first marina mining

advertisement
PT. UNITEX Tbk
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. UNITEX Tbk
DAFTAR ISI
PT. UNITEX Tbk
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 serta untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31,
2014 and 2013 and for the years then ended
Laporan Posisi Keuangan
3
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
5
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal
6
Statements of Changes in Shareholders’
Deficiency
Laporan Arus Kas
7
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
8
Notes to Financial Statements
PT. UNITEX Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT. UNITEX Tbk
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
2014
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31,
2013
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
JUMLAH ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan kerugian penurunan nilai
sebesar AS$ 27.545.531 pada tanggal
31 Desember 2014 dan
AS$ 27.498.335 pada tanggal
31 Desember 2013
Beban tangguhan - hak atas tanah - bersih
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lainnya
ASSETS
1.321.276
2.900.657
811.797
4.585.355
375.806
39.359
5
6
25
7
8
10.034.250
602.409
9.605.751
18.646
366.419
362.562
23
9
10
10
3.427.268
303.140
4.289.434
178.741
21.570
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Third parties
Related parties
Inventories - net
Prepaid taxes
Other current assets
8.843.737
TOTAL CURRENT ASSETS
623.584
536.689
8.682.275
21.526
369.589
353.275
Property, plant and equipment - net of
accumulated depreciation and
impairment losses of US$ 27,545,531
at December 31, 2014 and US$ 27,498,335
at December 31, 2013
Deferred charges - landrights - net
Other noncurrent financial assets
Other noncurrent assets
TOTAL NONCURRENT ASSETS
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
10.955.787
9.963.354
JUMLAH ASET
20.990.037
18.807.091
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
NONCURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. UNITEX Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 - (Lanjutan)
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT. UNITEX Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 - (Continued)
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31,
2014
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31,
2013
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS'
DEFICIENCY
LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Pinjaman dari pemegang saham
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang sewa pembiayaan
jangka pendek
804.568
1.574.123
32.732.995
21.690
558.031
188.249
104.521
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK
35.988.912
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi
bagian jangka pendek
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG
JUMLAH LIABILITAS
11
4.735
9
574.554
1.528.123
31.644.995
61.258
514.347
110.647
102.436
8.401
34.544.761
2.242.847
15
2.085.487
7.811
9
12.804
2.250.658
2.098.291
38.239.570
36.643.052
DEFISIENSI MODAL
Modal saham
Modal dasar - 14.670.000 saham
dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 8.068.500 saham
Tambahan modal disetor
Defisit
8.821.435
2.687.634
(28.758.602)
JUMLAH DEFISIENSI MODAL
JUMLAH LIABILITAS SETELAH DIKURANGI
DEFISIENSI MODAL
25
12,25
13
14
15
14
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Related party
Loans from a shareholder
Taxes payable
Accrued expenses
Short-term employee benefits liabilities
Other current financial liabilities
Current maturity of finance lease
obligation
TOTAL CURRENT LIABILITIES
NONCURRENT LIABILITIES
Long-term employee benefits liabilities
Finance lease obligation-net of
current maturity
TOTAL NONCURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITIES
8.821.435
2.687.634
(29.345.030)
SHAREHOLDERS' DEFICIENCY
Share capital
Authorized - 14,670,000 shares at Rp 1,000
par value
Issued and fully paid 8,068,500 shares
Additional paid-in capital
Deficit
(17.249.533)
(17.835.961)
TOTAL SHAREHOLDERS' DEFICIENCY
20.990.037
18.807.091
16
17
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL LIABILITIES, NET OF
SHAREHOLDERS' DEFICIENCY
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. UNITEX Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT. UNITEX Tbk
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2014
2013
PENJUALAN BERSIH
20.594.116
18
20.037.481
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
18.997.897
19
18.758.955
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
Beban umum dan administrasi
Beban penjualan dan pemasaran
Beban usaha lainnya
Pendapatan usaha lainnya
LABA USAHA
1.596.219
(582.427)
(431.114)
(138.905)
75.792
MANFAAT PAJAK - BERSIH
20
20
20
20
519.565
Penghasilan keuangan
Beban keuangan
LABA SEBELUM PAJAK
1.278.526
3.429
(2.286)
(576.726)
(472.376)
(159.426)
357.061
427.059
GROSS PROFIT
General and administrative expenses
Sales and marketing expenses
Other operating expenses
Other operating income
INCOME FROM OPERATIONS
21
22
1.277.186 Finance income
(3.234) Finance cost
520.708
23
1.701.011
65.720
23
2.214
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
586.428
Pendapatan Komprehensif Lain
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
586.428
LABA PER SAHAM DASAR
1.703.225
-
0,07
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TAX BENEFIT - NET
NET INCOME FOR THE YEAR
Other Comprehensive Income
1.703.225
24
INCOME BEFORE TAX
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
0,21 BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. UNITEX Tbk
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 1 Januari 2013
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2013
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2014
PT. UNITEX Tbk
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS' DEFICIENCY
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Modal Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh/
Share Capital
Issued and
Fully Paid
Tambahan
Modal Disetor/
Additional
Paid-in Capital
8.821.435
2.687.634
8.821.435
8.821.435
2.687.634
2.687.634
Defisit /
Deficit
(31.048.255)
1.703.225
(29.345.030)
586.428
(28.758.602)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah Defisiensi
Modal/
Total Shareholders'
Deficiency
(19.539.186) Balance as of January 1, 2013
1.703.225
Total comprehensive income for
the year
(17.835.961) Balance as of December 31, 2013
586.428
Total comprehensive income for
the year
(17.249.533) Balance as of December 31, 2014
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. UNITEX Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT. UNITEX Tbk
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran kas atas biaya produksi
lainnya dan beban usaha
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan restitusi pajak penghasilan
2013
21.261.502
(13.866.700)
(4.198.934)
20.302.462
(14.100.270)
(3.638.161)
(2.162.552)
(131.441)
3.429
62.132
(2.414.282)
(119.958)
3.860
179.141
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
967.436
212.792
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Cash receipts from customers
Cash paid to suppliers
Cash paid to employees
Cash paid for other production costs and
operating expenses
Payment for income tax
Receipts of interest income
Receipts from income tax refund
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
(1.345.722)
53.322
(1.334.409)
22.610
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisitions of property, plant and equipment
Proceeds from sale of property, plant and equipment
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(1.292.400)
(1.311.799)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman dari pemegang saham
Pembayaran pinjaman ke pemegang saham
Pembayaran utang sewa pembiayaan
1.470.000
(382.000)
(8.644)
1.020.000
(382.000)
(9.578)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.079.356
628.422
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from loans from a shareholder
Payment of loans from a shareholder
Payment of obligation under finance lease
Net cash provided by financing activities
Pengaruh perubahan kurs valuta asing
atas kas dan bank
(56.700)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN BANK
697.692
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
623.584
1.101.695
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
1.321.276
623.584
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(7.526)
(478.111)
Effect of changes in foreign exchange rates
on cash on hand and in banks
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH
ON HAND AND IN BANKS
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-7-
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM
a.
b.
GENERAL
a.
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT Unitex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam
rangka Undang-undang Penanaman modal
Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah
dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970)
berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaag, S.H.
No. 25 tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya
No. JA.5/128/14 tanggal 30 Juli 1971 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 67 tanggal 20 Agustus 1971.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir dengan
Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No. 9
tanggal 26 Juni 2014 mengenai, penggantian
Presiden Direktur dan Direktur Perusahaan.
Akta perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan surat
keputusan No. AHU-19536.40.22.2014 Tahun
2014 tanggal 14 Juli 2014.
PT Unitex Tbk (the Company) was established
within framework of the Foreign Capital
Investment Law No. 1 Year 1967 (as amended
by Law No. 11 Year 1970) based on the Notarial
Deed No. 25 dated May 14, 1971 of Eliza
Pondaag, S.H. The deed of establishment was
approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his decision letter
No. JA.5/128/14 dated July 30, 1971 and was
published in State Gazette No. 67 dated
August 20, 1971. The Articles of Association
have been amended several times, most
recently by Notarial Deed No. 9 dated
June 26, 2014 of Tatyana lndrati Hasjim, S.H.
concerning the changes of the Company’s
President Director and Directors. This change
was approved by the Minister of Laws and
Human Rights of the Republic of Indonesia in
his decision letter No. AHU-19536.40.22.2014
Year 2014 dated July 14, 2014.
Perusahaan melakukan kegiatan pembuatan
benang, tenunan dan kain berbahan baku
campuran polyester dan kapas. Kantor
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di
Sindangrasa, Bogor Timur, Bogor. Perusahaan
memulai operasi komersialnya pada tahun
1972.
The Company is engaged in the manufacture of
polyester/cotton-blended fabrics and yarn. The
Company's office and its factory are located in
Sindangrasa, East Bogor, Bogor. The Company
started its commercial operations in 1972.
Entitas induk dan entitas induk terakhir
Perusahaan adalah Unitika Limited, Jepang.
The parent and ultimate parent of the Company
is Unitika Limited, Japan.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Tindakan Perusahaan (corporate action) yang
mempengaruhi jumlah efek yang diterbitkan
sejak penawaran umum perdana sampai
dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
Jenis pencatatan/
Type of Listing
Nama bursa
efek/
Stock Exchange
Name*
Penawaran Saham Umum Perdana/
First Issue
BE/SX
Pencatatan Saham Sebagian/
Partial Listing
BEJ/JSX
Public Offering of Shares of the Company
The Company's corporate actions from the date
of its initial public offering, which have affected
its total shares, up to December 31, 2014 are as
follows:
Tanggal
pencatatan/
Listing date
Nilai Nominal
per Saham/
Par value
Harga Penawaran/
per share
Offering Price
Jumlah saham/
Number of Shares
Nilai Nominal/
Nominal Value
28 Juni 1982/
June 28, 1982
733.500
733.500.000
1.000
7 Juli 1992/
July 7, 1992
266.000
266.000.000
1.000
(lanjutan/forward )
-8-
1.475
-
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Jenis pencatatan/
Type of Listing
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Nama bursa
efek/
Stock Exchange
Name*
Tanggal
pencatatan/
Listing date
Jumlah saham/
Number of Shares
Nilai Nominal/
Nominal Value
Nilai Nominal
per Saham/
Par value
Harga Penawaran/
per share
Offering Price
Pencatatan Saham Sebagian/
Partial Listing
BEJ/JSX
16 Juni 1993/
June 16, 1993
381.420
381.420.000
1.000
-
Pencatatan Saham Sebagian/
Partial Listing
BEJ/JSX
14 Desember 1993/
December 14, 1993
203.440
203.440.000
1.000
-
Penawaran Saham Terbatas I/
Right Issue
BEJ/JSX
9 Oktober 1997/
October 9, 1997
4.401.000
4.401.000.000
1.000
Pencatatan Saham Perusahaan ke
Bursa Efek/
Company Listing
BEI/IDX
23 Pebruari 1998/
Februari 23, 1998
2.083.140
2.083.140.000
1.000
8.068.500
8.068.500.000
Jumlah Saham/
Total Shares
3.000
-
* BE/SX= Bursa Efek/Stock Exchange
BEJ/JSX = Bursa Efek Jakarta/Jakarta Stock Exchange
BES/SSX = Bursa Efek Surabaya/Surabaya Stock Exchange
BEI/DX = Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange
Pada tahun 1982, Perusahaan melakukan
penawaran umum saham perdana kepada
publik sejumlah 733.500 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 (atau setara dengan
AS$1,53) per saham melalui Bursa Efek Jakarta
dengan harga penawaran Rp 1.475 (atau setara
dengan AS$2,25) per saham.
In 1982, the Company made a public offering of
its 733,500 shares with a nominal value of
Rp 1,000 (or equivalent to US$1.53) per share
through the Jakarta Stock Exchange at the
offering price of Rp 1,475 (or equivalent to
US$2.25) per share.
Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan
penawaran umum terbatas dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar
4.401.000 saham dengan harga Rp 3.000 per
saham.
In 1997, the Company made limited offering of
4,401,000 shares with price of Rp 3,000 per
share through rights issue to stockholders,
a limited public offering to Shareholders.
Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Jakarta
No. S-1230/BEJ.1.2/0797 pada tanggal 3 Juli
1997, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta telah dibatalkan pencatatannya
(delisted) pada tanggal 4 Juli 1997.
Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek Surabaya
No.10/EMT/LIST/BES/III/1997 tanggal 26 Maret
1997, seluruh saham Perusahaan telah
dicatatkan
di
Bursa
Efek
Surabaya.
Sehubungan dengan penggabungan usaha
PT Bursa Efek Surabaya dan PT Bursa Efek
Jakarta, sejak tanggal 1 Desember 2007,
8.068.500 saham Perusahaan tercatat pada
Bursa Efek Indonesia.
According to the Letter No.S-1230/BEJ.1.2/0797
of PT Bursa Efek Jakarta dated July 3, 1997,
the Company's shares were delisted from the
Jakarta Stock Exchange on July 4, 1997. The
Company's shares were listed on Surabaya
Stock Exchange based on Letter No.
10/EMT/LIST/BES/III/1997 of PT Bursa Efek
Surabaya dated March 26, 1997. In relation with
the merger between PT Bursa Efek Surabaya
and PT Bursa Efek Jakarta, 8,068,500 shares of
the Company were listed at the Indonesia Stock
Exchange since December 1, 2007.
-9-
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
seluruh saham Perusahaan sejumlah 8.068.500
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per
saham telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the
Company's shares totaling to 8,068,500 shares
with par value Rp 1,000 per share were listed in
the Indonesia Stock Exchange.
Susunan Pengurus dan Informasi Lain
Management and Other Information
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of
Commissioners
and
Directors
as
of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Presiden Komisaris/President Commissioner
Komisaris/Commissioners
Shinya Okada
Johnny Onggo
Shinya Okada
Masashi Onozuka
Johnny Onggo
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Difai
Difai
Presiden Direktur/President Director
Direktur/Directors
Naohiko Ashida
Koki Takatani
Kozo Okubo
Haji Sugi Hadi Prawiro
Hirokazu Taketoshi
Kiyoshi Yamagami
Naohiko Ashida
Koki Takatani
Kozo Okubo
Haji Sugi Hadi Prawiro
Hirokazu Taketoshi
Hitoshi Yamaguchi
Merry Nasya Onggo
Direktur Independen/Independent Director
Noboyuki Ozawa
Susunan anggota komite audit pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:
-
The members of the audit committee as of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 dan/and 2013
Komite Audit/Audit Committee
Difai
Joko Mulyadi
Catur Bambang Supriyanto
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, kompensasi yang
dibayarkan kepada manajemen kunci (termasuk
dewan komisaris dan direksi) Perusahaan
adalah sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2014 and
2013, the amounts of compensation paid to the
Company's key management (including boards
of commissioners and directors) are as follows:
2014
Imbalan kerja jangka pendek
148.646
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan memiliki karyawan tetap masingmasing sejumlah 759 orang dan 697 orang.
- 10 -
2013
150.661
Short-term benefits
As of December 31, 2014 and 2013, the
Company had a total of 759 and 697 permanent
employees, respectively.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
2.
2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI
STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
a.
b.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK)
a.
Standards effective in the current year
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan
Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2014 adalah ISAK 27, Pengalihan Aset
dari Pelanggan, ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas
Keuangan dengan Instrumen Ekuitas dan ISAK
29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam
Tahap Produksi pada Tambang Terbuka.
Interpretations
issued
by
the
Financial
Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants that were effective for
periods beginning on or after January 1, 2014
are ISAK 27, Transfers of Assets from
Customers, ISAK 28, Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments, and ISAK 29,
Stripping Cost in the Production Phase of a
Surface Mine.
Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang
signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam
laporan
keuangan
tetapi
mempengaruhi
akuntansi untuk transaksi atau perjanjian masa
depan.
Their adoption has not had any significant impact
on the amounts reported in these financial
statements but may impact the accounting for
future transaction or arrangements.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi
belum diterapkan
b.
Standards and interpretations in issue not yet
adopted
Standar berikut efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015,
dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
The following standards are effective for periods
beginning on or after January 1, 2015, with early
application not permitted:


PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan
Amandemen
terhadap
PSAK
1
memperkenalkan terminologi baru untuk
laporan
laba
rugi
komprehensif.
Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1,
laporan laba rugi komprehensif telah diubah
namanya menjadi laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Amandemen
terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi
untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain baik sebagai suatu
laporan tunggal atau disajikan dalam dua
laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun,
amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan
tambahan pengungkapan dalam bagian
penghasilan komprehensif lain dimana pospos dari penghasilan komprehensif lain
dikelompokkan menjadi dua kategori: (1)
Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba
rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut
ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
- 11 -
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of
Financial Statements
The amendments to PSAK 1 introduce new
terminology
for
the
statement
of
comprehensive
income.
Under
the
amendments to PSAK 1, the statement of
comprehensive income is renamed as a
“statement of profit or loss and other
comprehensive income”. The amendments
to PSAK 1 retain the option to present profit
or loss and other comprehensive income in
either a single statement or in two separate
but consecutive statements. However, the
amendments to PSAK 1, require additional
disclosures to be made in the other
comprehensive income section such that
items of other comprehensive income are
grouped into two categories: (1) items that
will not be reclassified subsequently to profit
or loss; and (2) items that may be
reclassified subsequently to profit or loss
when specific conditions are met.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)

PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas
akuntansi program imbalan pasti dan
pesangon. Perubahan paling signifikan
terkait akuntansi atas perubahan dalam
kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan
perubahan dalam kewajiban manfaat pasti
dan nilai wajar aset program ketika
amandemen
terjadi,
dan
karenanya
menghapus pendekatan koridor yang
diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi
sebelumnya dan mempercepat pengakuan
biaya jasa lalu. Amandemen tersebut
mensyaratkan seluruh keuntungan dan
kerugian aktuaria diakui segera melalui
penghasilan komprehensif lain agar supaya
aset atau liabilitas pensiun bersih diakui
dalam
laporan
posisi
keuangan
mencerminkan jumlah keseluruhan dari
defisit atau surplus program.
The amendments to PSAK 24 change the
accounting for defined benefit plans and
termination benefits. The most significant
change relates to the accounting for
changes in defined benefit obligations and
plan assets. The amendments require the
recognition of changes in defined benefit
obligations and in fair value of plan assets
when they occur, and hence eliminate the
'corridor approach' permitted under the
previous version of PSAK 24 and accelerate
the recognition of past service costs. The
amendments require all actuarial gains and
losses to be recognized immediately through
other comprehensive income in order for the
net pension asset or liability recognized in
the statement of financial position to reflect
the full value of the plan deficit or surplus.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas
penyajian
pos-pos
penghasilan
komprehensif lain dari laporan keuangan
Perusahaan. Penerapan atas amendemen
terhadap PSAK 24 akan berdampak
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam
program imbalan pasti Perusahaan.
The application of PSAK 1 will impact the
presentation of the Other Comprehensive
Income items of the Company’s financial
statements. The application of the
amendments to PSAK 24 will have impact
on the amounts reported in respect of the
Company’s defined benefit plans.
Namun, manajemen belum melaksanakan
analisis rinci dari dampak penerapan
standar ini dan karenanya belum dapat
dikuantifikasi luas dari dampaknya.
However, the management have not yet
performed a detailed analysis of the impact
of the application of these standards and
hence have not yet quantified the extent of
the impact.
Standar dan interpretasi berikut akan diterapkan
oleh Perusahaan efektif 1 Januari 2015. Sampai
dengan tanggal penerbitan laporan keuangan,
dampak dari penerapan standar dan interpretasi
atas laporan keuangan tidak dapat diketahui
atau diestimasi secara wajar oleh manajemen.
The following standards and interpretations will
be adopted by the Company effective
January 1, 2015. As of the issuance date of the
financial statements, the effect of adoption of
these standards and interpretations on the
financial statements is not known or reasonably
estimable by management.









PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai
Aset
PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Penyajian
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen
Keuangan: Pengungkapan
PSAK
65,
Laporan
Keuangan
Konsolidasian
- 12 -







PSAK 4, (revised 2013), Separate Financial
Statements
PSAK 15 (revised 2013), Investments in
Associates and Joint Ventures
PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of
Assets
PSAK 50 (revised
2014), Financial
Instruments: Presentation
PSAK 55 (revised
2014), Financial
Instruments: Recognition and Measurement
PSAK 60 (revised
2014), Financial
Instruments: Disclosures
PSAK
65,
Consolidated
Financial
Statements
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)




3.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)


3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.


PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif
Melekat
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
c.
Statement of Compliance
The financial statements have been prepared in
accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting
Standards.
These
financial
statements are not intended to present the
financial position, financial performance and
cash flows in accordance with accounting
principles and reporting practices generally
accepted in other countries and jurisdictions.
b.
Dasar Penyusunan
PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other
Entities
PSAK 68, Fair Value Measurement
ISAK 26, Reassessment of Embedded
Derivatives
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali
untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual.
Mata uang penyajian yang digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Dolar Amerika Serikat (AS) dan laporan
keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the
statement of cash flows, are prepared under the
accrual basis of accounting. The presentation
currency used in the preparation of the financial
statements is US Dollar and the measurement
basis used is the historical cost, except for
certain accounts which are measured on the
bases described in the related accounting
policies.
Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows are prepared using
the direct method with classifications of cash
flows into operating, investing and financing
activities.
Transaksi
dan
Penjabaran
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Laporan
Pembukuan
Perusahaan
diselenggarakan
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (AS),
mata uang dari lingkungan ekonomi utama
dimana entitas beroperasi (mata uang
fungsionalnya).
Transaksi-transaksi selama
tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan dalam laba rugi tahun yang
bersangkutan. Pos non moneter diukur dalam
biaya historis dalam valuta asing yang tidak
dijabarkan kembali.
- 13 -
c.
Foreign
Currency
Translation
Transactions
and
The books of accounts of the Company are
maintained in US Dollar, the currency of the
primary economic environment in which the
entity operates (its functional currency).
Transactions during the year involving foreign
currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the transactions
are made. At reporting dates, monetary assets
and liabilities denominated in foreign currencies
are adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that dates. The resulting gains or
losses are credited or charged to current profit
or loss. Non-monetary items that are measured
in terms of historical cost in a foreign currency
are not retranslated.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
d.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
d.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan Perusahaan:
A related party is a person or entity that is
related to the Company (the reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika orang tersebut:
i. memiliki
pengendalian
pelapor;
pengendalian
bersama atas
ii. memiliki pengaruh
pelapor; atau
signifikan
atau
entitas
i. has control or joint control over the
reporting entity;
entitas
ii. has significant influence
reporting entity; or
iii. personil manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.
b.
A person or a close member of that
person's family is related to the reporting
entity if that person:
Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal
berikut:
over
the
iii. is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
b.
An entity is related to the reporting entity if
any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan
entitas anak berikutnya saling berelasi
dengan entitas lainnya).
i. The entity, and the reporting entity are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and
fellow subsidiary is related to the others).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama
yang
merupakan
anggota
suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a member of
a group of which the other entity is a
member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the
same third party.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an associate
of the third entity.
v. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas
pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of
either the reporting entity, or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity is itself a plan, the
sponsoring employers are also related to
the reporting entity.
vi. Entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (a).
- 14 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
e.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
(i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the
entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga
maupun tidak, diungkapkan pada laporan
keuangan.
All transactions with related parties, whether or
not made at similar terms and conditions as
those done with third parties, are disclosed in
the financial statements.
e.
Aset Keuangan
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan
dimana pembelian dan penjualan aset
keuangan
berdasarkan
kontrak
yang
mensyaratkan penyerahan aset keuangan
dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya
transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang
awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and
derecognized on trade date where the purchase
or sale of a financial asset is under a contract
whose terms require delivery of the financial
asset within the timeframe established by the
market concerned, and are initially measured at
fair value plus transaction costs, except for
those financial assets classified as at fair value
through profit or loss, which are initially
measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets are classified
as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas di bank, piutang pelanggan dan deposito
yang
dibatasi
penggunaannya
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan
dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash in banks, receivable from customers and
restricted time deposits that have fixed or
determinable payments that are not quoted in
an active market are classified as “loans and
receivables”. Loans and receivables are
measured at amortized cost using the effective
interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali piutang jangka
pendek dimana pengakuan bunga tidak
material.
Interest is recognized by applying the effective
interest method, except for short-term
receivables when the recognition of interest
would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan
metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga selama periode yang relevan. Suku
bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi penerimaan
atau pembayaran kas masa depan (mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan
premium dan diskonto lainnya) selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih
dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
instrument and of allocating interest income
over the relevant period. The effective interest
rate is the rate that exactly discounts estimated
future cash receipts or payments (including all
fees and points paid or received that form an
integral part of the effective interest rate,
transaction costs and other premiums or
discounts) through the expected life of the
financial instrument, or, where appropriate, a
shorter period to the net carrying amount on
initial recognition.
- 15 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga
efektif.
Income is recognized on an effective interest
basis.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator
penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan.
Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat
bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Financial assets are assessed for indicators of
impairment at each reporting date. Financial
assets are impaired where there is objective
evidence that, as a result of one or more events
that occurred after the initial recognition of the
financial asset, the estimated future cash flows
of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai
berikut:
Objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; atau

default or delinquency
principal payments; or

terdapat
kemungkinan
bahwa
pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will
enter
bankruptcy
or
financial
reorganisation.
in
interest
or
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti
piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan
secara individual akan dievaluasi penurunan
nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari
penurunan nilai portofolio piutang dapat
termasuk
pengalaman
Perusahaan
atas
tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan
keterlambatan penerimaan pembayaran piutang
dari rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi
nasional atau lokal yang berkorelasi dengan
gagal bayar atas piutang.
For certain categories of financial asset, such
as receivables, assets that are assessed not to
be impaired individually are, in addition,
assessed for impairment on a collective basis.
Objective evidence of impairment for a portfolio
of receivables could include the Company’s past
experience of collecting payments, an increase
in the number of delayed payments in the
portfolio past the average credit period, as well
as observable changes in national or local
economic conditions that correlate with default
on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi,
jumlah
kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost,
the amount of the impairment is the difference
between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows,
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate.
- 16 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut
dikurangi dengan kerugian penurunan nilai
secara langsung atas seluruh aset keuangan,
kecuali piutang yang jumlah tercatatnya
dikurangi melalui penggunaan akun cadangan
piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang
tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan
terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah
tercatat akun cadangan piutang diakui dalam
laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is
reduced by the impairment loss directly for all
financial assets with the exception of
receivables, where the carrying amount is
reduced through the use of an allowance
account. When a receivable is considered
uncollectible, it is written off against the
allowance account. Subsequent recoveries of
amounts previously written off are credited
against the allowance account. Changes in the
carrying amount of the allowance account are
recognized in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai
tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum adanya pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease
can be related objectively to an event occurring
after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
reversed through profit or loss to the extent that
the carrying amount of the investment at the
date the impairment is reversed does not
exceed what the amortized cost would have
been had the impairment not been recognized.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset
keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset berakhir,
atau Perusahaan mentransfer aset keuangan
dan secara substansial mentransfer seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak
mentransfer serta tidak memiliki secara
substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset
yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang
ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan
memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang
ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset
keuangan dan juga mengakui pinjaman yang
dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset
when, and only when, the contractual rights to
the cash flows from the asset expires, or when it
transfers the financial asset and substantially all
the risks and rewards of ownership of the asset
to another entity. If the Company neither
transfers nor retains substantially all the risks
and rewards of ownership and continues to
control the transferred asset, the Company
recognizes its retained interest in the asset and
an associated liability for amounts it may have
to pay. If the Company retains substantially all
the risks and rewards of ownership of a
transferred financial asset, the Company
continues to recognize the financial asset and
also recognizes a collateralised borrowing for
the proceeds received.
Dalam penghentian pengakuan aset keuangan
secara keseluruhan, selisih antara jumlah
tercatat aset dan jumlah pembayaran dan
piutang yang diterima dan keuntungan atau
kerugian kumulatif yang telah diakui dalam
pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi
dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the asset’s
carrying amount and the sum of the
consideration received and receivable and the
cumulative gain or loss that had been
recognized in other comprehensive income and
accumulated in equity is recognized in profit or
loss.
- 17 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Dalam penghentian pengakuan aset keuangan
terhadap satu bagian saja (misalnya ketika
Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli
kembali
bagian
aset
yang
ditransfer),
Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat
sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada
bagian yang tetap diakui berdasarkan
keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang
tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif
dari kedua bagian tersebut pada tanggal
transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui
dan jumlah dari pembayaran yang diterima
untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui
tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam
pendapatan komprehensif lain diakui pada laba
rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya
diakui
dalam
pendapatan
komprehensif lain dialokasikan pada bagian
yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan
pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif
kedua bagian tersebut.
f.
On derecognition of a financial asset other than
its entirety (e.g., when the Company retains an
option to repurchase part of a transferred
asset), the Company allocates the previous
carrying amount of the financial asset between
the part it continues to recognize under
continuing involvement, and the part it no longer
recognizes on the basis of the relative fair
values of those parts on the date of the transfer.
The difference between the carrying amount
allocated to the part that is no longer recognized
and the sum of the consideration received for
the part no longer recognized and any
cumulative gain or loss allocated to it that had
been recognized in other comprehensive
income is recognized in profit or loss. A
cumulative gain or loss that had been
recognized in other comprehensive income is
allocated between the part that continues to be
recognized and the part that is no longer
recognized on the basis of the relative fair
values of those parts.
f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan
definisi liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments
issued by the Company are classified according
to
the
substance
of
the
contractual
arrangements entered into and the definitions of
a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset Perusahaan
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil
penerimaan bersih setelah dikurangi biaya
penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that
evidences a residual interest in the assets of the
Company after deducting all of its liabilities.
Equity instruments are recorded at the proceeds
received, net of direct issuance costs.
Pembelian
kembali
instrumen
ekuitas
Perusahaan (saham treasuri) diakui dan
dikurangkan secara langsung dari
ekuitas.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
pembelian,
penjualan,
penerbitan
atau
pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan
tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Company’s own equity
instruments (treasury shares) is recognized and
deducted directly in equity. No gain or loss is
recognized in profit or loss on the purchase,
sale, issue or cancellation of the Company’s
own equity instruments.
- 18 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
g.
h.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities
amortized cost”.
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha,
pinjaman dari pemegang saham, utang sewa
pembiayaan, biaya yang masih harus dibayar,
dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya,
pada awalnya diukur pada nilai wajar setelah
dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade
payables, loans from a shareholder, obligation
under finance lease, accrued expenses, and
other current financial liabilities, initially
measured at fair value, net of transaction costs,
and subsequently measured at amortized cost
using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas
Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau
kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat
liabilitas
keuangan
yang
dihentikan
pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan
dan utang diakui dalam laba rugi.
The Company derecognizes financial liabilities
when, and only when, the Company’s
obligations are discharged, cancelled or they
expire. The difference between the carrying
amount of the financial liability derecognized
and the consideration paid and payable is
recognized in profit or loss.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan
g.
classified
as
“at
Netting of Financial Assets and Financial
Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,
The Company only offsets financial assets and
liabilities and present the net amount in the
statements of financial position where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently have a legal enforceable right to
set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto
atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan
liabilitasnya
secara
simultan.

intend either to settle on a net basis, or to
realize the asset and settle the liability
simultaneously.
h.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai
realisasi bersih merupakan estimasi harga jual
dari persediaan dikurangi seluruh biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk melakukan penjualan.
i.
are
Inventories are stated at cost or net realizable
value, whichever is lower. Cost is determined
using the weighted average method. Net
realizable value represents the estimated selling
price for inventories less all estimated costs of
completion and costs necessary to make the
sale.
i.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
- 19 -
Inventories
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
j.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
j.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
Property, Plant and Equipment - Direct
Aquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan
biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Property, plant and equipment held for use in
the production or supply of goods or services,
or for administrative purposes, are stated at
cost, less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya
perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the
cost of assets less residual values using the
straight-line method based on the estimated
useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor, peralatan dan
perabot kantor
20
8 - 12
5
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles, furniture and fixtures
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis yang sama
dengan aset yang dimiliki sendiri atau
disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara periode masa sewa dan umur
manfaatnya
Assets held under finance leases are
depreciated over their expected useful lives on
the same basis as owned assets or where
shorter, the term of the relevant lease.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan
metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun
dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi
tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and
depreciation method are reviewed at each year
end, with the effect of any changes in estimate
accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk
menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika
dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas dan
biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged
to profit or loss as incurred. Other costs incurred
subsequently to add to, replace part of, or
service an item of property, plant and
equipment, are recognized as asset if, and only
if it is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the entity
and the cost of the item can be measured
reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau
yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian
dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan
dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed
of, their carrying amounts are removed from the
accounts and any resulting gain or loss is
reflected in profit or loss.
- 20 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
k.
l.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
k.
Properti Investasi
Investment Property
Properti investasi adalah properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan
atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai atau keduanya.
Perusahaan mengukur properti investasi
setelah pengakuan awal dengan menggunakan
metode biaya.
Investment properties are properties (land or a
building - or part of a building - or both) held to
earn rentals or for capital appreciation or both.
The Company measures its investment property
subsequent to initial recognition using the cost
model.
Properti investasi diukur sebesar biaya
perolehan
setelah
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dan tidak disusutkan.
Investment properties are measured at cost less
accumulated depreciation and any accumulated
impairment lossess. Land is stated at cost and
is not depreciated.
Properti investasi yang dimiliki perusahaan
dikelompokkan dalam aset tidak lancar lainnya.
Investment property held by the Company is
classified in the other noncurrent assets.
Properti investasi dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika properti
investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa
depan yang diperkirakan dari pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi
ditentukan dari selisih antara hasil neto
pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui
dalam laba rugi pada periode terjadinya
penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognized upon
disposal or when the investment property is
permanently withdrawn from use and no future
economic benefits are expected from the
disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the property (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is
included in profit or loss in the period in which
the property is derecognized.
l.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Pada
setiap
akhir
periode
pelaporan,
Perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat
indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,
nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset
diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian
penurunan nilai (jika ada). Bila tidak
memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali atas suatu aset
individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas
atas aset.
At the end of each reporting period, the
Company reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is
any indication that those assets have suffered
an impairment loss. If any such indication
exists, the recoverable amount of the asset is
estimated in order to determine the extent of the
impairment loss (if any). Where it is not possible
to estimate the recoverable amount of an
individual asset, the Company estimates the
recoverable amount of the cash generating unit
to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakai.
Estimated recoverable amount is the higher of
fair value less cost to sell and value in use.
Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas
masa depan di diskontokan ke nilai kini
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
yang menggambarkan penilaian pasar kini dari
nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset
yang mana estimasi arus kas masa depan
belum disesuaikan.
In assessing value in use, the estimated future
cash flows are discounted to their present value
using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset for
which the estimates of future cash flows have
not been adjusted.
- 21 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
m.
n.
o.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang
dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit
penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai
yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan
nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a non-financial
asset (cash generating unit) is less than its
carrying amount, the carrying amount of the
asset (cash generating unit) is reduced to its
recoverable amount and an impairment loss is
recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset
keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial
assets is discussed in Note 3e.
m.
Sewa
Leases
Sewa
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substantial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa
lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut,
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases
whenever the terms of the lease transfer
substantially all the risks and rewards of
ownership to the lessee. All other leases are
classified as operating leases.
Sebagai Lessee
As lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal
masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak
atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada
lessor disajikan di dalam laporan posisi
keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially
recognized as assets of the Company at their
fair value at the inception of the lease or, if
lower, at the present value of the minimum
lease payments. The corresponding liability to
the lessor is included in the statements of
financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan
pengurangan dari kewajiban sewa sehingga
mencapai suatu tingkat bunga yang konstan
(tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen
dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between
finance charges and reduction of the lease
obligation so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of the liability.
Contingent rentals are recognized as expenses
in the periods in which they are incurred.
n.
Beban Tangguhan - Hak Atas Tanah
Deferred Charges – Landrights
Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada
saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan aset tanah pada
aset tetap dan properti investasi.
The legal cost of land rights upon acquisition of
the land is recognized as part of the cost of land
under property, plant and equipment and
investment property.
Biaya
pembaruan
atau
pengurusan
perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai
aset tak berwujud dan diamortisasi selama
periode hak atas tanah sebagaimana tercantum
dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana
yang lebih pendek.
The cost of renewal or extension of legal rights
on land is recognized as an intangible asset and
amortized over the period of land rights as
stated in the contract or economic life of the
asset, whichever is shorter.
o.
Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu,
kemungkinan besar Perusahaan diharuskan
menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
- 22 -
Provision
Provisions are recognized when the Company
has a present obligation (legal or constructive)
as a result of a past event, it is probable that the
Company will be required to settle the
obligation, and a reliable estimate can be made
of the amount of the obligation.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
p.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan
estimasi terbaik dari pertimbangan yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan, dengan
mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian
yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu
provisi diukur menggunakan arus kas yang
diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban
kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari
arus kas.
The amount recognized as a provision is the
best estimate of the consideration required to
settle the present obligation at the end of the
reporting period, taking into account the risks
and uncertainties surrounding the obligation.
Where a provision is measured using the cash
flows estimated to settle the present obligation,
its carrying amount is the present value of those
cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi
untuk penyelesaian provisi yang diharapkan
dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang
diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian
bahwa penggantian akan diterima dan jumlah
piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits
required to settle a provision are expected to be
recovered from a third party, a receivable is
recognized as an asset if it is virtually certain
that reimbursement will be received and the
amount of the receivable can be measured
reliably.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan
yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan
dikurangi dengan estimasi retur pelanggan,
rabat dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the
consideration received or receivable. Revenue
is reduced for estimated customer returns,
rebates and other similar allowances.
Penjualan barang
Sale of goods
Pendapatan dari penjualan barang diakui bila
seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sale of goods is recognized when
all of the following conditions are satisfied:

Perusahaan telah memindahkan risiko
dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli;

The Company has transferred to the buyer
the significant risks and rewards of
ownership of the goods;

Perusahaan tidak lagi melanjutkan
pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan
atas
barang
ataupun
melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual;

The Company retains neither continuing
managerial involvement to the degree
usually associated with ownership nor
effective control over the goods sold;

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur
dengan andal;

The amount of revenue can be measured
reliably;

Kemungkinan besar manfaat ekonomi
yang dihubungkan dengan transaksi akan
mengalir kepada Perusahaan; dan

It is probable that the economic benefits
associated with the transaction will flow to
the Company; and

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi
sehubungan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.

The cost incurred or to be incurred in
respect of the transaction can be
measured reliably.
Penghasilan bunga
Interest income
Penghasilan bunga diakru berdasarkan waktu
terjadinya dengan acuan jumlah pokok
terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest income is accrued on timely basis, by
reference to the principal outstanding and at the
applicable interest rate.
- 23 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
q.
r.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
q.
Imbalan Pasca Kerja Manfaat Pasti
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan
menyelenggarakan
program
imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua
karyawan tetapnya berdasarkan Undang
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak
terdapat pendanaan yang dibuat untuk program
imbalan pasti ini.
The Company established defined postemployment benefits for all its permanent
employees based on Labor Law No. 13/2003
(the “Labor Law”). No funding has been made
for this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan
metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih
besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti
diakui dengan metode garis lurus selama ratarata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung apabila imbalan tersebut
menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan
diakui sebagai beban dengan metode garis
lurus selama periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits
is determined using the Projected Unit Credit
Method. The accumulated unrecognized
actuarial gains and losses that exceed 10% of
the greater of the present value of the
Company’s defined benefit obligations are
recognized on a straight-line basis over the
expected average remaining working lives of
the participating employees. Past service cost is
recognized immediately to the extent that the
benefits are already vested, and otherwise is
recognized as expenses on a straight-line basis
over the average period until the benefits
become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan
pasca kerja di laporan posisi keuangan
merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti
disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian
aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu
yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the
statements of financial position represents the
present value of the defined benefit obligation,
as adjusted for unrecognized actuarial gains
and losses and unrecognized past service cost.
r.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam tahun yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan
dapat
dimanfaatkan
untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized
for the future tax consequences attributable to
differences between the financial statement
carrying amounts of existing assets and
liabilities and their respective tax bases.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for deductible temporary
differences to the extent that it is probable that
taxable income will be available in future periods
against which the deductible temporary differences
can be utilized.
- 24 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
s.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diekspektasikan berlaku dalam periode ketika
liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan
dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang
telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured
at the tax rates that are expected to apply in the
period in which the liability is settled or the
asset realized, based on the tax rates (and tax
laws) that have been enacted, or substantively
enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan
mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada
akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan
jumlah
tecatat
aset
dan
liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and
liabilities reflects the consequences that would
follow from the manner in which the Company
expects, at the end of the reporting period, to
recover or settle the carrying amount of their
assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji
ulang pada akhir periode pelaporan dan
dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan
besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah
yang
memadai
untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profits will be
available to allow all or part of the asset to be
recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus
ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama serta Perusahaan
bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas
pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset
when there is legally enforceable right to set off
current tax assets against current tax liabilities
and when they relate to income taxes levied by
the same taxation authority and the Company
intends to settle their current tax assets and
current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
beban atau penghasilan dalam laba atau rugi,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang
berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui,
diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan
komprehensif lain maupun secara langsung di
ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di
luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an
expense or income in profit or loss, except
when they relate to items that are recognized
outside of profit or loss (whether in other
comprehensive income or directly in equity), in
which case the tax is also recognized outside of
profit or loss.
s.
Laba Per Saham
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih yang diatribusikan kepada
pemegang saham dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun
yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by
dividing net income attributable to stockholders
of the Company by the weighted average
number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba bersih yang diatribusikan kepada
pemegang saham dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan
dengan dampak dari semua efek berpotensi
saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by
dividing net income attributable to stockholders
of the Company by the weighted average
number of shares outstanding as adjusted for
the effect of all dilutive potential ordinary
shares.
- 25 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
t.
4.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
t.
Informasi Segmen
Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan
laporan internal mengenai komponen dari
Perusahaan yang secara regular direview oleh
“pengambil keputusan operasional” dalam
rangka mengalokasikan sumber daya dan
menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis
of internal reports about components of the
Company that are regularly reviewed by the
chief operating decision maker in order to
allocate resources to the segments and to
assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari
entitas:
An operating segment is a component of an
entity:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana
memperoleh
pendapatan
dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan
dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama);
a) that engages in business activities from
which it may earn revenue and incur
expenses (including revenue and expenses
relating to the transaction with other
components of the same entity);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara
regular
oleh
pengambil
keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the segments
and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang
dapat dipisahkan.
c) for which discrete financial information is
available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil
keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya dan penillaian kinerja mereka
terfokus pada kategori dari setiap produk.
Information reported to the chief operating
decision maker for the purpose of resource
allocation and assessment of their performance
is more specifically focused on the category of
each product.
PERTIMBANGAN
KRITIS
AKUNTANSI
ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
DAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING
ESTIMATES
JUDGMENTS
AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan,
yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen
diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan
asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas
yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan
asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman
historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan.
Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi
tersebut.
In the application of the Company’s accounting
policies, which are described in Note 3, management
is required to make judgments, estimates and
assumptions about the carrying amounts of assets
and liabilities that are not readily apparent from other
sources. The estimates and associated assumptions
are based on historical experience and other factors
that are considered to be relevant. Actual results may
differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara
berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode terjadinya revisi estimasi jika revisi hanya
mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi
dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi
baik periode saat ini maupun masa depan.
The estimates and underlying assumptions are
reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognized in the period
which the estimate is revised if the revision affects
only that period, or in the period of the revision and
future periods if the revision affects both current and
future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi
Critical Judgments
Policies
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan
atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Company’s accounting
policies that have the most significant effects on the
amounts recognized in the financial statements:
- 26 -
in
Applying
Accounting
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha evaluasi individual
Allowance for impairment of trade receivables individual assessments
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang
diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal
tersebut,
Perusahaan
mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak
ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas
pelanggan
terhadap
jumlah
terutang
guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan. Cadangan spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
cadangan atas penurunan nilai piutang usaha. Nilai
tercatat dari piutang usaha Perusahaan diungkapkan
dalam Catatan 6.
The Company evaluates specific accounts where it
has information that certain customers are unable to
meet their financial obligations. In these cases, the
Company uses judgment, based on available facts
and circumstances, including but not limited to, the
length of its relationship with the customer and the
customer’s current credit status based on any
available third party credit reports and known market
factors, to record specific allowance for customers
against amounts due to reduce its receivable
amounts that the Company expects to collect. These
specific allowance are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amounts of
allowance for impairment of trade receivables. The
carrying amount of the Company’s trade receivables
are shown in Note 6.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber
estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other
key sources of estimation uncertainty at the end of
the reporting period, that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial year are discussed below:
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employee benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas
imbalan kerja Perusahaan bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil
aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10%
kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan
diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar
dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara
material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan
beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi
liabilitas imbalan kerja Perusahaan diungkapkan
dalam Catatan 15.
The determination of the Company’s obligations and
cost for pension and employee benefits liabilities is
dependent on its selection of certain assumptions
used by the independent actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include among
others, discount rates, annual salary increase rate,
annual employee turn-over rate, disability rate,
retirement age and mortality rate. Actual results that
differ from the Company’s assumptions in which
effects are more than 10% of the defined benefit
obligations are deferred and being amortized on a
straight-line basis over the expected average
remaining service years of the qualified employees.
While the Company believes that its assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in
the Company’s actual results or significant changes
in the Company’s assumptions may materially affect
its estimated liabilities for employee benefits and net
employee benefits expense. The carrying amount of
the Company’s estimated liabilities for employee
benefits are shown in Note 15.
- 27 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha evaluasi kolektif
Allowance for impairment of trade receivables collective assessments
Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti
obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual
atas piutang usaha. Baik yang nilainya signifikan
maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam
kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko
kredit yang serupa dan melakukan evaluasi kolektif
atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih
mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas
kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan
indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi
jumlah terutang.
The Company determines that no objective evidence
of impairment exists for individually assessed trade
receivables. Whether significant or not, it includes the
asset in a group of financial assets with similar credit
risk characteristics and collectively assesses them for
impairment. The characteristics chosen are relevant
to the estimation of future cash flows for groups of
such trade receivables by being indicative of the
customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha
yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis
untuk piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit
yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok
tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that
are collectively evaluated for impairment are
estimated on the basis of historical loss experience
for the trade receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal.
Significant judgment is involved in determining
provision for corporate income tax. There are certain
transactions and computation for which the ultimate
tax determination is uncertain during the ordinary
course of business.
Realisasi dari aset pajak tangguhan
Realizability of deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan
temporer dan akumulasi rugi fiskal dapat dikurangkan
sepanjang besar kemungkinan bahwa penghasilan
kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer dapat dikurangkan tersebut dapat
dimanfaatkan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai
tercatat neto atas aset pajak tangguhan-neto
Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 23.
Deferred tax assets are recognized for all deductible
temporary differences and tax losses carried forward
to the extent that it is probable that taxable profit will
be available against which the deductible temporary
difference can be utilized. Significant management
estimates are required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized, based
upon the likely timing and the level of future taxable
profits together with future tax planning strategies.
The carrying amount of the Company’s deferred tax
assets-net are shown in Note 23.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau
Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi jumlah
terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai
pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi
penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar
yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan
yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an
asset or Cash Generating Unit’s (CGU) exceeds its
recoverable amount, which is the higher of its fair
value less costs to sell and its value in use. The fair
value less costs to sell calculation is based on
available data from binding sales transactions in an
arm’s length transaction of similar assets or
observable market prices less incremental costs for
disposing the asset.
- 28 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas
masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset.
In assessing the value in use, the estimated net
future cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the specific risks to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir,
jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut,
Perusahaan menggunakan model penilaian yang
sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.
Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan
penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang
tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada
model arus kas yang didiskontokan.
In determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model is used to determine
the fair value of the assets. These calculations are
corroborated by valuation multiples or other available
fair value indicators. The value in use calculation is
based on a discounted cash flow model.
Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas
restrukturisasi yang belum ada perikatannya dengan
Perusahaan atau investasi signifikan di masa depan
yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji.
Jumlah terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat
diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang
didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk
masa depan yang diharapkan dan tingkat
pertumbuhan
yang
digunakan
untuk
tujuan
ekstrapolasi, dimana asumsi utama yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan UPK.
The future cash flow projection does not include
restructuring activities that the Company is not yet
committed to or significant future investments that will
enhance the asset’s performance of the CGU being
tested. The recoverable amount is most sensitive to
the discount rate used for the discounted cash flow
model as well as the expected future cash inflows
and the growth rate used for extrapolation purposes,
which are the key assumptions used to determine the
recoverable amount for the different CGU.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial
atas aset tetap dan aset tidak lancar lainnya yang
disajikan pada laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2014 and 2013. Nilai tercatat neto aset
tetap dan aset tidak lancar diungkapkan dalam
Catatan 9 dan 10.
Management believes that there is no indication of
potential impairment in values of property, plant and
equipment and other noncurrent assets presented in
the statements of financial position as of
December 31, 2014 and 2013. The net carrying
amounts of property, plant and equipment and other
noncurrent assets are shown in Notes 9 and 10.
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Allowance for decline in value of inventories
Perusahaan membuat penyisihan penurunan nilai
persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang
digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi
yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan
penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar,
namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan
berdampak material terhadap penyisihan penurunan
nilai persediaan, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat
persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
The Company provides allowance for decline in value
of inventories based on estimated future usage of
such inventories. While it is believed that the
assumptions used in the estimation of the allowance
for decline in value of inventories are appropriate and
reasonable, significant changes in these assumptions
may materially affect the assessment of the
allowance for decline in value of inventories, which
ultimately will impact the result of the Company’s
operations. The carrying amount of inventories is
disclosed in Note 7.
- 29 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
5.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
Estimated useful lives of property, plant and
equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan
berdasarkan
kegunaan
yang
diharapkan dari
penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan
berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman
atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview
secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan,
keusangan teknis dan komersial, hukum atau
keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun
terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa
mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya
yang diakibatkan karena perubahan faktor yang
disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company’s
property, plant and equipment are estimated based
on the period over which the asset is expected to be
available for use. Such estimation is based on
internal technical evaluation and experience with
similar assets. The estimated useful life of each asset
is reviewed periodically and updated if expectations
differ from previous estimates due to physical wear
and tear, technical or commercial obsolescence and
legal or other limits on the use of the asset. It is
possible, however, that future results of operations
could be materially affected by changes in the
amounts and timing of recorded expenses brought
about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat
mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui
dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of
property, plant and equipment would affect the
recorded depreciation expense and the carrying
amounts of property, plant and equipment.
Nilai tercatat
Catatan 9.
The carrying amounts of property,
equipment are disclosed in Note 9.
aset
tetap
diungkapkan
dalam
5.
KAS DAN BANK
31 Desember/
December 31,
2013
1.868
5.331
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Cabang Jakarta
Dolar AS
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Cabang Jakarta
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Euro
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Cabang Jakarta
Jumlah
Cash on hand
38.838
32.863
29.859
15.976
13.236
9.552
11.608
14.220
5.669
23.264
2.190
34.151
Cash in banks - third parties
Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Jakarta branch
405.742
12.632
85.315
15.764
US Dollar
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Jakarta branch
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
854.739
258.396
38.698
34.497
Yen
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Cabang Jakarta
and
CASH ON HAND AND IN BANKS
31 Desember/
December 31,
2014
Kas
plant
Yen
116
1.321.276
- 30 -
148
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Jakarta branch
188
Euro
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., Jakarta branch
623.584
Total
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
6.
6.
PIUTANG USAHA
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Pihak ketiga
Rupiah
Dolar AS
40.208
2.860.449
46.024
3.381.244
Jumlah
2.900.657
3.427.268
811.797
303.140
3.712.454
3.730.408
Pihak berelasi (Catatan 25)
Dolar AS
Jumlah
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Third parties
Rupiah
US Dollar
Total
Related parties (Note 25)
US Dollar
Total
The aging analysis of trade receivables are as
follows:
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai
Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai:
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 bulan - 1 tahun
1.252.806
5.420
1.537.676
20.775
8.683
1 - 3 months
3 - 6 months
6 months - 1 year
Jumlah piutang usaha bersih
3.712.454
3.730.408
Net trade receivables
2.454.228
2.163.274
Neither past due nor impaired
Past due but not impaired:
Piutang usaha yang belum jatuh tempo maupun yang
tidak mengalami penurunan nilai memiliki tingkat
kredit yang baik berdasarkan evaluasi atas transaksi
sebelumnya dengan pelanggan tersebut.
Accounts receivable that are neither past due nor
impaired have good credit ratings based on the
evaluation
of
past
transactions
with
the
corresponding outstanding customers.
Mutasi cadangan
sebagai berikut:
Movement in allowance for impairment in value are
as follows:
atas
penurunan
nilai
adalah
2014
Saldo awal tahun
Pemulihan cadangan selama tahun berjalan
-
Saldo akhir tahun
-
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan
cadangan atas penurunan nilai pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013. Piutang usaha tidak
digunakan sebagai jaminan, tidak dikenakan bunga
dan umumnya dikenakan syarat pembayaran
30 sampai 60 hari.
- 31 -
2013
1.302
(1.302)
-
Balance at beginning of year
Reversal of allowance during the year
Balance at end of year
Based on the results of review for impairment at the
end of the year, the Company's management is of the
opinion that no allowance for impairment in value is
necessary as of December 31, 2014 and 2013. Trade
receivables are not pledged as collateral, noninterest bearing and generally have credit terms
ranging from 30 to 60 days.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
7.
7.
PERSEDIAAN
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Persediaan dalam perjalanan
Bahan pembantu dan suku cadang
504.477
2.160.150
577.286
440.346
1.035.213
482.880
1.841.660
742.464
398.789
955.758
Finished goods
Work in process
Raw materials
Inventory in transit
Supplies and spare parts
Jumlah
4.717.472
4.421.551
Total
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Persediaan - bersih
Mutasi penyisihan penurunan nilai
persediaan
Saldo awal
Penambahan
Saldo akhir
8.
INVENTORIES
(132.117)
4.585.355
(132.117)
Allowance for decline in
value of inventory
4.289.434
132.117
-
132.117
132.117
132.117
Changes in the allowance for decline
in value of inventory are as follows:
Beginning balance
Addition
Ending balance
Jumlah penurunan nilai barang jadi yang langsung
dibebankan dalam tahun 2014 dan 2013 masingmasing sebesar AS$ 18.876 dan AS$ 74.409.
Total finished goods directly written-off in 2014 and
2013 amounted to US$ 18,876 and US$ 74,409,
respectively.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
penyisihan
penurunan
nilai
persediaan
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah cukup.
Management believes that the allowance for decline
in value of inventories as of December 31, 2014 and
2013 are adequate.
Perusahaan mengasuransikan persediaannya atas
kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan
sebab lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar
AS$ 3.623.000 pada tahun 2014 dan AS$ 3.623.000
dan Rp 30.600.000.000 pada tahun 2013. Asuransi
ini berakhir pada 31 Desember 2014 dan telah
diperpanjang hingga 31 Desember 2015. Manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
atas risiko tersebut. Persediaan tidak digunakan
sebagai jaminan.
4 The Company had insured its inventories against
losses from fire and other risks under blanket policies
d with a total coverage of US$ 3,623,000 in 2014, and
US$ 3,623,000 and Rp 30,600,000,000 in 2013. This
coverage has ended by December 31, 2014 and has
been extended until December 31, 2015. The
Company's management believes that such
insurance coverage is adequate to cover any
possible of losses from the said risks. Inventories are
not pledged as collateral.
8.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
PREPAID TAXES
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Pajak penghasilan - Pasal 28A
2014
2013
2012
Pajak pertambahan nilai
131.441
117.538
126.827
119.958
58.783
-
Income tax - Article 28A
2014
2013
2012
Value added tax
Jumlah
375.806
178.741
Total
- 32 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
9.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) tanggal 24 April 2014, Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) menyetujui klaim pengembalian pajak
penghasilan pasal 22 tahun pajak 2012 sebesar
Rp 716.508.000 (atau setara dengan AS$ 58.783).
Pengembalian pajak tersebut diterima oleh Perusahaan
pada bulan Mei 2014 sebesar Rp 716.508.000 (atau
setara dengan AS$ 62.132). Perusahaan telah
menyetujui surat ketetapan pajak tersebut.
Based on the Tax Overpayment Assessment Letter
(SKPLB) dated April 24, 2014, the Directorate General of
Taxes (DGT) approved the tax claim for fiscal year 2012
income tax article 22 refund amounting to
Rp 716,508,000 (or equivalent to US$ 58,783). The tax
refund amounting to Rp 716,508,000 (or equivalent to
US$ 62,132) was received in May 2014. The Company
has accepted the said tax assessment letter.
Berdasarkan SKPLB tanggal 18 April 2013, DJP
menyetujui klaim pengembalian pajak penghasilan pasal
22 tahun pajak 2011 sebesar Rp 1.853.947.557 (atau
setara dengan AS$ 191.721). Pengembalian pajak
tersebut diterima oleh Perusahaan pada bulan Mei 2013
sebesar Rp 1.741.611.915 (atau setara dengan
AS$ 179.141), setelah dikurangi utang atas PPN tahun
2011 sebesar Rp 112.335.642 (atau setara dengan
AS$ 11.555), sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak
kurang bayar (SKPKB) tanggal 6 Mei 2013. Perusahaan
telah menyetujui seluruh surat ketetapan pajak tersebut.
Based on the SKPLB dated April 18, 2013, DGT
approved the tax claim for fiscal year 2011 income tax
article 22 refund amounting to Rp 1,853,947,557 (or
equivalent to US$ 191,721). The tax refund amounting to
Rp 1,741,611,915 (or equivalent to US$ 179,141) was
received in May 2013, net of underpayment of 2011 VAT
amounting to Rp 112,335,642 (or equivalent to
US$ 11,555) as stated in the Tax Underpayment
Assessment Letter (SKPKB) dated May 6, 2013. The
Company has accepted the said tax assessment letters.
9.
ASET TETAP
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perabot kantor
1 Januari/
January 1,
2014
5.675.623
13.802.945
15.469.027
444.594
727.615
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
60.806
Jumlah biaya perolehan
36.180.610
Penambahan/
Additions
1.399.149
5.334
1.404.483
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Pengurangan/
Deductions
(331.688)
(102.123)
(433.811)
31 Desember/
December 31,
2014
5.675.623
13.802.945
16.536.488
342.471
732.949
60.806
37.151.282
At Cost
Direct ownership
Land
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furnitures and fixtures
Assets under finance lease
Motor vehicles
Total Cost
Akumulasi Penyusutan dan
Kerugian Penurunan Nilai
Accumulated Depreciation
and Impairment Losses
Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perabot kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah akumulasi penyusutan
13.611.537
9.413.082
401.533
723.270
64.931
391.299
11.111
2.019
28.582
11.647
24.178.004
481.007
Akumulasi penurunan nilai
Mesin dan peralatan
3.320.331
Jumlah tercatat
8.682.275
-
- 33 -
(276.242)
(102.124)
-
-
13.676.468
9.528.139
310.520
725.289
40.229
Direct ownership
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furnitures and fixtures
Assets under finance lease
Motor vehicles
(378.366)
24.280.645
Total accumulated depreciation
(55.445)
3.264.886
Accumulated impairment losses
Machinery and equipment
9.605.751
Net carrying value
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Biaya Perolehan
1 Januari/
January 1,
2013
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perabot kantor
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Penambahan/
Additions
5.675.623
13.802.945
13.857.291
441.353
727.615
1.677.186
44.655
-
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
32.344
28.462
Jumlah biaya perolehan
34.537.171
1.750.303
Pengurangan/
Deductions
(65.450)
(41.414)
-
-
31 Desember/
December 31,
2013
5.675.623
13.802.945
15.469.027
444.594
727.615
60.806
(106.864)
36.180.610
At Cost
Direct ownership
Land
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furnitures and fixtures
Assets under finance lease
Motor vehicles
Total Cost
Akumulasi Penyusutan dan
Kerugian Penurunan Nilai
Accumulated Depreciation
and Impairment Losses
Akumulasi penyusutan:
Accumulated depreciation
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perabot kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah akumulasi penyusutan
13.525.979
9.132.559
434.813
721.340
85.558
342.437
8.134
1.930
18.793
9.789
23.833.484
447.848
Akumulasi penurunan nilai
Mesin dan peralatan
3.323.867
Jumlah tercatat
7.379.820
-
Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap
adalah sebagai berikut:
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penurunan nilai
Mesin dan peralatan
Nilai bersih aset tetap yang dijual/
dihapuskan
Hasil penjualan aset tetap
Keuntungan penjualan/penghapusan
aset tetap (Catatan 20)
-
13.611.537
9.413.082
401.533
723.270
28.582
Direct ownership
Buildings and infrastructure
Machinery and equipment
Motor vehicles
Furnitures and fixtures
Assets under finance lease
Motor vehicles
(103.328)
24.178.004
Total accumulated depreciation
(3.536)
3.320.331
Accumulated impairment losses
Machinery and equipment
8.682.275
Net carrying value
The calculation of gain on sale of property, plant and
equipment are as follows:
2014
Biaya perolehan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
(61.914)
(41.414)
-
2013
331.688
102.123
65.450
41.414
433.811
106.864
(276.242)
(102.124)
(61.914)
(41.414)
(378.366)
(103.328)
(55.445)
(3.536)
-
53.322
22.610
53.322
22.610
- 34 -
Costs:
Machineries and equipment
Motor vehicles
Total
Accumulated depreciation:
Machineries and equipment
Motor vehicles
Total
Accumulated impairment
losses
Machineries and equipment
Net carrying amount of property,
plant and equipment sold/written-off
Proceeds from sale of property, plant
and equipment
Gain on sale/write-off of property,
plant and equipment (Note 20)
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Akumulasi penurunan nilai aset tetap merupakan
kerugian atas penurunan nilai mesin-mesin pabrik
sebesar AS$ 3.323.867, sesuai dengan laporan
perusahaan penilai independen, PT Karmindo
Approkon tanggal 26 Juli 2004. Pada tahun 2014 dan
2013, terdapat pengurangan atas saldo penurunan nilai
aset tetap masing-masing sebesar AS$ 55.445 dan
AS$ 3.536, sehubungan dengan penjualan mesin
pabrik yang sebelumnya telah mencatat kerugian
penurunan nilai.
Accumulated impairment losses of property, plant
and equipment consists of impairment in value of
machinery of US$ 3,323,867, based on an
independent appraisal report of PT Karmindo
Approkon dated July 26, 2004. In 2014 and 2013,
there is a deduction of impairment in value of
property, plant and equipment balance amounting to
US$ 55,445 and US$ 3,536, respectively, in relation
with sale of machinery which have been initially
impaired.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa
ada penurunan potensial lebih lanjut atas
tercatat aset tetap dan oleh karena itu,
diperlukan tambahan penurunan nilai aset
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
tidak
nilai
tidak
pada
The Company’s management believes that there is
no further potential impairment in values of property,
plant and equipment, and therefore, no additional
write-down for impairment in asset values is
necessary as of December 31, 2014 and 2013.
Jumlah beban penyusutan sebesar AS$ 481.007
pada tahun 2014 dan AS$ 447.848 pada tahun 2013
dibebankan pada biaya produksi (Catatan 19).
The total amount of depreciation expense of
US$ 481,007 in 2014 and US$ 447,848 in 2013 was
charged to manufacturing costs (Note 19).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan mengasuransikan aset tetapnya, kecuali
tanah, atas kerugian yang mungkin timbul dari
kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah
perlindungan masing-masing sebesar AS$ 27.206.169
dan AS$ 27.166.900. Manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
risiko tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
insured its property, plant and equipment, except
land, against losses from fire and other risks under
blanket policies with a total coverage of
US$ 27,206,169 and US$ 27,166,900, respectively.
The Company's management believes that insurance
coverage is adequate to cover possible losses from
the said risks.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang
terletak di Bogor dengan hak legal berupa Hak Guna
Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan
jatuh tempo antara tahun 2015 – 2022. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
The Company owns several parcels of land located in
Bogor with Building Use Right (Hak Guna Bangunan
or HGB) for a period of 20 years until 2015 to 2022.
Management believes that there will be no difficulty in
the extension of the landrights since all the land were
acquired legally and supported by sufficient evidence
of ownership.
Biaya perolehan dari setiap aset tetap yang telah
disusutkan penuh dan masih digunakan dalam
operasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
masing - masing sebesar AS$ 24.328.955 dan
AS$ 24.244.127.
Cost of all property, plant and equipment that are fully
depreciated and are still being used in operations as
of December 31, 2014 and 2013 amounted to
US$ 24,328,955 and US$ 24,244,127, respectively.
Pada tanggal 15 Juni 2013 Perusahaan mengadakan
perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan
PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu
4 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2017.
Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset
sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
As of June 15, 2013, the Company entered into
finance lease commitments with PT Astra Sedaya
Finance covering motor vehicles, for a period of 4
years up to 2017. The Company has the option to
purchase the leased assets at the end of the lease
term.
Pada tanggal 20 Mei 2010 Perusahaan mengadakan
perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan
PT CIMB Niaga Auto Finance, dengan jangka waktu
4 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2014.
Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset
sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
As of May 20, 2010, the Company entered into
finance lease commitments with PT CIMB Niaga Auto
Finance covering motor vehicles, for a period of
4 years up to 2014. The Company has the option to
purchase the leased assets at the end of the lease
term.
- 35 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Dalam bulan Desember 2009, Perusahaan memiliki
perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan
PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu
5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2014.
Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset
sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
In December 2009, the Company has finance lease
commitments with PT Astra Sedaya Finance covering
motor vehicles, for a period of 5 years up to 2014.
The Company has the option to purchase the leased
assets at the end of the lease term
Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga
yang berkisar antara 12%-20% per tahun.
The aforementioned lease commitments
interests ranging from 12% to 20% per annum.
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan
datang dan nilai kininya berdasarkan perjanjian sewa
pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut:
Future minimum payments and the present value
under the lease agreement as of December 31, 2014
and 2013 are as follows:
bear
2014
2013
Pembayaran
Nilai kini
Pembayaran
Nilai kini
sewa minimum
pembayaran
sewa minimum
pembayaran
dimasa yang
sewa minimum/
dimasa yang
sewa minimum/
akan datang/
Present value
akan datang/
Present value
Future minimum of minimum lease Future minimum of minimum lease
lease payments
payments
lease payments
payments
10.
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai
lima tahun
6.052
4.735
10.660
8.401
8.573
7.811
14.926
12.804
Jumlah pembayaran minimum
Dikurangi biaya keuangan
14.625
(2.079)
12.546
25.586
(4.381)
Nilai kini pembayaran
sewa minimum
12.546
12.546
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA DAN
ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
21.205
10.
Aset keuangan tidak lancar Iainnya
21.205
21.205
Not later than one year
Later than one year
but not later than five years
Total minimum lease payments
Less finance cost
Present value of minimum
lease payments
OTHER NONCURRENT FINANCIAL ASSETS AND
OTHER NONCURRENT ASSETS
Other noncurrent financial assets
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Dalam Rupiah
Dalam Dolar AS
Uang jaminan
47.749
212.500
106.170
48.733
212.500
108.356
Restricted time deposit
In Rupiah
In US Dollar
Security deposit
Jumlah
366.419
369.589
Total
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
merupakan deposito dalam Rupiah dan Dolar AS
yang ditempatkan di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd., Cabang Jakarta dan digunakan sebagai jaminan
atas pembayaran pembelian gas dari PT Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk.
Restricted time deposits represent deposits in Rupiah
and US Dollar which were placed with Bank of
Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch and used
as a guarantee for payment on purchase of gas from
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 untuk rekening Rupiah
masing-masing berkisar 2,34%-4,75% dan 2,34%3,10%, dan untuk rekening Dolar AS masing-masing
berkisar 0,10% dan 0,10%-0,20%.
The annual interest rates of the restricted time
deposits as of December 31, 2014 and 2013 for
Rupiah account ranges from 2.34%-4.75% and
2.34%-3.10%, respectively, and for US Dollar
account ranges from 0.10% and 0.10%-0.20%,
respectively.
- 36 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Aset tidak lancar lainnya
11.
Other noncurrent assets
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Tanah yang tidak digunakan dalam usaha
Uang muka
Lain-lain
319.316
14.773
28.473
319.316
4.300
29.659
Land not used in operations
Advances
Others
Jumlah
362.562
353.275
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Nilai Jual
Objek Pajak atas tanah Perusahaan yang tidak
digunakan dalam usaha masing-masing sebesar
Rp 46.466.702.000 dan Rp 18.150.864.000 atau
setara
dengan
masing-masing
sebesar
AS$ 3.735.265 dan AS$ 1.489.118
As of December 31, 2014 and 2013, the Sales Value
of Tax Object of the Company’s land not used in
operations is amounting to Rp 46,466,702,000 and
Rp 18,150,864,000, respectively, or equivalent to
US$ 3,735,265 and US$ 1,489,118, respectively.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini
diterbitkan, Perusahaan sedang dalam proses untuk
mendapatkan perpanjangan sertifikat Hak Guna
Bangunan (HGB) atas sebagian tanah yang tidak
2
digunakan dalam usaha, dengan luas 46.177 m .
Sertifikat HGB ini telah berakhir pada 27 Maret 2014.
Until the issuance date of the financial statements,
the Company is in the process of obtaining the
extension of Land Use Right (HGB) certificate of
some parcels of land not used in operations with area
2
of 46,177 m . HGB certificate of this land expired in
March 27, 2014.
11.
UTANG USAHA
TRADE PAYABLES
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
1.574.123
1.528.123
541.303
197.747
65.518
389.714
181.108
3.732
804.568
574.554
2.378.691
2.102.677
Pihak berelasi (Catatan 25)
Dolar AS
Pihak ketiga
Dolar AS
Rupiah
Yen Jepang
Jumlah
Jumlah
Related party (Note 25)
US Dollar
Third parties
US Dollar
Rupiah
Japanese Yen
Total
Total
The aging analysis of the Company’s trade payables
is as follows:
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
2.377.094
1.458.907
781
816
641.798
392
1.580
Jumlah
2.378.691
2.102.677
-
- 37 -
Not yet due
Overdue:
1 - 3 months
3 - 6 months
6 - 12 months
Total
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada
jaminan yang diberikan oleh Perusahaan kepada
pihak lain terkait utang usaha ini. Utang usaha tidak
dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya
mempunyai syarat pembayaran antara 30 hari
sampai dengan 120 hari.
12.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
did not provide any guarantee to other parties with
regards to these trade payable. Trade payables are
unsecured, non-interest bearing and generally with
30 days to 120 days terms of payment.
12.
PINJAMAN DARI PEMEGANG SAHAM
Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dari
pemegang saham, Unitika Limited, Jepang untuk
modal kerja dengan mutasi saldo pinjaman sebagai
berikut:
LOANS FROM A SHAREHOLDER
This account represents non-interest bearing loans
obtained from a shareholder, Unitika Limited, Japan
for working capital purposes with movements in the
loan balance are as follows:
Nilai pinjaman
Nilai pinjaman
dalam Dolar AS/ dalam Yen Jepang/
Loan value in
Loan value in
US Dollar
Japanese Yen
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
23.053.562
9.010.905
Jumlah /
Total
32.064.467
Balance as of January 1, 2013
Mutasi selama tahun 2013:
Penambahan
Pelunasan
Konversi dari JPY ke USD
Pengaruh perubahan kurs
valuta asing
(1.057.472)
-
(1.057.472)
Movement during 2013:
Additions
Repayment
Conversion from JPY to USD
Effect of changes in foreign
exchange rates
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
31.644.995
-
31.644.995
Balance as of December 31, 2013
Mutasi selama tahun 2014:
Penambahan
Pelunasan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
1.020.000
(382.000)
9.010.905
1.470.000
(382.000)
32.732.995
(9.010.905)
-
1.020.000
(382.000)
-
1.470.000
(382.000)
32.732.995
Movement during 2014:
Additions
Repayment
Balance as of December 31, 2014
Sejak tanggal 30 September 2013, sesuai dengan
perubahan perjanjian pinjaman dari pemegang saham,
pinjaman dalam Yen Jepang sebesar Yen 778.203.521
telah dikonversi menjadi pinjaman dalam Dolar AS
sebesar AS$ 7.953.433,64 dengan menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada Telegraphic Transfer Middle
Rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal 30 September 2013.
Starting September 30, 2013, based on amendment
to the loan agreement from a shareholder, the
Japanese Yen loan amounting to Yen 778,203,521
was converted into US Dollar loan amounting to
US$ 7,953,433.64 by using the exchange rate
applied at the Telegraphic Transfer Middle Rate
issued by the Central Bank of the Republic of
Indonesia on September 30, 2013.
Perjanjian pinjaman dari pemegang saham berisi
beberapa pembatasan antara lain, melakukan
pengumuman atau pembayaran dividen, melakukan
perubahan yang signifikan atas bisnis Perusahaan,
menjual atau menghapus seluruh atau sebagian besar
aset Perusahaan dan menjaminkan atau menggadaikan
seluruh atau bagian dari aset Perusahaan.
The loan agreement contains certain covenants
limiting, among others, the declaration, or payment of
any dividend, any substantial alteration in the nature
of its business, transfer or disposal of all or
substantial part of its assets and assigning pledge,
lien or other encumbrance on the whole or any part of
its property or assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan telah mematuhi semua syarat-syarat
pinjaman.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
has complied with all loan covenants.
- 38 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
13.
13.
UTANG PAJAK
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
20.148
1.542
16.497
2.579
42.182
Income taxes
Article 21
Article 23
Value added tax
21.690
61.258
Total
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pajak pertambahan nilai
-
Jumlah
14.
14.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN
LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK
LAINNYA
Beban akrual terdiri dari:
Pihak ketiga:
Listrik
Bahan bakar gas alam
Komisi
Lain-lain (masing-masing di bawah
AS$ 50.000)
Jumlah
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
259.145
132.171
64.683
177.657
114.737
59.473
102.032
162.480
558.031
514.347
Third parties:
Electricity
Natural fuel gas
Commissions
Others (each below
US$ 50,000)
Total
Other current financial liabilities consist of:
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
91.349
87.293
13.172
15.143
104.521
102.436
Pihak ketiga:
Klaim pelanggan
Lain-lain (masing-masing di bawah
AS$ 50.000)
15.
ACCRUED EXPENSES AND OTHER CURRENT
FINANCIAL LIABILITIES
Accrued expenses consist of:
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya terdiri dari:
Jumlah
TAXES PAYABLE
15.
LIABILITAS IMBALAN KERJA
Third parties:
Customers claim
Others (each below
US$ 50,000)
Total
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits liabilities
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 merupakan biaya yang
masih harus dibayar atas bonus untuk karyawan
masing-masing
sebesar
AS$
188.249
dan
AS$ 110.647.
Short-term employee benefits liability as of
December 31, 2014 and 2013 represents accrued
expenses for employee bonus amounting to
US$ 188,249 and US$ 110,647, respectively.
- 39 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits liabilities
Perusahaan memberikan imbalan paska kerja
manfaat pasti yang tidak didanai untuk seluruh
karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Liabilitas
imbalan kerja karyawan tersebut ditentukan sesuai
dengan persyaratan Undang-undang No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
The Company has an unfunded defined benefit
retirement plan covering all of its eligible permanent
employees. The liabilities for employee benefits were
determined in accordance with the requirements of
Labor Law No. 13 Year 2003.
Beban imbalan kerja karyawan - neto (yang
dialokasikan antara beban pokok penjualan dan
beban umum dan administrasi) adalah sebagai
berikut:
Net employee benefits expense (as allocated
between cost of goods sold and general and
administrative expenses) are as follow:
2014
2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi biaya jasa lalu - imbalan yang
belum menjadi hak
Keuntungan aktuarial bersih
161.604
189.490
122.946
203.451
100.947
(510)
114.789
-
Current service cost
Interest cost
Amortization of past service cost
non-vested benefits
Net actuarial gain
Beban imbalan kerja
451.531
441.186
Employee benefits expense
Kewajiban
imbalan
pasca
kerja
Perusahaan
sehubungan dengan kewajiban imbalan paska kerja
yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah
sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan kerja
tidak didanai
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang
belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak
Jumlah
The amounts included in the statement of financial
position arising from the Company’s obligation in respect
of these post-employment benefit are as follows:
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
2.832.514
2.099.507
(459.549)
(130.118)
2.242.847
Perubahan pada nilai kini kewajiban imbalan kerja
adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2014
217.203
(231.223)
2.085.487
Unfunded present value of benefits
obligation
Unrecognized actuarial gain (loss)
Non-vested past service cost
Total
Changes in present value of the defined benefit
obligation were as follows:
31 Desember/
December 31,
2013
Saldo awal nilai kini liabilitas
manfaat pasti
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuarial
Pembayaran manfaat
Untung selisih kurs atas mata uang asing
2.099.507
161.604
189.490
703.287
(242.770)
(78.604)
2.498.762
122.946
203.451
(91.213)
(98.566)
(535.873)
Beginning balance of present value
of unfunded obligations
Current service cost
Interest cost
Actuarial (gain) losses
Benefits paid
Foreign exchange gain
Saldo akhir nilai kini liabilitas
manfaat pasti
2.832.514
2.099.507
Ending balance of present value
defined benefit obligation
- 40 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan
kerja karyawan sesuai dengan Laporan Aktuaria
Independen PT Binaputera Jaga Hikmah, dengan
tanggal 20 Pebruari 2014 dan tanggal 1 Maret 2013.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam laporan
tersebut untuk tahun 2014 dan 2013 antara lain
adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
made a provision for employee benefits based on the
independent actuarial report of PT Binaputera Jaga
Hikmah dated February 20, 2014 and dated March 1,
2013, respectively. The key assumptions, among
others, used in 2014 and 2013, for the said report are
as follows:
2014
Usia pensiun
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel kematian
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
16.
:
:
:
:
:
:
2013
55 tahun/years
8.26% per tahun/per annum
9.00% per tahun/per annum
TMI - 2011
10% dari/of TMI - 2011
18 - 29 tahun/years = 10%
30 - 39 tahun/years = 5%
40 - 44 tahun/years = 3%
45 - 49 tahun/years = 2%
50 - 54 tahun/years = 1%
≥ 55 tahun/years = 0%
16.
MODAL SAHAM
Susunan
pemegang
saham
pada
tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan catatan
PT EDI Indonesia, biro administrasi efek, adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
55 tahun/years
8.88% per tahun/per annum
9.00% per tahun/per annum
TMI - 2011
10% dari/of TMI - 2011
18 - 29 tahun/years = 10%
30 - 39 tahun/years = 5%
40 - 44 tahun/years = 3%
45 - 49 tahun/years = 2%
50 - 54 tahun/years = 1%
≥ 55 tahun/years = 0%
:
:
:
:
:
:
Retirement age
Discount rate
Salary increase
Mortality table
Disability rate
Withdrawal rate
SHARE CAPITAL
The details of share ownership as of December 31,
2014 and 2013 based on records maintained by
PT EDI Indonesia, the share administration agency,
are as follows:
2014
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/
Shares Issued and Fully Paid
Persentase
Pemilikan/
Jumlah
Jumlah
Jumlah Saham
Percentage of
(Dalam Rp)/
(Dalam Dolar AS)/
Number of Shares
Ownership
Total (In Rp)
Total (In US Dollar)
Shareholders
Unitika Limited, Jepang
Henry Onggo
Henry Lohanata
Haji Sugi Hadi Prawiro **)
Masyarakat (masing-masing
pemilikan kurang dari 5%)
5.597.276
758.439
694.480
500
69,37%
9,40%
8,61%
0,01%
5.597.276.000
758.439.000
694.480.000
500.000
6.119.602
829.215
759.287
547
1.017.805
12,61%
1.017.805.000
1.112.784
Unitika Limited, Japan
Henry Onggo
Henry Lohanata
Haji Sugi Hadi Prawiro **)
Public (each below 5%
ownership)
Jumlah
8.068.500
100%
8.068.500.000
8.821.435
Total
**) Direktur
**) Director
- 41 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Pemegang Saham
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
2013
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/
Shares Issued and Fully Paid
Persentase
Pemilikan/
Jumlah
Jumlah
Jumlah Saham
Percentage of
(Dalam Rp)/
(Dalam Dolar AS)/
Number of Shares
Ownership
Total (In Rp)
Total (In US Dollar)
Shareholders
Unitika Limited, Jepang
Henry Onggo
Henry Lohanata
Taizo Ishida *)
Haji Sugi Hadi Prawiro **)
Masyarakat (masing-masing
pemilikan kurang dari 5%)
5.597.276
758.439
694.480
500
500
69,37%
9,40%
8,61%
0,01%
0,01%
5.597.276.000
758.439.000
694.480.000
500.000
500.000
6.119.602
829.215
759.287
547
547
1.017.305
12,60%
1.017.305.000
1.112.237
Unitika Limited, Japan
Henry Onggo
Henry Lohanata
Taizo Ishida *)
Haji Sugi Hadi Prawiro **)
Public (each below 5%
ownership)
Jumlah
8.068.500
100%
8.068.500.000
8.821.435
Total
*) Direktur pada tanggal 31 Desember 2012
**) Direktur
* ) Director as of December 31, 2012
**) Director
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan Perusahaan dalam mengelola modal
adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan
untuk melanjutkan usahanya sebagai entitas yang
berkesinambungan, sehingga Perusahaan dapat
secara berkelanjutan memberikan imbalan dan
manfaat untuk pemangku kepentingan lainnya seperti
diuraikan dalam Catatan 30, Perusahaan telah
mengalami defisiensi modal. Dalam usahanya untuk
memulihkan keadaan defisiensi modal tersebut,
Perusahaan akan berfokus pada pengurangan biaya
dan beban serta kenaikan penjualan Perusahaan.
The Company's objective when managing capital is
to safeguard its ability to continue as a
going concern, therefore it can continue to provide
returns and benefits for other stakeholders. As stated
in Note 30, the Company has a capital deficiency
condition. In order to recover its capital deficiency,
the Company is focusing in reducing costs and
expenses while increasing its sales.
Perusahaan mempersingkat jangka waktu penjualan
secara kredit dan meningkatkan penjualan secara
tunai dengan tujuan untuk memperoleh kas dalam
jangka waktu yang lebih singkat.
The Company has shorten the sales credit term and
increased cash sales in order to achieve the
objective of receiving cash within a shorter period of
time.
Seluruh transaksi yang melibatkan pengeluaran kas
dan bank diperiksa secara hati-hati dengan
memprioritaskan
pada
transaksi-transaksi
pengeluaran kas yang dibutuhkan dalam menunjang
aktivitas produksi dan operasi.
All transactions related to cash on hand and in
bank disbursements are carefully reviewed with
priority on cash disbursement transactions to support
the production and operation activities.
Perusahaan menjaga tingkat persediaan di tingkat
yang minimal dengan mempertimbangkan mutu
produk dan kelangsungan kegiatan produksi.
The Company maintains the level of inventory at
minimal by considering the product quality and
continue production activities.
Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undangundang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007
efektif tanggal 16 Agustus
2007
untuk
mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan
dipertimbangkan oleh Perusahaan ketika mereka
mencapai laba ditahan positif.
The Company is also required by the Limited
Liability Law No. 40, Year 2007 effective on
August 16, 2007 to contribute to and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve
reaches 20% of the issued and fully paid share
capital. This externally imposed capital requirements
will be considered by the Company when they
reached positive retained earnings.
- 42 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
17.
17.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara
penerimaan dari penerbitan saham dengan nilai
nominalnya.
18.
Additional paid-in capital represents the excess of the
proceeds from the issuance of share capital over the
par value of shares.
18.
PENJUALAN NETO
Rincian penjualan neto berdasarkan
produk utama adalah sebagai berikut:
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
kelompok
NET SALES
The details of net sales based on primary products
are as follows:
2014
2013
Kain
Benang
Produk sisa
18.113.375
2.207.984
272.757
18.495.517
1.158.452
383.512
Fabric
Yarn
Waste
Jumlah
20.594.116
20.037.481
Total
Penjualan neto kepada pihak berelasi dan pihakpihak ketiga adalah sebagai berikut:
Net sales to related parties and third parties are as
follows:
Persentase terhadap total penjualan/
Percentage to total sales
2014
2013
Jumlah/Total
2014
2013
Pihak berelasi
(Catatan 25)
Pihak ketiga
4.137.868
16.456.248
2.727.075
17.310.406
20,09%
79,91%
13,61%
86,39%
Jumlah
20.594.116
20.037.481
100,00%
100,00%
Pada tahun 2014 dan 2013, transaksi penjualan
kepada satu pelanggan yang penjualan kumulatif
melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai
berikut:
Jumlah/Total
2014
2013
Unitika Trading Co. Ltd., Jepang
PT Sinarbudi Intraco
PT Bengawan Solo Garment
Indonesia
PT Megariamas Sentosa
Jumlah
Related parties
(Note 25)
Third parties
Total
In 2014 and 2013, sales transactions made to any
single customer with a cumulative sales amount
exceeding 10% of the total net sales are as follows:
Persentase terhadap total penjualan/
Percentage to total sales
2014
2013
3.644.096
3.267.087
2.727.075
2.957.975
17,69%
15,86%
13,61%
14,76%
1.671.874
1.561.602
2.242.205
2.193.239
8,12%
7,58%
11,19%
10,95%
Unitika Trading Co. Ltd., Japan
PT Sinarbudi Intraco
PT Bengawan Solo Garment
Indonesia
PT Megariamas Sentosa
10.144.659
10.120.494
49,25%
50,51%
Total
- 43 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
19.
19.
BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
COST OF GOODS SOLD
Details of cost of goods sold consist of:
2014
2013
742.464
5.852.549
6.595.013
(577.286)
6.017.727
3.788.960
270.466
6.812.186
7.082.652
(742.464)
6.340.188
3.317.560
3.901.580
2.024.495
1.335.242
867.580
481.007
3.773.435
2.129.657
1.377.554
825.244
447.848
679.470
747.503
Jumlah Biaya Pabrikasi
9.289.374
9.301.241
Jumlah Biaya Produksi
19.096.061
18.958.989
Total Manufacturing Cost
Barang dalam proses:
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
1.841.660
241.923
(2.160.150)
1.763.614
(1.841.660)
Work in process:
At beginning of year
Purchases
At end of year
Harga Pokok Produksi
19.019.494
18.880.943
Cost of Goods Manufactured
Bahan baku
Awal tahun
Pembelian
Tersedia untuk digunakan
Akhir tahun
Bahan baku yang digunakan
Upah langsung
Biaya pabrikasi:
Bahan bakar
Bahan kimia
Bahan pembantu dan suku cadang
Gaji dan imbalan kerja
Penyusutan (Catatan 9)
Lain-lain (masing-masing dibawah
AS$ 200.000)
Barang jadi:
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
482.880
(504.477)
18.997.897
360.892
(482.880)
18.758.955
Raw materials
At beginning of year
Purchases
Available for use
At end of year
Raw materials used
Direct labor
Manufacturing overhead:
Fuel
Chemicals
Consumable materials and spareparts
Salaries and employees' benefits
Depreciation (Note 9)
Miscellaneous (each below
US$ 200,000)
Total Manufacturing Overhead
Finished goods:
At beginning of year
At end of year
Cost of Goods Sold
Pembelian bahan baku dari pihak berelasi pada
tahun 2014 dan 2013 masing – masing sebesar
AS$ 4.129.869
dan AS$ 4.751.787 dengan
persentase terhadap jumlah pembelian bersih masing
masing sebesar 67,76% dan 69,75% (Catatan 25).
Purchases of raw materials from the related parties in
2014 and 2013 amounted to US$ 4,129,869 and
US$ 4,751,787, respectively or 67.76% and 69.75%
of net purchase (Note 25).
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10%
dari jumlah penjualan neto Perusahaan pada tahun
2014 dan 2013 adalah Unitika Trading Co., Ltd.,
Jepang masing - masing sebesar AS$ 4.129.869 dan
AS$ 4.751.787 dengan persentase terhadap jumlah
penjualan bersih masing - masing sebesar 20,05%
dan 23,71%.
Supplier with purchase amount of more than 10% of
the Company’s total net sales in 2014 and 2013 is
Unitika Trading Co., Ltd., Japan amounting to
US$ 4,129,869 and US$ 4,751,787, respectively, with
percentage to total sales amounting to 20.05% and
23.71%, respectively.
- 44 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
20.
20.
BEBAN DAN PENDAPATAN USAHA
2014
Penjualan dan pemasaran
Ongkos angkut
Promosi dan komisi penjualan
Klaim dan denda
Lain-lain (masing-masing di bawah
AS$ 30.000)
Jumlah
Umum dan administrasi
Gaji dan imbalan kerja
Jasa tenaga ahli
Perjalanan dan transportasi
Meterai, telepon dan teleks
Beban bank
Lain-lain (masing-masing dibawah
AS$ 10.000)
Jumlah
OPERATING EXPENSES AND INCOME
2013
189.519
109.740
140.293
33.342
32.824
431.114
472.376
Total
329.641
70.456
76.512
26.662
32.227
315.138
54.297
81.760
29.836
33.509
General and administrative
Salaries and employees' benefits
Professional fees
Travelling and transportation
Postage, telephone and telex
Bank charges
46.929
62.186
Others (each below US$ 10,000)
582.427
576.726
Total
-
22.610
25.801
291.758
-
1.302
Other operating income
Gain on sale of property, plant
and equipment (Note 9)
Sales of scrap materials
Net gains on foreign exchange
Reversal of allowance for impairment
of trade receivables (Note 6)
Pendapatan usaha lainnya
Laba penjualan aset tetap (Catatan 9)
Penjualan barang bekas
Laba neto selisih kurs
Pemulihan cadangan penurunan nilai
piutang usaha (Catatan 6)
Lain-lain (masing-masing dibawah
AS$ 10.000)
53.322
5.327
Jumlah
Beban usaha lainnya
Rugi neto selisih kurs
Cadangan penurunan nilai bahan pembantu
dan suku cadang
Lain-lain (masing-masing dibawah
AS$ 5.000)
Jumlah
21.
Sales and marketing
Freight
Sales promotions and commisions
Claims and penalties
227.180
93.162
77.430
17.143
15.590
75.792
357.061
126.906
-
-
132.117
11.999
27.309
138.905
159.426
21.
PENGHASILAN KEUANGAN
2014
Penghasilan bunga
Laba selisih kurs
Others (each below US$ 10,000)
Total
Other operating expenses
Net losses of foreign exchange
Provision for decline value of supplies
and spare parts
Others (each below US$ 5,000)
Total
FINANCE INCOME
2013
3.429
3.860
1.273.326
Interest income
Gain on foreign exchange
3.429
1.277.186
Total
-
Jumlah
Others (each below US$ 30,000)
Penghasilan keuangan merupakan pendapatan
bunga yang diperoleh dari jasa giro dan laba selisih
kurs atas pinjaman dari pemegang saham.
- 45 -
Finance income represents interest income derived
from current bank accounts and gain on foreign
exchange from loans from a shareholder.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
22.
22.
BEBAN KEUANGAN
Beban keuangan merupakan beban bunga atas
sewa pembiayaan.
23.
Finance cost represents interest expenses from
finance lease.
23.
PERPAJAKAN
2014
Manfaat pajak tangguhan
FINANCE COST
TAXATION
2013
65.720
2.214
Deferred tax income
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 10 (Revisi
2010) ”Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang
Asing”, Perusahaan mengajukan perubahan mata
uang pembukuan untuk tujuan perpajakan menjadi
Dolar
AS.
Perubahan
pelaporan
dengan
menggunakan Dolar AS telah disetujui oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal
Pajak
dalam
Surat
Keputusan
No.
KEP
2010/WPJ.07/2012 bertanggal 18 Oktober 2012 yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013.
In relation to the adoption of PSAK No. 10 (Revised
2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange
Rates”, the Company applied for change of
bookkeeping currency for tax purpose into US Dollar.
The change of reporting using US Dollar was
approved by the Ministry of Finance of the Republic
Indonesia - Directorate General of Taxation in its
Decision Letters No. KEP-2010/WPJ.07/2012 dated
October 18, 2012 and becomes effective on
January 1, 2013.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
dengan estimasi kerugian pajak adalah sebagai
berikut:
A reconciliation between income before tax, as
shown in the statements of comprehensive income,
to the estimated tax losses are as follows:
2014
Laba sebelum pajak
Perbedaan temporer:
Beban imbalan pasca kerja
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Cadangan atas penurunan nilai
persediaan
Others
Biaya yang masih harus dibayar
Cadangan penurunan nilai piutang
Jumlah
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan
menurut fiskal:
Manfaat yang diterima karyawan
Pendapatan bunga
Beban yang tidak dapat diperhitungkan
menurut pajak lainnya
Jumlah
520.708
2013
1.701.011
Income before tax
132.117
12.176
(1.302)
8.858
Temporary differences:
Employee benefits
Difference between commercial and
fiscal depreciation
Payment of financial lease obligation
Allowance for decline in value of
inventory
Others
Accrued expenses
Allowance impairment of receivable
Total
279.057
(3.429)
263.169
(3.860)
Non-deductible expenses
(Non-taxable income):
Employee benefits in kind
Interest Income
24.416
300.044
35.201
294.510
Others non-deductible expenses
Total
157.360
36.578
(8.659)
77.602
262.881
(172.955)
47.296
(8.474)
Estimasi laba fiskal
Koreksi rugi fiskal yang berasal dari
hasil pemeriksaan pajak
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya
Rugi fiskal yang kadaluarsa
1.083.633
2.004.379
38.008
(5.265.535)
84.726
79.879
(7.349.793)
-
Estimated taxable income
Adjustment on tax loss due to
tax assessment
Tax losses carried forward
Expired fiscal loss
Estimasi akumulasi rugi fiskal
(4.059.168)
(5.265.535)
Estimated tax losses carry forward
- 46 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Perusahaan akan melaporkan estimasi rugi
pajak tahun 2014 tersebut di atas dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan ("SPT") untuk tahun 2014.
Estimasi rugi fiskal tahun 2013 tersebut di atas
sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT
tahun 2013.
The Company will report the 2014 estimated tax loss
as stated above in the 2014 Income Tax Return
("SPT”). The amount of 2013 estimated fiscal loss as
stated above conformed to the amount shown in
2013 SPT.
Berdasarkan
Surat
Ketetapan
Pajak
Lebih
Bayar ("SKPLB") tanggal 24 April 2014, Direktorat
Jenderal
Pajak
melakukan
koreksi
atas kerugian fiskal Perusahaan tahun pajak
2012 dari sebesar Rp 24.127.195.266 menjadi
Rp 23.759.662.278
sehingga
kerugian
fiskal
Perusahaan berkurang sebesar Rp 367.532.988
(atau setara dengan AS$ 38.008).
Based on the Tax Overpayment Assessment Letter
("SKPLB”) dated April 24, 2014, the Directorate
General of Taxes adjusted the Company's 2012 fiscal
loss from Rp 24,127,195,266 to Rp 23,759,662,278.
Accordingly, the 2012 fiscal loss decreased by
Rp 367,532,988 (or equivalent to US$ 38,008).
Berdasarkan SKPLB tanggal 18 April 2013, Direktorat
Jenderal
Pajak
melakukan
koreksi
atas kerugian fiskal Perusahaan tahun pajak
2011 dari sebesar Rp 4.308.513.469 menjadi
Rp 3.584.166.596
sehingga
kerugian
fiskal
Perusahaan berkurang sebesar Rp 724.346.873
(atau setara dengan AS$ 79.879).
Based on the SKPLB dated April 18, 2013, the
Directorate General of Taxes adjusted the
Company's 2011 fiscal loss from Rp 4,308,513,469 to
Rp 3,584,166,596. Accordingly, the 2010 fiscal loss
decreased by Rp 724,346,873 (or equivalent to
US$ 79,879).
Rekonsiliasi laba sebelum pajak yang dihitung pada
tarif pajak yang berlaku ke manfaat pajak
penghasilan seperti yang dilaporkan dalam laporan
laba rugi komprehensif:
The reconciliation of income before tax multiplied by
the applicable tax rate and income tax benefit as
reported in the statements of comprehensive income:
2014
Laba sebelum manfaat pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif
Manfaat pajak penghasilan berdasarkan
tarif pajak yang berlaku
Beda tetap, neto, pada tarif pajak
yang berlaku
Rugi fiskal terutilisasi
Koreksi rugi fiskal yang berasal dari hasil
pemeriksaan pajak
520,708
2013
1,701,011
(130,177)
(425,253)
(75,011)
280,410
(73,627)
521,064
(9,502)
(19,970)
65,720
2,214
Manfaat pajak penghasilan
Tarif pajak yang digunakan oleh Perusahaan adalah
sebesar 25% untuk tahun 2014 dan 2013.
- 47 -
Profit before income tax benefit
per statements of
comprehensive income
Income tax benefit at
applicable tax rate
Net permanent differences at
applicable tax rate
Utilized tax loss
Adjustment in tax loss due to
tax assessment
Income tax benefit
The tax rate applicable to the Company is 25% for
year 2014 and 2013.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Deferred tax assets (liabilities)
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and
liabilities are as follows:
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba rugi/
Credited
(charged)
to profit or loss
for the year
31 Desember/
December 31,
2013
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba rugi/
Credited
(charged)
to profit or loss
for the year
564.611
(43.239)
521.372
39.340
326
(326)
1 Januari /
January 1,
2013
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Cadangan atas penurunan
nilai piutang
Cadangan atas penurunan
nilai persediaan
Utang sewa pembiayaan
Beban akrual
Aset tetap
Aset Pajak Tangguhan - Neto
24.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
31 Desember /
December 31,
2014
3.182
48.788
(82.432)
33.029
(2.118)
3.044
11.824
33.029
1.064
51.832
(70.608)
(2.165)
19.401
9.144
33.029
(1.101)
71.233
(61.464)
Long term liabilities
employee benefits
Allowance for impairment
value of receivable
Allowance for decline
in value of in inventory
Lease liabilities
Accrued expenses
Property, plant and equipment
534.475
2.214
536.689
65.720
602.409
Deferred Tax Assets - Net
-
-
560.712
-
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi
fiskal
dari
tahun-tahun
sebelumnya
dapat
dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa
mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun
sejak timbulnya rugi fiskal tersebut.
Under existing tax regulations, tax loss
carryforward can be compensated against future
taxable income up to a maximum of five years
from the date the tax loss is incurred.
Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui
Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di
masa mendatang yang melebihi laba yang timbul
atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang
ada. Manajemen tidak mengakui aset pajak
tangguhan atas akumulasi rugi fiskal, karena terdapat
ketidakpastian akan laba kena pajak di masa datang
yang dapat dikompensasi dengan rugi fiskal tersebut.
The utilization of deferred tax assets recognized
by the Company is dependent upon future
taxable profits in excess of profits arising from
the reversal of existing taxable temporary
differences. Management did not recognize any
deferred tax assets on the Company’s unused
accumulated tax losses due to the significant
uncertainties of the availability of future taxable
income against which tax losses can be utilized.
24.
LABA PER SAHAM DASAR
2014
Laba bersih tahun berjalan
Rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar
BASIC EARNINGS PER SHARE
2013
586.428
1.703.225
8.068.500
8.068.500
0,07
0,21
Laba bersih per saham dasar
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian
karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa bersifat dilutif pada tahun 2014 dan 2013.
- 48 -
Net income for the year
Weighted average number
of shares outstanding
Basic earnings per share
The Company does not compute diluted earnings per
share since the Company does not have potentially
dilutive ordinary shares in 2014 and 2013.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
25.
25.
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI
Sifat dari transaksi dan hubungan antara Perusahaan
dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Perusahaan/Company
NATURE RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS
WITH RELATED PARTIES
The nature of transactions and the relationship between
the Company and the related parties are as follows:
Hubungan/Relationship
Unitika Limited, Jepang/Japan
Pemegang saham/Shareholder
Transaksi/Transaction
Pembelian bahan baku/Purchases
of raw materials
Pinjaman/Loans
Penjualan/Sales
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang/Japan
Entitas sepengendali/
Entity under common control
Pembelian bahan baku/
Purchases of raw materials
Penjualan/Sales
PT Unitika Trading Indonesia
Entitas sepengendali/
Entity under common control
Penjualan/Sales
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi,
terutama transaksi penjualan produk dan pembelian
bahan baku dan bahan kimia.
The Company, in its regular course of business, has
engaged in transactions with related parties,
principally consisting of sales of products and
purchases of raw materials and chemicals.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
The details of balances and transactions with related
parties are as follows:
2014
2013
Persentase dari total aset/liabilitas/
pendapatan atau beban yang
bersangkutan/
Percentage to total assets/liabilities/
respective income or expense
2014
2013
Entitas induk
Pinjaman dari pemegang saham
Unitika Limited, Jepang
Parent entity
32.732.995
31.644.995
85,60%
86,36%
Pihak berelasi
Piutang usaha
Unitika Trading Co., Ltd. Jepang
PT Unitika Trading Indonesia
436.010
375.787
303.140
-
2,08%
1,79%
Jumlah
811.797
303.140
3,87%
2%
1.574.123
1.528.123
4,12%
4,17%
Utang usaha
Unitika Trading Co., Ltd. Jepang
- 49 -
2%
-
Loans from a shareholder
Unitika Limited, Japan
Related parties
Trade receivables
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
PT Unitika Trading Indonesia
Total
Trade payables
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Persentase dari total aset/liabilitas/
pendapatan atau beban yang
bersangkutan/
Percentage to total assets/liabilities/
respective income or expense
2014
2013
2014
2013
Penjualan neto
Unitika Trading Co., Ltd, Jepang
PT Unitika Trading Indonesia
3.644.096
493.772
2.727.075
-
17,69%
2,40%
Jumlah
4.137.868
2.727.075
20,09%
Pembelian bahan baku dan
bahan kimia
Unitika Trading Co., Ltd. Jepang
26.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
4.129.869
4.751.787
70,56%
26.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA
UANG ASING
31 Desember/
December 31, 2014
Setara dalam
Dolar AS/
Mata uang asing/
US Dollar
Foreign currency
Equivalent
LIABILITAS
Utang usaha
Rupiah
Yen
Utang pajak
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya
Biaya yang masih
harus dibayar
Utang sewa
pembiayaan
LIABILITAS NETO
Net sales
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
PT Unitika Trading Indonesia
13,61%
Total
69,75%
Purchase of raw materials and
chemicals
Unitika Trading Co., Ltd, Japan
-
MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
The Company’s foreign currency-denominated
monetary assets and liabilities are as follows:
Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata
uang asing adalah sebagai berikut:
ASET
Kas dan bank
Rupiah
Yen
Euro
Piutang usaha
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya
Aset keuangan tidak lancar
lainnya
13,61%
31 Desember/
December 31, 2013
Setara dalam
Dolar AS/
Mata uang asing/
US Dollar
Foreign currency
Equivalent
Rp
Yen
Euro
Rp
Rp
Rp
1.677.285.200
13.842
500.187.250
4.675.026.640
249.658.360
134.830
116
40.208
375.806
20.069
2.105.840.344
15.495
136
560.987.549
2.178.677.000
253.569.984
172.766
148
188
46.024
178.741
20.803
Rp
1.914.752.360
153.919
2.499.934.714
205.098
ASSETS
Cash on hand and in banks
Rupiah
Yen
Euro
Trade receivables
Prepaid taxes
Other current assets
Other noncurrent financial
assets
LIABILITIES
Trade payables
Rupiah
Yen
Taxes payable
Short-term employee
benefits liabilities
Long-term employee
benefits liabilities
Other current financial
liabilities
Rp
Yen
Rp
(2.459.972.680)
(7.818.257)
(269.823.600)
(197.747)
(65.518)
(21.690)
(2.749.854.783)
(391.689)
(739.585.062)
(225.601)
(3.733)
(61.258)
Rp
(2.341.817.560)
(188.249)
(1.348.671.042)
(110.647)
Rp
(27.901.016.680)
(2.242.847)
(25.419.996.147)
(2.085.487)
Rp
(169.806.000)
(13.650)
(573.919.449)
(44.771)
Rp
(4.552.579.720)
(365.963)
(3.780.412.833)
(294.907)
Rp
(156.072.240)
(12.546)
(271.826.895)
(21.205)
Accrued expenses
Finance lease
obligation
(2.223.841)
NET LIABILITIES
(2.383.262)
- 50 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah
pada 31 Desember 2014 telah dikonversikan ke
dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan
kurs berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia
sebagai berikut:
At December 31, 2014, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currency have been
translated into US Dollars using an exchange rate
based on the Bank Indonesia middle rate as follows:
2014
AS$ 1
Yen 1
Euro 1
27.
2013
12.440
104
15.133
12.189
116
16.821
27.
INFORMASI SEGMEN USAHA
US$ 1
Yen 1
Euro 1
BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Perusahaan melaporkan segmen usaha berdasarkan
PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan jenis produk.
The Company’s reportable segments under PSAK 5
(revised 2009) are based on the products.
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company’s operating
segment are as follows:
Infomasi berdasarkan jenis produk:
Information based on type of product:
Kain/
Fabric
Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
31 Desember/December 31, 2014
Benang/
Produk sisa/
Yarn
Waste
Jumlah /
Total
18.113.375
17.163.966
2.207.984
1.596.100
272.757
237.831
20.594.116
18.997.897
Net sales
Cost of goods sold
949.409
611.884
34.926
1.596.219
1.013.541
Gross profit
Operating expenses
Laba usaha
Beban usaha lainnya,
neto
Penghasilan keuangan
Beban keuangan
Manfaat pajak
582.678
(63.113)
3.429
(2.286)
65.720
Operating profit
Other operating expense,
net
Finance income
Finance cost
Income tax benefit
Jumlah laba komprehensif
586.428
Total comprehensive income
Aset
20.510.707
Liabilitas
Beban penyusutan
Pengeluaran modal
436.010
20.990.037
Assets
38.239.570
38.239.570
Liabilities
481.007
481.007
1.404.483
1.404.483
- 51 -
43.320
Depreciation expense
Capital expenditures
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Kain/
Fabric
Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
31 Desember 2013/December 31, 2013
Benang/
Produk sisa/
Yarn
Waste
Jumlah /
Total
18.495.517
17.593.343
1.158.452
832.387
383.512
333.225
20.037.481
18.758.955
Net sales
Cost of goods sold
902.174
326.065
50.287
1.278.526
1.049.102
Gross profit
Operating expenses
Laba usaha
Penghasilan usaha lainnya,
neto
Penghasilan keuangan
Beban keuangan
Manfaat pajak
229.424
197.635
1.277.186
(3.234)
2.214
Operating profit
Other operating income ,
net
Finance income
Finance cost
Income tax benefit
Jumlah laba komprehensif
1.703.225
Total comprehensive income
Aset
18.777.740
Liabilitas
Beban penyusutan
Pengeluaran modal
-
29.351
18.807.091
Assets
36.643.052
36.643.052
Liabilities
447.848
447.848
1.750.303
1.750.303
Depreciation expense
Capital expenditures
Informasi segmen berdasarkan wilayah geografis:
Information based on geographic area:
Rincian penjualan berdasarkan wilayah geografis
pelanggan:
Sales details based on customers’ geographic area:
2014
2013
Indonesia
Luar negeri
14.363.798
6.230.318
15.781.847
4.255.634
Indonesia
Overseas
Jumlah
20.594.116
20.037.481
Total
All of the Company’s assets are located in Indonesia.
Seluruh aset Perusahaan berada di Indonesia.
- 52 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
28.
28.
KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013.
CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL
INSTRUMENTS
The following table sets out the Company's financial
assets and liabilities as of December 31, 2014 and
2013.
31 Desember 2014/December 31, 2014
Liabilitas yang
diukur pada biaya
Pinjaman diberikan
perolehan
dan piutang/
diamortisasi/
Loans and
Liabilities at
Jumlah/
receivable
amortised costs
Total
Aset keuangan
Aset lancar
Kas dan bank
Piutang usaha
Aset lancar lainnya
1.321.276
3.712.454
20.069
5.053.799
-
1.321.276
3.712.454
20.069
5.053.799
366.419
-
366.419
5.420.218
-
5.420.218
Aset tidak lancar
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Pinjaman dari pemegang saham
Bagian lancar atas utang sewa
pembiayaan
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya
-
2.378.691
32.732.995
2.378.691
32.732.995
-
4.735
558.031
4.735
558.031
-
188.249
188.249
-
104.521
35.967.222
104.521
35.967.222
Liabilitas jangka panjang
Utang sewa pembiayaan,
setelah dikurangi bagian
jangka pendek
-
7.811
7.811
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
35.975.033
35.975.033
- 53 -
Financial Assets
Current assets
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Other current assets
Noncurrent assets
Other noncurrent financial assets
Total Financial Asset
Financial Liabilities
Current liabilities
Trade payables
Loans from a shareholder
Current maturity of finance lease
obligation
Accrued expenses
Short-term employee
benefits liabilities
Other current financial
liabilities
Noncurrent liabilities
Finance lease obligation,
net of current
maturity
Total Financial Liabilities
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
31 Desember 2013/December 31, 2013
Liabilitas yang
diukur pada biaya
Pinjaman diberikan
perolehan
dan piutang/
diamortisasi/
Loans and
Liabilities at
Jumlah/
receivable
amortised costs
Total
Aset keuangan
Aset lancar
Kas dan bank
Piutang usaha
Aset lancar lainnya
623.584
3.730.408
20.803
4.374.795
-
623.584
3.730.408
20.803
4.374.795
369.589
-
369.589
4.744.384
-
4.744.384
Aset tidak lancar
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas keuangan
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Pinjaman dari pemegang saham
Bagian lancar atas utang sewa
pembiayaan
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya
-
2.102.677
31.644.995
2.102.677
31.644.995
-
8.401
514.347
8.401
514.347
-
110.647
110.647
-
102.436
34.483.503
102.436
34.483.503
Liabilitas jangka panjang
Utang sewa pembiayaan,
setelah dikurangi bagian
jangka pendek
-
12.804
12.804
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
34.496.307
34.496.307
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi jangka pendek antara pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain
di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga
pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan
harga opsi yang sewajarnya.
- 54 -
Financial Assets
Current assets
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Other current assets
Noncurrent assets
Other noncurrent financial assets
Total Financial Assets
Financial Liabilities
Current liabilities
Trade payables
Loans from a shareholder
Current maturity of finance lease
obligation
Accrued expenses
Short-term employee benefit
liability
Other current financial
liabilities
Noncurrent liabilities
Finance lease obligation,
net of current
maturity
Total Financial Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the
instrument could be - exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties in
an arm's length transaction, other than in a forced or
liquidation sale. Fair values are obtained from quoted
market prices, discounted cash flow models and
option pricing models, as appropriate.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
29.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas
dan bank, piutang usaha, aset lancar lainnya, utang
usaha, pinjaman dari pemegang saham, biaya yang
masih harus dibayar dan liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya, mendekati nilai tercatatnya karena
bersifat jangka pendek. Nilai tercatat deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya dengan
suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya
karena deposito tersebut diperpanjang secara
otomatis saat jatuh tempo. Nilai wajar uang jaminan
tidak dapat diukur secara handal, sehingga nilainya
diukur berdasarkan nilai nominal.
Management is of the opinion that the fair values of
cash on hand and in banks, trade receivables, other
current assets, trade payables, loans from a
shareholder, accrued expenses and other current
financial liabiltities, reasonably approximate their
carrying values due to their short-term nature. The
carrying value of restricted time deposits with floating
interest rates approximates their fair values as they
are automatically rolled over. The fair values of
security deposits cannot be measured reliably,
therefore their fair values are carried at their nominal
amounts.
Nilai wajar
untuk
utang
sewa
pembiayaan
merupakan diskonto dari arus kas di masa depan
dengan tingkat bunga pinjaman inkremental untuk
tipe perjanjian sewa yang serupa pada akhir periode
pelaporan.
The fair value amount of obligation under finance
lease is the result of discounting expected future
cash flows using the market incremental lending rate
for similar type of leasing arrangements at the end of
the reporting period.
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
29.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL
AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
RISK
Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan
bank, piutang usaha, aset lancar lainnya, deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya, utang
usaha, pinjaman dari pemegang saham, utang sewa
pembiayaan, biaya yang masih harus dibayar dan
liabilitas keuangan jangka pendek lainnya.
The Company's financial instruments comprise cash
on hand and in banks, other current assets, trade
receivables, restricted time deposit, trade payables,
loans from a shareholder, obligation under finance
lease, accrued expenses and other current financial
liabiltities.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak
akan ada perdagangan instrumen keuangan.
It is and has been the Company's policy that no
trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan
adalah risiko pasar (termasuk risiko harga dan mata
uang asing), risiko kredit dan risiko likuiditas.
The main risks arising from the Company's financial
instruments are market risk (including price risk and
currency risk), credit risk and liquidity risk.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk
mengelola masing-masing risiko sebagai berikut:
The directors review and approve policies for
managing each of these risks, which are described in
more detail as follows:
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa
depan atas suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga
pasar mengandung dua tipe risiko: risiko harga dan
nilai tukar mata uang asing.
Market risk is the risk that the fair value of future cash
flows of a financial instrument will fluctuate because
of changes in market prices. Market prices comprise
two types of risks: price risk and foreign currency
exchange rate risk.
- 55 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
a.
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
a.
Risiko harga
Perusahaan terkena dampak risiko harga
terutama diakibatkan oleh pembelian bahan
baku dan bahan pendukung. Kenaikan harga
bahan baku yang tinggi akan memberikan
dampak negatif bila tidak didukung dengan
kenaikan harga jual barang produksi. Perusahaan
berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko harga
yang paling balk adalah dengan cara
meningkatkan efisiensi biaya produksi dan
mengawasi tingkat optimal persediaan bahan
baku untuk produksi yang berkelanjutan. Selain
itu, Perusahaan telah melakukan konversi bahan
bakar diesel menjadi bahan bakar gas sehingga
bisa tercipta efisiensi pada biaya energi.
b.
The Company's exposure to price risk relates
primarily to the purchases of the major raw
material and supplies. The increasing price of
raw material will have a negative impact when it
is not supported by the increase in selling price
of the products. The Company believes that the
best way to manage the price risk is to produce
more efficiently and maintain the optimum raw
inventories level for a continuous production.
The Company has converted their energy usage
from diesel fuel to gas so that they can create
the efficiency in the energy cost.
b.
Risiko mata uang asing
Price risk
Foreign currency risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko
perubahan nilai wajar arus kas di masa datang
dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi
sebagai akibat dari perubahan nilai tukar mata
uang asing yang digunakan oleh Perusahaan.
Foreign currency risk is a risk in the fair value of
future cash flows of a financial instrument which
fluctuates as a result of changes in foreign
currency exchange rates used by the Company.
Mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan
adalah Dolar AS. Perusahaan terekspos
pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing
terutama karena transaksi yang didenominasi
dalam mata uang asing seperti penjualan lokal,
pembelian barang dan pembayaran beban gaji.
Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata
uang asing karena penjualan lokal, pembelian
barang dan pembayaran beban gaji dilakukan
dalam mata uang selain Dolar AS.
The Company's functional and presentation
currency is in US Dollar. The Company is
exposed to the effect of foreign currency
exchange rate fluctuation mainly because of
foreign currency denominated transactions such
as local sales, purchases of goods and payment
of salary expenses. The Company faces the
foreign currency risk because the local sales,
purchases of goods and payment of salary
expenses of the Company are denominated in
currencies other than US Dolar.
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung
nilai yang formal untuk mengurangi risiko nilai
tukar mata uang asing. Namun demikian, terkait
dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada
paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Dolar
AS dan mata uang lain menghasilkan lindung
nilai natural untuk risiko nilai tukar Perusahaan.
The Company does not have any formal hedging
policy for foreign exchange exposure. However,
in relation to the matters discussed in the
preceding paragraph, the fluctuations in the
exchange rates between the US Dollar and other
currencies provide some degree of natural
hedge for the Company's foreign exchange
exposure.
Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 yang disajikan
pada Catatan 26.
The Company had monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies as of
December 31, 2014 and 2013 which are
presented in Note 26.
- 56 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Tabel
dibawah
ini
merinci
sensitivitas
perusahaan atas kenaikan dan penurunan
Rupiah terhadap AS$ dalam persentase tertentu.
Persentase perubahan atas mata uang asing
pada table berikut ini merepresentasikan taksiran
manajemen atas kemungkinan perubahan yang
wajar atas kurs mata uang asing. Analisa
sensitivitas hanya mencakup saldo moneter
dalam mata uang asing pada akhir periode dan
disesuaikan dengan persentase perubahan atas
kurs mata uang asing. Nilai positif di bawah ini
mengindikasikan
peningkatan
pada
laba
sebelum pajak, dimana AS$ menguat dalam
suatu persentase tertentu terhadap Rupiah. Nilai
negatif di bawah ini mengindikasikan penurunan
pada laba sebelum pajak, dimana AS$ melemah
dalam suatu persentase tertentu terhadap
Rupiah.
The following table details the Company’s
sensitivity to a certain percentage increase and
decrease in the Rp against US$. The percentage
of changes in changes in currency rate in the
following
table represents
management's
assessment of the reasonably possible change
in foreign exchange rates. The sensitivity
analysis includes only outstanding foreign
currency denominated monetary items and
adjusts their translation at the period end for a
percentage change in foreign currency rates.
A positive number below indicates an increase in
profit before tax where the Rp weakening in a
certain percentage against the US$. A negative
number below indicates a decrease in profit
before tax where the Rp strengthens in a certain
percentage against the US$.
31 Desember 2014/
December 31, 2014
Perubahan
dalam
Dampak ke
mata uang/
laba rugi/
Changes
Impact
in currency
to profit or loss
rate
2014
AS$ / US$
+ 3%
69.536
- 3%
(69.536)
31 Desember 2013/
December 31, 2013
Perubahan
dalam
Dampak ke
mata uang/
laba rugi/
Changes
Impact
in currency
to profit or loss
rate
2013
AS$ / US$
+ 9%
209.549
- 9%
(209.549)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi
Perusahaan sebagai akibat wanprestasi dari pihak
ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud yaitu pelanggan
dan pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban
kontraktual mereka.
Credit risk is the risk that the Company will incur a
loss from defaulted third parties. Third parties are
referred to the customers and counter parties that fail
to discharge their contractual obligations.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal
dari kredit yang diberikan kepada pelanggannya.
Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk
memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada
pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti
mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan
kebijakan Perusahaan di mana semua pelanggan
yang akan melakukan pembelian secara kredit harus
melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan
ekspor, Perusahaan memerlukan pembayaran pada
saat penyerahan dokumen kepemilikan. Untuk
penjualan dalam negeri, Perusahaan memberikan
jangka waktu kredit sampai dengan 60 hari dari faktur
yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang
dipantau secara terus menerus untuk mengurangi
kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company is exposed to credit risk arising from
the credit granted to its customers. To mitigate this
risk, it has policies in place to ensure that sales of
products are made only to credit worthy customers
with proven track record or good credit history. It is
the Company's policy that all customers who wish to
trade on credit are subject to credit verification
procedures. For export sales, the Company requires
cash against the presentation of documents of title.
For domestic sales, the Company may grant its
customers credit terms up to 60 days from the
issuance invoice. In addition, receivable balances are
monitored on an ongoing basis to reduce the
Company's exposure to bad debts.
- 57 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya ditempatkan pada bank yang dapat
dipercaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
The cash and restricted time deposits are placed in
trustworthy bank to minimize the credit risk.
Ketika
pelanggan
tidak
mampu
melakukan
pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan Perusahaan akan menghubungi pelanggan
untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh
tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang
telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah
ditentukan, Perusahaan akan menindaklanjuti melalui
jalur hukum.Tergantung pada penilaian Perusahaan,
cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang
dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko
kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan sebagai akibat
keterlambatan pembayaran dan/atau akibat gagal
bayar.
When a customer fails to make payment within the
credit term granted, the Company will contact the
customer to act on the overdue receivables. If the
customer does not settle the overdue receivable
within a reasonable time, the Company will proceed
to commence legal proceedings. Depending on the
Company's assessment, specific provisions may be
made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate
credit risk, the Company will cease the supply of all
products to the customer in the event of late payment
and/or default.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang
signifikan pada Perusahaan karena piutang usaha
berasal dan jumlah pelanggan yang banyak.
The Company has no significant concentration of
credit risk as its trade receivables relate to a large
number of ultimate customers.
Eksposur kredit maksimum Perusahaan terhadap
risiko
kredit
untuk
aset
keuangan
(yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang) adalah sama dengan nilai tercatat seperti
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
The Company's maximum credit exposure for its
financial assets (classified under loans and
receivables) is equal to the carrying amounts as
presented in the statements of financial position.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi
dimana pendapatan jangka pendek tidak dapat
menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is a risk that occurs when short-term
revenue can not cover short-term expenditures.
Perusahaan mengelola profil Iikuiditasnya untuk
dapat mendanai pengeluaran modalnya dan
mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur
kas yang cukup. Pemegang saham Perusahaan,
Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu
memberi dukungan secara berkelanjutan untuk
menunjang kelangsungan hidup Perusahaan dengan
menyediakan
pinjaman
tanpa
bunga
agar
Perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya
pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo.
The Company manages its liquidity profile to be able
to finance its capital expenditure and service its
maturing debts by maintaining sufficient cash. The
Company's shareholder, Unitika Limited, Japan,
continuously support the Company's going concern
by providing non-interest bearing loan to meet its
obligation.
Perusahaan secara teratur mengevaluasi proyeksi
arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar
keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan
penggalangan dana.
The Company regularly evaluates its projected and
actual cash flow information and continuously
assesses conditions in the financial markets for
opportunities to pursue fund-raising initiatives.
- 58 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
Tabel berikut ini menunjukan profil jatuh tempo
liabilitas keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 berdasarkan arus kas kontraktual
tidak terdiskonto.
Tingkat bunga
efektif rata-rata
tertimbang/
Weighted average
effective interest < 3 bulan/
rate
< 3 months
Tanpa Bunga
Utang usaha
Pinjaman dari
pemegang saham
Biaya yang masih harus
dibayar
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya
Instrumen tingkat
bunga tetap
Utang sewa
pembiayaan
-
2.377.875
-
32.732.995
-
12,63%
Jumlah
Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014
3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ >12 bulan/
3 - 6 months 6 - 12 months >12 months
816
Jumlah/
Total
-
-
2.378.691
-
-
-
32.732.995
558.031
-
-
-
558.031
104.521
-
-
-
104.521
1.513
1.513
3.026
8.573
14.625
35.774.935
2.329
3.026
8.573
35.788.863
Tingkat bunga
efektif rata-rata
tertimbang/
Weighted average
effective interest < 3 bulan/
rate
< 3 months
Tanpa Bunga
Utang usaha
Pinjaman dari
pemegang saham
Biaya yang masih harus
dibayar
Liabilitas keuangan
jangka pendek lainnya
Instrumen tingkat
bunga tetap
Utang sewa
pembiayaan
The table below summarizes the maturity profile of
the Company's financial liabilities as of December 31
2014 and 2013 based on contractual undiscounted
payments.
31 Desember/December 31, 2013
3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ >12 bulan/
3 - 6 months 6 - 12 months >12 months
1.455.803
-
31.644.995
-
-
-
31.644.995
-
514.347
-
-
-
514.347
-
102.436
-
-
-
102.436
3.388
2.737
4.534
14.926
25.585
33.720.969
647.639
4.926
16.506
34.390.040
- 59 -
392
1.580
Accrued expenses
Other current
financial liabilities
Fixed interest rate
instruments
Obligation under
finance lease
Total
Jumlah/
Total
-
12. 63% - 20.21%
644.902
Non Interest Bearing
Trade payables
Loans from a
shareholder
2.102.677
Non Interest Bearing
Trade payables
Loans from a
shareholder
Accrued expenses
Other current
financial liabilities
Fixed interest rate
instruments
Obligation under
finance lease
Total
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
30.
30.
KELANGSUNGAN USAHA
GOING CONCERN
Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan
asumsi bahwa Perusahaan akan melanjutkan
usahanya sebagal entitas yang berkesinambungan.
The accompanying financial statements have been
prepared assuming that the Company will continue to
operate as a going concern entity.
Perusahaan melaporkan jumlah laba komprehensif
sebesar AS$ 586.428 dan 1.703.225 masing masing pada tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, dan saldo defisiensi
modal sebesar AS$ 17.249.533 pada tanggal
31 Desember 2014 dan AS$ 17.835.961 pada
tanggal 31 Desember 2013 dan selanjutnya, jumlah
liabilitas jangka pendek telah melebihi total aset
sebesar AS$ 14.998.875 pada tanggal 31 Desember
2014
dan
AS$
15.737.670
pada
tanggal
31 Desember 2013.
The Company reported total comprehensive income
of US$ 586,428 and US$ 1,703,225 for the years
ended December 31, 2014 and 2013, respectively,
and a shareholders' deficiency of US$ 17,249,533 as
of December 31, 2014 and US$ 17,835,961 as of
December 31, 2013 and in addition, its current
liabilities
exceeded
its
total
assets
by
US$ 14,998,875 as of December 31, 2014 and
US$ 15,737,670 as of December 31, 2013.
Kondisi diatas menunjukkan ketidakpastian material
yang dapat menimbulkan keraguan signifikan tentang
kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya.
The conditions above indicate the existence of a
material uncertainty that may cast a significant doubt
about the Company’s ability to continue as a going
concern.
Perusahaan telah menerima surat dukungan finansial
dari pemegang saham, yaitu Unitika Limited, Jepang
tertanggal 10 Januari 2015. Dalam suratnya tersebut,
Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu dan
akan terus memberikan dukungan finansial agar
Perusahaan dapat terus beroperasi dan memenuhi
semua kewajibannya.
Because of this condition, the Company obtained a
letter of financial support from its shareholder, Unitika
Limited, Japan dated January 10, 2015. The
shareholder confirms that it is willing and able to
provide continuing financial support to the Company
to enable it to `operate as a going concern and to
meet its obligations.
Selanjutnya, Perusahaan juga melakukan rencanarencana sebagai berikut untuk memperbaiki kondisi
operasi dan keuangannya:
Moreover, the Company is taking the following plans
to improve its operations and financial condition:

Perusahaan
akan
melanjutkan
program
penghematan biaya dengan cara mengganti
persentase komposisi penggunaan bahan baku
kapas tanpa mengurangi kwalitas benang,
penghematan biaya bahan pembantu kimia dan
mengoptimalkan serta mengefisiensikan jam
kerja karyawan untuk mencapai target.

The Company will continue the program of cost
savings by replacing the percentage composition
of the raw material without reducing quality
cotton yarn, chemical material cost savings and
optimize and streamline the working hours of
employees to achieve the target.

Untuk mendukung peningkatan penjualan, dalam
tahun 2014 perusahaan telah menaikkan
kapasitas produksi dibagian pemintalan dan
celup benang sebesar 10%, sementara dalam
tahun 2015 perusahaan juga akan menaikkan
kapasitas produksi di bagian pertenunan 10%
dengan cara merubah sistem kerja shift dari 3
grup 3 shift menjadi 4 grup 3 shift.

To enable increase in sales, in 2014 the
company has increased the production capacity
of spinning and dyeing yarn section by 10%,
while in 2015 the company will increase
production capacity in the weaving 10% by
changing the system of shift work three shifts of
three groups into four groups of three shifts.

Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan
afiliasi Unitika Trading untuk mencari pelanggan
baru di Jepang, terutama memasarkan kain Yarn
Dyed.

Increase cooperation with affiliated companies
Unitika Trading to seek new customers in Japan.
Especially Yarn Dyed fabric market.
- 60 -
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)

Memberi peluang pasar domestik untuk melayani
pembuatan baju seragam.

Allowing the domestic market to serve the
manufacture of cloth uniforms.

Menaikkan produk unggulan perusahaan yaitu
kain dari benang palpa yang sangat kompetitif
dan mempunyai nilai jual yang lebih baik.

Raising the company's flagship product, cloth
from the thread Palpa which is highly competitive
and have better selling points.

Perusahaan masih akan terus merestrukturisasi
mesin-mesin yang lama untuk meningkatkan
kwalitas, kinerja produksi dan mesin yang hemat
energi serta lebih efisien.

The company will keep restructuring the old
machines to improve the quality, production
performance and energy-efficient engines and
more efficient.
Manajemen Perusahaan yakin bahwa rencanarencana di atas efektif untuk memperbaiki kondisi
Perusahaan. Laporan keuangan tidak mencakup
penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian
tersebut.
31.
The Company's management believes that the above
plans will be effective to improve its conditions.
The financial statements do not include any
adjustment that might result from the outcome of this
uncertainty.
31.
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS
INVESTASI DAN PENDANAAN NON-KAS
2014
Penambahan aset tetap melalui
liabilitas pembelian mesin
Penambahan aset tetap melalui
uang muka
Penambahan atas pembiayaan melalui
utang sewa pembiayaan
32.
PERISTIWA
KEUANGAN
SETELAH
TANGGAL
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE ON NON CASH
INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES
2013
58.761
-
-
387.432
-
28.462
LAPORAN
Pada tanggal 4 Pebruari 2015, perusahaan
mendaftarkan surat permohonan ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) atas rencana perusahaan untuk
menjadi perusahaan tertutup (privat). Perusahaan
berencana untuk mengadakan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan
atas rencana perusahaan untuk mengubah status
Perusahaan dari perusahaan publik menjadi
perusahaan privat, melakukan perubahan atas
anggaran dasar Perusahaan, dan membahas agenda
lain terkait dengan rencana Perusahaan untuk
menjadi perusahaan privat. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan belum
mendapatkan
tanggapan
dari
OJK
terkait
permohonan Perusahaan.
- 61 -
32.
Increase in liabilities for purchase
of machinery
Additional property, plant and
equipment through advance
Increase leased assets through
lease liabilities
SUBSEQUENT EVENTS
On February 4, 2015, the Company has submitted a
request letter to Financial Services Authority (OJK) of
its plan to be a private company. The Company plan
to hold a General Shareholder Meeting to obtain
approval from the shareholders of its plan to change
its status from public company to private company,
change its Articles of Association and other agenda
related to the plan to be a private company. Until the
issuance date of these financial statements, the
Company has not yet received response from OJK in
relation with this request.
PT. UNITEX Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT. UNITEX Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued)
33.
33.
TANGGUNG
JAWAB
MANAJEMEN
DAN
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan dari
halaman 3 sampai 62 merupakan tanggung jawa
manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk
diterbitkan pada tanggal 18 Maret 2015.
MANAGEMENT
RESPONSIBILITY
APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
AND
The preparation and fair presentation of the financial
statements on page 3 to 62 were the responsibilities
of the management, and were approved by the
Directors and authorized for issue on March 18,
2015.
*******
- 62 -
Download