UMKM - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang
strategis dalam perekonomian
nasional, karena selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan,
UMKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja.
Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu
yang lalu (tahun 1997), banyak Usaha Besar (UB) yang mengalami stagnasi
bahkan berhenti aktifitasnya, namun UMKM terbukti dapat menjadi tumpuan
bagi perekonomian nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin
bertambahnya jumlah UMKM setiap tahunnya (2005 - 2011).
Pada tahun 2005 jumlah unit UMKM sebanyak 47.017.062 unit (99,99 %
dari total unit usaha yang ada di Indonesia), dan pada tahun 2006 dan seterusnya
hingga tahun 2011 terus mengalami peningkatan, yaitu berturut-turut pada tahun
2006 sebanyak 49.021.803 unit (99,99 %), tahun 2007 sebanyak 50.145.800 unit
(99,99 %), tahun 2008 sebanyak 51.409.612 unit (99,99 %), tahun 2009 sebanyak
52.764.603 unit (99,99 %), tahun 2010 sebanyak 53.823.732 unit (99,99 %), dan
tahun 2011 naik menjadi 55.211.396 unit (99,99 %). Untuk lebih jelasnya,
peningkatan jumlah UMKM setiap tahunnya (2005-2011) dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Sedang Usaha Besar (UB) mengalami penurunan jumlah dari tahun 2005
hingga tahun 2007. Pada tahun 2005 jumlah UB sebanyak 5.022 unit (0,01% dari
total unit usaha di Indonesia), tahun 2006 menurun menjadi 4.577 unit (0,01 %),
Universitas Sumatera Utara
dan pada tahun 2007 kembali menurun menjadi 4.463 unit (0,01% dari total unit
usaha di Indonesia). Pada tahun 2008-2011 jumlah UB mengalami peningkatan,
namun peningkatan tersebut relatif rendah (kurang signifikan) karena jumlah UB
masih tetap sebesar 0,01% juga dari total unit usaha yang ada di Indonesia.
Berikut jumlah UB pada tahun 2008 meningkat menjadi sebanyak 4.650 unit
(0,01% dari total unit usaha di Indonesia), tahun 2009 meningkat menjadi
sebanyak 4.677 unit (0,01%), tahun 2010 meningkat menjadi 4.838 unit (0,01%),
dan pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan menjadi sebanyak 4.952 unit
(0,01% dari total unit usaha di Indonesia). Untuk lebih jelasnya penurunan jumlah
UB (2005-2008) dan peningkatan jumlah UB (2009-2011) dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Seiring dengan peningkatan jumlah usaha UMKM (2005-2011), maka
jumlah penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga mengalami peningkatan setiap
tahunnya (2005-2006). Pada tahun 2005 UMKM menyerap tenaga kerja sebanyak
83.586.616 jiwa (96,85% dari total tenaga kerja di Indonesia), kemudian pada
tahun 2006 meningkat menjadi sebanyak 87,909.598 jiwa (97,30% dari total
tenaga kerja di Indonesia) atau pangsanya meningkat sebesar 0,45% dari
penyerapan tenaga kerja tahun 2005. Pada tahun 2007 penyerapan tenaga kerja
UMKM mengalami penurunan yaitu menjadi sebanyak 90.491.930 jiwa (97,27%)
atau pangsanya menurun sebesar 0,03 dari penyerapan tenaga kerja pada tahun
2006 (penurunan relatif rendah). Pada tahun 2008 penyerapan tenaga kerja
UMKM juga masih mengalami penurunan yaitu menjadi sebanyak 94.024.278
(97,15% dari total tenaga kerja di Indonesia) atau menurun sebesar 0,12% dari
penyerapan tenaga kerja pada Tahun 2007 (penurunan relatif rendah). Namun
Universitas Sumatera Utara
penyerapan tenaga kerja UMKM pada tahun 2009-2011 mengalami peningkatan
kembali setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2009 pangsa tenaga kerja meningkat
menjadi sebanyak 97,30% dari total tenaga kerja di Indonesia atau meningkat
sebesar 0,15% dari pangsa penyerapan tenaga kerja pada tahun sebelumnya
(2008) yaitu sebesar 97,15% . Tahun 2010 pangsa penyerapan tenaga kerja
UMKM relatif sedikit menurun yaitu menjadi sebesar 97,22% dari total tenaga
kerja di Indonesia (menurun sebasar 0,08% dari pangsa tenaga kerja 2009 sebesar
97,30%). Sedangkan pangsa penyerapan tenaga kerja UMKM pada tahun 2011
relatif meningkat kembali yaitu menjadi sebesar 97,24% dari total tenaga kerja di
Indonesia (meningkat sebesar 0,02% dari pangsa penyerapan tenaga kerja tahun
2010. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Lampiran 1.
Keberadaan UMKM tersebut menunjukkan bahwa UMKM berpotensi
menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dan penggerak dinamika perekonomian
nasional karena kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja sangat tinggi
dibandingkan dengan Usaha Besar (UB). Dimana pangsa penyerapan tenaga kerja
sejak tahun 2005-2011 berturut-turut : 3,15% dari total tenaga kerja di Indonesia
(tahun 2005), 2,70% (tahun 2006), 2,73% (tahun 2007), 2,85% (tahun 2008),
2,70% (tahun 2009), 2,78% (tahun 2010) dan 2,76% (tahun 2011), lebih jelasnya
dapat dilihat pada Lampiran 1. Keberadaan UB tersebut menunjukkan bahwa
kontribusi UB sangat rendah terhadap penyerapan tenaga kerja sehingga relatif
kurang berpotensi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dan penggerak
dinamika perekonomian nasional.
Peran UMKM relatif besar dalam pembangunan ekonomi nasional juga
terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Harga
Universitas Sumatera Utara
Berlaku Indonesia yang relatif tinggi setiap tahunnya yaitu pangsanya melebihi
50% dari total PDB Atas Harga Berelaku Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap
PDB Atas Harga Berlaku sejak tahun 2005-2011 tercatat berturut-turut sebesar
55,95% (2005), 58,49% (2006), 58,44% (2007), 58,35% (2008), 58,17% (2009),
57,12% (2010) dan 57,94% (2011).
Demikian keberadaan UMKM di Indonesia sangat strategis dalam rangka
peningkatan perekonomian nasional. Ketangguhan UMKM telah terbukti sebagai
jaring pengaman perekonomian nasional, dimana ketika terjadi Krisis Ekonomi
pada tahun 1997 sektor UMKM mampu bertahan dari kolabsnya ekonomi,
sementara sub sektor Usaha Besar (UB) justru tumbang oleh krisis. Hal ini telah
dibuktikan dengan data pada Lampiran 1 dan penjelasan di atas. Untuk itu, sub
sektor UMKM sangatlah layak dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda
utama pembangunan ekonomi nasional.
Menurut Kuncoro (2007) UKM terbukti tahan terhadap krisis dan mampu
survive karena: pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak
utang ke perbankan karena` mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan
input lokal. Keempat, berorientasi ekspor.
Menurut Kuncoro (2007) pengembangan industri kecil adalah cara
yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri. Pengembangan
industri kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat
teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya sehingga bisa
memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada gilirannya
mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan.
Universitas Sumatera Utara
Pemberdayaan UMKM menjadi sangat strategis karena potensinya yang
besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus
menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraannya.
Sektor formal sebagai sektor ekonomi yang mendapat bantuan dan
perlindungan dari pemerintah dewasa ini dirasa kurang mampu memberi
kesempatan kerja lebih banyak bagi angkatan kerja. Meskipun penyediaan
kesempatan kerja oleh sektor formal terbuka untuk semua orang, namun dalam
kenyataannya kesempatan kerja ini membutuhkan syarat-syarat pendidikan dan
keterampilan khusus yang tidak dimiliki sebagian besar pencari kerja.
Salah satu usaha kecil informal atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang banyak dijumpai di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara adalah
usaha konveksi pakaian jadi yang memproduksi pakaian jadi seperti: kemeja
sekolah putih, kemeja sehari-hari (warna) untuk anak-anak dan dewasa laki-laki,
kemeja pramuka, kameja sekolah batik, rok dan celana seragam sekolah, rok dan
celana pramuka, rok panjang sehari-hari dewasa, dan lain-lain. UMKM ini dapat
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan menggerakkan kegiatan
ekonomi masyarakat serta sekaligus menjadi tumpuan pendapatan sebagian
besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Tabel berikut ini
memperlihatkan UMKM yang terdapat di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1. Jenis dan Jumlah UMKM di Kota Binjai, Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2012
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27
28.
29.
30.
31.
Jenis Usaha
Anyaman bamboo
Konveksi pakaian jadi
Tempe/tahu
Kerupuk/makanan ringan sejenisnya
Industri alas kaki
Furniture dari kayu
Furniture dari bamboo
Furniture dari rotan
Textil
Roti kering dan sejenisnya
Moulding bahan bangunan (kusen jendela,dll)
Kerajinan ijuk
Alat pemotong dari logam
Industri bahan bangunan (batako, batu bata)
Industri bordir/sulaman
Industri logam (jerjak, pagar, kanopi)
Barang perhiasan pribadi (cincin)
Percetakan
Industri makanan
Industri kemasan dan plastic
Kain tenun ikat
Industri alat-alat dapur
Aneka kue basah
Industri sabun
Industri kulit dan kulit buatan
Industri karoseri kenderaan
Industri buah-buahan dan sayuran
Anyaman dari tanaman (atap rumbia)
Industri dari semen
Industri alat-alat music
Industri gula merah
Jumlah (Unit)
68
72
14
75
15
5
10
2
2
18
4
2
3
10
20
26
18
15
2
12
14
13
2
1
2
7
8
6
6
2
2
Sumber: Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, Perdagangan Kota Binjai, 2012
Tabel 1.1 di atas memperlihatkan bahwa industri kecil konveksi pakaian
jadi merupakan industri kecil terbanyak di Kota Binjai, yaitu sebanyak 72 unit.
Industri kecil konveksi pakaian jadi ini didukung oleh para penjahit dan pekerja
konveksi pakaian jadi yang berasal dari sekitar Kota Binjai dan luar Kota Binjai
(perantauan dari Sumatera Barat yang memang banyak berprofesi sebagai tukang
Universitas Sumatera Utara
jahit). Tukang jahit dan pekerja konveksi pakaian jadi tersebut terdiri dari pria, ibu
rumah tangga, dan remaja wanita yang memanfaatkan waktu luangnya untuk
menambah penghasilan keluarga. Pada umumnya mereka bertempat tinggal di
lingkungan di sekitar industri kecil konveksi pakaian jadi tersebut. Industri kecil
konveksi pakaian jadi ini banyak memanfaatkan tenaga kerja yang berasal dari
lingkungan tetangga dan keluarga sendiri. Berikut jumlah pengusaha konveksi
pakaian jadi berdasarkan Kecamatan di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 1.2. Jumlah Pengusaha Konveksi Pakaian Jadi Berdasarkan
Kecamatan di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara
No.
Kecamatan
Jumlah Pengusaha
1.
2.
3.
4.
5.
Binjai Kota
Binjai Utara
Binjai Timur
Binjai Selatan
Binjai Barat
13
36
13
4
6
Sumber: Dinas Koperasi,UKM,dan Perindustrian, Perdagangan Kota Binjai, 2012
Usaha industri kecil konveksi pakaian jadi di kota Binjai menyebar
di lima kecamatan di Kota Binjai, yaitu di Kecamatan Binjai Kota, Kecamatan
Binjai Utara, Kecamatan Binjai Timur, Kecamatan Binjai Selatan, dan Kecamatan
Binjai Barat, dan memiliki sentra produksi di Kecamatan Binjai Utara. Industri
konveksi pakaian jadi di Kota Binjai dijalankan dalam skala kecil atau industri
rumah tangga dan telah berkembang berpuluh tahun lamanya. Keberadaan
industri kecil konveksi pakaian jadi ini mempunyai peranan bagi perekonomian
Kota Binjai karena keberadaannya dalam penyerapan tenaga kerja.
Kendati studi terhadap UMKM telah banyak dilakukan, namun tetap saja
relevan untuk diteliti. Alasan logisnya adalah bahwa UMKM di berbagai daerah
mempunyai karakteristik yang berbeda meskipun umumnya profil mereka sama.
Universitas Sumatera Utara
Keberadaan industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai
Utara Kota Binjai menarik perhatian penulis untuk diteliti dengan judul: “Analisis
Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja (Studi
Kasus pada Industri Kecil Konveksi Pakaian Jadi di Kecamatan Binjai Utara,
Kota Binjai).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang di atas,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
mengungkapkan
permasalahan.
Adapun
permasalahan dimaksud adalah:
1. Apakah
upah tenaga kerja berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja
industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
2. Apakah produktivitas tenaga kerja berpengaruh terhadap penyerapan tenaga
kerja industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota
Binjai.
3. Apakah modal kerja berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja industri
kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
1.3 . Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh upah tenaga kerja terhadap
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan
Binjai Utara Kota Binjai.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil konveksi pakaian jadi di
Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
3. Untuk menganalisis besarnya pengaruh modal kerja terhadap penyerapan
tenaga kerja pada industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai
Utara Kota Binjai.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat yang ingin mendirikan industri
kecil konveksi pakaian jadi.
2. Memberikan masukan kepada para pengambil kebijakan terutama Pemerintah
Kota Binjai dan Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian, Perdagangan Kota
Binjai serta pihak lainnya dalam merumuskan langkah-langkah dan strategistrategi untuk pengembangan dan pembinaan industri kecil konveksi pakaian
jadi di Kota Binjai.
3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang memerlukan dan
berhubungan dengan permasalahan ini.
4. Merupakan tambahan ilmu bagi penulis
Universitas Sumatera Utara
Download