BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1.
Manajemen Sumber Daya Manusia
1) Pengertian Manajemen Sumber Daya manusia
Terdapat beberapa pengertian manajemen sumber daya manusia yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu sebagai berikut :
Menurut Nawawi (2000) dalam Yani (2012) Sumber daya manusia sebagai
salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang
bekerja dalam suatu organisasi. SDM dapat disebut juga sebagai personil,
tenaga kerja, pekerja, karyawan potensi, manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya atau potensi yang merupakan
asset dan berfungsi sebagai modala non material dalam organisasi bisnis,
yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik
dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Sementara itu, menurut Flippo
(1996) dalam Yani (2012) Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan
sebagai ilmu mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan
efisien sehingga tercapai tujuan organisasi atau perusahaan. Hal senada
dikemukakan oleh Rivai (2009) bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan salah satu bidang dari manajemen yang meliputi segi-segi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Karena
Sumber Daya Manusia dianggap semakin penting perannya dalam
pencapaian tujuan organisasi, maka berbagai pengalaman dari hal penelitian
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
dalam bidang sumber daya manusia dikumpulkan secara sistematis.Istilah
manajemen mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang
bagaimana seharusnya mengelola sdm.
Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah ilmu yang mendayagunakan manusia dengan maksud
mencapai tujuan individu, masyarakat dan organisasi sehingga dapat
memenuhi kepuasan tertentu.
2) Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Manajemen menurut Wahyudi (2010), mengemukakan bahwa
fungsi MSDM adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Manajerial, meliputi :
a.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah melaksanakan tugas dalam perencanaan
kebutuhan, pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan.
b.
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah menyusun suatu organisasi dengan
mendesain struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh tenaga kerja yang telah dipersiapkan.
c.
Penghargaan (Directing)
Pengarahan adalah memberikan dorongan untuk menciptakan
kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
d.
Pengendalian (Controling)
Pengendalian adalah melakukan pengukuran antar kegiatan yang
dilakukan dengan standar-standar yang telah ditetapkan khususnya
dibidang tenaga kerja.
2. Fungsi Operasional
Fungsi Operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan basic (dasar) pelaksanaan proses MSDM yang efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional
tersebut terbagi menjadi 6 (enam), secara singkat yaitu fungsi
perencanaan, fungsi pengadaan, fungsi pengembangan, fungsi kompensasi,
fungsi pengintegrasian dan fungsi pemeliharaan.
2.
Seleksi
Seleksi adalah rangkaian tahap-tahap khusus yang digunakan untuk
memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika
pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Meskipun
penerimaan akhir dilakukan oleh departemen SDM sebagai hasil dari evaluasi
para pelamar mengenai kesesuaian potensi mereka melalui penggunaan prosedurprosedur yang valid.
Seleksi merupakan pelaksanaan fungsi SDM di banyak departemen SDM.
Dalam perusahaan yang besar fungsi SDM diserahkan tanggung jawabnya pada
departemen SDM. Dalam perusahaan yang lebih kecil manajer SDM menangani
tugas-tugas departemen SDM. Departemen sering kali dijadikan sebagai alesan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
pokok dalam keberadaan departemen itu karena proses seleksi memiliki sifat
sentral pada fungsi SDM. Seleksi yang tidak tepat menyebabkan departemen
gagal mencapai sasaran yang diinginkan. Oleh sebab itu, tak berlebihan bila
dikatakan bahwa seleksi sifatnya sentral pada keberhasilan departemen SDM dan
perusahaan. Suatu perusahaan tidak mungkin akan maju dan berkembang tanpa
memiliki SDM bagus yang bekerja di dalamnya.
1) Pengertian Seleksi
Seleksi merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber
daya manusia yaitu pengadaan (procurement). Sedangkan pengadaan itu
sendiri terdiri dari : perencanaan, perekrutan, seleksi, penempatan, dan
produksi. Proses seleksi merupakan tahap-tahap khusus yang digunakan untuk
memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika
pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Proses seleksi
merupakan pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau
tidak.
Menurut Sedarmayanti (2010:113), menyatakan bahwa seleksi adalah
kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang memiliki kriteria yang
telah ditetapkan.
Menurut Sondang P.Siagan (2009:132), seleksi adalah tahap yang
menentukan diterima tidaknya seseorang dan kemudian diangkat pada posisi
tertentu sesuai bidang keahliannya. Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi
menjadi hal yang penting, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
1. Kinerja para manajer senantiasa tergantung pada sebagai kinerja
bawahannya.
2. Seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam pengangkatan pegawai tidak sedikit.
3. Seleksi yang baik itu penting karena implikasi dari pelaksanaannya
secara serampangan.
2) Prosedur Seleksi
Menilai seseorang merupakan pekerjaan yang sangat sukar tetapi
keberhasilan pemilihan karyawan akan sangat membantu memajukan
perusahaan. Dalam seleksi ini ada prosedur umum yang biasa digunakan
perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja yang diharapkan.
Indikator Prosedur Seleksi menurut Simamora (2004) dalam Irfan (2012)
adalah:
1. Wawancara Pendahuluan
Langkah pertama dalam proses seleksi adalah wawancara penyaringan
pendahuluan. Pelamar-pelamar yang kelihatan tidak memenuhi syarat
uuntuk lowongan yang ada langsung disisihkan dari kelompok pelamar.
Pelamar-pelamar
yang tidak memiliki persyaratan pengetahuan
keahlian, kemampuan dan sertifikasi pendidikan atau pelatihan
akademik
haruslah
segera
diberitahukan
dipertimbangkan untuk pekerjaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bahwa
mereka
tidak
15
2. Pengisian Formulir Lamaran
Jika seorang pelamar secara kasar memenuhi persyaratan-persyaratan
pekerjaan yang tersedia, langkah berikutnya adalah pengisian formulir
lamaran kerja. Formulir lamaran adalah memberikan informasi
kepegawaian yang berarti yang membantu mengambil keputusankeputusan pengangkatan yang akurat. Formulir lamaran memberikan
informasi yang berhubungan mengenai indvidu yang akan digunakan
dalam wawancara pekerjaan dan pengecekan referensi atau latar
belakang. Perusahaan harus mengevaluasi formulir lamaran untuk
mengetahui apakah ada kecocokan antara pelmar dengan posisi yang
lowong.
3. Wawancara
Wawancara adalah percakapan atau interaksi verbal, secara umum
antara dua orang, untuk maksud tertentu. Tujuan wawancara adalah
mengekplorasi
subyek
bidang
tertentu.
Sedangkan
wawancara
pekerjaan (Job Interview) adalah percakapan formal dan mendalam
yang dilakukan untuk mengevaluasi kemungkinan penerimaan pelamar
pekerjaan.
4. Test Seleksi
Tes-test seleksi digunakan untuk menyisihkan pelamar menyangkut
persyaratan keahlian, kemampuan, sikap, minat, dan kepribadian. Testes seleksi adalah alat yang menilai kemungkinan kococokan antara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
pelamar-pelamar kerja dengan persyaratan-persyaratan kerja. Salah satu
manfaat dari tes adalah obyektivitas, terutama jika dibandingkan
dengan wawancara. Tes seleksi merupakan cara yang berharga untuk
mengukur karakteristik individu.
5. Pemerikasaan referensi dan latar belakang
Sebelum perusahaan membuat keputusan hsail kerja, biasanya diadakan
terlebih
dahulu
penyelidikan
tentang
latar
belakang
pelamar.
Penyelidikan latar belakang ini disebut pengecekan referensi, dan dapat
mencakup
penelitian
pekerjaan
sebelumnya,
surat
keterangan
pendidikan, aktivitas criminal, dan karakter umum lainnya. Tujuan
pengecekan referensi adalah mengorek informasi mengenai perilaku
pelamar pada masa lalu dan verifikasi terhadap informasi yang
diberikan didalam formulir lamaran.
6. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada dasarnya merupakan bagian dari proses seleksi
dibanyak organisasi. Pemeriksaan fisik diwajibkan bagi pekerjaanpekerjaan seperti pilot, kapten kapal, pengemudi truk, peneliti
laboratorium, dll. Pemeriksaan fisik biasanya ditempatkan pada akhir
proses seleksi. Hal ini dilakukan dalam rangka menghemat keuangan
perusahaan karena hanya pelamar yang telah melewati tahap-tahap
sebelumnya saja yang diperiksa kondisi fisiknya.
7. Wawancara dengan penyelia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Wawancara akhir biasanya dilakukan dengan manajer-manajer lini atau
penyelia yang terhadapnya pelamar terpilih akan melapor. Wawancara
ini biasanya berlangsung setelah departemen sumber daya manusia
dapat mengidentifikasikan pilihan calon pelamarnya, keputusan
pengangkatan akhir akan terpulang kepada manajer. Terlepas dari
siapapun yang meempunyai wewenang pengangkatan akhir, komitmen
penyelia umumnya akan lebih tinggi jika mereka berpartisipasi dalam
proses seleksi. Karena penyelia atau atasan langsung pelamar biasanya
memilih orang-orang yang sangat mereka sukai dan dianggap dapat
bekerjasama.
3) Kualifikasi Pelaksanaan Seleksi
Setiap perusahaan yang melaksanakan seleksi selalu mempunyai tujuan
untuk mendapatkan pegawai yang tepat dalam mengisi jabatan yang
diperlukan perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menetapkan beberapa
kualifikasi yang dijadikan dasar dalam memilih tenaga kerja untuk mengisi
lowongan yang tersedia. Dengan demikian diharapkan proses seleksi yang
dilakukan perusahaan mencapai tujuan yang maksimal.
Adapun syarat perseorangan yang umum menjadi Indikator Kualifikasi
pelaksanaan seleksi menurut Manullang (2001) dalam Irfan (2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
a) Keahlian
Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi
dasar dalam proses seleksi. Keahlian itu dapat digolongkan ke
dalam tiga macam yaitu:
1. Technical Skill
2. Human Skill
3. Conceptual Skill
b) Pengalaman
Pengalaman penting artinya dalam proses seleksi pegawai,
pengalaman dapat menunjukkan apa yang dikerjakan oleh calon
pegawai pada saat dia melamar. Keahlian dan pengalaman
merupakan dua kualifikasi yang selalu diperhatikan dalam proses
pemilihan pegawai.
c) Umur
Kualifikasi umur dalam proses seleksi banyak pula mendapatkan
perhatian. Umumnya perusahaan-perusahaan tidak begitu saja
menerima calon yang berusia muda maupun yang mempunyai usia
lanjut.
d) Jenis Kelamin
Jenis kelamin sering di perhatikan sebagai dasar dalam
mengadakan seleksi, terlebih-lebih untuk jabatan tertentu. Dewasa
ini terbuka lowongan untuk kaum wanita bukan saja untuk
menjabat sekretaris, tetapi pula untuk menjadi manajer, mandor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
dan ada pula menjadi buruh. Namun tidaklah berarti, bahwa segala
macam jabatan dapat diisi oleh kaum wanita, ada jabatan yang
memang tertutup bagi kaum wanita. Jabatan yang tertutup itu,
bukan saja karena tenaga fisik yang kuat, tetapi pula ditinjau dari
sudut moral kurang tepat bagi kaum wanita.
e) Penidikan
Pendidikan merupakan salah satu indicator yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan
mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
f) Keadaan Fisik
Untuk
jabatan-jabatan tertentu keadaan
fisik calon
harus
mendapatkan perhatian. Mereka yang memiliki kondisi fisik lemah
atau mempunyai cacat tertentu tidak diperkenankan untuk menjabat
suatu jabatan tertentu.
g) Tampang
Tampang atau physical appreance adalah keseluruhan penampilan
dan kerapian diri seseorang yang tampak dari luar. Dalam proses
seleksi, kualifikasi tampang ini tidaklah boleh diartikan sebagai
suatu kualifikasi satu-satunya. Pada umumnya kualifikasi tampang
itu hanya sebagai kualifikasi tambahan. Artinya, untuk jabatan
tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang
dalam melaksanakan tugasnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
h) Bakat
Bakat atau aptitude, memainkan peranannya sebagai salah satu
kualifikasi yang menentukan dalam proses pemilihan calon
pegawai.
i) Karakter
Tempramen tidak sama dengan karakter meskipun ada huungan
yang erat keduanya. Karakter merupakan sifat pembawaan
seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan atau pendidikan,
sedangkan tempramen tidak dapat diubah oleh lingkungan. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan
prosedur seleksi, kualifikasi dasar seleksi merupakan suatu
rangkaian proses yang penting, dikarenakan menentukan apakah
calon karyawan tersebut layak atau sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
3.
Penempatan Karyawan
Penempatan karyawan berarti mengolokasikan para karyawan pada posisi
kerja tertentu, hal ini khusus terjadi pada karyawan baru. Kepada para karyawan
lama yang telah menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi
penempatan karyawan dalam arti mempertahankan posisinya atau memindahkan
pada posisi lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Indikator penempatan menurut jenis penempatannya, yaitu: (Rivai dan Sagala,
2009:198)
a) Promosi
Promosi terjadi apabila pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan
atau level.Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward
system) atas usaha dan prestasinya di masa lampau.
b) Transfer.
Transfer terjadi kalau seorang pegawai dipindahkan dari satu bidang tugas
ke bidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama, baik tingkat gaji,
tanggungjawab, maupun tingkat strukturalnya. Prinsip fleksibilitas adalah
sering digunakan sebagai kunci sukses perusahaan.Para pembuat
keputusan harus mengalokasikan sumber daya manusia untuk menghadapi
tantangan internal dan eksternal. Sistim yang umum digunakan di sini
adalah transfer pegawai. Dengan memindahkan seorang pegawai ke
bidang kerjatertentu, bukan promosi dan juga bukan demosi, para manajer
mungkin dapat melakukan perbaikan pemanfaatan sumber daya manusia
yang ada. Transfer bahkan mungkin lebih bermanfaat bagi para pegawai,
karena pengalaman kerja mereka akan bertambah dan mempunyaikeahlian
baru dan dalam perspektif yang berbeda mereka juga akan menjadi
pegawai yang lebih baik sehingga menjadi calon kuat untuk dipromosikan
di masa mendatang. Transfer juga akan memperbaiki motivasi dan
kepuasan individu, terutama ketika pegawai tersebut mengalami hambatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
pada bidang tugas yang lama. Bahkan jika itu hambatan tinggal sedikit
saja, maka transfer juga paling tidak memberikan berbagai variasi kerja
yang dapat meningkatkan kepuasan kerja.
c) Demosi.
Demosi terjadi kalau seorang pegawai dipindahkan dari satu posisi ke
posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji, tanggung
jawab maupun tingkat strukturalnya.Demosi jarang menimbulkan hasil
yang positif bagi seorang pegawai.
1) Pengertian Penempatan Karyawan
Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah
terlaksananya fungsi rekruitmen. Seperti halnya fungsi rekruitmen, proses
seleksi dan penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia, karena tersedia/tidaknya pekerja dalam
jumlah
dan
kualitas
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
organisasi,
diterima/tidaknya penempatan seseorang pada posisi tertentu, sangat
ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini. Jika fungsi ini tidak
dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal
terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Seleksi dan penempatan
merupakan
serangkaian
langkah
kegiatan
yang
dilaksanakan
untuk
memutuskan apakah seseorang pelamar diterima atau ditolak, tetap atau
tidaknya seseorang pekerja ditempatkan pada posisi tertentu yang ada di
dalam organisasi. Adapun beberapa pengertian menurut para ahli antara lain:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Penempatan adalah menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus
seleksi) pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkan dan sekaligus
mendelegasikan authority kepada orang tersebut. (Hasibuan,2010)
Penempatan adalah mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja
tertentu hal ini khusus terjadi pada karyawan baru. (Rivai,2009)
Penempatan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada
tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang
telah ditetapkan, serta mampu mempertanggung jawabkan segala resiko, dan
kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung
jawabnya. (Siswanto, 2008)
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penempatan
karyawan merupakan suatu usaha untuk menyalurkan kemampuan karyawan
sebaik-baiknya dengan jalan menempatkan karyawan pada posisi atau jabatan
yang paling sesuai untuk memperoleh prestasi kerja yang optimal.
2) Proses Penempatan Karyawan
Pemilihan proses seleksi penempatan sangat penting dilaksanakan, agar
upaya pelaksanaannya
efektif dalam
mendukung tercapainya tujuan
perusahaan, manajer yang cakap dan menerapkan proses yang sesuai dan
efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Penempatan pegawai seperti
promosi, transfer, dan demosi hendaknya dilakukan dengan proses yang
efektif seperti promosi, transfer, dan demosi hendaknya dilakukan dengan
proses yang efektif dan efisien supaya tercapai manfaat optimal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Sebelum mengadakan penempatan yang karyawan dalam hal ini perlu
melihat proses yang harus ditempuh dalam hal ini menurut sulistiyani &
Rosidah (2009:155) adalah :
a)
Menentukan kebutuhan-kebutuhan Sumber Daya Manusia.
b)
Mengupayakan persetujuan anggaran untuk mengadakan atau
mengisi jabatan-jabatan.
c)
Mengembangkan criteria penempatan yang valid.
d)
Pengadaan (recruitmen).
e)
Menyiapkan daftar dari para pegawai yang berkualitas.
Mengadakan seleksi karyawan.
3) Dimensi Penempatan Karyawan
Menurut Yuniarsih dan Suwatno (2008:75), mengemukakan faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam menempatkan pegawai adalah sebagai
berikut:
1. Faktor prestasi akademis.
Prestasi akademis yang dimaksud disini adalah prestasi akademis yang
telah dicapai oleh pegawai selama mengikuti jenjang pendidikan dimasa
sekolah dasar sampai pendidikan terakhir, dipadukan dengan prestasi
akademis yang diperoleh berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan
terhadap pegawai yang bersangkutan, sehingga dapat diharapkan
memperoleh masukan dalam menempatkan pegawai yang tepat pada posisi
yang tepat pula.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2. Faktor pengalaman kerja.
Faktor pengalaman kerja perlu mendapatkan pertimbangan karena ada
kecenderungan, makin lama bekerja, makin banyak pengalaman yang
dimiliki dan sebaliknya makin singkat masa kerja, makin sedikit
pengalaman yang diperoleh.
3. Faktor kesehatan fisik dan mental.
Faktor ini juga tidak kalah pentingnya dengan factor-faktor tersebut diatas,
karena bila diabaikan dapat merugikan lembaga. Oleh sebab itu sebelum
pegawai yang bersangkutan diterima menjadi pegawai, diadakan tes/uji
kesehatan oleh dokter yang dirujuk, walaupun tes kesehatan tersebut tidak
selamanya dapat menjamin bahwa yang bersangkutan benar-benar sehat
jasmani dan rohani.
4. Faktor status perkawinan.
Status perkawinan juga perlu dipertimbangkan mengingat banyak hal yang
merugikan kita bila tidak ikut dipertimbangkan, terutama bagi pegawai
wanita sebaiknya ditempatkan pada lokasi dimana suaminya bertugas.
5. Faktor Usia.
Dalam rangka menempatkan pegawai, factor usia pada diri pegawai yang
lulus
dalam
seleksi,
perlu
mendapatkan
pertimbangan.
Hal
ini
dimaksudkan untuk menghindarkan rendahnya produktivitas kerja yang
dihasilkan oleh pegawai yang bersangkutan.
Dan berikut ini merupakan indikator - indikator Penempatan Pegawai
dari dimensi tersebut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
1. - Prestasi yang pernah dicapai oleh pegawai
- Jabatan bagus
2. - Pegawai bekerja secara professional
- Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik
3. - Pegawai jarang absen karena sakit
- Tingkat kehadirannya tinggi
4. - Pegawai sudah memiliki suami/istri dan juga anak
- Pegawai sudah memiliki anak
5. - Tingkat senioritas masih diutamakan
4.
Prestasi Kerja
Prestasi kerja yang baik dianggap dapat membantu meningkatkan kualitas
karyawan tersebut. Kualitas ersebut bias terlihat dari tinggi nya rasa kepercayaan
atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan tersebut. Prestasi kerja sangat
penting bagi perusahaan karna dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang
dialami oleh karyawannya, juga dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
perkembangan perusahaan di masa mendatang
1) Pengertian Prestasi Kerja
Ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai definisi prestasi adalah :
Menurut Marihot Tua Efendi (2007), bahwa prestasi kerja merupakan hasil
kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan
sesuai dengan perannya dalam organisasi. Sementara menurut Wahyudi
(2010), mengatakan bahwa prestasi kerja (performance apprasial) memiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
beberapa istilah yang dapat ditukarkan pengertiannya yaitu Merit Rating
Behavior
Assessment,
Employee Evaluation,
Personal Review dan
sebagainya. Sedangkan menurut Mangkunegara (2007 : 67) bahwa prestasi
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
padanya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja
merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas dari fungsi tertentu yang
dilaksanakan oleh seorang baik bagi individu maupun kelompok perusahaan.
Sehingga prestasi kerja dapat diartikan sebagai produk atau jasa yang
dihasilkan atau diberikan dari sekelompok orang.
2) Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Wahyudi (2010) secara umum penilaian prestasi kerja dapat
diartikan sebagai suatu evealuasi yang dilakukan secara periodik dan
sistematis tentang prestasi kerja atau jabatan (job performance) seorang
tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.
Dari hasil penilaian prestasi kerja dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan pekerjaan yang dinilai dan dihasilkan oleh manajemen dan
dijadikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan selanjutnya seperti :
1. Untuk mengatur prestasi kerja, yakni sampai sejauh mana seorang
tenaga kerja berhasil dalam pekerjaannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2. Untuk mengukur keberhasilan tenaga kerja dalam mengikuti program
pelatihan dan pengembangan.
3. Untuk mengumpulkan data yang akan digunakan dalam rangka untuk
melakukan pengecekan secara periodik.
4. Untuk pengumpulan data guna pertimbangan-pertimbangan dalam
program mutasi personal.
5. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna menetapkan
pemberian intansif
Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi kerja menurut Hasibuan (2010) :
1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk
promosi, demosi pemberentian dan penetapan besarnya balas jasa.
2. Sebagai prediksi sejauh mana karyawan tersebut dapat sukses dalam
pekerjaannya.
3. Untuk mengevaluasi efektifitas kegiatan di dalam perusahaan.
4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan efektifitas
jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya kepengawasan,
kondisi kerja serta peralatan kerja.
5. Sebagai indikator untuk menemukan kebutuhan akan latihan bagi
karyawan yang berada dalam organisasi.
6. sebagai criteria dalam menentukan seleksi dan penempatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2008) ada dua faktor yang
mempengaruhi penepatan prestasi kerja, yaitu faktor kemampuan (ability)
dan faktor motivasi (motivation).
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan (Knowladge + skill). Artinya
karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih mudah
mencapai kinerja yang diharapkan .oleh karena itu karyawan perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor Motivasi
Motivasi tumbuh dari sikap (attitude) seorang pegawai yang
menghadapi situasin (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan
perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Davis (2007) yang
merumuskan :
b. Human Performance = Ability + Motivation
c. Motivation
= Ability + Situation
d. Ability
= Knowladge + Skill
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
4) Indikator- Indikator Prestasi Kerja
Ada beberapa subvariabel yang membawahi iindikator-indikator yang
mempengaruhi tingkat prestasi kerja karyawan menurut Wursanto (2000)
dalam Irfan (2012), yang terdiri dari :
1.
Hasil Kerja terdiri dari :
a. Kualitas hasil kerja bawahan dari tingkat ketepatan prestasi kerja
kepada fakta-fakta dan harus mencerminkan seluruh waktu sejak
dari penilaian akhir.
b. Kualitas kerja dan prosedur kerja yang dihasilkan.
2.
Kemampuan Kerja terdiri dari :
a. Tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
b. Kemampuan untuk mempimpin.
c. Kesanggupan dalam bekerja sama dengan semua pihak.
d. Kemampuan dalam mengerjakan atas inisiatif sendiri.
3.
Karakteristik Pribadi terdiri dari :
a. Kesetiaan dalam melaksanakan Pekerjaan.
b. Ketaatan dalam memahami peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
5
Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara
lain :
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sadli (2014) dengan judul
penelitian “pengaruh penempatan dan disiplin kerja terhadap prestasi
kerja pegawai pada dinassosial provinsi Jawa Barat. Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui pengaruh variabel penempatan kerja,
disiplin kerja dan prestasi kerja pada dinas sosial provinsi jawa barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hipotesis memberikan nilai
positif tentang penempatan, disiplin kerja dan prestasi kerja pada dinas
social provinsi jawa barat.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Handi Harmen (2005) dengan judul
penelitian “pengaruh sistem seleksi terhadap prestasi kerja karyawan
pada PT. Pupuk Iskandar Muda (persero)”. Penelitian ini ditujukan
untuk mengetahui pengaruh variabel seleksi, dan prestasi kerja pada PT.
Pupuk Iskandar Muda (persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua hipotesis memberikan nilai yang signifikan tentang seleksi dan
prestasi kerja karyawan pada PT. Pupuk Iskandar Muda (persero).
3.
Penelitian yang dilakukan oleh Susi Pujianti (2009) dengan judul
penelitian “pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan”
penempatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja.
Hal ini berarti bahwa adanya penempatan yang tepat yang dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
perusahaan kepada karyawan akan meningkatkan prestasi kerja
karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia.
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Zulianti (2014) dengan judul “Pengaruh
Strategi Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan pegawai terhadap Prestasi
kerja pegawai di lingkungan pemerintah (Studi Pada Badan
Kepegawaian Daerah Kota Semarang)”. seleksi berpengaruh positif
terhadap prestasi kerja dan penempatan pegawai berpengaruh positif
terhadap prestasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa adanya seleksi dan
penempatan yang tepat yang dilakukan perusahaan kepada pegawai dan
meningkatkan
prestasi karyawan
pada
Lingkungan
Pemerintah
khususnya Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang.
5.
Penelitian yang dilakukan oleh Rd.M. Irfan W. (2012) dengan judul
“Pengaruh Pelaksanaan Seleksi terhadap Prestasi Kerja Pada Karyawan
PT. Pikiran Rakyat”. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
pengaruh variabel seleksi dan prestasi kerja pada Karyawan PT. Pikiran
Rakyat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hipotesis
memberikan nilai yang positif tentang seleksi dan prestasi kerja
karyawan pada karyawan PT. Pikiran Rakyat.
6.
Pengaruh Antar Variabel Penelitian
Para ahli mengemukakan adanya keterkaitan atau pengaruh antara variabel-
variabel yang akan diteliti oleh penulis, diantaranya adalah variabel seleksi,
penempatan karyawan, dan prestasi kerja. Berikut adalah pengaruh-pengaruh
antar variabel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
1)
Pengaruh Seleksi Terhadap Prestasi Kerja
Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan organisasi untuk memperoleh
karyawan yang berprestasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan
semua pekerjaan pada organisasi (Hasibuan 2007).
Tujuan seleksi pegawai adalah untuk memangku jabatan tertentu. Ini diartikan
bahwa tenaga kerja tersebut harus dapat bekerja sama dengan teman-temannya
dalam memberikan prestasi yang tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan
(Manullang dalam Irfan, 2012).
Sedangkan menurut Hasibuan dalam Irfan (2012) yaitu untuk mendapatkan
karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat serta karyawan yang
terampil dan bersemangat dalam bekerja.
2)
Pengaruh Penempatan Terhadap Prestasi Kerja
Penempatan karyawan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam
manajemen sumber daya manusia, tepat tidaknya seseorang ditempatkan pada
suatu posisi tertentu tergantung pada posisi penempatan ini. Jika fungsi ini
dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan memberikan dampak
positif terhadap pencapaian tujuan organisasi dan membuahkan prestasi kerja
karyawan (Games, 2007).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Penempatan karyawan tepat merupakan salah satu kunci untuk memperoleh
prestasi kerja yang optimal dari setiap karyawan, baik kreativitas dan prakarsanya
akan berkembang (Hasibuan, 2007).
Penempatan karyawan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap menuju prestasi kerja bagi karyawan itu
sendiri (Satria Nuri Sandi, Mochammad Al Musadieq dan Moehammad Soe’oed
Hakam, 2013).
3)
Pengaruh Seleksi Dan Penempatan Karyawan Terhadap Prestasi Kerja
Mengingat sangat pentingnya proses Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan
kerja bagi perusahaan. Diharapkan dengan adanya proses rekrutmen, seleksi dan
penempatan kerja yang baik dan efektif akan berdampak pada perkembangan
perusahaan kedepannya untuk memperoleh sumber daya yang berkualitas dan
berprestasi (Zulianti 2014).
B. Rerangka Pemikiran
Dalam Penyusunan Penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis
Kausal. Analisis Kausal adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh
satu variabel atau lebih variabel bebas (Variabel Eksogen) terhadap variabel
terkait (Variabel Endogen). Tujuan penelitian kausal dalam hal ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan bagian Produksi Bola Golf Pada PT.Sumi
Rubber Indonesia (Dunlop).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
SELEKSI
(X1)
H2
PRESTASI KERJA (Y)
H3
PENEMPATAN
KARYAWAN
(X2)
H1
Gambar 2.1
Model Kerangka Konseptual Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau
keadaan tertentu yang telah terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan penelitian
tentang pengaruh variabel-variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan
yang paling spesifik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Diduga terdapat pengaruh Seleksi dan Penempatan terhadap
prestasi kerja.
Hipotesis 2 : Diduga terdapat pengaruh Seleksi terhadap prestasi kerja.
Hipotesis 3 : Diduga terdapat pengaruh Penempatan terhadap prestasi kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download