BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam dunia industri memacu perkembangan yang pesat pada bisnis internasional. Salah satunya ditandai dengan maraknya investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment-FDI. Investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional berpengaruh pada semakin ketatnya persaingan industri dalam melaksanakan strategi global. Batasan negara tidak mampu untuk menghambat atau membatasi organisasi dari tekanan persaingan dari luar negeri, sehingga kesuksesan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan manajer atau pimpinan untuk beradaptasi dalam lingkungan internasional yang bukan saja jauh lebih luas, tetapi juga sangat dinamis dan penuh dengan berbagai peluang dan tantangan (Intan, 2014). Sehubungan dengan hal tersebut, mayoritas perusahaan telah melakukan berbagai persiapan mulai dari peningkatan daya saing produk, memberikan berbagai pengetahuan tentang lingkungan internasional, mengamati strategi bersaing yang dilakukan oleh para pesaing mereka, sampai kepada perubahan kebijakan yang dilakukan terhadap penilaian prestasi atau kinerja bagi seorang calon manajer yang akan dipromosikan untuk menjalani penugasan luar negeri atau lebih dikenal dengan expatriates (ekspatriat). 1 2 Penugasan internasional menjadi semakin penting saat ini dan telah menjadi bahagian dari karir para manajer (managerial career). Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut maka kompetensi kepemimpinan lintas budaya sangat diperlukan dalam perusahaan yang beroperasi secara internasional. Secara lebih nyata, kondisi ini akan sangat mempengaruhi interaksi antara manajer yang ditugaskan ke luar negeri (expatriates manager) dengan para karyawan lokal, yang kenyataannya sangat memerlukan berbagai tingkat adaptasi yang harus mereka lakukan baik oleh manajer maupun oleh karyawan. Expatriates (Ekspatriat) adalah karyawan yang dikirim oleh sebuah perusahaan di suatu negara untuk mengelola operasi di negara berbeda (Noe et. al. dalam Aris, dkk. 2011:5). Keahlian manajerial ekspatriat menjadi salah satu bentuk transfer teknologi yang dipertimbangkan dapat mendukung perusahaan mencapai keunggulan dalam bersaing. Mengingat operasi perusahaan melewati batas wilayah nasional, terdapat konsekuensi yang dihadapi ekspatriat yaitu kompleksitas perbedaan-perbedaan nasional antara ekspatriat dengan karyawan lokal ketika memimpin perusahaan. Hal ini dapat dikatakan sebagai fenomena kepemimpinan lintas budaya. Kepemimpinan lintas budaya (Cross-cultural leadership) merupakan suatu bentuk interaksi kepemimpinan antara pemimpin dan bawahan dengan latar budaya yang berbeda (Lumbanraja, 2008). Selain itu, kepemimpinan lintas budaya dapat diartikan sebagai kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan memotivasi anggota kelompok budaya yang berbeda penilaian terhadap pencapaian hasil dengan merujuk pada berbagi pengetahuan dan makna sistem 3 dari kelompok budaya yang berbeda. Hal yang membedakan kepemimpinan lintas budaya dengan kepemimpinan tradisional terletak pada perbedaan budaya yang dihadapi, serta mempertimbangkan perbedaan budaya yang ada dalam proses kepemimpinan (Akiga & Lowe, 2004). Berbagai tantangan akan muncul bagi para ekspatriat yang ditugaskan di luar negeri, terutama yang berasal dari kekuatan sosial budaya yang diwakili oleh perbedaan budaya baik budaya nasional (negara) yang bersangkutan maupun perbedaan budaya organisasi yang berlaku dalam menjalankan bisnis mereka. Budaya baik secara langsung maupun tidak langsung, pada kenyataannya akan mempengaruhi keseluruhan aspek fungsional bisnis, baik dalam bidang pemasaran, bidang sumber daya manusia, bidang keuangan, bidang produksi dan bidang-bidang lainnya, karena budaya menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia sebagai pelaku dari bidang bisnis itu sendiri. Salah satu faktor munculnya kepemimpinan lintas budaya adalah adanya penanaman modal asing (PMA) dalam suatu negara. Hal ini dikarenakan PMA melibatkan ekspatriat untuk menjadi pemimpin maupun pemegang jabatan penting dalam suatu perusahaan asing yang ada di negara tertentu dimana budaya mereka belum tentu sama dengan budaya orang-orang yang mereka pimpin. Salah satu contohnya adalah PT. Gemopia Indonesia yang berlokasi di Desa Cluringan, Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan salah satu investasi Korea Selatan di Indonesia yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai perusahaan manufaktur 4 internasional yang bergerak di bidang produksi perhiasan emas, perak, dan tembaga. Disinilah kepemimpinan lintas budaya terjadi, orang-orang Korea menjadi manager dalam setiap divisi dengan membawahi orang-orang Indonesia. Perbedaan budaya dari kedua belah pihak menjadi salah satu pemicu berbagai perselisihan yang kerap kali muncul di perusahaan. Salah satu contohnya adalah budaya kerja. Di Korea Selatan, budaya kerja cepat-cepat sudah mengakar dan menjadi kebiasaan bagi orang-orangnya, sedangkan di Indonesia mengakar budaya kerja pelan tapi pasti. Hal ini terkadang menimbulkan perbedaan pendapat antara atasan dengan bawahan mengingat atasan adalah orang Korea yang dikenal sangat disiplin waktu, apalagi menyangkut pekerjaan. Karyawan dituntut untuk kerja cepat dan tepat dalam bekerja. Karyawan juga dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen dan tercapainya target yang optimal. Terdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan, salah satunya adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Sukses tidaknya karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya (Hardini, 2001). Setiap negara memiliki ciri khas, karakter, dan nilai-nilai budaya yang berbeda dalam mengelola suatu organisasi. Dalam hal kepemimpinan lintas 5 budaya, perbedaan budaya menjadi salah satu tantangan baik bagi pemimpin maupun karyawannya. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan dan pengaruh gaya kepemimpinan tersebut terhadap kinerja karyawan di PT. Gemopia Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan dalam penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan terhadap karyawan di PT. Gemopia Indonesia? 2. Bagaimanakah pengaruh dari gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan terhadap kinerja karyawan di PT Gemopia Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan dan pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Gemopia Indonesia. 1.4 Batasan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah megenai analisis gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan terhadap kinerja karyawan di PT. Gemopia Indonesia. Penulis akan membatasi objek penelitian yaitu 40 orang karyawan PT. Gemopia Indonesia dengan batasan lama bekerja kurang dari 6 satu tahun dan lebih dari satu tahun. Persyaratan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil analisis gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan terhadap karyawan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun maupun kurang dari satu tahun. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis, yaitu dapat diaplikasikan dalam menganalisis mengenai masalah gaya kepemimpinan beserta pengaruhnya terhadap karyawan. 2. Manfaat Praktis Dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan dan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Gemopia Indonesia 1.6 Tinjauan Pustaka Pada tugas akhir ini penulis menggunakan referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian sebagai berikut: 1. Thesis milik Diana Estes (2012) yang berjudul “An Analysis of Korean and American Leadership Style in Business”. Pada thesis tersebut menganalisis tentang perbedaan gaya kepemimpinan orang Korea dengan 7 orang Amerika dalam berbisnis, serta apa yang dapat dipelajari dari kedua belah pihak. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan orang Korea dengan orang Amerika sangat berbeda. Perbedaan yang paling signifikan dalam hal berbisnis adalah kepercayaan. Orang Amerika mudah menaruh kepercayaan dengan tidak memandang kedudukan dalam berbisnis, sedangkan orang Korea tidak bisa mudah menaruh kepercayaan terhadap rekan bisnis tanpa melihat posisi, bakat dan kemampuannya. 2. Skripsi milik Regina Aditya Reza (2010) yang berjudul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN di PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara”. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara. Hasil analisis dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 3. Tugas Akhir milik Novia Aldamas (2014) yang berjudul “METODE PENGEMBANGAN PERUSAHAAN DAN KOREA PELATIHAN (PT KARYAWAN KOMITRANDO DI EMPORIO YOGYAKARTA)”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui apa 8 saja metode serta manfaat dari pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia pada bagian supervisor di PT Komitrando Emporio. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengembangan dan pelatihan dilakukan setelah melalui tahap penilaian secara individu, objektif, adil, dan jujur oleh pihak berwenang di perusahaan dengan mendapatkan persetujuan dari direktur dan selanjutnya menentukan metode pengembangan apa yang akan digunakan. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan terhadap kinerja karyawan di PT Gemopia Indonesia. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan adalah emosional, disiplin, cepat tanggap dan fokus pada orientasi pekerjaan. 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian dalam tugas akhir ini dijabarkan dalam beberapa subbab sebagai berikut: 1.7.1 Pengumpulan Data Dalam metode penelitian Tugas Akhir ini, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuisioner pada 40 responden dengan persyaratan seperti dalam batasan masalah. Selain menggunakan kuisioner, penulis juga akan melakukan studi pustaka dengan mengambil data dari berbagai sumber tertulis 9 yang relevan untuk mengumpulkan data terkait gaya kepemimpinan ekspatriat Korea Selatan di PT Gemopia Indonesia. 1.7.2 Pengolahan Data Data yang diperoleh baik dari hasil kuisioner maupun hasil studi pustaka akan diproses dan dianalisis secara teliti dan mendalam hingga dapat menarik suatu kesimpulan yang jelas. Kesimpulan dari rumusan masalah ini akan ditulis sesuai hasil penelitian dengan kaidah bahasa yang benar. 1.7.2 Penyajian Data Data yang diolah dari perolehan hasil kuesioner disajikan dalam bentuk grafik dan pendeskripsian. Setelah dilakukan pendeskripsian, maka ditarik suatu kesimpulan. Setelah diperoleh kesimpulan, dilakukan penyajian hasil analisis data. Analisis data ini merupakan deskripsi dari data-data perolehan hasil observasi yang telah mengalami proses penyaringan. Hasil analisis data ini disajikan dalam bentuk tugas akhir. 1.8 Sistematika Penulisan Adanya sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan dalam penyajian penulisan. Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagi berikut : 10 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir penulis. BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan memaparkan masalah yang terdapat pada rumusan masalah dengan mengacu pada hasil penelitian dan studi kasus. BAB IV SIMPULAN Bab ini berisi tentang kesimpulan pembahasan dan saran yang dapat diberikan dari permasalahan yang menjadi judul dalam Tugas Akhir ini.