Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi

advertisement
Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi
Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD
Budi Ressanto (10320007)
Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas peserta didik dalam
pembelajaran kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di kelas X TKR
SMK NU Ma’arif 2 Kudus. Permasalahan yang dihadapi oleh guru mata pelajaran Produktif
Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan adalah rendahnya hasil belajar pada Standar Kompetensi
Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di SMK NU Ma’arif 2 Kudus. Dari nilai
hasil ulangan materi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja semester genap kelas
X TKR Tahun pelajaran 2010/2011, yaitu kelas X dari 40 orang peserta didik, 26 orang mendapat
nilai 45,00 – 65,00 (65%) dan 14 orang mendapat nilai 70,00 – 80,00 (35%). Dari uraian diatas,
nilai hasil belajar Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
masih banyak (>50%) berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
yaitu 75,00. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu demonstrasi dalam
proses belajar mengajar, media VCD sebagai alat untuk memudahkan siswa dalam memahami
pelajaran.. Penelitian PTK ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali
pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan : (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan
Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu : (1) Pengamatan, (2)
Wawancara (3) Tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKR SMK NU Maarif 2 Kudus,
berjumlah 35 siswa. Pelaksanaan berlangsung pada bilan April 2012 hingga Juni 2012.Teknik
analisis data menggunakan teknk analisis deskriptif komparatif dan teknik statistic deskriptif. Hasil
penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan: (1) Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas X
TKR SMK NU Ma’arif 2 Kudus dapat berjalan secara efektif. (2) Dengan diterapkannya
pembelajaran menggunakan media VCD, pemahaman dan hasil belajar siswa tentang prosedur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja meningkat, baik peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar
maupun peningkatan nilai reratanya. Peningkatan jumlah ketuntasan belajar dari siklus I sebesar
22,85%; siklus II sebesar 28,57%. Secara klasikal masih sudah mencapai indikator keberhasilan
yaitu peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal bila 85% dari seluruh pengikut tes sudah
menguasai 75% dari materi yang diujikan. Ketuntasan secara klasikal yang bisa dicapai pada siklus
II adalah 94.29%.
Kata Kunci : Keselamatan dan kesehatan kerja, hasil belajar
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk lebih baik dalam segala hal. Munculnya
teknologi yang pesat saat ini membuat revolusi yang besar terhadap dunia. Semua pekerjaan terasa
mudah dan murah. Demikian pula dalam pendidikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah. Beberapa variasi metode yang digunakan untuk mengajarkan ilmu kepada anak didik yang
semakin maju dan canggih. Hal ini berbeda sekali dengan keadaan beberapa puluh tahun yang lalu,
dimana system belajar masih sangat sederhana dan tidak banyak menggunakan media teknologi.
Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya. Untuk mewujudkan misi tersebut mempersyaratkan perlunya dilakukan
perubahan terhadap pembelajaran yang berlangsung selama ini di 2 sekolah, yaitu pembelajaran yang
semula berorientasi pada guru menjadi pembelajaran yang berorientasi pada optimalisasi kompetensi
peserta didik serta proses pencapaiannya.
Persoalan yang dihadapi oleh guru mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan
adalah rendahnya hasil belajar terutama pada Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan
dan kesehatan kerja. Hal ini terlihat dari nilai hasil ulangan materi Menerapkan Prosedur Keselamatan
dan Kesehatan Kerja semester genap kelas X Teknik Kendaraan Ringan tahun pelajaran 2010/2011,
yaitu pada kelas X Teknik Kendaraan Ringan 1 dari 40 orang peserta didik, 26 orang mendapat nilai
45,00 – 65,00 (65%) dan 14 orang mendapat nilai 70,00 – 80,00 (35%).
Cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah pembelajaran di antaranya dengan
memanfaatkan media yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuannya dalam
kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan menggunakan media
pendidikan, dapat merangsang peserta didik untuk lebih bergairah dalam mengikuti pelajaran.
Pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu cara guru untuk
meningkatkan kemauan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, pemanfaatan
media pendidikan akan membuat pembelajaran lebih bervariasi. Pembelajaran yang bervariasi akan
menambah minat belajar siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Melalui penggunaan media VCD yang tepat dalam proses pembelajaran, maka semua objek itu dapat
disajikan kepada peserta didik, adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya,
keseragaman pengamatan, dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis,
membangkitkan keinginan dan minat baru serta membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
TINJAUAN PUSTAKA
Hakekat Belajar
Pembelajaran meliputi dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar. Belajar mengacu pada kegiatan siswa
sedangkan mengajar mengacu pada kegiatan guru. Belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah
laku pada diri seseorang. Pengertian belajar ini para ahli psikologi pendidikan mengemukakan
rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tentu saja mempunyai alasan
yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Hakekat Hasil Belajar
Hasil belajar diperoleh melalui kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan melalui
penilaian kelas. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan
dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan hasil belajar yang akan dinilai.
Dari hasil belajar ini diperoleh profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi
dasar. Untuk mengetahui penguasaan setiap siswa terhadap mata pelajaran tertentu maka perlu
dilaksanakan evaluasi. Dari hasil evaluasi itulah akan dapat diketahui kemajuan siswa
Hakekat Standar Kompetensi
Kompetensi adalah hasil yang telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar sebagai perwujudan
dari pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan kondisi yang diprasyaratkan. Berkaitan dengan
perumusan tersebut, maka kompetensi dapat dikenali melalui dari sejumlah hasil belajar dan indikator
yang dapat diukur dan diamati.
Hakekat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dasar Kompetensi Kejuruan merupakan salah satu mata pelajaran pada Kompetensi keahlian Teknik
Kendaraan Ringan di SMK teknologi dan rekayasa yang terdiri dari beberapa standar kompetensi
yaitu :
a. Memahami dasar-dasar mesin
b. Menjelaskan Prosedur Pengecoran logam
c. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi :
d. Menginterpretasikan gambar teknik
e. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja
f. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)
g. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja.
Materi pelajaran tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting di pahami oleh siswa pada
program studi keahlian teknik otomotif terutama siswa pada tingkat pertama, karena materi pelajaran
ini sebagai dasar untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Tujuan pembelajaran
kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
memahami, menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja BNSP (2008:7).
METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian ini, karena penulis ingin meningkatkan hasil belajar siswa materi
menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja melalui media pembelajaran VCD, maka
penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yang berbentuk penelitian tindakan kelas
(PTK) atau classroom action research.
Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2
Kudus dengan jumlah peserta didik 35 orang, karena kelas tersebut tingkat kemampuannya rata-rata
sedang dan peneliti mengajar dikelas tersebut. Identitas Sekolah Tempat Penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Nama sekolah : SMK NU Ma’arif 2 Kudus
b. Alamat : Jl. Siliwangi Gang I No. 99 Jekulo 59382
c. Kecamatan : Jekulo
d. Kabupaten : Kudus
e. Provinsi : Jawa Tengah
f. Telephone : (0291) 4246170
Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Juni
2012 tepatnya pada semester Genap Tahun pelajaran 2011/2012. Waktu penelitian ini sesuai dengan
program pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan yang telah ditetapkan
pada Kurikulum Program Studi Keahlian Teknik Ringan. SMK NU Ma’arif 2 Kudus Semester Genap
tahun pelajaran 2011/2012 dengan Standar Kompetensi yang diajarkan saat itu adalah Keselamatan
dan kesehatan kerja.
Subjek dan Sumber Data Penelitian
Subjek dan sumber data penelitian adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Teknik Teknik
Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2 Kudus dengan jumlah peserta didik 35 orang laki-laki dengan
tingkat kemampuan rata-rata sedang.
Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan April sampai Juni dari mulai kondisi awal, siklus I
dan Siklus II
Pengumpulan Data
Pengumpulan data hasil belajar dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes
dalam bentuk tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Dan data hasil
pengamatan dikumpulkan dengan teknik pengamatan (observasi). Observasi memungkinkan untuk
mengetahui kesesuaian antara harapan dan kenyataan dari penelitian tindakan kelas. Observasi
dilaksanakan secara komprehensif dalam kelas. Aspek-aspek dalam pengamatan meliputi: perilaku
siswa waktu belajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam presentasi dan diskusi. Sehingga
dapat diketahui secara jelas bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Alat pengumpul
data dalam penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud
untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Dalam
penelitian ini jenis tes yang digunakan adalah adalah tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda.
Untuk mendapatkan tes yang baik maka dilakukan langkah-langkah :
a. Membuat kisi-kisi soal tes
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi soal tes
2. Lembar Penilaian Proses Belajar
Lembar penilaian proses belajar dipergunakan untuk menilai peserta didik dalam ulangan harian.
Lembar penilaian ini berupa format-format penilaian proses belajar mengajar.
3. Lembaran Observasi
Lembar observasi digunakan untuk pengamatan kegiatan masingmasing siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam penyusunan lembar observasi dilakukan langkah-langkah
sebagai, yaitu:
a. Menentukan indikator-indikator penilaian terhadap kegiatan siswa yang diamati selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Merancang lembar observasi yang akan digunakan.
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus 1 guru melakukan 3 kali pertemuan dengan materi yang berbeda. Pada pertemuan pertama
(Kamis, 26 April 2012) mempelajar materi Mendiskripsikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
pertemuan kedua (Kamis, 3 Mei 2012) mempelajari melaksanakan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan pertemuan ketiga (Kamis, 10 Mei 2012) mempelajari aspek-aspek keamanan
kerja. Materi pembelajaran sesuai dengan KTSP Program studi keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK NU Ma’arif 2 Kudus tahun pelajaran 2011/2012.
a. Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan yang akan diberikan pada siklus 1 ini adalah :
1) Guru menggunakan media VCD dalam menjelaskan materi pelajaran dengan peralatan yang
digunakan adalah computer/laptop, LCD Proyektor, dan VCD.
2) Setelah melihat tayangan video tentang materi Keselamatan dan kesehatan kerja, dilanjutkan
dengan metode tanya jawab. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan juga menjawab
pertanyaan temannya.
3) Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk membahas dan mendeskripsikan materi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan cara menggali informasi dari referensi buku. Kemudian
membuat deskripsi utuh mengenai materi tersebut.
4) Guru menunjuk beberapa orang peserta didik untuk mempresentasikan hasil deskripsi materi yang
dibuatnya dan peserta didik lain menanggapinya.
5) Menjelang akhir pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk mengidentifikasi potensi
bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja
6) Pada akhir pembelajaran guru memberikan post tes.
b. Pelaksanaan Tindakan
Paparan tindakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini adalah:
1) Guru memulai pembelajaran dengan ucapan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang digunakan.
3) Guru menayangkan video tentang pentingnya Keselamatan dan kesehatan kerja.
4) Guru menjelaskan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan menggunakan power point dan
tayangan video.
5) Dengan metode tanya jawab peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan
guru memberi kesempatan pada peserta didik lain untuk menjawabnya.
6) Guru memberikan tugas untuk membuat deskripsi materi yang dipelajari dengan cara menggali
informasi dari buku referensi yang disediakan.
7) Setelah peserta didik menyelesaikan tugas membuat deskripsi materi salah seorang peserta
mempresentasikan hasil tugasnya didepan kelas dengan bantuan media video, dan peserta didik
lain memberikan tanggapan.
8) Pada akhir pembelajaran siklus 1 dilaksanakan post tes dalam bentuk tes tertulis dengan soal
sebanyak 10 buah soal.
c. Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan dan evaluasi bahwa metode menggunakan media VCD dalam menjelaskan
materi menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah baik dan menarik namun
pada proses pembelajaran masih ditemukan hal-hal yang perlu mendapat perhatian berkaitan
dengan perbaikan tindakan, yaitu :
1) Metode menggunakan media VCD dalam menjelaskan materi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terlihat mempengaruhi motivasi dan keaktifan peserta didik, namun belum optimal, guru
masih banyak menggunakan ceramah saat menayangkan video.
2) Interaksi antara peserta didik dengan guru dan antar sesama peserta didik masih kurang dimana
saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya masih sedikit peserta didik yang mau
bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
3) Waktu yang disediakan untuk mempresentasikan hasil tugas terlalu singkat sehingga
pembahasan materi belum maksimal.
4)
Pelaksanaan post tes pada akhir pembelajaran dapat dilaksanakan walaupun waktu yang
tersedia sedikit.
5) Data nilai hasil belajar peserta didik pada siklus 1.
Hasil Pengamatan Siklus II
Pada siklus II ini guru tetap melakukan 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama (Kamis, 17 Mei
2012) materi Kontaminasi/Pencemaran Lingkungan, pertemuan kedua (Kamis, 24 Mei 2012) materi
Kondisi Dalam Pekerjaan (Ergonomi), dan pertemuan ketiga (Kamis, 31 Mei 2012) materi Pengertian
dan Penanggulangan Kebakaran.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang diterapkan sama seperti pada siklus 1, hanya saja bagi guru peneliti perlu
memperbaiki tindakan dengan cara :
1) Menerapkan kerja kelompok dengan cara membagi peserta didik atas 6 kelompok, masingmasing kelompok beranggotakan 5-6 orang.
2) Memotivasi dan mengaktifkan peserta didik agar berani mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan pendapat terutama saat diskusi.
3) Mengefektifkan penggunaan waktu dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
b. Pelaksanaan Tindakan
Paparan data pelaksanaan tindakan pada kegiatan pembelajaran siklus 2 adalah:
1) Guru memulai pembelajaran dengan ucapan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi
materi Keselamatan dan kesehatan kerja.
2) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
3) Guru meminta peserta didik untuk membentuk 6 kelompok dengan jumlah setiap kelompok 5-6
orang, dalam hal ini pembagian anggota kelompok secara heterogen. Setiap kelompok duduk
bersama dan mengangkat salah seorang ketua kelompok.
4) Guru menayangkan video tentang materi kontaminasi/pencemaran lingkungan.
5) Peserta didik memperhatikan tayangan video.
6) Guru memberikan kesempatan bertanya dan tanggapan kepada peserta didik tentang tayangan
video dan materi yang dibahas.
7) Dengan metode tanya jawab guru menjelaskan materi pembelajaran.
8) Guru menugaskan peserta didik untuk membahas dan mendiskusikan materi dan tugas kepada
masing-masing kelompok yaitu : kelompok 1 membahas materi mendiskripsikan keselamatan
dan kesehatan kerja, kelompok 2 membahas materi menerapkan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja, kelompok 3 membahas materi aspek-aspek keamanan kerja, kelompok 4
membahas materi kontaminasi/pencemaran lingkungan, kelompok 5 membahas materi kondisi
dalam pekerjaan (ergonomi), kelompok 6 membahas materi pengertian dan penanggulangan
kebakaran
9) Guru mengawasi dan membimbing jalannya kerja kelompok, memonitoring setiap pekerja
peserta didik dari satu kelompok ke kelompok lain dan memberikan petunjuk apabila ada
permasalahan yang ditanyakan peserta didik.
10) Peserta didik mempresentasikan hasil pembahasan materi didepan kelas, dan kelompok lain
menanggapinya.
11) Akhir diskusi setiap kelompok memberikan kesimpulan alhir yang dibantu oleh guru.
12) Guru memberikan post tes dalam bentuk tes tertulis untuk mengukur tingkat kemampuan
peserta didik memahami materi.
c. Hasil Pengamatan
Pada siklus 2 ini merupakan penyempurnaan dan perbaikan karena bertujuan mencari format baru
untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil pengamatan pada siklus 2 ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Proses pembelajaran menunjukan adanya perbaikan dibanding pada siklus 1, yaitu
menggunakan metode kerja kelompok.
2) Penayangan materi dengan media VCD sudah bervariatif dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3) Aktifitas peserta didik tampak lebih meningkat, kegiatan diskusi setiap kelompok berjalan
lancar dan sebagian besar peserta didik sudah aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
4) Guru melaksanakan bimbingan sudah merata dan kesannya guru agak santai, sedang peserta
didik terlihat cukup antusias dan proses Tanya jawab sudah lancar.
5) Guru lancar memberikan tindakan-tindakan yang direncanakan
6) Nilai hasil belajar peserta didik naik dari rata-rata 74,48 pada siklus 1 menjadi 84,40 pada
siklus 2.
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran menggunakan media VCD dan hasil tes akhir
pada siklus I dan siklus II oleh peneliti selaku guru mata pelajaran pada kompetensi menerapkan
prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di kelas X Teknik Kendaran Ringan, maka setelah data
dianalisis menunjukan bahwa penggunaan media VCD dalam proses pembelajaran kompetensi
menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah tepat dan efektif. Artinya penggunaan
media VCD berdampak pada peningkatan aktifitas dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan
pengolahan data secara deskriptif ternyata hasil belajar peserta didik setelah dilakukan tindakan
pada siklus I dan siklus II secara umum mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkan pada
indikator keberhasilan yang ditetapkan. Secara klasikal ketuntasan sudah mencapai indikator
keberhasilan yaitu peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal bila 90% dari seluruh pengikut tes
sudah menguasai 75% dari materi yang diujikan. Ketuntasan secara klasikal yang bisa dicapai pada
siklus II adalah 94.29%. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan media VCD dalam
pembelajaran kompetensi dasar menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas X Kendaraan Ringan SMK NU.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:
1. Hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar menerapkan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan menggunakan media VCD mengalami peningkatan dari kondisi awal
sampai siklus II. Pada kondisi awal rata-rata nilai hasil tes peserta didik sebesar 69,77 meningkat
pada siklus I menjadi 74,48 dan pada siklus II juga terjadi peningkatan rata-rata nilai tes menjadi
84,40.
2. Jumlah peserta didik yang tuntas secara klasikal juga mengalami peningkatan dari kondisi awal
sampai siklus II. Pada kondisi awal jumlah peserta didik yang tuntas secara klasikal sebanyak 15
orang atau 42,86% , pada siklus I meningkat menjadi 23 orang atau 65,71% yang mengalami
peningkatan sebesar 22,85% dan pada siklus II terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan secara
klasikal yaitu sebanyak 33 orang atau 94,29% mengalami peningkatan 28,57%.
3. Skor rata-rata aktivitas peserta didik yang relevan dengan pembelajaran mengalami peningkatan
dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama rata-rata skor aktifitas peserta didik
sebesar 53,81% menjadi 84,29% pada siklus II atau mengalami kenaikan sebesar 30,48%.
4. Skor rata-rata aktivitas peserta didik yang kurang relevan dengan pembelajaran mengalami
penurunan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama rata-rata skor aktivitas
siswa yang tidak relevan sebesar 17,14 %, sedangkan pada siklus kedua sebesar 14,29 %
mengalami penurunan sebesar 2,86 % . Berdasarkan temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media VCD dalam pembelajaran kompetensi dasar menerapkan prosedur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas X
Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2 Kudus.
DAFTAR PUSTAKA
Anni Tri, Catharina M.Pd. Dra. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press.
Arikunto, Suharsimi, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara Depdiknas. 2009.
Kurikulum Spektrum SMK 2009. SKKD Teknik Otomotif. Jakarta:Depdiknas
Djamarah, Saiful & Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
DePorter,Bobbi, Hernacki, Mike. 2000. Quantum Learning. Bandun : Penerbit Kaifa.
Hadi, Sutrisno, MA, Prof, Drs. Statistik, Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offset.
Hamalik, Oemar. DR. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni
Http://ajago.blogspot.com/2007/12/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-di.html
Http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran
Pareira, Daniel. 1993. Ketrampilan Bertanya dan Menjelaskan. Jakarta : Erlangga.
Rohani, Ahmad, M.Pd, Drs. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Sadiman, Arief. S, dkk.2008. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya).
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Sardiman, A.M. 2000. Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. DR. 2002. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Sujana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito
Surakhman, Winarno. 1985. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung Tarsito
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman Uzer, Moh, Drs. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Wiriaatmadja, Rochiati, Prof. Dr. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Download