BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil

advertisement
95
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisisi dan pengujian hipotesis dapat penulis tarik
beberapa kesimpulan yang menunjukkan bahwa terdapat tiga hipotesis yang
berpengaruh yaitu pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional berpengaruh
signifikan terhadap Kompetensi Bawahan dan Gaya Kepemimpinan Transaksional
berpengaruh signifikan terhadap Kompetensi Bawahan serta Kompetensi
Bawahan berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) dan Kompetensi Bawahan merupakan variable mediasi potensial antara
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional
dan
Transaksional
terhadap
Transformasional
terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB).
5.1.1. Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Kompetensi Bawahan
Gaya Kepemimpinan Transformasional menunjukkan pengaruh yang
signifikan terhadap Kompetensi Bawahan. Hal tersebut dapat terjadi karena gaya
kepemimpinan dan kompetensi bawahan menurut teori kepemimpinan, kinerja
bawahan tergantung pada gaya kepemimpinannya untuk mempengaruhi bawahan
dengan beragam tingkat kompetensi untuk melaksanakan tugas dengan sukses.
Dengan dasar hasil pengujian pada bab sebelumnya, menggambarkan
bahwa atasan langsung pada tiap Divisi per Direktorat di Kantor Pusat BSM
cukup memiliki gaya kepemimpinan transformasional yang tinggi dan sesuai serta
efektif dengan keadaan atau kondisi karyawan, tentunya karyawan tersebut akan
95
96
merasa puas dan sukarela melakukan berbagai hal yang dapat menguntungkan dan
dapat meningkatkan produktivitas BSM.
5.1.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional terhadap Kompetensi
Bawahan
Gaya Kepemimpinan Transaksional menunjukkan pengaruh yang
signifikan terhadap Kompetensi Bawahan. Dalam hal ini, porsi untuk gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh para atasan langsung pada Divisi tiap
Direktorat di Kantor Pusat BSM ini lebih kecil nilainya apabila disandingkan
dengan penerapan gaya kepemimpinan transformasional. Singkatnya pemimpin
transaksional menjalankannya gaya kepemimpinannya berdasarkan contingent
reinforcement, mengganjar bawahan terhadap perilaku yang lebih spesifik.
Sehingga dapat dikatakan sebagian para bawahan BSM memiliki batasan
untuk tumbuh dan berkembang dengan mindset seperti yang telah dibahas
sebelumnya, yakni mengharapkan sesuatu tetapi ditekankan dengan hasil yang
akan dikerjakan apabila penerapan gaya kepemimpinan transaksional.
5.1.3. Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional
dan
Transaksional terhadap OCB secara logis hubungan ini dimediasi
oleh Kompetensi Bawahan
Kompetensi Bawahan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB). Kompetensi Bawahan pada Kantor
Pusat BSM memiliki tingkat yang tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena
penerapan gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional oleh pimpinan
atau atasan langsung pada Divisi per Direktorat di Kantor Pusat BSM secara
97
bersama-sama dapat membuat bawahan lebih termotivasi untuk bekerja keras,
memiliki kemampuan bekerja sama dalam kelompok, mendapatkan penilaian
yang lebih tinggi dalam kinerja dan memperkuat ikatan emosional antara
pemimpin dengan bawahan. Pada kepemimpinan transformasional, pemimpin
mendorong bawahan untuk berhasrat memiliki performa atau kinerja yang lebih
baik untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan organisasi. Adapun pada
kepemimpinan transaksional, pemimpin memberikan imbalan atas usaha-usaha
bawahan yang telah dilakukannya bagi organisasi.
Munculnya OCB yang dipengaruhi secara signifikan oleh dua varian
gaya kepemimpinan akan diperkuat dengan kompetensi bawahan sebagai variable
moderator potensial. Dalam hal ini, kompetensi dititikberatkan kepada soft
competency atau jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan perilaku yakni
kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia, serta
membangun interaksi dengan orang lain.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran
yang dapat bermanfaat bagi PT BSM pada Kantor Pusat sebagai berikut:
5.2.1. Saran untuk PT BSM
Mengacu pada kesimpulan yang menyatakan bahwa kepemimpinan
transformasional dan transaksional memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kompetensi bawahan dan implikasinya terhadap organizational
citizenship behavior (OCB), hendaknya pihak pimpinan atau atasan langsung
sedapat mungkin lebih banyak memperhatikan perilaku kepemimpinan
98
transformasional dan transaksional. Hal ini mengingat penerapan gaya
kepemimpinan transformasional dan transaksional secara bersama-sama dapat
membuat bawahan lebih termotivasi untuk bekerja keras, memiliki kemampuan
bekerja sama dalam kelompok, mendapatkan penilaian yang lebih tinggi dalam
kinerja dan memperkuat ikatan emosional antara pemimpin dengan bawahan.
Disisi lain, perusahaan juga memberikan sebuah wadah untuk mempertajam
kompetensi bawahan baik berbentuk softskill maupun hardskill. Pada softskill
contohnya pihak perusahaan dapat memberikan sebuah kajian atau pengajian
yang berkaitan antara rohani dan kompetensi bawahan. Dari sinilah kompetensi
bawahan akan tumbuh dengan sendirinya dan otomatis perilaku OCB juga
terbentuk. Sedangkan untuk hardskill, pihak perusahaan dapat memberikan
sebuah wadah seperti diadakanya acara kantor, bedah buku dengan melibatkan
beberapa karyawan, sehingga dapat mengembangkan kompetensi bawahan dan
secara bersama terbentuk pula perilaku OCB dengan menitikberatkan pada
teamwork saling bersinergi.
5.2.2. Saran untuk Agenda Penelitian Selanjutnya
Pada penelitian selanjutnya, Pertama, sebaiknya dilakukan dengan
menggunakan populasi dan sampel yang lebih luas yaitu mengembangkan
variasi populasi dan sampel. Kedua, mempertimbangkan factor-faktor lain
yang turut berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan transformasional, gaya
kepemimpinan transaksional, kompetensi bawahan serta perilaku OCB.
.
Download