Pe enya kit P aru O Obstr rukti if Kro onik

advertisement
 Pe
enyakitParuO
ObstrruktiifKro
onik
Saatt ini belum ada obat un
ntuk mengoobati Penyaakit Paru Ob
bstruktif Kroonik (PPO
OK/COPD ‐ Chronic Ob
bstructive Puulmonary D
Disease) dan
n penyakit inni akan mem
mburuk seccara berkalaa dari waktuu ke waktu. Kasus penyyakit baru m
meningkat secaara global. SStatistik pad
da tahun 20007 menunjjukkan bahw
wa PPOK meerupakan pen
nyakit palingg fatal urutaan kelima d i Hong Kongg. Selain itu, penyakit iini membeb
bani perm
mintaan layyanan medis di Hong KKong secara signifikan. Menurut piihak Otoritaas Rum
mah Sakit, ju
umlah hari rawat inap pasien PPO
OK menempati urutan kketiga dalam
m totaal pemanfaaatan tempat tidur di ruumah sakit p
pada tahun 2007. Messkipun belu
um ada obatt untuk menngobati PPO
OK, kondisi medis ini biisa ditangan
ni den
ngan pengob
batan dini. SSelain itu, ppenyebab PPOK bersifa
at jelas. Tidaak merokokk atau
u berhenti m
merokok bissa membanntu mencegah terjadinyya penyakitt ini. (Terrima kasih kkepada Dr. C
Christopher CHAN, Kon
nsultan, Dep
partemen Keedokteran, Rum
mah Sakit Allice Ho Miu Ling Netheersole, yangg telah meng
gulas dan m
meninjau info
ormasi padaa halaman in
ni.) COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
1
1. A
ApaituPe
enyakitPa
aruObstrruktifKronik?
P
PPOK mengacu pada ob
bstruksi ataau penyemp
pitan saluran pernapassan yang d
disebabkan oleh kerusaakan sistem
m pernapasaan dalam jan
ngka waktuu yang lama, m
mengakibattkan paru‐paaru sulit un tuk bernapas dengan b
baik. Pada aakhirnya, p
penyakit ini akan menyyebabkan geejala sepertti hipoksia (kekurangann oksigen), ssesak napass, dan batukk. Pasien PPPOK bahkan mungkin m
mengalami kkesulitan daalam m
menjalankan kegiatan n
normal merreka sehari‐‐hari. 2. B
Bagaiman
nacaraun
ntukmen
ncegahPen
nyakitParuObstru
uktifKron
nik?
 Jangan m
merokok atau berhentil ah merokokk  Kenakan alat pelindu
ung diri, mi salnya, mem
makai maskker jika Andaa berpeluan
ng menghiru
up asap dan
n debu secaara terus‐me
enerus selama bekerja . 3. A
Apapenye
ebabPeny
yakitParu
uObstruk
ktifKronik?
M
Merokok tellah dipastik
kan menjadi penyebab utama
u
PPOK
K. Merokokk akan
m
menurunkann kadar oksiigen di dalaam tubuh. Tembakau, taar, dan bahaan kimia laiin
yyang dihasillkan selamaa proses pem
mbakaran ro
okok akan merusak
m
jariingan paru-p
paru
ddan menyebbabkan peradangan padda saluran peernapasan. Perokok
P
usiia dini lebih
h
rrentan terhadap emfisem
ma dan bronnkitis kronis.
P
PPOK utam
manya disebaabkan oleh kkondisi obsstruksi salurran napas yaang disebab
bkan
ooleh emfisem
ma atau bro
onkitis kroniis. Emfisem
ma mengacu
u pada pembbengkakan dan
d
kkerusakan alveoli (kanttung udara) di ujung brronkiolus, mengurangi
m
area pertuk
karan
uudara yang tersedia
t
dan
n menguranggi pasokan oksigen ke dalam daraah, sehinggaa
ddarah tidak mampu
m
men
ngeluarkan karbon dioksida secaraa efektif. Brronkitis kro
onis
m
mengacu paada radang selaput
s
lenddir di saluran
n pernapasaan yang diakkibatkan oleeh
innfeksi atau sebaliknya,, menyebabbkan peningkatan produ
uksi sekresi yang
m
menghambaat saluran naapas. Hal inni menyebab
bkan gejala batuk dan nnapas yang
ppendek. Perllu diperhatiikan bahwa jaringan daan fungsi paaru-paru tidaak bisa
ddipulihkan kembali
k
ke kondisi
k
sem
mula setelah
h terjadinya kerusakan, oleh karenaa itu,
P
PPOK meruupakan peny
yakit yang tiidak bisa diisembuhkan
n.
4. A
Apakahg
gejalaPen
nyakitParruObstruk
ktifKroniikbisadik
kenali
d
denganm
mudah?
COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
2
G
Gejala‐gejala umum an
ntara lain: 
Batuk u
untuk jangkaa waktu yanng lama  Dahak d
dalam jumlaah yang bannyak  Sesak n
napas, terutama saat m
melakukan laatihan fisik
 Kesulita
an bernapass  Penurunan kekuata
an dan aktivvitas fisik  Hipoksia (kekurang
gan oksigenn dalam tinggkat yang pa
arah) dengaan bibir, tangan, dan kakki berubah w
warna menjjadi kebiruaan P
PPOK awal ttidak menun
njukkan gej ala‐gejala yyang jelas. N
Namun seiriing dengan p
peningkatan
n kerusakan
n fungsi paruu‐paru, pasien dengan PPOK stadiium moderaat h
hingga parah akan men
ngalami sesaak napas, penurunan a
aktivitas ataau bahkan h
hipoksia. 5. B
Bagaiman
nacaraun
ntukmen
nyelidikid
danmendiagnosisP
Penyakit
P
ParuObsttruktifKrronik?
Jika dokter m
menduga paasien mendderita PPOK, dokter bisa menetapkkan p
pemeriksaan kesehatan
n sebagian aatau secara menyeluru
uh terhadapp diri pasien
n: P
Pemeriksaaan fungsi pa
aru Ini merupakkan cara yan
ng umum diigunakan un
ntuk mendia
agnosis PPO
OK. Dengan
b
beberapa kaali meniup u
udara ke da lam Spirom
metri, data kapasitas paaru‐paru dan
n kkecepatan p
pernapasan bisa diperooleh untuk m
mendiagnossis apakah ppasien m
menderita P
PPOK. Peme
eriksaan funngsi paru jugga biasanya
a digunakann untuk men
nilai ttahapan stadium penyaakit. SSinar‐X Dad
da P
Penyinaran Sinar‐X ke d
dada bisa diigunakan un
ntuk keperluan diagnossis tahapan eemfisema. D
Dokter biasaanya mengggunakan penyinaran Sinar‐X ke daada untuk m
memeriksa dan memasstikan kemuungkinan pe
enyakit paru
u‐paru atau jantung laainnya, misalnya TBC d
dan kanker pparu‐paru.
A
Analisis gas darah arte
eri COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
3
D
Dokter akan
n mengambil darah darri arteri pasien untuk m
menganalisiss kadar oksiigen d
dan kandungan CO2 daalam darah. Pemeriksaaan ini memiliki tingkat risiko tertentu d
dan biasanyya digunakan pada pasiien PPOK stadium lebih
h lanjut, unttuk m
menentukan
n apakah paasien memeerlukan teraapi oksigen jjangka panjjang. A
Ada cara um
mum lainnyaa untuk menngukur kand
dungan oksigen. Penguukuran ini d
dilakukan deengan menjjepitkan alaat kecil di jari pasien un
ntuk mendeeteksi kkandungan o
oksigen darri permukaaan kulit. Hal ini dilakuka
an dengan ccepat dan tidak m
menyebabkaan luka, tetapi tidak bissa memberrikan inform
masi tingkat CO2 dan daata laainnya. P
Pemeriksaaan dahak P
Pemeriksaan
n dahak diggunakan unttuk memasttikan kemun
ngkinan pennyakit p
paru‐paru laainnya, misaalnya kankeer paru‐paru
u dan TBC. K
Ketika kond isi pasien PPOK m
menjadi sem
makin parah
h (dahak de ngan nanah
h yang lebih
h banyak da n mengalam
mi kkesulitan beernapas), daahak bisa diggunakan un
ntuk melaku
ukan pemerriksaan baktteri, yyang membantu prosess diagnosis dan pengob
batan. 6. A
Apatinda
akanpeng
gobatanteerhadapP
PenyakitP
ParuObsttruktif
K
Kronik?
K
Kerusakan p
pada jaringaan dan fung si paru‐paru pasien tid
dak bisa dipuulihkan ke kkondisi semula. Dengan
n demikian,, PPOK meru
upakan pen
nyakit yang ttidak bisa d
disembuhkaan. B
Berhenti me
erokok B
Berhenti meerokok bisa meringankaan batuk daan mengura
angi jumlah dahak sertaa m
memperlam
mbat kerusakan yang teerjadi. Pasien bisa mendapatkan koonseling d
dan/atau terapi obat un
ntuk membbantu menghentikan ke
ebiasaan terrsebut. TTerapi obat O
Obat bisa m
membantu m
meningkatkaan kondisi kkesehatan pasien dan m
mengurangi d
dampak pen
nyakit terhaadap kehiduupan pasien sehari‐harii. Obat secaara umum m
meliputi: 1. Bronkod
dilator: men
ngendurkann otot‐otot di saluran n
napas, sehinngga menyeb
babkan dilattasi jalan naapas dan meringankan gejala. Adaa dua jenis COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
4
bronkod
dilator, oral dan inhaleer dosis teru
ukur. Inhalerr dosis terukkur bisa membeerikan obat ke dalam saaluran napaas secara lan
ngsung. Jikaa metode inhalasii dilakukan dengan bennar, dosis yaang dibutuh
hkan bisa lebbih kecil dibandiingkan denggan bronkoddilator oral,, dan efek sa
amping obaat‐obatan, misalnyya palpitasi, tangan gem
metar, sulit tidur, sakit kepala, mu lut kering, d
dan kram ottot bisa diku
urangi. 2. Steroid: bisa menggurangi peraadangan salluran napass, tetapi tidaak semua pasien aakan merassa lebih baikk setelah menggunakan
nnya. Pengggunaan sterroid oral jan
ngka panjang bisa mem
mberikan efe
ek samping berupa pennurunan tingkat kekeballan tubuh dan osteopoorosis (kerop
pos tulang);; sementaraa penggunaan steroid semprot bisa menyebaabkan sakit tenggoroka
an dan infekksi monilia di tenggorrokan, namun memilikki efek samp
ping yang lebih sedikit ppada seluru
uh tubuh b
bila dibandingkan denggan steroid oral. 3. Antibiotik: dokter aakan meressepkan obatt untuk pasiien yang meenderita inffeksi bakteri untuk mengendalikan infeksinya.
4. Ekspekttoran: menggencerkan ddahak untuk pengeluarran dahak yyang lebih mudah.. Teraapi oksigen
n jangka pan
njang Dokkter akan meresepkan tterapi oksiggen jangka p
panjang kep
pada pasienn yang men
ngalami kekkurangan okksigen dalam
m tingkat yaang parah. SSetelah dila kukan pen
nilaian oleh dokter dan terapis, passien harus m
memasang konsentratoor oksigen d
dan mem
mbawa peraalatan portaabel dan rinngan apabilaa ingin keluar rumah. PPasien wajib
b men
ngikuti petu
unjuk dokter tentang p enggunaan konsentrassi oksigen yaang tepat dan tidaak boleh meenyesuaikan
nnya atas peertimbangannya sendirri. Peraawatan reh
habilitasi pa
aru Hal ini bisa mengurangi ke
ebutuhan akkan rawat in
nap dan me
eningkatkann kualitas hid
dup pasiien. Perawaatan umumn
nya mencakkup pengajaaran keteram
mpilan untuuk men
ngendalikan
n asma, latih
han pernappasan, meto
ode penghila
angan dahaak (misalnyaa posttur dan keteerampilan u
untuk menggeluarkan dahak), koordinasi pern apasan dan
n geraakan tubuh,, latihan fisiik, metode untuk menyyimpan kekuatan fisik, keterampilan pen
ngelolaan stres, dan rekkomendasi ppola makan
n. Perawatan rehabilitaasi paru diseediakan oleh
h para ahli kkesehatan pprofesional, termasuk d
dokter, fisiooterapis, teraapis, dan ah
hli gizi. COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
5
Bed
dah Beb
berapa pasieen dengan e
emfisema bberat mungkkin memerlu
ukan tindakkan bedah untu
uk mengelu
uarkan bagiaan dari paruu‐paru. Dalaam beberap
pa tahun terrakhir, ada ttindakan pe
engobatan d
dengan opeerasi baru yaang mem
mberikan trrauma lebih
h ringan keppada diri passien, dengan menggunnakan bron
nkoskop untuk menanaamkan katuup kecil di dalam bronkkus tertentuu yang akan merruntuhkan lobus paru‐paru yang ssesuai. Meto
ode ini mem
miliki tujuann yang samaa den
ngan pengan
ngkatan lobus paru‐parru, dan mem
mberikan le
ebih banyak k ruang eksp
pansi kepad
da lobus lain
nnya sehinggga bisa mengurangi ge
ejala penyakkit dan men
ningkatkan daya tahan aktivitas.
COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
6
5. Apakomp
plikasida
ariPenyak
kitParuO
ObstruktiffKronik?
P
Pengobatan
n: P
Pasien rentaan terhadap
p infeksi bakkteri di paru
u‐paru. Selain itu, pasieen PPOK ccenderung m
mengalami hipertensi, penyakit jaantung,, kan
nker paru‐paaru, dan d
depresi. 6. B
Bagaiman
nacaraun
ntukmera
awatpasie
enpenderitaPenyaakitParu
O
ObstruktiifKronik??
P
Pasien harus menyadarri hal‐hal beerikut ini:  Jangan merokok attau segera b
berhenti me
erokok  Manaje
emen gejalaa: penggunaaan obat seccara rutin dan benar seesuai dengaan petunju
uk dokter. Jika ada peruubahan pad
da gejala yan
ng dialami, misalnya se
esak napas terasa lebih intens padaa malam haari sehingga pasien tidaak bisa tidur, maka pasien bisa m
meningkatkan dosis bro
onkodilatorr. Jika tidak aada perbaikkan atau gejala malah memburuk setelah dilaakukannya p
peningkatann dosis, maka pasien harus seseggera mungkkin berkonsu
ultasi denga
an dokter.  Olahrag
ga secara te
eratur: Olah raga bisa m
melatih kebu
ugaran fisik ddan daya taahan pasien, tetapi tidakk boleh dilaakukan secara berlebiha
an dan terggantung pad
da kondisi tubuh dan kemampuaannya sendiri. Pasien ha
arus berkonnsultasi den
ngan dokter atau fisioterapis bila diiperlukan.
 Mempe
erhatikan po
ola makan: makanan yang tidak te
erlalu menggiritasi, misalnyya makanan yang terlallu dingin ataau terlalu panas bisa m
memicu batu
uk yang dissebabkan o
oleh iritasi ppada tenggo
orokan; pola
a makan yanng rendah kandun
ngan garam, rendah lem
mak, dan tin
nggi serat untuk menguurangi bebaan kerja jantung dan gginjal, sertaa meningkattkan keseha
atan paru‐paaru. COP
PD/ Indonesia
Copyright © 2016 Hospital Authority.
A
A ll rights rese
erved
7
Download