BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan bidang pelayanan jasa, teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data sehingga menjadi suatu informasi. Sehingga di zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi baik itu negeri ataupun swasta telah menggunakan komputer sebagai alat bantu memperoleh data secara cepat dan akurat. Infeksi Saluran Pernafasan Akut sering disingkat dengan ISPA. Istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa inggris Acute Respira. Untuk memudahkan Pemerintah Kota Medan dalam mengetahui jumlah penderita ISPA di berbagai Kecamatan Di Kota Medan di perlukannya suatu informasi dalam bentuk digital, ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat melihat kawasan-kawasan yang terjangkit kasus ISPA. Untuk mengimplementasikan informasi dalam bentuk digital tersebut perlu dilakukan penemuan baru dalam dunia teknologi, terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS), merupakan suatu sistem informasi yang 1 2 berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Untuk permasalahan yang terjadi diatas, teknologi mengatasi GIS (Geographics Information System) yang berbasis web dapat membantu pengguna atau masyarakat umum untuk melihat informasi secara keseluruhan dengan mudah dan cepat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis berkeinginan untuk membantu dalam proses perancangan sistem informasi geografis ini. Perancangan sistem informasi geografis ini penulis tuangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Lokasi Persebaran Epidemik ISPA Di Kota Medan Berbasis Web“. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan Berisikan pokok permasalahan sebenarnya. Masalah harus dapat diselesaikan, dan apabila masalah itu diselesaikan akan diperoleh suatu manfaat atau keuntungan. Termasuk dalam bagian ini ruang lingkup atau batasan masalah yang dipecahkan. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut : 3 I.2.1. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah yang penulis temukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahayanya penyakit ISPA. 2. Penyampaian informasi mengenai penyakit ISPA sulit untuk dimengerti masyarakat karena kurangnya penyuluhan dari berbagai pihak yang berwenang. 3. Belum terdapat suatu sistem informasi dalam penyampaian mengenai penyakit ISPA. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu : 1. Bagaimana menghasilkan sistem informasi yang dapat menunjukan lokasi daerah rawan ISPA di kota medan dalam bentuk peta digital (SIG) ? 2. Bagaimana memberikan informasi mengenai data ISPA di Kota Medan kepada masyarakat luas untuk dapat dikelola dengan mudah ? 3. Bagaimana agar informasi yang diinginkan oleh masyarakat mengenai informasi ISPA dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat ? 4 I.2.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang penulis berikan dalam pembuatan aplikasi persebaran epidemik ISPA di kota Medan adalah : 1. Penginputan data lokasi persebaran yang diinputkan hanya untuk wilayah kota medan. Data yang dimasukkan terdiri dari : nama kecamatan, nama daerah rawan epidemik ISPA, jumlah pasien yang terjangkit. 2. Outputnya ialah informasi data persebaran ISPA di kota Medan, sehingga dapat menampilkan lokasi rawan ISPA di kota Medan, selain itu juga menampilkan nama kecamatan ataupun daerah yang paling banyak terserang wabah ISPA di kota Medan. 3. Sistem ini dirancang dengan menggunakan script PHP dan dengan menggunakan database MySQL dan Apache sebagai web server 4. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL serta didukung Apache Web Server, proses pencarian lokasi akan menjadi efektif dan mudah. I.3. Tujuan Dan Manfaat Dalam penulisan Skripsi ini, adapun tujuan dan manfaat yang akan dicapai oleh penulis yaitu sebagai berikut : I.3.1. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 5 1. Membangun atau merancang sistem informasi geografis lokasi – lokasi rawan ISPA di kota Medan. 2. Mendesain sistem yang baru dalam bentuk digital. I.3.2. Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari sistem yang akan dibangun ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan adanya aplikasi ini warga dapat melihat informasi daerah yang paling banyak menjadi korban penyakit ISPA di Kota Medan 2. Membantu Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Kesehatan lebih mudah untuk mengakses lokasi – lokasi rawan ISPA di kota Medan. I.4. Metodologi Penelitian Merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian serta menyelesaikan masalah adalah : 1. Studi Lapangan Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : a. Pengamatan, penulis melakukan kunjungan ke kantor dinas kesehatan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 6 b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakuakan tanya jawab dengan pihak yang berkompeten pada dinas kesehatan kota medan . 2. Studi kepustakaan (Library Research). Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan teori tentang sistem informasi seperti perancangan sistem informasi geografis, perancangan web aplikasi, PHP dan MySql. Selain itu perancangan SIG letak lokasi Epidemik ISPA yang tersebar di wilayah kota Medan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: I.4.1 Analisa Tentang Sistem Yang Ada Analisa sistem dilakukan dengan tinjauan pustaka dan pengumpulan bahan-bahan baik dari buku, paper, artikel, maupun situs internet mengenai Sistem Informasi Geografis serta referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian. Untuk pengembangan sistem yang dilakukan, penulis menggunakan model classic life cycle / model waterfall, dimana tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Target Target yang diharapkan dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Persebaran Epidemik ISPA di kota Medan adalah user dapat mengakses SIG berbasis Web yang menampilkan visualisasi peta on-line. 7 2. Analisis Kebutuhan Hal-hal yang harus ada terhadap hasil perancangan aplikasi sistem infomasi geografis berbasiskan Web yang hendak dibangun adalah : i. Data Spasial yang berupa peta Kota Medan yang bertipe jpeg. ii. Data Atribut dalam bentuk basis data yang berisi informasi kecamatan, kode lokasi, jumlah penderita. 3. Spesifikasi Spesifikasi merupakan penentuan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan untuk merancang sistem. Adapun Spesifikasi Aplikasi SIG berbasis web letak lokasi Epidemik ISPA di wilayah kota Medan adalah sebagai berikut : a. Perangkat keras (hardware) 1. Pocessor Dual Core 2.00 GHz 2. Memory (RAM) 1 GB 3. HDD 250 GB 4. LCD / Monitor 14 inci b. Perangkat lunak (software) 1. Sistem Operasi Windows 2. Mozilla Firefox 3. Macromedia Dreamweaver 8 4. Appsev - in32-2.5.9 5. Arcview 4. Desain dan Implementasi 8 Desain dari aplikasi SIG lokasi persebaran epidemik ISPA di Kota Medan terdiri dari suatu rancangan user interface yang memiliki beberapa form pada website, selain itu juga memiliki satu database dan beberapa tabel dan tampilannya berupa web. Pada tahap ini, untuk menjelaskan hubungan antar elemen-elemen struktur utamanya maka akan digunakan UML (Unified Modelling Language) yaitu metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Dimana diagram yang akan digunakan adalah : 1) Use Case Diagram Berupa skenario sistem dimana menjelaskan peran Actor (objek dalam sistem/perangkat lunak) berinteraksi dengan Use Case (cara kerja sistem/perangkat lunak). 2) Class Diagram Menjelaskan kelas-kelas (himpunan objek) dari sistem dan hubungannya. 3) Activity Diagram Menjelaskan aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. 4) Sequence Diagram Berupa diagram interaksi antara suatu kelas dengan kelas yang lainnya. 5. Verifikasi Untuk mengetahui apakah pemanfaatan masing-masing fungsi sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada 9 kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi kesatuan aplikasi SIG yang utuh dan siap pakai. 6. Validasi Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. 7. Finalisasi Pada tahap ini aplikasi sudah menjadi aplikasi yang sudah diharapkan dari tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, dan aplikasi sudah menjadi aplikasi yang bisa dipakai. I.4.2. Perbandingan Sistem Dalam hal ini sistem yang digunakan belumlah efektif dikarenakan sistem informasi yang digunakan masih bersifat semikomputerisasi hanya penyimpanan data di dinas kesehatan dan belum ada aplikasi khusus yang digunakan dan untuk mempublikasikan ke masyarakat dalam informasi persebaran lokasi epidemik ISPA khususnya di kota Medan. Namun dengan sistem informasi yang dirancang diharapkan akan mempermudah karena telah menggunakan aplikasi yang dibuat sesederhana mungkin dan lebih efektif dan efisien dalam akses informasi penyebaran lokasi epidemik ISPA di kota Medan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan informasi ini dalam pencarian daerah-daerah rawan ISPA yang ada dan didukung dengan database yang 10 berperan dalam penyimpanan data-data yang telah diinput dan jika adanya penambahan daerah lain akan lebih mudah untuk penambahannya. I.4.3. Pengujian / Uji Coba Sistem yang Sudah Dibuat Setelah program selesai dibuat maka tahap berikutnya adalah melakukan pengujian program yang sudah dirancang, pelaksanaan pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, yaitu dengan mencoba secara detail data sembarang yang mewakili data uji setiap form pada halaman aplikasi yang ditampilkan SIG agar program yang diharapkan berhasil dan berfungsi bagi user. I.5. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang penulis lakukan adalah pada Dinas Kesehatan Kota Medan yang beralamat di jl. Rotan komplek petisah. I.6. Sistematika Penulisan Langkah-langkah atau tahapan-tahapan menyelesaikan penulisan skripsi ini adalah: yang ditempuh dalam 11 BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, ruang lingkup permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, lokasi penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam merancang sistem, Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Informasi, Konsep Dasar Sistem Informasi, bahasa pemograman yang digunakan. BAB III : ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan, desain sistem yang di usulkan dan logika program. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi sistem yang diusulkan, pembahasan hasil uji coba sistem, serta kelebihan dan kekurangan sistem yang di rancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai referensi perbaikan di masa yang akan datang.