17 Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan membahas

advertisement
Bab 3
Analisis Data
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan kata
benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada benda-benda hidup atau 人名
詞 (Hitomeishi), benda-benda mati atau 物名 詞 (Monomeishi), suatu hal, kondisi/
peristiwa atau 事態名詞 (Jitaimeishi), nama tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi), nama
arah/jalan atau 方向名詞 (Houkoumeishi) dan yang merujuk pada waktu atau 時間名詞
(Jikanmeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia yang terdapat dalam
manga Toraware no Mi no Ue jilid satu sampai lima.
3.1 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada BendaBenda Hidup Atau 人名詞 (Hitomeishi) Dalam BS u menjadi Kata Kerja Dalam
BS a
Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda
dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名
詞 (Hitomeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
1) Situasi: Keluarga Kogami sedang merayakan kelahiran anak pertama mereka.
Kemudian, kepala keluarga Kogami mengucapkan rasa terima kasihnya kepada kepala
pelayan, yaitu Kuroishi yang telah mengabdi kepada keluarganya selama bertahun-tahun.
Kuroishi pun menganggap bisa menjadi pelayan keluarga Kogami saja sudah merupakan
keberutungan baginya.
17
TSu:
私は旦那様の執事で本当にようございます。(Hino, 1999:7)
Watashi wa danna-sama no sitsuji de hontou ni yougozaimasu.
TSa:
Bisa melayani Tuan Besar saja sudah merupakan keberutungan buat saya. (Dian,
2007:5)
18
Analisis:
Bagan 3.1
Bagan Analisis Kata 「旦那様の執事」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
私は旦那様の執事で本当にようござ
Bisa melayani Tuan Besar saja sudah
います.
merupakan keberutungan buat saya.
Watashi wa danna-sama no sitsuji de
hontou ni yougozaimasu.
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
benda hidup atau 人名詞
(Hitomeishi)
旦那様の執事
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi)
Dalam BS a
melayani Tuan Besar
a. 旦那様 (nomina):
a. layan, melayani (verba):
(1) tuan; (2) suami (M atsuura:1994)
(1) membantu menyiapkan (mengurus)
b. 執事 (nomina):
yang diperlukan seseorang; meladeni;
pembantu, pelayan (M atsuura:1994)
(2) menerima (menyambut) ajakan
(KBBI: 2002)
b. tuan besar (nomina):
(1) kepala perusahaan;
(2) orang yang berpangkat tinggi
(KBBI: 2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
執事 (nomina)
melayani (verba)
19
Dalam M atsuura (1994:120), kata 旦 那 様 (danna-sama) memiliki arti tuan,
sedangkan 執 事 (sitsuji) menurut M atsuura (1994:944) memiliki arti pelayan atau
pembantu. Kata 旦那様 (danna-sama) dan 執事 (sitsuji) merupakan kata benda yang
merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi). Dalam bahasa Jepang,
partikel の dipakai untuk menghubungkan dua kata benda, dimana kata benda yang di
depan menerangkan kata benda yang ada di belakang (Tanaka, 2000:17).
Kata 旦那様 (danna-sama) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu
Tuan Besar. Kata 旦那様 (danna-sama) dan kata Tuan Besar merupakan kata benda,
sehingga tidak mengalami pergeseran penerjemahan. Sedangkan kata 執事 (sitsuji)
dalam BSu
yaitu
bahasa Jepang,
merupakan
kata benda yang seharusnya
diterjemahkan ’pelayan’, diterjemahkan menjadi ’melayani’ yang merupakan kata kerja
dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut terjemahan, kata 執事 (sitsuji) dalam BSu menjadi ’melayani’
dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (disingkat KBBI), kata ’melayani’ dalam
bahasa Indonesia berasal dari kata kerja ’layan’ yang diberi prefiks ’me’ yang dalam
KBBI (2002:573) memiliki arti 1) melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan
dan sufiks ’i’ dalam KBBI (2002:203) yang memiliki arti di, pada; memberi di, pada.
Sehingga kata ’melayani’ yang merupakan verba turunan dari verba ’layan’ dalam KBBI
(2002:504) memiliki arti membantu menyiapkan (mengurus) yang diperlukan seseorang.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena
makna ’pelayan’ dapat dipadankan dengan kata ’melayani’ yang memiliki arti
20
membantu menyiapkan (mengurus) yang diperlukan seseorang. Jelas bahwa yang
ditekankan oleh penerjemah adalah perbuatan Kuroishi yang telah melayani keluarga
Kogami sebagai bentuk pengabdiannya terhadap keluarga Kogami.
2) Situasi: Ketika Suzuka dan M egumi sedang bercerita tentang nenek moyang keluarga
mereka, tanpa sengaja kutukan yang ada pada diri M egumi bereaksi, sehingga untuk
menyadarkannya kembali Suzuka harus memukul M egumi, tapi tiba-tiba ada seorang
perempuan yang menghalanginya, ternyata anak perempuan itu adalah teman kecil
M egumi yang bernama Rui, datang untuk menggantikan ibunya yang sedang sakit
sebagai pelayan di rumah Kogami. Lalu Rui pun memperkenalkan dirinya kepada
Suzuka yang merupakan pemilik rumah tempat dia bekerja.
TSu:
どうぞ留衣と呼び下さい。
都合の合わなかった母の代理として参りました。(Hino, 2001:109)
Douzo Rui to yobi kudasai
Tsugou no awanakatta haha no dairi toshite mairimashita.
TSa:
Panggil saja saya Rui
Saya menggantikan ibu saya yang sedang sakit. (Dian, 2007:107)
21
Analisis:
Bagan 3.2
Bagan Analisis Kata 「母の代理」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
どうぞ留衣と呼び下さい。
Panggil saja saya Rui
都合の合わなかった母の代理として
Saya menggantikan
参りました。
sedang sakit.
ibu saya yang
Douzo Rui to yobi kudasai.
Tsugou no awanakatta haha no dairi
toshite mairimashita.
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi)
母の代理
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi)
Dalam BS a
M enggantikan ibu
a. 母 (nomina):
a. ibu (nomina):
ibu, bunda
sebutan untuk orang perempuan yang
b. 代理 (nomina):
telah melahirkan kita
penjabat;
wakil;
pengganti
b. Ganti, menggantikan (verba):
M elanjutkan kedudukan (jabatan) orang
(M atsuura:1994)
lain (KBBI:2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
代理 (nomina)
menggantikan (verba)
22
Kata 母 (haha) dalam M atsuura (1994:237) memiliki arti ibu, sedangkan 代理 (dairi)
dalam M atsuura (1994:129) memiliki arti pengganti atau wakil. Kata 母 (haha) dan 代理
(dairi) merupakan kata benda yang merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名詞
(Hitomeishi). Diantara kata 母 (haha) dan 代理 (dairi), terdapat partikel の yang dipakai
untuk menghubungkan dua kata benda, dimana kata benda yang di depan menerangkan
kata benda yang ada di belakang (Tanaka, 2000:17).
Kata 母 (haha) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ibu, dimana
kata 母 (haha) dan kata ibu merupakan kata benda, sehingga tidak mengalami
pergeseran penerjemahan. Sedangkan kata 代理 (dairi) dalam BSu yaitu bahasa Jepang,
yang merupakan kata benda, seharusnya diterjemahkan ’pengganti atau wakil’,
diterjemahkan menjadi ’menggantikan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu
bahasa Indonesia.
Dilihat dari terjemahannya, kata 代理 (dairi) dalam BSu menjadi ’menggantikan’
dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
Kata ’menggantikan’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui
pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan (prefiks) dan di belakang kata
(sufiks) (Alwi, et al., 2003:101).
Dalam KBBI, kata ’menggantikan’ berasal dari kata kerja ’ganti’ yang memiliki arti
melanjutkan kedudukan (jabatan) orang lain. Kata ’ganti’ tersebut diberi prefiks verbal
atau awalan kata kerja ’meng’ yang menurut KBBI (2002:573) memiliki arti
1)
melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan. Lalu di belakang kata ’ganti’ diberi
sufiks verbal atau akhiran kata kerja ’kan’ yang dalam KBBI (2002:384) memiliki arti
menyebabkan, menjadikan.
23
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna
kata ’pengganti’ dapat dipadankan dengan kata ’menggantikan’. Kata ’menggantikan’
itu sendiri berasal dari kata kerja ’ganti’, yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja
yaitu imbuhan ’meng’ di awal kata (prefiks) dan imbuhan ’kan’ di belakang kata (sufiks).
Kata ’menggantikan’ itu setelah diberi prefiks atau awalan ’meng’ dan sufiks atau
akhiran ’kan’ menjadi sebuah kata kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk
melalui pengafiksan atau penambahan imbuhan, sehingga kata ’menggantikan’ dalam
KBBI (2002:254) memiliki arti melanjutkan kedudukan (jabatan) orang lain. Jelas bahwa
yang ditekankan oleh penerjemah adalah kedatangan Rui ke rumah Suzuka untuk
menggantikan ibunya yang sedang sakit.
3) Situasi: M egumi kecil, yang dimintai tolong oleh ibu Suzuka menemani Suzuka selagi
orangtuanya tidak ada, sedang membacakan buku cerita kepada Suzuka. Kemudian
M egumi diberitahukan oleh pelayan bahwa ayah M egumi sudah pulang ke rumah. Lalu
M egumi pun pergi meninggalkan Suzuka dan menghampiri ayahnya. Ayahnya pun
mengingatkan M egumi bahwa sebagai pelayan M egumi harus mendahulukan
kepentingan Suzuka yang merupakan nona di rumah tersebut, apalagi M egumi sudah
dimintai tolong oleh ibu Suzuka untuk menemani Suzuka.
TSu:
奥様からお嬢様の相手をお願いされていたのだろう?(Hino, 2001:155)
お前は何よりもお嬢様の事を第一に考えなさい。
Okusama kara Ojousama no aite o onegaisareteita no darou?
Omae wa nani yori mo Ojousama no koto o daiichi ni kangaenasai.
24
TSa:
Bukankah kau sudah disuruh Nyonya Besar untuk menemani nona?
Kau harus mendahulukan kepentingan nona lebih dari apapun. Paham? (Dian,
2007:153)
25
Analisis:
Bagan 3.3
Bagan Analisis Kata 「お嬢様の相手」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
奥様からお嬢様の相手をお願いされ
Bukankah kau sudah disuruh Nyonya
ていたのだろう?
Besar untuk menemani nona?
お前は何よりもお嬢様の事を第一に
Kau harus mendahulukan kepentingan
考えなさい。
Okusama kara Ojousama no aite o
nona lebih dari apapun. Paham?
onegaisareteita no darou?
Omae wa nani yori mo Ojousama no
koto o daiichi ni kangaenasai.
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi)
お嬢様の相手
a. お嬢様 (nomina):
nona; gadis; putri
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi)
Dalam BS a
menemani nona
a. menemani (verba):
-
teman (nomina): sahabat; kawan
-
menemani (verba) : mengawani;
menyertai; mengiringi
b. 相手(nomina):
b. nona (nomina):
kawan; teman (M atsuura:1994)
sebutan
bagi
anak
perempuan
(KBBI:2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
相手 (nomina)
menemani (verba)
26
Kata お嬢様 (ojousama) menurut M atsuura (1994:755) memiliki nona; gadis; putri,
sedangkan 相手 (aite) menurut M atsuura (1994:6) memiliki arti kawan; teman. Kata お
嬢様 (ojousama) dan 相手 (aite) merupakan kata benda yang merujuk pada nama
benda-benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi). Partikel の dipakai untuk menghubungkan
dua kata benda, dimana kata benda yang di depan menerangkan kata benda yang ada di
belakang (Tanaka, 2000:17).
Kata お嬢様 (ojousama) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu nona.
Kata お 嬢 様 (ojousama) dan kata nona merupakan kata benda, sehingga tidak
mengalami pergeseran penerjemahan. Sedangkan kata 相手 (aite) dalam BSu yaitu
bahasa Jepang yang merupakan kata benda, yang seharusnya diterjemahkan ’kawan;
teman’, diterjemahkan menjadi ’menemani’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu
bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut terjemahan, kata 相手 (aite) dalam BSu menjadi ’menemani’
dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
Kata ’menemani’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui
pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan (prefiks) dan di belakang kata
(sufiks) (Alwi, et al., 2003:100).
Dalam KBBI, kata ’menemani’ berasal dari kata benda ’teman’ yang memiliki arti
sahabat; kawan. Kata ’teman’ tersebut diberi prefiks verbal atau awalan kata kerja ’me’
yang menurut KBBI (2002:573) memiliki arti 1) melakukan; 2) menjadi; 3) membuat,
menghasilkan. Lalu di belakang kata ’ganti’ diberi sufiks verbal atau akhiran kata
kerja ’i’ yang dalam KBBI (2002:318) memiliki arti di, pada; memberi di, pada.
27
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna
kata ’kawan atau teman’ dapat dipadankan dengan kata ’menemani’. Kata ’menemani’
itu sendiri berasal dari kata benda ’teman’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja
yaitu imbuhan awalan atau prefiks ’me’ di awal kata dan imbuhan akhiran atau sufiks ’i’
di belakang kata. Kata ’menemani’, setelah diberi imbuhan menjadi sebuah kata kerja
turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau penambahan
imbuhan, sehingga kata ’menemani’ menurut KBBI (2002:921) memiliki arti
melanjutkan mengawani; menyertai; mengiringi.
Dilihat dari konteks dan maknanya, penerjemahan demikian dapat dilakukan karena
yang ditekankan oleh penerjemah adalah tugas M egumi, yaitu menemani Suzuka
sehingga dilakukan penerjemahan dengan pergeseran kategori kata dari kata benda ke
kata kerja.
3.2 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada BendaBenda Mati Atau 物名詞 (Monomeishi) Dalam BS u Menjadi Kata Kerja Dalam
BS a
Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda
dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk nama benda-benda mati atau 物名詞
(Monomeishi) menjadi kata kerja dalam BSa.
1) Situasi: Supaya bisa menenangkan diri, M egumi meminta bantuan ayahnya untuk
membuka pintu ruang bawah tanah. Sesampainya di ruang bawah tanah, M egumi tiba-
28
tiba oleh ayahnya dikurung dalam penjara dengan tangan diborgol, sehingga
membuatnya terkejut karena ayahnya sendiri mengurungnya di dalam penjara.
TSu:
何だこの手錠は~~っ!!(Hino, 1999:105)
Nan da kono tejou wa~~!!
TSa:
Kenapa pakai diborgol segala!! (Dian, 2007:103)
29
Analisis:
Bagan 3.4
Bagan Analisis Kata「手錠」
Kalimat Bahasa Jepang
何だこの手錠は~~っ!!
Kalimat Bahasa Indonesia
Kenapa pakai diborgol segala!!
Nan da kono tejou wa~~!!
Kata Dalam BS u yang merujuk
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
pada benda mati atau
benda mati atau
物名詞 (Monomeishi)
物名詞 (Monomeishi) Dalam BS a
手錠
Diborgol
手錠 (nomina):
diborgol (verba):
borgol (M atsuura: 1994)
-
borgol
(nomina):
belenggu
tangan
-
diborgol (verba): dikenai atau
diberi borgol (KBBI: 2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
手錠 (nomina)
diborgol (verba)
30
M enurut M atsuura (1994:1062), kata 手 錠 (tejou) memiliki arti borgol, yang
merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk nama benda-benda mati atau
物名詞 (Monomeishi).
Kata 手錠 (tejou) dalam BSu yaitu bahasa Jepang dimana merupakan kata benda
yang seharusnya diterjemahkan ’borgol’, diterjemahkan menjadi ’diborgol’ yang
merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut terjemahan, kata 手錠 (tejou) dalam BSu menjadi ’diborgol’ dalam
BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
Kata ’diborgol’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk dengan cara
menambahkan imbuhan di depan (prefiks) atau di belakang kata (sufiks) (Alwi, et al.,
2003:100).
Kata ’diborgol’ berasal dari kata benda ’borgol’ yang menurut KBBI (2002:126)
memiliki arti belenggu tangan. Kata ’borgol’ tersebut diberi prefiks verbal atau awalan
kata kerja ’di’ yang dalam KBBI (2002:203) memiliki arti 1) dikenai laku, tindak; 2)
dikenai dengan 3) diberi, dilengkapi dengan.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan, karena
kata ’borgol’ dapat dipadankan dengan kata ’diborgol’. Kata ’diborgol’ itu sendiri
berasal dari kata benda ’borgol’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu
imbuhan ’di’ di awal kata (prefiks). Kata ’diborgol’, setelah diberi imbuhan ’di’ menjadi
sebuah kata kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau
penambahan imbuhan, sehingga kata ’diborgol’ yang menurut KBBI (2002:203)
memiliki arti dimasukkan (dikurung) dalam penjara dikenai atau diberi belenggu tangan
atau borgol. Untuk menekankan tindakan atau perbuatan yang dilakukan ayah M egumi
31
yang tiba-tiba memasukkan M egumi ke dalam penjara bawah tanah dan membelenggu
tangannya dengan borgol dan dilihat juga dari maknanya, maka pergeseran
penerjemahan ini dapat dilakukan karena tidak mengubah makna dari konteks yang
sebenarnya.
2) Situasi: Dalam pencarian permata berharga milik Dewa Naga, Suzuka dan M egumi
berangkat ke negeri Cina. Sesampainya di bandara Cina, tas mereka dicuri oleh
sekelompok orang yang menggunakan kerudung sehingga M egumi dan Suzuka
terlambat untuk naik bis ke desa tempat Dewa Naga berada. Akhirnya Suzuka dan
M egumi menumpang bis petani yang kebetulan lewat. Tetapi dalam perjalanan orangorang yang memakai kerudung itu kembali dan dengan sengaja membuat batu-batu yang
ada di lereng gunung berjatuhan, sehingga menghambat perjalanan M egumi dan Suzuka.
TSu:
うわ!!またあの覆面集団だよ。当たったら死ぬじゃない!(Hino, 2002:38)
Uwa!! Mata ano fukumen shuudan dayo. Atattara sinu janai!!
TSa:
Uwa!! Lagi-lagi gerombolan berkerudung itu. Kalau kena kita kan bisa mati! (Dian,
2007:36)
32
Analisis:
Bagan 3.5
Bagan Analisis Kata「覆面」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
うわ!!またあの覆面集団だよ。当
Uwa!!
たったら死ぬじゃない!
berkerudung itu. Kalau kena kita kan
Uwa!! Mata ano fukumen shuudan
bisa mati!
Lagi-lagi
gerombolan
dayo. Atattara sinu janai!!
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
Kata Dalam BS u yang merujuk
benda mati atau
pada benda mati atau
物名詞 (Monomeishi) Dalam BS a
物名詞 (Monomeishi)
Berkerudung
berkerudung (verba)
覆面
覆面 (nomina): topeng
-
kerudung
(nomina):
kain
penutup kepala (muka); cadar
(M atsuura:1994)
-
berkerudung (verba): memakai
kerudung (KBBI:2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
覆面 (nomina)
berkerudung (verba)
33
Dalam M atsuura (1994:179), kata 覆 面 (fukumen) memiliki arti topeng, yang
merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk nama benda-benda mati atau
物名詞 (Monomeishi).
Kata 覆面 (fukumen) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang
memiliki arti topeng, diterjemahkan menjadi ’berkerudung’ yang merupakan kata kerja
dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari terjemahan bahasa Indonesia, kata 覆 面
(fukumen) dalam BSu
menjadi ’berkerudung’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata
benda menjadi kata kerja.
M enurut KBBI (2002:431), kata ’berkerung’ berasal dari kata benda ’kerudung’ yang
memiliki arti kain penutup kepala (muka); cadar. Kemudian, kata ’kerudung’ tersebut
diberi prefiks ’ber’ yang dalam KBBI (2002:104), memiliki arti 1) memiliki; 2) menjadi;
3) menggunakan, memakai, sehingga kata ’berkerudung’ menurut KBBI (2002:431)
memiliki arti memakai kerudung.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena
makna ’topeng’ dapat dipadankan dengan kata ’berkerudung’. Kata ’berkerudung’ itu
sendiri memiliki arti memakai kerudung, dimana kerudung itu dalam pengertiannya
memiliki arti kain penutup kepala (muka); cadar sama seperti topeng karena wajah sang
pelaku tidak diperlihatkan. Dilihat dari konteks dan makna, penerjemahan yang
demikian dapat dilakukan untuk menegaskan keadaan seperti apa gerombolan yang
mengincar Suzuka dan M egumi.
34
3.3 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada S uatu Hal,
Kondisi/Peristiwa Atau 事態名詞 (Jitaimeishi) Dalam BSu Menjadi Kata Kerja
Dalam BS a
Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda
dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事
態名詞 (Jitaimeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
1) Situasi: Suzuka yang merupakan seorang nona dari keluarga terpandang ingin pergi
sendirian untuk mengeposkan surat untuk temannya dan ibu angkatnya di Cina. M egumi,
sebagai pelindung dan pelayan Suzuka, ingin menemani Suzuka mengeposkan suratnya.
Tetapi Suzuka tetap ingin pergi sendirian. Lalu M egumi mengingatkan Suzuka bahwa
sebagai seorang nona, sangat berbahaya jika pergi keluar rumah sendirian karena
M egumi menganggap bisa saja terjadi penculikan dan kejahatan lainnya terhadap
Suzuka.
TSu:
拉致.... 監禁..... 身代金!!
もう少し自分が“お嬢様”だと危険から身を守らないと。(Hino, 2001:9)
Rachi.... kankin.... minoshirokin.....!!
Mou sukoshi jibun ga ”ojousama” da to jikakushite, abunai kara mi o mamoranai to
TSa:
Diculik.... disekap.... uang tebusan!!
Setidaknya sadarlah sedikit, kalau kau seorang ”nona” dan tidak bisa melindungi diri
sendiri dari bahaya.
35
Analisis:
Bagan 3.6
Bagan Analisis Kata「拉致」dan「監禁」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
拉致.... 監禁..... 身代金!!
Diculik.... disekap.... uang tebusan!!
もう少し自分が“お嬢様”だと危険
Setidaknya sadarlah sedikit, kalau kau
から身を守らないと。
seorang
”nona”
dan
tidak
bisa
Rachi.... kankin.... minoshirokin.....!!
Mou sukoshi jibun ga ”ojousama” da to
jikakushite,
abunai
kara
mi
melindungi diri sendiri dari bahaya.
o
mamoranai to.
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態
名詞 (Jitaimeishi)
拉致.... 監禁..... 身代金
a. 拉致 (nomina): penculikan
b. 監禁 (nomina): penyekapan
c. 身代金 (nomina): uang tebusan
Kata Dalam BS u yang merujuk pada
suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態
名詞 (Jitaimeishi) Dalam BSa
Diculik.... disekap.... uang tebusan
a. diculik (verba)
dicuri atau dilarikan orang lain dengan
maksud-maksud tertentu
b. disekap (verba):
dikurung; ditahan
c. uang tebusan (nomina):
(M atsuura: 1994)
uang
yang
diberikan
untuk
menyelamatkan (jiwa; hidup) seseorang.
(KBBI: 2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
拉致 (nomina)
diculik (verba)
監禁 (nomina)
disekap (verba)
36
Kata 拉致 (rachi) menurut M atsuura (1994:792) memiliki arti penculikan, 監禁
(kankin) dalam M atsuura (1994:429) memiliki arti penyekapan, dan 身 代 金
(minoshirokin) dalam M atsuura (1994:640) memiliki arti uang tebusan, dimana ketiga
kata tersebut merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal,
kondisi atau 事態名詞 (Jitaimeishi).
Kata 身代金 (minoshirokin) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu
uang tebusan. Kata 身代金 (minoshirokin) dan kata uang tebusan merupakan kata benda
sehingga tidak mengalami pergeseran penerjemahan. Kata 拉 致 (rachi) dan 監 禁
(kankin) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang memiliki
artinya ’penculikan’ dan ’penyekapan’, diterjemahkan menjadi ’diculik’ dan ’disekap’
yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut terjemahan, kata 拉致 (rachi) dan 監禁 (kankin) dalam BSu
menjadi ’diculik’ dan ’disekap’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari
kata benda menjadi kata kerja.
Dalam KBBI, kata ’diculik’ dan ’disekap’ diberi prefiks ’di’ yang dalam KBBI
(2002:203) memiliki arti dikenai laku; tindak, sehingga kata ’diculik’ dalam KBBI
(2002:176) memiliki arti dicuri atau dilarikan orang lain dengan maksud-maksud
tertentu. Kata ’disekap’ menurut KBBI (2002:795) memiliki arti dikurung; ditahan.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena
makna ’penculikan’ dan ’penyekapan’ dapat dipadankan dengan kata ’diculik’
dan ’disekap’. Dilihat dari konteks dan makna, penerjemahan yang demikian dapat
dilakukan. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah keadaan atau kejadian
yang mungkin dapat terjadi terhadap Suzuka, yang merupakan seorang nona besar yang
37
biasanya keluar rumah bersama pelayan, namun kali ini ia sendirian tanpa ditemani
seorang pun.
2) Situasi: Kepala pelayan Kogami yaitu Kuroishi menemukan Suzuka sedang berada di
atas rak buku perpustakaan. Kogami yang khawatir dan takut kalau Suzuka terluka,
meminta Suzuka untuk turun dari rak buku tersebut. Kogami pun merasa lega karena
Suzuka tidak terluka.
TSu:
お怪我が無くてようございました。(Hino, 2001:45)
Okega ga nakute yougozaimasu.
TSa:
Syukurlah anda tak terluka. (Dian, 2007:43)
38
Analisis:
Bagan 3.7
Bagan Analisis Kata「怪我」
Kalimat Bahasa Jepang
お怪我が無くてようございました。
Kalimat Bahasa Indonesia
Syukurlah anda tak terluka
Okega ga nakute yougozaimasu
Kata Dalam BS u yang merujuk
Kata Dalam BS u yang merujuk
pada suatu hal, kondisi/peristiwa
pada suatu hal, kondisi/peristiwa
atau 事態名詞 (Jitaimeishi)
atau 事態名詞 (Jitaimeishi) Dalam
BS a
お怪我
Terluka
お怪我 (nomina):
Terluka (verba):
luka, cidera (M atsuura:1994)
-
luka (nomina): cidera, lecet
pada kulit
-
terluka (verba): M enderita
luka; telah
dilukai; tidak
sengaja dilukai (KBBI:2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
お怪我 (nomina)
terluka (verba)
39
Kata お怪我 (okega) dalam M atsuura (1994:457), memiliki arti luka atau cidera,
merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal, kondisi atau
事態名詞 (Jitaimeishi).
Kata お怪我 (okega) dalam BSu yaitu bahasa Jepang dimana merupakan kata benda
yang artinya ’luka’, diterjemahkan menjadi ’terluka’ yang merupakan kata kerja dalam
BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut terjemahan, kata お怪我 (okega) dalam BSu menjadi ’terluka’
dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
Kata ’terluka’ dalam KBBI (2002:535) memiliki arti menderita luka; telah dilukai; tidak
sengaja dilukai.
Penerjemahan ini dapat dilakukan karena secara makna ’luka’ dapat dipadankan
dengan kata ’terluka’. Kata ’terluka’ berasal dari kata benda ’luka’, yang diberi prefiks
atau imbuhan kata kerja ’ter’ di awal kata. Prefiks ’ter’ dalam KBBI (2002:934)
memiliki arti telah mengalami, menderita keadaan, kejadian, sehingga kata ’terluka’
memiliki arti menderita luka; telah dilukai; tidak sengaja dilukai.
Pergeseran penerjemahan tersebut tidak menjadi masalah karena tidak mengubah
makna dari kata yang ada. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah keadaan
atau kejadian yang mungkin dapat terjadi terhadap Suzuka yang ketika itu sedang berada
di atas rak buku.
3) Situasi: Dalam pencarian permata berharga milik Dewa Naga, Suzuka dan M egumi
tersesat di hutan. Karena hari sudah gelap dan jalan-jalan kelihatan, Suzuka tanpa
sengaja tergelincir dan hampir jatuh ke jurang jika M egumi tidak menolongnya. M egumi
40
dengan sekuat tenaga menarik Suzuka naik ke atas. Suzuka merasa selalu menjadi beban
dan menyebabkan kesusahan bagi M egumi sehingga Suzuka meminta maaf karena telah
menyusahkannya.
TSu:
そっそうだねずれてるよね。(Hino, 2002:42)
ありがとう…ごめんなさいいつも恵に苦労ばかり…
Sossou dane zureteruyo ne.
Arigatou... gomennasai itsumo Megumi ni kurou bakari….
TSa:
I... iya, aku tergelincir.
Terima kasih... maaf, aku selalu menyusahkan M egumi... (Dian, 2007:40)
41
Analisis:
Bagan 3.8
Bagan Analisis Kata 「苦労」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
ありがとう…ごめんなさいいつも恵
Terima
に苦労ばかり…
menyusahkan M egumi...
kasih...
maaf,
aku
selalu
Sossou dane zureteruyo ne.
Arigatou... gomennasai itsumo megumi
ni kurou bakari….
Kata Dalam BS u yang merujuk
Kata Dalam BS u yang merujuk
pada suatu hal, kondisi/peristiwa
pada suatu hal, kondisi/peristiwa
atau
atau
事態名詞 (Jitaimeishi)
事態名詞 (Jitaimeishi) Dalam BS a
苦労
M enyusahkan
M enyusahkan (verba)
苦労 (nomina):
penderitaan;
-
senang; selalu gelisah dan
penanggungan;
khawatir
kesukaran; susah payah; jerih payah
(M atsuura:1994)
susah (adjektiva): rasa tidak
menyusahkan
(verba):
menyebabkan
susah;
menyulitkan (KBBI:2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
苦労 (nomina)
menyusahkan (verba)
42
M enurut M atsuura (1994:568), kata 苦労(kurou) memiliki arti penderitaan; susah
payah. Kata 苦労(kurou) merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk
pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態名詞 (Jitaimeishi).
Kata 苦労(kurou) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang
seharusnya
diterjemahkan
penderitaan;
susah
payah’,
diterjemahkan
menjadi ’menyusahkan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari terjemahannya, kata 苦労 (kurou) dalam BSu menjadi ’menyusahkan’
dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
Kata ’menyusahkan’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui
pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan dan di belakang
M enurut KBBI, kata ’menyusahkan’ berasal dari kata sifat ’susah’ yang memiliki arti
rasa tidak senang; selalu gelisah dan khawatir. Kata ’susah’ tersebut diberi prefiks verbal
atau awalan kata kerja ’meny’ yang menurut KBBI (2002:573) memiliki arti
1)
melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan. Lalu di belakang kata ’susah’ diberi
sufiks verbal atau akhiran kata kerja ’kan’ yang dalam KBBI (2002:384) memiliki arti
menyebabkan, menjadikan.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena
kata ’penderitaan atau susah payah’ dapat dipadankan dengan kata ’menyusahkan’,
karena kata ’menyusahkan’ itu sendiri memiliki makna yang sama dengan kata 苦労
(kurou) yang dalam M atsuura (1994:568), memiliki arti penderitaan; susah payah.
Kata ’menyusahkan’ merupakan kata kerja turunan, karena berasal dari kata sifat ’susah’
yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan ’meny’ di awal kata (prefiks)
43
dan imbuhan akhiran (sufiks) ’kan’ di belakang kata ’menyusahkan’ tersebut, sehingga
menurut KBBI (2002:874) memiliki arti menyebabkan susah; menyulitkan.
Penerjemah menerjemahkan kata benda ’penderitaan; susah payah’ menjadi kata
kerja ’menyusahkan’ karena secara makna hal tersebut tidak menjadi masalah. Jelas
bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah keadaan dimana Suzuka merasa
menjadi beban M egumi dalam pencarian batu pertama Sang Naga.
3.4 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada Tempat
Atau 場所名詞 (Bashomeishi) Dalam BSu Menjadi Kata Kerja Dalam BSa
Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda
dalam
BSu
yaitu bahasa Jepang yang merujuk nama tempat atau 場 所 名 詞
(Bashomeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
1) Situasi: A gar tidak mengganggu Suzuka, M egumi yang terkena kutukan, meminta
bantuan ayahnya untuk membuka ruang bawah tanah agar ia dapat menenangkan diri
disana. Tetapi ternyata di ruang bawah tanah tersebut terdapat sebuah penjara dan
M egumi pun dikurung di penjara tersebut oleh ayahnya dengan tiba-tiba, sehingga
membuatnya terkejut karena ayahnya sendiri mengurungnya di dalam penjara.
TSu:
何だこの地下牢は~~っ!!(Hino: 1999:105)
Nan da kono chikarou wa~~!!
TSa:
Kenapa aku harus dipenjarakan!! (Dian, 2007:103)
44
Analisis:
Bagan 3.9
Bagan Analisis Kata「地下牢」
Kalimat Bahasa Jepang
何だこの地下牢は~~っ!!
Kalimat Bahasa Indonesia
Kenapa aku harus dipenjarakan!!
Nan da kono chikarou wa~~!!
Kata Dalam BS u yang merujuk
Kata Dalam BS u yang merujuk
nama tempat atau 場所名詞
nama tempat atau 場所名詞
(Bashomeishi)
(Bashomeishi) Dalam BS a
Dipenjarakan
地下牢
a. penjara (nomina):
地下牢 (nomina):
bangunan tempat mengurung orang
sel; ruang bawah tanah; penjara
hukuman
(M atsuura: 1994)
b. dipenjarakan (verba):
dimasukkan
(dikurung)
dalam
penjara. (KBBI: 2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
地下牢 (nomina)
dipenjarakan (verba)
45
M enurut M atsuura (1994:105), kata 地下牢 (chikarou) memiliki arti ruang bawah
tanah atau sel. Kata 地下牢 (chikarou) merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang
merujuk nama tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi).
Kata 地下牢 (chikarou) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang
seharusnya
diterjemahkan
’ruang bawah
tanah
atau
penjara’,
diterjemahkan
menjadi ’dipenjarakan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat
dari
sudut
terjemahan,
kata
地 下 牢 (chikarou)
dalam
BSu
menjadi ’dipenjarakan’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata
benda menjadi kata kerja. Kata ’dipenjarakan’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang
dibentuk melalui pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan dan di belakang kata
(Alwi, et al., 2003:100).
Dalam KBBI, kata ’dipenjarakan’ berasal dari kata benda ’penjara’ yang memiliki arti
bangunan tempat mengurung orang hukuman. Kata ’penjara’ diberi prefiks verbal atau
awalan kata kerja ’di’ yang menurut KBBI (2002:203) memiliki arti 1) dikenai, tindak; 2)
dibuat, dijadikan; 3) diberi. Lalu di belakang kata ’penjara’ diberi sufiks verbal atau
akhiran kata kerja ’kan’ yang dalam KBBI (2002:874) memiliki arti menyebabkan,
menjadikan.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena
kata ’penjara’ dapat dipadankan dengan kata ’dipenjarakan’. Kata ’dipenjarakan’ berasal
dari kata benda ’penjara’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan
awalan (prefiks) ’di’ di awal kata dan imbuhan akhiran (sufiks) ’kan’ di belakang kata.
Kata ’dipenjarakan’ itu setelah diberi prefiks ’di’ dan sufiks ’kan’ menjadi sebuah kata
kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau penambahan
46
imbuhan, sehingga kata ’dipenjarakan’ dalam KBBI (2002:665) memiliki arti dimasukkan
(dikurung) dalam penjara. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah tindakan
atau perbuatan ayah M egumi yang tiba-tiba memasukkan M egumi ke dalam penjara
bawah tanah.
3.5 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada Arah/Jalan
Atau 方向名詞 (Houkoumeishi) Dalam BS u Menjadi Kata Kerja Dalam BS a
Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda
dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada arah/jalan atau 方 向 名 詞
(Houkoumeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
1) Situasi: Ketika M egumi sedang mencari gulungan pusaka milik keluarga Kogami yang
hilang di internet, tiba-tiba Suzuka datang ingin membantu. Suzuka yang takut bila
kutukan M egumi kembali jika mereka berdekatan, bertanya terlebih dahulu apakah dia
boleh duduk disamping M egumi dan menemani M egumi mencari gulungan pusaka
tersebut.
TSu:
ねぇ....傍にいてもいい? (Hino, 2001: 91)
Nee.... soba ni ite mo ii?
TSa:
Eh.... kita berdampingan begini tak apa-apa kan? (Dian, 2007: 89)
47
Analisis:
Bagan 3.10
Bagan Analisis Kata「傍」
Kalimat Bahasa Jepang
Kalimat Bahasa Indonesia
ねぇ....傍にいてもいい?
Eh.... kita berdampingan begini tak apa-
Nee.... soba ni ite mo ii?
apa kan?
Kata Dalam BS u yang
Kata Dalam BS u yang merujuk nama
merujuk nama tempat atau 場
tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi)
所名詞 (Bashomeishi)
Dalam BS a
Berdampingan
傍
傍
berdampingan (verba)
(nomina): sisi; samping;
-
damping
(adjektiva):
dekat;
dekat. (M atsuura:1994)
karib; rapat
-
berdampingan
berdekatan,
(verba):
berhampiran;
bersama-sama (KBBI:2002)
Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja
傍 (nomina)
berdampingan (verba)
48
Dalam M atsuura (1994:980), kata 傍 (soba) memiliki arti sisi; samping; dekat. Kata
傍 (soba) merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada arah/jalan atau
方向名詞 (Houkoumeishi).
Kata 傍 (soba) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang memiliki
arti ’ sisi; samping; dekat’, diterjemahkan menjadi ’berdampingan’ yang merupakan kata
kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut terjemahan, kata 傍 (soba) dalam BSu menjadi ’berdampingan’
dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja.
M enurut KBBI, kata ’berdampingan’ berasal dari kata sifat ’damping’ yang dalam KBBI
(2002:183) memiliki arti dekat; karib; rapat. Kemudian kata ’damping’ diberi
prefiks ’ber’ yang menurut KBBI (2002:104) memiliki arti 1) memiliki; 2) menjadi, dan
sufiks ’an’ yang menurut KBBI (2002:30) yang memiliki arti melakukan dengan pelaku,
sehinggga kata ’berdampingan’ menurut KBBI (2002:183) memiliki arti memiliki arti
berdekatan, berhampiran; bersama-sama.
Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna ’sisi;
samping; dekat’ dapat dipadankan dengan kata ’berdampingan’. Kata ’berdampingan’ itu
sendiri memiliki arti berdekatan, berhampiran; bersama-sama. Dilihat dari konteks dan
makna, penerjemahan yang demikian dapat dilakukan untuk menegaskan keadaan Suzuka
yang takut bila kutukan M egumi kembali jika mereka berdekatan, akan tetapi Suzuka
ingin bersama-sama M egumi dalam mencari gulungan pusaka tersebut.
49
3.6 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada Waktu
Atau 時間名詞 (Jikanmeishi) Dalam BS u Menjadi Kata Kerja dalam BS a
Dalam sub bab ini, penulis tidak menemukan pergeseran penerjemahan kata benda
dalam
BSu
yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada waktu atau 時 間 名 詞
(Jikanmeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Setelah menganalisis sebelas kata benda bahasa Jepang berdasarkan artinya yaitu 人名
詞 (Hitomeishi), 物名詞 (Monomeishi), 事態名詞 (Jitaimeishi), 場所名詞 (Bashomeishi),
方向名詞 (Houkoumeishi), dan 時間名詞 (Jikanmeishi) yang diterjemahkan menjadi
kata kerja bahasa Indonesia, dapat diketahui bahwa untuk melakukan penerjemahan
dengan pergeseran kategori kata, dari kata benda menjadi kata kerja, harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
1) Konteks kalimat disaat kata benda itu muncul dan inti dari kalimat dan kalimat
apa yang ingin ditonjolkan dalam kalimat tersebut perlu mendapat perhatian.
Sebab dalam penerjemahan, konteks sangat membantu untuk menerjemahkan
suatu kalimat. Seperti yang diutarakan oleh Halliday bahwa ada sebuah teori
konteks sebelum teori teks. Dengan kata lain, konteks mendahului teks. Konteks
ini dibutuhkan untuk mampu mengerti sebuah teks, yang menjadi syarat utama
dalam penerjemahan (Hariyanto:2008).
2) Penerjemah menggunakan prefiks atau imbuhan awalan kata kerja ’me- ,men-,
meng-, di-, ter-, ber-’dan sufiks atau imbuhan akhiran kata kerja ’-i, -kan, -an’
dikarenakan tanpa prefiks dan sufiks kata kerja tersebut, maka kata demikian
masih termasuk kategori kata benda.
50
Tabel 3.1
Tabel Analisis Keseluruhan
Pergeseran penerjemahan kata benda dalam bahasa Jepang menjadi kata kerja
dalam bahasa Indonesia
Kata Benda
Kata Kerja Asal
Kata Kerja Turunan
(Sufiks dan Prefiks)
人名詞 (Hitomeishi)
1) 執事 (sitsuji)
-
melayani
2) 代理 (dairi)
-
menggantikan
-
menemani
-
diborgol
3) 相手 (aite)
物名詞 (Monomeishi)
1) 手錠 (tejou)
berkerudung
2) 覆面 (fukumen)
事態名詞 (Jitaimeishi)
1) 拉致 (rachi)
-
diculik
2) 監禁 (kankin)
-
disekap
-
terluka
-
menyusahkan
-
dipenjarakan
1) 傍 (soba)
-
berdampingan
時間名詞 (Jikanmeishi)
-
-
Total
-
11
3) お怪我 (okega)
4) 苦労(kurou)
場所名詞 (Bashomeishi)
1) 地下牢 (chikarou)
方向名詞 (Houkoumeishi)
51
Dilihat dari sisi semantisnya, penerjemahan kata benda dalam BSu menjadi kata kerja
dalam BSa dapat dilakukan, karena penerjemahan secara semantis mementingkan makna.
Hal itu membuat seorang penerjemah dapat dengan bebas namun teratur, tanpa
menghilangkan konteks dan makna sebenarnya dalam menerjemahkan kata benda
menjadi kata kerja.
52
Download