MODUL PERKULIAHAN Bisnis dan Masyarakat Peran Korporasi dalam Perbahan Iklim Fakultas Program Studi Program Pascasarjana Magister Akuntansi Abstrak Tatap Maya Kode MK Disusun Oleh 08 A11531EL Dr. Hermiyetti (T-201) Kompetensi Memahami tentang reputasi Tanggung jawab sosial dari Perusahaan dan CSR perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Definisi dan ruang lingkup Korporasi dalam Perubahan Iklim CSR dan Implementasinya The commission for Europan Comminities (1993) mendefinisikan CSR sebagai ‘essetially a concespt whereby companies decide voluntarily to contribute to a better society and a cleaner environment’. Selanjutnya perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, bukanlah perusahaan yang semata-mata memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya menurut aturan hukum. Melainkan perusahaan yang melaksanakan kepatuhan melampaui ketentuan hukum serta melakukan investasi lebih d bidang human capital, lingkungan hidup, dan hubngan antar stakeholder (Kartini, 2009) CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam oprasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan. CSR juga merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap suatu isu tertentu di masyarakat atau lingkungan guna menciptakan lingkungan yang lebih baik (Ranggi, 2010) Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan atas dampak yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan, terhadap masyarakat dan lingkungan dengan tetap memperhatikan batasan hukum, dan diwujudkan dalam bentuk program sukareladan kemitraan. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat pasti membawa pengaruh bagi kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya. Dalam perjalanannya, aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan bersinggungan, baik secara lagsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu perusahaan perlu mengingat dan memperhatikan aspek sosial budaya, salah satunya adalah dengan membina hubungan baik yang bersifat timbal balik dengan stakeholder lain, baik pemerintah, swasta, maupun dari berbagai tingkatan elemen masyarakat. Hubungan baik ini dapat dibentuk dari adanya stakeholder dalam kaitannya dengan penyelenggaraan CSR (Rosyida dan Nasdian, 2011) Implementasi dan Manfaat CSR CSR membutuhkan strategi ekstra agar imlementasinya sanggup berjalan sesuai dengan ide dan konsep dasarnya. Strategi ekstra tersebut sebaiknya meliputi empat agenda utama, yakni : 1) pedoman dan tata etika, 2) sistem dan kebijakan manajemen korporat, 3) strategi kepemimpinan korporat dalam CSR, 4) komitmen dan kemitraan antar stakeholder. UN Global Compact merupakan salah satu institusi institusi global yang telah menetapkan pedoman dan tata etika CSR dengan efektif dan 2016 2 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjadi acuan, diantaranya mencangkup bidang hak azasi manusia, aturan perburuan, lingkungan, dan anti korupsi (Kartini, 2009). Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan CSR oleh perusahaan, perl ditinjau dari beberapa hal, diantaranya melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan melibatkan berbagai stakeholder terkait penggalian informasi dari dampak penyelenggaraan CSR tersebut terhadap kondisi lingkungannya (Rosyida dan Nasdian, 2011). Sedangkan pendapat lain dikemukakan oleh Solihin (2009) mengenai penyelenggaraan CSR yang dipengaruhi oleh beberapa kondisi, diantaranya, persetujuan dan dukungan dari pihak yang terlibat, termasuk dari masyarakat sebagai pelaksana program. Adanya hubungan (relationship) diantara pihak-pihak yang terlibat dengan jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan program CSR sehingga program tersebut bisa menjadi program yang sustainable (berlanjut). Jika tidak, maka besar kemungkinan pelaksanaan program CSR tidak akan berjalan dengan optimal, dan yang terakhir, adanya pengelolaan program yang baik. Hal ini bisa terwujud hanya bila terdapat kejelasan tujuan program dimana terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program. Indikator kunci yang diperlukan sebagai acuan dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat dilihat dari indikator : leadership, proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas, cakupan wilayah, perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder, keberlanjutan, dan hasil nyata (Kartini, 2009). Konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat. Dalam pandangan Carol, CSR adalah puncak piramid yang erat terkait, dan bahkan terkait dengan tanggungjawab filantropis. Tanggung jawab Ekonomis. Tanggung jawab legal, Tanggung jawab Etis, dan Tanggung jawab Filantropis. Tanggung jawab yang terakhir merupakan tuntutan bagi perusahaan, bahwa selain memperoleh laba, taat hukum, dan berperilaku etis, perusahaan juga harus dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tujuannya untuk menigkatkan kualitas kehidupan semua (Suharto 2006). Implementasi program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya (Yulianti, 2012). Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama yakni sosialisasi, pelaksanaan, dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan implementasi. Tahap pelaksanaan harus dilaksanakan berdasarkan pedoman CSR dan sejalan dengan roadmap yang telah disusun. Sedangkan internalisasi mencangkup berbagai upaya untuk memperkenalkan CSR dalam seluruh proses bisnis perusahaan agar menjadi strategi perusahaan (Hendrawan, 2009). Program CSR yang dlaksanakan oleh PT. PLN memiliki manfaat baik mayarakat maupun perusahaan, yaitu: 1) budaya hidup sehat, 2) kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat kesejahteraan masyarakat, dan 4) meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat (Irawan, 2011). 2016 3 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Program CSR yang akan diimplementasikan harus dapat memberi manfaat bagi masyarakat, tidak hanya kepada salah satu aspek kehidupan, misal ekonomi dan memberikan manfaat kepada aspek kesejahteraan hidup. Masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program CSR juga harus diutamakan bagi masyarakat yang dekat dengan wilayah operasional perusahaan. Pertimbangan ini melihat dari kompleksitas masyarakat sekitar wilayah operasional yang terkena dampak tinggi (Rajagukguk, 2009). Untuk mengetahui sejauh mana komitmen perusahaan yang diwujudkan melalui implementasi CSR, salah satunya dapat dilihat melalui penyelenggaraan program pengembangan masyarakat (Nasdian dan Rosyida, 2011). Pada dasarnya keberhasilan suatu program CSR tersebut dapat berpengaruh secara signifikan dan pada akhirnya membawa dampak positif terhadap kehidupan komunitas sekitar wilayah perusahaan (Nasdian dan Rosyida, 2011). CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, dimana dalam melakukan kegiatannya sebuah perusahaan tidak berorietasi pada keuntungan bisnis semata, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang (Sulistyo, 2013) Seperti CSR pada PTPN-IV telah terwujud kedalam berbagai tindakan berdimensi ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan. Kelompok aktivis sosial, terkait dengan permintaan kontra sosial dan kontrol sosial. Penerapan CSR merupakan langkah pilihan masing-masing perusahaan sebagai kebijakan perusahaan itu sendiri, bukan karena adanya paksaan atas aturan tertentu maupun dikarenakan adanya aturan masyarakat. Implementasi CSR merupakan sarana edukasi dan komunikasi dengan masyarakan dan meciptakan situasi kebersamaan (Irawan, 2009). Namun tidak semua program CSR yang dicanangkan semata-mata untuk memberikan dampak positif di masyarakat, atau bukan diprioritaskan untuk peningkatan kehidupan komunitas di sekitar wilayah perusahaan, seperti di PT Petrokimia Gresik, program CSR diimplementasikan dengan tujuan utama untuk membentuk citra positif bagi perusahaan, melalui program kemitraan dan program bina lingkungan. Faktor Penyelenggaraan Program CSR Program Jakarta Green and Clean penting untuk dievaluasi tujuan yang ingin dicapai melalui seberapa besar pencapaian tujuan program tersebut, melihat hubungan antara input, output, dan proses program tersebut, baik dari segi masyarakat penerima manfaat maupun dari penyelenggara program. Input dari masyarakat selanjutnya akan dijabarkan dalam konteks faktor internal, sedangkan input dari pandangan penyelenggara program selanjutnya akan dijelaskan dalam konteks faktor eksternal. 1. Faktor Internal Faktor internal yang dimaksud adalah karakteristik individu yang mengikuti program CSR. Faktor internal yang berpengaruh dalam penyelenggaraan program CSR ini antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kependudukan, motivasi mengikuti program, dan tingkat pengetahuan responden terhadap program (Hendrawan, 2009). 2. Faktor Eksternal 2016 4 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan yang masuk kedalam faktor eksternal yaitu regulasi atau peraturan pemerintah setempat, hadiah atau penghargaan yang akan diterima, proses partisipasi masyarakat penerima program, dan manajemen program Jakarta Green and Clean yang mencangkup sosialisasi program, pelaksanaan program, dan tahap evaluasi program. Konsep lain yang menjelaskan mengenai faktor dari penyelenggaraan program CSR yaitu dipengaruhi oleh pemerintah (goverment), perusahaan (private), dan masyarakat (community) (Rosyida dan Nasdian, 2011). Ragam Program CSR Kolter dan Lee (2005) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR, yaitu 1) promosi kegiatan sosial, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau pengumpulan dana, partisipasi masyaakat atau perekrutan tenaga sukarela. 2) Pemasaran terkait kegiatan sosial, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. 3) Pemasaran kemasyarakatan korporat, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4) Kegiatan filantropi perusahaan, perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu, biasanya uang tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan cuma-cuma. 5) Pekerja sosial kemasyarakatan sukarela, perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, rekan pedagang, atau pemegang franchise agar secara sukarela membantu organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. 6) Praktika bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui kewajiban hukum serta melaksanakan investasi untuk kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup (Kartini, 2009). Program-program CSR yang dimiliki perusahaan mempunyai landasan atau dasar yang beragam, hal ini menimbulkan berbagai macam bentuk dan tujuan yang berbeda pula. Seperti halnya program yang dmiliki oleh PTPN-IV, bentuk kepedulian pada lingkungan dan masyarakat yang ditangani oleh sebuah bagian usaha yang semula disebut PUKK (Program Usaha Kecil dan Koprasi), lalu diperluas menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), yang sesungguhnya dipakai untuk melaksanakan program CSR yang sejalan dengan amanat UU No.40/2007. Program yang telah berjalan diantara lain Program kemitraan, dimana perusahaan memaksimalkan hubngan kemitraan dengan stakeholders Program bina lingkungan dan usaha kecil. Dalam bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi, pinjaman khusus, hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pameran, dan lain-lain. (Manurung, 2009). Sedangkan perusahaan pertambangan batu apung di Lombok Utara 2016 5 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mewujudkan tanggung jawab perusahaan kedalam bentuk penanggulangan masalah lingkungan, kerusakan lahan bekas tambang, dan reklamasi (Robi, 2013) Disamping itu, ada pula yang merepresentasikan tanggung jawab perusahaanya kedalam Program Community Based Micro Finance melalui pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus dalam penelitian ini yang mencakup seluruh desa di Kecamatan Kabandungan (Rosyida dan Nasdian, 2011). Program bina lingkungan dan program kemitraan yang dmiliki PT Petrokimia Gresik berupa bantuan bencana alam, pendidikan masyarakat, sarana prasarana, sarana umum dan ibadah, kesehatan masyarakat, dan pelestarian alam (Hapsari, 2012). Program PKBL di PTPN VII (persero) yaitu program PTPN 7 peduli, meliputi : peduli kemitraan, peduli bencana alam, peduli pendidikan, peduli kesehatan, peduli pembangnan, peduli keamanan, dan peduli pelestarian lingkungan (Yulianti, 2012). Program yang dimiliki oleh PT Aqua Danone, yakni WASH (water access, sanitation, and hygiene),Program pengelolaan sumber daya air terpadu, program konservasi, program inisiatif green plant, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah, akses air bersih,penyehatan lingkungan, dan pengembangan ekonomi masyrakat (Sulistyo, 2013). Program Penelitian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan tujuan dari program CSR PT Surya kertas. Program-program tersebut diantaranya, program surya green and clean, program penghijauan kodim dan sumput, program pelaksanaan komposer, dan program penanaman pohon Kali Tengah (Kirana, 2013). PT PLN menjalankan program CSR berbasis pemberdayaan masyarakat melalui program Kawasan Sehat Mandiri, dimana melalui program ini masyarakat dilibatkan dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif (Irawan, 2012). Program Jakarta Green and Clean (JGC), merupakan wujud kepedulian dari PT Unilever terhadap lingkungan, terutama permasalahan sampah, perusahaan menyadari pengaruh pasca penggunaan produk perusahaan terhadap lingkungan (Hendrawan, 2009). Sedangkan program CSR PT Pertamina yang ditujukkan untuk mendapatkan penerimaan publik, meliputi bidang pendidkan, budaya, kesehatan masyarakat, lingkungan hidup, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan menejemen bencana (Rajagukguk, 2013). Pengaruh CSR Perusahaan yang telah menyadari bahwa kegiatan operasinal yang dilakukukan, khususnya perusahaan yang dalam kegiatannya berkenaan dengan sumber daya alam, memiliki dampak negatif bagi masyarakat, baik bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungannya, maka diperlukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang didasaran pada paradigma pembangunan berbasis lokal, kemitraan, dan berkelanjutan (Ape, 2014). 2016 6 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dampak Sosial Bidang sosial merupakan hal yang erat kaitannya dengan program-program CSR perusahaan, dilihat bahwa masyarakat dianggap sebagai subjek yang paling dekat dengan dampak yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan, oleh karenanya permasalahan sosial masyarakat notabene lebih diunggulkan oleh berbagai perusahaan dalam mengimplementasikan program-programnya. Dari berbagai pustaka yang dianalisis, semua program CSR yang dilaksanakan memiliki implikasi untuk memperbaiki keadaan sosial masyarakatnya. Dampak sosial terkait dengan bagaimana kekuatan modal sosial yang terbangun dalam masyarakat. Modal sosial dalam hal ini sesuai dengan konsep modal sosial menurut Uphoff (2000) dalam Suwartika (2008), yakni diukur dari tingkat kepercayaan, kekuatan jaringan dan kekuatan kerjasama (Nasdian, 2011) Seperti komitmen pada penerapan CSR yang dilakukan oleh PTPN-IV, program ini mempertimbangkan aspek yang dianggap memiliki hubungan langsung dengan keadaan yang dialami oleh masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi perkebunan PTPNIV dan dampak lingungan yang terjadi akibat adanya kegiatan perkebunan. Seperti adanya perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, maupun kepada korban bencana alam, selain itu perusahaan juga telah berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang. Dengan mitra binaan program kemitraan dan bina lingkungan yang dimiliki berjumlah 5.250 mitra tahun 201 (Manurung, 2012). Sedangkan program CSR PT PLN disimpulkan dapat membiasakan budaya hidup sehat dan meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat (Irawan, 2012). Program Lembaga Keuangan Mikro Syariah telah memberikan dampak positif pada kekuatan modal sosial anggota kelompok simpan pinjam anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini, yakni dalam hal ini berjumlah 75 orang (Rosyida dan Nasdian, 2011). Program CSR pada perusahaan batu apung juga dapat menambah pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti turut meningkatka taraf hidupnya, dan dapat meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat disekitar perusahaan (Robi, 2013). Disamping itu, dampak lainnya tercermin dalam program kemitraan dan bina lingkungan yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik yang telah meredam konflik sosial dengan masyarakat sekitar, dan menimbulkan skeptisme di masyrakat atas kegiatan oprasional perusahaan yang dalam penggunaanya menggunakan bahan kimia (Hapsari, 2012). Seperti halnya program CSR bidang lingkungan PT Pertamina Cilacap yang telah mampu meredam adanya konflik di masyarakat, menambah jaringan antar stakehorlder dengan prioritas program adalah masyarakay yang berada di wilayah oprasi yang terkena dampak perusahaan. Program Jakarta Green and Clean yang dcanangkan PT. Unilever telah berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah yang merupakan masalah lingkungan yang cukup besar, membentuk paguyuban lingkungan yang merupakan wadah berkumpulnya fasilitator, dengan sasaran penelitian RW 13 Cipinang Melayu jakarta Timur (Hendrawan, 2009). PTPN IV Lampung melalui penerapan berbagai programnya dapat memberikan pemberdayaan kondisi sosial, seperti bantuan 2016 7 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, kesehatan masyarakat, sarana umum, dan pelestarian alam (Yuliyanti, 2012). Implementasi program CSR yang dilakukan oleh PT Aqua Danone memiliki jangkauan yang lebih luas di bidang sosial, yakni menjangkau lebih dari 82.000 penduduk Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten, dimana masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan penguatan organisasi kemasyarakatan (Sulistyo, 2013). Dampak Ekonomi Selain memberikan dampak sosial bagi masyarakat, program CSR juga dharapkan untuk mampu membatu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi kehidupan mereka melalui berbagai program yang diberikan perusahaan. Dampak ekonomi dapat diukur dati tingkat pendapatan, tingkat tabungan, tingkat pengeluaran, dan taraf hidup masyarakat. PT Unilever memberikan pengaruh bagi perekonomian masyarakat, melalui program Jakarta Green and Clean, perusahaan mampu mendorong mitra agar berbisnis dengan cara yang berkelanjutan. Tidak hanya peningkatan gubungan berbisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik, membangun kemitraan berupa pengembangan kewirausahaan, lapangan kerja, dan bisnis bagi pemilik usaha lokal. Masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan dinas terkait, stakeholder pada umumnya, penerima manfaat langsung (total penduduk 300 orang, peserta JGC) (Hendrawan, 2009). Selaras denga program CSR PTPN IV Lampung yang memberikan pendampingan dan kredit lunak bagi UMKM yang belum bank-able, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi badan usaha yang bank-able (Yulianti, 2012). Begitu pula dengan program kemitraan dan bina lingkungan perusahaan Petrokimia Gresik yang memberikan pinjaman modal investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun bagi wilayah binaasn jawa timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang menjadi binaan adalah pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha pelelangan ikan (Hapsari, 2012). Pertambangan Batu Apung di Kabupaten lombok dengan CSR yang dilaksanakan telah membantu menambah pendapatan dan kemampuan daya beli, berarti turut meningkatka taraf hidupnya. Meningkatkan pembangunan daerah bagi masyarakat disekitar perusahaan (Robi, 2013). PT Pekebunan Nusantara dengan pencapaian program CSR telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin, berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana, membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan (Manurung, 2009). Pemberdayaan pemulung, dimana perusahaan membentuk suatu wadah dan sentral penampungan hasil barang pemulung menjadi unit usaha yang saling menguntungkan. Kerjasama UKM dan pendirian Koprasi merupakan dampak yang telah PT Aqua Danone berikan bagi perekonomian masyarakat melalui program-programnya (Sulistyo, 2013). Program CSR yang dlaksanakan PT PLN telah berhasil membantu tingkat kesejahteraan masyarakat (Irawan, 2012). Namun pada kasus program yang dikembangkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) terbukti bahwa program ini 2016 8 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tidak meningkatkan pendapatan dan tingkat tabungan, namun untuk variabel taraf hidup data menunjukkan peningkatan pada masyarakat kategoi non-farm (Rosyida dan Nasdian, 2011) Dampak Lingkungan Setiap perusahaan apalagi yang memiliki aktivitas langsung dengan sumber daya alam memiliki dampak untuk mencemaru atau bahkan merusak lingkungan lebih besar, dengan demikian perlu adanya upaya tanggung jawabyang dlakukan perusahaan dalam menanggulangi atau meminimalisir dampak negatif tersebut. Dengan adanya CSR, diharapkan perusahaan mampu memberikan upaya optimalnya dalam memenuhi tanggung jawabnya tersebut pada lingkungan. Program CSR yang djalankan perusahaan juga harus mampu memberikan cara yang solutif sehingga lingkungan bisa merasakan dampak positif dari program-program CSR. Idealnya, upaya tanggung jawab akibat aktivitas perusahaan harus masuk kedalam agenda wajib bagi perusahaan, namun seringkali ditemukan program CSR bidang lingkungan yang masih mengikutsertakan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat aktivitas perusahaan tersebut kedalam program CSR. Seperti halnya program CSR bidang lingkungan yang telah dilakkan oleh PT Nusantara IV yang mampu meminimalisir dampak keberadaan pabrik kelapa sawit karna memakai teknologi akrab lingkungan, mampu menjaga kelestarian lingkungan dengan prgram zero waste, yaitu pemanfaatan limbah padat dan cair menjadi kompos yang dilakukan pada daerah dmana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya (Manurung, 2009). Selain itu, ada juga pertambangan Batu Apung di Lombok Utara yang mencanangkan program CSRnya dan telah melakukan pengamanan bekas lahan tambang, pengaturan bentuk lahan, pengelolaan top soil, pengendalian erosi dan sedimentasi, dan revegetasi dengan tanaman jambu mete (Robi, 2013). PT Aqua Danone melalui berbagai programnya telah mengurangi emisi CO2, penghematan energi, pemanfaatan air lebih bijak, penerapan konsep diberikan pada masyarakat yang membutuhkan di sekitar operasional perusahaan dan wilayah Indonesia tengah yang mengalami krisis air bersih dan mengalami bencana alam (Sulistyo, 2013). PT Surya Kertas melalui program Bina Lingkungan yang dimiliki telah membuat suatu kolaborasi antara pihak perusahaan dan warga agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan sehingga limbah bisa diminimalkan. Program yang dilaksanakan diprioritaskan bagi mayarakat yang berada di ring satu perusahaan, dan terkena dampak langsung (Kirana, 2013). Sedangkan PTPN IV Lampung mampu mengadakan pengijauan kembali lahan kritis dengan tanaman produktif di sekitar pemikiman, pembuatan sentra hortikultura, penanaman bakau, daur ulang sampah, lomba bersih kampung. Kegiatan tersebut membuat suasana lingkungan lebih bersih dan hijau (Yulianti, 2012). CSR PT PLN telah berhasil membuat kelestarian lingkungan yang lebih terjaga dengan adanya peningkatan kualitas lingkungan (Irawan, 2012). Sejalan dengan program Jakarta Green and Clean yang dilaksanakan oleh PT. Unilever, dimana turut berkotribusi dalam terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan hijau (Hendrawan, 2009) 2016 9 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penerima Manfaat Pada setiap program yang dilaksanakan CSR, tentunya memiliki tujuan untuk kebermanfaatan bersama. Manfaat tersebut tentunya dirasa perlu untuk dispesifikasikan kembali untuk siapa sebenarnya program-program CSR dilaksanakan. Idealnya, program dilaksanakan bagi masyarakat dsekitar perusahaan, lebih detail lagi yakni masyrakat yang mendapat dampak negatif perusahaan untuk membantu menaikan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Namun, ada program CSR yang memiliki mitra binaan sebagai subjek pelaksana program, seperti pada pogram CSR milik PT Perkebunan Nusantara IV Medan, dimana dalam menjalankan programnya perusahaan memiliki mitra binaan program kemitraan dan program bina lingkungan berjumlah 5.250 mitra pada tahun 2011 (Manurung, 2009). Pada penyelenggaraan program CSR yang ditujukkan bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah, kegiatan dtujukan untuk anggota simpan pinjam LKMS dengan jumlah 75 orang (Rosyida dan Nasdian, 2011). Implementasi program CSR pada PT Aqua Danone, Masyarakat mendapatkan fasilitas terkait pelatihan dan penguatan organisasi kemasyarakatan menjangkau lebih dari 82.000 penduduk Indonesia yang tersebar di 10 kabupaten (Sulistyo, 2013). PT Unilever melalui program Jakarta Green and Clean-nya, memberikan manfaat programnya pada masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, pemerintah dan dinas terkait, stakeholder pada umumnya, penerima manfaat langsung dari total penduduk 300 orang, peserta JGC (Hendrawan, 2009) Lain halnya dengan program yang bergerak di bidang ekonomi milik PT Petrokimia Gresik, yakni pinjaman modal investasi, pinjaman usaha kurang dari satu tahun, mencangkup wilayah binaan jawa timur, jawa tengah, bali, NTB, dan Yogyakarta. Di Gresik, yang menjadi binaan adalah pedagang yang menjual bahan-bahan pertanian dan pengusaha pelelangan ikan (Hapsari, 2012) 2016 10 Bisnis dan Masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KESIMPULAN Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan atas dampak negatif yang diakibatkan dari aktivitas operasional perusahaan, kedalam bentuk program ataupun kegiatan bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Peran perusahaan dalam melaksanakan CSR bukan semata-mata hanya memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya, namun disisi lain juga harus memperhatikan kewajibannya terhadap lingkungan hidup yang dieksplorasi dan lingkungan sosial yang diberikan dampak perusahaan. Lewat CSR pula, semestinya perusahaan bisa berperan aktif dalam melakukan pembaharuan sosial yang berkelanjutan dimanapun perusahaan itu berada. Indikator kunci yang diperlukan sebagai acuan dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat dilihat dari indikator : leadership, proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas, cakupan wilayah, perencanaan dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder, keberlanjutan, dan hasil nyata (Kartini, 2009). Setiap perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing dalam menentukan program yang akan dilaksanakan d masyarakat, diantaranya yang mempengaruhi adalah pemerintah, masyarakat, dan perusahaan itu sendiri. Pemerintah mencangkup regulasi, kebijakan, perizinan, dan dukungan aparat setempat. Dari pihak masyarakat mencangkup umur, jenis kelamin, pendidikan, kebutuhan, dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Terakhir adalah pihak perusahaan, dimana program yang diaksanakan dipengaruhi oleh sumber dana dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, relevansi program, dan strategi yang dimiliki perusahaan. Dari keseluruhan program CSR yang dicanangkan di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi tujuh ragam, diantaranya program kemitraan, program bencana alam, program pendidikan, program kesehatan, program pembangunan, program keamanan, dan program pelestarian lingkungan. Program-program tersebut tentunya memiliki tujuan yang positif, yaitu memberikan masyarakat pelayanan sehingga dapat membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan memiliki kalitas hidup yang lebih baik, namun tetap memperhatikan etika lingkungan dengan memelihara kelestarian lingkungan alam. Dengan demikian, program CSR tersebut memiliki dampak, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Dampak sosial terkait dengan bagaimana kekuatan modal sosial yang terbangun dalam masyarakat. Modal sosial diukur dari tingkat kepercayaan, kekuatan jaringan, dan kekuatan kerjasama. Sedangkan dampak ekonomi dilihat dari tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, tingkat tabungan, dan juga taraf hidup masyarakat. Dampak lingkungan dapat dukur dengan melihat sejauh mana perubahan kualitas air, kualitas udara, dan kualitas tanah setelah program CSR tersebut dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Ardianto E, Machfudz DM. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR. Jakarta [ID]: Elex Media Komputindo. Hapsari YN. 2011. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi Pembentukan Citra Perusahaan sebagai Program Corporate Sosial Responsibility PT Petrokimia Gresik. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 November 27]. Dapat diuduh pada : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/comm60562abc54full.pdf Hendrawan MF. 2009. Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu sebagai Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia Tbk. [Skripsi]. Bogor (ID) Irawan EP. 2009. Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Oktober 16]. Dapat diuduh pada : http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/pustakaunpad_program_corporat e_social_responsibility.pdf Kartini D. 2009. Sosial Corpotare Responsibility : Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia. Bandung [ID]: PT Refika Aditama. Kirana I. 2013. Peran CSR Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) PT. Surya Kertas. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 1]; 2 (2) : 1-15. Dapat diuduh pada : http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/ view/329/320 Lako A. Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. 2011. Jakarta [ID]: Erlangga. Manurung DEM. 2012. Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Perkebunan Nusantara IV-Medan. [Tesis]. Depok (ID): Universitas Indonesia. [Diunduh pada 2014 Desember 1]. Dapat diunduh pada : lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309113-T31450analisis%20penerapan.pdf Raden S, Pulungan MS, Dahlan M, Thamrin. 2010. Kajian Dampak Penambangan Batubara terhadap pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan di Kabupaten Kutai Negara. Jakarta (ID); Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian dalam Negeri [Internet]. [Diunduh pada 2014 November 27]. Dapat diunduh pada : http://km.ristek.go.id/assets/files/330.pdf. Rajagukguk RH. 2009. Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO) RU VI Cilacap untuk Mendapatkan Penerimaan Publik. J [Internet]. [Diunduh 2014 Desember 2]. Dapat diuduh pada : http://e-journal.uajy.ac.id/5359/ Robi LHK. 2013. Pertambangan Batu Apung di Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari Undang Undang No 4 Th 2009 tentang Mineral dan Batu Bara. J Ilmiah [internet]. [diunduh 2014 November 29]. Dapat diunduh di : http://fh.unram.ac.id/wpcontent/uploads/2014/05/PERTAMBANGAN-BATU-APUNG-DI-KABUPATEN- 2016 12 Bisnis dan masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id LOMBOK-UTARA-DITINJAU-DARI-UNDANG-UNDANG-NOMOR-4-TAHUN2009-TENTANG-MINERAL-DAN-BATU-BARA.pdf. Rosyida I dan Nasdian FT. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan. Sodality [Internet]. [Diunduh pada 2014 Desember 11]; 05 (01) : 51-70. Dapat diunduh di : http://202.124.205.111/index.php/sodality/article/view/ 5832/4497 Solihin I. 2009. Corporate Social responsibility : fron Charity to Sustainability. Jakarta (ID); Salemba Empat. Sulistyo B. 2013. Implementasi Corporate Social Responsibility pada PT Aqua Danone. J Ilmiah [Internet]. [Diunduh 2014 Oktober 9. Dapat diuduh pada : http://bsulistyo.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/1905/IMPLEMENTASI+COR PORATE+SOCIAL+ RESPONSIBILITY.pdf. 2016 13 Bisnis dan masyarakat Dr. Hermiyetti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id