PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk

advertisement
PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk
Dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Mata Uang Indonesia)
Brought to you by Global Reports
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 35504S
Pemegang Saham dan Direksi
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Anak
Perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan
ekuitas (defisiensi modal) konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung
jawab kami terletak pada pelaporan atas laporan keuangan konsolidasi tahun 2000 dan pernyataan
pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tahun 1999 berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit
laporan keuangan beberapa anak perusahaan tertentu, yang jumlah aktivanya merupakan 7,79% dan
6,12% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, dan jumlah pendapatannya merupakan
1,95% dan 1,40% masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, terhadap jumlah konsolidasi. Kami juga tidak
mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi tertentu, yang penyertaannya disajikan dalam
laporan keuangan konsolidasi terlampir dengan menggunakan metode pemilikan (equity method). Nilai
investasi pada perusahaan asosiasi tersebut adalah sebesar 0,04% dan 0,03% dari jumlah aktiva konsolidasi
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi
tersebut adalah sebesar Rp 15.712.450.725 dan Rp 1.450.484.938 masing-masing pada tahun 2000 dan
1999. Laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pelaporan serta
pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan-perusahaan tersebut,
semata-mata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk melaporkan laporan
keuangan konsolidasi tahun 2000 dan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tahun
1999.
Brought to you by Global Reports
- 1a -
Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan (Grup) telah terpengaruh oleh kondisi ekonomi
Indonesia dan akan terus terpengaruh oleh kondisi ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Catatan
33 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi
Indonesia dan industri kelapa sawit terhadap Grup dan tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat
oleh manajemen Grup untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi dan industri kelapa sawit tersebut.
Seperti yang disebutkan pada catatan yang sama, harga produk kelapa sawit seperti minyak goreng dan
minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK), minyak inti sawit (PKO) yang ditentukan berdasarkan atau
dipengaruhi oleh harga global, mengalami fluktuasi yang tinggi. Selama semester pertama tahun 1999
sampai dengan tanggal laporan auditor ini, harga CPO di pasar global menunjukkan kecenderungan
menurun. Penurunan harga CPO di pasar internasional disebabkan oleh kelebihan pasokan pada pasar
internasional utama. Demikian pula ketidakstabilan nilai tukar mempengaruhi beban pendanaan Grup, dan
kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya, terutama karena sebagian besar pinjaman Grup dalam
mata uang dolar AS. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 17 dan 34 atas laporan keuangan konsolidasi,
sejak akhir tahun 2000 sampai tanggal laporan auditor ini, Grup mengalami kegagalan pembayaran pokok
pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman,
meskipun demikian Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Kejadian tersebut dapat
mengakibatkan pihak bank mempunyai hak untuk menghentikan komitmennya dan/atau menyatakan
seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga menjadi jatuh tempo dengan atau tanpa pemberitahuan tertulis.
Karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman ini telah diklasifikasikan sebagai
kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000. Selanjutnya, Grup melaporkan
kewajiban lancarnya telah melebihi aktiva lancarnya sebesar Rp 1.091.220.670.676 pada tanggal 31
Desember
2000,
rugi
bersih
Rp 550.925.509.341 pada tahun 2000 serta defisiensi modal dan defisit masing-masing sebesar
Rp 12.402.846.496 dan Rp 410.909.855.617 pada tanggal 31 Desember 2000 yang terutama disebabkan
karena turunnya laba usaha dan meningkatnya rugi kurs atas kewajiban dalam mata uang asing serta
beban bunga dan keuangan lainnya; meskipun Grup masih melaporkan laba kotor dan laba usaha pada
tahun 2000 dan 1999. Oleh karena itu, terdapat ketidakpastian signifikan yang mungkin mempengaruhi
operasi Grup di masa yang akan datang, tentang apakah Grup akan dapat merealisasikan aktiva dan
menyelesaikan pembayaran kewajiban pada saat jatuh temponya. Hasil akhir dari hal-hal tersebut tidak
dapat ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang
mungkin timbul akibat ketidakpastian tersebut. Penyelesaian kondisi ekonomi saat ini tergantung pada
kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia
untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah
mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap likuiditas dan
pendapatan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang
saham.
Brought to you by Global Reports
- 1b -
Pada tanggal 31 Desember 2000, Grup mempunyai penempatan dan piutang yang signifikan pada BII
Bank Limited-Cook Island, sebuah bank offshore yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 4, 11,
28d, 30a dan 33) berupa deposito berjangka, kas dan setara kas, piutang bunga dan kontrak valuta
berjangka sejumlah Rp 1.342.889.331.408 atau 34,26% dari jumlah aktiva konsolidasi. Penempatan ini
termasuk deposito berjangka sejumlah Rp 451.541.035.057 (47.060.035 dolar AS) yang penggunaannya
dibatasi oleh hutang sub-ordinasi dari PT Purimas Sasmita, pemegang saham utama, dengan jumlah yang
setara. Sampai tanggal laporan auditor ini, realisasi aktiva ini belum pasti dan belum ada bukti yang
memadai untuk mendukung realisasi tersebut. Manajemen Perusahaan telah melakukan tindakan-tindakan
untuk mencari alternatif penyelesaian dengan bank yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Belum
ada cadangan penyisihan atas kerugian apabila terjadi kegagalan atas realisasi aktiva ini dalam laporan
keuangan konsolidasi terlampir. Sebagai tambahan, manajemen Perusahaan telah menugaskan pihak
independen untuk menelaah penempatan dan piutang tersebut pada tahun 2000, apakah penempatan dan
piutang tersebut sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, dan mempengaruhi Perusahaan.
Terdapat ketidakpastian mengenai hasil penelaahan tersebut dan pengaruhnya terhadap penempatan dan
piutang tersebut serta klasifikasinya pada laporan keuangan konsolidasi.
Karena signifikannya hal-hal yang kami kemukakan dalam paragraf di atas, maka keadaan tersebut tidak
memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi
tanggal 31 Desember 2000 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut di atas.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain, laporan keuangan
konsolidasi tahun 1999 menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Sinar
Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 1999, hasil usaha,
perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
PRASETIO, UTOMO & CO.
NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Ruchjat Kosasih
NIAP 98.1.0068
31 Mei 2001
Brought to you by Global Reports
-2-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
(Dalam Rupiah)
31 Desember
2000
1999
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas (Catatan 2d, 2f, 4, 28c dan 28d)
Hubungan istimewa
Pihak ketiga
Investasi jangka pendek
(Catatan 2e, 2f, 5, 18 dan 28d)
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
Piutang
Usaha (Catatan 2f, 6 dan 28a)
Hubungan istimewa
Pihak ketiga
Lain-lain
Persediaan (Catatan 2g, 7, 17 dan 28f)
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya
(Catatan 8)
Pajak pertambahan nilai dibayar di muka - bersih
Rp
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa (Catatan 2f dan 28m)
Aktiva pajak tangguhan - bersih (Catatan 16)
Investasi pada perusahaan asosiasi
(Catatan 2c dan 9)
Aktiva tetap (Catatan 2h, 2i, 10, 17 dan 28f)
Nilai tercatat
Akumulasi penyusutan
79.542.734.255
59.494.711.815
Rp
75.787.421.218
9.599.709.479
175.000.000
74.000.000
341.615.333.338
21.946.036.041
115.241.228.548
52.053.286.191
300.743.242.550
49.080.382.155
62.614.668.224
33.789.732.732
232.645.656.492
22.841.177.023
6.092.321.531
77.802.042.382
-
658.203.737.954
882.934.946.020
89.966.881.499
10.353.987.011
119.551.092.160
6.627.659.799
146.414.400.204
59.342.921.150
1.665.968.321.510
220.416.393.346 ) (
1.221.816.244.511
176.190.397.900 )
Nilai Buku
Aktiva tidak berwujud
Goodwill - bersih (Catatan 2j)
Merek dagang - bersih (Catatan 2k )
Aktiva lain-lain
Kontrak valuta berjangka - bersih
(Catatan 2r dan 30)
Deposito berjangka - hubungan istimewa
(Catatan 2f, 11, 18 dan 28d)
Taksiran tagihan pajak penghasilan (Catatan 16)
Bibitan (Catatan 2l)
Uang muka proyek perkebunan plasma - bersih
(Catatan 2m dan 12)
Biaya ditangguhkan - bersih (Catatan 2n)
Biaya pengembangan piranti lunak - bersih
(Catatan 2o)
Beban hak atas tanah tangguhan - bersih
(Catatan 2h)
Lain-lain (Catatan 13)
1.445.551.928.164
1.045.625.846.611
25.904.262.722
10.683.750.000
24.865.963.656
11.446.875.000
839.562.500.000
488.901.134.558
451.541.035.057
81.828.044.340
27.881.610.992
42.837.205.539
22.291.555.084
7.613.818.620
6.526.913.152
2.148.128.991
2.293.752.879
5.667.512.794
11.574.841.794
4.109.007.098
108.050.673.051
52.849.550.986
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
3.261.656.324.704
1.890.356.528.207
Brought to you by Global Reports
(
-3-
JUMLAH AKTIVA
Brought to you by Global Reports
Rp 3.919.860.062.658
Rp 2.773.291.474.227
-4-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Dalam Rupiah)
31 Desember
2000
1999
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang jangka pendek (Catatan 2f, 14 dan 28g)
Rp
334.651.060.744
Hutang usaha (Catatan 2f, 15 dan 28b)
Hubungan istimewa
55.224.553.556
Pihak ketiga
57.712.623.063
Hutang lain-lain (Catatan 2f, 28m dan 30)
Hubungan istimewa
220.685.000.000
Pihak ketiga
62.191.188.070
Uang muka pelanggan
67.307.323.445
Biaya masih harus dibayar (Catatan 18, 28g dan 28m) 88.044.982.976
Hutang pajak (Catatan 2t dan 16)
17.360.023.355
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun (Catatan 17 dan 28g)
Hutang bank
835.479.064.120
Hutang sewa guna usaha
10.768.589.301
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan - bersih (Catatan 16)
Uang muka pelanggan - hubungan istimewa
(Catatan 2f dan 28n)
Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun
(Catatan 17)
Hutang
Hubungan istimewa (Catatan 2f dan 28m)
Pihak ketiga
Hutang sub-ordinasi (Catatan 18)
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
KELEBIHAN BAGIAN RUGI BERSIH
PERUSAHAAN ASOSIASI ATAS
BIAYA PEROLEHAN (Catatan 9)
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (Catatan 19)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp
148.451.674.078
28.006.330.184
40.698.599.444
75.414.633.172
18.349.323.341
45.289.391.433
62.219.656.931
33.798.307.483
513.730.000.000
-
1.749.424.408.630
965.957.916.066
91.418.833.646
67.951.202.233
944.090.015.112
387.228.427.281
145.797.476.226
283.181.976.226
523.935.164.618
765.000.000
450.965.000.000
250.260.864.493
333.700.000.000
2.156.971.489.602
1.322.322.470.233
25.788.548.890
-
78.462.032
11.885.478.547
-5-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Dalam Rupiah)
31 Desember
2000
1999
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 297.360.000 saham pada tahun 2000 dan
252.000.000 saham pada tahun 1999
(Catatan 20)
Tambahan modal disetor - agio saham
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(Catatan 2a)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali (Catatan 1d)
Saldo laba (defisit)
Dicadangkan (Catatan 21)
Tidak dicadangkan
(
410.909.855.617 )
53.442.324.750
91.613.328.974
Ekuitas (Defisiensi Modal) - Bersih
(
12.402.846.496 )
473.125.609.381
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
Rp
297.360.000.000
114.303.345.554
(
13.156.336.433 ) (
Rp 3.919.860.062.658
Rp
252.000.000.000
46.200.000.000
43.026.292.090
13.156.336.433 )
Rp 2.773.291.474.227
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
-6-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
(Dalam Rupiah, Kecuali Data Saham)
Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
PENJUALAN BERSIH (Catatan 2f, 2p, 22 dan 28a)
Rp
1999
2.413.378.871.240
Rp 2.954.136.928.367
2.070.823.105.957
2.484.707.906.540
342.555.765.283
469.429.021.827
70.497.010.322
89.159.796.917
90.776.601.449
66.124.612.423
Jumlah Beban Usaha
159.656.807.239
156.901.213.872
LABA USAHA
182.898.958.044
312.527.807.955
52.203.922.067
113.334.678.032
(
535.393.351.026 )
15.896.322.529
BEBAN POKOK PENJUALAN
(Catatan 2f, 2p, 23 dan 28b)
LABA KOTOR
BEBAN USAHA (Catatan 2f, 24, 28k dan 28o)
Penjualan
Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Penghasilan bunga (Catatan 28d)
Laba (rugi) kurs dan beban
swap - bersih (Catatan 2r, 25 dan 30)
Beban bunga dan keuangan lainnya (Catatan 26
dan 28n)
Bagian atas rugi bersih perusahaan
asosiasi - bersih (Catatan 2c dan 9)
Lain-lain - bersih
(
214.044.162.347 ) (
194.441.974.618 )
(
(
11.892.557.050 ) (
13.263.260.642 ) (
2.310.380.815 )
2.858.679.495 )
Beban Lain-lain - Bersih
(
722.389.408.998 ) (
70.380.034.367 )
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN
BEBAN PAJAK
(
539.490.450.954 )
242.147.773.588
4.220.190.700
19.741.304.201
26.332.820.140
47.520.237.349
23.961.494.901
73.853.057.489
563.451.945.855 )
168.294.716.099
TAKSIRAN BEBAN PAJAK (Catatan 2t dan 16)
Tahun Berjalan
Tangguhan
LABA (RUGI) SEBELUM HAK
MINORITAS
(
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA)
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
LABA (RUGI) BERSIH
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
12.526.436.514
( Rp
550.925.509.341 )
(
28.448.527.811 )
Rp
139.846.188.288
-7-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Dalam Rupiah, Kecuali Data Saham)
Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
LABA (RUGI) PER SAHAM
Laba usaha per saham (Catatan 2u)
Laba (rugi) bersih per saham (Catatan 2u)
Jumlah Rata-rata Tertimbang
Saham Beredar
1999
Rp
615
Rp
1.051
( Rp
1.853 )
Rp
470
297.360.000
297.360.000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
Brought to you by Global Reports
Saldo per 31 Desember 2000
Rugi bersih
Penggunaan cadangan umum (Catatan 21)
Reklasifikasi biaya emisi saham
ditangguhkan (Catatan 2n)
Dividen kas (Catatan 27)
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan perusahaan asosiasi
(Catatan 2a)
Saham bonus (Catatan 20)
Saldo per 31 Desember 1999
Laba bersih
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan perusahaan asosiasi
(Catatan 2a)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Cadangan umum (Catatan 21)
Setelah penyesuaian
Saldo per 1 Januari 1999
Dilaporkan sebelumnya
Penyesuaian bersih atas penerapan
PSAK No. 46 mengenai pajak
penghasilan (Catatan 2t)
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan perusahaan asosiasi
(Catatan 2a)
Penyesuaian bersih atas penerapan
PSAK No. 52 mengenai mata
uang pelaporan (Catatan 2a)
(Dalam Rupiah)
Rp
Rp
(
297.360.000.000
45.360.000.000
-
-
(
-
-
-
45.360.000.000 )
840.000.000 )
-
-
46.200.000.000
-
-
252.000.000.000
-
-
Rp
46.200.000.000
252.000.000.000
-
-
46.200.000.000
-
Rp
Tambahan
Modal Disetor
-
252.000.000.000
Modal Saham
(
Rp
Rp
-
-
114.303.345.554
71.277.053.464
-
-
-
43.026.292.090
-
49.332.176.606 )
-
92.358.468.696
-
92.358.468.696
Selisih Kurs
karena Penjabaran
Laporan Keuangan
(
(
(
Rp
-
-
-
-
-
-
-
(
)
(
(
(
)
-
-
53.442.324.750 )
-
139.846.188.288
5.209.465.436
-
-
(
410.909.855.617 )
71.277.053.464
-
840.000.000 )
5.040.000.000 )
550.925.509.341 )
-
-
49.332.176.606 )
139.846.188.288
395.767.934.132
30.177.985.488 )
92.358.468.696
18.054.873.826 )
351.642.324.750
91.613.328.974
-
( Rp
- (
5.040.000.000 ) (
550.925.509.341 ) (
53.442.324.750
(
30.177.985.488 ) (
-
Rp
Ekuitas
(Defisiensi Modal) - Bersih
18.054.873.826 ) (
53.442.324.750
53.442.324.750
-
Rp
Rp
(
- (
53.442.324.750 )
13.156.336.433
13.156.336.433
)
53.442.324.750
Rp
Tidak
Dicadangkan
Saldo Laba (Defisit)
Dicadangkan
Rp 13.156.336.433
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih Nilai
Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASI
-7-
Brought to you by Global Reports
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-8-
-8-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
(Dalam Rupiah)
Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas untuk pemasok, kontraktor
dan karyawan
Rp 2.814.915.997.523
(
Kas yang diperoleh dari operasi
Penerimaan dari (pembayaran untuk) aktivitas
operasi lainnya - bersih
Penerimaan tagihan pajak penghasilan - bersih
Pembayaran premium swap
Pembayaran beban bunga
Pembayaran pajak
(
(
(
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Brought to you by Global Reports
2.199.278.197.117 ) (
93.637.902.212
10.216.352.414
360.649.029.657 )
197.607.750.930 )
75.957.987.574 )
2.622.621.662.251 )
767.667.794.155
(
(
(
(
85.277.286.871
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aktiva tetap
Penurunan bersih investasi jangka pendek
Perolehan aktiva tetap
Penambahan bersih investasi proyek
perkebunan plasma PIR-TRANS dan KKPA
Kenaikan bersih bibitan
Penerimaan kas dari (pembayaran untuk) akuisisi
anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas
pada saat akuisisi
Penambahan investasi pada perusahaan
asosiasi - bersih
Penurunan bersih piutang hubungan istimewa
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
Rp 3.390.289.456.406
615.637.800.406
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang hubungan istimewa
Penambahan hutang bank jangka pendek
Penambahan hutang bank jangka panjang
Setoran modal dan hutang dari pemegang saham
minoritas dalam anak perusahaan
Pembayaran hutang jangka panjang
Pembayaran hutang hubungan istimewa
Pembayaran hutang bank jangka pendek
Pembayaran administrasi pinjaman yang
ditangguhkan
Pembayaran dividen tunai
1999
4.609.598.902 )
9.056.391.705
99.845.609.771 )
185.394.955.883 )
37.749.431.753 )
449.124.589.551
(
9.689.686.080
7.239.737.859
429.350.730.469 ) (
3.781.123.250
36.059.666.662
257.631.817.902 )
(
(
19.968.355.027 ) (
9.817.600.494 ) (
19.430.632.511 )
6.947.966.590 )
(
6.001.959.808 )
22.515.898.634
(
1.898.433.750 ) (
-
91.672.070.502 )
777.333.377
(
450.107.655.609 ) (
312.548.465.582 )
428.501.083.709
255.774.496.930
90.357.045.360
(
(
(
(
(
1.236.669.487.865
50.807.562.325
1.609.470.878.600
719.420.000 (
80.500.000 )
151.708.516.358 ) (
1.636.886.524.759 )
120.750.383.031 ) (
1.350.858.030.522 )
72.126.674.077
) ( 67.317.840.103
)
7.245.788.422 ) (
5.040.000.000 ) (
418.480.684.111
(
999.791.632 )
82.697.500.000 )
241.892.258.226 )
-8-
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
-9-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)
(Dalam Rupiah)
Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
Rp
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
85.387.130.697
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Rp
1999
53.650.315.373
( Rp
105.316.134.257 )
190.703.264.954
139.037.446.070
Rp
85.387.130.697
INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas
Reklasifikasi dari hutang bank jangka pendek ke
hutang bank jangka panjang
Rp
41.180.000.000
Rp
62.480.000.000
Reklasifikasi dari aktiva lain-lain - lain-lain ke
piutang lain-lain
Rp
18.386.406.654
Rp
-
Perolehan aktiva dan hutang sewa guna
usaha
Rp
13.200.392.060
Rp
-
Hasil konversi proyek perkebunan plasma
Rp
12.072.010.000
Rp
10.564.208.000
Reklasifikasi dari bibitan ke tanaman belum
menghasilkan
Rp
4.227.544.586
Rp
9.352.811.881
Reklasifikasi dari hak atas tanah ke beban hak
atas tanah tangguhan
Rp
3.750.313.644
Rp
-
Reklasifikasi biaya emisi saham ditangguhkan
ke ekuitas
Rp
840.000.000
Rp
-
Reklasifikasi dari hutang bank jangka panjang
ke hutang hubungan istimewa
Rp
-
Rp
107.362.650.945
Reklasifikasi dari hutang bank jangka pendek
ke hutang hubungan istimewa
Rp
-
Rp
10.169.722.222
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
- 10 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta
Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 18 Juni 1962. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA-5/115/3 tanggal 29 Agustus 1963 serta diumumkan
dalam Berita Negara No. 83 tanggal 15 Oktober 1963. Pada tahun 1970, Perusahaan memperoleh
izin dari Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri berdasarkan Surat Keputusan
No. KEP/41/MEKUIN/7/1970 tanggal 15 Juli 1970 untuk mengubah status Perusahaan menjadi
Penanaman Modal Asing dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun
1967. Selanjutnya, berdasarkan Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Modal
No. 06/V/1985 tanggal 28 Maret 1985, status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing
menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Imas Fatimah S.H., No. 27 tanggal 14 Mei 1999,
mengenai penghilangan “Corporation” dari nama Perusahaan. Perubahan ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-15820 HT.01.04-TH.99 tanggal 1 September
1999.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1962.
Perusahaan dan Anak Perusahaan (selanjutnya dinyatakan sebagai “Grup”) didirikan dan
menjalankan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan
perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan dan pengolahan produk
kemasan serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil
produksi Grup meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak goreng, lemak nabati dan
margarine serta minyak kelapa sawit, inti sawit, minyak inti sawit, teh dan produk kemasan seperti
botol dan tutup botol.
Perusahaan berkedudukan di Plaza BII Menara II Lt. 28-31, Jl. M.H. Thamrin No. 51 Kav. 22,
Jakarta. Pabrik dan kebun divisi perkebunan Perusahaan berlokasi di Sumatera Utara, Jambi, Jawa
Barat, Pekanbaru, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan
pabrik divisi refinery berlokasi di Surabaya dan Medan.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Seluruh saham Perusahaan telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya di
Indonesia sejak tahun 1992. Penawaran umum perdananya berlaku efektif mulai tanggal
20 November 1992. Beberapa kebijakan Perusahaan (corporate action) yang telah dilakukan sejak
tahun 1992 sampai dengan tahun 2000, yang mempengaruhi efek yang diterbitkan diantaranya
adalah pembagian dividen saham, saham bonus dan peningkatan modal disetor Perusahaan.
Brought to you by Global Reports
- 11 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
c.
Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
1.
Yoga Soegomo
2.
Eka Tjipta Widjaja
3.
Sukmawati Widjaja
Wakil Direktur Utama
4.
Indra Widjaja
Wakil Direktur Utama
5.
Djafar Widjaja
6.
John Ferdi Pandelaki
7.
Samuel Bonsajang
8.
Arthur Tahya
Dewan Direksi
- Komisa ris Utama
- Wakil Komisaris Utama
- Wakil Komisaris Utama
1. Muktar Widjaja
- Direktur Utama
2. Franky Oesman Widjaja - Wakil Direktur Utama
3. Teguh Ganda Wijaya
-
- Wakil Komisaris Utama
4. Tan Siauw Liang
- Wakil Komisaris Utama
- Komisaris
- Komisaris
- Komisaris
5. H.R. Soetadi
6. Jo Daud Dharsono
7. H. Oeminto
8. Johanes Hardianto
9. Simon Lim
10. Peter Ong
-
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Imbalan dan gaji direksi dan komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 11.048.105.324 dan
Rp 11.073.415.068 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999.
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai 12.181 karyawan
tetap (tidak diaudit).
d.
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki Perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung adalah sebagai berikut:
Persentase
Efektif Pemilikan
Perusahaan
Perusahaan
PT Bulungan Sarana Utama BULUNGAN (1,2)
Domisili
Kegiatan Utama
Samarinda
Tahun
Pendirian
2000
1999
Perkebunan kelapa sawit
1996
100,00%
100,00%
PT Kresna Duta Agroindo KRESNA (1,2)
Jakarta
Perkebunan dan pabrik kelapa
sawit
1985
100,00
100,00
PT Maskapai Perkebunan Leidong
West Indonesia LEIDONG (1,7)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1961
100,00
100,00
PT Matrasawit Sarana Sejahtera MATRASAWIT (1,2)
Samarinda
Perkebunan dan pabrik kelapa
sawit
1995
100,00
100,00
PT Maskapai Perkebunan Indorub
Sumber Wadung INDORUB (1,8)
Jakarta
Perkebunan teh dan pengolahan
daun teh
1962
100,00
100,00
PT Nunukan Sarana Jaya NUNUKAN (1,2)
Samarinda
Perkebunan kelapa sawit
1996
100,00
100,00
PT Pratita Laksanasetia PRATITA (1,2)
Samarinda
Perkebunan kelapa sawit
1996
100,00
100,00
PT Perusahaan Perkebunan Panigoran -Jakarta
PANIGORAN (1,2)
Perkebunan kelapa sawit
1961
100,00
100,00
PT Perkebunan dan Perindustrian
“Nirmala Agung” NIRMALA (1,6)
Jakarta
Perkebunan teh dan pengolahan
daun teh
1974
100,00
100,00
PT Perkasa Nusaguna PERKASA (6,10)
Jakarta
Perkebunan teh dan pengolahan
daun teh
1988
100,00
100,00
Brought to you by Global Reports
- 12 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
PT Perkebunan Perindustrian
Perdagangan dan Impor/Ekspor
Tjigaru - TJIGARU (6,11)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Jakarta
Perkebunan teh
1960
100,00
100,00
- 13 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Persentase
Efektif Pemilikan
Perusahaan
Perusahaan
PT Sangatta Andalan Utama SANGATTA (1,2)
Domisili
Samarinda
Kegiatan Utama
Tahun
Pendirian
2000
1999
Perkebunan kelapa sawit
1995
100,00%
100,00%
PT Pelangi Sungai Siak PELANGI (1,9)
Jakarta
*)
Perkebunan kelapa sawit
1996
85,00
85,00
PT Ivo Mas Exim - IME (1,3)
Jakarta
Investasi
1984
78,40
78,40
PT Satya Kisma Usaha SKU (2,4)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1974
78,41
78,41
PT Telentam Bungoraya TELENTAM (4,5)
Jambi
Perkebunan kelapa sawit
1989
78,41
78,41
PT Pratama Ronaperintis PRATAMA (1)
Jakarta
*)
Investasi
1995
70,00
70,00
PT Langgeng Subur LANGGENG (6)
Jakarta
Perkebunan tanaman hias
1989
57,50
57,50
Pekanbaru
*)
Perkebunan kelapa sawit
1990
50,02
50,02
1978
50,00
50,00
PT Rama Flora Sejahtera RAMAFLORA (1,3)
PT Tapian Nadenggan TAPIAN (1)
Jakarta
Perkebunan dan pabrik
kelapa sawit
PT Gemamina Kencana GEMAMINA (1,3)
Jakarta
*)
Perkebunan kelapa sawit
1990
50,00
-
PT Alam Sumber Rahmat ALAM (3)
Batam
*)
Perkebunan kelapa sawit
1994
45,00
45,00
PT Antari Raya - ANTARI (2)
Medan
Perkebunan kelapa sawit
1988
-
100,00
Pemilikan langsung oleh:
(1) Perusahaan
(2) PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia
(3) PT Tapian Nadenggan
(4) PT Ivo Mas Exim
(5) PT Satya Kisma Usaha
(6) PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung
(7)
(8)
(9)
(10)
PT Perusahaan Perkebunan Panigoran
PT Perkebunan dan Perindustrian Nirmala Agung
PT Pratama Ronaperintis
PT Perkebunan Perindustrian Perdagangan
dan Impor/Ekspor Tjigaru
(11) PT Perkasa Nusaguna
*) Perusahaan belum memulai aktivitas usaha komersial.
Sebelum tahun 1999, Perusahaan mencatat investasi saham pada TAPIAN dan Anak Perusahaan
dengan metode ekuitas.
Pada bulan Agustus 1999, Perusahaan meningkatkan pemilikan
sahamnya menjadi 50% dan mempunyai wewenang pengendalian. Oleh karenanya, TAPIAN dan
Anak Perusahaan dikonsolidasi pada tahun 1999.
Pada bulan Desember 1999, Perusahaan membeli 3.519 saham KRESNA dari PT Surya Mitra
Sejati, entitas sepengendali, yang mengakibatkan peningkatan persentase pemilikan Perusahaan di
KRESNA sebesar 6,90%. Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih
KRESNA dibukukan sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dalam
ekuitas (defisiensi modal).
Brought to you by Global Reports
- 14 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis (biaya perolehan),
kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi bersih, investasi pada perusahaan asosiasi tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas
dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah
dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara
kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif 1 Januari
2000, arus kas dari aktivitas operasi disajikan sesuai dengan keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 sebagai pengubah peraturan
No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Laporan arus kas konsolidasi tahun
sebelumnya telah disajikan kembali agar sesuai dengan keputusan tersebut.
Mata uang pelaporan yang digunakan adalah Rupiah, kecuali untuk PT Sinar Oleochemical
International (SOCI), perusahaan asosiasi, yang menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata
uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 1999.
Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan mata uang pelaporan dan pencatatan menjadi dolar AS
tersebut adalah tepat karena sebagian besar transaksi utama SOCI dalam mata uang dolar AS.
Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan SOCI dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan nilai tukar berikut:
Akun-akun neraca
: Kurs tengah terakhir Bank Indonesia yang dipublikasikan pada tahun
yang bersangkutan (Rp 9.595 dan Rp 7.100 per 1 dolar AS, masingmasing pada tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember 1999).
Akun-akun laba-rugi :
Kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, kurs ratarata selama tahun yang bersangkutan (Rp 8.381 dan Rp 7.838 per 1
dolar AS, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2000 dan 1999) digunakan.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs
karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada ekuitas (defisiensi modal).
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dijelaskan pada
Catatan 1.
Semua transaksi antar perusahaan dalam jumlah material telah dieliminasi.
Brought to you by Global Reports
- 15 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Hak
Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi
bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya
dalam ekuitas anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian
pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui
sebagai aktiva, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk
menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.
Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus
terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian
pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, bagian pemegang saham minoritas atas akumulasi
kerugian LANGGENG dan PELANGI dan juga atas akumulasi kerugian TAPIAN dan Anak
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas anak
perusahaan. Oleh karena itu, kelebihan kerugian tersebut dibebankan pada Perusahaan sebagai
pemegang saham mayoritas.
c.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investasi pada perusahaan asosiasi dengan pemilikan Perusahaan baik langsung maupun tidak
langsung melalui Anak Perusahaan dengan hak suara antara 20% sampai dengan 50% dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi pada
perusahaan asosiasi ditambah atau dikurangi dengan bagian pemilikan Perusahaan atau Anak
Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan bagian selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi. Bagian atas laba atau rugi bersih
perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama 20 tahun
atas selisih antara biaya perolehan investasi pada perusahaan asosiasi dan bagian pemilikan
Perusahaan atau Anak Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal perolehan (goodwill).
Perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut meliputi:
Persentase
Efektif Pemilikan
Perusahaan
Perusahaan
Domisili
Kegiatan Utama
Tahun
Pendirian
50,00%
1999
PT Sinar Pure Foods International SPFI (1)
Jakarta
Pengalengan ikan tuna
PT Inti Gerakmaju - IGM (1)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1988
49,00
49,00
PT Sinar Oleochemical International SOCI (1)
Medan
Produksi “oleo chemical”
1992
40,00
40,00
PT Grahamas Indojaya GRAHAMAS (1,2)
Jakarta
Perusahaan transportasi
1988
37,50
37,50
PT Caraka Sentranusa CARAKA (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1995
35,00
35,00
PT Cemara Gapura CEMARA (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1995
35,00
35,00
PT Khazanah Cemerlang KHAZANAH (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1996
35,00
35,00
PT Menara Bentala MENARA (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1995
35,00
35,00
PT Mutiara Pekanbaru MUTIARA (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1996
35,00
35,00
PT Persada Suaramakmur PERSADA (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1995
35,00
35,00
PT Segara Hastaguna - SEGARA (3)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit
1995
35,00
35,00
PT Sinar Mas Super Air SUPERAIR (1)
Jakarta
Pemupukan melalui udara
1997
25,00
25,00
Brought to you by Global Reports
1991
2000
50,00%
- 16 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 17 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Persentase
Efektif Pemilikan
Perusahaan
Perusahaan
PT Hortimart Agrogemilang HORTIMART (2)
Domisili
Malang
Kegiatan Utama
Pembibitan tanaman
Tahun
Pendirian
1990
2000
19,55%
1999
19,55%
Pemilikan langsung oleh:
(1) Perusahaan
(2) PT Tapian Nadenggan
(3) PT Pratama Ronaperintis
Investasi pada perusahaan asosiasi lainnya disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
Seluruh anak perusahaan PRATAMA, anak perusahaan yang 70% sahamnya dimiliki oleh
Perusahaan, tidak dikonsolidasikan karena seluruhnya tidak memiliki operasi dan jumlahnya tidak
material.
d.
Setara Kas
Deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
e.
Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan penyertaan saham sementara dan deposito berjangka dengan
jangka waktu lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun.
f.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang
dimaksud mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik
yang dilakukan dengan harga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga maupun
tidak, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
g.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value).
Biaya perolehan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan persediaan lainnya ditentukan dengan
metode rata-rata bergerak.
h.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali sesuai dengan
peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap
sebagai berikut:
Brought to you by Global Reports
- 18 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Tahun
Hak atas tanah
Tangki, prasarana jalan dan jembatan
Tanaman menghasilkan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan
20 - 30
50
25 - 50
20 - 30
5 - 25
5 - 10
5 - 10
Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari
1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu
sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. Sebelum 1 Januari 1999, hak atas tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, kecuali selisih penilaian kembali hak atas tanah
pada saat anak perusahaan diperoleh Perusahaan. Termasuk di dalam biaya perolehan adalah
biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah.
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari
2000, penelaahan nilai aktiva dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar
aktiva manakala terjadi keadaan atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak
dapat seluruhnya terealisasi. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Grup dapat
terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aktiva.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap termasuk tanaman menghasilkan dibebankan pada
laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan
dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau
rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya
persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman, rugi
selisih kurs atas pinjaman dan biaya pabrikasi tak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman
yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan sepanjang nilai tercatat tanaman belum
menghasilkan tersebut tidak melampaui nilai yang lebih rendah antara biaya pengganti (replacement
cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (recoverable amount). Tanaman kelapa sawit
dinyatakan menghasilkan bila tanaman tersebut telah mulai menghasilkan tandan buah segar (TBS)
sekurang-kurangnya lima (5) ton per hektar dalam satu (1) tahun. Pada umumnya, tanaman kelapa
sawit dinyatakan menghasilkan setelah lima (5) tahun sejak bibit ditanam. Tanaman teh dinyatakan
menghasilkan bila tanamannya sudah berumur tiga (3) tahun.
Biaya perolehan aktiva tetap dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman)
untuk membuat aktiva tetap dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan
tujuannya. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap pada saat
selesai dikerjakan.
Brought to you by Global Reports
- 19 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
i.
Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha yang dikapitalisasi (“capital
lease”) apabila memenuhi semua kriteria sesuai dengan PSAK No. 30 tentang “Akuntansi Sewa
Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha
dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (“operating lease”). Aktiva sewa guna usaha
yang dikapitalisasi dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha
selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir
masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sewa guna usaha yang sesuai dengan
taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sejenis.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale and
leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sisa manfaat aktiva sewa guna usaha
dengan metode garis lurus.
j.
Goodwill
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih anak
perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama 20 tahun. Manajemen Grup memutuskan bahwa amortisasi goodwill
selama 20 tahun adalah tepat mengingat prospek operasi di masa yang akan datang dari masingmasing anak perusahaan.
k . Merek Dagang
Biaya perolehan merek dagang diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis
lurus.
l.
Bibitan
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum
Menghasilkan” pada saat siap ditanam.
m. Uang Muka Proyek Perkebunan Plasma
Uang muka proyek perkebunan plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan
biaya tidak langsung) untuk membangun areal plasma PIR-TRANS setelah dikurangi terutama
dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank. Pada saat proyek perkebunan plasma selesai dan
siap untuk dikonversi atau dialihkan ke petani plasma, kredit investasi dari bank yang terkait turut
dialihkan ke petani. Laba (rugi) yang timbul dari selisih antara nilai tercatat perkebunan plasma
yang dialihkan dan nilai kredit investasi yang dialihkan dibukukan dalam laporan laba rugi tahun
yang bersangkutan.
n.
Biaya Ditangguhkan
Biaya ditangguhkan terdiri dari biaya emisi saham dan biaya administrasi hutang bank jangka
panjang.
Brought to you by Global Reports
- 20 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham
Perusahaan kepada masyarakat yang ditangguhkan dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan
menggunakan metode garis lurus. Sejak tanggal 1 Januari 2000, saldo biaya emisi saham disajikan
sebagai pengurang dalam “Ekuitas”, sesuai dengan keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Perubahan
kebijakan akuntansi ini tidak diterapkan secara retroaktif karena untuk melaksanakannya tidak
praktis dan tidak material.
Biaya administrasi hutang bank jangka panjang yang ditangguhkan merupakan penangguhan biaya
yang terjadi sehubungan dengan perolehan hutang bank jangka panjang. Akun ini diamortisasi
selama masa manfaat pinjaman.
o.
Biaya Pengembangan Piranti Lunak
Biaya pengembangan piranti lunak meliputi semua biaya untuk memodifikasi atau mengganti
proses usaha Grup yang ada sebelumnya dengan yang baru sebagai bagian dari implementasi
sistem SAP R/3. Biaya pengembangan piranti lunak ini akan dibebankan pada operasi tahun
berjalan berdasarkan pemakaian piranti lunak oleh unit usaha Grup, yang diperkirakan memiliki sisa
masa manfaat 2 tahun pada tanggal 31 Desember 2000.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui sebagai berikut:
•
Pendapatan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
•
Pendapatan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan di pelabuhan pemuatan.
•
Pendapatan jasa olah diakui pada saat pemberian jasa.
Beban diakui pada saat terjadinya.
q.
Program Pensiun
Grup mempunyai program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat.
Penyisihan kewajiban pensiun dilakukan untuk beban karyawan yang harus dibayarkan karena
pengunduran diri, cacat dan pensiun. Besarnya biaya pensiun tergantung pada masa kerja, jumlah
kompensasi, jasa lalu dan persentase kenaikan gaji karyawan. Program ini mencakup seluruh
karyawan tetap dan mewajibkan kontribusi Grup (jumlah sisa kontribusi yang diperlukan untuk
pendanaan tersebut, yaitu berkisar antara 1,11% sampai dengan 7,37%) dan kontribusi karyawan
(sebesar 1% sampai dengan 4%) dari gaji pokok karyawan.
r.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing dan Instrumen Derivatif
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan
ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut dan
laba atau rugi kurs, dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, nilai tukar yang digunakan untuk satu (1) dolar AS
masing-masing adalah Rp 9.595 dan Rp 7.100 yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual
Brought to you by Global Reports
- 21 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
uang kertas dan/atau nilai tukar transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masingmasing pada tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember 1999.
Brought to you by Global Reports
- 22 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Laba atau rugi kurs yang timbul dari kontrak swap yang berasal dari selisih antara kurs yang
berlaku pada saat penutupan kontrak dengan kurs pada tanggal neraca dikredit atau dibebankan
pada operasi tahun berjalan. Beban yang terjadi dalam penutupan kontrak tersebut diamortisasi
selama masa kontrak. Pada tanggal 10 September 1999, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengeluarkan revisi atas PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”,
yang mengubah tanggal efektif berlakunya standar akuntansi ini menjadi tanggal 1 Januari 2001
yang diterapkan secara prospektif. PSAK No. 55 mengharuskan pengakuan seluruh instrumen
derivatif sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal 31
Desember 2000, Perusahaan menyajikan transaksi swap sebesar nilai wajarnya. Perlakuan ini
serupa dengan metode nilai wajar yang diharuskan dalam PSAK No. 55.
s.
Segmen Usaha
Usaha Grup terutama dalam bidang kelapa sawit. Usaha lainnya terdiri dari pengemasan, produksi
papan penyekat serta perkebunan pisang dan teh.
t.
Taksiran Pajak Penghasilan
Efektif 1 Januari 1999, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak
untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi
Pajak Penghasilan” yang mewajibkan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh
pajak yang timbul dari pemulihan nilai tercatat aktiva dan pelunasan nilai tercatat kewajiban dan
pengakuan serta perhitungan nilai aktiva dan kewajiban pajak yang ditangguhkan atas konsekuensi
pajak di masa datang dari kejadian-kejadian yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK ini juga
mengatur tentang pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat
dikompensasi ke tahun berikutnya.
u.
Laba (Rugi) Per Saham
Laba usaha per saham dan laba (rugi) bersih per saham utama dihitung dengan membagi laba
usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang beredar
sepanjang tahun yang bersangkutan. Laba usaha per saham dan laba bersih per saham untuk
tahun 1999 telah disesuaikan secara retroaktif sehubungan dengan deklarasi saham bonus pada
tahun 2000 (lihat Catatan 20).
3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
Arus kas yang timbul dari akuisisi anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2000
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Persediaan
Biaya dibayar di muka dan aktiva
lancar lainnya
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp
1999
1.185.850
-
Rp
22.585.898.634
16.955.231
5.674.542.636
4.836.117.920
1.055.422.703
- 23 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Pajak pertambahan nilai dibayar
di muka - bersih
Investasi pada perusahaan asosiasi
Piutang hubungan istimewa - jangka panjang
Aktiva tetap
Aktiva lain-lain
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Hutang bank jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
Hutang hubungan istimewa - jangka panjang
(
6.145.614.788
4.396.800.638 )
-
( Rp
(
(
(
(
(
(
(
1.858.636.659 )
524.648.329
2.309.097.204
136.566.620.031
9.321.551.275
5.012.500.000 )
4.728.279.974
11.513.105.435 )
4.122.067.585 )
3.222.427.842 )
22.167.171.248 )
10.098.909.430 )
1.341.050.000 )
Aktiva bersih yang diakuisisi
Penambahan hak minoritas atas aktiva bersih
anak perusahaan
Goodwill
Nilai buku investasi pada perusahaan asosiasi
Dilaporkan sebelumnya
Penyesuaian bersih atas penerapan
PSAK No. 46 mengenai
pajak penghasilan
1.750.000.000
-
4.948.465.621
Biaya perolehan
Dikurangi: Saldo kas anak perusahaan
pada saat akuisisi
6.003.145.658
70.000.000
Pembayaran untuk (penerimaan dari) akuisisi
anak perusahaan setelah dikurangi saldo
kas pada saat akuisisi
4.
Rp
1999
(
128.283.265.738
4.253.145.658
(
67.587.200.486 )
16.876.692.239
-
(
82.451.223.112 )
1.185.850 ) (
Rp
6.001.959.808
( Rp
22.585.898.634 )
22.515.898.634 )
KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
2000
Kas
Bank
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28c dan 33)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
BII Bank Limited-Cook Islands
Pihak ketiga
Citibank, N.A.
PT Bank Credit Lyonnais Indonesia
Brought to you by Global Reports
1999
Rp 405.660.895
Rp 386.625.022
36.534.003.878
30.408.730.377
49.904.477.707
-
41.341.997.434
8.123.252.648
100.183.621
- 24 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 25 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
PT Bank Mandiri (Persero) *)
PT Bank Central Asia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
PT Bank Negara Indonesia 1946
(Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Rp
1999
4.370.607.875
2.169.172.835
1.286.390.027
Rp
2.392.333.972
1.038.414.171
1.981.395.555
1.274.256.667
1.110.319.768
523.373.434
915.437.370
126.031.785.175
57.442.562.164
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28d dan 33)
Dalam Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
BII Bank Limited-Cook Islands
12.600.000.000
-
12.450.000.000
4.344.329.290
Dalam Dolar AS
BII Bank Limited-Cook Islands
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
-
8.236.614.221
852.000.000
-
1.500.000.000
-
175.000.000
12.600.000.000
27.557.943.511
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank Namura Internusa
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Jumlah
*)
Rp
139.037.446.070
Rp
85.387.130.697
Merupakan saldo eks PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT Bank Dagang Negara (Persero) yang mulai
beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
Suku bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2000
Mata Uang
Rupiah
Dolar AS
Jumlah
12.600.000.000
-
1999
Suku bunga
per tahun
9%
-
Jumlah
18.469.329.290
1.280.087
Suku bunga
per tahun
8% - 51%
4% - 13,50%
Seperti dijelaskan dalam Catatan 33, terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai realisasi kas
yang ditempatkan pada BII Bank Limited-Cook Islands.
Brought to you by Global Reports
- 26 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
5.
INVESTASI JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
2000
Deposito berjangka
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 1946
(Persero) Tbk
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 18, 28d dan 33)
Dalam Dolar AS
BII Bank Limited-Cook Islands
Dalam Rupiah
BII Bank Limited-Cook Islands
Rp
175.000.000
Penyertaan saham sementara
PT Smart Virtual Dotkom (VIRTUAL)
Jumlah
1999
Rp
Rp
-
-
339.499.388.133
-
2.115.945.205
74.000.000
-
249.000.000
Rp
341.615.333.338
Suku bunga investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:
2000
Mata Uang
Dolar AS
Rupiah
Jumlah
1999
Suku bunga
per tahun
175.000.000
10,5%
Jumlah
47.816.815
2.115.945.205
Suku bunga
per tahun
8%
11% - 47%
Pada bulan Februari 2001, Perusahaan menjual investasi sahamnya pada VIRTUAL dengan harga Rp
74.000.000.
Deposito berjangka pada BII Bank Limited-Cook Islands, yang sebelumnya disajikan sebagai investasi
jangka pendek pada tahun 1999 direklasifikasi sebagai aktiva tidak lancar lain-lain pada tahun 2000
(lihat Catatan 11).
6.
PIUTANG USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28a)
Dalam Dolar AS
SOCI
Golden Agri International Ltd.
Ever Forward Asia Ltd. *)
PT Bina Sawit Abadipratama
AFP Agri Resources Pte., Ltd.
Rp
3.098.977.940
1.829.747.310
1.805.386.205
1.307.102.863
8.041.214.318
Brought to you by Global Reports
1999
Rp
2.141.207.847
11.354.007.743
3.578.101.980
7.083.637.990
24.156.955.560
- 27 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
*) d/h AFP Agri Services (HK) Ltd.
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 28 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Dalam Rupiah
PT Sinar Meadow International
Indonesia
PT Ivo Mas
PT Bantanan Ekajaya
PT Forestalestari Dwikarya
PT Bumipalma Lestaripersada
PT Sawit Mas Sejahtera
PT Bumi Sawit Permai
PT Meganusa Intisawit
PT Sumber Indah Perkasa
PT Agropanca Modern
PT Agrointim Respati
IGM
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Rp
4.913.764.249
4.157.795.469
2.302.175.041
-
1999
Rp
910.808.091
4.961.500.446
3.957.660.668
3.797.066.422
1.854.919.816
1.698.680.782
1.549.503.462
1.530.400.611
1.331.531.840
1.155.851.081
2.531.086.964
2.175.503.376
13.904.821.723
24.923.426.595
21.946.036.041
49.080.382.155
37.246.048.699
9.172.975.679
8.107.775.000
5.708.530.969
3.070.400.000
2.758.241.068
-
9.135.379.223
3.476.148.631
1.288.391.932
5.483.340.650
3.195.227.555
2.726.866.825
2.281.812.810
1.105.801.151
68.345.784.225
26.411.155.967
Dalam Poundsterling
Tea Marketing Service
1.910.980.806
535.021.951
Dalam Rupiah
PT Makro Indonesia
PT Intermas Tata Trading
PT Tirta Investama
Charoen Pokphand Indonesia
Tio Hing Tjay
PT Alfa Retailindo
PT Bintang Sakti
PT Contimas Utama Indonesia
PT Indotruba Tengah
5.952.670.324
2.536.676.432
2.012.423.268
1.825.140.615
1.439.719.400
1.061.747.820
1.017.900.000
901.147.892
374.574.952
5.207.939.483
1.889.130.307
768.931.865
1.019.782.835
1.081.342.647
1.086.597.122
Pihak ketiga
Dalam Dolar AS
Mitsubishi Corporation
Oriental Well
Marubeni Corporation
Tea Marketing Service
Aikai Freight Services
PT Goldcrest International
PT Tropical Oil
Norseman Gold Ltd.
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Brought to you by Global Reports
- 29 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 30 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
PT Mega Putra
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
1999
Rp
Jumlah
Rp
-
Rp
1.107.676.022
27.862.462.814
23.507.090.025
44.984.463.517
35.668.490.306
115.241.228.548
62.614.668.224
137.187.264.589
Rp
111.695.050.379
Seluruh piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000, digunakan
sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari empat bank, yaitu pinjaman
sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen, Nederlandse Financierings Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO), Export - Import Bank of Malaysia Berhad dan
PT Bank Dagang Negara (Persero) *) (lihat Catatan 17).
Tidak ada penyisihan kerugian piutang ragu-ragu yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999
karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang di atas dapat tertagih.
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang dan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2000
adalah sebagai berikut:
Mata uang
Rupiah
Belum Jatuh Tempo
Jatuh tempo
1 - 30 hari
30 - 60 hari
60 - 90 hari
Di atas 90 hari
Rp
Jumlah
*)
7.
19.611.460.030
Mata uang
Dolar AS
US$
28.768.966.911
7.259.882.204
854.351.544
2.394.624.551
Rp
58.889.285.240
Mata uang
Poundsterling
6.686.606
GBP
860.881
413.638
US$
7.961.125
-
Rp
95.695
37.945
GBP
Rupiah dan
Ekuivalen dalam
Rupiah
Ekuivalen
dalam Rupiah
133.640
64.157.985.506
Rp
83.769.445.536
9.628.535.425
4.511.458.418
Rp
38.397.502.336
7.259.882.204
854.351.544
6.906.082.969
78.297.979.349
Rp
137.187.264.589
Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2000
1999
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Barang dalam perjalanan
Bahan kimia dan pengemasan
Suku cadang dan bahan bakar
Lain-lain
Rp
103.529.721.091
482.636.450
89.402.071.938
31.721.499.610
18.886.062.171
16.064.199.466
40.657.051.824
Rp
94.674.498.753
676.198.110
74.812.104.949
17.140.150.266
12.025.234.483
8.847.010.442
24.470.459.489
Jumlah
Rp
300.743.242.550
Rp
232.645.656.492
Brought to you by Global Reports
- 31 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Seluruh persediaan milik Perusahaan dan LEIDONG, anak perusahaan, serta bahan baku dan barang
jadi milik KRESNA, anak perusahaan, sejumlah Rp 274.447.951.079 pada tanggal 31 Desember 2000,
digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan fidusia sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang
diperoleh dari The Fuji Bank Ltd., Singapura (pinjaman sindikasi), Nederlandse Financierings Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) dan PT Bank Dagang Negara (Persero) *) (lihat
Catatan 17).
Tidak ada penyisihan barang usang yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 karena
manajemen berpendapat tidak ada kemungkinan kerugian dari penurunan nilai persediaan karena
usang.
Persediaan bahan baku, pupuk dan suku cadang diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 35.009.881.331 pada
tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
*)
8.
Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA
Akun ini terutama merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan
pada periode yang akan datang, seperti sewa, pembayaran yang dilakukan oleh Grup dalam rangka
perolehan minyak kelapa sawit, pupuk serta keperluan usaha Grup lainnya.
9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Akun ini merupakan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan berikut:
2000
Perusahaan
Nilai Tercatat
Metode ekuitas:
SOCI
Rp 140.318.340.490
GRAHAMAS
SUPERAIR
439.621.318
HORTIMART
MUTIARA
CARAKA
KHAZANAH
47.500.000
SEGARA
MENARA
CEMARA
PERSADA
20.000.000
IGM
SPFI
Metode biaya:
Brought to you by Global Reports
Akumulasi
Bagian atas Laba
Biaya Perolehan
Selisih Kurs
karena Penjabaran
(Rugi) Bersih
Rp 51.712.000.000
4.500.000.000
520.000.000
171.500.000
57.000.000
(
(
3.313.135.664 )
556.558.750
(
(
Rp
47.500.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
25.697.005.064 )
116.937.432
340.425.940 )
-
Laporan Keuangan
)
1.186.864.336
-
-
20.000.000
Rp 114.303.345.554
179.574.060
171.500.000
57.000.000
-
-
20.000.000
20.000.000
20.000.000
-
8.334.900.000
2.493.200.000
(
(
8.334.900.000 )
2.493.200.000 )
-
-
68.472.658.750
(
40.295.604.100 )
114.303.345.554
142.480.400.204
- 32 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
PT Global Agronusa Indonesia
3.933.000.000
PT Duta Virtual Dotkom
1.000.000
Jumlah
Brought to you by Global Reports
Rp
72.406.658.750
3.933.000.000
-
-
1.000.000
-
-
Rp 114.303.345.554
Rp 146.414.400.204
( Rp
40.295.604.100 )
- 33 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
1999
Akumulasi
Bagian atas Laba
Biaya Perolehan
Perusahaan
Nilai Tercatat
Metode ekuitas:
SOCI
Rp 53.947.835.977
SUPERAIR
889.088.443
HORTIMART
MUTIARA
CARAKA
KHAZANAH
47.500.000
SEGARA
MENARA
CEMARA
PERSADA
20.000.000
GRAHAMAS
IGM
SPFI
Rp 51.712.000.000
(
658.125.000
520.000.000
172.500.000
57.000.000
(
40.790.456.113 )
-
43.026.292.090
215.996.730
172.500.000
57.000.000
-
20.000.000
Rp
-
304.003.270 )
-
20.000.000
20.000.000
20.000.000
-
20.000.000
20.000.000
20.000.000
-
2.500.000.000
8.334.900.000
2.493.200.000
(
(
(
2.500.000.000 )
8.334.900.000 )
2.493.200.000 )
-
-
66.575.225.000
(
54.191.595.940 )
43.026.292.090
55.409.921.150
3.933.000.000
Rp
Rp
Laporan Keuangan
230.963.443
47.500.000
Metode biaya:
PT Global Agronusa Indonesia
3.933.000.000
Jumlah
Selisih Kurs
karena Penjabaran
(Rugi) Bersih
70.508.225.000
( Rp
-
54.191.595.940 )
Rp
-
43.026.292.090
Rp
59.342.921.150
Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
2000
Rp
1999
SOCI
IGM
SPFI
GRAHAMAS
SUPERAIR
HORTIMART
(
(
(
(
(
15.093.451.049
14.551.414.186 )
11.237.134.704 )
813.135.664 )
347.900.875 )
36.422.670 )
( Rp
Jumlah
( Rp
11.892.557.050 ) ( Rp
(
(
(
826.555.851 )
1.013.837.540 )
436.647.398 )
33.340.026 )
2.310.380.815 )
Persentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut lihat Catatan 2c.
GRAHAMAS meningkatkan jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 3 milyar pada
tahun 1997 menjadi Rp 9 milyar pada tahun 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Hukum dan Perundang-undangan dalam Surat Keputusan No. C-12357.HT.01.04.TH 2000 tanggal 26
Juni 2000. Perusahaan dan TAPIAN, anak perusahaan, telah menambah setoran modal sebesar Rp 2
milyar pada tahun 2000. Penambahan tersebut tidak mengubah persentase pemilikan Perusahaan dan
TAPIAN di GRAHAMAS.
Pada tanggal 31 Desember 2000, bagian Perusahaan atas rugi bersih SPFI dan IGM sudah melebihi
nilai tercatat penyertaannya. Perusahaan mengakui tambahan bagian atas akumulasi rugi bersih kedua
perusahaan asosiasi tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan sehubungan dengan adanya
jaminan yang diberikan Perusahaan atas sebagian kewajiban IGM dan Perusahaan terikat untuk
menyediakan tambahan bantuan keuangan kepada SPFI.
Brought to you by Global Reports
- 34 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Brought to you by Global Reports
- 35 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
10. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2000
Nilai Tercatat:
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Tanaman belum menghasilkan
Tangki
Prasarana jalan dan jembatan
Tanaman menghasilkan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan
Saldo Awal
Rp
54.108.864.657
364.869.943.925
13.556.740.979
25.863.084.260
197.016.830.453
106.710.889.743
284.285.601.100
62.989.189.607
58.115.124.942
Jumlah
Aktiva tetap dalam penyelesaian
Rp
10.447.081.987
209.593.481.439
33.715.104
3.213.687.383
6.741.682.188
8.773.419.880
14.833.131.317
25.408.913.308
Nilai Buku
31.314.272.466
-
192.026.626.317
-
Rp
44.130.125.167
195.797.222.690
13.437.058.124
16.033.258.066
95.520.780.775
71.885.811.563
173.073.117.357
42.785.634.414
36.714.739.960
Rp
33.689.317.169
(
(
345.527.434 )
250.154.749 )
17.635.244
1.373.870.552
2.806.435.900
)
3.210.860.228
175.021.000
4.333.172.137
2.218.082.021
3.924.504.421
55.437.795.117
27.492.949.150
60.519.605.659
37.661.720.450
28.628.257.356
1.375.268.941
7.238.205.764
Penambahan
Rp
9.109.239.490
204.681.622.791
20.900.001
6.681.849.306
66.031.496.254
22.727.849.909
36.027.701.604
21.610.849.709
23.559.436.858
220.216.086.311
200.307.035
1.375.268.941
( Rp
3.750.313.644 )
Pengurangan
Reklasifikasi
22.381.885
144.348.132
1.761.105.656
594.322.896
1.275.828.996
3.318.041.226
869.500.000
35.608.901.556 )
98.782.854
3.170.358.773
35.608.901.556
13.858.333.927
75.779.105.035
(
131.465.520 )
1.158.989.350
Rp
13.200.392.060
211.664.165.004
1.665.968.321.510
-
30.506.803.517
1.441.103.764.446
2.375.044.703 )
7.238.205.764
Rp
60.460.105.566
462.023.949.434
14.339.347.040
31.533.805.210
290.601.424.422
126.969.307.444
297.177.218.461
81.232.189.537
76.766.417.332
(
-
434.183.198.714
)
Rp
220.416.393.346
Rp 1.445.551.928.164
Saldo Akhir
Rp
(
54.108.864.657
364.869.943.925
13.556.740.979
25.863.084.260
197.016.830.453
106.710.889.743
284.285.601.100
62.989.189.607
58.115.124.942
390.450.945.922
7.116.028.791
7.735.513.232
-
-
(
7.735.513.232 )
-
64.418.100.718
76.949.965.314
-
(
87.068.091.187 )
54.299.974.845
761.531.362.066
467.400.911.236
7.116.028.791
3.026.661.728
1.495.376.390
2.356.154.076
25.543.724.113
14.229.531.192
33.889.547.006
15.618.842.941
15.287.085.910
1.188.215.759
320.575.029
985.333.354
19.587.682.510
7.668.620.912
18.313.989.712
9.485.213.099
9.220.960.100
2.415.298
58.717.107
143.546.403
421.149.244
679.467.255
1.853.641.496
111.446.923.356
66.770.590.475
3.158.936.803
842.209.212
289.611.660
-
112.289.132.568
67.060.202.135
3.158.936.803
Jumlah Nilai Tercatat
Jumlah
Sewa guna usaha
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Rp
649.242.229.498
Rp
400.340.709.101
Rp
3.957.091.988
94.803.604.419
Rp
689.377.748.116
Aktiva tetap dalam penyelesaian
Brought to you by Global Reports
15.782.578
488.434.175
852.495.958
769.381.498
(
2.231.807.211
2.880.304.344
50.088.932.269
Saldo Awal
Sewa guna usaha
Nilai Buku
1.045.625.846.611
(
37.745.009.281
49.888.625.234
200.307.035
176.190.397.900
Jumlah
Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Tangki
Prasarana jalan dan jembatan
Tanaman menghasilkan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan
973.118.989
463.822.084
355.146.897
583.579.623
10.853.539.776
4.837.366.312
11.842.202.246
12.273.832.110
8.679.136.186
1999
Nilai Tercatat:
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Tanaman belum menghasilkan
Tangki
Prasarana jalan dan jembatan
Tanaman menghasilkan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan
4.095.841.078 )
95.310.997.144 )
748.890.957
2.457.033.567
95.310.997.144
16.371.516.263
7.875.118.727
7.670.998.223
286.555.807
-
4.214.877.487
2.113.089.873
3.339.072.132
45.072.689.516
22.134.208.244
52.253.220.811
24.408.835.323
22.654.404.514
Rp
( Rp
(
36.771.890.292
484.272.130.983
Jumlah Akumulasi Penyusutan
17.128.478.786
1.726.403.175
2.854.780.750
3.756.921.246
4.261.129.610
7.044.176.725
13.200.392.060
176.190.397.900
Sewa guna usaha
Rp
Saldo Akhir
279.045.112.606
1.221.816.244.511
Jumlah
Reklasifikasi
54.299.974.845
Jumlah Nilai Tercatat
Pengurangan
1.167.516.269.666
Sewa guna usaha
Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Tangki
Prasarana jalan dan jembatan
Tanaman menghasilkan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan
Penambahan
-
297.138.454
379.602.543
470.833.337
(
15.753.462 )
1.131.820.872
(
1.131.820.872 )
Rp
1.167.516.269.666
1.221.816.244.511
4.214.877.487
2.113.089.873
3.339.072.132
45.072.689.516
22.134.208.244
52.253.220.811
24.408.835.323
22.654.404.514
176.190.397.900
-
-
176.190.397.900
-
Rp 1.045.625.846.611
- 36 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Beban bunga yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan dan aktiva tetap dalam penyelesaian
masing-masing adalah sebesar Rp 9.766.640.760 dan Rp 24.902.637.228 untuk tahun 2000 dan 1999.
Pada tanggal 31 Desember 2000, persentase penyelesaian dari sudut keuangan aktiva tetap dalam
penyelesaian untuk perluasan pabrik lebih kurang sebesar 83% dari nilai kontrak dan diperkirakan akan
diselesaikan pada bulan Juni 2001.
Penyusutan dibebankan sebagai berikut:
2000
1999
Biaya produksi
Penjualan
Umum dan administrasi
Lain-lain
Rp
38.620.926.395
453.769.395
10.792.624.311
221.612.168
Rp
29.241.243.884
434.811.693
8.992.802.800
185.856.430
Jumlah
Rp
50.088.932.269
Rp
38.854.714.807
Hak atas tanah seluas 6.971,46 ha dan bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor,
kendaraan Perusahaan serta hak atas tanah dan bangunan PANIGORAN dan LEIDONG, anak
perusahaan, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan The
Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen; hak atas tanah berupa hak guna usaha seluas 2.184 ha dan
bangunan Perusahaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari The
Sanwa Bank Ltd., Singapura; mesin dan peralatan Perusahaan di pabrik Batu Ampar digunakan sebagai
jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari Export - Import Bank of Malaysia Berhad; mesin dan
peralatan serta perabot dan peralatan kantor LEIDONG, anak perusahaan, digunakan sebagai jaminan
sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Nederlandse Financierings - Maatschappij
Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO); hak atas tanah seluas 6.000 ha dan bangunan, mesin dan
peralatan, perabot dan peralatan kantor serta kendaraan KRESNA, anak perusahaan, digunakan
sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Dagang Negara
(Persero) *); bangunan TAPIAN digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman dari
PT Bank Danpac (lihat Catatan 14 dan 17).
Nilai buku hak atas tanah, bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan
Grup yang digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, pada
tanggal 31 Desember 2000 adalah sebesar Rp 586.526.194.626.
Tangki, bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor serta kendaraan diasuransikan
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah
pertanggungan sebesar Rp 479.948.112.679 pada tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang
dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Grup dapat terealisasi seluruhnya dan oleh
karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aktiva.
Sehubungan dengan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun
1999 yang dikeluarkan pada tanggal 10 Februari 1999 mengenai industri perkebunan, Perusahaan
sebagai perusahaan publik dikecualikan dari pembatasan pengelolaan lahan. Manajemen berkeyakinan
bahwa semua lahan perkebunan yang dikelola sebelum periode tersebut telah memiliki perizinan yang
memadai dari instansi terkait. Beberapa perizinan dan sertifikat tanah yang diperoleh atau habis masa
berlakunya sedang dalam proses penyelesaian dan perpanjangan. Grup memiliki beberapa bidang tanah
berupa hak guna usaha yang berjangka waktu lebih dari 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo
antara 2006 sampai 2033 dan manajemen berpendapat bahwa hak tersebut dapat diperpanjang apabila
telah jatuh tempo.
Brought to you by Global Reports
- 37 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
*)
Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
Brought to you by Global Reports
- 38 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
11. DEPOSITO BERJANGKA - HUBUNGAN ISTIMEWA
Pada tanggal 31 Desember 2000, akun ini merupakan deposito berjangka sejumlah
Rp 451.541.035.057 (47.060.035 dolar AS) pada BII Bank Limited-Cook Islands, pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Deposito berjangka ini ditempatkan sebagai persyaratan yang akan digunakan
untuk penyelesaian hutang sub-ordinasi PT Purimas Sasmita dalam jumlah yang setara, yaitu Rp
450.465.000.000 (lihat Catatan 18). Deposito berjangka tersebut telah direklasifikasi dari investasi
jangka pendek pada tanggal 31 Desember 1999 menjadi aktiva tidak lancar lain-lain pada tanggal 31
Desember 2000 karena adanya ketidakpastian atas realisasinya. Deposito berjangka tesebut akan jatuh
tempo pada tanggal 29 Mei 2001, namun seperti dijelaskan dalam Catatan 33, terdapat ketidakpastian
yang signifikan mengenai realisasi deposito berjangka tersebut dan akan dilakukan penjadwalan ulang
perolehan kembali deposito berjangka tersebut (lihat Catatan 28d dan 33).
12. UANG MUKA PROYEK PERKEBUNAN PLASMA - BERSIH
Rincian uang muka proyek perkebunan plasma adalah sebagai berikut:
2000
Proyek Perkebunan
Plasma dalam
Penyelesaian
Saldo awal tahun
Investasi tanaman dan non tanaman - bersih
5.105.719.555
Kapitalisasi bunga masa pembangunan
Hasil konversi
Rugi konversi
4.181.787.509
)
Saldo akhir tahun
Kredit
Investasi
Rp
39.416.135.678
(
(
4.541.757.583
12.072.010.000 ) (
4.181.787.509 )
Rp
Rp
37.268.006.687
5.105.719.555
32.809.815.307
Uang Muka
Proyek Perkebunan
Plasma - Bersih
Rp
12.072.010.000 )
- (
Rp
25.195.996.687
2.148.128.991
4.541.757.583
-
Rp
7.613.818.620
1999
Proyek Perkebunan
Plasma dalam
Penyelesaian
Saldo awal tahun
Investasi tanaman dan non tanaman - bersih
8.171.836.077
Kapitalisasi bunga masa pembangunan
Hasil konversi
Rugi konversi
23.576.752.895
)
Saldo akhir tahun
Kredit
Investasi
Rp
58.789.806.733
(
(
6.595.453.763
10.564.208.000 ) (
23.576.752.895 )
Rp
39.416.135.678
Rp
47.832.214.687
8.171.836.077
Uang Muka
Proyek Perkebunan
Plasma - Bersih
Rp
10.564.208.000 )
- (
Rp
37.268.006.687
10.957.592.046
6.595.453.763
-
Rp
2.148.128.991
Grup mempunyai komitmen atas proyek perkebunan plasma seperti dijelaskan lebih lanjut dalam
Catatan 31d.
13. AKTIVA TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
Rincian aktiva tidak lancar lain-lain adalah sebagai berikut:
2000
Brought to you by Global Reports
1999
- 39 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Uang muka pembelian aktiva tetap
Uang muka proyek perkebunan KKPA - bersih
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp
48.242.909.357
19.803.291.183
Rp
9.482.413.294
- 40 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Rp
1999
Piutang karyawan
Pembukaan lahan
Uang jaminan
Investasi tanah
Aktiva non-operasi
Uang muka penyertaan saham
Piutang retensi (lihat Catatan 31h)
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
10.941.155.005
9.773.664.261
9.021.446.971
6.237.592.404
2.071.861.430
1.800.000.000
158.752.440
5.748.711.841
3.438.242.918
5.466.741.226
6.057.776.289
2.179.070.698
1.800.000.000
18.386.406.654
290.188.066
Jumlah
Rp
Rp
108.050.673.051
Rp
52.849.550.986
14. HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang jangka pendek terdiri dari:
2000
Pihak ketiga
Dalam Dolar AS
PT Bank Sakura Swadharma
Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN), sebelumnya
disajikan sebagai pinjaman dari
PT Bank Danamon Indonesia
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta
The Sanwa Bank Ltd., Singapura
Rp
23.987.500.000
1999
Rp
24.850.000.000
13.912.750.000
9.595.000.000
-
10.295.000.000
7.100.000.000
41.180.000.000
50.000.000.000
28.814.511.080
-
126.309.761.080
83.425.000.000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28g)
Dalam Dolar AS
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
150.483.060.259
65.026.674.078
Dalam Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
57.858.239.405
-
208.341.299.664
65.026.674.078
Dalam Rupiah
PT Bank Panin Tbk
Citibank, N.A.
Jumlah
Rp
334.651.060.744
Rp
148.451.674.078
Seluruh fasilitas hutang jangka pendek akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 31 Januari
sampai dengan 24 Desember 2001.
Brought to you by Global Reports
- 41 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Pinjaman dalam dolar AS dibebani suku bunga berkisar antara 9,5% sampai dengan 10% per tahun dan
6,6875% sampai dengan 10,094% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999, sedangkan
pinjaman dalam Rupiah dibebani suku bunga berkisar antara 17% sampai dengan 20% per tahun untuk
tahun 2000.
Perjanjian pinjaman dengan PT Bank Sakura Swadharma, ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta dan
PT Bank Internasional Indonesia Tbk mempunyai klausa cross-default dengan fasilitas pinjaman lainnya
yang diperoleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mengalami kegagalan
pembayaran pokok pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam
perjanjian pinjaman (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman, wanprestasi tersebut dapat
mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo,
baik dengan maupun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia dijamin dengan jaminan pribadi Alwi Tedjamulya dan Renny
Bakri, pemegang saham minoritas LANGGENG, anak perusahaan. Pada tahun 2000, LANGGENG tidak
dapat memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan dalam perjanjian, sehingga BPPN mengambil alih
pinjaman tersebut dari PT Bank Danamon Indonesia. Pada tanggal laporan auditor independen,
LANGGENG masih dalam proses negosiasi dengan kreditur untuk merestrukturisasi pinjaman tersebut,
sehingga bunga terhutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2000 belum dapat diketahui. Dalam
perhitungan bunga, LANGGENG menggunakan tingkat bunga terakhir sebelum diambil alih oleh BPPN.
Pinjaman dari ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta dijamin dengan jaminan perusahaan dari
PT Supra Veritas dan PT Sinar Mas Tunggal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal
17 April 2000, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta dengan batas jatuh tempo 6 bulan dari tanggal penandatanganan
perjanjian dan secara otomatis akan diperpanjang setiap setengah tahun, kecuali perusahaan atau bank
mengakhiri fasilitas tersebut dengan memberikan pemberitahuan tertulis sebelumnya. Pada tanggal 15
Maret 2001, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman tersebut sejumlah 1 juta
dolar AS.
Pinjaman dari The Sanwa Bank Ltd., Singapura, dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan
Perusahaan. Hutang kepada The Sanwa Bank Ltd., Singapura, yang sebelumnya disajikan sebagai
hutang bank jangka pendek pada tahun 1999 direklasifikasi sebagai hutang bank jangka panjang pada
tahun 2000 (lihat Catatan 17).
Pinjaman dari PT Bank Panin Tbk dijamin dengan 29.700.000 saham Perusahaan yang dimiliki oleh
PT Purimas Sasmita, pemegang saham utama Perusahaan.
Pinjaman dari Citibank, N.A. merupakan fasilitas cerukan untuk periode 12 bulan setelah
penandatanganan perjanjian.
Pada tanggal 31 Juli 2000 dan 31 Agustus 2000, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman tetap
berulang
dengan
PT
Bank
Internasional
Indonesia
Tbk
masing-masing
sebesar
Rp 57.858.239.405 dan US$ 15.683.487,26 yang diperpanjang setiap bulan.
Brought to you by Global Reports
- 42 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
15. HUTANG USAHA
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian produk kelapa sawit, pupuk dan peralatan
perkebunan lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
2000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28b)
Dalam Dolar AS
Asia Food & Properties Ltd.
Rp
Dalam Rupiah
PT Djuanda Sawit Lestari
PT Ivo Mas Tunggal
PT Buana Wiralestari
PT Sinar Kencana Inti Perkasa
PT Bumipalma Lestaripersada
PT Sawit Mas Sejahtera
PT Ramajaya Pramukti
PT Ivomas Tunggal Lestari
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bahtera Turangga Unggul
KUD Dwi Mulya
KUD Sumber Jaya
PT Surya Raya Lestari
KUD Rukun Makmur
PT Graha Persada Pasifik
KUD Harapan Jaya
PT Perkebunan Lembah Bakti
KUD Karya Makmur
KUD Perintis Muda
KUD Kurnia Citra
PT Kawiputra Jaya
PT Mestika Kurnia Utama
PT Kalimantan Sanggar Perkasa
PT Sabda Dwi Putra Kalimantan
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Brought to you by Global Reports
Rp
Rp
-
9.792.982.606
8.940.984.547
8.773.942.635
4.946.987.118
3.103.047.718
2.068.807.768
1.454.283.655
96.597.001
2.629.222.471
8.485.076.024
13.684.067.099
573.995.677
1.272.204.873
2.381.609.244
1.361.764.040
55.224.553.556
28.006.330.184
4.314.864.628
1.727.523.215
1.620.040.455
1.597.500.000
1.409.194.219
1.148.814.068
1.137.014.935
1.115.003.966
1.100.628.564
1.069.607.727
1.006.342.454
629.398.463
181.439.876
81.470.857
-
Dalam Dolar AS
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Jumlah
13.665.311.264
1999
1.489.741.582
762.511.669
843.035.874
1.059.513.196
706.044.306
936.068.933
457.791.200
1.286.851.744
1.204.015.428
1.828.955.821
1.917.766.266
39.455.689.173
27.529.640.341
118.090.463
676.663.084
57.712.623.063
40.698.599.444
112.937.176.619
Rp
68.704.929.628
- 43 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Brought to you by Global Reports
- 44 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
16. HUTANG PAJAK DAN AKTIVA SERTA KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
Hutang pajak terdiri dari:
2000
Taksiran hutang Pajak Penghasilan Anak
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Bumi dan Bangunan
Rp
1999
1.053.763.068
Rp
5.195.864.257
4.770.868.652
2.460.417.710
3.863.297.525
15.812.143
Jumlah
Rp
14.787.443.017
2.951.042.272
3.814.386.567
998.426.067
1.915.761.643
8.841.510.082
489.737.835
17.360.023.355
Rp
33.798.307.483
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi dengan
taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:
2000
Laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak
sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi
Rugi (laba) sebelum taksiran beban pajak
dari anak perusahaan
Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran
beban pajak
( Rp
(
(
Taksiran penghasilan kena pajak (rugi
fiskal) Perusahaan
(
Brought to you by Global Reports
Rp
(
139.586.869.860
11.892.557.050
19.344.400.553
(
(
2.310.380.815
1.467.209.556
21.680.370.045 ) (
1.071.928.844
26.346.596.228 )
(
7.164.150.795 )
4.357.368.678 ) (
5.498.920.514 )
398.580.279.333 )
22.259.685.569
)(
104.354.792.694
126.614.478.263
22.259.685.569
( Rp
242.147.773.588
102.560.903.728 )
404.851.427.057 )
Koreksi atas rugi fiskal yang dapat
dikompensasi sesuai dengan
SKPLB PPh No. 00113/406/98/054/99
tanggal 30 Desember 1999
Taksiran akumulasi rugi fiskal
539.490.450.954 )
134.639.023.897
Ditambah (dikurangi):
Bagian atas rugi bersih perusahaan
asosiasi - bersih
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Perbedaan waktu, terutama karena selisih
penyusutan fiskal dengan komersial
Rekonsiliasi pencatatan sewa guna usaha
dari metode finansial ke metode
operasional
Penghasilan bunga dan sewa yang
pajaknya bersifat final
Rugi fiskal yang dapat dikompensasi
1999
398.580.279.333 ) (Rp
)
22.259.685.569 )
- 45 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Tidak ada taksiran pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan untuk tahun 2000 dan 1999 karena
Perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal.
Taksiran Pajak Penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang pajak (tagihan Pajak Penghasilan) Grup
adalah sebagai berikut:
2000
Taksiran Pajak Penghasilan tahun berjalan
dari Anak Perusahaan
Rp
4.220.190.700
1999
Rp
26.332.820.140
Pembayaran pajak di muka
Perusahaan
Fiskal luar negeri
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Anak Perusahaan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
158.500.000
2.982.401.950
8.238.155.517
11.924.871.268
4.749.054.435
11.637.283.925
2.324.644.371
1.371.059.365
2.454.724.712
24.199.841.459
423.980.776
90.670.745
21.544.441.041
Jumlah pembayaran pajak di muka
51.329.554.271
40.770.075.293
Taksiran tagihan Pajak Penghasilan - bersih
47.109.363.571
14.437.255.153
Taksiran tagihan Pajak Penghasilan
Perusahaan
Anak Perusahaan tertentu
23.303.928.735
24.859.197.904
18.710.982.731
10.513.715.439
Jumlah taksiran tagihan Pajak Penghasilan
48.163.126.639
29.224.698.170
Taksiran hutang Pajak Penghasilan Anak
Perusahaan lainnya
Rp
1.053.763.068
Rp
14.787.443.017
Taksiran tagihan Pajak Penghasilan merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan dengan
rincian sebagai berikut:
2000
Tahun berjalan
Perusahaan
Anak Perusahaan
Tahun-tahun sebelumnya
Jumlah
1999
Rp
23.303.928.735
24.859.197.904
33.664.917.701
Rp
18.710.982.731
10.513.715.439
13.612.507.369
Rp
81.828.044.340
Rp
42.837.205.539
Taksiran rugi fiskal pada tahun 2000 yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan
pada tanggal 31 Maret 2001 tidak didasarkan pada jumlah yang disebutkan di atas, namun Perusahaan
akan melaporkan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan pada bulan Juni 2001 yang
didasarkan pada jumlah yang disebutkan di atas.
Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun 1999 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang
tercantum dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan.
Brought to you by Global Reports
- 46 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Taksiran beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut:
2000
Taksiran Beban Pajak
Tahun Berjalan
Anak Perusahaan
Rp
Tangguhan
Perusahaan
Anak Perusahaan
Taksiran Beban Pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi
Rp
4.220.190.700
1999
Rp
26.332.820.140
12.204.710.827
7.536.593.374
41.343.560.464
6.176.676.885
19.741.304.201
47.520.237.349
23.961.494.901
Rp
73.853.057.489
Pada tahun 1997, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar mengenai pajak
penghasilan badan tahun 1992 sebesar Rp 3.566.350.640 dan telah dibayar Perusahaan pada tahun
yang sama. Perusahaan mengajukan surat keberatan sehingga pembayaran pajak tersebut dicatat
dalam
akun
“Taksiran
Tagihan
Pajak
Penghasilan”.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
No. KEP-009/WPJ.06/KP.0408/2000 tanggal 19 Januari 2000, Kantor Pajak menerima sebagian
keberatan Perusahaan sehingga jumlah pajak kurang bayar ditetapkan menjadi Rp 2.219.903.917.
Kantor Pajak juga memutuskan bahwa saldo tersisa sebesar Rp 1.346.446.723 akan dikompensasikan
dengan denda pajak tahun 1998.
Pada tanggal 11 Agustus 2000, Kantor Pajak telah menyetujui pengembalian kelebihan pembayaran
pajak penghasilan tahun 1998 sebesar Rp 8.086.032.943 sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pajak
No. KEP-332/WPJ.06/KP.0408/2000 dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
No. 00113/406/98/054/99 tanggal 30 Desember 1999. Berdasarkan SKPLB di atas, penghasilan kena
pajak Perusahaan tahun 1998 telah dikoreksi dari Rp 2.236.007.929 menjadi Rp 29.836.196.468.
Koreksi tersebut mengakibatkan rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasikan pada tanggal 31
Desember 1998 sebesar Rp 99.014.289.724. Namun demikian, pada tanggal 20 Maret 2001,
Perusahaan menerima Surat Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-203/WPJ.06/BD.03/2001 di mana
Kantor Pajak melakukan revisi atas hasil koreksi penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 1998
menjadi Rp 19.037.252.881. Perusahaan juga menerima SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 23, 26
dan Pajak Pertambahan Nilai tahun 1998 sebesar Rp 8.754.420.066 dan surat tagihan pajak mengenai
denda pajak penghasilan pasal 25 tahun 2000 dan tahun 1998 sebesar Rp 580.152.540. Atas SKPKB
dan STP tersebut telah dikompensasikan oleh Kantor Pajak dengan kelebihan pembayaran pajak
penghasilan tahun 1998 seperti yang telah disebutkan di atas dan terdapat kelebihan pembayaran pajak
penghasilan sebesar Rp 97.907.060 yang telah diterima Perusahaan sesuai dengan Surat Perintah
Membayar Kelebihan Pajak No. 005398.
Pada tanggal 25 Maret 2000, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan Kantor
Pajak atas pajak penghasilan tahun 1998. Sebagai hasilnya, pada tanggal 20 April 2001, berdasarkan
Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-191/WPJ.06/BD.03/2001, Perusahaan menerima kelebihan
pembayaran pajak penghasilan pasal 26 tahun 1998 sebesar Rp 6.354.752.047.
Brought to you by Global Reports
- 47 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 19 Maret 2001, Perusahaan menerima SKPLB No. 00113/406/99/054/01 yang mengoreksi
taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 1999 seperti yang dilaporkan sebelumnya sebesar
Rp 104.354.792.694 menjadi Rp 116.702.516.583. Pada surat yang sama, Kantor Pajak telah
menyetujui pengembalian sebagian taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan tahun 1999 sebesar
Rp 12.299.995.665 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pajak No. 130-PPh/WPJ.06/KP.0408/2001.
Perusahaan juga menerima SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan
Nilai dan SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai tahun 1999 dengan jumlah bersih kelebihan
pembayaran sebesar Rp 550.468.602.
Akibat hasil pemeriksaan pajak tahun 1998 dan 1999 tersebut, Perusahaan membebankan
Rp 6.926.435.249 sebagai biaya pajak pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000.
Pengaruh perbedaan temporer pengakuan pajak yang signifikan adalah sebagai berikut:
2000
Perusahaan
Aktiva pajak tangguhan
Kompensasi rugi pajak
Sewa guna usaha
Biaya ditangguhkan
Rp
Jumlah
289.959.323
939.208.616
1999
Rp
6.677.905.671
10.245.526
-
1.229.167.939
6.688.151.197
Kewajiban pajak tangguhan
Aktiva tetap
Merek dagang
Biaya ditangguhkan
48.573.809.477
1.539.353.211
-
41.582.440.246
1.530.323.313
254.671.561
Jumlah
50.113.162.688
43.367.435.120
48.883.994.749 ) ( Rp
36.679.283.923 )
Kewajiban pajak tangguhan bersih
Konsolidasi
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Anak Perusahaan
( Rp
Rp
10.353.987.011
Rp
6.627.659.799
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Perusahaan
Anak Perusahaan
Rp
48.883.994.749
42.534.838.897
Rp
36.679.283.923
31.271.918.310
Jumlah
Rp
91.418.833.646
Rp
67.951.202.233
Rugi fiskal yang dapat diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah sebesar jumlah yang
dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam jangka waktu sampai lima (5) tahun
sejak rugi fiskal terjadi.
Brought to you by Global Reports
- 48 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan di luar akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan dasar
pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena metode atau dasar penentuan yang
digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak terutama terdiri dari penyusutan aktiva
tetap, transaksi sewa guna usaha serta amortisasi merek dagang dan beban ditangguhkan. Perbedaan
dasar pencatatan aktiva tetap, merek dagang dan beban ditangguhkan adalah karena perbedaan periode
dan metode penyusutan dan amortisasi untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak dan
perbedaan dasar pencatatan transaksi sewa guna usaha karena perbedaan metode pengakuan beban
untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.
17. HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang terdiri dari:
2000
Hutang bank
Dalam Dolar AS
Pihak ketiga
Pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank
Ltd., Singapura, sebagai agen
Rp
295.765.875.000
The Chase Manhattan Bank, New York
143.925.000.000
Deutsche Investitions - und
Entwicklungsgesellschaft MBH (DEG)
95.950.000.000
The Sumitomo Bank Ltd., Singapura
77.719.500.000
Nederlandse Financierings - Maatschappij
Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) 65.246.000.000
The Sanwa Bank Ltd., Singapura
44.904.600.000
PT Bank Credit Lyonnais Indonesia
36.461.000.000
PT Bank Societe Generale Indonesia
27.825.500.000
PT Bank Sanwa Indonesia
19.190.000.000
Export-Import Bank of Malaysia Berhad
17.122.239.120
Dalam Rupiah
Pihak ketiga
Pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank
Ltd., Singapura, sebagai agen
113.144.850.000
37.521.976.226
PT Bank Mandiri (Persero) *)
PT Bank Danpac
6.500.000.000
Hutang sewa guna usaha
Dalam Dolar AS
Pihak ketiga
PT Orix Indonesia Finance
Jumlah
*)
1999
Rp
355.000.000.000
170.400.000.000
71.000.000.000
53.960.000.000
39.050.000.000
28.400.000.000
23.430.000.000
-
55.671.976.226
-
10.768.589.301
-
992.045.129.647
796.911.976.226
Merupaka n saldo eks PT Bank Dagang Negara (Persero) yang mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero)
secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 49 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Hutang bank
Hutang sewa guna usaha
Rp
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Bagian jangka panjang
835.479.064.120
10.768.589.301
1999
Rp
846.247.653.421
Rp
145.797.476.226
513.730.000.000
513.730.000.000
Rp
283.181.976.226
Pada bulan April 1995, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi jangka menengah sebesar
150 juta dolar AS dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai “arranger” dan agen. Pinjaman ini
dijamin dengan persediaan, piutang, aktiva tetap Perusahaan dan aktiva tetap anak perusahaan yaitu
PANIGORAN dan LEIDONG. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan pembatasan yang antara lain
berhubungan
dengan
manajemen
Perusahaan,
rasio
keuangan
tertentu, pemberian jaminan, investasi pada pihak lain serta pengalihan aktiva. Pinjaman ini dibebani
bunga sebesar 1,55% di atas SIBOR per tahun. Pada bulan April 1998, Perusahaan telah melunasi
bagian hutang yang telah jatuh tempo sebesar 100 juta dolar AS. Pada tanggal 10 April 2000, perjanjian
ini diperbaharui dengan perubahan tingkat suku bunga disertai pembayaran sebagian pokok pinjaman
sebesar 5 juta dolar AS yang dilakukan Perusahaan pada tanggal yang sama. Berikutnya, pada tanggal
5 Mei 2000, Perusahaan berhasil merestrukturisasi saldo pinjaman sebesar 45 juta dolar AS menjadi
30.825.000 dolar AS dan Rp 113.144.850.000 yang terhutang dalam beberapa angsuran sampai dengan
tahun 2002. Pinjaman dalam mata uang dolar AS dikenakan tingkat suku bunga sebesar 3% di atas
SIBOR per tahun untuk saldo pinjaman sampai dengan 10 April 2001, 4% di atas SIBOR per tahun
untuk saldo pinjaman sampai dengan 10 April 2002, dan 5% di atas SIBOR untuk saldo pinjaman
setelah tanggal 10 April 2002, sedangkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan tingkat suku
bunga berkisar antara 15,63158% sampai dengan 16,63333% per tahun untuk tahun 2000. Perjanjian
yang diperbaharui ini memuat tambahan persyaratan, antara lain adanya jaminan dari Golden AgriResources Limited (GARL), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, serta keharusan pemilikan baik
secara langsung maupun tidak langsung GARL ke Perusahaan di atas 50% dan keharusan memenuhi
tambahan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan tidak memenuhi rasio
keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut dan sebagai tambahan, pada tanggal
10 April 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 3.425.000 dolar AS
dan Rp 12.581.707.320 sesuai dengan perjanjian. Meskipun demikian, Perusahaan masih melakukan
pembayaran bunga pinjaman. Sampai tanggal laporan auditor independen, Perusahaan sedang dalam
proses negosiasi untuk merestrukturisasi hutangnya dengan seluruh anggota sindikasi dan tidak ada
surat resmi yang telah dikeluarkan oleh kreditur tersebut. Oleh karenanya sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, pinjaman ini disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi
tanggal 31 Desember 2000.
Pada bulan Juli 2000, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari The Chase
Manhattan Bank, New York, yang sebelumnya terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal
30 Juni 1997 sampai dengan 31 Desember 2001. Pinjaman ini diperpanjang menjadi terhutang dalam
cicilan setengah tahunan sejak tanggal 30 Desember 2000 sampai dengan 30 Desember 2002.
Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 3,8125% sampai dengan 9,25% per tahun dan 2,9063%
sampai dengan 6,5% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Hutang ini dijamin dengan
jaminan perusahaan dari PT Purimas Sasmita (PURIMAS), pemegang saham utama Perusahaan, PT
Sinar
Mas
Tunggal,
PT
Supra
Veritas
dan
Asia
Food
&
Properties
Ltd., pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan
seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu dan tidak dapat memberikan jaminan dan
Brought to you by Global Reports
- 50 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
memperoleh pinjaman tanpa pemberitahuan tertulis dari bank, kecuali untuk keperluan usaha
Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan tidak memenuhi rasio keuangan tertentu
yang dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut dan sebagai tambahan, PURIMAS, pemegang saham
utama Perusahaan, mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman
dengan The Chase Manhattan Bank, New York. Meskipun demikian, PURIMAS masih melakukan
pembayaran bunga pinjaman. Berdasarkan perjanjian, pinjaman Perusahaan mempunyai klausa crossdefault dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh PURIMAS. Sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, PURIMAS masih dalam proses restrukturisasi pinjaman tersebut (lihat Catatan 34b). Oleh
karenanya, pinjaman ini direklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2000.
Pada bulan Desember 1998, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang
dari Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft MBH (DEG) untuk membiayai perluasan usaha
dengan maksimum kredit sebesar 10 juta dolar AS. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa
persyaratan, seperti perlunya persetujuan DEG terlebih dahulu sehubungan dengan perubahan
Anggaran Dasar TAPIAN, pemindahtanganan saham TAPIAN kepada pihak lain dan kewajiban
mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3,5% di atas LIBOR
per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PURIMAS, pemegang saham utama
Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, TAPIAN tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang
dipersyaratkan dalam perjanjian tersebut. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman,
ketidaktaatan
atas
persyaratan
pinjaman
dapat
menyebabkan
kewajiban
atas
pinjaman tersebut menjadi jatuh tempo dan terhutang. Namun, sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, TAPIAN belum menerima pemberitahuan tertulis mengenai wanprestasi tersebut dari bank.
Sebagaimana yang dicantumkan dalam perjanjian pinjaman, TAPIAN baru dinyatakan efektif
wanprestasi apabila dalam 30 hari setelah pemberitahuan tertulis mengenai wanprestasi tersebut
diberikan, TAPIAN belum memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, saldo
pinjaman
ini
belum
direklasifikasi
sebagai
kewajiban
lancar
pada
tanggal
31 Desember 2000.
Pada bulan Maret 2000, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari The Sumitomo Bank
Ltd., Singapura, dengan jumlah maksimum kredit sebesar 55 juta dolar AS. Pinjaman ini akan jatuh
tempo pada bulan Januari 2003 dan dikenakan bunga sebesar 7,1% per tahun untuk tahun 2000. Saldo
pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2000 adalah US$ 5.200.000.
Pada bulan Agustus 2000, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh pinjaman jangka panjang dari The
Sumitomo Bank Ltd., Singapura, dengan jumlah maksimum kredit sebesar US$ 2.900.000. Pinjaman
ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2003 dan dikenakan bunga sebesar 7,1% per tahun untuk tahun
2000. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2000 adalah US$ 2.900.000.
Pada bulan Juli 1996, LEIDONG, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari
Nederlandse Financierings - Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) dengan maksimum
kredit sebesar 21 juta dolar AS yang akan jatuh tempo sampai dengan tahun 2005, untuk membiayai
perluasan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit di Pulau Bangka. Pinjaman ini
dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor dan
jaminan perusahaan dari PT Purimas Sasmita. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan-persyaratan
seperti mempertahankan rasio keuangan tertentu, pembatasan pembagian dividen dan pemberian
jaminan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3,25% di atas LIBOR per tahun. Pada tanggal 31
Desember 2000, LEIDONG tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam
perjanjian tersebut dan PT Purimas Sasmita selaku penjamin fasilitas pinjaman LEIDONG mengalami
kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman dengan The Chase Manhattan
Bank,
New
York,
dan
Perusahaan
selaku
sponsor
fasilitas
pinjaman LEIDONG tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam
perjanjian pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai “arranger” dan agen dan
Brought to you by Global Reports
- 51 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
dengan The Chase Manhattan Bank, New York; mengalami kegagalan pembayaran pokok pinjaman
menurut perjanjian pinjaman dengan PT Bank Societe Generale Indonesia dan seluruh fasilitas pinjaman
Perusahaan mempunyai klausa cross-default dengan pinjaman lainnya yang dilakukan oleh
Perusahaan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman, ketidaktaatan atas persyaratan
pinjaman dan wanprestasi dari PT Purimas Sasmita dan Perusahaan atas perjanjian pinjaman apapun
dapat menyebabkan seluruh kewajiban jangka panjang menjadi jatuh tempo dan terhutang dan oleh
karenanya, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, saldo hutang tersebut telah
direklasifikasi dan disajikan dalam neraca sebagai bagian dari kewajiban lancar pada tanggal 31
Desember 2000.
Pada bulan Mei 2000, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari The Sanwa
Bank Ltd., Singapura, yang saldonya pada neraca konsolidasi tahun 1999 disajikan sebagai hutang
bank jangka pendek. Pinjaman ini diperpanjang dengan maksimum kredit tetap sebesar 6.400.000 dolar
AS dan terhutang dalam angsuran tengah tahunan sejak April 2001 sampai dengan Oktober 2002.
Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 8,375% sampai dengan 9,75% per tahun untuk tahun
2000. Pinjaman ini dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan Perusahaan seluas 2.184 ha. Pada
tanggal 10 April 2001, Perusahaan gagal membayar pokok pinjaman yang jatuh tempo sebesar 520.000
dolar AS (lihat Catatan 34f).
Pada tahun 1998, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Societe
Generale Indonesia dengan maksimum kredit sebesar 5 juta dolar AS. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar 12% per tahun dan berkisar antara 12% sampai dengan 14% per tahun masing-masing pada
tahun 2000 dan 1999 dan terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal 15 Desember 1998
sampai dengan 15 Desember 2000. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PURIMAS,
pemegang saham utama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mengalami
kegagalan pembayaran pokok pinjaman menurut perjanjian pinjaman. Meskipun demikian, Perusahaan
masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen,
Perusahaan masih dalam proses restrukturisasi pinjaman tersebut (lihat Catatan 34a).
Pada bulan Maret 1999, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari PT Bank
Sanwa Indonesia. Pinjaman ini diperpanjang dengan maksimum kredit sebesar 4 juta dolar AS dan
terhutang dalam angsuran triwulanan sejak Maret 1999 sampai dengan Desember 2001. Pinjaman ini
dikenakan bunga berkisar antara 9,08125% sampai dengan 9,76875% per tahun untuk tahun 2000 dan
9,14375% sampai dengan 9,175% per tahun pada tahun 1999. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan
perusahaan dari PT Supra Veritas dan PT Sinar Mas Tunggal, pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Pada bulan Juli 1999, Perusahaan berhasil melakukan restrukturisasi atas pinjaman dari PT Bank Credit
Lyonnais Indonesia. Pinjaman ini diperpanjang dengan maksimum kredit sebesar 5,5 juta dolar AS dan
terhutang dalam cicilan triwulanan sejak Januari 2000 sampai dengan Oktober 2001. Pinjaman ini
dikenakan bunga berkisar antara 10% sampai dengan 10,75% per tahun dan 10% per tahun masingmasing pada tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 1 April 2001, Perusahaan gagal membayar pokok
pinjaman yang jatuh tempo sebesar 800.000 dolar AS (lihat Catatan 34e).
Fasilitas kredit investasi termasuk bunga masa pembangunan yang diperoleh KRESNA dari PT Bank
Dagang Negara (Persero) *), Jambi, digunakan untuk membiayai pengembangan perkebunan kelapa
sawit. Pinjaman ini mempunyai maksimum kredit sebesar Rp 96.221.352.000, yang akan jatuh tempo
sampai dengan tahun 2003 dan dikenakan bunga sebesar 16% per tahun, terhutang dalam cicilan
triwulanan. Pinjaman itu dijamin oleh seluruh piutang, persediaan, aktiva tetap dan jaminan pemegang
saham KRESNA.
Brought to you by Global Reports
- 52 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
*)
Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
Brought to you by Global Reports
- 53 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Pada bulan Juli 2000, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit berjangka (“term-loan”)
dan pinjaman berulang (“revolving loan”) dari PT Bank Danpac dengan jumlah maksimum masing-masing
sebesar Rp 750.000.000 dan Rp 5.750.000.000. Pinjaman-pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan
Juli 2002 dan dikenakan bunga sebesar 18% per tahun untuk tahun 2000. Pinjaman-pinjaman ini
dijamin dengan sebuah bangunan TAPIAN dan jaminan perusahaan dari PURIMAS, pemegang saham
utama Perusahaan.
Pada tanggal 19 Agustus 2000, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Export-Import Bank of
Malaysia Berhad dengan maksimum kredit sebesar 4 juta dolar AS. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar 10,185% per tahun untuk tahun 2000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tahun 2005 dan
dijamin dengan jaminan perusahaan dari Asia Food & Properties Ltd., pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, piutang, mesin dan peralatan Perusahaan.
Perjanjian pinjaman dengan The Sanwa Bank Ltd., Singapura, The Sumitomo Bank Ltd., Singapura dan
Export-Import Bank of Malaysia Berhad mempunyai klausa cross-default dengan fasilitas pinjaman
lainnya yang diperoleh Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mengalami
kegagalan pembayaran pokok pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan
dalam perjanjian pinjaman. Berdasarkan perjanjian pinjaman, wanprestasi tersebut dapat
mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo dan
terhutang, baik dengan maupun tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Sebagai akibatnya, saldo
pinjaman tersebut telah direklasifikasi dan disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi
tahun 2000.
Jadwal pembayaran hutang bank jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai
berikut:
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Jumlah
Rp
835.479.064.120
22.021.976.226
29.744.500.000
3.838.000.000
23.028.000.000
28.785.000.000
38.380.000.000
Jumlah
981.276.540.346
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
835.479.064.120
Bagian jangka panjang
Rp
145.797.476.226
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa guna usaha dalam Dolar AS pada tanggal 18 Agustus
2000, meliputi mesin dan peralatan dan kendaraan dengan masa sewa selama 4 tahun dan berakhir
pada tanggal 13 September 2004.
Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, apabila terjadi kejadian kelalaian dalam suatu perjanjian
pinjaman yang dilakukan oleh Perusahaan, baik efektif secara segera ataupun setelah dilakukan
pemberitahuan, lessor dapat mengakhiri perjanjian dan selanjutnya semua jumlah yang wajib dibayar
oleh Perusahaan akan segera jatuh tempo dan wajib dibayar, tanpa pemberitahuan atau tagihan kepada
Perusahaan dan karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman sewa guna
usaha
ini
disajikan
sebagai
kewajiban
lancar
pada
neraca
konsolidasi
tanggal
31 Desember 2000.
Brought to you by Global Reports
- 54 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
18. HUTANG SUB-ORDINASI
Pada bulan Desember 1997, Perusahaan memperoleh hutang sub-ordinasi dari PURIMAS, pemegang
saham utama Perusahaan, sebesar 47 juta dolar AS. Tujuan hutang ini adalah untuk menjaga
“debt equity ratio” (DER) Perusahaan agar tidak melebihi 2,5 seperti yang dipersyaratkan dalam
perjanjian pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen (lihat Catatan 17).
Berdasarkan perjanjian hutang sindikasi tersebut, hutang sub-ordinasi tidak diperhitungkan sebagai
kewajiban, melainkan sebagai bagian dari ekuitas pada saat menghitung DER.
Berdasarkan perjanjian hutang sub-ordinasi tersebut, Perusahaan wajib membayar bunga
sebesar 8% per tahun dan menempatkan dana sebesar 47 juta dolar AS tersebut ke dalam deposito
berjangka pada BII Bank Limited-Cook Islands, dengan tingkat bunga yang sama yaitu sebesar 8% per
tahun. Deposito berjangka pada BII Bank Limited ini dibatasi penggunaannya hanya untuk penyelesaian
hutang sub-ordinasi dan tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan operasi dan produksi kecuali
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PURIMAS.
Biaya bunga masih harus dibayar dari transaksi ini masing-masing adalah sebesar Rp 16.099.450.500
dan Rp 23.747.764.437 pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai bagian dari
“Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi.
19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Akun ini merupakan hak minoritas atas ekuitas anak perusahaan berikut:
2000
1999
PRATAMA
ALAM
IME dan Anak Perusahaan
Rp
68.462.032
10.000.000
-
Rp
69.317.254
10.000.000
11.806.161.293
Jumlah
Rp
78.462.032
Rp
11.885.478.547
20. MODAL SAHAM
Pemegang saham dan pemilikannya adalah sebagai berikut:
2000
Pemegang Saham
Lembar Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan
PT Purimas Sasmita
Lain-lain (masingmasing dengan pemilikan
di bawah 5%)
151.653.600
51%
145.706.400
49
Jumlah
297.360.000
100%
Brought to you by Global Reports
Jumlah
Rp
151.653.600.000
145.706.400.000
Rp
297.360.000.000
- 55 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
1999
Pemegang Saham
Lembar Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan
PT Purimas Sasmita
Norbax Incorporated
Lain-lain (masingmasing dengan pemilikan
di bawah 5%)
128.520.000
13.842.100
51,00%
5,49
109.637.900
43,51
Jumlah
252.000.000
100,00%
Jumlah
Rp
128.520.000.000
13.842.100.000
109.637.900.000
Rp
252.000.000.000
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) pada tanggal 27 Juni 2000, yang
diaktakan dalam akta Notaris Imas Fatimah S.H. No. 41, para pemegang saham menyetujui
pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (“stock split”) yang mana nilai pecahan saham
tersebut akan ditentukan kemudian berdasarkan kondisi harga pasar yang optimum serta memberikan
kuasa kepada direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengubahan nilai saham tersebut. Para pemegang saham selanjutnya juga menyetujui perubahan
anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan peraturan nomor IX-D.4 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM No. Kep-44/PM/1998 tentang perubahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 tahun 1999 tentang bentuk-bentuk tagihan tertentu
yang dapat dikompensasikan sebagai setoran saham. Sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, manajemen Perusahaan belum melaksanakan hasil keputusan RULBPS tersebut.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) pada tanggal 29 Desember 2000, yang
diaktakan dalam akta Notaris Linda Herawati S.H. No. 98, para pemegang saham menyetujui
pembagian saham bonus dengan ketentuan setiap pemegang 100 saham berhak atas 18 saham bonus.
Saham bonus yang dibagikan berjumlah 45.360.000 saham. Saham bonus tersebut dibagikan kepada
pemegang saham yang tercatat pada tanggal 24 Januari 2001.
21. SALDO LABA - DICADANGKAN
Akun ini merupakan penyisihan saldo laba sesuai dengan ketentuan pasal 61 ayat 1 dan 2 UndangUndang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas di mana ditentukan setiap tahun buku
Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan umum, dan dilakukan
sampai jumlah cadangan umum mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan
Perusahaan.
Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham tanggal 14 Mei 1999, para pemegang saham
menyetujui penyisihan seluruh saldo laba sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 1998 (sebelum disajikan kembali) sebesar Rp 53.442.324.750 sebagai cadangan umum
Perusahaan.
Berkaitan dengan defisiensi modal yang dialami Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000,
berdasarkan ketentuan pasal 61 ayat 3 Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tersebut, Perusahaan dapat
mempergunakan cadangan tersebut untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan
lain.
Brought to you by Global Reports
- 56 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
22. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2000
Penjualan Lokal
Pihak ketiga
Produk kelapa sawit
Usaha lainnya
Rp
1999
979.754.214.923
33.535.483.007
Rp 1.426.580.646.580
18.219.739.532
1.013.289.697.930
1.444.800.386.112
529.364.637.621
10.453.070.756
739.921.470.359
8.804.678.379
539.817.708.377
748.726.148.738
Jumlah Penjualan Lokal
1.553.107.406.307
2.193.526.534.850
Penjualan Ekspor
Pihak ketiga
Produk kelapa sawit
Usaha lainnya
328.644.636.250
34.858.548.949
256.835.911.229
37.842.991.046
363.503.185.199
294.678.902.275
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28a)
Produk kelapa sawit
496.768.279.734
465.931.491.242
Jumlah Penjualan Ekspor
860.271.464.933
760.610.393.517
Rp 2.413.378.871.240
Rp 2.954.136.928.367
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(lihat Catatan 28a)
Produk kelapa sawit
Usaha lainnya
Jumlah Penjualan
Jumlah penjualan kepada Golden Agri International Ltd., pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
sejumlah Rp 465.214.200.093 pada tahun 2000 dan kepada PT Ivo Mas Tunggal, pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, sejumlah Rp 417.550.079.455 pada tahun 1999 melebihi 10% dari
jumlah penjualan.
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Bahan baku yang digunakan
Upah langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah Biaya Produksi
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
2000
1999
Rp 1.764.161.011.773
8.749.868.824
122.635.370.491
Rp 2.052.220.931.097
3.884.615.656
86.664.987.656
1.895.546.251.088
2.142.770.534.409
- 57 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun
Rp
(
Biaya Pokok Produksi
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
1999
676.198.110
Rp
482.636.450 ) (
1.895.739.812.748
2.143.185.548.663
94.674.498.753
183.938.515.547
103.529.721.091 ) (
(
Rp 2.070.823.105.957
1.091.212.364
676.198.110 )
76.988.083.284
359.208.773.346
94.674.498.753 )
Rp 2.484.707.906.540
Grup membeli bahan baku tertentu sebesar 59% dan 51% masing-masing pada tahun 2000 dan 1999
dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 28b). Jumlah pembelian dari
PT Ivo Mas Tunggal dan PT Buana Wiralestari, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
masing-masing sejumlah Rp 311.986.358.025 dan Rp 187.082.474.352 pada tahun 2000 dan
Rp 525.106.175.462 dan Rp 240.132.179.118 pada tahun 1999 melebihi 10% dari jumlah pembelian
bahan baku dan barang jadi.
24. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2000
Beban Penjualan:
Ongkos angkut dan pengiriman
Iklan dan promosi
Pajak ekspor dan beban administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Penyusutan
Lain-lain
Beban Umum dan Administrasi:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Sewa, pajak dan perizinan
Perjalanan dinas
Penyusutan
Pemeliharaan dan perbaikan
Komunikasi
Umum dan kantor
Biaya riset
Jasa keuangan dan pemasaran
Amortisasi:
Biaya pengembangan piranti lunak
Merek dagang
Biaya ditangguhkan
Biaya emisi saham
Brought to you by Global Reports
Rp
30.040.251.162
13.342.240.088
12.856.811.953
7.282.764.896
453.769.395
6.521.172.828
1999
Rp
21.534.853.894
5.695.978.397
47.208.048.396
5.098.638.647
434.811.693
10.804.270.422
70.497.010.322
90.776.601.449
117.600.582.565
24.497.219.954
17.910.975.500
10.792.624.311
10.154.432.240
6.453.827.295
4.909.748.541
3.425.413.904
3.323.430.000
86.702.369.681
20.346.084.841
13.028.701.069
8.992.802.800
6.702.538.758
674.107.425
7.083.841.922
4.374.580.071
8.099.520.389
5.907.329.000
763.125.000
25.909.259
-
3.620.384.835
763.125.000
224.127.855
848.911.212
- 58 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 59 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Alokasi ke:
Jasa pengelolaan dan komisi
Biaya pabrikasi
Lain-lain
( Rp
(
1999
122.548.345.607 ) ( Rp
4.309.408.601 ) (
10.252.933.556
89.159.796.917
Jumlah
Rp
159.656.807.239
92.534.111.009 )
3.671.291.978 )
868.919.552
66.124.612.423
Rp
156.901.213.872
25. LABA (RUGI) KURS DAN BEBAN SWAP-BERSIH
Akun ini terutama merupakan rugi kurs atas hutang jangka panjang, hutang hubungan istimewa dan
uang muka pelanggan - hubungan istimewa pada tahun 2000 dan laba kurs atas hutang jangka panjang
dan hutang hubungan istimewa serta rugi kurs atas kontrak valuta berjangka pada tahun 1999.
26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN LAINNYA
Rincian beban bunga dan keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
2000
Beban bunga:
Hutang bank jangka pendek dan
jangka panjang
Hubungan istimewa
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
BII Bank Limited-Cook Islands
Pihak ketiga
Rp
Hutang sub-ordinasi
Sewa guna usaha dan lainnya
Hubungan istimewa
Asia Food & Properties Ltd.
Golden Agri-Resources Ltd. (GARL)
Denda GARL (lihat Catatan 28n)
PT Purimas Sasmita
Pihak ketiga
Kapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan
dan aktiva tetap dalam penyelesaian
(
Brought to you by Global Reports
Rp
29.163.887.059
28.033.992.464
23.280.337.343
8.366.860.106
675.543.281
534.543.814
10.638.592.121
14.119.891.402
11.594.715.446
24.902.637.228 )
211.705.142.742
2.339.019.605
Rp
57.065.018.913
13.666.308.612
82.753.683.836
35.328.168.007
9.766.640.760 ) (
Beban administrasi bank
Jumlah
14.372.873.139
110.879.465.348
1999
214.044.162.347
194.099.460.161
342.514.457
Rp
194.441.974.618
- 60 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
27. DIVIDEN KAS
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 27 Juni 2000, yang diaktakan
dengan akta Notaris Imas Fatimah S.H. No. 40, para pemegang saham memutuskan pembagian dividen
kas sebesar Rp 20 per saham dari laba tahun 1999 atau total Rp 5.040.000.000, terhutang kepada
pemegang saham yang tercatat pada tanggal 21 Juli 2000.
28. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sebagai tambahan atas transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang telah
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang terkait, beberapa transaksi material
yang dilakukan Grup dan saldo yang berkaitan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (sifat
hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berupa berada di bawah pengendalian
bersama baik melalui sebagian kepemilikan yang sama dan/atau memiliki sebagian direksi dan/atau
komisaris yang sama dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan) dengan jumlah di atas Rp 1 milyar
yang dilaksanakan dalam kisaran harga dan bunga seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga adalah
sebagai berikut:
a.
Grup menjual lokal produknya kepada PT Ivo Mas Tunggal, PT Ivo Mas, SOCI, PT Sinar Meadow
International Indonesia, IGM, PT Sinar Kencana Inti Perkasa, PT Bantanan Ekajaya dan PT
Ramajaya Pramukti; mengekspor produknya kepada AFP Agri Resources Pte., Ltd., Ever Forward
Asia Ltd. *), Golden Agri International Ltd. dan Shinning Gold Foodstuffs (Ningbo) Co., Ltd.; serta
menerima upah olah dari PT Ivo Mas Tunggal, PT Djuanda Sawit Lestari, IGM,
PT Buana Wiralestari dan PT Ramajaya Pramukti. Penjualan bersih kepada perusahaanperusahaan ini adalah sebesar Rp 1.036.585.988.111 dan Rp 1.214.657.639.980 masing-masing
pada tahun 2000 dan 1999, yang merupakan 43% pada tahun 2000 dan 41% pada tahun 1999
terhadap jumlah penjualan. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar
Rp 21.946.036.041 dan Rp 49.080.382.155 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan
1999 dan disajikan sebagai “Piutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi.
Persentase piutang usaha - hubungan istimewa dari total aktiva konsolidasi adalah 0,56% dan
1,77% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999.
b.
Grup membeli produk kelapa sawit dari PT Ivo Mas Tunggal, PT Ramajaya Pramukti, PT Buana
Wiralestari, PT Bumipalma Lestaripersada, PT Bumi Permai Lestari, PT Djuanda Sawit Lestari,
IGM, PT Sinar Meadow International Indonesia, PT Sumber Indah Perkasa, PT Sawit Mas Sejahtera
dan PT Sinar Kencana Inti Perkasa. Transaksi pembelian dengan perusahaan-perusahaan ini adalah
sebesar Rp 966.045.562.556 dan Rp 1.135.440.703.712 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999,
yang merupakan 59% dan 51% masing-masing pada tahun 2000 dan 1999 terhadap jumlah
pembelian. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 55.224.553.556 dan
Rp 28.006.330.184 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, dan disajikan
sebagai “Hutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Persentase hutang usaha hubungan istimewa dari total kewajiban konsolidasi adalah 1,41% dan 1,22% masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2000 dan 1999.
c.
Grup mempunyai kas pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan BII Bank Limited-Cook Islands
(lihat Catatan 4 dan 33).
*) d/h AFP Agri Services (HK) Ltd.
Brought to you by Global Reports
- 61 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
d.
Grup memiliki deposito berjangka pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan BII Bank LimitedCook Islands (lihat Catatan 4, 5, 11 dan 33). Piutang bunga yang timbul dari transaksi ini adalah
sebesar Rp 21.385.847.755 dan Rp 6.576.995.931 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000
dan 1999 dan disajikan dalam “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi, sedangkan
pendapatan bunga adalah sebesar Rp 34.948.445.039 dan Rp 99.751.058.609 masing-masing pada
tahun 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi
konsolidasi.
e.
Pada tahun 1997 dan 1998, Perusahaan dan TAPIAN, anak perusahaan, menandatangani beberapa
kontrak valuta berjangka dengan BII Bank Limited - Cook Islands yang telah jatuh tempo pada tahun
1999 untuk TAPIAN dan akan jatuh tempo pada tahun 2002 dan 2003 untuk Perusahaan (lihat
Catatan 30 dan 33).
f.
Perusahaan mempunyai kontrak asuransi dengan PT Asuransi Sinar Mas untuk mengasuransikan
persediaan dan aktiva tetap tertentu terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya.
g.
Perusahaan mempunyai hutang bank jangka pendek dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat
Catatan 14). Biaya bunga yang masih harus dibayar yang belum jatuh tempo adalah sebesar
Rp 2.142.806.677 dan Rp 198.464.617 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999
dan disajikan dalam “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi.
h.
Perusahaan menyewakan tangki kepada PT Ivo Mas Tunggal. Dari transaksi ini, Perusahaan
membebankan biaya sewa sebesar Rp 344.194.884 dan Rp 738.330.102 masing-masing pada
tahun 2000 dan 1999.
i.
Perusahaan menerima jasa upah olah produk tandan buah segar dan inti sawit milik PT Ivo Mas
Tunggal sejumlah Rp 6.199.569.900 pada tahun 2000 (lihat Catatan 28a). Selain itu Perusahaan
juga membayar jasa upah olah produk kelapa sawitnya ke pabrik divisi refinery PT Ivo Mas Tunggal
di Belawan sejumlah Rp 7.844.398.375 pada tahun 2000.
j.
Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan dengan beberapa pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Perjanjian pengelolaan meliputi penyediaan sumber daya manusia, akuntansi
dan pajak, komputer (perangkat keras dan lunak), transaksi penjualan dan pembelian dan jasa-jasa
lainnya. Pendapatan jasa pengelolaan dan komisi, setelah dikurangi biaya yang berhubungan,
adalah sebesar Rp 29.171.934.344 dan Rp 33.594.323.881 masing-masing pada tahun 2000 dan
1999. Jumlah ini disajikan dalam “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 16.342.483.741 dan
Rp 60.300.675.228 dan merupakan 0,42% dan 2,17% dari total aktiva konsolidasi masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Hubungan
Istimewa” pada neraca konsolidasi.
k. Pada tanggal 15 Januari 1997, Perusahaan dan TAPIAN, anak perusahaan, (penyewa) dan
PT Royal Oriental Ltd. (pihak yang menyewakan) menandatangani perjanjian sewa kantor di Plaza
BII Tower II, Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta. Perjanjian sewa ini mencakup periode 3 tahun sampai
dengan tanggal 30 Juni 2000 dan 30 November 2000 yang kemudian diperpanjang sampai dengan
30 Juni 2003 dan 30 November 2003. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar
di muka biaya sewa dan pemeliharaan yang terhutang dalam cicilan setengah tahunan. Biaya sewa
dan pemeliharaan masing-masing adalah sebesar Rp 19.198.974.660 dan Rp 19.964.872.125 pada
tahun 2000 dan 1999, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” dalam
laporan laba rugi konsolidasi.
Brought to you by Global Reports
- 62 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
l.
Pada tahun 1998, Perusahaan mendiskontokan piutang dagang yang berasal dari penjualan ekspor
kepada Bank Indonesia melalui PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Jumlah piutang dagang
tersebut adalah sekitar 23,4 juta dolar AS dengan tingkat bunga diskonto berkisar antara
6,0625% sampai dengan 6,25% per tahun. Fasilitas ini telah berakhir pada berbagai tanggal antara
tanggal 23 Februari 2000 sampai dengan tanggal 11 Mei 2000.
m. Grup juga mempunyai transaksi-transaksi di luar usaha dengan beberapa pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, seperti pembayaran uang muka dan biaya antar perusahaan serta pemberian
pinjaman. Saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai “Piutang
Hubungan Istimewa”, “Hutang Lain-lain - Hubungan Istimewa” dan “Hutang Hubungan Istimewa”
pada neraca konsolidasi, dengan rincian sebagai berikut:
2000
Piutang hubungan istimewa:
SPFI
Piutang bunga
PT Ivo Mas Tunggal
PT Lestari Unggul Jaya
PT Sinar Kencana Inti Perkasa
PT Buana Wiralestari
PT Bumi Permai Lestari
PT Sinar Meadow International Indonesia
PT Global Agronusa Indonesia
PT Djuanda Sawit Lestari
PT Ramajaya Pramukti
PT Bumipalma Lestaripersada
PT Meganusa Intisawit
PT Agropanca Modern
PT Forestalestari Dwikarya
IGM
PT Sumber Indah Perkasa
PT Sawit Mas Sejahtera
PT Bantanan Ekajaya
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Jumlah
Rp
Rp
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
89.966.881.499
Rp
220.685.000.000
Rp
513.498.478.621
7.770.799.112
119.551.092.160
4,31%
Rp
5,65%
Rp
27.335.000.000
6.576.995.931
25.613.771.208
3.091.897.245
4.977.723.885
10.596.150.756
2.511.197.453
8.260.054.025
852.423.001
3.649.555.260
2.833.241.137
1.032.224.073
1.508.125.719
1.708.046.327
1.471.069.559
7.738.905.822
2.691.571.754
2.451.144.064
4.651.994.941
2,30%
% dari total kewajiban konsolidasi
Hutang hubungan istimewa:
Golden Agri-Resources Ltd.
PT Ivo Mas Tunggal
Rp
4.082.681.875
% dari total aktiva konsolidasi
Hutang lain-lain - hubungan istimewa:
Asia Food & Properties Ltd.
36.940.750.000
24.525.811.505
4.892.263.146
3.231.897.245
2.706.285.404
2.524.746.990
2.270.818.252
1.763.073.299
1.501.349.680
1.304.517.270
1.267.259.610
556.244.264
535.390.380
530.164.892
433.148.575
365.408.378
199.535.113
192.576.407
142.959.214
1999
75.414.633.172
3,30%
Rp
48.728.367.183
-
- 63 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Asia Food & Properties Ltd.
PT Ekajaya Grahanusa
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 milyar)
Rp
Jumlah
Rp
% dari total kewajiban konsolidasi
1.233.513.051
-
1999
Rp
1.432.373.834
523.935.164.618
13,41%
198.800.000.000
1.028.500.000
1.703.997.310
Rp
250.260.864.493
10,94%
Hutang pada Asia Food & Properties Ltd. (AFP), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (akibat
sebagian sahamnya dimiliki oleh pemegang saham yang sama), dikenakan bunga berkisar antara
9,3466% sampai dengan 11,3466% per tahun dan sebesar 9,21% per tahun masing-masing pada
tahun 2000 dan 1999. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, bunga masih harus dibayar yang
belum jatuh tempo dari hutang tersebut adalah sebesar Rp 5.688.315.920 dan Rp 6.453.797.547
dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi.
Pada tanggal 31 Maret 1999, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan AFP yang
menyatakan bahwa fasilitas hutang terhutang dalam cicilan setengah tahunan sejak 30 September
1999 sampai dengan 30 September 2002. Perjanjian pinjaman ini memuat persyaratan untuk
mempertahankan rasio keuangan tertentu. Bagian hutang kepada AFP yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun adalah sebesar Rp 95.950.000.000 dan Rp 75.414.633.172 masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan disajikan sebagai “Hutang Lain-lain - Hubungan Istimewa”.
Sebagai akibat terdapatnya klausa cross-default yang didefinisikan sebagai “default” dalam
perjanjian antara AFP dan The Fuji Bank Ltd., Singapura, seluruh jumlah hutang AFP dan bunga
menjadi terhutang oleh Perusahaan setelah Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok
pinjaman sindikasi dengan The Fuji Bank Ltd., Singapura, sebagai agen (lihat Catatan 17). Oleh
karenanya seluruh saldo hutang kepada AFP sebesar Rp 124.735.000.000 telah direklasifikasi
sebagai kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2000. Pada tanggal 31 Maret 2001,
Perusahaan gagal membayar kewajiban pokok pinjaman yang jatuh tempo sebesar 5 juta dolar AS
dan hanya melakukan pembayaran bunga kepada AFP (lihat Catatan 34d).
Piutang dari SPFI, perusahaan asosiasi, dikenakan bunga berkisar antara 10% sampai dengan 13%
per tahun pada tahun 2000. Pada tanggal 31 Desember 2000, piutang bunga yang timbul dari
transaksi tersebut adalah sebesar Rp 3.139.963.750 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang
Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi.
Pada tahun 2000 dan 1999, Grup memiliki perjanjian dengan Golden Agri-Resources Ltd. (GARL),
pihak yang mempunyai hubungan istimewa (akibat sebagian sahamnya dimiliki oleh pemegang
saham yang sama). Pinjaman dalam dolar AS dikenakan bunga berkisar antara 6,5% sampai
dengan 16,17% per tahun dan 11% sampai dengan 12% per tahun masing-masing pada
tahun 2000 dan 1999, pinjaman dalam Yen dibebani bunga sebesar 7,9% per tahun pada tahun
2000 dan pinjaman dalam Rupiah dibebani bunga sebesar 16,5% per tahun dan berkisar antara 13%
sampai dengan 21% per tahun masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Seluruh fasilitas
pinjaman ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 27 Desember 2002 sampai dengan 1
November 2005.
Brought to you by Global Reports
- 64 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
n.
Pada tanggal 10 Desember 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian pembayaran di muka dengan
GARL, di mana Perusahaan setuju untuk menjual dan GARL setuju untuk membeli minyak kelapa
sawit dan atau hasil olahan kelapa sawit lainnya dengan nilai sejumlah 75 juta dolar AS. Dalam hal
Perusahaan tidak dapat melakukan pengiriman sesuai dengan kontrak, GARL berhak menagih uang
muka yang telah diterima Perusahaan beserta denda yang disepakati pada saat pembayaran di
muka dilakukan. Realisasi pengiriman minyak kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit tersebut
akan dilakukan antara bulan Januari 2001 sampai dengan bulan Desember 2002. Pada bulan Juni
2000, Perusahaan melakukan pengembalian sebagian uang muka penjualan dengan pertimbangan
bahwa Perusahaan mungkin tidak dapat mengirim produk sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati. Denda yang timbul sebesar 886.946 dolar AS (setara dengan Rp 8.366.860.106) dicatat
dalam akun “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi. Uang muka
pelanggan yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 944.090.015.112 dan Rp
387.228.427.281 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 disajikan dalam akun
“Uang Muka Pelanggan - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 1 Maret 2000,
Perusahaan menandatangani perjanjian tambahan di mana Perusahaan telah meminta kepada
GARL dan GARL telah menyetujui peningkatan jumlah uang muka sebesar 25 juta dolar AS. Pada
tanggal 30 November 2000, Perusahaan telah meminta dan mendapat persetujuan dari GARL
mengenai perubahan periode penyelesaian uang muka tersebut yang akan dilakukan melalui
pengiriman fisik produk kelapa sawit antara triwulan pertama tahun 2002 sampai dengan triwulan ke
empat tahun 2004.
o.
Perusahaan mengadakan perjanjian jasa keuangan dengan AFP. Berdasarkan perjanjian tersebut,
AFP menyediakan jasa konsultasi keuangan kepada Perusahaan. Beban jasa keuangan adalah
sebesar Rp 3.323.430.000 pada tahun 2000 dan Rp 8.099.520.389 (termasuk jasa pemasaran) pada
tahun 1999 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba
rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2000, seluruh jasa keuangan untuk tahun 2000 belum
dibayar.
29. DANA PENSIUN
Pada bulan Agustus 1995, Grup menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti di mana manfaat
pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. Program
pensiun ini dikelola oleh empat (4) yayasan dana pensiun yaitu Dana Pensiun SMART Corporation 1,
Dana Pensiun SMART Corporation 2, Dana Pensiun SMART Corporation 3 dan Dana Pensiun SMART
Corporation 4.
Kewajiban pensiun ditentukan dengan menggunakan metode “projected benefit valuation - attained age
normal”. Laba rugi yang timbul dari perubahan-perubahan asumsi aktuaria diakui sebagai pendapatan
(biaya) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Tabel berikut ini menunjukkan rekonsiliasi antara status pendanaan program pensiun dengan jumlah
yang diakui di neraca:
2000
1999
Kewajiban pensiun yang diproyeksikan
Nilai wajar aktiva dana pensiun
Selisih kurang nilai wajar aktiva dana pensiun
atas kewajiban pensiun yang diproyeksikan
Laba rugi aktuaria yang belum diakui
(
Beban jasa lalu yang belum diamortisasi
Laba aktiva yang belum diamortisasi
Brought to you by Global Reports
Rp
34.816.132.898
26.041.822.614
Rp
21.041.800.229
17.485.889.712
8.774.310.284
3.555.910.517
7.974.622.430
)
148.783.725
(
5.207.907.932 ) (
5.609.555.458 )
1.598.408.791
2.532.867.827
- 65 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 66 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
2000
Beban pensiun yang masih harus dibayar
(dibayar di muka)
( Rp
2.809.811.287 )
1999
Rp
628.006.611
Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, reksadana dan obligasi.
Beban pensiun terdiri dari:
2000
Kontribusi pemberi kerja
Beban bunga atas kewajiban
Hasil aktiva pensiun
Rugi aktiva
Amortisasi bersih
Rp
3.124.366.515
Rp
1.689.573.372
2.352.311.672 ) (
790.538.416
3.720.561.342
1.473.012.195
2.288.390.030 )
2.498.247.337
98.249.625
Rp
3.252.166.631
5.501.680.469
(
Jumlah beban pensiun
1999
Rp
Mutasi beban pensiun yang masih harus dibayar (dibayar di muka) adalah sebagai berikut:
2000
1999
Saldo awal beban pensiun yang masih
harus dibayar
Beban pensiun berkala - bersih
Kontribusi Grup
(
628.006.611
Rp
3.252.166.631
6.689.984.529 ) (
Saldo akhir beban pensiun yang masih harus
dibayar (dibayar di muka)
( Rp
2.809.811.287 )
Rp
Rp
2.868.803.179
5.501.680.469
7.742.477.037 )
628.006.611
Penilaian aktuaris atas dana pensiun dilakukan setiap tahun masing-masing pada tanggal 31 Desember
2000 dan 1999 dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria KYOEINDO tanggal 19 Februari 2001 dan 28
Maret 2000. Asumsi aktuaria yang digunakan untuk menentukan kewajiban pensiun pada tanggal 31
Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Ekspektasi tingkat pengembangan aktiva
dana pensiun jangka panjang
Tingkat kenaikan gaji
2000
1999
8%
8%
12%
5%
12%
5%
Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan keputusan No. Kep-150/Men/2000
tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan
masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan, yang mewajibkan perusahaan untuk membayar uang
penghargaan masa kerja dan ganti kerugian dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja yang
memenuhi kriteria yang disebutkan dalam keputusan tersebut. Grup mempunyai program pensiun
sebagai sarana untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Brought to you by Global Reports
- 67 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
30. TRANSAKSI DERIVATIF
Grup menggunakan instrumen derivatif (swap valuta berjangka) untuk mengantisipasi risiko sehubungan
dengan transaksi keuangan yang dilakukan seperti komitmen dan pinjaman dalam mata uang asing.
Grup memantau dan mengevaluasi secara terus menerus risiko yang signifikan dan melakukan
penyesuaian yang diperlukan untuk mengeliminasi risiko tersebut. Grup melakukan transaksi swap dan
derivatif dengan syarat-syarat yang sesuai agar transaksi tersebut dapat dikelompokkan sebagai
transaksi lindung nilai untuk tujuan pencatatan akuntansi. Instrumen derivatif tidak digunakan untuk
tujuan trading atau spekulatif dan semua instrumen derivatif dimaksudkan untuk mengimbangi
pembayaran kewajiban atas transaksi keuangan yang ada. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
manajemen dalam menentukan transaksi keuangan yang akan dilindungi nilainya antara lain kondisi
pasar, antisipasi perubahan kurs mata uang asing dan tingkat bunga pasar serta syarat-syarat yang
ditawarkan oleh pihak penutup transaksi swap.
Transaksi swap valuta asing dilakukan untuk melindungi nilai kewajiban dalam mata uang asing
terhadap risiko kurs mata uang asing sekaligus meminimalkan pengaruh fluktuasi mata uang asing atas
hasil operasi.
Aktivitas swap dan derivatif Grup selama tahun 2000 dan 1999 tidak mengakibatkan (dan Grup tidak
mengharapkan aktivitas tersebut mengakibatkan) pengaruh material yang merugikan hasil operasi dan
arus kas. Tidak ada jaminan bahwa kebijakan lindung nilai Grup akan efektif dan dapat memperkirakan
secara akurat fluktuasi nilai tukar dan tingkat bunga atau dapat meminimalkan rugi selisih kurs atau
meningkatnya beban bunga sebagai hasil dari aktivitas derivatif.
Berikut ini adalah ringkasan instrumen derivatif yang dilakukan Grup:
a.
Pada tanggal 1 Juli 1997, Perusahaan menandatangani kontrak “IDR/US Dollar Principal Only
Swap” dengan BII Bank Limited-Cook Islands untuk membeli sebesar 75 juta dolar AS dan menjual
Rp 183 milyar pada tanggal 3 Juli 2003. Pada tanggal 8 Juli 1997, Perusahaan juga
menandatangani kontrak serupa untuk membeli sebesar 75 juta dolar AS dan menjual
Rp 183,9 milyar pada tanggal 10 Juli 2002. Kontrak-kontrak tersebut mewajibkan Perusahaan untuk
membayar biaya premi tahunan masing-masing sebesar 7,69% dan 8,09% dari nilai kontrak dalam
dolar AS. Premi ini dibayar setiap enam bulan sekali. Pada tanggal 12 Desember 2000, Perusahaan
melakukan pembayaran lebih awal atas sisa premium sejumlah 27.999.564 dolar AS. Beban swap
sejumlah Rp 29.432.713.404 dan Rp 29.352.296.250 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999,
dan laba kurs sebesar Rp 19.364.632.035 pada tahun 2000 (termasuk penurunan nilai tercatat
piutang kontrak valuta berjangka menjadi nilai wajarnya sebesar Rp 289,8 milyar) dan rugi kurs
sebesar Rp 92.187.984.917 pada tahun 1999 dan disajikan sebagai bagian “Laba (rugi) Kurs dan
Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang bersih sejumlah
Rp 839.562.500.000 dan Rp 488.901.134.558 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000 dan
1999 dan disajikan sebagai “Aktiva Lain-lain - Kontrak Valuta Berjangka - Bersih” pada neraca
konsolidasi. Pada tanggal 10 September 1999, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan revisi
atas PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang mengubah
tanggal efektif berlakunya standar akuntansi ini menjadi tanggal 1 Januari 2001 yang diterapkan
secara prospektif. PSAK No. 55 mengharuskan pengakuan seluruh instrumen derivatif sebagai
aktiva atau kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajarnya. Pada tanggal 31 Desember 2000,
Perusahaan menyajikan transaksi swap sebesar nilai wajarnya. Perlakuan ini serupa dengan
metode nilai wajar yang diharuskan dalam PSAK No. 55. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 33,
terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai realisasi piutang kontrak valuta berjangka dengan
BII Bank Limited-Cook Islands.
Brought to you by Global Reports
- 68 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
b.
Pada tanggal 23 September 1998, TAPIAN, anak perusahaan, menandatangani kontrak-kontrak
valuta berjangka dengan BII Bank Limited-Cook Islands untuk membeli 1,5 juta dolar AS dan
menjual Rp 19,425 milyar pada tanggal 23 Desember 1998 dan untuk membeli 2,5 juta dolar AS
dan menjual Rp 33,75 milyar pada tanggal 23 Maret 1999. Amortisasi diskonto kontrak valuta
berjangka sejumlah Rp 2.548.342.541 dan laba kurs sejumlah Rp 2.312.500.000 pada tahun 1999
dan disajikan sebagai bagian “Laba (rugi) Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi
konsolidasi.
c.
Pada tanggal 3 Oktober 2000, Perusahaan menandatangani kontrak dengan Citibank, N.A. untuk
menjual 5 juta dolar AS dan membeli Rp 44,95 milyar pada tanggal 5 April 2001. Pada tanggal
13 Oktober 2000, Perusahaan menandatangani kontrak dengan Citibank, N.A. untuk menjual 5 juta
dolar AS dan membeli Rp 45,975 milyar pada tanggal 17 April 2001. Amortisasi premi kontrak
valuta berjangka dan rugi kurs sejumlah Rp 6.323.454.301 disajikan sebagai bagian “Laba (rugi)
Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000. Saldo hutang bersih
disajikan sebagai bagian “Hutang lain-lain - pihak ketiga” pada neraca konsolidasi tanggal 31
Desember 2000.
d.
Pada tanggal 10 November 2000, Perusahaan menandatangani kontrak dengan The Sumitomo
Bank Ltd., Singapura, untuk menjual 5 juta dolar AS dan membeli Rp 45,975 milyar pada tanggal 14
Mei 2001. Amortisasi premi kontrak valuta berjangka dan rugi kurs sejumlah Rp 1.465.000.000
disajikan sebagai bagian dari “Laba (rugi) Kurs dan Beban Swap - Bersih” pada laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2000. Saldo hutang bersih disajikan sebagai bagian “Hutang lain-lain - pihak
ketiga” pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000.
Perusahaan dan TAPIAN telah menyelesaikan transaksi kontrak valuta berjangka sebagaimana
disebutkan pada butir b, c dan d di atas dengan bank-bank yang terkait pada tahun 1999 dan 2001 dan
keuntungan/kerugian yang terjadi telah diterima/dibayar dan dibukukan Perusahaan dan TAPIAN
berdasarkan nilai tukar yang terjadi pada tanggal jatuh temponya (lihat Catatan 34h).
31. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
Di samping perjanjian dan ikatan yang telah disebutkan sebelumnya dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasi, Grup mempunyai beberapa perjanjian penting dan ikatan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a.
Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Intermas Tata Trading (ITT) meliputi
pemasaran, promosi dan distribusi produk-produk Perusahaan seperti Filma, Kunci Mas, Palmboom
dan Menara. Berdasarkan perjanjian tersebut, ITT menyetujui untuk melakukan usaha semaksimal
mungkin dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk Perusahaan dan tidak menjual
atau mendistribusikan produk yang dapat menyaingi produk Perusahaan di wilayah Indonesia. ITT
memperoleh komisi dalam bentuk potongan harga jual.
Sejak pertengahan tahun 1998, Perusahaan dan ITT setuju untuk mengubah beberapa ketentuan
dan kondisi tertentu dari perjanjian distribusi di atas. Berdasarkan perjanjian yang baru, ITT akan
beroperasi berdasarkan jasa logistik (pergudangan dan pengiriman) untuk penjualan Perusahaan
kepada pelanggan-pelanggan yang dikatagorikan sebagai outlet-outlet besar (high-traffic outlets/
HTO), pasar swalayan dan perkulakan. Sebagai imbalannya, ITT akan memperoleh komisi sebesar
persentase tertentu dari harga jual bersih yang ditagih.
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Forestalestari Dwikarya (FORESTA), yang
mana Perusahaan setuju untuk membeli dan FORESTA setuju untuk menjual seluruh minyak
Brought to you by Global Reports
- 69 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
kelapa sawit (CPO) yang akan diproduksi oleh perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya di Pulau
Belitung, Sumatera.
Brought to you by Global Reports
- 70 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Perusahaan juga menjadi penjamin atas fasilitas pinjaman sindikasi sejumlah 40 juta dolar AS yang
diperoleh FORESTA, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan The Dai-Ichi Kangyo
Bank Ltd., Jepang, sebagai agen, sejak tanggal 31 Januari 1996. Pinjaman tersebut digunakan
FORESTA untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit dan modal kerja.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2000, Grup mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok
sehubungan dengan pembelian mesin dan pengerjaan bangunan yang akan digunakan untuk
perluasan fasilitas usaha Grup. Jumlah komitmen tersebut adalah sekitar Rp 5,4 milyar, 2,7 juta
dolar AS dan 0,7 juta ringgit Malaysia.
d.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, pemilik perkebunan kelapa sawit (selanjutnya
dinyatakan sebagai Inti) diajak untuk membangun areal perkebunan inti rakyat (petani plasma)
selain membangun perkebunan milik mereka sendiri. Bentuk bantuan terhadap petani plasma ini
dikenal sebagai program “PIR-TRANS”. Pada program “PIR-TRANS” ini, Inti diwajibkan untuk
melaksanakan hal-hal berikut, antara lain:
-
Mengembangkan perkebunan plasma sesuai dengan program dan jadwal yang ditetapkan
Departemen Pertanian;
-
Membantu petani plasma mengenai masalah teknis perkebunan;
-
Membeli hasil produksi tandan buah segar (TBS) yang diproduksi perkebunan plasma pada
tingkat harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia.
Program “PIR-TRANS” dibiayai oleh bank milik pemerintah. Fasilitas kredit investasi diberikan pada
Inti, yang akan menerima dana melalui beberapa kali penarikan selama masa persiapan dan periode
sebelum tanaman menghasilkan. Pada saat proyek perkebunan plasma selesai dan siap dikonversi,
kredit investasi tersebut dialihkan kepada petani plasma yang akan mengoperasikan perkebunan
plasma dengan pengawasan dari Inti.
Pada tahun 1995, Pemerintah Indonesia juga memperkenalkan program “KKPA” yang sejenis
dengan program “PIR-TRANS” kecuali untuk hal-hal berikut:
-
Perjanjian hutang dilakukan antara bank (tidak harus bank milik Pemerintah) dan koperasi
(petani plasma);
-
Inti bertindak selaku operator atau kontraktor untuk membangun perkebunan bagi petani plasma
sebagaimana diatur pada perjanjian kerjasama antara Inti dan koperasi (petani plasma).
e.
Pada tanggal 10 Desember 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian pembayaran di muka dengan
Golden Agri-Resources Ltd. (GARL) yang telah mengalami beberapa kali perubahan mengenai
jumlah dan tanggal realisasi, di mana Perusahaan setuju untuk menjual dan GARL setuju untuk
membeli minyak kelapa sawit dan atau hasil olahan kelapa sawit lainnya dengan nilai sejumlah 100
juta dolar AS (lihat Catatan 28n).
f.
Pada tanggal 30 Maret 1999, AFP, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, memperoleh
fasilitas pinjaman sebesar 45 juta dolar AS dari The Fuji Bank Ltd., Singapura, yang terhutang
dalam cicilan setengah tahunan sejak tanggal 30 September 1999 sampai dengan 30 September
2002. Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan berstatus sebagai penjamin atas
hutang tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2000, saldo pinjaman AFP pada The Fuji Bank Ltd.,
Singapura adalah 23 juta dolar AS (lihat Catatan 28m dan 34d).
Brought to you by Global Reports
- 71 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
g.
Perusahaan sejak tahun 1993 mengadakan perjanjian jual beli dengan SOCI, perusahaan asosiasi,
yang mana Perusahaan setuju untuk menjual sebagian produk kelapa sawitnya (sejumlah Rp
186.353.613.549 dan Rp 97.297.275.804 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999). Perjanjian jual
beli ini berlaku selama 15 tahun sampai dengan 14 Juli 2008. Pada tanggal 30 Oktober 1998,
Perusahaan menyetujui untuk memberikan potongan harga selama 3 tahun mulai tanggal 1
November 1998 sampai dengan 31 Oktober 2001. Untuk tahun pertama, potongan harga sebesar
3% dari harga beli bersih dan untuk tahun kedua dan ketiga, potongan harga tersebut akan ditinjau
kembali sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia.
h.
Pada tahun 1999, Perusahaan mendiskontokan sebagian piutang dagang yang terjadi pada bulan
April dan Mei 1999 dari Courrier Group Ltd., Limpet Design Agents Ltd. dan Norseman Gold Ltd.
yang berasal dari penjualan ekspor kepada Bank Indonesia melalui PT Bank Dagang Negara
(Persero)*). Jumlah piutang dagang tersebut adalah sekitar 9,8 juta dolar AS dengan tingkat bunga
diskonto berkisar antara 8,1875% sampai dengan 8,3125% per tahun. Seluruh piutang tersebut
akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai tanggal 22 Maret 2001 sampai dengan 20 April 2001.
Perjanjian anjak piutang ini juga menyebutkan adanya jaminan berupa saham perusahaanperusahaan terafiliasi yang menutup seluruh risiko atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang pada
saat jatuh tempo. PT Bank Dagang Negara (Persero)*) menahan sebagian dana yang akan
dikembalikan kepada Perusahaan pada saat jatuh tempo dalam bentuk deposito dolar AS. Deposito
tersebut disajikan sebagai “Piutang Lain-lain - pihak ketiga” pada tanggal 31 Desember 2000 dan
“Aktiva Lain-lain - Lain-lain” pada tanggal 31 Desember 1999 pada neraca konsolidasi.
i.
Perusahaan mempunyai kontrak untuk membeli 14.153 ton minyak kelapa sawit (CPO) sejumlah
Rp 24.059.686.199 yang terutama dilakukan dengan PT Sinar Kencana Inti Perkasa, PT Ivo Mas
Tunggal, PT Sawit Mas Sejahtera, PT Buana Wiralestari dan PT Prakarsa Tani Sejati dan 9.310 ton
inti sawit (PK) sejumlah Rp 7.761.918.001 yang terutama dilakukan dengan PT Sinar Dinamika
Kapuas, PT Multi Prima Entakai, PT Duta Surya Pratama, PT Harapan Sawit Lestari dan
PT Prakarsa Tani Sejati. Kontrak pembelian PK dan CPO dari PT Sinar Kencana Inti Perkasa, PT
Ivo Mas Tunggal, PT Sawit Mas Sejahtera, PT Buana Wiralestari dan PT Bumipalma
Lestaripersada, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp
21.187.667.326 (12.243 ton CPO dan 693 ton PK) atau merupakan 67% terhadap jumlah kontrak.
Perusahaan juga mempunyai kontrak untuk menjual refined bleached deodorized olein (RBDO)
sejumlah 28.689 ton yang terutama dilakukan dengan Cahyo, PT Sari Mas Permai, Budi Handoyo,
PT Bintang Sakti dan Agus sejumlah Rp 66.195.303.232 dengan berbagai tanggal pengiriman pada
tahun 2001.
j.
Perusahaan menjadi penjamin atas hutang sebesar 2.244.164.000 Yen pada The Sumitomo Bank
Ltd., Singapura, yang diperoleh PT Nala Vini Eka Beverages, anak perusahaan PT Inter Smart
Corporation, anak perusahaan yang dijual pada bulan Desember 1997. Pinjaman tersebut akan
jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan 2 September 2003.
k.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 29 Desember 2000, yang
diaktakan dalam akta notaris Linda Herawati S.H. No. 98, para pemegang saham menyetujui
transaksi sewa-menyewa dengan PT Ivo Mas Tunggal. Perusahaan menyewakan pabrik pengolahan
kelapa sawit dan inti sawit, fasilitas tangki timbun beserta bangunan milik Perusahaan kepada PT
Ivo Mas Tunggal. Di samping itu, Perusahaan juga setuju untuk menyewa divisi refinery, termasuk
tanah dan bangunan milik PT Ivo Mas Tunggal (lihat Catatan 28i).
*)
Mulai beroperasi dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) secara efektif pada tanggal 2 Agustus 1999.
Brought to you by Global Reports
- 72 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
l.
Penggabungan usaha IME dan SKU telah disetujui pada tanggal 29 Desember 2000. Saat ini,
penggabungan usaha tersebut dalam proses persetujuan akhir dari Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Setelah penyelesaian penggabungan usaha
tersebut, IME akan dibubarkan tanpa likuidasi terlebih dahulu dan operasi, aktiva dan kewajibannya
akan dipindahkan ke SKU.
32. INFORMASI SEGMEN
Informasi yang berhubungan dengan segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
2000
Informasi Menurut Segmen Usaha
Penjualan bersih
Laba (rugi) usaha
182.898.958.044
Produk Kelapa Sawit
Usaha Lainnya
Kantor Pusat
Rp
2.334.531.768.528
Rp
78.847.102.712
203.530.178.322
16.872.013.822
Aktiva teridentifikasi
1.898.008.775.778
154.468.549.425
Informasi Menurut Segmen Usaha
Produk Kelapa Sawit
Usaha Lainnya
Konsolidasi
Rp
Rp
2.413.378.871.240
(
37.503.234.100
1.867.382.737.455
)
3.919.860.062.658
1999
Penjualan bersih
Laba (rugi) usaha
312.527.807.955
Aktiva teridentifikasi
Rp
2.889.269.519.410
341.166.900.951
1.324.128.493.969
Kantor Pusat
Rp
64.867.408.957
(
8.325.323.658
154.990.321.748
Konsolidasi
Rp
1.294.172.658.510
)(
Rp
2.954.136.928.367
20.313.769.338
)
2.773.291.474.227
Perusahaan menyajikan informasi segmen usaha Grup berdasarkan produk atau jasa yang terkait dan
tidak ada transaksi penjualan antar segmen.
33. KONDISI EKONOMI
Sejak pertengahan tahun 1997 sampai pada pertengahan tahun 1999, Indonesia dan regional Asia
Pasifik mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang
negara-negara tersebut, mengakibatkan kelangkaan likuiditas dan ketidakstabilan nilai tukar dan tingkat
bunga. Kondisi ekonomi ini juga ditandai dengan adanya penurunan harga-harga saham yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta, pengetatan pemberian kredit, kenaikan harga barang dan jasa dan penurunan
kegiatan ekonomi.
Sejak pertengahan tahun 1999, kurs tukar Rupiah terhadap dolar AS menurun, penurunan tingkat bunga
Surat Berharga Bank Indonesia dan tingkat inflasi. Kecenderungan positif yang telah dicapai tersebut
bertahan selama tahun 2000. Namun demikian, kurs tukar Rupiah tetap berfluktuasi terhadap mata uang
asing
(khususnya
dolar
AS),
dan
kondisi
ekonomi
Indonesia
akan
terus
dipengaruhi oleh ketidakpastian situasi sosial dan politik, rekapitalisasi industri perbankan yang sedang
berlangsung dan restrukturisasi kredit macet. Kegiatan usaha Grup telah terpengaruh dan akan terus
terpengaruh di masa yang akan datang, oleh dampak memburuknya kondisi ekonomi. Tidak ada
kepastian bagaimana perkembangan ekonomi dan non ekonomi Indonesia di masa yang akan datang
akan mempengaruhi kegiatan usaha dan hasil usaha Grup. Akibatnya, terdapat ketidakpastian
signifikan yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Grup di masa yang akan datang.
Harga produk kelapa sawit seperti minyak goreng dan minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK),
minyak inti sawit (PKO) yang ditentukan berdasarkan atau dipengaruhi oleh harga global, mengalami
fluktuasi yang tinggi. Selama semester pertama tahun 1999 sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, harga CPO di pasar global menunjukkan kecenderungan menurun. Penurunan harga CPO
Brought to you by Global Reports
- 73 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
di pasar internasional disebabkan oleh kelebihan pasokan pada pasar internasional utama. Demikian
pula ketidakstabilan nilai tukar mempengaruhi beban pendanaan Grup, dan kemampuannya untuk
memenuhi kewajibannya, terutama karena sebagian besar pinjaman Grup dalam mata uang dolar AS.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 17 dan 34 atas laporan keuangan konsolidasi, sejak akhir tahun
2000 sampai tanggal laporan auditor independen, Grup mengalami kegagalan pembayaran pokok
pinjaman dan pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman,
meskipun demikian Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman. Kejadian tersebut
dapat mengakibatkan pihak bank mempunyai hak untuk menghentikan komitmennya dan/atau
menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga menjadi jatuh tempo dengan atau tanpa
pemberitahuan tertulis. Karenanya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pinjaman ini
telah diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2000.
Selanjutnya, Grup melaporkan kewajiban lancarnya telah melebihi aktiva lancarnya sebesar
Rp 1.091.220.670.676 pada tanggal 31 Desember 2000, rugi bersih Rp 550.925.509.341 pada tahun
2000 serta defisiensi modal dan defisit masing-masing sebesar Rp 12.402.846.496 dan
Rp 410.909.855.617 pada tanggal 31 Desember 2000 yang terutama disebabkan karena turunnya laba
usaha dan meningkatnya rugi kurs atas kewajiban dalam mata uang asing serta beban bunga dan
keuangan lainnya; meskipun Grup masih melaporkan laba kotor dan laba usaha pada tahun 2000 dan
1999. Oleh karena itu, terdapat ketidakpastian signifikan yang mungkin mempengaruhi operasi Grup di
masa yang akan datang, tentang apakah Grup akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan
pembayaran kewajiban pada saat jatuh temponya. Hasil akhir dari hal-hal tersebut tidak dapat
ditentukan saat ini. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin
timbul akibat ketidakpastian tersebut. Penyelesaian kondisi ekonomi saat ini tergantung pada kebijakan
fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk
menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah
mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi saat ini terhadap ilkuiditas dan
pendapatan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang
saham.
Pada tanggal 31 Desember 2000, Grup mempunyai penempatan dan piutang yang signifikan pada BII
Bank Limited-Cook Islands, sebuah bank offshore yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 4,
11, 28d dan 30a) berupa deposito berjangka, kas dan setara kas, piutang bunga dan kontrak valuta
berjangka sejumlah Rp 1.342.889.331.408 atau 34,26% dari jumlah aktiva konsolidasi. Penempatan ini
termasuk deposito berjangka sejumlah Rp 451.541.035.057 (47.060.035 dolar AS) yang penggunaannya
dibatasi oleh hutang sub-ordinasi dari PT Purimas Sasmita, pemegang saham utama, dengan jumlah
yang setara. Sampai tanggal laporan auditor independen, realisasi aktiva ini belum pasti dan belum ada
bukti yang memadai untuk mendukung realisasi tersebut. Manajemen Perusahaan telah melakukan
tindakan-tindakan untuk mencari alternatif penyelesaian dengan bank yang mempunyai hubungan
istimewa tersebut. Belum ada cadangan penyisihan atas kerugian apabila terjadi kegagalan atas
realisasi aktiva ini dalam laporan keuangan konsolidasi terlampir. Sebagai tambahan, manajemen
Perusahaan telah menugaskan pihak independen untuk menelaah penempatan dan piutang tersebut
pada tahun 2000, apakah penempatan dan piutang tersebut sesuai dengan peraturan dan hukum yang
berlaku, dan mempengaruhi Perusahaan. Terdapat ketidakpastian mengenai hasil penelaahan tersebut
dan pengaruhnya terhadap penempatan dan piutang tersebut serta klasifikasinya pada laporan
keuangan konsolidasi.
Dalam memberikan respon terhadap memburuknya kondisi ekonomi yang berkelanjutan tersebut,
selama tahun 1997 sampai dengan awal tahun 2001, Grup telah berhasil melakukan penjadwalan ulang
pembayaran pinjaman kepada kreditur tertentu, memperoleh fasilitas pembiayaan baru untuk penjualan
ekspor, mengimpor pupuk secara langsung dari pemasok, mengatur tingkat persediaan dan saldo bank
dengan lebih efisien, melakukan penghematan atas biaya operasi yang utama dan AFP, induk
Perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura telah mengumumkan usulan
dilakukannya kerjasama strategis dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (lihat Catatan 34g).
Brought to you by Global Reports
- 74 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Selanjutnya, Grup merencanakan untuk meningkatkan penjualan ekspor dan lokal untuk produk-produk
bermerek, pengurangan investasi tanaman dari budget yang telah ditetapkan tanpa mengurangi
pemakaian pupuk untuk tanaman belum menghasilkan dan memperbaiki efisiensi kerja secara terus
menerus.
Brought to you by Global Reports
- 75 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2000, aktiva dan kewajiban Grup dalam mata uang asing yang signifikan
adalah sebagai berikut:
Kesetaraan
Rupiah
Mata Uang Asal
GBP
AU$
Sin $
¥
US$
Rp
Aktiva
Kas
2.799
1.692
Piutang dagang
dan piutang lain-lain
10.667.261
104.263.348.320
515
133.640
-
-
-
5.024.785
48.264.683.353
61.728.992.224
-
Piutang hubungan
istimewa
-
-
-
-
6.433.454
Kontrak valuta
berjangka - bersih
-
-
-
-
87.500.000
839.562.500.000
Deposito berjangka
-
-
-
-
47.060.035
451.541.035.057
136.439
1.692
515
-
156.685.535
1.505.360.558.954
Hutang bank jangka
pendek
-
-
-
-
20.633.487
197.978.310.259
Hutang usaha
dan hutang lain-lain
(termasuk hutang
kontrak valuta
berjangka sebesar
15 juta dolar AS)
-
-
-
-
43.128.389
413.816.896.709
Hutang hubungan
istimewa
-
-
-
8.586.000
53.571.072
514.731.991.672
Biaya masih harus
dibayar
-
-
-
1.325.917
5.628.268
54.114.043.625
Jumlah Aktiva
Kewajiban
Uang muka pelanggan hubungan istimewa
944.090.015.112
-
-
-
-
98.393.957
Hutang jangka panjang
834.878.303.421
-
-
-
-
87.011.809
Hutang sub-ordinasi
Jumlah Kewajiban
Kewajiban (aktiva) bersih (
-
-
-
-
47.000.000
450.965.000.000
-
-
-
9.911.917
355.366.982
3.410.574.560.798
515 )
9.911.917
198.681.447
1.905.214.001.844
136.439 )
(
1.692 )
(
Nilai tukar uang kertas dan/atau transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia sebesar Rp
9.595 per 1 dolar AS, Rp 83,573 per 1 Yen, Rp 14.299,45 per 1 Poundsterling, Rp 5.539,05 per 1 Sin$
dan Rp 5.318,53 per AU$ 1 pada tanggal 31 Desember 2000 dan Rp 11.058 per 1 dolar AS,
Rp 92,173 per 1 Yen, Rp 15.764,86 per 1 Poundsterling, Rp 6.114,47 per 1 Sin$ dan Rp 5.654,52 per
AU$ 1 pada tanggal 31 Mei 2001. Apabila nilai tukar tersebut di atas pada tanggal 31 Mei 2001
digunakan, proforma rugi kurs yang timbul dari kewajiban bersih Grup di atas akan meningkat sekitar
Rp 418,6 milyar (tanpa memperhitungkan potensi laba/rugi kontrak valuta berjangka yang harus
disajikan sebesar nilai wajarnya).
34. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
a.
Pada tanggal 9 Februari 2001, Perusahaan mengajukan usulan penjadwalan ulang kepada PT Bank
Societe Generale Indonesia untuk menjadwal ulang sisa pinjaman sejumlah 2,9 juta dolar AS, yang
pada tanggal 31 Desember 2000 telah gagal dibayar pokok pinjamannya (lihat Catatan 17), menjadi
pinjaman jangka menengah sampai dengan tahun 2003. Sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, Perusahaan belum mendapatkan jawaban dari pihak bank dan proses negosiasi masih
terus berlangsung.
Brought to you by Global Reports
- 76 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
b.
Pada tanggal 26 Februari 2001, PURIMAS mengajukan permohonan kepada The Chase Manhattan
Bank untuk menjadwal ulang pokok hutang sejumlah 7 juta dolar AS yang jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2000 (lihat Catatan 17) dan angsuran berikutnya sejumlah 7 juta dolar AS pada
tanggal 30 Juni 2001 diubah menjadi sejumlah 2 juta dolar AS akan dibayar pada tanggal 30 April
2001, angsuran berikutnya 2 juta dolar AS pada tanggal 30 Juni 2001 dan sisanya sejumlah 10 juta
dolar AS pada tanggal 31 Oktober 2001.
Pada tanggal 5 Maret 2001, PURIMAS menerima pemberitahuan tertulis mengenai wanprestasi
tersebut dari bank sehubungan dengan surat permintaan PURIMAS untuk menjadwal ulang
pinjamannya tersebut. Bank menyetujui untuk menerima usulan PURIMAS mengenai perubahan
jadwal pembayaran tersebut dengan syarat kenaikan tingkat suku bunga sampai dengan tanggal 31
Oktober 2001 (berlaku surut sampai dengan kegagalan pembayaran terakhir) dan pinjaman bank
kepada PURIMAS dan bank kepada Perusahaan masih memiliki status cross-default. Pada tanggal
30 April 2001, PURIMAS belum membayar kewajiban yang telah direstrukturisasi sebesar 2 juta
dolar AS seperti disebutkan di atas, dan hanya melakukan pembayaran bunga pinjaman.
c.
Pada tanggal 29 November 2000, Perusahaan telah menyampaikan pernyataan pendaftaran
penggabungan usaha kepada ketua BAPEPAM melalui surat No. 048/SMART-IR/XI/2000 dalam
rangka rencana penggabungan usaha IGM, perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki oleh
Perusahaan, ke dalam Perusahaan. Rencana penggabungan usaha tersebut telah mendapatkan
pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui surat No. S-3751/PM/2000 pada bulan Desember 2000.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) pada tanggal 29 Desember 2000,
yang diaktakan dalam akta Notaris Linda Herawati S.H. No. 98, para pemegang saham telah
menyetujui rencana penggabungan usaha tersebut dan memberikan kuasa kepada direksi
Perusahaan untuk melaksanakan penggabungan usaha tersebut. Namun apabila tidak diperoleh
persetujuan dari kreditur IGM dalam jangka waktu 3 bulan sejak RULBPS tersebut, maka
Perusahaan akan melunasi hutang IGM tersebut. Pada tanggal 6 April 2001, melalui suratnya No.
084-086/SMART-IR/IV/2001 yang ditujukan kepada ketua BAPEPAM, Direktur Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya, Perusahaan membatalkan rencana penggabungan usaha tersebut
karena sampai tanggal tersebut belum diperoleh persetujuan dari kreditur IGM dan kondisi
keuangan Perusahaan tidak memungkinkan untuk melunasi hutang IGM.
d.
Pada tanggal 31 Maret 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar 5
juta dolar AS dan hanya melakukan pembayaran bunga sesuai perjanjian pinjaman dengan AFP,
pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Wanprestasi ini mengakibatkan AFP juga gagal
melakukan pembayaran pinjaman yang jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2001 kepada The Fuji
Bank Ltd., Singapura (lihat Catatan 28m), sehingga Perusahaan sebagai penjamin atas hutang AFP
tersebut memiliki kewajiban yang mengikat (Catatan 31f).
e.
Pada tanggal 1 April 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar
800.000 dolar AS sesuai perjanjian pinjaman dengan PT Bank Credit Lyonnais Indonesia dan hanya
melakukan pembayaran bunga (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman, kegagalan
pembayaran tersebut dapat mengakibatkan pihak bank, dengan pemberitahuan terlebih dahulu
kepada Perusahaan, menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar
menjadi jatuh tempo.
Brought to you by Global Reports
- 77 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
(Dalam Rupiah)
f.
Pada tanggal 10 April 2001, Perusahaan gagal membayar kewajiban yang jatuh tempo sebesar
520.000 dolar AS sesuai perjanjian pinjaman dengan The Sanwa Bank Ltd., Singapura dan hanya
melakukan pembayaran bunga (lihat Catatan 17). Berdasarkan perjanjian pinjaman, kegagalan
pembayaran tersebut dapat mengakibatkan pihak bank mempunyai hak untuk menghentikan
komitmennya dan/atau menyatakan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga menjadi jatuh tempo
dengan pemberitahuan tertulis.
g.
Pada tanggal 10 Mei 2001, AFP, perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek Singapura,
induk perusahaan GARL, mengumumkan usulan dilakukannya kerjasama strategis dengan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood), perusahaan publik. Sebagai bagian dari perjanjian jual
beli bersyarat yang ditandatangani dengan Indofood, AFP akan menjual 30% kepemilikannya atas
GARL kepada Witty East Holdings Limited (Witty East), anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya oleh Indofood, tergantung pada pemenuhan kondisi tertentu yang dicantumkan dalam
perjanjian tersebut.
h.
Pada tanggal 12 Februari 2001 dan 14 Mei 2001, Perusahaan telah menyelesaikan seluruh
perjanjian kontrak valuta berjangka sejumlah 15 juta dolar AS dengan Citibank, N.A., Jakarta dan
The Sumitomo Bank Ltd., Singapura, dengan melakukan pembayaran rugi selisih kurs sejumlah Rp
15.091.597.779.
35. REKLASIFIKASI AKUN
Piutang dan hutang non-usaha hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 1999 yang saldonya
masing-masing sebesar Rp 88.678.078.333 dan Rp 2.133.997.310 telah direklasifikasi dari aktiva dan
kewajiban lancar menjadi aktiva dan kewajiban tidak lancar sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7
lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan.
Brought to you by Global Reports
Download