BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Dengan adanya
kebutuhan tersebut, manusia dituntut agar dapat memenuhinya. Salah satu cara
dalam pemenuhan kebutuhan tersebut ialah dengan memanfaatkan media yang
ada yaitu internet.
Pada awalnya internet merupakan pengembangan dari salah satu proyek
Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai
jaringan komunikasi terintegrasi yang saling menghubungkan komunitas sains
dan keperluan militer. Baru pada tahun 1990, penggunaan internet mulai
dibuka luas bagi publik. Saat ini penggunaan internet bukanlah sesuatu yang
baru lagi. Perkembangan pengguna internet mendorong adanya suatu potensi
besar terciptanya masyarakat yang lebih modern.
Menurut data yang ada, setiap tahunnya terjadi peningkatan signifikan
pemakai dan pelanggan internet di berbagai negara. Berikut data resmi dari
internet world statistik terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet di
Asia pada tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Daftar Negara Pengguna Internet dan Penetrasinya di Asia Tahun 2011
No
Negara
Populasi
Pengguna Internet Penetrasi
1 Korea Selatan
48.754.657
40.329.660
82.7 %
126.475.664
101.228.736
80.0 %
401.890
318.900
79.4 %
4.740.737
3.658.400
77.2 %
23.071.779
16.147.000
70.0 %
7.122.508
4.894.913
68.7 %
28.728.607
17.723.000
61.7 %
573.003
308.797
53.9 %
9 Armenia
2.967.975
1.396.550
47.1 %
10 Azerbaijan
8.372.373
3.689.000
44.1 %
11 Kyrgistan
5.587.443
2.194.400
39.3 %
1.336.718.015
513.100.000
38.4 %
13 Kazakhstan
15.522.373
5.448.965
35.1 %
14 Vietnam
90.549.390
30.516.587
33.7 %
15 Philipina
101.833.938
29.700.000
29.3 %
16 Maldives
394.999
114.100
28.9 %
17 Georgia
4.585.874
1.300.000
28.3 %
18 Thailand
66.720.153
18.310.000
27.4 %
19 Uzbekistan
28.128.600
7.550.000
26.8 %
245.613.043
55.000.000
22.4 %
2 Jepang
3 Brunei Darussalam
4 Singapura
5 Taiwan
6 Hong Kong
7 Malaysia
8 Macau
12 China
20 Indonesia
Sumber: www.internetworldstat.com (data diolah peneliti).
Perkembangan internet yang sudah semakin maju tidak hanya membuat
internet sebagai media komunikasi, tetapi juga sebagai media dalam
bertransaksi. Hal tersebut ditandai dengan munculnya transaksi online (ecommerce). Kemunculan transaksi online (e-commerce) itu sendiri sudah
menjadi kebutuhan bagi pengguna internet dan para pelaku bisnis.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu bentuk nyata yang kita ketahui dari transaksi online (ecommerce) ialah belanja online. Belanja online atau yang lebih sering dikenal
dengan online shopping adalah kegiatan pembelian yang dilakukan via
internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai
katalog. Jika sebelumnya konsumen membeli produk-produk seperti fashion,
barang-barang elektronik, dan aksesoris lainnya di mall-mall, kini konsumen
dapat melakukan transaksi pembelian secara online. Dengan menggunakan
aplikasi belanja online, pembelian dapat dilakukan tanpa terbatas. Seseorang
yang berada di salah satu negara dapat melakukan pembelian barang yang
berada di negara lain dengan mudah. Konsumen cukup melakukan pemesanan
dari internet dan melakukan pembayaran via transfer rekening antar bank.
Transaksi online ini sendiri mulai marak di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya pengguna internet yang mulai belanja online.
Malik dan Islahuddin (www.SeputarIndonesia.com, 5 April 2010)
mengenai maraknya konsumen Indonesia mulai belanja secara online
diungkapkan eBay Indonesia. Tercatat, pada Mei 2009 nilai perdagangan
lewat internet di Indonesia mencapai sekitar USD3,4 miliar atau sekitar
Rp35 triliun. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 17 juta
orang lebih dan nilai e-commerce sebesar USD3,4 miliar. Hasil survey
Nielsen pada 2008 di Indonesia tercatat hanya 51% pengguna internet
yang menyatakan belanja online dari 511 responden yang disurvei.
Terungkap, sebanyak 40% responden di Indonesia menyatakan terbiasa
membeli atau memesan tiket pesawat secara online. Ini merupakan
tertinggi jenis produk yang dibeli masyarakat Indonesia lewat dunia maya.
Kemudian, diikuti buku (37%), pakaian, sepatu, dan aksesori (21%),
elektronik (21%), video/ DVD/ games (20%), peranti lunak komputer
(20%), pemesanan travel dan hotel (13%), musik (9%), peranti keras
komputer (9%), kosmetik dan makanan suplemen (4%), boneka (3%), tiket
pertunjukan (3%), peralatan olahraga (3%), suku cadang automotif (1%),
barang-barang grosir (1%), dan lainnya (22%).
Universitas Sumatera Utara
Perlu diperhatikan bahwa melakukan transaksi berbelanja online di
internet berbeda dengan melakukan transaksi secara langsung dengan penjual,
dimana si pembeli tidak dapat melihat langsung produk yang dijual dengan
baik. Maka dari itu, pelaku bisnis yang memasarkan produk melalui internet
harus dapat mencermati dan mengerti apa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen, sehingga konsumen dapat mempercayai dan melakukan
transaksi pembelian di internet. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kepercayaan Konsumen Dalam Belanja Online Dengan
Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini ialah “Faktor-Faktor Apakah Yang
Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Konsumen Dalam Belanja Online
Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif
terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam berbelanja online.
2. Mengetahui apakah persepsi kegunaan/manfaat yang dirasakan oleh
konsumen berpengaruh positif terhadap tingkat kepercayaan konsumen
dalam berbelanja online.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengetahui apakah karakteristik dan kualitas website berpengaruh positif
terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam berbelanja online.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
a. Peneliti
Dalam menambah pengetahuan dan wawasan tentang transaksi belanja
online yang terjadi serta dapat mengembangkan konsep yang telah ada.
b. Masyarakat
Dengan menyikapi informasi yang ada sebagai bahan masukan ketika
hendak melakukan pembelian secara online.
c. Produsen atau Toko Online
Sebagai
bahan
masukan
dan
tambahan
informasi
yang
dapat
dipertimbangkan oleh perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang
pemasaran online.
d. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan bahan perbandingan
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di bidang yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Download