R PAULUS AGUNG SETIARSO FAHIK

advertisement
PENGHITUNGAN POTENSI PAJAK HOTEL DAN R£STORAN
TAHlJN 2008 DI KAUUPATEN KUDlJS
TES.IS
R. PAULUS AGUNG SETfARSO FAHfK
Nl'M. 0706 299 290
UNIVEH.SITAS INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM MAGISTJ:R PERENCANAAN OAN KEBIJAKA'.'I PUBLIK
OEPOK
JANUARI 2009
PENGHITUNGAN POTENSI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN
TAHllN 2008 or KARllP/_TF..N KUDUS
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ekonomi
pada Magister Perencanaan dan K.ebijakan Publik
Unlversitas Indonesia
R. PAULUS AGUN(; SETIARSO FAHIK
NPM. 0706 299 290
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS El<ONOMI
PROGRAM MAGJSTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK
KEKllVSUSAN RKONOMI PERENCANAAN KOTA DAN DAti;KAH.
DE.l"OK
JANliARJ 2009
HALAMAN
PERNYATAAN
OIUSINALITAS
Tesis ini adalah hasil l:arya saya sendiri,
dan scmua sumbcr baik yang dikutip maupun dirujuk
tclah saya nyutWuui dengan benar
.Nama
R. PAI JI .lJS l\(HJN(l St:Tli\RSO FAHIK
NPM
0706 299 290
Tanggal
Ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tesis ini diajukan olch
Nam a
R. PAULUS AGUNG SF.TIA RSO FAHJK
NPM
0706299290
Program Srudi
Magister Perencenaan dan Kehijakan Publik
Judul Tesis
Penghitungan Potensi Pajak Hotel dan Restoran
Tahun 2008 di Kabupaten Kudus
Telah
berhasil dipertahaokan di badapan Dewan Penguji dan diterima
sel>agai bagian persyarotan yang
diperlulran
untuk mcmpcrolch gelar
Magister Ekonomi pada Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan
Puhlik Fakeltas F.konomi, Universsas Indonesia.
DEWA..~ PEl\GUn
Pembirnbing
Ir. Haoia Rahlna, M.Si
Penguji
Dr. Andi Fahmi
Pcnguji
Iman Rozani, SE, M..Soe..~
Ditctapkan di
Dcpok
Tanggal
)
(
Januari 2009
II
)
)
KATA PRNGANTAR
l'uji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karcna atas
limpahan berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelcsaikan
sebagai
salah
saw
persyaratan
dalam
menyelesaikan
penulisan tesis ini,
studi pada
Magister
Perencanaan dan Kebiiakan Publik Pakuhas Ekonomi Univcrsitas Indonesia
(MPKJ' FE-UJ) di Depok.
Tesis ini mengambil judul "l'enghitungan Potensi Pajak Hotel dao
R..stunm Tahuo 2008 di Kabupatcn l<ud•s", diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi peningkatan penerimaan pajak hotel dan restoran.
Bagi penulis, tcsis ini dihru-apk-1111 dapa1 dijadikan solab satu bekal wawawJ untuk
mclanjutk.au pengabdian di Pemerintah Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah.
l'ada Kesempatan ini, penulis mengharurkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbsgai pihak yang telah membantu moril maupun
materiil, bailr dalam penullsan tcsis maupun selama mengikuti kuliah di MPKP
fE.UI, dlantarsnya;
I.
Kepala J>1Lqhiodi.k.latren Bappenas beserta jajaranoya yang telah membenkan
kesempatan kepada penulis me~kuti beasiswa bappenas program S-2.
2.
Bupati Kudus yang telah memberibo ijin kepada kami untuk melak.sanakan
Tugas Bclejar,
3.
Kema Program Sfudi MrKP FE-1.Jl bcscrta jajarannya,
bapak/ibu dosen
MPKP FE-01 yang telah menetima, membirnbing dan mengajsrkan ilmunya
dengan penuh kcsabamn kepada lam.i selama mengi.kuti kuliah di MPKP
FE-UI.
4.
lbu le. Hania R.ahma, M.Si seleku dosen ptlmbimbing yang sclala dengan
sabar rnemberikan araban dan bimbingan dalam pcnulisan Tesis ini.
5. Rekan-rekan Mahasiswa MPKP Angl<alan XVU
Kelas
Pagi
Salemba
khususnya mbak Yani, mas Pur, Hendry, Masrul, Muflihun dan mas Hendro
yang banyak memhcrikan dukungao, semanga; <Ian k.erja sama selama
mengikuti kuliah di MPKP FE-UL
iv
6. Mbak Keke, Mbak Siri, Mbak Ira dan Mas Haris, yang selalu rnengingatkan
deadline.
7.
lstriku tcrcinta Lucia Reino Setiawati, SH clan Anandaku tersnY1IDg Theresia
Devina Asrnarani Fahik yang selalu mendoakan, memberikan
motivasi dan
merelakan kehilangan waktu kebersamaan selama mengikuti kuliah, serta
Bapak A. Sujadi dan Ibu Sujadi (},tcrtua) di Magclang dan juga Ibu kandung
saya, Ibu Agnes Maria Asmarabani, HA di Kota Kupang Propinsi N1T yang
selalu mendoakan dan menanti keberhasilan dan kesuksesan saya.
8. Saudara kandungku di Kota Kupang, ~TT (Mas Agus dan Mbak Ratna
sekeluarga, Mbak Rosa dan Kak Domi sekciuarga, Jeng Tina dan Om Frid Zia
serta Mbalc Emi clan keponalcanku : Ira, lei dan yang lainnya) maupun adik
lparku Dik Roni sekeluarga dan Mas Umang
di Magelang
yang telah
memberikan dukungan moril, semangat dan doa untuk kcbcrhasilan say~.
9. Sahabat-sohabatlm yang bail< bati clan selalu bersedia membantu saya (Putut
Winarno, Amin Rahmat, Dedi, Fanani, Fiza, Barnbang CNI, Adie Tuk clan
Pendi) serta semua pihak yang tidak dapat AAya sebutkan satu persatu,
Akhir
kata,
saya
membalas segala kebaikan
berharap
Tuhan
Yang
Maha
Esa
berkenan
semua pihak yang tclah mcmbantu say-d. Semoga
tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilrnu. Selanjutnya, penulis
yakm bahwa sebaik apapun basil scbuah perielitian, tanpa
sungguh-sungguh
di~rtli niat yang
terhadap perbaikan kuelitas kebijakmi, maka basil itu hanya
akan menjadi tumpukan kertas yang tidalc ad.a gunanya, Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, Untuk itu,
diharapkan kritikan dan masukan yang konstruktif demi penyempwnann tesis ini.
Depok,
Januari 2009
Pcnulis,
R. .l'AULUS AGUNG SETIARSO FAHIK
v
HALAl\1AN
l'l!:RNYA'I AAN l'l!R:st:TUJUAN
Tl:GAS AKlllR
t:'.\TUK
PUBLIKASI
J.a:l'~::'ITI'.'!GA:'ll AKADE.MIS
Scoagai sovot:J• akademik Universua«
Indonesia,
saya yang bertanda t.angan
d1 bawah
Nama
Nl'M
R PAULUS AGUNG SETIARSO fAl-!lK
(17(1/i 29') 291)
Program Stud:
'.Vlagister Perencanaan clan Kchijakan Publik
Dcpurtcmcn
llmu Ekonomi
Fukultas
Ekonorm
Jems karya
Tesi~
mcnycmjui u11t11k mcmberikan kepada
Umversuas lndonesia Hak Bebas R11yalti Nouekslu$1f (Non-exclusiv«
Jltiyaltp-Free Right) atas karya ilmiah sayn ynnl( herjudul ·
dcm. pCnJlcmb~nl!an il:nu pcn15cr.ahua,.,
l'engbltuugl\n 'Poteosi Pajak Hotel dan Restou11 Tahun 200~
di Kabupaten Kudu~
bescrta p~rar.gk.ut yang ada (jika dsperluksn) Dengan hak bcbas Royalt;
Noneksklusif' i11i Univcrsuas Indonesia berhak mcnyimpan. mengalihmedra/
formaikan, mengelola dalam bentuk panskalan data (database), rncrawat. dan
mempubhkasikan mgas aklur saya tanpa m¢mmta 14111 u~11 ~~Y~ ~dHma 1e111p
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencrpte dan •Cbogu1 P"n1ihk link
('1\')lh
Dermkian pernyataan ini saya buat dcngan sebenarnya
Dibuar dr
Pada T anggal
Depok
IJ Januan 2001)
Yang menyatakan .
VI
ABSTRAK
Nama
R. Paulus Agung Sedarso Fahik
Program Studi
Magister P~
Judul
dan Kebijakan Publik ( MPKP )
Penghitungan Pojensi Pajak Hotel dan Restoran Tahun
2008 di Kahupaten Kudus
Tesis ini mcngenai upa}'<I pajak, penghitungan potensi pajak hotel dan restoran
tahun 2008 scrta efektifitas pajak hotel dan restoran tahun 2007 di Kah. Kudus,
Dari hasil penghitungan data kuisioner penelitian, didapat estirnasi potensi
penerimaan pajak hotel tahun :zooi adalah Rp 1.053.749.466,- sedangkao
estimasi
potensi
penerimaan
pnjok
restoran
tahun
2008
adalah
Rp 11.323.168.786.-. sehingga total potensi pa.jak hotel dan restoran tahun 2008
adalah Rp 12.376.918.252,- Upaya pajak yangdilakulcan Pcmerintah Kah. Kudus
rnasih sangar rendah dibandingkan deng;m nilai tambah PDRR suh sektor hotel
dan restoran, sedangkaa tingkat efektifiuis penerimaan pajak hotel clan restoran
tahun 2007 adalah sanga; tidak efektif
Kata Kunci :
Potensi pajak hotel dan restoran, upaya pajak, efektifitas
ABSTRACT
Name
R. Paulus Aglmg Setiarso Fahilc
Study Program
Planning nnd Public Policy Master's Degree
Ti tic
The Potency Counting Of The Hotel And Restaurant Tax
in year 2008 in Kudus Regency.
This thesis concerning of tax effort, the potency counting of the hotel aod
restaurant tax in 2008, and effectively !he hotel and restaurant tax .in 2007 in
Kudus regency, The counting result from research questioner data, achievement
estimated of the revenue is a hotel tax in 2008 Rp 1.053. 749.4<i<l,- whereas
e.~.im8ted of <he revenue is a restaurant tax in 2008 Rp l l.323. J 68.786,-. with the
result that total of potency hotel and restaurant tax in 2008 is Rp 12.376.918.252,-.
Tax effort to be done by Kudus Government still very low comparated with value
added R GDP sub sector hotel and reslatlrllztt, whereas effective level the revenue
tax ofthe hotel and restaurant in 2007 was very uneffectively.
Keywords:
The hotel and restaurant tax potency, tax effort, effectively
vii
DAFTAR ISl
Raia man
i
ii
llALAMAN JUDUL...............................................................
HALAMAN PERNYATAAN ORISIONALITAS...............................................
HALAMAN l'ENGESAHAN
-................................................................
111
KATA PENGANTAR
IV
__
HA LAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAR.....
ABST.RAI<
-..............................................
DAFT AR IS(
--.................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
DAFT AR LAMPIRAN..........................................................................................
BAB
I PEl'ol)AHULUAN
_, __ ,.................................................
1.1 Latar Belakang
-·--························..........................
1.2 Rumusan Masalah..... ..
.. .•. . . .
l.J Tujuan Peoelitian..........................................................................
1.4
Ruang Llngkup Penelitillll.............................................................
BAB II TJNJAUAN PUSTAKA-..................................................................
2. l Tinjauan Umum
2. 2
Pajak..-.............................................................
2.1. l Dcfinisi Pajak. .......
,...............................................
2. 1.2 Asa.5-asas Pemungutaa Pajak.....................................
... . . . ..
2.1.3 Si~1~n1 Pemungetan Pajak...................................................
2.1.4 Kepaiuhan Pajak.................................................................
Pajak Daerah ·--.....
.. .. .. .. .. .. .. ..
.. . .
2.2.1 Dcfinisi Pajak Dae-rah.........................................................
2.3
2.2.2
2.2.3
2.2.4
Teori
2.3. J
Jenis Paiak Daerah..............................................................
Prinsip dan Kriteria Pajak Daemh......................................
Teori Total Penerima.an. Pajak Daerah Maksimum.............
Potensi, Efclcti1itu dam Efisicnsi.........................................
Potensi Pajak., ... -...............................................................
2. 3 .2 Tax Effort......................................... . .. . .. . .. . . . . .. . . . . . . . . ... ... ... ...
2.4
?..3 3 Definisi Efektifitas dan EJisiensi.........................................
2.3.4 Konsep Pengukuran Efektifitas dan Efisiensi......................
Dasar Hukum Pajak Hotd dan Restoren di Kab. Kudus..............
2.4 .1 Peraturan Daerah Ten tang Pajak Hotel.................... ... ... .. ...
2.4.2 Pcral.uran Daerah Tentang Pajak Rest=..........................
BAB Ill
METODF, PENELITIAN.................................................
3.1 Jenis dan Surnber Data...................................................................
3.2
vi
vii
viii
x
xii
I
I
4
11
lI
12
12
13
15
16
17
. 18
J8
19
21
22
25
25
25
26
27
2&
29
31
34
IJcfinisi Operasional mm ldePtiftkasi Variabel Penelitian..............
34
34
3.2.1 Definis! Operasional Vari..ool Penditian.............................
3.2.:). Identifikasi Variabel Penelitian.............................................
34
3.S
3.2.2. I Tax Effort................................................................
3.2.2.2 Potensi Pajak Hotel..................................................
3 .2.2 J Potensi Pajak Restoran.......... ... ... .. ... .. . ... .. .. .. . .... . .. ....
35
35
36
3.2.2.4 Analise; Efektifi(as..................................................
J. 2. 2. 5 Ana1isis Efisiensi ... .. . .. .. .. .. .. . .. .. . .. ... .. ... .. ...... ... . . . .... .. .
37
viii
.17
3 .3
BAB IV
Populasi dan Sampel....
..
. 38
3 .3 .2 Restoran/Rumah Mair.an.......................................................
38
GAMBARAN UMUM \VILA\'AH PENELITIAN......
4. I Gambaran Umum Wilayah Kabuparen Kudus....... ...••.........
42
42
4. I. 1 Lctak Geogra!ls......................
4.1.2 Kepcndudukan danTenaga Kcrja.........................................
42
4.2 Kondisi Perekonomian Kabupaten kudus.......................................
45
47
4.3 Pariwisata..
DAB V
38
3.3.1 Hotel....................................................................................
..
. . ..
..
..
42
4.4 Koadisi Pajak Hotel dan Rcstoran Tanun Scbclwnnya..................
411
HASlL DAN ANALISIS...........................
53
..
5.l AnalisisTax btfort..........................................................................53
5.I. I Nilai Tam bah Sektor Pcrdagangan, Hotel daa
Restoran. ..
.. .. .
..
53
5.J .2 'fax Effort Pajak Hotel.........................................................
54
5 .1. 3 Ta'< Effort Pajak Restoran.
55
5.1.4 Tax Effort Pajuk Hotel dan Restoran..................................
55
5.2 Analisis Efisiensi............................................................................. 57
5.3 Potensi Pajak Hotel dan Restoran....................................................
60
5.3.1 Potensi Pajak Hotel................................................................
60
5.3.2 Porensi Pajak R.estoran..........................................................
5 .3 .3 Potensi Pajak Hotel dan Rcseoran.,
5.4 Evalussi 'I'erhadap Pencrapan Perda Pajak Hotel clan Restoran di
64
68
Kab. Kudus..... ..
5.4.l Penerapan Perda Pajak Hotel................................................
5.4.2 l'enerapan Perda Pajak Rcstoran.........
5.5
Analisis Efektifitas Pajak Hotel dan R.e~1ot'BJI
5.5.1 EfekL\iitas P>ljak Hotel...........................................................
S.S.2 Efelctifitas Pajak Restonm.....................................
5.5.J Efcktifiw Pajak Hotel dan Restoran
_
69
69
72
78
78
79
80
BAB VI KESJMPULAN DAN REKOMENDASI.............................................
6.1 Kesimpulan.....................................................................................
81
81
6.2 Rekomeodasi..................................................................................
82
.Keterbatasan Studi....
84
.
DAFT AR PUSTAKA
UmJ)inD
ix
.•......
DAFI'ARTABEL
Halaman
Nomor Tabel
! .I
I.?.
1.3
Kootribusi [>AD Tcrhadap lOtal Relanja clan TPD dalam APBD
Kab. Kudus Tahun 200 200l - 2007(JutaauRupi11h).............................
5
Rencana Pendapatan dan Bclanja Daerah Af>AD Kab. Kudus
Tahun 2008
,.
7
Komposisi Realisasi Pajak Dacrah Kab, Kudus Tahun 2001- 2007
(Jutaan Rupiah)
_.................................................................
8
1.4
Target dan Realisasi Pajak Hotel dan RestoranTahun 2001-2007.........
10
3.1
Jumlah Populasi dan Klasifikasi Hotel.................................................... 38
3.2
Jumlah Pcpulasi Berdasarknn Iosfansi Pemungut Pajak Restoran.......... 39
3.3
Jumlah Populasi dan Jumlah Sampel Berdasarkan Target Pajak
Yang Dipungut Dipenda .... --············...................................................
39
Jwnlah Populasi dan Juudah Sampel Menurut Dinas Pemungut
Pajak Restoran Di Luar Depeuda Kah. Kudu!'.........................................
4-0
4.1
Jumlah Penduduk di Kab. Kudns Tahun 2001-2007 (jiwa)...............
43
4.2
Kepadaiae Penduduk Menurut KecaJWIW!Per Km2 di Kab, Kudus
Tahun 2001 -2007 (iiwa)......................................................................
43
Jumlah Tenaga Kcrja Indusiri Beser daa Sedang Pada Perusahaan
Rokok dan Bukan Rokok di Kab. Kudus Tahun 2001-2006 (jiwa}.....
44
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Mcnurut Lapangan Usaha di
Kabupaten Kudus T ahun 2002 - 2007 (Juta Rupiah).............................
46
3.4
4.3
4.4
4.S
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan dan Hargs Berlaku di
Kabupaten Kudus Tahun 2002-2007 (Juta Rupiah)............................. 47
4.6
Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun 2004-2007............................... 49
4.7
Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun 2004-2007.......................... 49
4.8
Perincian Target dan Realisasi J'ajak Restoran Mcnurut Dinas/
Instansi Pcmuagut Pajak Tahun 2005-2007............................................ 5 I
4.9
Target Pajak Hotel dan Ressoraa Tahlm 2008........................................
52
5.1
Nilai Tamhah Atas Dasar Hsrga Berlaku Menunlt Lapangan
Usaha (200 l - 2007) Sektur Pcroagaugim, Hoteldan Restoran
(dalam Jutaan Rupiah)
-·--------........................................
53
5.2
Hasil Penghitungan Tax Effort Pajak Hotel Tahun 2004-2007.............. 54
x
5.3
Hasil Penghirungan Tax Effort Pajak Restoran Tahun 2004-2007.........
55
5.4
F:asil Pen&hit.u.11ga.i1 Tax Effort Pajak Hotel dan Rcstoran Tahun
2001- 2007............
56
Jenis dan Jumlah Biaya Puagut Pajak Hotel dan Restoran Tahun
2001-2007 di Kah. Kudus..................................
58
Tingkat Etisiensi Pajak Hotel dan Rcstoren Tahun 2001-2007
di Kab. Kudus..........................................................................................
59
5.7
Jumlah dan Lok115i Hotel di Wileyah Kab. Kudus..................................
61
5.8
Target dan E.stimasi Potensi Pajak Hotel Tahun 2008 Unruk
Masing-masing Hotel di Wilayah IG!b. Kudus..........
63
5.5
5.6
5.9
Estimasi rocensi Pajak Rcstoran Yang Dipungut Dipenda
Kab. Kudus..............
5.10
65
c';l.imasi Potensi P1.1jllk Rc::itunw Yll.118 Dipungut DiJ~Uw;;i
l..ua.r Dipenda Kudus.......
5.11
S.12
..
6<i
Target dan Estimasi Potensi Pajak Restoran Tahun 2008 Pada
Suh T )nit Oina'l/fni;tan~i di T.uar Dipenda Kudu.~..........
67
Target den Estimesi Potensi Pajak Rcstoran Tahun 2008 di
Kab. Kudus... .. . .. . .. .. . . . . . . . . .. . .. .
5.13
di
..
.. ..
.. . ..
Target, Omzet dan Tarif Efektif Pajak Hotel Tahun 2008 di
Kab. Kudus....................
5.14
S.15
5.16
68
.. 69
Target, ReaJisasi (Dari Bulan Januari Sid Bulan November 2008)
dan F.stimasi Potensi Pajak Hotel dl Kah. Kudus...
71
Target, Estimasi Omzet dan Tarif Efek:tif Pajak Rcstoran Pada
Dipeuda Kab. Kudus...............................................................................
74
Realisasi Pajak Resroran (nnlan .lan1111ri s/d Bulan November 2008)
Yang Mclcbihi Target Pajllknya di Kab. Kudus.....................................
76
xi
DAJTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
I.
Kuesioner Untuk Hotel.......................................................................
( I]
2.
Kuesioner Untuk Restoran
I2 I
_....... . . . . .. .. .. .. . . . . . . . . . . .. .
J. Tingkat Hunian Ksmar dan A11la/H.11ll Hotel di Kab. Kudus Bulan
November 200? s/d Okiobcr 2008......................
I3J
4. Penghitungan Potensi Pajak Hotel di Kab, Kudus Tahun 2008...........
[4]
5. Penghitungan Poten$i Pajak Rcstoran Untuk Jumlah Sampel Pada
Dipend.a Kab. Kudos Tahun 2008
..
l5]
6. Potensi Pajak Restoran Pada nipen1fa Kah. Kudus Tahun 2008.........
[ 6]
7. Penghi tungan Potensi Pajak Restoran Untuld umlah Sampel Pada
Dines 1 lnstansi Di Luar Dipenda Kab. Kudus Tahun 2008.................
[7
8. Pol.t:u~i Pajak Restoran Puu11 Dinas I InsWllli Di Luer Dipenda
K.ab. Kudus T ahun 20-08
[8 J
9. Pcrscntasc Targe1 Tcrhadap Potensi Pajak Restoran Serta Sclisilmya
Pada Tahun 2008 Untuk Sampel Pada Dipenda Ksb. Kudu.s..............
(9]
I
I 0. Realisasi Pajak Restorau Bulan November 2008 Yang Tidak Ada
Target Pajaknya Di Kab. Kudus...........................................................
flO)
11. Contoh Format SK.PD Uotuk. Pajak Hotel dao Restoran......................
[11)
12. Coutoh Format Karcis Paiak Restoran (PP.l) Yang Dipungut Oleh
Dines I In.st._i di Luar Dipeud« Kab, Kmlus.......
( 12)
13.
[IJ)
Peta Kabupaten Kudus.................................
xii
BABl
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan
pemeriotahan
daerah menurut amanat Amandemen
perubahan Undang-Undang Dasar 1945 yang ke empat yalmi pasal 18 ayat 2
adalah : "pemerintahan daerah propinsi, Menih kaecparen dan kota rnengatur dan
mengurus
scadiri
urusan
pemerintahan
rncnucut esas
dan tugas
otonomi
pem bantuan". Otonom i daerah yang telah bergulir sej ak kernerdekaan bangsa
Cndoncsia
berusaha
mengalami
mclakukan
diuamika
dalam pelaksaoaannya,
setiap
daersh telah
yang tcrbaik dalam mcnjalankan pcmcrintahan
daerah,
narnun dalarn kenyataannya permasalaban- permasalahan timbul semakin banyak
dan kerap menjadi potemik,
Proses implementasi otoaomi daemh sceara efcktif dimulai pada tanggal
I Januari 200 l dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999
J>emerintabalJ
tentang
Daenih,
yang
lremudian
diperbaharui
deoga.n
dikeluarkannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pcmcrintahan
Daerah. Begitu juga dengan aruran de.;eotJalisasi fiskal yakni Undang-Undang
No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keaangan entara Pemerintah Pusat dan
yang direvisi mcnjsdi Undaog-undang No. 33 Tahun 2004 tcntang
Daerah,
Perimbangan
Keuangan
Kedua Undang-undang
perubahsn
yang
antara Pemerintah
Pusai dan Pemerintahan Daerah.
di bi.dang ownomi daerah tersebut telah membawa
rnendasar
dalam
peogelolaan
pemcrintahan
decrah
clan
desentralisasi fiskal,
Pcmcriatah
Pusar mencoba meletailan
kembali arti peniing otonomi
daerah pada posisi yang sebensmya, dengan desentralisasi kewenangan otonomi
daerah yang luas, nyata dan bertaaggung jawab kepada daerah. Yaitu bahwa
otonomi daerah adalah kewcll811gan daetah otonom uotuk mcngatur dan mengurus
kcpcntingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengaa peraturan penmdangan.
rnencakup
seluruh bidang pemerintahan,
Keweaangan daerah tersebut
keeuali kewenangan da!arn bidang
Univet'sltas lndoftesia
2
polirik luar ncgeri, pertahanan kearnanao, peradilan, monetcr dan fiskal, agama,
serta kewcnangan bidang Jain.
Pelaksanaan oconomi daerah secara bertahap akan meniadi kekuatan bagi
pemerintah
daerah
kabupaten/kota
untuk
mcnyelenggarakan rurnah tangganya scndiri,
mengurus,
mengatur
dan
sckaligus juga bcrarti adanya
penambahan beban urusan yang semula ditangani oleh tingkatan pemerintahan
yang lebih tinggi berpindah kepada tinglcatan pemerintahan yang lebih rendah
atau kabuparcn dan kota. Dengan konsekuensi bertambahnya beban kebutuhan
pembiayaan daerah yang dapat
melaksanakan
desentralisasi
menjadi tantangan bagi daerah dalam
kewenangan
tersebut.
Namun
di sisi lain
desentralisosi kewenangnn merupakan peluang bagi daeroh kabupaten dan kota
WltUk menggali, mengelola dan memanfaatkan sumber daya/potensi riil yang
dimiliki untuk kepcnungan pcmbaegunan daerah.
Desentmlisasi fiskal merupaknn salah satu komponcn utama dari
desentralisasi, Apabila pcmerintah daerah melaksanakan fungsinya secara efebif
dan diherikan kebcbasan dalam pengamhilan kepmusan penyediaan pelayanan di
sektor publik, maka mereka harus didukuog sumber-sumber keuangan yang
memadai baik yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) terrnasuk
.surcharge of taxes, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Pinjaman, serta
Sub8idi/Bantuan dari Pemerintah Pusat.
Pelaksanaan descatrahsasi
lilikal aJran berjalan dengan baik bila
memedomani beberapa hal-hal sebagai berilcut :
-
A<lanya. Pemerintah Pusat yang kapabel dalam melakukan pengawasan
dan enforcement (penyelenggaraan sesuai arurannya);
-
Terdapat
keseimbaagan
antom akuntabilitas
dan kewenangan
dalam
melakukan pungutan pajak dan retribusi daerah'.
1 Madifud Sitlik (2002), l'erimb11Dgan Keuaog8ll l'uS8l: dan Daerah scbaglli Pelaksanaan
Desemralisas! Fisk.al (.Antara Teori dan Aplilwinya di Indone~!§I, Seminar "Setabun
lmplemenla<i Kehijaksanaaa Otonenu Daerah di lndmiesia''. Yogyakarta.
3
Tantangan utama yang dihadapi pemerintah daerah dalarn melaksanakan
wew,;nang otonominya adalah pemenuhan kebutuhan pembiayaan, dimana
pemenmah daerah ditumul agar mampu menggali sumber-sumber pcndanaan dan
meningkatkan PAD dalam rangka mendukung kemandirian daerah untuk
mclaksanal<an pembiayaan pemerintahon don pembangunan daerah. Selama ini,
kenyataan yang ada penerimaan dacrah secara keseluruhan masih sangat
tergantung dari Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat, sehiagga
kontribusi
PAD mesih sangat kecil untuk membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan daerah,
Pada pasal 157 UU RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemeriruahan Daerah
menyat.akan bahwa sumber-sumber pendapatan daerah terdiri dari :
a. pcndapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD. yaitu:
I) basil pajak daerah;
2) basil retribusi daerah;
3) basil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
4) lain-lain
PAD yang sah;
b. dana pcrimbangan; dan
c. lain-lain pendapatan daerah yang sah. ·
Salah satu ukuran kemampuan
daerah untuk melaksauakan
otonomi
adalah dengan mclihat besarnya nilai PAD yang dapat dicapai oleh daerah
tersebut.
Dengan PAO yang relatif k:ecil akaa sulit bagi daetah tersebut untuk
melaksanakan proses penyelenggaraan pcmcrintahan dan pembangunan secara
mandiri, tanpa didllkung oleh pihak Iain (dalam ha] ini Pemcrinlah Pusat dan
Propinsi). Pada.hal dalam pelaksanaan otonomi itu sendiri, daerah dituntut untuk
mampu membiayai dirinya sendiri,
Ciri uiama yang mcnunjukkan suatu daerah mampu berotonomi yaitu
terletak pada kemampuan keuangan dacrah. Aninya daerah otonom haru.~
memlliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan
sendui, 111c:.1igcloht Jan menggunakan keuangan semliri yang cuk11p memadai
untuk membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan
daerahnya,
Ketergantungan
kepada bantuan Pusat harus seminimal mungkin, schingga PAD khususnya pajak:
dan retribusi daerah harus menjadi bagian swnber keuangan terbesar, yang
Universitls lnde>ne$la
4
didukung
oleh
kebijakan
perimhangan
keuangan
pusat dan daerah .~ehagai
prasyarat rnendasar dalam sistem pemeriiilllh;mnegnra2.
lsyarat bahwa PAD hems menjadi bagian sumber keuangan terbesar bagi
otonomi daerah menunjukkan
pelaksanaan
tcrpenting
bagi
mcwujudkan
kcmampuan
otonomi
dacrah
dacrah.
bahwa PAD merupakan tolok ukur
dalam
mcnyclcnggarakan
dan
Di samping iru PAD juga rnencerminkan
kemandirian suaiu daerah. PAD merupakan sumher penerimaan yang murni dari
daerah dan mercpakan modal utama bagi daerah sebagai biaya penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daenh. Meskipun 1'AD tidal seluruhnya dapat
membiayai total pengeluaran daerah, propcnsi PAD terhadap Total Penerimaan
Daerah (TPD) tetap merupakan indikasi derajat kemaadirian
keuangan suatu
pernerintah daerah.
1.2
Perumwao Masalall
Tuntutan
peningkatan
PAD semakin besar seiring dengan
banyaknya kcwenangan pemerintah yang dilimpahkan
semakin
kepada daerah disertai
Pengalihan Personil, Peralatan, Perubiayaan Dan Dokumentasi (P3D) ke daersh
di-Jam jumlah besar. Dana perimbangan yaog merupakan nansfer keuangan oleh
pusat kepada daerah dalam rangka mendu:kung pelaksanaan oeonomi daerah.
jumlahnya
mencapai sekurang-kurangnya 26% dari Penerimaan
DaJam Negeri
dalam AJ>BN. Daerah harus lebih kreatif dalam meningkatkan PADnya untuk
meningkatian akuntabilitas dan keleluasean datam pembelanjaan APl:lVnya3•
Kemampuan
keuangan daerah saat ini masih menjadi
kendala
di
berbagai dacrah di Indonesia. Sclama ini daWn struktur Anggara.n Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBDj di seluruh wilayah Iodonesia, penerimaan claerah lebih
banyak
berasal
menunjukkan
dari Pemerintah
Pusat
dari pada P ADnya seadiri.
Data
bahwa hanya Propinsi DKJ Jakarta dan Bali saja yang J>ADnya
2
MaclJfiJd Sidik (2005), Optimalisa.>q Pajak ~
dan Re1nnu.<i r>aerah da!am Rangka
Meoinglol~an Kemarnpuan Keuangan Damib (Pcmii.ilvln do« Permcualahon Ekm1om1 dt
/11dm112sio da/am s•l•nguh A.bud Teralhir 1997-2005 J.r/sls dan Pemui'ihan Ekonoml},
Jogjalwta, Kanisius. .Hal.595
' Machfud Sidik (2005), Ibid. Hal S87-5U
Universttas l11donesla
5
melarnpaui
50% dari total pengeluaran
daerah. Sekitar separuh dari Dserah
Tingkat II, PADnya hanya mampu manbiayai kurong dari I 0 % pengcluaram.ya
Kcmampuan
4.
pemerintah daaah dalam menggali sumber-sumber
pendaparan baru masih sulit dilakukan karena penggalian sumbcr pendapatan
rnasih mcagacu
menghasilkan
pada scktor-sektor
pungutan
yang sclama ini mcmiliki potcnsi untuk
pajak daerah. Kondisi terseoui rnerupakan fenornena
umum yang fcrjadi di hampir selunzh kabupateo/kot11 di Jndonesia, ti<lak terkecuali
di Kabupaten Kudus Propinsi Jawa Tengah. Kootribusi PAD tcrhadap APBD dan
Total Peodapata» Daerah (TPO) .Kabuparen Kudus masih rendah.
Tabel 1.1
Kontribusi PAD terhadap Total Belanja dan TPD
dalam APBD Kab. Kudus Tahun 2001 - 2007
(Jutaan Rupiah)
...
Ta bun
2001
'
2002
>-wo3
2004
Tl'D
(Rp.)
l'AD
(Rp.)
211.903,52
221.313.69
.22.126,38
(%)PAD
Te<bllli•p
Total
Bela Dia
10,44
2J3.2G7,6S
247.649,SJ
30.207,57
12,95
329.S<i0,86
307.387/.0
38.862,86
Ll,79
347304,2{
333.3&7.0S
42.7-42,95
388.152,34
43.627,64
To>tal
B<>l:aaj>1
(Rp.)
-·
-- -2005
427.957.95
...
(%)PAD
Terbadap
'ffD
9,73
12,20
_,~-
12.64
12,3 L
12,82
10,!9
Jl,24
2006
476.145",!lo
S26.93S,40
51.311,62
10,78
9,74
2007
662.58 8,4()
631.386,39
.S.S.181,62
8,33
8,10
"
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Kudus
Dari Tabe1 1.1, tampal( TPD melebihi Total Belanja pada tahun 2001
dan tehun 2002, namun dari tahuo 2003 sampai dengan 2005 jurnlah nominal
TPD lebih keciJ daripada Total Befanja. Kemudian pada tllhun 2006 dan 2007
TPD kembali menguat denganjumlah nominal lebih besar daripada total belanja,
• Robert A Simanj1111talc (2005), Kebg.ba pm>g\llan daerah di era Otoru>mi (i'emNran .kri
Permusuluhun Ekonom« di lnd<melia daJam seJDlgU}I .4bad foraMir 1997-2()05 krtsts don
i'emu/ih1111 EkJJ110mi.), J~
Kmisills. Hal.605
Un lversltas lndolle5ia
Lebih lanjut pada Tabel Ll, terlihat bahwa rata-rata kontribusi PAD
terhadap Total 13elanja Kab. Kudus dari tahun 200 I sampai dengan tahun 2007
adalab 10,\17 %. Adapun kontribusi PAD terbesar pada tahun 2002, yakni sebesar
12,95 %. Sedangkan rata-rata kootn'busi PAD terhadap TPD Kab. Kudus dari
tahun 2001 sarupai dengan tahun 2007 adalah
10,92 %, dengan kontribusi PAD
terbesar pada tahun :l0{14, yakni 12.82 %.
Hal ini menunjukkan bahwa selama ini (2001-2007) kemampuan
keuangan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam penyelenggersan pernerintahaa
wasih rendah, kacena sumber pembiayaan pembangunan masih sangat bergantung'
pada sumbangan ! bantuan pemerintah pusat. Sedangkan kornponen PAO yang
merupakan indikator kemampuaa pembiayaan daerah masih kecil kontribusinya .
Penerbitan Undang-Undang No. 34 tahun 2000 tentang pajak dan
retribusi daerah sebagai pcrubahan dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997,
yang intinya menuntut Pemcrintah Dacrah untuk mampu menciptakan peluangpeluang sumber keuangan bani sepanjang sesuai peranean perundang-undangan
dan dapai mendorong berkembangnya aktivitas ekooomi daerah, Namun demikian
dalam kenyataannya, sampai saat ini pemerintah daerah kurang marnpu menggali
sumber-sumber
pendapatan dacrah yang akan berdampak pada kernampuan
dserah dalam menyediakan sarana dan prasarana publilc serta pclayanan dasar
bagi kebutuhan masyarakat di daerahnya.
Kcberhasilan penyelcaggaraan OlOOOII1i daerah juga tidak terlepas dari
adanya partisipasi aktif anggota maryarakatnya. Masyarak.at daersh bail'. sebagai
kesatuan sistem maupun sebogai individu, merupakan bagian integral yang sangat
penting dari sistem pemerintahan daerab, karena seeara prinsip penyelenggaraan
otonomi daerah ditujukan guna rne~ujudkan masyarakat yang scjahtera di daerah
yang bersangkutaa
Pajak dacrah merupakan salah saru benruk perwuiudan
masyarakat
dalam penyelenggaraan
peran serta
otonomi daerah, Pajak daerah merupakan
sumbec pendapatsn daerah yang pcnting untuk membiayai penyelcnggaraan
pemerintahan dan pcmbangunan daerah di era otonomi daerah. Permasalahan
yang dihadapi oleh pemerintah daerah pada wnumnya dalam kaitan penggalian
UniVersita8 Indonesia
7
sumber-sumber
pajak daerah, a<lalah belwn rnampu memberikan kontribusi yang
sigcifikan tcrhadap pcnerimaan dscrah SCCMa kcscluruhan,
Dalarn APBD Pcmerintah Kabupatcn Kudus tahun 2008, telah
ditetapkan rencana TPD dan Belanja Daerah. serta bagaimana peran pajak daerah
terhadap PAD Kab. Kudus, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini,
Tabcl 1.2
Rcncana Pcadapatan dan Bclaoja Daerah
APBD Kat>. Kudus Tabun 2008
No.
I.
J U M LA H (Rp.)
URAIAN
Pc11dap•tan Daer-ah
(% )
Thd .Tumlab
Peodaft•ta11
I. Pcndapatan A31 i ()4erah
..
i
.. _
56..U0.909.000
• Pajak d"i.m.11
14.475.853.000
2,00
• Retn"bu•i dacnh
:rt .rzs.1163.000
S.15
1.830.sgs.ooo
0,25
2.808.505.000
0,39
-
• Hasil P•ngelokan ~dacrah ·--· dinisahm
· • Laill-Qio peudapaAli asli
daenh~Msah
2. Dan" P..runbanga.a
569.333.680.00t
- oaaa ti.g1 ha.sirPiJaJc1 Bagi
6!.500.000.000
8,49
460.540.680.000
63,59
KliU$us
47 .293.000.000
6,53
Lain-lain l'endapalall Oaerah
Yan<> Sail
..........
ll.
78,61
!'&ii bulcan pajak
•~
Alohsi Umum
- Dom Alotcas i
3.
7,79
98.452.247.UUll
.
13,59
·-·
724.226.836.000
100
Thd J 11mlab .
Bcl.. i•
511~'17
Beluja Dau"ab
I.
Dcl8Jlia Tidak Langsung
427.426.41>6.000
2.
netanja Langsnng
302.333.245.000
41,43
729.759.651.000
100
...
Jumlab
Sum her : Bagian Keuangan Setda Kab. Kudos.
Unlversitils Indonesia
8
Tabcl di atas, dapat dilihat bshwa pendapatan daerah direncanakan
sebesar Rp 724.226.836.000.-. Dan peodapatea paling besar yang diharapkat1 dan
direncanak.an oleh Pemerintah Kabupaten Kudus adalah dari dana perimbangan
yakni sebesar Rp 569.333.680.000,- atau 78,61%, dimana Rp 460540.680.000,aiau 63,59 % (dari total pendapatan daerah) adalab dari Dana Alokasi Umum
(DAC). PAD hanya mampu menyumbang Rp 56.440.909.000,- atau 7,79 % bagi
total pendapatan daerah (di bawah 10%). Semakin meninglratnya ketergantungan
pada pemerintah pusat ini merupakan ak.ibat dari kcmung.lUnan kurangnya
pemanfuatan kemampuan perpajalcan
(taxable capacity) oleh pemerintah
Kabupaten Kudus . Hal ini dapat dilihat pada APBO Kab. Kudus Tahun 2008,
sumbangan pajtlk. daerah bagi Total Pecdapataa
Daerah hanya sebesar
Rp 14.475.853.000,-atau 2 %dari TPD.
Pajak daerah sebagai salab satu somber pcnerimaan daerah, dih:uapkan
dapat memberikan koutribusi yang berarti dalam PAD Kab, Kadus, ok:h karena
Kabupaten Kudus adalal! daerah yang berpotensi, dimana merupakao daerah
lcawasan industri, kota perdagangan dan juga sebagai daerah tempat tujuan wisata
(Ziar.ih ke Makam 2 Wali)
Tabel 1.3
Kornposisi Realisasi Pajak Daerah Kab. Kudus
Tahun 2001 - 2007 (Jutaan Rupiah)
No
Jeais
Pai al<
2001
4.022,07
2002
2eol
6272,17 8.718,73
2004
2005
10.147,87
10.346,52
2006
2007
I.
Pl'J
2.
Keldame
:.! I 1',10
:.!68,5<.I
338,12
43S,07
623,52
t.082,09
1.289,29
3.
PHR
230,18
268,84
310,37
379,70
472,44
SSJ,41
4.
Uibtltan
64,77
82,14
l26,7S
106,47
68,03
/\BT &
282,IU
3Q9,52
-
95,03
.
679.SJ
!()3,24
.S.
AP
6.
l'Mkir
7.
Gali
Got.
.
27.06
Y.......
S0,94
-
-
I J.286,39 j 12.4 U~.30
-
S,30
6,80
10,02
13.81
17,91
36,.50
42..19
3~,09
14.48
28,71
11.553,63
13.045,21
145J6,98
. ···-· ·····-······· ····--
4.'45,28 7.252,40 9.SJ.5,78
TOT"L
..
Sumber : Oipenda Kab, Kudus
..
11.11&;ro
Universltas Indon nia
9
Dari Tabel 1.3 terlihat bshwa Realisasi penerirnaan pajak dacrah trennya
terus naik sec11111 nominal setiap tahunnya dcngan rata-rata pcrtumbuhan
per tahun
adalah 21 %. Yang membcrikan kontribusi terbesar pads. total penerimaan pajak
daerah dari tahun 200 I - 2007 adalah Pajak Pcnerangan Jalan (PJ>J). Hal ini
Jisd>abkan uleh sisi permintaa11 yang tinggi terhadap konsomsi energi listrik
sebagai kebutuhan yang rnendasar karena setiap orang sangat membutuhkan
penerangsn
listrik, dimana tetiap bangunan yang ada maupun pembangunan
perumahan clan gedung-gedung baru sudah pasti akan mengkonswnsi Iismk, Jadi
permintaan ierhadap pernakaian listrik adalah inelastis, 11eltingga hila tidal< szau
terlambat rnembayar iuran listrik (sekaligus pajak PPJ), maka akan dikenekan
sanksi denda maupun pemutusan jaringan listrik. Jadi basis PPJ (tax base)
dianggap benar-benar telah sesuai dengan kapashas pajaknya.
Kornribusi terbesar kedua peda total pcncrimaan pajak daerah periode
200 l - 2007 ac/alah d111i pajak reklsme, kondisi ini didukvng oleh wajah Kora
T( udus
yang ramai denglln berbagai spanduk maupun haleho besar-besar yang
mclintang di ates jalan-jalan umum di wilayah perkotaan Kab. Kudus. Sehiugga
objel< reklame ini benar-beear mudah did.at.a dao diawasi sesuai kapasitas basis
pajaknyn.
Sehubungan
deo83J1 male.in
maj unys
usaha
perdagan83Jl
serta
meningkatnya pcrtumbuhan bisnis di bidang hotel dan rcstornn di wilayah Kab.
Kudus, mak.a Jcomrlbusi rerbesar ketiga pada t<>ra.l peoerirna.an pajak daerah
periode 2001 - 2007 adalah dari sisi objek. hotel dan restoran. Rata-rata kontribusi
pajak hotel clan restoran
tcrbadap pajak daerah sebeser 4,02 % per tahuu.
Komribusi terbesar pajak hotel dan restoran tethadap paiak daerah adaJah pada
lahun 2001 y<llmi sebesar 4,75 %.
Unruk rnengetahoi tingkat perkembangan target dan realisasi pcnerimaan
pajak hotel dan restoran dnri tahun 200 I sampai dengan tahun 2007, dapat dilihat
pads tabel di bawah ini :
Unlv<1rsltn Indonesia
10
Tabel J.4
Target dan Reatisasi P<:1jak Hold dan Rcs1on111 T<:lhw12001-2007
Tah11n :
i
2001 )
2002
2003 i
2004
2005 !
I
2006
7
I
Taritet (Rp)
Realisasi (Rp)
21 J.953.000
261. 955.000
288.11!7 .000
340.015.000
430.111.900
542.800.000
608.047.000
230.177 .050
268.841.850
310.374.950
379. 703.75()
47:>.441.233
553.412.758
679.SJJ.J 94
O/oRealisasi
lbdTa et
108,6-0
!02,63
107,70
II l,67
!09,84
101,95
111,76
-·
.._
Sumber: Dipenda Kab, Kudus
Dari Tabet 1.4, terhhat bahwa setiap tahunnya tcrjadi kenaikan jumlah
target pajak
hotel dan restoran
secara
nominal disenai dengan
realisasi
pcnerimaan yang setiap tahunnyn mencapai di otas I 00 %. .Dengaa ratll·rat:!I
reallsas! penerimaan per tahun adalah 107,74 %. Dengan demikian, rcalisasl pajak
hotel dan restoran di Kab. Kudus (l8da setiap tahunnya selalu dapat melebihi
target yang telah ditetapkan.
Kenyataan ini mengindikasikan bahwa meskipua secara peacapaian
Uuget penerimaan pajnlc sanglll menggcmbirokllll, tetapi jib meDgkaji !ebih dalaJn
tentang realisasi pajak. hotel dan restoran di Kab. Kudus yang jauh melcblli.i di
atas target paiaknya, maka hal ini menyiratkan penetapan targel pajak hotel dan
restoran (tax parfvm1ance) di Kabupaten Kndas tidak. sesuai (undervalued)
dengan potensi yang sesungguhaya di Iapangan, serta terkesan lebih berdasarkan
peda perkiraaD kenaikan beberapa persea dari realisasi peuerimaan pajak tahlm
sebelumnya, Padahal bisa jadi potensi penerimaan pajak hotel dan restoran yang
sebenarnya ada di la(iangan. lreltlUQgkinao jauh lebih besar jika dibaodingkan
dengan realisasi penerimaan pajak,
artinya bahwa ada indikasi potensi
pencrimaan pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus belum digali secoro optimal
yang rnemungkinkan terjadinya potenstal loss dari sisl penetapan target tahunan
pajak hotel dan restoran. Hal itu tentu !laja berdampak pada realisasi penerimaan
pajak hotel dan restoran per tahun.
11
Acrdasarkan
uraian di atas, untuk mengatasi
permasalahan
tersebut
·Jiperlukan suatu penelitian yang mengupayakan pcningkatan penerimaan pajak
hotel dan restoran di Kab. Kudus beidasartan potensi pajaknya, Sehubuagan
dengan hal tcrsebui, maka masalah yang akaa dik.aji dalam penelitian ini adelah :
"Seberapa besar potensi pajak hole) dim restoran tahun 2008 serta bagaimana
penerapan tarif pajak sesuai pcraturan dacrah tentang pajak hotel dan restoran di
Kabupaten Kudus?''.
t .3
Tujuan Peoelitian
Tujuan yang ingia dicapai dalam penelitian ini adalab untuk. :
Mengetahui ldncrja penerimaan paja.l: hotel dan restoran di K.ab. Kudus yang
I.
meliput] tax effort dan cfisiensi.
2.
Meoghitung potcnsi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran di Kab, Kudus
serta ti.ngkal cfek:tifi111S11ya.
Mengevaluasi pencrapan Wif pajllk sesuai pcrda pajak hotel dan restoran di
3.
Kab, Kudus sclama ini.
l ..f
Ruaog Liagkup P«ielitia•
Dalarn penelitian in.i, ru311g ling.ltupnya dibata3i pada :
l. Potensl pcnerimaan pajat. hotel clan restoran pada tahun 2008 yang
berdasarkan pada data wajib paj,.lc botel dan restoran yang ada di Dinas
Pendspetan Daerah, Kantor Peiigelolaan Pasar, Dinas Perhub~
daa Dinas
Pllri wisata Kab. Kudus,
2.
Penerapan
tarif pajak yang ditetapkan pad a peeda pajak hotel dan rcstoran di
Kabupatcn Kudus
3. Tingkat efektifitas clan efisicnsi dalam pcnerimaan I pcmungutan pajak hotel
dan
4.
paj ak restoran.
Menggunakan data primer serta data sekunder yang tersedia pada periodc
tabun 2001 - 2007, dimana otooomi dacrab mulai berlaku secara efekrif.
Un lve1Sitas Indonesia
12
BABll
Tr-fJAUAN PUSTAKA
Sebagaimana halnya pcrekonomian dalam suatu rumah tangga atau
keluarga, perekonornian negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan
pos-pos pengeluaran. Pajak merupakaa sumbcr utama penerimaan negara. Tanpa
pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit IUltlJk dapat dilal<sanakan. Pcngguaaan
uang pajak melipmi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
berbagai proyek pembangunan, Pembenguaan sarans umum seperti jalan-jalaa,
jembatan, sekolali, rurnah sakij/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan
uu:nggunakan uang yang ber.w.J dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk
pernbiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan
masyarakid. Setiap W<IJ'6a nt:gar<1 mulai saat <lilahir\can SitltlpW den&an meuinggal
dunia, menikmati fasititas aiau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai
deogan IJIUlg yang berasal dari pajak. Deogan demikian jelas bahwa peranan
penerimaan pajak bagi suaiu
Deglll'"<l
menjlldi sangat demlnan dalam rnenunjang
jalannya roda pemecintahan dan pcmbiayaan pembangunao1.
Schubungan dengan hal tcrsebut, dalam rangka mensejahterakan rakyat,
ncgara memeriukan daiu. UDlulc kcpcntingan terscbut, Dana yang llkan dikeluarkao
ini tcntunya didapat dari rakyat itu sendiri melalui pemungutan yB11g disebut
dengan pajak. Pemungutan pajak lwuslab terlcbih dahulu disetujui oleh rakyalnya
sebagaimana dinyatskan dalam posal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang
menegaskau agar sctiep pajak yao.g akan di.pungut haruslab berdasarkaa Undang-
undang", Kernudian dalam perubahan amandemen Undang-undang Dasar 1945
pa3812JA
mcnyatakan bahwa : "Pajak dan pungutan lain yang bersifat mernaksa
untuk kcperluan negara diatur dengan undang-undang". dan kernudian dijelaskan
lcbih 181\iut dalam penjelasan UUD I 945 bahwa : "Segala tindakan yang
mencmpatkan bcban kepada rakyat, sepertl pajak dan lain-lainnya, h4fUS
1
Buku PandtlaD Hak den Kewajiban W.ajib Pajak. (Thunday, 27 December 2007}
bup:/iwww.oajak.go.is!, bal 2 Wui 3.
1
Im Wirawao B Jliyas & Richard Rurtoo. SH "Huklm Pajak" (2()QI) Penerbit Saletnba Empat,
Jabrta
Unlveri;ltae lndoriesla
13
ditetapkaa
dengan undang-uadang yaitu dengan pcrsctujuan Dewan Perwakilan
Rakyat.
Dari aturan UUD 1945 tersebut, jelas terlihat bahwa negara Indonesia
benar-benar memperhatikan secara serius mengenai penerimaan negara dari sisi
pajak scrta pengaturannya, yang dituanglcan dalam bentuk Undang-undang dan
juga harus ada persetujuan dari Dl'R,
2.1.1
Dcrmi~j Pajak
Adapun definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai
bcrikut :
I. Menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann : Pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terhutang kepada Penguasa (mcnurut norma-norrna yang
ditetapkannya secara umum) tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata-mata
digunakan untuk menutup peogeluaran-peogcluaran umum3•
2. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya Dasar-dasar Hu/cum Pajak
dan Pajak Pendapatan menyatakan "Pajak adaiah iuran .rakyat kepada kas
negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pcrncrintahan)
berdasarkaa uudang-undang (dapat dipaksabn) dengan tidak mendapal jasa
timbal (koruraprestasi),
unruk membiayai pengeluaran
umum, dan yang
digunakan sebagai alai penoegah 3lall pecdorong Wliuk mcncapai tujuan yang
ada di luar bidang keuangan'',
J. Pendapat ini kemudian disempu.makan kembali oleh ahli yang sama (Rochmar
Soemitro) sebagai berikut "Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat
kcpada Kas Negara untuk mc=biayai pengeluaran
diguoakan
untuk public saving yang merupakan
natn dan surpiusnya
sumber utama
11nt11k
membiayai public investment. 4
4.
Prof. Edwin.R.A Seligman dalam buku Essay in Taxation yang diterbitkan di
Arnerika menyatakan, "Tax is c:ompulswy coniribuuon from the person; to the
government to depray the expenses incurred in the common inderest
wlthou: reference
10
of all,
special benefa conferred". Dari definisi tersebut terlihat
~ Des, WirdWllll B Jliyas & Ricllard Burton, (2001).
4 Josef Riwu .Kabo. 2002. Prospe! OiOIWMi ~
q, Ck
di Negara Reprlb/ik lndonc$ia, Ceiakao
f<eenam, Raja Galindo l'er-sads, Jakma. bal. 129.
Un lv1nsitas I ndonesla
14
adanya kontribusi
seseorang yang ditujukan kepada negara tanpa adanya
manfaat yang ditujukan secara khusus kepada scseorang, Memang demikian
halnya bahwa bagaimaaapun juga pajak itu manfaatnya ditujukan kepada
rnasyarakat.
5. Mcnurut Prof. Dr. MJH. Smeets dalaiu buku De Economtsche Betekenis
belasringen (terjemahan): Pajak arlalnh presrasi kcpads pemerinrahan yang
terutang dalam norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa
adanya knntraorestasi yang dapat ditunjuk:kan dalam ha! yang individual,
dimaksudkan untuk. membiayai pengcluaran pemerintah ~.
6. Qjajaningrat dalarn Tjahyono dan Husein (2005) rnendefinisikan pajak sebagai
lcewajiban mcnyerahkan sehagian dari kekayaan ke k.as negara
suatu
disebabkan suaru keedsao, kejadian,
dan perbuatan yang mernberikan
kedudukan tertentu, tetapi bakaa 51:1).gai hukuman, meourut peraturan yang
diteUlpkan pemerinrah serta dapat dipal."'Sakan, tctapi tidak ada jasa timbaJ
balik dari negara secara lan&Soog, llntuk memelihara kesejahtCT'Sall wnum6.
Am.in W. Tunggal (J 991) Berdasarlam definisi pajak. dapat ditarik
kesimpulen tentang ciri-ciri yaog melckal pada pengertia.o pajak, yaitu sc:bagai
berlkut7
1.
:
Pajak dipungut oleh negara, bailc oleh pemeriutah pusat roaupun pemeri.ntah
daerah, berdasarkan kekuatan undang-undang :.'<:Cla aturan pelaksanaannya,
2. Pembayaraa pajak harus masuk kepada
tas negara, yaitu kas pemeriut.ah pusat
atsu kas pcmtrintah daerah (sesusl dengmjenis pajak yang dipwigut).
J. Dalam pem bayaran pajak tidak dapal d.ituujukbu adan ya koutra prestasi
individu oleh pemerintah
(tidak ada imoalan langSUllg yang diperoleh si
pernbayar pajak.). Dengsa kata 1nin, tidak oda bubungan
lengsuog antara
jumlah pembayaran pajak dengan kun<ra prestasi secara individu.
4. Penye!enggaraan
pemerintahan
secara UD1um merupakan manifesiasi kontra
prestasi dari negara kepada para pembayar pajak.
' Walu)'(I (2006), f>erP'llal.an /ndona1u, JUll(la, Satcm>a E.mpat, hal, 2-3
• Arti Dyah Woroutanii (2006). Peogliitungan pol$1$i perurimaan pajak pengbasitan (PPh) di
Indonesia. (lumal Kebijakan Ekonomi Vol. 2 No. I Agustus 2006) diteibilkanolcll Program
MPKP reur, Hal. (37.Ql)
' Marihot P Siahaan ('2006), Pajak Dacnh d8lll ~llusi
Daerah, Edei l-2. Penerbil RajaGrafindn
Per:<A<!a I akacta.
Univeisitas Jndoneslt
15
5. Pajak dipungut karena adanya suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang
menurut peraturan perundang-undangan
pajak dikenakan pajak.
6. Pajak memiliki sifat dapat dipaksakan. Artinya wajib pajak yang ddsak
memenuhi l:ewajiban pembayaran pajak, dapat dikenakan sanksi, baik sanksi
pidana maupun denda sesuai dengan keteutuan yang bcrlak IL
Sebagaimana tclah di.ketahui dari ciri-ciri yang melekal pada pengertian
pajak dari berbagai deiinisi, terlihat adlmya dua fungsi pajak yairu':
I. Fungsi budgeter.
Bila pajak scbagoi alat untuk mcngisi kas negara y1111g digunakan
untuk
membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
2. Fungsi regulator.
Bila pajak digwwkan scbagai alat untuk mcncapai tujuan, miaelnya ; pojak
minuman keras dimaksudkan agar rakyat rnenghindari atau mengurangi
konsurnsi minwnan keras, pajak ekspor dimaksudl:an untuk mengekang
pertumbuhan ckspor komoditi tertentu dalam rnnglca meoghindari kclangkaan
produk tersebut di dalam negeri,
2.1.2
Asas--asas Pemungutao Pajak
Demi mencapai tujuan pemungutan pajak, maka perlu rnemegang teguh
asas-asas pemungutan pajak dalam memilib altcmatif pemungumnnya, sebingga
tcrcapai kcserasian pemungutan
adanya
pemahaman
pajak dengan tujuan dan asas-asasnya,
aras perlakuen
terhadap
pajak
tertentu. Adam
yaitu
Smith
menyatakan bahwa pemungutan pajak umum yan& baik (disebut deagan Smith's
Conces), hcndaknya didasatkan pada9
l. Equality (Keadilan ).
Bahwa beban pajak harus sesuai dengan kemampuan setiap wajib pajak;
2, Certainty (Kcpastian),
Bahwa beban pajak hendaknya tegas, jelas dan pasti bagi sctiap wajib pajak;
8
Machrlld Sidik (2005), Optimali,,..~i f'ajllk Daerah clan R.etribusi Daerah dsla!n Rangka
Meninglralbn Ke111.3mpwn Kcua.ogan I>.>.emh (Pemiltir(ln dtzn Permosalahan Ekmmni di
ln®nuitz da/am •eterrgalr Ahad Terakiiir 1997-2005 b·i•i• dan PermJiJr(ln Ehmumi),
Jogjakana, Kanisius. Ha!.S9Q
• T1ip Ismail, (2007), Pcn~nm
Pajak daerah di lndDncsia. Yellow Printing, Jakarta., 2007 Hal.
149
Unlversltas lndonealai
16
). Convenience (Kenyamanan),
Bahwa pajtl jangan sampai i-:rlalu menekan seorang wajib piijak, agar wajib
pajak akan dengan suka rcla dan senan,g hati melalcukan pembayaran pajak
4. Economy (Efisiensi).
Bahwa pajak hcndaknya menimbulkan
kerugian yang minimal dalam ani
jangan sampai biaya pemungut~nnya lebih besar daripada jumlah penerimaan
pajaknya.
Asas keadilen dslam prinsip penmdang-undangan perpsjaken mauptm dalam ha!
pelaksanaannya harus d.ipcgang teguh, walaupun lceadilan itu sangat relatif.
1.1 .3
Sistem Pemungutan P11jak
Sebagai salah saru i.!lstrumoo kcbijakaa
fiskal pcmerintah dari .isi
penerimaan (revenue), paiak ttdak hanya dilihat dari kcwajibao seseorang atau
badan membaysrkan
sehagian
pengb.asilan.ipeodapatannya
sesuai
dengan
ketcntuan yang telsh ditctapkan kepada pemerinteh, Akan tetapi juga, sistem
mana yang digunakan dalam mclaksanakan pemu.ngutan pajak.
Sl~tem pemungutan pajal:: dap11t dibagi
10:
a. Official Asse11smen1 System.
Adalab suatu ststem pemungutan pajak yang memberi weweoang kepada
pemerintah ( 6skus) untuk menentukan besarn ya pujak yang terutang.
Ciri-ciri Official Assessment System :
1) Wewenane untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fisku~.
2) \Vajib pajak bersifat pasif
3) Utaog pajak timbul sctelah diketuarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus,
b. Self Assessment System.
Adalah
suatu
sistern
pcmungutaa
kepercayaan, tanggong jawab
mernpcrhuungkan,
pajak yang
mentheri
wewenang,
kepada wajib pajak untuk menghitung,
membayar, dao rnetaporkan sendiri besarnya pajak yang
hams dibayar.
'" ~'aluyo dan \\'irawan 8 llyas, 2000, Perpajakan Indonesia. Celabn kedu:t. Pe'leri>it S..lemba
EmraL Jakarta, Hal. 10
Univenetas lndoneela
17
c. Withholding System.
Adalah suatu sistem pemungutan pajal yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga wajib pajak untuk meughitung, memperhitungkan. 111erubayar,
dan rnelaporkan sendiri besarnya pajsk yang harus dibayar.
Sistem administrasi pajak kita menggunakan prinsjp Self Assc.smcnJ
System. Di satu sisi sistern ini meughemat biaya uamun rawan terhadap
kecurangan, Dimana setiap wajib paiak akan berusaha untuk me.mperkecil jumlah
pajak yang alum dibayarkan. Jika tidak ada mekanisme pemeriksaan y1111g bail;
maka sutlah dapttl dipastiken wajib pajak tidak akan membayar pajak dengan
benar. Mekanisme pemeriksaan dilakukan tidak secara mendalam untuk seluruh
wajib pajak karena keterbatasan petugas psjak. A.ndaipun ditcmukan pelanggaran
oleh pemeriksa sering pcoyelcsajannya tidak sesuai dengan peraturan yang
scbarusnya
2.1.4
1'
•
Kepatuhan Pajak
Peaingkatse efisiensi ciao efektifit:oS pajo.k dalam suatu negara dapat
dilakukan dengan peulngkatan
perpaja.kan u.
kelwJtan
semua pihak terhadap kaidah-kaidah
a. Negara.
Negara barus menciptukan kesejahteraan
ra.kyat sebagai kousckucusi
pemungutan pajak yang telah dilakuk1111 dari rakyat. .... Negara jug-.i barus taar
dalam meojalankan tugasny11 untuk rnenciptakan suaru pemtunm dan sistem
pe.!p8jakan yang baik.
b. Aparat Pajak.
Disiplin aparat perpaiakan merupakan syarar tegaknya sistem perpaiakan di
suatu negara, Jilca aparat perpajabn meleksanakan tugas sesuai dcngan
peraturan yang berlaku dan diterapkan. secara konsisten maka wajib pajak
tidak akan pemah menooba untuk melanggar' pcratuean perpejekan,
11
Dwi Martani. (Scaf pmg,ajar
FF.1.11). ; K.C!patulian Pajak Dal.,,, Peipajalam (Transparnn"
Alwntabilitls). P.QOl'lotnies Business A«;Qwrting Re•iew/CBAR, E-Oisi I Noptmber 2005,
0.:p;ateme.o Akun.tansi fBUI, Depok. hal. 44.
" Dwi Martani, Edisi I Nopemher 21105. Ibid. hal 46-48
Unlvel'8!tas lndC>nesill
18
c.
Wajib Pajak.
Ketaa1:111 yang paling diharapkau
sdalah
ketaatan
wajib
p>1jak dalaiu
membayar dan melakukan administrasi pajak. Ketaatan ini harus disertai
dengan mekanismc
pengawasaa
yang baik dari pihak lain. Prernis umum
wajib pajak adalah "tidlllkmlllu membayar pajak~. untuk itu harus diciptakan
mekanisrne yang tepat sehingga serraia wajib paj~k mau membayar pajak.
d. Pihakketiga.
Ketaatan pihak keliga dapat dttingkatkan dengan sistem pengawasan
balk. Pengawasan
ditujukan
yang
untuk rnemastil'..an semua pajak yang telah
dipotong tclah disetcrkan scmuanya, Integrasi database wajib pajak dapat
digunakan sebagai alat pengawasan ini. Uengan intcgrasi data penerimaan dari
satu pihak akan dicatar sebagai pcngeluaran dengan pihak Jain. Jika telah ada
database tcrpusat maka kecurangan dapat didct.:bi.
Jodi ketaatan harus dilnk.sanakan oleh semua pihak untuk rnenjaruin rasa
keadilan bagi semua pihak.. }ilea masyaral::at dituntut taat membayar pajak namun
disiM lain nr.g11ra tidak dapal memenuhi kewajiban untuk memakmurkan
masyal!lkat znak4 sud.ah dapat dipiist.ikan pattisipe.si
pajak akan rend ah.
:2.2
2.2.1
llllay:irua! llTllclc mcmbayar
hj•k Daentb.
Defiolsl Pajak Daerah
Rochmad Swnitro m.erum.usbn pajak daerah sebagai berikut : "Pajak
lokal atau pajak deerah ialoh pajak yang dipuogul oleh Daerab-<lii<mlh swatantra,
seperti Propinsi, ICor.apra,ja, K.abupatcn daA sehagainya". Sedangkan A. Siagian
mcrumuskan pejak daerah sebagai "Pajak Negara yang diserahkan kepada Dacrah
dan dinyatakan sebagai pajalc Dacrah deogari Undaog-wtdang~.13
Lebih lanj ut pengertian pajak daerah rnenurut Undang-lJndang
Nom.or
34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah <Ian RetribusiDaersh pasal I (6) adalab;
"Pajak Daerah, yang sdanjutnya disebet pajak, sdalah iuran wajib yang dilakukan
oleh orang pribadi atau badan kepsda Daerah tanpa imba!ao .langsung yang
rs Josef Riwu Kaho, 2002. Prwpek OrcnlJmi Dauilh dl Ntgara Repub/jk lndonesi9, Cetakan
Kteoam. Raja Grafindo Petsa<I•, Jakarta. hal. 130
Unhre1$ilu Indonesia
19
perarursn perundang-undangan
yang dapat dipaksakae benlasarkan
seimbang,
yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pernerintahan
Daerah dan pembangunan Daerah",
Ciri-ciri yang menyertai pajak daerah dapat
berikuc14
diikhtisarkan sebagai
:
l. Pajak daerah berasal dari pajak negara ~
diserahkan kepada daerah sebagai
pajak daerah.
2. Penyerahan dilakukan berdasarkan undang-undang,
3. Pajak daerah dipungut oleh daerah berdasarkan kekuatan undang-undang
dan/atau peraturan hukum Jainnya.
4. Hasil pungutan pajak daerah dipergunakan untuk membiayai penyeleaggaraan
urusan-urusan rumah tangga daerah atau untuk membiayai pengeluaran daerah
sebegai badan hukum publik.
2.2.1
Jenis Pajak Daerah
Pajak dacrah terdiri dari 2 jenis pajok ynitu pajak yang pemuagutarmya
dilakukan olch pemerintah propinsi, .Jim pajak yang dikelolH oleh .lui.bupaten/kota,
dinwla
peroerintah
propias:
d:an
pemeriotah
kabupaten/kota
memiliki
kewenangan yang berbeda dalam pemungutanjenis-jenis pajak daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nutoor 34 Tahun 2000 lentang PerubWwl
Pertama Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Rctribusi Daerah, jenis pajak propinsi terdiri dari:
a
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Alas Air;
b, Bea Halik Narna Kendataan Bermotor dan K.endarasn di Alas Air;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
d. Pajak Pcngambilan daa Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
Sebelurn adanya perubahan Vndang-Undang Nomor 18 Tahun I 997,
jenis pajak propiasi hanya ada tiga yaitu;
a.
Pajak Kendaraan Bermotor,
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bennotor.
c. Pajak Bahan 13akar Kendaraan Bermotot.
'' JOISC(Riwu Katio, 2002. Ibid bal 130.
U 11lversltas Indonesia
20
Dengan terbitnya Undang-Undang nomor 34 tahun 2000, pajak propinsi
diperluas, menjadi tidak hanya Pajak Kendaraan Bennotor dan Bea Halik Nama
Kem:l111aan Be1-motor melai.nkan juga meliputi P11jak Kendara.<lll Bermoror di Alas
Air dan Bea Balik Nama
Kendaraan
Bermotor
penambahan pajnk yang berasal dari pajak
di Atas Air serta adanya
kabupaten/kot.a yaitu Pajak
Pengarnbilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Pcrmukaan.
Sehuhungan dengan pajak propinsi, dalam penjelasan UU No. 34 Tahun
200() Pooal 2, rnenyamkan bahwa:
J. Jenis -jenis pajak Provinsi dite1apkan sebanyak empat
.ienis pajak.
Walaupun
demikian, daerah provinsi dapat tidalc memungut salah satu atau beberapa
jenis pajak yang tcloh ditctapkan, apabila. potensi pajak di daerab terscbut
dlpandang kurang memadai,
2. Khusus untuk dacrah yang setingkat dengaa daerah provins! tetapi tidak
terbagi dalam daerah kabupaten/kota, Seperti Dacrah Khusus lbu k.ota Jakarta,
jenis pajak yani dapat dipungut merupakan gabungan darl paja.k untuk daerah
provinsi dan pajak untuk daerah kabupaten/kota.
Jenis pajalc kabupaten/lcota terdirl dari:
o. Pajak Hotel;
b. Pajalc Restoran;
c, Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklamc;
e. Pajak Peoerangan Jalan;
f. Pajak Pengambilan Ballan Galian Golougan C;
g. Pajak Perkir,
Aoopuu sebelum perubahan Undang-Undang Nowor 18 Tahun 1997,
jenis pajak kabupaten/kota hanya ada enam yaitu :
a pajak hotel dan restoran
b. pajak hiburan,
c. pajak reklame.
d. pajak penerangan jalan.
e. pajak pengambilan dan pcngolahan hahan galian golongan C.
t:
pajak pemanfaatan air bawah tanah <IRn air permukaan.
Unlversitas lnt:lon4!sia
21
Namun dcngan terbitnya UU No. 34 Tahun 2000, pajak. kebupaten/kota
mengalami perubahan sekaligus penambahan, yaitu dibedakannya pajak hotel dan
pajak restoran serta bcrtambahnya
peralihan
objck pajak baru yaitu pajak parkir, dan
objek pajak pemanfaatan air bawah
kewenangan
tanah duo air
permukaan kepada pemcrintah propinsi.
Berdasarkan
Undang-Iledang
Nomor 34 Tahun 2000 tenrang Pajak
Daerah dan Retrihusi Daernh, dengan peraturan daeTah daper ditctapkan jcnis
pajak kabupaten/kota selain yang ditetapkan dalam ayat (2) Unclang-Undang ini,
yang memenuhi kri teria sc bagai berikut:
a. Bcrsifat pajak dan bukan rctribusi;
b. Objek pajak tcrletak atau terdapat di wilayah dactah kabupatenfkota yang
bersangkutan
dan mempunyai mobilitas yang cukup rendah serta hanya
melayani masyarakat di wilayab dacrah kabupatenlkota yang bersangkntan;
c. Objek dan dasar pengenaan pajnk tidak bcrtentangan dengan .kepentingan
umum;
d. Objck Pl\iak bukan merupakan objek pajak provinsi dan/atau obji:k pajak
Pusat;
c.
Potensinya mcrnadai;
t. Tidak memberikaa dampa.k: ek:ouumi
y.mg oegatif;
g. Mcmpcrhatikan aspck keadilan clan kemampuan masrarakat;
h. Mcojaga kelestarian linsI<unsao.
2.2.3
.Priosip dan Kritetia Pajak Daerab
Bila kita perhadkan sistem pecpajakan yang dianut oleb baa.yak ncgara
di dunia, prinsip-prinsip umwn perpajakao daerah yang balk pada umumnya tetap
sama yaitu barus memcnuhi kriteria wnwn
berilc:ut1~:
-
tcntang
pctpajakan daerah, sebagai
Priusip wemberikan pendapatan yang cukup dan elasas, artinya dapat mudah
naik turun mengikuti naik/turunnya tinglcat pendapatan masyarakat.
IS
Machfud Si<lik (2005), Optimaiisasi Pajak oaer.i. dao R&lribusi Dacrah dolaJn R.oogka
M•ningl<a11ran Kcmampusn ~uangaa Daeiab iP<milcirun dun Permasalahan Ekcnomi di
l"'1onesta aatam setengah Abed Terakhir 1997-2()1)5 krisis dan Ptmulilum Ekonoeu), J
ogjak:arta, Kmisfos. Ha..5l!'l
Unive~ltas Indonesia
22
-
Adil dan merata secara vertical aninya sesuai dengan iingkatan kelompok
masyarakar dan horizontal artinya herlalm sama hagi setiap anggota kelompok
masyarakat schingga tidak ada yong kcbal pajak.
Administrasi yang .fltksibel artinya sederhana, mudah dihirung. pclavanan
mcmuaskan bagi si wajib pajak.
Secara politis dapat diterima oleh masyarakat, schingga timbul motivasi dan
kesadaran pribadi untuk memhayar pajak.
-
Non-distorsi
hanya
terhadap perekonomian
menimbulkan
pengaruh
; implikasi pajak atau pungutan yang
minimal
perekonomian.
terbadap
Pada
dasarnya setiap pajak atau pungutan akan menimbulkan suatu beban baik bagi
konsumen
maupun
produsen.
Jangan sarnpai suatu pajak atau pungutan
rnenimbulkan beban tambahan (exJra burden) yang berlebihan, sehingga akan
merugikaa masyarakat sccara meayelwuh (dead-weight loss).
2.2.4
Teori Total Peaerim.aan Pajak Daersh Mak.t>imum
Pajak daerah rnerupakan salah saru bcntuk peraa serta
pcnyclonggaraao
otoaomi
daerah.
IDU)13rakat
dalam
Peeerimaan pajak daeralt digwllllum untuk.
pembiayaan pcnyelenggaman pemcriooban dan pembangunan daerab. Dalam
konteks otonomi dacmb, sumber-sumber PAO termasuk pajak daerah sangat
dibutuhkan
uatul: pembiayaan
W'USall da.:ral.1
yang semakia kompleks guoa
peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakatdaerah.
l<enyalaao yang ada selama ini, pemerintah daerah ceoderung untuk
menggunakan tarif yang tiuggi agar diperoleh total peaerimaan pajak daerah yang
znaksimal. Pengenaan tarif pajak yang lebih, secara teoritis tidak selalu
menghasilkan total penerimaan maksimwn. Hal ini tagantung pada respon wajib
pajak.
Universi!M lndonesla
23
MODEL LE VIATHAN
Model ini dikenalkan olch F. B. Laffer, dcngan mcnggunekan
asumsi
bahwa biaya adminiserasi pcrpajakan dianggap tidak signifikan dan cctcris-paribus
level pclaya.nan publik yang dibiayai dari penerirnaan pajak, dan hanya kegiatan
ekonomi saja yang dipengaruhi oleh besaran pajak.
Tarif Pajak Dacrah
Kurva Laffer
1·1--------l
••
Total Penerimaan
Pajak Daerah
Model ini menuajul:kan bahwa akan tercapai luUil penerimaan pajak
mak.simum (T') pada tarif 1·, MesldpllO tarif t• bukaulah wc:rupWu&n Wif yang
tertinggi, yang ditcnrukan olch kemampuan wajib pajak untuk menghl.ndarl beban
pajak baik legal maupuo ilegal dengan mengubah economic behavior dari waiib
pajak Kondisi ini dlkeoal sebagai Revenue Maximizing Tax R.ate16•
Dari kurva Laffer tersebut menunjukkan bahwa bila fJlrifpajak dinaikkan
melebihi tanf 1' 11111ka total penerimaan
pajak daerah akan semakin mcnurun
(bukaonya uaik), Jan lidak mernperoleh basil penerimaan pajak yang maksimum,
oleh karena para wajib pajak akan berusaha menghmdan beban pajaknya dan
tidak mau membayar pajak. Bcgnu pula biia tarif pajak terlalu rendah dan tid~lc:
mencapai tarif t • (tarif pajak yang seharusnya) maka daerah belum da110t
mempcrolch total penenmaan pl\iak yang maksimum. Tetapi dengan penerapan
tarif pejak yang lebih rendah dikombinasikan
meminimalkaa penghindaran
dengan
struktur
pajak yang
pajak dan re~pon hAtga serta kuantitas
barang
terhadap pengeuaan pajak sedcmikian rupa, maka akan dicapai total penerimaan
maksimum.
1•
Machfud Sidik (W05). Uptinialisasi Pajak Daernh dan Retrih11$i Daerah dalaln R.angka
Mcningk.!'!kao Kemampu.an K01l8Dgan Daerah. Jogjak.arta, Kai,i;,ius. Hal.599
Univensltaslndonesla
24
Secara umum, upa.ya yang perlu dilakukan oleh l'emerintah Daersh
dalam rangka mcningkatkanpendapatan daerah rnelalui oprunalisasi intensifikasi
pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain dapat dilalcukan dengan
cara scbagai bcrikut 17 :
I. Memperlua~ basis penerimaan.
Tindakan yang dilakukan unruk memperluas basis penerimaan yang dapat
dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial,
antara lain yaitu mengidcntifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah
pemhayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian,
menghimng kapasitas penerimaan deri setiap jeuis pungutan.
2. Memperkust proses pemungutan.
Upaya yang dilakuken dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu anrara
lain mempercepat penyusunan Perda, mengubah t.arif, khusus.nya t.arif retrihusi
dan peningkatan SJ>M.
'.l. Meningkatkan pengawasan.
Dengan melakukan pemeriksaan secara dado.kon dan herkDla, rnemperbeiki
proses pengawasan, meneraplcao sanksi terhadap pcnunggak IX'iak dan Sllllksi
terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajek dan pelayanan
yang diberikan oleh duerllh.
4. Meningkatkan efisiensi adminsitrasi dan menckan biaya pemungutan.
Tindaksa yoog dilakukan yaitu memperbaiki prosedur ad.miuistrasi pajak
melalui
penyederhanaan ad.ministtasi
pajalc, meningkatkan
efisiensi
pemungutan dari setiap jenis pungutan.
5. Menmgkaikan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik,
Hal ini dapat dilakukan deegan meningkatkan koordinasi dengan i.ostalllli
terkait di dacrah. Selanjutnya ekstensifikas] perpajakan juga dapat dilakukan,
yaitu melalui h:bijaksanaan
pemerintah untuk memberikan kewenangan
perpejakan yang lcbih besar kepada daerah pada masa mendatang.
" Mac.bfi>d Sld.i.t: (2005 ), Ibid. llal.596
UniversitH lndontsia
25
2.3 Tcori Poknsi Pajak, Tax Effort, Efektifitu dan Erl!!icnsi
2.3. l
Potensi Pajak
Guna meningkotkan penerimaan pajak daerah, maka hams diperhoti.kan
puJa kepasltas atau potensi pajak daerah, Mcnurut Poda dan Sullivan (1995:862)
Patensi adalah
kemampuan yang tcrdiri dari ability (kecakapan, bakat clan
kemampuan), capability
(kesanggupan), competence (kocakapan, kemampuan
dan wcwenangj, skill (kepandaian], dan talen: (bakat, pembawaan) hal scnada
juga dikemukaan olch
Salim, P dan Y. Salim (1991 :934) yang menyebutkan
bahwa poteusi merupakan keruarupuan, k:elruata.n dan daya. Meuurut Triatmoko
(2001 :9)
Secara umum potensi dapat dikatakan sebagai kesangb'llpan suatu
organisasi atau badan dalam upaya melak.sanakan atau menghasilla!n sesustu.
Untuk menghituog potensi pajak daerah, seoagaimana telah diatur dalam
UU Rl No. 34 Tahun 2000 tentang Peruoahan Azas UIJ RI No. 18 Tahun 1997
tenting Pajak Daerah dan Rctribusi Daerah, pasal 3 oyot (4) yong menyctekan
bahwa : "Beseruya pokoi pajak dihitung dengan meogallkan tarif pajak deogan
dasar pengenaan pajak",
2.3.2
1·u Effort
Para peniµmut paham federalisrne telah memberikan perhatian penuh
kepada permasalabao kernampuan
pcrpajakao (racable capacity) clan usaha
perpajaluw (lw: e./Jvrt) pada pemerintahan daerah'". Dalam ha! in\ perlu dicatat
sebu.ah studi dari seoraag Australia akhir-akhir ini :
"
Tingginya suatu unit liskal perpajakan dalam hubungmnya dengaa sumber
pendapetan (atau usaha perpajakan) dapa( didefinisikan selxlgai rasio penghasilan
yang secara nyata diperoleh dari surnber itu lerhadap kapasitas yang dapat dikenai
Pajak.19,,.
u ATtlle Booth, (20001. Upaya-upaya Untvk Mendeser.ln.lii>Hikan KebijalcSl'JWln Pe<pajakao:
M11:<alah Kemampuan Peipajabo, Usabo Perpajak;;vl dan Pcrimbanga~ Ke~
(dala,n
Hubungan Pwa.1 - Daeral1 lJalam Pembang\lOaD), Ce1al<.an keliga, PT. !U.jaGnlflDdo Persada,
Jak.ufa. l 4240. Hal. I l 6
19
Aotle Booth, (2000), Ibid, bal l 17.
Unlversltas Indonesia
26
Di tahun 1977, Anne Booth2& menghitung estimasi mengenai pendapatan
asli propinsi dan kabupaten, pcndapatan dari Ipeda (£uran Pcmbangunan Daereh)
dan beberapa paj ak. pemerintah pusat (pajalc pendapatan
rwnah tangga dan
pcrusahaan, dan pajak pcnjualan) yang dipungut oleh pernerintah prepinsi di
tahun 1973/1974,
dan rnembandingkannya deogan RODr (Regional Gross
Domestic Pmducl)/PORH tahun 1971.. Dari sini terlihat bahwa terdapat perbedaan
usaha pcrpajakan yang cukup mcncolok (considerable)an tar daerah,
2.3.3
Defiaisi Efekttfitas da1 Efasieusi
Dalam rangka meningkatks» penerimaan pajak daerah, mak.n harus
diperhatikan juga masalah efektifuas dan efisiensi dalam pemungut:an pajak
daerah. Menurut Joocs (1995;10)
efektivitas menunjuklcan keberhasilan atau
kegagalan dalam mencapai suaru rujunn (objelaivl!s) schingga cfektivitas hanya
berkepentingan deogan kcluaran, Kemudian ditambahbn
efektivitas adalah perhandingan
11.ljWIJ\
oleh Suadi21• bahwa
81\tara keluaran dan h1juan oleh karenanya suatu
horus dinyatakao sccara spcsifil dan rinci sehingga pengu.lcurao efcldiviw
dapat Iebih bermanfaai clan bennakna.
Lebih lanjut Mahi (2005;43) rncnyatak.aa babwa : "penerimaan
dari
suatu pajak haru.s menghasilkan penerimaan yang cukup besar, sehingga
diharapkaa mampu membiayai scbagian atau keseluruhan bia.ya pelayanan yang
akan dikeluarkan,
Implisit dari peesyarataa ini adalah ons)cos pungut harus dapat
tertulup dari hasil puogut.
Scfisihoya ini cnasih dapat dipergwiakao
uotuk
rnembiayai pengeluaran publik yang alcan dibangun".
Salah satu aspek yang digunakao unbal meneotvkan kinerja suatu unit
kcgiatan ekonomi
meniadi
adalah
elisicnsi
ekonom]. Efisiensi ekonomi
dibedakan
dua jenis, yaitu efisiensi produktif <Ian efisieasi aJokatif (Mahi,2000).
Efisiensi produktif adalah eflsiensi yang tercapai karena organisasi suatu proses
produksi bcrjalan dengan baik dao optimal. Arti.nya, untuk menghasilkan output
harus didukung oleh pengelolaan kegiatan seoptirnal mungkin. Sementara itu
cfisiensi alolratif terjadi karena alokasi sember daya dapat dilakukan secara
20 Anne J:looth, (2000}, Ibid, hi>! 118.
21
Suadi, Arit;(l997), Sistem Peagendalian Manajemen, &tisi Pertama. BPEP. Yogyabrta. Hal 7.
Unlveisllas Indonesia
27
optimal. Artmys.efisiensi alokasi mcrupakan kemampuan suatu unit ekonomi
dalam memperhirungkan tingkat nilai produk marjinal {marginal value product)
dim hiaya marjinal (marginal cos1).
Selanjutnya menurut Brian Binder : pemerintah daerah dalam rangka
meningkatkan kemampuan atau kemandirian keuangan daerah (otonomi fiskal)
ditunlut untnk lcbih memngkatkan efisiensi secara ekonomis pemungutan pajak
don retnbusi daerah. Artinya, basil yang ditetapkan harus dapat dicapai dengan
blaya yang sercndah-rendahnya baik dari sudut jumlah pegawai maupun dari dana
yang diburuhkan atau basil harus dicapai sebesar-besamya dengan menggunakan
pegawai dan dana pada tingkat icrtcntu (Dcvas, 1989 ; 282).
Ada dua krneris yang dapat dijadikan sebagai baru penguji dalam
menenrukan efisien atau tidalcnya suatu tehmk pemungutan pajak (Soemitro,
2002;30), y.Utu :
1. Efisiensi intern yaitu yang bcrkaitan dengan ongkos pemungutan clan
penagihan pajak.
2. Efisiensi ekstem yaitu pengawasao aparat administrasi serta pengawasan atas
kemungkiaan tirobulnya peogbi.ndamol penyelundupan pajak.
2.3.4
Konsep Pengukuran EfektlfilH dan Efisleosl
Penelitian tentang perh.ituogBD potensi pajak dan retnbusi yang
dilakukan oleh Mardiasmo dao Mak.hfatih11 meagemokakan model untuk
mcnghirung eflsiensi dan efektivitas, Diurail.o:an bahwa eflsieasi adalah WJluk
mengukur bagian dari pajak atau retnbusi yang digunakan untuk menutup biaya
pemungutan pajak atau retribusi yang bersangkutan, Efektivitos untuk. mengukur
perbandingen antara hasil pungut pajak atau retribusi dengan potensi pejak atau
rctribusi.
22
Mordia.,mo dan Makhfatib., WOO. Periiitungan Porensi Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten
Magelang, la/Jo''"' A.ft/Ur, Kcrjasama Pewerintah !).,.nib Kubll))alen Magelmg dengan Pusat
Antar Univer.iil8$, St~di llkum)roi, Universitas CJadjlh Mada. Yogyakarta (Lapoian Peoelitian).
Hal. ~..(\.
28
Sementara itu fonnulasi pcnghitungan efektivitas yang digunakan oleh
Do!vas, dkk (1989;149) acklah;
Efektivitas PHR
=
Realisasi PHR x JOO%
Potcnsi PHR
Selanjumya formulasi penghitungan unruk efisicnsi yang dipakai Jones
(1995;9) adalah:
Efisiensi PHR = Fliaya Pungut PHR x 100 %
Realisasl PHR
2A
Dasar Hukllm Pajak Hotel daa Restoran di Kabupatea Kudus
Penarikan sumber daya ekonomi melalui pajak daerah harus dilakukan
dengan aturan hukum yang jelas, yaitu dengan Peratursn Dserah clan Peraturan
Bupati schingga dapat diterapkan seoegai salah satu sumber penerimaau daerah.
Hal ini menuaiukkan bahwa pungutan oleh pcmerintah daerah kepada masyarskat,
telah berdasarkan pada aturan hukum yang jelas dan kuat,
Scbclum otonomi daerah dibedakukea, Pajak Hotel clan Restoran lebih
dikenal dengan nama Paiak Pernbangunan I (PP
I)
yang dipungut oleh Pcmerintah
Pmpinsi Jawa Tengah. Namun setelah otooomi daerah diberlakukan, terdapat
perubahan dalam pemungutan pejak bcrda.sarkan Peraturan Daerah. Saleh satu
yang niengalami perubahan adalab Pajak Pembangunan I yang berubah menjadi
Pajak Hote1 dan R €5t.oran, seperti yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kudus No. 3 Tahun 1998 tcntang Pajak Hole! dan Restoran, yang berdasarkan
pada Undang-Undang Nomor 18 talnm 1997 teatang Paiak Daerah clan Retribusi
Daerah.
Namun dengan terbitnya Undang-undang nornor 34 tahun 2000 tentang
perubahan stas Ua<limg· Un<lang RI
llOOl-OT
18 tahun 1997 tentang Pajak IJaerah
dan Rctribusi Daereh, maka kemudian diadalcan revisi terhadsp Perda No. 3
Tal11Jn 1998. Yakni pada tabun 2006, Kabupaten Kudus menerbitkan Peraruran
Daerah baru, }'lilll;: memisahkan Pajak: Hotel dan Pajak Restoran,
Un~nsitaslndones{a
29
2.4.1 Puaturao Daerah Tcntang Pajak Hotel
Dasar hukum yang mengaiur tentang pajak hold \li Kabupaien Kudus
sckarang ini adalah Perarursn Daerah Kalmpaten Klldu.~ Nomor 12 Tahun 2006
tentang Pajak Hotel.
Dalam
Bah
I Ketentuan
Umum
pasal
I
Peraturan
Daerah
ini
menyebutkan bahwa :
I.
1 lotel adalah bangunan yang khusus yllllg discdiakan bagi orang untuk dapar
menginap/istirahat, mcmpcroleh pelayanan dan/atau fasilitas lainnya dengan
dipungut bayaran termasuk bangunan laianya yang menysm, dikelola dan
dimiliki oleh pihak yang sama.
2. Badan adalah sekumpuJan orang dan/ata.u modal yang merupakan kesatWUI
baik yang melakukan usaha ma.upun yang tidak melakukan
usaha yang
mehputi perseroan tcrbatas, perseroan k:om>milih:r, perseroan lllinnya, Sadan
Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,
Iirma, kongsi, kopcrasi, dana pension,
perselc:utuan.
perkumpulnn, yayasan,
()rgani81J!jl masse, organisasl social politik, atau orgaruaasi yang sejenls,
Iembaga, bentuk usaha tct:ap, dan bentak badan lainnya.
J. Pajak Hotel a.dalab pajak yang dipwigut aros peloyanan hotel.
4. Wajib pajak. adalah orang prlbadl atau badan yang menurut peraruran
perundang-undangan pe.rpajakan daerah
diwajil:o!O'ln
untuk rnelakukan
pembuyaran pajuk yang tcrutang, tcrmtlSuk pernungut at.au pemotoog pajak.
tertentu.
5.
Surat Pemherit.ahuan Pajak Oaerah, yang selaojutaya disiugkat SPTPD ad.alah
sumt yang digunakan olch wajib pajak untuk melaporkaa perhitungan dan
pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan
perundang-undangaa
perpajakan daerah.
6. Surot Setoran Pajak Deerah, yang sdanjutnya disingkat SSPD a<lufal.t surat
yang
digunakan
penyetoran
oleh
wajib pajak
pajak yang temtang
untuk
melakukan
ke Kas Daerah
pembayaran
atau
atau tempat Jain yang
ditetapkan oleh Bupati.
7. Swat Ketetapan Pajak Daeraa, yang selanjumya disingl:at SKPO adal.ah swat
ketetapan yang menentukan besamya jumlah pajak. terutang.
Untverattu Indonesia
30
8. Surat T agihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingka! STPD adafah surat
untuk melakukan ragihan pajak dlllllalliu sank~i admirustrasi berupa bunga
dan/atau denda
Kemudian dalam pasal 3 Peraturan Daerah ini, rnenyatakan bahwa :
Objck pejak
adalah
setiap pelayanan yang
disediakun dengan
pcmbayaran di hotel, termasuk :
a. fasilitas penginapan atau Iasllitas tinggal jangka pendek;
b. pclayanan pcnuejang sebagei kelcngkopan fasilitas pcnginapen atau tinggal
jangka pendek yang sifiunya memberikan kemudahan dan kenyamanan;
c.
fasilitas olah 111ga dan hiburan yang disediakan
khusus untuk tamu hotel,
hukan untuk umurn; dao/atau
d. jasa persewaan ruangan I gedung umuk kegiiilan aeara atau pertemuan di
hotel.
Yang tirl11k tcrmasuk dalsm objek paj8k, ~cpcrti yang dimaksud dalarn pasal 3
adalah scpcrti yang tertuang dalam pa:ial 4, yllkni :
a. penycwaan rurnah atau kamar, aparternen danlatau fasilitas tempat tinggal
laiMya yang tidalc menyatu deogan hotel;
I:>. pclayanan tinggal di asrama, dan pondok pesantren;
c. fasilitas otah raga daa hiburan yang disediakaa di hotel yang dipergunakan
oleh bukan tamu hotel dengan pembaysran;
d. pertokoan, perkantoran, perbankau, salon. yang dip:rgumd:.wi oleh umum di
hotel;
e. pelayanan petjalaoan wisaia yang diselenggarakao oleh hotel dan dapat
dirnanfaatkan oleh umwn; clan
f. rumah pemondokan dan pondok boro.
Subiek dan waiib pajak sepern yang tertuang dalam pasal .5 Peraturan Daerah ini
adalah :
I. Subjck pajak adalah orang pribadi
111<111
atas pelavanan hotel.
2. Wajib pajak adalab pcngu.sa.ha hotel.
baden yang melaksanakan pembayaran
31
Adapun dasar pengenaan, tarif dan penghitungan paiak, diatur dalam pasal 6, 7
dan 8, yaitu :
-
Dasar pengenaan p11jltk adalah jumlah pe111bay1IDW
_yaiig
dilakukan subjek
rajak kepada hotel.
-
Tarifpajakhotel ditetapkanscbesar 10 % (sepuluh persen)
-
Besarnya pajak tcnnang dihitung dengan cara mcngalikan dasar pengenaan
pajakdengan tarif pajak.
2.4.2
Perafura.o Dael'1lh TentaogPajak ResCoran
Dasar hukum yang mengatur tentang pajak resmran di Kabupaten Kudus
di saar sekarang adalah Peraturan Daerah Kahupaten Ku.dus Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pajak Restoran ..
Dalam ketentuan wnwn pasal I disebutkan 1J6.l1wt1 :
1. Restoran I Rumah Mak.an atau srjeoisnya adalah t.t.mpat m.enyautap makanan
dan/atau minuman yang disediakan dengan dipllngut bayaran. tidak termasuk
usaha jasa boga arau katering.
2. Badan adalah sekurnpulan nrMe dan/atau modal yang merupaken les.aluan
bailc yang rnelakukan usaha m.wpun yang tidak melakulain usoho yang
melip111i peHieroon rcrbstas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Bftdan
(Jsaha Milik l\'eeRra arau Oacrah deogao nama clan dalmD bectuk apapun,
firma, kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan, pcrkumpulan, yayasan,
organisasi massa, orgaaisasi social Politik, atau organisasi yang sejenis,
lcmbaga, bentuk usaha tetap, dan benmk hadan lainnya.
3. Pajak Rcstoraa adalah pajak yang dipungut
alas
pelayaaan Resto11111..
4. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut pcraturan
perundang-undsngan perpajakan daerah
diwiliibkan untuk
melakukan
pembayaran pejak yang terutang, termasuk pemuugut atau pewul{>ng pajak
tcrtcntu.
S. Surat Pcmbcntahuan Pajak Dserah, yang selanjutnya disingkat SPTPD adalah
surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk mclaporsan perbuungan dao
pembayaran
pajak yang terutang menurut peraruran penwdang-Wldangan
perpajakan daerah,
UniYersilAls lndonesla
32
6. Sumt Setoran Pajek Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD adalah surat
yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk mclakukan pcmbayaran atau
pcnyetoran pajak yang terutang ke Kas Daerah atau tempat lain yang
ditetapkan olch Bupati.
7. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanju1nya disingkat SKPD edalah surat
ketetapan yang mcnentukan besamya jumlah p.~iakterutang.
8. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang sclanjutn~a disingkat STPD adalah surat
unruk melakukan tagihan pajak dao/atau sanks! administrasi berupa bunga
danfatau denda.
9. Surat Paksa tldalah surat perinteh mernbayar utang pajak dan biaya penagihen
pajak.
Objek pajak sesuai yang tertuanl,': daJam pasal 3 Peraturan Daerah ini
adalah Setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di Restoran.
Sedangkan Subjek pajak dalarn p&MI 4 adalah orang pnbadi atau badan yang
rnelaksanakan pembayaran at.as pelayenan restoran.
DliSac pengenaan, tnrif dan penghitungan pajak sesuai yang cercantum
dalam pa.saJ 5, G den 7 adalah :
-
Dasar pengeaaan pajak adaJah jnmlah pembayaran yang dilak:ukan subjek
pajak kepada restoran.
-
Tarifpajak rcstoran dltetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen)
-
Besarnya pajak terutaog dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan
pajak dcngan tarif pajak.
Kcmudian dalem Pasal l I, memuat tentang :
I) Setiap Wajib Pajak mengisi SPTI'D
2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (I), harus diisi dengan jetas, benor
dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya.
3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (I), hsrus disampaikan kepada
Bupati selarnbar-iambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya masa
pajak.
Unlversltas lndooesia
33
Pasal 11 tersebut di atas, terlihat bahwa setiap orang ataupun badan yang menjadi
Wajib Pajak Rcstoran, harus rnengisi SrTPD dengan jelas, benar dan lengkap
serta ditandatangani,
kernudiaa bila telan diisi Sl'll'D, maka harus diserahkan
kepada Bupati selarnbat-lambatnya
15 hari setelah berakhirnya masa pejak.
Lcbih lanjut dalam Pasal I 2, mengatur bahwa :
(l) Berdasarken
SPTPD
sebagaimana
dimaksuJ
dalau;
pasal
11,
Bupati
menctapkan pajak tcrutang dengan menerbitkan SKPD.
(2) Apabila SKPD sebagaimana dimalcsud pads ayat (I) tidak atau kurang dibayar
setelah waktu paling lama JO (uga puluh)
rum sejak S.KPO diterima
dltenakan
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) perbulsn dan
ditagih deogQl'I menerbitkan STPD.
Dari pasal 12 ayat (I) tersebut di aus, jelas-jelas mengatur bahwa setiap
Wajib Pajak llkai1 dibo:riluw SKPD, yang didiisiuitan pada SrTPD yang diisi oleb
Wajib pajak, clan pada ayat (2), mengatur bahwa hila 30 hari scjak diterimanya
SKPD oleh Wajib pajak, dan Wajib Pajak masih bclum membayar pajak
Restorannya.. maka Wajib Pajak tcrl£bul llluu1 dik.cnai sanksi administrasi bcrupa
dcrula sebesar 2 o/o perbul8Mya dal! akan ditag.ih oleh roetuga.~ pemungut dengan
membawa STl'D.
UniveBitas Indonesia
~~,~~-~---____J
)4
BABTII
METODE PENELJTIAN
3.1
J eois da1t Sumber D2ta
Model penelitian ini adaleh model penditian deskriptif,karena rnemakai
variabcl mandiri yaog terdiri dari satu variabel yaitu p<>tensi pajak hotel dan
restoran. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan
sekunder, Sebagai sumber data primer dahen penclitian ini, adalah para pengusaha
dan/atau karyawan hotel/nunah penginapan dan para pcmilik restoran/rumah
makan yang benar-benar mengetahui seluk-beluk masing-masing objek dimaksud
te=but.
Sedangkan somber data sekunder adalah publikasi dokumcn-dokumen
yang dikcluarkan oleh instansi-instansi pemerintah, sepert:i ynitu : Badan Pusat
Statitik (BPS) Kab. Kudus, Dinas Peodapatio Daeeah Kabupaten Kudus dan
Bagian Keuangan Sctda Ksbupaten Kud!L';. Ad11pun data yang diperlukan, antam
lain yang berkaitan dengoo PDRFI Kd>. Kudus, Pendapatan Asli Oaerah, Pajak
Daerah, Pajak Hotel maupun Pajak Restoren dari berbagsi penerbitan, tennasuk.
laporan APRD pemerintah Kahupaten Kudos.
3.2
Oefioi3i Qperasioaal d10 Jdentifika.•i Vuiahel Peneliti~o
3.2.1
Dd"misi Opcnuiioaal Vat"iabel Pcaetitian
Yang dimaksud dengan potensi pajak hotel dan restoran, tax effort,
efektifltas clan efisiensi di dalam penelitian ini adalah :
1. Potensi pajak Hotel adalah jumlah rnaksimum (k:eadaan I 00 ",{, yang harusnya
ditcrima) pcncrimaan pajak hotel ya.ag seharusnya dapat clipW1gut berdasarkan
tarif pajak 10 % yang telah ditetapkan dalarn Perda Kab. KudusNo. 12 Tahun
2006 tentang Pajak Hotel sesuai data wajib pajak di Dipenda,
2. Potensi pajak Restoran adalah jumlah ruaksimwn (keadaan 1 O(J •;. yang
harusnya diterima) penerimaan pajakrestorao yang seharnsnya dapat dipungui
bcrdasarlcan tarif pajak 10 % yang telab ditezapkan dalam Perda Keb, K.udu.s
No. 6 Tahun 2006 tentang Pajak Restoran sesuai data wajib pejak di masingmasing instansi pernungnt pajak.restoran.
Univeism lndonesla
35
3. Tax effort adalah upaya pajak yang dilakukan Pemerintah Kab. Kudus dalam
rangka mcningkat penerimaaa pajak hotel dan restoran terhadap nilai tambah
sub sektor hotel dan resto.ran, yang k.emudian dikalikan dengan seratus persen.
4. Efektifitas adalah perbandingan
antara realisasi pencrimaan pajak hotel dan
restoran di Kab. Kudus dengan potensi peuerimaan pajak. hotel clan restoran
yang sesengguhnya, yang kemudian dikalikan dengan scrams persen,
5. Efisiensi adalah tingkat perbendingen antara biaya yang dikeluarkan unruk
memungut pajak hotel dan restoran di Kab. Kudus dengan hasil penerimaan
pajak hotel dan restoran yang dicapai, yang k.emudian dilalikan de~'llll
seratus persen.
3.2.2 ldentifikasi Variabel Penelitian
3.2.2.1 Ta~Effort
Uu.tuk meogctahui sejauhwana upaya pajal yang telah dilitk.ukan oleh
Pemlcab. Kudus dalam menaikkan realisasi pcnerimaan pajak hotel clan restoran
terhadap nilai tambah Kab. Kudos sebagai kapasit.asnya (tax base). Secara
matematis
dirumuskan
sebagai rasio realisasi pcnerimaan pajak terhadap nilai
tambahnya, yaitu :
Tax effort P.HR =
Reali~.u;i PHR
x 100 %
(:l.1)
Nilai Tambah PDRB
(nilai tambah sub sektor yang berkaitan deogao ptjtil hoLc:I dan restoran)
Data-data yang dipcrlukan dalam pengbitungan tax effort di peoclitian ini
Realisasi pajak hotel dan restoran
-
Nilai tambah PORlJ Kab. Kudus
3.2.2.2
SL1b
sektor hotel dan restoran
l'otensi Pajak Hotel
Dcngan mengadopsi
Iormulasi perbitungen
potensi penerimaan pajak
hotel yang dil;!unalcan oleh Jamil dQl1 Rahayu (1997; 314), maka alat ana.lisis yang
digunakan
untuk mcnghitung potensi pajak hotel dalam penelitian ini adalah
dengan pcrhmmgsn matcmati.lc: sederhaaa yang diformulasikan dalam rumus
sebagai bcrikut:
Unlversltais lndon&$ia
:36
Ph~
L•
(Tki )C Jki x Thi/( 30 x 12 x Tp)
(3.2)
r=I
di mana :
Ph
=
Potensi pajak hotel
l ,..n = Potensi pajak hotel dari obyek ke-I sampai ke-n
= Tarif kamar i sesuai jenis kamar pada setiap hotel per hari.
Tki
Jki
I umlah kamar i sesuai jcnis kamar pada setiap hotel
Thi
Tingkat hunian kamar i setiap hotel sesuai jenis kamar per bulan
Tp
Tarif pajak ( 10%)
Data-data yang diperlukan dalarn penghitungan potensi pajak hotel di
penelilian ini adalah :
-
Jumlah kamar i scsuai jenis kamar setiap hotel
-
Jenis kamar i yang ada di setiep hotel
-
Tarif scwa kamar i sesuai jenis kamar pada setiap hotel per hari
Tingkat hunian kamac hotel per bulan dari hulan November 2007 sampai
dengan Oktobcr 2008 yang diesumsikan sebagai potcnsi pajak hotel tahun
2008.
3.2.2.3 Potensi Pajak Restorao
Untuk meogidentifikasi seberapa besar potensi pajak restoran yang
terdapat di Kabupaten Kudus pada tahun 2008 maka semua data basil survci dari
jumlah sampel yimg telo.h ditentukan, kemudian dilakukan pengolahan data
mclalui penghicungan sederhana dengan formula yang digunakan adalah :
•
Pr= L:(Otix30K12xl'p)
(1.1)
di mana :
Pr
= Potensi pajak Rcstoran/ Rumah Makan
Oti
~
Tp
Rata-rata omzet per hari pada setiap Restoran I Rwnah Mak.an
Tarifpajitk. (lO"Ai)
Unlveisitls Indonesia
37
3.2.2.4
AnaliBis EfektifiCas
Dalam pcnclitian ini efcktifitas digunakan
unnlk mcngukur hubungan
antara realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran tahun 2007 dengan pocensi
pajak hotel dan restoran tahun 2008 yang diasumsikan sama dengan porensi pajak
hotel dan rcstoran tahun 2007. Adapun formula.~ipcnghitungan cfektivitas adalah
sebagai berikut (Devas, 1998 ; 140) :
Efektivitas PtlR ~ Realisasi PHR x 100 %
Potensi PHR
(3.4)
Data-data yang dihimpun dalam penghimngan efektifitas di penelitian ini adalah :
Realisesi pajak hotel tahun 2007
Realisasi pajak restoran tahun 2007
-
Estima.si potensi pajak hotel tahun 2008 yang diasumsikan :iebagai poteesi
pajak hotel tahun 2007.
-
t:stimasi potens! Jajak restoran tahun 2008 yang diasumsikan ~hagai
potensi pajak restoran tahun 2007.
3.2.l.5
Anal.ids Ellsleiul
Pendekatan efisieosi diperlukan untuk rneogukur bagian dari Pajak hotel
dan restoran yang digunakan umuk menucup biaya pemungutan Pajak hotel dan
restoran yang bersangkutan. Tingkat efisiensi akan lebih besar bila biaya untuk
mcrealisasikon penerimaaa ditekan serendeh ml.lllgkin. Biaya tersebut
adalah
pengeluaran yang digunakan untuk mercalisasikan penerimaan Pajall ltotel dan
restoran, tidak terll\astik biaya gaji pegawai, biaya operasional maupun biaya
perawatan gedung.
Fonnula efisiensi yang digunakan adalah (Jones, 1995;9) :
Efisiensi t'HK '= Diaya t'ungut PHR x 100 %
(3.5)
Realisasi J'HR.
Karena keterbatasaa waktu pen.elitian dan kesulitan mernperoleh data di lapangen,
maka data yang d.ih.impuu untuk penghitungan efrsiensi di peirolitian ini dibatasi
hanya pada :
Unlversitas lndon"la
38
•
Upah pungut
•
Biaya cetak karcis PP .1
•
Biaya perjalanan dinas, dan
•
Realisasi pajal:: hotel dan restoran
3.3
Popubsi daa Sam!)ff
Bcrdasarkan
dam yang diperoleh dari Dines Pendapatan Dacrah Kab,
Kudus, jumlah populasi dari objek ho<el dan restoran yang ad.a clan terseoar di
wilayah Kabupaten Kudus adalah sebagai berilrut :
3.3.t
Hotel
Klesifikasl jenis hotel yang ada di kabupatea Kudus terdiri dari empat
jenis, dengan jurnlah masing-masing jenis hotel seperti yang tercantum dalam
Tabel 3.1.
Tabel 3.l
Jumlah Populasi dan Klasifikasi Hotel
Jwnlah Populasi
No
JenisHote!
I.
Hotel »intnng
3
2.
Hotel Melaii
14
3.
Wisma
2
4.
Pe:sanggrahan
1
L-
Jumlah
20
Sumber : Dipenda Kab. Kudus
Olcb. karena j umlah popuJasi dari hotel
yang terdapat di wilayah
Kabupaten Kudus haaya berjumlah 20 bnah, maka penelitian yang dilakukan
adalah penel itian populasi,
3.3.2
RestonuJRumllh .Makan
Pcmungutan pajak restoran dikclol4 oleh erupat dinas/instansi di wilayah
Kabupaten Kudus, dengan jumlah keseluruban populasi sebanyak 564 obiek.
Pajak restoran yang pemungutannya
dilakukan oleh Dipenda Kab. Kudus
merupakan katcgori pajak yaug besar (pajak gemuk), sedsngkan pajak restoran
Uni..en;itas Indonesia
39
yang pemungutannya dilakukan olea dinas /i.nstansi di luar Dipenda Kab. Kudus
termasuk ke dalam kaiegori pajak kecil (pajak kurus).
Tabcl 3.2
Jumlah Populasi l-lcrdasarkan lnstansi Pemungnt Pajak Resmran
Jumlah
Instansi Pemungut
~·I.
!
2.
Populasi
Diperufa
190
Di Iuar Dipenda
374
JUMLAH
564
r
Sumber : Dipenda Kah. Kudus
Sampcl ytmg dipilih scbanyak
112 rcstoran/rumah makan atau sebesar
20% dari jumlah populasi, Pcrincian jumlah sampel ditunjukkan pada label 3.3
dan Tebel 3.4.
Penggolongan populasi restoranlrumah ini sudah mendekali dengan
kesamaan katakteristik yang diperoleh dari basil observasi di Dipenda Kah.
Kudus. V ariabel yang digunakan untuk mengklasifikasikan
kriteria pen~
resroran/rumah adalah
..argct pajak untuk tahuo 2008, kepada objek resroralllno:nah
makan yang pcmungutan pajaknya dilakukan oleh Dipenda Kab, Kudus.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi dan lumlah Sampel Berdasarkan Target Pajak. Restoran
Yang Dipungut Dipenda
TargetYaog
IRn)
Jumlah
Populasi
Jumlah
Sampel
I.
S juta kc atas
7
7
2.
47
18
3.
I juta - 4.5 juta
··--·--400 ribu 950 ribu
40
(5
4.
120 ribu - 390 ribu
18
.5.
Tidak Ada Target
49
47
190
66
No
Ditetapka11 Tabuo 2008
Jumlah
·---
-
8
Sumber : Dipenda Kab, Kudus
Universttas Indonesia
40
Sampel dipilih se banyak 66 responden dari 190 responden, selama ini
(Tahun 2001-2007), yang mernberikan kootribusi paling besar dalam penerimaan
pajak restoran adalah ohjek ~ruYrumah
makan yang pemungutan paja.knya
dilakukan dan dikelola olch Dipcnda Kah. Kudus. Bukti konkrit adalah pada
tahun 2007 [umlah pencrimaan pajak restoran sebesar
Rp 383.990.444,-
Kontribusi dari pajak re~to11111 yang dipungut Dipenda itu sendiri adalah
Rp 311.194.719,· atau 81,()4 %.
Penggolongan populasi restoraa ini sudah mendekati dengan kesamaan
karakteristik yang diperoleh dari basil observasidi dinasfmstansi di luar Dipenda
Kab, Kudus, Variabel yang diguoakan untuk meogklasilik.asikan restoran adalali
berdasarkan
pada laitcria penetapen target pajak tahun 2008 untuk masing-
masing dinas/instansi di luar Dipenda Kab. Kudus.
Tabel .3.4
Jumlah Populasi clan Jumlah Sampel Mcowut Villas Pemungut Pajak Rcstoran
di I uar Dipenda K ab. Kudus
No
Di.Das I Imtaasi
I. Ktr Pengclolaan Pasar
Target
Paiak
88.000.000
J1tmbh
Poo1tla~i
316
Jumlah
S•mnel
30
0
2.
Dinas Perhubungan
9.550.000
34
10
J.
Dinas Pariwisata
1.800.000
24
6
Jumlah
99.350.000
374
.
Sumbcr : Masing-masing instansr terseout di atas,
46
Sampe! rcstolllllfrumah makan dipilib sebanyak 4{i responden dari 374
responden, Selama ini (Tahun 2001 -?.007) yang memberikan kQntribusi tercndah
dalam pcoerirnaan pajak rcstoran adalah objek restoran/rumah makan yang
pemungutan pajaknya dilakuken dan dikctola oleh Dinas/Instansi scperti tersebut
di <1las (di luar Dipeoda Kah. Kudus). Bu.lct.i konkrn adalah tahun 2007 jwnlah
pencrimaan pajak restoran scbesar Rp 383. 990.444,· Kontribusi dari pajak
restoran yang dipungut oleh dinasftoStansi di luar Dipenda adalah sebesar
Rp 72.795.725,. atau hanya 18,% %.
LlnlvetSita& lndonMla
41
Jwnlah sampel pada Tabel 3.2 ditentukan berdasarkan metode Sampling
Acak Secara Proporsional menurut Stratifikasi. Mer.t11ut Arsyad dan Socramo
(1\193;113) pada jenis sampling ini, populasi dibagi ataa bebcrapa bagian (sub
populasi), Penggolongan populasi ini berdasarkan ciri terlentu dari populasi
w1tul
tc.rsebut
keperluan penclililW. Setelah rnembeat stratifikasi atau
pcnggolongan menurul ciri yang dikehendaki, kemudian diperolch data teraang
jumlah ti31' golongan, Penentuan sampel dari tiap goloegan dilakukan secara acak
sederhana,
K.euntungan dari jenis sampling ini adB!ah bahwa sampel yang dipcroleh
lebih representatif daripada sampel yang diperoleh dengan sampling acak
sederhana Sampling deagan cara stratifilcasi in.i lebih menggambarkan keadaan
populasi yang sesungguhnya karcna telah memperhitungkan ciri-ciri tertentu
Oleh karcna itu, kesalahan sampling abn dapat dilrurangi1•
1
L11tcolio Arsyad dan Soet811lo. (1993). Ibid. Hal\ IS
Universtta5 Indonesia
42
8A8IV
GMIBARAN UMUM \VILA Y AH PRNELITIAN
4.1.
Gambaran Umum Wilayah Kabupstai Kndus
Kabupaten Kudus terletak di sebelah Timur Ibukota Propinsi Jawa
Tengah (Kotamadya Semarang) dan merupakan bagian dari jalur transportasi
regional Jakarta - Surabaya dan atau disebut jalur Pantura (Pantai Utara), dimana
Kabupateu Kudus juga merupakan daerah pasiJ!ggaban (transit) bagi peugerdara
mobil atau kendaraaa lainnya dari arah semarang menuju Surabaya ataupun
sebaliknya, Hal ini tentu akan membawa pengaruh yang cukup bcsar bagi
perkembangan pembangunan Kabupatea Kudus wile secara fisik maupun
perubahan ekonomi-sosielnya.
4.1.1. Letak Geografis
Beedasarkan Jetak geografis, Wilayah Kabupateo Kudus terletak di
antara J 1 O~ 36' sampai dengan 110° SO'
sampai dcagan
fl
Rujur Timur dan mclintang dari 6° 5 I'
16' Lintang Sdatan dengan luas wilayah 42.516 ha yang terdiri
dari lahan sawah seluas 20.579 ha (48,411 persen), dan bukan Jahan sawah seluas
21.937 ha (51,60 persen). Kabupeten Kudus terdiri dari wilayah dai:atan yang
memiliki kondisi topografis relatif datar dengan kelandaian yang tidak begitu
meocolok, yairu dengan tingkat kemiriogan laban O % - 2 %.
Baw·bala.s wilayah Kabupeten Kudus adalab sebagai berikut :
-
Schei ah Utara herhataS811 dcmgan Kabuparen Jepara clan Kabupaten Pati;
-
Sebe!ah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupeten Pati;
-
Sebelah Baral berilatasan dengan K3bopmen Demak d2111 Kabupaten Jepara;
-
Sebelah Timur bcrbatasan dengan Kabupatai Pati.
4.1.2
Kependudakan dan Teup
Kerja
01.:h karena Kabuparen Kodus merupakan
rrraka seuao cahUI1Dya banyak
t~
daerah kawasan industri,
kerja {khustlSlly11 lulusan SMU/Pcrguruan
Tinggi) yang datang mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-
perusehaan (Skala besar maupun slala kecil) yang ada di Kabupatcn Kudus. Van
hal ini turut ruempengaruhi kcpadatan penduduk di wilayah kabuparen Kudus.
Unl.,•r.sitas Indonesia
43
Jumlah penduduk Kabupaten Kudus dari tahun ke tahun mengalami kenaikan
yang cukup tinggi.
Tabet 4.1
Jumlah Peoduduk di Kah. Kudus
Tahun 2001 - 2007 (jiwa)
TOTAL
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
2001
352.491
361.953
714.444
2002
354.fs99
364.294
719.193
2003
358.255
366.714
724.969
2004
361.282
369.472
730.754
2005
364.074
Jn.165
736.239
2006
367.143
374.897
742.041)
Jn.604
747.4S8
Tahun
,_____ ·--~ -
~--2007
-
369.884
Somber: BPS Kab, Kudus
Menurut data yang diperoleb, pertWTlbuhan penduduk tertinggi terjadi
ketika memasuki tahun 2003 yaitu sebcsar 0,8 % afau sebesar ~ 5.776 orang.
Dan pada akhlt tahun 2007 jumlah peodudul: yang berada di Kabupatcn Kudus
mencapa.i 747.488jiwa.
Tabet 42
Kepsdatan Penduduk Mcnurut Kecamatwi Per Km'·
di Kab. Kudus Tahon 2001 - 2007 Giwa)
·-
No.
ICec:amotao
-.
-
2001
2802
%003
lOCM
2005
2llOO
2007
l.
Kaliwungu
2..55'7
asso 2.601
2.626
2.643
2.672
2.686
2.
Kot>s Ku<lus
8.7f.f
&.753
1.773
1.734
8.752 8.762
8.741
3.
Jati
3.316
3..343
3.369
3.394
3.448
3504
3 •.5SO
4.
Un<laan
909
914
91S
923
928
935
941
S.
Mejuw
1.714
1.n1
J.748
1.767
l.7S4
LSOl
1.817
6.
Jekulu
1.083
1.o90
I.IOI
I.I 13
1.125
1.137
!.147
7.
Bae
2..504
2..523 2.537
2.SSS
2.S70 2.576
2.595
8.
Gebog
1.572
I.SM
1.597
L6JO 1.623
1.637
1.651
9.
Dawe
1ma
UMS
1.1)60
1.()72
l.(}79
l.Oll4
1.092
J.6$0
1.m
1.105
J.719
1.732
1.745
1.758
TOTAJ.
-
Surnber : BPS Kab. KudUY
u~
Jmk>necia
44
Kepadatan penduduk dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun (2001-2007)
cendcru.ng mengalami kenaikan seiring dengan keuaikan jumlah penduduk,
dimana dari tahun 2001 - 2007 Kecamatan
kecamatan
yang tcrpadat
Kota Kudus tetap merupakan
penduduknya, pada akhir tahun 2007 kepadatan
Kecarnatan Kota Kudus yakni sebesar 8. 748 jiwa per kru2, sedangkan kecamatan
yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah di Kecamatan Undaan
yaitu 941 jiwa per km2•
Seinng dengan
kemajuan
daerah
Kabupaten
perdagangan dall sentra industri, roaka penyerapan
Kudus
sebagai
pusat
tenaga lecjit oleh industri I
perusahaaa yang ada di Kabupaten Kudus cukup besar, hal tersebut dapat dilibat
pads tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Jwnlah Tenaga Kerja Industri Besar dan sedang
Pada Perusehaan Rokok dan Bukan R.okok
di Kab. Kudus Tahun 2001 - 2006 (jiwa)
Ta.bi•n
Penlsabllan
R<Jkok
Perusahaan
Buka11 R.oku.k
2001
52.236
16.656
68.892
2002
55.665
15.954
71.619
2003
54.157
16.151
70.308
16.615
66.293
18.645
74.450
20.2.55
91.046
2004
.
49.678
2005
-·
55.805
2006
70.791
·-
TOTAL
Sumber: BPS Kah. Kudus
Tabet di atas menunjulc.kan bahwa sektor swasta yang menyerap tcnaga
kerja paling banyak ada lah pad a perusahaan industri rokok, dimana dari tahun
2001, jumlah !Cllaga kcrja yang beketja pada petusahaau rukok · ad~lah sebesar
52.236 orang atau 75,82% dari total tenaga kerja. dan keadaan ini terus bertahan
sampai dengan sekarang danfata11 tahun 2006, jumlah tenaga lccrja di perusahaan
rokok yaitu 70.791 orang atau 77,75% dari total tenaga kerja di Kab, Kudus.
45
4.2. Kondisi Perekoaomian Ka~tea Kudus
Kabupaten Kudus atau lebih dikenal dengan narna Kota Kretek adalah
merupekan daerah Kawasan Industri yang didukung oleh perusahaan-perusahaan
besar seperti PK Djarum, PR. Nojorono, perusahaan kertas PT. PURA (terbesar
se Asis-Tenggara) dan perusahaan elektrooilc PT. POLYlRON serta industriindusrri kccil lainuya maupun pcrusahaan-perusah.aan
rokok keci! \ainu)'ll yang
banyak bertcbaran di hampir setiap desa di wiJayah Kabupaten Kudus ( ad.a
sekitar ± 500 perusahaan rokok kecil).
Keadaan ini rurur mendukung Kabupaten Kudus sebagai salah satu
Kabuparen di Propinsi lawa Tcngah yang mempunyai iingkat per1umbuhan
ekonomi yang tinggi, dengan menempati
urutan kedua setelah Kotamadya
Semarang. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus dari tahun ke tahun
mcngalami kenalkan yang signifikan.
Grafik 4.1
. Pertumbohan PDRB Atas Dasar Barga Konsta1:1 2000
Menurut Litpangan Usaba di Kabupatco. Kudus
Tahun 2001 - 2007 (Jura Rupiah)
:i
s...
E
f
a.
j
i
a.
10,00
I
8.00
+--=
- --1 ~
e.oo
4,00
__J~::f--
2.00
0,00
-!--,
~
-1---+---+--+---+----1--~
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
T•hun
Pertumbuhan ekonorui Kabupaten Kuclus tahun 2001-2007 dari aspck
produksi, menunjukkan bahwa pertumbuban ekonomi Kah. Kudus cukup
fluktuasi, dimana perturnbuhan tertinggi peda tahun 2004 yaitu &,70 % kcmudien
tahua 2005 pernunouhan ekonorni menurun me.njadi 4,40 %, hal ini disebabkan
oleb dampak dari keilllikan Bah3?1 Bakar Min yak oleh pemerintah pada bulan
Unfvarsltas Indonesia
46
Maret 2005, dimana harga eceran I liter bensin sebelumnya dari Rp.1.800,- naik
menjadi Rp. 2.400,- kemudian pada l Oktobcr 2005 pemerintah menaikkan lagi
harga eceran l liter bensin menjadi Rp.4.500,-. Penumbuhan ekonomi lerendah
tahun 2006 yakni 2,48 %. Hal ini akibat dari kelesuan ekonomi oleh korena
keuaikan BBM pada Oktober 2005 sebesar bampir 50 % sendiri. Dan selanjumya
tabun 2007 pertumbunan ekonomi mengalarni kenaikan menjadi 3,23 %. Rata-rata
pertumbuhan ekonomi Kab. Kudus atas dasar hacga kon!.1anpada periode tecscbut
adalah 4, 97 % setiap tahunnya.
label 4.4
PDRB Atas Dasar Hll~a Berlaku
Menurut I.apangan Usaha di Kabupaten Kudus
Tahun 2003 - 2007 (Juta Rupiah)
Lap.
2003
2004
2005
·-·
2006
-·
-2007
--
U•b
-·
I
427.<i4I ,17
441.SM,81
416.634,64
527.00S,27
S72.201,71
2
4.429.69
S.458,30
C>.390,%
7.347,SI
3.380,38
3
4·-
,_ 9.202.712.72
10.63L71S,43
l2.844.12S,27
13.992.851,76
IS.616.390,95
83.444,04
89.0.Sl,89
s
-
270.997,53
319.534,84
6
·-
-
7
g
- 9--·
T<tal
.PDJIB
63.553,113
73.888,35
146.911(),84
193.203,90
246.809,77
3.682.0S0.90
4.262.112,37
S.1'.!2.551,11
S.334.63S,SO
S.633.600,01
21l7.638,n~
239.365,46
293.616,56
323.498,7&
340.68.5,IJ
373.489,86
419.347,63
467.~119,16
S24.910,9J
-iS'.l.632;~1 29'3.208.16
+-
74.87.S,78
33.5.352,93
363.Sl2,~
414300,37
470.202,69
·14.323..392,79
16._-';84.028,87
19.822.794,31
21.-429..330,71
-
23S7l.005,00
Sumber : K.udus Dalam Angka 2003-2007, BPS Kabupatcn Kudus
label di alas, menunjulclcan bahwa yang memberikan kmnribusi terbesar
bagi pertumbuhan ekonomi Kab, Kudus dari tahun 2003-2007 adalah dari sektor
Industri PeogQlahan dengan nilai Rp 9,2 triliun sampai dcngan Rp I S,6 triliun
serta rata-rata kontribusi seuap tahun adalah 64,84 %, kemudian kontribusi
terbesar kedua adalah dari sektor Perdagangan, Hotel dan Rcstoran dengan nilai
Rp 3,6 triliun sampai dcngan Rp 5,6 lriliun atau rata-rata kontribusi setiap
tahunnya adahh 25,33 %. Adapun yang paling kecil l:ontribusinya adalah dari
Unlversitas '"donesia
47
sektor Pertambangan dan Pengga!ian, dengnn nilai antara Rp 3,5 miliar sampai
dengan Rp 8,38 miliar atau rara-rata komribusi setiap tahunnya yairu 0,4 l %.
Data PDRB Kab. Kudus tersebut menggambarkan bahwa Perekonomian
Kab . Kndus sebagian besar digerakkan
oleh Sektor lndustri Pengolahan
dan
Sektor Perdagaagan, Hotel Dan Restoran. Bcrarti K.ab. Kudus memiliki aktivitas
ekonomi yang tingi.<i serta sebagai salah satu daerah kawasan industri yang cukup
besar yang ada di wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Pendapatan perkapita merupakan ukuran kemakmuran dalam kehidupan
masyarakat,
rendapatan
peningkatan
dari
Rp 15.125.939,-pada
siei
barga
berlaku
Rp
perkapita
penduduk
11.857.148,-
pada
Kai>.
Kudus
2001
tahun
menunjukkan
menja.di
sebcsar
tahun 2007 [harga konstan 2000). Sementara itu dilihat dari
jurnlah
pendapatan
perkapita
tahun
2001
sebesar
Rp 14 008.826,- ruill< menjadi Rp 31.654.169,- pada tahun 2007.
Tabel 4.5
roRA Perkapita Ates Dasar Barga Koo~lan 2000 tlao
A tas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Kudus
Tahun 2001- 2007
Tabun
Atas Da$v Karp
Kon$tall 2000
Ata:i Daaar Harg11
Berlaku
fRn)
-
2001
2002
2003
20l)4
2005
2006
2007-
•.
11.857.148 ?S
12.4()1.715.!)2
12.992.269.07
14.018.478,71
14503.318-16
14.764.84-0.32
15.125.93?,88
(R,.\
14.008.826,96
17.541.933,03
19.RJ4.S3R.26
·- 22.685.763.24
27.001.528,76
28.996.367.84
31.654.169,01
Sum.ber : BPS Kao. Kudus
4.3.
Pari,.,isata
Dari sisi relights dan artistik, Kabupaten
Kudus rucrupekan
tempat
banguoan kuno, tempat makamnya dua Wali Besar Isl11U1 ya\tu Sunan. Kudoo dan
Sunan Muria, serta objek wisata alamnya. Kabupaten Kudus juga terkenal akan
an.itektu.r rumah adatnya yang unik, dimana Y5 % bangunannya terhuat dari kayu
jati yang terkenal berkualitas
tingsi dan menggunakan
system
knock down
48
(ditaoam dalazn lantai). Hasilnya l"\llJlah adat "Joglo Pencu" menjadi
scbuah
magnet bagi para seniman untuk datang melihat kcindahannya. Dan juga sering
diadakannya festival rehgius yang semarak,
I. Menara Kudw;
Menara Kudus merupakan
bangunan monumental yang bemilai arkeojogis
dan historis tinggi. Mcnara ini menjadi simbol
Kab. Kudus sekaligus
kebanggaan warganya, R.ibuan orang datang untuk menjadi saksi bagi nilai-
nilai artistik dan scjarnhnyn.
2. Colo
Di Objek wiseta ini, wisatawsn dapat menikmati panorama alam pegunungan
yang ind.ah dan mempesona dengen udaraoya yang bersih dan sejuk, sehingga
selaJn sebagai tempat rekreasi, juga rnerupakan tempat tujuan berziarah ke
makam snci Sunan Muria yang tertetak di puncak Gunung Muria, menyatu
dengan Masjid
Suman Muria serte objek wisata Air te1jw1 Mouthe!, yang
mencapai ketinggian 50 meter dan aimya yanu jeroih bercahaya menawarkan
kesejukan.
3. TUKU ldetttitas
Tugu Jdentitas ini merupakan Monwnen perjuangan rakyat kudus dalam
rnerebut Ji"CtUerdekaa.o RJ, dengan bentuk tugu adalah stylioosi Menara Kudus.
4. Museum Kr"t"k
Museum K.rerek dibangwt 1m.tuk simbol Kota Kudus sebagai Kota Kretelc,
1"11111
didalamnya tergambar sejarah era kejayaun Niti Socmito scbagal Raja Rokok
di kudus dan tersimpan pula koleksi alat-alat dan mesm-mesin sederhana I
tradisional yang dulu dipakai dalam proses pembuatan rokok.
4.4. Kondisi Paj•k Hoteldao. Restona Tllhun Sebel11mnya
Target dan realisasi pajak Hotel dan Restoran pada empat tahun terakhir,
ditunjukkan pada Tabel 4.6 dan Tabet 4.7.
Universltas Indonesia
49
Tabel 4.6
Target dan Realisasi Pajak Hotel
Tahun 2004 -2007
'
j 'l'abun
"·
Tlorg.,1 l'lljal<
Ken•ibl•
ll.ca!isasi
Hotel
rbri talllua
f'•j•k Hotel
S.O.!umm~
-
200.l
J 88.040 0()0
3!.00
226.2.l<i.7
2006
241910.000
2007
294 .400.000
172.270.350
-
126,42
so
Jl,34
120,32
28,65
219 .232.SOO
23,41
I I S,43
21,70
295.S42.7$U
S,114
100,39
L....
f-·-
Re.. Usaii
Sd>clum11•a
116.264 500
21)(\.4
·~
%
Keaaikau
Dui tahun
I
·-·
Sumber : Dipenda Kab, Kudus (Data diolah)
Tampak bahwa pcm1U1gutan pajak Hotel dari lahun 2004 sampai dengan
2007 sela!u mclehihi 100 %. Pads t:i.hwt 2004 realisasi penerimaan pajak hotel
mencapai 126,42 %, dao pada tabun 2005 realisl!!li ptjak hotel turnbuh 31,34 %
ll.ari tahun sebelumnya.
tctapt dibandingkan dengan targetnya, pertumouhan
reaiisasi pajak hotel cenderung 111enUNn. Pad.a tahun 2005, realisasi mcncapai
llo,32 o/9, dan turun menjadi haztya 115,43 % pads tahun 2006.
SemenW'tl iw Ulltuk. target dan milisa:ii !)11jak l'CSIOC3Jl dapat dililutt pada
Tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7
Ttu"gC{ dan R.ealisa.si Pajak Restoran
Tat11111 2004 ·2007
I
T h
a •a
--
•,<.
T•'ll•I i'•J•ll
kaluru
kcuiiuo.a
D:lri tal\um
Sewkl••·•
-
.Ralti.sasi
P.!j•k
Reno ...
%
Knuillcaa
%
Dari btltun
Sebeluma-
Re.111.isasl
-
101,81
246.lt!4Ag3
18.68
101.70
24.30
274.179.958
11.37
91.12
4,24
:143. \l90 .444
40,0S
122,43
200I
203.750.500
2005
242.07).900
18,ii
2006
300.890.000
200?
313.647.000
207 .4J"l.900
Surnber : Dipenda Kah. Kudus (l>ata diolah).
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa realisasi pajak Restoran dari tahUD 2004
dan 2005 melehihi
100 %. Pada tahun 2006 ada pcnurunan
menjadi hanya
91,J 2%, tetapi pada tahun 2007 mcniugkat lajam menjadi 122,43 %. lni
Unlversitaa Indonesia
50
disebabkan karena target pajalc restoran tahun 2007 hsnya tumbuh 4 % saja dari
target pajak. tahun 2006, sedengkan realisasi pcnerimaan pajak restoran tahun
2007 twnbuh sebesar 40,05 % dari rcshsasi pajak restoran tatrun 2006. lni artinya
target pajak yang ditetapkan
mcmperhatikan
untuk tahun 2007 tetlalu rendah karena tidak
dan memperhirung.kl<ll pcd<:m~an
potensi ekonomi di hidang
bisnis restoran, rumah makan, wanmg makan dan PK! ..
Jika dikaji lehih jauh, rata-rsta realisasi penerimaan pajalc hotel dan
restoran di daerah lain setinp tahunnya, hampir mcneapai atau mendekati I 00%
dari target pajaknya, merupakan hasil y~
saagat menggembirakan, sementara itu
rats-rata realisasi penerimaan pajak hotel dan resioran di Kab. Kudus selama 4
tahun terakhir ini sdalu di a~ 100 °1e,
Adapun untuk melihat secara rinci target dan realisasi pcsjlik reseoren
pada masing-masing
unit dinasfUl.~i
rersebut selama periode 2005 - 2007,
dapat dilihat pada Tabe! 4.8.
Unlveisitas Indonesia
SI
Tabet 4.S
Perincian Target dan Realisasi Pajak Restoran
Menurut Dinas/lnstansi Pemungut Pajak
Tahun 2005 -2007
I No
Di"""' IJlstarui
·rargot l"1jak
(Mp)
Realisui
r.jal:
(Roi
i
(Rp)
(%)
T•huo 20.S
-I.
Di pend.~
!44.&19.300
148.861.0&3
2.
Di Luar DiP"nU.
97.254.600
97.321.40()
I<tr Pwgelo!:un Pasar
82.455.400
Dinas Porbubunll"'l
Dinas PariwiS•ta
.
.
.
Jumlall No. I dH l
T)lpendii
Di luarDipeodi.--
I.
2.
.
.
.
4.041.783
102,79
68.800
100,01-
Sl.97S.%0
(~79.450)
99,42
7.049.200
7.032.450
(16.750)
99.16
7.750.000
8.315.000
565.000
107,2?
242.073.900
Ta&un
-
Rcallsasl
Sdisi~
I
24'.184.~
-
189 .82:2.608
(2.?i?.m)
98,59
ll4.3S7.350
(23.?92.650)
77,86
73.931.900
(14.068.100)
84,01
2006
192.540.000
lO~.,S0.000
.(.ll0.583
Ull,70
-\
Klr Pco&elotaon P6sar
DiJw Perhubw1g4<11
gg,000.000
9.550.000
$.196.?S-O
( 4.353.0SO)
S4,42
Dil\llS Ptriwisatli
10.800.000
S.228.500
(5.571.500)
300.8'0..000
274.179.958
(26.710.042)
,.,ll ·-
311.194.719
96.597.719
14S,ZZ
73),7
--·
··---
J11m1Mb No. 1 dH :2
Ta&uo 2001
48,41
-
I.
Dipendo
:2.
l>i I <w 01peoda
9').350.000
12.?95.725
(26 .554.27.5) J
.
.
Ktr i'""l:•lolaaa Poser
SR.000.000
G6.S27.000
(21.473.00()) I
75,60
Din .. Perhubw>gw;t
9.S.S0.000
5.226.100
(4.323.900)
54,72
-
Dinos Pariwisata
1.800.000
J.042.62.5
(757.3751
57,92
JU 990.444
7o..J.t3.'"4
Jumlab No. I dart 2
214.2:97.000
313.647.000
'
IZ2.,4J
Sember : Dipenda Kab. Kudus (data diolah)
Pad.a P41end11, realisasi pcn00snaan pajak rcetoran tal.tWl 2005 adalah
Rp 148.861.083,- kemudian di tahun 2006 naik menjadi Rp 1 ~9.822.608.- dsn
pada tahuo 2007 mengalami peaingkatan yang eukup drasti& yak.Di mc.ocopai
Rp 311.194.719,· sehingga tcrli.hat bahwa reelisasi penerimaan pajak restoran
tahun 2007 nail< dua ka!i lipat al.au rneoingkat
I 00 % dibandingkllTl dengan
realisasi penerimaan di tahun 2005. L<:bih Janjut, realisssi peeerimaen pajak
resroran Wnm 2005 pada dill<l!l/imtansi di luar Dipenda adalah Rp 97.323.400,namun di tahun 2006 mengalami penurunan mcnjadi Rp R4.357.350.· dan pada
U11ivenJltaslndon•ia
52
tabll!l 2007 turun lagi menjadi Rp 72.795.725,-. Hal ini berbandi.ns terbalik
dengan keadaan di Dipenda, dimaaa realisasi penerimaan pajak restoran semakin
meningkat setiap tahunnya. Di dinaslinstansi di luar Dipenda, realisasi penerimaan
pajak restoran setiap tahunnya jllSIJU mcnunm.
Tampak juga buhwa persentase realisasi penerimaan pajak restoran pada
Dinas Pariwuara di tahun 2005 yairu 107,29 %. Talmo 2006 mencapai 48,41 %
dan mcoinglcat pada tahUll 2007 menjadi 57,92 %. Bila dilihat dari jumlah
nominal. ada penurunan jumlah nilei target dan rcalisasi pajak, Target pajak.
restoran tahun
))j
2005 yaitu Rp 7.750.000,- dengan realisasi
Rp 8.315.000,-.
tahun 2006 target pajak naik menjadi Rp 10.800.000,- dengan realisasi p~jak
ya.ng justru menunm menjadi Rp 5.228500.-
dim kcmudilln pada tabun 2007
target pajak turun jauh sekali menjadi Rp J .8{1().000.- dcngan diikuti realisasi
pajalc:nya yang haaya niencapti Rp 1.042.625,-
Dari angka..angb tersebut terlihat bahwa kinerja Dipenda Kab. Kudus
dalarn pernungutan pajak restoran selalu mencapai basil )'llll8 sangat memuaskao,
Namun demik.ian opi.ni umum memberi pandangan yang berbeda, terkesan adanya
bl!daya k.erja di Dipenda Kab. Kudus yang meiggambarlcan hal terpeadng adalah
laporan kepada Bupati Kudus, bahwa rcalisasi peuerimaen pajak restoran selalu
berhasil mencapai di atas I 00 % sctiap lllhunnya, meskipun harus dengan
menurunkaa target dan realisasi pajaknya seperti yani; telah diuraikan di atas.
Pada tahun 20011 ini, Pemeriotah J<abupaten Kudus menempknn target
penerimaan pajak hotel dan restoraa sebagai berikui :
Tabel 4.9
Target Pajak Hotel dan Restoran
Kab. Kudos Tabun 2008
-___.,...-
No.
~-I.
2.
JUMLAH (Rp.)
PAJAK
ffotel
294.400.000.-
Rcstocan
380.600.000,-
TOTAL
---
-·-
-
.
-
675.000.000,·
---
UniversitnlndORe$ia
53
BABV
BASIL DAN ANALISIS
5.1
5.1. l
APalisis T•x Effort
Nil"i T,.mbah Sekrur Perd1tgitapa, Hutd dan Rc:itunm
Nilai tambah Atas Dasar Harga Berlaku (200 I -2007) sektor pcrdagangan,
hotel dan rcstoran secara umum menunjukkan pergerskan naik. Hal ini tercermin
dari perkembangan nilainya yang selafu me.iuajukkan kenaikan setiap tahunnya
Tabet 5.1
Nilai Tambah Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut la~ran
Usaha {2001-2007)
Scktor Pcrdagangan, HOlcl dan Rcstoran
(Oalam Jutaan Rupiah)
Tak
UD
Pertb.g•ns:aa
~
.....
•• ( % )
Hou1
-·-
.....
_
.. ('!I.}
Rllltonn
-
llS,023.14
-
2,391.966.62
..
(%)
Jumlok
2001
2,155,111.60
-
1,825.11
2002
),OR 1,368.92
l 1.8'4
2,033.45
11.41
lSl,162.46
17.1~
3,241 564.83
2003
3,520, 175.07
14.24
2,327.liG
14.47
159.S4S.17
0.88
3,682.0S0.90
2004
4,091,076.SIJ
16.. }9
2,643.03
13.SS
162,392..54
l.'/ll
4 ?62112.37
2005
4,'!ll, .. 99.0l
:ZU.17
2,779.IU
5.17
\96,272.31
20.86
S.12? SSl.12
2006
5,Jl3,910.;'i0
3.87
2,88:2.45
3.69
217,842.54
10.'19
5.'.l'.l4.6)S.49
2007
!,)8.2,.383.83
5.25
J.,391.14
11.65
241,825.0S
13.76
~-633.600.02
Sumber :
RPS Kah. Kudus (data diolah)
Tampak bahwa kegiatan ekooomi masyarakat Kah. Kudus di bidang
perdagaagan dnn di bidong bisnis rcstoran menunjukkM1 kemajuao yang lebih
besar daripada kegiatan ekonomi di bidang bisn.is hotel. Hal ini tercennin dari
rata-raia nilai tambah sub selctor perdagangan (2001-2007) ysitu Rp 4,124 triliun
per bhun daa rata-raia nilai tambah sub sektor restoran yaitu Rp I 82,438 miliar
per tahun sedangkan nilai tambah sub sektor hotel hanya Rp 2,5 miliar per tahun,
lr>i artinya k.eg:iatan ekonom i di bidaag perdagaagsn dan bisnis restoran/rumah
makan banyak diminati oleh mll.5}'ll1"<lkal Kab. Kudus kareea memberikan
keuntungan yang mcnja.njikan.
Un iversitas I ndonesla
54
Berdasackan observasi yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat yang berternpat tinggal di Kah. Kudus mempunyai kebiasaan makan ·
di luar rwnah bersama keluarga ataupun temen-temen (makan di res1oran/rwnsh
makan/warung makan/PKL). Kesibukan pckcrjaan membuat masyarakat lcbih
memilih membeli lauk-pauk di rumah makan/warung makan dan membawa
pulang Jee rumahnya.
S.l .2
Tax Effort Pajak Hotel
Hasii penghimngan upaya meningkatkan pajak hotel yang telah dilakuknn
elch Pcmerintah Kah. Kudos dari tahun 2004 - 2007 terbadilp nilai lttmbah. sub
sektor hotel sebagai basis pajak hotel ditunjukkan pada label 5.2.
Tabel 5.2
Hasil Pcrhitungsn Tax Effort Pajak Hotel Tahun 2004-2007
R~llsast
Pajak
Tll'1un
Hotel
(.Jufa Rnl
NUai Tamball.
If 11rga Berlaku
Sub Sektor Hotel
(Jufll Rn)
Tax Effort
Hotel
(•A,)
2004
172,27
2.643,03
6,5179
2005
226,26
2.779,80
8,1394
2006-
279,23 .
2.882,45
9,6872
20()7
295,54
3.:J!ll,14
8,7151
.
Surnber : Dipenda dan BPS Kah.
- diolah)
Kudus (data
Hasil pengh.itungan memperlihatkan
bshwa upa.ya pajak yang telah
dilakukan oleh Pemkab. Kudus dalam rangka mcna.ikkau penerimaan pajak hotel
tahun 2004 -2007 ledtadap nilai tambab sub sektor hotel cendcrung meniogkat.
Pada tahun 2004 upaya paj~k hotel sebesar 6,52 % dari nilai tambah sub sektor
hotel, kemudian pada tahun 2005 upaya pajakoya ~
tahun 2006 naik lagi mcnjadi
meojadi 8, 14 %, daa pada
9,69 %. tetapi pada lahun 2<J07
mengalAmi
penum111111 menjadi 8, 71 %.
Unlven;itas Indonesia
55
5.1.3 T•l: Effort Pajak Restoraa
Hasil penghitungan upaya
meningkatkan paiak restoran yang telah
dilakukan oleh Pernerintah K.ab. Kudus dari tahun 2004 - 2007 terhadap nilai
tambah sub sektor restoran sebagai basis pajak restoran dinmjukkan pada Tabel
5.3 di bawah ini.
Tabel 5.3
Itasil Perhitungan Tax Effort Pajak Restoran Tahun 2004-2007
Realisasi
Pajak
Restorall
T.11hun
(Juta Rn)
NiJai Tambah
HugaBerbku
S11tl Sektw Restoran
(Juta Rn)
Tax Effort
Restonin
(°lo)
2004
207,43
162.392,54
0,1277
2005
246.18
196.272.J l
0,1254
274,18
217.842,54
0,1259
383,99
247.825,05
0,1549
2006
2{)07
l
-
Surnber : Dipenda dan .BPS Kah. Kudus (data diolah)
Hasil pcnghitungan menupjuklcan bahwa 11paya pajak yang telah di lakukan
oleh Pemkab. Kudus dalam rangka meoinglca1kan pencrimaan pejak rcstoran
tahun 2004 -2007 terhadap nilai tmnbah sub sektor restoran cenderung nail meski
secara iambat, Pada tahun 2004 upaya pajak hotel sebesar 0,1277 % dari nilai
tambah sub sektor restoran, kemudian pada laitun 2005 upsya pajalmya tunm
meitjadi 0.1254 %, dan pa<la tahun 2006 naik lagi menjadi 0,1259%, ietapi pada
tahun 2007 mengalami kenaikan yang cukup lumayan yakni sebcsar 0,0290 %
hingga menjadi 0, l 549 %.
5.1.4
Tax Effort Pajak Hotel dlUI Restona
Penghitungan upaya pajak hotel daa restoran yang telah dilakukan oleh
Pcmerintah Kab. I( udus dari tahun 200 I - 2007 tetbadap nilai tam bah sub sektor
hotel dan restoran sebagai basis pajak hotel dan restoran ditunjukkan pada tabel
5.4 berikut ini.
Un iversitas Indonesia
56
Tabel 5.4
Hasil Perhitungan Tax Effon Pajak Hotel dim Restoran
Talnm 2001-2007
Nitai Tambah
Harga Btrl•ku
Sab Sekior HR
Rnlisasi
Tahue
PHK
(Juta Rp)
T11
Effort
PHR
( o/e )
(Juta Rn)
136.849.02
O,l682
2001
230, 1 IS
2002
268,84
160.195,91
0,1678
2003
310,37
)61.875,83
0,1917
2004
379,70
165.035,57
0,2301 •
2005
472,44
199.052,11
0,2373
2006
553,41
220.724,99
0,2507
2007
679,53
251.216,19
0,2705
;
~ ..
,_
Sumbcr: Dipenda dan BPS Kab. Kudus (data diolsh).
tlasil penghitungan
tersebut mempcrlihatlcan bahwa p8'1a tahun 200 l
upaya pajak yang dilakukan oleh Pcmkah. Kudus c:talam rangk.a menaikkan
pencrimaan pajak hotel dart rel>'toran barv. sebesar 0, 1682 o/o daci nilai 18.lllbah sub
sektor hotel dim restoren, kemudian pada tahun 2002 upaya pajak Pemkab. Kudus
ma.lah turun meujadi 0, 1678 %. Pada labun 2003 sarnpai dengan tahun 2007
upaya pajak yang dilak.ukan Pcmkab. Kudus untuk mcnaikkan peoerimaan pajalc
hotel <11111 restoran cenderung meningkac, dan di tahun 2007 upaya pajak Pemkab.
Kudus baru mencapai 0,2705 % dari nilai tambah sub sektor hotel dan restoran.
Upaya pajak
)"dOg
dilakukao Pemkab. Kudus tersebut tumbuh secara
lambat, Namun angk.a ini masih lebih baik bila dibandingkan dengan upaya pajak
pada tahua 2002, tcnlapat selisin scbesar
0,0829 %. Terlihat ada sedi.k.it upaya
yang telah dilakukan Pemkab. Kudus dalam menaikkan penerimaan pajak botel
clan restoran terhadap nilai tarnbah sub selrtor hotel dan restoran,
Unl'lersitas Indonesia
57
Kondisi ini mcngindi.k.asi.kan bahwa selama ini Pemerintah Kah. Kudus
tidal. ada prakarsa den inisiatif serta tidal begitu scrius berupsye mengoptimalkan
penerimaan pajak hotel dan restoran dari lahun ke tahun, Keadaan ini disebab.kan
antara Jain karena Pemerintah Kab, Kudus kurang memperh.atikan perkembangan
potensi ekonomi yung ada di wilayah Kab. Kudus sebagai basis pajmc dari potensi
penerimaan pajak hotel dan restoran. Padahal kontribusi terbesar kcdua untuk total
nilai tambah Kah. Kudus setelah sektor industri pengolahan adalah sekzor
perdagangan, hotel dan rcstoran.
Hal ini perlu meadspat perltatian serius dari Pcmerintah .Kab. Kudus agar
dapat lebih rneningkatkan lagi kinerja pemungutan pajak hotel dan restorannya,
sehingga hasil rcalisasi penerimaan pajak hotel dan rcstoran m.ini.nW dapat
rnencapai I % dari jurnlah nilai tambah sub sektor hotel dan restoran pada tahuntahun ke depannya,
5.2 Analisis Ef"isiensi
Tingkat efisieosi menunjukkan seberapa besar bagian dari penerimaan
suatu pungutan yang digunakan untuk menutup seluruh biaya yang dikcluarkan
dala-n meleksanakan puogulan t=buL
Efisicnsi dikatakan semakin tinggi
apablla persentase biaya yang dikeluarkaa untuk menghasilkan penerimaan suatu
pungutan dapat ditekan sekecil mwtglcin.
Efisiensi penerimaan pajak hotel clan restoran di Kab. Kudos dapat dilihat
dengan membaadingken antara biaya pemungutan pajak hotel dan resroran yang
dikeluarkan oleh Dipenda Kab. Kudos guna merealisasikan
penerimaan
pajak
hotel dan restomn. Tingkat cfisiensi dikat.akao lebih baik bila basil pengbinmgan
yang dipcroleh semakin kecil.
Biaya pemungutan yang digunakan untuk merealisasikan pencrimaan
pajak hotel dan restomn di Kah. Kudus selama \ahun 2001-2007 IC?S:!ii d.alam
Tabel 5.5.
Unlversltas Indonesia
58
Tabel 5.5
Jellis dan Jumlah Biaya Pungut l'ajak Hotel dan Restoran
Tahun 200 I - 2007 di Kah. Kudus
-···
Tolluo
Up•b .('ungot
Biaya Cetak
(Qp)
Sl'PD
Jumlal>
Pwat,.buhan
-
2001
11.576.()00
4.051.000
2.380.000
18.007.000
20U2
13.442.000
4.704.000
2.930.001) i
21.076.000
2003
15.513.000
5586.000
3.120.000
24.2'.?A 000
i"4.94
2004
18.985.000
9.225.000
1.400.000
29.610.000
22,23
2005
23.622.000
9.570.000
1.520.000
34.712.000
17,23
2006
27.670.000
7.554.000
l.6&0.000
36.904.\lOO
6,31
33.487.000
I0.085.000
1.710.000
45.282.000
22.70
2007
.
17,04
""
'
Sumber : Drpentfa K~b. Kudus
(data diolah].
Jwnlah biaya pemungutan pajak hot.cl d.an restoran selama tahun 20012007 cenderung meninglcat setiap tahunnya, dilihat dari jumlah nomlnrunya yaitu
pada titbun 2001 sebesar R.p 18.007.000,- wnpw W:ngan tahun 2007 sebesar Rp
45.282.000,-. Perturnbuhan tcrtinggi biaya pemungutan pajak hotel d.an restoran
pada tahun 2007 yakni sebesar
22,70 o/o, sednngkan pcl1umbuhan tercndah pada
tahun 2006 yaitu hanya 6,31 %.
Eli~iensi mengandUD.g pengectian adanya perh~ndi.agl\11 antara biaya yang
dikeluarkan dengen hasil yang diperoleh, Untuk mcnghitung tiDgkat efisiensi
pajalc hotel dan ~tontn
bertlasadran rumus (3.5) psda Rab JU. Dengan
menggunakan data biaya pcmungut.an
pajak hotel dan restoran serta rnelihat
realisasi penerimaan pajak hotel dan £estoron tahi.m 2001 sampai dengan 2007,
ruaka dapat dihitung tingkat efisiensi pemungutan pajak hotel dan restoran yang
basilnya tampak pada Taki 5.6.
Univ&rsltas lndone$la
59
Tabel 5.6
Tingkat Efisiensi Pajak Hotel dan Restoran
Tahun 2001 - 2007 di Kabupaten Kudus
;
Biaya Pungut
Ru.lisasi
PHR (Rp)
2001
1&007.000
zao.rnoso
Efisieosi
(%)
7,82
2002
21.076.000
268.841.850
7,84
2003
24.224.000
310374.950
7,80
2004
29.610.000
379.703.750
7,80
Tahuo
( R(l)
.-
-
2005
34.712.000
472.441233
2006
36.904.000
553.412.758
6,67
2007
45.282.000
679.533.194
6,66
7,3.5
Sumber : Dipenda !Cab. Kudu.s (data dio!ah)
Dari basil penghitungan diperoleh tingkar
efisiensi pemungutan pajak
hotel dan restoran selarna tahun 200 l-.2007 cenderung meningkat, kecual i dari
tahun 20()1 ke tahun 2002 tingkat efisiensi tmun dari 7,82 menjadi 7,$4. Dilihat
secara kescluruhao tingkat efisiensi pemungutan iajal. hotel dan restoran ada
peningkatan setiap tahunnya,
Secara keseluzuhan elisiensi pengelolaan pemungutao pajak hotel dan
restoran dapat dikatakan cukup cflsicn, lcarena rata-rata tingka; efisiensi selama
tahun 2001-2007 sebesar 7,42 'Vt berada pada posisi di bawah 10 %, artinya dalani
rnenghasilkan setiap penerimaan uang pajak sebesar Rp. l 00,- malca biaya yang
dikeluarkan adalah Rp, 7,42,N amun hasil penghitungan
efisiensi
tersebut tidak sesuai dengan
kenyataan pelaksanaan di lapangim k.arena upah pungut dan SPPD hanya
dianggarkan dan diperuntukkan bagi ~pctugaspemungut pajak ~ 3 orang dan
sraf admin istrasi = 5 orang di Dipenda, selain itu j uga pejabat eselon yang ada di
Dipenda dan peiabat eselon di Kantor Pcngelolaan pasar, Dinas Perhubungan dan
Dinas Pariwisata yang lerlullt dengan pcmungutan pajak hotel da11 restoran (Sudah
termasuk kepala kantor dan kepala dinasnya).
Unlvetsitaslndonesia
60
Adapun untuk pembayaran pajak hotel dan restoran, sebagian besar wajib
pajal: hotel clan restorau datang seudiri ke kantor Dipenda untuk membayar
kewajiban
pajaknya.
Sehingga tidak begitu memhuluhkan
biaya opera~ional/
binyn perjatanan dinas (SPl'D) yang bcgitu bcsar, hanya sebagian kecil wajih
pajak yang didatangi langsung ke tempamya oleh petugas pemungut dari Dipcnda,
itupun kRreo11 belum rnembayar pajak melewati batas walctu yang telah ditctapkan
dalam SKPD.
Sementara pernungutan pa,jak restoran yang dilakukan oleh stat7 penigas
pernungut pajak di lapanganf di pasar dari dinliS/instansi di luar Dipenda, tidak
dianggerkan biaya upah pungut serte SPPD oleh Dipenda karena sepertinya
memang telah diketahui adanya kebocoran dan pcnyimpangan dalam pelaksanaan
pemungutan
pajak resroran di lapangan yang dilakukao oleh para petugas
pemungut pajak. Hal itu dilakukan untuk ruenulupi bwya operasional serta jatah
upah pungut dari jasa mereka yang tennasuk dalam cakupan tanggung jawab
masing-m.&ing petugas.
Jadi kapasitas pungut pttjlik restoran yang dicapai setiap tahunnya
sebenarnya jauh lebih besar d<uipada realisasi penerimaan pajak
reMnlll
yang
masuk ke Kas Daerah ataupun yang dilaporkan dalam Lepcran Rcelisasi pajak
hotel clan restonu1.
5.3 Poteosi Pajak Hut"l dao R~toran
5.3.1
roteosiPajak Hotel
Jumlah hotel yang ada di wilayah Kabupaten Kudos sebanyak
19 buah
botel mulai dari hotel kelas melati I sampai dengan hotel kelas bintang 2. juga
wisrna serta pesanggrahan yang terscbar di beberapa kecamatan di Kab. Kudus
antara lain seperti yang terlihat pada tabcl 5. 7.
Unlvet"Sitls lndonesla
61
Tabel 5.7
Jumlah dan Lokasi Hotel
di Wilayah Kab, Kudus
Hotel
No
I.
2.
3.
4.
~-·6
7.
8.
9.
K«amatao
Kali"..'!llll!:U
Kota Kudus
Jati
Undaan ....
\lleiobo
Je.kulo
Bae
Ucbog
Bintan2
I
2
-1
--
-l
Dawe
-
Jumlab
I
Sumber : llasil surver,
I
--
..
Hotel Me.. ti
1
2
3
I
3
7
-
-
I
I
-
-
-- - 112
- - -- --
'
I
Wis ma
.
-I
1 ..
--
-.
2
resanggraltan
-I
--·
-
I
Hotel-hotel yllllg Ilda di Kab. Kudus kehanyakan mc:milih berlokasi di
wilayah Kee. Kota Kudus karena gampang uotuk ke pusat-pusat keramaian yang
ada di Kota Kudus, dan juga di K~. Jati kacena suasana claerahnya yang c~up
ramai serta dekat dengan Kota Kudus bcgitu juga kondisi jalan rayanya yang
cukup baik, sehingga paling tidal lima atau scpuluh menit sudah sampai di pusat
Kota Kudus yaitu Alun-alun simpang tujuh Kota Kudus. Sedangkan Hotel Abbas
yang berada di Desa Bakalan Kmpyok Kee. Kaliwungu adalah tennasuk daerah
pingglran kota, :seh.in~a hanya butuh wakru lima saja lllltUk sampai di Alun-alun
simpang tujub .Kota Kudus,
Adapun pesanggrahan yang ada di wilayah Kee. Dawe adalah Hotel Graha
Muria yang dimili.ki oleh Pemda Kab. Kudus dan berlokasi di Desa Colo, tempat
wisata Ziarah rnakam Suaan Muria, Air terjun Monthel dan daerah yang udaranya
scjuk serta pemandangan dan panornmanya yang indnh.
Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Kudus nomor 12 tnhuo
2006 tentnng Pajak Hotel tc.lah ditctapkan bahwa. tarif pitjak. hotel adalah sebesar
10% dari pernbayaran yang dilakukan olch setiap Subjek Pajak kepada Hotel,
maka untuk menghitung potensi pajak Hotel di wilayah .Kabupaten Kudus,
Universltas Indonesia
62
digunakan
tarif pajak sebesar 10 % dari dasar pengeaaan pajaknya serta data
tingkat hunian kamar yung dimulai dari bulan November 2007 sampai dcagan
bulan Oktober 2008 yang diasumsikan seb.tgai tingbi hunian kamar pada tahun
2008.
Dengan menggunakan rumus
3.3 yang terdapat pada Bab Ill, diperoleh
hasl! estimasi pvt ens: penerimaan pajak hotel di Kab. Kudus pada tah un 2008
adalab sebeser Rp 1Jl5..1.749.466,-. Penghitungannya dapat dilihat pada Larnpiran
3 dan4.
Sctelah diperoleh estimasi poeensi pajal: hotel tahun 2008, dapiit dike!ahui
perbandingan antara target pajak tahun 2008 dengan potensi pajak tahun 2008,
seperti ditunjukkan pada tabcl 5.3.
Un lversitas Indonesia
63
Tabet 58
Target dan Estimasi Potensi Pajak Hotel Tahun 2008
Untuk Masing-masing Hotel
di Wilayah Kab. Kudus
No
--i:
-2.
>-
Nama .Hotel
c.r}j,-th~
,. !J.i.ooo_ooo
488.639.852
47.000.000
191.86'.!000
Kenan Asri
3.
No10:\ari-
4.
-Air Mancu--;-
s.
Jati AMi
47.000.-000 ·-
24,50
144 862.000
- 67,14
10300.ooo - ,U2°4.2so /
-5.W0.000
8.
9.
374.639 852
-lX.OO(UlOO -36.XXiOOO -·
2?.967.650
- 6.000:000- -
PrimaGraha
Scli•ih
(Rp)
Esti-1
l'<lteosi l'ajak
(%I
23,33
111.001.imo
9.ooo.0oo
- 7. - hub) wiiara-
Tar&ettlld
Estia111si
Potensi Pajak
<RI')
T•rget Pajak
(Rp)
23.oOJ.~oo
75,91-·--
l!.R87.000
7o.J(i- -
4.424.2so-
39,19
-11;14
34j9?..400-
13.967.650
-
-
;.lt 592.400
-· 13.701.040 t,
41,60-
T
-&.003.fl411-
39.412.WO
l0,66
l
3.5.212.800
24.112-
\
I
4.200.000
-H,00.000 ·-,4-.s-m.5oo
-
II.
Salirnna
3.000.000
6.990.600
42,9)
12.
Wisma Karima
3.000.000
16.039.800
18,70
13.
SuryaKeocma
2. 700.000
19.818.600
13,62
14.
l'roliman
2.400.000
14.296.00B
15.
Mahkota
2.400.000
7.286..400
16.
Klldus .lftdah
2.400.000
16.957.224
17.
Abbas
18.
Wii;ma MuslimiD
13.039.WO
17_11&.600J
.32,94--+-
-II X96.000
:i
-4~.~,R(;-_-400-
14.15
14.557.224
16,79
14.883.1.SO
14.383.750
3.38&.800
T.18°-imo-
19. Central
2 l.<i00.000
l-=::-"f-=~.,.._-~-+-~~~..,...+-~----1~~~---11------20. Kepodai:ig
.3 ..S00.000
TUIUp
21.600 .()(l(I
TOTAL
294.400.000
l.IJ53.'741>.466
Diganti
H.Central
27,94
762.849.466
-
Sumber : Diolah dari data basil surver,
Dari Tabel 5.8 tampak bahwa selisih antara jumlah target pejak hotel y.uig
ditctapkan olch Dipenda dan jumlah potensi pajak hotel sangat jauh. Tola! lltrgel
pcnerimaan pajak hotel tahun 2008 yang ditetapkan oleh Pemerintah Kah. Kudus
adalah R.p 294.400.000,-
sedangkan potensi pencrimaaa pajak hotel tahun 2008
yang scsungguhnya adalah sebesar Rp l.053.149.466,-. Hal ini berani selisih
sebesar Rp 762.849.466.-,
dimana target pajak yang ditetapkan pada tahun 2001!
hanya 27,94 % dari potensi penerirnaan pajak hole! yang sebenamya,
Unfvenitas Indonesia
64
Untuk rnasing-masing hotel, yang paling besar selisihnya antsra target
pajak dan potensi pajaknya adalah Hotel Gryptha, dimana target pajak untul<
Hotel Gryptha tahun 2008 hanya sebesr Rp 114.000.000,·
sedangkan potensi
pencrirnaan pajak yang sebenamya adalah Rp 488.639.852,· sehingga ada selisih
sebesar Rp 374.639.853,· atau banya 23,33 % dari potensi pajak Hole! Gryptha
yang sebenamya. Dan kemudian disusol nomor dua yang paling besar selisihnya
yaitu Hotel Kenari Asri, dimana target pajaknya Rp 47.000.000,- sedangkan
potensi penerimaan pajak yang sebeoamya adaJah Rp 19 J.862.000,- ada selisih
sebesar Rp 144.862.000,- atau hanya 24,.50 % dari potensi paiak hotel yang
sebenamya.
Adapun yang paling kecil selisihnya. antara target pajak dan potensi
pajaknya yairu Hotel Air Mancur, dimana target unruk pajak Hotel Air Mancur
tahun 2008 sebesar Rp 28.000.000,- sedaogl au potensi yang sebenamya adalah
Rp 36.887.000,- sehingga ada kesenjangan sebesar Rp 8.887.000,- atau sebesar
75,91 % dari potensi Miak hotel yang sebenamya.
Dari label 5.8 rersebut jug.a tampalc bahwa dari 20 Hotel yang ada di
wi I ayah Kah. K udus tcrdapat 3 buah hotel yang tidak di.lccnakan target pejak
untuk tahun 2008, yaitu Hotel Abbas, W'JSma Muslimin dan Hotel Central.
Adapun hotel Ahhll.~ dan Hotel Central 3dal.ah hotel yang OOI\J mulai beroperasi
pada bulan juni 2008, dirnana Hotel Central rnerupakan Hotel Kepodang yang
telah direhabditasi clan bergami nama menjadi Hotel Central
Dalam pelaksanaannya untuk ketiga hotel tersebut tetap ditarik pajak
hotel dan terbukti ll\Cll\berikan pemasukan yang cul-.up besot yakni sampai dcngan
bulan November 2008 sebesar Rp 7.000.650.- bagi penerimaan pajak. hotel
5.3.2 t>otensi Pajak Rc:stooin
Derdasarkan pada rumus
3.4 yang terdapa.t pada Bab III, dilakukan
penghitungan potensi pajak restoran terhadap jumlah sampel yang diambi!. Hasil
estimasi potensi penerimaan pajak Restor.m pada tahun 2008 un.tuk pajak restoran
yang dipungut Dipenda Kah. Kudus (tihat Laaipiran 5 dau 6) dan pajak restoean
yang dipungut dinas/instansi di luar Dipenda Kab. Kudus (lihar Lampiran 7 clan R)
ditunjullan pada tabel 5.9.
Universit.as Indonesia
65
Tabel :'i.9
Estimasi Poeensi Paiak Restoran Tahun 2008
Yang Dipungut Dipenda Kab. Kudus
Target tlld
Estimasi
l'o!cosi
No Targt't Tatu ft 2008
(Rp)
Targd
Plij11k (Rp)
Estimtsi
1'olalsi Pojak
(Rp)
I
5 Juta kc aias
175.000.600
1.240.100.000
!.064.500.000
14,16
2.
I juta - 4,5 juta
68.730.000
2.714.%0.000
2.6%.230.000 :
2,53
3.
400ribu - 950 ribu
21.910.000
1-035.400.000
1.013-490.000 .
2,12
4.
12() nbu - 39() rib•
15.01().000
1.067.986.286
l .052.976.2&6
1.41
5.
Tidak Ada Tatg.!I
1.306.012..SOO
1.306.012-500
-
7 .083.2U8. iS6
3,82
Jumlah
281.lSG.008
I
7.364.458. 786
Selisih
(Rp)
(%\
Surnber : Diolah dari data hasilsurvei.
Estimasi potensi penerimaan pajak restoran tahun 2008 yang dipungui
Dipenda Kab, Kudus adalah Rp 7364.458.786,-
adapun target pajak yang
ditetapkan untuk tahun 2008 adalah Rp 281.250.000,- Terdapat selisih sebesar
Rp 7.083.208.786,·
auru ~el pajak yang ditetapkan hanya meocapai
3,82 %
dari estimasi potensi penerimaan pajak ressoran,
Hasil penghitungan pads Lampiran 9, terlihat hahwa perbandiegan anrara
jumlah target p;ijak sebesar Rp. 229_125.000,- untuk 58 sampel restoran/rumah
makan yang ada target pajaknya (dipungut oleh Dipenda Kab. Kudus) dcngan
jumlah cstimasi potensi pajak .rcstorannya yakni Rp, 3.112.804.000,selisih sebesar Rp. 2.883.679.000,-
maka ada
atan rota] target pajak hanya 7,36 % dari total
poteasi paj ak reaorao yang sebenamya. Sedangkan rata-rata target paj ak untuk
setiap restoran/rumah makan adalah 5,10 % dari potensi pajaknya.
Yang paling tinggi persient.ase target pajalcnya tcrhadap estimasi potensi
pajaknya adalah RM. Lembur Kuring deogao target pajak Rp 10.000.000,sedangkaa cstimasi potensi pajaknya ,,.falah Rp 34.400.000,- atau targd pajaknya
sebesar 29,07 % dari estimasi potensi pajaknya Paling tinggi kedua adalah RM.
Arumsari dengan target pajal. Rp 3.080.000,· sedangkan estimasi potensi
pajaknya adalah Rp !2.600.000,- dimana target pajal<nya hanya sebesar 24,44 %
dari potensi pajaknya. Dan yang ketiga ad•lah KFC Ramayana Kudus dengan
target pajak Rp 91.953.000,- !>Xlangkan estimasi potcnsi pcncrimaan pajaknya
adalah
Rp 426.000.000,- arau target pajaknya adalah 21,59 % dari potensi
pajaknya
Univ•rsltas lndane5ia
66
Tabel 5.10
Esrirnasi Potensi Pajak Restoran Tahun 2008
Yang Dipungut Dinas/lnstansi Di Luar Dipenda Kudus
I
"11j•k
EsR-usi Poten<i
Pajak
(RpJ
(Rp)
38.000.000
3.4J8.060.00U
T•ivt
N"'
l>in.os I l•s!ausi
I.
K1r Pengeiolaan !'a=
2.
l.>iDas Perbubungan
9.550.000
3,
Drnas Parlwisata
1.800.000
JumJall
99.JS0.6(MI
Seli•ih
(JI~)
I
I
Tal'E~I
Thd
Potea.si
3-350.060.000
'%}
2,56
203.850.000
I 94.300.00ll
4,68
316.800.000
JI 5.000.000
0.57
3.~.360.ooe
2~~1
.l.958.710.000
Sumber : Diolah dari data hasil survei.
Dapat dilihat bahwa estimasi poteasi penerimaan pajak restaron talrun
2008 yang dipungut dinaslinstansi di luar Dipenda Kab. Kudus sebesar
Rp 3.958. 710.000,· adapun target pajak restoran uotuk tahun 2008 adalah
Rp 99.350.000,- maka ada selisih sebesar Rp 3.859.360.000,- atau target pajak
yang di tetapkasl hanya 2,51 % dari estcuasi potensi penerimaan pajak restoran,
Tabel 5.9 clan Tabel 5.10 menunjutlao bahwa target pajak restoran tabun
2008 yang ditetapkan untuk Dipenda yakni Rp 281.250.000,- (populasinya 190)
lebih besar jurnlahnya daripada ta-get pajaJc pada diruisliJJstansi di luar Dipenda
(p<Jpulasinya 374) yaitu Rp 99.35-0.000,·. Estimasi potensi pajak restoran tahun
2008 pada Dipenda yakni Rp 7.364.458.786,- jauh lebih besar dua kali lipat
dibandingkan de11gan cstimasi potensi pajak pada <li~la!lSi
di luar Dipenda
yW1g sebesar Rp 3.958. 710.000,·.
Umuk dinas/instansi di Iuar Dipenda Kudus, target pajak restoran yang
ditetapkan tidal: langsung pada wnjib pajak rumah makan/warung mabn!PKL,
IWtlUD
llltg~L
pajak restoran diterapkao kepada masing-rnasieg sub unit
dinaslinstansi tersebut, untuk menjadi tanggung jawab sub unit dinas/instansi
tersebut seperti yang terlihal pada tnbel berikut ini :
Un rversitas Indonesia
67
Tabel 5_11
Target dan Escimasi Porcnsi Pajak Resioran Tahun 2008
Pada Sub Lnit Dinas/Instansi Di Luar Dipenda Kab. Kudus
Suh U11it Dina.•
/ ln<Un.<i
Di.mas / lnstansi
~·I.
Kantor Pen!!elotaan
........
PasarKliwoa
l'osar Rltlna•n
l'aur Jember
..
PaMr
....
PasarWe~
.
-
-·
Pai.arPi;i
Pi$ar Jeklllo
Pasar Baroaean
PasarDoro
P'asar J\fiien
Paur KaliRio
PasarWatcs
PasarB."'JUlh>
hqr8esi1o
Ta111ao Boj-a
PK.LJllti
Estirua1i
l'oceasi l'aj•k
(Rn>
20400.000
984.960.000
2.,91.._
10.000.000
4.250.000
.5.750.000
2.890.000
900.360.000
!08.000.000
l,11
3,94
5,3?.
8,03
Target thd
Estlma.si
Poteosi(%)
IOUl00.000.
36.000 ()()()
0
108.oOO 0011
27.000.000
2.340.000
9711.000
382.000
916.000 ·- 36.000.000
966.000
3 7 .800.()()(I
783.000
14.400.000
.595.000
162.000.000
481.000
21.600.000
3.5.500.000
879.540.000
1.769.000
14.400.000
Jumlah
:L Dinos PerhabQttgaa
Target Pajalc
(Rp)
P"llgkllaa
--...
-· __...!!_
0,!11
1.41
2 54
2,56
S,44
0.37
2.23
4,04
I
1228
18.000.otO
3.43&.060.000
:Z,56
3 906.100
47.250.000
8,21
'43.200.000
S0.400.000
63.000.000
9,45
1.80
l.04
9.550.000
203.850.000
4.68
UI00.000
316.800.000
0,57
3.958.710.000
2,Sl
Truk
T'1rmioal lndu~..
Ter.,inal t".d.a• -Terminal Jctak
-.
J11mla.b
3- Dlnas Pariwlsat.a
..
Lap.cliGOR
dan dibelab11t
T..m:aa Wi&ala
TOTAL
907.SOO653.900
, ..
99~.000
.
Sumber : Diolah dan data basil- survei. .
Kantor Pengelolaan Pasar
4.082.500
dengan
jumlah
target pajak
restoran
Rp 88.000.000,- sedangkan estimesi potensi penerimaan pajak restoran
Rp 3.438.060.000,- sehingga terlihat babwa targel pajak yang ditetapkan hanya
2,56 % dari porensi pajak restoran yang sebenamya. Kemudian untuk Dinas
perhubungan,
dimana
target
pajak
restQran
yang
ditetapkan
sebesar
Rp 9.550.000.- namun esumasl potensi penerimaan pajak restorannya adalah
Rp 203.850.000,- sehingg» pen;entase target pajak tediadap potens! pajaknya
adalah 1,68 %. Lehih lo.njut untuk Dinas pariwisata,
lllrgcl
pajllknya
Rp I.800.000,- scdangkan estirnasi potcnsi pajaknya Rp. 316.800.000,- al.Ru
target paja'k hanya 0,57 % dari poteusi pajaknya.
68
Dengan menjumlahkan basil penghitungan potensi paja.k restoran pada
'oedua kelompok populasi (tahel 5_9 dan tabel 5. lO) tersebut di alas, diperoleh
basil estimasi untuk total potensi penerimaan pajak restoran pada tahWI 2008 di
Kab. Kudus sebagai berikut :
Tabe\ ~J2
Target dan Estimasi Potensi Pajitk Restoran Tal11.m 2008
Di Kah. Kudus
No
Target Pajak
(Rp)
Jnmu\SI
I.
Dipenda
2.
Dinssllnstlll\si di
Estl•asi Po1e11•i
281.250.000
99.3S<>.OOO
Juar Dil)eJlda
J11mlah
:ml.flOO.UOO
Sellsih
(Rp)
Pajak
(Rp)
Target
T.bd
Po1e11sl
1%)
7.364.458.786
7 083.208. 786
3,82
3.9~8.710.000
l.859.360.000
2,51
10. 9':!.568.786
3.36
11.323.168.786
Sumber : Diolah dari data basil survei.
Jwnlah estimasi
potensi peeenmaan pajak rcstoran
pada tahun 2001!
sebesar Rp 11.323.168.786,- bila dibandingkan dengan target pajak restoran pada
tahun 2008 yang adalah Rp 380.600.000,- maka terdapat relisih sebesar
Rp 10.942.568.786,-
atau target paj~ yang ditetapkan pada tahun 2008 hanya
3,36 % dari potensi pajak restorannya.
5.3.:i
Potensi Pajak Hotel dan Restoran
Berossaikan hasil penghitungan tersebut di atas, maka jumhh estlmasi
potensi pajak Hotel dan pajak Restoran untuk T ahun 2008 di Kabupaten Kudus
sebagai berikut :
Potensi Pajak Hotel
Rp
Potens! Pajak: Restoran
Rp 11.323.168.786.-
PoteJJSi PHR adalah
Rp 12.376. 918.252,-
1.053.749.466,-
+
Jumlah estimasi poteasi penenmaan paiak hotel dan restoran pada tahun
2001! sebesar Rp 12-376.918.252,- bila dibaadingkan
dengan tnrget paja.k hotel
dan restoran pada tabWl 2008 yang adalah Rp 675_000.000,- maka terdapat sclisih
sebesar Rp l l.701.918.252.-
atau target pajak yang ditetapkan pada tabun 2008
hanya :'i,45 % dari potensi pajak hotel dan restorannya,
Univeni.ltas lndonesla
69
S.4 Evaluasi Terbadap Pe11enpan Penla Pajak Hotel dae Restoran di
Kah. Kudas
S.4.1
Peaerapaa Peeda Pajak Hotel
Berdasarkan basil observasi di Dipenda Kah. Kudus, diketahui bahwa
pelaksanaan pemungutan pajak hotel di Kah. Kudus tclah sesuai dengan Pasal 13
Aya: (I) Pcrda Kab. Kudus No. 12 Tahun 2006 tenlimg Pajak Hotel, yakni untuk
sctiap wajib pajak hotel telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SK ?D)
sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahuoan Pajak Daerah (SPTPD) yang telab
disepakati bersama antara pemerintah Kab, Kudus (dalam bal ini diwakili o!eh
Dipenda Kah. Kudus) dengan \\ajib pajak hotel.
Akan tetapi bila dibandingkan antara tarif pajak yang ditetapkan oleh
Dipenda Kab. Kudus dcngan basil estimasi omzet ootel tahun 2008 yang ada di
Kab. Kudus, rnaka terdapat ketidaksesuaian antara tarif pajak yang terjadi dengan
tarif pajak yang seharusnya ( I 0 % ).
Tabel 5.13
Target, Omzet dan TarifEfektifPajak Hotel
Tahun 2008 di Kah. Kudus
Nu.
' Nan• HotelI Ru,..~
P..,g;n"IJ"n
l.
2.
Kenari Asri
3.
NotoSOlri
4.
5.
6.
AirMancur
Jati Asri
Graha M\Dia
DutaWi~
N LWJSa Asri
PrimaGraha
7.
8.
9.
10.
n,
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
GM>tha
K
368.870.000
I 49 .242.500
229.676.500
345.924.000
2400.000
-
Wisma Muslimin
Central
23.000.000
6.000.000
5.100.000
4.100.000
3.600.000
3.000.000
3.000.000
2700.000
2400.000
2400.000
Mahkota
.
.
.
3.S00.000
TOTAL
@P)
~-886.398.S 15
I.~ I lS.620.000
9.ooo.coo
Proliman
&lu.W
Omut
114.000.000
47.000.000
47.000.0oo
l0~.000
Grund Tan illn<>
Sa!imna
WismaKMima
Sw-va Keocaau
Kudus lndab
Abbas
~·
Tl rgd h;.tc
2'-4.400.llOO
Sumber : Diolah dan data hasil survei.
700.038.000
Tuif Efoktlf
('Yo)
2,33
2,4.S
6,71
7.S9
7.04
.394.128.000
14).035.000
69.906.000
3,92
1,73
4,16
1,07
2,48
4,29
l60.39S.OOO
l,87
I 93.1 &6 .000
I 36
l,6$
137.030.400
142.960.000
72.864.000
169 .572.24d.J
148.837.500
83.808.000
216.000.000
J.29
I
4£
0
0
..Q.
l)i••nti H.Cenu-al
10.537.494.655
2,79
Tuhm
70
Terlihat dengaa jelas, bahwa target pajak yang diterapkan untuk masingmasing objek hotel yang ada
di Kah. Kutlu; tidak ada satu pun yang sesuai
dengan aturan yang tercantum dalam pasal 7 Perda Kab. Kudus No. 12 Tahun
2006 tentang Pajak Hotel. yang mengamr bahwa tarif pajak hotel ditetapkan
sebesar I 0 %.
Rata-rata
penetapan
tarif pajak yang diterapkan
untuk setiap
hotel
(16 hotel yang ada target pajaknya) ...Jabh sebesat 3,34 % tahun 2008. Seratti
masih kurang 6,66 % untuk setiap hotel agar dapat meneapai I 0 % sesuai dcngan
tarif pajak yang diatur dalam pasal 7 Perds Kah. Kudus No. 12 Tahun 2006
tersebue. Scdangkan bila dilihat dari total target pajak hotel dibandingkan dengan
total Q(DZ.Ct seluruh hotel di Kah. Kudus, wab larif pajak yang diterapkan hanya
sebesar 2,79 % pada tahun 1008. Saniat jauh selisihnya deagan tarif pajak yang
seharusnya dikenakan yakni sebesar 10 Yo.
Berdasarkan Tabel 5.13 tersebut di alas, Omzct hotel paling besar pada
tahun 2008 adalah Hotel Gryptba dengan oenzct sebesar Rp 4.886.398.515,kemudian disusul olch Hotel Keoari Asri sebesar Rp 1.918.620.000,· sedangkan
omzet hotel terendah adalah Hotd salimna yaitu sebessr Rp 69.906.000,-.
Unlversitas lndon.sla
71
Tabel 5.14
T~e1, Reaiisasi (Dari Bulan Januari s/d Bulan November 2008)
dan Estimasi Potensi Pajak Hotel di Kab, Kudus
No11u1 Hotel
Nu
I
Gryptha
0
I( enari
~-
Notosari
4.
AirMancur
S.
J.ui Am
6.
·--·
-··
Reallsasi Pqak
(Rp)
E1timasi
l'otc'lui P;rjal<
.
(Rp)
I 14.000.000
86.409.495
47.000.000
52.423.800
191:&62000
47.000.000
-47.673.000
70.003.800
28.000.000
34.822.SOO
36.887.000
JO.S00.000
-S.400.000
GnihaMuria
9.000.000
16.66f.7t9
22.967.650
?.
Ditta Wisata
6.000.000
S.720.000
34.592.400
8.
·---·
NuansaAsri
5.700.000
1500.000
13.703.040
9.
i:itimaGraha
3.850.000
39.412.800
3.30().000
14.503.SOO
.."
>-
T1rgct Pajak
(Rp)
Asri
..
4.200.000
-··
-
488.639.852
14.?24.250
IO.
Grand Tan}iine
II.
Salimna
3.000.000
2.750.000
6.990.600
12.
Wisma Karima
3.000.000
).000.000
16.93?.800
JJ.
Surya Kencana
2.700.000
2.750.000
19.818.600·
14.
l'roliman
2.200.000
H.296.000
1.750.000
7.286.400
1.800.000
16.957.224
15.
Mahlcota
17.
Abbas
18.
Wisma Muslimin
TOTAL
2.400.000
-
Central
Kepodmg
2.400.000
·-
Klldus llldah
20.
,__,
2.400.000
-
16.
19.
3.600.000
......
..
-
..
···--·
1.~00.000
2!M.400.000
.
.
Sumber : Diolah dan data hasil survei •
.
S00.000
14.883.750
S00.000
&.380.800
6.060.650
21.600.000
Tulup
Di~H.Oenmil
278.2l<Llll4
1.053.749.4(;6
Tampak bahwa pada realisasi penerimaaa pajak hotel untuk bulnn
November 2008, ada linta hotel yang pembayaran pajaknya tehil1 welampaui batas
target pajal w1tuk tahun 2008, yakni Hotel Kenari Asri, Hotel Nomsari, Hotel Air
Mancur, Pesanggrahan/Ilotel Graha Moria dan Hotel Surya Kencana.
llniw1Sltas fndonecia
'
72
S.4.2 Penerapaa Perda Pajak Restoru
Berdasarkan basil obscrvasi pada sub uni!- sub writ Kantor Pengclolaan
Pasar,
Dinas
Perhubungan
clan
Dines
pariwisata,
ditemukan
adanya
penyimpangan terhadap pelaksanaan Pcrda Kah. Kudus No. 6 Tahnn 2006 tentang
Pajak Restoran, Dinas/instaasi teesebut di atas dalam rnelaksanakan pemungutan
pajak restoran tidak meoggunakan SKPD sebagaimana yang telah diarur dalam
pasal 12 ayat ( l) Perda .Kab. Kudus N<>. 6 tahun 2006 tersehut
Pelaksanaan
Jllut:Jinslansi
pemungutan
pajak
restoran
yang
dilakukan
olch
di luar Dipenda Kab, Kedus tersebut terhadap wajib pajak rumah
makan I warung makan ! Pedagang Kaki Lima tidal menggunakan SKPD
sebagaimana yang telah diatur dalam ~
12 ayot (l) Peccia Kah. Kudus No. 6
Tehun 2006 teniang Pajak Resioran, nam1111 meaggunakan sernacam rettibusi
dengan nilai yang tetap atau lebib dilcenal deogan istilah karcis PP. I (Conteh
karcis ada pada Iampiraa 13) yang penarikaa pajaknya ditakukan bersamaan
sekaliau deugan penarikan retribusi P~
Kekayaan Daerah (PKD) dan
retribusi sampah pada setiap harinya.
Yang menjadi perhatian disiai adalah dasar pemungiaan pajak restoran
pada karcis PP. I yaug dig1111aka11 w1tW.. menarik pajak restoran setiap hari tersebut
temyata masib menggunakan Perda Kab. K.udus No. 3 Tabun 1998 tentang Pajak
Hotel dan Restoran seperti yang fertera pada karcis tersebut, dimana lards
tersebut terdiri dari 2 jenis (lihat lampinw 12) y-.ikoi :
I. Karcis PP. I berwarna kuning muda dengan nominal pajalc Rp 250,2. Karcis PP. I berwama pink muda dengan nominal pajak Rp 100,Rata-rata penarikan jumlah pajak restoran pada setiap wajib pajak rumah
makan/waruag makan/PKL berkisar setara Rp 300,- sampai dengan Rp 2.500,per harinya, kecuali penarikan pajak restoran pada sub unit Tarnan Bojana, ada
bcbcrspa warung makan dari jwnlah popula.si di Taman Bojaoa y1111g ditarik pajak
restoran antara Rp 3.000,- sampai dengan l{p 5.000,·.
Kebanyakan pcmilik rumah makanl'vruung makan lebih memilih setiep
harinya membayar pajak rcsroran melalui petugas pemungut retribusi (J>P .1, PKD
dan Retribusi Sampah) daripada barus membayar pajak rcstoran setiap bulaa
dengan mcnggunakan SKPD. oleb karena terasa iebih ringan beban pembayaran
Unlv&rslta lndonMia
73
pajak restorannya, dimana nominal setiap harinya i antara Rp 300,- sampai
dengan Rp 2.500,- sedangk.an bila menggunakan SKPD terasa lebih memberatkan,
oleh karena adanya tanggungan di kemudian hari atau di bulan deparmya, untuk
rnembayar dengan nominal pajak yang sekali bayar terlihat cukup besar.
Padahal untuk per bulamya bib. dilihat sisi ekoaomisoya, j umlah nominal
pembayaran pajak restoran melalui karcis PP. I setiap harinya sebenarnya jauh
lebih besar jwnlahnya
daripada pajak restocan yang ditctapkan Dipeoda Kudus
melalui SKPD untuk setlap bulannya.
Adapun perbandingan antara tarif pajak restoran tahun 2008 yang
ditetapkan dengan omzet restoran/rumah
makan/PKL tahun 2008 pada sub unit
dinas/instansi di Iuar Dipenda Kab, Kudus tidak diJpttt ilihilung, karena penetapan
target pajak restoran olch Dipcnda Kab. Kudua berdasarkan pada sub unit dinas/
instansi rersebut, tidak pada objelc rumah makan I waning makan i PKL sehingga
tidsk dapat diperbandingkan.
Lebih l~jut meogeoai pajak restoran yang dipungut Dipenda Kab. Kudus,
berdasarkan hasi I observasi ditemukan adanya bukti SKPD pajak restoran untuk
pembayaran pajak. restoran bulan November 2008, namun nama wajib pajak yang
ada pada SKPD tersebut
temyata tidak tercantum dalam daftar realisasi
penerimaan pajak restoran bnlanan yang selalu dibuat oleh Dipenda Kah. Kudus.
(Seperti contoh format SKPD pada Lampican 11 ).
Tjdak terlepas kemungkinan ha.I demikian juga teijadi pad.a D.inas/instansi
di luar Dipenda Kab. Kudus, dim*"" basil pemungutan pajak restoran (karcis
PP. I) yang diseto.rkan setiap har:inya oleh
masing-masing sub unlt instansi
tcrsebut, tidal: semoanya disetorkan sesuai dengan jumlah basil penerimaan
penarikan pajak restoran pada hari tersebut kepada Bendahara Khusus Penerima
di Dipenda
Kab. Kudus. Hal ini membuktikan
bahWll besarnya
realisasi
penerimaan pajak hotel Ihm restonui yang sebenarnya, jauh melehihi dari besarnya
realisasi penenmaan pajak hotel dan restoran yang dilaporkan kepada Bupati
Kudus.
Adapun perbandingan antara tarif pajak restoran yang ditetapkan dengan
omzet restoran tahw 200R pada Dipenda Kab, Kudus dapat dilihat pada Tabel
5.16. Dari hasil penghitungen, diketahui bahwa target pajak yang diterapkan wruk
Unlversltas Indonesia
74
masing-masing objck restoran/rumah makan yime ada di Kab. Kudus tidak
terdapat satu pun yang sesuai dengan aturan yang tercontum dalam pasal 6 Pcrda
Kab, Kudus No. 6 Tahun 2006 tentang Pajak Restoran, yang mengatur bahwa tarif
pajak restorsn ditetapkan sebesar I 0 %.
Tabel 5.15
Target, Estimasi Omzer dan TarifEfektifPajak Restoran
Pada Dipenda Kab. Kudus
..
No
1.
2.
3.
4.
Nama Restonrn/ Jlamab
Target Pajak
F..~tima.si0m7.et
Mal<an
(Rp)
(Rp)
KFC 'Ramayana Kudus
CFC Plaui (MaraJW.i)
uryptlia Resto
91.95J.OOO
4.260.00D.000
2,16
JS.000.000
2. 700.1)00.000
15.347.000
2.'65.000,000
J,J(i
O,S4
1.08().000.000
1,00
-·
s,
Quick Cikco
LembtJr Kuring
6.
Gllllld.a
7.
Sederil.... JI. R. Agil K.
8.
Kenan Resto
9.
JO.
Cilia Muria
297.200.000
11.
Gado-Oado "43'
3.500.000
540.00U.OOO
12.
Arum i;-;;ri'-
13.
Ayam Goreng K•smini
14.
Ayam Goccng Pak
1.5.
Elsa Maimba~--
16.
I0.&00.000
fjoo.ooo
-·· .
·-·
...........
-
l:enari Kaliputu
-·
·-·
To
Soto Ayam Asll Kudus ..
TariflUd<lif
(%)
10.000.000
144000.000.
2,91
432.000.000
J,74
S.000.000
720.000.000
0,69
4.200.000
3.600.000
3.600.00o
360.000.000
1,17
720.000.000
0,50
1,21
3.080.000
126.000.000
0,65
2,44
.3.000.000
2.100.000
I .386.000.000
0,22
216.000.000
0,97
1.920.000
.360.000.000
0,53
1.800.000
840.UOU.OUO
0,21
17.
Karsol<=i
1.&00.000
420.000.000
18.
1.800.000
1.200.000
1.440.000.000
0,43
0,13
19.
Sari~a
Bakso Telkom
252.000.000
0,48
20.
Mhol
1.200.000
360.000.000
0,33
21.
L400.000
898.800.000
0.16
22.
Ayam <ioreng l'lllllomo
Muslim-Chinesse Food
1.250.000
252.000.000
23.
£oo R<>so
1.050.000
216.oon.oori
0,50
0,49
24.
Dalai R.aos
BaJIC.afe
Sop BllOtVI Jati
RM. Mcrpati
Sleko
1.000.000
1.000.000
740.000.000
0,14
720.000.000
0,14
900.000
270.000.000
0,33
900.000
1go.ooo.ooo
0,50
600.000
ii'ii.000.000
0,28
RM.Aldila
Pla11e1 Cafe
600.000
90.000.000
0,67
315.000.000
0,19
31.
32.
Bakso
sClens ·i1 ·-·
600.000
tio.ooo
144.000.000
0,50
Gudcg Plese Jl.M. llasWIO
720.000
180.000.000
0,40
33.
Bana!aD aire
S.1tu Jeamidian
Cefetaria Prima Ocnalam
700.000
144.000.000
660.000
JSIUXJ0.000
0,49
0,18
360.000.000
O,U
25.
; 26.
27.
28.
29.
30
34.
JS._
Reret
660.000
-- ---
-
·-
Unfversitaslndonala
I
I
75
No
Nam• fl <'$10 ran/ Ru1a fl
Mai..u
36.
Ooor WClahllll
J7.
Ma\Wlda
ra
J9.
40.
41.
,3_2.
. ~J.
44.
45.
46.
47.
4A.
49.
so.
SI.
S2.
53.
S4.
.SS.
Bal<wM1lr•
RM Nikki
WM. Citra. R_>,•a
s. Nusancam
llak•o Pale Jan
-
-·
Nasi Tahu piil( Stttar
l:lauO
F.n"••• Beian~•
WM. NilSJn Sari
wM.Luwcb
Rc$to Premium
Bakso Malvinas Bae
Warun~ Menur Pak Yoo
Mie Awt11 w••• Rnm(
Cinu. Sorl
S7.
Wllrun& Da.kso 11. Veteraa.
WM. Barobb
210.000.000
380.000
360.000
(%)
O,SI
0,24
q,04
---
I 08 .000.000
108.000.CX.lO
108.000.000
1 ro.000.000
216.000.000
216.000.000
360.000
269.640.000
360.000
216.000.000
36(1.()00
360.000
300.000
90.000 ooii
72.000.000
720.000.000
300.000
S4o.ooo.oory
300.000
302.400.000
?0.000.000
144 .wo.ooo
0,09
0,39
0,36
..
0,35
0,20_
0,17
0,17
0.13
0,17
0,40
o,so
0,04
0.06
O.JO
0.31
180.000.000
017
6.13
108.000.000
l~0.000.000
0.19
240.000
200.000
200.000
200.000
540.000.000
0 11
0,04
llt.125.000
31.• 128.040.000
0,74
T>awe
TOTAl.
THrif F.rektif
l.080.000.000
540.000.000
360.000
215.000
2W.OOO
Swike Pnmblll84
Pu ''rn
I 08.000.000
495.000
48ll.OOO
47ll.OOO
.36o.OOO
~(umun
Estim•&i Omur
(Rp)
SS0.000
420.00G
385.000;
Swik
Roosv
_____
····--···-
56.
ss.
1'arget Pojall
(Rp)
Swnber : Dlolah dari data hasil survel,
J11mlBh persentase peoerapan lllrif pajak untulr. 58 sampel adalllh 29,58 o/o,
bi la dibagi deagnn 58 sampel tersebui, 1uiWI diperoleh rata-rata pencrapan Cari f
pejak restoran yang diterapkao
IJQCuk
setiap ~nranhumab makan/wanmg makan
(ada target pajaknya) adalah sebesar 0.51 % pada tahun 2008 sangguh saagat jauh
sekali selisihnya deri 10 % tarif pajllk yang seharusnya dil(enakan. Berarti ma~'h
kurang 9,49 % untuk setiap restoranltumllli rnakaalwarung oi:tlc:ui ~ar depat
mencapai I 0 % sesuai dengaa tarif pa.jolc yang diatur Wl.lwn pasal 6 Porda
Kab. Kudus No. 6 Tahuu 2006 tersebut.
Se<iaugkan bila di.lihat dari total target pajak restoran untuk 58 sampcl
tersebur yaitu sebesar Rp 229.125.000,- dibanding.kan dengan total estimasi omzet
58 sampel restoran tersebut yakni Rp 31.128.040.000,-, maka tsrif pajak yang
diterapkan hanya scoesar 0, 74 %. Sangat jauh selisihnya dengen tarif pajak 1 O %
yang sebarusnya di kcaakan.
Universltas Indonesia
76
Berdasarkan basil penghitungan, estirnasi omzet restoran paling besar
adalah KFC Ramayana Kudus dengan estirnasi omzct sebcsar Rp 4.260.000.000.dengan lllrget pajak Rp 91.953.000,- dimana perbantlingan antara target pajak
dengan estimasi omzetnya adalah 2) 6 %. lcemudian disnsul oleh Gryptha Resto
sebesar Rp 2.865.000.000,- dengan target pajuknya Rp 15.347.000,- dimana
perbandingan antara target pajaknya dengan estimasi omzetnya adalah 0,54 %.
Tabel 5.16
Rcalisasi Pajak Restoran (Bulan Januari s/d Bulan November 2008)
Yang Mele bi hi Target Pajaknya
Di Kabupaten Kudus
No
N•ma Restorao I
Ruiaall Mak••
Realisasi
l'aj•"
Target P•jak
(Rp)
(Dn)
Realisui
("Ad
Selisih
(R11)
I.
CFC Piasa (Malllhlul)
3 s,000 .eoo
35.7~.543
102,27
194543
2.
Gryp(ba RCSIQ
15.347.000
20.473.000
133,40
S.126.000
3.
Notosari Resro
2.400.000
2.ltlM.650
116.86
404.650
4.
Keoari Resto
4.200.000
15.()13.000
]57,45
I0.3D.OOO
s,
KFC Ramayana Kudus
91.'153.000
3\11.!1$!.54:1.
426,9'
300.62!1.542
6.
Sari Roso
7.
.
1.800.000
2.230.()00
123,39
4311.000
A.)'lUll Gotell8 Kasmlni
3.000.000
3.300.UOO
110,00
300.000
8.
Opo•· lly!IOI Sunggingao
600.000
900.00()
150,00
300.000
9.
Sidodadi
10.
1.080.000
I. r(().000
11)8,33
90.000
Bah" Pak Jan
360.000
411.5.1100
137,SO
135.000
t t.
RM. Mcrplili
900.000
l.U~O.OOU
120,00
11!0.000
12.
Bu Ylllal1 Colo
200.000
220.000
110,00
20.000
13.
llalai Raos
1.000.000
1.200.000
120,00
200.000
14.
Mic Ayillo Bimg Romi
275.000
330.000
120,00
SS.000
360.000
540.000
150,00
11!0.000
is. MsoP~SuSwo
.
16.
WM. Nilam Sari
3ro.ooo
550.000
152,78
190.000
17.
WM.M1dia
360.000
SS0.000
18.
Citra Muria
19.
0..11 Cafe
20.
r1ane1 Cafe
TOTAL
·-.
'
152,78
190.000
3.600.000 ·--4.320.000
120,00
72().000
1.000.000
1.050.000
IOS,00
50.000
600.000
800.000
133,33
200.000
16U95.too
.
Sumber : Diolah dac1 data hasil surve, .
435.AOl.7.!5
295,27
321.007.735
Unive1$itaS lndonesiai
77
Tampak bahwa laporan realisasi penenmaan pajal:: restoran untuk bulan
November 2008, terdapat 20 buah restoran/rumah makan yang telah membayar
pajak. restomn melebihi dari (arget pajak y1111g ditctapkan. Pcrscntase terbesar
untuk pembayaran pajal. yang melebihi target pajaknya adalah KFC Ramayana
Kudus
dengan
UU-get
pajak
Rp
91. 953.000,-
dan
realisasi
pajaknya
Rp 392.582.542,· ada selisih sebesar Rp 300.629.542.- dimana persentase realisasi
P8j1dmya sebcsar 426,94 %.
Kemudian persentase nomor dua terbesar adalah Kcnari Resto dcngan
target pajak Rp 4.200.000,- dan realisasi pajaknya Rp lS.013.000,-
ada selisih
sebesar Rp 10.S 13.000,- dimana persentase realisasi pajaknya sebesar 357,45 %.
Sementara uu, terdapat 40 restoran/rwnah
target pajaknya, namun tclah memberikan
tampiran
(lihat
JO) untuk realisasi
makan
y.mg tidak ditetapkan
kontribusi sebesar Rp, 23.030.390,·
pajak
bulan November
restoran
2008.
Sepertinya kondisi seperti yang terfihat di atas, disengaja oleh Dipenda .Kab.
Kudus untuk bcbcrapa hotel dan restoran yang potensial, target pajaknya memang
ditctapkan
rendah
atau tidak scsuai dengan rcalisasinya
tahun sebelurunya
(reaJisa.'li pajaknya selalu lebih besar dan jauh melebihi dari target pajak yang
ditetapkan
selama ini), Supaya dapat menutupi kekurangan realisasi pajak, untuk
hotel dnn rcstoran yang tidak dapat memenuhi
target
pajaknya. seh.ingga pada
akhir tahunnya, realisasi pajak dan restoran selalu dapat terpcnuhi di atas I 00 %.
Dengan dcmikian pandangan Bupati serta dinas/instansi lainnya terbadap
kinerja Dipenda Kab, Kudus selalu baik, dimana Dipenda Kab. Kudus selalu
dapar mencepai realisasi pajnk hotel dan rcstoran setiap lahunnya di atas l 00 %.
Selanjutnya dari basil observasi
pada
penycbaraa kuisioner ke respoden restoran/rumah
saat
penulis
makan/warung
melaksanakan
makan/ PKL,
ditcmukan bukti bahwa masih banyak restoran, rurnah makan, wanmg makan dan
PKL yang Mlum ditarik fXljalc rntoranlr.Jla atau pajak PP.1-nya karena belum
terdaltar sebagai wajib pajak pada Dipcnda Kab. Kud1L5 dan dinas/instansi di luar
Dipenda Kab, Kudus.
Buktinya pada scbagian besar objtk nunah makanlwarung
makan yang
tcrdapat di sepanjang jalan Kudus - Pati, juga di sekitar Iokasi Kampus
Universitas Muria Kudus {tidak masuk daftar wajib pajak pada Dipenda
ataupun
dinaslinstaosi
di luvr Dipenda)
tidak
ada yang ditarik pojok
restorannya oleh petngas pemungut ~jnk.
Univen;itas lndonesla
76
Contoh lainnya yaitu pada Pasar Jember, pemilik rumah makan/wanmg
makan yang bcrada dalam lokasi pasar tidak ado yMg mau membayar pajak
restoran (karcis PP. I) dengan alasan mereka telah rnengeluarkan uang cukup
banyak unruk membayar sewa kios, serta reuibusi sampsh ilan retribusi PKD
(setiap hari), Hal yang sama tctjadi pula pada Pasar Mijen, Pasar Piji, Pasar
Jekulo, Pasar Bcsito, Pasar Brayuug, Pasar Kalirejo, Pasar Wates dan Pasar
Wef!,'U. Untuk komplek PKI, Jati, dari 20 objek rumah rnakanlwarung
yang ada, hanya empat rumah makan/warung
rcstoran (PP.1)
makan
makan yang mau bayar pajak
sedangkan lainnya tidal ada yang mau bayar pajllk restoraa
(PP.I).
Ini berarti masih hanyak snmber-sumber potensi pajak restoran yang
belum tergd!i secara optimal.
5.5
S.S.l
Analisis F-fektifitas Pajak Hotel dan Restoran
Efektifit:u Pajllk Hotel
Dalarn
penghitungan
lingkat
cfolctivitas
pajak
hotel ini,
realisasi
penerirnaan pajak hotel pada tahun 2007 akan diperbendiugkan dengan potensi
pajak. hot.el tahun 2008 yang diasum.man sama dengan potensi pajak prajak hotel
tahun 2007.
Jika angka yang dihasilkan menunjullin angka yang semakin besar
(mendelcati 100 person), mnka basil pcmwigutan pajak hotel menuojukkan kinaja
yang semakin efektif
IJengan menggunakan
model rumus (3.5), yang terdapat pada Bab IJI,
maka basil yang diperoleh adalah :
Efektivitas Pajak Hotel
c
Rp 295.542. 750
Rp 1.053.749.466
x I 00 %
- 28,0S 04
Hasil perilitungan tersebut di atas terlihat bah wa efekti vitas pemungutan
pajak hotel
tahun 2007 adalah sebesar 28,05 %. artinya masih ada 71,95 %
potensi pajalc hotel tahun 2007 yang belum dapa.t direalisasikan penerimaan
pajaknya.
Unlveisitas. lrdonesia
79
Hai ini rnenunjukkan bahwa pelaksa.oaan pemungutan pajak hotel di Kab.
Kudus dalam
tahun 2007 dapat dikatakan sangat tidak efektif, karcna hasil
rca!isasi penerimaan pajak hotel hanya mencapai kurang lebih 114 bagian dari
potensi pajak yang sesongguhnya.
5.5.2 Efektifitas P•jak Restonn
Penghitungan tingkat efektivitas pajak restoran ini, realisasi penerimaan
pajak restoran pada tahun 2007 akan
diperbandingkan dengan potensi
pajak
restoran tahun 200& yang rliasum.~ilcan sarna dengan pntensi pajak pajak restoran
tahun 2007. Dengan menggunakaa rumus 35 ynng terdnpat pnda Bob III, maka
hasil
yang diperoleh udalah :
Efektivitas Pajak Restoran
=
Rn
-
3,39 %
383. 990.444
R4) 11.323.168.786
x I 00 %
Hasil perhitungan tersebut di atas menunjuidwl bahwa efolctivitas
•
pemungutan pajak. restoran tahun 2007 adalah sebesar 3,39 o/o, ini artinya masih
ada potensi penerimaan pajak restoran tahun 2007 sebesar 9<",61 % yang belum
(faplll dipungut pajaknye,
i"Jal ini berarti pclak$'1ouo pemunguron pnjak Restoraa di Kab. Kudus
dalam tahun 2007 dapat dikatakan sangst tidak efektif, karena posisi basil reallsasl
penerimaan pajak restoran berada di hawah 4 % ~ri potensi penerimaaa pajak
restoran yang sesungguhnya clan juga pcescntascnya jauh lebih rcndah daripada
tingkat efektitiJas pemungutaa pajak hotel tabun 2007 yang berada pads posisi
?.8,05 %. Bila efektifitas realisasi pajak. restoran dil>andingbn
dengan jumlah
potc:nsi pejak sctclah ditambah dengan poteasi pajal resloran yang belum terdata
di Dipenda maupun dinas/iastans! di luar Dipenda, maka tingkat efektifitas pajak
restoran pasti sernakin keci L
Unlve-rsitas lndone$ia
80
5.5.3
Erektifita!I Pajak Hotel d:ion Restoraa
Dengan membandingkan antara realisasi penerimaan pajak hotel dan
restoran tahun 2007 dcngan poteosi
penerim= paj ak hotel clan rcstoran tahun
2008 yang diasumsikan sama dengan potensi pajak paiak hotel dan restoran tahun
2007 melalui rumus 3.5, yang tcrdapat pada Bah II.I, maka diperoleh basil
Efektivitas PHR
Rp
679.533. 194
x I 00 o/o
Rp 12376.918..252
= 5,49 ",{,
Hasil perhitungan tcrsebut mcnunjukk.an bahwa efektivitas pemungutan
pajak hotel clan restoraD tahun 2007 adalab sebesar 5,49 %, ertiaya masili ada
potensi penerimaan pajak hotel dan restoran tahun 2007 yang belum dapat
direalisasikan penerimaae pajabiya sebe:sai: 94,51 %.
Hal ini berarti pelaksanaan pemWJg111.lW pajak hotel dan restoran di Kab.
Kudus dalam tahun 2007 dapat dikmkan sangat tidak efekrif, karena basil
realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran hanya
*
5 % dari potensi
penerimaan pajak hotel clan restoran yang scsungguhaya,
Tingkat efckrivitas pajak hotel scbesar 28,05 %, pajak restoran scbesar
3,39 % dan tingkat efelnivitas pajak boiel dan restoran sebesar
5,49 % tersebut
dapat diartikan bahwa sebenamya target peoerimaan pajak hotel dan restoran yang
selama ini tel ah ditetapkan cleh Pemda Kab. Kudm masih sangat jauh di bawah
potens, yang sebenamya, oleh karena selama ini Dipenda dalam menctspkan
target paj:Uo: hotel clan reseoraa, ~
bcsar selalu ber<lasarbn pada
realisasi tahun sebelumnya yang ditambah dengan keaaikan beberapa persen
sebagai target pajak. hotel dan restoean atau bisa j adi target pajal hotel dan
restoran mcmang ditctapkan sedcmikian rendah dengan tujuan agar pada tahun
yang bersangkluan n:aHsasi pajak h<Jtel dan restoran dapat letap tercapai di alas
JOO% dari target pajak yang ditetapkan.
Universftas Indonesia
81
BAB\o"J
KESIMPULAN DAN REKOMENOASI
6.1. Kesi m pulao
Dari hasil penghitungan dan analisis data yang dipcrolch dalam deskripsi
diaras, rnaka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
:
I. Upaya pajak. Pemcrintah Kab. Kudus daiaJn menaikkan persentase penerirnaan
pajak hotel dan restoran terhadap nilai tarnbah PORB Kab. Kudus atas dasar
harga berlaku sub sekior hotel dan restoron sebagai basis pajaknya selama ini
beluar rnenunjukkan kemajuan yang bersrti, dimana upaya pa,jak tertinggi
yang dilakukan oleh Pemerintah Kah. Kudos adalah pada tahun 2007 baru
mencapai 0,2705 %.
2. Eflsiensi pengelolaan pemungutan Pajak Hotel dan Rcstoran di Kabupaten
Kodus dapat dikatakan cukup efisien. okh kareaa rata-rata tingkat efisiensi
setama 7 (tujuh) tahun yaitu dari tahun 2001-2007 sebesar 7,42 % rnasih di
bawah 10 % .. '\rtinya dalsJn mengbasilbn
sedap penerimaan uang pajak
sebesar Rp 100,- maka biaya yang dikeluarkan adaJah R:- 7,42,-. Narnun
angka ini tidak termasuk biaya gaji ~
biaya perawatan gedung maupun
biaya operasional, sehingga bisa saja anglla yang dihasilkan under estimated.
Dan j uga angke tersebor tidak st:SUai dalam pelahanaannya, karena adanya
kebocoran dan penguupan peoerirnaan pajalc oleh perugas pemungut pajak.
3. Target pajak hotel dan restoran yang ditetapkan untuk tahun 2008 tidal
berdasarkaa pada potensi penerimaan pajak yang sebenamya, namun hanya
bcrdesarkan pada rcalisasi pajak hotel dan restoran tahun sebelumnya yang
ditambah perkiraan kenaikan bebcrapa persen, Hasi! penghitungan estimasi
potensi peeerimaaa pajak h.otel tahun 2008 !ldalah sebesar Rp 1.053. 749.466,bila dibandingkan dengan target
pajaknya maka ada sclisih sebesar
Rp 762.849.466,- atau target pajak banya 27,94 % dari potensi pajaknya,
kemudian estimasi poteasi penerimaan pajak restoran t:ihun 2008 adalah
sebcsar Rp 1L323.I68. 786,-, dibandingkan
dengan target ~;aknya tahun
2008, ada selisih sebesar Rp 10.942.568.786,- atau target pajak hanya 3,36 %
Univer.silas Indonesia
82
dari potensi pajaknya. Sefanju111ya estimasi potensi penerimaan pajak hotel
dan restoran tahun 2008 seluruhnya adalah Rp 12.376.918.252,- dimana target
pajak bole! dan restoran tahuo 2008 adalah Rp 675.000.000,- sehingga tampak
ada selisih sebesar Rp 11.701.918.252,- atau target pajak hotel dan rcstoran
hanya 5,45 % dari potensi pcnerimaan pajak hotel dan restoran,
4. Selama ini penerapan tarif pajak 10 % yang telah dnetapkan oleh Pemerintah
Kab. Kudus dalam Perda Hold dan resroran bdum bcijalan secara optimal
rum bcrada jauh di bawah tarif pajak yang telah ditetapkan. Hal ini terbukti
dari rata-rata tarif paiak hotel yang ditera]ll<:an untuk setiap hotel (16 hotel)
yang ada di Kab. Kudus pada tahun 2008 adalah 3,34 % dari estimasi omzet
hotelaya, yang berarti tarif pajak yang diterapkan PJaSih lruru.ng 6,66 % untuk
setiap horelnya agar dapar mencapai tarif pajak I 0 % seperti yang diatur dalam
Verda No. 12 Tahun 2006. Dao untul rata-rata tarif pajak restoran yang
diterapkan pada restoran (58 sampel pada Dipenda Kab, Kudus) tahun 2008
banya mcncapai 0,51 % dari estimasi OllJZCt restoranaya, sehingga ~dapat
kekurangan sebesar 9,49 % untuk mcncapai tarif pajak 10 % sesuai Perda
No. 6 Tahun 2006.
5. Efektivitas pemungutan pajak hut.el J311. restoran pada tahun 2007 dapat
dikatalran sangat tidak efektit, oleh karena baru mencapaj 5,49 % dari p0tensi
pajak hotel dan restoran yang ada. J\rti.o.ya masih terdapat potcosi pcnerirnaan
Pajak Hotel dan Restoran IW1un 2007 yang belum dapat direalisasikan sebcsar
94.51 %.
6.2. Rekomendasi
Beberapa hal yang pertu penulis rekomendasikan dalarn rangka
peneapaian pencri.maan pajak hotel dan restoran yang optimum, yoitu :
l. Dipenda Kab. Kudus dalam rnengelola pajak hotel dnn rcstoran, sebaiknya
melakulrau penghit.un~ poteoisi penerimaan Paiak Hotel d1111 Restoran .setiap
tahunnya secara periodik dcngan memperharikan pertumbuhan ckonomi yang
ada di .Kab. Kudus khususnyn .Wai tambah PDRD Kah. Kud1L~ atas dasar
harga berlaku ~ub sektor hotel dan restoran pada tahun sebclumnya, dan juga
Univel$itas lndoMsia
83
melihat perkcmbangan jwnlah kegiatan ekonomi di bisnis Hotel dan Restoran,
sehingga target pajak yang ditetapkan tidak begin, berbeda jauh dari potensi
penerimaan pajak yang sesungguhaya.
2. Agar Pemerintah
Kabupaten Kudus, khususnya
Dinas Pcndapatan Daerah
dapnt memperluas baais pajak restoran dengan cam melakukan pcndataan
kembali
terhadap objek restoran/rumah
rnakan/warung
makan, khususnya
yang belurn masuk daftar sebagai wajib pajak, melalrukan pendataan secara
intensif melalui peremajaan data tentang jumlah wajib pajak obyck restoran/
rumah makan/warung makan yang ada dalam Kabupatcn Kudus setiap
tahunnya serta memberi masukan kepada pihak Iegislati f tentang ohjek pajak
rcstorsn potensial yang belwn digali oleh pemerintnh daerah.
3. Agar Pemerimah
Kabupaten Kudus, khususnya Dinas Pendapatan Daerah
dalam pe.laksanaan pemungutan pajak hotel dan restoran dapar benar-benar
mencgakkan aturan dan menerapkan larif pejak sebesar
l 0 % scbagaimana
yang telah ditetapkan dalam Perda Kab. Kudus tentang hotel dan restoran
tahun 2006 tersebut, sehingga target pajak hotel dan restoran yang ditetapkan
pada tahun ke depannya dapat mendekati potensi penerimaan pajak. hotel dan
restoran yang sebenarnya,
4. Langkah patting yang perlu dan harus dilaksanakan
penerirnaan
umuk peningkatm
pajak hotel dan restoran di Kah. Kudus adalah pengawasan
IC:rhadap pctugas pengutip pajak WJluk. mertjamin kejujumn dan craosparansi
pengumpulan pajak hotel dan restoran di Kab, Kudus, sehingga kehocorankebocoran dan peny.impangan pcmungumn pajak yang terjadi dapat dikurangi
atau bahkan tidak tcrjadi lagi.
5. Agar kiranya di masa mendatang, ada kajian lebih Janjut mengcnai darnpak
kenaikan t.arif pajak restoran mendekati tarif pajak yang te\ah ditetapkan
dalam Perda Kab. Kudus
yaitu sebesar
JO %, terl!adap
perkemoangan
pencrimaan paiak restoren serta perkembangan jumlah bisnis restoran yang
ada di Kah. Kudus.
Unlv&raitas
lndonesla
84
Keterbawan Studi
Terlepas dari bebcrapa temuan penting yang dihasilkaa, pcnelitian ini rnasih
memili.ki keterbetasan, antara lain :
I. Penelitian ini belum merupal;.an peneliuan ieraedap kescluruhan populasi
restoran/rumah
makan/warung
makan dan atau Pl([, yang terdapat di Kab.
Kudus karena keterbatasan wiikt\1 penclitian, untuk mengetahui potensi pajak
restoraa tahun 2008 berdasaikan data wajib pajak yang ada di Dipeoda Kab,
Kudus maupun dinas/instansi di luar Dipenda Kudus maka sampel yang
diamhil hanya mencakup ?.O % atan l 12 sampel dari jumlah populasi yang ada
yaitu
564 resioran/rumah makan/warung makan. sehingga muugkin kurang
bisa mcnggambarkan kondisi yang sesungguhnya, oleh karena jumlah
pengunjung dan om7.('1 psda sctiap resroran : rumah makan sangat beragam.
scdaogkan berdasariran hasil observesi di lapangan, penuJ is meogetaliui bah wa
masih banyak objek rumah makan yang belum terdata clan dipungut pajak
restorann ya ol eh Pemerintah Kab . .I( udus.
2. Diharapkan adanya pengembangan dan kdanjutan dari penelitian ini
mengcnai perhi~
potensi peoerimaan pajak hotel clan restoran di
Kabupaten Kudus dengan menggunak1!J\sampel yang lebih besar ataupun
lebih baik lagi mcngadakan penelitian populesi, schingga menghasilkan
estimasi yang lebih konsisten dan bermanfaat untuk masa yang akan datang,
Unfvelsllas Indonesia
DAFTAR PUS1'AKA
BUKU
Arsyad, Lincolin. dan Soeratno. (1993). Metodolog) Penelltian umuk ekonomi don
bisnis. Penerbit Unit Penerbi; dan Percetaken (UPI') Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN. Yogyakarta.
Booth, Anne. (2000). Upaya-upaya Vntuk Mendeselllralisasilcan Kebijaksanaan
Perpajakan: Masulah Kemampuan l'erpajukan, Usaha Perpaiakan don
Pcrimbangan Keuangan (do/am Hubungan Pusat - Daerah Dalam
Pembangunan), Cetakan ketiga. PT. RajaGrafmdo Persada, Jalarta.14240
Brotodihardjo, R. Santoso. (2003). Pengantar llmu Hu/rum Pajak. PT Reflka
Aditama, Bandung.
Davey, Kenneth. (1988). Pembiayaan Pemerintahan Daerah (Pralctek-Praktek
/n1ernasionaldan Re/evansinya bagi Dunia Ketiga), UI Press, Jakarta.
Devas, Nick., Binder, B., Booth, A., Davey, K., dan Kelly, R., (1989), Keuangan
Pemerintah Daerah di Indonesia, Edisi Terjemahan, Lembaga Penerhit FF
UI-P~ss,Jakarta
Hulr.um Pajak. Penerbit Salemba
Empit (PT Salemba Emban Patria), Jakarta 12160
Iliyas, Wirawan D. & Richard Burton. (2001).
Ismail, Tjip. (2007). Pengaturan Pajak daerah di Indonesia; Penemt Yellow
Printing, Jakarta.
Jones,
Benard.
(1995).
Local Goverment Financial Management, !CSA
Publishing Limited.
Kaho, Joitef Riwu. (2002). Prospek Otonomi Doerah di Negara Republik
Indonesia. Cetakan Keenam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.14240
M. Singarimbun dan Sofian Efeodi. (1995), Metode Penelition Survei, LP3ES,
Jakarta.
Mardiasmo dsn Makhfutih. (2000). Perhitungan i'otensi Pajak dan Retribus!
Daeruh di Kabupaten .~agt:lang, (Loporan A.khir, Kerjasama Pemerintah
Daerah Kabupaten Magelang dengan Pusar Antar Universitas), Studi
Ekono.rn.i, Univcrsitas frddjah Mada, Yogyab1ta (Laporan Pcm.elilillll).
Panca Kurniawan
dan Agus Purwamo.
(2004). Pajak Daerah dan Retribusi
Doerah Ji Indonesia, Bayumedia, Malang.
i
Unlversltas Indonesia
Poda dan Sullivan. (1995), Kamus Ungkapan Indonesia lnggris, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Salim P dan Salim Y. (1991), Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer , edisi I,
Modem English Press, Jakarta.
Siahaan, Marihot P. (2006). Pajak Daerah don Retribusi Daerah, Edisi 1-2. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.14240
Sidlk, Mahfud. (2005). Optimalisasi Pajak Dacrah <hill Retribusi Daerah Dalam
Rangka Mcniogkatkan K.cmampuan Keuangen Daeeah (.talam Pemikiran
dun Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir
1997- 2005 Krisis dan pemulihon Elronomi), Kanisius, Jogjakarta,
Singariinbun, Masri.dan Solian Efl'cndi,(1995). Metvde penelitiun suryai, penerbit
PT. Pustaka LP3ES, Jakarta. I 1420
Simanjuntak, Robert A (2005), Kebijakan pungutan daerah di era Otonomi
(l'emikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam setengah
Abad Terakhir 1997-1005 krisis dan Pemulihan Emnomij, Jogjakarta,
Kaaisius.
Simanjuntak, Robert A (2005), Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah ( dalam
Pasang Surat Otonomi Daerah Sketsa Perjalanan JOO tahun), lnstitute for
Local Development, Jakarta
Suadi, Arif, (1997), Sistem Pengendolian Manajemen, .Edisi Penama, BPEP,
Yogyakarta.
Soemitro, Rachmat., (2002), Dasar-dasar lluAum Pqjak dan Pojafc Daerah, BT
Ercsoo, Jabrta.
Triatmoko, G. Dewanto, (2001), Potensi; Ejisiensi dan Efeklivitu.v Pemunguusn
Retribusi Termina", Tests, S-2 PPS UCTM, tidal dipublikasikan.
Waluyo dan Wirawan B Ilyas, (2000), Perpojakan Indonesia, Cetakan kedua,
Penerbit Salemba Empat, Jakortn. 12160
W aluyo, (2006), Pcrpajakan Indonesia, Salemba Empa1, Jakarta.
ii
U11iYerslt.as lndoaesi;i
J urna!/M11ki1lah!Seminar
Buk.u Panduan Hak dan Kcwajiban Wajib Pajak, (Thursday, 27 December 2007)
hltp://\1-'WW.Dajak.gQ..id
Jannl, A. dan Rahayu, A., (1997), '' Analisis Pajak Pembangunan I Perhotclan
sebagai Sumbcr Pendapatan Asli daerah ? , JEP., Vol. : 2 No. : 3, 312 ·
323.
Martani, Dwi (Staf pcngajar FEUI). ; Kepatuhan Pajak Dalam Perpajakan
[Transparansi
Akuntabilitas).
Economics
Business
Accounting
Review!EBAR, l::disi I Nopember 2005, Dcpanemen Akuntansi FEUI,
Depok,
Mahi, Raksaka., (2000), Prospek Desentraiisasi di Indonesia Ditinjau dari Segi
Pemerataan Antar Daerah dan Peningkatan Efisiensi, Centre for Strategic
and Intemanonal Studies, Vol. 56 -65.
MRhi. Raksaka, (2005), Peran Pendepatan Asli Daerah di Era Otonomi, JEPI Vol.
VI No. 01, Jakarta.
Priyadi, L"., (1999), Efisiensi Tataniaga Dalam Mengembangkan Agribi:snis.
. lumal Altuntan.ti, Manajemen dan Sistem /11.fonnasi. April, 254- 26S.
or
Reksohadiprodio, Sukaoto, (1999). ''Uovemmcnt
Indonesia Tax Revenues",
Juma! ElcolfQmi dan /Jimis Indonesia, Vol. 14, No. 4,1-3.
Sidik, Mahfud, (2002), Perimbsngan Keuangan Pusat Dan Daeeah Sebagai
Pelaksanaan Desenttalisasi Fiskal. {Aruara Teori dan Ap/ikasinya di
Indonesia), Seminar "Setahun lmplcmcntasi Kcbijaksanaan Otonomi
Daerah di Indonesia" Yogyakarta.
Woroulallli, Arti Dyah. (2006 }, Penghimngan poiensi penerimaan paiak
penghasilan (PPh) di Indonesia. (Jurnal Kebijakan Ekonomi Vol. 2 No. I
Agusms 2006) diterbitkan olehProgram Ml'KP FEUI. Hal. (37-61).
Pcralunm P11:nanda.og•uncbogao
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tenrang Perubahan Ll.J No. 18 Tahun
I 997 tentang Pajak dan Retribusi Dserah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 teotang Pemerintahan Daerah,
Peraturan Pemermtah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajalc Daerah
Peraturan Daerah Kabupatcn Kudus No. 6 Tahun 2006 tent&lg Pajak Restoran.
Peraturan Daerah Kabuparen Kudus No. 12 Tahun 2006 tentang Pajak Hold.
Kudus Dalam Angka 2001 - 2007, Pencrbit Badan Pusat Statistik Kabupatea
K.udus.
iii
Universitas lndonesla
I
Lampiran
11PKPe
SURVEYPERKEMBANGANEKONOMI
DJ BIDANG PERHOTELAN
KUESfONER PENEUTIAN
PENDAHULUAN
Survey ini dilakukan Hanya Untuk Keventingan
Akademjs. dalam rangka
menyelesaibn Tesis pada Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakaa Publik
pada Fakultas J;-;konomi Universitas Indonesia Tahun Akademik 200712008. Adapun
yang menjadi tuiuan dari survey mi ada!ah untuk mcngetahui Perkembangan dan
Kemajuan Ekonomi Rakyat di bidang Perhote!an di Kabupaten Kudus. Survey ini
dilakukan terbadap sernua hotel yang berada di wilay-.ili Kabuparen Kudus.
Jawaban yang Dapak/Ibu bcrikan dijalpin ll.entbii,;U.11oov11 dan atas kesediaan
Dapak!Ibu membantu ke1ancaran survey penelitian ini, saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besamya.
Kudus,
I.
Nopcmber 2008
DATA RESPONDB:"/
I . Nama Hotel/RlJJilah
Penginapan
2. Statu~Rcsponden
a. Pemilik
b, Mauaga
c. ..
4. Nama Hotcl/Rumah
Penginapan
5. Klasifikasi Hotel/
Rumah Penginapan
.
······~·····················
····-~····
.
a. Hotel Bintang I
b. Hotel Mela1i I
c, Pesanggrahan
d. Wisma
( Lingkanlah saJah satu pilihan yang dianggap paling
6. Alamat
scsuai).
Jin
-
.
Desa/Kelurahan :
Kecamatan
- -·--· ·-
.
.........................................................
Telephone
"'''''"••••••••••_.,,,,,,,,
1
HO••••••••
·······
..
oO.o
-
Q,
"'
l'J')
t--+--+--t~t--+--+--+----1-~l---l---1-----l-----l--l~l---
·-
I--+--+-- .. ··--1---l---1--1---1-_J.
~~
·-
--··
.... 1l
g=
M
=--+--+-t--+-+---l--+--f--+--1--1---1---1-~-l--~
;:I
.cl >
• Q
e--iz
, __
...__..._-+-+--+-+--4--1---+---1-~--l--.l-_.J_--IL--L-1-_J
.. ..
..c:i ..
- a
...e -=
a
g
a6 "'
=
§:tac.;
5
o
<
lllVii!!<~
t---~--+-!--+-~-+--+-+--J--L--L--1-+---l--l----·
...
-
..;
-i
Lampiran
I
2. Fasililas lain yang tersedia di Hotel.
F11.~ililas
No.
Jumlah
Tarif(Rp)
R11angan
'
Rata-rata
Pem2kaiao
Ruaogan per
bulao
K.husus unruk Tam11
I.
Hotel/ Rumah
Pen2iaanan
• Fasilitas Olah Raga
I
·--······
- Tempat Sew
__
- Tempat fitness
....
- ......................·.
. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
-·
• Fasilitas Hiburan
L-----
'
- Tempat Karaoke
- Night Club
--
. ......... .............
'
....
.. ...... .. . ......... ...
-·2. .•.Uatuk kegilltan
. ..
. ..
acara/
Pertemuan
• Aula/ Hall
--'-
• R.uangllll u11tuk
meeting/seminar
• ······ ....................
..
--·
• . "" ..........................
..
]
.....
Lampiran 2
SURVEYPERKEMBA~GA.~EKONOMI
DI BIDANG RESTORAN/RUMAH MAKAN
KUESIO~ER PENELITIAN
PENDAHULUA..'I
Survey ini dilaknkan Hanya Untuk K~eentingan Akademis, dalam rangka
menyclcsaikan Tcsis pada Program Studi Magistcr Pcrcncanaan dan Kebijabn Publik
pada Fakultas Ekonomi Unlversitas
Indonesia Tahun Akademik 2007/2008. Adapun
yang menjadi tujuan dari survey ini adalah untuk mcngetahui perlcembangan dan
kcmajuan ckonomi rakyat di hidang usaha Restoran/Rumah Malan di Kabupaten Kudus.
Survey ini dilakukan terhadap beberapa RestoraoiRumah Makan yang dijadikan sebagai
sampcl pcnclitian.
Jawahen yang Rapakllbu berikan dijamin kenb.asiaannya dan atas kesediaan
Bapak.llbu membnntu kelancaran survey penclitian ini, saya ucapkan terima wih yug
sebesar-besarnya,
Kudos..
I.
l.
Nopember 2008
DA.l'A KESl'UNDEN
Nama R.estoranl
RwnahMakan
2. Status R.c:spondcn
..................................................................
a. Pemilik
b. Manager
c. .
3. Nama Pemilik Restoran/
Rumahmakan
4. Klasifikasi Restoran/
RumahMakan
.
...................................................................
a. Restoran
b. Rwnah Mak.an
c. W=g Mok.an
d, Pedagang Kaki Lima
( Lingkarilah salah satu pilihan yimg dianggap
6.
Alamat
paling sesuai).
Jin. .
Desa/Kelurahan:
Keeamatan
Telephone
I
.
..
.
·············~•
.
Larnpiran
2
II. DAFTAR PF,RTANVAAN
Isi dan jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenarnya.
No.
Uraian
Jumlah Peoguojuog :
1.
Kcadaan
Normal
Musim .Rltmai
(Orang)
(Oraog)
Musim Sepi
··--
(Orang)
'
·····
- Rata-rata per hari
- Rata-rata per minggu
· Rata·rata per bulan
2.
'
..
Omzet :
(Rp)
- Rata-rata per bari
..
·--.
• Rata-rara per minggu
(Rp)
(Rp)
-··
• Rata-rata per bulan
3.
Dalarn setahtu1, berapa minggu I bulan kira-kira, musim ramai peogunjung?
4.
. .............................. Mimuru I ...............................
bulan
Dalam setahun, berapa minggu I bulan kira-kira, musim sepi pengunjung'!
................... . .......... Minggu
I --·-----------·-············... bulan
2
! :
..l
• ~'
'
i
"i
'
"e . . 1-,r.-,+8=+~.r.-,4~=11
:ll
$
. ~..,
''
~·
..
•
0
• 0
s
0
I '
~·
' ' ' :e ...
'8
..
0
d
0
"'0
.
.'.
·~d
0
0
. "'~ ·~
0'
'
::l
0
'N
'
~
•
..
ti)
•
:3-
.. ~
•
'"
o"'
',' ·~
'
..
Q
r:>
0
m'
..
...s
~
'~"'.
'
~
. "'s
...
"
' ·12
1;;
'
•
4
•
...
~
'IO
..
;
'
'
4
t
'
0
..
'
'
d
~''
0
'i'~
0
0
i1-~--~.4:1i='~,+.,.+.,.+.,.+.;;;.+.~.~
-ee.. ..
8~ I~
·~
0
'
0
;
d
<>
'l.,
~
t;;
..
~'
0
0
~
''°'''
0
. ,., .. . "' ...~
d
!
0
. .
·~ . "'..
..
'
0
~lil.+!2,...j.~:f:;;,...j.;;i,..jii...l~:;;""Sl,f..,',4.iil.+..,.+.~
c:i~::~~~~~
0
r
..
:;!
~l"..+~,~~
lc:i
0
'
• ti! '
0
.. ..
"'
"'
' • "' •• :i'
!il
a
~.~.~.+~=+~.+.4...l,~~.+..,.+.ct~,!I
0
0
Q
;OOcidO
~ :s :1: ::!
..
....;
\'.:
·~
~~:IJi~
oonoo
....
~
.
"';;;
0
...
..
'
N
0
0
i
I~
0
•o
~~:g~g·
o<'l ....
""
00000
00
0
....
6
....
'° . . . '
l(l
d
0
. "'~
.....
N
0
·~
0
<!ll":la~:il •• !<I
Ooooo
'
0
~
d
0
I
Q
= ' . ;; ...;:; .
0
0
'
. ·1~1·.
c
0
,...
_.,. .
o<;
00000
.
!! . ' . . ' ,,
I''
"'
•o
"'
"'
s~~~:'!
ogcijc·c
+--1--1--HH--f-
I
~
1------<>-'=-t..:
.f r+
,<'i,
""'·
0
0
~o""'•+.,+!!!.,_+,_..,...
._--t,.,""'·r-,,+; t
...
0
'R
d
~
~
0
0
g
...
0
~--1--1--HH--f- .
.
0
.,"'
~
.
' lil '
0
...•
.."'
.,,...
"'....
e
·;--
... ;!.
~- ~
is:
....
~
.,
....
~
!
-
;
...
~
i
·oi!- "'...
D
C:
~~-..=
.:I
'C """
...
i
...!
"'~
"
~
"'
Q 5
.II
s
.!: ~
-~= ;;-- t.
c:
:r ; .c
~4"o\
~.
~!'.:!
....S-,..=e. .tt" §.
... .x
·5 Ii:
~ii
I Q .,
-
...,
.. .I!
jijJ
ll
jl;
§8
wd
-
:::;
.~.
:2 J
"".... ~.
I-
...
ii&
..,.. ::2 /;...
~
~
~
!::!
!::!
~
~
~
~
...
...~
"l
s"'
~
"'
~
~~ !::!
~
~
i
-
~~
t!
...
c;i
§ § i£
.. .,.-
!'I
i;:
'
~
:;::
:>:
' i;i
:;;:
~
Zl<:> .... :::
"!
..
~
..
,., Sl...
!
:;
!il
0
-
....
11'1~
"'
.
...
:&
§ ~~ ~ I! §
g ....
~
~
::l ~ ~ ;:;~
I
~
~
~
§~
;ii
s
~§ ~ § §§11 § ~II§
~~
~~I
... ~~~I
- ~ 1.:
--
§ g g") ~ §
8 ~"' ~ E ~ 8
~o
~ ~"'
.... .
-
- ..
.., .... :;; ....., .... .., o-
-
i j~
j f:
~
..
~ ~~
Sol ~~
._
::.
('I
i
..;:
~J J f r J ! f"'
~
~
~
§~~
~
i I~ i~!.. I
~
c>
i..;: j
.::
.i
"'
i:.>
_.,..
<
~
]
~
....
....
l.,..
s
§.
~
- - ... .. ... :r:: - "' ·~ -....
2 ;!;
~
i 'ii
u~
-e
'::!
~
~
...
"'
sjJ
~ ~
·;i
~ ~
j!
~
~ ~
~
~
·i::
1f
~
§ § § § ~ § § ~ §.
"' 2
~~ s 8
.... Zl ~ ~ ....
.... ~ill ....
...•
-s
"' AV>
....
"'
"'
....
31
7,
~.
:s
~ ~~
<r.
0
-
~
..;
..,
! j
~
"'
...
")
.-
....
~
z•
'"'.!
e-
ii"'
~
~
....
...,"'
:ii
e
:2
..••
~
~
NO
"' <::>
:;;;g
~
""~ :.:!
i= Ill
E' •J::
...
.... .°'
..,_
s
.!';
;;
-
~~
;;;
0
C: D
§~
.
0
~ 0"'
: t I'
~ f 'C
!rJ.;;;
-
J
lg~
.,_
"' ..
~~
~g
.., ~
~~ ~
•
e~
..... "'
0
~~
c;;
5...
i
;:;
..
I
-
~
~~
-......"'
i :;;
..
j
..
.
-
.
e ""
'i ~
oF--
..
-I! ~"N
~A.;
...jj i!i • -l--l-++-11-1-+-+..
_...
~·
-
~0
s
~
·i
~
- ..
Ii
11-+-f~""e H-+-1--l"a'l--+-+-+-+-F']+-+-+z=ii 1-t--r!=is
- -
0
:I
.u.us
H-+i
,
'
'
o
N
...•"'
:
~
•
~
_,
-e
...0
§ §
;;- g... .. wg
1~
..
8: a
..
0
....
II•i' . "'1:t-
"
f
I
r
.
"' ..-
-
e
"C .!!
~
)(
li ~
E~
Oj
. "' "'
•
•
..
!in "
...... "'
0
..
• • ' lw
NN
..
.
,~ ....
§§~
000
888•
~~~
.. .
'
'
.
.. ..
., ......
~
~
"'~
i
~ j
li "
,;! ll ..
c
j
' '
'
...
. .. I
l-l-l--1-1-1-1--1-1-1-1-1
~~
.....
-
t
·- "'
:
ir;
e
e21
" E ~
•" m
'"la.
I
:r... .,
1~1:::-
....... l
,_
l
L-
\
§l§
ooo
oo., n,.
-
g§~~~§
~§8.~~~
--~
)
I
• 0.
"'
s0.
g
·~
-N-----M--N-N
~i
--
8
0,.
8
.,.,
~~
~
t--
-
N
..
-
oe
~
.a ...
..!!
E!
i::..
e
....
::I {LJ
"
NM-~C""'>
......
----:!?
--~<"1---~~
00
§§8§8 g
gggggg
~
a.
,
..
ON~~O
~
f:ti<O~~OailCI:
E
...-
-'
T"""
r-
'°'
T"'
§§gl
gg2
r-:
....- 'If
"'"'"I
i
-
I
I
=.
ggg
.... .,,
-
g~(
U)
.. c c
E • .c ,...
:;;
E ~"
.. 'C
w.
::! ~i
s
•
1
I
II.
•
I
.. . .
!• !E ·-go&
I
J!
~
0
...
•
I!
I.
•
l
•
•
•
I
I
I
.
!I
II
I
I
t
:l!i
~
I
•
f
•
\'·
l
'
.
'
'
••
I
ll--,,--IL-t-ll-+-+-+-1-11-Hj H--+-+-+-+-+-1l1-+-1+-+--t:;l-l--+-+--!j.... -1-1
..
oooce
aocooel
ooe' ooE
o
•
80000
o0oo
_oo0ooq..,"'oo
:i I
oo
0o
!!CL
o_~o~o~, :o
~<?.,-,.
~o-, :o
ae 1t 'C! "'
..
~a
-.
c
.l:!
2
ggggg
..0. ... "'°
(')<'I
1.
I
dl tn ~
~
I
1
88l588
U')
88
l,<'l
N
t gg
N
C"4
~
.. ,,.
!
\
i
I
.c
~
0:
E
I"'
·.!
: !g
c:.q:
E "' E
\ • Ill •
.
,uf S:.,::;:~
l~
;
~ ~
.
t=
~N
>-
gi
!I~I ~I
..., I
r-
I
ol
oo'
~I
g,
o
'
o
o •
~ I
O
0o I
_ •
~I
I
;;!;
!
o
!
I
;;; I
I ,._
' lgl
I lo
~,;:'
0-1
o
~
-e--
....
I
I
I
lril
I
\
I
I
'
I I :
a ol co
o o' !Ci
I
I
g
81 g I
o
q.
01
:i: ~1
i~I
I '
oc
0o
~
1
001· ~
i
'
o
00\"'
00
Q
1
~!
!
o'
1o;olo\010:
o~ io
000000
oo_ I 1o·o.Jo~o
o o,
r:;;;'o~o o"'O
O~
0 .
01010
o[c;o
lONOOOO o.,
C:-i'
cCt
<:>
C
o
l~il il~,~~~~l i
l :
I
N
\I~
I 8
o
~
I
1
'o
I
I
1,o8~-1
81
1,"'I
!I \
I
I
I
\ I
i
!
I
..,
I
l,
I
l
O!O
olo
O
00
~
"'
oo e
:~~;
II)
~
I
-
.....
I
...
§8
00
00·
V>O
00
I
I
'
4
'
•
88
o.
oo\·
C)
"' 0
'oj
u)
.
'
<'ioi
' '
' '
ii
I
'
•
•
I
~
I
I
I
I
I
I
gi
!
l-+-+-+-+-+-+-+-1
:...
:!
iS
t=!I l-+--1-t-tHHHl--t
I
""
V"l
..
~
-i
.._
..=
a
Q
~
-
Y')
N
N
-
0
,....
-
-
-
-
N
-
\0
-
00
-
-
-.••
::
~
:•
•
.s
Q
0
z
Lampiran
9
Pe1Wntase Target Terhadap Poten•I P~ak Restonn Sena Selisihnya Pada Tahun Zoo&
Uotuk Sampe! Pada Q;pendll Kab. Kudus
No
Mama Reslor;&l'I I Rumah
Makao
( %)
Target Tlld
Target Pajak
(Rp)
Potensi Pajak
334,047,000
235 ,000 .000
21.5!
12 9!
531
10.01
[RPl
S.11$Jh
(Rp)
Potensi
1
2
KFC Ram,..,aoa Kudus
CFC Plaza (Malahan Piasa)
91 .......... -,.
35,000,00C
426000000
270,000,000
3
Gryp1ha Resto
15,347,00(
286,500,000
4
5
6
Quick Cil<en
10.800,00
108,000,000
271.153.000
97,200,000
Lembur Kunng
10.000,00!
34.400,000
24,400,000
290
Ga11Jda
7,500,00(
43,200,000
35,700,000
17.31
7
Sedemana JI R Agll K
5,000,00(
72,000,000
67,000,00
6 9'
8
9
Kenari Resto
4,200,00(
36,000,000
31.800,00(
Citra Muria
3,600,00(
72,000,UOO
68,400,00[
SO(
10
!(enari Kaliputu
3,600,00C
29,no,ooo
26.120,00(
12.11
11
Gado-Oado "43"
3,500,0i)(
54,000,000
50,500,000
64~
12 Atum Sari
3,0S0,000
12.600,000
9.520.000
24.4<
13 .Aya111 Goreng Kasminr
14 Ayam Goreng Pak To
3.000.00(
138.600,000
135,600,000
2 1E
2,100.00(
21,600,000
19.500,000
9 72
36,000,00()
34,080,00(
5.3:
84,000,000
82.200.00(
2.1•
42,000,000
40,200,00C
4 2!
15
Elsa Maimbau
16
Soto Ayam Asl! Kudus (Denuh)
1,920.00C
1,800,00(
17
Karso Kar$•
1.800,00C
18 Sari Rasa
19 8akso Telkom
1.800,00C
144,000,000
142.200.00(
11.6
1
ze
,,200,00C
25,200,000
24,000,00C
4.7t
1.200,ooc
36,000,000
34,800,000
3.3:
21 Ayam Goreng H. Pumomo
1,400,00(
89,880,000
88,480,000
1.Sf
n
1,250,oed
25,200,000
23,950,000
4.9E
20
Mbok Berek
Mu~li111 Chinesse Food
23 Eco Roso
l.050.00I
21.600,000
20. 550, 000
24
Balai Raos
1,000,00(
73,000,00<
25
oarr Cale
1,000,00(
74,000,000
72,000,000
4.~
1.3!
71,000,000
1.3!
26
Sop Buntut Jat1
900,00(
27,000,000
26, 100,000
33<
27
RM Merpab
900,00(
18,000,000
17,100.00(
5.0C
28 SJeko
600,00C
21,600,000
21,000.0DC
2 7!
29 RM. Aldila
600,00(
9,000,000
8,400,000
30
31
Planet Cafe
600,00(
31,500,000
30,900,000
661
1.91
Bakso Selera 77
720,00!
14,400,000
13,680,000
5,0t
32
Gudeg Ploso Jl. M Basuno
720,00I
18,000,000
17,280,00I
4.0(
33
Banaran Cale
14,400.000
13,700,00(
34
Soto Ramldjan
700,00C
660,00C
35,800,000
35, 140,000
4 SE
1 8'
660,00(
36,000,000
35,340,000
i.s:
35 Cefetana Pnma Dersalam
L <>mprran
No
Target Pajak
(Rp)
Nama Re9toran I Ru mah
Makan
550,00C
Potensl Pajak
(Rp)
S&lisih
{Rp}
9
(% )
Tarset Th<
Potensi
37 Mawarda
495:J!Q!;
30
Bakso Mitra
480.00C
3,9
RMNikkr
40
WM cnraRasa
470,lllI'
420,00C
10,800,000
21 001).00[)
108,000,000
54,00ll.000
10,800.000
41
SW1ke
385,00C
10.aoo,000
10,415,000
42
Roosy
380,000
10,800,000
10,420,000
3.5'
360,00l'.
360,00!
18,000,000
17,640,000
21.600,000
21,600,000
26,964,000
21,240,00(
21,240,000
26,604,00(
21,600,000
9,000,000
7.200.000
72,000.000
54,000,000
21,240,000
8,640,001
6,840,000
71,700,000
53.700,00C
2.0(
16'
1 s:
1.3'
1 6i
4.0(
30,240,000
9,000,000
14,400,000
18,000,000
29,940,000
36
Opor Welahan
43
Es Nusantara
44
45
Bakso Pak Jan
Mumun
Nasi Tahu Pak Sutar
360,00ll
47
48
49
Bakso Endang Bejangan
WM.NilamSan
50
Resto Premium
51
Bakso Ma1v1nas Bae
52
Warung MenurPak Yon
360,00C
360,(1{]{
360 00[
300,0IX
300,0IX
300,00(
53
275,000
54
M1e Ayam Sang Rom•
CinlaSari
55
Swrke Prambalan
240,00C
se
Pak To Dawe
57
Wal\Jllg &ll<so JI. Vei9'!1'1
58
WM. Bal'Okah
200,00(
200,00I
200,00(
46
360,00(
WM. Luweh
TOTAL
.
250,00C
229, 125,00C
10,250,00::
Z0.505 ooc
107,520,00(
53 530,00C
10,380,000
5.0!
351
8725,004
14,150,000
10.800,000
18.000.000
17,760,001
10,600,000
17,800,000
54.000,000
53,800,00(
3, 112,804,00C
2,Pl,619,000
2.31
04•
0.8•
38!
s (){
o...i:
0.5E
09'
3.04
1.7•
1.3.
1 81
111
0.31
7.~
lamp1ran
RealiSul Pajak RMtoraa BUian NoYember2008
Yang Tldak Ada Target .. ajalurya
Padil Dipenda l<ab. Kudus
No
1
2
3
Hama Re9toran I Rumeh
Tarpt
Mabn
Papi(
CFC Swalayan ADA
(Suka Akhir Agustus)
CFC Ramayana
Chrnesse F o<XI
4
Bekso Tsngkar
5
Nas1 Ayam Semarang
6
Ronde Mak Moyong
7
Warung Pecel Samu
a
Warteg Bang T oyib
9
10
11
12
Soto Semarang A Sefim
13
Soto Kerbau Mejobo
14
Soto Munir
15
Padang
16
RM Sukolo
17
RM. Minang Jaya
18
RM Krta
WM Batang Na~
Nasi Taou Gg. 3
Putra Minang
-
-
-
-
Raallsasi
Pajak
(Rp}
10,290,91
250,00<:
180,0IX
75,0IX
275,00l
270,00(
330,0IX
350,00(
240,00(
130,00!
145,00l
90,00C
225,00l
210,00C
100,00!
Jagung 8al(ar Waskita
360,00C
19
Sakso Ateng
-
240.00(
20
Kudus Fned Chicken
21
Warteg L.aoggacdalem
22
60,0IX
Soto Semar<1ng JI Simpang 7
.
.
.
1,320,oo:
23
Kebab Turk1
-
180,00l
2~
550,001
75,00l
RM. 18 Blitar
.
300,00C
25
Bu Mul Pucangke!llp
-
270,0ac
26
:Sedernana Pegan1aran
27
Bakm1 Jawe Anglo
28
Kampung Daun Colo
29
Opor Ayam Mbal< Yem
30
Kantin Sanl3• Ria
270,0UI.
-
300,00C
.
.
400,00C
210,00~
270,00C:
-
Mulai bayar paJak
Oklober 2008
2,394,47. Tulup Maret 2008
-.
.
Kelerangan
10
Lamprran
Ho
31
32
33
34
35
36
Nama Restoran I Rumall
Makan
Ta.get
PaJak
Be10 Allugrah
-
270,UOC
Bu Sonat> Mejobo
Chinesse Food JJ w H~yvn
-
240,00(
Sederhana KUdus - Pab
J~
Mi
Bakso
-
37
Pern-pek Fany
38
Cale Trio
.
.
'lnugrah Cafe
.
39
40
Reallsasi
(Rp)
Pajak
Cafe HoJJv
TOTAL
.
315.00C
60,00C
180.0()C
300.00C
125,00[
700,00C
270,00C
210,nnr
23,n30.39(f
Keteran gan
-o
Lampiran
11
Cootoh Format SKPD 1. Uatllk Pajak Hotel
Nu l(uhir '.
l't:Mf.it!ITTAH KADUrATEN KUOUS
PINAS PENDAPATAN OAJ;J<AH
JL. SUNAN MUIHA 9 Kl!OUS
Tclp. 431J28 ·434353
SKPDAERAH
BULAN
November
TAHUN : 2008
KUDUS
-
·-----
000004589
SURAiKl>TETAPi\N PAJAJ( DAJ::IWI
----··
NAMA
-- --'--------------'--HOTELADDAS
ALAM'-\T
JI, 1<.HR. ASNAWI
SAKAI.AN l<.RAPYAK KEC. KALIWUNGU
P.2.0001603.01.0 I
NPWPO
2 Januari 2009
Batas A.khir Penyetoran
No.
-1
URAlAN
Ayat
4ll001.09.01
JUMLAII
. PAJ_AK_H_OT
__EL..__----·------+- ·-
-·
I
-·-\
I
HOT£LMF.LA11 I
Omzet
Tarn
t-__.._.
1--------+-'..Q_engan
hunif
:
I
I
I 000.000,00
10,00 %
MasaPalak
01·11-2008 • 31-11·2008
J\Jmlah Ketelapan POkok Pajak·· \00.000.00
one
Jumlah Sanksi : a. Elunoa
b. l<enaikan
----1---.,..,,.,,..,,_,~0~,0.::-,0
100.000,00
l
-~ratusRibuRupiah
PERIIATIAN
t . Harap penyt!tofan dilakul<:an pada t<as Oaerah atau 1empat lain yang dltunjuk
( BKP, PBKP, BANK ) dengao meflg9Uflakan Surat Setoran Pajak Daerah
(SSPD)
2. Apabila Surat Ketetapan Pajak ini tidal< atau kurang d1bayar lewat waktu paling
·1
i
I
lama 30 hari setelah Surat Ketetapan ini diterima atau ( tanggal • jatuh tempo ) j
dikenakan sanksi administrasl berupa bunga sebesar 2 % per bulan.
I
1---
Kudu s,
3
Oesember 2008
an. KEPALA OINAS PENOAPA.TAN DAERAH KA.B. KUDUS
Kepala Bidang Operasional Pendapaton Oaerah
Ub. Kepala Seksi Peuetapan dan Penagihan
EKO OJUMARTONO, SE
PENATATINGKAT I
~--------
--
-- -
_NIP~ 500O~ [77 __
Contob Format SKI'D 2. Uaruk Pajak Resto ran
Vang Dipuagur Oleh Dipeoda K11b. Kudu~
No. Kohir :
PF.MERINTAH KABUPATEN KtJPUS
SKPDAERAH
f)INAS PnNDAPll.TAN DABRAH
JL. SIJNAN MU.RIA 9 KUDIJS
Telp. 431328 • 434JSJ
000004654
SURAT KP.lb1'Af'ANPAJAK DAERAH
Kl'lJU;;
BULA~
Descmber
TAHUN : 2008
ALAMAT
WN.RUWTWIK
UNDAAN LOR K.EC. lJNDAAJ\
NPWPD
P.2.0001194.04.12
NAMA
5 J1111uari 2009
RA 1 A. N
Daw Akbir Penvetoran
No.
Ayat
1
411002.02.0l
u
PAJAK RES'l"ORAN
-·----.,.1-J
LAH
_U_M
RIJMAH MAK.AN I WARUNG MA.KAN
Omzet
:
I 00.000,00
Tarif
10,00 %
i----'-----+-Ma~s...,.a_,P....,a~ja...,.k
__ Ol-12-2008 - ~-l-12-2008
Jumlah Ketetapan Pokoi< Pajak
Jumlah Sank$i : a. SurQa
b. l<enai'kan
--
-.-· -··-
Denaan huruf
I
10.000.00
0,00
0,00
10.000,00
wuluh Ribo Rupiah
l>ERHATJAN
1. Harap penyetoran dilakukan pada Kas Daerah atau tempat Jain yang ditunjuk
( BKP, PBKP, BANK ) dengan merggunallan Sirat Setoran Pajak Daerah
(SSPO)
2. ApabiJa Surat Ketetapan Pajalc ini tidak atau 1<.urang dibayar Jewat waktu paling
Jama 30 hari seteJah Surat Ketetapan ini diterima atau ( ta nggal - jatuh tempo )
dikenalcan sanksi adminislni51 berupii bunga sebesar 2 % per bulan.
Kudus, 6 Desember 2008
a.n. KEPALJ\ DINAS PENDAPATAN DAERAH KAB. KUDUS
Kepala Bidang Operasional PendapaUanDaerall
Ub. Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan
I
EKO DJUMARTONO, SE
PENATA TINGKAT I
-
-
-
- -
- -
NIP. 500 099 677
--
2
J
Larnpiran
Contoh Format I. Karcis Pajak Rc:scoran (PP. 1)
Vang Dipungut Olch Dinas/Jnst.aosi di Luar Dipenda Kah. Kudus
PEMERINTAH KABUPATEN K1JDUS
Dasar : Perda No. 3 Tahun 1998
PF.MF..RINT Ali
KABUPATEN KUDUS
p....,. · Perd• Na 3
Tolnm I !198
Terima Wlllg sehesar
Rp. 250,-
Ow1is Pembayaran
Rp. 250,-
Pajak PemOOl!gunanI alas d3sar
J0/100 (10 pcrsen) dari petnbayaran
Pajak Pembangunan I
makanen dan minuman dalam
Rumah Makan!Wanmg-warung wedang
Wilayah Kabupaten Kudus
Pem. Kab. Kudus
Contoh t"orm:id2. Karcis Fajak Raco.ran (PP. 1)
Vaog Dipungut Olch Dinasllmtans.i di Luar Dipenda Kah. Kudus
PEMERJNTAH
PEMERINfAH KABUFATEN KlfDUS
KABUPATEN KUDllS
Dasar : Perda No. 3 Tahon 1998
D....- : J'enla No. 3
Tllhun 1998
J
Rp.100,-
1
P~ja.k Pembangunan I
j
'
Terim11 uang sebesar
wo-•••
Rp.100,-
Guna Pembayaran
Pajak Pembangunan I atas dasar
I 011 DO (I 0 pcr.icn) dari pcmbayanlll
makanan dan minuman dalaJn
lt..imah Makan/Warung-wantng wedang
Wilayah Kabu(Y.rteo Kudus
Pem. Kilb. Kudus
I:.!
Lampiran
12
Contoh ftJrm:lll t. Karcii. R.:tribusi
Untuk Pemakaian Ta11ah / Kekay:aao Daerah
(PKD)
KABUPATENKUDUS
O.sar Perda No 13 Tahlln 2005
Rl!JlllBUSI
P-ana
•U'
t<akl Um•1a.
I YMQ di Kuawi
P.mettnt.f'tDM'1h
PtcU-aitn TalWllll
KABUPATEN
PEMERINTAH
;J
Rp. 250,-
KUDUS
Oasar Perda No 13 Tahun 2DO~
Rf11UBU51
l'B>AGMG ICAKJ LIMA ATASftl
•••••N
T-KILPl/YAHGOIKU~l'EME111111'MI
l>UIWt
Rp.250,-
,,....
"•""'
Tgl
Tgl
KABUPATENKUDUS
KABUPATEN
PEMERINTAH
KUDUS
Contoh Format 2. K:11rcis Retr"ibusi
Untuk Penakaiao Ta•ah I Kekayaao Dacrah
(PKD)
KABUPATENKUDUS
Daaar · Peola No. 13 Tahun 2005
11£11118US1
-····Kalli Uno-·
--T-hll•klYntllK_..
P«r«'totah DeiW"1lh
Rp.150,-
P EM ER INTA H KA BU PA TEN KUDO.!_
'11
--
Dasat Pl?lda No. 13 Tahun 2005
-
KDAGAllC UICI UMA ATM PDtCAUN
T-NIUK/
Y-OllDIASAI Pl!lmtlll'TAH
'
Rp.150,Nama
Nama
Tg(.
Tgl
KABUPATENKUDUS
:
PEMERINTAH
KABUPATEN
KUDUS
Contub Format Kan:is &tribusi Sampeh
KABUPATEN KUDUS
PEMERJNTAH
Perda No. 13 Tahun 1997
KABUPATEN
KUDUS
PEMERINTAH
KABUPATEN KUDUS
RE.TRIBUSI SAMPAH
Pcrde No 13 Toh•• 1997
Rp.100,-
RETRIBUSI SAMPAH
Rp.100,PEMERINTAH
2
KABUPATEN
KHOIH!
Lampiran 13
PETA KABUFATl!:N KUOUS
·-
.-
<,
•
•
'
Kabrq•.:11~11
Pnti
, ........
•
··----~'1
\.
···~·
..
1{1·•·1•Mtf(n.,
..1.. 1:~~ t~ •
. '""""
_
'·
•
--
..... .:.-~
<
>
.,!'
~.
"·····"'~ • •
••
••
•
'
'I
'
~p
;
•
• ..... 1 • ,_.,,_
)
'
'
Kubuvot"''
f),·111uk
; ..;·<J.. ~---
~U•1:..wt ....-9:a'":
'
\
·'
:.:
--·-..
...APM-.- )._
,,.~
,
•
-
'·'
'"
"-trl111p~zft~n
\ -.--·,..-....:·'
~;~">1~~~~·1•",
•.
- ,_
15Ul~·
Download