BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
governance) ditandai dengan diterbitkannya Undang – undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme dan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah serta Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara
bergulirnya
dilaksanakan
pemerataan,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sejalan dengan
otonomi
maka
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
asas-asas pemerintahan dengan prinsip demokrasi, keadilan,
keistimewaan,
kekhususan,
memperhatikan
potensi
dan
keanekaragaman daerah, serta partisipasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Prinsip-prinsip
tersebut telah membuka peluang dan kesempatan yang
sangat luas kepada daerah otonom untuk melaksanakan kewenangannya secara
mandiri, luas, nyata, dan bertanggungjawab dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan mutu pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat serta daya saing daerah. Namun dengan kewenangan yang luas tersebut,
bukan berarti bahwa pemerintah daerah dapat sewenang – wenang menggunakan
sumber daya yang dimiliki, tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Kewenangan
yang
luas
tersebut,
oleh
Pemerintah
Daerah
harus
dipertanggungjawabkan secara transparan, efesien, efektif dan akuntabel baik kepada
1
2
masyarakat di daerah maupun kepada Pemerintah Pusat. Era otonomi daerah yang
disertai dengan reformasi di segala bidang termasuk di dalamnya reformasi birokrasi
telah menimbulkan perubahan yang mendasar dalam manajemen keuangan daerah
mulai dari proses penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawabannya.
Reformasi
birokrasi
pemerintahan yang baik
dilaksanakan
untuk
mewujudkan
tata
kelola
dan merupakan langkah strategis untuk membangun
aparatur negara agar berdaya dan berhasil guna. Dengan didukung pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi
serta
perubahan lingkungan strategis, birokrasi pemerintahan perlu disesuaikan dengan
dinamika tuntutan masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand
Desigen Reformasi Birokrasi 2010 – 2025, sasaran dan indikator keberhasilan
reformasi ditetapkan diantaranya yaitu : (1) terwujudnya pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN
dengan indikator meningkatnya indeks persepsi korupsi dan
tercapainya opini wajar tanpa pengecualian dari BPK, (2) terwujudnya peningkatan
kualitas
pelayanan publik kepada masyarakat dengan indikator terwujudnya
integritas pelayanan publik dan meningkatnya peringkat kemudahan berusaha dan
(3) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan indikator
meningkatnya
efektivitas pemerintahan
dan
meningkatnya
jumlah
instansi
pemerintah yang akuntabel.
Menurut
Mardiasmo (2013) peningkatan kualitas akuntabilitas
ditinjau dari empat persepektif yaitu
dapat
(1) akuntabilitas pelaporan keuangan, (2)
akuntabilitas kebendaharaan umum negara/daerah,
(3) akuntabilitas perwujudan
3
iklim bagi kepemerintahan yang baik dan bersih, dan (4) akuntabilitas pengelolaan
program lintas sektoral. Indikator akuntabilitas pengelolan keuangan adalah berupa
opini pemeriksaan Laporan Keuangan baik atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) maupun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Terdapat empat
jenis
opini
yang
diberikan
oleh
pemeriksa,
yaitu
:
(1)
Wajar
Tanpa
Pengecualian/WTP memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, (2) Wajar Dengan Pengecualian/WDP memuat suatu pernyataan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan SAP, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang
dikecualikan,
(3)
Tidak Wajar/TW
memuat suatu pernyataan bahwa laporan
keuangan tidak menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan , (4) Pernyataan Menolak Memberikan
Opini atau Tidak Memberikan Pendapat (TMP) menyatakan bahwa pemeriksa tidak
menyatakan opini atas laporan keuangan (BPK-RI, 2013) .
Sesuai Iktisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2013, Buku II :
Pemeriksaan Laporan Keuangan (BPK-RI, 2013), rincian opini pemeriksaan
keuangan atas LKPP, Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL), LKPD
dan Laporan Keuangan Badan Lainnya di Indonesia, disajikan dalam Tabel 1.1
Tabel 1.1 Opini Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2012 di Indonesia
pada Semester I Tahun 2013
Jenis LK
LKPP
LKKL
WTP
0
68
%
0
74
WDP
1
22
Opini
%
TW
100
0
24
0
Total
% TMP
0
0
0
2
%
0
2
1
92
4
Tabel 1.1 Opini Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2012 di Indonesia
pada Semester I Tahun 2013 (lanjutan)
Jenis LK
WTP
LKPD
113
LK Badan Lainnya
4
Sumber : BPK – RI, 2013
%
27
66
WDP
267
1
Opini
%
TW
64
4
17
0
Total
% TMP
1
31
0
1
%
8
17
415
6
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, mengamanatkan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) antara lain melakukan pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan
keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan (LK) yang bertujuan
memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan
keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan dalam rangka memberikan
pendapat/opini atas kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan. Opini LKPD pada Entitas Pemerintah Daerah Provinsi Bali dari tahun
2009 sampai dengan 2013 seperti pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Daftar Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
pada Entitas Pemerintah Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 s/d 2013
No
Entitas Pemerintah
Daerah Provinsi Bai
1.
Provinsi Bali
2.
Kabupaten Badung
3.
Kabupaten Bangli
4.
Kabupaten Buleleng
5.
Kabupaten Gianyar
6.
Kabupaten Jembrana
7.
Kabupaten Karangasem
8.
Kabupaten Klungkung
9.
Kabupaten Tabanan
10. Kota Denpasar
Sumber : BPK – RI, 2014
Opini Opini
Tahun Tahun
2009
2010
WDP WDP
WDP WDP
WDP WDP
WDP TMP
WDP WDP
TW
TW
WDP TMP
WDP WDP
WDP WDP
WDP WDP
Opini
Tahun
2011
WDP
WTP DPP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
Opini
Tahun
2012
WDP
WTP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
TMP
WTP
Opini
Tahun
2013
WTP
TW
TMP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WTP
5
Hasil audit terakhir penilaian BPK – RI terkait dengan LKPD Pemerintah
Kabupaten Jembrana untuk Tahun 2013 adalah wajar dengan pengecualian.
Laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Jembrana menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material sesuai dengan SAP, dikecualikan terhadap dua hal
yaitu penyajian nilai aset dan piutang belum diyakini kewajarannya.
Dengan Opini WDP tersebut mencerminkan bahwa masih banyak hal yang
harus
diperbaiki.
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) perlu lebih
dimantapkan lagi agar terintegrasi dengan semua lini terkait, sehingga mampu
menghasilkan informasi keuangan yang andal dan tepat waktu disamping kualitas
sumber daya manusia sebagai penentu keberhasilan, harus
ditingkatkan terus
kompetensinya. Hasil penilaian/opini BPK-RI Perwakilan Propinsi Bali atas LKPD
Kabupaten Jembrana berturut – turut dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013
seperti pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Jembrana Tahun 2008 s/d 2013
No
Tahun
1.
2008
2.
2009
3.
2010
4.
2011
5.
2012
6.
2013
Sumber : BPK RI, 2014
Sejak
Opini BPK
Tidak Memberikan Pendapat (TMP)
Tidak Wajar (TW)
Tidak Wajar (TW)
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
tahun 2007, pengelolaan keuangan daerah sebagai salah satu
penunjang kegiatan pelayanan publik di Kabupaten Jembrana sudah didukung oleh
SIKD sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terkait dengan
penyelenggaraan SIKD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana sehingga
6
berpotensi menimbulkan kesenjangan informasi antara penyedia/pemberi layanan
dengan pengguna layanan.
Dari hasil observasi terkait implementasi Sistem
informasi keuangan daerah yang selama ini digunakan untuk membantu pengelolaan
keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana diketahui :
1) Program aplikasi komputer yang digunakan untuk menyusun Laporan Keuangan
Daerah, Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Barang Milik Daerah belum
terintegrasi,
2) Masih terjadi kesalahan penyajian jumlah nilai pada pos – pos Laporan
Keuangan sehingga terjadi penyajian angka yang tidak konsisten antar
komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, dan
3) Operator Sistem di masing – masing SKPD masih sangat tergantung dengan
konsultan sehingga ketika terjadi suatu kesalahan baik karena faktor SDM
maupun sistem aplikasinya maka akan memerlukan cukup waktu untuk bisa
membuat sistem kembali normal dan pada akhirnya mengakibatkan penyajian
Laporan Keuangan menjadi tidak tepat waktu.
Pengukuran/evaluasi
keberhasilan atau efektivitas SIKD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat penting dilakukan untuk
pemahaman terhadap tindakan
memberikan
manajemen tentang nilai dan investasi sistem
informasi sehingga mampu mendukung pengambilan keputusan manajerial dan
implementasi berbagai regulasi terkait pengelolaan keuangan daerah. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah mengamanatkan kepada setiap daerah untuk melaksanakan
anggarannya secara tertib, efektif dan efisien, ekonomis, transparan, bertanggung jawab
7
dan bermanfaat, harus didukung dengan sistem pengelolaan keuangan yang cepat,
tepat, dan akurat.
Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (berbasis akrual) menyempurnakan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintahan (berbasis kas menuju
akrual)
juga
diamanatkan bahwa
pada tahun 2015 Pemerintah Daerah wajib
menggunakan sistem akuntansi berbasis akrual untuk penyajian laporan keuangan,
sehingga SIKD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana perlu dikembangkan
agar sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Agar tujuan penyelenggaraan
SIKD tersebut dapat tercapai yaitu
menyediakan informasi keuangan daerah secara akurat, relevan, tepat waktu dan
dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu dilakukan penelitian terkait efektifitas
SIKD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana yang sudah dilaksanakan
mulai tahun 2007 sehingga dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan sistem
lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1) Bagaimana efektivitas implementasi SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana?
2) Apakah Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi
Manajemen berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna SIKD Pemerintah
Kabupaten Jembrana?
8
3) Apakah Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Motivasi
Manajemen dan Kepuasan Pengguna berpengaruh secara langsung dan secara
tidak langsung terhadap Keuntungan/Manfaat SIKD Pemerintah Kabupaten
Jembrana?
4) Apakah Kepuasan Pengguna mengintervening pengaruh Kualitas Sistem,
Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi Manajemen terhadap
Keuntungan/Manfaat SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana?
5) Apakah Keuntungan/Manfaat Sistem bagi organisasi berpengaruh terhadap
Kepuasan Pengguna.
6) Apakah Keuntungan/Manfaat Sistem bagi organisasi mengintervening pengaruh
Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi
Manajemen terhadap Kepuasan Pengguna?
1.3 Tujuan penelitian
Berkenaan dengan latar belakang dan rumusan maslah di atas, maka yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1) Untuk menganalisis efektivitas SIKD Kabupaten Jembrana.
2) Untuk menganalisis pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas
Pelayanan dan Motivasi Manajemen terhadap Kepuasan Pengguna SIKD
Pemerintah Kabupaten Jembrana.
3) Untuk menganalisis pengaruh secara langsung dan tidak langsung Kualitas
Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Motivasi Manajemen dan
9
Kepuasan
Pengguna
terhadap
Keuntungan/Manfaat
SIKD
Pemerintah
Kabupaten Jembrana.
4) Untuk mengetahui intervening kepuasan pengguna
pada pengaruh Kualitas
Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi Manajemen
terhadap Keuntungan/Manfaat SIKD Pemerintah.
5) Untuk menganalisis pengaruh Keuntungan/Manfaat Sistem bagi organisasi
terhadap Kepuasan Pengguna.
6) Untuk mengetahui intervening Keuntungan/Manfaat Sistem bagi organisasi pada
pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan dan Motivasi
Manajemen terhadap Kepuasan Pengguna
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat
yaitu :
1)
Secara
teoritis dapat menambah dan memperkuat jurnal yang terkait dengan
Sistem informasi serta sebagai refrensi penelitian lebih lanjut.
2) Secara praktis dapat dijadikan bahan pertimbangan baik bagi penyedia maupun
pengguna layanan dalam upaya perbaikan, pengembangan dan peningkatan
kualitas Sistem Informasi Keuangan Daerah.
1.5 Sistematika Penulisan
Keseluruhan tulisan ini disusun dalam 6 Bab. Bab I menguraikan tentang
latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
10
penulisan. Bab II memuat tentang kajian pustaka yang berisikan konsep – konsep
dan teori – teori yang terkait dengan penelitian yang nantinya digunakan dalam
pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian sebelumnya juga dituangkan dalam
kajian pustaka sekaligus juga diuraikan tentang keaslian penelitian.
Dalam Bab III diuraikan mengenai kerangka berpikir, konsep dan hipotesis
penelitian. Berdasarkan apa yang telah dirancang dalam Bab III, selanjutnya dalam
Bab IV
dijelaskan mengenai metode penelitian yang mencakup rancangan
penelitian, lokasi, ruang lingkup dan waktu penelitian. Identifikasi variabel sekaligus
dengan definisi operasional begitu pula jenis dan sumber data, populasi, sampel dan
metoda penentuan sampel,
instrumen penelitian yang digunakan,
metode
pengumpulan data serta tehnik yang digunakan untuk menganalisis data juga
diuraikan dengan jelas dalam bab ini.
Hasil penelitian dan pembahasan dimuat dalam Bab V yang menyajikan
gambaran umum lokasi penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian, jawaban
terhadap tujuan penelitian sekaligus pembahasannya. Tulisan ini diakhiri dengan Bab
VI yang memuat simpulan dari hasil penelitian dan saran – saran sebagai bahan
pertimbangan untuk pencapaian kondisi yang lebih baik.
Download