PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Mata Uang Indonesia) Brought to you by Global Reports Laporan Auditor Independen Laporan No. 35504S Pemegang Saham dan Direksi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas (defisiensi modal) konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pelaporan atas laporan keuangan konsolidasi tahun 2000 dan pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tahun 1999 berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa anak perusahaan tertentu, yang jumlah aktivanya merupakan 7,79% dan 6,12% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, dan jumlah pendapatannya merupakan 1,95% dan 1,40% masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, terhadap jumlah konsolidasi. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi tertentu, yang penyertaannya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi terlampir dengan menggunakan metode pemilikan (equity method). Nilai investasi pada perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar 0,04% dan 0,03% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar Rp 15.712.450.725 dan Rp 1.450.484.938 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pelaporan serta pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan-perusahaan tersebut, semata-mata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk melaporkan laporan keuangan konsolidasi tahun 2000 dan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tahun 1999. Brought to you by Global Reports - 1a - Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan (Grup) telah terpengaruh oleh kondisi ekonomi Indonesia dan akan terus terpengaruh oleh kondisi ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Catatan 33 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan industri kelapa sawit terhadap Grup dan tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Grup untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi dan industri kelapa sawit tersebut. Seperti yang disebutkan pada catatan yang sama, harga produk kelapa sawit seperti minyak goreng dan minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK), minyak inti sawit (PKO) yang ditentukan berdasarkan atau dipengaruhi oleh harga global, mengalami fluktuasi yang tinggi. Selama semester pertama tahun 1999 sampai dengan tanggal laporan auditor ini, harga CPO di pasar global menunjukkan kecenderungan menurun. Penurunan harga CPO di pasar internasional disebabkan oleh kelebihan pasokan pada pasar internasional utama. Demikian pula ketidakstabilan nilai tukar mempengaruhi beban pendanaan Grup, dan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya, terutama karena sebagian besar pinjaman Grup dalam mata uang dolar AS. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 17 dan 34 atas laporan keuangan konsolidasi, sejak akhir tahun 2000 sampai tanggal laporan auditor ini, Grup mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman, meskipun demikian Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Kejadian tersebut dapat mengakibatkan pihak bank mempunyai hak untuk menghentikan komitmennya dan/atau menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga menjadi jatuh tempo dengan atau tanpa pemberitahuan tertulis. Karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman ini telah diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. Selanjutnya, Grup melaporkan kewajiban lancarnya telah melebihi aktiva lancarnya sebesar Rp 1.091.220.670.676 pada tanggal 31 Desember 2000, rugi bersih Rp 550.925.509.341 pada tahun 2000 serta defisiensi modal dan defisit masing-masing sebesar Rp 12.402.846.496 dan Rp 410.909.855.617 pada tanggal 31 Desember 2000 yang terutama disebabkan karena turunnya laba usaha dan meningkatnya rugi kurs atas kewajiban dalam mata uang asing serta beban bunga dan keuangan lainnya; meskipun Grup masih melaporkan laba kotor dan laba usaha pada tahun 2000 dan 1999. Oleh karena itu, terdapat ketidakpastian signifikan yang mungkin mempengaruhi operasi Grup di masa yang akan datang, tentang apakah Grup akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban pada saat jatuh temponya. Hasil akhir dari hal-hal tersebut tidak dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul akibat ketidakpastian tersebut. Penyelesaian kondisi ekonomi saat ini tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap likuiditas dan pendapatan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham. Brought to you by Global Reports - 1b - Pada tanggal 31 Desember 2000, Grup mempunyai penempatan dan piutang yang signifikan pada BII Bank Limited-Cook Island, sebuah bank offshore yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 4, 11, 28d, 30a dan 33) berupa deposito berjangka, kas dan setara kas, piutang bunga dan kontrak valuta berjangka sejumlah Rp 1.342.889.331.408 atau 34,26% dari jumlah aktiva konsolidasi. Penempatan ini termasuk deposito berjangka sejumlah Rp 451.541.035.057 (47.060.035 dolar AS) yang penggunaannya dibatasi oleh hutang sub-ordinasi dari PT Purimas Sasmita, pemegang saham utama, dengan jumlah yang setara. Sampai tanggal laporan auditor ini, realisasi aktiva ini belum pasti dan belum ada bukti yang memadai untuk mendukung realisasi tersebut. Manajemen Perusahaan telah melakukan tindakan-tindakan untuk mencari alternatif penyelesaian dengan bank yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Belum ada cadangan penyisihan atas kerugian apabila terjadi kegagalan atas realisasi aktiva ini dalam laporan keuangan konsolidasi terlampir. Sebagai tambahan, manajemen Perusahaan telah menugaskan pihak independen untuk menelaah penempatan dan piutang tersebut pada tahun 2000, apakah penempatan dan piutang tersebut sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, dan mempengaruhi Perusahaan. Terdapat ketidakpastian mengenai hasil penelaahan tersebut dan pengaruhnya terhadap penempatan dan piutang tersebut serta klasifikasinya pada laporan keuangan konsolidasi. Karena signifikannya hal-hal yang kami kemukakan dalam paragraf di atas, maka keadaan tersebut tidak memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2000 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut di atas. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasi tahun 1999 menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 1999, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024 Drs. Ruchjat Kosasih NIAP 98.1.0068 31 Mei 2001 Brought to you by Global Reports -2- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Rupiah) 31 Desember 2000 1999 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2d, 2f, 4, 28c dan 28d) Hubungan istimewa Pihak ketiga Investasi jangka pendek (Catatan 2e, 2f, 5, 18 dan 28d) Pihak ketiga Hubungan istimewa Piutang Usaha (Catatan 2f, 6 dan 28a) Hubungan istimewa Pihak ketiga Lain-lain Persediaan (Catatan 2g, 7, 17 dan 28f) Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya (Catatan 8) Pajak pertambahan nilai dibayar di muka - bersih Rp Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa (Catatan 2f dan 28m) Aktiva pajak tangguhan - bersih (Catatan 16) Investasi pada perusahaan asosiasi (Catatan 2c dan 9) Aktiva tetap (Catatan 2h, 2i, 10, 17 dan 28f) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan 79.542.734.255 59.494.711.815 Rp 75.787.421.218 9.599.709.479 175.000.000 74.000.000 341.615.333.338 21.946.036.041 115.241.228.548 52.053.286.191 300.743.242.550 49.080.382.155 62.614.668.224 33.789.732.732 232.645.656.492 22.841.177.023 6.092.321.531 77.802.042.382 - 658.203.737.954 882.934.946.020 89.966.881.499 10.353.987.011 119.551.092.160 6.627.659.799 146.414.400.204 59.342.921.150 1.665.968.321.510 220.416.393.346 ) ( 1.221.816.244.511 176.190.397.900 ) Nilai Buku Aktiva tidak berwujud Goodwill - bersih (Catatan 2j) Merek dagang - bersih (Catatan 2k ) Aktiva lain-lain Kontrak valuta berjangka - bersih (Catatan 2r dan 30) Deposito berjangka - hubungan istimewa (Catatan 2f, 11, 18 dan 28d) Taksiran tagihan pajak penghasilan (Catatan 16) Bibitan (Catatan 2l) Uang muka proyek perkebunan plasma - bersih (Catatan 2m dan 12) Biaya ditangguhkan - bersih (Catatan 2n) Biaya pengembangan piranti lunak - bersih (Catatan 2o) Beban hak atas tanah tangguhan - bersih (Catatan 2h) Lain-lain (Catatan 13) 1.445.551.928.164 1.045.625.846.611 25.904.262.722 10.683.750.000 24.865.963.656 11.446.875.000 839.562.500.000 488.901.134.558 451.541.035.057 81.828.044.340 27.881.610.992 42.837.205.539 22.291.555.084 7.613.818.620 6.526.913.152 2.148.128.991 2.293.752.879 5.667.512.794 11.574.841.794 4.109.007.098 108.050.673.051 52.849.550.986 Jumlah Aktiva Tidak Lancar 3.261.656.324.704 1.890.356.528.207 Brought to you by Global Reports ( -3- JUMLAH AKTIVA Brought to you by Global Reports Rp 3.919.860.062.658 Rp 2.773.291.474.227 -4- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) 31 Desember 2000 1999 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KEWAJIBAN LANCAR Hutang jangka pendek (Catatan 2f, 14 dan 28g) Rp 334.651.060.744 Hutang usaha (Catatan 2f, 15 dan 28b) Hubungan istimewa 55.224.553.556 Pihak ketiga 57.712.623.063 Hutang lain-lain (Catatan 2f, 28m dan 30) Hubungan istimewa 220.685.000.000 Pihak ketiga 62.191.188.070 Uang muka pelanggan 67.307.323.445 Biaya masih harus dibayar (Catatan 18, 28g dan 28m) 88.044.982.976 Hutang pajak (Catatan 2t dan 16) 17.360.023.355 Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 17 dan 28g) Hutang bank 835.479.064.120 Hutang sewa guna usaha 10.768.589.301 Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih (Catatan 16) Uang muka pelanggan - hubungan istimewa (Catatan 2f dan 28n) Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 17) Hutang Hubungan istimewa (Catatan 2f dan 28m) Pihak ketiga Hutang sub-ordinasi (Catatan 18) Jumlah Kewajiban Tidak Lancar KELEBIHAN BAGIAN RUGI BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI ATAS BIAYA PEROLEHAN (Catatan 9) HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 19) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports Rp 148.451.674.078 28.006.330.184 40.698.599.444 75.414.633.172 18.349.323.341 45.289.391.433 62.219.656.931 33.798.307.483 513.730.000.000 - 1.749.424.408.630 965.957.916.066 91.418.833.646 67.951.202.233 944.090.015.112 387.228.427.281 145.797.476.226 283.181.976.226 523.935.164.618 765.000.000 450.965.000.000 250.260.864.493 333.700.000.000 2.156.971.489.602 1.322.322.470.233 25.788.548.890 - 78.462.032 11.885.478.547 -5- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) 31 Desember 2000 1999 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 297.360.000 saham pada tahun 2000 dan 252.000.000 saham pada tahun 1999 (Catatan 20) Tambahan modal disetor - agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Catatan 2a) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d) Saldo laba (defisit) Dicadangkan (Catatan 21) Tidak dicadangkan ( 410.909.855.617 ) 53.442.324.750 91.613.328.974 Ekuitas (Defisiensi Modal) - Bersih ( 12.402.846.496 ) 473.125.609.381 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Rp 297.360.000.000 114.303.345.554 ( 13.156.336.433 ) ( Rp 3.919.860.062.658 Rp 252.000.000.000 46.200.000.000 43.026.292.090 13.156.336.433 ) Rp 2.773.291.474.227 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Brought to you by Global Reports -6- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Dalam Rupiah, Kecuali Data Saham) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 PENJUALAN BERSIH (Catatan 2f, 2p, 22 dan 28a) Rp 1999 2.413.378.871.240 Rp 2.954.136.928.367 2.070.823.105.957 2.484.707.906.540 342.555.765.283 469.429.021.827 70.497.010.322 89.159.796.917 90.776.601.449 66.124.612.423 Jumlah Beban Usaha 159.656.807.239 156.901.213.872 LABA USAHA 182.898.958.044 312.527.807.955 52.203.922.067 113.334.678.032 ( 535.393.351.026 ) 15.896.322.529 BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2f, 2p, 23 dan 28b) LABA KOTOR BEBAN USAHA (Catatan 2f, 24, 28k dan 28o) Penjualan Umum dan administrasi PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga (Catatan 28d) Laba (rugi) kurs dan beban swap - bersih (Catatan 2r, 25 dan 30) Beban bunga dan keuangan lainnya (Catatan 26 dan 28n) Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih (Catatan 2c dan 9) Lain-lain - bersih ( 214.044.162.347 ) ( 194.441.974.618 ) ( ( 11.892.557.050 ) ( 13.263.260.642 ) ( 2.310.380.815 ) 2.858.679.495 ) Beban Lain-lain - Bersih ( 722.389.408.998 ) ( 70.380.034.367 ) LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK ( 539.490.450.954 ) 242.147.773.588 4.220.190.700 19.741.304.201 26.332.820.140 47.520.237.349 23.961.494.901 73.853.057.489 563.451.945.855 ) 168.294.716.099 TAKSIRAN BEBAN PAJAK (Catatan 2t dan 16) Tahun Berjalan Tangguhan LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ( HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA (RUGI) BERSIH (Berlanjut) Brought to you by Global Reports 12.526.436.514 ( Rp 550.925.509.341 ) ( 28.448.527.811 ) Rp 139.846.188.288 -7- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah, Kecuali Data Saham) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 LABA (RUGI) PER SAHAM Laba usaha per saham (Catatan 2u) Laba (rugi) bersih per saham (Catatan 2u) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar 1999 Rp 615 Rp 1.051 ( Rp 1.853 ) Rp 470 297.360.000 297.360.000 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Brought to you by Global Reports Brought to you by Global Reports Saldo per 31 Desember 2000 Rugi bersih Penggunaan cadangan umum (Catatan 21) Reklasifikasi biaya emisi saham ditangguhkan (Catatan 2n) Dividen kas (Catatan 27) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi (Catatan 2a) Saham bonus (Catatan 20) Saldo per 31 Desember 1999 Laba bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi (Catatan 2a) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Cadangan umum (Catatan 21) Setelah penyesuaian Saldo per 1 Januari 1999 Dilaporkan sebelumnya Penyesuaian bersih atas penerapan PSAK No. 46 mengenai pajak penghasilan (Catatan 2t) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi (Catatan 2a) Penyesuaian bersih atas penerapan PSAK No. 52 mengenai mata uang pelaporan (Catatan 2a) (Dalam Rupiah) Rp Rp ( 297.360.000.000 45.360.000.000 - - ( - - - 45.360.000.000 ) 840.000.000 ) - - 46.200.000.000 - - 252.000.000.000 - - Rp 46.200.000.000 252.000.000.000 - - 46.200.000.000 - Rp Tambahan Modal Disetor - 252.000.000.000 Modal Saham ( Rp Rp - - 114.303.345.554 71.277.053.464 - - - 43.026.292.090 - 49.332.176.606 ) - 92.358.468.696 - 92.358.468.696 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan ( ( ( Rp - - - - - - - ( ) ( ( ( ) - - 53.442.324.750 ) - 139.846.188.288 5.209.465.436 - - ( 410.909.855.617 ) 71.277.053.464 - 840.000.000 ) 5.040.000.000 ) 550.925.509.341 ) - - 49.332.176.606 ) 139.846.188.288 395.767.934.132 30.177.985.488 ) 92.358.468.696 18.054.873.826 ) 351.642.324.750 91.613.328.974 - ( Rp - ( 5.040.000.000 ) ( 550.925.509.341 ) ( 53.442.324.750 ( 30.177.985.488 ) ( - Rp Ekuitas (Defisiensi Modal) - Bersih 18.054.873.826 ) ( 53.442.324.750 53.442.324.750 - Rp Rp ( - ( 53.442.324.750 ) 13.156.336.433 13.156.336.433 ) 53.442.324.750 Rp Tidak Dicadangkan Saldo Laba (Defisit) Dicadangkan Rp 13.156.336.433 - - - - - - - - - - - Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASI -7- Brought to you by Global Reports Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. -8- -8- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok, kontraktor dan karyawan Rp 2.814.915.997.523 ( Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk) aktivitas operasi lainnya - bersih Penerimaan tagihan pajak penghasilan - bersih Pembayaran premium swap Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak ( ( ( Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi Brought to you by Global Reports 2.199.278.197.117 ) ( 93.637.902.212 10.216.352.414 360.649.029.657 ) 197.607.750.930 ) 75.957.987.574 ) 2.622.621.662.251 ) 767.667.794.155 ( ( ( ( 85.277.286.871 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Penurunan bersih investasi jangka pendek Perolehan aktiva tetap Penambahan bersih investasi proyek perkebunan plasma PIR-TRANS dan KKPA Kenaikan bersih bibitan Penerimaan kas dari (pembayaran untuk) akuisisi anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas pada saat akuisisi Penambahan investasi pada perusahaan asosiasi - bersih Penurunan bersih piutang hubungan istimewa Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Rp 3.390.289.456.406 615.637.800.406 Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang hubungan istimewa Penambahan hutang bank jangka pendek Penambahan hutang bank jangka panjang Setoran modal dan hutang dari pemegang saham minoritas dalam anak perusahaan Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran hutang hubungan istimewa Pembayaran hutang bank jangka pendek Pembayaran administrasi pinjaman yang ditangguhkan Pembayaran dividen tunai 1999 4.609.598.902 ) 9.056.391.705 99.845.609.771 ) 185.394.955.883 ) 37.749.431.753 ) 449.124.589.551 ( 9.689.686.080 7.239.737.859 429.350.730.469 ) ( 3.781.123.250 36.059.666.662 257.631.817.902 ) ( ( 19.968.355.027 ) ( 9.817.600.494 ) ( 19.430.632.511 ) 6.947.966.590 ) ( 6.001.959.808 ) 22.515.898.634 ( 1.898.433.750 ) ( - 91.672.070.502 ) 777.333.377 ( 450.107.655.609 ) ( 312.548.465.582 ) 428.501.083.709 255.774.496.930 90.357.045.360 ( ( ( ( ( 1.236.669.487.865 50.807.562.325 1.609.470.878.600 719.420.000 ( 80.500.000 ) 151.708.516.358 ) ( 1.636.886.524.759 ) 120.750.383.031 ) ( 1.350.858.030.522 ) 72.126.674.077 ) ( 67.317.840.103 ) 7.245.788.422 ) ( 5.040.000.000 ) ( 418.480.684.111 ( 999.791.632 ) 82.697.500.000 ) 241.892.258.226 ) -8- (Berlanjut) Brought to you by Global Reports -9- PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Rp KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 85.387.130.697 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 1999 53.650.315.373 ( Rp 105.316.134.257 ) 190.703.264.954 139.037.446.070 Rp 85.387.130.697 INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS: Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Reklasifikasi dari hutang bank jangka pendek ke hutang bank jangka panjang Rp 41.180.000.000 Rp 62.480.000.000 Reklasifikasi dari aktiva lain-lain - lain-lain ke piutang lain-lain Rp 18.386.406.654 Rp - Perolehan aktiva dan hutang sewa guna usaha Rp 13.200.392.060 Rp - Hasil konversi proyek perkebunan plasma Rp 12.072.010.000 Rp 10.564.208.000 Reklasifikasi dari bibitan ke tanaman belum menghasilkan Rp 4.227.544.586 Rp 9.352.811.881 Reklasifikasi dari hak atas tanah ke beban hak atas tanah tangguhan Rp 3.750.313.644 Rp - Reklasifikasi biaya emisi saham ditangguhkan ke ekuitas Rp 840.000.000 Rp - Reklasifikasi dari hutang bank jangka panjang ke hutang hubungan istimewa Rp - Rp 107.362.650.945 Reklasifikasi dari hutang bank jangka pendek ke hutang hubungan istimewa Rp - Rp 10.169.722.222 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Brought to you by Global Reports - 10 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 18 Juni 1962. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA-5/115/3 tanggal 29 Agustus 1963 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 83 tanggal 15 Oktober 1963. Pada tahun 1970, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri berdasarkan Surat Keputusan No. KEP/41/MEKUIN/7/1970 tanggal 15 Juli 1970 untuk mengubah status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967. Selanjutnya, berdasarkan Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 06/V/1985 tanggal 28 Maret 1985, status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Imas Fatimah S.H., No. 27 tanggal 14 Mei 1999, mengenai penghilangan “Corporation” dari nama Perusahaan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-15820 HT.01.04-TH.99 tanggal 1 September 1999. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1962. Perusahaan dan Anak Perusahaan (selanjutnya dinyatakan sebagai “Grup”) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan dan pengolahan produk kemasan serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil produksi Grup meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak goreng, lemak nabati dan margarine serta minyak kelapa sawit, inti sawit, minyak inti sawit, teh dan produk kemasan seperti botol dan tutup botol. Perusahaan berkedudukan di Plaza BII Menara II Lt. 28-31, Jl. M.H. Thamrin No. 51 Kav. 22, Jakarta. Pabrik dan kebun divisi perkebunan Perusahaan berlokasi di Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Pekanbaru, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan pabrik divisi refinery berlokasi di Surabaya dan Medan. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Seluruh saham Perusahaan telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya di Indonesia sejak tahun 1992. Penawaran umum perdananya berlaku efektif mulai tanggal 20 November 1992. Beberapa kebijakan Perusahaan (corporate action) yang telah dilakukan sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 2000, yang mempengaruhi efek yang diterbitkan diantaranya adalah pembagian dividen saham, saham bonus dan peningkatan modal disetor Perusahaan. Brought to you by Global Reports - 11 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) c. Karyawan, Direksi dan Komisaris Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 1. Yoga Soegomo 2. Eka Tjipta Widjaja 3. Sukmawati Widjaja Wakil Direktur Utama 4. Indra Widjaja Wakil Direktur Utama 5. Djafar Widjaja 6. John Ferdi Pandelaki 7. Samuel Bonsajang 8. Arthur Tahya Dewan Direksi - Komisa ris Utama - Wakil Komisaris Utama - Wakil Komisaris Utama 1. Muktar Widjaja - Direktur Utama 2. Franky Oesman Widjaja - Wakil Direktur Utama 3. Teguh Ganda Wijaya - - Wakil Komisaris Utama 4. Tan Siauw Liang - Wakil Komisaris Utama - Komisaris - Komisaris - Komisaris 5. H.R. Soetadi 6. Jo Daud Dharsono 7. H. Oeminto 8. Johanes Hardianto 9. Simon Lim 10. Peter Ong - Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Imbalan dan gaji direksi dan komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 11.048.105.324 dan Rp 11.073.415.068 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai 12.181 karyawan tetap (tidak diaudit). d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut: Persentase Efektif Pemilikan Perusahaan Perusahaan PT Bulungan Sarana Utama BULUNGAN (1,2) Domisili Kegiatan Utama Samarinda Tahun Pendirian 2000 1999 Perkebunan kelapa sawit 1996 100,00% 100,00% PT Kresna Duta Agroindo KRESNA (1,2) Jakarta Perkebunan dan pabrik kelapa sawit 1985 100,00 100,00 PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia LEIDONG (1,7) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1961 100,00 100,00 PT Matrasawit Sarana Sejahtera MATRASAWIT (1,2) Samarinda Perkebunan dan pabrik kelapa sawit 1995 100,00 100,00 PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung INDORUB (1,8) Jakarta Perkebunan teh dan pengolahan daun teh 1962 100,00 100,00 PT Nunukan Sarana Jaya NUNUKAN (1,2) Samarinda Perkebunan kelapa sawit 1996 100,00 100,00 PT Pratita Laksanasetia PRATITA (1,2) Samarinda Perkebunan kelapa sawit 1996 100,00 100,00 PT Perusahaan Perkebunan Panigoran -Jakarta PANIGORAN (1,2) Perkebunan kelapa sawit 1961 100,00 100,00 PT Perkebunan dan Perindustrian “Nirmala Agung” NIRMALA (1,6) Jakarta Perkebunan teh dan pengolahan daun teh 1974 100,00 100,00 PT Perkasa Nusaguna PERKASA (6,10) Jakarta Perkebunan teh dan pengolahan daun teh 1988 100,00 100,00 Brought to you by Global Reports - 12 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) PT Perkebunan Perindustrian Perdagangan dan Impor/Ekspor Tjigaru - TJIGARU (6,11) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports Jakarta Perkebunan teh 1960 100,00 100,00 - 13 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Persentase Efektif Pemilikan Perusahaan Perusahaan PT Sangatta Andalan Utama SANGATTA (1,2) Domisili Samarinda Kegiatan Utama Tahun Pendirian 2000 1999 Perkebunan kelapa sawit 1995 100,00% 100,00% PT Pelangi Sungai Siak PELANGI (1,9) Jakarta *) Perkebunan kelapa sawit 1996 85,00 85,00 PT Ivo Mas Exim - IME (1,3) Jakarta Investasi 1984 78,40 78,40 PT Satya Kisma Usaha SKU (2,4) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1974 78,41 78,41 PT Telentam Bungoraya TELENTAM (4,5) Jambi Perkebunan kelapa sawit 1989 78,41 78,41 PT Pratama Ronaperintis PRATAMA (1) Jakarta *) Investasi 1995 70,00 70,00 PT Langgeng Subur LANGGENG (6) Jakarta Perkebunan tanaman hias 1989 57,50 57,50 Pekanbaru *) Perkebunan kelapa sawit 1990 50,02 50,02 1978 50,00 50,00 PT Rama Flora Sejahtera RAMAFLORA (1,3) PT Tapian Nadenggan TAPIAN (1) Jakarta Perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT Gemamina Kencana GEMAMINA (1,3) Jakarta *) Perkebunan kelapa sawit 1990 50,00 - PT Alam Sumber Rahmat ALAM (3) Batam *) Perkebunan kelapa sawit 1994 45,00 45,00 PT Antari Raya - ANTARI (2) Medan Perkebunan kelapa sawit 1988 - 100,00 Pemilikan langsung oleh: (1) Perusahaan (2) PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia (3) PT Tapian Nadenggan (4) PT Ivo Mas Exim (5) PT Satya Kisma Usaha (6) PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (7) (8) (9) (10) PT Perusahaan Perkebunan Panigoran PT Perkebunan dan Perindustrian Nirmala Agung PT Pratama Ronaperintis PT Perkebunan Perindustrian Perdagangan dan Impor/Ekspor Tjigaru (11) PT Perkasa Nusaguna *) Perusahaan belum memulai aktivitas usaha komersial. Sebelum tahun 1999, Perusahaan mencatat investasi saham pada TAPIAN dan Anak Perusahaan dengan metode ekuitas. Pada bulan Agustus 1999, Perusahaan meningkatkan pemilikan sahamnya menjadi 50% dan mempunyai wewenang pengendalian. Oleh karenanya, TAPIAN dan Anak Perusahaan dikonsolidasi pada tahun 1999. Pada bulan Desember 1999, Perusahaan membeli 3.519 saham KRESNA dari PT Surya Mitra Sejati, entitas sepengendali, yang mengakibatkan peningkatan persentase pemilikan Perusahaan di KRESNA sebesar 6,90%. Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih KRESNA dibukukan sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dalam ekuitas (defisiensi modal). Brought to you by Global Reports - 14 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis (biaya perolehan), kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, investasi pada perusahaan asosiasi tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif 1 Januari 2000, arus kas dari aktivitas operasi disajikan sesuai dengan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 sebagai pengubah peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan arus kas konsolidasi tahun sebelumnya telah disajikan kembali agar sesuai dengan keputusan tersebut. Mata uang pelaporan yang digunakan adalah Rupiah, kecuali untuk PT Sinar Oleochemical International (SOCI), perusahaan asosiasi, yang menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 1999. Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan mata uang pelaporan dan pencatatan menjadi dolar AS tersebut adalah tepat karena sebagian besar transaksi utama SOCI dalam mata uang dolar AS. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan SOCI dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut: Akun-akun neraca : Kurs tengah terakhir Bank Indonesia yang dipublikasikan pada tahun yang bersangkutan (Rp 9.595 dan Rp 7.100 per 1 dolar AS, masingmasing pada tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember 1999). Akun-akun laba-rugi : Kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, kurs ratarata selama tahun yang bersangkutan (Rp 8.381 dan Rp 7.838 per 1 dolar AS, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2000 dan 1999) digunakan. Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada ekuitas (defisiensi modal). b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1. Semua transaksi antar perusahaan dalam jumlah material telah dieliminasi. Brought to you by Global Reports - 15 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aktiva, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, bagian pemegang saham minoritas atas akumulasi kerugian LANGGENG dan PELANGI dan juga atas akumulasi kerugian TAPIAN dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas anak perusahaan. Oleh karena itu, kelebihan kerugian tersebut dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas. c. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi dengan pemilikan Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung melalui Anak Perusahaan dengan hak suara antara 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi pada perusahaan asosiasi ditambah atau dikurangi dengan bagian pemilikan Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan bagian selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama 20 tahun atas selisih antara biaya perolehan investasi pada perusahaan asosiasi dan bagian pemilikan Perusahaan atau Anak Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal perolehan (goodwill). Perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut meliputi: Persentase Efektif Pemilikan Perusahaan Perusahaan Domisili Kegiatan Utama Tahun Pendirian 50,00% 1999 PT Sinar Pure Foods International SPFI (1) Jakarta Pengalengan ikan tuna PT Inti Gerakmaju - IGM (1) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1988 49,00 49,00 PT Sinar Oleochemical International SOCI (1) Medan Produksi “oleo chemical” 1992 40,00 40,00 PT Grahamas Indojaya GRAHAMAS (1,2) Jakarta Perusahaan transportasi 1988 37,50 37,50 PT Caraka Sentranusa CARAKA (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1995 35,00 35,00 PT Cemara Gapura CEMARA (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1995 35,00 35,00 PT Khazanah Cemerlang KHAZANAH (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1996 35,00 35,00 PT Menara Bentala MENARA (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1995 35,00 35,00 PT Mutiara Pekanbaru MUTIARA (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1996 35,00 35,00 PT Persada Suaramakmur PERSADA (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1995 35,00 35,00 PT Segara Hastaguna - SEGARA (3) Jakarta Perkebunan kelapa sawit 1995 35,00 35,00 PT Sinar Mas Super Air SUPERAIR (1) Jakarta Pemupukan melalui udara 1997 25,00 25,00 Brought to you by Global Reports 1991 2000 50,00% - 16 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 17 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Persentase Efektif Pemilikan Perusahaan Perusahaan PT Hortimart Agrogemilang HORTIMART (2) Domisili Malang Kegiatan Utama Pembibitan tanaman Tahun Pendirian 1990 2000 19,55% 1999 19,55% Pemilikan langsung oleh: (1) Perusahaan (2) PT Tapian Nadenggan (3) PT Pratama Ronaperintis Investasi pada perusahaan asosiasi lainnya disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Seluruh anak perusahaan PRATAMA, anak perusahaan yang 70% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan, tidak dikonsolidasikan karena seluruhnya tidak memiliki operasi dan jumlahnya tidak material. d. Setara Kas Deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. e. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek merupakan penyertaan saham sementara dan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun. f. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang dimaksud mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan harga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga maupun tidak, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan persediaan lainnya ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. h. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Brought to you by Global Reports - 18 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Tahun Hak atas tanah Tangki, prasarana jalan dan jembatan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan 20 - 30 50 25 - 50 20 - 30 5 - 25 5 - 10 5 - 10 Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. Sebelum 1 Januari 1999, hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, kecuali selisih penilaian kembali hak atas tanah pada saat anak perusahaan diperoleh Perusahaan. Termasuk di dalam biaya perolehan adalah biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah. Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2000, penelaahan nilai aktiva dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aktiva manakala terjadi keadaan atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat seluruhnya terealisasi. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Grup dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aktiva. Biaya pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap termasuk tanaman menghasilkan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman, rugi selisih kurs atas pinjaman dan biaya pabrikasi tak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan sepanjang nilai tercatat tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melampaui nilai yang lebih rendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (recoverable amount). Tanaman kelapa sawit dinyatakan menghasilkan bila tanaman tersebut telah mulai menghasilkan tandan buah segar (TBS) sekurang-kurangnya lima (5) ton per hektar dalam satu (1) tahun. Pada umumnya, tanaman kelapa sawit dinyatakan menghasilkan setelah lima (5) tahun sejak bibit ditanam. Tanaman teh dinyatakan menghasilkan bila tanamannya sudah berumur tiga (3) tahun. Biaya perolehan aktiva tetap dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aktiva tetap dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap pada saat selesai dikerjakan. Brought to you by Global Reports - 19 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) i. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dikapitalisasi (“capital lease”) apabila memenuhi semua kriteria sesuai dengan PSAK No. 30 tentang “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (“operating lease”). Aktiva sewa guna usaha yang dikapitalisasi dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sewa guna usaha yang sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sejenis. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale and leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sisa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan metode garis lurus. j. Goodwill Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Manajemen Grup memutuskan bahwa amortisasi goodwill selama 20 tahun adalah tepat mengingat prospek operasi di masa yang akan datang dari masingmasing anak perusahaan. k . Merek Dagang Biaya perolehan merek dagang diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. l. Bibitan Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada saat siap ditanam. m. Uang Muka Proyek Perkebunan Plasma Uang muka proyek perkebunan plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan biaya tidak langsung) untuk membangun areal plasma PIR-TRANS setelah dikurangi terutama dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank. Pada saat proyek perkebunan plasma selesai dan siap untuk dikonversi atau dialihkan ke petani plasma, kredit investasi dari bank yang terkait turut dialihkan ke petani. Laba (rugi) yang timbul dari selisih antara nilai tercatat perkebunan plasma yang dialihkan dan nilai kredit investasi yang dialihkan dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. n. Biaya Ditangguhkan Biaya ditangguhkan terdiri dari biaya emisi saham dan biaya administrasi hutang bank jangka panjang. Brought to you by Global Reports - 20 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat yang ditangguhkan dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Sejak tanggal 1 Januari 2000, saldo biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam “Ekuitas”, sesuai dengan keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Perubahan kebijakan akuntansi ini tidak diterapkan secara retroaktif karena untuk melaksanakannya tidak praktis dan tidak material. Biaya administrasi hutang bank jangka panjang yang ditangguhkan merupakan penangguhan biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hutang bank jangka panjang. Akun ini diamortisasi selama masa manfaat pinjaman. o. Biaya Pengembangan Piranti Lunak Biaya pengembangan piranti lunak meliputi semua biaya untuk memodifikasi atau mengganti proses usaha Grup yang ada sebelumnya dengan yang baru sebagai bagian dari implementasi sistem SAP R/3. Biaya pengembangan piranti lunak ini akan dibebankan pada operasi tahun berjalan berdasarkan pemakaian piranti lunak oleh unit usaha Grup, yang diperkirakan memiliki sisa masa manfaat 2 tahun pada tanggal 31 Desember 2000. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui sebagai berikut: • Pendapatan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. • Pendapatan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan di pelabuhan pemuatan. • Pendapatan jasa olah diakui pada saat pemberian jasa. Beban diakui pada saat terjadinya. q. Program Pensiun Grup mempunyai program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat. Penyisihan kewajiban pensiun dilakukan untuk beban karyawan yang harus dibayarkan karena pengunduran diri, cacat dan pensiun. Besarnya biaya pensiun tergantung pada masa kerja, jumlah kompensasi, jasa lalu dan persentase kenaikan gaji karyawan. Program ini mencakup seluruh karyawan tetap dan mewajibkan kontribusi Grup (jumlah sisa kontribusi yang diperlukan untuk pendanaan tersebut, yaitu berkisar antara 1,11% sampai dengan 7,37%) dan kontribusi karyawan (sebesar 1% sampai dengan 4%) dari gaji pokok karyawan. r. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing dan Instrumen Derivatif Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs, dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, nilai tukar yang digunakan untuk satu (1) dolar AS masing-masing adalah Rp 9.595 dan Rp 7.100 yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual Brought to you by Global Reports - 21 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) uang kertas dan/atau nilai tukar transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masingmasing pada tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember 1999. Brought to you by Global Reports - 22 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Laba atau rugi kurs yang timbul dari kontrak swap yang berasal dari selisih antara kurs yang berlaku pada saat penutupan kontrak dengan kurs pada tanggal neraca dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Beban yang terjadi dalam penutupan kontrak tersebut diamortisasi selama masa kontrak. Pada tanggal 10 September 1999, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan revisi atas PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang mengubah tanggal efektif berlakunya standar akuntansi ini menjadi tanggal 1 Januari 2001 yang diterapkan secara prospektif. PSAK No. 55 mengharuskan pengakuan seluruh instrumen derivatif sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan menyajikan transaksi swap sebesar nilai wajarnya. Perlakuan ini serupa dengan metode nilai wajar yang diharuskan dalam PSAK No. 55. s. Segmen Usaha Usaha Grup terutama dalam bidang kelapa sawit. Usaha lainnya terdiri dari pengemasan, produksi papan penyekat serta perkebunan pisang dan teh. t. Taksiran Pajak Penghasilan Efektif 1 Januari 1999, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mewajibkan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak yang timbul dari pemulihan nilai tercatat aktiva dan pelunasan nilai tercatat kewajiban dan pengakuan serta perhitungan nilai aktiva dan kewajiban pajak yang ditangguhkan atas konsekuensi pajak di masa datang dari kejadian-kejadian yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK ini juga mengatur tentang pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikutnya. u. Laba (Rugi) Per Saham Laba usaha per saham dan laba (rugi) bersih per saham utama dihitung dengan membagi laba usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang beredar sepanjang tahun yang bersangkutan. Laba usaha per saham dan laba bersih per saham untuk tahun 1999 telah disesuaikan secara retroaktif sehubungan dengan deklarasi saham bonus pada tahun 2000 (lihat Catatan 20). 3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN Arus kas yang timbul dari akuisisi anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2000 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya (Berlanjut) Brought to you by Global Reports Rp 1999 1.185.850 - Rp 22.585.898.634 16.955.231 5.674.542.636 4.836.117.920 1.055.422.703 - 23 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Pajak pertambahan nilai dibayar di muka - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Piutang hubungan istimewa - jangka panjang Aktiva tetap Aktiva lain-lain Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang bank jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Hutang hubungan istimewa - jangka panjang ( 6.145.614.788 4.396.800.638 ) - ( Rp ( ( ( ( ( ( ( 1.858.636.659 ) 524.648.329 2.309.097.204 136.566.620.031 9.321.551.275 5.012.500.000 ) 4.728.279.974 11.513.105.435 ) 4.122.067.585 ) 3.222.427.842 ) 22.167.171.248 ) 10.098.909.430 ) 1.341.050.000 ) Aktiva bersih yang diakuisisi Penambahan hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan Goodwill Nilai buku investasi pada perusahaan asosiasi Dilaporkan sebelumnya Penyesuaian bersih atas penerapan PSAK No. 46 mengenai pajak penghasilan 1.750.000.000 - 4.948.465.621 Biaya perolehan Dikurangi: Saldo kas anak perusahaan pada saat akuisisi 6.003.145.658 70.000.000 Pembayaran untuk (penerimaan dari) akuisisi anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas pada saat akuisisi 4. Rp 1999 ( 128.283.265.738 4.253.145.658 ( 67.587.200.486 ) 16.876.692.239 - ( 82.451.223.112 ) 1.185.850 ) ( Rp 6.001.959.808 ( Rp 22.585.898.634 ) 22.515.898.634 ) KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2000 Kas Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28c dan 33) PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII Bank Limited-Cook Islands Pihak ketiga Citibank, N.A. PT Bank Credit Lyonnais Indonesia Brought to you by Global Reports 1999 Rp 405.660.895 Rp 386.625.022 36.534.003.878 30.408.730.377 49.904.477.707 - 41.341.997.434 8.123.252.648 100.183.621 - 24 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 25 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 PT Bank Mandiri (Persero) *) PT Bank Central Asia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Rp 1999 4.370.607.875 2.169.172.835 1.286.390.027 Rp 2.392.333.972 1.038.414.171 1.981.395.555 1.274.256.667 1.110.319.768 523.373.434 915.437.370 126.031.785.175 57.442.562.164 Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28d dan 33) Dalam Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII Bank Limited-Cook Islands 12.600.000.000 - 12.450.000.000 4.344.329.290 Dalam Dolar AS BII Bank Limited-Cook Islands PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 8.236.614.221 852.000.000 - 1.500.000.000 - 175.000.000 12.600.000.000 27.557.943.511 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Namura Internusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah *) Rp 139.037.446.070 Rp 85.387.130.697 Merupakan saldo eks PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT Bank Dagang Negara (Persero) yang mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. Suku bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2000 Mata Uang Rupiah Dolar AS Jumlah 12.600.000.000 - 1999 Suku bunga per tahun 9% - Jumlah 18.469.329.290 1.280.087 Suku bunga per tahun 8% - 51% 4% - 13,50% Seperti dijelaskan dalam Catatan 33, terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai realisasi kas yang ditempatkan pada BII Bank Limited-Cook Islands. Brought to you by Global Reports - 26 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 5. INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2000 Deposito berjangka Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 18, 28d dan 33) Dalam Dolar AS BII Bank Limited-Cook Islands Dalam Rupiah BII Bank Limited-Cook Islands Rp 175.000.000 Penyertaan saham sementara PT Smart Virtual Dotkom (VIRTUAL) Jumlah 1999 Rp Rp - - 339.499.388.133 - 2.115.945.205 74.000.000 - 249.000.000 Rp 341.615.333.338 Suku bunga investasi jangka pendek adalah sebagai berikut: 2000 Mata Uang Dolar AS Rupiah Jumlah 1999 Suku bunga per tahun 175.000.000 10,5% Jumlah 47.816.815 2.115.945.205 Suku bunga per tahun 8% 11% - 47% Pada bulan Februari 2001, Perusahaan menjual investasi sahamnya pada VIRTUAL dengan harga Rp 74.000.000. Deposito berjangka pada BII Bank Limited-Cook Islands, yang sebelumnya disajikan sebagai investasi jangka pendek pada tahun 1999 direklasifikasi sebagai aktiva tidak lancar lain-lain pada tahun 2000 (lihat Catatan 11). 6. PIUTANG USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28a) Dalam Dolar AS SOCI Golden Agri International Ltd. Ever Forward Asia Ltd. *) PT Bina Sawit Abadipratama AFP Agri Resources Pte., Ltd. Rp 3.098.977.940 1.829.747.310 1.805.386.205 1.307.102.863 8.041.214.318 Brought to you by Global Reports 1999 Rp 2.141.207.847 11.354.007.743 3.578.101.980 7.083.637.990 24.156.955.560 - 27 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) *) d/h AFP Agri Services (HK) Ltd. (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 28 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Dalam Rupiah PT Sinar Meadow International Indonesia PT Ivo Mas PT Bantanan Ekajaya PT Forestalestari Dwikarya PT Bumipalma Lestaripersada PT Sawit Mas Sejahtera PT Bumi Sawit Permai PT Meganusa Intisawit PT Sumber Indah Perkasa PT Agropanca Modern PT Agrointim Respati IGM Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Rp 4.913.764.249 4.157.795.469 2.302.175.041 - 1999 Rp 910.808.091 4.961.500.446 3.957.660.668 3.797.066.422 1.854.919.816 1.698.680.782 1.549.503.462 1.530.400.611 1.331.531.840 1.155.851.081 2.531.086.964 2.175.503.376 13.904.821.723 24.923.426.595 21.946.036.041 49.080.382.155 37.246.048.699 9.172.975.679 8.107.775.000 5.708.530.969 3.070.400.000 2.758.241.068 - 9.135.379.223 3.476.148.631 1.288.391.932 5.483.340.650 3.195.227.555 2.726.866.825 2.281.812.810 1.105.801.151 68.345.784.225 26.411.155.967 Dalam Poundsterling Tea Marketing Service 1.910.980.806 535.021.951 Dalam Rupiah PT Makro Indonesia PT Intermas Tata Trading PT Tirta Investama Charoen Pokphand Indonesia Tio Hing Tjay PT Alfa Retailindo PT Bintang Sakti PT Contimas Utama Indonesia PT Indotruba Tengah 5.952.670.324 2.536.676.432 2.012.423.268 1.825.140.615 1.439.719.400 1.061.747.820 1.017.900.000 901.147.892 374.574.952 5.207.939.483 1.889.130.307 768.931.865 1.019.782.835 1.081.342.647 1.086.597.122 Pihak ketiga Dalam Dolar AS Mitsubishi Corporation Oriental Well Marubeni Corporation Tea Marketing Service Aikai Freight Services PT Goldcrest International PT Tropical Oil Norseman Gold Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Brought to you by Global Reports - 29 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 30 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 PT Mega Putra Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 1999 Rp Jumlah Rp - Rp 1.107.676.022 27.862.462.814 23.507.090.025 44.984.463.517 35.668.490.306 115.241.228.548 62.614.668.224 137.187.264.589 Rp 111.695.050.379 Seluruh piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari empat bank, yaitu pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen, Nederlandse Financierings Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO), Export - Import Bank of Malaysia Berhad dan PT Bank Dagang Negara (Persero) *) (lihat Catatan 17). Tidak ada penyisihan kerugian piutang ragu-ragu yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang di atas dapat tertagih. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang dan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Mata uang Rupiah Belum Jatuh Tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 30 - 60 hari 60 - 90 hari Di atas 90 hari Rp Jumlah *) 7. 19.611.460.030 Mata uang Dolar AS US$ 28.768.966.911 7.259.882.204 854.351.544 2.394.624.551 Rp 58.889.285.240 Mata uang Poundsterling 6.686.606 GBP 860.881 413.638 US$ 7.961.125 - Rp 95.695 37.945 GBP Rupiah dan Ekuivalen dalam Rupiah Ekuivalen dalam Rupiah 133.640 64.157.985.506 Rp 83.769.445.536 9.628.535.425 4.511.458.418 Rp 38.397.502.336 7.259.882.204 854.351.544 6.906.082.969 78.297.979.349 Rp 137.187.264.589 Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2000 1999 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Barang dalam perjalanan Bahan kimia dan pengemasan Suku cadang dan bahan bakar Lain-lain Rp 103.529.721.091 482.636.450 89.402.071.938 31.721.499.610 18.886.062.171 16.064.199.466 40.657.051.824 Rp 94.674.498.753 676.198.110 74.812.104.949 17.140.150.266 12.025.234.483 8.847.010.442 24.470.459.489 Jumlah Rp 300.743.242.550 Rp 232.645.656.492 Brought to you by Global Reports - 31 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Seluruh persediaan milik Perusahaan dan LEIDONG, anak perusahaan, serta bahan baku dan barang jadi milik KRESNA, anak perusahaan, sejumlah Rp 274.447.951.079 pada tanggal 31 Desember 2000, digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan fidusia sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari The Fuji Bank Ltd., Singapura (pinjaman sindikasi), Nederlandse Financierings Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) dan PT Bank Dagang Negara (Persero) *) (lihat Catatan 17). Tidak ada penyisihan barang usang yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 karena manajemen berpendapat tidak ada kemungkinan kerugian dari penurunan nilai persediaan karena usang. Persediaan bahan baku, pupuk dan suku cadang diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 35.009.881.331 pada tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. *) 8. Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA Akun ini terutama merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, seperti sewa, pembayaran yang dilakukan oleh Grup dalam rangka perolehan minyak kelapa sawit, pupuk serta keperluan usaha Grup lainnya. 9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan berikut: 2000 Perusahaan Nilai Tercatat Metode ekuitas: SOCI Rp 140.318.340.490 GRAHAMAS SUPERAIR 439.621.318 HORTIMART MUTIARA CARAKA KHAZANAH 47.500.000 SEGARA MENARA CEMARA PERSADA 20.000.000 IGM SPFI Metode biaya: Brought to you by Global Reports Akumulasi Bagian atas Laba Biaya Perolehan Selisih Kurs karena Penjabaran (Rugi) Bersih Rp 51.712.000.000 4.500.000.000 520.000.000 171.500.000 57.000.000 ( ( 3.313.135.664 ) 556.558.750 ( ( Rp 47.500.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 25.697.005.064 ) 116.937.432 340.425.940 ) - Laporan Keuangan ) 1.186.864.336 - - 20.000.000 Rp 114.303.345.554 179.574.060 171.500.000 57.000.000 - - 20.000.000 20.000.000 20.000.000 - 8.334.900.000 2.493.200.000 ( ( 8.334.900.000 ) 2.493.200.000 ) - - 68.472.658.750 ( 40.295.604.100 ) 114.303.345.554 142.480.400.204 - 32 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) PT Global Agronusa Indonesia 3.933.000.000 PT Duta Virtual Dotkom 1.000.000 Jumlah Brought to you by Global Reports Rp 72.406.658.750 3.933.000.000 - - 1.000.000 - - Rp 114.303.345.554 Rp 146.414.400.204 ( Rp 40.295.604.100 ) - 33 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 1999 Akumulasi Bagian atas Laba Biaya Perolehan Perusahaan Nilai Tercatat Metode ekuitas: SOCI Rp 53.947.835.977 SUPERAIR 889.088.443 HORTIMART MUTIARA CARAKA KHAZANAH 47.500.000 SEGARA MENARA CEMARA PERSADA 20.000.000 GRAHAMAS IGM SPFI Rp 51.712.000.000 ( 658.125.000 520.000.000 172.500.000 57.000.000 ( 40.790.456.113 ) - 43.026.292.090 215.996.730 172.500.000 57.000.000 - 20.000.000 Rp - 304.003.270 ) - 20.000.000 20.000.000 20.000.000 - 20.000.000 20.000.000 20.000.000 - 2.500.000.000 8.334.900.000 2.493.200.000 ( ( ( 2.500.000.000 ) 8.334.900.000 ) 2.493.200.000 ) - - 66.575.225.000 ( 54.191.595.940 ) 43.026.292.090 55.409.921.150 3.933.000.000 Rp Rp Laporan Keuangan 230.963.443 47.500.000 Metode biaya: PT Global Agronusa Indonesia 3.933.000.000 Jumlah Selisih Kurs karena Penjabaran (Rugi) Bersih 70.508.225.000 ( Rp - 54.191.595.940 ) Rp - 43.026.292.090 Rp 59.342.921.150 Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut: 2000 Rp 1999 SOCI IGM SPFI GRAHAMAS SUPERAIR HORTIMART ( ( ( ( ( 15.093.451.049 14.551.414.186 ) 11.237.134.704 ) 813.135.664 ) 347.900.875 ) 36.422.670 ) ( Rp Jumlah ( Rp 11.892.557.050 ) ( Rp ( ( ( 826.555.851 ) 1.013.837.540 ) 436.647.398 ) 33.340.026 ) 2.310.380.815 ) Persentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut lihat Catatan 2c. GRAHAMAS meningkatkan jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 3 milyar pada tahun 1997 menjadi Rp 9 milyar pada tahun 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan dalam Surat Keputusan No. C-12357.HT.01.04.TH 2000 tanggal 26 Juni 2000. Perusahaan dan TAPIAN, anak perusahaan, telah menambah setoran modal sebesar Rp 2 milyar pada tahun 2000. Penambahan tersebut tidak mengubah persentase pemilikan Perusahaan dan TAPIAN di GRAHAMAS. Pada tanggal 31 Desember 2000, bagian Perusahaan atas rugi bersih SPFI dan IGM sudah melebihi nilai tercatat penyertaannya. Perusahaan mengakui tambahan bagian atas akumulasi rugi bersih kedua perusahaan asosiasi tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan sehubungan dengan adanya jaminan yang diberikan Perusahaan atas sebagian kewajiban IGM dan Perusahaan terikat untuk menyediakan tambahan bantuan keuangan kepada SPFI. Brought to you by Global Reports - 34 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Brought to you by Global Reports - 35 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 10. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2000 Nilai Tercatat: Pemilikan Langsung Hak atas tanah Tanaman belum menghasilkan Tangki Prasarana jalan dan jembatan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan Saldo Awal Rp 54.108.864.657 364.869.943.925 13.556.740.979 25.863.084.260 197.016.830.453 106.710.889.743 284.285.601.100 62.989.189.607 58.115.124.942 Jumlah Aktiva tetap dalam penyelesaian Rp 10.447.081.987 209.593.481.439 33.715.104 3.213.687.383 6.741.682.188 8.773.419.880 14.833.131.317 25.408.913.308 Nilai Buku 31.314.272.466 - 192.026.626.317 - Rp 44.130.125.167 195.797.222.690 13.437.058.124 16.033.258.066 95.520.780.775 71.885.811.563 173.073.117.357 42.785.634.414 36.714.739.960 Rp 33.689.317.169 ( ( 345.527.434 ) 250.154.749 ) 17.635.244 1.373.870.552 2.806.435.900 ) 3.210.860.228 175.021.000 4.333.172.137 2.218.082.021 3.924.504.421 55.437.795.117 27.492.949.150 60.519.605.659 37.661.720.450 28.628.257.356 1.375.268.941 7.238.205.764 Penambahan Rp 9.109.239.490 204.681.622.791 20.900.001 6.681.849.306 66.031.496.254 22.727.849.909 36.027.701.604 21.610.849.709 23.559.436.858 220.216.086.311 200.307.035 1.375.268.941 ( Rp 3.750.313.644 ) Pengurangan Reklasifikasi 22.381.885 144.348.132 1.761.105.656 594.322.896 1.275.828.996 3.318.041.226 869.500.000 35.608.901.556 ) 98.782.854 3.170.358.773 35.608.901.556 13.858.333.927 75.779.105.035 ( 131.465.520 ) 1.158.989.350 Rp 13.200.392.060 211.664.165.004 1.665.968.321.510 - 30.506.803.517 1.441.103.764.446 2.375.044.703 ) 7.238.205.764 Rp 60.460.105.566 462.023.949.434 14.339.347.040 31.533.805.210 290.601.424.422 126.969.307.444 297.177.218.461 81.232.189.537 76.766.417.332 ( - 434.183.198.714 ) Rp 220.416.393.346 Rp 1.445.551.928.164 Saldo Akhir Rp ( 54.108.864.657 364.869.943.925 13.556.740.979 25.863.084.260 197.016.830.453 106.710.889.743 284.285.601.100 62.989.189.607 58.115.124.942 390.450.945.922 7.116.028.791 7.735.513.232 - - ( 7.735.513.232 ) - 64.418.100.718 76.949.965.314 - ( 87.068.091.187 ) 54.299.974.845 761.531.362.066 467.400.911.236 7.116.028.791 3.026.661.728 1.495.376.390 2.356.154.076 25.543.724.113 14.229.531.192 33.889.547.006 15.618.842.941 15.287.085.910 1.188.215.759 320.575.029 985.333.354 19.587.682.510 7.668.620.912 18.313.989.712 9.485.213.099 9.220.960.100 2.415.298 58.717.107 143.546.403 421.149.244 679.467.255 1.853.641.496 111.446.923.356 66.770.590.475 3.158.936.803 842.209.212 289.611.660 - 112.289.132.568 67.060.202.135 3.158.936.803 Jumlah Nilai Tercatat Jumlah Sewa guna usaha Jumlah Akumulasi Penyusutan Rp 649.242.229.498 Rp 400.340.709.101 Rp 3.957.091.988 94.803.604.419 Rp 689.377.748.116 Aktiva tetap dalam penyelesaian Brought to you by Global Reports 15.782.578 488.434.175 852.495.958 769.381.498 ( 2.231.807.211 2.880.304.344 50.088.932.269 Saldo Awal Sewa guna usaha Nilai Buku 1.045.625.846.611 ( 37.745.009.281 49.888.625.234 200.307.035 176.190.397.900 Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Hak atas tanah Tangki Prasarana jalan dan jembatan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan 973.118.989 463.822.084 355.146.897 583.579.623 10.853.539.776 4.837.366.312 11.842.202.246 12.273.832.110 8.679.136.186 1999 Nilai Tercatat: Pemilikan Langsung Hak atas tanah Tanaman belum menghasilkan Tangki Prasarana jalan dan jembatan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan 4.095.841.078 ) 95.310.997.144 ) 748.890.957 2.457.033.567 95.310.997.144 16.371.516.263 7.875.118.727 7.670.998.223 286.555.807 - 4.214.877.487 2.113.089.873 3.339.072.132 45.072.689.516 22.134.208.244 52.253.220.811 24.408.835.323 22.654.404.514 Rp ( Rp ( 36.771.890.292 484.272.130.983 Jumlah Akumulasi Penyusutan 17.128.478.786 1.726.403.175 2.854.780.750 3.756.921.246 4.261.129.610 7.044.176.725 13.200.392.060 176.190.397.900 Sewa guna usaha Rp Saldo Akhir 279.045.112.606 1.221.816.244.511 Jumlah Reklasifikasi 54.299.974.845 Jumlah Nilai Tercatat Pengurangan 1.167.516.269.666 Sewa guna usaha Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Hak atas tanah Tangki Prasarana jalan dan jembatan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan Penambahan - 297.138.454 379.602.543 470.833.337 ( 15.753.462 ) 1.131.820.872 ( 1.131.820.872 ) Rp 1.167.516.269.666 1.221.816.244.511 4.214.877.487 2.113.089.873 3.339.072.132 45.072.689.516 22.134.208.244 52.253.220.811 24.408.835.323 22.654.404.514 176.190.397.900 - - 176.190.397.900 - Rp 1.045.625.846.611 - 36 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Beban bunga yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan dan aktiva tetap dalam penyelesaian masing-masing adalah sebesar Rp 9.766.640.760 dan Rp 24.902.637.228 untuk tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 31 Desember 2000, persentase penyelesaian dari sudut keuangan aktiva tetap dalam penyelesaian untuk perluasan pabrik lebih kurang sebesar 83% dari nilai kontrak dan diperkirakan akan diselesaikan pada bulan Juni 2001. Penyusutan dibebankan sebagai berikut: 2000 1999 Biaya produksi Penjualan Umum dan administrasi Lain-lain Rp 38.620.926.395 453.769.395 10.792.624.311 221.612.168 Rp 29.241.243.884 434.811.693 8.992.802.800 185.856.430 Jumlah Rp 50.088.932.269 Rp 38.854.714.807 Hak atas tanah seluas 6.971,46 ha dan bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan Perusahaan serta hak atas tanah dan bangunan PANIGORAN dan LEIDONG, anak perusahaan, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen; hak atas tanah berupa hak guna usaha seluas 2.184 ha dan bangunan Perusahaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari The Sanwa Bank Ltd., Singapura; mesin dan peralatan Perusahaan di pabrik Batu Ampar digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari Export - Import Bank of Malaysia Berhad; mesin dan peralatan serta perabot dan peralatan kantor LEIDONG, anak perusahaan, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Nederlandse Financierings - Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO); hak atas tanah seluas 6.000 ha dan bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor serta kendaraan KRESNA, anak perusahaan, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Dagang Negara (Persero) *); bangunan TAPIAN digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari PT Bank Danpac (lihat Catatan 14 dan 17). Nilai buku hak atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan Grup yang digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebesar Rp 586.526.194.626. Tangki, bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor serta kendaraan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 479.948.112.679 pada tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Grup dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aktiva. Sehubungan dengan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1999 yang dikeluarkan pada tanggal 10 Februari 1999 mengenai industri perkebunan, Perusahaan sebagai perusahaan publik dikecualikan dari pembatasan pengelolaan lahan. Manajemen berkeyakinan bahwa semua lahan perkebunan yang dikelola sebelum periode tersebut telah memiliki perizinan yang memadai dari instansi terkait. Beberapa perizinan dan sertifikat tanah yang diperoleh atau habis masa berlakunya sedang dalam proses penyelesaian dan perpanjangan. Grup memiliki beberapa bidang tanah berupa hak guna usaha yang berjangka waktu lebih dari 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara 2006 sampai 2033 dan manajemen berpendapat bahwa hak tersebut dapat diperpanjang apabila telah jatuh tempo. Brought to you by Global Reports - 37 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) *) Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. Brought to you by Global Reports - 38 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 11. DEPOSITO BERJANGKA - HUBUNGAN ISTIMEWA Pada tanggal 31 Desember 2000, akun ini merupakan deposito berjangka sejumlah Rp 451.541.035.057 (47.060.035 dolar AS) pada BII Bank Limited-Cook Islands, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Deposito berjangka ini ditempatkan sebagai persyaratan yang akan digunakan untuk penyelesaian hutang sub-ordinasi PT Purimas Sasmita dalam jumlah yang setara, yaitu Rp 450.465.000.000 (lihat Catatan 18). Deposito berjangka tersebut telah direklasifikasi dari investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 1999 menjadi aktiva tidak lancar lain-lain pada tanggal 31 Desember 2000 karena adanya ketidakpastian atas realisasinya. Deposito berjangka tesebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2001, namun seperti dijelaskan dalam Catatan 33, terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai realisasi deposito berjangka tersebut dan akan dilakukan penjadwalan ulang perolehan kembali deposito berjangka tersebut (lihat Catatan 28d dan 33). 12. UANG MUKA PROYEK PERKEBUNAN PLASMA - BERSIH Rincian uang muka proyek perkebunan plasma adalah sebagai berikut: 2000 Proyek Perkebunan Plasma dalam Penyelesaian Saldo awal tahun Investasi tanaman dan non tanaman - bersih 5.105.719.555 Kapitalisasi bunga masa pembangunan Hasil konversi Rugi konversi 4.181.787.509 ) Saldo akhir tahun Kredit Investasi Rp 39.416.135.678 ( ( 4.541.757.583 12.072.010.000 ) ( 4.181.787.509 ) Rp Rp 37.268.006.687 5.105.719.555 32.809.815.307 Uang Muka Proyek Perkebunan Plasma - Bersih Rp 12.072.010.000 ) - ( Rp 25.195.996.687 2.148.128.991 4.541.757.583 - Rp 7.613.818.620 1999 Proyek Perkebunan Plasma dalam Penyelesaian Saldo awal tahun Investasi tanaman dan non tanaman - bersih 8.171.836.077 Kapitalisasi bunga masa pembangunan Hasil konversi Rugi konversi 23.576.752.895 ) Saldo akhir tahun Kredit Investasi Rp 58.789.806.733 ( ( 6.595.453.763 10.564.208.000 ) ( 23.576.752.895 ) Rp 39.416.135.678 Rp 47.832.214.687 8.171.836.077 Uang Muka Proyek Perkebunan Plasma - Bersih Rp 10.564.208.000 ) - ( Rp 37.268.006.687 10.957.592.046 6.595.453.763 - Rp 2.148.128.991 Grup mempunyai komitmen atas proyek perkebunan plasma seperti dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan 31d. 13. AKTIVA TIDAK LANCAR LAIN-LAIN Rincian aktiva tidak lancar lain-lain adalah sebagai berikut: 2000 Brought to you by Global Reports 1999 - 39 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Uang muka pembelian aktiva tetap Uang muka proyek perkebunan KKPA - bersih (Berlanjut) Brought to you by Global Reports Rp 48.242.909.357 19.803.291.183 Rp 9.482.413.294 - 40 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Rp 1999 Piutang karyawan Pembukaan lahan Uang jaminan Investasi tanah Aktiva non-operasi Uang muka penyertaan saham Piutang retensi (lihat Catatan 31h) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 10.941.155.005 9.773.664.261 9.021.446.971 6.237.592.404 2.071.861.430 1.800.000.000 158.752.440 5.748.711.841 3.438.242.918 5.466.741.226 6.057.776.289 2.179.070.698 1.800.000.000 18.386.406.654 290.188.066 Jumlah Rp Rp 108.050.673.051 Rp 52.849.550.986 14. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek terdiri dari: 2000 Pihak ketiga Dalam Dolar AS PT Bank Sakura Swadharma Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), sebelumnya disajikan sebagai pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta The Sanwa Bank Ltd., Singapura Rp 23.987.500.000 1999 Rp 24.850.000.000 13.912.750.000 9.595.000.000 - 10.295.000.000 7.100.000.000 41.180.000.000 50.000.000.000 28.814.511.080 - 126.309.761.080 83.425.000.000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28g) Dalam Dolar AS PT Bank Internasional Indonesia Tbk 150.483.060.259 65.026.674.078 Dalam Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk 57.858.239.405 - 208.341.299.664 65.026.674.078 Dalam Rupiah PT Bank Panin Tbk Citibank, N.A. Jumlah Rp 334.651.060.744 Rp 148.451.674.078 Seluruh fasilitas hutang jangka pendek akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 31 Januari sampai dengan 24 Desember 2001. Brought to you by Global Reports - 41 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Pinjaman dalam dolar AS dibebani suku bunga berkisar antara 9,5% sampai dengan 10% per tahun dan 6,6875% sampai dengan 10,094% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, sedangkan pinjaman dalam Rupiah dibebani suku bunga berkisar antara 17% sampai dengan 20% per tahun untuk tahun 2000. Perjanjian pinjaman dengan PT Bank Sakura Swadharma, ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk mempunyai klausa cross-default dengan fasilitas pinjaman lainnya yang diperoleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman, wanprestasi tersebut dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo, baik dengan maupun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia dijamin dengan jaminan pribadi Alwi Tedjamulya dan Renny Bakri, pemegang saham minoritas LANGGENG, anak perusahaan. Pada tahun 2000, LANGGENG tidak dapat memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian, sehingga BPPN mengambil alih pinjaman tersebut dari PT Bank Danamon Indonesia. Pada tanggal laporan auditor independen, LANGGENG masih dalam proses negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut, sehingga bunga terhutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2000 belum dapat diketahui. Dalam perhitungan bunga, LANGGENG menggunakan tingkat bunga terakhir sebelum diambil alih oleh BPPN. Pinjaman dari ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Supra Veritas dan PT Sinar Mas Tunggal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 17 April 2000, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta dengan batas jatuh tempo 6 bulan dari tanggal penandatanganan perjanjian dan secara otomatis akan diperpanjang setiap setengah tahun, kecuali perusahaan atau bank mengakhiri fasilitas tersebut dengan memberikan pemberitahuan tertulis sebelumnya. Pada tanggal 15 Maret 2001, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut sejumlah 1 juta dolar AS. Pinjaman dari The Sanwa Bank Ltd., Singapura, dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan Perusahaan. Hutang kepada The Sanwa Bank Ltd., Singapura, yang sebelumnya disajikan sebagai hutang bank jangka pendek pada tahun 1999 direklasifikasi sebagai hutang bank jangka panjang pada tahun 2000 (lihat Catatan 17). Pinjaman dari PT Bank Panin Tbk dijamin dengan 29.700.000 saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Purimas Sasmita, pemegang saham utama Perusahaan. Pinjaman dari Citibank, N.A. merupakan fasilitas cerukan untuk periode 12 bulan setelah penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 31 Juli 2000 dan 31 Agustus 2000, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman tetap berulang dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk masing-masing sebesar Rp 57.858.239.405 dan US$ 15.683.487,26 yang diperpanjang setiap bulan. Brought to you by Global Reports - 42 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 15. HUTANG USAHA Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian produk kelapa sawit, pupuk dan peralatan perkebunan lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 2000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28b) Dalam Dolar AS Asia Food & Properties Ltd. Rp Dalam Rupiah PT Djuanda Sawit Lestari PT Ivo Mas Tunggal PT Buana Wiralestari PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Bumipalma Lestaripersada PT Sawit Mas Sejahtera PT Ramajaya Pramukti PT Ivomas Tunggal Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bahtera Turangga Unggul KUD Dwi Mulya KUD Sumber Jaya PT Surya Raya Lestari KUD Rukun Makmur PT Graha Persada Pasifik KUD Harapan Jaya PT Perkebunan Lembah Bakti KUD Karya Makmur KUD Perintis Muda KUD Kurnia Citra PT Kawiputra Jaya PT Mestika Kurnia Utama PT Kalimantan Sanggar Perkasa PT Sabda Dwi Putra Kalimantan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Brought to you by Global Reports Rp Rp - 9.792.982.606 8.940.984.547 8.773.942.635 4.946.987.118 3.103.047.718 2.068.807.768 1.454.283.655 96.597.001 2.629.222.471 8.485.076.024 13.684.067.099 573.995.677 1.272.204.873 2.381.609.244 1.361.764.040 55.224.553.556 28.006.330.184 4.314.864.628 1.727.523.215 1.620.040.455 1.597.500.000 1.409.194.219 1.148.814.068 1.137.014.935 1.115.003.966 1.100.628.564 1.069.607.727 1.006.342.454 629.398.463 181.439.876 81.470.857 - Dalam Dolar AS Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah 13.665.311.264 1999 1.489.741.582 762.511.669 843.035.874 1.059.513.196 706.044.306 936.068.933 457.791.200 1.286.851.744 1.204.015.428 1.828.955.821 1.917.766.266 39.455.689.173 27.529.640.341 118.090.463 676.663.084 57.712.623.063 40.698.599.444 112.937.176.619 Rp 68.704.929.628 - 43 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Brought to you by Global Reports - 44 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 16. HUTANG PAJAK DAN AKTIVA SERTA KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN Hutang pajak terdiri dari: 2000 Taksiran hutang Pajak Penghasilan Anak Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Rp 1999 1.053.763.068 Rp 5.195.864.257 4.770.868.652 2.460.417.710 3.863.297.525 15.812.143 Jumlah Rp 14.787.443.017 2.951.042.272 3.814.386.567 998.426.067 1.915.761.643 8.841.510.082 489.737.835 17.360.023.355 Rp 33.798.307.483 Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut: 2000 Laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba) sebelum taksiran beban pajak dari anak perusahaan Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran beban pajak ( Rp ( ( Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan ( Brought to you by Global Reports Rp ( 139.586.869.860 11.892.557.050 19.344.400.553 ( ( 2.310.380.815 1.467.209.556 21.680.370.045 ) ( 1.071.928.844 26.346.596.228 ) ( 7.164.150.795 ) 4.357.368.678 ) ( 5.498.920.514 ) 398.580.279.333 ) 22.259.685.569 )( 104.354.792.694 126.614.478.263 22.259.685.569 ( Rp 242.147.773.588 102.560.903.728 ) 404.851.427.057 ) Koreksi atas rugi fiskal yang dapat dikompensasi sesuai dengan SKPLB PPh No. 00113/406/98/054/99 tanggal 30 Desember 1999 Taksiran akumulasi rugi fiskal 539.490.450.954 ) 134.639.023.897 Ditambah (dikurangi): Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Beban yang tidak dapat dikurangkan Perbedaan waktu, terutama karena selisih penyusutan fiskal dengan komersial Rekonsiliasi pencatatan sewa guna usaha dari metode finansial ke metode operasional Penghasilan bunga dan sewa yang pajaknya bersifat final Rugi fiskal yang dapat dikompensasi 1999 398.580.279.333 ) (Rp ) 22.259.685.569 ) - 45 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Tidak ada taksiran pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan untuk tahun 2000 dan 1999 karena Perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal. Taksiran Pajak Penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang pajak (tagihan Pajak Penghasilan) Grup adalah sebagai berikut: 2000 Taksiran Pajak Penghasilan tahun berjalan dari Anak Perusahaan Rp 4.220.190.700 1999 Rp 26.332.820.140 Pembayaran pajak di muka Perusahaan Fiskal luar negeri Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Anak Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 158.500.000 2.982.401.950 8.238.155.517 11.924.871.268 4.749.054.435 11.637.283.925 2.324.644.371 1.371.059.365 2.454.724.712 24.199.841.459 423.980.776 90.670.745 21.544.441.041 Jumlah pembayaran pajak di muka 51.329.554.271 40.770.075.293 Taksiran tagihan Pajak Penghasilan - bersih 47.109.363.571 14.437.255.153 Taksiran tagihan Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan tertentu 23.303.928.735 24.859.197.904 18.710.982.731 10.513.715.439 Jumlah taksiran tagihan Pajak Penghasilan 48.163.126.639 29.224.698.170 Taksiran hutang Pajak Penghasilan Anak Perusahaan lainnya Rp 1.053.763.068 Rp 14.787.443.017 Taksiran tagihan Pajak Penghasilan merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan dengan rincian sebagai berikut: 2000 Tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan Tahun-tahun sebelumnya Jumlah 1999 Rp 23.303.928.735 24.859.197.904 33.664.917.701 Rp 18.710.982.731 10.513.715.439 13.612.507.369 Rp 81.828.044.340 Rp 42.837.205.539 Taksiran rugi fiskal pada tahun 2000 yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2001 tidak didasarkan pada jumlah yang disebutkan di atas, namun Perusahaan akan melaporkan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan pada bulan Juni 2001 yang didasarkan pada jumlah yang disebutkan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun 1999 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan. Brought to you by Global Reports - 46 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Taksiran beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut: 2000 Taksiran Beban Pajak Tahun Berjalan Anak Perusahaan Rp Tangguhan Perusahaan Anak Perusahaan Taksiran Beban Pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rp 4.220.190.700 1999 Rp 26.332.820.140 12.204.710.827 7.536.593.374 41.343.560.464 6.176.676.885 19.741.304.201 47.520.237.349 23.961.494.901 Rp 73.853.057.489 Pada tahun 1997, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar mengenai pajak penghasilan badan tahun 1992 sebesar Rp 3.566.350.640 dan telah dibayar Perusahaan pada tahun yang sama. Perusahaan mengajukan surat keberatan sehingga pembayaran pajak tersebut dicatat dalam akun “Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan”. Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-009/WPJ.06/KP.0408/2000 tanggal 19 Januari 2000, Kantor Pajak menerima sebagian keberatan Perusahaan sehingga jumlah pajak kurang bayar ditetapkan menjadi Rp 2.219.903.917. Kantor Pajak juga memutuskan bahwa saldo tersisa sebesar Rp 1.346.446.723 akan dikompensasikan dengan denda pajak tahun 1998. Pada tanggal 11 Agustus 2000, Kantor Pajak telah menyetujui pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan tahun 1998 sebesar Rp 8.086.032.943 sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-332/WPJ.06/KP.0408/2000 dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00113/406/98/054/99 tanggal 30 Desember 1999. Berdasarkan SKPLB di atas, penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 1998 telah dikoreksi dari Rp 2.236.007.929 menjadi Rp 29.836.196.468. Koreksi tersebut mengakibatkan rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasikan pada tanggal 31 Desember 1998 sebesar Rp 99.014.289.724. Namun demikian, pada tanggal 20 Maret 2001, Perusahaan menerima Surat Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-203/WPJ.06/BD.03/2001 di mana Kantor Pajak melakukan revisi atas hasil koreksi penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 1998 menjadi Rp 19.037.252.881. Perusahaan juga menerima SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai tahun 1998 sebesar Rp 8.754.420.066 dan surat tagihan pajak mengenai denda pajak penghasilan pasal 25 tahun 2000 dan tahun 1998 sebesar Rp 580.152.540. Atas SKPKB dan STP tersebut telah dikompensasikan oleh Kantor Pajak dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan tahun 1998 seperti yang telah disebutkan di atas dan terdapat kelebihan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp 97.907.060 yang telah diterima Perusahaan sesuai dengan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak No. 005398. Pada tanggal 25 Maret 2000, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Kantor Pajak atas pajak penghasilan tahun 1998. Sebagai hasilnya, pada tanggal 20 April 2001, berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-191/WPJ.06/BD.03/2001, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 26 tahun 1998 sebesar Rp 6.354.752.047. Brought to you by Global Reports - 47 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 19 Maret 2001, Perusahaan menerima SKPLB No. 00113/406/99/054/01 yang mengoreksi taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 1999 seperti yang dilaporkan sebelumnya sebesar Rp 104.354.792.694 menjadi Rp 116.702.516.583. Pada surat yang sama, Kantor Pajak telah menyetujui pengembalian sebagian taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan tahun 1999 sebesar Rp 12.299.995.665 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pajak No. 130-PPh/WPJ.06/KP.0408/2001. Perusahaan juga menerima SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai dan SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai tahun 1999 dengan jumlah bersih kelebihan pembayaran sebesar Rp 550.468.602. Akibat hasil pemeriksaan pajak tahun 1998 dan 1999 tersebut, Perusahaan membebankan Rp 6.926.435.249 sebagai biaya pajak pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000. Pengaruh perbedaan temporer pengakuan pajak yang signifikan adalah sebagai berikut: 2000 Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Kompensasi rugi pajak Sewa guna usaha Biaya ditangguhkan Rp Jumlah 289.959.323 939.208.616 1999 Rp 6.677.905.671 10.245.526 - 1.229.167.939 6.688.151.197 Kewajiban pajak tangguhan Aktiva tetap Merek dagang Biaya ditangguhkan 48.573.809.477 1.539.353.211 - 41.582.440.246 1.530.323.313 254.671.561 Jumlah 50.113.162.688 43.367.435.120 48.883.994.749 ) ( Rp 36.679.283.923 ) Kewajiban pajak tangguhan bersih Konsolidasi Aktiva pajak tangguhan - bersih Anak Perusahaan ( Rp Rp 10.353.987.011 Rp 6.627.659.799 Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak Perusahaan Rp 48.883.994.749 42.534.838.897 Rp 36.679.283.923 31.271.918.310 Jumlah Rp 91.418.833.646 Rp 67.951.202.233 Rugi fiskal yang dapat diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah sebesar jumlah yang dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam jangka waktu sampai lima (5) tahun sejak rugi fiskal terjadi. Brought to you by Global Reports - 48 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan di luar akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan dasar pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena metode atau dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak terutama terdiri dari penyusutan aktiva tetap, transaksi sewa guna usaha serta amortisasi merek dagang dan beban ditangguhkan. Perbedaan dasar pencatatan aktiva tetap, merek dagang dan beban ditangguhkan adalah karena perbedaan periode dan metode penyusutan dan amortisasi untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak dan perbedaan dasar pencatatan transaksi sewa guna usaha karena perbedaan metode pengakuan beban untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak. 17. HUTANG JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang terdiri dari: 2000 Hutang bank Dalam Dolar AS Pihak ketiga Pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen Rp 295.765.875.000 The Chase Manhattan Bank, New York 143.925.000.000 Deutsche Investitions - und Entwicklungsgesellschaft MBH (DEG) 95.950.000.000 The Sumitomo Bank Ltd., Singapura 77.719.500.000 Nederlandse Financierings - Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) 65.246.000.000 The Sanwa Bank Ltd., Singapura 44.904.600.000 PT Bank Credit Lyonnais Indonesia 36.461.000.000 PT Bank Societe Generale Indonesia 27.825.500.000 PT Bank Sanwa Indonesia 19.190.000.000 Export-Import Bank of Malaysia Berhad 17.122.239.120 Dalam Rupiah Pihak ketiga Pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen 113.144.850.000 37.521.976.226 PT Bank Mandiri (Persero) *) PT Bank Danpac 6.500.000.000 Hutang sewa guna usaha Dalam Dolar AS Pihak ketiga PT Orix Indonesia Finance Jumlah *) 1999 Rp 355.000.000.000 170.400.000.000 71.000.000.000 53.960.000.000 39.050.000.000 28.400.000.000 23.430.000.000 - 55.671.976.226 - 10.768.589.301 - 992.045.129.647 796.911.976.226 Merupaka n saldo eks PT Bank Dagang Negara (Persero) yang mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 49 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Rp Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang 835.479.064.120 10.768.589.301 1999 Rp 846.247.653.421 Rp 145.797.476.226 513.730.000.000 513.730.000.000 Rp 283.181.976.226 Pada bulan April 1995, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi jangka menengah sebesar 150 juta dolar AS dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai “arranger” dan agen. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, piutang, aktiva tetap Perusahaan dan aktiva tetap anak perusahaan yaitu PANIGORAN dan LEIDONG. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan pembatasan yang antara lain berhubungan dengan manajemen Perusahaan, rasio keuangan tertentu, pemberian jaminan, investasi pada pihak lain serta pengalihan aktiva. Pinjaman ini dibebani bunga sebesar 1,55% di atas SIBOR per tahun. Pada bulan April 1998, Perusahaan telah melunasi bagian hutang yang telah jatuh tempo sebesar 100 juta dolar AS. Pada tanggal 10 April 2000, perjanjian ini diperbaharui dengan perubahan tingkat suku bunga disertai pembayaran sebagian pokok pinjaman sebesar 5 juta dolar AS yang dilakukan Perusahaan pada tanggal yang sama. Berikutnya, pada tanggal 5 Mei 2000, Perusahaan berhasil merestrukturisasi saldo pinjaman sebesar 45 juta dolar AS menjadi 30.825.000 dolar AS dan Rp 113.144.850.000 yang terhutang dalam beberapa angsuran sampai dengan tahun 2002. Pinjaman dalam mata uang dolar AS dikenakan tingkat suku bunga sebesar 3% di atas SIBOR per tahun untuk saldo pinjaman sampai dengan 10 April 2001, 4% di atas SIBOR per tahun untuk saldo pinjaman sampai dengan 10 April 2002, dan 5% di atas SIBOR untuk saldo pinjaman setelah tanggal 10 April 2002, sedangkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan tingkat suku bunga berkisar antara 15,63158% sampai dengan 16,63333% per tahun untuk tahun 2000. Perjanjian yang diperbaharui ini memuat tambahan persyaratan, antara lain adanya jaminan dari Golden AgriResources Limited (GARL), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, serta keharusan pemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung GARL ke Perusahaan di atas 50% dan keharusan memenuhi tambahan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut dan sebagai tambahan, pada tanggal 10 April 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 3.425.000 dolar AS dan Rp 12.581.707.320 sesuai dengan perjanjian. Meskipun demikian, Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Sampai tanggal laporan auditor independen, Perusahaan sedang dalam proses negosiasi untuk merestrukturisasi hutangnya dengan seluruh anggota sindikasi dan tidak ada surat resmi yang telah dikeluarkan oleh kreditur tersebut. Oleh karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman ini disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. Pada bulan Juli 2000, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari The Chase Manhattan Bank, New York, yang sebelumnya terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal 30 Juni 1997 sampai dengan 31 Desember 2001. Pinjaman ini diperpanjang menjadi terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal 30 Desember 2000 sampai dengan 30 Desember 2002. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 3,8125% sampai dengan 9,25% per tahun dan 2,9063% sampai dengan 6,5% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Hutang ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Purimas Sasmita (PURIMAS), pemegang saham utama Perusahaan, PT Sinar Mas Tunggal, PT Supra Veritas dan Asia Food & Properties Ltd., pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu dan tidak dapat memberikan jaminan dan Brought to you by Global Reports - 50 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) memperoleh pinjaman tanpa pemberitahuan tertulis dari bank, kecuali untuk keperluan usaha Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut dan sebagai tambahan, PURIMAS, pemegang saham utama Perusahaan, mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman dengan The Chase Manhattan Bank, New York. Meskipun demikian, PURIMAS masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Berdasarkan perjanjian, pinjaman Perusahaan mempunyai klausa crossdefault dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh PURIMAS. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, PURIMAS masih dalam proses restrukturisasi pinjaman tersebut (lihat Catatan 34b). Oleh karenanya, pinjaman ini direklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2000. Pada bulan Desember 1998, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft MBH (DEG) untuk membiayai perluasan usaha dengan maksimum kredit sebesar 10 juta dolar AS. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa persyaratan, seperti perlunya persetujuan DEG terlebih dahulu sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar TAPIAN, pemindahtanganan saham TAPIAN kepada pihak lain dan kewajiban mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3,5% di atas LIBOR per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PURIMAS, pemegang saham utama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, TAPIAN tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman, ketidaktaatan atas persyaratan pinjaman dapat menyebabkan kewajiban atas pinjaman tersebut menjadi jatuh tempo dan terhutang. Namun, sampai dengan tanggal laporan auditor independen, TAPIAN belum menerima pemberitahuan tertulis mengenai wanprestasi tersebut dari bank. Sebagaimana yang dicantumkan dalam perjanjian pinjaman, TAPIAN baru dinyatakan efektif wanprestasi apabila dalam 30 hari setelah pemberitahuan tertulis mengenai wanprestasi tersebut diberikan, TAPIAN belum memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, saldo pinjaman ini belum direklasifikasi sebagai kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2000. Pada bulan Maret 2000, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari The Sumitomo Bank Ltd., Singapura, dengan jumlah maksimum kredit sebesar 55 juta dolar AS. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Januari 2003 dan dikenakan bunga sebesar 7,1% per tahun untuk tahun 2000. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2000 adalah US$ 5.200.000. Pada bulan Agustus 2000, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh pinjaman jangka panjang dari The Sumitomo Bank Ltd., Singapura, dengan jumlah maksimum kredit sebesar US$ 2.900.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2003 dan dikenakan bunga sebesar 7,1% per tahun untuk tahun 2000. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2000 adalah US$ 2.900.000. Pada bulan Juli 1996, LEIDONG, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Nederlandse Financierings - Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) dengan maksimum kredit sebesar 21 juta dolar AS yang akan jatuh tempo sampai dengan tahun 2005, untuk membiayai perluasan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit di Pulau Bangka. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor dan jaminan perusahaan dari PT Purimas Sasmita. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan-persyaratan seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu, pembatasan pembagian dividen dan pemberian jaminan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3,25% di atas LIBOR per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2000, LEIDONG tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut dan PT Purimas Sasmita selaku penjamin fasilitas pinjaman LEIDONG mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman dengan The Chase Manhattan Bank, New York, dan Perusahaan selaku sponsor fasilitas pinjaman LEIDONG tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai “arranger” dan agen dan Brought to you by Global Reports - 51 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) dengan The Chase Manhattan Bank, New York; mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman dengan PT Bank Societe Generale Indonesia dan seluruh fasilitas pinjaman Perusahaan mempunyai klausa cross-default dengan pinjaman lainnya yang dilakukan oleh Perusahaan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman, ketidaktaatan atas persyaratan pinjaman dan wanprestasi dari PT Purimas Sasmita dan Perusahaan atas perjanjian pinjaman apapun dapat menyebabkan seluruh kewajiban jangka panjang menjadi jatuh tempo dan terhutang dan oleh karenanya, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, saldo hutang tersebut telah direklasifikasi dan disajikan dalam neraca sebagai bagian dari kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2000. Pada bulan Mei 2000, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari The Sanwa Bank Ltd., Singapura, yang saldonya pada neraca konsolidasi tahun 1999 disajikan sebagai hutang bank jangka pendek. Pinjaman ini diperpanjang dengan maksimum kredit tetap sebesar 6.400.000 dolar AS dan terhutang dalam angsuran tengah tahunan sejak April 2001 sampai dengan Oktober 2002. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 8,375% sampai dengan 9,75% per tahun untuk tahun 2000. Pinjaman ini dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan Perusahaan seluas 2.184 ha. Pada tanggal 10 April 2001, Perusahaan gagal membayar pokok pinjaman yang jatuh tempo sebesar 520.000 dolar AS (lihat Catatan 34f). Pada tahun 1998, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Societe Generale Indonesia dengan maksimum kredit sebesar 5 juta dolar AS. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan berkisar antara 12% sampai dengan 14% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 dan terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal 15 Desember 1998 sampai dengan 15 Desember 2000. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PURIMAS, pemegang saham utama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman. Meskipun demikian, Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses restrukturisasi pinjaman tersebut (lihat Catatan 34a). Pada bulan Maret 1999, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari PT Bank Sanwa Indonesia. Pinjaman ini diperpanjang dengan maksimum kredit sebesar 4 juta dolar AS dan terhutang dalam angsuran triwulanan sejak Maret 1999 sampai dengan Desember 2001. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 9,08125% sampai dengan 9,76875% per tahun untuk tahun 2000 dan 9,14375% sampai dengan 9,175% per tahun pada tahun 1999. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Supra Veritas dan PT Sinar Mas Tunggal, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada bulan Juli 1999, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Pinjaman ini diperpanjang dengan maksimum kredit sebesar 5,5 juta dolar AS dan terhutang dalam cicilan triwulanan sejak Januari 2000 sampai dengan Oktober 2001. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 10% sampai dengan 10,75% per tahun dan 10% per tahun masingmasing pada tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 1 April 2001, Perusahaan gagal membayar pokok pinjaman yang jatuh tempo sebesar 800.000 dolar AS (lihat Catatan 34e). Fasilitas kredit investasi termasuk bunga masa pembangunan yang diperoleh KRESNA dari PT Bank Dagang Negara (Persero) *), Jambi, digunakan untuk membiayai pengembangan perkebunan kelapa sawit. Pinjaman ini mempunyai maksimum kredit sebesar Rp 96.221.352.000, yang akan jatuh tempo sampai dengan tahun 2003 dan dikenakan bunga sebesar 16% per tahun, terhutang dalam cicilan triwulanan. Pinjaman itu dijamin oleh seluruh piutang, persediaan, aktiva tetap dan jaminan pemegang saham KRESNA. Brought to you by Global Reports - 52 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) *) Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. Brought to you by Global Reports - 53 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Pada bulan Juli 2000, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit berjangka (“term-loan”) dan pinjaman berulang (“revolving loan”) dari PT Bank Danpac dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 750.000.000 dan Rp 5.750.000.000. Pinjaman-pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2002 dan dikenakan bunga sebesar 18% per tahun untuk tahun 2000. Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan sebuah bangunan TAPIAN dan jaminan perusahaan dari PURIMAS, pemegang saham utama Perusahaan. Pada tanggal 19 Agustus 2000, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Export-Import Bank of Malaysia Berhad dengan maksimum kredit sebesar 4 juta dolar AS. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,185% per tahun untuk tahun 2000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tahun 2005 dan dijamin dengan jaminan perusahaan dari Asia Food & Properties Ltd., pihak yang mempunyai hubungan istimewa, piutang, mesin dan peralatan Perusahaan. Perjanjian pinjaman dengan The Sanwa Bank Ltd., Singapura, The Sumitomo Bank Ltd., Singapura dan Export-Import Bank of Malaysia Berhad mempunyai klausa cross-default dengan fasilitas pinjaman lainnya yang diperoleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Berdasarkan perjanjian pinjaman, wanprestasi tersebut dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo dan terhutang, baik dengan maupun tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Sebagai akibatnya, saldo pinjaman tersebut telah direklasifikasi dan disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tahun 2000. Jadwal pembayaran hutang bank jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Jumlah Rp 835.479.064.120 22.021.976.226 29.744.500.000 3.838.000.000 23.028.000.000 28.785.000.000 38.380.000.000 Jumlah 981.276.540.346 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 835.479.064.120 Bagian jangka panjang Rp 145.797.476.226 Perusahaan menandatangani perjanjian sewa guna usaha dalam Dolar AS pada tanggal 18 Agustus 2000, meliputi mesin dan peralatan dan kendaraan dengan masa sewa selama 4 tahun dan berakhir pada tanggal 13 September 2004. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, apabila terjadi kejadian kelalaian dalam suatu perjanjian pinjaman yang dilakukan oleh Perusahaan, baik efektif secara segera ataupun setelah dilakukan pemberitahuan, lessor dapat mengakhiri perjanjian dan selanjutnya semua jumlah yang wajib dibayar oleh Perusahaan akan segera jatuh tempo dan wajib dibayar, tanpa pemberitahuan atau tagihan kepada Perusahaan dan karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman sewa guna usaha ini disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. Brought to you by Global Reports - 54 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 18. HUTANG SUB-ORDINASI Pada bulan Desember 1997, Perusahaan memperoleh hutang sub-ordinasi dari PURIMAS, pemegang saham utama Perusahaan, sebesar 47 juta dolar AS. Tujuan hutang ini adalah untuk menjaga “debt equity ratio” (DER) Perusahaan agar tidak melebihi 2,5 seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian hutang sindikasi tersebut, hutang sub-ordinasi tidak diperhitungkan sebagai kewajiban, melainkan sebagai bagian dari ekuitas pada saat menghitung DER. Berdasarkan perjanjian hutang sub-ordinasi tersebut, Perusahaan wajib membayar bunga sebesar 8% per tahun dan menempatkan dana sebesar 47 juta dolar AS tersebut ke dalam deposito berjangka pada BII Bank Limited-Cook Islands, dengan tingkat bunga yang sama yaitu sebesar 8% per tahun. Deposito berjangka pada BII Bank Limited ini dibatasi penggunaannya hanya untuk penyelesaian hutang sub-ordinasi dan tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan operasi dan produksi kecuali mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PURIMAS. Biaya bunga masih harus dibayar dari transaksi ini masing-masing adalah sebesar Rp 16.099.450.500 dan Rp 23.747.764.437 pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi. 19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Akun ini merupakan hak minoritas atas ekuitas anak perusahaan berikut: 2000 1999 PRATAMA ALAM IME dan Anak Perusahaan Rp 68.462.032 10.000.000 - Rp 69.317.254 10.000.000 11.806.161.293 Jumlah Rp 78.462.032 Rp 11.885.478.547 20. MODAL SAHAM Pemegang saham dan pemilikannya adalah sebagai berikut: 2000 Pemegang Saham Lembar Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan PT Purimas Sasmita Lain-lain (masingmasing dengan pemilikan di bawah 5%) 151.653.600 51% 145.706.400 49 Jumlah 297.360.000 100% Brought to you by Global Reports Jumlah Rp 151.653.600.000 145.706.400.000 Rp 297.360.000.000 - 55 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 1999 Pemegang Saham Lembar Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan PT Purimas Sasmita Norbax Incorporated Lain-lain (masingmasing dengan pemilikan di bawah 5%) 128.520.000 13.842.100 51,00% 5,49 109.637.900 43,51 Jumlah 252.000.000 100,00% Jumlah Rp 128.520.000.000 13.842.100.000 109.637.900.000 Rp 252.000.000.000 Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) pada tanggal 27 Juni 2000, yang diaktakan dalam akta Notaris Imas Fatimah S.H. No. 41, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (“stock split”) yang mana nilai pecahan saham tersebut akan ditentukan kemudian berdasarkan kondisi harga pasar yang optimum serta memberikan kuasa kepada direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengubahan nilai saham tersebut. Para pemegang saham selanjutnya juga menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan peraturan nomor IX-D.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 tentang perubahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 tahun 1999 tentang bentuk-bentuk tagihan tertentu yang dapat dikompensasikan sebagai setoran saham. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, manajemen Perusahaan belum melaksanakan hasil keputusan RULBPS tersebut. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) pada tanggal 29 Desember 2000, yang diaktakan dalam akta Notaris Linda Herawati S.H. No. 98, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus dengan ketentuan setiap pemegang 100 saham berhak atas 18 saham bonus. Saham bonus yang dibagikan berjumlah 45.360.000 saham. Saham bonus tersebut dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 24 Januari 2001. 21. SALDO LABA - DICADANGKAN Akun ini merupakan penyisihan saldo laba sesuai dengan ketentuan pasal 61 ayat 1 dan 2 UndangUndang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas di mana ditentukan setiap tahun buku Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan umum, dan dilakukan sampai jumlah cadangan umum mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan Perusahaan. Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham tanggal 14 Mei 1999, para pemegang saham menyetujui penyisihan seluruh saldo laba sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1998 (sebelum disajikan kembali) sebesar Rp 53.442.324.750 sebagai cadangan umum Perusahaan. Berkaitan dengan defisiensi modal yang dialami Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000, berdasarkan ketentuan pasal 61 ayat 3 Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tersebut, Perusahaan dapat mempergunakan cadangan tersebut untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain. Brought to you by Global Reports - 56 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 22. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2000 Penjualan Lokal Pihak ketiga Produk kelapa sawit Usaha lainnya Rp 1999 979.754.214.923 33.535.483.007 Rp 1.426.580.646.580 18.219.739.532 1.013.289.697.930 1.444.800.386.112 529.364.637.621 10.453.070.756 739.921.470.359 8.804.678.379 539.817.708.377 748.726.148.738 Jumlah Penjualan Lokal 1.553.107.406.307 2.193.526.534.850 Penjualan Ekspor Pihak ketiga Produk kelapa sawit Usaha lainnya 328.644.636.250 34.858.548.949 256.835.911.229 37.842.991.046 363.503.185.199 294.678.902.275 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28a) Produk kelapa sawit 496.768.279.734 465.931.491.242 Jumlah Penjualan Ekspor 860.271.464.933 760.610.393.517 Rp 2.413.378.871.240 Rp 2.954.136.928.367 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28a) Produk kelapa sawit Usaha lainnya Jumlah Penjualan Jumlah penjualan kepada Golden Agri International Ltd., pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sejumlah Rp 465.214.200.093 pada tahun 2000 dan kepada PT Ivo Mas Tunggal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sejumlah Rp 417.550.079.455 pada tahun 1999 melebihi 10% dari jumlah penjualan. 23. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Bahan baku yang digunakan Upah langsung Biaya pabrikasi Jumlah Biaya Produksi (Berlanjut) Brought to you by Global Reports 2000 1999 Rp 1.764.161.011.773 8.749.868.824 122.635.370.491 Rp 2.052.220.931.097 3.884.615.656 86.664.987.656 1.895.546.251.088 2.142.770.534.409 - 57 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Rp ( Biaya Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Beban Pokok Penjualan 1999 676.198.110 Rp 482.636.450 ) ( 1.895.739.812.748 2.143.185.548.663 94.674.498.753 183.938.515.547 103.529.721.091 ) ( ( Rp 2.070.823.105.957 1.091.212.364 676.198.110 ) 76.988.083.284 359.208.773.346 94.674.498.753 ) Rp 2.484.707.906.540 Grup membeli bahan baku tertentu sebesar 59% dan 51% masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28b). Jumlah pembelian dari PT Ivo Mas Tunggal dan PT Buana Wiralestari, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sejumlah Rp 311.986.358.025 dan Rp 187.082.474.352 pada tahun 2000 dan Rp 525.106.175.462 dan Rp 240.132.179.118 pada tahun 1999 melebihi 10% dari jumlah pembelian bahan baku dan barang jadi. 24. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2000 Beban Penjualan: Ongkos angkut dan pengiriman Iklan dan promosi Pajak ekspor dan beban administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Lain-lain Beban Umum dan Administrasi: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa, pajak dan perizinan Perjalanan dinas Penyusutan Pemeliharaan dan perbaikan Komunikasi Umum dan kantor Biaya riset Jasa keuangan dan pemasaran Amortisasi: Biaya pengembangan piranti lunak Merek dagang Biaya ditangguhkan Biaya emisi saham Brought to you by Global Reports Rp 30.040.251.162 13.342.240.088 12.856.811.953 7.282.764.896 453.769.395 6.521.172.828 1999 Rp 21.534.853.894 5.695.978.397 47.208.048.396 5.098.638.647 434.811.693 10.804.270.422 70.497.010.322 90.776.601.449 117.600.582.565 24.497.219.954 17.910.975.500 10.792.624.311 10.154.432.240 6.453.827.295 4.909.748.541 3.425.413.904 3.323.430.000 86.702.369.681 20.346.084.841 13.028.701.069 8.992.802.800 6.702.538.758 674.107.425 7.083.841.922 4.374.580.071 8.099.520.389 5.907.329.000 763.125.000 25.909.259 - 3.620.384.835 763.125.000 224.127.855 848.911.212 - 58 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 59 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Alokasi ke: Jasa pengelolaan dan komisi Biaya pabrikasi Lain-lain ( Rp ( 1999 122.548.345.607 ) ( Rp 4.309.408.601 ) ( 10.252.933.556 89.159.796.917 Jumlah Rp 159.656.807.239 92.534.111.009 ) 3.671.291.978 ) 868.919.552 66.124.612.423 Rp 156.901.213.872 25. LABA (RUGI) KURS DAN BEBAN SWAP-BERSIH Akun ini terutama merupakan rugi kurs atas hutang jangka panjang, hutang hubungan istimewa dan uang muka pelanggan - hubungan istimewa pada tahun 2000 dan laba kurs atas hutang jangka panjang dan hutang hubungan istimewa serta rugi kurs atas kontrak valuta berjangka pada tahun 1999. 26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN LAINNYA Rincian beban bunga dan keuangan lainnya adalah sebagai berikut: 2000 Beban bunga: Hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Hubungan istimewa PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII Bank Limited-Cook Islands Pihak ketiga Rp Hutang sub-ordinasi Sewa guna usaha dan lainnya Hubungan istimewa Asia Food & Properties Ltd. Golden Agri-Resources Ltd. (GARL) Denda GARL (lihat Catatan 28n) PT Purimas Sasmita Pihak ketiga Kapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan dan aktiva tetap dalam penyelesaian ( Brought to you by Global Reports Rp 29.163.887.059 28.033.992.464 23.280.337.343 8.366.860.106 675.543.281 534.543.814 10.638.592.121 14.119.891.402 11.594.715.446 24.902.637.228 ) 211.705.142.742 2.339.019.605 Rp 57.065.018.913 13.666.308.612 82.753.683.836 35.328.168.007 9.766.640.760 ) ( Beban administrasi bank Jumlah 14.372.873.139 110.879.465.348 1999 214.044.162.347 194.099.460.161 342.514.457 Rp 194.441.974.618 - 60 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 27. DIVIDEN KAS Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 27 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah S.H. No. 40, para pemegang saham memutuskan pembagian dividen kas sebesar Rp 20 per saham dari laba tahun 1999 atau total Rp 5.040.000.000, terhutang kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 21 Juli 2000. 28. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sebagai tambahan atas transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang telah dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang terkait, beberapa transaksi material yang dilakukan Grup dan saldo yang berkaitan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berupa berada di bawah pengendalian bersama baik melalui sebagian kepemilikan yang sama dan/atau memiliki sebagian direksi dan/atau komisaris yang sama dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan) dengan jumlah di atas Rp 1 milyar yang dilaksanakan dalam kisaran harga dan bunga seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut: a. Grup menjual lokal produknya kepada PT Ivo Mas Tunggal, PT Ivo Mas, SOCI, PT Sinar Meadow International Indonesia, IGM, PT Sinar Kencana Inti Perkasa, PT Bantanan Ekajaya dan PT Ramajaya Pramukti; mengekspor produknya kepada AFP Agri Resources Pte., Ltd., Ever Forward Asia Ltd. *), Golden Agri International Ltd. dan Shinning Gold Foodstuffs (Ningbo) Co., Ltd.; serta menerima upah olah dari PT Ivo Mas Tunggal, PT Djuanda Sawit Lestari, IGM, PT Buana Wiralestari dan PT Ramajaya Pramukti. Penjualan bersih kepada perusahaanperusahaan ini adalah sebesar Rp 1.036.585.988.111 dan Rp 1.214.657.639.980 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, yang merupakan 43% pada tahun 2000 dan 41% pada tahun 1999 terhadap jumlah penjualan. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 21.946.036.041 dan Rp 49.080.382.155 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai “Piutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Persentase piutang usaha - hubungan istimewa dari total aktiva konsolidasi adalah 0,56% dan 1,77% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. b. Grup membeli produk kelapa sawit dari PT Ivo Mas Tunggal, PT Ramajaya Pramukti, PT Buana Wiralestari, PT Bumipalma Lestaripersada, PT Bumi Permai Lestari, PT Djuanda Sawit Lestari, IGM, PT Sinar Meadow International Indonesia, PT Sumber Indah Perkasa, PT Sawit Mas Sejahtera dan PT Sinar Kencana Inti Perkasa. Transaksi pembelian dengan perusahaan-perusahaan ini adalah sebesar Rp 966.045.562.556 dan Rp 1.135.440.703.712 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, yang merupakan 59% dan 51% masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 terhadap jumlah pembelian. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 55.224.553.556 dan Rp 28.006.330.184 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, dan disajikan sebagai “Hutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Persentase hutang usaha hubungan istimewa dari total kewajiban konsolidasi adalah 1,41% dan 1,22% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. c. Grup mempunyai kas pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan BII Bank Limited-Cook Islands (lihat Catatan 4 dan 33). *) d/h AFP Agri Services (HK) Ltd. Brought to you by Global Reports - 61 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) d. Grup memiliki deposito berjangka pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan BII Bank LimitedCook Islands (lihat Catatan 4, 5, 11 dan 33). Piutang bunga yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 21.385.847.755 dan Rp 6.576.995.931 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan dalam “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, sedangkan pendapatan bunga adalah sebesar Rp 34.948.445.039 dan Rp 99.751.058.609 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi. e. Pada tahun 1997 dan 1998, Perusahaan dan TAPIAN, anak perusahaan, menandatangani beberapa kontrak valuta berjangka dengan BII Bank Limited - Cook Islands yang telah jatuh tempo pada tahun 1999 untuk TAPIAN dan akan jatuh tempo pada tahun 2002 dan 2003 untuk Perusahaan (lihat Catatan 30 dan 33). f. Perusahaan mempunyai kontrak asuransi dengan PT Asuransi Sinar Mas untuk mengasuransikan persediaan dan aktiva tetap tertentu terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. g. Perusahaan mempunyai hutang bank jangka pendek dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 14). Biaya bunga yang masih harus dibayar yang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp 2.142.806.677 dan Rp 198.464.617 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan dalam “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi. h. Perusahaan menyewakan tangki kepada PT Ivo Mas Tunggal. Dari transaksi ini, Perusahaan membebankan biaya sewa sebesar Rp 344.194.884 dan Rp 738.330.102 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. i. Perusahaan menerima jasa upah olah produk tandan buah segar dan inti sawit milik PT Ivo Mas Tunggal sejumlah Rp 6.199.569.900 pada tahun 2000 (lihat Catatan 28a). Selain itu Perusahaan juga membayar jasa upah olah produk kelapa sawitnya ke pabrik divisi refinery PT Ivo Mas Tunggal di Belawan sejumlah Rp 7.844.398.375 pada tahun 2000. j. Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perjanjian pengelolaan meliputi penyediaan sumber daya manusia, akuntansi dan pajak, komputer (perangkat keras dan lunak), transaksi penjualan dan pembelian dan jasa-jasa lainnya. Pendapatan jasa pengelolaan dan komisi, setelah dikurangi biaya yang berhubungan, adalah sebesar Rp 29.171.934.344 dan Rp 33.594.323.881 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Jumlah ini disajikan dalam “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 16.342.483.741 dan Rp 60.300.675.228 dan merupakan 0,42% dan 2,17% dari total aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. k. Pada tanggal 15 Januari 1997, Perusahaan dan TAPIAN, anak perusahaan, (penyewa) dan PT Royal Oriental Ltd. (pihak yang menyewakan) menandatangani perjanjian sewa kantor di Plaza BII Tower II, Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta. Perjanjian sewa ini mencakup periode 3 tahun sampai dengan tanggal 30 Juni 2000 dan 30 November 2000 yang kemudian diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2003 dan 30 November 2003. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar di muka biaya sewa dan pemeliharaan yang terhutang dalam cicilan setengah tahunan. Biaya sewa dan pemeliharaan masing-masing adalah sebesar Rp 19.198.974.660 dan Rp 19.964.872.125 pada tahun 2000 dan 1999, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Brought to you by Global Reports - 62 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) l. Pada tahun 1998, Perusahaan mendiskontokan piutang dagang yang berasal dari penjualan ekspor kepada Bank Indonesia melalui PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Jumlah piutang dagang tersebut adalah sekitar 23,4 juta dolar AS dengan tingkat bunga diskonto berkisar antara 6,0625% sampai dengan 6,25% per tahun. Fasilitas ini telah berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 23 Februari 2000 sampai dengan tanggal 11 Mei 2000. m. Grup juga mempunyai transaksi-transaksi di luar usaha dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seperti pembayaran uang muka dan biaya antar perusahaan serta pemberian pinjaman. Saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai “Piutang Hubungan Istimewa”, “Hutang Lain-lain - Hubungan Istimewa” dan “Hutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, dengan rincian sebagai berikut: 2000 Piutang hubungan istimewa: SPFI Piutang bunga PT Ivo Mas Tunggal PT Lestari Unggul Jaya PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Buana Wiralestari PT Bumi Permai Lestari PT Sinar Meadow International Indonesia PT Global Agronusa Indonesia PT Djuanda Sawit Lestari PT Ramajaya Pramukti PT Bumipalma Lestaripersada PT Meganusa Intisawit PT Agropanca Modern PT Forestalestari Dwikarya IGM PT Sumber Indah Perkasa PT Sawit Mas Sejahtera PT Bantanan Ekajaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah Rp Rp (Berlanjut) Brought to you by Global Reports 89.966.881.499 Rp 220.685.000.000 Rp 513.498.478.621 7.770.799.112 119.551.092.160 4,31% Rp 5,65% Rp 27.335.000.000 6.576.995.931 25.613.771.208 3.091.897.245 4.977.723.885 10.596.150.756 2.511.197.453 8.260.054.025 852.423.001 3.649.555.260 2.833.241.137 1.032.224.073 1.508.125.719 1.708.046.327 1.471.069.559 7.738.905.822 2.691.571.754 2.451.144.064 4.651.994.941 2,30% % dari total kewajiban konsolidasi Hutang hubungan istimewa: Golden Agri-Resources Ltd. PT Ivo Mas Tunggal Rp 4.082.681.875 % dari total aktiva konsolidasi Hutang lain-lain - hubungan istimewa: Asia Food & Properties Ltd. 36.940.750.000 24.525.811.505 4.892.263.146 3.231.897.245 2.706.285.404 2.524.746.990 2.270.818.252 1.763.073.299 1.501.349.680 1.304.517.270 1.267.259.610 556.244.264 535.390.380 530.164.892 433.148.575 365.408.378 199.535.113 192.576.407 142.959.214 1999 75.414.633.172 3,30% Rp 48.728.367.183 - - 63 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Asia Food & Properties Ltd. PT Ekajaya Grahanusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Rp Jumlah Rp % dari total kewajiban konsolidasi 1.233.513.051 - 1999 Rp 1.432.373.834 523.935.164.618 13,41% 198.800.000.000 1.028.500.000 1.703.997.310 Rp 250.260.864.493 10,94% Hutang pada Asia Food & Properties Ltd. (AFP), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (akibat sebagian sahamnya dimiliki oleh pemegang saham yang sama), dikenakan bunga berkisar antara 9,3466% sampai dengan 11,3466% per tahun dan sebesar 9,21% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, bunga masih harus dibayar yang belum jatuh tempo dari hutang tersebut adalah sebesar Rp 5.688.315.920 dan Rp 6.453.797.547 dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 31 Maret 1999, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan AFP yang menyatakan bahwa fasilitas hutang terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak 30 September 1999 sampai dengan 30 September 2002. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu. Bagian hutang kepada AFP yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun adalah sebesar Rp 95.950.000.000 dan Rp 75.414.633.172 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai “Hutang Lain-lain - Hubungan Istimewa”. Sebagai akibat terdapatnya klausa cross-default yang didefinisikan sebagai “default” dalam perjanjian antara AFP dan The Fuji Bank Ltd., Singapura, seluruh jumlah hutang AFP dan bunga menjadi terhutang oleh Perusahaan setelah Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen (lihat Catatan 17). Oleh karenanya seluruh saldo hutang kepada AFP sebesar Rp 124.735.000.000 telah direklasifikasi sebagai kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2000. Pada tanggal 31 Maret 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban pokok pinjaman yang jatuh tempo sebesar 5 juta dolar AS dan hanya melakukan pembayaran bunga kepada AFP (lihat Catatan 34d). Piutang dari SPFI, perusahaan asosiasi, dikenakan bunga berkisar antara 10% sampai dengan 13% per tahun pada tahun 2000. Pada tanggal 31 Desember 2000, piutang bunga yang timbul dari transaksi tersebut adalah sebesar Rp 3.139.963.750 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi. Pada tahun 2000 dan 1999, Grup memiliki perjanjian dengan Golden Agri-Resources Ltd. (GARL), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (akibat sebagian sahamnya dimiliki oleh pemegang saham yang sama). Pinjaman dalam dolar AS dikenakan bunga berkisar antara 6,5% sampai dengan 16,17% per tahun dan 11% sampai dengan 12% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, pinjaman dalam Yen dibebani bunga sebesar 7,9% per tahun pada tahun 2000 dan pinjaman dalam Rupiah dibebani bunga sebesar 16,5% per tahun dan berkisar antara 13% sampai dengan 21% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Seluruh fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 27 Desember 2002 sampai dengan 1 November 2005. Brought to you by Global Reports - 64 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) n. Pada tanggal 10 Desember 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian pembayaran di muka dengan GARL, di mana Perusahaan setuju untuk menjual dan GARL setuju untuk membeli minyak kelapa sawit dan atau hasil olahan kelapa sawit lainnya dengan nilai sejumlah 75 juta dolar AS. Dalam hal Perusahaan tidak dapat melakukan pengiriman sesuai dengan kontrak, GARL berhak menagih uang muka yang telah diterima Perusahaan beserta denda yang disepakati pada saat pembayaran di muka dilakukan. Realisasi pengiriman minyak kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit tersebut akan dilakukan antara bulan Januari 2001 sampai dengan bulan Desember 2002. Pada bulan Juni 2000, Perusahaan melakukan pengembalian sebagian uang muka penjualan dengan pertimbangan bahwa Perusahaan mungkin tidak dapat mengirim produk sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Denda yang timbul sebesar 886.946 dolar AS (setara dengan Rp 8.366.860.106) dicatat dalam akun “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi. Uang muka pelanggan yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 944.090.015.112 dan Rp 387.228.427.281 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 disajikan dalam akun “Uang Muka Pelanggan - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 1 Maret 2000, Perusahaan menandatangani perjanjian tambahan di mana Perusahaan telah meminta kepada GARL dan GARL telah menyetujui peningkatan jumlah uang muka sebesar 25 juta dolar AS. Pada tanggal 30 November 2000, Perusahaan telah meminta dan mendapat persetujuan dari GARL mengenai perubahan periode penyelesaian uang muka tersebut yang akan dilakukan melalui pengiriman fisik produk kelapa sawit antara triwulan pertama tahun 2002 sampai dengan triwulan ke empat tahun 2004. o. Perusahaan mengadakan perjanjian jasa keuangan dengan AFP. Berdasarkan perjanjian tersebut, AFP menyediakan jasa konsultasi keuangan kepada Perusahaan. Beban jasa keuangan adalah sebesar Rp 3.323.430.000 pada tahun 2000 dan Rp 8.099.520.389 (termasuk jasa pemasaran) pada tahun 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2000, seluruh jasa keuangan untuk tahun 2000 belum dibayar. 29. DANA PENSIUN Pada bulan Agustus 1995, Grup menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti di mana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. Program pensiun ini dikelola oleh empat (4) yayasan dana pensiun yaitu Dana Pensiun SMART Corporation 1, Dana Pensiun SMART Corporation 2, Dana Pensiun SMART Corporation 3 dan Dana Pensiun SMART Corporation 4. Kewajiban pensiun ditentukan dengan menggunakan metode “projected benefit valuation - attained age normal”. Laba rugi yang timbul dari perubahan-perubahan asumsi aktuaria diakui sebagai pendapatan (biaya) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Tabel berikut ini menunjukkan rekonsiliasi antara status pendanaan program pensiun dengan jumlah yang diakui di neraca: 2000 1999 Kewajiban pensiun yang diproyeksikan Nilai wajar aktiva dana pensiun Selisih kurang nilai wajar aktiva dana pensiun atas kewajiban pensiun yang diproyeksikan Laba rugi aktuaria yang belum diakui ( Beban jasa lalu yang belum diamortisasi Laba aktiva yang belum diamortisasi Brought to you by Global Reports Rp 34.816.132.898 26.041.822.614 Rp 21.041.800.229 17.485.889.712 8.774.310.284 3.555.910.517 7.974.622.430 ) 148.783.725 ( 5.207.907.932 ) ( 5.609.555.458 ) 1.598.408.791 2.532.867.827 - 65 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) (Berlanjut) Brought to you by Global Reports - 66 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 2000 Beban pensiun yang masih harus dibayar (dibayar di muka) ( Rp 2.809.811.287 ) 1999 Rp 628.006.611 Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, reksadana dan obligasi. Beban pensiun terdiri dari: 2000 Kontribusi pemberi kerja Beban bunga atas kewajiban Hasil aktiva pensiun Rugi aktiva Amortisasi bersih Rp 3.124.366.515 Rp 1.689.573.372 2.352.311.672 ) ( 790.538.416 3.720.561.342 1.473.012.195 2.288.390.030 ) 2.498.247.337 98.249.625 Rp 3.252.166.631 5.501.680.469 ( Jumlah beban pensiun 1999 Rp Mutasi beban pensiun yang masih harus dibayar (dibayar di muka) adalah sebagai berikut: 2000 1999 Saldo awal beban pensiun yang masih harus dibayar Beban pensiun berkala - bersih Kontribusi Grup ( 628.006.611 Rp 3.252.166.631 6.689.984.529 ) ( Saldo akhir beban pensiun yang masih harus dibayar (dibayar di muka) ( Rp 2.809.811.287 ) Rp Rp 2.868.803.179 5.501.680.469 7.742.477.037 ) 628.006.611 Penilaian aktuaris atas dana pensiun dilakukan setiap tahun masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria KYOEINDO tanggal 19 Februari 2001 dan 28 Maret 2000. Asumsi aktuaria yang digunakan untuk menentukan kewajiban pensiun pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Ekspektasi tingkat pengembangan aktiva dana pensiun jangka panjang Tingkat kenaikan gaji 2000 1999 8% 8% 12% 5% 12% 5% Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan keputusan No. Kep-150/Men/2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan, yang mewajibkan perusahaan untuk membayar uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja yang memenuhi kriteria yang disebutkan dalam keputusan tersebut. Grup mempunyai program pensiun sebagai sarana untuk memenuhi kewajiban tersebut. Brought to you by Global Reports - 67 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) 30. TRANSAKSI DERIVATIF Grup menggunakan instrumen derivatif (swap valuta berjangka) untuk mengantisipasi risiko sehubungan dengan transaksi keuangan yang dilakukan seperti komitmen dan pinjaman dalam mata uang asing. Grup memantau dan mengevaluasi secara terus menerus risiko yang signifikan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mengeliminasi risiko tersebut. Grup melakukan transaksi swap dan derivatif dengan syarat-syarat yang sesuai agar transaksi tersebut dapat dikelompokkan sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan pencatatan akuntansi. Instrumen derivatif tidak digunakan untuk tujuan trading atau spekulatif dan semua instrumen derivatif dimaksudkan untuk mengimbangi pembayaran kewajiban atas transaksi keuangan yang ada. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam menentukan transaksi keuangan yang akan dilindungi nilainya antara lain kondisi pasar, antisipasi perubahan kurs mata uang asing dan tingkat bunga pasar serta syarat-syarat yang ditawarkan oleh pihak penutup transaksi swap. Transaksi swap valuta asing dilakukan untuk melindungi nilai kewajiban dalam mata uang asing terhadap risiko kurs mata uang asing sekaligus meminimalkan pengaruh fluktuasi mata uang asing atas hasil operasi. Aktivitas swap dan derivatif Grup selama tahun 2000 dan 1999 tidak mengakibatkan (dan Grup tidak mengharapkan aktivitas tersebut mengakibatkan) pengaruh material yang merugikan hasil operasi dan arus kas. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan lindung nilai Grup akan efektif dan dapat memperkirakan secara akurat fluktuasi nilai tukar dan tingkat bunga atau dapat meminimalkan rugi selisih kurs atau meningkatnya beban bunga sebagai hasil dari aktivitas derivatif. Berikut ini adalah ringkasan instrumen derivatif yang dilakukan Grup: a. Pada tanggal 1 Juli 1997, Perusahaan menandatangani kontrak “IDR/US Dollar Principal Only Swap” dengan BII Bank Limited-Cook Islands untuk membeli sebesar 75 juta dolar AS dan menjual Rp 183 milyar pada tanggal 3 Juli 2003. Pada tanggal 8 Juli 1997, Perusahaan juga menandatangani kontrak serupa untuk membeli sebesar 75 juta dolar AS dan menjual Rp 183,9 milyar pada tanggal 10 Juli 2002. Kontrak-kontrak tersebut mewajibkan Perusahaan untuk membayar biaya premi tahunan masing-masing sebesar 7,69% dan 8,09% dari nilai kontrak dalam dolar AS. Premi ini dibayar setiap enam bulan sekali. Pada tanggal 12 Desember 2000, Perusahaan melakukan pembayaran lebih awal atas sisa premium sejumlah 27.999.564 dolar AS. Beban swap sejumlah Rp 29.432.713.404 dan Rp 29.352.296.250 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, dan laba kurs sebesar Rp 19.364.632.035 pada tahun 2000 (termasuk penurunan nilai tercatat piutang kontrak valuta berjangka menjadi nilai wajarnya sebesar Rp 289,8 milyar) dan rugi kurs sebesar Rp 92.187.984.917 pada tahun 1999 dan disajikan sebagai bagian “Laba (rugi) Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang bersih sejumlah Rp 839.562.500.000 dan Rp 488.901.134.558 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai “Aktiva Lain-lain - Kontrak Valuta Berjangka - Bersih” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 10 September 1999, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan revisi atas PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang mengubah tanggal efektif berlakunya standar akuntansi ini menjadi tanggal 1 Januari 2001 yang diterapkan secara prospektif. PSAK No. 55 mengharuskan pengakuan seluruh instrumen derivatif sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan menyajikan transaksi swap sebesar nilai wajarnya. Perlakuan ini serupa dengan metode nilai wajar yang diharuskan dalam PSAK No. 55. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 33, terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai realisasi piutang kontrak valuta berjangka dengan BII Bank Limited-Cook Islands. Brought to you by Global Reports - 68 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) b. Pada tanggal 23 September 1998, TAPIAN, anak perusahaan, menandatangani kontrak-kontrak valuta berjangka dengan BII Bank Limited-Cook Islands untuk membeli 1,5 juta dolar AS dan menjual Rp 19,425 milyar pada tanggal 23 Desember 1998 dan untuk membeli 2,5 juta dolar AS dan menjual Rp 33,75 milyar pada tanggal 23 Maret 1999. Amortisasi diskonto kontrak valuta berjangka sejumlah Rp 2.548.342.541 dan laba kurs sejumlah Rp 2.312.500.000 pada tahun 1999 dan disajikan sebagai bagian “Laba (rugi) Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. c. Pada tanggal 3 Oktober 2000, Perusahaan menandatangani kontrak dengan Citibank, N.A. untuk menjual 5 juta dolar AS dan membeli Rp 44,95 milyar pada tanggal 5 April 2001. Pada tanggal 13 Oktober 2000, Perusahaan menandatangani kontrak dengan Citibank, N.A. untuk menjual 5 juta dolar AS dan membeli Rp 45,975 milyar pada tanggal 17 April 2001. Amortisasi premi kontrak valuta berjangka dan rugi kurs sejumlah Rp 6.323.454.301 disajikan sebagai bagian “Laba (rugi) Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000. Saldo hutang bersih disajikan sebagai bagian “Hutang lain-lain - pihak ketiga” pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. d. Pada tanggal 10 November 2000, Perusahaan menandatangani kontrak dengan The Sumitomo Bank Ltd., Singapura, untuk menjual 5 juta dolar AS dan membeli Rp 45,975 milyar pada tanggal 14 Mei 2001. Amortisasi premi kontrak valuta berjangka dan rugi kurs sejumlah Rp 1.465.000.000 disajikan sebagai bagian dari “Laba (rugi) Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000. Saldo hutang bersih disajikan sebagai bagian “Hutang lain-lain - pihak ketiga” pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. Perusahaan dan TAPIAN telah menyelesaikan transaksi kontrak valuta berjangka sebagaimana disebutkan pada butir b, c dan d di atas dengan bank-bank yang terkait pada tahun 1999 dan 2001 dan keuntungan/kerugian yang terjadi telah diterima/dibayar dan dibukukan Perusahaan dan TAPIAN berdasarkan nilai tukar yang terjadi pada tanggal jatuh temponya (lihat Catatan 34h). 31. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI Di samping perjanjian dan ikatan yang telah disebutkan sebelumnya dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi, Grup mempunyai beberapa perjanjian penting dan ikatan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Intermas Tata Trading (ITT) meliputi pemasaran, promosi dan distribusi produk-produk Perusahaan seperti Filma, Kunci Mas, Palmboom dan Menara. Berdasarkan perjanjian tersebut, ITT menyetujui untuk melakukan usaha semaksimal mungkin dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk Perusahaan dan tidak menjual atau mendistribusikan produk yang dapat menyaingi produk Perusahaan di wilayah Indonesia. ITT memperoleh komisi dalam bentuk potongan harga jual. Sejak pertengahan tahun 1998, Perusahaan dan ITT setuju untuk mengubah beberapa ketentuan dan kondisi tertentu dari perjanjian distribusi di atas. Berdasarkan perjanjian yang baru, ITT akan beroperasi berdasarkan jasa logistik (pergudangan dan pengiriman) untuk penjualan Perusahaan kepada pelanggan-pelanggan yang dikatagorikan sebagai outlet-outlet besar (high-traffic outlets/ HTO), pasar swalayan dan perkulakan. Sebagai imbalannya, ITT akan memperoleh komisi sebesar persentase tertentu dari harga jual bersih yang ditagih. b. Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Forestalestari Dwikarya (FORESTA), yang mana Perusahaan setuju untuk membeli dan FORESTA setuju untuk menjual seluruh minyak Brought to you by Global Reports - 69 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) kelapa sawit (CPO) yang akan diproduksi oleh perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya di Pulau Belitung, Sumatera. Brought to you by Global Reports - 70 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Perusahaan juga menjadi penjamin atas fasilitas pinjaman sindikasi sejumlah 40 juta dolar AS yang diperoleh FORESTA, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan The Dai-Ichi Kangyo Bank Ltd., Jepang, sebagai agen, sejak tanggal 31 Januari 1996. Pinjaman tersebut digunakan FORESTA untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit dan modal kerja. c. Pada tanggal 31 Desember 2000, Grup mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok sehubungan dengan pembelian mesin dan pengerjaan bangunan yang akan digunakan untuk perluasan fasilitas usaha Grup. Jumlah komitmen tersebut adalah sekitar Rp 5,4 milyar, 2,7 juta dolar AS dan 0,7 juta ringgit Malaysia. d. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, pemilik perkebunan kelapa sawit (selanjutnya dinyatakan sebagai Inti) diajak untuk membangun areal perkebunan inti rakyat (petani plasma) selain membangun perkebunan milik mereka sendiri. Bentuk bantuan terhadap petani plasma ini dikenal sebagai program “PIR-TRANS”. Pada program “PIR-TRANS” ini, Inti diwajibkan untuk melaksanakan hal-hal berikut, antara lain: - Mengembangkan perkebunan plasma sesuai dengan program dan jadwal yang ditetapkan Departemen Pertanian; - Membantu petani plasma mengenai masalah teknis perkebunan; - Membeli hasil produksi tandan buah segar (TBS) yang diproduksi perkebunan plasma pada tingkat harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia. Program “PIR-TRANS” dibiayai oleh bank milik pemerintah. Fasilitas kredit investasi diberikan pada Inti, yang akan menerima dana melalui beberapa kali penarikan selama masa persiapan dan periode sebelum tanaman menghasilkan. Pada saat proyek perkebunan plasma selesai dan siap dikonversi, kredit investasi tersebut dialihkan kepada petani plasma yang akan mengoperasikan perkebunan plasma dengan pengawasan dari Inti. Pada tahun 1995, Pemerintah Indonesia juga memperkenalkan program “KKPA” yang sejenis dengan program “PIR-TRANS” kecuali untuk hal-hal berikut: - Perjanjian hutang dilakukan antara bank (tidak harus bank milik Pemerintah) dan koperasi (petani plasma); - Inti bertindak selaku operator atau kontraktor untuk membangun perkebunan bagi petani plasma sebagaimana diatur pada perjanjian kerjasama antara Inti dan koperasi (petani plasma). e. Pada tanggal 10 Desember 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian pembayaran di muka dengan Golden Agri-Resources Ltd. (GARL) yang telah mengalami beberapa kali perubahan mengenai jumlah dan tanggal realisasi, di mana Perusahaan setuju untuk menjual dan GARL setuju untuk membeli minyak kelapa sawit dan atau hasil olahan kelapa sawit lainnya dengan nilai sejumlah 100 juta dolar AS (lihat Catatan 28n). f. Pada tanggal 30 Maret 1999, AFP, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, memperoleh fasilitas pinjaman sebesar 45 juta dolar AS dari The Fuji Bank Ltd., Singapura, yang terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal 30 September 1999 sampai dengan 30 September 2002. Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan berstatus sebagai penjamin atas hutang tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2000, saldo pinjaman AFP pada The Fuji Bank Ltd., Singapura adalah 23 juta dolar AS (lihat Catatan 28m dan 34d). Brought to you by Global Reports - 71 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) g. Perusahaan sejak tahun 1993 mengadakan perjanjian jual beli dengan SOCI, perusahaan asosiasi, yang mana Perusahaan setuju untuk menjual sebagian produk kelapa sawitnya (sejumlah Rp 186.353.613.549 dan Rp 97.297.275.804 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999). Perjanjian jual beli ini berlaku selama 15 tahun sampai dengan 14 Juli 2008. Pada tanggal 30 Oktober 1998, Perusahaan menyetujui untuk memberikan potongan harga selama 3 tahun mulai tanggal 1 November 1998 sampai dengan 31 Oktober 2001. Untuk tahun pertama, potongan harga sebesar 3% dari harga beli bersih dan untuk tahun kedua dan ketiga, potongan harga tersebut akan ditinjau kembali sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia. h. Pada tahun 1999, Perusahaan mendiskontokan sebagian piutang dagang yang terjadi pada bulan April dan Mei 1999 dari Courrier Group Ltd., Limpet Design Agents Ltd. dan Norseman Gold Ltd. yang berasal dari penjualan ekspor kepada Bank Indonesia melalui PT Bank Dagang Negara (Persero)*). Jumlah piutang dagang tersebut adalah sekitar 9,8 juta dolar AS dengan tingkat bunga diskonto berkisar antara 8,1875% sampai dengan 8,3125% per tahun. Seluruh piutang tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai tanggal 22 Maret 2001 sampai dengan 20 April 2001. Perjanjian anjak piutang ini juga menyebutkan adanya jaminan berupa saham perusahaanperusahaan terafiliasi yang menutup seluruh risiko atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang pada saat jatuh tempo. PT Bank Dagang Negara (Persero)*) menahan sebagian dana yang akan dikembalikan kepada Perusahaan pada saat jatuh tempo dalam bentuk deposito dolar AS. Deposito tersebut disajikan sebagai “Piutang Lain-lain - pihak ketiga” pada tanggal 31 Desember 2000 dan “Aktiva Lain-lain - Lain-lain” pada tanggal 31 Desember 1999 pada neraca konsolidasi. i. Perusahaan mempunyai kontrak untuk membeli 14.153 ton minyak kelapa sawit (CPO) sejumlah Rp 24.059.686.199 yang terutama dilakukan dengan PT Sinar Kencana Inti Perkasa, PT Ivo Mas Tunggal, PT Sawit Mas Sejahtera, PT Buana Wiralestari dan PT Prakarsa Tani Sejati dan 9.310 ton inti sawit (PK) sejumlah Rp 7.761.918.001 yang terutama dilakukan dengan PT Sinar Dinamika Kapuas, PT Multi Prima Entakai, PT Duta Surya Pratama, PT Harapan Sawit Lestari dan PT Prakarsa Tani Sejati. Kontrak pembelian PK dan CPO dari PT Sinar Kencana Inti Perkasa, PT Ivo Mas Tunggal, PT Sawit Mas Sejahtera, PT Buana Wiralestari dan PT Bumipalma Lestaripersada, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 21.187.667.326 (12.243 ton CPO dan 693 ton PK) atau merupakan 67% terhadap jumlah kontrak. Perusahaan juga mempunyai kontrak untuk menjual refined bleached deodorized olein (RBDO) sejumlah 28.689 ton yang terutama dilakukan dengan Cahyo, PT Sari Mas Permai, Budi Handoyo, PT Bintang Sakti dan Agus sejumlah Rp 66.195.303.232 dengan berbagai tanggal pengiriman pada tahun 2001. j. Perusahaan menjadi penjamin atas hutang sebesar 2.244.164.000 Yen pada The Sumitomo Bank Ltd., Singapura, yang diperoleh PT Nala Vini Eka Beverages, anak perusahaan PT Inter Smart Corporation, anak perusahaan yang dijual pada bulan Desember 1997. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan 2 September 2003. k. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 29 Desember 2000, yang diaktakan dalam akta notaris Linda Herawati S.H. No. 98, para pemegang saham menyetujui transaksi sewa-menyewa dengan PT Ivo Mas Tunggal. Perusahaan menyewakan pabrik pengolahan kelapa sawit dan inti sawit, fasilitas tangki timbun beserta bangunan milik Perusahaan kepada PT Ivo Mas Tunggal. Di samping itu, Perusahaan juga setuju untuk menyewa divisi refinery, termasuk tanah dan bangunan milik PT Ivo Mas Tunggal (lihat Catatan 28i). *) Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999. Brought to you by Global Reports - 72 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) l. Penggabungan usaha IME dan SKU telah disetujui pada tanggal 29 Desember 2000. Saat ini, penggabungan usaha tersebut dalam proses persetujuan akhir dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Setelah penyelesaian penggabungan usaha tersebut, IME akan dibubarkan tanpa likuidasi terlebih dahulu dan operasi, aktiva dan kewajibannya akan dipindahkan ke SKU. 32. INFORMASI SEGMEN Informasi yang berhubungan dengan segmen usaha Grup adalah sebagai berikut: 2000 Informasi Menurut Segmen Usaha Penjualan bersih Laba (rugi) usaha 182.898.958.044 Produk Kelapa Sawit Usaha Lainnya Kantor Pusat Rp 2.334.531.768.528 Rp 78.847.102.712 203.530.178.322 16.872.013.822 Aktiva teridentifikasi 1.898.008.775.778 154.468.549.425 Informasi Menurut Segmen Usaha Produk Kelapa Sawit Usaha Lainnya Konsolidasi Rp Rp 2.413.378.871.240 ( 37.503.234.100 1.867.382.737.455 ) 3.919.860.062.658 1999 Penjualan bersih Laba (rugi) usaha 312.527.807.955 Aktiva teridentifikasi Rp 2.889.269.519.410 341.166.900.951 1.324.128.493.969 Kantor Pusat Rp 64.867.408.957 ( 8.325.323.658 154.990.321.748 Konsolidasi Rp 1.294.172.658.510 )( Rp 2.954.136.928.367 20.313.769.338 ) 2.773.291.474.227 Perusahaan menyajikan informasi segmen usaha Grup berdasarkan produk atau jasa yang terkait dan tidak ada transaksi penjualan antar segmen. 33. KONDISI EKONOMI Sejak pertengahan tahun 1997 sampai pada pertengahan tahun 1999, Indonesia dan regional Asia Pasifik mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut, mengakibatkan kelangkaan likuiditas dan ketidakstabilan nilai tukar dan tingkat bunga. Kondisi ekonomi ini juga ditandai dengan adanya penurunan harga-harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, pengetatan pemberian kredit, kenaikan harga barang dan jasa dan penurunan kegiatan ekonomi. Sejak pertengahan tahun 1999, kurs tukar Rupiah terhadap dolar AS menurun, penurunan tingkat bunga Surat Berharga Bank Indonesia dan tingkat inflasi. Kecenderungan positif yang telah dicapai tersebut bertahan selama tahun 2000. Namun demikian, kurs tukar Rupiah tetap berfluktuasi terhadap mata uang asing (khususnya dolar AS), dan kondisi ekonomi Indonesia akan terus dipengaruhi oleh ketidakpastian situasi sosial dan politik, rekapitalisasi industri perbankan yang sedang berlangsung dan restrukturisasi kredit macet. Kegiatan usaha Grup telah terpengaruh dan akan terus terpengaruh di masa yang akan datang, oleh dampak memburuknya kondisi ekonomi. Tidak ada kepastian bagaimana perkembangan ekonomi dan non ekonomi Indonesia di masa yang akan datang akan mempengaruhi kegiatan usaha dan hasil usaha Grup. Akibatnya, terdapat ketidakpastian signifikan yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Grup di masa yang akan datang. Harga produk kelapa sawit seperti minyak goreng dan minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK), minyak inti sawit (PKO) yang ditentukan berdasarkan atau dipengaruhi oleh harga global, mengalami fluktuasi yang tinggi. Selama semester pertama tahun 1999 sampai dengan tanggal laporan auditor independen, harga CPO di pasar global menunjukkan kecenderungan menurun. Penurunan harga CPO Brought to you by Global Reports - 73 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) di pasar internasional disebabkan oleh kelebihan pasokan pada pasar internasional utama. Demikian pula ketidakstabilan nilai tukar mempengaruhi beban pendanaan Grup, dan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya, terutama karena sebagian besar pinjaman Grup dalam mata uang dolar AS. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 17 dan 34 atas laporan keuangan konsolidasi, sejak akhir tahun 2000 sampai tanggal laporan auditor independen, Grup mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman, meskipun demikian Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Kejadian tersebut dapat mengakibatkan pihak bank mempunyai hak untuk menghentikan komitmennya dan/atau menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga menjadi jatuh tempo dengan atau tanpa pemberitahuan tertulis. Karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman ini telah diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. Selanjutnya, Grup melaporkan kewajiban lancarnya telah melebihi aktiva lancarnya sebesar Rp 1.091.220.670.676 pada tanggal 31 Desember 2000, rugi bersih Rp 550.925.509.341 pada tahun 2000 serta defisiensi modal dan defisit masing-masing sebesar Rp 12.402.846.496 dan Rp 410.909.855.617 pada tanggal 31 Desember 2000 yang terutama disebabkan karena turunnya laba usaha dan meningkatnya rugi kurs atas kewajiban dalam mata uang asing serta beban bunga dan keuangan lainnya; meskipun Grup masih melaporkan laba kotor dan laba usaha pada tahun 2000 dan 1999. Oleh karena itu, terdapat ketidakpastian signifikan yang mungkin mempengaruhi operasi Grup di masa yang akan datang, tentang apakah Grup akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban pada saat jatuh temponya. Hasil akhir dari hal-hal tersebut tidak dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul akibat ketidakpastian tersebut. Penyelesaian kondisi ekonomi saat ini tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap ilkuiditas dan pendapatan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham. Pada tanggal 31 Desember 2000, Grup mempunyai penempatan dan piutang yang signifikan pada BII Bank Limited-Cook Islands, sebuah bank offshore yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 4, 11, 28d dan 30a) berupa deposito berjangka, kas dan setara kas, piutang bunga dan kontrak valuta berjangka sejumlah Rp 1.342.889.331.408 atau 34,26% dari jumlah aktiva konsolidasi. Penempatan ini termasuk deposito berjangka sejumlah Rp 451.541.035.057 (47.060.035 dolar AS) yang penggunaannya dibatasi oleh hutang sub-ordinasi dari PT Purimas Sasmita, pemegang saham utama, dengan jumlah yang setara. Sampai tanggal laporan auditor independen, realisasi aktiva ini belum pasti dan belum ada bukti yang memadai untuk mendukung realisasi tersebut. Manajemen Perusahaan telah melakukan tindakan-tindakan untuk mencari alternatif penyelesaian dengan bank yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Belum ada cadangan penyisihan atas kerugian apabila terjadi kegagalan atas realisasi aktiva ini dalam laporan keuangan konsolidasi terlampir. Sebagai tambahan, manajemen Perusahaan telah menugaskan pihak independen untuk menelaah penempatan dan piutang tersebut pada tahun 2000, apakah penempatan dan piutang tersebut sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, dan mempengaruhi Perusahaan. Terdapat ketidakpastian mengenai hasil penelaahan tersebut dan pengaruhnya terhadap penempatan dan piutang tersebut serta klasifikasinya pada laporan keuangan konsolidasi. Dalam memberikan respon terhadap memburuknya kondisi ekonomi yang berkelanjutan tersebut, selama tahun 1997 sampai dengan awal tahun 2001, Grup telah berhasil melakukan penjadwalan ulang pembayaran pinjaman kepada kreditur tertentu, memperoleh fasilitas pembiayaan baru untuk penjualan ekspor, mengimpor pupuk secara langsung dari pemasok, mengatur tingkat persediaan dan saldo bank dengan lebih efisien, melakukan penghematan atas biaya operasi yang utama dan AFP, induk Perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura telah mengumumkan usulan dilakukannya kerjasama strategis dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (lihat Catatan 34g). Brought to you by Global Reports - 74 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Selanjutnya, Grup merencanakan untuk meningkatkan penjualan ekspor dan lokal untuk produk-produk bermerek, pengurangan investasi tanaman dari budget yang telah ditetapkan tanpa mengurangi pemakaian pupuk untuk tanaman belum menghasilkan dan memperbaiki efisiensi kerja secara terus menerus. Brought to you by Global Reports - 75 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 31 Desember 2000, aktiva dan kewajiban Grup dalam mata uang asing yang signifikan adalah sebagai berikut: Kesetaraan Rupiah Mata Uang Asal GBP AU$ Sin $ ¥ US$ Rp Aktiva Kas 2.799 1.692 Piutang dagang dan piutang lain-lain 10.667.261 104.263.348.320 515 133.640 - - - 5.024.785 48.264.683.353 61.728.992.224 - Piutang hubungan istimewa - - - - 6.433.454 Kontrak valuta berjangka - bersih - - - - 87.500.000 839.562.500.000 Deposito berjangka - - - - 47.060.035 451.541.035.057 136.439 1.692 515 - 156.685.535 1.505.360.558.954 Hutang bank jangka pendek - - - - 20.633.487 197.978.310.259 Hutang usaha dan hutang lain-lain (termasuk hutang kontrak valuta berjangka sebesar 15 juta dolar AS) - - - - 43.128.389 413.816.896.709 Hutang hubungan istimewa - - - 8.586.000 53.571.072 514.731.991.672 Biaya masih harus dibayar - - - 1.325.917 5.628.268 54.114.043.625 Jumlah Aktiva Kewajiban Uang muka pelanggan hubungan istimewa 944.090.015.112 - - - - 98.393.957 Hutang jangka panjang 834.878.303.421 - - - - 87.011.809 Hutang sub-ordinasi Jumlah Kewajiban Kewajiban (aktiva) bersih ( - - - - 47.000.000 450.965.000.000 - - - 9.911.917 355.366.982 3.410.574.560.798 515 ) 9.911.917 198.681.447 1.905.214.001.844 136.439 ) ( 1.692 ) ( Nilai tukar uang kertas dan/atau transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia sebesar Rp 9.595 per 1 dolar AS, Rp 83,573 per 1 Yen, Rp 14.299,45 per 1 Poundsterling, Rp 5.539,05 per 1 Sin$ dan Rp 5.318,53 per AU$ 1 pada tanggal 31 Desember 2000 dan Rp 11.058 per 1 dolar AS, Rp 92,173 per 1 Yen, Rp 15.764,86 per 1 Poundsterling, Rp 6.114,47 per 1 Sin$ dan Rp 5.654,52 per AU$ 1 pada tanggal 31 Mei 2001. Apabila nilai tukar tersebut di atas pada tanggal 31 Mei 2001 digunakan, proforma rugi kurs yang timbul dari kewajiban bersih Grup di atas akan meningkat sekitar Rp 418,6 milyar (tanpa memperhitungkan potensi laba/rugi kontrak valuta berjangka yang harus disajikan sebesar nilai wajarnya). 34. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 9 Februari 2001, Perusahaan mengajukan usulan penjadwalan ulang kepada PT Bank Societe Generale Indonesia untuk menjadwal ulang sisa pinjaman sejumlah 2,9 juta dolar AS, yang pada tanggal 31 Desember 2000 telah gagal dibayar pokok pinjamannya (lihat Catatan 17), menjadi pinjaman jangka menengah sampai dengan tahun 2003. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan belum mendapatkan jawaban dari pihak bank dan proses negosiasi masih terus berlangsung. Brought to you by Global Reports - 76 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) b. Pada tanggal 26 Februari 2001, PURIMAS mengajukan permohonan kepada The Chase Manhattan Bank untuk menjadwal ulang pokok hutang sejumlah 7 juta dolar AS yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2000 (lihat Catatan 17) dan angsuran berikutnya sejumlah 7 juta dolar AS pada tanggal 30 Juni 2001 diubah menjadi sejumlah 2 juta dolar AS akan dibayar pada tanggal 30 April 2001, angsuran berikutnya 2 juta dolar AS pada tanggal 30 Juni 2001 dan sisanya sejumlah 10 juta dolar AS pada tanggal 31 Oktober 2001. Pada tanggal 5 Maret 2001, PURIMAS menerima pemberitahuan tertulis mengenai wanprestasi tersebut dari bank sehubungan dengan surat permintaan PURIMAS untuk menjadwal ulang pinjamannya tersebut. Bank menyetujui untuk menerima usulan PURIMAS mengenai perubahan jadwal pembayaran tersebut dengan syarat kenaikan tingkat suku bunga sampai dengan tanggal 31 Oktober 2001 (berlaku surut sampai dengan kegagalan pembayaran terakhir) dan pinjaman bank kepada PURIMAS dan bank kepada Perusahaan masih memiliki status cross-default. Pada tanggal 30 April 2001, PURIMAS belum membayar kewajiban yang telah direstrukturisasi sebesar 2 juta dolar AS seperti disebutkan di atas, dan hanya melakukan pembayaran bunga pinjaman. c. Pada tanggal 29 November 2000, Perusahaan telah menyampaikan pernyataan pendaftaran penggabungan usaha kepada ketua BAPEPAM melalui surat No. 048/SMART-IR/XI/2000 dalam rangka rencana penggabungan usaha IGM, perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan, ke dalam Perusahaan. Rencana penggabungan usaha tersebut telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui surat No. S-3751/PM/2000 pada bulan Desember 2000. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) pada tanggal 29 Desember 2000, yang diaktakan dalam akta Notaris Linda Herawati S.H. No. 98, para pemegang saham telah menyetujui rencana penggabungan usaha tersebut dan memberikan kuasa kepada direksi Perusahaan untuk melaksanakan penggabungan usaha tersebut. Namun apabila tidak diperoleh persetujuan dari kreditur IGM dalam jangka waktu 3 bulan sejak RULBPS tersebut, maka Perusahaan akan melunasi hutang IGM tersebut. Pada tanggal 6 April 2001, melalui suratnya No. 084-086/SMART-IR/IV/2001 yang ditujukan kepada ketua BAPEPAM, Direktur Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, Perusahaan membatalkan rencana penggabungan usaha tersebut karena sampai tanggal tersebut belum diperoleh persetujuan dari kreditur IGM dan kondisi keuangan Perusahaan tidak memungkinkan untuk melunasi hutang IGM. d. Pada tanggal 31 Maret 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 5 juta dolar AS dan hanya melakukan pembayaran bunga sesuai perjanjian pinjaman dengan AFP, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Wanprestasi ini mengakibatkan AFP juga gagal melakukan pembayaran pinjaman yang jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2001 kepada The Fuji Bank Ltd., Singapura (lihat Catatan 28m), sehingga Perusahaan sebagai penjamin atas hutang AFP tersebut memiliki kewajiban yang mengikat (Catatan 31f). e. Pada tanggal 1 April 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 800.000 dolar AS sesuai perjanjian pinjaman dengan PT Bank Credit Lyonnais Indonesia dan hanya melakukan pembayaran bunga (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman, kegagalan pembayaran tersebut dapat mengakibatkan pihak bank, dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perusahaan, menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo. Brought to you by Global Reports - 77 - PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999 (Dalam Rupiah) f. Pada tanggal 10 April 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 520.000 dolar AS sesuai perjanjian pinjaman dengan The Sanwa Bank Ltd., Singapura dan hanya melakukan pembayaran bunga (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman, kegagalan pembayaran tersebut dapat mengakibatkan pihak bank mempunyai hak untuk menghentikan komitmennya dan/atau menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga menjadi jatuh tempo dengan pemberitahuan tertulis. g. Pada tanggal 10 Mei 2001, AFP, perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek Singapura, induk perusahaan GARL, mengumumkan usulan dilakukannya kerjasama strategis dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood), perusahaan publik. Sebagai bagian dari perjanjian jual beli bersyarat yang ditandatangani dengan Indofood, AFP akan menjual 30% kepemilikannya atas GARL kepada Witty East Holdings Limited (Witty East), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Indofood, tergantung pada pemenuhan kondisi tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian tersebut. h. Pada tanggal 12 Februari 2001 dan 14 Mei 2001, Perusahaan telah menyelesaikan seluruh perjanjian kontrak valuta berjangka sejumlah 15 juta dolar AS dengan Citibank, N.A., Jakarta dan The Sumitomo Bank Ltd., Singapura, dengan melakukan pembayaran rugi selisih kurs sejumlah Rp 15.091.597.779. 35. REKLASIFIKASI AKUN Piutang dan hutang non-usaha hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 1999 yang saldonya masing-masing sebesar Rp 88.678.078.333 dan Rp 2.133.997.310 telah direklasifikasi dari aktiva dan kewajiban lancar menjadi aktiva dan kewajiban tidak lancar sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Brought to you by Global Reports