BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Seperti yang kita ketahui manusia merupakan mahluk sosial yang dimana didalamnya tidak terlepas dari kegiatan interaksi sosial dengan sesamanya, sebagai mahluk sosial manusia akan melakukan interaksinya menggunakan komunikasi sebagai media penyampaian, komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi. komunikasi adalah upaya untuk membuat pendapat, mengatakan perasaan, menyampaikan informasi agar diketahui atau dipahami oleh orang lain. Terdapat tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi dalam proses komunikasi adalah komunikator, komunikan, channel/media. Komunikator adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Komunikator bisa perseorangan, kelompok, atau organisasi. Dalam 10 11 menyampaikan pesan/informasi/berita harus memperhatikan orang yang diajak berkomunikasi, pesan yang akan disampaikan, dan cara menyampaikannya. Proses menyampaikan pesan, komunikator harus menyesuaikan dengan tingkat pengetahuan pihak penerima pesan. Komunikan adalah rekan komunikator dalam komunikasi yang berperan sebagai penerima berita. Pengiriman dan penerimaan selalu bergantian sepanjang proses komunikasi. Komunikasi dua arah dapat terjadi jika diterimanya umpan balik dari pihak komunikasi. Channel adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan, atau jalan yang dilalui feedback komunikasi kepada komunikator yang digunakan oleh pengirim pesan. Channel/media dalam praktik komunikasi tidak selalu diperlukan oleh komunikator. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa medium.1 Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya beliau mengatakan pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin “Communicatio” istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama, yaitu sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. 2 Pengertian komunikasi yang dimaksud sifatnya dasariah, dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni 1 Kadar Nurjaman dan Khaeru Umam. Komunikasi & Public Relation. Pustaka Setia. Bandung, 2012 hal 36-38. 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Citra Aditya Bakti. Bandung 2003 hal 30. 12 agar orang lain mengerti dan tahu tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain – lain.3 Menurut Morrisan manusia dalam menjalin hubungan dengan orang lain, apakah dengan teman, pacar, rekan kantor, kerabat atau dengan siapapun selalu memperhitungkan hubungan berdasarkan prinsip pengorbanan dan manfaat. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang semata-mata berdasarkan atas pengorbanan dari salah satu pihak atau sebaliknya tidak ada hubungan yang hanya berdasarkan atas manfaat yang diterima salah satu pihak.4 Beberapa pengertian komunikasi yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan pesan yang disampaikan untuk dapat diterima dan dipahami oleh komunikan. Tujuan komunikasi adalah untuk membangun atau menciptakan pemahaman ataupun pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku, ataupun perubahan secara sosial.5 3 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2011 hal 9. 4 Morrisan. Psikologi Komunikasi. Ghalia Indonesia. Bogor. 2010 hal 167. 5 Daryanto. Ilmu Komunikasi 1. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung. 2011 hal 148. 13 2.2. Komunikasi Sebagai Kegiatan Pemasaran Untuk mengerti kaitan komunikasi dengan pemasaran perlu dimengerti dahulu dasar dari arti komunikasi , sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari dari kegiatan komunikasi. Komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki. 6 Pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen dan mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen yang bertujuan menghasilkan keuntungan. 7 Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional mix). Terdapat lima jenis bauran promosi, yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), humas dan publisitas (publicity and public relations), penjualan personal (personal selling), dan pemasaran langsung (direct selling). Komunikasi pemasaran memegang peranan 6 Kennedy, Marketing Communication Taktik dan Strategi. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta. 2009 hal 5. Kennedy, Jhon E dan Soemanagara, R. Dermawan. Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2009 hal 13. 7 14 penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus berhati - hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. 8 2.3. Bauran Promosi Dalam kegiatan aktivitas pada suatu perusahaan banyak hal yang telah dilakukan, tidak hanya menghasilkan produk, menetapkan harga juga menentukan sumber daya manusia untuk mendukung proses kegiatan dan penjualan. Disatu sisi lain banyak aktivitas yang saling berkaitan dengan yang lainya salah satunya adalah promosi. Kegiatan promosi merupakan alat bantu dalam setiap kegiatan salah satunya seperti identifikasi produk yaitu sebagai alat untuk menghimbau para pembeli. Promosi ini merupakan Kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Sedikitnya ada 4 aktivitas pemasaran dan disebut dengan “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix”. perusahaan merupakan paduan spesifik hubungan masyarakat, iklan, promosi penjualan, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.” Promotion mix atau bauran 8 Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2001 hal 268. 15 promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur-unsur promosi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Unsur - unsur tersebut merupakan alat dari komunikator pemasaran (perusahaan) dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Lima unsur yang membentuk komunikasi pemasaran disebut bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi, karena merupakan peralatan dari promosi. Alat-alat komunikasi yang dapat digunakan perusahaan yaitu hubungan masyarakat (public relations), periklanan (advertising) , promosi penjualan (sales promotion), penjualan personal (personal selling) dan pemasaran langsung (direct marketing)9 Dengan demikian, unsur bauran yang dimaksud diatas yaitu : a. Periklanan (advertising) Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, jasa, yang dibayar oleh sponsor tertentu. periklanan meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Periklanan adalah suatu bentuk atau suatu cara penyajian gagasan tentang produk, baik berupa barang, jasa yang dibiayai oleh sponsor tertentu yang bersifat non personal. Adapun media yang 9 Ibid. Hal : 59 16 dipergunakan dalam periklanan antara lain : Televisi, Radio, Tabloid, Surat Kabar, Majalah, dsb. Periklanan adalah semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Periklanan merupakan cara yang efektif untuk menjangkau banyak konsumen yang tersebar secara luas. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk mempercepat penjualan. b. Promosi Penjualan (sales promotion) Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Alat promosi penjualan, yaitu kupon, gratis kartu keanggotaan, dan sejenisnya, sangat beragam. Memberikan tiga manfaat yang berbeda : 1. Komunikasi : promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk. 2. Insentif : promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang member nilai bagi konsumen. 3. Ajakan : promosi penjualan merupakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. 17 Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisi penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu. Namun pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam membangun preferensi merek jangka panjang. c. Hubungan Masyarakat (public relations) Hubungan masyarakat atau humas adalah membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan. d. Penjualan Personal (personal selling) Penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun pelanggan. Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif, biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembelian. Alasannya adalah karena penjualan personal, jika dibandingkan dengan periklanan memiliki tiga manfaat sendiri : 1. konfrontasi personal : penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. 18 2. mempererat : penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulaI dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. 3. tanggapan : penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi, walau tanggapan tersebut hanya berupa ucapan terima kasih secara sopan. e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng penggunaan secara langsung, telepon, televisi, respons langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu. Semuanya memiliki karakteristik, pemasaran langsung bersifat : 1. non public : pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu 2. disesuaikan : pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju 3. terbaru : suatu pesa ndapat disiapkan secara tepat untuk diberikan kepada seseorang 4. interaktif : pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. Dari semua bauran yang telah disebutkan diatas kesemuanya saling terpadu, bila iklan (advertising) berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, 19 penjualan perorangan (personal selling) berupaya mendekati pembeli, promosi penjualan (sales promotion) berupaya mendorong pembelian, dan publisitas (publicity) membangun dan memelihara citra perusahaan, maka penjualan langsung (direct marketing) memadatkan semua kegiatan tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara. Direct marketing adalah sistem pemasaran yang ersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi. Direct marketing ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Direct marketing berkembang sebagai respon terhadap demansifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual.10 2.4 Personal Selling 2.4.1 Definisi dan Pengertian Personal Selling Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang di tawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya. 10 Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. 2008 hal 232. 20 Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada Di dalam melakukan suatu personal selling hendaknya ada sesuatu yang wajar, dalam arti para pelaku personal selling benar-benar menguasai produk yang ditawarkan, dan selain itu juga hindarkan percakapan yang bertele-tele sehingga tidak menimbulkan kejenuhan atau kebosanan bagi para calon konsumen yang mendengarkan.11 Menurut Fikri C. Wardana (2012:3) mengatakan ”Personal selling merupakan kegiatan menjual antara seseorang dengan orang lain. Personal selling merupakan lawan dari iklan di media massa yang ditujukan kepada banyak orang sekaligus.” 12 Personal selling adalah improvisasi dari penjualan dengan menggunakan komunikasi a person to person communication. ” (Rd. Soemanagara : 2008 : 43).13 11 12 Arif Isnaini. Model dan Strategi Pemasaran. NTP Press. Mataram. 2005 hal 47. Fikri C Wardana. Creative Selling. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer. 2012 hal 3. 21 Personal Selling atau penjualan tatap muka adalah satu-satunya alat promosi yang diguakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung. Artinya, penjualan tatap muka merupakan aktifitas komunikasi antara produsen yang diawali oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi serta tentu saja berhadapa langsug (face-to-face)14 Menurut Kotler dan Armstrong mengatakan bahwa personal selling adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 15 Dapat dikatakan kesimpulan dari para ahli bahwa penjualan tatap muka (personal selling) adalah salah satu sistem penjualan yang dilakukan dengan cara komunikasi tatap muka langsung dengan calon pembeli, dengan melakukan pendekatan-pendekatan dan pemahaman langsung tentang produk yang di tawarkan. Kita telah mengetahui bahwa penjualan tatap muka (personal selling) merupakan hal yang penting dalam bauran promosi tertentu dan benar benar sangat penting dalam bauran yang lain. Penjualan tatap muka (personal selling) yang baik tidak hanya menjual kepada pelanggan, namun mereka berupaya dan menunjukkan kelebihan dan kelemahan produk mereka, bantuan seperti itu menimbulkan kepuasan pelanggan dan hubungan jangka panjang. Hubungan ini seringkali merupakan dasar bagi keunggulan 13 Soemanagara, Rd. Strategic Marketing Communication Konsep Strategis dan Terapan. Bandung: Alfabeta. 2008 hal 43. 14 Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. P. Remaja Rosdakarya. 2002 hal 311. 15 Kotler dan Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 2. Alih Bahasa oleh Damos Sihombing Erlangga. Jakarta. 2001 hal 112. 22 bersaing perusahaan, khususnya dalam pasar bisnis. Personal selling adalah promosi penjualan yang dilakukan dengan dua arah dan dinilai lebih efektif dalam memasarkan produk atau jasa, karena tujuan akhir dalam sebuah promosi adalah melakukan penjualan. 2.4.2 Karakteristik Personal Selling Sifat-sifat Personal Selling mengandung karakteristik yang dapat menguntungkan perusahaan. Namun disamping itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan sisi kelemahan dari peranan Personal Selling. Dalam proses pelaksanaan Personal Selling ini, perusahaan juga melakukan pendekatan-pendekatan yang diperankan oleh tenaga penjual yang biasa disebut dengan wiraniaga (salesperson) dalam memasarkan produk perusahaan. Karakteristik dari Personal Selling diuraikan dalam berbagai konsep beragam yang dikemukakan oleh para pakar pemasaran menurut Philip Kotler yaitu : Penjualan tatap muka (personal selling) adalah salah satu kiat atau cara yang paling efektif biaya dalam proses pembelian, terutama dalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan dan tindakan. Alasannya adalah bahwa penjualan tatap muka (personal selling) bila dibandingkan dengan iklan, menurut Kotler memiliki tiga macam karekteristik khususnya yaitu :16 16 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa, Perencanaan, implementasi dan Pengendalian Edisi keenam 1996, hal 644. 23 1. Konfrontasi personal. Maksudnya adalah penjualan tatap muka melibatkan hubungan yang hidup, cepat dan interaktif antara dua orang atau lebih. Tiap – tiap pihak dapat saling mengamati kebutuhan dan karakteristik masing – masing dengan dekat dan membuat penyesuaian yang tepat. 2. Pengembangan. Maksudnya adalah penjualan tatap muka (personal selling) memungkinkan semua jenis hubungan berkembang dari hubungan yang hanya berdasarkan penjualan sampai hubungan personal selling yang dalam. Wakil penjualan yang efektif biasanya akan mengingat minat pelanggan mereka bila menginginkan hubungan yang berlangsung lama. 3. Respons. Maksudnya adalah penjuala tatap muka (personal selling) membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar perkataan wiraniaga. Pembeli akan lebih memperhatikan dan merespon, bahkan bila responnya adalah “terimakasih” yang sopan. Menurut David W. Cravens, kekuatan dari penjualan seperti ini adalah para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dan mengatasi penolakan, mereka dapat menargetkan pembeli, dan mereka mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan memberikan umpan balik17 17 David W. Cravens,op. cit, hal 78. 24 2.4.3 Tujuan Personal Selling Penjualan tatap muka adalah sebuah pengungkapan secara lisan dalam menghadapi seorang atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan tujuan penjualan itu sendiri . Tujuan penjualan tatap muka (personal selling) adalah melaksanakan penjualan yang mencakup seni penjualan tatap muka, dimana harus didasari pada ciri pasar sasaran perusahaan dan posisi yang diinginkan perusahaan dalam pasar. Perusahaan biasanya menetapkan tujuan yang berbeda beda pada penjualan tatap muka (personal selling) yang dimilikinya. Sedangkan tujuan personal selling menurut Philip Kotler adalah : 1. Mencari calon; melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk. 2. Menetapkan sasaran; memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka diantara calon dan pelanggan. 3. Berkomunikasi; mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan tersebut. 4. Menjual; mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-keberatan, dan menutup penjualan. 5. Melayani; menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman. 25 6. Mengumpulkan informasi; melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas intelejen. 7. Mengalokasikan; memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk tidak mencukup selama masa-masa kekurangan produk.18 2.4.4 Prinsip Dasar Personal Selling Pada dasarnya dalam melakukan penjualan, wiraniaga maupun agen harus memahami prinsip - prinsip personal selling. Menurut Buchari Alma (2007:186) adalah sebaga berikut:19 1. Persiapan yang matang. a. Mengenal pasar dimana keteranganketerangan barang mengenai akan keadaan dijual yaitu meliputi perekonomian pada umumnya, persaingan trend harga dan sebagainya b. Mengenai langganan dan calon langganan. Dalam hal ini perlu diketahui buying motives, yaitu apa motif orang membeli dan buying habits, yaitu kebiasaan orang membeli. Buying habits orang kita, biasanya suka memborong belanja barang pada awal tiap bulan, pada hari-hari menjelang hari raya, tahun baru dan sebagainya. c. Cukup mengetahui tentang produk yang akan dijualnya. Para konsumen sangat tidak senang pada penjual yang tidak bisa menjawab 18 19 Philip Kotler & Gary Armstrong Principles of Marketing. USA: Pearson. 2007. Hal: 305 Buchari Alma. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa:2007.Alfabeta, Bandung. Hal 186 26 pertanyaan - pertayaan konsumen, sebagaimana biasanya konsumen ingin mendapatkan macam informasi mengenai barang yang akan dibelinya. d. Prinsip dasar harus dikuasai penjual karena dengan demikian ia dapat mengetahui konsumen untuk membuat transaksi yang menguntungkan kedua belak pihak. Ia berusaha dengan segala kemampuannya agar konsumen yang dimasuki toko harus selalu mempunyai kesan baik, dan bisa melakukan transaksi yang menguntungkan kedua belak pihak. 2. Mendapatkan atau menemukan tempat pembeli. Dalam mendapatkan pembeli seorang penjual harus berpedoman kepada kebijakan perusahaan mengenai channel of distribution yang dipergunakan. 3. Merealisasikan penjualan Meskipun dimana terjadi penjualan tersebut beraneka ragam tetapi langkah – langkah yang diambil oleh penjual dalam proses penjualan adalah: 1. Pendekatan dan pemberian hormat 2. Penentuan kebutuhan pelanggan 3. Menyajikan barang dengan efektif 4. Mengatasi keberatan – keberatan 5. Melaksanakan penjualan - penjualan 4. Menimbulkan goodwill setalah penjualan terjadi. Jika penjualan terjadi dengan baik maka pembeli akan memperoleh barang sesuai dengan yang diinginkan dan penjualan memperoleh laba. Hal ini akan 27 mempunyai pengaruh baik terhadap pembelian tersebut, yaitu akan membeli lagi kepada penjual yang sama dikemudian hari. 2.4.5 Strategi Personal Selling Dalam sebuah perencanaan dibutuhkan strategi agar rencana yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin diharapkan. Pengertian dari strategi adalah sebuah langkah yang dilakukan dalam rangka mengembangkan dan memelihara sasaran dan tujuan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang dimiliki.20 Strategi merupakan rencana dari organisasi yang meliputi dari apa yang ingin dicapai dan bagaimana untuk mencapai dan meraihnya. Strategi personal selling adalah sebuah strategi yang tenaga penjual gunakan untuk meyakinkan konsumen dalam membeli produk. Para tenaga penjualan menggunakan pendekatan personal, disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan, mendemonstrasikan cara penggunaan produk yang akan menguntungkannya. Pelanggan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, sehingga tenaga penjual dapat menyikapi terhadap setiap kekhawatiran yang ia dapatkan tentang produk tersebut.21 Perusahaan harus terus melakukan berbagai macam cara untuk selalu dekat dengan konsumen seperti melakukan komunikasi dengan pelanggan tetap maupun calon pelanggan potensial. Perusahaan yang ingin berkembang harus memiliki 20 21 Kotler, Philip. Dasar-Dasar Pemasaran, jilid 1Ed 9, Jakarta : Index, 2004 hal 56. Marketing Strategies for Personal Selling.www.chron.com. diakses tanggal 30 Oktober 2014. 28 strategi dalam melakukan komunikasi kepada pelangganya yang nantinya akan dipergunakan untuk membantu memecahkan segala permasalahan. Penyusunan strategi pemasaran dapat menjelaskan bagaimana fungsi pemasaran dapat memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya dengan cara menentuka target market, positioning yang ingin dicapai dalam pasar, serta rencana-rencana yang akan dilakuka dalam bauran pemasaran. Untuk lebih mengarahkan perencanaan strategis yang tepat maka diperlukan analisa situasi, yang berupa analisa dari lingkungan luar dan dalam perusahaan. Analisa situasi ini merupakan evaluasi terhadap kondisi masa lalu hingga kini. 22 Personal Selling adalah komunikasi langsung antara perwakilan penjualan dan satu atau lebih banyak calon pembeli dalam upaya untuk saling mempengaruhi dalam situasi pembelian.23 Program personal selling yang menggunakan wiraniaga (sales person) dan menekankan dyadic communication (komunikasi timbal balik antara dua orang atau kelompok) memungkinkan perancanagan pesan secara lebih spesifik dan customized, komunikasi yang lebih personal, dan pengumpulan umpan balik secara langsung dari 22 Freddy Rangkuti. Creating Effective Marketing Teknik Membuat Rencana Pemasaran Berdasarkan Customer Values & Analisis Kasus. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2001. Hal 141 23 Charles W. Lamb, et al. Essentials of Marketing. USA : Cengage Learning. 2011. Hal 552 29 para pelanggan. Berikut adalah beberapa bentuk strategi personal selling menurut Philip Kotler, yaitu :24 1. Tenaga penjual ke pembeli, adalah penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang penjual kepada seorang pelanggan. Biasanya dilakukan dengan mendatangi langsung calon pelanggan dari rumah ke rumah. 2. Tenaga penjual ke kelompok pembeli, adalah penjualan langsung yang dilakukan oleh seorang penjual kepada sekelompok orang calon pelanggan yang terhimpun pada suatu tempat tertentu. Biasanya dilakukan melalui kegiatan presentasi ke kelompok pembeli. 3. Team penjual kepada kelompok pembeli yang dilakukan pada suatu tempat tertentu. Strategi ini dilakukan apabila produk yang dijual adalah produk yang sangat bersifat teknis, misalnya produk kebutuhan industry, karena dibutuhkan beberapa orang yang ahli di bidangnya dalam menjelaskan produk yang di tawarkan. 4. Penjual melalui konferensi, dengan membawa seorang ahli dari perusahaan. Dilakukan pada konferensi yang kebanyakan para pesertanya adalah kalangan professional di bidang tertentu. 24 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, edisi keenam, Erlangga, Jakarta, 1992, hal. 710 30 5. Penjualan melalui seminar, dilakukan dengan tujuan memanfaatkan adanya penyelenggaraan seminar. Dilakukan dengan tujuan meningkatkan citra produk, karena seminar yang diikuti adalah seminar yang berhubungan erat dengan produk yang ditawarkan. Selain memiliki bentuk – bentuk yang dapat disesuaikan dengan jenis dan ketegori barang yang akan ditawarkan kepada calon pelanggan, strategi personal selling juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu :25 1. Strategi jenis baru, adalah strategi dengan mendapatkan perolehan penjualan dari pembeli-pembeli baru, para pembeli bisa saja merupakan pembeli baru, atau juga pembeli berulang. Strategi ini memfocuskan pada bagaimana mendapatkan pembeli aru secara terus menerus, seperti penjualan asuransi dan real estate. 2. Strategi penjualan dagang, bentuk strategi dengan memberikan dukungan dana kepada orang – orang perantara dalam meningkatkan penjualan. 3. Strategi missioner, yaitu mengirimkan seseorang pemasar yang ditugaskan untuk mempengaruhi suatu kelompok tertentu, dengan lebih dahul mempengaruhi orang – orang yang berpengaruh dalam kelompok atau chanel tersebut. 25 David W. Cravens, Pemasaran Sinergis, jilid 2, Jakarta, Erlangga, 1996 Hal 93 31 4. Strategi penjualan konsultatif, adalah bentuk strategi dengan menyediakan bantuan teknis dengan memahami dan menanggapi kebutuhan serta keluhan pelanggan. Utamanya adalah produk yang membutuhkan penjelasan spesifikasi secara teknis. Kemampuan komunikasi yang baik mutlak dimiliki sesorang dalam menjalankan strategi ini. 2.4.6 Tahapan Personal Selling Personal selling memiliki peranan yang sangat penting, sehingga perusahaan perlu mengambil sebuah tindakan dalam setiap kegiatan yang dapat memacu kepada prospektif penjualan baik di internal maupun eksternal perusahaan. Salah satu tindakan yang perlu di adakan terus menerus adalah melatih para tenaga pemasar, setiap perusahaan menginginkan agar para tenaga pemasarnya dapat bekerja secara efektif danmencapai target yang telah ditentukan perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat terlealisasi perlu memperthatikan setiap proses – prosesnya, hal ini harus dilakukan secara matang dan memiliki tahapan –tahapan dalam melakukan kegiatan personal selling Sumber : Philip Kotler yang diterjemahkan oleh A.B Susanto ( 2007 : 317 - 319 ) 32 Gambar 1.1 Langkah – langkah dalam Personal Selling Penjualan tatap muka merupakan proses penjualan yang harus direncanakan secara matang dan proses yang bertahap. Berikut ini adalah tahap – tahap proses penjualan tatap muka menurut Philip Kotler yang dikutip oleh A.B Susanto (2007 : 317 - 319 )26 a. Pendekatan Pendahuluan Pada tahap ini wiraniaga perlu belajar sebanyak mungkin tentang perusahaan calon pelanggan (apa yang dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian) dan pembelinya (karakteristik pribadi dan gaya pembelian mereka). Wiraniaga tersebut seharusnya menetapkan tujuan kunjungan menentukan kualifikasi calon, mengumpulkan informasi, melakukan penjualan langsung. Tugas lainnya adalah memutuskan pendekatan hubungan terbaik, yang mungkin berupa kunjungan pribadi, telepon atau surat. Akhirnya, wiraniaga tersebut seharusnya merencanakan seluruh strategi penjualan untuk pelanggan tersebut. b. Presentasi dan Peragaan 26 Philip Kotler di terjemahkan oleh A.B Susanto, 2007. Manajemen Pemasaran PT. Prenhalindo.Hal 317-319 33 Pada tahap ini wiraniaga harus menyampaikan ”cerita” produk – produk tersebut kepada pembeli, dengan mengikuti memperolehperhatian (attention), rumus AIDA untuk mempertahankan minat (interest), membangkitkan keinginan (desire), menghasilkan tindakan (action). Wiraniaga tersebut menggunakan pendekatan fitur (feature), keuntungan (advantage), manfaat (benefit), dan nilai (value). c. Mengatasi Keberatan Pada tahap ini wiraniaga harus dapat mengatasi keberatan yang diajukan oleh konsumen melalui pendekatan yang positif, seperti meminta pembeli menjelaskan keberatan mereka, bertanya kepada pembeli dengan cara yang mengharuskan pembeli tersebut menjawab sendiri keberatan – keberatannya, menyangkal kebenaran keberatan tersebut, atau mengubah keberatan menjadi alasan untuk membeli. Menangani dan mengatasi keberatan adalah bagian dari kemampuan negosiasi yang lebih luas. d. Menutup Penjualan Pada tahap ini, wiraniaga mencoba untuk menutup penjualan. Wiraniaga harus mengetahui bagaimana mengenali tanda – tanda penutupan pembeli, 34 termasuk tindakan – tindakan fisik, pernyataan atau komentar, dan pertanyaan sehingga konsumen mau melakukan pembelian. e. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan Tindak lanjut dan pemeliharaan diperlukan jika wiraniaga tersebut ingin memastikan kepuasan pelanggan dan kelanjutan bisnis. Langsung setelah melakukan penutupan, wiraniaga tersebut seharusnya mempertegas perincian yang diperlukan mengenai waktu pengiriman, syarat pembelian, dan hal – hal lain yang dirasakan penting bagi pelanggan tersebut. Wiraniaga juga seharusnya menyusun rencana pemeliharaan dan pertumbuhan untuk pelanggan tersebut. Pemilihan dan penentuan kegiatan personal selling yang harus dilaksanakan oleh perusahaan dengan mengacu pada langkah – langkah perencanaan yang lengkap dan menyeluruh berdasarkan hal-hal yang mempengaruhinya. Hal ini perlu dilakukan agar tujuan perusahaan dalam pencapaian penjualan sesuai yang telah diharapkan melalui kegiatan personal selling. 2.4.7 Keunggulan Personal Selling Personal selling tidak hanya memiliki tujuan sebagai alat untuk berkomunikasi saja sehingga menghasilkan awareness dari konsumen, tetapi tujuan 35 terpentingnya sendiri adalah dapat menciptakan penjualan. Oleh karena itu penjualan bergantung pada bagaimana tenaga penjual melakukan komunikasi pada aktivitas personal selling. Berikut poin – poin keunggulan personal selling : a. Personal Contact, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, baik hubungan penjualan, hubungan pelayanan, dan hubungan pengawasan. Hubungan ini berguna untuk memastikan kepuasan pelanggan dalam mencapai level yang lebih tinggi. b. Relationship Enhancement, Frekuensi pertemuan dan transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli sangat penting dalam meningkatkan hubungan dengan pelanggan. c. Cross-selling, Mampu menjual jenis produk lain yang ada di perusahaan. Kelebihan dari personal selling adalah dapat dengan cepat mengidentifikasi peluang maupun masalah dalam lapangan/pasar, konfrontasi personal : penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung, interaktif antara dua orang atau lebih hingga dapat memahami karakteristik konsumen. Mempererat : penjualan personal memungkinkan timbulnya hubungan lain seperti persahabatan. Tanggapan : konsumen dapat memberikan tanggapan secara langsung sehingga lebih cepat untuk di tangani. 36 Beberapa fungsi dari personal selling adalah memberikan pengetahuan kepada konsumen, menjadi sumber informasi bagi perusahaan, melayani konsumen dengan baik, dan menjual produk dan jasa (Yudhiartika & Haryanto, 2012:144).27 2.4.8 Kendala Personal Selling Selain keuggulan yang dimiliki diatas, penjualan pada tatap muka ini memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan alat promosi lainya yaitu terletak pada komunikasi hanya terjadi pada sekelompok kecil saja, akibatnya personal selling menjadi mahal jika diukur berdasarkan biaya perkontak dengan konsumen potensial, karena melibatkan pemenuhan operatioanl, ada beberapa kendala yang kerapkali ditemukan pada saaat pelaksanaan personal selling. Kendala atau kelemahan personal selling dibandingkan dengan kegiatan pemasaran lainnya adalah ada yang perlu digaris bawahi, yaitu: 1. Jumlah kontak yang terbatas. Tenaga penjual hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan panggilan terhadap prospek. Akibatnya mereka hanya dapat berkomunikasi dengan jumlah pelanggan potensial yang relatif kecil per harinya. 27 Yudhiartika, D., & Haryanto, J. O. Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek. Jakarta. 2012. Hal 144 37 2. Biaya yang dikeluarkan per panggilan. Biaya pengeluaran, seperti perjalanan, Biaya apakah yang dikeluarkan ketika membuat sebuah panggilan, Biaya yang dikeluarkan sewaktu menunggu itu perlu diperhitungkan juga. Karena itu, biaya per panggilan biasanya menjadi kendala daripada elemen komunikasi pemasaran lainnya. 3. Kurangnya keterampilan menjual. Tenaga penjual yang kurang terlatih lebih banyak melakukan kesalahan daripada orang yang terlatih dalam upaya pemasaran.28 Tenaga penjual yang terpilih dengan baik akan lebih produktif dan dapat membangun hubungan dengan pelanggan lebih baik dibandingkan dengan group yang tidak dipilih dengan baik dan cermat. Di dalam pemilihan dan penarikan tenaga penjual, perusahaan harus benar-benar teliti karena apabila melakuka kesalahan dalam melakukan pemilihan dan penarikan maka kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian dalam menarik pembeli potensial. 2.4.9 Jenis –jenis penjualan tatap muka Jenis – jenis penjualan tatap muka (personal selling) adalah sebagai berikut : a. Retail selling , yaitu penjual melakukan penjualan dengan cara melayani konsumen yang datang ke toko atau perusahaan. 28 Ibid. Hal 223 38 b. Field selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan diluar perusahaan, denganmendatangi konsumen ke rumah – rumah, perusahaan, kantor dan lain –lain. c. Executive selling, yaitu pimpinan perusahaanyang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan. Didalam suatu perusahaan bentuk – bentuk personal selling tersebut kadang digunakan secara bersama –sama dan kadang hanya menggunakan salah satu bentuk saja. Hal tersebutdisesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar yang dituju, dan kemampuan perusahaan. Tetapi bentuk maupun yang dipilih perusahaan harus menentukan bentuk yang paling cocok dan efektif dalam mencapai sasaran. 2.5 Tenaga penjual (personal selling) Ada 7 (tujuh) syarat-syarat tenaga penjual (personal selling) yang baik menurut Djaslim saladin (2007 : 147), yaitu :29 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 29 Sangat enerjik dan giat Jujur Sangat yakin akan kemampuan diri Haus akan uang Sangat rajin Ulet dan penuh tantangan Senang bersaing Djaslim Saladin, Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran, Cetakan Keempat, Linda Karya, Bandung. 2007. Hal 147