PENDAHULUAN Latar Belakang Domba merupakan salah satu komoditas ternak potong penghasil daging yang ada di Indonesia. Data menurut Direktorat Jenderal dan Kesehatan Hewan menunjukkan bahwa populasi domba yang ada di Indonesia tahun 2014 sejumlah 15.715.613 ekor yang menghasilkan produk berupa daging sebanyak 43,592 ton. Populasi domba di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan sejumlah 2,59 % dari tahun 2014 menuju tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa domba tergolong komoditas ternak potong yang potensial karena jumlah populasi yang meningkat setiap tahun. Populasi ternak domba yang meningkat diikuti dengan produksi daging yang dihasilkan setiap tahunnya. Domba sebagai komoditas ternak potong diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas seekor ternak terdiri dari produktivitas secara kualitas dan produktivitas secara kuantitas. Produktivitas secara kualitas adalah kemampuan seekor ternak untuk menghasilkan produksi daging sementara produktivitas secara kuantitas adalah kemampuan seekor ternak untuk menghasilkan keturunan berikutnya. Tolak ukur untuk mengetahui produktivitas ternak potong dapat dilihat dari produksi karkas yang dihasilkan. Produktivitas kualitas yang tinggi diraih dengan manajemen pemeliharaan yang tepat dan baik, salah satunya adalah manajemen pakan. Pakan yang diberikan untuk domba harus memenuhi kebutuhannya yaitu, kebutuhan untuk hidup pokok dan produksi. Ternak domba termasuk ternak herbivora dengan demikian pakan utamanya adalah hijauan. Domba harus memakan cukup hijauan untuk memenuhi kebutuhan serat dalam tubuhnya akan tetapi pemberian pakan hijauan saja belum cukup untuk mendapatkan average daily gain (ADG) yang optimal. Pakan tambahan atau konsentrat dibutuhkan oleh ternak karena konsentrat mengandung nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh ternak domba tersebut. Bahan penyusun konsentrat bermacam-macam tergantung dengan ketersediaan misalnya bahan yang dapat digunakan adalah ikan rucah. Setiadi (2013) menjelaskan bahwa daun dari golongan kacang-kacangan atau yang dikenal dengan istilah leguminosa mengandung nutrien berupa protein yang relatif tinggi dengan rata-rata di atas 20%. Pemberian dedaunan legum pada ternak domba akan melengkapi pakan rumput yang diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi ternak domba. Legum yang diberikan pada ternak disamping mengandung protein yang relatif tinggi juga mengandung tanin yang berfungsi untuk memproteksi bahan pakan kaya protein di dalam rumen. Tanaman legum yang umumnya diberikan pada ternak antara lain adalah tanaman kaliandra, tanaman lamtoro dan tanaman gamal. Bahan pakan kaya protein akan cepat terdegradasi di dalam rumen, apabila jumlahnya telah melebihi kebutuhan mikrobia di dalam rumen maka akan menyebabkan pemanfaatan protein tidak efisien. Tanin akan berikatan dengan protein sehingga menurunkan laju degradasi dan kemudian ikatan tersebut akan lepas ketika memasuki abomasum dan asam-asam amino diabsorpsi oleh usus halus sehingga protein metabolis ternak akan tinggi dan meningkatkan Average Daily Gain (ADG) ternak. Maka dari itu diperlukan penambahan legum untuk memproteksi bahan pakan kaya protein akan tidak terjadi inefisiensi pemanfaatan bahan bakan. Penelitian mengenai pengaruh penambahan legum yang berbeda terhadap produktivitas ternak domba sebelumnya telah diteliti oleh Rimbawanto (2015). Hasil dari penelitian Rimbawanto (2015) menunjukkan bahwa produktivitas ternak domba, yaitu pertambahan bobot badan harian tidak dipengaruhi (P>0,05) oleh perbedaan pakan perlakuan (P>0,05). Akan tetapi penelitian yang mengamati produksi karkas dan non karkas domba hasil penggemukan dengan pemberian hijauan, konsentrat dan legum yang berbeda belum pernah diteliti sebelumnya. Latar belakang tersebut mendorong dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui produksi karkas dan non karkas domba jantan yang diberi pakan hijauan, konsentrat serta legum yang berbeda. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi karkas dan non karkas domba jantan yang diberi pakan rumput gajah, konsentrat dan legum yang berbeda. Manfaat Penelitian Hasil data penelitian ini yaitu berupa produksi karkas dan non karkas domba diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang tertarik dalam pengembangan ilmu mengenai produksi karkas dan non karkas ternak domba.