BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional karena pendidikan merupakan salah satu cara untuk membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keterpaduan pendidikan baik keluarga, sekolah dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam dunia pendidikan. Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang pertama bagi seorang anak. Keluarga merupakan lembaga yang paling penting dalam membentuk kepribadian anak. Terlebih lagi keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap anak untuk berperilaku agresif atau tidak. Jadi, jika di lingkungan keluarga tersebut tertanam perilaku, budi pekerti, maupun kebiasaan sehari-hari yang baik maka seorang anak akan dapat pula tumbuh dan berkembang dengan baik, karena tujuan pendidikan di dalam keluarga adalah untuk membina, membimbing, dan mengarahkan anak kepada tujuan yang suci. Seorang anak menyerap norma-norma pada anggota keluarga, baik ayah ibu maupun kakak kakaknya. Maka orang tua di dalam keluarga mempunyai kewajiban kodrati untuk memperhatikan anak-anak serta mendidiknya sejak anak-anak itu kecil, bahkan sejak anak itu masih dalam kandungan. Jadi tugas 1 2 orang tua mendidik anak-anaknya itu terlepas dari kedudukan, keahlian atau pengalaman dalam bidang pendidikan yang legal. Bahkan menurut Imam Ghozali, “anak adalah suatu amanat Tuhan kepada ibu bapaknya”. Anak adalah anggota keluarga, dimana orang tua adalah pemimpin keluarga, sebagai penanggung jawab atas keselamatan warganya di dunia dan khususnya di akhirat. Orang tua mempunyai andil keberhasilan anaknya. Akan tetapi, tanggung jawab itu kurang disadari oleh orang tua, sehingga sering timbul bahwa kurangnya keberhasilan anaknya merupakan akibat dari kurangnya perhatian dan tanggung jawab pengelola pendidikan. Menurut Muhammad Shoehib dalam Riana (2011: 7) agar keluarga dapat memainkan perannya sebagai pendidik, ia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan. Keterkaitan orang tua dalam hal ini sangat penting, apalagi kalau dilihat dalam pendidikan. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Dalam proses pendidikan semua pihak terlibat. Oleh karenanya baik guru, siswa, dan orang tua diharuskan untuk kreatif. Selama ini sebagian orang tua berpikir bahwa pendidikan itu hanya merupakan tanggung jawab sekolah. Sebenarnya kewajiban sekolah adalah membantu keluarga dalam melanjutkan pendidikan anak-anak yang telah dilakukan di rumah. Cara membimbing anak belajar di rumah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya berpendidikan tinggi ternyata 3 kurang berhasil dalam mendidik anaknya. Keberhasilan mendidik anak disini adalah anak yang di sekolah pintar dan memperoleh hasil belajar yang baik. Seperti yang ada di SD Negeri 1 Jagoan, tingkat pendidikan orang tua peserta didik dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Dikarenakan peserta didik yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikannya lebih tinggi seharusnya akan mendapat prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan lebih rendah. Tingkat pendidikan yang dialami orang tua berpengaruh terhadap pengetahuan orang tua, keyakinan, nilai, dan tujuan tentang pengasuhan, sehingga berbagai perilaku orang tua berkaitan secara tidak langsung dengan prestasi sekolah anak-anak. Sebagai contoh, tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan ‘fasilitas’ orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anakanak mereka, dan juga memungkinkan orang tua untuk memperoleh model keterampilan sosial dan strategi pemecahan masalah yang kondusif bagi sekolah untuk keberhasilan anak-anak. Prestasi belajar yang diperoleh oleh anak tidak lepas dari peran orang tua, mulai dari cara orang tua hanya mendampingi disaat anak belajar sampai dengan memanfaatkan ilmunya untuk ditularkan kepada anaknya. Cara dalam membimbing anak belajar dirumah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya. Orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga memungkinkan untuk lebih percaya diri pada kemampuan mereka dalam 4 membantu anak-anak mereka belajar. Dengan tingkat keyakinan tersebut maka diperkirakan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan akademis anaknya. Sebab, semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua makan akan bertambah luas pandangan dan wawasan termasuk dalam mengatur keluarganya. Jadi orang tua dengan pendidikan tinggi akan dapat lebih memperhatikan ketercapaian prestasi belajar anaknya dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan rendah. Dengan demikian, peserta didik yang orang tuanya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi mungkin memiliki hal untuk kesempurnaannya belajar, keyakinan akan kemampuan yang lebih positif, orientasi kerja yang kuat, dan mereka mungkin menggunakan strategi belajar yang lebih efektif daripada anak-anak dengan orang tua yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Dari uraian dan pengamatan sementara dari penulis terhdap latar belakang pendidikan formal orang tua peserta didik SD Negeri 1 Jagoan tahun pelajaran 2014/2015 terutama dalam hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar peserta didik, maka penulis hendak meneliti masalah tersebut dan mengambil judul “Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar” 5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikasi masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya perhatian orang tua yang berpendidikan rendah terhadap prestasi belajar siswa 2. Kurangnya bimbingan belajar yang diberikan oleh orang tua yang berpendidikan rendah. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian terarah dan terfokus, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Tingkat pendidikan orang tua baik ayah maupun ibu dibatasi oleh jenjang pendidikan yang telah ditempuh pada pendidikan formal di sekolah. 2. Tingkat pendidikan orang tua dalam mendidik anak dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Jagoan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SD Negeri 1 Jagoan Tahun Ajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk menemukan jawaban atas masalah penelitian yang 6 ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SD Negeri 1 Jagoan Tahun Ajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis sebagai berikut : a. Secara Teoritis 1) Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori dengan tema dan judul yang serupa. 2) Bagi orang tua peserta didik, sebagai bahan pemikiran untuk meningkatkan diri dalam bidang pendidikan, pengetahuan, dan pengalamannya agar dapat membimbing anaknya untuk memperoleh prestasi belajar yang baik. b. Secara Praktis 1) Bagi peserta didik, akan memberikan motivasi peserta didik untuk belajar dengan atau tanpa peran orang tua. 2) Bagi guru, sebagai tolak ukur dalam pembelajaran kepada siswa. 3) Bagi sekolah, sebagai bahan masukan mengenai pentingnya tingkat pendidikan orang tua bagi peserta didik sehingga dapat membantu dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan tugas-tugas pengajar dalam pembelajaran.