PROPOSAL Pelatihan Community Organizer dan Anggaran

advertisement
PROPOSAL
Pelatihan Community Organizer dan Anggaran
PIMPINAN KABINET
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
“KABINET EKSPANSIF”
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. (Soekarno)
Pernyataan itu memberikan makna besar bahwa pemuda merupakan pemeran utama agen
perubahan sosial. Pemuda merupakan bagian dari masyarakat sipil yang memiliki
keberanian untuk berpikir kritis, bersikap dan bertindak untuk melakukan perubahan.
Imajinasi, kreasi, dan inovasi melekat menjadi karakter pemuda. Dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, pemuda memegang peranan
yang dominan , baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi,
perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan
intelektual.
Salah satu unsur dari pemuda adalah mahasiswa. Banyak pendapat tentang pengertian
mahasiswa, diantaranya:
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990, mahasiswa adalah peserta didik
yang terdaftar dan belajar diperguruan tinggi tertentu.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara
resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 1830 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh
statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon
intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali s
yarat dengan berbagai p redikat.
Mahasiswa menurut Knop femacher (Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan
calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang makin menyatu
dengan masyarakat, dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Kampus merupakan tempat pengembangan diri bagi mahasiswa yang memberikan
perubahan pikiran, sikap, dan pencerahan, tempat mahasiswa lahir menjadi kaum pemikir
bebas yang tercerahkan. Dengan sifat intelektual dan idealismenya mahasiswa lahir dan
tumbuh menjadi entitas yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan
kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan
dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat
relevan dengan nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan
pokok persoalan apapun.
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
Kampus merupakan laboratorium besar tempat melahirkan beragam ide, pemikiran,
pengembangan wawasan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk peranan sosial
individu mahasiswa tersebut dalam kehidupan kemasyarakatan sebagai bentuk pengabdian
masyarakat. Dengan demikian, kepentingan masyarakat menjadi barometer utama bagi
keberhasilan suatu perubahan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa.
Namun saat ini kondisi mahasiswa dan kampus sangat memprihatinkan. Kampus seperti
menara gading ditengah-tengah problem sosial yang melanda masyarakat. Kampus dan
mahasiswa asyik sendiri dengan kegiatan-kegiatan intelektualnya dan belum mampu
berelasi dengan masyarakat dalam memecahkan problem sosial yang ada dimasyarakat.
Persoalan-persoalan kebijakan publik dari mulai perencanaan-penganggaran-pelaksanaanmonitoring dan evaluasi pembangunan baik tingkat nasional maupun daerah luput dari
pengawasan mahasiswa, sehingga mahasiswa jarang sekali berpartisipasi dalam proses
kebijakan publik. Mahasiswa tidak memahami realitas sosial yang dihadapi komunitas
dimasyarakat baik itu persoalan buruh tani, pedagang kecil, buruh bangunan, kelompok
miskin kota, dan tidak memiliki relasi dengan kelompok-kelompok miskin tersebut.
Atas dasar itulah kami berupaya untuk membangkitkan kembali keberanian mahasiswa
dalam berpikir, bersikap dan bertindak untuk melakukan perubahan sosial di masyarakat
melalui suatu pelatihan community organizer (pengorganisir rakyat) dan anggaran.
Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa fokus materi pelatihannya adalah
community organizer (pengorganisir rakyat) dan anggaran?
Community Organizer (pengorganisir rakyat)
Pengorganisasian rakyat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu-individu atau
sekumpulan orang yang didorong oleh kesadarannya tentang berbagai persoalan
dimasyarakat, kemudian berupaya untuk melakukan perubahan bersama-sama masyarakat
dengan menggunakan segala potensi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Selain itu
pengorganisasian juga bertugas membantu memecahkan persoalan yang ada dimasyarakat
untuk mencapai cita-cita masyarakat sipil yang dicita-citakan. (Modul
Pelatihan
Pengorganisasian Rakyat; Penulis: Budi Yana Saefullah; Jakarta, Indonesian Institute for
Civil Society (INCIS), 2003)
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
Pengorganisasian rakyat menjadi pilihan untuk penguatan masyarakat sipil. Pemeran
utamanya adalah masyarakat, sedangkan community organizer sebagai penggali potensi
masyarakat dan sebagai katalisator yang mempercepat perubahan, dan merangsang
tumbuhnya kemampuan masyarakat untuk menentukan langkahnya sendiri dan
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri. Tujuan pendekatan ini adalah agar
masyarakat memperoleh pengalaman belajar mengembangkan dirinya melalui pemikikiran
dan tindakan yang dirumuskan sendiri secara kolektif.
Inti pengorganisasian rakyat adalah melakukan transformasi sosial agar terjadi perubahan
dari dalam kearah yang lebih baik dalam segala aspek dan semua level. Dengan demikian
dalam melakukan pengorganisasian rakyat yang menjadi kata kunci adalah perubahan
hanya bisa dilakukan dari dan oleh rakyat itu sendiri.
Anggaran
Anggaran
adalah salah satu
instrumen sumber daya yang dimiliki oleh negara.
Pengelolaanya dikuasakan kepada para birokrat di pemerintahan (eksekutif dan legislatif)
untuk menjalankan mandat mengelola urusan rakyat. Setiap tahunnya pemerintah
membuat rencana keuangan sebagai panduan implementasi pembangunan, yang disebut
APBN atau APBD. Proses penyusunan APBD
terdiri dari beberapa tahapan yaitu
perencanaan, penyusunan program/kegiatan, pelaksanaan APBD, pertanggungjawaban dan
pelaporan keuangan. Istilah untuk seluruh proses pentahapan APBD itu adalah
perencanaan penganggaran.
APBN atau APBD sebagai anggaran publik mempunyai sifat terbuka, penyusunannya
melibatkan banyak pihak dan harus mampu mengagregasi kepentingan yang berbeda serta
harus dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan yang digunakan dalam proses
penyusunan APBD ini yaitu teknokratis, politis dan partisipatif. Tetapi dalam praktiknya,
pendekatan politis kerap mendominasi proses penyusunan anggaran publik ini, banyak
kepentingan yang harus diakomodasi. Tidak heran jika pada akhirnya berbagai pihak dan
kelompok kepentingan akan berebut pengaruh di dalam memutuskan alokasi anggaran.
Itulah yang disebut dengan anggaran sebagai medan tempur strategis dalam politik
kebijakan pembangunan.
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
Pemerintahan (legislatif dan eksekutif) berkewajiban untuk mengkonstruksi anggaran agar
berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar warga negara. Peran rakyat adalah
memastikan bahwa pemerintah dan anggota dewan menjalankan kewajiban tersebut.
Tetapi pada kenyataannya, fakta menunjukkan bahwa alokasi belanja pemerintah dalam
APBD ternyata lebih banyak untuk menggerakkan mesin birokrasi daripada untuk
kepentingan rakyat. Ini menunjukkan politik anggaran belum berada dalam arah yang
benar. Sedangkan porsi belanja untuk kepentingan rakyat seringkali rawan dikorup, tidak
efektif memecahkan masalah-masalah sepert kemiskinan, infrastruktur, peningkatan
pendidikan dan kesehatan.
Pengambilan keputusan tentang anggaran masih didominasi oleh pemerintah dan DPRD.
Masyarakat menjadi kelompok yang terpinggirkan. Dengan demikian, literasi anggaran
merupakan hal penting yang harus dilakukan kepada masyarakat agar dapat mengambil
peran dalam dinamika politik perencanaan dan penganggaran. Masyarakat harus cerdas
dan kritis terhadap anggaran, karena anggaran merupakan instrumen untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Masyarakat memiliki hak untuk bersuara dalam setiap
keputusan yang menyangkut perbaikan kualitas hidup mereka termasuk hak atas anggaran.
Politik anggaran harus melahirkan kebijakan alokasi anggaran yang menjamin
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yaitu hak ekonomi, sosial dan budaya (hak ekosob)
dan hak sipil politik (hak sipol). Beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh masyarakat
sipil untuk merubah hal tersebut yaitu melalui advokasi anggaran dengan membangun
kekuatan akar rumput, konsolidasi jaringan, pendidikan politik anggaran, diseminasi
informasi serta kerja-kerja politik.
Atas dasar itulah kami meyakini bahwa community organizer dan anggaran merupakan
pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mewujudkan
perubahan sosial di masyarakat.
B. NAMA KEGIATAN
Pelatihan Community Organizer dan Anggaran oleh Perkumpulan Inisiatif
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
C. TUJUAN KEGIATAN
Pelatihan community organizer dan anggaran ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kapasitas mahasiswa untuk memahami arti, fungsi, metode, prinsip
prinsip, syarat, dan langkah-langkah dalam melakukan pengorganisasian rakyat.
2. Meningkatkan kapasitas literasi, partisipasi dan advokasi mahasiswa untuk
mendorong perubahan kebijakan anggaran ke arah pemenuhan hak dasar warga
negara.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktek pengorganisasian
rakyat kepada kelompok miskin disektor tertentu.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk melakukan praktek advokasi anggaran
yang berbasis pada kebutuhan masyarakat yang diorganisir.
D. SASARAN KEGIATAN
Peserta pelatihan community organizer dan anggaran ini akan diikuti oleh mahasiswa di
Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten
Sumedang dan Kabupaten Tasik.
E. PARAMETER KEBERHASILAN
 Kuantitatif : Peserta secara keseluruhan berjumlah 20 peserta.
 Kualitatif
: 75% peserta bisa mengikuti proses Pelatihan Community Organizer
dan Anggaran dengan baik
F. KONSEP PROGRAM KERJA
Program kerja berbentuk rangkaian acara pelatihan yang diadakan secara maraton di
Universitas Padjadjaran, Universitas Pasundan, Institut Teknologi Bandung, dan
Universitas Pendidikan Indonesia. Acara ini berlangsung dari tanggal 22-27 Juli 2013.
Universitas Padjadjaran menjadi tuan rumah pada Senin dan Selasa, 22-23 Juli 2013.
Adapun materi pelatihan adalah sebagai berikut :
ASPEK
Memahami Realitas
Sosial dan
Tanggungjawab Negara
1.
2.
3.
4.
POKOK BAHASAN
Wajah kemiskinan di Indonesia
Wajah korupsi di Indonesia
Memahami politik
Memahami Hak-Hak Dasar Warga Negara dan
Tanggungjawab Negara
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
5. Tata Kelola Pemerintahan
6. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Daerah
Positioning
Mainstreaming
(Keberpihakan)
1. Peran dan posisi mahasiswa dalam perubahan sosial
2. Pengantar ke CO an
How to
1.
2.
3.
4.
5.
(Keterampilan)
Pengantar analisis anggaran
Pengantar analisis korupsi
Pengantar advokasi anggaran
Pengantar politik anggaran
Kefasilitatoran
G. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
hari, tanggal
: Senin-Selasa, 22-23 Juli 2013
waktu
: 15.00-18.00 WIB
tempat
: Ruang B23 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD
Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung
H. SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung
:
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran
Dr. Nury Effendi, S.E., M.A.
Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Padjadjaran
Popy Rufaidah, S.E., M.B.A., Ph.D.
Penanggung Jawab
:
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran 2013
Sulthonul Aulia
Pengawas
:
Menteri Koordinator Politik dan Hubungan Luar Negeri Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Padjadjaran 2013
Gina Siti Sundari
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
Internal Audit Bidang Politik dan Hubungan Luar Negeri Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Padjadjaran 2013
Febiyanti Dwi Annisa
Ketua Pelaksana
:
Arya Cahyanto Yacoub
:
Solpa Kursito
Sekretaris dan
Bendahara
Logistik dan Perijinan :
Dija Rizkitama
Hubungan Masyarakat :
Luqmanul Hakim
Dokumentasi dan
Publikasi
:
Guntur Wiramaja
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
I. ANGGARAN DANA KEGIATAN
PEMASUKAN
1
Keuangan dari Perkumpulan Inisiatif
Rp
690,000
TOTAL PEMASUKAN
Rp
690,000
PENGELUARAN
1
Kesekretariatan
Proposal + Surat
Rp
25,000
Laporan Pertanggung Jawaban
Rp
25,000
Total pengeluaran divisi
Rp
50,000
Total pengeluaran divisi
Rp
100,000
4
Publikasi dan Dokumentasi
Rp
50,000
6
Konsumsi
Total pengeluaran divisi
Rp
440,000
Biaya Tak Terduga
Rp
50,000
TOTAL PENGELUARAN
Rp
690,000
2
Logistik
Kebersihan (2 office boy @Rp50,000)
5
Rp
100,000
Peserta (20 orang @Rp20,000)
Rp
400,000
Pelatih (2 orang @Rp20,000)
Rp
40.000
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
L.
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan
terselenggara dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, kami selaku panitia mengharapkan bantuan dan partisipasi dari semua pihak demi
kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersedia
membantu jalannya acara ini.
Bandung, 15 Juli 2013
Menyetujui,
Presiden
BEM Kema FEB Unpad 2013
Ketua Pelaksana
Pelatihan Community Organizer dan
Anggaran oleh Perkumpulan Inisiatif
Sulthonul aulia
NPM 120210100133
Arya Cahyanto Yacoub
NPM 120310100171
Mengetahui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran
Popy Rufaidah, S.E., M.B.A., Ph.D.
NIP 19670807 199203 2 003
Pimpinan Kabinet | BEM Kema FEB Unpad 2013 | “Kabinet Ekspansif “| Eksistensi, Peran Strategis,
Inovatif
Download