BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan warna dalam mutu bahan pangan penting, parameter karena pada lainnya, umumnya terlebih sebelum dahulu yang· memiliki tertarik tidak tidak sangat mempertimbangkan ekan keadaan warna bahan. Bahan makanan itu bila adalah akan oleh dipilih menarik, meskipun sesungguhnya rasa dan nilai gizi makanan itu tinggi. Menurut asalnya, zat wa.rna dua jenis yaitu zat warna alami dapat sintetis. Pertengahan abad ke-20 mulai dikembangkan pewarna sintetis~ alami banyak zat menjadi warna Sejak saat itu pewarna dan dibedakan ditinggalkan, karena warnanya kurang stabil, daya 6ewarna kurang kuat dan variasi kurang banyak. Zat warna sintetis umumnya lebih praktis mempunyai kestabilan yang tinqgi. Akan tetapi sintetis ini tidak semuanya diperb6lehkan karena mempunyai e~ek samping karsinogenik. kecenderungan penggunaan yang tidak ·pewarna sintetis a~alah demikian ini s~ngat .merugik~n menimbulkan misalnya timbul yang tidak pewarna sintetis digunakan dalam bahan kesehatan. Keadaan kein~inan 1 warna dikonsumsi baik, irii yang bukan untuk bahan makanan tetapi makanan. Hal ini untuk Pew a sa memenuhi syarat karena yang dipakai zat dan orang untuk yang kembali 2 kepada zat warna alami sebagai pewarna makanan, karena sampai saat ini pigmen-pigmen alami dianggap lebih aman. Warna hijau termasuk jenis yang banyak sebagai pewarna makanan dan minuman. Salah satu warna hijau alami adalah daun suji Warna hijau pada daun suji ini Namun pewarna hijau dari daun (Pleomele sumber oleh belum zat angustiFolia). disebabkan suji digunakan kloroTil. banyak dijumpai dalam bentuk yang mudah disimpan dan mudah digunakan. Pada penelitian ini dicoba alami dari daun suji dalam bentuk biasanya masalah yang warna hijau pada produk bersiTat sangat labil, sering bubuk. dihadapi akhir. mudah membuat Hal pewarna Dalam pengolahan adalah berubahnya ini karena terdegradasi oleh kloroTil asam panas. Daya tahan hijau alami kloroTil berhubungan dengan keberadaan tersebut. Dalam magnesium di kondisi dalam pemanasan berubah menjadi TeoTitin sebagai akibat magnesiumnya. Kemudian warnanya molekul yang hijau dan langsung zat warna lembab kloroTil pelepasan sebagian berubah menjadi hijau kecoklatan. Menciptakan kondisi yang alkalis merupakan usaha yang positiT terhadap pelepasan magnesium(Desrosier, 1988}. Menurut Norman (1986), berubahnya warna dicegah dengan menambahkan natrium bikarbonat pengolahan. Pada penelitian ini usaha yang hijau dapat pada proses dilakukan untuk mencegah kendala tersebut antara l~in denoan cara penambahan natrium bikarbonat dan penqaturan waktu ekstraksi dengan etanol 95/.. 1.2 Pe!t·masalahan Menurut penelitian yang pernah dilakukan konsentrasi natrium bikarbonat yang disat·ankan untuk ekstt·aksi 5/. dari berat daun dan waktu yang digunakan 60 tetapi ini belum menunjukkan hasil kat·ena NaHC0 3 itu pada sehingga untuk dihasilkan menit. Akan terbaik. Oleh ini pengatut·an konsentt· as i mencat· i konsentt· as i yang penelitian dimaksudkan yang sebanyak produk akhir yang lama klot·o-fil yang optimal. Bentuk bubuk yang dihasilkan dilakukan dengan cara waktu yang mengeringkan ekstraksi tepat hasil agar dipet·oleh ekstraksi yang untuk Sedangkan mencari pengaturan waktu dilakukan baik. tepat hasil telah diuapkan pada pengering hampa udara. 1.3 Tujuan Melalui penelitian kadar penambahan NaHC0 dan· 3 sehingga diperoleh hasil intensitas warna hijau .ini diharapkan waktu akhi~ terk~at. dapat ekstraksi ekstraksi daun diketahui yang suj i optimal dengan