1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan dalam menyelenggarakan roda pemerintahan. Pajak dipungut dari warga Negara Indonesia dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya. Pembangunan nasional Indonesia pada dasarnya dilakukan oleh masyarakat bersama sama pemerintah. Oleh karena itu, peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan harus terus ditumbuhkan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. Adapun pajak mempunyai fungsi utama yaitu untuk memasukan uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara maupun kas daerah. Pajak menurut lembaga pemungutannya dibagi menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Mengenai Otonomi Daerah yang berpengaruh pada Pajak Daerah adalah perihal tentang perluasan urusan-urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kemandirian daerah maka kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah dilaksanakan berdasarkan berdasarkan prinsip demokrasi, 2 pemerataan, keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah.1 Kota Yogyakarta merupakan tempat yang memiliki potensi yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Hal ini tercermin dari banyaknya bermunculan hotel dan restoran yang ada di Kota Yogyakarta. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu dari sektor pajak hotel dan restoran. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan daerah, perkembangan informasi dan teknologi memiliki pengaruh yang cukup besar. Sejak tahun 2002, Direktorat Jendral Pajak (DJP) telah meluncurkan program perubahan atau reformasi administrasi perpajakan yang secara singkat disebut modernisasi. Dasar dari program ini adalah penerapan sistem administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel, dengan menggunakan teknologi informasi saat ini. Namun, kebijakan yang dibuat dengan berbasis teknologi informasi saat ini kurang sosialisasinya kepada masyarakat. Modernisasi pajak ini ditandai dengan penerapan teknologi informasi yang handal dan terkini dalam pelayanan perpajakan, misalnya pembayaran pajak melalui sistem electronic tax (e-tax). E-tax merupakan pembayaran dan pengiriman data setoran pajak melalui online system, dengan menggunakan layanan Cash Management System (CMS). Cash Management System adalah jasa layanan perbankan berbasis sistem informasi yang diberikan Bank kepada nasabah yang mencakup kegiatan 1 Bagian menimbang Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 3 pengelolaan, pembayaran, penagihan dan likuiditas management sehingga pengelolaan keuangan nasabah menjadi lebih efektif dan efisien.2 Pajak hotel dan restoran adalah pajak yang dapat dibayarkan melalui online system. Pajak hotel dan restoran merupakan usaha yang berkembang pesat karena adanya daya tarik wisatawan domestik, mancanegara, serta kawasan daerah yang dihuni oleh mayoritas para pelajar dan mahasiswa. Dengan demikian, untuk memudahkan pembayaran pajak hotel dan restoran, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan inovasi dengan melakukan kerja sama dengan salah satu bank milik pemerintah dengan mengembangkan layanan online system. Online system adalah sambungan langsung antara subsistem satu dengan subsistem lainnya secara elektronik dan terintegrasi secara real time.3 Layanan online system ini dikhusukan untuk Pajak Hotel dan Restoran saja. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 48 Tahun 2014 tentang Pelaporan dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Melalui Online System. Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 20 Agustus 2014 lalu. Setiap hotel dan restoran yang akan menggunakan mekanisme pembayaran pajak secara elektronik harus menjadi nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan memiliki semacam peralatan yang mampu merekam transaksi keuangan di kasir. Meskipun pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, namun dengan adanya sistem ini maka pembayaran pajak akan lebih cepat dan praktis 2 3 Pasal 1 angka 30 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 48 Tahun 2014 Pasal 1 angka 28 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 48 Tahun 2014 4 dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. Karena tidak perlu lagi datang dan mengantri di loket pembayaran yang ada di Dinas Perizinan, memberikan kemudahan dalam pelaporan dan pembayaran pajak, serta memperoleh keakuratan data pajak. Hal ini berpengaruh pada keefisienan perpajakan. Dengan sistem ini, wajib pajak diharapkan lebih patuh dalam membayarkan pajaknya. Adanya sistem ini tidak menghilangkan self assessment dalam pembayaran pajak hotel dan restoran, namun memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk membayarkan pajaknya. Pajak yang harus dibayarkan dari wajib pajak akan langsung ditransfer secara otomatis ke kas daerah paling lambat pada tanggal 10 setiap bulannya. Artinya, pembayaran pajak hotel dan restoran yang dilakukan secara online tersebut akan memberikan keuntungan bagi pengelola usaha dan pemerintah daerah. Dalam penyampaian pajak dan pembayaran secara elektronik tidak menutup kemungkinan apakah kebijakan ini akan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak terhadap Peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah atau justru sebaliknya. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi yaitu kaitannya pada asas-asas perpajakan dan sistem akuntabilitas. Dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah kota Yogyakarta, dapat dilihat bagaimana pertanggungjawaban Wajib Pajak dalam kepatuhannya terhadap kebijakan tersebut. Sebagai pembuat kebijakan hendaknya melakukan sosialisasi yang baik kepada hotel dan restoran yang ada di Kota Yogyakarta, agar kebijakan 5 yang dikeluarkan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan tujuannya dapat terealisasi sesuai dengan target. Apabila semakin banyak hotel dan restoran yang menggunakan pelaporan dan pembayaran pajak melalui online system maka pendapatan dari sektor pajak daerah bisa semakin meningkat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian terhadap penulisan hukum ini mengenai Penerapan Kebijakan Pelaporan Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran Melalui Online System di Kota Yogyakarta Dalam Kaitannya Dengan Asas Akuntabilitas. B. Rumusan Masalah 1. Permasalahan hukum Empiris : Apakah realisasi pelaksanaan kebijakan pelaporan dan pembayaran pajak hotel dan restoran melalui online system di Kota Yogyakarta telah sesuai dengan asas perpajakan? 2. Permasalahan Hukum Normatif : Apakah kebijakan pelaporan dan pembayaran pajak hotel dan restoran melalui online system dalam upaya optimalisasi penerimaan pajak di Kota Yogyakarta telah sesuai dengan asas akuntabilitas? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh Penulis dalam Penulisan Hukum ini meliputi beberapa hal, yaitu : 6 1. Untuk menjelaskan realisasi pelaporan dan pembayaran pajak hotel dan restoran melalui online system dalam kesesuaiannya dengan asas perpajakan. 2. Untuk mengetahui kesesuaian kebijakan pelaporan dan pembayaran pajak hotel dan restoran melalui online system di Kota Yogyakarta dengan asas akuntabilitas dalam pemungutan pajak. D. Keaslian Penelitian Untuk mengetahui keaslian penelitian ini, penulis melakukan penelusuran kepustakaan. Setelah dilakukan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan beberapa penelitian lain yang membahas terkait dengan penelitian penulis, yaitu : 1. Realisasi Kebijakan E-Filing Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Kota Yogyakarta yang ditulis Rifyal Imanudin Akbar dan diuji di Universitas Gadjah Mada tahun 2012 dengan rumusan masalah : a. Bagaimana realisasi kebijakan e-filing terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di kota yogyakarta? b. Apakah kebijakan e-filing sesuai dengan asas kesederhanaan dalam pemungutan pajak? Penulis telah melakukan penelusuran kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, penulisan hukum dengan judul “Penerapan Kebijakan Pelaporan Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran Melalui Online System Di Kota 7 Yogyakarta Dalam Kaitannya Dengan Asas Akuntabilitas” belum pernah dilakukan. Apabila terdapat penelitian mirip di luar pengetahuan penulis, diharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi satu sama lain. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk kepentingan akademik maupun kepentingan praktis : 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengembangan ilmu hukum, khususnya bidang ilmu hukum pajak. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya dan memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah daerah dalam konteks penerapan online system di Kota Yogyakarta. 3. Manfaat sosiologis Secara sosiologis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahun, pemahaman, dorongan kepada masyarakat dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh wajib pajak hotel dan restoran, agar tidak sekedar mengetahui pelaporan dan pembayaran pajak melalui online system tetapi juga memahami tentang aturan-aturan yang diterapkan pada WP itu sendiri, selain itu hak dan kewajiban dari wajib pajak hotel dan restoran agar sesuai dengan asas yang berlaku.