Asset Determination : Karya Tulis Ilmiah : http://karyatulisilmiah.com

advertisement
This page was exported from Karya Tulis Ilmiah [ http://karyatulisilmiah.com ]
Export date: Wed Jul 19 2:38:38 2017 / +0000 GMT
Asset Determination
LINK DOWNLOAD [24.29 KB]
Aset merupakan sesuatu yang menyediakan aliran nilai moneter terhadap pemiliknya[1]. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi seseorang untuk membeli suatu aset keuangan yakni :[2]
1. Kekayaan (Wealth), yaitu total keseluruhan sumber dana yang dimiliki seorang individu.
2. Harapan hasil (Expected Return),yaitu pengembalian yang diharapkan dengan memegang aset tersebut.
3. Resiko (Risk),yaitu derajat ketidakpastian yang dihubungkan dengan tingkat pengembalian dari suatu
aset secara relatif terhadap aset-aset lainnya.
4. Likuiditas (Liquidity),yaitu seberapa cepat dan mudah suatu aset diubah dalam bentuk uang tunai (cash).
Berdasarkan pertimbangan dari faktor-faktor tersebut, para investor tertarik untuk menanamkan uangnya di pasar
modal melalui reksa dana.
Aktivitas beragam yang mewarnai hirup pikuk pasar modal dapat dikelompokkan atas dua aktivitas utama yang
dikenal dengan istilah pasar perdana dan pasar sekunder. Istilah pasar perdana mengacu kepada serangkaian
kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka menjual sebagian sahamnya kepada publik atau yang sering
disebut dengan istilah go public atau bahasa resminya adalah penawaran umum atau Initial Public Offering
(IPO). Dalam proses penawaran umum, emiten atau perusahaan yang akan go public baru dapat menawarkan
saham-sahamnya kepada publik setelah mendapat pernyataan efektif dari BAPEPAM. Puncak dari kegiatan
penawaran umum adalah ketika saham-sahamnya dicatatkan di bursa efek. Sebagai kelanjutan dari pasar
perdana, dimana saham-saham telah ditawarkan kepada publik dan dicatatkan di bursa efek, pasar sekunder
mengacu kepada kegiatan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi
sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi
keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi
pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Setiap hari senantiasa terdengar pemberitaan
situasi bursa efek yang saling berkaitan dengan kondisi perekonomian, sosial, dan politik negara. Hal ini
menunjukkan bahwa pasar modal dengan bursa efek yang dinamis tidak akan pernah ketinggalan zaman. Bahwa
keadaan pasar modal ini senantiasa diliputi silih berganti oleh keadaan bullish dan bearish.[3] Keadaan-keadaan
itu yang turut membuat pasar modal berkembang. Adalah sulit atau tidak mungkin membayangkan pasar modal
berkembang pesat jika dalam suatu negara berlangsung perkembangan makroekonomi sebagai berikut:[4]



Pertumbuhan ekonomi yang negatif atau stagnan.
Tingkat inflasi yang double digit atau sampai dengan hyper inflation.
Cadangan devisa yang amat tipis yang disertai defisit neraca transaksi berjalan yang amat tinggi.

Perolehan ekspor yang rendah dan kebutuhan impor yang tidak bisa dipenuhi lagi karena terbatasnya
devisa yang tersedia.
Dengan demikian kondisi pertumbuhan ekonomi tinggi merupakan kekuatan yang mendukung prospek reksa
dana saham di Indonesia, selain itu faktor eksternal berupa stabilnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata
uang asing, khususnya dollar AS. Oleh karena itu, penulis memfokuskan dalam penelitian ini terhadap variabelvariabel makroekonomi yang mempengaruhi kinerja reksa dana saham yaitu tingkat suku bunga SBI, jumlah
uang beredar, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
[1] Pindyck, Robert S. & Rubinfeld, Daniel L., Mikroekonomi Jilid 2, Terjemahan: Aldi Jenie, PT. Prenhallindo,
Jakarta, 1999, Hal. 156
[2] Mishkin, Frederic S., The Economics of Money, Banking and Financial Markets, 5th ed., Singapore: AddisonWesley Longman Inc., 1998, Hal. 94
[3] Vonny Dwiyanti, Op. Cit., Hal. 46
[4] Sjahrir, Op. Cit., Hal. 31
Post date: 2014-07-11 19:54:21
Post date GMT: 2014-07-11 19:54:21
Post modified date: 2016-05-16 09:35:15
Post modified date GMT: 2016-05-16 09:35:15
Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com
Download