bab i pendahuluan - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemilik atau
pemegang saham, ini diwujudkan dengan menaikkan harga saham biasa. Untuk
menaikkan harga saham tersebut: pertama, memerlukan operasi yang efisien untuk
memproduksi barang dengan mutu dan kuantitas yang diinginkan dan dengan biaya
serendah mungkin, kedua, memerlukan pengembangan produk yang diinginkan
konsumen sehingga motif mencari laba akan mendorong munculnya teknologi baru,
produk baru dan kesempatan kerja baru, ketiga, menuntut pelayanan yang efisien dan
memuaskan, persediaan barang dagang yang memadai, lokasi bisnis yang tepat,
semua faktor ini untuk meningkatkan penjualan yang diperlukan dalam memperoleh
laba (Weston dan Brigham, 1993: 19). Menghadapi kondisi seperti ini, banyak
perusahaan baik yang berskala besar maupun kecil akan menaruh perhatian pada
masalah manajemen pendanaan.
Pada prinsipnya, setiap perusahaan membutuhkan dana. Pemenuhan dana
tersebut dapat berasal dari sumber intern maupun ekstern. Namun umumnya
perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen
ketimbang modal asing yang hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang
dibutuhkan kurang mencukupi.
Universitas Sumatera Utara
Karena itu, para manajer keuangan tetap memperhatikan cost of capital dalam
menentukan struktur modal dalam upaya sendiri ataukah dipenuhi dengan modal
asing.
Dalam pemilihan pendanaan dengan hutang dan ekuitas, tidak ada teori yang
berlaku umum, karena masing-masing perusahaan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Ada beberapa teori keuangan yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pemilihan pendanaan. Menurut Balance theory, perusahaan
mendasarkan keputusan pendanaan pada saat struktur modal yang optimal. Struktur
modal yang optimal dibentuk dengan menyeimbangkan manfaat dari penghematan
pajak atas penggunaan hutang terhadap biaya kebangkrutan (Fama & French, 2000
dalam Mayangsari, 2001). Berdasarkan Pecking order theory (Myers dan Majluf,
1984 dan Myers 1984 dalam Kaaro (2003), menunjukkan urutan pendanaan dimulai
dari laba ditahan, hutang dan penerbitan saham (ekuitas) pada urutan terakhir. Laba
ditahan adalah sumber dana internal, sedangkan hutang dan ekuitas adalah sumber
dana eksternal. Teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba
ditahan lebih murah dibandingkan sumber dana eksternal. Penggunaan sumber dana
eksternal melalui hutang hanya digunakan jika kebutuhan investasi lebih tinggi dari
sumber dana internal.
Sedangkan free cash flow (Emery & Finnerty, 1997 dalam Ismiyanti &
Mamduh, 2004), mengatakan bahwa perusahaan yang membagikan dividen dalam
jumlah besar maka untuk membiayai investasinya diperlukan tambahan dana melalui
hutang sehingga kebijakan dividen mempengaruhi kebijakan hutang secara searah.
Universitas Sumatera Utara
Kas internal perusahan digunakan untuk membayar dividen sehingga diperlukan
tambahan dana eksternal melalui hutang.
Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan dituntut untuk
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber dana ekonomis guna
membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usaha. Untuk itu, dalam
penetapan struktur modal, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel
yang mempengaruhinya. Bringham dan Houston (2001: 39-42) mengemukakan
beberapa variabel yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah stabilitas
penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,
pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar,
fleksibilitas keuangan.
Pajak penghasilan badan usaha merupakan biaya bisnis yang utama bagi
hampir kebanyakan perusahaan. Akibatnya perusahaan menghabiskan banyak waktu
dan usaha untuk meminimalkan beban pajaknya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan memilih pendanaan perusahaan melalui hutang karena sifat
bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman yang bersifat deductible atas laba
usaha sehingga mengurangi beban pajak perusahaan. Bringham dan Houston (2001)
mengemukakan bahwa bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan dengan
tujuan perpajakan, dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang
terkena tarif pajak yang tinggi. Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan makin
besar penggunaan hutang.
Universitas Sumatera Utara
Sartono (2001) dalam Arryani (2003) menyatakan ada kecenderungan bahwa
penggunaan hutang akan memberikan manfaat berupa perlindungan pajak
(tax shield). Mackie (1990) dan Graham (2000) yang menyatakan bahwa perusahaan
dengan tingkat pajak marjinal yang tinggi cenderung menggunakan hutang daripada
perusahaan yang tingkat pajak marjinalnya rendah untuk memanfaatkan interest tax
shield dari pembayaran hutang. Dalam mengukur manfaat pajak atas bunga tidak
hanya tingkat pajak saja yang perlu dipertimbangkan, tetapi seluruh tax benefit
function. Fungsi pajak perusahaan didefinisikan sebagai suatu rangkaian dari tingkat
pajak marginal, yang masing-masing tingkat pajak perusahaan berhubungan dengan
tingkat tertentu dari pengurangan bunga (special level of interest deduction).
Berdasarkan metodologi dari Graham (1996) dalam Brealy dan Myers (2004: 496497) masing-masing tingkat pajak marginal berintegrasi dengan efek dari non-debt
tax shield, tax loss carrybacks, carryforword.
Kredit pajak dan probabilitas interest tax shields akan digunakan dalam suatu
tahun tertentu. Fungsi pajak umumnya flat pada pengurangan bunga yang kecil (small
interest deduction), karena tingkat pajak turun akibat peningkatan bunga maka kurva
tax rate akan menjadi downward sloping akibat peningkatan bunga (interesexpense).
Hal ini terjadi karena interest deduction mengurangi penghasilan kena pajak
(taxable income). Sifat tax deductibility atas pembayaran bunga memberikan
keuntungan bagi perusahaan dalam mendanai investasinya melalui hutang. Ini berarti
semakin tinggi tingkat pajak maka perusahaan lebih memilih memperoleh dana
melalui pinjaman/hutang. Hal ini telah dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
oleh Mackie (1990), Graham (2000) yang menyatakan bahwa keputusan pemilihan
pendanaan dengan hutang relatif kecil/sedikit pada saat tingkat pajak rendah. Selain
faktor pajak yang sangat menentukan dalam pemilihan kebijakan pendanaan
perusahaan dengan hutang, perusahaan juga harus mempertimbangkan beberapa
faktor bukan pajak lainnya (non tax factors) yang digunakan, yaitu: kemungkinan
terjadinya kesulitan keuangan (financial distress) akibat dari jumlah hutang yang
berlebihan, struktur aktiva (assets structure), likuiditas, profitabilitas, informational
asymmetry, pembayaran dividen, dan ukuran besarnya perusahaan (size) yang
mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan.
Namiko (2005) melakukan penelitian tentang “pengaruh struktur kepemilikan,
pembayaran dividen, struktur aktiva dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan
hutang pada perusahaan Go Publik”, periode penelitian tahun 1999 – 2001 dengan
jumlah sampel sebanyak 91 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan pengujian
secara regresi baik parsial maupun simultan bahwa hanya struktur aktiva yang
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Mayangsari (2001) dalam penelitiannya yang berjudul ”Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pendanaan eksternal hutang jangka panjang perusahaan”
ditinjau dari pecking order theory. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEJ dengan periode penelitian pada tahun 1996.
Variabel yang digunakan adalah pertumbuhan, laba bersih, perubahan modal kerja,
struktur aset, size, operating leverage.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel laba bersih, perubahan
modal kerja, struktur aktiva, dan size berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pendanaan eksternal jangka panjang, sedangkan variabel lainnya tidak
berpengaruh secara signifikan.
Susilawati (2004) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan Manufaktur” dengan periode
penelitian tahun 1999 – 2003 dengan jumlah sampel sebanyak 157 perusahaan.
Variabel yang digunakan yaitu struktur aktiva, profitabilitas dan struktur
kepemilikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor struktur
aktiva, profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pendanaan dari hutang jangka panjang, dan secara parsial faktor struktur
aktiva dan profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan
dari hutang jangka panjang.
Siahaan (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tax Benefit dari
Penggunaan Hutang pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”,
periode penelitian tahun 1998 – 2000, dengan variabel bebas, yaitu: Tax rate,
Expected cost of financial distress, Profitabilitas, Likuiditas, Size, Informational
asymmetry, Assets Structure, dan Product uniqueness, dan variabel terikat yaitu Tax
Benefit of Debt. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara parsial yang
berpengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang adalah Tax rate,
Expected cost of financial distress, size dan Product uniqueness, dan secara simultan
yang berpengaruh signifikan terhadap tax benefit dari penggunaan hutang adalah tax
Universitas Sumatera Utara
rate, expected cost of financial distress, profitabilitas, likuiditas, size, informational
asymmetry, assets structure, dan product uniqueness.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, penelitian
ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya atau extended replication dari
penelitian yang dilakukan Siahaan (2003). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya, yaitu:
Periode penelitian ini tahun 2001 sampai dengan 2003. Peneliti mengambil
periode tersebut karena terjadi perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan yang
berlaku sejak tahun 2001. Penelitian ini untuk menguji kekonsistenan penelitian
sebelumnya dengan adanya perubahan undang-undang pajak penghasilan tersebut.
Penelitian ini tidak memasukkan variabel Product uniqueness, dengan alasan
bahwa ukuran dan kriteria keunikan produk sangat subjektif, juga peneliti
sebelumnya hanya melihat dari prespektif produsen (produk yang dihasilkan) tanpa
melihat dari prespektif konsumen. Dengan alasan di atas menurut peneliti apabila
memasukkan
variabel
keunikan
produk
dapat
mengakibatkan
pengambilan
kesimpulan yang bias.
Penelitian ini tidak memasukkan variabel Informational asymmetry, dengan
alasan, pertama, hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa variabel
Informational asymmetry terhadap tax benefit dari penggunaan hutang tidak
signifikan. Kedua, ukuran variabel Informational asymmetry yang dipakai peneliti
sebelumnya menggunakan dummy variabel yaitu sama dengan satu jika perusahaan
Universitas Sumatera Utara
tidak membayar dividen. Menurut peneliti ukuran dummy dapat menimbulkan bias
dalam memberikan kesimpulan.
Free cash flow (Emery & Finnerty, 1997 dalam Ismiyanti & Mamduh, 2004),
mengatakan bahwa perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar maka
untuk membiayai investasinya diperlukan tambahan dana melalui hutang sehingga
kebijakan dividen mempengaruhi kebijakan hutang secara searah.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh (Hartono, 2000, Mahadwartha
dan Hartono, 2002 dalam Ismiyanti & Mamduh, 2004) bahwa kebijakan dividen
mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan dengan hubungan yang positif.
Pembayaran dividen yang dianut perusahaan juga dapat mempengaruhi kebijakan
hutang. Crutchley dan Hansen (1989) dalam Namiko (2005) menyatakan pembayaran
dividen akan mengurangi aliran kas bebas perusahaan dan manajemen terpaksa
mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya. Berdasarkan teoritis
diatas peneliti manambah variabel bebas yaitu Pembayaran Dividen.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang yang
akan menimbulkan manfaat pajak atas hutang, dapat membantu industri manufaktur
dalam menentukan bagaimana seharusnnya pemenuhan kebutuhan dana harus
dilakukan sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham
(pemilik) dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Apakah tingkat pajak, kesulitan keuangan, profitabilitas, ukuran perusahaan,
likuiditas, pembayaran dividen, dan struktur aktiva berpengaruh terhadap besarnya
tax benefit dari penggunaan hutang?
1.3.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris
tentang pengaruh tingkat pajak, kesulitan keuangan, profitabilitas, ukuran perusahaan,
likuiditas, pembayaran dividen dan struktur aktiva yang dihasilkan terhadap besarnya
tax benefit dari penggunaan hutang.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai:
1. Bahan masukan bagi industri manufaktur terutama manajer keuangan
untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan struktur pendanaan
perusahaan
sehingga
diperoleh
manfaat
sebesar-besarnya
berupa
penghematan pajak, dan untuk menganalisa besarnya tax benefit dari
penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan.
2. Menjadi bahan pertimbangan bagi kreditur dalam menentukan kebijakan
pemberian pinjaman modal kepada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam menentukan kebijakan
apakah membeli saham atau melepas saham yang dimiliki.
4. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi informasi dan
wawasan teoritis khususnya tentang manfaat pajak dari penggunaan
hutang dalam industri manufaktur.
5. Sebagai bahan referensi dan pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang
ingin menganalis manfaat tax benefit dari penggunaan hutang.
1.5.
Batasan Penelitian
Pada penelitian ini ditentukan batasan-batasan, antara lain:
1. Batasan Waktu
Penelitian ini memiliki batasan pengambilan data dalam kurun waktu tiga
tahun meliputi tahun 2001, 2002 dan 2003.
2. Batasan Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta.
3. Batasan Aspek
Bidang kajian dari penelitian ini adalah laporan keuangan dengan
penekanan pada tax benefit dari penggunaan hutang pada perusahaan
manufaktur.
Universitas Sumatera Utara
Download