KATA PENGANTAR Puji Syukur patutlah dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat menyusun sebuah karya tulis yang bertemakan ”Pemanasan Global” untuk masyarakat Indonesia. Tujuan utama penyusunan karya tulis ini untuk membantu khalayak umum dalam mempelajari dan memperjelas konsep – konsep sederhana yang terungkap didalamnya. Bumi masa depan tidak hanya membutuhkan para ilmuan – ilmuan dan professor yang memiliki wawasan jauh ke depan, melainkan juga buku – buku dan sarana pendidikan yang mampu memperjelas sesuatu agar dapat dipahami khalayak umum. Karya tulis ini dibuat untuk menciptakan pembelajaran lewat karya tulis ini kepada setiap orang yang mampu mengoptimalkan pengetahuan setiap orang. Saya menyadari bahwa meski sudah saya persiapkan dengan sebaik – baiknya dalam penyusunan karya tulis ini, tetapi kemungkinan masih terdapat ketidaksempurnaan, orang bijak berkata “tidak ada yang sempurna dalam hidup” oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak yang merupakan jalan awal dalam penyempurnaan karya ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memenuhi wawasan bagi semua orang dan dapat bermanfaat. Airmadidi, 25 Mei 2010 Stefani. P. Tangkuman 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi ........................................................................................ 1 .................................................................................................. 2 Bab 1 Pendahuluan .............................................................................. 3 1.1 Latar Belakang .................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3 1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 3 Bab 2 Landasan Teoritis .............................................................................. 4-8 Bab 3 Penutup ........................................................................................ 9 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Daftar Pustaka ............................................................................. 9 ........................................................................................ 9-10 ........................................................................................ 11 2 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian dalam karya tulis ini memusatkan pembahasan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh pemanasan global atau populernya global warming sebagai salah satu masalah yang dapat mengancam kelangsungan hidup di bumi ini. Pembahasan ini melatarbelakangi pemikiran bahwa pemanasan global adalah masalah yang memerlukan penanganan khusus sesuai data-data yang ada menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita dipastikan perlahan namun pasti, ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masa depan. Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Melalui pengenalan tersebut diharapkan khalayak lebih dapat memahami dan terdorong untuk memperbaiki. 1.2 Rumusan Masalah Pembahasan karya tulis ini difokuskan pada upaya memberikan paparan pemahaman tentang 1Apakah pemanasan global itu? 2mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat? 3Apa penyebabnya? 4Apa dampak buruknya? 5Bagaimana cara penanggulangannya? 1.3 Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan yang disusun dalam bentuk karya tulis ini adalah memaparkan pemahaman tentang 1Apakah pemanasan global itu? 2mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat? 3Apa penyebabnya? 4Apa dampak buruknya? 5 Bagaimana cara penanggulangannya? 1.4 Manfaat Pembahasan Pembahasan ini diharapkan bermanfaat dalam amendorong motivasi masyarakat untuk ikut serta dalam menanggulangi pemanasan global, bmemberikan pemahaman awal tentang bahaya yang ditimbulkan, c memberikan salah satu cara untuk menanggulanginya. 3 Bab 2 Landasan Teoritis Apakah pemanasan global itu ? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Dari data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, tentunya kita juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Secara sadar memang semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita yang tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Apakah penyebabnya ? Saat ini bumi kita tengah dihadapi dengan pemanasan yang terjadi begitu cepat. Faktor terjadinya pemanasan global adalah beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbedabeda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gasgas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gasgas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur ratarata -32o Celcius. 4 Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan yang berbeda – beda. Beberapa gas menghasilkan global efek parah pemanasan lebih dari contoh metana CO2. Sebagai sebuah molekul menghasilkan efek pemanasan kali dari Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul Gas- gas lain seperti CO2. molekul 23 CO2. chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon. Apakah dampak buruknya ? Munculnya bakteri-bakteri jenis baru menghasilkan gas hidrogen sulfida yang mematikan bagi semua kehidupan laut di Bumi kita. Gas-gas beracun menyembur 5 keluar dari lautan dalam yang telah menyebabkan hilangnya lapisan ozon 250 juta tahun yang lalu. Dua penyebabnya termasuk hasil pembuangan dari pabrik-pabrik, penyubur, dan pembuangan pertanian yang juga mengakibatkan gangguan pada arus air dan cuaca, yang semuanya juga mengakibatkan pemanasan global. “Zona mati” di lautan yang disebabkan oleh pemanasan global menghasilkan tidak adanya kehidupan akibat hilangnya oksigen dan terlepasnya hidrogen sulfida, sebuah gas yang beracun. Sehubungan dengan perikanan liar dan hilangnya puluhan juta ikan sarden yang sangat penting, air-air di pesisir barat daya Afrika penuh dengan sebuah gas beracun yang menyembur dari dasar samudra untuk membunuh kehidupan laut dengan luas yang melebihi negara bagian New Jersey Amerika Serikat, dan memperburuk dampak pemanasan global. Perubahan iklim yang merusak kesehatan manusia seperti arus panas, kebakaran hutan, dan banjir. Penyakit-penyakit menular tidak dapat distabilkan dalam keadaan iklim yang tidak stabil, banyaknya arus-arus pengungsi, serta kemiskinan. Seperempat burung di Amerika Serikat sedang menghadapi kepunahan karena pemansan global, dan 75% burung di Eropa jumlahnya diperkirakan akan segera menyusut. Jika pemanasan global terus terjadi dengan kecepatan sekarang, sedikitnya 20% spesies di dunia akan segera punah. Ilmuwan menemukan bahwa hutan dan laut telah melebihi kapasitas, tidak dapat menyerap emisi lebih banyak lagi, ini berarti peningkatan suhu akan semakin cepat. Dengan suhu global meningkat 1,4 derajat dan terus meningkat, peningkatan 3,6-4,5 derajat akan menjadikan Bumi menerima “dampak perubahan iklim yang tidak dapat ditolerir dan tidak dapat dikelola.” Pemanasan global menjadikan gletser di China menurun 7% setiap tahun, efeknya dapat menghancurkan 300 juta orang yang tergantung kepada glasier sebagai sumber air. Telaga di Arktik yang telah menjadi bagian dari lanskap selama 6.000 tahun telah kering karena musim panas di Arktik yang lebih panjang. Naiknya permukaan air laut dan badai besar yang disebabkan oleh pemanasan global dapat menyebabkan tersapunya beberapa situs Warisan Dunia UNESCO di Irlandia. Ahli Meteorologi di stasiun riset Troll Norwegia di Antartika berkata bahwa karbon di atmosfer telah mencapai rekor tertinggi. Efek-efek dari pemanasan global dapat membuat suhu lautan menghangat yang menyebabkan terjadinya “zona mati” di lautan. Ahli Geologi Inggris dari Universitas Leicester berkata bahwa perubahan lingkungan hidup karena naiknya populasi manusia dan 6 industrialisasi besar-besaran membuat era pra-industri Bumi Holocene telah berakhir dan sekarang memasuki era baru yang disebuth Anthropocene. Pulau Lohachara India telah menghilang ke dalam air karena pemanasan global yang membuat 70.000 orang mengungsi ke pulau-pulau tetangga. Garis pantai di negara-negara Afrika Barat seperti Benin, Ghana, Pantai Gading, Guinea, dan Nigeria naik kurang lebih 10 meter setiap tahunnya, dan tingkat permukaan air laut di Pantai Afrika Barat dapat terus meningkat. Para ilmuwan memperingatkan bahwa jika permukaan air terus meningkat, lebih dari 80.000 hektar lahan di Yunani dapat terendam air setinggi 1,6 meter pada tahun 2100, dengan negara-negara pantai Barat juga berisiko hal yang sama. Maladewa dapat menjadi negara pertama yang tidak dapat dihuni karena kenaikan air sehubungan dengan pemanasan global. Kenaikan permukaan air laut mengancam kota-kota pantai di sepanjang Karolina utara, Amerika Serikat, menurut para ahli ilmu bumi. Para ilmuwan yang memperkirakan kenaikan permukaan air laut berkata bahwa negara Tuvalu akan menjadi negara pertama yang tenggelam ke dalam lautan. Beberapa daerah di Provinsi Vietnam selatan, Cà Mau, menunjukkan bukti bahwa daratannya telah terendam air laut hingga 6 meter. Benin perlahan-lahan kehilangan ibukotanya yang ramai, Cotonou sehubungan dengan kenaikan air laut. Para penduduk Carteret mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah mereka saat kenaikan permukaan air laut merusak hasil pertanian mereka dan meninggalkan pulau tersebut tak berpenghuni. Para penduduk kepulauan Papua Nugini berisiko tenggelam sehubungan dengan pemanasan global dan meminta bantuan pada konferensi pemanasan global terakhir di Bali, Indonesia. Cara Penanggulangannya Kita mempunyai semua yang kita butuhkan untuk menanggapi tantangan pemanasan global. kita dapat melihat ancamannya dan kita tahu bahwa sekarang adalah waktunya untuk bertindak. Kita perlu memperluas konsep pengembangan yang berkelanjutan dari semua aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Perubahan iklim dan kekurangan air telah menjadi sumber perpecahan di masa lalu, Masih ada cukup air untuk kita semua – hanya saja kita harus menjaganya agar tetap bersih, menggunakannya dengan bijak, dan membaginya dengan adil. 7 Berikut adalah beberapa cara bagi kita untuk dapat membantu mengurangi dampak pemanasan global yaitu, 1Jangan memakan daging. sebuah pola makan nabati hanya mengonsumsi 25% dari pola makan hewani. Dan perubahan dari pola makan hewani ke pola makan nabati kurang lebih 50% lebih efektif dalam menangkal perubahan iklim hewani menjadi hibrida. 2Mendaur ulang. Daur ulang secara luas di negara bagian akan menghemat energi untuk 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menghemat 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang setara dengan 3,8 juta mobil. Dan daur ulang aluminium menggunakan 90% energi lebih hemat daripada aluminium yang tidak didaur ulang, 70% lebih hemat untuk plastik, dan 40% untuk kertas. 3Menanam pohon, dengan menanam 95.000 pohon, kita dapat menyediakan udara yang lebih bersih dan akan menghemat sebesar 38 juta dolar lebih dari 30 tahun sehubungan dengan pengurangan panas dan biaya pendinginan. setiap ekar dari hutan yang telah ditanami kembali menyerap karbon yang setara untuk mengimbangi mobil yang dikendarai selama setahun. 4 Mengurangi emisi karbon dengan transportasi energi alternatif, mengendarai mobil Toyota Prius atau mobil hibrida elektrik-gas akan menghemat 1 ton emisi per tahunnya. Makanan yang ditanam lokal dianggap memiliki jejak karbon yang lebih sedikit, makanan yang bukan berasal dari daerah setempat telah menempuh jarak kurang lebih 1.494 mil, dibanding dengan 56 mil untuk makanan daerah setempat. Cobalah untuk menghemat energi dengan menggunakan sepeda! 5Efisiensi energi dan energi berkelanjutan dapat memperbaharui Bumi kita berikut tindakantindakan untuk mengurangi penggunaan energi seperti Mematikan semua peralatan saat tidak digunakan, Memasang peralatan yang memiliki tanda Bintang Energi dan alat pengatur panas yang dapat diprogram, Memisahkan pipa air panas dan menggunakan bola lampu yang hemat energi, dan Memasang panel surya sebagai sumber energi alternatif. 8 Bab 3 Penutup 3.1 Kesimpulan Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi, yang mencakup daratan juga lautan. Yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang meningkat, terciptanya gas-gas rumah kaca yang diantaranya dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda – beda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon. Intinya pemanasan global mengakibatkan peringatan akan terjadinya bencana alam, daratan – daratan yang tenggelam, erosi & kenaikan permukaan air laut, munculnya berbagai gas – gas beracun yang berdampak pada kesehatan manusia dan juga kepunahan spesies. Kita dapat kita membantu mengurangi dampak pemanasan global yaitu, 1 Dengan tidak memakan daging, 2Mendaur ulang benda yang kita gunakan, 3Menanam pohon di lahan yang terjangkau (pekarangan, disisi jalan sebagai peneduh jalan, kebun, hutan ataupun gunung), 4 Mengurangi emisi karbon dengan transportasi energi alternatif, serta dengan melakukan 5Efisiensi energi dan energi berkelanjutan dapat memperbaharui Bumi kita. 3.2 Saran Kita telah memahami apa itu pemanasan global beserta dengan dampak yang dapat 9 terjadi setelahnya. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang berakhlak baiklah kita melakukan apa yang semestinya kita lakukan dengan melakukan beberapa cara seperti tidak memakan daging, mendaur ulang barang – barang yang masih bisa didaur, menanam pohon dilahan sekitar yang dapat kita jangkau, mengurangi penggunaan emisi karbon berlebihan dan menggantinya dengan transportasi energi alternatif dan mengefisiensikan energi dan energi berkelanjutan untuk dapat memperbaharui bumi kita. Juga sebaiknya kita kurangi pembangunan rumah kaca. Ingatlah bahwa semua itu akan dituai oleh anak – cucu kita. 10 DAFTAR PUSTAKA http://www.pemanasanglobal.net/laporan/Pemanasan-GlobalWaktunya-untuk-Bertindak.htm www.Ilmubumi.com 11 OLEH : Stefani. P. Tangkuman & Jein Tanod XI IPA 3 BAHASA INDONESIA SMA N 1 AIRMADIDI 12