FENOMENA THE MONDAY EFFECTDI BURSA EFEK

advertisement
FENOMENA THE MONDAY EFFECTDI BURSA EFEK INDONESIA(Studi
pada Perusahaan LQ45)
Oleh: Aprida Rusmayanti ( 04620074 )
Accounting
Dibuat: 2008-08-05 , dengan 3 file(s).
Keywords: Return saham, LQ-45, The Monday Effect
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai fenomena The Monday Effect di
Bursa Efek Indonesia (BEI). The Monday Effect adalah anomali musiman dalam pasar
keuangan, yang membuat return saham secara signifikan negative pada hari senin. Sample
penelitian dipilih berdasarkan metode Purposive Sampling. Sampel yang digunakan terdiri dari
tiga puluh lima saham perusahaan aktif yang tergabung dalam LQ-45 selama periode penelitian
yaitu Februari sampai dengan Desember 2007. Metode statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah ANOVA, One Sample t-test dan uji korelasi. Hasil peneltian menunjukkan
bahwa tidak terjadi Fenomena The Monday Effect di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil penelitian tersebut adalah kondisi ekonomi
khususnya kondisi pasar modal Indonesia. Pada tahun 2007, posisi penutupan IHSG mengalami
peningkatan sebesar 51,74 persen dibandingkan tahun 2006. Hal tersebutlah yang kemudian
menempatkan Bursa Efek Indonesia (BEI), berada pada urutan ketiga di kawasan asia pasifik.
Labih jauh lagi, ditemukan bahwa tidak terjadi fenomena Week-Four Effect, yaitu fenomena
yang menyatakan bahwa return hari senin negatif pada minggu keempat atau minggu terakhir
setiap bulannya. Sebaliknya return negatif justru ditemukan pada hari senin minggu awal setiap
bulannya,
Penelitian ini juga menemukan bahwa antara return hari senin dan return hari jumat memiliki
korelasi yang positif dan signifikan, akan tetapi sangat lemah. Hal tersebut berarti return hari
jumat tidak dapat digunakan untuk memprediksi return hari senin.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pasar modal di Indonesia semakin efisien, karena
pola pergerakan harga saham adalah random (acak) atau tidak dapat diprediksi sebelumnya
The purpose of this research is to examine The Monday Effect on Indonesian Stock Exchange.
The Monday effect is a seasonal anomalies in financial market, which occurs when the return on
stock markets is significantly negative on Monday. The sample is selected using Purposive
Sampling Technique. The sample consist are thirty five active stock in the LQ-45 Index during
February trough December 2007.The statistic methods which are used to test hypotheses are
ANOVA, One Sample t-test and corellation. The results show that there isn’t The Monday effect
in the Indonesian Stock Exchange on 2007.
The factor which is influence the result of this research is economic condition especially
financial market condition in Indonesia. In 2007, closing position of IHSG increase 51,74
percent compares closing position in 2006. The condition makes Indonesian Stock Exchange
(IDX) in third position of Pacific Asian Countries.
Furthermore, there isn’t Week Four Effect in Indonesian Stock Exchange (IDX). Week four
effect is a seasonal anomalies in financial market, which occur that the Monday return on stock
market is significantly negative on the fourth week in a month. The negative return is found in
the begining week every month.
This research also found there is a positive and significant correlation between return of stock
market on Monday and return of stock market on Friday, with weak value. It is mean that the
Friday’s return can not uses to predict the Monday’s return.
The result of this study indicate that financial market in Indonesia more efficient than before,
because the movement of stock price is random or can not predict before.
Download