Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada benda-benda hidup atau 人名 詞 (Hitomeishi), benda-benda mati atau 物名 詞 (Monomeishi), suatu hal, kondisi/ peristiwa atau 事態名詞 (Jitaimeishi), nama tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi), nama arah/jalan atau 方向名詞 (Houkoumeishi) dan yang merujuk pada waktu atau 時間名詞 (Jikanmeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia yang terdapat dalam manga Toraware no Mi no Ue jilid satu sampai lima. 3.1 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada BendaBenda Hidup Atau 人名詞 (Hitomeishi) Dalam BS u menjadi Kata Kerja Dalam BS a Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名 詞 (Hitomeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. 1) Situasi: Keluarga Kogami sedang merayakan kelahiran anak pertama mereka. Kemudian, kepala keluarga Kogami mengucapkan rasa terima kasihnya kepada kepala pelayan, yaitu Kuroishi yang telah mengabdi kepada keluarganya selama bertahun-tahun. Kuroishi pun menganggap bisa menjadi pelayan keluarga Kogami saja sudah merupakan keberutungan baginya. 17 TSu: 私は旦那様の執事で本当にようございます。(Hino, 1999:7) Watashi wa danna-sama no sitsuji de hontou ni yougozaimasu. TSa: Bisa melayani Tuan Besar saja sudah merupakan keberutungan buat saya. (Dian, 2007:5) 18 Analisis: Bagan 3.1 Bagan Analisis Kata 「旦那様の執事」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia 私は旦那様の執事で本当にようござ Bisa melayani Tuan Besar saja sudah います. merupakan keberutungan buat saya. Watashi wa danna-sama no sitsuji de hontou ni yougozaimasu. Kata Dalam BS u yang merujuk pada benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi) 旦那様の執事 Kata Dalam BS u yang merujuk pada benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi) Dalam BS a melayani Tuan Besar a. 旦那様 (nomina): a. layan, melayani (verba): (1) tuan; (2) suami (M atsuura:1994) (1) membantu menyiapkan (mengurus) b. 執事 (nomina): yang diperlukan seseorang; meladeni; pembantu, pelayan (M atsuura:1994) (2) menerima (menyambut) ajakan (KBBI: 2002) b. tuan besar (nomina): (1) kepala perusahaan; (2) orang yang berpangkat tinggi (KBBI: 2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 執事 (nomina) melayani (verba) 19 Dalam M atsuura (1994:120), kata 旦 那 様 (danna-sama) memiliki arti tuan, sedangkan 執 事 (sitsuji) menurut M atsuura (1994:944) memiliki arti pelayan atau pembantu. Kata 旦那様 (danna-sama) dan 執事 (sitsuji) merupakan kata benda yang merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi). Dalam bahasa Jepang, partikel の dipakai untuk menghubungkan dua kata benda, dimana kata benda yang di depan menerangkan kata benda yang ada di belakang (Tanaka, 2000:17). Kata 旦那様 (danna-sama) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu Tuan Besar. Kata 旦那様 (danna-sama) dan kata Tuan Besar merupakan kata benda, sehingga tidak mengalami pergeseran penerjemahan. Sedangkan kata 執事 (sitsuji) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang seharusnya diterjemahkan ’pelayan’, diterjemahkan menjadi ’melayani’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata 執事 (sitsuji) dalam BSu menjadi ’melayani’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (disingkat KBBI), kata ’melayani’ dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja ’layan’ yang diberi prefiks ’me’ yang dalam KBBI (2002:573) memiliki arti 1) melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan dan sufiks ’i’ dalam KBBI (2002:203) yang memiliki arti di, pada; memberi di, pada. Sehingga kata ’melayani’ yang merupakan verba turunan dari verba ’layan’ dalam KBBI (2002:504) memiliki arti membantu menyiapkan (mengurus) yang diperlukan seseorang. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna ’pelayan’ dapat dipadankan dengan kata ’melayani’ yang memiliki arti 20 membantu menyiapkan (mengurus) yang diperlukan seseorang. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah perbuatan Kuroishi yang telah melayani keluarga Kogami sebagai bentuk pengabdiannya terhadap keluarga Kogami. 2) Situasi: Ketika Suzuka dan M egumi sedang bercerita tentang nenek moyang keluarga mereka, tanpa sengaja kutukan yang ada pada diri M egumi bereaksi, sehingga untuk menyadarkannya kembali Suzuka harus memukul M egumi, tapi tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghalanginya, ternyata anak perempuan itu adalah teman kecil M egumi yang bernama Rui, datang untuk menggantikan ibunya yang sedang sakit sebagai pelayan di rumah Kogami. Lalu Rui pun memperkenalkan dirinya kepada Suzuka yang merupakan pemilik rumah tempat dia bekerja. TSu: どうぞ留衣と呼び下さい。 都合の合わなかった母の代理として参りました。(Hino, 2001:109) Douzo Rui to yobi kudasai Tsugou no awanakatta haha no dairi toshite mairimashita. TSa: Panggil saja saya Rui Saya menggantikan ibu saya yang sedang sakit. (Dian, 2007:107) 21 Analisis: Bagan 3.2 Bagan Analisis Kata 「母の代理」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia どうぞ留衣と呼び下さい。 Panggil saja saya Rui 都合の合わなかった母の代理として Saya menggantikan 参りました。 sedang sakit. ibu saya yang Douzo Rui to yobi kudasai. Tsugou no awanakatta haha no dairi toshite mairimashita. Kata Dalam BS u yang merujuk pada benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi) 母の代理 Kata Dalam BS u yang merujuk pada benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi) Dalam BS a M enggantikan ibu a. 母 (nomina): a. ibu (nomina): ibu, bunda sebutan untuk orang perempuan yang b. 代理 (nomina): telah melahirkan kita penjabat; wakil; pengganti b. Ganti, menggantikan (verba): M elanjutkan kedudukan (jabatan) orang (M atsuura:1994) lain (KBBI:2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 代理 (nomina) menggantikan (verba) 22 Kata 母 (haha) dalam M atsuura (1994:237) memiliki arti ibu, sedangkan 代理 (dairi) dalam M atsuura (1994:129) memiliki arti pengganti atau wakil. Kata 母 (haha) dan 代理 (dairi) merupakan kata benda yang merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi). Diantara kata 母 (haha) dan 代理 (dairi), terdapat partikel の yang dipakai untuk menghubungkan dua kata benda, dimana kata benda yang di depan menerangkan kata benda yang ada di belakang (Tanaka, 2000:17). Kata 母 (haha) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ibu, dimana kata 母 (haha) dan kata ibu merupakan kata benda, sehingga tidak mengalami pergeseran penerjemahan. Sedangkan kata 代理 (dairi) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, yang merupakan kata benda, seharusnya diterjemahkan ’pengganti atau wakil’, diterjemahkan menjadi ’menggantikan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari terjemahannya, kata 代理 (dairi) dalam BSu menjadi ’menggantikan’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Kata ’menggantikan’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan (prefiks) dan di belakang kata (sufiks) (Alwi, et al., 2003:101). Dalam KBBI, kata ’menggantikan’ berasal dari kata kerja ’ganti’ yang memiliki arti melanjutkan kedudukan (jabatan) orang lain. Kata ’ganti’ tersebut diberi prefiks verbal atau awalan kata kerja ’meng’ yang menurut KBBI (2002:573) memiliki arti 1) melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan. Lalu di belakang kata ’ganti’ diberi sufiks verbal atau akhiran kata kerja ’kan’ yang dalam KBBI (2002:384) memiliki arti menyebabkan, menjadikan. 23 Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna kata ’pengganti’ dapat dipadankan dengan kata ’menggantikan’. Kata ’menggantikan’ itu sendiri berasal dari kata kerja ’ganti’, yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan ’meng’ di awal kata (prefiks) dan imbuhan ’kan’ di belakang kata (sufiks). Kata ’menggantikan’ itu setelah diberi prefiks atau awalan ’meng’ dan sufiks atau akhiran ’kan’ menjadi sebuah kata kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau penambahan imbuhan, sehingga kata ’menggantikan’ dalam KBBI (2002:254) memiliki arti melanjutkan kedudukan (jabatan) orang lain. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah kedatangan Rui ke rumah Suzuka untuk menggantikan ibunya yang sedang sakit. 3) Situasi: M egumi kecil, yang dimintai tolong oleh ibu Suzuka menemani Suzuka selagi orangtuanya tidak ada, sedang membacakan buku cerita kepada Suzuka. Kemudian M egumi diberitahukan oleh pelayan bahwa ayah M egumi sudah pulang ke rumah. Lalu M egumi pun pergi meninggalkan Suzuka dan menghampiri ayahnya. Ayahnya pun mengingatkan M egumi bahwa sebagai pelayan M egumi harus mendahulukan kepentingan Suzuka yang merupakan nona di rumah tersebut, apalagi M egumi sudah dimintai tolong oleh ibu Suzuka untuk menemani Suzuka. TSu: 奥様からお嬢様の相手をお願いされていたのだろう?(Hino, 2001:155) お前は何よりもお嬢様の事を第一に考えなさい。 Okusama kara Ojousama no aite o onegaisareteita no darou? Omae wa nani yori mo Ojousama no koto o daiichi ni kangaenasai. 24 TSa: Bukankah kau sudah disuruh Nyonya Besar untuk menemani nona? Kau harus mendahulukan kepentingan nona lebih dari apapun. Paham? (Dian, 2007:153) 25 Analisis: Bagan 3.3 Bagan Analisis Kata 「お嬢様の相手」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia 奥様からお嬢様の相手をお願いされ Bukankah kau sudah disuruh Nyonya ていたのだろう? Besar untuk menemani nona? お前は何よりもお嬢様の事を第一に Kau harus mendahulukan kepentingan 考えなさい。 Okusama kara Ojousama no aite o nona lebih dari apapun. Paham? onegaisareteita no darou? Omae wa nani yori mo Ojousama no koto o daiichi ni kangaenasai. Kata Dalam BS u yang merujuk pada benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi) お嬢様の相手 a. お嬢様 (nomina): nona; gadis; putri Kata Dalam BS u yang merujuk pada benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi) Dalam BS a menemani nona a. menemani (verba): - teman (nomina): sahabat; kawan - menemani (verba) : mengawani; menyertai; mengiringi b. 相手(nomina): b. nona (nomina): kawan; teman (M atsuura:1994) sebutan bagi anak perempuan (KBBI:2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 相手 (nomina) menemani (verba) 26 Kata お嬢様 (ojousama) menurut M atsuura (1994:755) memiliki nona; gadis; putri, sedangkan 相手 (aite) menurut M atsuura (1994:6) memiliki arti kawan; teman. Kata お 嬢様 (ojousama) dan 相手 (aite) merupakan kata benda yang merujuk pada nama benda-benda hidup atau 人名詞 (Hitomeishi). Partikel の dipakai untuk menghubungkan dua kata benda, dimana kata benda yang di depan menerangkan kata benda yang ada di belakang (Tanaka, 2000:17). Kata お嬢様 (ojousama) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu nona. Kata お 嬢 様 (ojousama) dan kata nona merupakan kata benda, sehingga tidak mengalami pergeseran penerjemahan. Sedangkan kata 相手 (aite) dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merupakan kata benda, yang seharusnya diterjemahkan ’kawan; teman’, diterjemahkan menjadi ’menemani’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata 相手 (aite) dalam BSu menjadi ’menemani’ dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Kata ’menemani’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan (prefiks) dan di belakang kata (sufiks) (Alwi, et al., 2003:100). Dalam KBBI, kata ’menemani’ berasal dari kata benda ’teman’ yang memiliki arti sahabat; kawan. Kata ’teman’ tersebut diberi prefiks verbal atau awalan kata kerja ’me’ yang menurut KBBI (2002:573) memiliki arti 1) melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan. Lalu di belakang kata ’ganti’ diberi sufiks verbal atau akhiran kata kerja ’i’ yang dalam KBBI (2002:318) memiliki arti di, pada; memberi di, pada. 27 Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna kata ’kawan atau teman’ dapat dipadankan dengan kata ’menemani’. Kata ’menemani’ itu sendiri berasal dari kata benda ’teman’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan awalan atau prefiks ’me’ di awal kata dan imbuhan akhiran atau sufiks ’i’ di belakang kata. Kata ’menemani’, setelah diberi imbuhan menjadi sebuah kata kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau penambahan imbuhan, sehingga kata ’menemani’ menurut KBBI (2002:921) memiliki arti melanjutkan mengawani; menyertai; mengiringi. Dilihat dari konteks dan maknanya, penerjemahan demikian dapat dilakukan karena yang ditekankan oleh penerjemah adalah tugas M egumi, yaitu menemani Suzuka sehingga dilakukan penerjemahan dengan pergeseran kategori kata dari kata benda ke kata kerja. 3.2 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada BendaBenda Mati Atau 物名詞 (Monomeishi) Dalam BS u Menjadi Kata Kerja Dalam BS a Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk nama benda-benda mati atau 物名詞 (Monomeishi) menjadi kata kerja dalam BSa. 1) Situasi: Supaya bisa menenangkan diri, M egumi meminta bantuan ayahnya untuk membuka pintu ruang bawah tanah. Sesampainya di ruang bawah tanah, M egumi tiba- 28 tiba oleh ayahnya dikurung dalam penjara dengan tangan diborgol, sehingga membuatnya terkejut karena ayahnya sendiri mengurungnya di dalam penjara. TSu: 何だこの手錠は~~っ!!(Hino, 1999:105) Nan da kono tejou wa~~!! TSa: Kenapa pakai diborgol segala!! (Dian, 2007:103) 29 Analisis: Bagan 3.4 Bagan Analisis Kata「手錠」 Kalimat Bahasa Jepang 何だこの手錠は~~っ!! Kalimat Bahasa Indonesia Kenapa pakai diborgol segala!! Nan da kono tejou wa~~!! Kata Dalam BS u yang merujuk Kata Dalam BS u yang merujuk pada pada benda mati atau benda mati atau 物名詞 (Monomeishi) 物名詞 (Monomeishi) Dalam BS a 手錠 Diborgol 手錠 (nomina): diborgol (verba): borgol (M atsuura: 1994) - borgol (nomina): belenggu tangan - diborgol (verba): dikenai atau diberi borgol (KBBI: 2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 手錠 (nomina) diborgol (verba) 30 M enurut M atsuura (1994:1062), kata 手 錠 (tejou) memiliki arti borgol, yang merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk nama benda-benda mati atau 物名詞 (Monomeishi). Kata 手錠 (tejou) dalam BSu yaitu bahasa Jepang dimana merupakan kata benda yang seharusnya diterjemahkan ’borgol’, diterjemahkan menjadi ’diborgol’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata 手錠 (tejou) dalam BSu menjadi ’diborgol’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Kata ’diborgol’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk dengan cara menambahkan imbuhan di depan (prefiks) atau di belakang kata (sufiks) (Alwi, et al., 2003:100). Kata ’diborgol’ berasal dari kata benda ’borgol’ yang menurut KBBI (2002:126) memiliki arti belenggu tangan. Kata ’borgol’ tersebut diberi prefiks verbal atau awalan kata kerja ’di’ yang dalam KBBI (2002:203) memiliki arti 1) dikenai laku, tindak; 2) dikenai dengan 3) diberi, dilengkapi dengan. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan, karena kata ’borgol’ dapat dipadankan dengan kata ’diborgol’. Kata ’diborgol’ itu sendiri berasal dari kata benda ’borgol’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan ’di’ di awal kata (prefiks). Kata ’diborgol’, setelah diberi imbuhan ’di’ menjadi sebuah kata kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau penambahan imbuhan, sehingga kata ’diborgol’ yang menurut KBBI (2002:203) memiliki arti dimasukkan (dikurung) dalam penjara dikenai atau diberi belenggu tangan atau borgol. Untuk menekankan tindakan atau perbuatan yang dilakukan ayah M egumi 31 yang tiba-tiba memasukkan M egumi ke dalam penjara bawah tanah dan membelenggu tangannya dengan borgol dan dilihat juga dari maknanya, maka pergeseran penerjemahan ini dapat dilakukan karena tidak mengubah makna dari konteks yang sebenarnya. 2) Situasi: Dalam pencarian permata berharga milik Dewa Naga, Suzuka dan M egumi berangkat ke negeri Cina. Sesampainya di bandara Cina, tas mereka dicuri oleh sekelompok orang yang menggunakan kerudung sehingga M egumi dan Suzuka terlambat untuk naik bis ke desa tempat Dewa Naga berada. Akhirnya Suzuka dan M egumi menumpang bis petani yang kebetulan lewat. Tetapi dalam perjalanan orangorang yang memakai kerudung itu kembali dan dengan sengaja membuat batu-batu yang ada di lereng gunung berjatuhan, sehingga menghambat perjalanan M egumi dan Suzuka. TSu: うわ!!またあの覆面集団だよ。当たったら死ぬじゃない!(Hino, 2002:38) Uwa!! Mata ano fukumen shuudan dayo. Atattara sinu janai!! TSa: Uwa!! Lagi-lagi gerombolan berkerudung itu. Kalau kena kita kan bisa mati! (Dian, 2007:36) 32 Analisis: Bagan 3.5 Bagan Analisis Kata「覆面」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia うわ!!またあの覆面集団だよ。当 Uwa!! たったら死ぬじゃない! berkerudung itu. Kalau kena kita kan Uwa!! Mata ano fukumen shuudan bisa mati! Lagi-lagi gerombolan dayo. Atattara sinu janai!! Kata Dalam BS u yang merujuk pada Kata Dalam BS u yang merujuk benda mati atau pada benda mati atau 物名詞 (Monomeishi) Dalam BS a 物名詞 (Monomeishi) Berkerudung berkerudung (verba) 覆面 覆面 (nomina): topeng - kerudung (nomina): kain penutup kepala (muka); cadar (M atsuura:1994) - berkerudung (verba): memakai kerudung (KBBI:2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 覆面 (nomina) berkerudung (verba) 33 Dalam M atsuura (1994:179), kata 覆 面 (fukumen) memiliki arti topeng, yang merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk nama benda-benda mati atau 物名詞 (Monomeishi). Kata 覆面 (fukumen) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang memiliki arti topeng, diterjemahkan menjadi ’berkerudung’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari terjemahan bahasa Indonesia, kata 覆 面 (fukumen) dalam BSu menjadi ’berkerudung’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. M enurut KBBI (2002:431), kata ’berkerung’ berasal dari kata benda ’kerudung’ yang memiliki arti kain penutup kepala (muka); cadar. Kemudian, kata ’kerudung’ tersebut diberi prefiks ’ber’ yang dalam KBBI (2002:104), memiliki arti 1) memiliki; 2) menjadi; 3) menggunakan, memakai, sehingga kata ’berkerudung’ menurut KBBI (2002:431) memiliki arti memakai kerudung. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna ’topeng’ dapat dipadankan dengan kata ’berkerudung’. Kata ’berkerudung’ itu sendiri memiliki arti memakai kerudung, dimana kerudung itu dalam pengertiannya memiliki arti kain penutup kepala (muka); cadar sama seperti topeng karena wajah sang pelaku tidak diperlihatkan. Dilihat dari konteks dan makna, penerjemahan yang demikian dapat dilakukan untuk menegaskan keadaan seperti apa gerombolan yang mengincar Suzuka dan M egumi. 34 3.3 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada S uatu Hal, Kondisi/Peristiwa Atau 事態名詞 (Jitaimeishi) Dalam BSu Menjadi Kata Kerja Dalam BS a Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事 態名詞 (Jitaimeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. 1) Situasi: Suzuka yang merupakan seorang nona dari keluarga terpandang ingin pergi sendirian untuk mengeposkan surat untuk temannya dan ibu angkatnya di Cina. M egumi, sebagai pelindung dan pelayan Suzuka, ingin menemani Suzuka mengeposkan suratnya. Tetapi Suzuka tetap ingin pergi sendirian. Lalu M egumi mengingatkan Suzuka bahwa sebagai seorang nona, sangat berbahaya jika pergi keluar rumah sendirian karena M egumi menganggap bisa saja terjadi penculikan dan kejahatan lainnya terhadap Suzuka. TSu: 拉致.... 監禁..... 身代金!! もう少し自分が“お嬢様”だと危険から身を守らないと。(Hino, 2001:9) Rachi.... kankin.... minoshirokin.....!! Mou sukoshi jibun ga ”ojousama” da to jikakushite, abunai kara mi o mamoranai to TSa: Diculik.... disekap.... uang tebusan!! Setidaknya sadarlah sedikit, kalau kau seorang ”nona” dan tidak bisa melindungi diri sendiri dari bahaya. 35 Analisis: Bagan 3.6 Bagan Analisis Kata「拉致」dan「監禁」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia 拉致.... 監禁..... 身代金!! Diculik.... disekap.... uang tebusan!! もう少し自分が“お嬢様”だと危険 Setidaknya sadarlah sedikit, kalau kau から身を守らないと。 seorang ”nona” dan tidak bisa Rachi.... kankin.... minoshirokin.....!! Mou sukoshi jibun ga ”ojousama” da to jikakushite, abunai kara mi melindungi diri sendiri dari bahaya. o mamoranai to. Kata Dalam BS u yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態 名詞 (Jitaimeishi) 拉致.... 監禁..... 身代金 a. 拉致 (nomina): penculikan b. 監禁 (nomina): penyekapan c. 身代金 (nomina): uang tebusan Kata Dalam BS u yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態 名詞 (Jitaimeishi) Dalam BSa Diculik.... disekap.... uang tebusan a. diculik (verba) dicuri atau dilarikan orang lain dengan maksud-maksud tertentu b. disekap (verba): dikurung; ditahan c. uang tebusan (nomina): (M atsuura: 1994) uang yang diberikan untuk menyelamatkan (jiwa; hidup) seseorang. (KBBI: 2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 拉致 (nomina) diculik (verba) 監禁 (nomina) disekap (verba) 36 Kata 拉致 (rachi) menurut M atsuura (1994:792) memiliki arti penculikan, 監禁 (kankin) dalam M atsuura (1994:429) memiliki arti penyekapan, dan 身 代 金 (minoshirokin) dalam M atsuura (1994:640) memiliki arti uang tebusan, dimana ketiga kata tersebut merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal, kondisi atau 事態名詞 (Jitaimeishi). Kata 身代金 (minoshirokin) dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu uang tebusan. Kata 身代金 (minoshirokin) dan kata uang tebusan merupakan kata benda sehingga tidak mengalami pergeseran penerjemahan. Kata 拉 致 (rachi) dan 監 禁 (kankin) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang memiliki artinya ’penculikan’ dan ’penyekapan’, diterjemahkan menjadi ’diculik’ dan ’disekap’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata 拉致 (rachi) dan 監禁 (kankin) dalam BSu menjadi ’diculik’ dan ’disekap’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Dalam KBBI, kata ’diculik’ dan ’disekap’ diberi prefiks ’di’ yang dalam KBBI (2002:203) memiliki arti dikenai laku; tindak, sehingga kata ’diculik’ dalam KBBI (2002:176) memiliki arti dicuri atau dilarikan orang lain dengan maksud-maksud tertentu. Kata ’disekap’ menurut KBBI (2002:795) memiliki arti dikurung; ditahan. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna ’penculikan’ dan ’penyekapan’ dapat dipadankan dengan kata ’diculik’ dan ’disekap’. Dilihat dari konteks dan makna, penerjemahan yang demikian dapat dilakukan. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah keadaan atau kejadian yang mungkin dapat terjadi terhadap Suzuka, yang merupakan seorang nona besar yang 37 biasanya keluar rumah bersama pelayan, namun kali ini ia sendirian tanpa ditemani seorang pun. 2) Situasi: Kepala pelayan Kogami yaitu Kuroishi menemukan Suzuka sedang berada di atas rak buku perpustakaan. Kogami yang khawatir dan takut kalau Suzuka terluka, meminta Suzuka untuk turun dari rak buku tersebut. Kogami pun merasa lega karena Suzuka tidak terluka. TSu: お怪我が無くてようございました。(Hino, 2001:45) Okega ga nakute yougozaimasu. TSa: Syukurlah anda tak terluka. (Dian, 2007:43) 38 Analisis: Bagan 3.7 Bagan Analisis Kata「怪我」 Kalimat Bahasa Jepang お怪我が無くてようございました。 Kalimat Bahasa Indonesia Syukurlah anda tak terluka Okega ga nakute yougozaimasu Kata Dalam BS u yang merujuk Kata Dalam BS u yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態名詞 (Jitaimeishi) atau 事態名詞 (Jitaimeishi) Dalam BS a お怪我 Terluka お怪我 (nomina): Terluka (verba): luka, cidera (M atsuura:1994) - luka (nomina): cidera, lecet pada kulit - terluka (verba): M enderita luka; telah dilukai; tidak sengaja dilukai (KBBI:2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja お怪我 (nomina) terluka (verba) 39 Kata お怪我 (okega) dalam M atsuura (1994:457), memiliki arti luka atau cidera, merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal, kondisi atau 事態名詞 (Jitaimeishi). Kata お怪我 (okega) dalam BSu yaitu bahasa Jepang dimana merupakan kata benda yang artinya ’luka’, diterjemahkan menjadi ’terluka’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata お怪我 (okega) dalam BSu menjadi ’terluka’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Kata ’terluka’ dalam KBBI (2002:535) memiliki arti menderita luka; telah dilukai; tidak sengaja dilukai. Penerjemahan ini dapat dilakukan karena secara makna ’luka’ dapat dipadankan dengan kata ’terluka’. Kata ’terluka’ berasal dari kata benda ’luka’, yang diberi prefiks atau imbuhan kata kerja ’ter’ di awal kata. Prefiks ’ter’ dalam KBBI (2002:934) memiliki arti telah mengalami, menderita keadaan, kejadian, sehingga kata ’terluka’ memiliki arti menderita luka; telah dilukai; tidak sengaja dilukai. Pergeseran penerjemahan tersebut tidak menjadi masalah karena tidak mengubah makna dari kata yang ada. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah keadaan atau kejadian yang mungkin dapat terjadi terhadap Suzuka yang ketika itu sedang berada di atas rak buku. 3) Situasi: Dalam pencarian permata berharga milik Dewa Naga, Suzuka dan M egumi tersesat di hutan. Karena hari sudah gelap dan jalan-jalan kelihatan, Suzuka tanpa sengaja tergelincir dan hampir jatuh ke jurang jika M egumi tidak menolongnya. M egumi 40 dengan sekuat tenaga menarik Suzuka naik ke atas. Suzuka merasa selalu menjadi beban dan menyebabkan kesusahan bagi M egumi sehingga Suzuka meminta maaf karena telah menyusahkannya. TSu: そっそうだねずれてるよね。(Hino, 2002:42) ありがとう…ごめんなさいいつも恵に苦労ばかり… Sossou dane zureteruyo ne. Arigatou... gomennasai itsumo Megumi ni kurou bakari…. TSa: I... iya, aku tergelincir. Terima kasih... maaf, aku selalu menyusahkan M egumi... (Dian, 2007:40) 41 Analisis: Bagan 3.8 Bagan Analisis Kata 「苦労」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia ありがとう…ごめんなさいいつも恵 Terima に苦労ばかり… menyusahkan M egumi... kasih... maaf, aku selalu Sossou dane zureteruyo ne. Arigatou... gomennasai itsumo megumi ni kurou bakari…. Kata Dalam BS u yang merujuk Kata Dalam BS u yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau atau 事態名詞 (Jitaimeishi) 事態名詞 (Jitaimeishi) Dalam BS a 苦労 M enyusahkan M enyusahkan (verba) 苦労 (nomina): penderitaan; - senang; selalu gelisah dan penanggungan; khawatir kesukaran; susah payah; jerih payah (M atsuura:1994) susah (adjektiva): rasa tidak menyusahkan (verba): menyebabkan susah; menyulitkan (KBBI:2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 苦労 (nomina) menyusahkan (verba) 42 M enurut M atsuura (1994:568), kata 苦労(kurou) memiliki arti penderitaan; susah payah. Kata 苦労(kurou) merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada suatu hal, kondisi/peristiwa atau 事態名詞 (Jitaimeishi). Kata 苦労(kurou) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang seharusnya diterjemahkan penderitaan; susah payah’, diterjemahkan menjadi ’menyusahkan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari terjemahannya, kata 苦労 (kurou) dalam BSu menjadi ’menyusahkan’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Kata ’menyusahkan’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan dan di belakang M enurut KBBI, kata ’menyusahkan’ berasal dari kata sifat ’susah’ yang memiliki arti rasa tidak senang; selalu gelisah dan khawatir. Kata ’susah’ tersebut diberi prefiks verbal atau awalan kata kerja ’meny’ yang menurut KBBI (2002:573) memiliki arti 1) melakukan; 2) menjadi; 3) membuat, menghasilkan. Lalu di belakang kata ’susah’ diberi sufiks verbal atau akhiran kata kerja ’kan’ yang dalam KBBI (2002:384) memiliki arti menyebabkan, menjadikan. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena kata ’penderitaan atau susah payah’ dapat dipadankan dengan kata ’menyusahkan’, karena kata ’menyusahkan’ itu sendiri memiliki makna yang sama dengan kata 苦労 (kurou) yang dalam M atsuura (1994:568), memiliki arti penderitaan; susah payah. Kata ’menyusahkan’ merupakan kata kerja turunan, karena berasal dari kata sifat ’susah’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan ’meny’ di awal kata (prefiks) 43 dan imbuhan akhiran (sufiks) ’kan’ di belakang kata ’menyusahkan’ tersebut, sehingga menurut KBBI (2002:874) memiliki arti menyebabkan susah; menyulitkan. Penerjemah menerjemahkan kata benda ’penderitaan; susah payah’ menjadi kata kerja ’menyusahkan’ karena secara makna hal tersebut tidak menjadi masalah. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah keadaan dimana Suzuka merasa menjadi beban M egumi dalam pencarian batu pertama Sang Naga. 3.4 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada Tempat Atau 場所名詞 (Bashomeishi) Dalam BSu Menjadi Kata Kerja Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk nama tempat atau 場 所 名 詞 (Bashomeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. 1) Situasi: A gar tidak mengganggu Suzuka, M egumi yang terkena kutukan, meminta bantuan ayahnya untuk membuka ruang bawah tanah agar ia dapat menenangkan diri disana. Tetapi ternyata di ruang bawah tanah tersebut terdapat sebuah penjara dan M egumi pun dikurung di penjara tersebut oleh ayahnya dengan tiba-tiba, sehingga membuatnya terkejut karena ayahnya sendiri mengurungnya di dalam penjara. TSu: 何だこの地下牢は~~っ!!(Hino: 1999:105) Nan da kono chikarou wa~~!! TSa: Kenapa aku harus dipenjarakan!! (Dian, 2007:103) 44 Analisis: Bagan 3.9 Bagan Analisis Kata「地下牢」 Kalimat Bahasa Jepang 何だこの地下牢は~~っ!! Kalimat Bahasa Indonesia Kenapa aku harus dipenjarakan!! Nan da kono chikarou wa~~!! Kata Dalam BS u yang merujuk Kata Dalam BS u yang merujuk nama tempat atau 場所名詞 nama tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi) (Bashomeishi) Dalam BS a Dipenjarakan 地下牢 a. penjara (nomina): 地下牢 (nomina): bangunan tempat mengurung orang sel; ruang bawah tanah; penjara hukuman (M atsuura: 1994) b. dipenjarakan (verba): dimasukkan (dikurung) dalam penjara. (KBBI: 2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 地下牢 (nomina) dipenjarakan (verba) 45 M enurut M atsuura (1994:105), kata 地下牢 (chikarou) memiliki arti ruang bawah tanah atau sel. Kata 地下牢 (chikarou) merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk nama tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi). Kata 地下牢 (chikarou) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang seharusnya diterjemahkan ’ruang bawah tanah atau penjara’, diterjemahkan menjadi ’dipenjarakan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata 地 下 牢 (chikarou) dalam BSu menjadi ’dipenjarakan’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. Kata ’dipenjarakan’ merupakan verba (kata kerja) turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau menambahkan imbuhan di depan dan di belakang kata (Alwi, et al., 2003:100). Dalam KBBI, kata ’dipenjarakan’ berasal dari kata benda ’penjara’ yang memiliki arti bangunan tempat mengurung orang hukuman. Kata ’penjara’ diberi prefiks verbal atau awalan kata kerja ’di’ yang menurut KBBI (2002:203) memiliki arti 1) dikenai, tindak; 2) dibuat, dijadikan; 3) diberi. Lalu di belakang kata ’penjara’ diberi sufiks verbal atau akhiran kata kerja ’kan’ yang dalam KBBI (2002:874) memiliki arti menyebabkan, menjadikan. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena kata ’penjara’ dapat dipadankan dengan kata ’dipenjarakan’. Kata ’dipenjarakan’ berasal dari kata benda ’penjara’ yang diberi imbuhan pembentuk kata kerja yaitu imbuhan awalan (prefiks) ’di’ di awal kata dan imbuhan akhiran (sufiks) ’kan’ di belakang kata. Kata ’dipenjarakan’ itu setelah diberi prefiks ’di’ dan sufiks ’kan’ menjadi sebuah kata kerja turunan atau verba turunan yang dibentuk melalui pengafiksan atau penambahan 46 imbuhan, sehingga kata ’dipenjarakan’ dalam KBBI (2002:665) memiliki arti dimasukkan (dikurung) dalam penjara. Jelas bahwa yang ditekankan oleh penerjemah adalah tindakan atau perbuatan ayah M egumi yang tiba-tiba memasukkan M egumi ke dalam penjara bawah tanah. 3.5 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada Arah/Jalan Atau 方向名詞 (Houkoumeishi) Dalam BS u Menjadi Kata Kerja Dalam BS a Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada arah/jalan atau 方 向 名 詞 (Houkoumeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. 1) Situasi: Ketika M egumi sedang mencari gulungan pusaka milik keluarga Kogami yang hilang di internet, tiba-tiba Suzuka datang ingin membantu. Suzuka yang takut bila kutukan M egumi kembali jika mereka berdekatan, bertanya terlebih dahulu apakah dia boleh duduk disamping M egumi dan menemani M egumi mencari gulungan pusaka tersebut. TSu: ねぇ....傍にいてもいい? (Hino, 2001: 91) Nee.... soba ni ite mo ii? TSa: Eh.... kita berdampingan begini tak apa-apa kan? (Dian, 2007: 89) 47 Analisis: Bagan 3.10 Bagan Analisis Kata「傍」 Kalimat Bahasa Jepang Kalimat Bahasa Indonesia ねぇ....傍にいてもいい? Eh.... kita berdampingan begini tak apa- Nee.... soba ni ite mo ii? apa kan? Kata Dalam BS u yang Kata Dalam BS u yang merujuk nama merujuk nama tempat atau 場 tempat atau 場所名詞 (Bashomeishi) 所名詞 (Bashomeishi) Dalam BS a Berdampingan 傍 傍 berdampingan (verba) (nomina): sisi; samping; - damping (adjektiva): dekat; dekat. (M atsuura:1994) karib; rapat - berdampingan berdekatan, (verba): berhampiran; bersama-sama (KBBI:2002) Keterangan Kata yang telah Bergeser dari Kata Benda menjadi Kata Kerja 傍 (nomina) berdampingan (verba) 48 Dalam M atsuura (1994:980), kata 傍 (soba) memiliki arti sisi; samping; dekat. Kata 傍 (soba) merupakan kata benda dalam bahasa Jepang yang merujuk pada arah/jalan atau 方向名詞 (Houkoumeishi). Kata 傍 (soba) dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata benda yang memiliki arti ’ sisi; samping; dekat’, diterjemahkan menjadi ’berdampingan’ yang merupakan kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata 傍 (soba) dalam BSu menjadi ’berdampingan’ dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata benda menjadi kata kerja. M enurut KBBI, kata ’berdampingan’ berasal dari kata sifat ’damping’ yang dalam KBBI (2002:183) memiliki arti dekat; karib; rapat. Kemudian kata ’damping’ diberi prefiks ’ber’ yang menurut KBBI (2002:104) memiliki arti 1) memiliki; 2) menjadi, dan sufiks ’an’ yang menurut KBBI (2002:30) yang memiliki arti melakukan dengan pelaku, sehinggga kata ’berdampingan’ menurut KBBI (2002:183) memiliki arti memiliki arti berdekatan, berhampiran; bersama-sama. Penerjemahan dari kata benda menjadi kata kerja dapat dilakukan karena makna ’sisi; samping; dekat’ dapat dipadankan dengan kata ’berdampingan’. Kata ’berdampingan’ itu sendiri memiliki arti berdekatan, berhampiran; bersama-sama. Dilihat dari konteks dan makna, penerjemahan yang demikian dapat dilakukan untuk menegaskan keadaan Suzuka yang takut bila kutukan M egumi kembali jika mereka berdekatan, akan tetapi Suzuka ingin bersama-sama M egumi dalam mencari gulungan pusaka tersebut. 49 3.6 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Benda yang Merujuk Pada Waktu Atau 時間名詞 (Jikanmeishi) Dalam BS u Menjadi Kata Kerja dalam BS a Dalam sub bab ini, penulis tidak menemukan pergeseran penerjemahan kata benda dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada waktu atau 時 間 名 詞 (Jikanmeishi) menjadi kata kerja dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Setelah menganalisis sebelas kata benda bahasa Jepang berdasarkan artinya yaitu 人名 詞 (Hitomeishi), 物名詞 (Monomeishi), 事態名詞 (Jitaimeishi), 場所名詞 (Bashomeishi), 方向名詞 (Houkoumeishi), dan 時間名詞 (Jikanmeishi) yang diterjemahkan menjadi kata kerja bahasa Indonesia, dapat diketahui bahwa untuk melakukan penerjemahan dengan pergeseran kategori kata, dari kata benda menjadi kata kerja, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu: 1) Konteks kalimat disaat kata benda itu muncul dan inti dari kalimat dan kalimat apa yang ingin ditonjolkan dalam kalimat tersebut perlu mendapat perhatian. Sebab dalam penerjemahan, konteks sangat membantu untuk menerjemahkan suatu kalimat. Seperti yang diutarakan oleh Halliday bahwa ada sebuah teori konteks sebelum teori teks. Dengan kata lain, konteks mendahului teks. Konteks ini dibutuhkan untuk mampu mengerti sebuah teks, yang menjadi syarat utama dalam penerjemahan (Hariyanto:2008). 2) Penerjemah menggunakan prefiks atau imbuhan awalan kata kerja ’me- ,men-, meng-, di-, ter-, ber-’dan sufiks atau imbuhan akhiran kata kerja ’-i, -kan, -an’ dikarenakan tanpa prefiks dan sufiks kata kerja tersebut, maka kata demikian masih termasuk kategori kata benda. 50 Tabel 3.1 Tabel Analisis Keseluruhan Pergeseran penerjemahan kata benda dalam bahasa Jepang menjadi kata kerja dalam bahasa Indonesia Kata Benda Kata Kerja Asal Kata Kerja Turunan (Sufiks dan Prefiks) 人名詞 (Hitomeishi) 1) 執事 (sitsuji) - melayani 2) 代理 (dairi) - menggantikan - menemani - diborgol 3) 相手 (aite) 物名詞 (Monomeishi) 1) 手錠 (tejou) berkerudung 2) 覆面 (fukumen) 事態名詞 (Jitaimeishi) 1) 拉致 (rachi) - diculik 2) 監禁 (kankin) - disekap - terluka - menyusahkan - dipenjarakan 1) 傍 (soba) - berdampingan 時間名詞 (Jikanmeishi) - - Total - 11 3) お怪我 (okega) 4) 苦労(kurou) 場所名詞 (Bashomeishi) 1) 地下牢 (chikarou) 方向名詞 (Houkoumeishi) 51 Dilihat dari sisi semantisnya, penerjemahan kata benda dalam BSu menjadi kata kerja dalam BSa dapat dilakukan, karena penerjemahan secara semantis mementingkan makna. Hal itu membuat seorang penerjemah dapat dengan bebas namun teratur, tanpa menghilangkan konteks dan makna sebenarnya dalam menerjemahkan kata benda menjadi kata kerja. 52