BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan yang ingin berkembang dan mendapatkan keunggulan kompetitif harus mampu memberikan produk yang berkualitas, mengelola manajemen yang baik, kecermatan strategi oleh para pengambil keputusan dan kinerja perusahaan yang maksimal. Strategi adalah kunci dari kesuksesan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menyelaraskan antara strategi dan kinerja perusahaan akan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan untuk membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Berbagai macam pilihan produk baik barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen, memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengkonsumsi produk dengan berbagai pilihan merek. Beragamnya merek produk yang ditawarkan kepada konsumen membuat konsumen memiliki kesempatan untuk beralih dari satu merek ke merek lainnya. Oleh karena itu, produsen perlu melakukan berbagai macam langkah dalam hal mempertahankan dan meningkatkan loyalitas merek yang sudah dibangun sebelumnya. Mowen dan Minor (2002) mengatakan bahwa loyalitas merek mempunyai arti yaitu kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Persaingan perusahaan menarik konsumen untuk mengkonsumsi produk yang diproduksi tidak lagi hanya terbatas pada fungsi awal produk tersebut bagi konsumen, tetapi sudah dikaitkan dengan merek yang dapat memberikan citra khusus bagi konsumen. Kekuatan merek suatu produk yang dimiliki suatu perusahaan merupakan hasil dari penerapan strategi yang baik dalam pembentukan merek. Produk yang berkualitas akan memberikan nilai kepuasan yang tinggi bagi konsumen. Apabila suatu produk telah memiliki nilai kepuasan di mata konsumen, maka salah satu yang paling diingat oleh konsumen adalah merek dari suatu produk tersebut. Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan, semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk-produk milik pesaing (Kotler,2008:79) . Merek merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu produk barang ataupun jasa, karena merek dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya dengan merek dari perusahaan yang lain. Merek sangat penting bagi keberhasilan produk. Hermawan Kartajaya (2004:17) mengatakan bahwa merek lebih penting dari produk itu sendiri. Ia mengatakan bahwa pada saat membeli produk, orang cenderung membeli mereknya. Contohnya, saat membeli mobil Kijang, yang terdapat dalam pikiran pembeli adalah nama Kijangnya, bukan sosok produknya secara fisik. Brand characteristic memainkan peranan yang penting dalam menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek akan menentukan apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: Reputasi Merek (Brand Reputation), Kecakapan Memprediksi Merek (Brand Predictability), dan Kompetensi Merek (Brand Competence). Reputasi Merek (Brand Reputation) berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja melalaui advertising dan public relation, tetapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan (Lau dan Lee, 1999). Kecakapan Memprediksi Merek (Brand Predictability) berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk memprediksi perilaku dari kelompok lain (Doney dan Cannon, 1997). Brand predictability adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki performance pada setiap pemakaian. Brand predictability dapat meningkatkan keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi ketika mengunakan merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena predictability menciptakan ekspektasi positif (Kasperson et al.,1992, dalam Lau dan Lee, 1999). Kompetensi Merek (Brand Competence) adalah merek yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu (Butler dan Cantrell, 1984, dalam Lau dan Lee, 1999). Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut. Salah satu strategi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya adalah dengan membuka bisnis dengan model bisnis waralaba. Model bisnis waralaba adalah model bisnis yang memiliki peluang besar untuk berkembang, teruji oleh pasar, atau memiliki merek yang sudah dikenal masyarakat. Waralaba yang memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia adalah jenis waralaba restoran cepat saji, hal ini didukung dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang cukup tinggi, mobilitas, masyarakat terutama di kawasan perkotaan yang dinamis sehingga semakin dibutuhkannya ketersediaan makanan cepat saji. Didukung juga kecenderungan gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke pada hal-hal praktis. Tidak terkecuali pada pola makan yang gemar menyantap sajian yang serba instant. McDonald's Corporation NYSE: MCD (di Indonesia terkenal dengan sebutan McD, dibaca Mek-di) adalah rangkaian rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di restoran-restoran McDonald's adalah hamburger, disamping itu mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng, dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada. McDonald’s dikenal sebagai salah satu restoran cepat saji terbesar yang banyak terdapat diberbagai negara dan banyak dipilih oleh setiap orang yang suka menyantap makanan cepat saji. Hal ini dapat dibuktikan dengan masuknya McDonald’s masuk kedalam sepuluh Best Global Brands yang menempati posisi ke 6 di dunia (www.interbrand.com diakses pada tanggal 20 januari 2011). Data ini ditunjukkan oleh Tabel 1.1. Peringkat 1 Tabel 1.1 10 Best Global Brands Merek Negara United State 2 United State 3 United State 4 United State 5 United State 6 United State 7 United State 8 Finlandia 9 Unite State 10 United State Sumber: www.interbrand.com, (diolah) McDonald’s juga masuk ke dalam sepuluh besar franchise paling top secara global 2011, berdasarkan survey di www.enterpreneur.com (diakses pada tanggal 25 januari 2011). Seperti ditunjuk pada tabel 1.2. Dapat dilihat Mcdonald’s memasuki posisi ketiga dan termasuk dalam sepuluh Top Global Franchise pada tahun 2011. Hal ini menunjukan bahwa McDonald’s mampu bersaing dengan baik dan mampu membuktikan produktifitasnya di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Tabel 1.2 Top 10 Global Franchise Tahun 2011 Peringkat Nama Waralaba 1 Hampton Hotels 2 ampm 3 McDonald's 4 7-Eleven Inc. 5 Supercuts 6 Days Inn 7 VanguardCleaning Systems 8 Servpro 9 Subway 10 Denny's Inc. Sumber: www.entrepreneur.com Saat ini McDonald's telah memiliki lima outlet di Medan yaitu McDonald's Merdeka Walk, McDonald's Thamrin Plaza, McDonald's Yuki Simpang Raya, McDonald’s Milenium Plaza dan McDonald’s Setiabudi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, banyak konsumen McDonald's membeli makanan dengan sistem paket karena selain harganya lebih murah, pilihan makanan juga lebih beragam. Disamping itu, tempatnya juga nyaman dan tersedia berbagai fasilitas yang mendukung seperti wifi dan komputer sehingga konsumen McDonald's merasa nyaman dan tertarik untuk memilih McDonald’s sebagai restoran cepat saji yang baik. Salah satu outlet McDonald’s yang hadir di kota Medan berlokasi di Setiabudi. McDonald’s Setiabudi telah mampu menerapkan prinsip manajemen franchise yang baik. McDonald’s memiliki lokasi strategis yaitu berada dekat dengan perumahan, berada di jalan lintas yang cukup ramai dilalui masyarakat, sarana seperti mushola, toilet, tempat parkir yang cukup luas dan aman mendukung keinginan konsumen untuk mengunjungi outlet McDonald’s Setiabudi melakukan pembelian bahkan merekomendasikan McDonald’s kepada orang lain sebagai restoran cepat saji yang baik. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Characteristic Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen McDonald’s Setiabudi Medan”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Brand Characteristic berpengaruh secara positif signifikan terhadap Brand Loyalty pada konsumen McDonald’s Setiabudi Medan?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui pengaruh Brand Characteristic pada konsumen McDonald’s Setiabudi Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk melihat dan memahami penerapan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktik yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulisan dalam bidang manajemen khususnya dibidang pemasaran. b. Bagi Pihak Lain Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran pada umumnya dan brand loyalty khususnya