HEPATITIS Dr. Untung Sudomo, SpPD RS Sentra Medika 11 Februari 2014 Fungsi Hati Pembentukan dan ekskresi empedu • Hati mengekskresi empedu sekitar 1 liter per hari • Komponen empedu: air (97%), garam empedu, fosfolipid, kolesterol, elektrolit, pigmen empedu (bilirubin terkonyugasi dan lain-lain) • Garam empedu untuk pencernaan dan absorpsi lemak dalam usus halus. Metabolisme karbohidrat, protein dan lemak: • Glukosa glikogen • Asam amino: mensintesis albumin, protrombin, fibrinogen. • Lemak: pembentukan lipoprotein, kolesterol , fosfolipid dan perubahan karbohidrat serta protein menjadi lemak . 2 FUNGSI HATI Mengontrol pembekuan darah dengan menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah. Metabolisme hormon, misalnya estrogen, testosteron, vitamin D, aldosteron dll. Membantu penyerapan makanan dengan menghasilkan garam empedu. Pusat detoksifikasi zat-zat beracun dalam tubuh. 3 KELAINAN HATI Kerusakan struktur dan fungsi hati akut atau kronik Besarnya kerusakan berkisar dari kelainan sekresi sel sampai kerusakan hebat kematian Hepatosit dapat mengadakan regenerasi dengan membentuk serat kolagen (sirosis). 4 JENIS KERUSAKAN HATI Perlemakan hati Nekrosis hati/kematian hepatosit Kolestasis/berkurangnya aktivitas ekskresi empedu Hepatitis yang mirip hepatitis virus Karsinogenesis 5 HEPATITIS Penyakit Peradangan Hati Penyebab: • Viral: Virus (Hep A, B, C, D, E, F, G, H) • Non-Viral: - Obat-obatan /racun (parasetamol, alkohol, dll) - Autoimun (Lupoid Hepatitis, dll) Klinis : - Akut - Subakut - Fulminan (sangat berat) - Kronik: a. Aktif b. Persisten c. Sirosis hati 6 KARAKTERISTIK KLINIS • • • • Hepatitis Akut Hepatitis Kronik Hepatitis Kronik Aktif Hepatitis Kronik Persisten Karakteristik Penularan – Trans vertikal, mukosa, atau kutaneus – Hubungan seksual, hemodialiasis, inseminasi buatan – Alat tindik, tato, jarum suntik – Donor darah, donor organ JENIS-JENIS HEPATITIS VIRUS VIRUS NAMA LAIN Hepatitis A virus Hepatitis Infeksiosa (HAV) PENULARAN INFEKSI Enteral Hanya akut DISTRIBUSI GEOGRAFIK PREVALENSI Afrika >>, Timur tengah, bervariasi, epidemis lokal Amerika Selatan, sporadis tiap 5-10 thn Asia timur VAKSIN Ada Hepatitis B virus (HBV) Hepatitis Serum Parenteral, vertikal, Akut dan kronik Afrika dan Asia timur >> sexual (5-10%) Sebagian Kanada dan Amerika Selatan 350 juta pengidap HBV kronik Ada Hepatitis C virus (HCV) Hepatitis Non A Non B Parenteral, vertikal Akut dan kronik Timur tengah >>, sedang sexual (50-70%) di Eropa timur, Amerika selatan, Afrika selatan dan Asia 170 juta pengidap HCV kronik Belum ada Hepatitis D virus (HDV) Delta virus Parenteral Akut dan kronik HBV ko-faktor yg (5-10%) essential =HBV, banyak di Rusia 10 - 60% pengidap HBV Ada (=HBV) kronik, tergantung dari daerahnya Bervariasi, epidemis lokal Belum ada sporadis tiap 5-10 thn Hepatitis E virus (HEV) Enteral Hanya akut Epidemis di Asia, Afrika Utara dan Mexico Hepatitis G virus (HGV) Parenteral Akut dan kronik Belum jelas Belum jelas Belum ada HEPATITIS B VIRUS (HBV) 10 INFEKSI HBV 11 DIAGNOSIS Klinis : - Serum sickness (10 – 20 %) : demam, arthralgia, arthritis, rash - Ikterus ( 30% ) : 1 – 3 bulan - Hepatomegali Laboratoris : - AST/ALT - Bilirubin - lekositosis/lekopeni Serologis : ⁃ HBsAg : 2 – 10 mgg post inf, simptom/sign (-) ⁃ Anti-HBs : timbul ~ penurunan HBsAg, dapat tak terdeteksi s/d jangka waktu lama ⁃ Koeksistensi HBsAg & Anti-HBs 10 – 25 % ⁃ Anti-HBc : 4 – 6 bln setelah fase akut, max 2 thn ⁃ HBeAg : selama fase akut, menurun setelah enzim mencapai kadar maksimal COURSE OF HBV INFECTION 14 Interpreting Hepatitis B Serology Interpretation Tests Results HBsAg anti-HBc anti-HBs negative negative negative susceptible HBsAg anti-HBc anti-HBs negative positive positive immune due to natural infection HBsAg anti-HBc anti-HBs negative negative positive immune due to Hepatitis B vacination HBsAg anti-HBc IgM anti-HBcanti-HBs positive positive positive negative acutely infected HBsAg anti-HBc IgM anti-HBc anti-HBs positive positive negative negative chronically infected HBsAg anti-HBc anti-HBs negative positive negative four interpretations possible* * 1. May be recovering from Acute HBV infection 2. May be distantly immune and test not sensitive enough to detect very low level of anti-HBs in serum 3. May be susceptible with a false positive anti-HBc 4. May be undetectable level of HBsAg present in the serum and the person is actually a carrier. KOMPLIKASI 1. Kekronisan : HBsAg (+) > 6 bln - Dewasa 1 – 5 % - Neonatal 95 % 2. Hepatitis Fulminant : < 1 %, survival rate 20 % 3. CH / Hepatoma : 20 – 30 %, 5 years SR 20 % PERJALANAN INFEKSI HEPATITIS B Sembuh Akut Sembuh Hepatitis kronik Pengidap Sirosis tanpa gejala Sirosis Sirosis Kanker Hati Mati Mati 30 - 50 tahun 17 Penatalaksanaan Hepatitis Belum terinfeksi ----> Pencegahan dengan vaksinasi, keefektifan 95% Terinfeksi Kronik -------> pengobatan 1. Antivirus 2. Hepatoprotector SNMC 3. Imunosuppresant 18 Tujuan pengobatan Hepatitis B Menekan replikasi virus Hepatitis B - Hilangnya HBV DNA dari serum - Hilangnya HBeAg dan atau disertai adanya anti Hbe Perbaikan jaringan hati - Normalnya kadar SGPT/ALT - Turunnya aktivitas nekrosis dan inflamasi pada biopsi Eradikasi virus Hepatitis B - Hilangnya HBsAg dan atau disertai adanya anti HBs - Hilangnya HBV DNA dari serum - Hilangnya HBV DNA dari hati 19 TERAPI ANTIVIRUS HBV LAMIVUDINE (Antivirus) : 100 mg/hr selama 1 tahun INTERFERON-α ( aktifasi protein efektor ) : 5 – 10 jt mU, 3x/mgg ADEFONIR (kontra amplifikasi DNA) : 10 mg/hr selama 1 thn HEPATITIS C VIRUS (HCV) 21 INFEKSI HCV 22 COURSE OF INFECTION HCV 23 Hepatitis C (HCV) Perjalanan Penyakit HCC 7~8%/y Inflammation Severe ( F3 ) HCV Infection Mild ( F1 ) Chronic 70% Inflammation Liver Cirrhosis ( F4 ) Moderate ( F2 ) HCC: Hepatocellular Carcinoma F : Fibrosis grade 24 The Japan Society of Hepatology Hepatitis C virus actively replicating in up to 90% patients 17 to 20 yrs 10 to 20 yrs cirrhosis liver cancer 25 KARAKTERISTIK PATOLOGI • Sitokin respon normal thd infeksi • Makrofag di alveoli mengeluarkan sitokin; IL-1 α / , TNF α/ , IL-6, interferon (IFN) α/ y ,IL-8 dan macrophage inflammantory (MIP)-1α • Sitokin merangsang pengeluaran prostaglandin E2 perubahan termoregulator di hipotalamus Terapi Hepatitis C kronik Pencegahan sirosis hepatis dan HCC pada pasien hepatitis C kronik Menghilangkan HCV Menekan Inflamasi Hati ↓ Terapi antivirus - Interferons (IFN, C-IFN, Peg-IFN) SNMC - Ribavirin etc. SNMC 27 Miyakawa Y and Iino S.Toward prevention of hepatocellular carcinoma developing in chronic hepatitis C. Journal of Gastroenterology and Hepatology 2001;16:711-4. HEPATOCELLULAR CARCINOMA (HCC) 28 THE MOST INFLUENTIAL FACTOR IN THE DEVELOPMENT OF HCC Persistence of the viral infection (B and C) Chronic liver disease (liver cirrhosis) Inflammation CONTINUOUS INFLAMMATION IN CHRONIC HEPATITIS. During chronic inflammation, hepatocytes are destroyed and regenerates incessantly. This causes perpetual damage to DNA of the host and induce genomic instability, and enhanced cell proliferation. Hepatocytes would be initiated toward a carcinogenic status. HYPERCARCINOGENIC STATE. Hypercarcinogenic state is defined as: Where genes prone to mutation This mutation accumulate in tissue of chronic hepatitis B or C Normal cells tend to be primed for carcinogenesis Cell cycles progressed and hepatocytes devide rapidly. Irregular regenerates is bound to happen, accelerating genomic instability, Chronic liver disease is hypercarcinogenic state ALT as a key marker of the liver inflammation ALT ALT Inflammation 6/35 SLOW PROGRESSION RATE OF FIBROSIS IN HEPATITIS C VIRUS PATIENTS WITH PERSISTENLY NORMAL ALANINE TRANSAMINASE ACTIVITY HCV patients with normal ALT showed weaker histological activity and lower fibrosis scores, and the progression rate of fibrosis was twice as slow as in HCV patients with elevated ALT. Philippe Mathurn, Joseph Mousall, Jean-Francois et.al Hepatology Vol. 27, No. 3, 1998 SNMC UT ® STRONGER NEOMINOPHAGEN ®C Komposisi (SNMC ®) (@ 20 ml ampul): Glicyrrhizin 40 mg Glycine 400 mg L-Cystein 20 mg STRONGER NEOMINOPHAGEN ®C Indikasi ® (SNMC ) gangguan : memperbaiki SNMC fungsi hati pada pasien hepatitis kronik. SNMC: ® • Cepat & nyata dalam memperbaiki kadar AST & ALT sejak minggu pertama. • Perbaikan histologis tampak pada 75% kasus. • Penurunan ALT yang bermakna pada pasien hepatitis kronik yang tidak berespon terhadap interferon (monoterapi & kombinasi). • Efektif dalam mencegah karsinogenesis hati pada pemberian jangka panjang. SNMC