BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Kajian Pustaka sejenis ini dimaksudkan untuk menemukan dan membuktikan orisinalitas penelitian ini. Berikut peneliti sajikan secara singkat beberapa hasil penelitian sejenis yang relevan, memiliki topik dan konteks yang similar, disertai pula dengan tujuan, metode dan hasilnya. Pada Bagian akhir penelitian terdahulu, penulis juga membuat table intisari dari lima penelitian terdahulu dan kesamaan serta perbedaanya. 2.1.1. Brand Strategies in Media sosial Penelitian oleh Georgios Tsemonis & Sergios Dimitriadis ini dalam jurnal Manajemen, berasal dari Athens University, (2013). Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui alasan perusahaan-perusahaan membuat suatu halaman untuk melakukan branding suatu produk perusahaan melalui media sosial, bagaimana menggunakannya, aturan dan strategi apa yang mereka lakukan, apa hasil yang diharapkan dan bagaimana para pengguna media sosial tersebut. Hasil dari penelitian tersebut adalah, aktifitas yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah melakukan kompetisi berhadiah, mengumumkan produk/jasa baru, berinteraksi dengan pelanggan, memberikan informasi seputar produk/jasa, dan menangani masalah pelayanan pelanggan. Motivasi dasar perusahaan-perusahaan menggunakan media sosial adalah popularitas media sosial tersebut, persaingan pasar, dan pengurangan biaya. Hal 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang diharapkan oleh pemasar dengan menggunakan media sosial antara lain; terjalinnya interaksi, meningkatkan hubungan dengan pelanggan, brand awareness, mempromosikan produk/jasa yang menjadi tajuk utama, dan komunikasi tertarget. 2.1.2. Analysing The Influence of Fahion Garments on Young Consumer On-line Behavior. Penelitian yang dilakukan oleh Helen McCormic dan Charlotte Livett, dalam jurnal managemen, University of Manchaster, UK (2012). Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi user experience pada situs web dan membantu interaksi konsumen dan fashion melalui on-line. Dua elemen tersebut yaitu; konsumen dan fashion saling terkait dan dieksplorasi yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dua elemen dapat menciptakan pengalkaman yang sangat berbeda untuk konsumen yang melihat produk fashion secara on-line. Elemen web tersebut yang mempengaruhi antara lain; Produk Fungsional melalui on-line, memungkinkan konsumen untuk personalisasi bagaimana mereka melihat produknyadan berinteraksi dengan penjual pakaian yang memaksimalkan efek penggunaan media on-line. Elemen kedua adalah; Informasi mode estetika didorong oleh penjual dalam memberikan saran dan informasi tentang pakaian untuk merangsang efek hedonis yaitu dimana pandangan hidup seseorang berdasarkan materi dan penampilanya. Penjual fashion melalui on-line harus dapat menjalin hubungan hedonis dengan memaksimalkan penggunaan praktis agar dapat memberikan pengalaman belanja on-line yang sesuai dengan keinginan. 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.1.3. Strategi Pemasaran Fashion Muslim Merek Dian Pelangi melalui Media sosial sebagai Personal Branding Penelitian ini dilakukan oleh Putri Kurniasari dan Megasari N, Fatanti, M.I.Kom, dalam jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (2015). Penilitian ini menggunakan metode penelitian kualitataif dengan tujuan untuk mengetahui identitas merk produk fashion muslim Dian Pelangi serta strategi komunikasi pemasaranya dengan konsep Personal Branding. Hasil dari penelitian ini adalah, identitas dari Produk Dian Pelangi, yaitu memiliki karakteristinya sendiri sebagai; ethnic, colorful, dan unpredictable fashion muslim. Karena kecintaan Dian Pelangi akan kebudayaan Indonesia, maka Dian Pelangi banyak menggunakan tehnik tradisional dan menggunakan bahan tenun dan batik jumputan pada karyakaryanya. Strategi yang dilakukan Dian Pelangi dalam memasarkan produknya adalah dengan membuka banyak cabang butik di kota-kota besar dan Malaysia, sehingga konsumenya dapat menjangkau produknya. Selain itu Dian Pelangi juga melakukan banyak pagelaran dan Fashion show sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas. Melalui media sosial, Dian Pelangi mengenalakan dirinya sebagai Brand Ambasador fashion muslim miliknya sendiri dengan cara memposting foto2nya mengenakan busana karya Dian Pelangi. Tidak hanya busana muslim Dian Pelangi juga memadu padankan dengan aksesories seperti tas, sepatu dan banyak pelengkap fashion lainya untuk memberikan kesan glamor sekaligus tips untuk followernya. Media sosial juga digunakan untuk menjual 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ secara langsung produknya, sehingga menjadi tool penjualan yang dapat diandalkan. 2.1.4. Strategi Interaktif Marketing Pada Media Instagram dalam meningkatkan Penjualan Busana Muslim (Study Kasus pada Dhist by Anindhita) Penelitian yang dilakukan oleh Elise Mutmainah dalam Tesis Universitas Mercu Buana Jakarta dengan judul Strategi Interaktif Marketing Pada Media Instagram dalam meningkatkan Penjualan Busana Muslim (Study Kasus pada Dhist by Anindhita) dengan metode penelitian Kualitatif pada tahun 2016. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi interactuive marketing dalam meningkatkan penjualan Busana Muslim melalui media Instagram pada Dist by Aninditha. Tujuan dilakukan penelitian ini sendiri adalah untuk memberikan pemahaman dan mengeksplorasi komunikasi interactive marketing dan new wave marketing 5C yang memiliki relevansi dengan Creative Director sebagai source dalam meningkatkan penjualan dengan menggunakan Media sosial, yaitu Instagram. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi interactive marketing dilakukan langsung oleh Creative Director dengan kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pesan, menggunakan saluran komunikasi yang tepat yaitu Instagram untuk dapat mendapatkan kepercayaan konsumen dan dapat menciptakan tersebarnya channel secara luas agar dapat menjaling kerjasama lebih luas untuk brand Dist by Anindhita agar mampu bertahan di dunia bisnis on- 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ line yang tak luput dari elemen co-creation, currency, communal activation, conversation, dan connect. 2.1.5. Interactive or reactive? Marketing with Twitter Penelitian yang dilakukan oleh Suzan Burton dan Alena Soboleva dari Australia yang berjudul Reaktif atau Interaktif? Marketing dengan Twitter. Penelitian ini menerangkan bahwa meskipun pertumbuhan yang cepat dalam penggunaan organisasi Twitter, bagaimana penelitian teoritis atau empiris organisasi yang berbeda dalam menggunakan Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingklan pengguna Twitter di 12 rekening yang dimiliki oleh enam oragnisasi di Amerika dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Namun dapat juga menunjukkan kurangnya konsistensi dalam prakter Twitter dalam kebanyakan organisasi, hasil memperkuat perlunya konsistensi strategis dalam mengembangkan praktek twitter. Penelitian yang dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Mei 2010 sesuai perkembangan media sosial dan internet pada waktu itu. Praktek penggunaan twitter ini membantu brand dalam posisi yang strategis karena fungsinya sebagai pengganti telepon dan waktu yang cukup cepat merupakan media yang tepat digunakan untuk melakukan aktifitas komunikasi one-to-many atau juga one-toone dengan hanya menggunakan satu platform. Kemudahan tersebut yang menjadikan Twitter cukup popular dikarenakan efisiensi, penghematan biaya, relevansi teknologi, dan manfaatnya bagi pembangunan relasi antara brand dan konsumen. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ N Nama Thn O Penulis 1 Georgios 2013 Tsemonis & Sergios Dimitriadis (Athens University) 2 Helen McCormic dan Charlotte Livett, 2012 (University of Manchaster, UK) 3 Putri 2015 Kurniasari &Megasari N, Fatanti, M.I.Kom Judul Isi Perbedaan/ Persamaan Brand Strategie s in Media sosial Hasil dari penelitian tersebut adalah, aktifitas yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah melakukan kompetisi berhadiah, mengumumkan produk/jasa baru, berinteraksi dengan pelanggan, memberikan informasi seputar produk/jasa, dan menangani masalah pelayanan pelanggan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dua elemen dapat menciptakan pengalaman yang sangat berbeda untuk konsumen yang melihat produk fashion secara online. Elemen web tersebut yang mempengaruhi antara lain; Produk Fungsional melalui on-line, Elemen kedua adalah; Informasi mode estetika didorong oleh penjual dalam memberikan saran dan informasi tentang pakaian untuk merangsang efek hedonis. Persamaan dari penelitian Penulis di penelitian ini adalah kesamaan pada penggunaan media sosial untuk melakukan aktivasi, seperti kompetisi berhadiah, mengumungkan produk baru dan interaktifitas, sekaligus penanganan masalah pelanggan. Strategi yang dilakukan Dian Pelangi dalam memasarkan produknya adalah dengan membuka Persamaan pada penelitian adalah CEO dari BelowCepek juga secara tidak langsung menjadi Brand Ambasador dengan Analysin g The Influence of Fahion Garment s on Young Consume r On-line Behavior. Strategi Pemasara n Fashion Muslim Merek Dian 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Perbedaan adalah pada obyek penelitian yang hanya penjualan produk di On-line Shop. Persamaan dengan penelitian adalah fokus produk yang dijual adalah Fashion dan penggunaan website Online shop yang memungkinkan interaksi langsung antara pelanggan dan penjual. Fungsi media sosial juga sama, yaitu membagi tips dan informasi mengenai fashion yang berfungsi untuk memberikan prestise terhadap produk fashion. Perbedaan dalam penelitian adalah fokus pada User Experience pada website, sedangkan peneliti fokus pada strategi komunikasi. (Universitas Brawijaya) 4 Elise Mutmainah Pelangi melalui Media sosial sebagai Personal Branding 2016 Strategi Interaktif Marketin g Pada Media Instagra m dalam meningk atkan Penjuala n Busana Muslim (Study Kasus pada Dhist by Anindhit a) banyak cabang butik di kota-kota besar dan Malaysia, sehingga konsumenya dapat menjangkau produknya. Selain itu Dian Pelangi juga melakukan banyak pagelaran dan Fashion show sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas. Melalui media sosial, Dian Pelangi mengenalakan dirinya sebagai Brand Ambasador fashion muslim miliknya sendiri dengan cara memposting foto2nya mengenakan busana karya Dian Pelangi. menggunakan produkproduk fashion BelowCepek.com dan membagi inspirasi menggunakan Media Sosial, dalam hal ini berfokus pada penggunaan Instagram. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi interactive marketing dilakukan langsung oleh Creative Director dengan kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pesan, menggunakan saluran komunikasi yang tepat yaitu Instagram untuk dapat mendapatkan kepercayaan konsumen dan dapat menciptakan tersebarnya channel secara luas agar dapat menjaling kerjasama lebih luas untuk Sama halnya dengan Dian Pelangi, penelitian ini juga menggunakan Brand Ambasador yang juga Creative Director pada brand ini. 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Adapun perbedaan dengan Dian Pelangi adalah, BelowCepek.com berfokus pada penjualan dan strategi on-line, sedangkan Dian Pelangi berstrategi untuk menambah cabang butik hingga ke luar negri untuk mencapai pembeli internasional yang tidak dilakukan oleh BelowCepek.com Perbedaan dengan penelitian ini adalah fokus strategi interaktif yang digunakan pada produk Dist by Anindhita, sedangkan BelowCepek.com menggunakan strategi dengan teori keintiman, yang dibangun dengan Media Sosial. brand Dist by Anindhita agar mampu bertahan di dunia bisnis on-line yang tak luput dari elemen co-creation, currency, communal activation, conversation, dan connect. 5 Suzan 2010 Burton dan Alena Soboleva Interactiv e or reactive? Marketin g with Twitter Praktek penggunaan twitter ini membantu brand dalam posisi yang strategis karena fungsinya sebagai pengganti telepon dan waktu yang cukup cepat merupakan media yang tepat digunakan untuk melakukan aktifitas komunikasi one-tomany atau juga oneto-one dengan hanya menggunakan satu platform. Kemudahan tersebut yang menjadikan Twitter cukup popular dikarenakan efisiensi, dan manfaatnya bagi pembangunan relasi antara brand dan konsumen. Persamaan dari penelitian ada pada pemanfaatan Media sosial untuk berhubungan langsung dengan pelanggan, mengeliminasi penggunaan media konvensional yaitu telpon dan Customer Service. Perbedaan pada penelitian ini adalah media sosial yang dipilih tidak hanya twitter, tapi rangkaian sosial media yang bersinergi menggantikan tool konvensional, karena sifatnya yang mudah, murah, dan efisien. Tabel 1 : Tabel Penelitian Terdahulu 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.2. Dasar Komunikasi 2.2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah bentuk paling dasar sebuah interaksi antar individu. Dengan adanya tujuan berkomunikasi, bahasa yang digunakan, serta media yang memungkinkan dapat mendukung komunikasi lebih efektif. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Harnack dan Fest (1964) 7 dalam Jalaludin memandang komunikasi sebagai:”suatu proses interaksi diatara dua orang untuk tujuan integrasi intrapersonal dan interpersonal. Bila individu-individu berinteraksi dan saling mempengaruhi, maka akan terjadi hal–hal sebagai berikut“ 1. Proses belajar yang meliputi aspek kognitif dan afektif (aspek berfikir dan aspek merasa) 2. Proses penyampaian dan penerimaan lambang–lambang (komunikasi) 3. Mekanisme penyesuaian diri seperti sosialisasi, permainan peranan, identifikasi, proyeksi, agresi, dan sebagainya. 7 Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2003 hal 8 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.2.2. Proses & Elemen Komunikasi Gambar 1 : Model Proses Komunikasi Sumber: Kotler (2000:551) Proses komunikasi melibatkan 4 unsur utama: 1. Sumber / Pengirim pesan / komunikator / source / encoder Yaitu seseorang atau sekelompok orang yg mengambil inisiatif menyampaikan pesan. 2. Pesan / Informasi / Message Biasanya dalam bentuk lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis secara lisan, gambar, dan angka. 3. Saluran / Media / Channel Yaitu sesuatu yg dipakai sebagai alat penyampaian / pengirim pesan. (contoh TV. Telepon, HP, chat apps) 4. Penerima / Komunikan / receiver / decoder Yaitu seseorang atau sekelompok orang yg menjadi sasaran penerima pesan. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Selain 4 unsur utama ada faktor lain yg juga penting dalam proses komunikasi, yaitu: 1. Response Tindakan yg diambil komunikan setelah dia menerima pesan. 2. Umpan Balik / Feedback Lanjutan dari tindakan yg diambil komunikan yg berpengaruh pada kounikator. 3. Noise / Gangguan Adalah faktor-faktor fisik ataupun psikologis yg dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi. Contoh faktor fisik : suara gaduh, gema suara atau segala sesuatu yg mengganggu konsentrasi dan contoh faktor psikologis : marah, sedih, dan grogi. Menurut Wilbur Schramm (1973)8 dalam Wiryanto, suatu proses atau kegiatan komunikasi akan berjalan dengan baik apabila terdapat Overlapping of Interest (Pertautan minat dan kepentingan) diantara komunikator dan komunikan. Untuk terjadinya Overlapping of Interest diperlukan adanya persamaan dalam hal kerangka referensi (Frame of Interest) dari kedua pelaku. Kerangka referensi menunjuk kepada tingkat pendidikan, pengetahuan, latar belakang budaya, kepentingan, orientasi. Semakin tinggi tingkat persamaan dalam hal kerangka 8 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2000 Hal 10. 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ referensi, semakin besar pula Overlapping of Interest, dan semakin mudah proses komunikasi berlangsung. 2.2.3. Tujuan Komunikasi Seperti yang dikatakan oleh Arnold dan Bowers (1984) dalam Agus Hermawan bahwa empat tujuan atau motif komunikasi yang dikemukakan secara sadar, pihak-pihak yang terlibat pun juga tidak perlu menyepakati tujuan komunikasi mereka. Meskipun teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis, tujuan komunikasi pada dasarnya sama bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. 9 1. Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi adalah penemuan diri (personal discovery). Apabila berkomunikasi dengan orang lain, anda juga akan belajar mengenai diri sendiri selain juga orang lain. 2. Berhubungan Salah satu tujuan yg paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina memelihara hubungan dengan orng lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. 3. Meyakinkan Media masa dapat meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan yg diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. 9 Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2012 Hal 10. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4. Hiburan Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengar pelawak, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon, mengutarakan sesuatu yg baru, dan mengaitkan dengan cerita-cerita yg menarik). 2.3. Dasar Pemasaran 2.3.1. Pengertian Pemasaran Manusia memiliki kebutuhan pokok dan tambahan yang kemudian tumbuh menjadi keinginan. Seperti halnya kebutuhan minum yang dapat dipenuhi oleh perusahaan-parusahaan penyedia air minum. Proses dalam pemenuhan kebutuhan kan keinginan inilah yang menjadi konsep Pemasaran. Konsep tersebut dimulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), lokasi (place), dan mengenalkan produk (promotion), yang dikenal dengan 4P dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix)10. Pengertian pemasaran paling popular menurut Morissan adalah Penjualan. Pengertian lain dari pemasaran adalah segala perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi11 10 Kotler, Philip. Marketing Pemasaran. Edisi 3. New Jersey: Prentice Hall, Inc. 2003 Hal 2 A.M, Morissan. Periklanan komunikasi pemasaran terpadu, Jakarta : Penerbit Kencana. 2010 Hal 4. 11 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang – barang diproduksi, dan tidak selalu berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran juga harus mementingkan dan memikirkan kepuasan dari konsumen itu sendiri. Menurut William J Stanton dalam Handoko; Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegitan – kegiatan usah yg ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.12 2.3.2. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan konsumen.13 12 Dharmmesta & Handoko, Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta. 1997 Hal 4. 13 Riadi, Muchlisin. http://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-dan-variabel-bauranpemasaran.html diakses pada 18 Desember 2016 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kotler mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran.14 Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Mc Carthy dalam Kotler mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat P (four PS) yaitu produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi (promotion). Kritik terhadap 4P telah mendorong sejumlah pakar pemasaran mengemukakan model bauran pemasaran yang baru, di antaranya model 7P Service Marketing Mix (Booms & Bitner, 1981) dan model bauran pemasaran holistic marketing (Kotler & Keller, 2006). Hingga saat ini, model 4P masih tetap paling populer dan menjadi elemen kunci dalam sebagian besar literatur pemasaran. Manajer pemasaran akan mengambil pendekatan tergantung pada industri dan target rencana pemasarannya.15 Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran. 14 “Prinsip-prinsip Pemasaran” oleh Philip Kotler & Gary Armstrong. edisi 12. Penerbit Erlangga Jakarta. 2008 Hal 18. 15 Ibid. 20. 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:16 1. Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek, dan kemasan ; 2. Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit ; 3. Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ; 4. Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan. Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen. 16 Kotler, Philip. Marketing Pemasaran. Edisi 3. New Jersey: Prentice Hall, Inc. 2003 Hal 2 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4. Komunikasi Pemasaran Keterkaitan ilmu komunikasi dengan pemasaran adalah sebuah pemahaman yang mencoba untuk mengerti hubungan detail antara teori penyampaian pesan dengan proses memasarkan sesuatu. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia ditunjukkan dengan setiap kegiatan manusia yang semuanya membutuhkan komunikasi termasuk dalam memasarkan barang atau produk atau jasa Intisari komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau stimuli oleh komunikator dalam kepentingan pribadinya kepada pihak lain (komunikan), agar pihak lain tersebut mengerti pesan yang dimaksud. Sementara itu, intisari pemahaman pemasaran adalah bahwa pemasaran merupakan serangkaian kegiatan menyampaikan value atau nilai dari suatu produk dengan berbagai macam cara agar produk tersebut bisa dikenal dan memuaskan konsumen dalam tingkat berikutnya. Dari kedua intisari ini, kaitan hubungan antara komunikasi dengan pemasaran adalah bahwa inti dari kegiatan komunikasi adalah pemasaran, di mana dalam suatu kegiatan pemasaran diperlukan komunikasi yang efektif dan efisien agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.17 Kegiatan pemasaran memiliki keterkaitan dengan ilmu komunikasi dilihat dari segi prosesnya. Dalam pemasaran, sender atau komunikator adalah sebuah perusahaan, organisasi atau orang yang ditunjuk dari perusahaan atau organisasi 17 Basu Swasta dan T. Hani Handoko, William J. Stanton. 2004. Management Pemasaran Modern. PT. Grasindo Persada. Jakarta 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang bersangkutan. Menggambarkan skema keterkaitan antara ilmu komunikasi dengan pemasaran dari segi proses: KOMUNIKASI: SOURCE ENCODING MESSAGE CHANNEL DECODING RECEIVER (PERSONAL) PEMASARAN COMPANY : ENCODING MARKETING MESSAGE MEDIA DECODING RECEIVER (PUBLIC) Gambar 2 : Hubungan antara Komunikasi dan Pemasaran Sumber : Agus Hermawan, 2014 Dalam skema diatas, secara garis besar menekankan bahwa pemasaran merupakan turunan dari ilmu komunikasi. Beberapa komponen pada proses komunikasi baik komunikasi secara utama maupun komunikasi dalam pemasaran memiliki kesamaan. Perbedaan terletak pada pengirim pesan, pesan yang disampaikan dan penerima pesan. Pada pemasaran seluruh kolom telah ditentukan, yaitu sumber pesan berasal dari perusahaan yang mengirimkan marketing message melalui media dan berdampak pada publik perusahaan, yaitu publik yang berada di dalam perusahaan maupun yang berada di luar perusahaan. Namun secara keseluruhan,proses dari komunikasi dan pemasaran memiliki ciri- 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ ciri yang sama. Ciri-ciri yang sama ini memperkuat keterkaitan antara ilmu komunikasi dengan pemasaran.18 2.4.1. Pengertian Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan tugas pemasar yang memiliki sejumlah pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak dengan tujuan mendapatkan feedback sesuai yang diinginkan pemasar. Lebih jelasnya definisi tersebut diuraikan oleh para ahli sebagai berikut; Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.19 2.4.2. Bauran Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran mampu membentuk ekuitas merek dan penjualan produk. Memang dikatakan oleh Kotler & Keller, dalam perkembangan lingkungan komunikasi pemasaran yang perubahannya sangat cepat komunikasi pemasaran melalui iklan bukanlah satu-satunya atau bahkan yang paling penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong penjualan, namun dengan melalui bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dapat 18 19 Ibid.27. Shimp, Terence A. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga. 2003 Hal 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ meningkatkan ekuitas dan mendoronga penjualan, bahkan dengan meluasnya komunikasi ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2009)20, antara lain : 1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas. 2. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percoba an atau pembelian produk atau jasa. 3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. 4. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. 5. Pemasaran langsung,penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu. 6. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. 20 “Prinsip-prinsip Pemasaran” oleh Philip Kotler & Gary Armstrong. edisi 12. Penerbit Erlangga Jakarta. 2008 Hal 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7. Pemasaran dari mulut ke mulut, komuni kasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. 8. Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan. 2.5. Strategi Komunikasi Pemasaran 2.5.1. Pengertian Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi adalah seni di mana melibatkan kemampuan intelegensi/pikiran untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.21. Strategi adalah permainan rencana dua arah atau bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan.Oleh sebab itu, strategi biasanya terdiri atas dua atau lebih taktik, dengan anggapan yang satu lebih bagus dari yang lain. Dengan demikian, strategi merupakan kumpulan taktik dengan maksud mencapai tujuan dan sasaran dari perusahaan, institusi atau badan.22 Demikian pula dengan strategi komunikasi merupakan panduan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (Management communication) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana 21 Cangara, Hafied PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2014 Hal 61. 22 Ilham Prisgunanto, Komunikasi pemasaran : strategi dan taktik, Ghalia Indonesia,Bogor, 2006 Hal 86 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung kepada situasi dan kondisi.23 Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan, karna potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton24 pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Strategi Komunikasi Pemasaran dapat ditarik kesimpulan sebagai panduan – panduan dari perencanaan komunikasi dengan menggunakan alat-alat pemasaran yang operasionalnya secara taktis harus dilakukan dan dapat berubah bergantung situasi dan kondisi. Bagaimanapun dengan banyaknya langkah-langkah dan strategi yang dapat dilakukan, maka terdapat delapan langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Komunikasi Pemasaran yang efektif. 23 Effendhy, Prof. Dres. Onong Uchjana, M.A. Dinamika Komunikasi, cetakan ketujuh. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Indonesia. 2008. Hal 28 24 Ibid. 61. 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.5.2. Mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif Ketepatan strategi yang disusun ditentukan oleh bagaimana strategi dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegiatan. Analisis situasi atau sering disebut dengan analisis SWOT dibutuhkan untuk membantu menyusun perencanaan. Analisis SWOT merupakan analisa tentang strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) organisasi, serta opportunity (peluang) dan threat (ancaman) eksternal yang dihadapi organisasi, dengan demikian pemasar dapat mengetahui fokus keunggulan produk yang dipromosikan, kelemahan produk yang harus direduksi, apa saja peluang produk dalam upaya merebut pasar dan apa saja ancaman yang menghadang produk, baik kompetitor dan pasar. Komunikasi secara efektif dan strategis prinsipnya adalah bagaimana mengubah sikap, mengubah persepsi, dan mengubah perilaku target adopter. Komunikasi efektif ditandai dengan adanya saling pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan. (Rahmat, 2008:13). Untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif, Kotler dalam (Uyung Sulaksana, 2006:50) merumuskan delapan langkah yang harus diperhatikan, yaitu: Membuat analisa merek, menyusun strategi, tentunya dibutuhkan langkah-langkah kongkrit untuk menjadikan strategi pemasaran menjadi memungkinkan untuk dijalankan. Dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif, Uyung membaginya dalam delapan tahapan sebagai berikut:25; 25 Sulaksana, Uyung, Komunikasi Pemasaran. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003. Hal 21 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Mengidentifikasikan Sasaran Audiens Audiens sebagai sasaran pasar sangat mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa pesan hendak disampaikan. Pemasar dalam hal ini harus terlebih dahulu mempersiapkan konsep produk dan benefit apa saja yang akan ditawarkan kepada konsumen. Proses tersebut harus dimulai dengan audiens sasaran yang jelas dalam benak calon pembeli produk perusahaan tersebut potensi, apakah sasaran itu baru bagi kategori penguna terkini? apakah sasaran itu setia pada merek, loyal pada pesaing atau seorang yang suka gonta ganti merek? Strategi komunikasi akan berbeda-beda tergantung pada cangkupan penguna dan loyalitas. Analisis citra dapat dilakukan untuk memprofilkan audiens sasaran dari segi pengetahuan merek untuk memberikan pemahaman lebih lanjut. Sebagian besar anlisis audiens dalah menilai citra sekarang perusahaan tersebut, produknya, dan pesaing-pesaingnya. Citra adalah bebrapa keyakinan dan kesan yang dimiliki seseorang mengenai suatu objek. Sikap dan tindakan orang terhadap suatu objek sangat ditentukan citra objek tersebut. 2. Menentukan tujuan komunikasi Komunikator pertama kali harus membangun kesadaran dan pengetahuan untuk menampilkan iklan secara berkala dalam menciptakan pengetahuan dengan memberitahu calon pembeli betapa tingginya kualitas suatu produk tersebut. Setelah konsu-men mengetahui tentang produk tersebut, pemasar akan membawa 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ konsumen ke tahap yang lebih kuat lagi, yakni yang mencakup rasa suka, preferensi, dan keyakinan. 3. Merancang Pesan Dalam merangkai suatu pesan komunikasi, komunikator harus menyiapkan hal apa yang akan dikatakan (isi pesan), dan bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), kemudian juga bagaimana mengatakannya secara simbolis (format pesan), serta siapa yang menyampaikannya (sumber pesan). Strategi pesan, dalam menentukan strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema atau gagasan yang mengikat kedalam penentuan posisi mereka, dan membantu untuk membangun titik kesamaan atau titik perbedaan. Beberapa dari padaanya mungkin berkaiatan langsung dengan kinerja produk atau jasa (mutu penghematan atau nilai merek) sementara yang lain munkin berkaitan dengan pertimbagan pertimbangan yang lebih ekstrinsik (mereknya bersifat populer atau tradisional) a. Daya tarik informasional, daya tarik ini mencangkup atribut atau manfaat produk atau jasa. Contoh- contoh dalam iklan adalah iklan penyelesaian masalah, iklan demonstrasi produk, iklan perbandingan produk, dan kesaksian-kesaksian pengakuan orang yang tidak dikenal atau selebritis terkenal ( seperti atlet terkenal, pemain film ). Daya tarik informasional mengandaikan pengolahan yang sangat rasional 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ atas komunikasi dipihak konsumen. Kaidah yang logis dan masuk akal. b. Daya tarik tranformasional, daya tarik ini mencangkup manfaat atau citra yang berkaitan dengan non-produk. Ia mungkin melukiskan orang macam apa yang mengunakan merk atau jenis pengalaman yang merupakan hasil dari pengunaan merk. Daya tarik tranformasional sering berupaya menyitir emosi yang akan memotifasi pembelian. Komikator mengunakan daya tarik negatif seperti ketakutan, rasa bersalah, dan rasa malu untuk membuat orang melakukan segala sesuatu (sikat gigi,lakukan pemeriksaan setiap tahun) melakukan sesuatu (merokok, penyalgunaan atauberhenti alkohol,makan berlebihan). Dorongan rasa takut berfungsi paling baik bila konsumen tidak terlalu kuat, dorongan rasa takut bekerja lebih baik bila kredibilitas sumber itu tinggi dan ketika komunikasi berjanji untuk menghilangkan. komunikator juga mengunakan daya tarik emoional positif seperti humor, rasa bangga, cinta , kegembiraan. Sumber pesan banyak komunikasi tidak mengunakan satu sumber lebih jauh dari perusahaan itu sendiri. Pesan yang disampaikan sumber yang menarik atau terkenal akan memperoleh perhatian dan daya ingat yang tinggi. Itulah sebabnya pemasang iklan sering mengunakan selebritis sebagai juru bicara. Yang terpenting adalah kredibilitas juru bicara tersebut. 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4. Memilih Saluran Komunikasi Saluran komunikasi dapat dibagi menjadi dua, yakni personal dan nonpersonal. Komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka. Komunikasi personal ini lebih efektif karena lebih berpeluang saat mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya. a. Komunikasi personal dapat lebih dikembangkan dengan langkahlangkah seperti (1) memanfaatkan tokoh masyarakat pemberi pengaruh seperti ketua organisasi. (2) mengembangkan saluran “getok tular” (word of mouth) untuk membangun bisnis. (3) membuat forum elektronik seperti memanfaatkan jejaring sosial facebook, twitter atau blog yang dapat dijadikan forum diskusi dan berbagi pengalaman.26 b. Saluran komunikasi non-pribadi, adalah komunikasi yang diarahkan lebih dari satu orang dan mencangkup media, promosi penjualan, acara-acara khusus dan pemberitaan.27 1) Media, terdiri atas cetak (koran dan majalah), media penyiaran (radio), mediajaringan, media elektronik (rekamanaudio, rekaman vidio), media pajangan (papan reklame, poster) 2) Promosi penjualan, terdiri dari promosi konsumen(seperti sampel, kupon, premi), promosi dagang (iklan dan potongan pameran), terdiri dari promosi konsumen (seperti sampel, kupon, dan premi); 26 27 K Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2012 Hal 64. Ibid. 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ promosi dagang (seperti iklan dan potongan pam eran); dan promosi bisnis dan tenaga penjual (kontes untuk petugas penjualan). 3) Acara-acara khusus dan pengalaman, mencakup olahraga, hiburan, dan penyelenggaraan acara-acara khusus dan juga kegiatankegiatan formal yang menciptakan interaksi merek baru dengan konsumen. 4) Hubungan masyarakat, mecakup komunikasi yang diarahkan secara internal pada karyawan perusahaan atau secara eksternal pada konsumen, perusahaan-perusahaan lain, pemerintah,dan media. 5. Menetapkan Total Anggaran Komunikasi Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, dalam jumlah yang direncanakan. Bertitik tolak dari tujuan yang direncanakan dapat dimengerti bahwa laba bukanlah suatu hal yang kebetulan saja melainkan melalui rencana kerja yang teliti. Perencanaan adalah fungsi utama dari seorang pemimpin perusahaan. Perencanaan tersebut disusun dalam bentuk uang. Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara teliti yang didasarkan atas pengalaman dimasa yang lalu dan ramalan masa yang akan datang. Sedemikian teliti dan terperincinya anggaran tersebut sehingga merupakan petunjuk bagi staf dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Bagaimana perusahaan memutuskan anggaran promosi dengan menguraikan empat metode utama: 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ metoda kesanggupan, metode persentase penjualan, metode keseimbangan persaingan, dan metode tujuan dan tugas. Empat cara yang cukup efektif diterapkan perusahaan dalam menentukan anggaran promosinya yakni: 28 a. Metode Kesanggupan, banyak perusahaan menetapkan anggaran promosi berdasarkan seberapa besar menurut mereka kesanggupan perusahaan tersebut. Metode kesanggupan sama sekali mengabaikan peran promosi sebagai investasi dan pengaruh langsung promosi trhadap volume penjualan. Hal itu menyebabkan anggaran tahunan yang tidak menentu,yang mengakibatkan perencanaan jangka panjang sulit. b. Metode Persentase Penjualan, Banyak perusahaan menetapkan pengeluaran promosi brdasarkan persentase penjualan yang telah ditentukan atau dari harga penjual. Perusahaan mobil biasanya menganggarkan persentase tetap untuk promosi berdasarkan harga mobil yang telah dirancanakan dengan menetapkan dana tersebut berdasarkan sepersekian sen untuk setiap galon minyak yang terjual dengan label perusahaan. c. Metode Keseimbangan Persaingan, berapa perusahaan menetapkan anggaran promosinya mencapai keseimbangan kekuatan-suara dengan para pesaing. Metode keseimbangan untuk mengemukakan dua argumen yaitu petama,bahwa pengeluaran persaingan melambangkan 28 Rahman, Fahmi A. 4 Metode menentukan Total Anggaran. http://www.ilmu-ekonomiid.com/2017/01/4-metode-menentukan-total-anggaran.html diakses pada 10 Desember 2017. 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ kebijaksanaan bersama industri. Kedua bahwa upaya mempertahankan keseimbangan persaingan akan mencegah perang promosi. d. Metode Tujuan dan Tugas pemasar mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan yang jelas, menentukan tugastugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas ini. 6. Membuat Keputusan atas Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Total anggaran promosi yang telah disusun, kemudian dialokasikan untuk penggunaan alat promosi seperti iklan, promosi penjualan, direct marketing, public relation dan sales force. Dalam industri yang sama, tiap perusahaan dapat mempunyai alokasi anggaran yang berbeda. Perusahaan selalu mencari cara untuk mendapatkan efisiensi dengan menggantikan alat yang satu dengan yang lain karena lebih hemat dan efektif. Pickton dan Broderick (2001)29 dalam Gunawan mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah semua elemen – elemen promosi dari Marketing Mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran. Mengutip dari pendapat Kotler30, unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu : Advertising, Sales Promotion, Public Realation and Publisity (hubungan masyarakat), personal selling, dan direct marketing. 29 30 K Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2012 Hal 64. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran 1, Prenhallindo, Jakarta. 2000 Hal 9. 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Personal Selling (Penjualan Personal). Adalah kontak face to face antara pemasar dengan calon konsumen. Tujuannya adalah mendorong pembelian segera maupun pembelian ulang (immediate and repeat sales). Tekniknya bisa melalui penjualan langsung di lapangan oleh sales (field sales), peragaan di toko oleh pelayan toko (assistance at an outlet / retail selling), atau penjualan langsung door to door. Personal selling ini penting untuk produk yang memerlukan penjelasan detil, peragaan dan perbaikan / servis. b. Sales Promotion (Promosi Penjualan). Adalah insentif tambahan untuk merangsang pembelian segera, menawarkan keuntungan tambahan dari luar produk itu sendiri, biasanya untuk memacu penjualan. Efektif untuk mengenalkan produk baru. Meliputi potongan harga, sampel produk, pemberian kupon undian berhadiah, beli satu dapat 2, beli rumah dapat mobil dan lain-lain. c. Public Relation (PR / Humas). Aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan citra produk/perusahaan dalam rangka menciptakan hubungan yang baik (goodwill). Teknik yang dipakai adalah publicity (bentuk promosi yang lebih didasari pada kandungan nilai berita (news value) yang bermakna tentang suatu produk), press release atau press conference, dimana pengiklan mengharap media mau memuat cerita / artikel / kolom tentang keunggulan produk / jasanya, tanpa harus membayar dengan tarif pasti. Bisa juga dengan pensponsoran acara, open 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ house, tour lapangan (plant tour), pemberian donasi / sumbangan, dan special event lainnya. d. Advertising (periklanan), merupakan penyebaran informasi mengenai suatu gagasan, barang, atau jasa untuk membujuk orang agar berfikir, bersikap, atau bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Merupakan bentuk promosi yang lebih banyak didasarkan pada penonjolan-penonjolan kelebihan produk (product benefit). Memiliki kemampuan kecil untuk menciptakan perubahan sikap atau pembelian segera pada khalayak. e. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Menurut Kotler & Gary Armstrong31 Direct Marketing adalah pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, biasanya menelepon konsumen untuk mendapat respons langsung. Sedangkan menurut Duncan Direct Marketing adalah ketika perusahaan ingin menjalin komunikasi langsung dengan pelanggan, mereka mengguanakan strategi komunikasi langsung, dimana lebih bisa berinteraksi, database yang memicu proses komunikasi pemasaran menggunakan media untuk mendorong respon pelanggan.32 Beberapa contoh bentuk promosi Direct Marketing menurut Saladin diantaranya adalah penjualan tatap muka, pemasaran direct mail, 31 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran 1, Prenhallindo, Jakarta. 2000 Hal 96 Duncan, Tom. Principles of Advertising & IMC, 2nd ed-International Edition (series in Marketing). New York : McGraw-Hill Companies Inc. 2002 Hal 573. 32 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ telemarketing, pemasaran melalui katalog (Catalog Marketing), dan Saluran Online (Online Channel) dan lain-lain.33 7. Mengukur Hasil Komunikasi Komunikator pemasaran harus mengukur dampak dari promosi. Kegiatan ini meliputi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada audience tentang pengenalan dan ingatan akan pesan yang disampaikan, berapa kali dilihat, apa yang diingat, bagaimana perasaannya tentang pesan tersebut, dan sikapnya terhadap produk tersebut dan perusahaan. Selain itu komunikator pemasaran juga melakukan pengukuran tentang perilaku dan respon dari audience, seperti berapa orang yang membeli, yang menyukai dan yang memberi tahu kepada yang lain akan pesan tersebut. Keberhasilan penyampaian komunikasi dapat diukur dengan seberapa besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh konsumen. 8. Mengelola Proses Komunikasi Pemasaran Terpadu Semua informasi harus sudah ada dalam perencanaan pemasaran yang memberikan suatu kerangka kerja yang meliputi merancang, melaksanakan, dan mengawasi program komunikasi pemasaran terpadu. Dalam psikologi komunikasi, dijelaskan mengenai persepsi, efek komunikasi massa, dan efektifitas komunikasi interpersonal. 33 Saladin, DJaslim. 2006. Menejemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Linda Karya. Bandung. 2006 Hal 1193. 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang perlu dikembangkan bukan lagi one way, namun two ways yang memberikan kesempatan kepada konsumen memberikan tanggapan dan sebaliknya memberikan kita kesempatan sebagai pemasar menerima tanggapan sehingga kita dapat mengukur efektivitas dari komunikasi kita.34 Komunikasi two-ways ini biasa disebut relationship marketing, dan relationship marketing hanya dapat dicapai dengan penerapan Integrated Marketing Communications (IMC).35 Indikasi efektif tidaknya IMC yang kita jalankan tentu dengan ditandainya calon pembeli, membeli produk dan atau jasa layanan kita, dan bukan saja membeli satu atau satu kali namun beberapa atau berulang kali. Namun tidak serta merta demikian tentunya, ada proses yang lazim sampai tiba di keputusan dan sikap membeli yakni: awareness, knowledge, preference, conviction, and purchase behavior. IMC tidak hanya berhenti di situ namun berlanjut setelah behavior (transactions) commitment (partial transactions) brand relationships (affiliations) attitudes (attitudes) network brand & category (network). Effective two-way communication, tidak saja diperlukan untuk memperoleh tanggapan langsung terhadap produk dan atau jasa layanan yang kita tawarkan, tapi juga dalam rangka 34 Soefijanto, Totok Amin, Ika Karlina Idris. Integrated Marketing Communications. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta 2012 Hal 7 35 Ibid 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/ menjalin network dengan konsumen atau yang sudah menjadi pelanggan.36 Jenis atau kategori produk dan jasa layanan tentunya berbeda-beda, dari high-end dan expensive products sampai low-end dan relatively cheap products.Sebelum merancang sebuah strategi yang akan digunakan untuk memasarkan produk baru, diperlukan analisa mengenai Brand tersebut, kesiapan di tengah persiapan, unique selling point (USP) yang dirumuskan secara menyeluruh dengan tool yang biasa digunakan pemasar, yaitu Analisa SWOT. 2.5.3. Analisa SWOT Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan.37 1. Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya ; 2. Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan ; 36 Hardjo, Dr Eliezer H, PhD, CM. Integrate Your Marketing Communications (IMC)!. http://economy.okezone.com/amp/2011/09/30/23/508916/integrate-your-marketingcommunications-imc diakses pada 20 Desember 2016. 37 Doyle, Charles. Kamus Pemasaran. Jakarta : PT. Index. 2013 Hal 481 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ; 4. Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan. 2.5.4. Promosi Penjualan Hubungan promosi dengan penjualan yaitu promosi dapat meningkatkan angka penjualan. Pada umumnya setelah angka penjualan cukup tinggi, suatu badan produksi atau distributor akan mengurangi kegiatan promosi. Adanya promosi penjualan dapat membantu meningkatkan penjualan dalam jangka waktu pendek, biasanya hanya selama kegiatan tersebut diselenggarakan. Promosi penjualan dapat dilakukan dengan cara memberikan hadiah gratis setiap pembelian produk dengan jumlah tertentu, memberikan sampel produk gratis kepada para konsumen untuk menarik minat mereka akan produk yang kita tawarkan, sehingga mendorong para konsumen untuk membeli produk atau jasa yang kita tawarkan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan. Menurut Hermawan, Promosi penjualan adalah aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk (untuk mendapatkan lebih dari dari sekedar yang ada dari nilai produk) dalam jangka waktu tertentu dalam dalam 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ rangka mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan (sales force).38 Untuk mempromosikan dan menjual merek atau produknya, pemasar dan pengecer menggunakan dua jurus, yakni push dan pull strategi. Produsen, grosir dan distributor “mendorong” produk ke pengecer dan pengecer mendorong produk kepada pelanggan. Pengecer juga menarik pelanggan dengan berbagai metode. Pengecer sering menggunakan kombinasi pendekatan push-pull untuk menarik pelanggan potensial.39 Perbedaan utama antara push dan pull marketing terletak pada bagaimana konsumen didekati. Dalam push marketing, idenya adalah untuk mempromosikan produk dengan membuat produk tersebut sampai ke konsumen. Bila itu dilakukan maka tampilan penjualan dan iming-iming buat pembeli di toko perlu diperhatikan. Sementara itu, dalam pull marketing, idenya adalah untuk membangun kesetiaan dan menarik konsumen kepada produk. Contohnya adalah Porsche dan Lamborghini. Dua merek tersebut perlu lagi beriklan karena konsumen akan mendatangi kepada mereka.40 1. Strategi Push & Pull Ada dua tipe dasar strategi promosi, yaitu push(ing) atau strategi dorong dan pull(ing) strategi atau strategi tarik.41 38 K Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2012 Hal 128 Aruman, Edhi. Beda antara Push dan Pull Marketing. Diakses dari http://mix.co.id/headline/beda-antara-push-dan-pull-marketing pada 10 Desember 2016. 40 Ibid. 41 K Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2012 Hal 128 39 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Strategi dorong (Push Strategy) Merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi perdagangan untuk “mendorong” produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. b. Strategi tarik (Pull Strategy). Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari produsen. 2. Bauran Promosi Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2009), antara lain42 : a. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas. b. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percoba an atau pembelian produk atau jasa. 42 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran 1, Prenhallindo, Jakarta. 2009 Hal 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. d. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. e. Pemasaran langsung,penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu. f. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. g. Pemasaran dari mulut ke mulut, komuni kasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. h. Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan. 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. Promosi Penjualan Bisnis ke Konsumen (B2C) Promosi penjualan Bsnis-ke-konsumen (Business-to-Consumers-B2C) diarahkan pada pengguna produk utama, atau individu-individu yang tidak membeli produk tersebut untuk dijual kembali kepada individu lain. Bisnis konvensional ini sudah ada sejak lama, namun berkembang sangat pesat sejak tahun 1984, diciptakan sistem transaksi perbankan secara on-line oleh AT&T, tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pada tahun 2000 diperkenalkan situs belanja on-line yang bernama Amazon.com. Setelah saat itu, mulai banyak bermunculan situs-situs belanja/transaksi on-line yang mengusung prinsip Business to Consumer (B2C). 43 Jenis produk yang dijual di media On-line saat ini dibedakan menjadi 2, Produk Business to Consumer (B2C); 44 1. Produk Digital (Soft Goods), seperti lagu, album, film, program komputer, update dan jasanya. 2. Produk Fisik (Hard Goods) merupakan suatu produk yang tidak dapat dikonsumsi sesegera mungkin (secara langsung) setelah diunduh. Contoh: DVD, kaset dan lain sebagainya. Secara umum, tipe Business to Consumer (B2C) terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu: 43 http://www.marketing.co.id/wp-content/uploads/2012/04/ smeportallengkapduniamarketing.wordpress.2012-04-02 diakses pada Desember 2016 44 http://www.progresstech.co.id/blog/jenis-e-commerce/ diakses 10 Desember 2016 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Auction Store Tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya untuk pengiklanan produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya. Contoh: www.ebay.com , www.swinde.com 2. On-line Store/Shop Tempat untuk menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan barang lewat internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara langsung maupun barang yang ingin dibeli. Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com 3. On-line Service Tempat untuk meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan cepat dan mudah atau dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket perjalanan, jasa service dan lain-lain. Contoh: www.wotif.com , www.airasia.com , www.bliztmegaplex.com 4. Other Service Layanan yang menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar klasifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Contoh: www.kaskus.us , www.facebook.com Karakteristik yang membedakan antara on-line Business to Consumer (B2C) dengan perdagangan konvensional adalah perusahaan dapat berhubungan langsung dengan konsumen tanpa perantara. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan dari segi laba, karena tidak perlu berbagi keuntungan dengan perantara. 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.6. Pemasaran via Internet Peranan internet dalam dunia pemasaran sudah sangat besar dan berpengaruh pada tingkat penjualan produk barang maupun jasanya. Dalam hal ini internet memegang peranan sebagai media penyampaian pesan dari perusahaan/marketers kepada konsumen secara luas. Pemasaran menggunakan internet memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan menggunakan media massa, diantaranya:45 1. Internet marketing lebih menekankan pada konsep pull medium daripada push medium. Pada umumnya, informasi mengenai produk disediakan oleh sang produsen kepada konsumen. Hal inilah yang disebut mekanisme 'push medium. Sedangkan, era internet membuat konsumen-nyalah yang berinisiatif untuk mencari tahu sendiri informasi mengenai produk yang bersangkutan lewat dunia maya. Inilah yang dinamakan mekanisme 'pull medium'. 2. Internet sebagai media digital memungkinkan terjadinya interaksi. Misalkan seorang pembeli ingin memesan produk melalui sebuah website, kemudian memungkinkan supplier untuk menghubungi sang pembeli melalui telepon ataupun email untuk menanyakan lebih lanjut dan lebih spesifik mengenai ketertarikannya pada produk yang terkait. 3. Internet marketing berpotensial untuk one-to-one atau many-to-many dibandingkan dengan one-to-many seperti pada media masa umumnya. Oleh karena itu, dengan mempergunakan internet 45 marketing, hubungan Setiawati, Ira., Agus Alwi. Peran Media Sosial sebagai upaya pemasaran bisnis On-line. ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/.../69/64diakses pada 12 Desember 2016 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/ perusahaan/marketer dengan konsumen menjadi lebih personal dan berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lainnya. Media tidak lagi menjadi perantara produsen dengan konsumen melainkan konsumen lah yang dapat berinteraksi dengan media itu sendiri. Bahkan menurut Hoffman dan Novak, konsumen pun dapat mengambil peran dalam spesifikasi desain produk dan memberikan tanggapan atas produk-produk yang telah keluar. 4. Media dapat mengubah standar komunikasi pemasaran. Website sebagai salah satu media internet marketing dapat memiliki fungsi yang sama seperti iklan di media masa yang memberikan informasi dan persuasi namun ia juga bisa mengambil peran dari direct selling yang memungkinkan pengunjung terlibat dalam dialog. 5. Perubahan saluran distribusi dan marketplace oleh media digital. Melalui web batasan-batasan keluar maupun masuk perusahaan semakin kecil. Terdapat tiga elemen yang mempengaruhi keefektivan dari internet marketing, yaitu: encoding, noise, dan decoding. Encoding yaitu perancangan dan pengembangan konten dari website atau media internet lain. Semua pesan tergantung pada pemahaman dari target audience-nya. Noise merupakan pengaruh eksternal yang mempengaruhi kualitas pesannya. Sedangkan, decoding adalah proses menginterpretasikan pesan yang tergantung dari kemampuan kognisi dari 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ penerima pesannya dan juga dipengaruhi dari lamanya waktu penggunaan internet.46 Sebenarnya, penggunaan internet ini tidak bisa menjangkau konsumen secara keseluruhan. Maksudnya, tidak semua masyarakat menggunakan internet dalam kesehariaannya. Disamping itu, masyarakat pengguna internet memiliki caranya tersendiri dan tendensi yang berbeda-beda dalam menanggapi iklan. Oleh karena itu, marketers harus cerdas dalam menggunakan media ini. Maka, website harus mencakup konsep 6C agar website yang dibuat bisa efektif dalam mendukung komunikasi pemasaran. 6C tersebut mencakup Capture, Content, Community, Commerce, Costumer Orientation, dan Credibility. 47 Capture menggunakan promosi on-line dan off-line untuk memastikan agar pembeli mengunjungi website itu lagi. Cara yang dilakukan yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara-cara promosi yang dilakukan dan memastikan website itu dilokasikan melalui search engine dengan mudah ketika kata kuncinya dimasukkan. Content menyediakan konten interaktif untuk membantu menjaring pembeli yang lebih banyak lagi. Community memfasilitasi adanya dialog antara kelompok pembeli dan membantu mendapatkan pembeli. Content inilah yang paling penting dalam sebuah website, content dapat mengandung nilai yang menjaga agar pembeli tidak lari. Customer memungkinkan adanya segmentasi konten untuk pembeli dengan tipe yang berbeda. Dan yang terakhir adalah credibility yang berfungsi membangun reputasi perusahaan agar dipercaya untuk 46 Setyani, Yunita. Interactive Marketing: Solusi Modern Komunikasi Pemasaran. Diakses dari www.waena.org pada 20 Agustus 2016 pada 15.00 47 Ibid. 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ diajak bekerjasama karena persaingan dalam dunia maya juga sangat tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan identitas brand yang berkualitas tinggi serta pemberian informasi mengenai perusahaan yang bersangkutan. Perlu diperhatikan pula bahwa website yang dibuat harus menarik, harus melibatkan minat serta partisipasi penggunanya, dan harus dapat menahan penggunanya agar kembali mengunjungi website itu kembali. Perbedaan mendasar antara media komunikasi baru ini dengan media tradisional ada empat menurut Apaeters dalam Barkatullah48, antara lain: communication style yang berubah; sosial presence atau komunikasi yang terjalin lebih sociable, hangat, personal dan aktif; konsumen memiliki kontrol terhadap kontak dan konsumen juga punya kontrol terhadap isi/kontennya. Sekarang ini, konsumen juga bisa berinteraksi dengan media, misalnya ketika pembeli melihat iklan di televisi, mereka harus menghubungi lebih lanjut untuk mengetahui secara spesifik produk yang ingin dibeli tetapi melalui internet interaksi menjadi lebih mudah karena dapat direspon secara langsung oleh pembeli dan dijawab secara langsung pula oleh marketers. Pada masa sekarang ini internet marketing juga telah berkembang dari yang hanya komunikasi satu arah menjadi dua arah antara pengirim pesan dan penerima pesan. Disinilah dunia pemasaran kita telah memasuki era yang lebih baru lagi yang biasa dikenal dengan 'Interactive Marketing'. Konsep-konsep yang dipelajari dalam interactive marketing berbeda dengan media sebelumnya, dimana 48 Barkatullah, Abdul Halim & Teguh Prasetyo. Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia. Jakarta : Pustaka Pelajar. 2005 Hal 112. 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ semakin melibatkan konsumen juga dalam penentuan pesannya serta menjalin hubungan dengan lebih personal dengan konsumen. 2.6.1. Promosi melalui Media Sosial Situs Media Sosial (bahasa Inggris : Sosial network sites) merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs Media Sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.49 Layanan web Media Sosial kini menjadi bagian integral bagi masyarakat modern umumnya dan penduduk internet khususnya. Ada banyak sekali layanan web Media Sosial di luar sana. Mungkin Media Sosial terkenal oleh orang Indonesia hanyalah Twitter, Facebook, MySpace, dan mungkin Google+. Sebenarnya banyak sekali Media Sosial di luar sana dan masing-masing memiliki segmen masyarakat sendiri. Dari berbagai macam situs Media Sosial yang ada, dapat dikategorikan menjadi 5 klasifikasi berdasarkan model berbagi informasi, cara, konten yang disebarkan dan media yang digunakan. 1. Instagram Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan Media Sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang 49 Barkatullah, Abdul Halim & Teguh Prasetyo. Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia. Jakarta : Pustaka Pelajar. 2005 Hal 113. 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak, namun saat ini Instagram tidak lagi memberlakukan ukuran basic aquare. Aplikasi ini dapat diunggah melalui Apple App Store dan Google Play. Terinspirasi oleh ikon aplikasi sebelumnya, ikon baru merupakan kamera sederhana dan pelangi hidup dalam bentuk gradien. Fitur-Fitur utama Instagram, antara lain : Pengikut (Follower), Mengunggah Foto, Efek foto, Judul foto, Arroba (@), Label foto, Tanda suka. 2. Twitter Twitter (adalah layanan Media Sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs Media Sosialnya diluncurkan pada bulan Juli.50 Sejak diluncurkan, Twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan "pesan singkat dari Internet." Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa menulis kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler. Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500 50 Top Sites. Alexa Internet. Diakses tanggal September 13, 2016 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/ juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif. Lonjakan penggunaan Twitter umumnya berlangsung saat terjadinya peristiwaperistiwa populer. Pada awal 2013, pengguna Twitter mengirimkan lebih dari 340 juta kicauan per hari, dan Twitter menangani lebih dari 1,6 miliar permintaan pencarian per hari. Hal ini menyebabkan posisi Twitter naik ke peringkat kedua sebagai situs Media Sosial yang paling sering dikunjungi di dunia, dari yang sebelumnya menempati peringkat dua puluh dua. Tingginya popularitas Twitter menyebabkan layanan ini telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya sebagai sarana protes, kampanye politik, sarana pembelajaran, dan sebagai media komunikasi darurat. Twitter juga dihadapkan pada berbagai masalah dan kontroversi seperti masalah keamanan dan privasi pengguna, gugatan hukum, dan penyensoran. Twitter dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter, Inc., yang berbasis di San Francisco, dengan kantor dan peladen tambahan terdapat di New York City, Boston, dan San Antonio. Hingga Mei 2015, Twitter telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna, 302 juta di antaranya adalah pengguna aktif.51 Fitur – fitur Utama pada Twitter ; Kicauan, Format, Trending Topics (Topik hangat). 3. Facebook Facebook adalah sebuah layanan Media Sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dan berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat. 51 Top Sites. Alexa Internet. Diakses tanggal September 13, 2016 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pada September 2012,52 Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat". Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi universitas di Amerika Serikat dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini. Fitur – Fitur Utama Facebook : Dinding (Wall), Profile, Foto Album, Games, dan Geotagging. 52 Top Sites. Alexa Internet. Diakses tanggal September 13, 2016 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/