BAB 1 PENDAHULUAN

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proyek EPC adalah suatu proyek dimana kontraktor mengerjakan proyek
dengan ruang lingkup tanggung jawab penyelesaian pekerjaan meliputi studi desain,
pengadaan material dan konstruksi serta perencanaan dari ketiga aktivitas tersebut.
Pada pola EPC pemilik memberi kepercayaan kepada kontraktor untuk mengerjakan
proyek mulai dari tahap desain (Engineering), melakukan pengadaan material dan
peralatan (Procurement), dan melaksanakan pekerjaan konstruksi (Construction).
Sehingga kinerja pekerjaan yang telah dikerjakan tersebut dapat menghasilkan suatu
performa/hasil tertentu dengan spesifikasi teknis yang dikehendaki oleh pemilik
(owner).
Kegiatan pengadaan memegang peranan yang penting dalam proyek. Hal ini
disebabkan, karena biaya pengadaan baik barang maupun jasa pada kebanyakan
proyek memerlukan lebih dari separuh total biaya proyek (60%-70%). Kualitas
barang dan jasa yang dihasilkan proyek juga merupakan hal yang penting, untuk
memenuhi tujuan kualitas proyek secara keseluruhan.
Pengendalian proyek EPC adalah sebuah rangkaian aktivitas yang saling terkait
untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu pula.
Proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara, tidak berulang dan tidak
bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir. Biaya, waktu, dan kualitas
adalah tiga indikator utama kinerja pada konstruksi proyek.
1
2
Secara
komprehensif
penelitian
membahas
pengembangan
Progress
Measurement melalui tahap EPC. Penelitian ini juga membahas langkah-langkah
menerapkan prosedur progress measurement dengan menggunakan studi kasus pada
salah satu proyek EPC. Sehingga, dapat memberikan gambaran terhadap persentase
bobot setiap item pekerjaan pada prosedur yang dibuat sebelum eksekusi yang
digunakan bertujuan untuk memantau progres pekerjaan yang sudah dilakukan
(actual progress).
Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk menggambarkan
dan memeriksa metodologi yang digunakan. Proyek yang digunakan untuk studi
kasus pada tugas akhir ini adalah mengambil salah satu proyek pada PT. X dengan
lahan proyek XYZ seluas ± 350 Ha.
1.2
Ruang Lingkup
Penelitian dilakukan dengan menganalisa proyek XYZ dengan ruang lingkup
penelitian sebagai berikut:
•
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang berpengaruh dalam
proses pembuatan
prosedur Progress Measurement proyek dari literatur dan para pakar.
•
Meninjau penerapan prosedur progress measurement proyek terhadap kinerja
proyek pada tahap engineering, procurement sampai dengan construction.
Batasan penelitian ini berguna untuk menyederhanakan permasalahan selama
penelitian. Batasan-batasan yang akan dibahas, yaitu:
•
Penelitian dilakukan pada proyek XYZ dari sisi internal kontraktor.
•
Penelitian ini dilakukkan dalam durasi 3 bulan, mulai dari bulan Oktober hingga
Desember.
3
•
Mengevaluasi penerapan progress measurement dalam satu bulan progres
proyek terakhir yaitu bulan Desember.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi
dalam
menetapkan
pembuatan
standar/prosedur
Progress
Measurement dan bagaimana penerapan standar Progress Measurement terhadap
pengendalian progres pekerjaan pada proyek XYZ.
Manfaatnya dapat memberikan masukan dan mengetahui bagaimana kontraktor
pelaksana menentukan persentase pembobotan pada prosedur progress measurement
yang menjadi standar pengukuran pengendalian untuk kinerja proyek EPC. Serta
mengetahui pengaplikasian standar progress measurement
yang disusun oleh
kontraktor ke dalam kinerja proyek.
1.4
Hipotesa
Tingginya resiko yang dihadapi oleh perusahaan EPC dalam mengerjakan
proyek menyebabkan setiap perusahaan EPC harus berhati-hati dalam menyiapkan
proposal suatu proyek EPC. Segala macam perencanaan pengerjaan proyek yang
akan dihadapi harus diperhitungkan dengan matang dan sesempurna mungkin.
Pengendalian progress measurement yang dirancang pada tahap proposal pada
proyek EPC mempunyai tahapan sendiri dalam pembuatannya dan juga progress
measurement dari setiap masing-masing proyek berbeda. Oleh karena itu,
diperlukannya penelitian mendalam terhadap progress measurement yang menjadi
standar prosedur dalam pengendalian proyek EPC.
4
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pembuatan standar
pengukuran progres (Progress Measurement) pada proyek XYZ dan bagaimana
menerapkan/mengaplikasikan standar Progress Measurement terhadap pengendalian
progres pekerjaan pada proyek XYZ pada tahap engineering, procurement, dan
construction.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini secara garis besar dibagi menjadi lima
bab, yaitu sebagai berikut:
•
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang deskripsi latar belakang pemilihan judul,
identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, lingkup penelitian dan
sistematika penulisan.
•
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pembahasan pada bab ini mengenai teori-teori dasar yang digunakan. Dalam
penulisan tugas akhir ini yang ditinjau adalah gambaran umum objek penelitian,
Lingkup manajemen proyek, batang tubuh manajemen proyek (Project
Management-Body Of Knowledge), proyek Engineering, Procurement, dan
Construction (EPC) dan Progress Measuement.
•
BAB 3 METODOLOGI
Pembahasan mengenai metodologi penelitian yang mencakup bahasan umum.
Pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisa yang
digunakkan.
5
•
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa perhitungan dan pembahasannya meliputi fakto-faktor apa saja yang
berpengaruh dalam pembuatan progress measurement dan penerapan prosedur
progress measurement dari kontraktor pelaksana sebagai fungsi pengendalian
pada tahap EPC pada proyek XYZ, serta menguraikan pembahasan dari hasil
analisa yang diperoleh.
•
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyimpulkan hasil analisa sesuai dengan pembatasan masalah, maksud
dan tujuan penulisan serta memberikan saran terhadap hal-hal yang telah dibahas
dan dilakukan dalam penulisan tugas akhir.
Download