SKRIPSI KEVIN - judul bab 1-5

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.A Latar Belakang
Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian
akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun
berkembang (Jemal et al., 2010). Di Amerika Serikat,
kanker paru menduduki peringkat kedua angka perkiraan
kasus kanker baru pada pria dan wanita, serta menjadi
penyebab
kedua
utama
jenis
angka
kelamin
mortalitas
(Siegel
et
akibat
al.,
kanker
2011).
pada
Menurut
GLOBOCAN tahun 2008, kanker paru juga telah menjadi
kasus kanker terdiagnosis dan penyebab kematian akibat
kanker terbanyak di negara-negara ASEAN. Tentunya hal
ini
perlu
statistik
menjadi
perhatian
menekankan
bahwa
khusus,
kanker
karena
paru
data
merupakan
penyakit letal dengan angka keberlangsungan hidup yang
rendah,
hanya
15%
pasien
terdiagnosis
kanker
paru
bertahan hidup dalam 5 tahun kedepan (Kamangar et al.,
2006). Saat ini, setengah dari kasus kanker paru dunia,
terjadi di negara-negara berkembang dimana sebelumnya
semenjak tahun 1980, lebih banyak terjadi di negaranegara maju (Dela Cruz et al., 2011).
1
Kanker paru dibagi menjadi dua jenis yaitu nonsmall cell lung cancer (NSCLC) dan small cell lung
cancer (SCLC). NSCLC dibagi menjadi tiga subtipe yaitu
adenokarsinoma, karsinoma sel skuamousa, dan karsinoma
sel besar. Adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru
dengan jumlah kejadian terbanyak yaitu 38% dari seluruh
kanker paru (Kumar, 2014). Dalam dua dekade terakhir,
adenokarsinoma
skuamosa
telah
sebagai
menggantikan
subtipe
tersering
karsinoma
NSCLC
di
sel
Amerika
Serikat (Ladanyi & Pao, 2008).
Berdasarkan
2002,
mayoritas
kebiasaan
data
statistik
kasus
merokok
kanker
(Parkin
kanker
paru
et
global
berkaitan
al.,
2005).
tahun
dengan
Studi
prospektif juga menunjukkan adanya asosiasi yang kuat
antara adenokarsinoma dengan riwayat merokok (Yang et
al.,
2002).
Akan
tetapi,
penelitian-penelitian
berikutnya menunjukkan peningkatan kejadian kanker paru
primer yang mencolok pada individu tidak pernah merokok
(Wakelee et al., 2007). Kasus kanker paru pada individu
tanpa riwayat merokok ini berasosiasi kuat dengan jenis
kelamin
perempuan,
etnis
Asia,
dan
juga
tampilan
histologis adenokarsinoma (Sun et al., 2007).
lanjut
lagi,
prognosis
NSCLC
tanpa
riwayat
Lebih
merokok
2
lebih baik daripada NSCLC terkait riwayat merokok (Yano
et al., 2008).
Di
era
molekular
ini,
telah
ditemukan
driver
mutations, salah satunya adalah epidermal growth factor
receptor
(EGFR),
yang
membawa
perkembangan
kepada
terapi target dari kanker paru (Pao & Girard, 2011).
EGFR
merupakan
reseptor
tirosin
kinase
golongan
ErbB/HER yang berperan dalam regulasi proses kunci sel,
seperti
2008).
memiliki
dominan
proliferasi
dan
apoptosis
Sebanyak
21%
dari
617
mutasi
gen
EGFR
yang
pada
subtipe
(Ladanyi
sampel
&
Pao,
tumor
NSCLC
terobservasi
lebih
adenokarsinoma
dan
pada
pasien
dari Asia Timur tanpa riwayat merokok (Shigematsu et
al., 2005). Berdasarkan literatur-literatur yang ada,
regio ekson 18-21 merupakan yang tersering mengalami
mutasi pada gen EGFR. Lebih lanjut lagi, mutasi gen
EGFR tersering adalah in-frame deletion, del746-750,
pada ekson 19 (50%) dan point mutation, L858R, pada
ekson 21 (45%), sementara sisanya merupakan mutasi pada
ekson 18 dan 20 (Eberhard et al., 2005; Murray et al.,
2008).
Intervensi
terhadap
ekspresi
gen
EGFR
saat
ini
telah banyak dikembangkan menjadi terapi target, salah
3
satunya penghambat tirosin kinase EGFR molekul kecil,
yaitu Gefitinib dan Erlotinib (Cataldo et al., 2011).
Sebelum introduksi agen terapi target sebagai metode
pengobatan pasien NSCLC tingkat akhir, regimen standar
kemoterapi
hanya
menghasilkan
median
angka
keberlangsungan hidup sepuluh bulan (Schiller et al.,
2002). Namun, pada penelitian lebih lanjut, ditemukan
bahwa
inhibitor
respon
yang
tirosin
lebih
kinase
tinggi
dan
EGFR
memiliki
toksisitas
yang
rasio
lebih
rendah, serta memberikan angka keberlangsungan hidup
yang lebih panjang jika dibandingkan dengan pengobatan
kemoterapi
platinum-based
pada
pasien
NSCLC
tingkat
akhir dengan mutasi gen EGFR (Maemondo et al., 2010).
Penelitian
kasus
terkait
adenokarsinoma
profil
paru
di
mutasi
gen
Indonesia,
EGFR
pada
khususnya
Yogyakarta, sejauh yang penulis ketahui masih sangat
sedikit dilakukan. Terlebih lagi, masih sangat jarang
ditemukan penelitian yang menitikberatkan pada profil
kejadian mutasi melihat besarnya potensi pengembangan
terapi
berbasis
molekular
yang
lebih
lanjut.
Oleh
karena hal itu peneliti melakukan penelitian mengenai
hal tersebut.
4
I.B Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan,
maka diajukan perumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah profil mutasi gen EGFR ekson 18 dan
19 pada pasien dengan kanker paru jenis adenokarsinoma.
I.C Tujuan Penelitian
Mengetahui profil mutasi gen EGFR ekson 18 dan 19
pada pasien dengan kanker paru jenis adenokarsinoma.
I.D Keaslian Penelitian
Penelitian
ini
belum
pernah
dilakukan
dengan
subjek, metode, waktu dan tempat penelitian yang sama.
Penelitian
ini
ingin
menyoroti
pola
dan
frekuensi
mutasi gen EGFR, khususnya pada ekson 18 dan 19 pada
pasien
adenokarsinoma
menghubungkan
adenokarsinoma
mutasi
paru,
paru.
gen
sejauh
EGFR
yang
Penelitian
dengan
peneliti
yang
kasus
ketahui,
adalah sebagai berikut:
5
Tabel 1. Tabel Keaslian Penelitian
Nomor
Judul
Publikasi
Kesimpulan
EGFR and KRAS
The Korean
Prevalensi mutasi
Mutations in
Journal of
EGFR dan KRAS pada
Patients With
Internal
pasien
Adenocarcinoma of
Medicine oleh
adenokarsinoma paru
the Lung
Tae Won Jang,
di Korea. Hubungan
Chul Ho Oak,Hee
mutasi EGFR dan
Kyung Chang,Soon
mutasi KRAS adalah
Jung Suo, dan
eksklusif.
Penelitian
1
Mann Hong Jung
(2008)
2
Frequency of EGFR
Journal of
Tidak ada perbedaan
and KRAS
Thoracic
antara frekuensi
Mutations in Lung
Oncology oleh J.
mutasi EGFR dan
Adenocarcinomas
Matthew
mutasi KRAS pada
in African-
Reinersman ,
pasien Afrika-
Americans
Melissa L.
Amerika
Johnson, Gregory
dibandingkan dengan
J. Riely, et al.
pasien Kaukasian.
(2011)
6
Untuk penelitian yang terkait profil mutasi EGFR,
khususnya
pada
ekson
18
dan
19
pada
kasus
adenokarsinoma paru di Indonesia, khususnya Yogyakarta,
sejauh yang penulis ketahui belum ada penelitian yang
dilakukan.
I.E Manfaat Penelitian
1.
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
informasi mengenai kanker paru jenis adenokarsinoma di
masyarakat.
2.
Penelitian ini memberikan gambaran tentang profil
mutasi gen EGFR pada kanker paru jenis adenokarsinoma,
khususnya pada ekson 18 dan 19.
3.
Penelitian
pengembangan
ini
dapat
pengobatan
memberikan
kanker
kontribusi
paru
jenis
adenokarsinoma.
7
Download