Manajemen Keuangan Lanjut - Wihandaru Sotya Pamungkas

advertisement
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
II. Pasar Keuangan
1. P e nd a h ul ua n
Pasar keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya
pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus dana) dengan
pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Sehingga di pasar
keuangan akan terjadi mobilisasi dana. Untuk memfasilitasi
aliran dana tersebut digunakan instrumen keuangan (sekuritas
atau surat berharga) serta peranan lembaga perantara
keuangan. Instrumen keuangan pada dasarnya merupakan
surat perjanjian yang melibatkan pihak surplus dengan defisit
dana.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 15
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
S t r u k t ur P a s a r K e u a n g a n
a. Tanpa Perantara Keuangan
Kas ¨
Perusahaan § Instrumen Keuangan
Investor
(Surplus
Dana)
b. Dengan Perantara Keuangan
§
Perusahaan
Pinjaman
Bunga ¨
Perantara
Keuangan
§ Kas
Investor
Deposito
¨
(Surplus
Dana)
2 . J e n i s- j e n i s P a sa r K e u a n g a n
2.1. Pasar Modal Versus Pasar Uang
Pasar
modal
merupakan
pasar
keuangan
yang
memperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang (jatuh
tempo lebih dari satu tahun).
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 16
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Pasar
uang
merupakan
pasar
keuangan
yang
memperdagangkan instrumen keuangan jangka pendek (jatuh
tempo kurang dari satu tahun), misal, comercial paper (CP).
Dalam kenyataannya, tidak ada pemisahan yang jelas, karena
keduanya bisa terjadi pada waktu bersamaan dan tempat yang
s a ma .
2.2. Pasar Spot dan Pasar Forward
Pasar
spot
adalah
pasar
dimana
penyelesaian
(settlement) terjadi pada saat transaksi. Misal, kurs jual
Rp/US$ sebesar Rp10.500,-/US$ dan kurs beli Rp/US$ sebesar
Rp10.000,-/US$. Jika Yuniarlin ingin membeli dolar sebanyak
US$1, berarti Yuniarlin harus membayar Rp10.500,-. Jika Johny
membutuhkan rupiah maka Johny menyerahkan US$1 akan
memperoleh Rp10.000,-.
Pasar forward adalah pasar dimana penyelesaian
(settlement) terjadi saat mendatang. Misal, kurs 3-bulan
forward Rp/US$ sebesar Rp10.000 – Rp10.600/US$. Jika
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 17
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Yuniarlin ingin membeli dolar, 3-bulan forward, ia datang ke
bank
menandatangani kontrak, tidak ada penyelesaian atau
penyerahan.
Kontrak
tersebut
mendatang,
Yuniarlin
menyerahkan
uang
mengatakan
akan
Rp10.600,-.
Yuniarlin menyerahkan uang
bahwa
membeli
Tiga
tiga
US$1
bulan
bulan
dengan
mendatang,
Rp10.600,- dan dia akan
menerima US$1.
Pasar forward mempunyai banyak manfaat, misal hedging.
2.3. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Buka “Saham Biasa (Common Stock)”
2.4. Pasar Over The Counter (OTC) dan
Pasar dengan Lokasi Tertentu
Bursa Efek Indonesia (tempat saham diperjualbelikan)
mempunyai lokasi tertentu, yaitu di Jakarta, di Jalan Sudirman,
dengan bangunan tertentu oleh sebab itu disebut pasar dengan
lokasi tertentu.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 18
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Pasar keuangan tidak mempunyai lokasi tertentu. Misal,
pasar valuta asing mempunyai lokasi yang tersebar di dunia.
Order beli atau jual akan dilakukan melalui komputer,
kemudian diteruskan kepada pedagang lainnya, sehingga tidak
ada lokasi yang terpusat untuk pasar semacam itu oleh sebab
itu disebut over the counter (OTC) market. Keberadaan pasar
valuta asing karena setiap negara mengeluarkan mata uang
sendiri, sehingga di dunia ini ada banyak mata uang. Misal
Yuniarlin ingin memperoleh barang atau jasa dari negara lain
yang menggunakan mata uang yang berbeda (bukan rupiah)
maka pasar valuta asing memfasilitasi pertukaran mata uang
yang berbeda tersebut.
3. P e r ant ar a K e u a ng a n
Perantara keuangan adalah lembaga atau pihak yang
menjembatani pihak surplus dengan pihak defisit dana. Pihak
perantara akan membantu mengefektifkan aliran dana di pasar
keuangan. Ada beberapa lembaga perantara keuangan, antara
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 19
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
lain
bank,
perusahaan
asuransi,
perusahaan
sekuritas,
perusahaan reksadana, dan lainnya.
3.1. Bank
Perantara keuangan yang ditandai dengan aktivitas
menerbitkan deposito dan tabungan sebagai sumber dana
utama, kemudian memberikan pinjaman (loan). Pendapatan
bank sebagai perantara diperoleh dari : (a) selisih
antara
tingkat bunga yang dibebankan kepada debitur (peminjam)
dengan tingkat bunga yang dibayarkan kepada penabung
(deposan) dan (b) pendapatan dari sumber lain (fee based
income), misal bank memperoleh fee untuk jasa pengiriman
uang dengan kawat (wire transfer) atau pembukaan fasilitas
L/C (Letter of Credit).
3.1.1. Money Centre Bank
Bank yang mempunyai akses ke pasar keuangan untuk
memperoleh dana dan merupakan sumber dana utama
pendanaan bank.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 20
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
3. 1. 2. Gi r o
Giro merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya
dapat
dilakukan
setiap
saat
dengan
menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindah-bukuan. Bank biasanya memberi “jasa
giro” untuk pemegang rekening giro ini. Nama lain giro adalah
rekening koran.
3 . 1 . 3 . D e p o s it o
Deposito merupakan simpanan pihak ketiga pada bank
yang penarikannya pada waktu tertentu menurut perjanjian
antara pihak deposan dengan pihak bank. Bank juga
menyediakan sertifikat deposito atas unjuk, hal ini relatif
mudah dipindahtangankan (atau diperjual-belikan) kepada
pihak lain. Bunga sertifikat deposito dibayar dalam bentuk
diskonto, yaitu dipotong dari harga nominalnya.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 21
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
3. 1. 4. T a b u n g a n
Tabungan merupakan simpanan dari pihak ketiga
kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan sewaktuwaktu atau menurut syarat-syarat tertentu.
3.1.5. Call Money
Pinjaman antar bank yang diberikan dalam jangka
waktu pendek, paling lama tujuh hari, dan bisa diambil setiap
waktu tanpa dikenai pembebanan. Hal ini disebabkan ada bank
yang kelebihan likuiditas, sedangkan bank lainnya mengalami
kesulitan likuiditas.
3.1.6. Deposit on Call
Deposit on Call merupakan pinjaman antar bank yang bisa
diambil setiap waktu tanpa pemberitahuan. Bank juga bisa
memperoleh pinjaman jangka pendek dari Bank Indonesia
(sebagai bank sentral).
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 22
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
● Alokasi Dana yang diperoleh Bank
Dana yang diperoleh bank dialokasikan ke aset, yang
nampak di sebelah kiri neraca bank. Aset ini bisa di
kelompokkan menjadi dua:
a.
Aset yang menghasilkan pendapatan (Earning Assets).
Contoh, pinjaman pada pihak ke tiga yang secara
langsung memberikan pendapatan bunga bagi bank.
b.
Aset yang tidak menghasilkan pendapatan (non earning
assets). Contoh, kas, atau bangunan yang tidak secara
langsung memberikan pendapatan bunga bagi bank.
3.2. Asuransi
Perusahaan asuransi ditandai dengan ciri mereka menarik
premi dari nasabahnya. Premi tersebut merupakan kompensasi
atas perlindungan terhadap risiko yang mereka berikan kepada
nasabahnya. Ada beberapa jenis asuransi, seperti asuransi
jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kerugian, dan asuransi
lainnya.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 23
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Premi asuransi yang dikumpulkan tersebut merupakan
sumber dana utama perusahaan asuransi (sekitar 70% dari
total sumber dana asuransi). Dana yang dikumpulkan oleh
perusahaan asuransi tersebut kemudian diinvestasikan ke aset
yang menghasilkan return.
3.3. Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas ditandai dengan ciri membantu
perolehan dana melalui penerbitan sekuritas seperti saham
atau obligasi untuk perusahaan swasta atau pemerintah. Jasa
tersebut
meliputi
pendistribusian
pelayanan
underwriter
sekuritas,
mereka
bisa
(penjaminan)
sekuritas,
konsultasi
keuangan.
Bahkan
memasuki
restrukturisasi
atau
penggabungan usaha (merger), karena kegiatan tersebut
seringkali berkaitan dengan penerbitan sekuritas, misal untuk
mendanai merger, perusahaan menerbitkan obligasi atau
saham biasa.
Perusahaan sekuritas yang memberikan pelayanan
menyeluruh
(persiapan
go-public,
menjamin
emisi
atau
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 24
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
underwriter, dan mendistribusikan sekuritas baru) secara
umum sering disebut bank investasi (investment banks).
Beberapa perusahaan sekuritas hanya memfokuskan
pada pelayanan tertentu, misal broker atau dealer (fokus pada
sektor ritel), sering disebut sebagai perusahaan sekuritas.
Broker hanya memfasilitasi pertemuan dua pihak (misal
pembeli
dengan
penjual
sekuritas).
Pendapatan
broker
diperoleh dari komisi.
Dealer memperjual-belikan sekuritas, menciptakan pasar
atau
menciptakan
likuiditas
saham
(market
maker).
Pendapatan mereka diperoleh dari selisih antara harga jual
dengan harga beli, sering disebut spread.
Dealer yang sering kita jumpai adalah dealer valas (money
changer).
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 25
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
3.4. Perusahaan Investasi (Reksadana)
Perusahaan investasi pada dasarnya adalah lembaga
keuangan yang mengumpulkan dana dari masyarakat dengan
menjual saham dan kemudian menginvestasikan dana tersebut
pada instrumen keuangan seperti saham atau obligasi.
Perusahaan investasi yang melakukan investasi hanya
pada instrumen keuangan jangka pendek disebut Money-
Market Fund.
Perusahaan investasi juga bisa dibedakan berdasarkan
strategi investasi:
• Perusahaan investasi yang konsentrasi pada saham yang
sedang tumbuh disebut Growth Fund.
• Perusahaan
investasi
yang
konsentrasi
pada
saham
internasional disebut sebagai Internasional Fund.
Perusahaan investasi bisa berbentuk:
• Close-end Fund, pemegang saham tidak dapat menjual
kembali sahamnya ke perusahaan investasi tersebut.
• Open-end Fund, pemegang saham dapat menjual kembali
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 26
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
sahamnya ke perusahaan investasi tersebut. Fund ini sering
disebut Mutual Fund.
• Unit Trust, investasi mengkhususkan pada obligasi sebagai
investasi dan komposisi obligasi tidak akan berubah dari
awal kontrak sampai jangka waktu kontrak berakhir.
4 . I n st r u m e n K e u a n g a n
Instrumen keuangan bisa diartikan sebagai klaim atas
aliran kas di masa mendatang. Instrumen keuangan juga bisa
diartikan sebagai surat perjanjian kontrak yang menyebutkan
jumlah yang dipinjam, ketentuan pelunasannya, dan hal-hal
lainnya yang akan dicakup dalam perjanjian tersebut (misal,
jaminan, dan lainnya).
4.1. Karakteristik Instrumen Keuangan
Sekuritas mempunyai beberapa karakteristik yang
membedakan satu dengan lainnya, dalam beberapa hal:
a.
Denominasi. Setiap sekuritas mempunyai denominasi
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 27
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
tertentu. Misal, obligasi mempunyai nilai nominal (misal)
Rp1.000.000,-, Rp10.000.000,- dan sebagainya.
b.
Jangka Waktu. Sekuritas mempunyai jangka waktu yang
berbeda-beda. Obligasi mempunyai jangka waktu di atas
satu tahun, misal lima tahun. Saham tidak memiliki jatuh
tempo, selama perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut masih ada, dan bisa berpindah tangan dari satu
investor ke investor lainnya.
c.
Tipe Klaim.
Secara umum ada dua jenis sekuritas berdasarkan
klaimnya yaitu:
c.1. Klaim kepemilikan (saham).
Pemilik saham berarti memiliki perusahaan. Dia
berhak “mengatur” perusahaan melalui pemberian
hak suara, dividen jika kewajiban lainnya (misal
bunga hutang) telah dilunasi.
c.2. Klaim pinjaman (hutang dan obligasi).
Pemberi pinjaman (hutang atau obligasi) berhak
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 28
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
atas pembayaran bunga yang sifatnya tetap dengan
skedul yang tetap juga (bunga biasanya dibayar
setiap semester). Jika perusahaan gagal membayar
bunga dan cicilannya (default), perusahaan bisa
dibangkrutkan oleh kreditur.
d.
Likuiditas.
Instrumen keuangan berbeda-beda dalam hal kemudahan
memperjualbelikan. Kemudahan tersebut disebut sebagai
marketability atau liquidity. Pada umumnya saham
mempunyai
tingkat
likuiditas
yang
lebih
tinggi
dibandingkan obligasi.
4.2. Jenis-jenis Instrumen Keuangan
Salah satu cara yang bisa dipakai mengelompokkan instrumen
keuangan adalah berdasarkan jangka waktunya, yaitu:
a. Instrumen pasar uang (money market instruments).
b. Instrumen pasar modal (capital market instruments).
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 29
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
4 . 2 . 1 . I n st r u m e n P a s a r U a n g
Instrumen pasar uang adalah instrumen keuangan yang
mempunyai jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.
Beberapa contoh instrumen tersebut, antara lain:
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
SBI merupakan surat hutang yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia.
b.
Commercial Paper (CP).
Commercial Paper (CP) merupakan surat hutang jangka
pendek (kurang dari satu tahun) yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
Biasanya
tidak
disertai
jaminan,
dan
didasarkan atas kepercyaaan pada perusahaan.
c.
Akseptansi Bank.
Akseptansi bank adalah perintah bayar yang di “aksep”
(atau dicap dan diakui) oleh bank. Setelah di aksep, bank
bersedia membayar sejumlah uang yang tertera di
akseptansi bank tersebut.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 30
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
d.
Sertificates of Deposit.
Certificates of Deposits (CD) adalah deposito atas tunjuk
(siapa yang membawa atau menunjukkan CD dia yang
berhak memperoleh pembayaran), bukan atas nama.
Karakteristik
tersebut
membuat
CD
mudah
dipindahtangankan (diperjual-belikan).
e.
Repurchase Agreement.
Repurchase agreement (Repo) merupakan perjanjian
untuk membeli kembali. Misalkan bank membutuhkan
dana, dia bisa menjual surat berharga kepada investor
dengan harga (misal) Rp950.000,-. Pada saat yang sama,
bank berjanji untuk membeli surat berharga tersebut
dengan harga Rp1.000.000,-
tiga bulan mendatang.
Transaksi tersebut secara efektif merupakan transaksi
pinjaman dengan jaminan surat berharga, dan bank
membayar bunga Rp50.000,[(Rp1.000.000,-) – (Rp950.000,-) = Rp50.000,-].
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 31
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
4 . 2 . 2 . I n st r u m e n P a s a r M o d a l
Pasar Modal (dalam Pasal 1 Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 60 tahun 1988 tertanggal 20 Desember 1988)
adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan
penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk
efek.
Bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan di pasar
modal (bursa efek) adalah:
a.
Sa h a m b i a s a
Saham
merupakan
bukti
kepemilikan
suatu
perusahaan. Pemegang saham (investor) memperoleh
pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara
harga jual dengan harga beli). Ada beberapa perbedaan
dengan hutang, yaitu tidak ada kewajiban bagi perusahaan
membayar dividen walaupun memiliki kas karena akan
digunakan untuk ekspansi usaha.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 32
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
b.
Saham preferen
Saham preferen merupakan bentuk saham tetapi
mempunyai
karakteristik
obligasi.
Pemegang
saham
preferen memperoleh dividen. Tetapi dividen tersebut
seperti bunga yaitu besarnya tetap. Tetapi risiko saham
preferen lebih tinggi dibandingkan dengan risiko pemegang
hutang dan lebih rendah dibandingkan dengan risiko saham
biasa (dari sudut pandang investor).
c.
O b li g a s i
Obligasi merupakan instrumen hutang yang dikeluarkan
oleh perusahaan dan dijual ke investor. Penjualan bisa
dilakukan melalui bursa keuangan dan dicatatkan (public
placement) atau langsung dijual ke investor potensial
(private placement), biasanya investor besar atau investor
institusi.
Ada beberapa jenis instrumen lain, seperti warrant, convertible
bond, dan lainnya.
Pembahasan secara mendalam pada materi “saham biasa,
saham preferen, dan obligasi”.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 33
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Daftar Pustaka
Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan,
BPFE, Yogyakarta.
Salim, Lani (2003), Derivatif Option & Warrant, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Sunariyah (2006), Edisi 5, Pengantar Pengetahuan Pasar
Modal, UUP STIM YKPN, Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus (2001), Analisis Investasi dan Manajemen
Portofolio, BPFE, Yogyakarta.
Wihandaru Sotya Pamungkas ” Pasar Keuangan ” 34
Download