PT. UNITEX Tbk LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT. UNITEX Tbk DAFTAR ISI PT. UNITEX Tbk TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page DIRECTORS’ STATEMENT LETTER SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2014 and 2013 and for the years then ended Laporan Posisi Keuangan 3 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif 5 Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Defisiensi Modal 6 Statements of Changes in Shareholders’ Deficiency Laporan Arus Kas 7 Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 8 Notes to Financial Statements PT. UNITEX Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) PT. UNITEX Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) 31 Desember/ December 31, 2014 Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2013 ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai sebesar AS$ 27.545.531 pada tanggal 31 Desember 2014 dan AS$ 27.498.335 pada tanggal 31 Desember 2013 Beban tangguhan - hak atas tanah - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya ASSETS 1.321.276 2.900.657 811.797 4.585.355 375.806 39.359 5 6 25 7 8 10.034.250 602.409 9.605.751 18.646 366.419 362.562 23 9 10 10 3.427.268 303.140 4.289.434 178.741 21.570 CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Other current assets 8.843.737 TOTAL CURRENT ASSETS 623.584 536.689 8.682.275 21.526 369.589 353.275 Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation and impairment losses of US$ 27,545,531 at December 31, 2014 and US$ 27,498,335 at December 31, 2013 Deferred charges - landrights - net Other noncurrent financial assets Other noncurrent assets TOTAL NONCURRENT ASSETS JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 10.955.787 9.963.354 JUMLAH ASET 20.990.037 18.807.091 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets - net TOTAL ASSETS See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3- PT. UNITEX Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 - (Lanjutan) (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) PT. UNITEX Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 AND 2013 - (Continued) (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) 31 Desember/ December 31, 2014 Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2013 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' DEFICIENCY LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Pinjaman dari pemegang saham Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang sewa pembiayaan jangka pendek 804.568 1.574.123 32.732.995 21.690 558.031 188.249 104.521 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 35.988.912 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jangka pendek JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS 11 4.735 9 574.554 1.528.123 31.644.995 61.258 514.347 110.647 102.436 8.401 34.544.761 2.242.847 15 2.085.487 7.811 9 12.804 2.250.658 2.098.291 38.239.570 36.643.052 DEFISIENSI MODAL Modal saham Modal dasar - 14.670.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 8.068.500 saham Tambahan modal disetor Defisit 8.821.435 2.687.634 (28.758.602) JUMLAH DEFISIENSI MODAL JUMLAH LIABILITAS SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL 25 12,25 13 14 15 14 CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related party Loans from a shareholder Taxes payable Accrued expenses Short-term employee benefits liabilities Other current financial liabilities Current maturity of finance lease obligation TOTAL CURRENT LIABILITIES NONCURRENT LIABILITIES Long-term employee benefits liabilities Finance lease obligation-net of current maturity TOTAL NONCURRENT LIABILITIES TOTAL LIABILITIES 8.821.435 2.687.634 (29.345.030) SHAREHOLDERS' DEFICIENCY Share capital Authorized - 14,670,000 shares at Rp 1,000 par value Issued and fully paid 8,068,500 shares Additional paid-in capital Deficit (17.249.533) (17.835.961) TOTAL SHAREHOLDERS' DEFICIENCY 20.990.037 18.807.091 16 17 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. TOTAL LIABILITIES, NET OF SHAREHOLDERS' DEFICIENCY See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -4- PT. UNITEX Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) PT. UNITEX Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2014 2013 PENJUALAN BERSIH 20.594.116 18 20.037.481 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 18.997.897 19 18.758.955 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Beban penjualan dan pemasaran Beban usaha lainnya Pendapatan usaha lainnya LABA USAHA 1.596.219 (582.427) (431.114) (138.905) 75.792 MANFAAT PAJAK - BERSIH 20 20 20 20 519.565 Penghasilan keuangan Beban keuangan LABA SEBELUM PAJAK 1.278.526 3.429 (2.286) (576.726) (472.376) (159.426) 357.061 427.059 GROSS PROFIT General and administrative expenses Sales and marketing expenses Other operating expenses Other operating income INCOME FROM OPERATIONS 21 22 1.277.186 Finance income (3.234) Finance cost 520.708 23 1.701.011 65.720 23 2.214 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 586.428 Pendapatan Komprehensif Lain - JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 586.428 LABA PER SAHAM DASAR 1.703.225 - 0,07 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. TAX BENEFIT - NET NET INCOME FOR THE YEAR Other Comprehensive Income 1.703.225 24 INCOME BEFORE TAX TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 0,21 BASIC EARNINGS PER SHARE See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -5- PT. UNITEX Tbk LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) Saldo per 1 Januari 2013 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2013 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2014 PT. UNITEX Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS' DEFICIENCY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital 8.821.435 2.687.634 8.821.435 8.821.435 2.687.634 2.687.634 Defisit / Deficit (31.048.255) 1.703.225 (29.345.030) 586.428 (28.758.602) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Jumlah Defisiensi Modal/ Total Shareholders' Deficiency (19.539.186) Balance as of January 1, 2013 1.703.225 Total comprehensive income for the year (17.835.961) Balance as of December 31, 2013 586.428 Total comprehensive income for the year (17.249.533) Balance as of December 31, 2014 See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -6- PT. UNITEX Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) PT. UNITEX Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas atas biaya produksi lainnya dan beban usaha Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan restitusi pajak penghasilan 2013 21.261.502 (13.866.700) (4.198.934) 20.302.462 (14.100.270) (3.638.161) (2.162.552) (131.441) 3.429 62.132 (2.414.282) (119.958) 3.860 179.141 Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 967.436 212.792 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Cash paid for other production costs and operating expenses Payment for income tax Receipts of interest income Receipts from income tax refund Net cash provided by operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap (1.345.722) 53.322 (1.334.409) 22.610 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (1.292.400) (1.311.799) Net cash used in investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman dari pemegang saham Pembayaran pinjaman ke pemegang saham Pembayaran utang sewa pembiayaan 1.470.000 (382.000) (8.644) 1.020.000 (382.000) (9.578) Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.079.356 628.422 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from loans from a shareholder Payment of loans from a shareholder Payment of obligation under finance lease Net cash provided by financing activities Pengaruh perubahan kurs valuta asing atas kas dan bank (56.700) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 697.692 KAS DAN BANK AWAL TAHUN 623.584 1.101.695 CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 1.321.276 623.584 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. (7.526) (478.111) Effect of changes in foreign exchange rates on cash on hand and in banks NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -7- PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM a. b. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum Establishment and General Information PT Unitex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970) berdasarkan Akta Notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 25 tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. JA.5/128/14 tanggal 30 Juli 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 67 tanggal 20 Agustus 1971. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No. 9 tanggal 26 Juni 2014 mengenai, penggantian Presiden Direktur dan Direktur Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-19536.40.22.2014 Tahun 2014 tanggal 14 Juli 2014. PT Unitex Tbk (the Company) was established within framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967 (as amended by Law No. 11 Year 1970) based on the Notarial Deed No. 25 dated May 14, 1971 of Eliza Pondaag, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. JA.5/128/14 dated July 30, 1971 and was published in State Gazette No. 67 dated August 20, 1971. The Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 9 dated June 26, 2014 of Tatyana lndrati Hasjim, S.H. concerning the changes of the Company’s President Director and Directors. This change was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-19536.40.22.2014 Year 2014 dated July 14, 2014. Perusahaan melakukan kegiatan pembuatan benang, tenunan dan kain berbahan baku campuran polyester dan kapas. Kantor Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Sindangrasa, Bogor Timur, Bogor. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1972. The Company is engaged in the manufacture of polyester/cotton-blended fabrics and yarn. The Company's office and its factory are located in Sindangrasa, East Bogor, Bogor. The Company started its commercial operations in 1972. Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Unitika Limited, Jepang. The parent and ultimate parent of the Company is Unitika Limited, Japan. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Tindakan Perusahaan (corporate action) yang mempengaruhi jumlah efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Jenis pencatatan/ Type of Listing Nama bursa efek/ Stock Exchange Name* Penawaran Saham Umum Perdana/ First Issue BE/SX Pencatatan Saham Sebagian/ Partial Listing BEJ/JSX Public Offering of Shares of the Company The Company's corporate actions from the date of its initial public offering, which have affected its total shares, up to December 31, 2014 are as follows: Tanggal pencatatan/ Listing date Nilai Nominal per Saham/ Par value Harga Penawaran/ per share Offering Price Jumlah saham/ Number of Shares Nilai Nominal/ Nominal Value 28 Juni 1982/ June 28, 1982 733.500 733.500.000 1.000 7 Juli 1992/ July 7, 1992 266.000 266.000.000 1.000 (lanjutan/forward ) -8- 1.475 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Jenis pencatatan/ Type of Listing PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Nama bursa efek/ Stock Exchange Name* Tanggal pencatatan/ Listing date Jumlah saham/ Number of Shares Nilai Nominal/ Nominal Value Nilai Nominal per Saham/ Par value Harga Penawaran/ per share Offering Price Pencatatan Saham Sebagian/ Partial Listing BEJ/JSX 16 Juni 1993/ June 16, 1993 381.420 381.420.000 1.000 - Pencatatan Saham Sebagian/ Partial Listing BEJ/JSX 14 Desember 1993/ December 14, 1993 203.440 203.440.000 1.000 - Penawaran Saham Terbatas I/ Right Issue BEJ/JSX 9 Oktober 1997/ October 9, 1997 4.401.000 4.401.000.000 1.000 Pencatatan Saham Perusahaan ke Bursa Efek/ Company Listing BEI/IDX 23 Pebruari 1998/ Februari 23, 1998 2.083.140 2.083.140.000 1.000 8.068.500 8.068.500.000 Jumlah Saham/ Total Shares 3.000 - * BE/SX= Bursa Efek/Stock Exchange BEJ/JSX = Bursa Efek Jakarta/Jakarta Stock Exchange BES/SSX = Bursa Efek Surabaya/Surabaya Stock Exchange BEI/DX = Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange Pada tahun 1982, Perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana kepada publik sejumlah 733.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (atau setara dengan AS$1,53) per saham melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga penawaran Rp 1.475 (atau setara dengan AS$2,25) per saham. In 1982, the Company made a public offering of its 733,500 shares with a nominal value of Rp 1,000 (or equivalent to US$1.53) per share through the Jakarta Stock Exchange at the offering price of Rp 1,475 (or equivalent to US$2.25) per share. Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.401.000 saham dengan harga Rp 3.000 per saham. In 1997, the Company made limited offering of 4,401,000 shares with price of Rp 3,000 per share through rights issue to stockholders, a limited public offering to Shareholders. Sesuai dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-1230/BEJ.1.2/0797 pada tanggal 3 Juli 1997, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta telah dibatalkan pencatatannya (delisted) pada tanggal 4 Juli 1997. Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No.10/EMT/LIST/BES/III/1997 tanggal 26 Maret 1997, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Surabaya. Sehubungan dengan penggabungan usaha PT Bursa Efek Surabaya dan PT Bursa Efek Jakarta, sejak tanggal 1 Desember 2007, 8.068.500 saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia. According to the Letter No.S-1230/BEJ.1.2/0797 of PT Bursa Efek Jakarta dated July 3, 1997, the Company's shares were delisted from the Jakarta Stock Exchange on July 4, 1997. The Company's shares were listed on Surabaya Stock Exchange based on Letter No. 10/EMT/LIST/BES/III/1997 of PT Bursa Efek Surabaya dated March 26, 1997. In relation with the merger between PT Bursa Efek Surabaya and PT Bursa Efek Jakarta, 8,068,500 shares of the Company were listed at the Indonesia Stock Exchange since December 1, 2007. -9- PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan sejumlah 8.068.500 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company's shares totaling to 8,068,500 shares with par value Rp 1,000 per share were listed in the Indonesia Stock Exchange. Susunan Pengurus dan Informasi Lain Management and Other Information Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 2013 Presiden Komisaris/President Commissioner Komisaris/Commissioners Shinya Okada Johnny Onggo Shinya Okada Masashi Onozuka Johnny Onggo Komisaris Independen/Independent Commissioner Difai Difai Presiden Direktur/President Director Direktur/Directors Naohiko Ashida Koki Takatani Kozo Okubo Haji Sugi Hadi Prawiro Hirokazu Taketoshi Kiyoshi Yamagami Naohiko Ashida Koki Takatani Kozo Okubo Haji Sugi Hadi Prawiro Hirokazu Taketoshi Hitoshi Yamaguchi Merry Nasya Onggo Direktur Independen/Independent Director Noboyuki Ozawa Susunan anggota komite audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: - The members of the audit committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 dan/and 2013 Komite Audit/Audit Committee Difai Joko Mulyadi Catur Bambang Supriyanto Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kompensasi yang dibayarkan kepada manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) Perusahaan adalah sebagai berikut: For the years ended December 31, 2014 and 2013, the amounts of compensation paid to the Company's key management (including boards of commissioners and directors) are as follows: 2014 Imbalan kerja jangka pendek 148.646 Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki karyawan tetap masingmasing sejumlah 759 orang dan 697 orang. - 10 - 2013 150.661 Short-term benefits As of December 31, 2014 and 2013, the Company had a total of 759 and 697 permanent employees, respectively. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 2. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. b. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) a. Standards effective in the current year Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan, ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas dan ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka. Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that were effective for periods beginning on or after January 1, 2014 are ISAK 27, Transfers of Assets from Customers, ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, and ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian masa depan. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transaction or arrangements. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations in issue not yet adopted Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan: The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pospos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. - 11 - PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan. The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Company’s financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Company’s defined benefit plans. Namun, manajemen belum melaksanakan analisis rinci dari dampak penerapan standar ini dan karenanya belum dapat dikuantifikasi luas dari dampaknya. However, the management have not yet performed a detailed analysis of the impact of the application of these standards and hence have not yet quantified the extent of the impact. Standar dan interpretasi berikut akan diterapkan oleh Perusahaan efektif 1 Januari 2015. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari penerapan standar dan interpretasi atas laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar oleh manajemen. The following standards and interpretations will be adopted by the Company effective January 1, 2015. As of the issuance date of the financial statements, the effect of adoption of these standards and interpretations on the financial statements is not known or reasonably estimable by management. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian - 12 - PSAK 4, (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures PSAK 65, Consolidated Financial Statements PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 3. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. c. Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, financial performance and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. b. Dasar Penyusunan PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 68, Fair Value Measurement ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives Basis of Preparation Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. The financial statements, except for the statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is US Dollar and the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statement of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Transaksi dan Penjabaran Keuangan Dalam Mata Uang Asing Laporan Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (AS), mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. - 13 - c. Foreign Currency Translation Transactions and The books of accounts of the Company are maintained in US Dollar, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that dates. The resulting gains or losses are credited or charged to current profit or loss. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) d. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Transactions with Related Parties Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: A related party is a person or entity that is related to the Company (the reporting entity): a. a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian pelapor; pengendalian bersama atas ii. memiliki pengaruh pelapor; atau signifikan atau entitas i. has control or joint control over the reporting entity; entitas ii. has significant influence reporting entity; or iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: over the iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). - 14 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) e. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements. e. Aset Keuangan Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. The Company’s financial assets are classified as loans and receivables. Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas di bank, piutang pelanggan dan deposito yang dibatasi penggunaannya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Cash in banks, receivable from customers and restricted time deposits that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial. Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. - 15 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif. Income is recognized on an effective interest basis. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Objective evidence of impairment could include: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau default or delinquency principal payments; or terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation. in interest or Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang. For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. - 16 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. The Company derecognizes a financial asset when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the asset expires, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received. Dalam penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss. - 17 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Dalam penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. f. On derecognition of a financial asset other than its entirety (e.g., when the Company retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts. f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Financial Liabilities and Equity Instruments Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs. Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instruments. - 18 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) g. h. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai pada biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities amortized cost”. Liabilitas keuangan meliputi utang usaha, pinjaman dari pemegang saham, utang sewa pembiayaan, biaya yang masih harus dibayar, dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Financial liabilities, which include trade payables, loans from a shareholder, obligation under finance lease, accrued expenses, and other current financial liabilities, initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan g. classified as “at Netting of Financial Assets and Financial Liabilities Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika, The Company only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statements of financial position where they: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. i. are Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make the sale. i. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. - 19 - Inventories Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) j. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) j. Aset Tetap - Pemilikan Langsung Property, Plant and Equipment - Direct Aquisitions Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor 20 8 - 12 5 Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles, furniture and fixtures Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss. - 20 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) k. l. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) k. Properti Investasi Investment Property Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Perusahaan mengukur properti investasi setelah pengakuan awal dengan menggunakan metode biaya. Investment properties are properties (land or a building - or part of a building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both. The Company measures its investment property subsequent to initial recognition using the cost model. Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment lossess. Land is stated at cost and is not depreciated. Properti investasi yang dimiliki perusahaan dikelompokkan dalam aset tidak lancar lainnya. Investment property held by the Company is classified in the other noncurrent assets. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan. An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the property (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the period in which the property is derecognized. l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Impairment of Non-Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. At the end of each reporting period, the Company reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan di diskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted. - 21 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) m. n. o. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e. Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e. m. Sewa Leases Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases. Sebagai Lessee As lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the statements of financial position as a finance lease obligations. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred. n. Beban Tangguhan - Hak Atas Tanah Deferred Charges – Landrights Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah pada aset tetap dan properti investasi. The legal cost of land rights upon acquisition of the land is recognized as part of the cost of land under property, plant and equipment and investment property. Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek. The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as an intangible asset and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter. o. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. - 22 - Provision Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) p. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Revenue and Expense Recognition Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances. Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied: Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; The amount of revenue can be measured reliably; Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan; dan It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably. Penghasilan bunga Interest income Penghasilan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Interest income is accrued on timely basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate. - 23 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) q. r. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred. q. Imbalan Pasca Kerja Manfaat Pasti Defined Post-Employment Benefits Perusahaan menyelenggarakan program imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang dibuat untuk program imbalan pasti ini. The Company established defined postemployment benefits for all its permanent employees based on Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). No funding has been made for this defined benefit plan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama ratarata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company’s defined benefit obligations are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is recognized as expenses on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost. r. Pajak Penghasilan Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. - 24 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) s. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss. s. Laba Per Saham Earnings per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to stockholders of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to stockholders of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares. - 25 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) t. 4. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) t. Informasi Segmen Segment Information Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: An operating segment is a component of an entity: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); a) that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. c) for which discrete financial information is available. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN 4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES JUDGMENTS AND Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 3, management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode terjadinya revisi estimasi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi baik periode saat ini maupun masa depan. The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Critical Judgments Policies Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: - 26 - in Applying Accounting PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha evaluasi individual Allowance for impairment of trade receivables individual assessments Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan atas penurunan nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 6. The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific allowance are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Company’s trade receivables are shown in Note 6. Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below: Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 15. The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions in which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits are shown in Note 15. - 27 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha evaluasi kolektif Allowance for impairment of trade receivables collective assessments Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha. Baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang. The Company determines that no objective evidence of impairment exists for individually assessed trade receivables. Whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. Pajak penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Realisasi dari aset pajak tangguhan Realizability of deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal dapat dikurangkan sepanjang besar kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat neto atas aset pajak tangguhan-neto Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 23. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and tax losses carried forward to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. The carrying amount of the Company’s deferred tax assets-net are shown in Note 23. Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset or Cash Generating Unit’s (CGU) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. - 28 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya dengan Perusahaan atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Jumlah terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi, dimana asumsi utama yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan UPK. The future cash flow projection does not include restructuring activities that the Company is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes, which are the key assumptions used to determine the recoverable amount for the different CGU. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap dan aset tidak lancar lainnya yang disajikan pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013. Nilai tercatat neto aset tetap dan aset tidak lancar diungkapkan dalam Catatan 9 dan 10. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of property, plant and equipment and other noncurrent assets presented in the statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013. The net carrying amounts of property, plant and equipment and other noncurrent assets are shown in Notes 9 and 10. Penyisihan penurunan nilai persediaan Allowance for decline in value of inventories Perusahaan membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7. The Company provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7. - 29 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 5. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap Estimated useful lives of property, plant and equipment Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. The useful life of each item of the Company’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and the carrying amounts of property, plant and equipment. Nilai tercatat Catatan 9. The carrying amounts of property, equipment are disclosed in Note 9. aset tetap diungkapkan dalam 5. KAS DAN BANK 31 Desember/ December 31, 2013 1.868 5.331 Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta Dolar AS The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta PT Bank Permata Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta Jumlah Cash on hand 38.838 32.863 29.859 15.976 13.236 9.552 11.608 14.220 5.669 23.264 2.190 34.151 Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch 405.742 12.632 85.315 15.764 US Dollar The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch PT Bank Permata Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 854.739 258.396 38.698 34.497 Yen The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta and CASH ON HAND AND IN BANKS 31 Desember/ December 31, 2014 Kas plant Yen 116 1.321.276 - 30 - 148 The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch 188 Euro The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch 623.584 Total PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 6. 6. PIUTANG USAHA TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Pihak ketiga Rupiah Dolar AS 40.208 2.860.449 46.024 3.381.244 Jumlah 2.900.657 3.427.268 811.797 303.140 3.712.454 3.730.408 Pihak berelasi (Catatan 25) Dolar AS Jumlah Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Third parties Rupiah US Dollar Total Related parties (Note 25) US Dollar Total The aging analysis of trade receivables are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun 1.252.806 5.420 1.537.676 20.775 8.683 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year Jumlah piutang usaha bersih 3.712.454 3.730.408 Net trade receivables 2.454.228 2.163.274 Neither past due nor impaired Past due but not impaired: Piutang usaha yang belum jatuh tempo maupun yang tidak mengalami penurunan nilai memiliki tingkat kredit yang baik berdasarkan evaluasi atas transaksi sebelumnya dengan pelanggan tersebut. Accounts receivable that are neither past due nor impaired have good credit ratings based on the evaluation of past transactions with the corresponding outstanding customers. Mutasi cadangan sebagai berikut: Movement in allowance for impairment in value are as follows: atas penurunan nilai adalah 2014 Saldo awal tahun Pemulihan cadangan selama tahun berjalan - Saldo akhir tahun - Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Piutang usaha tidak digunakan sebagai jaminan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran 30 sampai 60 hari. - 31 - 2013 1.302 (1.302) - Balance at beginning of year Reversal of allowance during the year Balance at end of year Based on the results of review for impairment at the end of the year, the Company's management is of the opinion that no allowance for impairment in value is necessary as of December 31, 2014 and 2013. Trade receivables are not pledged as collateral, noninterest bearing and generally have credit terms ranging from 30 to 60 days. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 7. 7. PERSEDIAAN 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Persediaan dalam perjalanan Bahan pembantu dan suku cadang 504.477 2.160.150 577.286 440.346 1.035.213 482.880 1.841.660 742.464 398.789 955.758 Finished goods Work in process Raw materials Inventory in transit Supplies and spare parts Jumlah 4.717.472 4.421.551 Total Penyisihan penurunan nilai persediaan Persediaan - bersih Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan Saldo awal Penambahan Saldo akhir 8. INVENTORIES (132.117) 4.585.355 (132.117) Allowance for decline in value of inventory 4.289.434 132.117 - 132.117 132.117 132.117 Changes in the allowance for decline in value of inventory are as follows: Beginning balance Addition Ending balance Jumlah penurunan nilai barang jadi yang langsung dibebankan dalam tahun 2014 dan 2013 masingmasing sebesar AS$ 18.876 dan AS$ 74.409. Total finished goods directly written-off in 2014 and 2013 amounted to US$ 18,876 and US$ 74,409, respectively. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah cukup. Management believes that the allowance for decline in value of inventories as of December 31, 2014 and 2013 are adequate. Perusahaan mengasuransikan persediaannya atas kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah perlindungan sebesar AS$ 3.623.000 pada tahun 2014 dan AS$ 3.623.000 dan Rp 30.600.000.000 pada tahun 2013. Asuransi ini berakhir pada 31 Desember 2014 dan telah diperpanjang hingga 31 Desember 2015. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Persediaan tidak digunakan sebagai jaminan. 4 The Company had insured its inventories against losses from fire and other risks under blanket policies d with a total coverage of US$ 3,623,000 in 2014, and US$ 3,623,000 and Rp 30,600,000,000 in 2013. This coverage has ended by December 31, 2014 and has been extended until December 31, 2015. The Company's management believes that such insurance coverage is adequate to cover any possible of losses from the said risks. Inventories are not pledged as collateral. 8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA PREPAID TAXES 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Pajak penghasilan - Pasal 28A 2014 2013 2012 Pajak pertambahan nilai 131.441 117.538 126.827 119.958 58.783 - Income tax - Article 28A 2014 2013 2012 Value added tax Jumlah 375.806 178.741 Total - 32 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 9. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) tanggal 24 April 2014, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyetujui klaim pengembalian pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2012 sebesar Rp 716.508.000 (atau setara dengan AS$ 58.783). Pengembalian pajak tersebut diterima oleh Perusahaan pada bulan Mei 2014 sebesar Rp 716.508.000 (atau setara dengan AS$ 62.132). Perusahaan telah menyetujui surat ketetapan pajak tersebut. Based on the Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) dated April 24, 2014, the Directorate General of Taxes (DGT) approved the tax claim for fiscal year 2012 income tax article 22 refund amounting to Rp 716,508,000 (or equivalent to US$ 58,783). The tax refund amounting to Rp 716,508,000 (or equivalent to US$ 62,132) was received in May 2014. The Company has accepted the said tax assessment letter. Berdasarkan SKPLB tanggal 18 April 2013, DJP menyetujui klaim pengembalian pajak penghasilan pasal 22 tahun pajak 2011 sebesar Rp 1.853.947.557 (atau setara dengan AS$ 191.721). Pengembalian pajak tersebut diterima oleh Perusahaan pada bulan Mei 2013 sebesar Rp 1.741.611.915 (atau setara dengan AS$ 179.141), setelah dikurangi utang atas PPN tahun 2011 sebesar Rp 112.335.642 (atau setara dengan AS$ 11.555), sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak kurang bayar (SKPKB) tanggal 6 Mei 2013. Perusahaan telah menyetujui seluruh surat ketetapan pajak tersebut. Based on the SKPLB dated April 18, 2013, DGT approved the tax claim for fiscal year 2011 income tax article 22 refund amounting to Rp 1,853,947,557 (or equivalent to US$ 191,721). The tax refund amounting to Rp 1,741,611,915 (or equivalent to US$ 179,141) was received in May 2013, net of underpayment of 2011 VAT amounting to Rp 112,335,642 (or equivalent to US$ 11,555) as stated in the Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) dated May 6, 2013. The Company has accepted the said tax assessment letters. 9. ASET TETAP Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Peralatan dan perabot kantor 1 Januari/ January 1, 2014 5.675.623 13.802.945 15.469.027 444.594 727.615 Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor 60.806 Jumlah biaya perolehan 36.180.610 Penambahan/ Additions 1.399.149 5.334 1.404.483 PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Pengurangan/ Deductions (331.688) (102.123) (433.811) 31 Desember/ December 31, 2014 5.675.623 13.802.945 16.536.488 342.471 732.949 60.806 37.151.282 At Cost Direct ownership Land Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furnitures and fixtures Assets under finance lease Motor vehicles Total Cost Akumulasi Penyusutan dan Kerugian Penurunan Nilai Accumulated Depreciation and Impairment Losses Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Peralatan dan perabot kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan 13.611.537 9.413.082 401.533 723.270 64.931 391.299 11.111 2.019 28.582 11.647 24.178.004 481.007 Akumulasi penurunan nilai Mesin dan peralatan 3.320.331 Jumlah tercatat 8.682.275 - - 33 - (276.242) (102.124) - - 13.676.468 9.528.139 310.520 725.289 40.229 Direct ownership Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furnitures and fixtures Assets under finance lease Motor vehicles (378.366) 24.280.645 Total accumulated depreciation (55.445) 3.264.886 Accumulated impairment losses Machinery and equipment 9.605.751 Net carrying value PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Biaya Perolehan 1 Januari/ January 1, 2013 Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Peralatan dan perabot kantor PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Penambahan/ Additions 5.675.623 13.802.945 13.857.291 441.353 727.615 1.677.186 44.655 - Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor 32.344 28.462 Jumlah biaya perolehan 34.537.171 1.750.303 Pengurangan/ Deductions (65.450) (41.414) - - 31 Desember/ December 31, 2013 5.675.623 13.802.945 15.469.027 444.594 727.615 60.806 (106.864) 36.180.610 At Cost Direct ownership Land Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furnitures and fixtures Assets under finance lease Motor vehicles Total Cost Akumulasi Penyusutan dan Kerugian Penurunan Nilai Accumulated Depreciation and Impairment Losses Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Peralatan dan perabot kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan 13.525.979 9.132.559 434.813 721.340 85.558 342.437 8.134 1.930 18.793 9.789 23.833.484 447.848 Akumulasi penurunan nilai Mesin dan peralatan 3.323.867 Jumlah tercatat 7.379.820 - Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Jumlah Akumulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penurunan nilai Mesin dan peralatan Nilai bersih aset tetap yang dijual/ dihapuskan Hasil penjualan aset tetap Keuntungan penjualan/penghapusan aset tetap (Catatan 20) - 13.611.537 9.413.082 401.533 723.270 28.582 Direct ownership Buildings and infrastructure Machinery and equipment Motor vehicles Furnitures and fixtures Assets under finance lease Motor vehicles (103.328) 24.178.004 Total accumulated depreciation (3.536) 3.320.331 Accumulated impairment losses Machinery and equipment 8.682.275 Net carrying value The calculation of gain on sale of property, plant and equipment are as follows: 2014 Biaya perolehan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor (61.914) (41.414) - 2013 331.688 102.123 65.450 41.414 433.811 106.864 (276.242) (102.124) (61.914) (41.414) (378.366) (103.328) (55.445) (3.536) - 53.322 22.610 53.322 22.610 - 34 - Costs: Machineries and equipment Motor vehicles Total Accumulated depreciation: Machineries and equipment Motor vehicles Total Accumulated impairment losses Machineries and equipment Net carrying amount of property, plant and equipment sold/written-off Proceeds from sale of property, plant and equipment Gain on sale/write-off of property, plant and equipment (Note 20) PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Akumulasi penurunan nilai aset tetap merupakan kerugian atas penurunan nilai mesin-mesin pabrik sebesar AS$ 3.323.867, sesuai dengan laporan perusahaan penilai independen, PT Karmindo Approkon tanggal 26 Juli 2004. Pada tahun 2014 dan 2013, terdapat pengurangan atas saldo penurunan nilai aset tetap masing-masing sebesar AS$ 55.445 dan AS$ 3.536, sehubungan dengan penjualan mesin pabrik yang sebelumnya telah mencatat kerugian penurunan nilai. Accumulated impairment losses of property, plant and equipment consists of impairment in value of machinery of US$ 3,323,867, based on an independent appraisal report of PT Karmindo Approkon dated July 26, 2004. In 2014 and 2013, there is a deduction of impairment in value of property, plant and equipment balance amounting to US$ 55,445 and US$ 3,536, respectively, in relation with sale of machinery which have been initially impaired. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa ada penurunan potensial lebih lanjut atas tercatat aset tetap dan oleh karena itu, diperlukan tambahan penurunan nilai aset tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. tidak nilai tidak pada The Company’s management believes that there is no further potential impairment in values of property, plant and equipment, and therefore, no additional write-down for impairment in asset values is necessary as of December 31, 2014 and 2013. Jumlah beban penyusutan sebesar AS$ 481.007 pada tahun 2014 dan AS$ 447.848 pada tahun 2013 dibebankan pada biaya produksi (Catatan 19). The total amount of depreciation expense of US$ 481,007 in 2014 and US$ 447,848 in 2013 was charged to manufacturing costs (Note 19). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah, atas kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dan sebab lainnya dengan jumlah perlindungan masing-masing sebesar AS$ 27.206.169 dan AS$ 27.166.900. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. As of December 31, 2014 and 2013, the Company insured its property, plant and equipment, except land, against losses from fire and other risks under blanket policies with a total coverage of US$ 27,206,169 and US$ 27,166,900, respectively. The Company's management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bogor dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2015 – 2022. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. The Company owns several parcels of land located in Bogor with Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years until 2015 to 2022. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Biaya perolehan dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan dalam operasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing - masing sebesar AS$ 24.328.955 dan AS$ 24.244.127. Cost of all property, plant and equipment that are fully depreciated and are still being used in operations as of December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 24,328,955 and US$ 24,244,127, respectively. Pada tanggal 15 Juni 2013 Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu 4 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2017. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan. As of June 15, 2013, the Company entered into finance lease commitments with PT Astra Sedaya Finance covering motor vehicles, for a period of 4 years up to 2017. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term. Pada tanggal 20 Mei 2010 Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT CIMB Niaga Auto Finance, dengan jangka waktu 4 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan. As of May 20, 2010, the Company entered into finance lease commitments with PT CIMB Niaga Auto Finance covering motor vehicles, for a period of 4 years up to 2014. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term. - 35 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Dalam bulan Desember 2009, Perusahaan memiliki perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Astra Sedaya Finance, dengan jangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa pembiayaan. In December 2009, the Company has finance lease commitments with PT Astra Sedaya Finance covering motor vehicles, for a period of 5 years up to 2014. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga yang berkisar antara 12%-20% per tahun. The aforementioned lease commitments interests ranging from 12% to 20% per annum. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang dan nilai kininya berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Future minimum payments and the present value under the lease agreement as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: bear 2014 2013 Pembayaran Nilai kini Pembayaran Nilai kini sewa minimum pembayaran sewa minimum pembayaran dimasa yang sewa minimum/ dimasa yang sewa minimum/ akan datang/ Present value akan datang/ Present value Future minimum of minimum lease Future minimum of minimum lease lease payments payments lease payments payments 10. Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 6.052 4.735 10.660 8.401 8.573 7.811 14.926 12.804 Jumlah pembayaran minimum Dikurangi biaya keuangan 14.625 (2.079) 12.546 25.586 (4.381) Nilai kini pembayaran sewa minimum 12.546 12.546 ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA DAN ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 21.205 10. Aset keuangan tidak lancar Iainnya 21.205 21.205 Not later than one year Later than one year but not later than five years Total minimum lease payments Less finance cost Present value of minimum lease payments OTHER NONCURRENT FINANCIAL ASSETS AND OTHER NONCURRENT ASSETS Other noncurrent financial assets 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dalam Rupiah Dalam Dolar AS Uang jaminan 47.749 212.500 106.170 48.733 212.500 108.356 Restricted time deposit In Rupiah In US Dollar Security deposit Jumlah 366.419 369.589 Total Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito dalam Rupiah dan Dolar AS yang ditempatkan di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta dan digunakan sebagai jaminan atas pembayaran pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Restricted time deposits represent deposits in Rupiah and US Dollar which were placed with Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch and used as a guarantee for payment on purchase of gas from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 untuk rekening Rupiah masing-masing berkisar 2,34%-4,75% dan 2,34%3,10%, dan untuk rekening Dolar AS masing-masing berkisar 0,10% dan 0,10%-0,20%. The annual interest rates of the restricted time deposits as of December 31, 2014 and 2013 for Rupiah account ranges from 2.34%-4.75% and 2.34%-3.10%, respectively, and for US Dollar account ranges from 0.10% and 0.10%-0.20%, respectively. - 36 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Aset tidak lancar lainnya 11. Other noncurrent assets 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Tanah yang tidak digunakan dalam usaha Uang muka Lain-lain 319.316 14.773 28.473 319.316 4.300 29.659 Land not used in operations Advances Others Jumlah 362.562 353.275 Total Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Nilai Jual Objek Pajak atas tanah Perusahaan yang tidak digunakan dalam usaha masing-masing sebesar Rp 46.466.702.000 dan Rp 18.150.864.000 atau setara dengan masing-masing sebesar AS$ 3.735.265 dan AS$ 1.489.118 As of December 31, 2014 and 2013, the Sales Value of Tax Object of the Company’s land not used in operations is amounting to Rp 46,466,702,000 and Rp 18,150,864,000, respectively, or equivalent to US$ 3,735,265 and US$ 1,489,118, respectively. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan sedang dalam proses untuk mendapatkan perpanjangan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas sebagian tanah yang tidak 2 digunakan dalam usaha, dengan luas 46.177 m . Sertifikat HGB ini telah berakhir pada 27 Maret 2014. Until the issuance date of the financial statements, the Company is in the process of obtaining the extension of Land Use Right (HGB) certificate of some parcels of land not used in operations with area 2 of 46,177 m . HGB certificate of this land expired in March 27, 2014. 11. UTANG USAHA TRADE PAYABLES 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 1.574.123 1.528.123 541.303 197.747 65.518 389.714 181.108 3.732 804.568 574.554 2.378.691 2.102.677 Pihak berelasi (Catatan 25) Dolar AS Pihak ketiga Dolar AS Rupiah Yen Jepang Jumlah Jumlah Related party (Note 25) US Dollar Third parties US Dollar Rupiah Japanese Yen Total Total The aging analysis of the Company’s trade payables is as follows: Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan 2.377.094 1.458.907 781 816 641.798 392 1.580 Jumlah 2.378.691 2.102.677 - - 37 - Not yet due Overdue: 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Total PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perusahaan kepada pihak lain terkait utang usaha ini. Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya mempunyai syarat pembayaran antara 30 hari sampai dengan 120 hari. 12. As of December 31, 2014 and 2013, the Company did not provide any guarantee to other parties with regards to these trade payable. Trade payables are unsecured, non-interest bearing and generally with 30 days to 120 days terms of payment. 12. PINJAMAN DARI PEMEGANG SAHAM Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham, Unitika Limited, Jepang untuk modal kerja dengan mutasi saldo pinjaman sebagai berikut: LOANS FROM A SHAREHOLDER This account represents non-interest bearing loans obtained from a shareholder, Unitika Limited, Japan for working capital purposes with movements in the loan balance are as follows: Nilai pinjaman Nilai pinjaman dalam Dolar AS/ dalam Yen Jepang/ Loan value in Loan value in US Dollar Japanese Yen Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 23.053.562 9.010.905 Jumlah / Total 32.064.467 Balance as of January 1, 2013 Mutasi selama tahun 2013: Penambahan Pelunasan Konversi dari JPY ke USD Pengaruh perubahan kurs valuta asing (1.057.472) - (1.057.472) Movement during 2013: Additions Repayment Conversion from JPY to USD Effect of changes in foreign exchange rates Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 31.644.995 - 31.644.995 Balance as of December 31, 2013 Mutasi selama tahun 2014: Penambahan Pelunasan Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 1.020.000 (382.000) 9.010.905 1.470.000 (382.000) 32.732.995 (9.010.905) - 1.020.000 (382.000) - 1.470.000 (382.000) 32.732.995 Movement during 2014: Additions Repayment Balance as of December 31, 2014 Sejak tanggal 30 September 2013, sesuai dengan perubahan perjanjian pinjaman dari pemegang saham, pinjaman dalam Yen Jepang sebesar Yen 778.203.521 telah dikonversi menjadi pinjaman dalam Dolar AS sebesar AS$ 7.953.433,64 dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada Telegraphic Transfer Middle Rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2013. Starting September 30, 2013, based on amendment to the loan agreement from a shareholder, the Japanese Yen loan amounting to Yen 778,203,521 was converted into US Dollar loan amounting to US$ 7,953,433.64 by using the exchange rate applied at the Telegraphic Transfer Middle Rate issued by the Central Bank of the Republic of Indonesia on September 30, 2013. Perjanjian pinjaman dari pemegang saham berisi beberapa pembatasan antara lain, melakukan pengumuman atau pembayaran dividen, melakukan perubahan yang signifikan atas bisnis Perusahaan, menjual atau menghapus seluruh atau sebagian besar aset Perusahaan dan menjaminkan atau menggadaikan seluruh atau bagian dari aset Perusahaan. The loan agreement contains certain covenants limiting, among others, the declaration, or payment of any dividend, any substantial alteration in the nature of its business, transfer or disposal of all or substantial part of its assets and assigning pledge, lien or other encumbrance on the whole or any part of its property or assets. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mematuhi semua syarat-syarat pinjaman. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all loan covenants. - 38 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 13. 13. UTANG PAJAK 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 20.148 1.542 16.497 2.579 42.182 Income taxes Article 21 Article 23 Value added tax 21.690 61.258 Total Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pajak pertambahan nilai - Jumlah 14. 14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA Beban akrual terdiri dari: Pihak ketiga: Listrik Bahan bakar gas alam Komisi Lain-lain (masing-masing di bawah AS$ 50.000) Jumlah 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 259.145 132.171 64.683 177.657 114.737 59.473 102.032 162.480 558.031 514.347 Third parties: Electricity Natural fuel gas Commissions Others (each below US$ 50,000) Total Other current financial liabilities consist of: 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 91.349 87.293 13.172 15.143 104.521 102.436 Pihak ketiga: Klaim pelanggan Lain-lain (masing-masing di bawah AS$ 50.000) 15. ACCRUED EXPENSES AND OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES Accrued expenses consist of: Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya terdiri dari: Jumlah TAXES PAYABLE 15. LIABILITAS IMBALAN KERJA Third parties: Customers claim Others (each below US$ 50,000) Total EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits liabilities Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan biaya yang masih harus dibayar atas bonus untuk karyawan masing-masing sebesar AS$ 188.249 dan AS$ 110.647. Short-term employee benefits liability as of December 31, 2014 and 2013 represents accrued expenses for employee bonus amounting to US$ 188,249 and US$ 110,647, respectively. - 39 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liabilities Perusahaan memberikan imbalan paska kerja manfaat pasti yang tidak didanai untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Liabilitas imbalan kerja karyawan tersebut ditentukan sesuai dengan persyaratan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. The Company has an unfunded defined benefit retirement plan covering all of its eligible permanent employees. The liabilities for employee benefits were determined in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 Year 2003. Beban imbalan kerja karyawan - neto (yang dialokasikan antara beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi) adalah sebagai berikut: Net employee benefits expense (as allocated between cost of goods sold and general and administrative expenses) are as follow: 2014 2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu - imbalan yang belum menjadi hak Keuntungan aktuarial bersih 161.604 189.490 122.946 203.451 100.947 (510) 114.789 - Current service cost Interest cost Amortization of past service cost non-vested benefits Net actuarial gain Beban imbalan kerja 451.531 441.186 Employee benefits expense Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan sehubungan dengan kewajiban imbalan paska kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan kerja tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak Jumlah The amounts included in the statement of financial position arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefit are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 2.832.514 2.099.507 (459.549) (130.118) 2.242.847 Perubahan pada nilai kini kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 217.203 (231.223) 2.085.487 Unfunded present value of benefits obligation Unrecognized actuarial gain (loss) Non-vested past service cost Total Changes in present value of the defined benefit obligation were as follows: 31 Desember/ December 31, 2013 Saldo awal nilai kini liabilitas manfaat pasti Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Pembayaran manfaat Untung selisih kurs atas mata uang asing 2.099.507 161.604 189.490 703.287 (242.770) (78.604) 2.498.762 122.946 203.451 (91.213) (98.566) (535.873) Beginning balance of present value of unfunded obligations Current service cost Interest cost Actuarial (gain) losses Benefits paid Foreign exchange gain Saldo akhir nilai kini liabilitas manfaat pasti 2.832.514 2.099.507 Ending balance of present value defined benefit obligation - 40 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Laporan Aktuaria Independen PT Binaputera Jaga Hikmah, dengan tanggal 20 Pebruari 2014 dan tanggal 1 Maret 2013. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam laporan tersebut untuk tahun 2014 dan 2013 antara lain adalah sebagai berikut: As of December 31, 2014 and 2013, the Company made a provision for employee benefits based on the independent actuarial report of PT Binaputera Jaga Hikmah dated February 20, 2014 and dated March 1, 2013, respectively. The key assumptions, among others, used in 2014 and 2013, for the said report are as follows: 2014 Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri 16. : : : : : : 2013 55 tahun/years 8.26% per tahun/per annum 9.00% per tahun/per annum TMI - 2011 10% dari/of TMI - 2011 18 - 29 tahun/years = 10% 30 - 39 tahun/years = 5% 40 - 44 tahun/years = 3% 45 - 49 tahun/years = 2% 50 - 54 tahun/years = 1% ≥ 55 tahun/years = 0% 16. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan catatan PT EDI Indonesia, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham 55 tahun/years 8.88% per tahun/per annum 9.00% per tahun/per annum TMI - 2011 10% dari/of TMI - 2011 18 - 29 tahun/years = 10% 30 - 39 tahun/years = 5% 40 - 44 tahun/years = 3% 45 - 49 tahun/years = 2% 50 - 54 tahun/years = 1% ≥ 55 tahun/years = 0% : : : : : : Retirement age Discount rate Salary increase Mortality table Disability rate Withdrawal rate SHARE CAPITAL The details of share ownership as of December 31, 2014 and 2013 based on records maintained by PT EDI Indonesia, the share administration agency, are as follows: 2014 Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Shares Issued and Fully Paid Persentase Pemilikan/ Jumlah Jumlah Jumlah Saham Percentage of (Dalam Rp)/ (Dalam Dolar AS)/ Number of Shares Ownership Total (In Rp) Total (In US Dollar) Shareholders Unitika Limited, Jepang Henry Onggo Henry Lohanata Haji Sugi Hadi Prawiro **) Masyarakat (masing-masing pemilikan kurang dari 5%) 5.597.276 758.439 694.480 500 69,37% 9,40% 8,61% 0,01% 5.597.276.000 758.439.000 694.480.000 500.000 6.119.602 829.215 759.287 547 1.017.805 12,61% 1.017.805.000 1.112.784 Unitika Limited, Japan Henry Onggo Henry Lohanata Haji Sugi Hadi Prawiro **) Public (each below 5% ownership) Jumlah 8.068.500 100% 8.068.500.000 8.821.435 Total **) Direktur **) Director - 41 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Pemegang Saham PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 2013 Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Shares Issued and Fully Paid Persentase Pemilikan/ Jumlah Jumlah Jumlah Saham Percentage of (Dalam Rp)/ (Dalam Dolar AS)/ Number of Shares Ownership Total (In Rp) Total (In US Dollar) Shareholders Unitika Limited, Jepang Henry Onggo Henry Lohanata Taizo Ishida *) Haji Sugi Hadi Prawiro **) Masyarakat (masing-masing pemilikan kurang dari 5%) 5.597.276 758.439 694.480 500 500 69,37% 9,40% 8,61% 0,01% 0,01% 5.597.276.000 758.439.000 694.480.000 500.000 500.000 6.119.602 829.215 759.287 547 547 1.017.305 12,60% 1.017.305.000 1.112.237 Unitika Limited, Japan Henry Onggo Henry Lohanata Taizo Ishida *) Haji Sugi Hadi Prawiro **) Public (each below 5% ownership) Jumlah 8.068.500 100% 8.068.500.000 8.821.435 Total *) Direktur pada tanggal 31 Desember 2012 **) Direktur * ) Director as of December 31, 2012 **) Director Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan Perusahaan dalam mengelola modal adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan usahanya sebagai entitas yang berkesinambungan, sehingga Perusahaan dapat secara berkelanjutan memberikan imbalan dan manfaat untuk pemangku kepentingan lainnya seperti diuraikan dalam Catatan 30, Perusahaan telah mengalami defisiensi modal. Dalam usahanya untuk memulihkan keadaan defisiensi modal tersebut, Perusahaan akan berfokus pada pengurangan biaya dan beban serta kenaikan penjualan Perusahaan. The Company's objective when managing capital is to safeguard its ability to continue as a going concern, therefore it can continue to provide returns and benefits for other stakeholders. As stated in Note 30, the Company has a capital deficiency condition. In order to recover its capital deficiency, the Company is focusing in reducing costs and expenses while increasing its sales. Perusahaan mempersingkat jangka waktu penjualan secara kredit dan meningkatkan penjualan secara tunai dengan tujuan untuk memperoleh kas dalam jangka waktu yang lebih singkat. The Company has shorten the sales credit term and increased cash sales in order to achieve the objective of receiving cash within a shorter period of time. Seluruh transaksi yang melibatkan pengeluaran kas dan bank diperiksa secara hati-hati dengan memprioritaskan pada transaksi-transaksi pengeluaran kas yang dibutuhkan dalam menunjang aktivitas produksi dan operasi. All transactions related to cash on hand and in bank disbursements are carefully reviewed with priority on cash disbursement transactions to support the production and operation activities. Perusahaan menjaga tingkat persediaan di tingkat yang minimal dengan mempertimbangkan mutu produk dan kelangsungan kegiatan produksi. The Company maintains the level of inventory at minimal by considering the product quality and continue production activities. Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undangundang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan ketika mereka mencapai laba ditahan positif. The Company is also required by the Limited Liability Law No. 40, Year 2007 effective on August 16, 2007 to contribute to and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Company when they reached positive retained earnings. - 42 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 17. 17. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor merupakan selisih antara penerimaan dari penerbitan saham dengan nilai nominalnya. 18. Additional paid-in capital represents the excess of the proceeds from the issuance of share capital over the par value of shares. 18. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto berdasarkan produk utama adalah sebagai berikut: ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL kelompok NET SALES The details of net sales based on primary products are as follows: 2014 2013 Kain Benang Produk sisa 18.113.375 2.207.984 272.757 18.495.517 1.158.452 383.512 Fabric Yarn Waste Jumlah 20.594.116 20.037.481 Total Penjualan neto kepada pihak berelasi dan pihakpihak ketiga adalah sebagai berikut: Net sales to related parties and third parties are as follows: Persentase terhadap total penjualan/ Percentage to total sales 2014 2013 Jumlah/Total 2014 2013 Pihak berelasi (Catatan 25) Pihak ketiga 4.137.868 16.456.248 2.727.075 17.310.406 20,09% 79,91% 13,61% 86,39% Jumlah 20.594.116 20.037.481 100,00% 100,00% Pada tahun 2014 dan 2013, transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang penjualan kumulatif melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai berikut: Jumlah/Total 2014 2013 Unitika Trading Co. Ltd., Jepang PT Sinarbudi Intraco PT Bengawan Solo Garment Indonesia PT Megariamas Sentosa Jumlah Related parties (Note 25) Third parties Total In 2014 and 2013, sales transactions made to any single customer with a cumulative sales amount exceeding 10% of the total net sales are as follows: Persentase terhadap total penjualan/ Percentage to total sales 2014 2013 3.644.096 3.267.087 2.727.075 2.957.975 17,69% 15,86% 13,61% 14,76% 1.671.874 1.561.602 2.242.205 2.193.239 8,12% 7,58% 11,19% 10,95% Unitika Trading Co. Ltd., Japan PT Sinarbudi Intraco PT Bengawan Solo Garment Indonesia PT Megariamas Sentosa 10.144.659 10.120.494 49,25% 50,51% Total - 43 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 19. 19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: COST OF GOODS SOLD Details of cost of goods sold consist of: 2014 2013 742.464 5.852.549 6.595.013 (577.286) 6.017.727 3.788.960 270.466 6.812.186 7.082.652 (742.464) 6.340.188 3.317.560 3.901.580 2.024.495 1.335.242 867.580 481.007 3.773.435 2.129.657 1.377.554 825.244 447.848 679.470 747.503 Jumlah Biaya Pabrikasi 9.289.374 9.301.241 Jumlah Biaya Produksi 19.096.061 18.958.989 Total Manufacturing Cost Barang dalam proses: Awal tahun Pembelian Akhir tahun 1.841.660 241.923 (2.160.150) 1.763.614 (1.841.660) Work in process: At beginning of year Purchases At end of year Harga Pokok Produksi 19.019.494 18.880.943 Cost of Goods Manufactured Bahan baku Awal tahun Pembelian Tersedia untuk digunakan Akhir tahun Bahan baku yang digunakan Upah langsung Biaya pabrikasi: Bahan bakar Bahan kimia Bahan pembantu dan suku cadang Gaji dan imbalan kerja Penyusutan (Catatan 9) Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 200.000) Barang jadi: Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Penjualan 482.880 (504.477) 18.997.897 360.892 (482.880) 18.758.955 Raw materials At beginning of year Purchases Available for use At end of year Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead: Fuel Chemicals Consumable materials and spareparts Salaries and employees' benefits Depreciation (Note 9) Miscellaneous (each below US$ 200,000) Total Manufacturing Overhead Finished goods: At beginning of year At end of year Cost of Goods Sold Pembelian bahan baku dari pihak berelasi pada tahun 2014 dan 2013 masing – masing sebesar AS$ 4.129.869 dan AS$ 4.751.787 dengan persentase terhadap jumlah pembelian bersih masing masing sebesar 67,76% dan 69,75% (Catatan 25). Purchases of raw materials from the related parties in 2014 and 2013 amounted to US$ 4,129,869 and US$ 4,751,787, respectively or 67.76% and 69.75% of net purchase (Note 25). Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto Perusahaan pada tahun 2014 dan 2013 adalah Unitika Trading Co., Ltd., Jepang masing - masing sebesar AS$ 4.129.869 dan AS$ 4.751.787 dengan persentase terhadap jumlah penjualan bersih masing - masing sebesar 20,05% dan 23,71%. Supplier with purchase amount of more than 10% of the Company’s total net sales in 2014 and 2013 is Unitika Trading Co., Ltd., Japan amounting to US$ 4,129,869 and US$ 4,751,787, respectively, with percentage to total sales amounting to 20.05% and 23.71%, respectively. - 44 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 20. 20. BEBAN DAN PENDAPATAN USAHA 2014 Penjualan dan pemasaran Ongkos angkut Promosi dan komisi penjualan Klaim dan denda Lain-lain (masing-masing di bawah AS$ 30.000) Jumlah Umum dan administrasi Gaji dan imbalan kerja Jasa tenaga ahli Perjalanan dan transportasi Meterai, telepon dan teleks Beban bank Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 10.000) Jumlah OPERATING EXPENSES AND INCOME 2013 189.519 109.740 140.293 33.342 32.824 431.114 472.376 Total 329.641 70.456 76.512 26.662 32.227 315.138 54.297 81.760 29.836 33.509 General and administrative Salaries and employees' benefits Professional fees Travelling and transportation Postage, telephone and telex Bank charges 46.929 62.186 Others (each below US$ 10,000) 582.427 576.726 Total - 22.610 25.801 291.758 - 1.302 Other operating income Gain on sale of property, plant and equipment (Note 9) Sales of scrap materials Net gains on foreign exchange Reversal of allowance for impairment of trade receivables (Note 6) Pendapatan usaha lainnya Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Penjualan barang bekas Laba neto selisih kurs Pemulihan cadangan penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6) Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 10.000) 53.322 5.327 Jumlah Beban usaha lainnya Rugi neto selisih kurs Cadangan penurunan nilai bahan pembantu dan suku cadang Lain-lain (masing-masing dibawah AS$ 5.000) Jumlah 21. Sales and marketing Freight Sales promotions and commisions Claims and penalties 227.180 93.162 77.430 17.143 15.590 75.792 357.061 126.906 - - 132.117 11.999 27.309 138.905 159.426 21. PENGHASILAN KEUANGAN 2014 Penghasilan bunga Laba selisih kurs Others (each below US$ 10,000) Total Other operating expenses Net losses of foreign exchange Provision for decline value of supplies and spare parts Others (each below US$ 5,000) Total FINANCE INCOME 2013 3.429 3.860 1.273.326 Interest income Gain on foreign exchange 3.429 1.277.186 Total - Jumlah Others (each below US$ 30,000) Penghasilan keuangan merupakan pendapatan bunga yang diperoleh dari jasa giro dan laba selisih kurs atas pinjaman dari pemegang saham. - 45 - Finance income represents interest income derived from current bank accounts and gain on foreign exchange from loans from a shareholder. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 22. 22. BEBAN KEUANGAN Beban keuangan merupakan beban bunga atas sewa pembiayaan. 23. Finance cost represents interest expenses from finance lease. 23. PERPAJAKAN 2014 Manfaat pajak tangguhan FINANCE COST TAXATION 2013 65.720 2.214 Deferred tax income Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, Perusahaan mengajukan perubahan mata uang pembukuan untuk tujuan perpajakan menjadi Dolar AS. Perubahan pelaporan dengan menggunakan Dolar AS telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP 2010/WPJ.07/2012 bertanggal 18 Oktober 2012 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013. In relation to the adoption of PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, the Company applied for change of bookkeeping currency for tax purpose into US Dollar. The change of reporting using US Dollar was approved by the Ministry of Finance of the Republic Indonesia - Directorate General of Taxation in its Decision Letters No. KEP-2010/WPJ.07/2012 dated October 18, 2012 and becomes effective on January 1, 2013. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan estimasi kerugian pajak adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax, as shown in the statements of comprehensive income, to the estimated tax losses are as follows: 2014 Laba sebelum pajak Perbedaan temporer: Beban imbalan pasca kerja Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Pembayaran utang sewa pembiayaan Cadangan atas penurunan nilai persediaan Others Biaya yang masih harus dibayar Cadangan penurunan nilai piutang Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Manfaat yang diterima karyawan Pendapatan bunga Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut pajak lainnya Jumlah 520.708 2013 1.701.011 Income before tax 132.117 12.176 (1.302) 8.858 Temporary differences: Employee benefits Difference between commercial and fiscal depreciation Payment of financial lease obligation Allowance for decline in value of inventory Others Accrued expenses Allowance impairment of receivable Total 279.057 (3.429) 263.169 (3.860) Non-deductible expenses (Non-taxable income): Employee benefits in kind Interest Income 24.416 300.044 35.201 294.510 Others non-deductible expenses Total 157.360 36.578 (8.659) 77.602 262.881 (172.955) 47.296 (8.474) Estimasi laba fiskal Koreksi rugi fiskal yang berasal dari hasil pemeriksaan pajak Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Rugi fiskal yang kadaluarsa 1.083.633 2.004.379 38.008 (5.265.535) 84.726 79.879 (7.349.793) - Estimated taxable income Adjustment on tax loss due to tax assessment Tax losses carried forward Expired fiscal loss Estimasi akumulasi rugi fiskal (4.059.168) (5.265.535) Estimated tax losses carry forward - 46 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Perusahaan akan melaporkan estimasi rugi pajak tahun 2014 tersebut di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan ("SPT") untuk tahun 2014. Estimasi rugi fiskal tahun 2013 tersebut di atas sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT tahun 2013. The Company will report the 2014 estimated tax loss as stated above in the 2014 Income Tax Return ("SPT”). The amount of 2013 estimated fiscal loss as stated above conformed to the amount shown in 2013 SPT. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar ("SKPLB") tanggal 24 April 2014, Direktorat Jenderal Pajak melakukan koreksi atas kerugian fiskal Perusahaan tahun pajak 2012 dari sebesar Rp 24.127.195.266 menjadi Rp 23.759.662.278 sehingga kerugian fiskal Perusahaan berkurang sebesar Rp 367.532.988 (atau setara dengan AS$ 38.008). Based on the Tax Overpayment Assessment Letter ("SKPLB”) dated April 24, 2014, the Directorate General of Taxes adjusted the Company's 2012 fiscal loss from Rp 24,127,195,266 to Rp 23,759,662,278. Accordingly, the 2012 fiscal loss decreased by Rp 367,532,988 (or equivalent to US$ 38,008). Berdasarkan SKPLB tanggal 18 April 2013, Direktorat Jenderal Pajak melakukan koreksi atas kerugian fiskal Perusahaan tahun pajak 2011 dari sebesar Rp 4.308.513.469 menjadi Rp 3.584.166.596 sehingga kerugian fiskal Perusahaan berkurang sebesar Rp 724.346.873 (atau setara dengan AS$ 79.879). Based on the SKPLB dated April 18, 2013, the Directorate General of Taxes adjusted the Company's 2011 fiscal loss from Rp 4,308,513,469 to Rp 3,584,166,596. Accordingly, the 2010 fiscal loss decreased by Rp 724,346,873 (or equivalent to US$ 79,879). Rekonsiliasi laba sebelum pajak yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku ke manfaat pajak penghasilan seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif: The reconciliation of income before tax multiplied by the applicable tax rate and income tax benefit as reported in the statements of comprehensive income: 2014 Laba sebelum manfaat pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Manfaat pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Beda tetap, neto, pada tarif pajak yang berlaku Rugi fiskal terutilisasi Koreksi rugi fiskal yang berasal dari hasil pemeriksaan pajak 520,708 2013 1,701,011 (130,177) (425,253) (75,011) 280,410 (73,627) 521,064 (9,502) (19,970) 65,720 2,214 Manfaat pajak penghasilan Tarif pajak yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebesar 25% untuk tahun 2014 dan 2013. - 47 - Profit before income tax benefit per statements of comprehensive income Income tax benefit at applicable tax rate Net permanent differences at applicable tax rate Utilized tax loss Adjustment in tax loss due to tax assessment Income tax benefit The tax rate applicable to the Company is 25% for year 2014 and 2013. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows: Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss for the year 31 Desember/ December 31, 2013 Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss for the year 564.611 (43.239) 521.372 39.340 326 (326) 1 Januari / January 1, 2013 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Cadangan atas penurunan nilai piutang Cadangan atas penurunan nilai persediaan Utang sewa pembiayaan Beban akrual Aset tetap Aset Pajak Tangguhan - Neto 24. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 31 Desember / December 31, 2014 3.182 48.788 (82.432) 33.029 (2.118) 3.044 11.824 33.029 1.064 51.832 (70.608) (2.165) 19.401 9.144 33.029 (1.101) 71.233 (61.464) Long term liabilities employee benefits Allowance for impairment value of receivable Allowance for decline in value of in inventory Lease liabilities Accrued expenses Property, plant and equipment 534.475 2.214 536.689 65.720 602.409 Deferred Tax Assets - Net - - 560.712 - Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Under existing tax regulations, tax loss carryforward can be compensated against future taxable income up to a maximum of five years from the date the tax loss is incurred. Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Manajemen tidak mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal, karena terdapat ketidakpastian akan laba kena pajak di masa datang yang dapat dikompensasi dengan rugi fiskal tersebut. The utilization of deferred tax assets recognized by the Company is dependent upon future taxable profits in excess of profits arising from the reversal of existing taxable temporary differences. Management did not recognize any deferred tax assets on the Company’s unused accumulated tax losses due to the significant uncertainties of the availability of future taxable income against which tax losses can be utilized. 24. LABA PER SAHAM DASAR 2014 Laba bersih tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar BASIC EARNINGS PER SHARE 2013 586.428 1.703.225 8.068.500 8.068.500 0,07 0,21 Laba bersih per saham dasar Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif pada tahun 2014 dan 2013. - 48 - Net income for the year Weighted average number of shares outstanding Basic earnings per share The Company does not compute diluted earnings per share since the Company does not have potentially dilutive ordinary shares in 2014 and 2013. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 25. 25. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Sifat dari transaksi dan hubungan antara Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Perusahaan/Company NATURE RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The nature of transactions and the relationship between the Company and the related parties are as follows: Hubungan/Relationship Unitika Limited, Jepang/Japan Pemegang saham/Shareholder Transaksi/Transaction Pembelian bahan baku/Purchases of raw materials Pinjaman/Loans Penjualan/Sales Unitika Trading Co., Ltd, Jepang/Japan Entitas sepengendali/ Entity under common control Pembelian bahan baku/ Purchases of raw materials Penjualan/Sales PT Unitika Trading Indonesia Entitas sepengendali/ Entity under common control Penjualan/Sales Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama transaksi penjualan produk dan pembelian bahan baku dan bahan kimia. The Company, in its regular course of business, has engaged in transactions with related parties, principally consisting of sales of products and purchases of raw materials and chemicals. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of balances and transactions with related parties are as follows: 2014 2013 Persentase dari total aset/liabilitas/ pendapatan atau beban yang bersangkutan/ Percentage to total assets/liabilities/ respective income or expense 2014 2013 Entitas induk Pinjaman dari pemegang saham Unitika Limited, Jepang Parent entity 32.732.995 31.644.995 85,60% 86,36% Pihak berelasi Piutang usaha Unitika Trading Co., Ltd. Jepang PT Unitika Trading Indonesia 436.010 375.787 303.140 - 2,08% 1,79% Jumlah 811.797 303.140 3,87% 2% 1.574.123 1.528.123 4,12% 4,17% Utang usaha Unitika Trading Co., Ltd. Jepang - 49 - 2% - Loans from a shareholder Unitika Limited, Japan Related parties Trade receivables Unitika Trading Co., Ltd, Japan PT Unitika Trading Indonesia Total Trade payables Unitika Trading Co., Ltd, Japan PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Persentase dari total aset/liabilitas/ pendapatan atau beban yang bersangkutan/ Percentage to total assets/liabilities/ respective income or expense 2014 2013 2014 2013 Penjualan neto Unitika Trading Co., Ltd, Jepang PT Unitika Trading Indonesia 3.644.096 493.772 2.727.075 - 17,69% 2,40% Jumlah 4.137.868 2.727.075 20,09% Pembelian bahan baku dan bahan kimia Unitika Trading Co., Ltd. Jepang 26. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 4.129.869 4.751.787 70,56% 26. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 31 Desember/ December 31, 2014 Setara dalam Dolar AS/ Mata uang asing/ US Dollar Foreign currency Equivalent LIABILITAS Utang usaha Rupiah Yen Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan LIABILITAS NETO Net sales Unitika Trading Co., Ltd, Japan PT Unitika Trading Indonesia 13,61% Total 69,75% Purchase of raw materials and chemicals Unitika Trading Co., Ltd, Japan - MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES The Company’s foreign currency-denominated monetary assets and liabilities are as follows: Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: ASET Kas dan bank Rupiah Yen Euro Piutang usaha Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya 13,61% 31 Desember/ December 31, 2013 Setara dalam Dolar AS/ Mata uang asing/ US Dollar Foreign currency Equivalent Rp Yen Euro Rp Rp Rp 1.677.285.200 13.842 500.187.250 4.675.026.640 249.658.360 134.830 116 40.208 375.806 20.069 2.105.840.344 15.495 136 560.987.549 2.178.677.000 253.569.984 172.766 148 188 46.024 178.741 20.803 Rp 1.914.752.360 153.919 2.499.934.714 205.098 ASSETS Cash on hand and in banks Rupiah Yen Euro Trade receivables Prepaid taxes Other current assets Other noncurrent financial assets LIABILITIES Trade payables Rupiah Yen Taxes payable Short-term employee benefits liabilities Long-term employee benefits liabilities Other current financial liabilities Rp Yen Rp (2.459.972.680) (7.818.257) (269.823.600) (197.747) (65.518) (21.690) (2.749.854.783) (391.689) (739.585.062) (225.601) (3.733) (61.258) Rp (2.341.817.560) (188.249) (1.348.671.042) (110.647) Rp (27.901.016.680) (2.242.847) (25.419.996.147) (2.085.487) Rp (169.806.000) (13.650) (573.919.449) (44.771) Rp (4.552.579.720) (365.963) (3.780.412.833) (294.907) Rp (156.072.240) (12.546) (271.826.895) (21.205) Accrued expenses Finance lease obligation (2.223.841) NET LIABILITIES (2.383.262) - 50 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Desember 2014 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut: At December 31, 2014, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency have been translated into US Dollars using an exchange rate based on the Bank Indonesia middle rate as follows: 2014 AS$ 1 Yen 1 Euro 1 27. 2013 12.440 104 15.133 12.189 116 16.821 27. INFORMASI SEGMEN USAHA US$ 1 Yen 1 Euro 1 BUSINESS SEGMENT INFORMATION Perusahaan melaporkan segmen usaha berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan jenis produk. The Company’s reportable segments under PSAK 5 (revised 2009) are based on the products. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: Information concerning the Company’s operating segment are as follows: Infomasi berdasarkan jenis produk: Information based on type of product: Kain/ Fabric Penjualan neto Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha 31 Desember/December 31, 2014 Benang/ Produk sisa/ Yarn Waste Jumlah / Total 18.113.375 17.163.966 2.207.984 1.596.100 272.757 237.831 20.594.116 18.997.897 Net sales Cost of goods sold 949.409 611.884 34.926 1.596.219 1.013.541 Gross profit Operating expenses Laba usaha Beban usaha lainnya, neto Penghasilan keuangan Beban keuangan Manfaat pajak 582.678 (63.113) 3.429 (2.286) 65.720 Operating profit Other operating expense, net Finance income Finance cost Income tax benefit Jumlah laba komprehensif 586.428 Total comprehensive income Aset 20.510.707 Liabilitas Beban penyusutan Pengeluaran modal 436.010 20.990.037 Assets 38.239.570 38.239.570 Liabilities 481.007 481.007 1.404.483 1.404.483 - 51 - 43.320 Depreciation expense Capital expenditures PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Kain/ Fabric Penjualan neto Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013 Benang/ Produk sisa/ Yarn Waste Jumlah / Total 18.495.517 17.593.343 1.158.452 832.387 383.512 333.225 20.037.481 18.758.955 Net sales Cost of goods sold 902.174 326.065 50.287 1.278.526 1.049.102 Gross profit Operating expenses Laba usaha Penghasilan usaha lainnya, neto Penghasilan keuangan Beban keuangan Manfaat pajak 229.424 197.635 1.277.186 (3.234) 2.214 Operating profit Other operating income , net Finance income Finance cost Income tax benefit Jumlah laba komprehensif 1.703.225 Total comprehensive income Aset 18.777.740 Liabilitas Beban penyusutan Pengeluaran modal - 29.351 18.807.091 Assets 36.643.052 36.643.052 Liabilities 447.848 447.848 1.750.303 1.750.303 Depreciation expense Capital expenditures Informasi segmen berdasarkan wilayah geografis: Information based on geographic area: Rincian penjualan berdasarkan wilayah geografis pelanggan: Sales details based on customers’ geographic area: 2014 2013 Indonesia Luar negeri 14.363.798 6.230.318 15.781.847 4.255.634 Indonesia Overseas Jumlah 20.594.116 20.037.481 Total All of the Company’s assets are located in Indonesia. Seluruh aset Perusahaan berada di Indonesia. - 52 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 28. 28. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the Company's financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013. 31 Desember 2014/December 31, 2014 Liabilitas yang diukur pada biaya Pinjaman diberikan perolehan dan piutang/ diamortisasi/ Loans and Liabilities at Jumlah/ receivable amortised costs Total Aset keuangan Aset lancar Kas dan bank Piutang usaha Aset lancar lainnya 1.321.276 3.712.454 20.069 5.053.799 - 1.321.276 3.712.454 20.069 5.053.799 366.419 - 366.419 5.420.218 - 5.420.218 Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas jangka pendek Utang usaha Pinjaman dari pemegang saham Bagian lancar atas utang sewa pembiayaan Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 2.378.691 32.732.995 2.378.691 32.732.995 - 4.735 558.031 4.735 558.031 - 188.249 188.249 - 104.521 35.967.222 104.521 35.967.222 Liabilitas jangka panjang Utang sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian jangka pendek - 7.811 7.811 Jumlah Liabilitas Keuangan - 35.975.033 35.975.033 - 53 - Financial Assets Current assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other current assets Noncurrent assets Other noncurrent financial assets Total Financial Asset Financial Liabilities Current liabilities Trade payables Loans from a shareholder Current maturity of finance lease obligation Accrued expenses Short-term employee benefits liabilities Other current financial liabilities Noncurrent liabilities Finance lease obligation, net of current maturity Total Financial Liabilities PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013 Liabilitas yang diukur pada biaya Pinjaman diberikan perolehan dan piutang/ diamortisasi/ Loans and Liabilities at Jumlah/ receivable amortised costs Total Aset keuangan Aset lancar Kas dan bank Piutang usaha Aset lancar lainnya 623.584 3.730.408 20.803 4.374.795 - 623.584 3.730.408 20.803 4.374.795 369.589 - 369.589 4.744.384 - 4.744.384 Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas jangka pendek Utang usaha Pinjaman dari pemegang saham Bagian lancar atas utang sewa pembiayaan Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 2.102.677 31.644.995 2.102.677 31.644.995 - 8.401 514.347 8.401 514.347 - 110.647 110.647 - 102.436 34.483.503 102.436 34.483.503 Liabilitas jangka panjang Utang sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian jangka pendek - 12.804 12.804 Jumlah Liabilitas Keuangan - 34.496.307 34.496.307 Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. - 54 - Financial Assets Current assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other current assets Noncurrent assets Other noncurrent financial assets Total Financial Assets Financial Liabilities Current liabilities Trade payables Loans from a shareholder Current maturity of finance lease obligation Accrued expenses Short-term employee benefit liability Other current financial liabilities Noncurrent liabilities Finance lease obligation, net of current maturity Total Financial Liabilities Fair value is defined as the amount at which the instrument could be - exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models, as appropriate. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 29. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha, aset lancar lainnya, utang usaha, pinjaman dari pemegang saham, biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena deposito tersebut diperpanjang secara otomatis saat jatuh tempo. Nilai wajar uang jaminan tidak dapat diukur secara handal, sehingga nilainya diukur berdasarkan nilai nominal. Management is of the opinion that the fair values of cash on hand and in banks, trade receivables, other current assets, trade payables, loans from a shareholder, accrued expenses and other current financial liabiltities, reasonably approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying value of restricted time deposits with floating interest rates approximates their fair values as they are automatically rolled over. The fair values of security deposits cannot be measured reliably, therefore their fair values are carried at their nominal amounts. Nilai wajar untuk utang sewa pembiayaan merupakan diskonto dari arus kas di masa depan dengan tingkat bunga pinjaman inkremental untuk tipe perjanjian sewa yang serupa pada akhir periode pelaporan. The fair value amount of obligation under finance lease is the result of discounting expected future cash flows using the market incremental lending rate for similar type of leasing arrangements at the end of the reporting period. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL AND CAPITAL RISK MANAGEMENT RISK Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, aset lancar lainnya, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, utang usaha, pinjaman dari pemegang saham, utang sewa pembiayaan, biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya. The Company's financial instruments comprise cash on hand and in banks, other current assets, trade receivables, restricted time deposit, trade payables, loans from a shareholder, obligation under finance lease, accrued expenses and other current financial liabiltities. Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan instrumen keuangan. It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (termasuk risiko harga dan mata uang asing), risiko kredit dan risiko likuiditas. The main risks arising from the Company's financial instruments are market risk (including price risk and currency risk), credit risk and liquidity risk. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko sebagai berikut: The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: Risiko pasar Market risk Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko harga dan nilai tukar mata uang asing. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise two types of risks: price risk and foreign currency exchange rate risk. - 55 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) a. PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) a. Risiko harga Perusahaan terkena dampak risiko harga terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku dan bahan pendukung. Kenaikan harga bahan baku yang tinggi akan memberikan dampak negatif bila tidak didukung dengan kenaikan harga jual barang produksi. Perusahaan berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko harga yang paling balk adalah dengan cara meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengawasi tingkat optimal persediaan bahan baku untuk produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Perusahaan telah melakukan konversi bahan bakar diesel menjadi bahan bakar gas sehingga bisa tercipta efisiensi pada biaya energi. b. The Company's exposure to price risk relates primarily to the purchases of the major raw material and supplies. The increasing price of raw material will have a negative impact when it is not supported by the increase in selling price of the products. The Company believes that the best way to manage the price risk is to produce more efficiently and maintain the optimum raw inventories level for a continuous production. The Company has converted their energy usage from diesel fuel to gas so that they can create the efficiency in the energy cost. b. Risiko mata uang asing Price risk Foreign currency risk Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat dari perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan oleh Perusahaan. Foreign currency risk is a risk in the fair value of future cash flows of a financial instrument which fluctuates as a result of changes in foreign currency exchange rates used by the Company. Mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan adalah Dolar AS. Perusahaan terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penjualan lokal, pembelian barang dan pembayaran beban gaji. Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan lokal, pembelian barang dan pembayaran beban gaji dilakukan dalam mata uang selain Dolar AS. The Company's functional and presentation currency is in US Dollar. The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as local sales, purchases of goods and payment of salary expenses. The Company faces the foreign currency risk because the local sales, purchases of goods and payment of salary expenses of the Company are denominated in currencies other than US Dolar. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. Namun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Dolar AS dan mata uang lain menghasilkan lindung nilai natural untuk risiko nilai tukar Perusahaan. The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the US Dollar and other currencies provide some degree of natural hedge for the Company's foreign exchange exposure. Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang disajikan pada Catatan 26. The Company had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2014 and 2013 which are presented in Note 26. - 56 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing Sensitivity analysis for foreign exchange risk Tabel dibawah ini merinci sensitivitas perusahaan atas kenaikan dan penurunan Rupiah terhadap AS$ dalam persentase tertentu. Persentase perubahan atas mata uang asing pada table berikut ini merepresentasikan taksiran manajemen atas kemungkinan perubahan yang wajar atas kurs mata uang asing. Analisa sensitivitas hanya mencakup saldo moneter dalam mata uang asing pada akhir periode dan disesuaikan dengan persentase perubahan atas kurs mata uang asing. Nilai positif di bawah ini mengindikasikan peningkatan pada laba sebelum pajak, dimana AS$ menguat dalam suatu persentase tertentu terhadap Rupiah. Nilai negatif di bawah ini mengindikasikan penurunan pada laba sebelum pajak, dimana AS$ melemah dalam suatu persentase tertentu terhadap Rupiah. The following table details the Company’s sensitivity to a certain percentage increase and decrease in the Rp against US$. The percentage of changes in changes in currency rate in the following table represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for a percentage change in foreign currency rates. A positive number below indicates an increase in profit before tax where the Rp weakening in a certain percentage against the US$. A negative number below indicates a decrease in profit before tax where the Rp strengthens in a certain percentage against the US$. 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Perubahan dalam Dampak ke mata uang/ laba rugi/ Changes Impact in currency to profit or loss rate 2014 AS$ / US$ + 3% 69.536 - 3% (69.536) 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Perubahan dalam Dampak ke mata uang/ laba rugi/ Changes Impact in currency to profit or loss rate 2013 AS$ / US$ + 9% 209.549 - 9% (209.549) Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi Perusahaan sebagai akibat wanprestasi dari pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud yaitu pelanggan dan pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Credit risk is the risk that the Company will incur a loss from defaulted third parties. Third parties are referred to the customers and counter parties that fail to discharge their contractual obligations. Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggannya. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Perusahaan memerlukan pembayaran pada saat penyerahan dokumen kepemilikan. Untuk penjualan dalam negeri, Perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 60 hari dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to credit worthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Company requires cash against the presentation of documents of title. For domestic sales, the Company may grant its customers credit terms up to 60 days from the issuance invoice. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company's exposure to bad debts. - 57 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada bank yang dapat dipercaya untuk meminimalisasi risiko kredit. The cash and restricted time deposits are placed in trustworthy bank to minimize the credit risk. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum.Tergantung pada penilaian Perusahaan, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat keterlambatan pembayaran dan/atau akibat gagal bayar. When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Company's assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan pada Perusahaan karena piutang usaha berasal dan jumlah pelanggan yang banyak. The Company has no significant concentration of credit risk as its trade receivables relate to a large number of ultimate customers. Eksposur kredit maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit untuk aset keuangan (yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang) adalah sama dengan nilai tercatat seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. The Company's maximum credit exposure for its financial assets (classified under loans and receivables) is equal to the carrying amounts as presented in the statements of financial position. Risiko likuiditas Liquidity risk Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi dimana pendapatan jangka pendek tidak dapat menutupi pengeluaran jangka pendek. Liquidity risk is a risk that occurs when short-term revenue can not cover short-term expenditures. Perusahaan mengelola profil Iikuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup. Pemegang saham Perusahaan, Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu memberi dukungan secara berkelanjutan untuk menunjang kelangsungan hidup Perusahaan dengan menyediakan pinjaman tanpa bunga agar Perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo. The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash. The Company's shareholder, Unitika Limited, Japan, continuously support the Company's going concern by providing non-interest bearing loan to meet its obligation. Perusahaan secara teratur mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan penggalangan dana. The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. - 58 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Tabel berikut ini menunjukan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan arus kas kontraktual tidak terdiskonto. Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest < 3 bulan/ rate < 3 months Tanpa Bunga Utang usaha Pinjaman dari pemegang saham Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Instrumen tingkat bunga tetap Utang sewa pembiayaan - 2.377.875 - 32.732.995 - 12,63% Jumlah Jumlah 31 Desember/ December 31, 2014 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ >12 bulan/ 3 - 6 months 6 - 12 months >12 months 816 Jumlah/ Total - - 2.378.691 - - - 32.732.995 558.031 - - - 558.031 104.521 - - - 104.521 1.513 1.513 3.026 8.573 14.625 35.774.935 2.329 3.026 8.573 35.788.863 Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest < 3 bulan/ rate < 3 months Tanpa Bunga Utang usaha Pinjaman dari pemegang saham Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Instrumen tingkat bunga tetap Utang sewa pembiayaan The table below summarizes the maturity profile of the Company's financial liabilities as of December 31 2014 and 2013 based on contractual undiscounted payments. 31 Desember/December 31, 2013 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ >12 bulan/ 3 - 6 months 6 - 12 months >12 months 1.455.803 - 31.644.995 - - - 31.644.995 - 514.347 - - - 514.347 - 102.436 - - - 102.436 3.388 2.737 4.534 14.926 25.585 33.720.969 647.639 4.926 16.506 34.390.040 - 59 - 392 1.580 Accrued expenses Other current financial liabilities Fixed interest rate instruments Obligation under finance lease Total Jumlah/ Total - 12. 63% - 20.21% 644.902 Non Interest Bearing Trade payables Loans from a shareholder 2.102.677 Non Interest Bearing Trade payables Loans from a shareholder Accrued expenses Other current financial liabilities Fixed interest rate instruments Obligation under finance lease Total PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 30. 30. KELANGSUNGAN USAHA GOING CONCERN Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan akan melanjutkan usahanya sebagal entitas yang berkesinambungan. The accompanying financial statements have been prepared assuming that the Company will continue to operate as a going concern entity. Perusahaan melaporkan jumlah laba komprehensif sebesar AS$ 586.428 dan 1.703.225 masing masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan saldo defisiensi modal sebesar AS$ 17.249.533 pada tanggal 31 Desember 2014 dan AS$ 17.835.961 pada tanggal 31 Desember 2013 dan selanjutnya, jumlah liabilitas jangka pendek telah melebihi total aset sebesar AS$ 14.998.875 pada tanggal 31 Desember 2014 dan AS$ 15.737.670 pada tanggal 31 Desember 2013. The Company reported total comprehensive income of US$ 586,428 and US$ 1,703,225 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively, and a shareholders' deficiency of US$ 17,249,533 as of December 31, 2014 and US$ 17,835,961 as of December 31, 2013 and in addition, its current liabilities exceeded its total assets by US$ 14,998,875 as of December 31, 2014 and US$ 15,737,670 as of December 31, 2013. Kondisi diatas menunjukkan ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan signifikan tentang kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. The conditions above indicate the existence of a material uncertainty that may cast a significant doubt about the Company’s ability to continue as a going concern. Perusahaan telah menerima surat dukungan finansial dari pemegang saham, yaitu Unitika Limited, Jepang tertanggal 10 Januari 2015. Dalam suratnya tersebut, Unitika Limited, Jepang menyatakan mampu dan akan terus memberikan dukungan finansial agar Perusahaan dapat terus beroperasi dan memenuhi semua kewajibannya. Because of this condition, the Company obtained a letter of financial support from its shareholder, Unitika Limited, Japan dated January 10, 2015. The shareholder confirms that it is willing and able to provide continuing financial support to the Company to enable it to `operate as a going concern and to meet its obligations. Selanjutnya, Perusahaan juga melakukan rencanarencana sebagai berikut untuk memperbaiki kondisi operasi dan keuangannya: Moreover, the Company is taking the following plans to improve its operations and financial condition: Perusahaan akan melanjutkan program penghematan biaya dengan cara mengganti persentase komposisi penggunaan bahan baku kapas tanpa mengurangi kwalitas benang, penghematan biaya bahan pembantu kimia dan mengoptimalkan serta mengefisiensikan jam kerja karyawan untuk mencapai target. The Company will continue the program of cost savings by replacing the percentage composition of the raw material without reducing quality cotton yarn, chemical material cost savings and optimize and streamline the working hours of employees to achieve the target. Untuk mendukung peningkatan penjualan, dalam tahun 2014 perusahaan telah menaikkan kapasitas produksi dibagian pemintalan dan celup benang sebesar 10%, sementara dalam tahun 2015 perusahaan juga akan menaikkan kapasitas produksi di bagian pertenunan 10% dengan cara merubah sistem kerja shift dari 3 grup 3 shift menjadi 4 grup 3 shift. To enable increase in sales, in 2014 the company has increased the production capacity of spinning and dyeing yarn section by 10%, while in 2015 the company will increase production capacity in the weaving 10% by changing the system of shift work three shifts of three groups into four groups of three shifts. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan afiliasi Unitika Trading untuk mencari pelanggan baru di Jepang, terutama memasarkan kain Yarn Dyed. Increase cooperation with affiliated companies Unitika Trading to seek new customers in Japan. Especially Yarn Dyed fabric market. - 60 - PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) Memberi peluang pasar domestik untuk melayani pembuatan baju seragam. Allowing the domestic market to serve the manufacture of cloth uniforms. Menaikkan produk unggulan perusahaan yaitu kain dari benang palpa yang sangat kompetitif dan mempunyai nilai jual yang lebih baik. Raising the company's flagship product, cloth from the thread Palpa which is highly competitive and have better selling points. Perusahaan masih akan terus merestrukturisasi mesin-mesin yang lama untuk meningkatkan kwalitas, kinerja produksi dan mesin yang hemat energi serta lebih efisien. The company will keep restructuring the old machines to improve the quality, production performance and energy-efficient engines and more efficient. Manajemen Perusahaan yakin bahwa rencanarencana di atas efektif untuk memperbaiki kondisi Perusahaan. Laporan keuangan tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut. 31. The Company's management believes that the above plans will be effective to improve its conditions. The financial statements do not include any adjustment that might result from the outcome of this uncertainty. 31. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NON-KAS 2014 Penambahan aset tetap melalui liabilitas pembelian mesin Penambahan aset tetap melalui uang muka Penambahan atas pembiayaan melalui utang sewa pembiayaan 32. PERISTIWA KEUANGAN SETELAH TANGGAL SUPPLEMENTAL DISCLOSURE ON NON CASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES 2013 58.761 - - 387.432 - 28.462 LAPORAN Pada tanggal 4 Pebruari 2015, perusahaan mendaftarkan surat permohonan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana perusahaan untuk menjadi perusahaan tertutup (privat). Perusahaan berencana untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan atas rencana perusahaan untuk mengubah status Perusahaan dari perusahaan publik menjadi perusahaan privat, melakukan perubahan atas anggaran dasar Perusahaan, dan membahas agenda lain terkait dengan rencana Perusahaan untuk menjadi perusahaan privat. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan belum mendapatkan tanggapan dari OJK terkait permohonan Perusahaan. - 61 - 32. Increase in liabilities for purchase of machinery Additional property, plant and equipment through advance Increase leased assets through lease liabilities SUBSEQUENT EVENTS On February 4, 2015, the Company has submitted a request letter to Financial Services Authority (OJK) of its plan to be a private company. The Company plan to hold a General Shareholder Meeting to obtain approval from the shareholders of its plan to change its status from public company to private company, change its Articles of Association and other agenda related to the plan to be a private company. Until the issuance date of these financial statements, the Company has not yet received response from OJK in relation with this request. PT. UNITEX Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) PT. UNITEX Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) (Continued) 33. 33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan dari halaman 3 sampai 62 merupakan tanggung jawa manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 18 Maret 2015. MANAGEMENT RESPONSIBILITY APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS AND The preparation and fair presentation of the financial statements on page 3 to 62 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 18, 2015. ******* - 62 -