9. Perwali Jamkesmas dan Jampersal

advertisement
WALIKOTA BATU
PERATURAN WALIKOTA BATU
NOMOR 9 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN
MASYARAKAT, JAMINAN PERSALINAN, DAN JAMINAN KESEHATAN
DAERAH DI PUSKESMAS DAN JAJARANNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BATU,
Menimbang
: a.
b.
c.
Mengingat
:
1.
2.
3.
bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan sebagaimana upaya mempercepat
pencapaian Millenium Development Goal’s (MDG’s), perlu
memberikan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
(Jamkesmas), Jaminan Persalinan (Jampersal), dan
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Puskesmas
dan Jajarannya;
bahwa
agar
pelaksanaan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat,
Jaminan
Persalinan,
dan
Jaminan
Kesehatan Daerah di Puskesmas dan Jajarannya dapat
berjalan dengan efektif dan efisien, perlu didukung
dengan dana dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas
Kesehatan Kota Batu, dan dana APBD Kota Batu;
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Walikota tentang Pedoman Operasional
Penyelenggaraan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat,
Jaminan Persalinan, dan Jaminan Kesehatan Daerah di
Puskesmas dan Jajarannya;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan
dan
Tanggung
Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2010 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor:
631/Menkes/Per/III/2011 tentang Petunjuk Teknis
Jaminan Persalinan;
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor:
903/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat;
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor:
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat;
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Nomor: 188/3441/101.5/2011 tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2011;
Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Batu;
Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011
tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kota Batu;
17. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 1 Tahun 2012
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2012;
18. Peraturan Walikota Batu Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2012;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PEDOMAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN JAMINAN
KESEHATAN MASYARAKAT, JAMINAN PERSALINAN, DAN
JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI PUSKESMAS DAN
JAJARANNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pemerintah Pusat adalah Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu.
Walikota adalah Walikota Batu.
Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Batu.
Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kota Batu.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
Puskesmas meliputi Puskesmas tanpa rawat inap,
Puskesmas dengan rawat inap (perawatan), Puskesmas
PONED yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah.
Jaringan Puskesmas meliputi Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Pondok Kesehatan Desa, Pondok
Bersalin Desa.
Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas yang memiliki
tempat tidur yang digunakan untuk melakukan rawat
inap tingkat pertama.
Puskesmas PONED adalah Puskesmas yang telah
disiapkan tenaga dokter, bidan dan perawat sebagai Tim
PONED untuk melakukan pertolongan persalinan dengan
risiko tinggi pada ibu dan bayi.
Pelayanan kesehatan adalah segala bentuk tindakan
yang diberikan kepada seseorang dalam bentuk
observasi, diagnosis, pengobatan, atau tindakan medis
lainnya oleh petugas kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatannya.
Pelayanan rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan
kesehatan (dalam dan luar gedung) yang diberikan pada
orang tanpa harus menginap di Puskesmas.
Pelayanan rawat inap tingkat pertama adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada orang yang datang ke
Puskesmas dengan harus menginap di Puskesmas.
Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan
yang diberikan secepatnya untuk mencegah/mengurangi
terjadinya risiko yang lebih berat atau kematian.
14. Tindakan medis adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat khusus dari dokter umum, dokter gigi, atau
petugas kesehatan lainnya dengan kompetensi dan
peralatan khusus.
15. Pelayanan penunjang medis adalah pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk menunjang penegakan diagnosa
penyakit.
16. Pertolongan persalinan normal adalah pelayanan
kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten untuk menolong wanita hamil yang akan
melahirkan secara normal (tidak dengan penyulit).
17. Pertolongan persalinan PONED adalah pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh tim yang memiliki
kompetensi pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar
(PONED) kepada wanita hamil yang akan melahirkan
dengan penyulit tertentu di Puskesmas.
18. Jasa pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh
pelaksana pelayanan atas pelayanan yang telah diberikan
dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, tindakan
medis, konsultasi dan pelayanan kesehatan lainnya.
19. Jasa sarana adalah imbalan yang diterima Puskesmas
dan Jajarannya atas pemakaian sarana, fasilitas, bahan
kimia, alat kesehatan habis pakai yang digunakan dalam
rangka observasi, diagnosis, pengobatan, tindakan medis,
konsultasi dan pelayanan kesehatan lainnya.
20. Akomodasi adalah segala bentuk biaya yang diperlukan
untuk makanan dan minuman pasien saat pelayanan
kesehatan diberikan.
21. Retribusi pelayanan adalah penyetoran ke Kas Daerah
sebagai bentuk pendapatan asli daerah (PAD) dari jenis
pendapatan lain-lain yang sah.
22. Penerimaan Daerah adalah penyetoran pendapatan
Puskesmas ke Kas Daerah yang akan dikeluarkan lagi ke
Puskesmas melalui mekanisme keuangan daerah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
23. Upaya
kesehatan
perorangan
adalah
pelayanan
kesehatan yang diberikan pada orang yang bersifat
kuratif dan rehabilitative.
24. Upaya
kesehatan
masyarakat
adalah
pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang bersifat peningkatan
(promotif) dan pencegahan (preventif).
25. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah
upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat miskin
yang sumber biayanya dari APBN Kementerian
Kesehatan.
26. Jaminan Persalinan (Jampersal) adalah jaminan
pembiayaan
pelayanan
kesehatan
yang
meliputi
pemeriksaan
kehamilan,
pertolongan
persalinan,
pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca
persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
27. Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) adalah upaya
kesehatan perorangan bagi masyarakat miskin yang
sumber biayanya dari APBD Kota Batu.
BAB II
KETENTUAN KEPESERTAAN
Pasal 2
(1)
(2)
(3)
Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
adalah masyarakat miskin yang ditetapkan oleh
Keputusan Walikota dan memiliki kartu peserta
Jamkesmas serta peserta lainnya sesuai dengan
ketentuan Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas yang
berlaku.
Peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) adalah
masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas yang
ditetapkan oleh Keputusan Walikota Batu yang
dibuktikan dengan kepemilikan kartu Jamkesda,
masyarakat miskin yang membawa Surat Pernyataan
Miskin (SPM) yang ditetapkan oleh Walikota atau pejabat
eselon II yang ditunjuk, serta peserta lainnya sesuai
dengan ketentuan Pedoman Teknis Pelaksanaan
Jamkesda yang berlaku.
Peserta Jaminan Persalinan (Jampersal) adalah seluruh
sasaran ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru
lahir yang belum memiliki jaminan kesehatan sesuai
Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan yang berlaku.
BAB III
PELAYANAN JAMKESMAS DAN JAMKESDA
Pasal 3
(1)
(2)
Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilakukan di
Puskesmas dan Jajarannya baik dalam dan luar gedung
yang meliputi:
a. konsultasi medis, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan
kesehatan;
b. pelayanan pengobatan umum;
c. pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut
dan tambal;
d. pemeriksaan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi
dan balita termasuk imunisasi wajib bagi bayi;
e. penanganan gawat darurat;
f. penanganan gizi kurang/buruk;
g. pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah;
h. pelayanan KB dan penanganan efek samping;
i. laboratorium sederhana (darah, urine, dan faeces
rutin);
j. tindakan medis kecil;
k. pemberian
obat
sesuai
dengan
formularium
Jamkesmas; dan
l. rujukan.
Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dilakukan di
Puskesmas dengan rawat inap yang meliputi:
a. akomodasi rawat inap;
b. penanganan gawat darurat;
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
c. konsultasi medis, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan
kesehatan;
d. pemberian asuhan keperawatan termasuk perawatan
gizi buruk dan gizi kurang;
e. laboratorium sederhana (darah, urine, dan faeces
rutin);
f. tindakan medis kecil;
g. perawatan persalinan;
h. perawatan satu hari (one day care);
i. pemberian
obat
sesuai
dengan
formularium
Jamkesmas; dan
j. rujukan.
Pelayanan Pertolongan Persalinan Normal dilakukan di
Puskesmas dan Jajarannya, sedangkan pertolongan
persalinan pervaginam dengan penyulit dilakukan di
Puskesmas PONED, meliputi:
a. observasi proses persalinan;
b. pertolongan persalinan normal;
c. pertolongan persalinan pervaginam dengan penyulit;
d. pelayanan gawat darurat persalinan;
e. perawatan nifas (ibu dan neonatus);
f. pemeriksaan laboratorium dan penunjang diagnostik
lain;
g. pemberian
obat
sesuai
dengan
formularium
Jamkesmas;
h. akomodasi dan makan pasien; dan
i. rujukan.
Pelayanan gawat darurat dilakukan di UGD Puskesmas.
Pelayanan rujukan gawat darurat dan non gawat darurat
dari Jaringan Puskesmas ke Puskesmas, dari Puskesmas
ke Puskesmas Rawat Inap, dan dari Puskesmas ke
Rumah Sakit.
Pelayanan yang dibatasi (tidak dapat diklaim tersendiri)
meliputi:
a. kaca mata;
b. alat bantu dengar; dan
c. alat bantu gerak.
Pelayanan yang tidak dijamin meliputi:
a. pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur serta
ketentuan yang berlaku;
b. bahan, alat, dan tindakan yang bertujuan untuk
kosmetika;
c. general check up;
d. prothesis gigi tiruan;
e. pengobatan alternatif seperti akupuntur, pengobatan
tradisional, dan pengobatan lain yang belum terbukti
secara ilmiah;
f. rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan
dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk bayi
tabung, dan pengobatan impotensi;
g. pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat
bencana alam;
h. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan
bakti social; dan
i. pelayanan kesehatan atas permintaan sendiri.
BAB IV
PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN
Bagian Kesatu
Pelayanan Jaminan Persalinan
Tingkat Pertama
Pasal 4
(1)
(2)
(3)
Pelayanan persalinan dilakukan secara terstruktur dan
berjenjang berdasarkan rujukan.
Pelayanan jaminan persalinan di tingkat pertama
diberikan di Puskesmas dan Jajarannya serta fasilitas
pelayanan kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian
Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kota Batu.
Jenis pelayanan jaminan persalinan di tingkat pertama
meliputi:
a. pemeriksaan kehamilan;
b. pertolongan persalinan normal dan persalinan dengan
penyulit (PONED);
c. pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan; dan
d. penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan,
nifas dan bayi baru lahir (Puskesmas PONED).
Bagian Kedua
Paket Manfaat Jaminan Persalinan
Pasal 5
(1)
Peserta jaminan persalinan mendapatkan manfaat
pelayanan meliputi:
a. pemeriksaan kehamilan/Ante Natal Care (ANC)
sebanyak 4 (empat) kali selama kehamilan yaitu 1
(satu) kali pada tribulan pertama, 1 (satu) kali pada
tribulan kedua dan 2 (dua) kali pada tribulan ketiga;
b. pemeriksaan kehamilan risiko tinggi;
c. pertolongan persalinan normal;
d. pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau
penyulit pervaginam yang merupakan kompetensi
Puskesmas PONED;
e. pelayanan nifas sebanyak 4 (empat) kali;
f. pelayanan nifas dengan tindakan emergensi dasar
yang merupakan kompetensi Puskesmas PONED;
g. pelayanan bayi baru lahir;
h. pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi
dasar yang merupakan kompetensi Puskesmas
PONED;
i. pelayanan pasca keguguran;
j. pemeriksaan rujukan kehamilan risiko tinggi;
k. penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET);
l. pelayanan KB pasca persalinan serta komplikasinya;
dan
m. pelayanan rujukan terencana sesuai indikasi medis
untuk ibu dan janin/bayinya.
(2)
Pelayanan pasca nifas diupayakan untuk menjadi
akseptor KB kontrasepsi jangka panjang (alat kontrasepsi
disediakan oleh BKKBN).
BAB V
KETENTUAN TARIF PELAYANAN
JAMKESMAS, JAMPERSAL
DAN JAMKESDA
Pasal 6
(1)
(2)
Besaran tarif pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda di
Puskesmas dan Jajarannya sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2009 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan, dengan beberapa ketentuan lain
sebagai berikut:
a. rawat inap
dengan perawatan di kelas III
Rp20.000,00 per hari;
b. makan minum pasien Rawat Inap Rp20.000,00 per
orang/makan; dan
c. visite dokter pasien Rawat Inap kelas III Rp10.000,00
per hari.
Besaran tarif pelayanan Jampersal sesuai dengan
petunjuk teknis Jampersal tahun berjalan.
BAB VI
TATA CARA PENGAJUAN KLAIM
Bagian Kesatu
Persyaratan Klaim Jamkesmas dan
Jamkesda di Puskesmas dan Jajarannya
Pasal 7
(1)
(2)
Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan
pelayanan UGD di Puskesmas dengan melampirkan:
a. fotokopi kartu Jamkesmas atau Jamkesda atau tanda
kepesertaan lain yang sah menurut Pedoman
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat; dan
b. rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan
rawat jalan (dalam dan luar gedung) dan atau
pelayanan di UGD beserta jumlah klaimnya.
Pelayanan tindakan medik dengan melampirkan:
a. fotokopi kartu Jamkesmas atau Jamkesda atau tanda
kepesertaan lain yang sah menurut Pedoman
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat;
b. bukti pelayanan tindakan medic; dan
c. rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan
tindakan medik beserta jumlah klaimnya.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pelayanan one day care dengan melampirkan:
a. fotokopi kartu Jamkesmas atau Jamkesda atau tanda
kepesertaan lain yang sah menurut Pedoman
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan
KTP/KSK/Domisili/Identitas lainnya;
b. bukti pelayanan one day care; dan
c. rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan one
day care beserta jumlah klaimnya.
Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dengan
melampirkan:
a. fotokopi kartu Jamkesmas atau Jamkesda atau tanda
kepesertaan lain yang sah menurut Pedoman
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan
KTP/KSK/Domisili/Identitas lainnya;
b. bukti pelayanan rawat inap; dan
c. rekapitulasi atau daftar tagihan klaim pelayanan
rawat inap beserta jumlah klaimnya.
Pelayanan tranportasi rujukan, dengan melampirkan:
a. surat tugas dari kepala Puskesmas;
b. bukti pelayanan ambulan;
c. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD); dan
d. fotokopi kartu Jamkesmas dan KTP/KSK/Domisili/
Identitas lainnya;
e. fotokopi formulir rujukan; dan
f. rekapitulasi pelayanan rujukan beserta jumlah
klaimnya.
Batas waktu pengajuan klaim pelayanan paling lambat 1
(satu) bulan setelah pelayanan diberikan.
Jumlah berkas klaim yang diajukan sebanyak 1 (satu)
lembar tiap berkas.
Bagian Kedua
Persyaratan klaim pelayanan jaminan
persalinan di Puskesmas dan Jajarannya
serta fasilitas kesehatan lain yang
memiliki kerjasama
Pasal 8
(1)
(2)
Pelayanan pemeriksaan kehamilan/ ante natal care (ANC)
dengan melampirkan:
a. fotokopi KTP/KSK/Kartu Jamkesmas/Jamkesda yang
masih berlaku;
b. fotokopi pelayanan ANC di buku KIA; dan
c. rekapitulasi klaim pelayanan ANC.
Pelayanan pertolongan persalinan normal dengan
melampirkan:
a. fotokopi KTP/KSK/kartu Jamkesmas/Jamkesda yang
masih berlaku;
b. bukti pertolongan persalinan;
c. bukti kelahiran;
d. partograf; dan
e. rekapitulasi klaim pelayanan persalinan.
(3)
(4)
(5)
(6)
Pelayanan
pertolongan
persalinan
dengan
risiko
tinggi/penyulit
di
Puskesmas
PONED
dengan
melampirkan:
a. fotokopi KTP/KSK/kartu Jamkesmas/Jamkesda yang
masih berlaku;
b. bukti pelayanan persalinan beserta tindakan PONED
yang diberikan oleh tim PONED;
c. bukti kelahiran;
d. partograf;
e. bila kasusnya rujukan harus disertai dengan formulir
rujukan dari bidan; dan
f. rekapitulasi klaim pelayanan persalinan dengan risiko
tinggi/penyulit.
Pelayanan nifas (pasca persalinan) dengan melampirkan:
a. fotokopi KTP/KSK/kartu Jamkesmas/Jamkesda yang
masih berlaku;
b. fotokopi pelayanan nifas di buku KIA; dan
c. kwitansi klaim pelayanan nifas.
Batas waktu pengajuan klaim paling lambat 1 (satu)
bulan setelah pelayanan diberikan.
Jumlah berkas klaim yang diajukan sebanyak 1 (satu)
lembar tiap berkas.
Bagian Ketiga
Mekanisme Klaim Pelayanan Jamkesmas,
Jampersal, dan Jamkesda
Pasal 9
(1)
(2)
(3)
(4)
Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
Jajarannya yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar
kepada peserta Jamkesmas dan pelayanan Jampersal
diklaimkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan
verifikasi oleh Tim Pengelola Jamkesmas Kota, dan
selanjutnya akan dibayarkan ke Puskesmas sesuai
dengan hasil verifikasi yang layak bayar.
Kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
Jajarannya yang terdiri dari pelayanan kesehatan dasar
kepada peserta Jamkesda diklaimkan ke Dinas
Kesehatan untuk dilakukan verifikasi oleh Tim Pengelola
Jamkesda Kota, dan selanjutnya diklaimkan ke bagian
keuangan Sekretaris Daerah Kota Batu, kemudian akan
dibayarkan oleh bagian keuangan Sekretaris Daerah Kota
Batu ke Puskesmas melalui transfer ke rekening yang
telah ditentukan puskesmas.
Batas waktu pengajuan klaim pelayanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) di atas
paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelayanan.
Jumlah berkas yang diajukan untuk klaim pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) di atas
sebanyak 1 (satu) lembar tiap berkas.
BAB VII
PENDANAAN DAN PEMANFAATAN
DANA HASIL KLAIM
Bagian Kesatu
Pendanaan Jamkesmas, Jampersal,
dan Jamkesda
Pasal 10
(1)
(2)
Kegiatan Jamkesmas dan Jampersal didanai oleh
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan yang
merupakan belanja bantuan sosial kepada Pemerintah
Daerah.
Kegiatan Jamkesda didanai oleh Pemerintah Daerah Kota
Batu melalui Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota
Batu.
Bagian Kedua
Pemanfaatan Dana Hasil Klaim
Program Jamkesmas dan Jamkesda
Pasal 11
(1)
(2)
Dana hasil klaim pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda
di Puskesmas dan Jajarannya harus disetor bruto ke Kas
Daerah melalui Dinas Kesehatan sebagai penerimaan
daerah, selanjutnya akan dikembalikan ke Puskesmas
melalui mekanisme keuangan daerah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. pelayanan Rawat Jalan dan UGD, Pelayanan Tindakan
Medik, Pelayanan Kesehatan Penunjang, digunakan
untuk Jasa pelayanan sebesar 50% (lima puluh
perseratus) dari tarif sesuai perda.
b. pelayanan Rawat Inap termasuk pelayanan one day
care, digunakan untuk:
1. Jasa pelayanan sebesar 50% (lima puluh
perseratus) dari tarif sesuai perda;
2. Makan minum pasien Rawat Inap Rp20.000,00 per
orang/makan; dan
3. Visite dokter pasien Rawat Inap kelas III
Rp10.000,00 per hari.
Dana hasil klaim pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda
yang telah disetor retribusinya pada akhir tahun
sebelumnya, maka jasa pelayanan, makan minum, dan
visite dokter dapat diklaim pada awal tahun berikutnya.
Bagian ketiga
Pemanfaatan dana hasil klaim
program Jampersal
Pasal 12
(1)
Dana hasil klaim pelayanan dalam program Jampersal di
Puskesmas dan Jajarannya harus disetor secara bruto ke
Kas Daerah melalui Dinas Kesehatan sebagai penerimaan
(2)
(3)
daerah, untuk selanjutnya akan dikembalikan ke
Puskesmas melalui mekanisme keuangan daerah dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. jasa pelayanan sebesar 75% (tujuh puluh lima
perseratus) dari tarif pelayanan sesuai Juknis
Jampersal; dan
b. makan minum pasien sebesar Rp20.000,00 per
orang/makan.
Dana hasil klaim pelayanan Jampersal yang telah disetor
retribusinya pada akhir tahun sebelumnya, maka jasa
pelayanan dan makan minum pasien dapat diklaim pada
awal tahun berikutnya.
Dana hasil klaim pelayanan Jampersal bagi Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK) swasta (dokter praktik
swasta, bidan praktik swasta, klinik bersalin, dll) yang
menjalin perjanjian kerjasama dengan Dinas Kesehatan
Kota Batu maka sepenuhnya menjadi pendapatan PPK
tersebut.
BAB VIII
PELAPORAN JAMKESMAS, JAMPERSAL,
DAN JAMKESDA
Bagian Kesatu
Pelaporan Pelayanan Jamkesmas,
Jampersal, dan Jamkesda
Pasal 13
(1)
(2)
Laporan
pelayanan
kesehatan
dalam
program
Jamkesmas, Jampersal, dan Jamkesda di Puskesmas
dan Jajarannya harus dikirim ke Dinas Kesehatan paling
lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.
Petugas pengelola program Jamkesmas, Jampersal, dan
Jamkesda di Puskesmas harus mencatat segala
penggunaan dana hasil klaim dalam buku kas tunai,
serta membuat laporan realisasi dana setiap bulan.
BAB IX
PEMBINAAN, PENGAWASAN,
DAN PEMERIKSAAN
Pasal 14
(1)
(2)
(3)
Kepala Dinas Kesehatan sebagai penanggungjawab
pelaksana pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan program Jamkesmas, Jampersal,
dan Jamkesda di Kota Batu.
Secara teknis pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan
pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(1) dilakukan oleh Tim Pengelola Jamkesmas Kota Batu.
Hasil pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)
dilaporkan secara berkala kepada Walikota.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan
peraturan ini diatur dengan Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Walikota
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Walikota
ini
dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu.
Ditetapkan di Batu
pada tanggal 22 Maret 2012
WALIKOTA BATU,
ttd
EDDY RUMPOKO
Diundangkan di
pada tanggal 22 Maret
2012
SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU,
ttd
WIDODO, SH.,MH
Pembina Utama Muda
NIP. 19591223 198608 1 002
BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2012 NOMOR 3/E
Download