BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Menurut Webster New

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
Menurut Webster New collogiate Dictionary komunikasi adalah suatu
proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem, lambang-lambang
dan dan tanda-tanda atau tingkah laku. Menurut Carl Hovland, komunikasi adalah
suatu melalui dimana seorang komunikator menyampaikan stimulus bertujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya. Sedangkan menurut
kamus bahasa, komunikasi mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk
mencapai kebersamaan.3
Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan atau proses komunikasi
dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan.4
1. Komunikasi intra pribadi, yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri
seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dansistem
syaraf.
2. Komunikasi antar pribadi, yakni komunikasi yang dialkukan secara
langsung antara seseorang dengan orang lainnya.
3. Komunikasi
dalam
kelompok
yakni
kegiatan
komunikasi
yang
berlangsung diantara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu
yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan
kedudukannnya. Pesan dan atau informasi ynag disampaikan juga
menyangkut dengan kepentingan seluruh kelompok, bukan pribadi.
4. Komunikasi antar kelompok, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung
antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
3
4
Riswandi,Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Hlm.2
Ibid Hal 11.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
5. Komunikasi organisasi, yakni komunikasi yang mencakup kegiatan dalam
suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.
6. Komunikasi dengan masyarakat luas, yakni komunikasi yang ditujukan
untuk masyarakat luas. Bentuknya dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
komunikasi massa, dan komunikasi langsung tanpa melalui media massa.
2.2
Fungsi Komunikasi
Secara fungsional, komunikasi dilakukan demi ragam kepentingan atau
tujuan, utamanya untuk:5
1. Menyampaikan informasi (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Mengibur (to entertaint)
4. Mempengaruhi (to influence).
Istilah komunikasi digunakan dalam “arti yang sangat luas untuk
menampung semua prosedur yang biasa digunakan oleh satu pikiran untuk
mempengaruhi pikiran yang lain.”
Tujuan komunikasi adalah sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi
tingkah laku sasaran (tujuan) komunikasi (atau penerima pesan).
Pada model Newcomb, komunikasi adalah cara yang biasa dan efektif bagi
individu untuk berorientasi dengan lingkungan mereka.
5
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung Remaja Rosdakarya. Hal. 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.3
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikasi menggunakan
media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus
menciptakan makna-makna serta di harapkan dapat mempengaruhi khalayak
melalui media massa, yaitu proses pengiriman pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui alat atau media. Komunikasi massa merupakan suatu tipe
komunikasi manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan
alat-alat mekanik yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi.6
Komunikasi massa merujuk kepada proses dari sebuah organisasi yang
kompleks yang mana menggunakan satu atau lebih alat untuk memproduksi dan
mengirim pesan dalam jumlah yang banyak kepada khalayak yang heterogen,
banyak dan menyebar.
Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni, dan
sebagian ilmu. Sebagai keterampilan jika komunikasi massa meliputi teknikteknik fundamental tertentu yang dapat di pelajari seperti memfokuskan kamera
televisi, mengoperasikan tape recorder, atau mencatat ketika wawancara. Sebagai
seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti
menulis naskah untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis
untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi suatu kisah
berita. Sebagai ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu
tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan
dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik7.
6
7
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004, Hal 67.
Op.Cit hal 105
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.3.1
Karakteristik Komunikasi Massa
Berikut beberapa karakteristik komunikasi massa :8
1. Komunikator terlembagakan. Bahwa komunikasi massa itu pasti
menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik. Apabila pesan
itu akan di sampaikan melalui surat kabar, maka prosesnya adalah
komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel yang di rancang oleh
media yang bersangkutan.
2. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan kepada
khalayak yang luas, heterogen, anonym, tersebar, dan tidak mengenal
batas geografis dan cultural. Khalayak yang heterogen artinya bahwa
mereka berbeda atau beraneka ragam dalam hal latar belakang pendidikan,
penghasilan, suku bangsa, agama, dan sebagainya. Khalayak yang anonym
artinya bahwa diantara pembaca koran, pendengar radio, atau pemirsa
televisi terpisah dan tidak saling mengenal satu sama lain.
3. Bentuk kegiatan melalui media massa bersifat umum, dalam arti
perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut
kepentingan orang banyak, tidak menyangkut kepentingan orang
perorangan atau pribadi.
4. Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu
menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara
geografis maupun kultural. Karena karakteristik demikian, media massa di
sebut sebagai message multiplier, artinya mempunyai kemampuan untuk
8
Ibid, Hal 105-108
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
menyampaikan pesan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas.
5. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah.
Umpan balik atau feedback dari khalayak berlangsung secara tertunda atau
delayed feedback.
6. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja
melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang
di bawakan bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi justru yang di
tonjolkan adalah identitas organisasi dan kelompok.
7. Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala.
Artinya pesan-pesan media massa itu di sebarkan kepada khalayak tidak
bersifat temporer atau sewaktu-waktu, melainkan secara tetap, misalnya
tiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan, setiap jam, dan sebagainya.
8. Isi pesan yang di sampaikan melalui media massa mencakup berbagai
aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, social budaya, dan keamanan,
baik yang bersifat informatif, edukatif, maupun hiburan.
9. Media massa mengutamakan unsur isi dari pada hubungan. Setiap
komunikasi melibatkan unsur ini dan hubungan. Dalam komunikasi antar
pribadi, unsur hubungan memainkan peranan penting. Misalnya, dalam
percakapan antara dua orang teman dalam kehidupan sehari-hari, pesan
yang di sampaikan atau topik yang di bicarakan tidak menggunakan
standar atau sistematika tertentu yang sudah baku seperti ada pendahuluan,
permasalahan, pembahasan, dan kesimpulan. Sebaliknya pada level
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
komunikasi massa, unsur isi memainkan peranan penting. Misal, pesan
yang akan disampaikan harus di susun sedemikian rupa berdasarkan
sistem dan aturan atau teori tertentu dan disesuaikan dengan karakterisktik
media massa yang akan digunakan.
10. Media massa menimbulkan keserempakan. Kelebihan komunikasi massa
di bandingkan dengan komunikasi lainnya adalah, komunikan atau
khalayak yang menjadi sasaran pesan yang heterogen, luas, dan anonym
tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan menerima pesan
yang sama pula.
11. Kemampuan respon alat indera terbatas. Ciri komunikasi massa lainnya
yang merupakan kelemahannya adalah kemampuan alat indera terbatas.
Dibandingkan dengan komunikasi antarpribadi dimana seluruh alat indera
pelaku komunikasi.
2.3.2
Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah salah satu aktifitas sosial yang berfungsi di
masyarakat. Robert K. Merton mengemukakan, bahwa fungsi aktifitas social
memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata
yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function),
yaitu fungsi sosial yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi
social dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional. Selain
manifest function dan latent function, setiap aktivitas sosial juga berfungsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
melahirkan (beiring function) fungsi – fungsi sosial lain, bahwa manusia memiliki
kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna.
Berikut adalah beberapa fungsi sosial lainnya :9
1. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial
maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol socsal dapat
dilakukan untuk aktifitas preventif untuk mencegah terjadinya hal –
hal yang tidak diinginkan.
2. Fungsi Social Learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah
melakukan guiding dan pendidikan social kepada seluruh masyarakat.
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan – pencerahan
kepada masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi
utama,
yaitu
menjadi
proses
penyampaian
informasi
kepada
masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari
institusi public tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam
waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan
singkat.
4. Fungsi Transformasi Budaya
Fungsi informatif adalah fungsi – fungsi yang bersifat statis, namun
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana, Pernada Media Group, Jakarta, 2008 Hal 78-81
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
fungsi – fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi
budaya. Sebagaimana diketahui bahwa perubahan – perubahan budaya
yang di sebabkan karena perkembagan telematika menjadi perhatian
utama semua masyarakat di dunia.
5. Fungsi Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan
fungsi – fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai
medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan
media massa, jadi fungsi – fungsi hiburan yang ada pada media massa
juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak
terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari
tujuan transformasi budaya.
2.3.3
Efek Komunikasi Massa.
Di dalam buku Wiryanto, 10 yang mengutip buku How Communication
Works karya Schramm, menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek
yang bersifat khusus dan efek-efek yang bersifat umum.
1. Efek Umum, efek umum ini menyangkut efek dasar yang diramalkan
dapat terjadi akibat pesan – pesan yang disiratkan melalui media
massa. Schramm mengemukakan, komunikasi massa mempunyai efek
„mengembang‟. Sebab dalam banyak hal komunikasi massa telah
10
Op.Cit. Hal 89-90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
mengambil alih fungsi komunikasi sosial. Efek seperti itu merupakan
efek dasar yang terjadi dari hari ke hari secara tereus menerus. Ia tidak
dapat dilihat, didengar, atau diraba, tetapi ia benar-benar terjadi. Dapat
disimpulkan, terpaan media massa pada waktunya akan menimbulkan
perubahan-perubahan yang amay mengejutkan.11
2. Efek khusus, terutama yang menyangkut ramalan tentang efek yang
diperkirakan akan timbul pada individu-individu dalam suatu mass
audiencepada perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan media
massa. Schramm menyatakan “... kita tidak dapat meramalkan efek
pada perorangan.” 12 Yangdiperkirakan akan timbul pada individuindividu dalam suatu massa audien pada perilaku mereka dalam
menerima pesan-pesan media massa.13
Namun terdapat efek lain akibat komunikasi massa, yakni efek kognitif
yang berhubungan dengan pengetahuan kita tentang segala sesuatu, efek afektif
berhubungan dengan sikap, dan efek konatif berhubungan dengan tingkah laku
kita terhadap sesuatu.14
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2663759808099.pdf diakses pada 2
agustus 2016 pkl. 19.18
12
Ibid
13
Ibid
14
Ibid
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Konsep efek komunikasi massa yakni:
a.
Efek Kognitif
Efek kognitif,akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirnya. Dalam efek kognitif media massa dapat
membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat
mengembangkan ide kognitifnya. Dengan media massa kita memperoleh
informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat
atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang
ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Karena kita
tidak dapat, bahkan tidak sempat, mengecek peristiwa-peristiwa yang
disajikan media, kita cenderung memperoleh informasi tersebut Sematamata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa.Pengaruh media
massa terasa lebih kuat lagi pada masyarakat modern karena memperoleh
banyak informasi tentang dunia dari media massa, media massa dapat
mengubah citra khalayak tentang lingkungan mereka karena media massa
memberikan rincian analisis dan tinjauan tentang berbagai fenomena.15
b.
Efek Afektif
Efek afektif timbul apabila ada perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek afektif merupakan efek
lanjutan dari efek kognitif.
15
Op.cit Hal. 92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Komunikator tidak hanya berubah dalam
20
tingkat pengetahuan melainkan efek ini ada hubungannya dengan emosi,
sikap dan pendapat.16
Tahap afektif meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak
informasi,
evaluasi
terhadap
pesan
dan
minat
untuk
mencoba
melakukannya.
c. Efek Konatif
Efek konatif, merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku tindakan, atau kegiatan. Setiap informasi dari
berbagai media tidak selalu mempunyai efek yang sama.17
2.4
Pembentukan Rasa Aman dan Nyaman
Ada dua faktor yang bisa menjadi indikator yakni faktor individu dan
faktor sosial.18
1. Faktor individu
Faktor individu yang ikut berpengaruh terhadap proses penerimaan
pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi, faktor pribadi
seseorang akan ikut menentukan proses efek yang terjadi.
Faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi antar
lain, selective attention,
16
selective perception, selective
Ibid hal 97
Ibid hal 98
18
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Rajawali Pers, 2009 Hal 229
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
retention,
21
motivasi dan pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan,
pembujukan, kepribadian, dan penyesuaian diri.
Selective atenttion adalah individu yang cenderung memerhatikan
dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat
dan minatnya. Disamping itu dia menghindari pesan-pesan yang tidak
sesuai dengan pendapat dan minatnya. Perbedaan individu merupakan
hasil struktur kognitif seseorang yang berbeda dalam menerima pesanpesan media. Selective retention adalah kecendrungan orang hanya untuk
mengingat pesan yang sesuai dengan pendapat dan kebutuhan dirinya.
Motivasi juga mempengaruhi sebuah pesan diterima atau tidak. Hal ini
juga berarti motivasi seseorang mencari hiburan misalnya akan menjadi
dalih untuk menikmati media massa.19
2.
Faktor Sosial
Faktor sosial lebih melihat individu sebagai gejala sosial. Artinya
bagaimana seorang individu tersebut berhubungna dengan orang lain. Itu
semua akan memengaruhi proses efek yang terjadi. Memang membedakan
antar faktor sosial dengn faktor individu sangat sulit lantaran batasannya
sangat tipis sekali, tetapi bukan berarti tidak dapat dibedakan.20
19
20
Ibid hal 230
Ibid hal 235
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.5
Media Baru
Istilah cyberspace (ruang maya) yang ditemukan oleh penulis fiksi ilmiah
William Gibson, telah menjadi istilah yang sering digunakan untuk menunjuk
pada ranah metamorfosis komunikasi elektronik.21
Menurut John Vivian (2008), keberadaa media baru seperti internet bisa
melampaui pola penyebaran pesan media tradisional; sifat internet yang
berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting
bisa dilakukan secara real time.22
Beranjak dari definisi atau lebih tepatnya karakter dari media baru,
Meyrowitz (1995) mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau lebih
dikenal dengan cyberspace, telah membawa tawaran pemikiran baru terhadap riset
media yang tidak hanya berfokus pada pesan semata tetapi mulai melibatkan
teknologi komunikasi itu sendiri yang secara langsung maupun tidak memberikan
fakta bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu merupakan salah satu bentuk
atau tipe dari lingkungan sosial.23
Ini membentuk media yang terdahulu adalah media konvensional yang
menganut komunikasi satu arah menjadi komunikasi yang interaktif dan dapat
diketahui efeknya secara langsung. Media baru ini menciptakan ruangan tersendiri
bagi para penggunanya untuk melakukan berbagai interaksi sosial kepada
21
Werner J.Severin Dan James W. Tankard,Jr., Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, Dan Terapan
Didalam Media Massa, Edisi Ke-5, Jakarta: Kencana, 2011 Hlm 3.
22
Dr. Rulli Nasrullah, teori da riset media siber (cybermedia), Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2014, hal 13.
23
Ibid. Hal 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
siapapun yang ia kehendaki kapan saja dimana saja tanpa ada batasan ruang dan
waktu yang membatasi dimensi.
Beberapa ciri lingkungan media baru adalah sebagi berikut (McManus,
1994):24
1. Teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan
penyiaran sekarang bergabung.
2. Kita sedang bergeser dari kelangkaan media menuju media yang
melimpah.
3. Kita sedang mengalami pergeseran dari mengarah kepuasan masa audiens
kolektif menuju kepuasan grup atau individu.
4. Kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media
interaktif.
Manusia menggunakan teknologi dalam setiap aktifitasnnya, terutama
gadget. Gadget atau perangkat eklektronik saat ini sudah merupakan kebutuhan
primer bagi sebagian orang, baik itu barang elektronik seperti perangkat radio,
televisi, komputer, maupun telepon pintar atau smartphone. Kebanyakan dari
pengguna gadget itu selalu menggandalkan gadgetnya untuk berbagai aktifitas
mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Pada pagi hari banyak orang
dibangunkan oleh alarm jam dan banyak juga yang langsung menghidupkan
televisi, menyalakan handphone atau komputer maupun komputer jinjing untuk
sekedar memeriksa pesan surel, memeriksa pesan di facebook, status twitter
ataupun chatting dngan orang lain.25
Efek afektif dalam suatu komunikasi menentukan sekali terhadap
perubahan sikap manusia sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.
24
25
Morissan, Bahan Ajar Universitas Mercu Buana : Komunikasi Massa Modul 7
Ibid modul 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Kehadiran teknologi sangat memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan
manusia. Dalam media sosial yang sekarang hampir sudah menjadi realitas nyata
kehidupan bagi masyarakat maya atau cyber community, menyapa teman atau
orang lain hampir selalu dilakukan mulai dari bangun tidur sampai menjelang
tidur lagi, komunikasi selalu terjadi melalui media tersebut. 26
Penelitian ini berkaitan erat antara ilmu komunikasi dengan dunia maya
yang dimana segala aktifitas dalam dunia maya tersebut mengandung unsur
komunikasi yang kuat.
2.6
Komunikasi Dalam Media Baru
2.6.1
Media Digital
Fles mengemukakan bahwa media digital merupakan: 27 “Digital media are
forms of media content that combine and integrated data, text, sound, and image
of all kind; are stores in digital formats; and are increasingly distributed through
network sourch such as based upon broad-band fibre-optic cables, sattelites, and
microwaves transmission systems”.
Media digital adalah bentuk dari konten
media yang menggabungkan dan menginterasikan data, teks, suara, dan berbagai
gambar yang tersimpan dalam format digital dan didistribusikan melalui suatu
jaringan seperti kabel serat optik, satelit dan sistem transmisi gelombang rendah.
Secara garis besar bahwa perubahan media lama ke media baru
mempengaruhi cara kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi menggunakan
media. Dennis Mc. Quail memberikan lima konsep antara media baru dengan
media lama, antara lain:28
26
Ibid modul 7
Apriadi Tamburaka, 2013, Literasi Media, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Hal 72
28
Ibid. Hal 74
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
1) Derajat interaktivitas, di mana interaksi dalam new media lebih fleksibel
dan lebih tinggi dibanding media konvensional.
2) Derajat social presence (keberadaan sosial) di mana media massa bersifat
lebih personal, mengurangi ambiguitas. Media baru memungkinkan
audience untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melalui
kontak langsung.
3) Derajat otonomi, di mana penggunaan media memiliki kemampuan untuk
mengontrol isi dan penggunaan medianya sendiri dan menjadi sumber
independen. Pengguna media bisa memiliki media sendiri dan diolah
sendiri.
4) Derajat playfullness, kemampuan media menyediakan hiburan bagi para
user.
5) Derajat privasi yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para
pengguna media.
Perkembangan media baru ini menjadi perhatian Frank Demmler (2005),
yang melihat bahwa sekarang ini kita tengah berada pada gerbang pertama
perubahan fundamental dalam cara organisasi berkomunikasi.
Media baru dalam pengertian lebih mudahnya merupakan media yang
berdiri sendiri tanpa dikelola perusahaan besar seperti media konvensional, namun
bergantung kepada internet. Internet sekarang ini memiliki network atau jaringanjaringan yang luas, dimana memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah.
Banyaknya
kelebihan
yang dimiliki
media baru, tentu saja
memiliki
kekurangannya juga, tentu saja dari aspek komunikasi dua arah ini, feedback yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
diberikan harus memberikan jawaban dan solusi dari pertanyaan-pertanyaan, saran
atau kritik yang masuk ke media perusahaan.29
2.6.2
Media Twitter
Twitter adalah layanan berjenis microblog, di mana user bisa menuliskan
pesan dengan panjang terbatas dan bisa opsional dilengkapi dengan teks dan
gambar untuk ditampilkan.
Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan,
sedangkan pengguna terdaftar bisa memposting kicauan melalui antarmuka situs
web, pesan singkat, atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.30
Penggunaan media dapat menggunakan twitter sebagai sarana untuk
menciptakan konten media dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di
dalamnya.
Seperti
menulis
pesan
berdasarkan
topik
tertentu
dengan
menggunakan tanda pagar (#) (hashtag). Sedangkan untuk menyebutkan atau
membalas pesan dari pengguna lain bisa menggunakan tanda @. Kekurangan
twitter adalah pesannya hanya dapat menampung sampai 140 karakter, sehingga
yang dapat digunakan untuk berbagi informasi adalah dengan menggunakan
singkatan notasi dan slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS.31
29
Yosal Iriantara, 2008, Media Relations: Konsep, Pendekatan Dan Praktik, Simbiosa Rekatama
Media, Bandung. Hal.125
30
Edy Winarno dan Ali Zaki, 2015,Panduan Lengkap Berinternet, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta, Hal 163
31
Ibid Hal 82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Di Indonesia, twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang
disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. Hal ini
membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan
pengguna Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu
untuk urusan twitter. Banyak yang mengatakan bahwa twitter adalah cara yang
baik untuk tetap berhubungan dengan teman-teman. Namun, beberapa pengguna
merasa „terlalu‟ terhubung, karena mereka selalu menerima pesan yang tidak
relevan dengan kebutuhan mereka.
2.7
32
Pengertian Komunitas
Komunitas merujuk pada istilah „community‟yang berarti semua orang
yang hidup di suatu tempat, atau sekelompok orang dengan kepentingan atau
ketertarikan yang sama. Definisi tersebut menghasilkan tiga rumusan komunitas.
Pertama, komunitas yang terbentuk berdasarkan batasan wilayah geografis, kedua
rumusan bahwa komunitas terbentuk berdasarkan kesamaan identitas, dan ketiga
komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat, kepedulian, dan
kepentingan (Sudibyo, 2004; 234-235)33
Gagasan tentang komunitas telah lama memiliki posisi yang penting dalam
teori sosial, khususnya sebagai alat untuk menilai dampak perubahan sosial dan
sebagai penetral gagasan mengenai massa. Pada pemikiran yang lebih awal,
komunitas merujuk pada sekelompok orang yang berbagi tempat (atau ruang yang
terbatas), sebuah identitas serta norma-norma, nlai-nilai, praktik budaya tertentu,
Ibid, Hal 83
Eni Maryani, 2011, Media dan Perubahan Sosial, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal 24
32
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
dan biasanya cukup kecil untuk saling mengenal atau berinteraksi. Komunitas
jenis ini biasanya menunjukkan beberapa sifat pembedaan berdasarkan status dan
para anggotanya, dan dengan hal tersebut menunjukkan hierarki dan bentuk
organisasi yang formal. 34
Carol Anne Ogdin menunjukkan beberapa alasan yang menyebabkan
komunitas berbeda dari kumpulan manusia lain seperti kerumunan atau kelompok
manusia. Ada 5 faktor yang disebut Ogdin yang bisa membedakan komunitas dari
kelompok-kelompok individu lain yaitu:35
1. Pembatasan dan ekslusivitas yang berdasarkan hal ini bisa dirumuskan
siapa yang menjadi anggota dan bukan anggota komunitas tersebut.
2. Tujuan yang merupakan landasan keberadaan komunitas.
3. Aturan yang memberi pembatasan terhadap perilaku anggota komunitas,
termasuk ancaman disingkirkan untuk yang berperilaku melanggar aturan
itu.
4. Komitmen terhadap kesejahteraan orang lain, sehingga ada kepedulian
terhadap orang lain yang berada dalam komunitas yang sama, atau
setidaknya ada tanggung jawab bagi individu terhadap komunitas secara
keseluruhan.
5. Kemandirian yakni memiliki kebebasan sendiri untuk menentukan apa
yang dilakukan dan cara memasuki komunitas.
Op.Cit. Hal 162
Yosal Iriantara, 2010, Community Relations; Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa Rekatama
Media, Bandung, Hal. 24
34
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.8
Komunitas Dalam Jaringan (Online)
2.8.1. Kelompok Sosial Maya
Pada tingkat komunitas, cyberspace diamsusikan dapat menciptakan satu
model komunitas demokratik terbuka yang disebut oleh Reingold sebagai
komunitas imajiner (imaginary community) dalam komunitas konvensional,
anggota masyarakat memiliki kebersamaan sosial (social sharing) dan solidaritas
sosial (social solidarity) menyangkut sebuah tempat (kampung, desa, atau kota)
yang di dalamnya berlangsung interaksi sosial secara tatap muka (face to face).
Dalam komunitas virtual dipelukan imajinasi kolektif tentang tempat (place)
tersebut, yang tidak ada dalam sebuah ruang nyata (real space), melainkan sebuah
tempat imajiner (imaginary place) yang berada dalam ruang bit-bit komputer.
Komunitas virtual yang tebentuk dalam cyberspace, bentuk, struktur, dan
sistemnya tidak sama dengan komunitas konvensional dunia maya (Piliang,
2009:106).36
Proses interaksi sosial di dunia maya dibangun dalam kehidupan
kelompok (jaringan) internet dengan sesama anggota masyarakat maya. Lahirnya
kelompok sosial maya berawal dari adanya sosial media dan sejenisnya. Orangorang yang memiliki akun-akun di dunia maya, seperti email, website, google
mail, facebook, twitter, blog, dan sebagainya, bergabung membentuk sebuah
forum atau kelompok. Dimana isi perbincangan dan percakapan di dalam forum
atau kelompok tersebut ada maksud dan tujuan tertentu. Mereka berinteraksi satu
Haris Sumadiria, Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014, Hal.
248
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
sama lain dengan orang-orang yang baru dikenal di dunia maya atau dengan
teman-teman di dunia nyata yang bergabung dalam dunia maya. Media sosial
menggunakan sambungan server to server melalui sistem internet dengan
menggunakan teknologi satelit itulah yang disebut dengan internet.37
Di zaman sekarang, membuat suatu kelompok sosial merupakan hal yang
mudah. Bahkan sebuah kelompok-kelompok sosial pun telah banyak dibentuk
dengan bantuan internet dan platform-platform sosial media dan aplikasi chatting
online, dan membuat percakapan pun bisa lebih intens dilakukan. Kelompok
sosial maya sama halnya dengan kelompok sosial yang ada di dunia nyata.
Membentuk sebuah organisasi, baik itu formal maupun non formal dengan
maksud dan tujuan yang positif.
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Umumnya
kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan sekunder, sehingga
pengelompokan mereka didasarkan hubungan sekunder, sehingga pengelompokan
mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap
kelompok tersebut.38
Walaupun komunitas ini dibentuk dan sering berinteraksi dalam bantuan
internet, yang disebut dengan komunitas maya. Namun, dalam kegiatannya,
komunitas ini pada dasarnya memiliki kegiatan yang sama dengan komunitas
nyata, seperti Bakti Sosial, Gathering, dan sebagainya.
Ibid hal.240
Ibid, Hal 240
37
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download