6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut Rayport dan

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Internet
Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p29) internet pada mulanya adalah
sebuah Wide Area Network (WAN) yang dinamakan ARPANET yang dikembangkan
oleh ARPA di Amerika Serikat pada tahun 1970-an yang fungsinya adalah membentuk
jaringan.
Kemudian teknologi ini diperkenalkan untuk masyarakat umum. Meskipun
demikian tidak ada standar yang sama untuk setiap perusahaan yang menggunakan
jaringan tersebut. Sehingga ada banyak software dan hardware yang berbeda yang
menyebabkan komputer-komputer yang ada dalam jaringan tersebut tidak dapat
terhubung satu dengan yang lainnya. Kemudian ARPA mengembangkan TCP/IP sebagai
software yang memungkinkan internetworking yang keberadaannya paling sering
digunakan sampai saat ini.
Internet
adalah
sebuah
konsorsium
dari
jaringan-jaringan,
yang
menghubungkan jutaan komputer dan ribuan jaringan di seluruh dunia (Rayport &
Jaworski, 2003, p30).
Internet menurut Ustadiyanto (2001, p1) adalah sebuah alat penyebaran
informasi secara global, sebuah mekanisme penyebaran informasi dan sebuah media
untuk berkolaborasi dan berinteraksi antar individu dengan menggunakan komputer
tanpa terhalang batas geografis.
6
7
Meskipun pada tahun 2001 terlihat banyak kesalahan dalam penggunaanya,
internet mempunyai peranan penting bagi keberadaan konsumen. Banyak perusahaan
yang berbasiskan internet telah menghasilkan jutaan, bahkan miliaran dalam penjualan
secara online (Rayport & Jaworski, 2003, p44).
2.2 Penjualan
2.2.1 Definisi Penjualan
Kegiatan penjualan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan
merupakan transaksi yang banyak terjadi di setiap perusahaan. Kegiatan penjualan dapat
dilakukan oleh perusahaan dalam 2 bentuk, yaitu :
•
Penjualan tunai yaitu penjualan yang langsung menerima pembayaran pada saat
barang atau jasa diserahkan kepada pembeli.
•
Penjualan kredit yaitu penjualan dengan pembayaran pada waktu tertentu yang telah
disepakati bersama antara pembeli dan penjual.
Menurut Swastha (2001,p8) menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi
pribadi yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang
atau jasa yang ditawarkan.
Pendapat Swastha (2001,p129), faktor yang mempengaruhi penjualan adalah :
•
Kondisi dan kemampuan penjual
•
Kondisi pasar
•
Modal
•
Kondisi organisasi perusahaan
•
Faktor lain seperti promosi, iklan, peragaan dan lain-lain.
8
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1991, p17) pengertian penjualan adalah
peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu badan usaha yang timbul
dari penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya di dalam suatu periode.
Mulyadi (1993, p204) berpendapat bahwa kegiatan penjualan terdiri dari
transaksi penjualan atau jasa baik secara kredit maupun tunai.
•
Penjualan tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan cara
mewajibkan pembeli melakukan pembayaran barang terlebih dahulu sebelum
diserahkan kepada pembeli.
•
Penjualan kredit
Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu
setelah pelanggan menerima barang yang dipesannya. Pembayaran biasanya
dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli.
Menurut Smith dan Skousen (1993, p123) penjualan yaitu arus masuk atau
penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban kewajibannya
(atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa atau aktiva-aktiva lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti
yang berkelanjutan dari suatu entitas.
2.2.2 Jaringan prosedur penjualan
Menurut Mulyadi (1993,p206) bahwa sistem penjualan punya fungsi-fungsi
tertentu yaitu :
9
1. Fungsi Penjualan
Bertanggung jawab menerima surat order dari pelanggan, mengedit informasi
yang belum lengkap pada surat order tersebut dan meminta otorisasi kredit.
2. Fungsi Kredit
Bertanggung jawab dalam meneliti status kredit pelanggan dan memberikan
otorisasi pemberian kredit pada pelanggan.
3. Fungsi Gudang
Bertanggung jawab untuk menyimpan dan menyediakan barang yang dipesan
oleh pelanggan dan mengirim barang ke bagian pengiriman barang beserta
surat jalan.
4. Fungsi Pengiriman
Bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan serta menyediakan tembusan faktur bagi kepentingan pencatatan
transaksi penjualan oleh fungsi aktivitas.
5. Fungsi Akutansi
Bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penjualan dan mengirimkan
pernyataan piutang kepada para debitur.
Jaringan yang terbentuk dalam sistem penjualan adalah :
1. Fungsi Order Penjualan
Fungsi penjualan menerima order dan melengkapi informasi penting pada surat
order
2. Fungsi Persetujuan Kredit
Fungsi penjualan menerima persetujuan penjualan kredit kepada fungsi
penjualan
10
3. Prosedur Pengiriman
Fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli dan pelanggan sesuai
dengan informasi yang tercantum dalam order pengiriman yang diterima.
4. Prosedur Penagihan
Fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkan kepada pembeli
dan pelanggan dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh bagian
penjualan sebagai tembusan pada waktu membuat surat order pengiriman.
5. Prosedur Pencatatan Piutang
Fungsi akutansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang
atau dalam metoda tertentu mengarsipkan dokumen menurut abjad yang
berfungsi sebagai pencatatan piutang
Dari beberapa teori penjualan menurut beberapa ahli maka jenis penjualan
yang diterapkan pada PT. Dunia Art Frame adalah penjualan tunai, di mana terdapat
fungsi-fungsi penjualan seperti fungsi penjualan, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan
fungsi akuntansi.
2.3 e-commerce
Secara formal e-commerce dapat didefinisikan sebagai berikut : teknologi yang
memperantarai pertukaran antara pihak-pihak (secara individu atau organisasi) seperti
kegiatan intra atau interorganisasi berbasis elektronik yang memfasilitasi pertukaran
tersebut (Rayport & Jaworski, 2003, p4).
Menurut Akbar (2006, p49), e-commerce adalah kegiatan perdagangan yang
dilakukan melalui perantara halaman web di internet.
11
Menurut Chaudhury dan Kuilboer (2002, p.30), e-commerce adalah menjalankan
aktivitas bisnis menggunakan platform internet dan menggunakan situs web khusus yang
dibuat oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.
Menurut Turban (2004, p3), e-commerce mengambarkan proses membeli dan
menjual lewat media digital
Menurut Ustadiyanto (2001, p11), e-commerce pada dasarnya merupakan suatu
kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan teknologi internet.
Jadi, sebagian proses bisnis dikomunikasikan melalui internet.
Secara umum e-commerce dapat dibedakan menjadi dua bentuk dasar, yaitu
bricks-and-mortar dan e-commerce selling.
Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p11), dalam membangun sebuah ecommerce ada 6 tahap yang harus dilalui:
Framing the
Market
Opportunity
Business
Model
Customer
Interface
Market
Communication and
Branding
Implementation
Metrics
Gambar 2.1 strategi e-commerce
Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p11)
2.3.1 Framing the Market Opportunity
Tujuan yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah untuk mengidentifikasi dan
memprediksi kesempatan usaha yang menarik. Misalnya, kebutuhan pasar yang belum
terjawab, apakah persaingan yang ada sangat ketat, dan sebagainya.
12
Ada enam tahap untuk menyusun kerangka kesempatan pasar, yakni sebagai
berikut:
Identify the Unmet and/or Underserved Customer Need
Identify the Specific Customers a company will Pursue
Assess Advantage Relative to Competition
Assess the Company’s Resources to deliver the offering
Assess Market Readiness of Technology
Specify Opportunity in concrete terms
Assess Opportunity attractiveness
Gambar 2.2 Kerangka kesempatan pasar
Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p83)
a. Identify the unmet and/or undeserved customer need
Untuk menemukan kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, pihak manajemen harus
memetakan proses pengambilan keputusan pelanggan dengan customer decision
process.
Gambar 2.3 manggambarkan proses pengambilan keputusan seorang pelanggan.
13
Problem Recognition
Information Gathering
Evaluation
Purchase Decision
Satisfaction
Loyalty
Gambar 2.3 Proses pengambilan keputusan seorang pelanggan
Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p86)
b. Identify the specific customers a company will pursue
Perusahaan perlu mengembangkan sebuah pengertian mengenai jenis pelanggan
yang pada akhirnya menjadi target mereka. Pengertian ini memberikan kesempatan
bagi perusahaan untuk berfokus pada keahlian menawarkan sesuatu yang benarbenar menarik target pasar. Untuk membangun pengertian tersebut, perusahaan
membuat suatu segmentasi dimana pelanggan dikelompokkan berdasarkan
kesamaan-kesamaan yang ada. Segmentasi ini dapat dibuat berdasarkan geografis,
demografis, dan sebagainya.
14
c. Assess advantage relative to competition
Keuntungan bersaing ditentukan oleh nilai pelanggan yang dibuat oleh perusahaan
yang melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menciptakan nilai tersebut.
Untuk
mengukur
keuntungan
relatif
dari
persaingan,
perusahaan
harus
mengidentifikasi pesaing-pesaing yang akan dihadapinya. Jajaran kepemimpinan
perusahaan harus mengerti penawaran yang disampaikan oleh pesaing, alasan
mereka menawarkan solusi terhadap kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, dan
alasan mengapa perusahaan boleh atau tidak boleh meniru penawaran yang akan
ditawarkan perusahaan. Pesaing dapat dibedakan menjadi dua, yakni pesaing
langsung dan pesaing tidak langsung.
d. Assess the company’s resources to deliver the offering
Pada tahap ini, perusahaan harus mempunyai gambaran pengalaman dan keuntungan
yang diberikan oleh penawaran dan sumberdaya dan teknologi yang akan dibutuhkan
untuk menyampaikan keuntungan dari penawaran. Sementara penawaran dan
keinginan untuk menghasilkan keuntungannya akan ditinjau ulang dan disaring
berkali-kali, hal ini akan memainkan peranan penting dalam mempengaruhi dan
menetapkan dasar pemikiran perusahaan untuk berhasil dalam usaha ini.
e. Assess market readiness of technology
Dalam tahap ini, perusahaan mempunyai pengertian yang dalam tentang kesempatan
di mana pasar siap atau tidak untuk menggunakan teknologi.
15
f. Specify opportunity in concrete terms
Dalam hal ini, pihak manajemen harus memiliki sebuah gambaran jelas mengenai
kesempatan pasar. Anggota-anggotanya harus bisa mendeskripsikan sistem nilai bagi
perusahaan. Mereka harus mempunyai pengertian yang kuat bagaimana ikut campur
dalam sistem nilai dan proses pengambilan keputusan pelanggan dapat menciptakan
keuntungan yang baru, meningkatkan yang ada sekarang, atau membuka nilai yang
ada pada sistem sekarang.
g. Assess opportunity attractiveness
Pada tahap ini pihak manajemen harus memiliki sebuah gambaran jelas mengenai
kesempatan pasar. Anggota-anggotanya harus bisa mendeskripsikan sistem nilai bagi
perusahaan. Mereka harus mempunyai pengertian yang kuat bagaimana ikut campur
dalam sistem nilai dan proses pengambilan keputusan pelanggan dapat menyediakan
exceptional value bagi pelanggan dengan membuat keuntungan yang baru dan
meningkatkan yang ada sekarang, atau membuka nilai yang ada pada sistem
sekarang.
2.3.2 Business Model
Ada Empat komponen dari sebuah Online Business Model
(1) Sebuah value proposition atau value cluster bagi target pelanggan.
(2) Online offering, yang mana dapat berupa produk, layanan, informasi, atau ketiganya.
(3) Sebuah sistem sumber daya yang unik dan dapat bertahan, dan
(4) Sebuah revenue model.
16
2.3.2.1 Value proposition / value cluster
Cluster ini terdiri dari tiga bagian:
- choice of segments
Analisa choice of segments terdiri dari dua dimensi, yaitu ketertarikan pasar dan
kemampuan perusahaan untuk bersaing di dalam pasar.
- choice of focal customer benefits
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menspesifikasi key benefit yang akan di
sampaikan kepada pelanggan.
- choice of unique and differentiating resources
Komponen ini berfokus pada faktor-faktor dalam perusahaan sendiri. Hal yang
terpenting dalam tahap ini adalah bahwa sumber daya yang unik dapat dihubungkan
secara langsung pada keuntungan-keuntungan yang membentuk value proposition.
2.3.2.2 Online Offering
a. Lingkup dari penawaran
Menjelaskan dua tipe spesifik dari ruang lingkup yang dapat difokuskan pada :
a. Category-specific dominance: berfokus pada satu jenis pruduk.
b. Cross-category dominance: tidak berfokus pada satu jenis kategori produk.
b. Mengidentifikasi proses keputusan pelanggan
Langkah
kedua
dalam
membangun
sebuah
penawaran
online
adalah
mengartikulasikan proses keputusan pelanggan (customer decision process) untuk
kategori produk yang beragam. Proses ini seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
terdiri dari tiga tahapan: prepurchase, purchase dan postpurchase.
17
Problem Recognition
Information Search
Evaluation of Alternatives
Purchase Decision
Satisfaction
Loyalty
Disposal
Gambar 2.4 Proses pengambilan keputusan pelanggan
Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p119)
c. Pemetaan produk dan layanan ke proses keputusan pelanggan
Proses pemetaan ini ditunjukkan dengan membuat egg diagram. Diagram ini di
mulai dengan mengartikulasi tahap-tahap pengambilan keputusan yang dilalui seorang
pelanggan. Kemudian, mengidentifikasi barang, jasa dan informasi yang membantu
pelanggan bergerak dalam tahap-tahap tersebut.
18
Penawaran
produk
Proses Pengambilan
Keputusan pelanggan
Gambar 2.5 Egg Diagram
Sumber: Rayport & Jaworski (2003, p120)
2.3.2.3 Resource System
Sistem sumber daya menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan harus memilih
dan kemudian meluruskan sumber dayanya untuk menyampaikan keuntungan dari value
proposition atau cluster.
a. Menspesifikasikan sebuah sistem sumber daya
Dengan empat modifikasi di bawah ini, kita akan membangun sebuah sistem
sumber daya
Langkah pertama
: Mengidentifikasi keuntungan utama pada cluster nilai
Langkah kedua
: Mengidentifikasi sumber daya yang berhubungan dengan tiap
keuntungan
Langkah ketiga
: Mengidentifikasi pada tingkatan mana perusahaan dapat
menyampaikan tiap keuntungan
Langkah keempat
: Mengidentifikasi rekan yang dapat memperlengkapi sumber
daya
19
b. Kriteria untuk menilai kualitas dari sebuah sistem sumber daya
- Keunikan sistem
- Menghubungkan antara sumber daya dan keuntungan
- Menghubungkan antara sumber daya dalam sistem
- Menghubungkan antara sistem bisnis dunia virtual dan dunia fisik
- Keuntungan sustainable
c. Peranan dari hubungan kerja sama
- Persetujuan portal
- Persetujuan anchor-tenant
Persetujuan anchor-tenant terjadi ketika sebuah perusahaan setuju untuk menjadi
penyedia tunggal dari sebuah produk khusus atau layanan bagi situs eceran lain.
- Persetujuan promosi
Persetujuan promosi menyangkut apakah sebuah perusahaan sedang dipromosikan
pada situs perusahaan lain atau saling mempromosikan dalam tiap perusahaan
menerima promosi.
2.3.2.4 Revenue Model
Hal yang paling sering disebut sebagai sumber dari penerimaan :
- Periklanan, sebuah situs tertentu dapat memperoleh penghasilan dari iklan melalui
penjualan iklan (banner atau interstitial), situs sponsor, event underwriting, atau
bentuk komunikasi lainnya.
- penjualan produk, layanan, atau informasi. Hal ini mengacu kepada pendapatan yang
dihasilkan dari penjualan barang pada situs, hal ini dapat termasuk penjualan melalui
situs eceran atau informasi pay-per-use.
20
- Transaksi. Hal ini mengacu kepada pendapatan yang bertambah dari tuntutan biaya
atau mengambil porsi dari penjumlahan transaksi untuk memfasilitasi sebuah transaksi
penjualan pelanggan.
- Subscription. Hal ini mengacu kepada biaya berlangganan untuk majalah, koran, atau
informasi lain atau layanan bisnis.
- Biaya izin. Hal ini biaya dihasilkan dari isi yang telah berlisensi.
2.3.3 Customer Interface
2.3.3.1 Kerangka 7C
Context
Konteks suatu web site mencerminkan kesan estetika dan fungsionalnya.
Beberapa site berfokus pada grafik, warna, dan desain, sementara yang lain menekankan
pada tujuan, misalnya kemudahan navigasi.
Content
Berfokus pada isi yang disajikan seperti text, video, audio, dan grafik yang
keseluruhannya mencerminkan informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
Community
Komunitas adalah interaksi antara para pemakai site, dapat terjadi melalui
interaksi one-to-one atau di antara banyak pemakai.
Customization
Suatu kemampuan website untuk menyesuaikan dirinya disebut customization.
21
Communication
Komunikasi mengacu pada dialog antara suatu website dan para pemakainya.
Hal ini dapat berupa tiga format: komunikasi site-to-user, komunikasi user-to-site,
komunikasi dua arah.
Connection
Mengacu pada tingkatan di mana suatu website dihubungkan dengan halaman
website lain.
Commerce
Bagaimana suatu web mampu melakukan perdagangan dengan menjual barangbarang, produk, dan jasa.
2.3.4 Market Communication and Branding
2.3.4.1 Empat Kategori dari Komunikasi Pasar
Komunikasi pasar mengacu kepada semua points of contact yang perusahaan
miliki bersama pelanggannya. Hal ini termasuk komunikasi secara offline seperti iklan
televisi, promosi, dan penjualan lewat telepon, sebaik dengan periklanan yang dicapai
lewat internet. Ada empat tipe dari komunikasi pasar :
(1) General online communications, dapat berupa:
•
Banner ads
•
E-mail
•
Viral marketing
•
Portal sponsorship/exclusive agreements
•
Associate programs
22
•
Online and offline partnerships
•
Customer information
•
Online transactions
(2) Personalized online communications, dapat berupa:
•
Personalized permission e-mail
•
Personalized recommendations
•
Personalized advertisements
•
Personalized webpages
•
Personalized e-commerce stores
(3) Traditional mass media communications, dapat berupa:
•
Television
•
Radio
•
Print
•
Billboards
(4) Direct communications, dapat berupa:
•
Salesforce
•
Direct mail
•
Telemarketing
•
Customer service representatives
23
2.3.4.2 Dasar-dasar Branding
Brand equity adalah kombinasi dari aset yang dapat dilihat dari perspektif
perusahaan atau perspektif pelanggan. Brand eqiuty juga dapat diartikan sebagai
kombinasi dari respon pelanggan dan benefits. Karena itu, dalam framework brand
equity terdapat tiga bagian penting: brand, customer responses, dan benefits (bagi
perusahaan dan pelanggan).
Terdapat 10 tahap proses branding:
1. Clearly define the brand audience
2. Understand the target customer
3. Identify key leverage points in customer experience
4. Continually monitor competitors
5. Design compelling and complete brand intent
6. Execute with integrity
7. Be consistent over time
8. Establish feedback systems
9. Be opportunistic
10. Invest and be patient
2.3.5 Implementation
Ketika sebuah perusahaan berhasil menarik pelanggannya ke websitenya,
perusahaan juga harus memberikan layanan seperti yang telah dijanjikan oleh brandnya
misalnya dengan mengeksekusi transaksi dengan benar.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menggambarkan infrastruktur yang harus
dibangun perusahaan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Biasanya sumber
24
daya perusahaan tersebut mencakup 7 bagian berikut: sumber daya manusia, prosesproses, struktur organisasi, sistem-sistem, budaya, kepemimpinan, dan partnership.
Untuk dapat memadukan ketujuh bagian tersebut, tim kepemimpinan harus
memperhatikan enam prinsip dasar berikut:
1. Execution is Led by Senior Management – Not the Troops
2. Hold People Accountable for Meeting the Numbers
3. It Is Not Just About the Numbers; It Is Also About the Proses
4. Continuous Improvement Is Still Relevant and Important
5. The Customer Is the Starting Point
6. Hire and Develop the “Doers”
2.3.6 Metrics
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memberikan framework yang melaluinya dapat
diperkirakan sebuah usaha online sehat atau tidak. Framework ini terdiri dari lima jenis
metric: market opportunity, business model, marketing and branding, implementation,
dan customer.
2.4 Business-to-Customer
Menurut Ustadiyanto (2001, p13), B2C (Business-to-Consumer) e-commerce
merupakan transaksi jual beli melalui internet antara penjual barang konsumsi dengan
konsumen (end user).
Karakteristik utama dari B2C e-commerce kemampuan untuk menciptakan
hubungan langsung dengan pelanggan tanpa melibatkan perantara seperti distributor dan
dealer. (Efraim Turban, 2002, p86).
25
B2C e-commerce mengacu pada pertukaran antara bisnis dan consumer seperti
yang dilakukan oleh Amazon dan Yahoo! Transaksi B2C dapat mencakup pertukaran
produk fisik, produk digital, atau jasa dan biasanya lebih kecil daripada transaksi B2B.
(Rayport & Jaworski, 2003, p4)
2.5 Basis Data
Menurut Subekti (1997,p1), basis data (database) dapat digambarkan sebagai suatu
lemari file yang berisi berbagai kumpulan file data yang terorganisasi. Sedangkan sistem
basis data (database) adalah penyimpanan record dalam komputer.
Basis data terdiri dari empat komponen (p1-3) :
a. Data
Merupakan kumpulan dari berbagai catatan–catatan penting yang telah diorganisasi.
b. Hardware
Perangkat fisik yang digunakan dalam menjalankan sistem basis data.
c. Software
Perangkat lunak yang digunakan dalam mengolah basis data biasa disebut dengan
DBMS (Database Management System). DBMS ini merupakan software
penghubung antara basis data dengan pengguna.
d. Pengguna
Merupakan orang–orang yang menggunakan dan mengolah basis data yang antara
lain adalah database programmer, pengguna dan database administrator.
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan secara logika antara satu data
dan data lainnya, namun tidak terjadi duplikasi data. Dirancang untuk menghasilkan
26
informasi yang dibutuhkan suatu organisasi. (Connolly, 1996, p14). Pada basis data
pemakai dapat melakukan manipulasi data dan operasi file, dimulai dari membuat file
baru kedalam basis data, memasukkan data, mengambil data.
Pada umumnya database pada sistem bersifat integrated dan shared (Date, 1995,
p6). Integrated maksudnya basis data dapat disebut sebagai penggabungan beberapa file
yang berbeda, dengan membatasi pengulangan, baik keseluruhan file dan sebagian.
Sedangkan shared artinya data individual didalam basis data dapat digunakan bersama–
sama oleh beberapa pengguna yang berbeda.
2.6 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
a. Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Interaksi Manusia dan komputer atau Human Computer Interaction adalah disiplin
ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem
komputer interaktif untuk digunakan manusia serta studi fenomena– fenomena besar
yang berhubungan dengannya.
b. Delapan Aturan Emas :
1) Berusaha untuk konsisten.
2) Memungkinkan frequent user menggunakan shortcuts.
3) Memberikan umpan balik yang informatif.
4) Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir).
5) Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana.
6) Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah.
7) Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control).
8) Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
Download