Dorong konsumsi, China pangkas pajak

advertisement
Pusat Peraturan Pajak Online
Dorong konsumsi, China pangkas pajak
Contributed by Administrator
Tuesday, 09 December 2008
Bisnis Indonesia, 9 Desember 2008HONG KONG: Pertemuan tahunan pemimpin China yang dimulai sejak kemarin di
Beijing kemungkinan menghasilkan keputusan pemangkasan pajak penghasilan perorangan guna mendorong konsumsi
dan pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat di negara itu. Konferensi yang membahas kinerja ekonomi China itu
akan menyusun langkah kebijakan negara itu pada tahun depan. Menurut jadwal, pertemuan itu akan berlangsung
selama 3 hari.
"Hampir disepakati konferensi akan memberikan ruang membahas peningkatan ambang batas pajak penghasilan
perseorangan pada akhir pertemuan. Itu merupakan hal yang positif bagi konsumsi," ujar Kevin Lai, ekonom senior
Daiwa Institute of Research, Hong Kong, kemarin. Negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia itu
mengalami penurunan permintaan ekspor, sedangkan produksi sektor industri anjlok. The 21st Century Business Herald
pada awal pekan ini melaporkan pengapalan produk China ke pasar luar negeri kemungkinan turun pada bulan lalu
untuk pertama kalinya sejak 2001. Akan tetapi, harian bisnis itu tidak menyebutkan narasumber informasi tersebut. 10
besar provinsi di China*) berdasarkan PDB (triliun
yuan)Beijing3,11Sichuan2,60Liaoning2,57Shanghai1,88Hebei1,50Henan1,37Zhejiang1,22Jiangsu1,10Shangdong1,05G
uangdong0,94Sumber: Bloomberg Lebih jauh Lai menjelaskan batas pembayaran pajak penghasilan kemungkinan naik
menjadi US$440 (3.000 yuan) per bulan dari 2.000 yuan. Kebijakan ini akan membebani pendapatan pemerintah sekitar
50 miliar yuan per tahun. Akibatnya, langkah ini berpeluang untuk mengalihkan kebijakan depresiasi yuan yang selama
ini dijalankan untuk menolong para eksportir. Apresiasi yuan berpeluang terjadi karena adanya risiko arus dana keluar.
Pergerakan yuan Mata uang China turun 0,7% pada 1 Desember 2008, penurunan terbesar sejak bank sentral negara
itu mengakhiri kebijakan nilai tukar tetap pada 2005. Kondisi ini memicu spekulasi akan terjadi penurunan yang lebih
besar. "Kekacuan arus dana keluar merupakan hal terakhir yang diperlukan China dalam iklim ekonomi saat ini. Kondisi
ini mengarah kepada kebijakan untuk meningkatkan uang beredar guna mengakomodasi kebutuhan anggaran yang
sangat besar pada masa mendatang," ujarnya. Dia mengatakan pemimpin China kemungkinan juga fokus kepada
masalah pensiun dan kebijakan di bidang kesehatan pada pekan ini untuk membantu konsumsi dan menyediakan lebih
banyak bantuan guna mendorong ekspor. Sebelumnya, pemerintah China telah meningkatkan potongan pajak ekspor.
Sementara itu, China Construction Bank Corp memimpin kenaikan saham perbankan di negara itu pada perdagangan di
Hong Kong. Lonjakan itu terjadi akibat spekulasi atas kebijakan Pemerintah China yang diproyeksikan akan menurunkan
pajak industri untuk meredakan tekanan keuangan. China Securities Journal pada 5 Desember 2008, tanpa
menyebutkan sumber informasi, melaporkan Pemerintah China sedang mempertimbangkan memangkas pajak
perusahaan yang diberlakukan atas pendapatan menjadi 3% dari 5%. Basis pajak yang dikenakan dalam perhitungan
pemangkasan kemungkinan mulai dari total pendapatan sampai bunga pendapatan bersih. "Penurunan pajak
perusahaan kemungkinan dapat memperbaiki kemampuan perbankan China memperoleh keuntungan untuk bertahan
dalam siklus kredit yang memburuk," kata Simon Ho, analis Citigroup Inc yang berbasis di Hong Kong, kemarin. (esu)
Bloomberg
http://www.rumahpajak.com
Powered by Joomla!
Generated: 4 November, 2017, 04:33
Download