produk alas kaki italia (footwear product)

advertisement
September 2015
ATASE
PERDAGANGAN
ROMA
PRODUK ALAS KAKI ITALIA
(FOOTWEAR PRODUCT)
LAPORAN MARKET INTELLIGENCE | Kantor Atase Perdagangan Roma
1. DAFTAR ISI
BAB 1. SEKILAS PEREKONOMIAN ITALIA …………………………………………............
3
BAB 2. POTENSI ALAS KAKI DI ITALIA …………………….………………………..….…
21
BAB 3. INFORMASI PASAR ……………....……………………….……………….............…
25
BAB 4. INFORMASI PERDAGANGAN …………………………….............................….…..
34
BAB 5. STRATEGI PASAR..…...........................………….…………........……………….......
53
BAB 6. INFORMASI PENTING LAINNYA...………………………….…………………...…
72
Market Intelligence Italia – Footwear product
1
Market Intelligence Italia – Footwear product
2
2. SEKILAS PEREKONOMIAN ITALIA
Bab 1: Sekilas Perekonomian Italia





Market Intelligence Italia – Footwear product
Pendahuluan
Perkembangan nilai tukar
Perdagangan internasional
Penyebaran klaster industri
Regulasi perdagangan, bea cukai dan standardisasi
3
Market Intelligence Italia – Footwear product
4
1.1 Pendahuluan
Perekonomian Italia sedang melepaskan diri dari resesi dua tahun lalu yang disebabkan oleh
penghematan fiskal yang berkepanjangan, bisnis yang melemah dan turunnya kepercayaan
konsumen, melemahnya pasar tenaga kerja, pertumbuhan upah yang rendah dan kondisi kredit
ketat yang ketat. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan pada tahun 2014 yang menunjukkan
pemulihan maka pada tahun 2015 perekonomian Italia diharapkan tumbuh secara positif.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi secara akan mencapai 0,6% pada tahun 2015 dan sekitar 1% per
tahun di 2016-18 (ISTAT, 2015). Namun, hal ini tergantung kepada permintaan agregat negara
Eropa lainnya serta peningkatan kepercayaan konsumen dan sentimen bisnis di Italia. Resiko
utama dari perkiraan adalah jika kondisi eksternal memburuk atau terjadi ketidakstabilan politik
dalam negeri Italia yang berkepanjangan, yang bisa memicu gejolak keuangan baru.
Dalam skenario pemulihan ekonomi, diperkirakan konsumsi swasta masih lemah setelah
kontraksi tajam pada periode 2011-13. Ramalan pemulihan tahun 2015 masih terlihat lambat
pada tahun 2015 karena kebijakan fiskal yang ketat, dan sektor tenaga kerja dan pertumbuhan
upah riil yang masih lemah.
Sementara itu konsumsi masyarakat masih dalam tekanan terutama pada semester pertama,
sebagai akibat dari rencana pemotongan belanja publik oleh pemerintah Italia. Oleh karena
pemotongan
investasi
publik
di
Italia
dan
sentimen
bisnis
yang
lemah,
investasi tetap akan menurun sampai tahun ketiga berturut-turut sejak tahun 2013, lebih rendah
sekitar 30% apabila dibandingkan dengan periode sebelum krisis. Menyusul penurunan
pertumbuhan kuartal-ke-kuartal 2014, diperkirakan ekonomi Italia mengalami kontraksi sekitar
0,5%. Hal utama disebabkan oleh faktor dasar dalam perekonomian, misalnya perlu mengganti
mesin tua dan peralatan, dan perluasan insentif pajak, dan diharapkan investasi akan kembali
tumbuh pada tahun 2015.
Diharapkan bahwa setelah stagnasi pada 2013 secara keseluruhan, ekspor barang dan jasa
akan mencatat pertumbuhan moderat sebesar 1,6% pada 2014-2015, namun peningkatan
eksternal
kondisi tahun ini tetap rapuh karena permintaan di beberapa negara partner dagang Italia dari
Eropa yang masih goyah, diperburuk oleh krisis keamanan antara Rusia-Ukraina. Dengan asumsi
bahwa kondisi stabil, diharapkan pertumbuhan ekspor akan kembali ke 3-3,5% per tahun pada
Market Intelligence Italia – Footwear product
5
2016-18. Diperkirakan pada tahun 2015 pertumbuhan moderat akan terjadi karena permintaan
domestik yang stabil, tapi pertumbuhan ekspor akan terus diatas impor sehingga sektor eksternal
akan memberikan kontribusi positif moderat untuk pertumbuhan PDB.
Indikator perekonomian Italia
Catatan: a) actual; b) forecast ; c) estimasi
Market Intelligence Italia – Footwear product
6
Sumber: IMF.
Pertumbuhan ekonomi Italia
Keterangan: a) aktual , b) forecast.
Sumber: economist
1.2 Perkembangan Nilai Tukar
Perkembangan Nilai tukar Euro dan negara utama lainnya (Sept 2014-Sept 2015)
Sumber: Reuters.
Market Intelligence Italia – Footwear product
7
Janji ECB pada September 2012 lalu yang bertekad untuk menjaga zona euro dan mendukung
meningkatnya toleransi risiko global di pasar keuangan. Hal ini dikarenakan penguatan euro
terhadap dolar AS, meskipun di tengah volatilitas (yang mencerminkan ketidakpastian investor
atas prospek jangka pendek atas kebijakan moneter AS). Pada tahun 2014 euro berada pada
sekitar US $ 1,34 per 1 €, dan mencapai hampir US $ 1,40 per 1 € pada awal Mei. Oleh karena
perbedaan kebijakan moneter antara AS dan zona euro, yang akan menyebabkan Euro melemah
pada semester kedua tahun 2014, mengakibatkan nilai tukar rata-rata pada US $ 1,35 per 1 €
pada tahun 2014. Setelah itu perbedaan tingkat suku bunga antara The Federal Reserve dan ECB,
dan pertumbuhan PDB riil yang kuat di AS, menyebabkan Euro akan mengalami pelemahan,
dengan rata-rata US $ 1,30 per 1 € pada tahun 2015 dan US $ 1,27 per 1 € di 2016-18.
Penguatan Euro merupakan tren nilai tukar yang paling penting tahun ini. Meskipun pelonggaran
kebijakan moneter Eropa (dan penarikan bertahap dalam pelonggaran-QE oleh The Fed), Euro
tetap kuat melawan USD sepanjang paruh pertama 2014 dan paruh 2015. Hal ini bermasalah
untuk ECB, yang menginginkan Euro melemah guna meningkatkan daya saing ekspor di
kawasan Eropa. Oleh karena pegerakan Euro tidak hanya merupakan hasil dari kebijakan ECB,
dan terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi. Oleh karena itu perkiraan nilai tukar ratarata tahun 2015, dari US $ 1,34 per € 1 sampai US $ 1,35 per1 €.
1.3 Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional Italia mengalami
penguatan pada bulan April 2015 meskipun
secara
kumulatif
Januari-April
masih
mengalami penurunan. Total perdagangan pada
bulan April tercatat sebesar USD 118,86 miliar
atau menguat sebesar 40,6% dibandingkan
periode 2014. Sementara total perdagangan
selama periode Januari-April 2015 tercatat
sebesar USD 332,34 miliar atau menurun 1,5%
(yoy).
Market Intelligence Italia – Footwear product
8
PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR ITALIA DENGAN DUNIA DAN INDONESIA
Periode : 2012-2015 (April)
(Dalam Ribu US$)
NO.
URAIAN
2012
2013
2014
TREN (%) PERUB. (%)
2012-2014
2013-14
April
2014
PERUB. (%)
Apr'14-'15
2015
Januari-April
2014
2015
PERUB. (%)
Apr'14-'15
I.
1.
DENGAN DUNIA
EKS P OR
- MIGAS
- NON MIGAS
497,437,207
27,419,760
470,017,447
513,887,844
22,503,324
491,384,520
524,966,280
19,184,068
505,782,212
2.7
(16.4)
3.7
2.2 44,572,889
(14.8) 1,633,105
2.9 44,422,913
62,613,811
1,960,985
62,425,981
40.5
20.1
40.5
175,524,216
6,597,205
174,996,087
173,419,811
5,054,426
173,000,794
(1.2)
(23.4)
(1.1)
2.
IMPOR
- MIGAS
- NON MIGAS
487,742,974
101,861,800
385,881,174
476,525,779
89,501,232
387,024,548
470,982,911
72,264,743
398,718,167
(1.7)
(15.8)
1.6
(1.2) 39,984,402
(19.3) 6,182,932
3.0 39,758,398
56,241,725
7,237,735
55,931,029
40.7
17.1
40.7
161,993,201
25,361,284
161,067,197
158,916,003
18,931,095
158,036,152
(1.9)
(25.4)
(1.9)
3.
TOTAL PERDAGANGAN
- MIGAS
- NON MIGAS
985,180,180
129,281,560
855,898,621
990,413,623
112,004,556
878,409,068
995,949,190
91,448,811
904,500,379
0.5
(15.9)
2.8
0.6
(18.4)
3.0
84,557,291 118,855,536
7,816,037
9,198,720
84,181,312 118,357,009
40.6
17.7
40.6
337,517,417
31,958,488
336,063,285
332,335,814
23,985,521
331,036,946
(1.5)
(24.9)
(1.5)
4.
NERACA
- MIGAS
- NON MIGAS
9,694,233
(74,442,039)
84,136,273
37,362,065
(66,997,908)
104,359,973
53,983,369
(53,080,675) 107,064,044
136.0
12.8
44.5
(20.8)
2.6
4,588,486
(4,549,827)
4,664,515
38.9
16.0
39.2
13,531,014
(18,764,079)
13,928,890
14,503,808
(13,876,669)
14,964,642
7.2
(26.0)
7.4
II.
1.
DENGAN INDONESIA
EKS P OR
- MIGAS
- NON MIGAS
1,572,902
510
1,572,393
1,486,466
5,307
1,481,159
1,580,552
283
1,580,269
0.2
(25.5)
0.3
6.3
(94.7)
6.7
149,975
8
149,968
187,830
187,830
25.2
2.
IMPOR
- MIGAS
- NON MIGAS
2,670,135
8,786
2,661,349
2,538,723
146
2,538,577
2,648,414
27
2,648,386
(0.4)
(94.5)
(0.2)
4.3
(81.4)
4.3
226,004
28
225,977
310,696
310,696
37.5
3.
TOTAL PERDAGANGAN
- MIGAS
- NON MIGAS
(0.2)
(81.7)
(0.1)
5.1
(94.3)
5.2
375,980
35
375,944
498,526
- 498,526
32.6
NERACA
(1,097,232)
(1,052,257)
(1,067,862) - MIGAS
(8,276)
5,161
256 - NON MIGAS
(1,088,956)
(1,057,418)
(1,068,118) Catatan: angka dalam kurung menunjukkan nilai negatif dan tahun 2015 masih angka sementara
Sumber: ISTAT, diolah oleh Atase Perdagangan KBRI Roma.
1.5
(95.0)
1.0
(76,029)
(20)
(76,009)
(122,866)
0 (122,866)
61.6
4,243,037
9,295
4,233,742
4,025,188
5,453
4,019,736
4,228,965
310
4,228,655
4.
Dari
sisi
6,372,086
(5,276,750)
6,494,952
25.2
37.5
32.6
61.6
neraca
528,128
168
527,961
419,017
49 418,969
926,004
28
925,976
879,851
879,851
(5.0)
1,298,868
49 1,298,820
(10.7)
(460,833)
49 (460,882)
15.8
1,454,132
195
1,453,937
(397,876)
140
(398,016)
perdagangan,
(20.7)
(20.6)
(5.0)
(10.7)
15.8
Italia
mencatatkan surplus sebesar USD 6,37 miliar
meningkat 38,9% dibandingkatan tahun lalu.
Total surplus selama periode Januari-April 2015
tercatat
sebesar
USD
14,50
miliar
atau
meningkat 7,2% dibandingkan tahun 2014.
Nilai ekspor bulan April 2015 tercatat sebesar
USD 62,61 miliar atau mengalami penguatan
sebesar 40,5% (yoy). Namun demikian, total
ekspor selama Januari-April 2015 tercatat sebesar USD 173,42 miliar atau menurun 1,2% (yoy).
Sementara itu, nilai impor Italia dari dunia tercatat sebesar USD 56,24 miliar atau meningkat
40,7% dan selama Januari-April 2015 tercatat impor sebesar USD 158,92 miliar (-1,9% yoy).
Market Intelligence Italia – Footwear product
9
Perdagangan Italia dengan Indonesia
Perdagangan Italia dengan Indonesia juga
mengalami
peningkatan
meskipun
secara
kumulatif Januari-April masih lebih rendah
dibandingkan dengan nilai tahun lalu. Total
perdagangan Italia dengan Indonesia pada bulan
April 2015 tercatat sebesar USD 498,537 juta
atau menurun 32,6% (yoy). Total perdagangan
selama Januari-April 2015 tercatat sebesar USD
1,30 miliar atau menurun 10,7% (yoy).
Sementara dari sisi neraca perdagangan Italia
masih mengalami defisit. Pada bulan April
tercatat defisit sebesar USD 122,87 juta atau
meningkat 61,6%. Total defisit selama periode
Januari-April 2015 tercatat sebesar USD
460,83 juta atau meningkat sebesar 15,8%
(yoy).
Ekspor Italia ke Indonesia pada bulan April
2015 tercatat sebesar USD 187,83 juta atau
meningkat 25,2% (yoy). Total ekspor selama
Januari-April 2015 tercatat sebesar USD 419,02 juta atau menurun 20,7% (yoy). Sementara
impor Italia pada bulan yang sama tercatat sebesar USD 310,70 juta atau meningkat 37,5%
dengan total impor selamat Januari-April 2015 sebesar USD 879,85 juta atau menurun 5,0%.
Komoditas nonmigas terbesar yang diimpor dari Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut ini,
dimana palm oil dan coal masih mendominasi impor dari Indonesia namun tercatat lebih rendah
daripada nilai tahun 2014.
Market Intelligence Italia – Footwear product
10
10 Impor utama dari Indonesia (USD Juta)
0
100
Palm oil and its
fractions,…
Footwear with
outer soles of…
400
328,89
34,64
100,25
13,92
33,28
Prepared or
0,00
preserved fish;…
Polyacetals, other
polyethers and…
300
126,23
Coal; briquettes,
ovoids and…
Coffee, whether
or not roasted…
200
31,74
10,35
28,16
3,64
25,35
Natural rubber,
balata, gutta-…
7,83
Footwear with
outer soles of…
4,34
Data yang ditampilkan
adalah bulan April
2015 dan Jan-Apr 2015
20,90
20,56
Molluscs, whether
in shell or not,…
5,86
Coconut (copra),
palm kernel or…
3,40
15,39
12,00
Apr'14
Apr'15
2014 (s/d Apr)
2015 (s/d Apr)
Perdagangan Komiditi Non Migas
Perkembangan Impor Non Migas Utama Italia dari Dunia
Berbeda dengan bulan Maret, impor 50 komoditas utama non migas Italia pada bulan April
seluruhnya mengalami peningkatan. Komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah
Heterocyclic compounds with nitrogen hetero-atom(s) only (HS 2933) yang naik sebesar
161,4%.
Total impor 50 komoditas utama non-migas pada bulan April 2015 tercatat sebesar USD 20,70
miliar (atau naik 51,1% yoy). Sementara selama Januari-April 2015 impor 50 komoditas utama
tercatat sebesar USD 58,99 miliar atau naik sebesar 4,6% (yoy). Pangsa 50 komoditas utama
terhadap total impor non-migas periode Januari-April sebesar 37,3%. Untuk lebih lengkap
mengenai perkembangan impor komoditas utama Italia dapat dilihat pada lampiran tabel 2.a.
Market Intelligence Italia – Footwear product
11
10 Impor utama dari Dunia (USD miliar)
-
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
Motor cars and other motor vehicles
principally designed for
Medicaments (excluding goods of
heading 3002, 3005 or 3006)
Parts and accessories of the motor
vehicles of headings 8701
Telephone sets, including telephones
for cellular networks o
Human blood; animal blood prepared
for therapeutic, prophyla
Automatic data-processing machines
and units thereof; magnet
Heterocyclic compounds with nitrogen
hetero-atom(s) only
Gold (including gold plated with
platinum), unwrought or in
Refined copper and copper alloys,
unwrought
Flat-rolled products of iron or non-alloy
steel, of a width
Apr'14
Apr'15
2014 (s/d Apr)
2015 (s/d Apr)
Perkembangan Ekspor Non Migas Utama Italia ke Dunia
Ekspor non migas utama Italia sebagian besar juga mengalami peningkatan pada bulan April
2015. Komoditas yang mengalami peningkatan yang paling besar adalah Yachts and other
vessels for pleasure or sports; rowing boat
(HS 8903) sebesar 142,8% (yoy). Sementara
komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah Other aircraft (for example, helicopters,
aeroplanes); space (HS 8802) sebesar 46,7% yoy. Untuk lebih lengkap mengenai perkembangan
ekspor komoditas utama Italia dapat dilihat pada lampiran tabel 3.a.
Ekspor 50 komoditas non-migas Italia pada bulan April 2015 mencapai USD 27,21 miliar atau
meningkat 40,5% (yoy). Total ekspor selama periode Januari-April 2015 tercatat sebesar USD
Market Intelligence Italia – Footwear product
12
76,01 miliar atau menurun 1,0%. Pangsa pasar 50 komoditas utama tersebut mencapai 43,6%
terhadap seluruh komoditas ekspor non-migas.
10 Ekspor utama ke Dunia (USD miliar)
-
2,0
4,0
6,0
8,0
Medicaments (excluding
goods of heading…
Motor cars and other
motor vehicles…
Parts and accessories of
the motor vehicles of…
Taps, cocks, valves and
similar appliances for…
Footwear with outer
soles of rubber,…
Other furniture and
parts thereof
Trunks, suitcases, vanity
cases, executive-cases,…
Articles of jewellery and
parts thereof, of…
Wine of fresh grapes,
including fortified…
Dishwashing machines;
machinery for cleaning…
Apr'14
Apr'15
2014 (s/d Apr)
2015 (s/d Apr)
Negara Tujuan Utama Ekspor dan Impor Italia
Negara tujuan utama ekspor Italia masih didominasi oleh Jerman dengan nilai pasar JanuariApril 2015 sebesar USD 21,89 miliar, kemudian Perancis USD 18,37 miliar, Amerika Serikat
USD 15,44 miliar, Inggris USD 9,09 miliar, dan Swiss sebesar USD 8,29 miliar. Indonesia
berada pada posisi ke-60.
Total ekspor ke 50 negara utama tercatat sebesar USD 57,10 miliar pada bulan April 2015 atau
naik 40,3%, sementara periode Januari-April 2015 tercatat sebesar USD 159,16 miliar atau turun
1,0%. Pangsa pasar 50 negara utama dari total dunia sebesar 91,8%.
Market Intelligence Italia – Footwear product
13
-
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
12,6
GERMANY
10,6
8,9
USA
5,2
4,8
4,7
SWITZERLAND
3,3
BELGIA
CHINA
NETHERLANDS
RUSSIA
U.A.EMIRATES
JAPAN
CZECH REPUBLIK
ALGERIA
BRAZIL
GREECE
CANADA
AUSTRALIA
INDIA
EGYPT
SLOWAKIA
ISRAEL
SOUTH AFRICA
SINGAPORE
Serbia
MALTA
THAILAND
IRELAND
INDONESIA
2,6
2,5
2,4
2,3
2,1
1,6
1,6
1,4
1,4
1,3
1,3
1,2
1,1
1,1
1,0
1,0
1,0
0,9
0,9
0,9
0,8
0,8
0,8
0,7
0,7
0,7
0,6
0,6
0,6
0,6
0,5
0,5
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,1
pangsa pasar negara tujuan
utama ekspor Italia
(dalam %)
8,2
Sementara itu, secara umum impor Italia dari 50 negara utama mengalami peningkatan pada
bulan April. Negara Eropa masih mendominasi pasar Italia dimana Jerman dengan nilai impor
Januari-April sebesar USD 24,45 miliar, Perancis USD 13,75 miliar, China USD 11,59 miliar,
Belanda USD 8,31 miliar dan Spanyol USD 7,88 miliar. Indonesia berada pada posisi ke 37 atau
Market Intelligence Italia – Footwear product
14
sama dengan posisi bulan lalu. Pada bulan April 2015 total impor dari 50 negara utama tercatat
sebesar USD 52,45 miliar atau naik 41,8% (yoy), sementara selama periode Januari-April 2015
tercatat sebesar USD 148,42 miliar atau turun 1,6% (yoy). Pangsa 50 negara utama mencapai
93,4% dari total impor Italia.
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
16,0
15,4
GERMANY
8,6
7,3
CHINA
5,2
5,0
4,6
4,2
3,7
SPAIN
USA
SWITZERLAND
AUSTRIA
TURKEY
CZECH REPUBLIK
HUNGARY
LIBYA
SWEDEN
SOUTH KOREA
SAUDI ARABIA
SLOWAKIA
SLOVENIA
VIETNAM
TUNISIA
DENMARK
INDONESIA
SOUTH AFRICA
TAIWAN
FINLAND
BANGLADESH
THAILAND
MEXICO
3,0
2,8
2,4
2,3
1,8
1,6
1,5
1,4
1,2
1,2
1,2
1,0
1,0
0,9
0,9
0,9
0,9
0,9
0,8
0,7
0,7
0,7
0,7
0,7
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,5
0,5
0,5
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,3
pangsa pasar negara asal
utama impor Italia
(dalam %)
Lainnya
Market Intelligence Italia – Footwear product
6,6
15
1.4 Penyebaran klaster industri
Industri di Italia secara geografi tersebar di wilayah bagian utara. Industris yang berkembang
terutama adalah mesin dan tekstil. Wilayah dibagian selatan dikenal terutama sebagai daerah
pertanian. Akibat pola penyebaran industri yang terkumpul di daerah utara maka wilayahwilayah tersebut secara umum penduduknya memiliki pendapatan yang lebih besar daripada
wilayah selatan. Daerah pemusatan industri yang besar terutama di Milan dan Turin. Gambar
dibawah ini merupakan gambaran mengenai penyebaran industri di Italia.
Penyebaran Industri di Italia
Sumber: ISTAT, Italia.
Market Intelligence Italia – Footwear product
16
1.5 Regulasi Perdagangan, Bea cukai dan Standardisasi

Sebelum menandatangani kontrak dengan importir Italia atau mengirimkan barang
dengan nilai yang cukup berarti, ada baiknya mendapatkan terlebih dahulu peraturan
resmi mengenai klasifikasi bea-cukai, tarif masuk, dan pajak.
 Informasi ini dapat diminta di Departemen Bea & Cukai, Kementrian Keuangan, Roma,
Italia.
 Permintaan harus mencantumkan jenis produk, bahan pembuat, dan rincian mengenai
klasidikasi produk sesuai permintaan otoritas bea cukai.
 Tarif bea masuk sama untuk semua negara Uni Eropa (berkisar antara 0-6 persen)
Lisensi Impor
 Beberapa barang dapat diimpor oleh importir Italia tanpa lisensi impor atau batasan
jumlah
 Tetapi beberapa jenis produk yang sensitif akan dikenakan pemeriksaan secara otomatis
misalnya tekstil
 Lisensi impor adalah tanggung-jawab importir Italia
 Lisensi tidak dapat ditransfer
 Produk yang paling paling diatur adalah TPT dan produk yang dikontrol (misalnya
senjata dan amunisi)
Pajak Pertambahan Nilai (Ppn)
 PPN dan cukai Italia atas barang dan jasa yang diekspor bervariasi sesuai negara tujuan,
yaitu:
Market Intelligence Italia – Footwear product
17
- tarif nol persen: untuk barang yang diekspor keluar negara selain UE, penjualan kapal
dan pesawat serta peralatannya, dan beberapa barang dan jasa yang berhubungan dengan
operasi internasional
-tarif 4 persen: beberapa produk pertanian dasar, makanan dasar (roti, susu dan buah),
obat-obatan tertentu, buku dan koran
-tarif 10 persen: beberapa produk pertanian tertentu, layanan transportasi untuk individu,
sebagian besar makanan, hasil ternak dan daging, produk farmasi, energi untuk
penggunaan pribadi, telekomunikasi, jasa hotel dan restoran, serta tiket pesawat
-tarif 20 persen: merupakan tarif standar yang dikenakan untuk semua barang dan jasa
yang tidak termasuk dalam tarif lainnya.
Persyaratan Labelling
 Tidak ada persyaratan umum bagi barang yang diimpor dari luar Italia untuk
mencantumkan asal negara pada produk atau kontainer, karena semua ini sudah dicatat
dalam dokumen impor.
 Beberapa produk yang diharuskan mencantumkan labelling khusus adalah: lime (bahan
tambang), semen, dan sejenisnya; piano, harmonika, termometer klinik; obat-obatan;
kosmetik.
 Untuk beberapa produk perlu mencantumkan komposisi, nama dan lokasi pembuat.
 Beberapa produk harus mencantumkan label untuk menandakan asal pembuat,
komposisi, kandungan, dan negara asal (makanan olahan, minuman, bir, anggur, vinegar)
 Terdapat beberapa produk yang dilarang oleh pemerintah Italia dan komunitas Eropa
untuk produk makanan, pewarna makanan, obat dan narkotik, produk ternak, tanaman,
benih, alkohol, kosmetik, dsb. Oleh karena itu Eksportir Indonesia perlu mengontak
importir Italia terlebih dahulu
Market Intelligence Italia – Footwear product
18
 Italia menggunakan satuan ukur metrik atau International System of Unit (SI). Semua
barang yang dijual di Italia harus menggunakan satuan ukur ini, yang merupakan standar
Uni Eropa.
Standardisasi (Uni eropa)
 Sebagai anggota dari UE, Italia menerapkan standar dan sertifikasi. Beberapa lembaga
standardisasi adalah:
 CENELEC,
European
Committee
for
Electrotechnical
Standardization
(www.cenelec.org)
 ETSI, European Telecommunications Standards Institute (www.etsi.org)
 CEN, European Committee for Standardization (www.cenorm.be), untuk produk-produk
lainnya.
Standardisasi Italia
 Beberapa lembaga standardisasi Italia:
 (1) UNI-Ente Nazionale Italiano di Unificazione (Biro Standardisasi Nasional Italia), via
Battistotti Sassi 11b, 20133 Milan, +39 02 700241, www.uni.com/it
 (2) CEI-Comitato Elettrotecnico Italiano, via Saccardo 9 20134 Milan, +39 02 210061,
www.uni.com/it
 Daftar lembaga penilaian hukum di Italia dapat dilihat di situs The European
Organization for Conformity Assessment www.eotc.be
Market Intelligence Italia – Footwear product
19
Lembaga Akreditasi Italia
 Lembaga
Akreditasi
di
Italia
adalah
SINAL,
SNT,
dan
SINCERT
yang
bertanggungjawab atas akreditasi laboratorium, pusat kalibrasi dan badan sertifikasi.
 SINAL (Sistema Italiano Nazionale di Accreditamento dei Laboratori) adalah akreditasi
nasional untuk hasil tes laboratorium Italia dan asing, yang memastikan hasil tes yang
dilakukan adalah secara umum diterima. Sektor-sektor yang termasuk didalamnya adalah
mesin, kimia dan lingkungan.
 SNT (Sistema Nazionale di Taratura) adalah lembaga yang mendisseminasi alat ukur di
berbagai industri. SNT dibentuk oleh lembaga-lembaga metrologi yang utama. Lebih dari
100 laboratorium diakreditasi oleh lembaga-lembaga ini.
 SINCERT (Sistema Nazionale per l’Accreditamento degli Organismi di Certificazione)
merupakan lembaga sertifikasi untuk sistem kualitas, produk, personel, sistem
manajemen lingkungan, dan badan inspeksi.
Regulasi Teknis
 Jurnal resmi dari Komunitas Eropa yang berisi legislasi, kasus hukum dan pertanyaan
dari Parlemen Eropa, kajian komite terdapat di situs http://europa.eu.int/eurlex/en/index.html
 Regulasi teknis secara nasional yang memungkinkan negara atau pihak yang
berkepentingan
untuk
memberikan
komentar
terdapat
di
situs
http://europa.eu.int/comm/enterprise/tris
 Organisasi Standarisasi Internasional www.iso.org
Market Intelligence Italia – Footwear product
20
Market Intelligence Italia – Footwear product
21
Bab 2: Potensi Alaskaki (Footwear) Italia



Pendahuluan
Industri alaskaki di Italia
Analisis industri alaskaki Italia, pangsa pasar, pertumbuhan, dan trend
2. POTENSI ALAS KAKI (FOOTWARE) DI ITALIA
2.1 Pendahuluan
Selama konferensi pers yang diadakan pada tanggal 30 Juli tahun lalu di Düsseldorf di pameran
GDS perdagangan, APICCAPS mengungkapkan angka terbaru 2014 untuk industri alas kaki di
seluruh dunia. Proyek Alas Kaki Dunia, yang dikembangkan oleh APICCAPS, Asosiasi
Produsen Komponen dan Produk Kulit dan Alas Kaki Portugis, dalam kemitraan dengan GDS
disajikan edisi kelima dalam Footwear Yearbook.
World Footwear Yearbook memberikan gambaran yang komprehensif tentang industri alas kaki
di seluruh dunia, dengan fokus pada tren utama di perdagangan internasional, konsumsi dan
produksi. Informasi global diperkaya oleh puluhan profil masing-masing negara, dengan rekor
baru 79 wilayah yang dianalisis. Menurut Yearbook 2014 tingkat produksi sepatu di seluruh
dunia terus memecahkan rekor, melampaui ambang 22 miliar pasangan untuk pertama kalinya
pada tahun 2013.
Market Intelligence Italia – Footwear product
22
Untuk tahun 2014, World Footwear Yearbook mengungkapkan bahwa produksi alas kaki
meningkat sebesar 8% dalam volume dan mencatatkan rekor baru. Struktur geografis industri
tetap banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya, dengan China menjadi pemimpin produsen
alaskaki yang memproduksi hampir 2 dari setiap 3 pasang alaskaki yang dijual di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, pada tahun 2014, Asia merupakan sumber dari 88% dari alas kaki yang
diproduksi di seluruh dunia dan 6 dari 10 produsen alas kaki utama yang negara-negara Asia.
Pola konsumsi secara geografis menunjukkan dinamisme yang kuat: selama empat tahun terakhir
pangsa pasar Asia meningkat dari 49% total dunia menjadi 51%, dengan Cina sebagai pangsa
terbesar dalam hal volume, dan terus mempertahankan posisinya selama bertahun-tahun.
Amerika Serikat dan India mengikuti.
Yearbook memperkirakan bahwa tahun lalu perdagangan sepatu internasional mencetak rekor
baru, dengan ekspor mencapai 14,4 miliar pasang dan 119 miliar dolar AS. Fakta yang relevan
adalah memperkuat kepemimpinan China dalam ekspor, melampau ambang 40% untuk pertama
kalinya.
Dari 15 eksportir di 2013 meliputi 9 negara-negara Eropa, 5 negara Asia dan Amerika Serikat.
Di antara kelompok negara, Italia mencatat tertinggi harga ekspor rata-rata (48,78 dolar AS)
diikuti oleh Portugal dan Perancis.
Melihat informasi dan fakta yang disajikan diatas, maka ulasan mengenai produk alaskaki
menjadi sangat penting. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam produksi dan ekspor ke
Italia. Oleh karena itu, dalam market intelligence ini akan dibahas isu yang terkait dengan produk
alas kaki di Italia.
2.2 Industri Alaskaki di Italia
Italia diakui sebagai negara yang paling penting untuk fashion. Fashion pakaian Italia memiliki
posisi yang kuat di seluruh dunia begitu juga dengan fashion sepatu. Sebagai pemimpin produsen
sepatu di Eropa, Italia juga merupakan eksportir terbesar ketiga alas kaki di dunia. Sektor ini
memiliki lebih dari 110.000 karyawan dan menyumbang lebih dari 7.500 perusahaan. Industri
Alaskaki Italia terus berinovasi dan memberikan produk berkualitas tinggi untuk pasar yang
menuntut persaingan tinggi dimana pasar Asia Timur hadir. Jadi darimana asal keberhasilan ini?
Italia sangat paham bagaimana cara dan bakat kreatif dalam pembuatan alaskaki, keberhasilan
sektor ini juga dijelaskan oleh kewirausahaan Italia. Italia terorganisir dalam lanskap ekonomi
Market Intelligence Italia – Footwear product
23
dengan konsentrasi geografis perusahaan di daerah manufaktur yang berbeda, yang berorientasi
pada keberhasilan industri alaskaki dan memberikan posisi terdepan di pasar internasional.
Industri alaskaki yang paling penting terletak di Lombardy, Veneto, Marche, Emilia Romagna,
Tuscany, Campania dan daerah Puglia di mana terdapat pemasok bahan baku, penyamakan kulit,
produsen komponen, aksesoris dan sepatu yang membuat mesin. Inovasi dan “Made in Italy”
memiliki titik pemasaran strategis utama untuk industri alaskaki.
2.3 Analisis industri alaskaki Italia, pangsa pasar, pertumbuhan, dan trend
Transparency Market Research (TMR) merilis sebuah laporan berjudul, "Pasar Alaskaki Eropa:
Analisis Industri, Ukuran, Pangsa, Pertumbuhan, Tren dan Prakiraan 2015-2021". Laporan itu
menyatakan bahwa pasar alaskaki Eropa diperkirakan US $ 42,941.3 juta pada tahun 2014 dan,
meningkat 1,5 persen secara Compound Annual Growth Rate (CAGR) selama periode proyeksi
2015-2021, akan mencapai US $ 47,625.8 juta pada 2021.
Sepatu mencakup alaskaki atletik dan non-atletik. Sepatu Atletik mencakup semua jenis alaskaki
yang dirancang untuk tujuan olahraga atau bentuk latihan fisik lainnya. Alaskaki Atletik
termasuk sepatu insert, olahraga (Cross Training), sepatu hiking dan sepatu bot backpacking
untuk pria, wanita dan anak-anak. Sepatu non-atletik dapat didefinisikan sebagai semua jenis alas
kaki yang dapat diklasifikasikan ke dalam pakaian formal, sepatu kasual dan sepatu fashion.
Pasar alaskaki Italia diharapkan mengalami perkembangan seperti variasi baru dan gaya dan ecofashion di kategori alas kaki yang berbeda. Konsumen terutama lebih menyukai alaskaki nonatletik karena perubahan mode dan kenaikan jumlah perempuan yang bekerja. Faktor lain adalah
tumbuhnya kesadaran mode di kalangan konsumen terhadap produk alas kaki dan meningkatnya
daya beli kaum muda diharapkan dapat meningkatkan permintaan alas kaki di negara-negara
besar Eropa termasuk Perancis, Inggris, Italia, Spanyol Jerman dan Belanda.
Di antara berbagai jenis alas kaki, alas kaki non-atletik diperkirakan memiliki pertumbuhan yang
paling signifikan karena meningkatnya preferensi untuk sepatu non-atletik yang tahan lama dan
modis diharapkan dapat meningkatkan pasar alas kaki non atletik. Di Eropa, tipe produk pasar
sepatu tersegmentasi menjadi alas kaki atletik dan alas kaki non-atletik. Pasar sepatu atletik
adalah lebih cocok dikategorikan ke dalam sepatu insert, olahraga (Cross Training), sepatu
hiking dan sepatu bot backpacking. Pasar alas kaki non-atletik selanjutnya dikategorikan ke
Market Intelligence Italia – Footwear product
24
dalam
sepatu formal, sepatu kasual dan sepatu fashion. Dalam hal volume, sepatu insert
memiliki pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan olahraga (cross training), sepatu
hiking dan sepatu bot backpacking. Namun, sepatu kasual memiliki pangsa pasar yang lebih
besar dibandingkan dengan sepatu formal dan alas kaki fashion. Sementara itu, pasar untuk alas
kaki non-atletik relatif lebih besar dibandingkan dengan alas kaki atletik. Sepatu non-atletik
diperkirakan akan mendominasi pasar alas kaki sepanjang periode 2015-2021.
Pasar sepatu Eropa berdasarkan segmentasi gender dapat dikategorikan menjadi sepatu pria,
sepatu wanita dan sepatu anak-anak. Pasar untuk sepatu pria relatif lebih besar dibandingkan
dengan sepatu wanita dan anak-anak. Merek dan kesadaran fashion merupakan penentu pasar
alas kaki pria. Selain itu, inovasi teknologi baru di alas kaki, sepatu etis dalam desain yang lebih
baik dan produk eco-fashion diharapkan dapat meningkatkan pasar alas kaki pria di Eropa.
Namun, perempuan yang bekerja di sebagian besar negara-negara Eropa turut mendorong pasar
untuk alas kaki wanita.
Market Intelligence Italia – Footwear product
25
Bab3: Informasi Pasar

Produksi dan ekspor-impor


Alaskaki fashion
Spesifikasi produk
3. INFORMASI PASAR
3.1 Produksi dan Ekspor-Impor
Produksi alaskaki di dunia masih didominasi oleh negara-negara dari kawasan Asia termasuk
Indonesia, dengan China sebagai pemimpin utama. Pangsa produksi di kawasan Asia sebesar 88
persen dari total produksi dunia. Sementara itu produsen dari Eropa hanya memproduksi
sebanyak tiga persen. Melihat peluang yang besar dalam pasar sepatu di Eropa, maka Indonesia
harus dapat mengambil peran yang berarti di di pasar tersebut, termasuk di Italia. Gambar
dibawah menyajikan penyebaran produsen sepatu di dunia berdasarkan volume.
Produksi alas kaki berdasarkan benua, tahun 2014
Market Intelligence Italia – Footwear product
26
Sumber: www.worldfootware.com
Sementara itu ekspor total dunia terus mengalami peningkatan yang luar biasa sejak tahun 2009.
Saat ini, ekspor sepatu di dunia telah melampaui 140 miliar pasang dengan nilai hampir USD 18
miliar. Grafik dibawah menyajikan perkembangan ekspor alaskaki dari dunia sejak tahun 20042014. Pada tahun 2015 diharapkan tumbuh lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.
Ekspor alas kaki dunia, 2004-2014
Market Intelligence Italia – Footwear product
27
Perdagangan sepatu internasional terus tumbuh pada
tingkat dua digit. Pada tahun 2014 jumlah alas kaki
yang diekspor ke seluruh dunia melebihi 16 miliar
pasang, senilai 133 miliar dolar AS: merupakan nilai
tertinggi yang pernah ada.
Sepuluh dari 15 eksportir alas kaki merupakan negaranegara Eropa. Namun, China
memimpin dengan
pangsa pasar di atas 40%. Pada tahun 2014 Vietnam
meningkatkan pangsa pasarnya hampir satu persen
dan melampaui Italia sebagai eksportir kedua di dunia.
Sementara itu, Indonesia berada pada posisi ke-enam
dengan pangsa pasar 3,6%.
Market Intelligence Italia – Footwear product
28
Perbedaan antara tingkat pertumbuhan nilai dan kuantitas ditunjukkan oleh tren yang jelas untuk
harga rata-rata ekspor yang meningkat sebesar 36% antara 2004 dan 2014. Tren ini hanya
terganggu oleh krisis ekonomi internasional 2009 saat harga turun sedikit (2%) ke level saat ini
sebesar 8,12 dolar AS. Gambar dibawah ini menyajikan perkembangan harga rata-rata sepatu
sepanjang tahun 2004-2014.
Harga rata-rata ekspor dunia, 2004-2014
Market Intelligence Italia – Footwear product
29
Harga rata-rata ekspor terbesar di dunia
Di antara 15 eksportir terbesar, Italia mencatatkan ratarata harga ekspor tertinggi (USD 50,92) diikuti oleh
Portugal dan Perancis. Sementara Indonesia berada pada
posisi ke-enam dengan harga rata-rata USD 20,88 per
pasang.
3.2 Alaskaki Fashion
Segmen mode sepatu sangat menarik jika kita sebagai eksportir mampu mengidentifikasi tren
fashion menarik baru dan mengubahnya menjadi produk sepatu untuk pasar menengah dan
bawah. Penting untuk diketahui bahwa pasar ini membutuhkan persyaratan yang sangat spesifik
misalnya bahan, warna atau detail desain. Perlu diingat bahwa tren yang mendadak dapat
meningkatkan volume jual secara tiba-tiba, namun bisa menghilang dengan sangat cepat,
sehingga meningkatkan risiko dalam bisnis ini. Berikut adalah beberapa petunjuk menuju sukses
di pasar ini:
Market Intelligence Italia – Footwear product
30
1. Ikuti perkembangan tren fashion yang muncul dan tanggapi dengan cepat serta dengan
fleksibilitas maksimum dalam hal volume, bahan dan sebagainya;
2. Kembangkan kreativitas dan keterampilan desain untuk memperkenalkan tren baru dan
menginspirasi pembeli dengan produk dan teknik yang khas.
3. Investasi serius dan konsisten dalam penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan kredit
dari pembeli;
4. Sementara Jerman menawarkan pasar terbesar dan paling stabil untuk semua alas kaki, Italia
menawarkan kesempatan yang menarik jika kita bersedia untuk mengeksplorasi dan mengambil
risiko yang lebih besar.
High-end, kelas menengah dan mode low-end
Pasar mode sepatu mencakup semua segmen harga di alaskaki. Biasanya, tren fashion mulai di
segmen high-fashion, dengan merek terkemuka seperti Prada atau Dior yang memproduksi
model terbaru dengan harga mulai dari €500 sampai €1.000. Tren ini kemudian ditiru oleh
pemain pasar menengah atas, seperti Stuart Weizman. Setelah itu, diikuti pemain yang lebih lowend seperti Zara, H&M atau Primax. Sebagai contoh, merek high-end dapat memperkenalkan
model sepatu terbaru dengan bahan bamboo yang eksklusif. Pasar kelas menengah kemudian
akan mengembangkan sepatu yang mirip, dengan komponen bambu. Kemudian pemain lebih
rendah-akan dibanjiri oleh sepatu yang terbuat dari bambu digunakan dalam berbagai setting
yang berbeda namun tidak mempengaruhi tren pasar.
Alaskaki pria dan wanita
Terlepas dari segmentasi pasar/ tingkat harga, pasar alaskaki juga dapat dibagi menjadi pengguna
pria dan wanita. Kita dapat membagi kelompok ini ke dalam kategori berikut:
Wanita:
Pria:
Sepatu wanita yang direkat
Sepatu kasual yang direkat
Sandal wanita
Sepatu
Sepatu olahraga
direkat
Sepatu boot
Sepatu kulit klasik
olahraga
Market Intelligence Italia – Footwear product
yang
31
Sepatu kets
Sepatu hak tinggi
Definisi produk
Mode sepatu terbagi dalam berbagai macam model dan bahan, dimana alas kaki wanita selalu
terdepan dalam keragaman dan memukau. Oleh karena tren datang dan pergi, model dasar terus
disesuaikan, dengan fokus bergeser dari satu aspek ke aspek berikutnya. Hal ini penting dalam
melihat segmen ini untuk mengenali perbedaan antara sepatu fashion kelas atas dan menengah
dan segmen pasar yang lebih rendah. Perbedaan utama adalah bahwa fashion kelas atas selalu
merupakan tren terbaru yang menawarkan produk-produk dengan karakter yang unik.
Kebaharuan dan eksperimen adalah kata kunci dalam fashion kelas atas. Produk-produk fashion
kelas atas ini umumnya menjalar ke pasar mainstream, tapi pasar mainstream ini biasanya
kurang eksperimental dan unik. Tren alas kaki baru dapat berkembang dari sebuah insiden kecil misalnya selebriti yang difoto sedang menggunakan alas kaki yang meskipun sudah ketinggalan
zaman. Tren sering berbenturan dengan atau merusak selera saat ini, seperti dalam contoh
kembalinya trend di Eropa dari sepatu boot à la mode polyurethane (PU), atau Wellingtons, yang
dianggap sebelumnya sudah dianggap ketinggalan jaman. Kadang kala, fashion merupakan
gabungan dari beberapa mode, misalnya sepatu Sneakerboots Nike untuk wanita, yang
menggabungkan model yang inovatif dengan tampilan sporty dan dapat digunakan dalam
berbagai kesempatan. Hal ini menunjukkan bahwa alas kaki fashion tidak hanya soal bahan,
warna dan desain, tetapi juga dari penggabungan gaya.
Fashion alaskaki wanita
Alas kaki wanita yang mainstream pastinya selalu mengikuti tren terbaru, mulai dari model dasar
yang selalu berulang setiap masa dengan variasi yang baru. Namun, produk alaskaki yang
mainstream tersebut bukan merupakan bagian dari segmen fashion kelas atas, yang dicirikan
dengan desain dan karakter yang unik, sering kali dengan warna dan feature yang bervariasi dan
detil. Tren fashion kelas atas seringkali muncul dan pergi dengan kecepatan yang tinggi.
Fashion alaskaki pria
Market Intelligence Italia – Footwear product
32
Dibandingkan dengan segmen wanita, alaskaki pria dapat dianggap lebih konservatif. Di dalam
segmen alaskaki pria, fashion kelas atas berarti harga yang lebih mahal. Bukan berarti alaskaki
pria tidak dipengaruhi oleh tren fashion, tetapi pengaruhnya tidak selalu tampil ke permukaan.
Seperti segmen alaskaki wanita, segmen ini juga memiliki kombinasi antara gaya dan kategori.
Kategori lama yang kita kenal selama ini dalam hal casual, olahraga, dan formal tidak lagi
relevan.
Kategori alas kaki
Karakteristik utama
Wanita ------------------
Model yang beragam
Kaya akan warna
Variasi besar dalam bahan dan detil
Fashion datang dan pergi dengan cepat
Pria -----------------------
Tren baru selalu muncul pada segmen harga tinggi
Konservatif dalam warna dibandingkan dengan wanita
Lebih sedikit eksperimental dibandingkan segmen wanita
Spesifikasi produk
Biaya produksi yang tinggi
Fashion kelas atas secara alamiah adalah hasil eksperimen. Ini berarti biaya produksi akan
mahal, dimana cetakan khusus harus dikembangkan dengan volume produksi yang rendah berarti
biaya produksi yang tinggi. Namun, jika model baru menemukan jalan ke pasar mainstream,
volume akan naik dan biaya akan turun. Biasanya, fashion kelas atas pertama kali diproduksi di
Eropa; jika terobosan ke pasar mainstream terjadi, maka produksi kemudian pindah ke Asia.
Bahan dan warna
Warna seringkali merupakan esensi dalam fashion alaskaki kelas atas. Karakter inovatif dari
fashion kelas atas sering bergantung pada beberapa kombinasi warna, kualitas dan model yang
belum ada. Tidak adanya contoh dapat membuat produksi lebih menantang dan sebagai produsen
yang beroperasi di segmen ini kita harus menyadari bahwa pembeli tidak akan berkompromi
pada penglihatan mereka.
Market Intelligence Italia – Footwear product
33
Bentuk dan profil
Dalam fashion kelas atas wanita, pengembang dan desainer terus mencari bentuk dan profil baru
untuk memudarkan model sebelumnya. Semua ini berkaitan dengan sesuatu yang berbeda.
Metode produksi
Oleh karena penampilan melampaui persyaratan dan keinginan produsen, metode produksi
bervariasi dalam fashion sepatu kelas atas. Setiap perkembangan baru dalam metode produksi
dan teknik dapat menghasilkan tren baru, apakah sepatu buatan tangan dari Italia atau
Wellingtons buatan Cina.
Harga
Alaskaki fashion tersedia dalam berbagai segmen harga. Berikut adalah perkiraan kasar dari
setiap segmen:
Kisaran harga
Tipe produk
€0 - €60
Fashion low-end, kualitas rendah, volume besar
€50- €200
Fashion kelas menengah, kualitas lebih baik, volume relatif besar
€150 - €400
Pasar menengah atas, kualitas tinggi, volume rendah, fashion kelas atas
€500 - €1000
Unik, fashion kelas atas yang menjadi trendsetter.
Market Intelligence Italia – Footwear product
34
Bab 4: Informasi Perdagangan



Market Intelligence Italia – Footwear product
Definisi produk
Persyaratan pasar
Saluran dan segmen pasar
35
4. INFORMASI PERDAGANGAN
4.1 Definisi Produk
Laporan ini memuat informasi mengenai produk alaskaki (footwear).
Untuk menghindari kesalahpahaman klasifikasi produk alaskaki di pasar ini akan didasarkan
pada
Combined Nomenclature atau Nomenklatur Gabungan (CN). CN adalah sistem 8-digit klasifikasi
perdagangan yang digunakan oleh Uni Eropa untuk tujuan tarif. Sistem ini langsung terkait
dengan 6-digit Harmonized System (HS) yang digunakan oleh sebagian besar negara-negara
perdagangan di seluruh dunia. Oleh karena penggunaan CN 8 digit dianggap terlalu detil dalam
laporan ini, maka data yang disampaikan adalah dalam agregasi 4-digit.
Namun apabila melakukan ekspor ke Italia atau negara-negara Eropa pada umumnya, maka kode
Combined Nomenclature harus dicantumkan secara detil dan tepat. Informasi mengenai kode
tersebut dapat dilihat pada laman http://europa.eu.int/comm/taxation_customs.
Produk alaskaki dalam kategori Combined Nomenclature masuk kedalam kode 64. Berikut
adalah rincian dari agregasi CN 4-digit dan 6-digit.
6401
waterproof footwear, rubber or plastics, bond soles
640110 Waterproof Footwear Incorporating a Protective Metal Toe-cap
640191 Waterproof Footwear Covering the Knee
640192 Waterproof Footwear Covering the Ankle
640199 Other Waterproof Footwear With Outer Soles, Uppers of Rubber or Plastic
6402 footwear, outer sole & upper rubber or plastic nesoi
640211 Ski-boots, Cross-country Ski Footwear
640219 Other Sports Footwear, Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics
Market Intelligence Italia – Footwear product
36
640220 Footwear, With Upper Straps Assembled to the Sole By Means of Plugs
640230 Other Footwear, Incorporating a Protective Metal Toe-cap
640291 Other Footwear, Covering the Ankle
640299 Other Footwear With Outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics
6403
footwear, outer sole rub, plastic or lea & upper lea
640311 Ski-boots, Cross-country Ski Footwear, Uppers of Leather
640319 Other Sports Footwear, Uppers of Leather
640320 Footwear With Outer Soles and Uppers of Leather
640330 Footwear Made On a Base or Platform of Wood, Uppers of Leather
640340 Other Footwear, Incorporating Protective Metal Toe-cap,
640351 Footwear With Outer Soles and Uppers of Leather, Covering the Ankle
640359 Other Footwear With Outer Soles and Uppers of Leather
640391 Footwear, Covering the Ankle, With Uppers of Leather
640399 Other Footwear With Uppers of Leather
6404
footwear, outer sole rub, plastic or lea & upper tex
640411 Sports Footwear With Outer Soles of Rubber or Plastics
640419 Other Footwear With Outer Soles of Rubber or Plastics
640420 Footwear With Outer Soles of Leather or Composition Leather
Market Intelligence Italia – Footwear product
37
6405
footwear nesoi
640510 Other Footwear With Uppers of Leather or Composition Leather
640520 Other Footwear With Uppers of Textile Materials
640590 Other Footwear
6406
parts of footwear: insoles etc: gaitors etc, parts
640610 Uppers and Parts Thereof, Other than Stiffeners
640620 Outer Soles and Heels, of Rubber or Plastics
640691 Parts of Footwear, of Wood
640699 Parts of Footwear, of Other Materials, Other than Wood
Note: Nesoi (Not Elsewhere Specified or Indicated).
Perkembangan Ekspor Alaskaki Italia (Euro) berdasarkan HS 6 digit
HS6
640000
640110
640192
640199
640212
640219
640220
640291
640299
640312
640319
640320
640340
640351
640359
640391
640399
640411
640419
640420
640510
640520
640590
640610
640620
640690
KOMODITI
Others
Waterproof Footwear Incorporating a Prot
Waterproof Footwear Covering the Ankle
Other Waterproof Footwear With Outer Sol
Ski-boots, Cross-country Ski Footwear
Other Sports Footwear, Outer Soles and U
Footwear, With Upper Straps Assembled to
Other Footwear, Covering the Ankle
Other Footwear With Outer Soles and Uppe
Ski-boots, Cross-country Ski Footwear, U
Other Sports Footwear, Uppers of Leather
Footwear With Outer Soles and Uppers of
Other Footwear, Incorporating Protective
Footwear With Outer Soles and Uppers of
Other Footwear With Outer Soles and Uppe
Footwear, Covering the Ankle, With Upper
Other Footwear With Uppers of Leather
Sports Footwear With Outer Soles of Rubb
Other Footwear With Outer Soles of Rubbe
Footwear With Outer Soles of Leather or
Other Footwear With Uppers of Leather or
Other Footwear With Uppers of Textile Ma
Other Footwear
Uppers and Parts Thereof, Other than Sti
Outer Soles and Heels, of Rubber or Plas
Parts of Footwear, of Wood
2012
56,603,533
10,112,990
57,555,531
21,977,715
138,227,594
73,321,249
16,118,694
87,261,896
243,256,406
9,118,971
234,966,712
24,849,700
270,868,820
540,800,586
2,240,440,363
1,008,568,691
1,999,059,938
118,444,924
323,303,857
93,305,709
37,931,494
25,810,204
69,962,499
101,245,608
267,397,493
358,580,905
2013
50,601,451
11,594,091
76,946,472
30,851,568
148,014,571
80,805,083
19,513,431
111,065,660
239,713,392
8,594,435
231,891,091
27,617,938
269,604,062
599,003,526
2,317,421,223
1,164,022,830
2,040,653,595
89,175,779
348,420,454
101,894,979
49,748,610
27,144,050
79,320,997
111,885,057
274,654,061
367,178,794
2014
57,358,078
9,325,242
57,723,384
14,848,425
117,937,948
50,031,799
11,407,138
91,693,377
193,419,940
1,329,720
200,671,486
8,963,154
233,552,955
429,836,243
1,019,598,781
873,042,395
1,301,404,833
91,468,638
296,058,319
52,420,562
29,237,216
23,801,471
35,263,728
12,324,017
102,468,838
34,416,474
TREN (%)
PERUB. (%)
2013-2014
0.7
13.4
(4.0)
(19.6)
0.1
(25.0)
(17.8)
(51.9)
(7.6)
(20.3)
(17.4)
(38.1)
(15.9)
(41.5)
2.5
(17.4)
(10.8)
(19.3)
(61.8)
(84.5)
(7.6)
(13.5)
(39.9)
(67.5)
(7.1)
(13.4)
(10.8)
(28.2)
(32.5)
(56.0)
(7.0)
(25.0)
(19.3)
(36.2)
(12.1)
2.6
(4.3)
(15.0)
(25.0)
(48.6)
(12.2)
(41.2)
(4.0)
(12.3)
(29.0)
(55.5)
(65.1)
(89.0)
(38.1)
(62.7)
(69.0)
(90.6)
2014 (s/d Mei)
26,787,239
5,115,724
23,760,512
14,107,457
29,763,476
34,417,212
12,962,979
29,850,695
137,966,267
1,591,912
111,685,589
13,762,980
117,886,442
194,216,665
1,063,885,036
243,162,304
1,005,126,447
49,120,855
187,416,433
46,010,557
26,513,590
15,299,372
31,113,463
48,936,276
122,456,403
169,396,321
2015 (s/d Mei)
23,925,294
4,094,146
14,199,477
5,941,435
19,207,696
15,850,397
7,809,874
23,950,467
111,855,321
262,922
95,148,914
4,759,409
99,343,872
136,252,697
447,574,431
170,652,164
694,386,674
46,674,053
168,374,352
30,046,329
10,811,231
10,411,077
14,965,953
4,940,578
46,878,157
13,435,267
Sumber: ISTAT, diolah.
Market Intelligence Italia – Footwear product
38
PERUB. (%)
2014-2015
(10.7)
(20.0)
(40.2)
(57.9)
(35.5)
(53.9)
(39.8)
(19.8)
(18.9)
(83.5)
(14.8)
(65.4)
(15.7)
(29.8)
(57.9)
(29.8)
(30.9)
(5.0)
(10.2)
(34.7)
(59.2)
(32.0)
(51.9)
(89.9)
(61.7)
(92.1)
Perkembangan Impor Alaskaki Italia (Euro) berdasarkan HS 6 digit
HS6
640000
640110
640192
640199
640212
640219
640220
640291
640299
640312
640319
640320
640340
640351
640359
640391
640399
640411
640419
640420
640510
640520
640590
640610
640620
640690
KOMODITI
Others
Waterproof Footwear Incorporating a Prot
Waterproof Footwear Covering the Ankle
Other Waterproof Footwear With Outer Sol
Ski-boots, Cross-country Ski Footwear
Other Sports Footwear, Outer Soles and U
Footwear, With Upper Straps Assembled to
Other Footwear, Covering the Ankle
Other Footwear With Outer Soles and Uppe
Ski-boots, Cross-country Ski Footwear, U
Other Sports Footwear, Uppers of Leather
Footwear With Outer Soles and Uppers of
Other Footwear, Incorporating Protective
Footwear With Outer Soles and Uppers of
Other Footwear With Outer Soles and Uppe
Footwear, Covering the Ankle, With Upper
Other Footwear With Uppers of Leather
Sports Footwear With Outer Soles of Rubb
Other Footwear With Outer Soles of Rubbe
Footwear With Outer Soles of Leather or
Other Footwear With Uppers of Leather or
Other Footwear With Uppers of Textile Ma
Other Footwear
Uppers and Parts Thereof, Other than Sti
Outer Soles and Heels, of Rubber or Plas
Parts of Footwear, of Wood
2012
42,067,080
2,462,749
21,958,996
18,451,732
47,572,555
91,503,545
43,852,389
96,009,257
374,812,270
210,402
99,254,273
2,326,637
186,425,367
59,731,349
177,110,519
607,376,946
1,283,884,689
249,650,518
376,485,853
14,539,105
16,076,160
28,925,920
36,178,865
505,048,970
50,674,474
104,311,019
2013
32,314,657
3,843,206
21,712,388
20,500,474
37,707,577
90,770,938
46,291,461
119,725,295
330,286,609
314,411
101,799,416
2,474,255
180,909,541
83,329,229
174,850,804
774,288,545
1,123,293,322
228,516,447
402,316,926
12,112,855
12,203,937
29,847,388
37,283,692
529,617,188
56,079,269
110,822,235
2014
37,877,037
1,255,668
6,053,496
19,340,716
11,427,202
43,529,394
15,310,325
27,771,188
158,081,788
285,956
51,238,185
2,103,684
4,613,178
31,628,490
104,701,371
204,820,365
428,159,506
191,982,064
133,545,604
8,501,419
6,847,299
9,409,559
21,776,462
13,135,559
5,789,527
21,605,709
TREN (%)
PERUB. (%)
2013-2014
(5.1)
17.2
(28.6)
(67.3)
(47.5)
(72.1)
2.4
(5.7)
(51.0)
(69.7)
(31.0)
(52.0)
(40.9)
(66.9)
(46.2)
(76.8)
(35.1)
(52.1)
16.6
(9.1)
(28.2)
(49.7)
(4.9)
(15.0)
(84.3)
(97.5)
(27.2)
(62.0)
(23.1)
(40.1)
(41.9)
(73.5)
(42.3)
(61.9)
(12.3)
(16.0)
(40.4)
(66.8)
(23.5)
(29.8)
(34.7)
(43.9)
(43.0)
(68.5)
(22.4)
(41.6)
(83.9)
(97.5)
(66.2)
(89.7)
(54.5)
(80.5)
2014 (s/d Mei)
19,327,227
1,606,076
6,142,802
11,302,950
10,648,015
47,972,132
41,225,891
28,104,937
174,728,425
194,142
51,188,352
2,176,044
86,033,918
27,356,378
94,683,065
179,633,032
519,804,719
136,044,377
235,635,722
7,134,318
7,005,585
8,350,748
16,630,519
226,644,916
23,029,239
50,693,546
2015 (s/d Mei)
16,249,093
611,426
1,544,464
8,552,754
2,534,623
26,937,973
10,868,496
6,204,051
85,983,379
43,204
19,542,854
548,293
1,891,129
11,313,774
48,142,051
46,554,028
187,361,067
106,615,354
90,006,369
5,412,610
2,531,388
3,379,062
10,972,223
5,454,707
2,340,711
9,577,360
Sumber: ISTAT, diolah.
4.2 Persyaratan Pasar
Sebelum memasuki pasar Italia, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi berkaitan dengan
kebutuhan pembeli. Pertama adalah syarat harus, persyaratan yang harus dipenuhi untuk
memasuki pasar, seperti persyaratan hukum; Kedua adalah persyaratan umum, yaitu persyaratan
yang berkaitan dengan persaingan dalam pasar; dan Ketiga adalah kebutuhan mendapatkan ceruk
pasar untuk segmen konsumen tertentu. Berikut adalah diagram yang menggambarkan
kebutuhan dalam memenuhi persyaratan pasar.
Market Intelligence Italia – Footwear product
39
PERUB. (%)
2014-2015
(15.9)
(61.9)
(74.9)
(24.3)
(76.2)
(43.8)
(73.6)
(77.9)
(50.8)
(77.7)
(61.8)
(74.8)
(97.8)
(58.6)
(49.2)
(74.1)
(64.0)
(21.6)
(61.8)
(24.1)
(63.9)
(59.5)
(34.0)
(97.6)
(89.8)
(81.1)
Ceruk
Umum
Harus
• kesinambungan dalam
pemasaran
• kesinambungan
• Labeling
• CITES
• keamanan produk
• bahan-bahan berbahaya
A. Persyaratan hukum merupakan hal yang utama
Keamanan produk
Panduan Umum Keamanan Produk pada dasarnya menyatakan bahwa semua produk yang
dipasarkan di Uni Eropa harus aman untuk digunakan dan memiliki kerangka yang dapat
diterapkan sebagai peraturan yang lebih spesifik untuk produk dan hal yang lebih spesifik.
Namun apabila tidak terdapat peraturan yang lebih spesifik, maka Panduan Umum Keamanan
Produk ini berlaku untuk hal spesifik tersebut.
Jika terdapat peraturan spesifik yang berlaku, maka Panduan Umum Keamanan Produk berlaku
sebagai pelengkap bagi produk yang tidak disebutkan secara spesifik dalam peraturan tersebut.
Saran:

Pelajari persyaratan hukum khusus yang dikeluarkan oleh UE, dan juga gunakan akal
sehat untuk memastikan produk yang akan diekspor tidak melanggar peraturan, bersisi
tajam atau yang berbahaya jika digunakan sehari-hari. Peraturan khusus mungkin tidak
Market Intelligence Italia – Footwear product
40
mencantukam hal-hal tersebut, namun persyaratan tersebut dapat dilihat di Pedoman
Umum Keamanan Produk1.

Periksa database RAPEX 2 yang digunakan oleh anggota UE dalam tukar-menukar
informasi atas produk berbahaya.

Periksa informasi atas persyaratan khusus yang diminta oleh pembeli. Kadangkala pihak
pembeli hanya meminta agar produk telah memenuhi syarat UE, dan pihak eksportir
harus mencari sendiri. Namun ada kalanya juga pembeli memberitahukan beberapa bahan
berbahaya terlarang yang tidak boleh terkandung dalam produk alaskaki tersebut.
Bahan kimia yang berbahaya
Uni Eropa (UE) membatasi jumlah produk bahan kimia yang dibolehkan dalam kawasan UE,
karena dapat membahayakan manusia dan lingkungan sekitar. Kelihatannya peraturan tersebut
merupakan persyaratan yang paling berat bagi para produsen. Pada kenyataannya produk alas
kaki selalu mengandung bagian kecil dari bahan dan ukuran yang berbeda (dibandingkan dengan
industri garmen yang umumnya seragam) menyebabkan kesulitan bagi para produser untuk
memastikan bahwa seluruh bagian dari alas kaki tersebut memenuhi persyaratan.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh para produser tertuang dalam peraturan yang disebut
dengan peraturan REACH (Peraturan Komisi Eropa 1907/2006). Bahan kimia yang relevan bagi
eksportir tergantung kepada produk dan bahan yang digunakan.
1. Kulit

Pewarna Azo: jika bahan yang digunakan adalah kulit kering, maka harus dipastikan
produk yang digunakan tidak mengandung pewarna azo yang mengeluarkan salah satu
dari 22 zat amino yang dilarang oleh UE. Peraturan UE membatasi daftar amino
aromatic, bukan pada pewarna azo itu sendiri dimana sebagian besar pewarna azo
merupakan bahan yang diperbolehkan. Pada umumnya, perusahaan pembuat perwarna
azo yang memiliki reputasi yang baik hanya akan memproduksi produk yang tidak
1
Pedoman Umum Keamanan Produk dari UE dapat diunduh di:
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v
001/eu/main/req_safeprod_eu_010_0612.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=NL&file2=&reporterLabel2=Neth
erlands&label=General+product+safety&languageId=en&status=PROD
2
Database RAPEX dapat diunduh dari:
http://ec.europa.eu/consumers/safety/rapex/alerts/main/index.cfm?event=main.search
Market Intelligence Italia – Footwear product
41
melanggar peraturan. Meskipun demikian, dari banyak kasus penolakan dan penarikan
dari pasar menunjukkan bawah pewarna azo yang illegal masih beredar di pasar.

Khrom VI: Peraturan UE yang dikeluarkan pada bulan Maret 2014 telah melarang Khrom
VI untuk digunakan pada kulit karena dapat menyebabkan alergi pada kulit. Peraturan
baru tersebut berlaku sejak 1 Mei 2015.
2. Tekstil

Pewarna azo: peraturan mengenai pewarna azo juga berlaku pada produk tekstil

Flame retardants: adalah senyawa yang ditambahkan ke bahan seperti plastik dan tekstil,
yang bertujuan untuk menghambat, menekan, atau menunda pembakaran untuk
mencegah penyebaran api. Di dalam produk tekstil yang langsung bersentuhan dengan
kulit, bahan flame retardants tersebut dibatasi jumlahnya. Bahan flame retardants yang
sering
digunakan
adalah
Tris
(2,3
dibromopropyl)
phosphate
(TRIS),
Tris(aziridinyl)phosphineoxide (TEPA) and Polybromobiphenyles (PBB).

Senyawa Organotin: bahan kimia tersebut juga dibatasi jumlahnya jika digunakan dalam
produk alaskaki.
3. Bahan logam
Bagian dari alaskaki yang berbahan logam (mis. Resleting, perhiasan, kancing) yang
langsung kontak dengan kulit dalam jangka waktu yang panjang tidak boleh melepaskan
bahan nikel sebanyak 0,5 μg/cm2 per minggu.
4. PVC
PVC mengandung bahan kimia yang berfungsi sebagai stabilisasi dan plastisasi. Bahanbahan tersebut umumnya dibatasi penggunaannya misalnya timah atau phthalates. Meskipun
PVC itu sendiri tidak dilarang, namun beberapa perusahaan memutuskan untuk
mengeluarkan bahan PVC dari produknya secara sukarela.
Labeling pada alaskaki
Semua alaskaki harus menggunakan label yang memberikan informasi mengenai bahan yang
digunakan dalam produk tersebut. Pemberian label harus menggambarkan material dari tiga
bagian utama dari sebuah produk alaskaki (bagian atas, lapisan dan kauskaki, dan lapiran
Market Intelligence Italia – Footwear product
42
luar). Label tersebut dalam kategori “kulit”, “lapisan kulit”, “tekstil”, atau “lainnya”.
Pemberian label dapat berupa tulisan ataupun keterangan simbol.
Label “made-in”: pemberian label “made-in”atau negara asal pembuat saat ini masih bersifat
sukarela. Namun di masa depan Komisi Eropa akan menerapkan label ini secara keharusan
untuk semua produk non-makanan di Eropa.
Produk dari tanaman dan hewan liat – CITES
Jika bahan yang digunakan berasal dari tanaman atau hewan liar (mis. Sepatu dari kulit ular),
maka harus dipastikan bahwa bahan tersebut tidak melanggar peraturan yang ditetapkan
dalam Konvensi Perdagangan Internasional atas Spesies Terancam Punah atau Convention on
International Trade in Endagered Species (CITES). Pihak UE telah menerapkan persyaratan
tersebut dalam Peraturan 338/97 dan daftar spesies yang dilindungi serta prosedur khusus.
Sementara penggunaan bulu anjing laut dituangkan dalam peraturan yang terpisah.
Tanda CE pada sepatu khusus untuk perlindungan kerja
Jika ingin memproduksi sepatu khusus untuk perlindungan kerja, maka harus dipastikan
bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar yang ketat dalam hal
perlindungan keselamatan kerja. Sepatu khusus tersebut harus melalui ujicoba standar
tersebut dan mendapatkan tanda CE.
Saran:

Periksa dahulu daftar bahan-bahan yang dilarang dalam UE melalu EU export
helpdesk.3

Periksa apakah telah memenuhi syarat dalam peraturan REACH.

Apabila bagian produk yang dibuat bersumber dari produsen lain, maka harus
pastikan bahwa produsen tersebut juga telah memenuhi syarat keamanan bahan
berbahaya dalam produk tersebut.
3
Dapat dilihat di:
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v
001/eu/main/req_chetext_eu_010_1303.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=NL&file2=ehir_nl14_02v001/nl/ma
in/req_chetext_nl_010_1306.htm&reporterLabel2=Netherlands&label=Restriction+on+the+use+of+certain+chemic
al+substances+in+te
Market Intelligence Italia – Footwear product
43

Kadang kala pembeli mensyaratkan tes laboratorium sebagai bukti bahwa telah
memenuhi kewajiban legalitas. Pemain retail besar umumnya mensyaratkan laporan
tes tersebut ketika membeli sepatu jenis baru dari para eksportir. Sementara pembeli
kecil biasanya hanya menginginkan ekspotir telah memenuhi syarat keamanan
produk, dan hanya akan mengambil tindakan apabila produk diketahui tidak
memenuhi syarat.

Pastikan produk alaskaki tidak mengandung pewarna azo yang mengeluarkan amino
aromatik yang dilarang, termasuk pengecekan terhadap pemasok kita. Untuk
memastikan produk memenuhi syarat resmi, informasi dapat ditemukan di situs
CEN4:
o CEN kulit - tes kimia- penentuan jenis pewarna azo dalam kulit kering.
Referensi: CEN ISO/TS 17234:2003.
o CEN tekstil – untuk menentukan jenis amino aromatic tertentu dari pewarna
azo- Bagian 1: deteksi penggunaan pewarna azo tertentu dapat diakses tanpa
ekstrasi. Referensi: EN 14362: 2003/ EN 14362-1:2012.

Metode pemeriksaan untuk verifikasi compliance dengan retriksi adalah EN ISO
17075.5

Ikuti perkembangan terbaru dari flame retardants, karena banyak alternative baru
yang sedang dikembangkan. Salah satu sumbernya dapat dilihat di website EFRA
(European Flame Retardants Association).6

Lakukan pemeriksaan terhadap persyaratan yang berkaitan dengan PVC, dan
pertimbangkan kemungkinan untuk tidak menggunakan PVC karena kemungkinan
tidak diinginkan oleh pembeli.

Periksa lebih rinci tentang persyaratan labelling untuk produk alaskaki melalui
helpdesk ekspor UE.

Jika memutuskan menggunakan symbol, harus dipastikan bahwa yang digunakan
telah sesuai dengan EU directive. 7
4
Dapat dilihat di: http://www.cen.eu/Pages/default.aspx
Daapt dilihat di: https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:17075:ed-1:v1:en
6
Dapat diakses di: www.cefic-efra.com.
7
Dapat dilihat di:
http://exporthelp.europa.eu/update/requirements/ehir_eu14_04v001/eu/auxi/eu_lblfootw_annex1.pdf
5
Market Intelligence Italia – Footwear product
44

Apabila tidak yakin mengenai produk yang memenuhi CITES atau tidak, maka
informasi dapat ditemukan di CITES EU helpdesk. Helpdesk tersebut juga
menyediakan informasi mengenai prosedur yang berbeda yang dapat digunakan untuk
kategori yang berbeda dalam CITES.

Periksa persyaratan CE-marking melalu situs yang disediakan oleh EU helpdesk.
Disana dapat ditemukan standar khusus untuk perlindungan khusus, dan temukan
standar yang cocok dengan produk kita.8

Untuk persyaratan kemasan dan kewajiban dapat ditemukan dalam situs yang
berkaitan dengan kedua hal tersebut.9
A. Persyaratan umum: Kesinambungan yang baik
Kinerja yang berkelanjutan
Isu berkelanjutan dalam industri produk kulit dan tekstil mendapatkan perhatian yang besar
dalam satu dekade terakhir dan sebagian besar pembeli memasukkan isu tersebut dalam
persyaratan mereka. Secara khusus, aspek social seperti hak dasar buruh merupakan isu
utama dalam industri alaskaki. Beberapa inisiatif telah diterapkan terutama di negara Eropa
barat termasuk Italia. Retailer/importer dan produser berpartisipasi dalam Business Social
Compliance Initiative (BSCI)10 yang memiliki pengaruh besar pada pasar di negara Eropa
barat.
Penerapan sistem manajemen seperti ISO14000 (aspek lingkungan), OHSAS18001
(kesehatan dan keamanan kerja) atau SA8000 (kondisi social) juga dapat memberikan nilai
tambah. Meskipun sertifikasi atas standar tersebut tidak selalu disyaratkan oleh pembeli,
namun seringkali memberikan keuntungan komparatif bagi produsen/eksportir.
Saran:
8
Langkah satu per satu dapat dilihat di: http://ec.europa.eu/growth/single-market/ce-marking/
Dapat dilihat di
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements&reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_03v
001/eu/main/req_lblpack_eu_010_0612.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=CY&file2=ehir_cy14_03v001/cy/m
ain/req_lblpack_cy_010_0612.htm&reporterLabel2=C
10
Informasi mengenai BSCI dapat dilihat di www.standardsmap.org/review.aspx?standards=58
9
Market Intelligence Italia – Footwear product
45
o Temukan kemungkinan dalam meningkatkan kinerja berkelanjutan. Hal ini mungkin
tidak selalu harus dalam bentuk penerapan sertifikasi yang segera atau aplikasi dari
label, tetapi hal tersebut penting untuk membiasakan diri dengan isu tersebut.
o Mencoba melakukan self-assessment atas performance produk kita, melalui
informasi yang dapat ditemukan di situs BSCI.
o Perlu diingat bahwa seringkali isu kelanjutan lingkungan dan sosial berasal dari
rantai produksi diatas kita (pabrik, lahan pertanian). Selalu pastikan pemasok kita
mematuhi tanggungjawab tersebut.
o Infomasi lanjut mengenai SA8000 dan standar lainnya dapat ditemukan dalam peta
ITC’s standards.11
B. Persyaratan ceruk pasar: produk alas kaki dipasarkan sebagai ‘fair’, ‘eko’ atau
‘berkelanjutan’.
Ketika isu berkelanjutan telah mendapatkan peran penting dalam industri alaskaki,
penggunaan isu berkelanjutan dalam marketing masih merupakan ceruk yang kecil dalam
sektor ini.
Di dalam ceruk pasar alaskaki yang ‘berkelanjutan’, cerita mengenai produk kita lebih
penting daripada sertifikasi dan penggunaan label konsumen. Istilah berkelanjutan dalam hal
ini mengacuh kepada serangkaian isu, mulai dari daur ulang sampai dengan pemilihan bahan
yang berkelanjutan, desain yang berkelanjutan, lingkungan kerja yang baik serta
kesejahteraan hewan.
Eco-labels
Terdapat beberapa eco-labels yang berkaitan dengan isu lingkungan, terutama yang
difokuskan kepada bahan tertentu seperti tekstil, kulit, katun, dan bukan kepada alaskaki
secara keseluruhan. Terdapat eco-label UE12 untuk alaskaki, namun pasarnya sangat kecil.
11
12
ITC’s standards dapat dilihat di http://www.standardsmap.org/identify.
EU ecolabel dapat dilihat di http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=140.
Market Intelligence Italia – Footwear product
46
Salah satu contoh standar proses tekstil untuk serat organik adalah GOTS (The Global
Organic Textile Standard) 13 ; OEKO-TEX 14 dan Bluesign 15 mengacu kepada bahan
berbahaya dalam tekstil dan kulit.
Leather Working Group16 dan Naturleder17 merupakan inisiatif dalam mendukung produksi
kulit yang lebih berkelanjutan.
 Saran:

Ceritakan kinerja sosial dan lingkungan produk sebagai salah satu alat pemasaran.
Konsumen saat ini semakin tertarik kepada keaslian dari produk yang mereka beli dan
cerita dibaliknya.
4.3 Saluran dan Segmen Pasar
Sektor alas kaki di kawasan Eropa terutama Italia menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Pasar
tampaknya kembali membentuk diri sendiri setelah beberapa tahun resesi. Gambaran
keseluruhan pasar jauh berbeda dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Harga dan omset
masih merupakan hal terutama, akan tetapi kualitas dan daya tahan, keberlanjutan dan
tanggung jawab produksi saat ini telah mendapatkan tempat. Outsourcing digantikan oleh resourcing. Saluran penjualan tradisional telah mengalami pergeseran, dan internet menjadi
saluran penjualan yang penting untuk alas kaki. Pedagang tradisional yang gagal mengejar
langkah perubahan ini akan kehilangan pangsa pasar. Tekanan pada syarat pembayaran
merupakan perkembangan yang mempengaruhi seluruh rantai. Kondisi pasar ini menawarkan
kesempatan yang menarik bagi eksportir negara berkembang, akan tetapi margin antara
keuntungan dan risiko menjadi tipis.
13
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=30
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=160
15
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=138
16
http://www.leatherworkinggroup.com/
17
http://www.naturtextil.com/profile/quality-seals/naturleder.html
14
Market Intelligence Italia – Footwear product
47
Saluran pasar alaskaki dalam kawasan Uni Eropa
A. Dua hal utama yang mempengaruhi saluran pasar
1. Mengembangkan bisnis langsung
Beberapa pemasok melangkah maju dalam rantai pasokan
Internet membuat dunia jauh lebih kecil. Transparansi rantai pasokan meningkat dan margin
keuntungan terbuka untuk pemasok dan pembeli. Pembeli cenderung ingin mengontrol
keuntungan dan efisiensi atas dan ke bawah rantai pasokan. Di sisi lain, bagaimanapun,
produsen semakin mengambil hal-hal ke tangan mereka sendiri dengan mengembangkan
bisnis langsung. Sementara beberapa pembeli (dari Eropa) membuka toko ritel di Asia,
pabrik-pabrik yang berbasis di Asia sedang mengembangkan outlet bisnis mereka sendiri di
negara-negara Uni Eropa. Mereka menciptakan dan mendistribusikan merek-merek baru dan
membuka toko mereka sendiri. Melalui strategi menjual langsung kepada konsumen berarti
mereka dapat mengambil margin keuntungan penuh.
Keuntungan dari diferensiasi ini adalah bahwa pemasok ini menyebar risiko mereka sendiri.
Daripada tergantung sepenuhnya pada produksi, mereka pindah ke penjualan dan distribusi.
Dalam prosesnya, mereka sedang mengembangkan sebuah sensitivitas yang lebih besar
dalam perkembangan pasar, yang berarti mereka dapat mengenali tren pada tahap awal dan
memasukkannya dalam proses produksi.
Market Intelligence Italia – Footwear product
48
Perkembangan ini juga memiliki beberapa komplikasi. Salah satunya adalah bahwa
hubungan dengan pembeli dapat menjadi tegang: pembeli yang telah aktif membantu
pemasok mengembangkan bisnis mungkin tidak akan senang apabila pemasok mendirikan
outlet mereka sendiri di Eropa.
2. Mengurangi waktu & tenaga kerja produksi
Efisiensi dan teknologi baru
Di pasar alas kaki saat ini, kemampuan untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan seluruh pesanan merupakan unique selling point. Kemampuan kita sebagai
pemasok untuk mempercepat perjalanan produk diatas rantai pasokan berarti mendorong
pembeli merespon tren dan perkembangan dengan lebih cepat. Ada beberapa cara di mana
kita dapat melakukan ini sebagai negara eksportir berkembang terutama dari Indonesia
adalah:
 Mengoptimalkan efisiensi dalam proses manufaktur;
 Mengintegrasikan teknologi baru dalam proses manufaktur.
Langkah efisiensi
Efisiensi dapat membuat perbedaan antara keuntungan dan kerugian; efisiensi yang buruk dapat
mengancam kelangsungan usaha kita. Sebagai produser, kita harus selalu melihat proses
produksi sendiri dengan kritis. Selain itu kita harus tetap berhubungan dengan perkembangan
baru dalam peningkatan efisiensi. Berikut adalah beberapa contoh dari kedua cara non-teknologi
dan teknologi perbaikan:
 Semakin banyak produsen mengganti cara tradisional, dari lini produksi linier dengan
jalur produksi berbentuk U. Keuntungan lainnya adalah pendekatan ini memungkinkan
kita untuk menggunakan staf perusahaan lebih fleksibel, misalnya, dalam menyiasati
perubahan volume.
 Banyak produsen kagum pada peningkatan efisiensi yang dicapai dengan langkahlangkah sederhana, seperti mengatur staf melalui ponsel dan mempertahankan tingkat
kebersihan dan ketertiban di tempat kerja.
Market Intelligence Italia – Footwear product
49
Teknologi baru
Banyak teknologi baru yang memotong waktu produksi, seperti mesin laser dalam
pemotongan
pola,
yang
dioperasikan
secara
manual
maupun
secara
otomatis.
Peningkatan upah dan kekurangan pekerja terampil yang berarti mengurangi tenaga kerja
dalam proses produksi perusahaan kita merupakan hal yang baik dalam bisnis perusahaan
kita. Namun hal tersebut juga memiliki kerugian, yaitu teknologi baru yang dibutuhkan
dalam perubahan tersebut membutuhkan investasi yang cukup besar.
B. Segmen pasar alaskaki
Secara umum dari sudut pandang konsumen alas kaki, pasar Eropa dapat dibagi kedalam
lima segmen dengan karakteristik berbeda. Diagram dibawah ini menggambarkan kelima
segmen tersebut.
Diagram segmentasi pasar alaskaki
Pengiriman dan cara pemesanan
Fashion alaskaki lebih lambat berubah dibandingkan pakaian
Tabel di bawah menunjukkan cara pengiriman dan pemesanan yang paling umum dalam
industri alaskaki. Secara umum, mode sepatu lebih lambat untuk mengubah dari mode
Market Intelligence Italia – Footwear product
50
pakaian. Perilaku konsumen sepatu ditandai dengan jumlah pembelian, dengan fokus pada
alaskaki musim dingin dan musim panas. Sektor garmen memiliki jumlah pembelian yang
lebih banyak, omset yang lebih pendek serta jumlah pengiriman dan respon yang lebih cepat
dan fleksibel untuk tren baru. Pembeli sepatu Eropa yang ingin mengikuti tren mode cepat
memiliki pilihan, meskipun Italia menggabungkan manufaktur dengan lead time yang
pendek. Kerugian yang jelas adalah bahwa harga mereka lebih tinggi daripada yang
ditawarkan oleh negara-negara berkembang di Asia, terutama sebagai akibat dari perbedaan
upah. Oleh karena akibat dari resesi ekonomi, perkembangan fashion alaskaki menjadi lebih
lambat.
Sebagai akibat dari hambatan ini, produksi sepatu cenderung kurang kreatif dan
eksperimental dari sektor garmen. Pengecer kecil yang menjual sepatu ke toko multi-brand,
yang berhadapan dengan perubahan trend dengan membeli 'sedikit dan sering': beroperasi
dengan volume stok rendah merupakan cara untuk menjaga trend terbaru.
Tabel: Pemesanan dan cara pengiriman dalam rantai pasokan
Tipe retailer
Tipe produk
Retail menengah Produk
dasar
dan
variasi
besar
& sedikit
brand
Strategi pengiriman
(dengan Produksi & pasokan yang kontinyu
harga, Biaya produksi yang rendah, volume
penampilan dan kualitas)
besar, margin maksimum
Produk fashion
Volume yang lebih kecil
Pembeli yang lebih intensif dalam setahun
(biasanya 4 kali, dengan 2 kali koleksi
utama, dan 2 kali koleksi antara)
Respon yang cepat biasanya berdasarkan
waktu pengiriman yang pendek.
Retail kecil & Produk
toko multi brand
dengan
brand Produk
dasar
berdasarkan
brand
dimana
popularitas akan mendorong peningkatan
volume
Barang-barang fashion
Pre-order atas koleksi saat ini digantikan
sebanyak dua kali setahun
Sementara
Market Intelligence Italia – Footwear product
barang
musiman
dapat
51
ditambahkan sepanjang tahun
Pemilihan pasar dan definisikan strategi pasar dengan seksama
Sebagai pemasok dari negara berkembang seperti Indonesia dan berusaha untuk
membedakan diri dari pemasok lain, kita dapat memilih beberapa strategi. Pertama dan
terpenting adalah kita harus menentukan pasar untuk fokus tren dan perkembangan. Dengan
informasi ini, kita dapat menyusun profil target pelanggan dan garis besar strategi bisnis.
Seperti yang dapat dilihat pada Tabel dibawah, masing-masing segmen yang berbeda di pasar
alas kaki melakukan pendekatan yang berbeda dalam hal produksi dan penjualan. Di bawah
ini kita akan melihat lebih dekat pada perbedaan-perbedaan tersebut.
 Pengecer besar
Pengecer sepatu besar, seperti Deichmann, Reno dan Humanic, ingin memiliki kontrol yang
maksimum atas rantai pasokan. Ini berarti strategi mereka biasanya menghindari pemain
perantara dan pemotongan biaya seketat mungkin. Mereka cenderung terlibat dalam proses
produksi pemasok mereka sendiri. Karena itu volume pesanan mereka sangat besar dan
pemain tersebut sangat menentukan margin dari produsen mereka. Pemasok cenderung
tergantung pada mereka dalam melakukan bisnis. Namun, keuntungannya adalah pengecer
ini sangat berpengalaman dan secara efektif mengelola margin, kualitas dan keuntungan bagi
pemasok. Selain itu, mereka dapat memberikan jaminan bisnis bagi pemasok. Sementara
kerugian bagi pemasok adalah keuntungan mereka diminimalkan. Sejauh Unique Selling
Point yang menjadi fokus, maka sumber desain dan kain hampir tidak relevan untuk pembeli
ini karena mereka lebih tertarik pada efisiensi dan inovasi produk.
 Pengecer Menengah
Pengecer menengah cenderung tidak berkomitmen untuk volume yang akan mengikat
pemasok atau memfasilitasi kontrol rantai pasokan. Fokus utama mereka adalah mencari link
terdekat dalam rantai pasokan yaitu produsen produk jadi. Dalam konfigurasi ini, pemasok
menjadi kurang loyal dan potensi keuntungan lebih besar. Pembeli ini juga bergantung pada
masukan pemasok dalam hal desain, pengembangan dan sumber kain. Merek dan grosir yang
beroperasi di segmen ini biasanya akan memerlukan dukungan sampel. Ini berarti bahwa
Market Intelligence Italia – Footwear product
52
sebagai pemasok kita harus memiliki ruang sampel yang dapat digunakan untuk
memproduksi sampel bagi pelanggan ini.
 Pengecer kecil
Pengecer independen skala kecil di Eropa biasanya mengalami kekurangan volume yang
diperlukan untuk melakukan pesanan langsung ke pemasok dari Asia. Tingkat layanan juga
berbeda di segmen ini. Hak untuk kembali, perjanjian konsinyasi dan syarat pembayaran
diperpanjang cukup umum di segmen ini. Keuntungannya adalah bahwa potensi keuntungan
lebih besar di sini daripada di segmen lainnya. Pemasok di segmen ini umumnya importir
yang memasok pembeli dibawah merek independen.
Market Intelligence Italia – Footwear product
53
Bab 5: Strategi Pasar



Market Intelligence Italia – Footwear product
Watak pembeli
Medan persaingan
Regulasi perdagangan, bea cukai
54
5. STRATEGI PASAR
5.1 Kenali Watak Pembeli
Pasar sepatu menghadapi perubahan besar selama dekade terakhir. Pasar berada di bawah
tekanan harga dan persaingan sengit. Tuntutan pada produsen dan produk yang semakin ketat
karena perhatian media yang semakin luas dan tekanan konsumen. Apabila suatu produk
mendapat penilaian buruk maka akan segera terjadi penurunan penjualan. Tekanan untuk
profitabilitas dan margin keuntungan mendesak keluar peran perantara dalam rantai pasokan
(supply chain), dengan pengecer dan merek semakin menempatkan pesanan langsung dari
produsen, sementara grosir dan importir berusaha untuk menemukan kembali peran mereka.
Dalam perkembangan ini, berarti baik pembeli dan pemasok harus beradaptasi dalam organisasi
dan strategi. Dan bagi pengusaha yang memiliki naluri tajam, perubahan berarti membuka
kesempatan yang luas.
Otak pasar
Bagian ini melihat faktor pasar eksternal, baik makro dan mikro-ekonomi, yang mempengaruhi
pilihan bisnis dan preferensi pembeli Italia di sektor ini. Faktor pasar biasanya berada di luar
pengaruh baik pembeli dan pemasok.
Pembeli mengharapkan kita untuk memilih pasar dan strategi khusus.
Kecepatan dan kompleksitas pasar saat ini telah semakin memaksa para pemain bergerak ke atas
dan ke bawah rantai pasokan untuk membuat pilihan, mempersempit pasar mereka menjadi
kadang-kadang tidak lebih dari satu segmen, niche atau produk. Pemasok mengatakan mereka
dapat memberikan 'hampir apa saja', namun tidak akan dianggap serius oleh pembeli Italia.
Saran:
 Mungkin keputusan yang paling penting sebagai eksportir dalam mencari akses pasar Eropa
adalah untuk mendefinisikan pasar dan strategi khusus. Berinvestasi dalam strategi dan memiliki
keberanian untuk mengatakan tidak untuk hal yang tidak sejalan dengan itu.
Market Intelligence Italia – Footwear product
55
 Pastikan pilihan perusahaan tegas didasarkan pada riset pasar dan analisis mendalam tentang
organisasi, produk, kekuatan dan keterbatasan.
 Menyadari fakta bahwa mengakses pasar Uni Eropa atau Amerika Serikat berarti perusahaan
kita akan menghadapi persyaratan terberat - baik legislatif dan non-legislatif - di dunia. Pastikan
ini cocok strategi perusahaan. Lihat juga [Persyaratan Pembeli].
Penurunan Penjualan dan kenaikan biaya produksi
Pemain alas kaki Uni Eropa umumnya dan Italia khususnya melihat penurunan penjualan dan
kenaikan biaya industri alas kaki Eropa adalah sebagian besar disebabkan oleh resesi ekonomi.
Tekanan pada marjin, memaksa pembeli untuk menjadi kreatif dalam mencari alternatif yang
lebih murah:-biaya yang lebih rendah, bahan murah dan sebagainya.
Saran:
 Jangan biarkan krisis saat ini di pasar Eropa menjadi penghambat; sebaliknya, menyadari
bahwa itu adalah kesempatan besar bagi negara berkembang seperti Indonesia sebagai pemasok,
karena biaya produksi yang relatif rendah
 Jika perusahaan berbasis di negara yang menikmati perdagangan bebas dengan Uni Eropa,
pastikan berkomunikasi keuntungan ini dengan pembeli.
 Jika bisa, akses atau mengembangkan bahan baru yang lebih murah daripada kulit atau sintetis
bermutu tinggi.
 Hadapi biaya apapun yang akan muncul guna mendapatkan perhatian pembeli.
Pengecer dan pemegang merek semakin melakukan pembelian mereka sendiri.
Pemain di pasar alas kaki Eropa dapat dibagi menjadi dua kategori: pengecer besar dan merek di
satu sisi dan grosir, atau importir, di sisi lain. Karena tekanan tersebut, kategori pertama
melakukan pencarian untuk mendapatkan peluang biaya produksi yang lebih rendah, semakin
menghindari perantara dalam rantai pasokan, grosir dan/ atau importir. Sebaliknya, mereka yang
ingin melakukan bisnis secara langsung dengan pemasok penerbangan murah atau dalam
Market Intelligence Italia – Footwear product
56
beberapa kasus, mengembangkan fasilitas produksi mereka sendiri di negara dengan biaya murah
(lihat juga Otak Saluran).
Saran:
 Importir atau grosir mungkin bukan lagi titik sambungan perusahaan kita dengan pasar Italia,
mungkin perusahaan berhasil membangun hubungan langsung dengan pengecer Italia utama atau
pemegang merek. Mana yang akan kita pilih, tergantung pada strategi perusahaan (lihat di atas).
 Jika kita bertujuan untuk penjualan langsung dengan merek dan / atau pengecer, bersiaplah
untuk menghadapi kurva belajar yang curam. Pastikan staf perusahaan memiliki kemauan dan
kemampuan untuk belajar dan beradaptasi untuk menjaga langkah dengan kelompok sasaran
perusahaan kita.
 Pastikan perusahaan terlihat dan mudah untuk ditemukan di Internet, di pameran perdagangan
dan lain-lain.
 Pastikan perusahaan memenuhi semua kriteria dasar untuk segmen tertentu atau fokus pasar
perusahaan.
 Jika perusahaan memiliki kemitraan yang sukses dengan pemegang merek atau pengecer,
untuk mendekati pemain yang sama kita dapat gunakan klien kita sebagai referensi.
Pembeli semakin mencari di luar Cina
Saat ini China merupakan eksportir terbesar alas kaki di dunia, menghadapi masalah dengan
meningkatnya upah dan permintaan domestik. Kombinasi antara kekurangan staf dan bea ekspor
yang harus dihadapi oleh China di pasar Eropa, saat ini mereka sedang berjuang untuk menjaga
keseimbangan. Eksportir alas kaki China sedang mengembangkan sebuah kerugian kompetitif
dibandingkan dengan negara-negara produsen alas kaki lain, seperti Vietnam, Bangladesh dan
India. Pembeli Eropa menyadari pergeseran pasar ini dan semakin terbuka untuk mendapatkan
pasokan dari negara-negara baru. Dalam menjelajahi negara baru, mereka akan mencari pemasok
yang menawarkan keuntungan jangka panjang dalam hal biaya, kualitas, keandalan dan
komunikasi. Selain itu negara-negara GSP (Generalised Scheme of Preference) mendapatkan
manfaat dari kondisi perdagangan yang menguntungkan dengan Uni Eropa.
Market Intelligence Italia – Footwear product
57
Saran:

Berhenti mencemaskan China dan mulai membangun pada kekuatan perusahaan yang
tidak dimiliki oleh pesaing dari China.
 Menghadiri pameran dagang Eropa umumnya dan Italia khususnya di bawah bendera
nasional sendiri, yang akan membuat kehadiran perusahaan kita dikenal sebagai alternatif
dari China.
Persyaratan CSR bukan lagi pilihan bagi pembeli Eropa
Pasar alas kaki di Eropa sangat transparan: sejauh kualitas dan produksi yang bersangkutan,
hanya sedikit rahasia yang tersimpan bagi pembeli. Hasil transparansi ini adalah bahwa pasar
mengharapkan metode kontrol dan produksi yang bertanggung jawab, terlepas dari mana produk
berasal. Insiden yang dihasilkan dari kondisi kerja yang buruk di negara-negara seperti
Bangladesh telah meningkatkan tekanan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).
Pembelian tanpa pertimbangan faktor-faktor sosial dan lingkungan tidak lagi pilihan bagi
pembeli Eropa: pemasok yang menawarkan harga yang bersaing tetapi tidak memenuhi
persyaratan CSR akan dihindari.
Yang terpenting adalah pembeli yang berbeda mungkin menggunakan standar CSR yang
berbeda, tergantung pada strategi mereka. Beberapa pembeli memiliki standar mereka sendiri
dan hanya akan bekerja dengan pemasok yang mematuhi. Pekerja anak dan jam kerja yang
berlebihan, misalnya, adalah terlarang. Secara umum, skema sertifikasi BSCI internasional
(Initiatif Bisnis Kepatuhan Sosial) dipandang sebagai Program CSR utama di Eropa.
Ketangguhan persyaratan CSR - didorong oleh media dan konsumen - adalah faktor lain
mendorong biaya. Fakta bahwa penjualan alas kaki dan margin di Italia terus menurun Anda
akan mengerti bahwa pembeli menghadapi masa-masa sulit.
Saran:

Biasakan perusahaan kita dengan seluk-beluk CSR dan implikasinya tidak hanya untuk
organisasi dan staf saja, tetapi juga untuk pemasok kita.

Periksa di mana posisi perusahaan kita dalam hal perbaikan CSR dan yang dicapai
haruslah diinginkan dan realistis.
Market Intelligence Italia – Footwear product
58

Bandingkan kinerja CSR dan ambisi dengan orang-orang dari berbagai pasar potensial
dan segmen bagan kemungkinan perusahaan kita.

Sumber informasi yang baik untuk memulai mencari tahu lebih lanjut tentang standar
CSR Eropa adalah situs BSCI: www.bsci-intl.org.
Kesesuaian dengan peraturan bahan kimia merupakan prasyarat pasar Eropa
Seperti kepatuhan pada CSR, kepatuhan terhadap peraturan tentang penggunaan bahan kimia
dalam produk alas kaki merupakan prasyarat untuk bisnis di Eropa saat ini. Produsen yang
memberikan banyak penawaran namun tidak memenuhi syarat tidak akan dianggap serius.
Standar REACH (Peraturan tentang Pendaftaran, Evaluasi, Otorisasi dan Pembatasan Kimia),
meskipun disajikan dengan sedikit variasi di berbagai belahan dunia, adalah non-negotiable.
Saran:

Sebagai eksportir alas kaki, kita
tidak dapat mengakses pasar Uni Eropa tanpa
mengadopsi skema REACH, yang berkaitan dengan penggunaan bahan kimia dalam
barang-barang konsumsi. Jika perusahaan belum terbiasa dengan hal itu atau belum
diimplementasikan, periksa apa yang harus dilakukan dan strategi kepatuhan realistis
untuk perusahaan.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat www.ec.europa.eu/enterprise/sectors/chemicals/reach.

Melaksanakan prinsip-prinsip REACH dan kesadaran yang tajam tentang bagaimana
pembeli Uni Eropa mengharapkan perusahaan untuk berurusan dengan bahan kimia dan
bahan dalam tahap desain perusahaan.

Pastikan bahan perusahaan kita bekerja dengan mematuhi persyaratan REACH.

Meminimalkan risiko zat yang dilarang dengan membeli volume yang lebih besar bahan
yang kita gunakan dan hindari volume kecil di pasar lokal dimana pelacakan dan
kepatuhan yang kurang berkembang.
Pembeli mengharapkan pengiriman tepat waktu, kualitas dan sertifikasi
Pengiriman tepat waktu, kualitas dan sertifikasi semakin diperhatikan oleh pembeli Italia dalam
bisnis alaskaki. Mereka bahkan tidak akan mempertimbangkan tawaran yang tidak memenuhi
kriteria dasar.
Market Intelligence Italia – Footwear product
59
Saran:

Dalam rangka untuk mendapatkan kepentingan pembeli di harga atau koleksi, perusahaan
harus terlebih dahulu memastikan telah memenuhi semua kondisi dasar dalam melakukan
bisnis di Eropa. Ini termasuk kemampuan untuk memberikan barang-barang bersertifikat
dengan kualitas yang konsisten serta dalam waktu yang baik.
Pembeli selalu mencari titik penjualan unik
Pembeli Eropa selalu mencari pemasok yang memenuhi kondisi dasar untuk mengekspor ke
Eropa, sementara pada saat yang sama menawarkan menarik poin penjualan yang unik (USP).
Saran:

Kembangkan dan komunikasikan bisnis USP perusahaan kita, seperti:
o Rancangan input
o harga
o produksi dan kecepatan pengiriman

USP lain mungkin termasuk:
o memiliki manajer kepatuhan yang memastikan perusahaan di atas aturan
kepatuhan
o Memiliki fasilitas laboratorium di rumah atau memiliki akses ke penerbangan
murah, layanan laboratorium berkualitas tinggi
o Memiliki perwakilan lokal di Italia
o Menjadi sangat termurah di segmen kita
Waktu pengiriman yang singkat dipandang sebagai aset yang menarik
Kemampuan untuk menjamin produksi kecepatan tinggi dan pengiriman akan menarik minat
kalangan pembeli sepatu Eropa. Cepat pengiriman di cabang ini masih jarang dan istilah
biasanya mengacu pada perintah dari lokasi logistik yang menguntungkan, seperti Portugal dan
Turki. Panggilan untuk waktu pengiriman lebih pendek meningkat, meskipun kondisi pasar
sebagai menentu berarti pembeli lebih memilih untuk menunda keputusan sampai menit terakhir.
Market Intelligence Italia – Footwear product
60
Namun, mempercepat proses suplai tidak mudah, karena banyak organisasi pembeli ditandai
dengan lambat pengambilan keputusan dan proses distribusi. Ini berarti bahwa bahkan alas kaki
disampaikan dengan kecepatan tinggi dari negara sumbernya membuat memakan waktu yang
cukup untuk mencapai rak ritel Eropa.
Saran:

Mempercepat produksi dan pengiriman adalah cara yang sangat baik untuk pembeli
Italia
Ada beberapa cara Anda dapat melakukan ini:

Memastikan stok bahan baku dengan baik;

Membuat perjanjian dengan pembeli dalam hal kapasitas dan menambah persediaan;

Pertimbangkan untuk menggunakan bahan siap diwarnai

Mengembangkan desain dan koleksi, membuat organisasi dari departemen desain
pelanggan.
Pembeli akan mencari pencetakan 3D sebagai inovasi murah
Cetak 3D belum menjadi mainstream, tapi satu sektor yang mungkin memiliki dampak besar
adalah alas kaki. Percetakan outsoles atau cetakan, misalnya, mungkin jauh lebih murah dan
kurang memakan waktu daripada metode tradisional.
Saran:
 Ikuti perkembangan teknologi baru, seperti pencetakan 3D, dan implikasinya terhadap pasar
dan bisnis perusahaan.
 Lihatlah ke dalam biaya dan manfaat dari investasi dalam printer 3D yang mampu mencetak
outsoles atau cetakan.
Otak saluran
Market Intelligence Italia – Footwear product
61
Bagian ini memberikan isu-isu kunci yang mempengaruhi seluruh rantai pasokan di sektor ini:
produk dan proses persyaratan dan kriteria yang diterapkan oleh pembeli dalam hal sumber
pasokan dan perdagangan.
Peran pembeli berubah
Seperti dijelaskan di atas, peran dari dua kategori utama dari pemain di pasar alas kaki Italia pengecer besar dan pemegang merek di satu sisi dan grosir atau importir, di sisi lain - berubah.
Dibandingkan dengan sektor lain, seperti fashion, industri alas kaki relatif tradisional dalam
grosir dan masih memegang kekuasaan yang besar. Mereka membuat koleksi mereka sendiri,
menciptakan tren dengan outsoles baru dan mengumpulkan pesanan dari berbagai pelanggan
memungkinkan mereka untuk menempatkan pesanan volume tinggi untuk tiap model dengan
produsen mereka. Meskipun sebagian besar pengecer belum terampil dalam menciptakan koleksi
dan outsoles, pasar mendorong perubahan. Pengecer melangkah maju di wilayah ini, memaksa
grosir untuk memilih arah dengan membuka fasilitas produksi mereka sendiri dan mengambil
peran produsen, atau melangkah mundur dan membatasi jangkauan mereka sebagai grosir.
Dalam skenario kedua, grosir mungkin memilih untuk fokus pada melayani pengecer kecil yang
tidak memiliki kapasitas atau kekuatan keuangan untuk menghindari grosir dan memesan
langsung dengan pemasok.
Beberapa pedagang saat ini mengambil langkah ke depan, membangun jaringan distribusi
mereka sendiri dan memperluas bisnis mereka dengan outlet sendiri, penjualan Internet dan/ atau
label pribadi.
Saran:
Pilihan saluran perusahaan kita apakah - grosir / importir atau pengecer / merek - tergantung
pada strategi perusahaan, yang pada gilirannya tergantung pada pengetahuan kita tentang
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Misalnya, jika perusahaan ingin fokus pada efisien,
produksi murah dalam volume yang lebih besar sementara tertinggal jauh dari desain dan
koleksi, maka lebih baik bermitra dengan grosir atau importir. Jika kekuatan perusahaan dalam
kualitas tinggi, atau desain, lebih baik bermitra langsung dengan pengecer atau merek. Penjualan
langsung ke pengecer dan merek akan melibatkan standar yang lebih tinggi, nilai tambah dan
Market Intelligence Italia – Footwear product
62
margin yang lebih tinggi. Bekerja dengan grosir atau importir berarti kurang risiko, standar yang
lebih rendah dan margin yang lebih rendah.
Pembelian know-how yang semakin menipis karena pemotongan anggaran
Keniscayaan pemotongan anggaran antara pengecer adalah memiliki efek buruk pada pembelian
know-how dan profesionalisme yang tersedia dalam organisasi tersebut. Semakin banyak
pembeli yang hanya bertindak atas dasar hasil penjualan dan daftar pembelian. Mereka
kehilangan kontak dengan pasar dan konsumen serta bisnis mereka, semakin didominasi oleh
aturan, margin dan harga. Pembelian 'sukses' adalah tentang pemahaman pasar, mengantisipasi
tren dan merespon dengan cepat.
Saran:
Jika perusahaan kita memiliki pemahaman yang tajam tentang pasar Italia, atau kapasitas untuk
mengembangkan jenis pengetahuan, harus bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan
mengambil peran yang lebih tegas dalam hubungan perusahaan dengan pembeli. Jika tidak
memiliki kapasitas ini, menemukan grosir / importir yang dapat mengkompensasi perusahaan
adalah strategi yang baik.
Kesadaran pasar yang berkurang karena pemotongan anggaran
Kesadaran tren pasar dan perkembangan mengikis antara pembeli di Italia karena alasan yang
sama yang beli pengetahuan berkurang. Karena pemotongan anggaran dan beban kerja yang
tinggi, banyak pembeli tidak memiliki kapasitas yang mereka butuhkan untuk analisis
kompetitif, riset pasar dan tren menonton. Mereka tidak melihat kesempatan sampai semua telah
lewat.
Saran:
Jangan membatasi diri untuk manufaktur, tetapi tetap waspada untuk peluang yang muncul di
Market Intelligence Italia – Footwear product
63
pasar. Luangkan waktu untuk mempelajari laporan pasar dan pesaing serta berbagi pengetahuan
dan wawasan dengan pembeli. Nilai tambah ini akan dihargai, banyak bisnis baru muncul dari
masalah dan peluang dimana tidak diidentifikasi orang lain sebelumnya.
5.2 Medan persaingan
Akibar resesi dalam perekonomian, jumlah perusahaan alaskaki mengalami penurunan di
hampir semua segmen pasar. Akan tetapi hal yang baik adalah melihat peningkatan dalam hal
omset dan pangsa pasar.
Pasar alaskaki adalah pasar yang sangat kompetitif dengan berbagai penjual dan keragaman
produk. Manajemen rantai pasokan menjadi lebih penting sebagai sarana untuk menjaga
posisi dengan standar Eropa. Perubahan yang pasti akan menciptakan aliran peluang baru dan
produsen yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan di pasar Eropa akan
memiliki peluang terbesar untuk eksis dan berhasil.
Penetrasi Pasar
Legislasi dan kesepakatan perdagangan bebas
Eksportir alas kaki dari negara-negara berkembang terutama Indonesia dalam akses pasar
Eropa menghadapi peraturan yang sulit seperti penggunaan bahan kimia, pewarna dan
sebagainya. Standar kunci di daerah ini disebut REACH (Peraturan tentang Pendaftaran,
Evaluasi, Otorisasi dan Pembatasan Kimia). Standar tersebut bersifat mengikat dan
menimbulkan penghalang untuk beberapa pendatang baru.
Sistem Preferensi Umum Eropa (GSP) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap daya
saing pendatang baru. Eropa mendasarkan perjanjiannya perdagangan bebasnya (FTA) pada
GSP. Eksportir yang berasal dari negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas
dengan Eropa mendapatkan manfaat dari tidak adanya bea masuk. Ini berarti harga mereka
bisa sampai 12% lebih rendah dari eksportir yang berbasis di negara-negara diluar dari
perdagangan bebas. Ini merupakan salah satu alasan mengapa Indonesia, yang tidak memiliki
Market Intelligence Italia – Footwear product
64
FTA dengan Eropa, sedang berjuang dengan tingkat harga (biaya tenaga kerja Indonesia juga
meningkat). Di sisi lain, beberapa negara berkembang di pasar alaskaki, seperti Bangladesh
dan Myanmar - dengan Vietnam yang segera menyusul- akan menikmati perdagangan bebas
dengan Eropa. Sementara industri alas kaki di negara-negara tersebut masih kalah jauh
dengan Indonesia, sehingga keuntungan dari perdagangan bebas adalah dalam persaingan
harga.
Saran:

Kunjungi www.ec.europa.eu/enterprise/sectors/chemicals/reach untuk mendapatkan
informasi mengenai standar REACH.

Pastikan bahan yang digunakan dalam proses produksi telah memenuhi syarat dalam
REACH. Tingkatkan persaingan dengan mengurangi kemungkinan bahan-bahan yang
dilarang.

Periksa dokumen persyaratan pembeli dari CBI (http://www.cbi.eu/marketinformation/footwear/buyer-requirements) untuk mendapatkan informasi mengenai
tuntunan legalitas dan non-legal dalam industri alaskaki kawasan Eropa.

Periksa peta Market Access dari International Trade Center untuk informasi mengenai
posisi competitor: http://www.macmap.org.
Konsolidasi
Oleh karena resesi, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan tekanan pada margin
keuntungan, sebagian besar retail dan brand alaskaki melakukan strategi konsolidasi. Ini berarti
akan menurunkan jumlah perusahaan manufaktur, sementara omset dan pangsa pasar dari
perusahaan yang bertahan akan meningkat. Hal ini mengakibatkan pembeli akan hati-hati dalam
menentukan dari siapa mereka akan membeli, yang berarti akan terjadi penurunan pada beberapa
pemasok.
Dengan adanya kelebihan pemasok di pasar, pembeli akan mendapatkan daya tawar yang
meningkat dan tuntutan yang lebih tinggi. Banyak pembeli yang menggunakan KPI (Key
Performance Indicator), yaitu sistem untuk memonitor kinerja pemasok. Pemasok yang
kinerjanya buruk akan ditinggalkan, sementara yang memiliki kinerja yang tinggi akan
dilanjutkan. Meskipun demikian, kondisi pasar yang kompetitif akan memberikan ruang
Market Intelligence Italia – Footwear product
65
kesempatan yang besar bagi semua jenis pemasok. Apabila peluang ini dapat diambil dengan
memberikan kualitas yang baik, harga yang kompetitif dan pengiriman yang tepat waktu, serta
desain dan inovasi yang baik maka dipastikan akan dapat merebut pasar.
Saran:
Ikuti perkembangan pasar Italia dan Eropa secara dekat dan coba untuk beradaptasi dengan
lingkungan tersebut. Hal yang dapat dilakukan misalnya kecepatan pengiriman, kemampuan
untuk inovasi, penggunaan bahan yang inovatif serta kinerja lingkungan yang baik.
Penjualan internet
Pemain pasar harus mampu menangkat perubahan terkini di dalam pasar alaskaki Eropa, dimana
penjualan retail mengalami tekanan namun penjualan melalui internet mengalami peningkatan
dan semakin popular dikalangan konsumen. Kesempatan ini memberikan jenis pelayanan yang
berbeda dimana pengiriman cepat dan stok merupakan kunci utama. Pembuat alaskaki yang
masuk kedalam pasar penjualan ini dengan organisasi yang mudah beradaptasi tampaknya akan
meraih sukses yang besar.
Menariknya, beberapa penjualan internet membuka toko alaskaki tetapi menggunakannya
sebagai pusat pelayanan. Retailer yang tertarik dengan outlet internet membuka toko online
mereka atau menggunakan penjual internet yang telah mapan untuk menjual produk mereka.
Saran:

Lakukan riset tentang bagaimana mencapai waktu tempu yang pendek dan akselerasi
proses produksi.

Lakukan pengamatan yang seksama atas situs online kita dan materi yang ditampilkan,
pastikan apakah telah memenuhi keinginan para pembeli.
Kesadaran konsumen
Faktor lain yang harus diperhatikan bagi pemain di pasar adalah kesadaran konsumen.
Konsumen Eropa terutama Italia memiliki kesadaran yang tinggi atas harga, kualitas, standar
lingkungan, tanggungjawab produksi dan asal produk. Jumlah turnover yang tinggi bagi pakaian
konsumen akan kehilangan tempat bagi pembelian yang bertanggungjawab dan berkualitas. Dari
sisi pembeli, kesadaran ini, yang juga dipicu oleh pengaruh media massa yang agresif,
Market Intelligence Italia – Footwear product
66
menghasilkan persyaratan CSR yang sangat tangguh. Hal ini menyebabkan peningkatan dalam
harga jual.
Respon dari pemasok atas tren ini akan mendorong tingkat kompetisi. Berikut adalah pilihan
menarik yang berkaitan dengan tren ini dalam kerangka kompetisi:

Produksi di Eropa diperuntukkan bagi pengiriman cepat

Penggunaan bahan baku yang bertanggungjawab, seperti katun biologis dan bahan baku
daur ulang. Mengembangkan kemampuan dalam penggunaan bahan tersebut akan
meningkatkan daya jual yang tinggi.
Saran:

Gunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan ikuti perkembangan dalam bidang ini
merupakan hal yang vital dalam menjaga tingkat kompetitif perusahaan sebagai pemasok
Kompetisi Produk
Substitusi pembelian
Oleh karena terjadi beberapa pergeseran dalam industri alaskaki, beberapa jenis substitusi
pembelian muncul. Secara umum, konsumen mengurangi pembelian alaskaki dan lebih senang
menyimpan uang karena krisis ekonomi. Fashion cepat, dengan karakteristik frekuensi
pembelian yang tinggi diambilalih oleh konsumsi yang sadar yang menyebabkan pembelian yang
berkurang dan fokus kepada barang yang lebih tahan lama dan berkesinambungan. Pada
akhirnya, penjualan di Italia mengalami penurunan dan pemilik brand berusaha untuk menutupi
kerugian ini dengan mencari peluang di pasar luar Eropa seperti di China. Pada segmen
menengah di Italia, banyak konsumen yang menggantikan produk kelas menengah dengan
produk yang lebih murah.
Kadangkala, produk baru yang spesifik menggantikan yang lama, misalnya Crocks. Ketika
produk tersebut muncul ke permukaan, produk ini menggantikan konsep alaskaki yang baru
berdasarkan metode produksi yang dapat beradaptasi. Sampai batas tertentu, produk ini
menggantikan sandal luar rumah, sandal jepit, dan sandal santai. Kemampuan mengindentifikasi
kesempatan seperti ini atau setidaknya memulai konsep tersebut, akan memberikan kemampuan
kepada kita untuk mendapatkan posisi yang kompetitif.
Market Intelligence Italia – Footwear product
67
Saran:

Konsumsi yang sadar (lingkungan, sosial, kualitas) merupakan kesempatan untuk
tumbuh. Kemampuan memasuki alam bawah sadar konsumen akan meningkatkan posisi
kompetisi. Pertimbangkan sertifikasi bersifat ramah lingkungan untuk memberikan sinyal
atas usaha di area ini.

Produk kelas bawah, murah, kualitas rendah memberikan kesempatan yang baik bagi
perusahaan untuk berkembang. Apabila fokus perusahaan adalah pada penekanan harga,
maka ini merupakan segmen yang harus dijadikan target utama.
Pesaing dan pemain baru
Sebagai eksportir dari negara berkembang seperti Indonesia, kita akan menghadapi persaingan
yang ketat dari pesaing di pasar Italia dan pemain baru lainnya. Dalam kenyataannya, memasuki
pasar baru merupakan hal yang sulit bagi pemain baru pada saat ini. Perusahaan yang sukses
umumnya memiliki keahlian yang dapat dibedakan dari yang lain. Fakta lain dari persaingan
yang ketat adalah bahwa kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan akan secara cepat merasakan
dampaknya. Pemasok yang gagal dalam beberapa area akan secara mudah digantikan oleh yang
baru.
Saran:

Pesaing yang ketat dari sisi pemasok berarti bahwa pembeli dapat menggantikan yang
memiliki kinerja yang rendah. Jika perusahaan adalah pemain baru, pastikan pembeli
potensial tahu apa yang dapat ditawarkan oleh perusahaan sehingga mereka dapat
menghubungi kita secepat mungkin setelah pemasok lainnya gagal. Promosi yang tanpa
lelah akan segera terbayarkan.

Jika perusahaan merupakan pemain lama, lakukan apapun juga yang dapat menghindari
kesalahan dan tetap memenuhi permintaan dari pembeli kita. Jika perusahaan kita
menemukan masalah, segera komunikasikan secara jelas dan terbuka dengan pembeli,
dan mengundang mereka untuk menemukan solusi. Terakhir, pembeli umunya tidak suka
mengganti begitu saja pemasok karena membutuhkan biaya dan risiko baru.
Daya tawar pembeli dan pemasok
Market Intelligence Italia – Footwear product
68
Di dalam industri alaskaki, pembeli telah lama memiliki daya tawar yang relatif kuat.
Kemampuan mereka dalam hal kalkulasi biaya secara pasti dari para pemasok menyebabkan para
pemasok kesulitan dalam menegosiasi margin keuntungan.
Sementara itu, perubahan terus berlangsung. Salah satu perubahan adalah negara pemasok yang
mapan seperti China, saat ini memiliki cukup dana, keahlian dan fleksibilitas untuk melakukan
tuntutan yang lebih besar. Ini berarti bahwa beberapa pembeli akan mencari pemasok alternatif,
sehingga memberikan kesempatan kepada pemasok lainnya yang siap memberikan penawaran
terbaik.
Saran:

harga yang murah digabung dengan kualitas dan pelayan yang prima, akan memperkuat
data saing kita sebagai pemasok. Ini berarti kita memberikan penawaran alternatif sebagai
pemasok diluar dari China, dan pembeli cenderung akan mendengarkan penawaran yang
kita ajukan. Konsistensi adalah kunci utama dalam hal ini
Pemantauan tren terbaru
Proses pengembangan model alaskaki terbaru di Italia merupakan hal yang pasti. Mengikuti
perkembangan ini disamping tren global pasar lainnya akan membuat perusahaan kita tetap
bertahan dalam sebagai eksportir. Diantara pesaing terkuat dalam pasar ini adalah pemain yang
secara konsisten dapat mengikuti perkembangan tren terbaru; dan merupakan bagian terpenting
dalam kompetisi. Untungnya, era internet telah membuat pemantauan tren global semakin
mudah, dimanapun kita berada.
Permasalahan yang tidak mudah adalah menerjemahkan tren yang kita lihat kedalam bisnis. Hal
yang terpenting adalah mengerti konsumen, sehingga kita mampu mengikutsertakan tren yang
cocok dengan selera konsumen. Umumnya, proses ini tidak lain adalah bekerja bersama;
perusahaan pemasok yang mampu mengembangkan proses bisnis dengan konsultasi bersama
konsumen cenderung meningkatkan kesehatan dan hubungan jangka panjang. Pembeli melihat
kemampuan yang luar biasa, misalnya keahlian desain, sebagai faktor persaingan yang utama.
Hubungan yang dimulai dengan kerjasama dan merespon perkembangan trend akan mendorong
kepada penciptaan produk berdaya jual yang akhirnya memberikan nilai tambah bagi rantai
pasokan konsumen; jika perusahaan kita dapat menciptakan kerjasama seperti ini, maka kita
Market Intelligence Italia – Footwear product
69
akan sulit tergantikan dimata pembeli. Semakin tinggi nilai tambah yang kita ciptakan dalam
rantai pasokan, maka semakin kompetitif perusahaan kita, dan pada akhirnya akan semakin
tercipa peluang di masa depan.
Saran:

Pemantauan tren merupakan hal yang penting untuk tetap kompetitif, dan tetap harus
menjadi proses yang berlangsung didalam perusahaan kita. Jadikan hal tersebut sebagai
bagian dari strategi kita dan tetap mengejar perkembangan tren di dalam industri
alaskaki. Sebagai contoh, tren dapat terjadi dalam beberapa bidan berikut ini:
o Model
o Warna
o Kualitas
o Teknologi
o Bentuk
Kompetisi Perusahaan
Unggul, inovasi atau spesialisasi
Kompetisi di dalam sektor alaskaki sangat ketat dan akan tetap seperti itu. Produksi alaskaki
telah menjadi sektor yang dapat diukur kinerjanya dengan pembeli yang semakin memiliki
tuntutan yang besar dan memiliki control atas proses produksi. Hal ini menyebabkan ruang untuk
mendapatkan margin besar semakin sempit. Selain itu, pembeli semakin ingin terlibat dalam
pemantauan kinerja dari pemasok. Kesalahan yang kita perbuat akan menyebabkan pembeli
mencari pemasok lain untuk menggantikan perusahaan kita. Kondisi pasar yang kompetitif di
pasar alaskaki bukan disebabkan oleh sesaknya jumlah pemasok, namun karena meningkatnya
pengawasan atas transparansi dan kinerja pemain pada rantai pasokan. Pembeli memiliki control
yang semakin besar atas rantai pasokan dan sebagai pemasok kita harus mengimbangi
permintaan mereka dengan meningkatkan kekuatan kita.
Saran:
Terdapat tiga cara untuk membangun bisnis dalam kondisi pasar yang terus berubah dan penuh
tekanan:
Market Intelligence Italia – Footwear product
70

Produksi dan pengiriman, lakukan apa yang dapat kita lakukan dengan lebih baik
daripada yang lain

Inovasi, sehingga perusahaan kita akan berbeda dengan lainnya

Konsolidasi, menjadi spesialis dalam area yang spesifik akan menjadikan kita mampu
dalam persaingan harga.
Formulasikan dan tampilkan daya jual kita
Langkah berikutnya dalam memperkuat daya saing kita adalah memastikan perusahaan kita
memiliki daya jual yang jelas dan diperkenalkan kepada semua pembeli kita yang potensial. Ini
berarti, kita perlu mengambil langkah yang agresif dan meyakinkan kepada konsumen kita.
Dalam persaingan ini, kita dapat menemukan cara dan alat yang bermanfaat. Oleh karena
pembeli yang sering mendapatkan telepon dari para pemasok yang mengatakan bahwa produk
mereka yang terbaik, maka gangguan ini menyebabkan sulitnya melakukan kontak dengan para
pembeli di Italia. Kita harus cukup pintar dan tekun, hanya pemasok yang melakukan pendekatan
pasar dengan cara ini dapat menciptakan kesempatan di dalam pasar.
Saran:

Tantangan untuk mendapatkan pembeli kita harus melakukan strategi jangka panjang dan
investasi, termasuk diantaranya adalah:
o Gunakan para spesialis pasar
o Ikut pameran dagang
o Ikuti acara promosi dan aktivitas terkait lainnya

Perlu diingat bahwa diantara banyak pesanan pertama dari pemasok adalah karena situasi
yang mendesak, dimana pembeli mengalami kesulitan dan harus menemukan jalan
keluar, maka hal yang pertama diingat adalah pemasok yang pernah memberikan
penawaran yang menarik sebelumnya. Menawarkan solusi yang akraktif dalam situasi
seperti ini akan membukakan pintu kepada pembeli baru. Untuk dapat melakukan hal ini
secara sukses, maka kita harus dapat menjadi fleksibel dan mampu berpikir diluar kotak.

Ketika kita mendekati calon pembeli, mulai dengan jaringan kita sendiri. Media sosial
seperti LinkedIn dapat menjadi awal yang baik dalam memulai kontak dengan pembeli
kita.
Market Intelligence Italia – Footwear product
71

Perlu diingat, promosi terbaik adalah dari mulut ke mulut – jadi pastikan bahwa
konsumen kita selalu puas atas produk kita.
Persaingan negara
Dalam hal harga, hanya terdapat sedikit atau bahkan tidak ada negara di dunia yang mampu
bersaing dengan negara berkembang seperti Indonesia dalam hal pasokan alaskaki ke negaranegara Eropa seperti Italia. Meskipun demikian, jarak yang jauh dari sebagian negara
berkembang ke daratan Eropa menjadi pembeli dari benua ini mencari alternatif lain.
Ini menyebabkan negara seperti Portugal masih sangat popular diantara negara pembeli,
meskipun harga yang lebih tinggi daripada negara berkembang seperti Indonesia, namun waktu
pengiriman lebih singkat. Para pemasok ini seringkali dihubungi oleh pembeli yang ingin
merespon tren terbaru dan kekurangan stok.
Negara berkembang utama yang memasok alaskaki ke Italia sebagian besar berasal dari Asia:
Myanmanr, Banglades, Vietnam, dan Pakistan serta Kamboja. Seperti yang kita lihat, negaranegara tersebut cenderung tertinggal dibandingkan China dalam hal kualitas dan pelayanan,
namun harga yang ditawarkan cukup kompetitif. China masih merupakan pesaing terberat dalam
produk alaskaki dan yang berkaitan dengan alaskaki. Vietnam saat ini menjadi pemain yang
serius dalam produk alaskaki kulit dan vulkanisir.
Dalam jangka panjang, negara produsen biaya rendah seperti Ukraina dan Korea Utara akan
menjadi ancaman serius bagi negara berkembang seperti Indonesia, jika stabilitas kemananan
kedua negara tersebut dapat dipecahkan.
Saran:
Sebagai eksportir dari negara berkembang, asset kita dalam menghadapi kompetitor seperti
China dan Portugal adalah kompetisi harga. Apabila kita mampu menciptakan kualitas lebih
baik, maka posisi tawar kita akan semakin tinggi.
Market Intelligence Italia – Footwear product
72
Market Intelligence Italia – Footwear product
73
6. INFORMASI PENTING LAINNYA
Bab 6: Informasi Penting Lainnya

Organisasi alaskaki Italia

Jadual pameran Italia

Database lainnya
6.1 Asosiasi yang berkaitan dengan Alaskaki
1. ANCI - Associazione Nacionale Calzaturifici Italiani | www.ancionline.com
Market Intelligence Italia – Footwear product
74
2. ArsSutoria School
Via Ippolito Nievo, 33, Milano, 20145
[Tel] +390231912327
[Website]
www.arssutoria.com
3. Assocalzaturifici - Italian Footwear Manufacturers' Association
Assocalzaturifici - Associazione Calzaturifici Italiani
[Address] Via Monte Rosa, 21, Milano, I-20149
[Tel] +3902438291
[Fax] + 390248005833
[Email]
[email protected]
[Website]
www.assocalzaturifici.it
[Country]
Italy
4. CERCAL - International Footwear School and Research Centre
CERCAL - Centro Ricerca e Scuola Internazionale Calzaturiera
[Address] Via dell´Indipendenza 12, S. Mauro Pascoli, 47030
[Tel] +390541932965
[Fax] +390541932999
[Email]
[email protected]
[Website]
www.cercal.org
5. CIMAC - Italian Centre for Footwear Application Materials
CIMAC - Centro Italiano Materiali di Applicazione Calzaturiera
[Address] Corso G. Brodolini 19, Vigevano, I-27029
[Tel] +39038184722
[Fax] +39038173393
[Email]
[email protected]
[Website]
www.cimaconline.com
6. Footwear Polytechnic
Politecnico Calzaturiero
[Address] Via Venezia, 62, Vigonza, Padova, 35010
6.2 Pameran di Italia

Expo Riva Schuh, Riva del Garda (Jan; Jun) | www.exporivaschuh.it
Market Intelligence Italia – Footwear product
75

Lineapelle, Bologna (Apr; Oct) | www.lineapelle-fair.it

MICAM ShoEvent, Milan (Mar; Sep) | www.micamonline.com

MIPEL, Milan (Mar; Sep) | www.mipel.it
2015

Jan 10-Jan 13, 2015 Riva del Garda, Italy, Expo Riva Schuh International Shoe Fair

Jan 13-Jan 16, 2015 Florence, Italy, Pitti Immagine Uomo Men’s fashion

Jan 15-Jan 16, 2015 Milan, Italy, Anteprima Trend Selection

Jan 22-Jan 24, 2015 Florence, Italy, Pitti Immagine Bimbo Kid's fashion

Jan 28-Jan 30, 2015 Florence, Italy, Pitti Immagine Filati Yarns, Fibres & Knitted fabrics

Feb 15-Feb 18, 2015 Milan, Italy, theMICAM

Feb 15-Feb 18, 2015 Milan, Italy, mipel The Bags Show

Feb 15-Feb 18, 2015 Milan, Italy, Mipel The Bags Show

Feb 25-Feb 27, 2015 Milan, Italy, Lineapelle Leather Exhibition

Feb 25-Mar 2, 2015 Milan, Italy, Milan Fashion week

Feb 25-Feb 27, 2015 Milan, Italy, SIMAC - Tanning-Tech International Exhibition of
Machines and Technologies for Footwear and Leathergoods and Tanning Industry

Feb 28-Mar 2, 2015 Milan, Italy, White Milano

Mar 3-Mar 6, 2015 Milan, Italy, MIFUR International Fur and Leather Exhibition

Jun 13-Jun 16, 2015 Riva del Garda, Italy, Expo Riva Schuh International Shoe Fair

Jun 16-Jun 19, 2015 Florence, Italy, Pitti Immagine Uomo Men’s fashion

Jun 20-Jun 22, 2015 Milan, Italy, White Milano

Jun 25-Jun 27, 2015 Florence, Italy, Pitti Immagine Bimbo Kid's fashion

Jul 1-Jul 3, 2015 Florence, Italy, Pitti Immagine Filati Yarns, Fibres & Knitted fabrics

Jul 2-Jul 3, 2015 Milan, Italy, Anteprima Trend Selection

Sep 1-Sep 4, 2015 Milan, Italy, Mipel The Bags Show

Sep 1-Sep 4, 2015 Milan, Italy, the MICAM

Sep 4-Sep 4, 2015 Milan, Italy, 1st International Footwear Forum

Sep 8-Sep 8, 2015 Milan, Italy, 2nd World Leather Congress

Sep 9-Sep 11, 2015 Milan, Italy, Lineapelle Leather Exhibition
Market Intelligence Italia – Footwear product
76

Sep 23-Sep 29, 2015 Milan, Italy, Milan Fashion week

Sep 26-Sep 28, 2015 Milan, Italy, White Milano

Oct 15-Oct 15, 2015 Milan, Italy, Footwear Technology Forum
2016
Jan 16-Jan 19, 2016 Riva del Garda, Italy, Expo Riva Schuh International Shoe Fair
[Website]
www.exporivaschuh.it
[City]
Riva del Garda
[Country]
Italy
[Cycle]
twice a year (Jan; Jun)
Feb 14-Feb 17, 2016 Milan, Italy, The MICAM
[Place]
Fieramilano Trade Fair Complex (Rho)
[Website]
www.micamonline.com
[City]
Milan
[Country]
Italy
[Cycle]
twice a year (Feb; Sep)
Feb 24-Feb 26, 2016 Milan, Italy, Lineapelle Leather Exhibition
[Place]
FieraMilano
[Website]
www.lineapelle-fair.it
[City]
Milan
[Country]
Italy
[Cycle]
twice a year (Feb; Sep)
Jun 11-Jun 14, 2016 Riva del Garda, Italy, Expo Riva Schuh International Shoe Fair
[Place]
Riva del Garda
[Website]
www.exporivaschuh.it
[City] Riva del Garda
[Country]
Italy
[Cycle]twice a year (Jan; Jun)
Sep 7-Sep 9, 2016 Milan, Italy, Lineapelle Leather Exhibition
[Place]
FieraMilano
[Website]
www.lineapelle-fair.it
[City]
Milan
[Country]
Italy
[Cycle]
twice a year (Feb; Sep)
6.3 database
Bantuan untuk Perdagangan - Menghubungkan dan Upgrade UKM
Market Intelligence Italia – Footwear product
77
Studi ini mengungkapkan pandangan CBI di masa depan untuk agenda Perdagangan dan
potensinya
www.cbi.eu/marketintel/cbi-policy-intelligence-aid-for-trade-review-position-paper-connectingand-upgrading-smes/201212/platform/135906/database
Akses ke pembiayaan perdagangan
Ringkasan Pertanyaan Manajemen kunci dari penelitian ini adalah: sampai sejauh mana UKM
eksportir di negara-negara berkembang menghadapi tantangan
www.cbi.eu/marketintel/cbi-policy-intelligence-access-to-tradefinance/192231/platform/135906/database
Faktor-faktor yang akan membentuk perdagangan dunia - perspektif peer group CBI
Diskusi yang memberikan gambaran tentang isu-isu kunci yang mempengaruhi perdagangan
internasional
http://www.cbi.eu/marketintel/cbi-policy-intelligence-the-factors-that-will-shape-world-trade-acbi-peer-group-perspective/192232/platform/135906/database
Mengekspor ke Eropa, pengenalan
Panduan ekspor ini adalah co-publikasi CBI dan SIPPO.
www.cbi.eu/marketintel/exporting-to-europe-an-introduction/161473/platform/135906/database
Rencana Pemasaran Ekspor - Sebuah manual tentang bagaimana untuk memasuki pasar Eropa
Panduan ekspor ini memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang berbeda untuk
mengambil selama proses ekspor ke pasar Uni Eropa
www.cbi.eu/marketintel/export-marketing-planner-a-manual-on-how-to-enter-europeanmarkets/158976/platform/135906/database
Panduan Anda untuk riset pasar (bagian 1)
www.cbi.eu/marketintel/your-guide-to-market-research-part-1-your-research-assistant/158939/platform/135906/database
Market Intelligence Italia – Footwear product
78
Pelatih expo Anda - editition BSO
Manual pelatihan Ekspor interaktif - akan membantu untuk mengelola perdagangan yang adil
http://www.cbi.eu/marketintel/your-expo-coach-bso-editition/160894/platform/135906/database
Market Intelligence Italia – Footwear product
79
Download