Musik Vokal Pada Periode Barok A. Opera Awal Opera Barok adalah sebuah drama yang mengkombinasikan monolog, dialog, seni peran dan musik. Meskipun karya-karya awal dari genre ini baru muncul pada akhir dari abad 16, namun penggabungan musik dan drama mengacu pada jaman Yunani kuno. Beberapa komposer yang berpengaruh pada perkembangan opera awal adalah Jacopo Peri, Giulio Caccinidan Marco da Gagliano (Kamerata Florenzia) yang menciptakan opera berjudul Dafne (1608) selain mereka, Monteverdi pun memegang peranan dalam penulisan opera awal. Sayangnya sebagian besar karya-karya pentingnya musnah ketika Kota Mantua dihancurkan dalam sebuah peperangan pada tahun 1630. Sementara itu, opera tidak hanya berkembang di Itali tapi juga di Roma. Dikota inilah pertama kali dilakukan pembagian dua jenis nyanyian solo yang kemudian menjadi standar yaitu Recitativo dan Aria[1]. Gaya recitative ini tidak sama dengan gaya Monody atau Stile Recitativo yang dipakai dalam opera-opera Monteverdi yang bersifat melodis. Recitative dari Roma menjadi suatu ucapan dengan kata-kata yang cepat dengan nada-nada yang diulangi tanpa bentuk melodi yang menarik dengan iringan harmoni yang sederhana dan continuo yang tipis[2]. Hal ini dimaksudkan agar percakapan lebih terdengar realistis dan disampaikan dengan lancar. Pada bentuk Aria, musik menjadi lebih penting dibandingkan teks. Perhatian para pendengar dipusatkan pada alunan rangkaian melodi yang indah. Aria-aria disusun dalam berbagai cara termasuk bentuk Strofik[3], lagu dengan menggunakan iringan bas ostinato dan lagu dalam bentuk biner (dua bagian yang hampir sama dengan bagian kedua menjadi “jawaban” dari bagian pertanyaan dengan motif utama yang sama). Landi dan Luigi Rossi adalah dua tokoh yang berperan pada perkembangan opera di Roma. Baru kemudian opera mulai berkembang dengan sangat cepat di Venezia. Tokoh yang berperan adalah Francesco Manelli dan Benedetto Ferrari dua pemusik dari Roma yang pertama kali membangun gedung opera yang dinamakan Teater San Cassiano. Beberapa komponis penting di Venezia adalah Monteverdi, Francesco Cavalli dan Marc Antonio Cesti. B. Kantata, Oratorio dan Musik Gerejawi. Diantara tahun 1620-1640 berkembang dua jenis musik vokal yang disebut Kantata dan oratorio. Kantata berarti sebuah karya untuk suara solo dengan iringan continuo, kadang-kadang dengan orkes atau ansambel kecil. Kantata bersifat dramatik dengan iringan continuo, dan dinyanyikan oleh solo vokal serta terdiri dari beberapa bagian termasuk recitative dan aria[4] dan Biasanya ditampilkan di ruangan yang lebih kecil dari gedung teater. Perkembangan Kantata berlanjut di Roma dengan seorang tokoh terkenal yaitu Giacomo Carissimi yang menciptakan sekitar seratus empat puluh lima kantata. Sedangkan oratorio adalah musik vokal yang bersifat sacral dan populer di Roma. Oratorio seperti sebuah opera dengan tema sakral biasanya diambil dari tokoh-tokoh dari dalam Alkitab atau orangorang suci. Hanya saja pada penampilannya tidak menggunakan kostum, tata panggung, gerakan, dekorasi dan tanpa sandiwara. Pada umumnya menggunakan narator atau pembawa cerita yang membawakan cerita dalam gaya recitative[5]. Oratorio ditampilkan sebagai pengganti opera pada minggu-minggu sengsara yaitu enam minggu sebelum perayaan paskah. Pada masa itu opera tidak diperbolehkan tampil karena dianggap merusak kesucian suasana. Giacomo Carissimi juga merupakan komposer yang paling produktif dalam mengkomposisi oratorio di Itali pada abad ke 17. Cerita-ceritanya berpusat pada Alkitab dengan menggunakan teks bahasa Latin. Karyanya yang paling terkenal adalah Yefta yang diciptakan pada tahun 1649. Yefta disusun untuk beberapa penyanyi solo, narrator, kor dalam enam suara, orkes dan continuo. Pengaruh Carissimi sangat kuat dan lama setelah in meninggal dunia. Murid-muridnya termasuk Froberger di Jerman dan Marc Antoine Charpentier di Prancis. Pengaruhnya juga terdengar dalam musik Schutz dan pada abad berikutnya, dalam musik Handel. C. Opera di Prancis, Inggris dan Jerman Musik vokal terus berkembang dari waktu ke waktu dan pada akhir abad ke 17 opera pun mulai menjamur diseluruh sudut Itali, kecuali Prancis yang saat itu menolak untuk menampilkan opera Itali. Sekitar tahun 1670an mereka menetapkan National French Opera pada masa pemerintahan Louis XIV. Jenis opera Prancis ini mempunyai bentuk yang berbeda dan dipengaruhi oleh tradisi Prancis yaitu Balet. Pada masa itu Balet banyak diniminati diseluruh Prancis sejak akhir abad ke 16. Seorang composer yang berhasil mempersatukan unsure drama, musik dan balet adalah jean-Baptiste Lully (1632-1672). Sementara itu di Inggris pun berkembang musik vokal seurpa opera yang disebut The Masque. Sebuah hiburan untuk kaum bangsawan Inggirs yang hampir sama dengan Balet dari Prancis. Salah satu yang terkenal adalah Milton’s Comus yang digubah pada tahun 1634 yang musiknya ditulis oleh Henry Lawes (1596-1662). Karya ini terdiri dari tari-tarian, dan beberapa musik instrumental, beberapa jenis lagu, recitative dan kor. Salah satu komposer yang terkenal dari Inggiris adalah Henry Purcell dengan karyanya yang terkenal berjudul Dido and Aeneas yang khusus digubahnya untuk sebuah sekolah khusus perempuan di Chelsea. Lain halnya di Jerman, mereka mengenal yang namanya Singspiel (sing-play) yaitu sebuah drama dimana lagu diselingi dengan dialog, dengan mengadaptasi gaya recitative dari Itali. [1] Rhoderick J. McNeill, Sejarah Musik 2 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1998) [2] Rhoderick J. McNeill, Sejarah Musik 1 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1998), [3] Barbara Russano Hanning, Concise History of Western Music (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), hal. 186. [4] Barbara Russano Hanning, Concise History of Western Music (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), hal. 190. [5] Barbara Russano Hanning, Concise History of Western Music (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), hal. 194.