BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Dalam kehidupan manusia sekarang ini selalu berhubungan dengan bidang pemasaran, karena pemasaran merupakan faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Sedangkan konsumen adalah sasaran terakhir dari marketing. Jadi jelaslah bahwa manusia itu, baik secara individu dan secara kelompok atau bermasyarakat dalam memenuhi kebutuhannyamelakukan pertukaran. Karena pertukaran itu merupakan titik pusat kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah nilai kepada orang lain. Selain itu Pemasaran sebaiknya tidak diterapkan dengan cara yang sama dengan Negara lain yang memiliki ekonomi, budaya, dan politik yang berbeda. Bahkan didalam negeri sekalipun, pemasaran harus diterapkan secara berbeda terhadap barang konsumsi( consumer goods ), industri bisnis ke bisnis, dan industri jasa. Perusahaan – perusahaan yang berada dalam industri yang sama pun akan melakukan praktik pemasaran yang berbeda satu sama lain. Semua pemasaran yang efektif bersifat lokal. kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah nilai kepada orang lain. Bagaimanapun, ilmu juga penting bagi pemasaran. Pemasar menghasilkan temuan yang menarik melalui riset pasar, pemodelan pasar, dan analitik prediktif. Pemasar menggunakan model pemasaran untuk menbuat keputusan dan untuk 5 memandu investasi mereka. Mereka mengembangkan berbagai ukuranemasaran untuk melihat dampak dari kegiatan mereka terhadap penjualan dan laba. Pemasaran pada akhirnya akan berubah menjadi ilmu manajemen permintaan, dan akan mengembangkan berbagai teori yang lebih mendalam seputar unsur-unsur yang mendorong permintaan dan cara mengoptimalkan laba. Maka untuk lebih jelasnya berikut ini ada beberapa pendapat mengenai definisi pemasaran dan manajemen pemasaran sebagai berikut: a. Kotler dan Armstrong : Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. b. Assauri, Sofjan : Pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran c. Arman Hakim Nasution : Pemasaran adalah suatu proses sosial ( yang didalamnya berupa individu dan kelompok ) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan (need ) dan inginkan (want ) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain. Sedangkan menurut Philip Kotler (2005:11) adalah: “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan 6 menciptakan,menawarkan,dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain” Pemasaran mencaritahu semua kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Pemasaran mencaritahu, mengukur, dan menghitung ukuran pasar yang teridentifikasi serta potensi laba. Pemasaran menunjukkan dengan tepat segmen pasar yang dapat dilayani dengan sangat baik oleh perusahaan. Pemasaran juga merancang dan meningkatkan produk serta jasa yang tepat. Dari semua pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan adanya suatu ilmu atau hal–hal disekitar pengertian pemasaran yang perlu dipahami dan dipelajari kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh para pengusaha atau produsen, antara lain: a. Dalam hal menyalurkan barang dan jasa. b. Dalam upayanya demi kesejahteraan masyarakat. c. Dalam upayanya menciptakan atau meratakan pendapat. d. Dalam proses perpisahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. f. Dalam usahanya untuk menciptakan guna atau faedah dari suatu benda. g. Mempelajari tingkah laku para perantara, penjual atau lembaga – lembaga niaga yang terlibat h.Mempelajari dalam keadaan usaha memindahkan ekonomi pasar dan barang atau mekanisme jasa. pasar. i. Mempelajari mekanisme arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen. 7 2.1.1 Fungsi dan Tujuan Pemasaran a. Fungsi Pemasaran Pemasaran terdiri dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan,masing-masing aktivitas tersebut memiliki fungsi-fungsi, yaitu: 1) Fungsi pertukaran 2) Fungsi distribusi fisik 3) Fungsi perantara b. Tujuan Pemasaran Tujuan pemasaran untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran.(Kotler,2000:182) 2.1.2 Prinsip – Prinsip Pemasaran Pemasaran adalah subyek yang sangat disalah pahami didalam dunia bisnis dan benak masyarakat. Banyak perusahaan beranggapan bahwa pemasaran berfungsi untuk mendukung produksi / pabrikasi (manufacturing ). Faktanya justru sebaliknya produksi berfungsi untuk mendukung pemasaran.Unsur yang mengokohkan suatu perusahaan adalah gagasan dan penawaran pemasaran. Kebaradaan departemen produksi, pembelian, keuangan, dan fungsi – fungsi lainnya bertujuan untuk membantu perusahaan mencapai sasarannya. Pemasaran seringkali disamakan dengan penjualan, penjualan hanyalah puncak gunung es pemasaran. Bagian yang tidak terlihat adalah riset pasar yang ekstensif, penelitian dan pengembangan produk yang tepat, serta tantangan untuk memasang harga dengan tepat, membuka jalur distribusi, dan membuat pasar tahu 8 tentang produk tersebut. Dengan demikian, pemasaran adalah proses yang jauh lebih luas dari pada penjualan. Pemasaran dan penjualan nyaris selalu bertentangan. Pemasaran yang agresif ( hard-sell marketing ) juga bersifat kontradiktif. Kotler pernah berkata, ”Pemasaran bukanlah seni menemukan cara yang cerdas untuk menjual apa yang anda buat. Pemasaran merupakan seni menciptakan nilai customer yang orisinil. Berarti, seni membantu customer untuk menjadi lebih gembira. Kata kunci bagi pemasar adalah kualitas, layanan, dan nilai.” Sebagaimana sudah dijelaskan, pemasaran bukanlah upaya penjualan jangka pendek, namun upaya investasi jangka panjang. Apabila dilakukan dengan baik, maka pemasaran akan sudah terjadi sebelum perusahaan membuat produk apapun atau menerjuni pasar apapun. Walau begitu, ada sejumlah prinsip pemasaran yang menurut Kotler, Philip, According To Kotler ( 2006 ) boleh dikatakan sama dari waktu kewaktu.Beberapa di antaranya adalah. Harga sentralitas customer, competitor, dan distributor dalam perencanaan strategi pemasaran. Lakukan segmentasi pada setiap pasar dan kejarlah segmen yang paling menjanjikan, sesuai dangan sasaran dan kemampuan perusahaan. Untuk setiap segmen pasar sasaran, selidiki berbagai kebutuhan, persepsi, preferensi, dan proses pembelian daro customer. Raihlah kemenangan dengan cara mendefinisi, mencipta, dan menyampaikan sebuah janji nilai yang unggul pada pasar sasaran. 9 2.1.3 Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Bauran Pemasaran adalah salah satu konsep penting dalam teori pemasaran modern. Marketing tersebut merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan ditujukan untuk member kepuasan kepada segmen pasar dan konsumen yang dipilih. Sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Bauran pemasaran adalah: Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. b. Marketing Mix adalah: Kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni produk,struktur harga,kegiatan promosi dan system distribusi. Ada banyak alat bauran pemasaran. Mc Carthy mempopulerkan klasifikasi yang terdiri dari empat factor yang disebut 4P,yaitu: Produk,Harga (Price), distribusi (Place) dan Promosi. a. Product (Produk) Alat pemasaran yang paling mendasar pada bauran pemasaran adalah produk, yang merupakan penawaran nyata oleh perusahaan pada pasar. Produk disini meliputi macam-macam produk,kualitas, desain (rancangan), ciri-ciri produk, merek dagang, kemasan,ukuran , pelayanan, garansi, dan pengembalian 10 Definisi produk adalah sebagai berikut : “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan,dimiliki, dipakai atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.” Sebagian besar produk adalah produk fisik atau barang, akan tetapi adapula produk jasa, seperti orang,tempat, kegiatan organisasi dan gagasan pendapat. b. Price (Harga)Alat bauran pemasaran lain yang penting adalah harga, yang merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk produk tersebut. Harga harus sepadan dengan nilai yang ditawarkan, kalau tidak pembeli akan berpaling, memilih produk pesaingnya. Harga disini meliputi daftar harga,potongan, bantuan, jangka pembayaran, dan syarat kredit. Definisi harga adalah sebagai berikut: Harga adalah sejumlah uang (di tambah barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang-barang beserta pelayananya. Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Prinsip bagi manajemen dalam menentukan harga adalah menitikberatkan pada kemauan pembeli untuk membeli pada harga yang telah ditentukan dalam jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba. 11 c. Place (Distribusi) Alat bauran pemasaran lain adalah distribusi , yang merupakan bermacam kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk menjadi lebih mudah diperoleh dan selalu tersedia untuk pelanggan sasaran, yang termasuk dalam distribusi meliputi saluran,daya jangkau,jumlah produk,lokasi,persediaan dan transportasi Definisi saluran distribusi pemasaran menurut Stern dan El-Ansary adalah: “Saluran Pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Setiap system saluran pemasaran menciptakan berbagai tingkat penjualan dan biaya. Perantara digunakan apabila mereka mampu menjalankan fungsi saluran pemasaran secara lebih efisien daripada yang dapat dilakukan produsen. d. Promotion (Promosi) Promosi adalah alat bauran pemasaran, yang merupakan bermacam kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produknya dan untuk membujuk pelanggan sasaran untuk membeli. Yang dimaksud dengan promosi meliputi penjualan 12 promosi,iklan,organisasi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran lansung. Definisi Promosi adalah sebagai berikut: “Promosi adalah arus informasi atau persuasi suatu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran” Perusahaan harus mampu mengkomunikasikan diri dengan pelanggan yang ada maupun yang potensial. Tak dapat dihindari bahwa setiap perusahaan haruslah berperan sebagai komunikator dan promotor. 2.2 Promotional Mix (Bauran promosi) Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variablevariabel periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas , yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Promosi menurut E.Jerome MC.Carthy (2006:78) memberikan definisi promosi sebagai berikut: “Promosi adalah penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap-sikap dan tingkah laku” Menurut Andrian Payne yang diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono (2006:188) dalam pemasaran jasa menyatakan: Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa membentuk peranan penting dalam membantu mengkomunikasikan positioning jasa kepada para pelanggan dan pasar-pasar 13 relationship kunci lainnya,promosi menambah signifikan jasa dan juga dapat menambah keberwujudan serta membantu penilaian tawaran jasa yang baik. a. Iklan Iklan merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan. (Shimp, 2003:42). Menurut Kotler ( 2002 ), periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan periklanan menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel ( 2001 ) merupakan bentuk dari komunikasi bukan pribadi yang dibayar dimana sponsor atau perusahaan diidentifikasi. Menurut David A. Aaker seperti dikutip Fandy Tjiptono ( 2002:103 ) menyatakan bahwa iklan memegang peranan penting dalam pemasaran karena iklan akan menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness(dikenal oleh masyarakat), strong brand association (memiliki persepsi terhadap merek tertentu yang baik), perceived quality (dipersepsikan konsumen untuk mengetahui produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand loyality (memiliki pelanggan setia). Setiap perusahaan tidak hanya membuat produk yang bagus, namun juga berinvestasi meningkatkan ekuitas merek melalui periklanan, sehingga dengan adanya iklan konsumen akan menjadi tahu tentang keunggukan suatu produk 14 Iklan yang dibintangi selebriti juga dapat meningkatkan nilai merek suatu produk (Royan, 2005) dalam (Prima 2008). Menurut fungsi iklan yang disampaikan oleh Shimp yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen dikatakan bahwa iklan dapat memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen atas produk tersebut dan dengan adanya iklan yang dibintangi oleh selebriti akan dapat menambah kepercayaan produk di mata konsumen. Konsumen menerima informasi akan produk dari iklan, mulai dari perkenalan produk, informasi tata cara pemakaian, serta pelayanan purna jual sebisa mungkin dikomunikasikan oleh perusahaan melalui iklan. Strategi ini merupakan nilai tambah bagi konsumen, karena konsumen yang awalnya tidak tahu menjadi mengerti dan paham tentang produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklan memberi informasi kepada konsumen sebelum membeli suatu produk. b. Promosi Penjualan (sales promotion) Promosi penjualan (sales promotion) merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakanproduk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. Promosi penjualan merupakan kegiatanyang bersifat jangka pendek dimana tujuan akhirnya adalah peningkatan volumepenjualan. Bentuk yang termasuk dalam sales promotion adalah memberikan contoh gratis kepada konsumen, dengan mengadakan demonstrasi penggunaan barang c. Publikasi (publication) 15 Publikasi merupakan cara yang biasa digunakan oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu danmenyenangi produk yang dipasarkan. Cara ini dilakukan dengan cara memuat beritatentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk tertentu di media masa.Misalnya saja berita di surat kabar, berita di radio atau televisi, maupun majalah tertentudan sebagainya. Dengan memuat berita di media masa maka akan membuat parapembaca secara tidak langsung dipengaruhi oleh berita tersebut. Publisitas merupakansuatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk mensosialisasikan atau memasyarakatkan suatu produk. d. Personal selling (penjualan langsung) Penjualan langsung merupakan langkah dalam strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh produk yang sudah dihasilkan direspon oleh konsumen.Proses dari penjualan langsung ini merupakan kontak langsung antar pihak produsen sebagai penyedia produk dan layanan dengan konsumen. Melalui penjualan langsung inidiharapkan terjadi kontak positif antara produsen dan konsumen, sehingga terciptahubungan yang harmonis dimana loyalitas merupakan tujuan akhirnya. Kontak langsungi ni juga akan dapat memengaruhi secara lebih intensif para konsumen, karena dalam halini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumen serta gaya hidupnya,dan dengan demikian pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasidengan konsumen itu secara lebih 16 tepat yang sesuai dengan konsumen yangbersangkutan, yang termasuk dalam kategori personal selling ini adalah : 1) Door to door selling 2) Mail order 3) Telephone selling 4) Direct Selling Keempat bentuk promosi yang tertuang dalam promotional mix ini harus dilakukan secara tepatdan terintegrasi agar tercipta suatu strategi pemasaran yang efektif guna mendapatkan lebih banyak konsumen yang tertarik akan produk yang dipromosikan. Membangun strategipemasaran yang efisien dan efektif mutlak diperlukan bagi suatu perusahan agar dapat bertahandalam kondisi persaingan yang semakin ketat. Komunikasi yang baik merupakan syarat agar promotional mix ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Adapun tujuan dari promotional mix ini adalah : a) Untuk memberikan informasi b) Untuk memengaruhi (persuasif) c) Untuk mengingatkan kembali konsumen akan produk dari perusahaan dalam hal ini promosi penjualan merupakan bagian dari promotional mix Komunikasi yang efektif akan mengubah tingkah laku konsumen dan akan memperkuat tingkah laku yangtelah diubah sebelumnya 2.2.1 Definisi Promosi penjualan Menurut Fandy Tjiptono (2002: 229) adalah: Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian 17 produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Jenis dari promosi penjualan diantaranya adalah kupon, diskon, kontes,undian, sampel,display dan lain-lain. Promosi penjualan merupakan sekumpulan insentif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar dari konsumen. Promosi penjulan menjadi begitu penting karena dalam perkembangannya metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan.Jumlah merek bertambah dan cenderung mirip, konsumen yang semakin berorientasi harga, menurunnya efisensi iklan karena meningkatnya biaya, merupakan beberapa alasanyang menyebabkan promosi penjualan lebih banyak dipakai untuk sekarang ini. 2.2.2 Tujuan promosi penjualan Tujuan dari promosi penjualan diantaranya adalah untuk menarik pelanggan baru,untuk menghargai pelanggan setia atau loyal, dan untuk menaikkan tingkat pembelianulang dari produk yang telah terbeli. Fandy Tjiptono (2002:230) mengemukakan secaraumum tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan menjadi: 1.Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan konsumen akhir. 2.Meningkatkan kinerja pemasaran perantara. 3.Mendukung dan mengkoordinasi kegiatan personal selling dan iklan. 2.2.3 Metode-metode promosi penjualan Metode-motode promosi penjualan menurut Basu Swastha (2005 :281) ada tujuh yaitu : 18 1. Pemberian contoh barang, yaitu dengan memberikan contoh barang secara cuma-cuma kepada konsumen dengan tujuan untuk digunakan atau dicoba. Ini merupakansalah satu alat promosi penjualan yang dianggap paling mahal, tetapi juga palingefektif, pemberian contoh barang ini dapat efektif terutama untuk mengenalkanproduk baru dan produk baru tersebut sering disertakan dalam penjualan produk lain. 2. Kupon yaitu dengan menyarankan pada pembeli untuk menyimpan danmengumpulkan nota atau kupon-kupon pembeliannya agar mendapatkan barangseharga tertentu secara cuma-cuma atau yang lainnya. Penjual menggunakan caratersebut dengan maksud untuk menarik pembeli yang lebih banyak. 3. Hadiah, yaitu suatu metode yang pada prinsipnya sama dengan metode kupon/nota,hanya mempunyai variasi yang lain. Cara ini dapat mendorong seseorang untuk membeli lebih banyak lagi, mempelajari keuntungankeuntungannya dan akhirnyamenjadi pelanggan. 4. Kupon hadiah, yaitu dengan cara setiap pembeli yang membeli sampai jumlahtertentu atau membeli satu unit barang akan memperoleh satu kupon yang akandiundi suatu hari. Nomor kupon yang cocok dengan nomor undiannya akanmendapatkan hadiah atau dengan variasi yang lain. Dengan hadiah yangmenarik akan membuat orang tertarik. 5. Undian dan kontes, merupakan alat promosi yang hanya dilakukan di tempattempat tertentu dan hanya dilakukan oleh penjual tertentu saja. 19 6. Rabat (cost refund), merupakan pengurangan harga yang diberikan kepadapembeli. Rabat ini digunakan terutama untuk memperkenalkan produk baru.Juga dipakai untuk pembelian ulang atas suatu barang yang memiliki margintertinggi (menguntungkan). Besarnya rabat dapat dilakukan dengan persentaseatau dengan satuan rupiah. 7. Peragaan, yaitu salah satu alat promosi yang menghubungkan produsen denganpengecer. Bagi produsen yang besar, biasanya tugas ini diberikan kepadatenaga penjualnya. Pengecer dapat memberikan kesempatan kepada produsenuntuk menggunakan sebagian ruang atau etalase guna mengadakan peragaanatau dapat juga di tempat lain. Kualitas produk erat hubungannya dengan baik buruknya suatu produk, karena kualitas produk merupakan elemen penilaian konsumen terhadap produk yang diinginkan. Setiap perusahaan hendaknya mampu menciptakan produk yang tangguh agar mampu bersaing di pasaran. Peran serta seluruh elemen perusahaan diperlukan guna terciptanya produk yang unggul dan berkualitas. Kualitas produk menjadi penting, karena dengan terciptanya produk yang unggul dan baik maka akan mendorong suatu nilaikepuasan pelanggan yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup perusahaan. 2.2 4 Faktor yang mempengaruhi Kualitas produk Baik buruknya suatu produk tergantung pada kualitas yang melekat pada produk.Penilaian mengenai kualitas produk bersumber dari pengalaman pelanggan Terdapat Sembilan faktor yang mempengaruhi kualitas produk, yaitu 9M : 20 Market (pasar),Money (modal), Management (manajemen), Men (sumber daya manusia), Motivation (motivasi),Material ,Machine and Mechanitation(mesin dan mekanisasi),Modern information method ( metode informasi modern),Mounting product requirement (persyaratan proses produksi). Faktor yang memengaruhi kualitas produk tersebut secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : 1.Faktor yang berkaitan dengan teknologi, yaitu mesin, bahan dan perusahaan. 2.Faktor yang berkaitan dengan human recourses, yaitu operator, mandor dan personal lain dari perusahaan.Kepuasan terhadap produk, jasa atau perusahaan dapat dievaluasi berdasarkan faktor atau dimensi tertentu. Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk, menurut Tjiptono, (2000: 26) yaitu : 1. Kinerja (performance) Karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli. 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features)yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 3. Keandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan ataugagal dipakai. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh manakarakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkansebelumnya. 21 5. Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama produksi tersebut dapatterus dipergunakan mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk. 2.3 Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi, membeli, memakai dan membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Menurut Engel,et.al. (2003:3) perilaku konsumen adalah sebagai berikut: “ Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara lansung terlibat dalam usaha mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan tersebut. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen mengandung dua elemen penting yaitu: 1. Proses Pengambilan Keputusan 2. Kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa Perilaku konsumen tidak hanya mengamati kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan mudah diamati, yang merupakan suatu bagian dari proses pengambilan keputusan serta menyangkut pada kegiatan yang sulit dan tidak dapat diamati, yang selalu menyertai pembelian. 22 Analisis tersebut juga mempelajari apa yang dibeli konsumen, dimana dan bagaimana cara membelinya serta kondisi yang bagaimana barang atau jasa tersebut dibeli. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2000) pengertian perilaku konsumen adalah sebagai berikut :” Perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam pencarian, pembelian, penggunaan evaluasi, pengaturan dari produk dan jasa serta gagasan yang diharapakan akan memuaskan kebutuhannya ”. Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang ridak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benarbenar diperhitungkan. 2.3.1 Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen a. Faktor Budaya Kebudayaan menurut ilmu Antropologi, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus dibiasakan dengan belajar kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup segala cara-cara atau pola- pola berfikir, merasakan dan bertindak. Definisi lain dari kebudayaan dikemukakan oleh Stanton (2005:116) kebudayaan adalah simbul dan fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia 23 diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila mahluk-mahluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, referensi, dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembagalembaga sosial penting lainya. Seorang anak yang dibesarkan di Amerika akan terbuka pada nilai-nilai: prestasi dan keberhasilan, kegiatan efesiensi dan kepraktisan, kemajuan, kenyamanan dari segi materi, individualisme, kebebasan, kenyamanan diluar,kemanusiaan dan jiwa muda. b. Sub Budaya (Sub Culture) Sub Budaya menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:12) Setiap kebudayaan terdiri dari Sub Budaya – Sub Budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dibedakan menjadi empat jenis : 1. Kelompok Nasionalisme 2. Kelompok keagamaan 3. Kelompok Ras 4. Area geografis. 24 c. Kelas Sosial Menurut Basu Swasta (2005:116) menyatakan bahwa Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Pada pokoknya, masyarakat kita ini dapat dikelompokan dalam tiga golongan yaitu : a. Golongan Atas : yang termasuk dalam kelas ini adalah : Pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi. b. Golongan Menengah : yang termasuk dalam golongan ini antara lain :Karyawan instasi pemerintah, pengusaha menengah. c. Golongan Rendah : yang termasuk kedalam kelas ini antara lain : Buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil. d. Faktor Sosial (Social Factors) 1) Kelompok Referensi Menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:12) Kelompok Referensi adalah seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang 25 ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok referensi dari konsumen mereka. Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka pada tiga cara menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:12): a) Kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang dan gaya hidup. b) Mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin menyesuaikan diri. c) Mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merk seseorang. 2) Keluarga (Family) Menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:12) Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Anak-anak misalnya, tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi menginginkan juga sesuatu yang lain. Apalagi anak-anak yang sudah besar, keinginan mereka semakin banyak. Namun demikian terdapat kebutuhan keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota keluarga seperti televisi, lemari es, mesin cuci dan sebagainya. 26 Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui sebenarnya: a) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli. b) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli. c) Siapa yang melakukan pembelian. d) Siapa pemakai produknya. Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan tetapi pada saat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembeli. Sering dijumpai bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama antara suami dan istri, kadang-kadang anak juga termasuk, terutama untuk membeli kebutuhan seluruh anggota keluarga. Mengenai siapa yang melakukan pembelian, akan mempengeruhi politik pemasaran perusahaan dalam hal produk yang dihasilkannya, seluran distribusi, harga dan promosinya. 3) Peran dan Status Menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:13) peran dan status Seseorang umumnya berpartisipasi di dalam kelompok selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Status kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan (status), dengan kedudukan social (social status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan sosial artinya adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan 27 dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. e. Faktor Pribadi (Personal Factory) 1) Usia dan Tahap Daur Hidup Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:13) 2) Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. 3) Keadaan Ekonomi Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. 4) Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan ”seseorang 28 secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. 5) Kepribadian dan Konsep Diri Yang dimaksud dengan kepribadian Menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:13) adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variable yang sangat berguna dalam menganalisa prilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merk. f. Faktor Psikologis 1) Motivasi Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan psikologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. 2) Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi: 29 a) Perhatian yang selektif b) Gangguan yang selektif c) Mengingat kembali yang selektif. Faktor-faktor persepsi ini yaitu perhatian, gangguan, dan mengingat ke,bali yang selektif berarti bahwa para pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima. 3). Proses Belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Proses belajar ini terjadi apabila pembeli ingin menanggapai dan pemperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya, terjadi apabila merasa dikecewakan oleh produk yang kuarang baik. Teori yang mempelajari tingakah laku pembeli memelui proses belajar ini disebut teori belajar ( Laerning Theory). Adapun contoh-contoh penggunaan teori belajar dalam program pemasaran ini meliputi teknik-teknik seperti : a) Pemberian contoh barang secara Cuma-Cuma b) Penjualan barang dengan hadiah. Kalau pembeli dapat mengumpulkan beberapa pembungkus akan memperoleh satu hadiah. Setelah konsumen mempelajari suatu dan memberikan tanggapannya. Maka sebagai kelanjutannya konsumen akan menunjukan suatu sikap tertentu menurut Basu Swasta (2005:113) 30 4) Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten menurut Basu Swasta (2005 :114) Ada suatu kecenderungan untuk menganggap bahwa sikap itu merupakan faktor yang tepat untuk meramalakan perilaku yang akan datang jadi dengan mempelajari sikap seseorang diharapakan dapat menentukan apa yang akan ditentukan. Namun sampai saat ini para ahli masih belum menemukan korelasi yang kuat antara sikap dengan tingkah laku. 2.3.2 Struktur Keputusan Membeli Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupsksn kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen. Komponen- komponen tersebut akan dibahas berikut ini menurut Basu Swasta (2005:118) : a. Keputusan tentang jenis Produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli produk serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan. 31 b. Keputusan tentang bentuk produk konsumen dapat mengambil keputusan untuk menbeli bentuk produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu produk, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengatahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik merknya. c. Keputusan tentang Merk Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. d. Keputusan tentang penjualannya Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus produk, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. e. Keputusan tentang Jumlah Produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang beberapa banyak produk yamg akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang harus dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli. 32 f. Keputusan tentang waktu Pembelian. Konsumen dapat mengambil keputusan tenyang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli produk. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya. g. Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen harus mengambil keputusan teantang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai, atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembelinya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya. Dalam pembelian barang, keputusan yang harus diambil tidak selalu berurutan seperti dimuka. Pada situasi pembelian seperti penyelesaian masalah ekstensif keputusan yang diambil dapat bermula dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentuk-bentuk dan merk produk. Ia juga dapat mengambil keputusan tentang saat dan kualitasnya secara lebih awal. Yang penting, penjualan perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membentu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya. 33