik b. Manager c. . 3. Nama Pemilik Restoran/ Rumahmakan 4. Klasifikasi Restoran/ RumahMakan . ................................................................... a. Restoran b. Rwnah Mak.an c. W=g Mok.an d, Pedagang Kaki Lima ( Lingkarilah salah satu pilihan yimg dianggap 6. Alamat paling sesuai). Jin. . Desa/Kelurahan: Keeamatan Telephone I . .. . ·············~• . Larnpiran 2 II. DAFTAR PF,RTANVAAN Isi dan jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenarnya. No. Uraian Jumlah Peoguojuog : 1. Kcadaan Normal Musim .Rltmai (Orang) (Oraog) Musim Sepi ··-- (Orang) ' ····· - Rata-rata per hari - Rata-rata per minggu · Rata·rata per bulan 2. ' .. Omzet : (Rp) - Rata-rata per bari .. ·--. • Rata-rara per minggu (Rp) (Rp) -·· • Rata-rata per bulan 3. Dalarn setahtu1, berapa minggu I bulan kira-kira, musim ramai peogunjung? 4. . .............................. Mimuru I ............................... bulan Dalam setahun, berapa minggu I bulan kira-kira, musim sepi pengunjung'! ................... . .......... Minggu I --·-----------·-············... bulan 2 ! : ..l • ~' ' i "i ' "e . . 1-,r.-,+8=+~.r.-,4~=11 :ll $ . ~.., '' ~· .. • 0 • 0 s 0 I ' ~· ' ' ' :e ... '8 .. 0 d 0 "'0 . .'. ·~d 0 0 . "'~ ·~ 0' ' ::l 0 'N ' ~ • .. ti) • :3- .. ~ • '" o"' ',' ·~ ' .. Q r:> 0 m' .. ...s ~ '~"'. ' ~ . "'s ... " ' ·12 1;; ' • 4 • ... ~ 'IO .. ; ' ' 4 t ' 0 .. ' ' d ~'' 0 'i'~ 0 0 i1-~--~.4:1i='~,+.,.+.,.+.,.+.;;;.+.~.~ -ee.. .. 8~ I~ ·~ 0 ' 0 ; d <> 'l., ~ t;; .. ~' 0 0 ~ ''°''' 0 . ,., .. . "' ...~ d ! 0 . . ·~ . "'.. .. ' 0 ~lil.+!2,...j.~:f:;;,...j.;;i,..jii...l~:;;""Sl,f..,',4.iil.+..,.+.~ c:i~::~~~~~ 0 r .. :;! ~l"..+~,~~ lc:i 0 ' • ti! ' 0 .. .. "' "' ' • "' •• :i' !il a ~.~.~.+~=+~.+.4...l,~~.+..,.+.ct~,!I 0 0 Q ;OOcidO ~ :s :1: ::! .. ....; \'.: ·~ ~~:IJi~ oonoo .... ~ . "';;; 0 ... .. ' N 0 0 i I~ 0 •o ~~:g~g· o<'l .... "" 00000 00 0 .... 6 .... '° . . . ' l(l d 0 . "'~ ..... N 0 ·~ 0 <!ll":la~:il •• !<I Ooooo ' 0 ~ d 0 I Q = ' . ;; ...;:; . 0 0 ' . ·1~1·. c 0 ,... _.,. . o<; 00000 . !! . ' . . ' ,, I'' "' •o "' "' s~~~:'! ogcijc·c +--1--1--HH--f- I ~ 1------<>-'=-t..: .f r+ ,<'i, ""'· 0 0 ~o""'•+.,+!!!.,_+,_..,... ._--t,.,""'·r-,,+; t ... 0 'R d ~ ~ 0 0 g ... 0 ~--1--1--HH--f- . . 0 .,"' ~ . ' lil ' 0 ...• .."' .,,... "'.... e ·;-- ... ;!. ~- ~ is: .... ~ ., .... ~ ! - ; ... ~ i ·oi!- "'... D C: ~~-..= .:I 'C """ ... i ...! "'~ " ~ "' Q 5 .II s .!: ~ -~= ;;-- t. c: :r ; .c ~4"o\ ~. ~!'.:! ....S-,..=e. .tt" §. ... .x ·5 Ii: ~ii I Q ., - ..., .. .I! jijJ ll jl; §8 wd - :::; .~. :2 J "".... ~. I- ... ii& ..,.. ::2 /;... ~ ~ ~ !::! !::! ~ ~ ~ ~ ... ...~ "l s"' ~ "' ~ ~~ !::! ~ ~ i - ~~ t! ... c;i § § i£ .. .,.- !'I i;: ' ~ :;:: :>: ' i;i :;;: ~ Zl<:> .... ::: "! .. ~ .. ,., Sl... ! :; !il 0 - .... 11'1~ "' . ... :& § ~~ ~ I! § g .... ~ ~ ::l ~ ~ ;:;~ I ~ ~ ~ §~ ;ii s ~§ ~ § §§11 § ~II§ ~~ ~~I ... ~~~I - ~ 1.: -- § g g") ~ § 8 ~"' ~ E ~ 8 ~o ~ ~"' .... . - - .. .., .... :;; ....., .... .., o- - i j~ j f: ~ .. ~ ~~ Sol ~~ ._ ::. ('I i ..;: ~J J f r J ! f"' ~ ~ ~ §~~ ~ i I~ i~!.. I ~ c> i..;: j .:: .i "' i:.> _.,.. < ~ ] ~ .... .... l.,.. s §. ~ - - ... .. ... :r:: - "' ·~ -.... 2 ;!; ~ i 'ii u~ -e '::! ~ ~ ... "' sjJ ~ ~ ·;i ~ ~ j! ~ ~ ~ ~ ~ ·i:: 1f ~ § § § § ~ § § ~ §. "' 2 ~~ s 8 .... Zl ~ ~ .... .... ~ill .... ...• -s "' AV> .... "' "' .... 31 7, ~. :s ~ ~~ <r. 0 - ~ ..; .., ! j ~ "' ... ") .- .... ~ z• '"'.! e- ii"' ~ ~ .... ...,"' :ii e :2 ..•• ~ ~ NO "' <::> :;;;g ~ ""~ :.:! i= Ill E' •J:: ... .... .°' ..,_ s .!'; ;; - ~~ ;;; 0 C: D §~ . 0 ~ 0"' : t I' ~ f 'C !rJ.;;; - J lg~ .,_ "' .. ~~ ~g .., ~ ~~ ~ • e~ ..... "' 0 ~~ c;; 5... i ;:; .. I - ~ ~~ -......"' i :;; .. j .. . - . e "" 'i ~ oF-- .. -I! ~"N ~A.; ...jj i!i • -l--l-++-11-1-+-+.. _... ~· - ~0 s ~ ·i ~ - .. Ii 11-+-f~""e H-+-1--l"a'l--+-+-+-+-F']+-+-+z=ii 1-t--r!=is - - 0 :I .u.us H-+i , ' ' o N ...•"' : ~ • ~ _, -e ...0 § § ;;- g... .. wg 1~ .. 8: a .. 0 .... II•i' . "'1:t- " f I r . "' ..- - e "C .!! ~ )( li ~ E~ Oj . "' "' • • .. !in " ...... "' 0 .. • • ' lw NN .. . ,~ .... §§~ 000 888• ~~~ .. . ' ' . .. .. ., ...... ~ ~ "'~ i ~ j li " ,;! ll .. c j ' ' ' ... . .. I l-l-l--1-1-1-1--1-1-1-1-1 ~~ ..... - t ·- "' : ir; e e21 " E ~ •" m '"la. I :r... ., 1~1:::- ....... l ,_ l L- \ §l§ ooo oo., n,. - g§~~~§ ~§8.~~~ --~ ) I • 0. "' s0. g ·~ -N-----M--N-N ~i -- 8 0,. 8 .,., ~~ ~ t-- - N .. - oe ~ .a ... ..!! E! i::.. e .... ::I {LJ " NM-~C""'> ...... ----:!? --~<"1---~~ 00 §§8§8 g gggggg ~ a. , .. ON~~O ~ f:ti<O~~OailCI: E ...- -' T""" r- '°' T"' §§gl gg2 r-: ....- 'If "'"'"I i - I I =. ggg .... .,, - g~( U) .. c c E • .c ,... :;; E ~" .. 'C w. ::! ~i s • 1 I II. • I .. . . !• !E ·-go& I J! ~ 0 ... • I! I. • l • • • I I I . !I II I I t :l!i ~ I • f • \'· l ' . ' ' •• I ll--,,--IL-t-ll-+-+-+-1-11-Hj H--+-+-+-+-+-1l1-+-1+-+--t:;l-l--+-+--!j.... -1-1 .. oooce aocooel ooe' ooE o • 80000 o0oo _oo0ooq..,"'oo :i I oo 0o !!CL o_~o~o~, :o ~<?.,-,. ~o-, :o ae 1t 'C! "' .. ~a -. c .l:! 2 ggggg ..0. ... "'° (')<'I 1. I dl tn ~ ~ I 1 88l588 U') 88 l,<'l N t gg N C"4 ~ .. ,,. ! \ i I .c ~ 0: E I"' ·.! : !g c:.q: E "' E \ • Ill • . ,uf S:.,::;:~ l~ ; ~ ~ . t= ~N >- gi !I~I ~I ..., I r- I ol oo' ~I g, o ' o o • ~ I O 0o I _ • ~I I ;;!; ! o ! I ;;; I I ,._ ' lgl I lo ~,;:' 0-1 o ~ -e-- .... I I I lril I \ I I ' I I : a ol co o o' !Ci I I g 81 g I o q. 01 :i: ~1 i~I I ' oc 0o ~ 1 001· ~ i ' o 00\"' 00 Q 1 ~! ! o' 1o;olo\010: o~ io 000000 oo_ I 1o·o.Jo~o o o, r:;;;'o~o o"'O O~ 0 . 01010 o[c;o lONOOOO o., C:-i' cCt <:> C o l~il il~,~~~~l i l : I N \I~ I 8 o ~ I 1 'o I I 1,o8~-1 81 1,"'I !I \ I I I \ I i ! I .., I l, I l O!O olo O 00 ~ "' oo e :~~; II) ~ I - ..... I ... §8 00 00· V>O 00 I I ' 4 ' • 88 o. oo\· C) "' 0 'oj u) . ' <'ioi ' ' ' ' ii I ' • • I ~ I I I I I I gi ! l-+-+-+-+-+-+-+-1 :... :! iS t=!I l-+--1-t-tHHHl--t I "" V"l .. ~ -i .._ ..= a Q ~ - Y') N N - 0 ,.... - - - - N - \0 - 00 - - -.•• :: ~ :• • .s Q 0 z Lampiran 9 Pe1Wntase Target Terhadap Poten•I P~ak Restonn Sena Selisihnya Pada Tahun Zoo& Uotuk Sampe! Pada Q;pendll Kab. Kudus No Mama Reslor;&l'I I Rumah Makao ( %) Target Tlld Target Pajak (Rp) Potensi Pajak 334,047,000 235 ,000 .000 21.5! 12 9! 531 10.01 [RPl S.11$Jh (Rp) Potensi 1 2 KFC Ram,..,aoa Kudus CFC Plaza (Malahan Piasa) 91 .......... -,. 35,000,00C 426000000 270,000,000 3 Gryp1ha Resto 15,347,00( 286,500,000 4 5 6 Quick Cil<en 10.800,00 108,000,000 271.153.000 97,200,000 Lembur Kunng 10.000,00! 34.400,000 24,400,000 290 Ga11Jda 7,500,00( 43,200,000 35,700,000 17.31 7 Sedemana JI R Agll K 5,000,00( 72,000,000 67,000,00 6 9' 8 9 Kenari Resto 4,200,00( 36,000,000 31.800,00( Citra Muria 3,600,00( 72,000,UOO 68,400,00[ SO( 10 !(enari Kaliputu 3,600,00C 29,no,ooo 26.120,00( 12.11 11 Gado-Oado "43" 3,500,0i)( 54,000,000 50,500,000 64~ 12 Atum Sari 3,0S0,000 12.600,000 9.520.000 24.4< 13 .Aya111 Goreng Kasminr 14 Ayam Goreng Pak To 3.000.00( 138.600,000 135,600,000 2 1E 2,100.00( 21,600,000 19.500,000 9 72 36,000,00() 34,080,00( 5.3: 84,000,000 82.200.00( 2.1• 42,000,000 40,200,00C 4 2! 15 Elsa Maimbau 16 Soto Ayam Asl! Kudus (Denuh) 1,920.00C 1,800,00( 17 Karso Kar$• 1.800,00C 18 Sari Rasa 19 8akso Telkom 1.800,00C 144,000,000 142.200.00( 11.6 1 ze ,,200,00C 25,200,000 24,000,00C 4.7t 1.200,ooc 36,000,000 34,800,000 3.3: 21 Ayam Goreng H. Pumomo 1,400,00( 89,880,000 88,480,000 1.Sf n 1,250,oed 25,200,000 23,950,000 4.9E 20 Mbok Berek Mu~li111 Chinesse Food 23 Eco Roso l.050.00I 21.600,000 20. 550, 000 24 Balai Raos 1,000,00( 73,000,00< 25 oarr Cale 1,000,00( 74,000,000 72,000,000 4.~ 1.3! 71,000,000 1.3! 26 Sop Buntut Jat1 900,00( 27,000,000 26, 100,000 33< 27 RM Merpab 900,00( 18,000,000 17,100.00( 5.0C 28 SJeko 600,00C 21,600,000 21,000.0DC 2 7! 29 RM. Aldila 600,00( 9,000,000 8,400,000 30 31 Planet Cafe 600,00( 31,500,000 30,900,000 661 1.91 Bakso Selera 77 720,00! 14,400,000 13,680,000 5,0t 32 Gudeg Ploso Jl. M Basuno 720,00I 18,000,000 17,280,00I 4.0( 33 Banaran Cale 14,400.000 13,700,00( 34 Soto Ramldjan 700,00C 660,00C 35,800,000 35, 140,000 4 SE 1 8' 660,00( 36,000,000 35,340,000 i.s: 35 Cefetana Pnma Dersalam L <>mprran No Target Pajak (Rp) Nama Re9toran I Ru mah Makan 550,00C Potensl Pajak (Rp) S&lisih {Rp} 9 (% ) Tarset Th< Potensi 37 Mawarda 495:J!Q!; 30 Bakso Mitra 480.00C 3,9 RMNikkr 40 WM cnraRasa 470,lllI' 420,00C 10,800,000 21 001).00[) 108,000,000 54,00ll.000 10,800.000 41 SW1ke 385,00C 10.aoo,000 10,415,000 42 Roosy 380,000 10,800,000 10,420,000 3.5' 360,00l'. 360,00! 18,000,000 17,640,000 21.600,000 21,600,000 26,964,000 21,240,00( 21,240,000 26,604,00( 21,600,000 9,000,000 7.200.000 72,000.000 54,000,000 21,240,000 8,640,001 6,840,000 71,700,000 53.700,00C 2.0( 16' 1 s: 1.3' 1 6i 4.0( 30,240,000 9,000,000 14,400,000 18,000,000 29,940,000 36 Opor Welahan 43 Es Nusantara 44 45 Bakso Pak Jan Mumun Nasi Tahu Pak Sutar 360,00ll 47 48 49 Bakso Endang Bejangan WM.NilamSan 50 Resto Premium 51 Bakso Ma1v1nas Bae 52 Warung MenurPak Yon 360,00C 360,(1{]{ 360 00[ 300,0IX 300,0IX 300,00( 53 275,000 54 M1e Ayam Sang Rom• CinlaSari 55 Swrke Prambalan 240,00C se Pak To Dawe 57 Wal\Jllg &ll<so JI. Vei9'!1'1 58 WM. Bal'Okah 200,00( 200,00I 200,00( 46 360,00( WM. Luweh TOTAL . 250,00C 229, 125,00C 10,250,00:: Z0.505 ooc 107,520,00( 53 530,00C 10,380,000 5.0! 351 8725,004 14,150,000 10.800,000 18.000.000 17,760,001 10,600,000 17,800,000 54.000,000 53,800,00( 3, 112,804,00C 2,Pl,619,000 2.31 04• 0.8• 38! s (){ o...i: 0.5E 09' 3.04 1.7• 1.3. 1 81 111 0.31 7.~ lamp1ran RealiSul Pajak RMtoraa BUian NoYember2008 Yang Tldak Ada Target .. ajalurya Padil Dipenda l<ab. Kudus No 1 2 3 Hama Re9toran I Rumeh Tarpt Mabn Papi( CFC Swalayan ADA (Suka Akhir Agustus) CFC Ramayana Chrnesse F o<XI 4 Bekso Tsngkar 5 Nas1 Ayam Semarang 6 Ronde Mak Moyong 7 Warung Pecel Samu a Warteg Bang T oyib 9 10 11 12 Soto Semarang A Sefim 13 Soto Kerbau Mejobo 14 Soto Munir 15 Padang 16 RM Sukolo 17 RM. Minang Jaya 18 RM Krta WM Batang Na~ Nasi Taou Gg. 3 Putra Minang - - - - Raallsasi Pajak (Rp} 10,290,91 250,00<: 180,0IX 75,0IX 275,00l 270,00( 330,0IX 350,00( 240,00( 130,00! 145,00l 90,00C 225,00l 210,00C 100,00! Jagung 8al(ar Waskita 360,00C 19 Sakso Ateng - 240.00( 20 Kudus Fned Chicken 21 Warteg L.aoggacdalem 22 60,0IX Soto Semar<1ng JI Simpang 7 . . . 1,320,oo: 23 Kebab Turk1 - 180,00l 2~ 550,001 75,00l RM. 18 Blitar . 300,00C 25 Bu Mul Pucangke!llp - 270,0ac 26 :Sedernana Pegan1aran 27 Bakm1 Jawe Anglo 28 Kampung Daun Colo 29 Opor Ayam Mbal< Yem 30 Kantin Sanl3• Ria 270,0UI. - 300,00C . . 400,00C 210,00~ 270,00C: - Mulai bayar paJak Oklober 2008 2,394,47. Tulup Maret 2008 -. . Kelerangan 10 Lamprran Ho 31 32 33 34 35 36 Nama Restoran I Rumall Makan Ta.get PaJak Be10 Allugrah - 270,UOC Bu Sonat> Mejobo Chinesse Food JJ w H~yvn - 240,00( Sederhana KUdus - Pab J~ Mi Bakso - 37 Pern-pek Fany 38 Cale Trio . . 'lnugrah Cafe . 39 40 Reallsasi (Rp) Pajak Cafe HoJJv TOTAL . 315.00C 60,00C 180.0()C 300.00C 125,00[ 700,00C 270,00C 210,nnr 23,n30.39(f Keteran gan -o Lampiran 11 Cootoh Format SKPD 1. Uatllk Pajak Hotel Nu l(uhir '. l't:Mf.it!ITTAH KADUrATEN KUOUS PINAS PENDAPATAN OAJ;J<AH JL. SUNAN MUIHA 9 Kl!OUS Tclp. 431J28 ·434353 SKPDAERAH BULAN November TAHUN : 2008 KUDUS - ·----- 000004589 SURAiKl>TETAPi\N PAJAJ( DAJ::IWI ----·· NAMA -- --'--------------'--HOTELADDAS ALAM'-\T JI, 1<.HR. ASNAWI SAKAI.AN l<.RAPYAK KEC. KALIWUNGU P.2.0001603.01.0 I NPWPO 2 Januari 2009 Batas A.khir Penyetoran No. -1 URAlAN Ayat 4ll001.09.01 JUMLAII . PAJ_AK_H_OT __EL..__----·------+- ·- -· I -·-\ I HOT£LMF.LA11 I Omzet Tarn t-__.._. 1--------+-'..Q_engan hunif : I I I 000.000,00 10,00 % MasaPalak 01·11-2008 • 31-11·2008 J\Jmlah Ketelapan POkok Pajak·· \00.000.00 one Jumlah Sanksi : a. Elunoa b. l<enaikan ----1---.,..,,.,,..,,_,~0~,0.::-,0 100.000,00 l -~ratusRibuRupiah PERIIATIAN t . Harap penyt!tofan dilakul<:an pada t<as Oaerah atau 1empat lain yang dltunjuk ( BKP, PBKP, BANK ) dengao meflg9Uflakan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) 2. Apabila Surat Ketetapan Pajak ini tidal< atau kurang d1bayar lewat waktu paling ·1 i I lama 30 hari setelah Surat Ketetapan ini diterima atau ( tanggal • jatuh tempo ) j dikenakan sanksi administrasl berupa bunga sebesar 2 % per bulan. I 1--- Kudu s, 3 Oesember 2008 an. KEPALA OINAS PENOAPA.TAN DAERAH KA.B. KUDUS Kepala Bidang Operasional Pendapaton Oaerah Ub. Kepala Seksi Peuetapan dan Penagihan EKO OJUMARTONO, SE PENATATINGKAT I ~-------- -- -- - _NIP~ 500O~ [77 __ Contob Format SKI'D 2. Uaruk Pajak Resto ran Vang Dipuagur Oleh Dipeoda K11b. Kudu~ No. Kohir : PF.MERINTAH KABUPATEN KtJPUS SKPDAERAH f)INAS PnNDAPll.TAN DABRAH JL. SIJNAN MU.RIA 9 KUDIJS Telp. 431328 • 434JSJ 000004654 SURAT KP.lb1'Af'ANPAJAK DAERAH Kl'lJU;; BULA~ Descmber TAHUN : 2008 ALAMAT WN.RUWTWIK UNDAAN LOR K.EC. lJNDAAJ\ NPWPD P.2.0001194.04.12 NAMA 5 J1111uari 2009 RA 1 A. N Daw Akbir Penvetoran No. Ayat 1 411002.02.0l u PAJAK RES'l"ORAN -·----.,.1-J LAH _U_M RIJMAH MAK.AN I WARUNG MA.KAN Omzet : I 00.000,00 Tarif 10,00 % i----'-----+-Ma~s...,.a_,P....,a~ja...,.k __ Ol-12-2008 - ~-l-12-2008 Jumlah Ketetapan Pokoi< Pajak Jumlah Sank$i : a. SurQa b. l<enai'kan -- -.-· -··- Denaan huruf I 10.000.00 0,00 0,00 10.000,00 wuluh Ribo Rupiah l>ERHATJAN 1. Harap penyetoran dilakukan pada Kas Daerah atau tempat Jain yang ditunjuk ( BKP, PBKP, BANK ) dengan merggunallan Sirat Setoran Pajak Daerah (SSPO) 2. ApabiJa Surat Ketetapan Pajalc ini tidak atau 1<.urang dibayar Jewat waktu paling Jama 30 hari seteJah Surat Ketetapan ini diterima atau ( ta nggal - jatuh tempo ) dikenalcan sanksi adminislni51 berupii bunga sebesar 2 % per bulan. Kudus, 6 Desember 2008 a.n. KEPALJ\ DINAS PENDAPATAN DAERAH KAB. KUDUS Kepala Bidang Operasional PendapaUanDaerall Ub. Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan I EKO DJUMARTONO, SE PENATA TINGKAT I - - - - - - - NIP. 500 099 677 -- 2 J Larnpiran Contoh Format I. Karcis Pajak Rc:scoran (PP. 1) Vang Dipungut Olch Dinas/Jnst.aosi di Luar Dipenda Kah. Kudus PEMERINTAH KABUPATEN K1JDUS Dasar : Perda No. 3 Tahun 1998 PF.MF..RINT Ali KABUPATEN KUDUS p....,. · Perd• Na 3 Tolnm I !198 Terima Wlllg sehesar Rp. 250,- Ow1is Pembayaran Rp. 250,- Pajak PemOOl!gunanI alas d3sar J0/100 (10 pcrsen) dari petnbayaran Pajak Pembangunan I makanen dan minuman dalam Rumah Makan!Wanmg-warung wedang Wilayah Kabupaten Kudus Pem. Kab. Kudus Contoh t"orm:id2. Karcis Fajak Raco.ran (PP. 1) Vaog Dipungut Olch Dinasllmtans.i di Luar Dipenda Kah. Kudus PEMERJNTAH PEMERINfAH KABUFATEN KlfDUS KABUPATEN KUDllS Dasar : Perda No. 3 Tahon 1998 D....- : J'enla No. 3 Tllhun 1998 J Rp.100,- 1 P~ja.k Pembangunan I j ' Terim11 uang sebesar wo-••• Rp.100,- Guna Pembayaran Pajak Pembangunan I atas dasar I 011 DO (I 0 pcr.icn) dari pcmbayanlll makanan dan minuman dalaJn lt..imah Makan/Warung-wantng wedang Wilayah Kabu(Y.rteo Kudus Pem. Kilb. Kudus I:.! Lampiran 12 Contoh ftJrm:lll t. Karcii. R.:tribusi Untuk Pemakaian Ta11ah / Kekay:aao Daerah (PKD) KABUPATENKUDUS O.sar Perda No 13 Tahlln 2005 Rl!JlllBUSI P-ana •U' t<akl Um•1a. I YMQ di Kuawi P.mettnt.f'tDM'1h PtcU-aitn TalWllll KABUPATEN PEMERINTAH ;J Rp. 250,- KUDUS Oasar Perda No 13 Tahun 2DO~ Rf11UBU51 l'B>AGMG ICAKJ LIMA ATASftl •••••N T-KILPl/YAHGOIKU~l'EME111111'MI l>UIWt Rp.250,- ,,.... "•""' Tgl Tgl KABUPATENKUDUS KABUPATEN PEMERINTAH KUDUS Contoh Format 2. K:11rcis Retr"ibusi Untuk Penakaiao Ta•ah I Kekayaao Dacrah (PKD) KABUPATENKUDUS Daaar · Peola No. 13 Tahun 2005 11£11118US1 -····Kalli Uno-· --T-hll•klYntllK_.. P«r«'totah DeiW"1lh Rp.150,- P EM ER INTA H KA BU PA TEN KUDO.!_ '11 -- Dasat Pl?lda No. 13 Tahun 2005 - KDAGAllC UICI UMA ATM PDtCAUN T-NIUK/ Y-OllDIASAI Pl!lmtlll'TAH ' Rp.150,Nama Nama Tg(. Tgl KABUPATENKUDUS : PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS Contub Format Kan:is &tribusi Sampeh KABUPATEN KUDUS PEMERJNTAH Perda No. 13 Tahun 1997 KABUPATEN KUDUS PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS RE.TRIBUSI SAMPAH Pcrde No 13 Toh•• 1997 Rp.100,- RETRIBUSI SAMPAH Rp.100,PEMERINTAH 2 KABUPATEN KHOIH! Lampiran 13 PETA KABUFATl!:N KUOUS ·- .- <, • • ' Kabrq•.:11~11 Pnti , ........ • ··----~'1 \. ···~· .. 1{1·•·1•Mtf(n., ..1.. 1:~~ t~ • . '"""" _ '· • -- ..... .:.-~ < > .,!' ~. "·····"'~ • • •• •• • ' 'I ' ~p ; • • ..... 1 • ,_.,,_ ) ' ' Kubuvot"'' f),·111uk ; ..;·<J.. ~--- ~U•1:..wt ....-9:a'": ' \ ·' :.: --·-.. ...APM-.- )._ ,,.~ , • - '·' '" "-trl111p~zft~n \ -.--·,..-....:·' ~;~">1~~~~·1•", •. - ,_ 15Ul~·